(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3...

100
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR KEP- 124 /PP/2020 TENTANG RENCANA STRATEGIS BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN TAHUN 2020-2024, KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5 huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024, perlu menyusun Rencana Strategis Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Tahun 2020-2024; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan tentang Rencana Strategis Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Tahun 2020-2024; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 70/TPA Tahun 2018; 2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1862) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1745); 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.011/2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024; http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

NOMOR KEP- 124 /PP/2020

TENTANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

TAHUN 2020-2024,

KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 5

huruf a Peraturan Menteri Keuangan Nomor

77/PMK.01/2020 tentang Rencana Strategis

Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024, perlu

menyusun Rencana Strategis Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan Tahun 2020-2024;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala

Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan tentang

Rencana Strategis Badan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan Tahun 2020-2024;

Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 70/TPA Tahun 2018;

2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018

tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Keuangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2018 Nomor 1862) sebagaimana telah beberapa kali

diubah, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 229/PMK.01/2019 tentang Perubahan Kedua

atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor

217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Keuangan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2019 Nomor 1745);

3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 77/PMK.011/2020

tentang Rencana Strategis Kementerian Keuangan

Tahun 2020-2024;

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 2: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN KEUANGAN TENTANG RENCANA STRATEGIS

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

TAHUN 2020-2024.

PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan Tahun 2020-2024 yang selanjutnya

disebut Renstra BPPK, yang berisi:

1. Pendahuluan;

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis;

3. Arah Kebijakan dan Strategi, Kerangka Regulasi, dan

Kerangka Kelembagaan;

4. Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan; dan

5. Penutup,

sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

bagian tidak terpisahkan dari Keputusan Kepala Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan ini.

KEDUA : Renstra BPPK sebagaimana dimaksud dalam Diktum

PERTAMA menjadi dokumen perencanaan strategis jangka

menengah Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2020

sampai dengan tahun 2024.

KETIGA : Renstra BPPK sebagaimana dimaksud dalam Diktum

PERTAMA digunakan sebagai:

1. acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan untuk periode 5

(lima) tahun terhitung mulai tahun 2020 sampai

dengan tahun 2024;

2. acuan dalam penyusunan Peta Strategi Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan untuk periode 5

(lima) tahun terhitung mulai tahun 2020 sampai

dengan tahun 2024; dan

3. acuan dalam penyusunan Rencana Strategis Unit

Organisasi di Lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 3: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 3 -

KEEMPAT

KELIMA

KEENAM

Salinan sesuai dengan aslinya, Sekretaris Sadan

u.b.Ke la Bagian Umum

IS SIREGAR 91122 199603 1 001

Keuangan untuk periode 5 (lima) tahun terhitung mulai

tahun 2020 sarnpai dengan tahun 2024.

Seluruh unit organisasi Eselon II di Lingkungan Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan wajib menyusun

Rencana Strategis (Renstra).

1. Renstra Unit Eselon II sebagaimana dimaksud dalam

Diktum KEEMPAT ditetapkan dengan Keputusan

Pimpinan Unit Eselon I yang ditandatangani oleh

Pimpinan Unit Eselon II berkenaan untuk dan atas

nama Pimpinan Unit Eselon I paling lambal 1 (satu)

bulan setelah Renstra BPPK ditetapkan.

2. Keputusan Pimpinan Unit Eselon I mengenai Renslra

Unit Eselon II Tahun 2020-2024 sebagaimana

dimaksud pada angka 1 (satu) wajib disampaikan pada

Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan.

Keputusan Kepala Sadan Pendidikan dan Pelatihan

Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Salinan Keputusan Kepala Badan Pendidikan dan

Pelatihan Keuangan ini disampaikan kepada:

1. Menteri Keuangan;

2. Wakil Menteri Keuangan;

3. Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan;

4. Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;

5. Para Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan di

lingkungan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan;

dan

6. Direktur Politeknik Keuangan Negara STAN.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 28 Agustus 2020

KEPALA BADAN PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN KEUANGAN,

ttd.

RIONALD SILABAN

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 4: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR

KEP- 124 /PP/2020 TENTANG RENCANA

STRATEGIS BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

KEUANGAN TAHUN 2020-2024

RENCANA STRATEGIS

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

TAHUN 2020-2024

BAB I

PENDAHULUAN

Perencanaan strategis merupakan suatu perangkat manajemen dalam

memandang masa depan dan melihat peluang atau tantangannya untuk mencapai visi

dan menjalankan misi organisasi. Perencanaan strategis tidak hanya memperkirakan

kejadian-kejadian di masa yang akan datang. Namun, perencanaan strategis juga

berpengaruh terhadap pencapaian target organisasi di masa depan melalui mobilisasi

sumber daya dan kegiatan.

Mengingat pentingnya perencanaan strategis tersebut, Undang-Undang

Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional mengamanatkan kepada setiap Kementerian/Lembaga untuk menyusun

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian/Lembaga untuk periode lima tahun. Melalui

Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis

Tahun 2020-2024 Unit Organisasi di Lingkungan Kementerian Keuangan, seluruh unit

organisasi Eselon I di lingkungan Kementerian Keuangan wajib menyusun Rencana

Strategis Unit. Penyusunan Rencana Strategis Unit Eselon I berpedoman pada arah

kebijakan dalam Rencana Strategis Kementerian Keuangan dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 77/PMK.01/2020 yang mendukung terwujudnya sasaran

pembangunan nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

(RPJMN) Tahun 2020-2024 (Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020).

Renstra Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK) Tahun 2020-2024

merupakan dokumen perencanaan strategis jangka menengah BPPK untuk periode

lima tahun terhitung mulai tahun 2020 sampai dengan tahun 2024. Renstra BPPK

meliputi visi, misi, tujuan, arah kebijakan, strategi, kerangka regulasi, kerangka

kelembagaan, target kinerja, dan kerangka pendanaan sebagai arah pedoman BPPK

untuk lima tahun ke depan. Renstra BPPK akan diimplementasikan oleh seluruh

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 5: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

jajaran dalam rangka pencapaian visi dan misi dan mendukung terwujudnya tujuan

strategis Kementerian Keuangan.

Renstra BPPK disusun untuk mewujudkan visi BPPK lima tahun ke depan

dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan internal, peluang serta

tantangan eksternal organisasi. Salah satu kondisi yang menjadi perhatian dalam

penyusunan Renstra BPPK Tahun 2020-2024 adalah merebaknya pandemi Corona

Virus Disease 2019 (COVID-19) di Indonesia pada awal tahun 2020. Penerapan

kebijakan physical dan social distancing yang bertujuan memutus rantai penyebaran

virus COVID-19 turut memengaruhi perubahan proses bisnis BPPK dalam

menyelenggarakan layanan pembelajaran. Oleh karena itu, strategi yang dituangkan

dalam Renstra BPPK Tahun 2020-2024 juga telah mengantisipasi dampak COVID-19

serta langkah-langkah yang mengarah pada upaya penanganannya di lingkungan BPPK

menuju adaptasi kebiasaan baru (new normal).

Selain mempertimbangkan potensi dan permasalahan yang dimiliki, BPPK juga

memperhatikan aspirasi pemangku kepentingan (stakeholders) sebagai masukan

penyusunan Renstra BPPK Tahun 2020-2024. Aspirasi pemangku kepentingan

tersebut diperoleh melalui serangkaian survei kepuasan pemangku kepentingan atas

pelayanan yang diberikan oleh BPPK dalam lima tahun terakhir. Dengan

mengakomodasi aspirasi pemangku kepentingan, diharapkan pelayanan BPPK ke

depan dapat lebih memenuhi harapan penggunanya.

1.1 Kondisi Umum

Dalam periode 2015-2019, BPPK melaksanakan tugas sebagaimana tercantum

dalam Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan, yaitu

menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi di bidang

keuangan negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Dalam periode tersebut BPPK menjalankan peran yang vital untuk memastikan

para pegawai Kementerian Keuangan memiliki kompetensi yang memadai dalam

menjalankan tugas dan fungsinya. Untuk menjalankan perannya, BPPK menetapkan

visi dalam Renstra BPPK Tahun 2015-2019 yaitu menjadi lembaga pendidikan dan

pelatihan terkemuka yang menghasilkan pengelola keuangan negara berkelas dunia.

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, BPPK Keuangan menetapkan misi

tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Membangun sistem pendidikan dan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM)

Keuangan Negara yang terintegrasi dalam mewujudkan corporate university.

2. Mengelola dan mengembangkan tenaga pengajar pendidikan dan pelatihan SDM

Keuangan Negara yang berkualitas.

3. Mengembangkan sarana prasarana pembelajaran yang mutakhir dan efektif dalam

mendukung pembelajaran.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 6: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

4. Mengembangkan teknologi informasi pendidikan dan pelatihan SDM Keuangan

Negara yang berkualitas.

5. Meningkatkan kerja sama dengan institusi pendidikan dan pelatihan terbaik.

Dalam rangka mendukung visi dan misi, BPPK menetapkan sasaran strategis

tahun 2015-2019 sebagai berikut:

1. Integrasi pendidikan dan pelatihan yang jelas dan menyeluruh dalam konsep

corporate university dengan penguatan lembaga pendidikan kedinasan yang ada

saat ini dan penguatan fungsi perencanaan, pengembangan, serta evaluasi

pelatihan untuk menjamin terjadinya link and match dengan tujuan strategis

organisasi.

2. Pendidikan dan pelatihan bagi Aparatur Sipil Negara melalui pendidikan dan

pelatihan di bidang keuangan negara.

Sasaran strategis tersebut selanjutnya dirinci ke dalam lima arah kebijakan dan

lima belas strategi (tahun 2015-2019). Berikut adalah rincian capaian organisasi untuk

setiap arah kebijakan dan strategi tersebut.

1.1.1. Terwujudnya organisasi yang fit for purpose dalam rangka mengembangkan

corporate university di Kementerian Keuangan.

Dalam rangka mewujudkan organisasi yang fit for purpose, BPPK menerapkan

Kementerian Keuangan Corporate University (Kemenkeu Corpu) dengan berfokus pada

penguatan learning design and development, learning delivery yang terintegrasi,

penerapan learning impact measurement, dan penataan organisasi.

A. Penataan organisasi BPPK dengan penguatan fungsi perencanaan,

pengembangan, dan evaluasi diklat.

Dalam rangka penataan organisasi, capaian kinerja yang telah diraih BPPK

sebagai berikut:

1) Menerapkan Strategi Kementerian Keuangan Corporate University.

Untuk mewujudkan link and match antara pembelajaran, manajemen

pengetahuan, dan penerapan nilai-nilai dengan target kinerja Kementerian Keuangan,

BPPK menerapkan strategi Kemenkeu Corpu mulai tahun 2017. Guna mendukung

implementasi dan tata kelola strategi tersebut, ditetapkan Keputusan Menteri

Keuangan Nomor 924/KMK.011/2018 tentang Kemenkeu Corpu dan Keputusan

Kepala BPPK Nomor KEP-140/PP/2017 tentang Cetak Biru Kemenkeu Corpu.

Eksistensi Kemenkeu Corpu diperkuat dengan menetapkan Logo Kemenkeu Corpu

melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.011/2017 tentang Logo

Kemenkeu Corpu.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 7: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Beberapa fokus dalam implementasi strategi Kemenkeu Corpu adalah penguatan

pengelolaan pembelajaran, mulai dari perencanaan, desain dan pengembangan,

penyelenggaraan, serta evaluasi. Proses perencanaan kebutuhan yang semula

dilakukan melalui Identifikasi Kebutuhan Diklat berdasarkan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 37/PMK.012/2014 tentang Pedoman Identifikasi Kebutuhan

Pendidikan dan Pelatihan disempurnakan pelaksanaannya melalui Analisis Kebutuhan

Pembelajaran (AKP). Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Keuangan Nomor

45/PMK.011/2018 tentang Pedoman AKP di Lingkungan Kementerian Keuangan, AKP

dilaksanakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan kompetensi yang

bersifat strategis, jabatan, dan individual. Proses AKP dimulai dengan

menyelenggarakan Learning Council Meeting yang dipimpin langsung oleh Menteri

Keuangan, yang telah dilaksanakan perdana pada tahun 2019. Forum ini menyepakati

arah kebijakan pengembangan SDM dan strategi pemenuhannya melalui pembelajaran.

Dengan adanya proses AKP, pembelajaran ditujukan tidak hanya untuk menutup

kesenjangan kompetensi individu tetapi juga untuk mendukung pencapaian target

kinerja organisasi.

Penyusunan kurikulum telah disempurnakan dengan pendekatan baru yaitu

melalui Instructional System Design (ISD) berdasarkan Peraturan Kepala BPPK Nomor

PER-4/PP/2017 agar kurikulum pembelajaran yang disusun mampu menjawab

kebutuhan unit pengguna sebagaimana tertuang dalam hasil AKP. ISD atau desain

pembelajaran adalah seperangkat rencana dan pengaturan pembelajaran yang berisi

tujuan, sasaran, deskripsi, silabi mata pelajaran, dan metode pembelajaran.

Penyelenggaraan pembelajaran tidak hanya dilakukan secara tatap muka langsung

(klasikal), tetapi juga inisiasi pembelajaran perpaduan antara klasikal dan e-learning

(blended learning) dan fully e-learning. Agar lebih fokus dan spesifik pada kompetensi

yang ingin dipenuhi, konten pembelajaran juga dirancang ke dalam segmen-segmen

kecil melalui microlearning sesuai Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-8/PP/2018.

Sejak tahun 2019, BPPK telah menyelenggarakan e-learning secara masif dengan target

30%. Target tersebut dihitung dari 60% total program pelatihan dan 40% total peserta.

Pelaksanaan e-learning dilakukan baik secara synchronous (webinar) maupun

asynchronous berdasarkan ketentuan pada Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-

2/PP/2019 tentang Pedoman E-learning di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Selain itu, BPPK juga telah menerapkan model pembelajaran terintegrasi (model

10:20:70) untuk mendukung pengembangan kompetensi SDM melalui pembelajaran

terstruktur, pembelajaran kolaboratif dalam suatu komunitas, dan pembelajaran yang

melekat di tempat kerja. Salah satu contoh penerapan model pembelajaran terintegrasi

yang dilakukan oleh BPPK adalah action learning yaitu dengan menerapkan kompetensi

hasil pembelajaran di lingkungan kerja. Untuk lebih mengintegrasikan proses

pembelajaran dengan target organisasi, action learning fokus pada substansi yang

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 8: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

relevan dengan sasaran, kebutuhan, dan program pengembangan unit pengguna.

Ketentuan terkait penerapan pembelajaran terintegrasi ini ada pada

PMK-45/PMK.011/2018 tentang Pedoman Analis Kebutuhan Pembelajaran di

Lingkungan Kementerian Keuangan, PMK-216/PMK.01/2018 tentang Manajemen

Pengembangan Sumber Daya Manusia di Lingkungan Kementerian Keuangan,

KMK-924/KMK.011/2018 tentang Kementerian Keuangan Corporate University dan

Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-4/PP/2017 tentang Pedoman Desain Pembelajaran

di Lingkungan Kementerian Keuangan.

Evaluasi pembelajaran dilaksanakan sesuai Peraturan Kepala BPPK Nomor

PER-5/PP/2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembelajaran di Lingkungan Kementerian

Keuangan. Evaluasi pembelajaran mengukur empat level evaluasi Kirkpatrick Model

yaitu reaksi peserta atas pembelajaran (level 1), proses pembelajaran (level 2),

penerapan hasil pembelajaran (level 3), dan dampak pembelajaran terhadap kinerja

(level 4). Dalam rangka mendukung implementasi Kemenkeu Corpu, penguatan

evaluasi pembelajaran fokus pada evaluasi level 3 dan level 4 sesuai dengan Peraturan

Kepala BPPK Nomor PER-1/PP/2018 tentang Pedoman Evaluasi Pascapembelajaran di

Lingkungan Kementerian Keuangan. BPPK menerapkan learning impact measurement

untuk mengukur dampak pembelajaran terhadap kinerja organisasi sejak tahun 2018.

2) Pembentukan Project Management Office (PMO) BPPK.

Penerapan strategi Kemenkeu Corpu tidak mengubah struktur organisasi BPPK.

Guna mengawal dan memastikan pembangunan Kemenkeu Corpu sesuai dengan

tujuan dan target, BPPK membentuk shadow structure melalui Keputusan Kepala BPPK

Nomor KEP-66/PP/2017 dilanjutkan dengan KEP-55/PP/2018 tentang Pembentukan

Tim Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (Project Management Office)

Kemenkeu Corpu BPPK. PMO BPPK dipimpin langsung oleh Kepala BPPK selaku Chief

Executive Office, terdiri dari delapan departemen yang menangani Operation, Research

and Development, Quality Assurance, Learning Environment Development, Learning

Delivery, Learning Organization Development, Knowledge Management, dan Alliance and

Partnership. Pada tahun 2019, Tim PMO kembali dibentuk berdasarkan Keputusan

Kepala BPPK Nomor KEP-145/PP/2019 yang merupakan perubahan atas KEP-

132/PP/2019 guna mengakselerasi dan mendetailkan proses bisnis sesuai arah

penataan organisasi BPPK.

3) Rencana Penggabungan Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan

(KNPK) dengan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan (AP).

Rencana penggabungan Pusdiklat KNPK dengan Pusdiklat Anggaran dan

Perbendaharaan dimaksudkan untuk menyesuaikan penggabungan fungsi

perbendaharaan sebagaimana tertera dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 9: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

36/KMK.01/2014 tentang Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan

Kementerian Keuangan Tahun 2014-2025. Secara nasional, integrasi fungsi

perbendaharaan di level Kementerian Keuangan dilakukan melalui sinergi layanan

bersama (co-location) antarunit yang melaksanakan fungsi perbendaharaan, kekayaan

negara, dan keuangan negara lainnya di daerah seperti Direktorat Jenderal

Perbendaharaan (DJPb) dan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

Penggabungan kedua Pusdiklat tersebut belum dapat diimplementasikan sampai

dengan akhir periode Renstra 2015-2019. Belum dapat diimplementasikannya rencana

penggabungan ini disebabkan oleh penyesuaian dengan road map organisasi Kemenkeu

terkait penggabungan fungsi perbendaharaan dan kekayaan negara yang belum dapat

diimplementasikan pada periode 2015-2019. Namun demikian, rencana penggabungan

kedua Pusdiklat tersebut tetap akan dilakukan berdasarkan road map organisasi

Kementerian Keuangan dan pertimbangan-pertimbangan yang tercantum dalam

naskah akademik penataan organisasi BPPK. Usulan penataan organisasi yang

mengakomodasi rencana penggabungan Pusdiklat tersebut telah disampaikan kepada

Menteri Keuangan.

4) Rencana Reorganisasi Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia (Pusdiklat

PSDM).

Struktur organisasi Pusdiklat PSDM berdasarkan Renstra BPPK 2015-2019

diharapkan dapat menyesuaikan struktur pusdiklat teknis yaitu berbasis proses

(learning cycle). Namun demikian, penguatan peran pada pengembangan kompetensi

kepemimpinan serta penambahan fokus pengembangan kompetensi terkait budaya

organisasi menyebabkan penyesuaian struktur organisasi tersebut menjadi tidak

optimal, sehingga tidak dapat dilaksanakan pada periode Renstra 2015-2019.

Meskipun demikian, Naskah Akademis Penataan Organisasi BPPK yang disampaikan

kepada Menteri Keuangan melalui NDR-7/PP/2019 telah mencakup penyesuaian

organisasi Pusdiklat PSDM.

B. Peningkatan Kapasitas Pusdiklat, Balai Diklat Keuangan (BDK), dan Balai

Diklat Kepemimpinan (BDPim).

1) Pembangunan Sarana dan Prasarana BDK Pontianak.

Gedung baru BDK Pontianak yang beralamatkan di Jalan Supadio KM 8,8, Kubu

Raya telah diresmikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia pada tanggal 20

Desember 2016. Gedung BDK Pontianak tersebut dibangun di atas area seluas 9.766

m2 dengan tiga bangunan utama yaitu gedung kantor, asrama, dan kelas untuk

menunjang penyelenggaraan pelatihan di bidang keuangan negara.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 10: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

2) Pembangunan Asrama Pusdiklat Pajak.

Dalam rangka meningkatkan kapasitas sarana dan prasarana serta efisiensi

penyelenggaraan pembelajaran, BPPK membangun gedung asrama baru (11 lantai) di

Pusdiklat Pajak. Peresmian asrama Pusdiklat Pajak dilakukan oleh Menteri Keuangan

pada tanggal 14 November 2018, bertepatan dengan Simposium Nasional Keuangan

Negara (SNKN).

Tabel 1 Kapasitas Asrama Pusdiklat Pajak

Kapasitas

kamar

Sebelum pembangunan

asrama baru

Setelah pembangunan

asrama baru

1 orang/kamar - 19

2 orang/kamar - 23

3 orang/kamar 62 161

Total kamar 62 (186 orang) 203 (548 orang)

Sumber: diolah dari Dashboard BMN

3) Relokasi Pusdiklat PSDM dan Pusdiklat KNPK ke Kantor Pusat BPPK.

Sehubungan dengan optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana

pendukung penyelenggaraan pendidikan di kompleks kampus Politeknik Keuangan

Negara STAN, berdasarkan Nota Dinas Kepala BPPK Nomor ND-36/PP/2018 dilakukan

relokasi kantor Pusdiklat PSDM (tidak termasuk Bidang Pengelolaan Beasiswa) dan

Pusdiklat KNPK yang semula berlokasi di kompleks kampus Politeknik Keuangan

Negara STAN, Jalan Bintaro Utama Raya Sektor V, Tangerang Selatan ke Gedung H

Kantor Pusat BPPK di Jalan Purnawarman 99, Kebayoran Baru pada tanggal 6 Juli

2018.

4) Pembaruan Fisik Pendopo BDPim dan Penyempurnaan Program Diklat

Kepemimpinan (Diklatpim).

BDPim merupakan UPT khusus yang dibentuk untuk menyelenggarakan

pelatihan kepemimpinan bagi pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan. Peran

BDPim dapat dikatakan sebagai kawah candradimuka dalam membentuk calon

pemimpin Kementerian Keuangan yang unggul. Untuk menunjang penyelenggaraan

pelatihan kepemimpinan di Kementerian Keuangan, pada tanggal 19 Maret 2019 telah

dilakukan peresmian pembaruan fisik pendopo dan Gedung B BDPim oleh Kepala

BPPK. Renovasi pendopo dan Gedung B merupakan bukti keseriusan BPPK untuk

bertransformasi mengikuti perkembangan jaman dan kebutuhan pembelajaran yang

interaktif dan modern.

Sesuai dengan mandat yang diberikan oleh Lembaga Administrasi Negara,

Pelatihan Kepemimpinan yang diselenggarakan oleh BPPK meliputi Diklatpim IV untuk

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 11: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

calon pejabat pengawas (Eselon IV) dan Diklatpim III untuk calon pejabat administrator

(Eselon III). Untuk masing-masing pelatihan tersebut memiliki kurikulum yang berbeda

sesuai kebutuhan jabatan. Selama periode Renstra 2015-2019, telah dilakukan

beberapa penyempurnaan kurikulum diklatpim yang mengacu pada Peraturan

Lembaga Administrasi Negara Nomor 15 Tahun 2019 tentang Pelatihan Kepemimpinan

Pengawas (PKP) dan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 16 Tahun 2019

tentang Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) sebagai berikut.

Tabel 2 Perbandingan Kurikulum Pelatihan Kepemimpinan

Uraian Existing Diklatpim IV dan III Perubahan di PKP dan PKA

Dasar

Hukum

• Perkalan Nomor 19 Tahun

2015

• Perkalan Nomor 20 Tahun

2015

• PerLAN Nomor 15 Tahun

2019

• PerLAN Nomor 16 Tahun

2019

Pelaksanaan

Off Campus

Dua kali Satu kali, dan dapat diberikan

pengembangan kompetensi

tambahan yang diperlukan

Pemanfaatan

e-learning

Diserahkan ke Lembaga

Pelatihan

Sangat direkomendasikan

dalam semua aspek

Evaluasi • Perencanaan Proper (40%)

• Pengelolaan Proper (60%)

• Nilai agregat minimal 70,01

• Substansi (15%)

• Studi Lapangan (20%)

• Aksi Perubahan (50%, RAP 20

+ MAP 30)

• Sikap Perilaku (15%)

• Nilai masing-masing

komponen dengan passing

grade 70,01

Durasi PKP • 290 JP, 36 hari on campus

(30+6)

• 603 JP, 67 hari kerja off

campus

• Total 893 JP, 113 hari

Relatif lebih singkat:

• 290 JP, 36 hari on campus

(32+4)

• 540 JP, 60 hari kerja off

campus

• Total 830 JP, 96 hari

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 12: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Uraian Existing Diklatpim IV dan III Perubahan di PKP dan PKA

Durasi PKA • 254 JP, 31 hari on campus

(26+5)

• 603 JP, 67 hari kerja off

campus

• Total 857 JP, 98 hari

Relatif lebih singkat:

• 257 JP, 31 hari on campus

(27+4)

• 540 JP, 60 hari kerja off

campus

• Total 797 JP, 91 hari

Selain perubahan kurikulum berdasarkan Peraturan LAN, BPPK melalui

Pusdiklat PSDM dan BDPim juga memperkaya kurikulum diklatpim dengan materi

terkait kompetensi teknis bidang tugas khusus Kementerian Keuangan. Tujuan

penambahan muatan lokal Kementerian Keuangan ini adalah agar setiap pejabat di

Kementerian Keuangan memiliki kesamaan pola pikir yang dinamis dan wawasan

pengetahuan yang komprehensif serta semangat pengabdian yang berorientasi kepada

pelayanan prima sesuai dengan tugas, fungsi, dan nilai-nilai Kementerian Keuangan.

5) Pembangunan Sarana dan Prasarana BDK Pekanbaru.

Pembangunan infrastruktur berupa kantor, kelas, asrama, dan gedung

serbaguna juga dilaksanakan di BDK Pekanbaru. Sebelumnya, BDK Pekanbaru

menempati gedung perkantoran pada Kantor Wilayah DJKN Riau, Sumatera Barat, dan

Kepulauan Riau di Jalan Pepaya Nomor 77, Pekanbaru. Sejak tanggal 18 Desember

2019, pegawai BDK Pekanbaru berkantor di Jalan Tanjung No. 68, Bukit Raya,

Pekanbaru. Pemanfaatan kelas untuk pelatihan secara perdana dibuka oleh Sekretaris

BPPK pada tanggal 10 September 2019. Bersamaan dengan agenda Rapat Koordinasi

BPPK, gedung asrama BDK Pekanbaru diresmikan oleh Kepala BPPK pada tanggal 18

November 2019.

6) Pembangunan Sarana Prasarana Pendukung Pengarusutamaan Gender (PUG)

Seperti Ruang Laktasi, Daycare, Tangga Khusus Untuk Pengguna Kursi Roda, dan

Sebagainya.

Implementasi PUG di lingkungan BPPK diwujudkan antara lain melalui

penyediaan sarana dan prasarana yang responsif gender, kebijakan yang responsif

gender, dan peningkatan pemahaman PUG terhadap SDM BPPK. Perbaikan sarana dan

prasarana yang responsif gender dilakukan melalui hal-hal berikut:

1. Menyempurnakan fasilitas ruang laktasi dengan memberikan sekat gordyn dan

tempat penyimpanan ASI untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna;

2. Membangun ruangan ramah anak beserta perlengkapan bermain dan tidur anak;

3. Menyediakan ruang olahraga dilengkapi dengan peralatannya;

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 13: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

4. Menyediakan jalur khusus difabel untuk akses troli dan kursi roda serta

memanfaatkan ruangan di lantai 1 (di bawah masjid MBM Sekretariat Badan) untuk

digunakan sebagai mushala bagi difabel atau lansia;

5. Menyediakan fasilitas kamar mandi (toilet) lengkap, baik pria maupun wanita

(termasuk menyediakan pembalut) serta toilet khusus difabel; dan

6. Melengkapi fasilitas parkir mobil dengan tanda priority parking dan fasilitas parkir

sepeda.

Selain capaian organisasi di atas, masih ada beberapa hal yang belum dapat

diakomodasi pada periode Renstra 2015-2019, yaitu 1) melakukan reposisi wilayah

kerja BDK dengan menyesuaikan akses transportasi dan efisiensi biaya terutama untuk

BDK di Pulau Sumatera dan BDK di wilayah timur Indonesia dan 2) penambahan

jumlah BDK untuk mengantisipasi pengembangan SDM Keuangan Negara sesuai

kebutuhan unit pengguna. Belum dapat diimplementasikannya strategi tersebut

dikarenakan adanya dinamika perkembangan teknologi, kebijakan transformasi digital

Kementerian Keuangan, serta berbagai peluang dan tantangan yang dihadapi BPPK

sehingga mengubah arah strategi terkait peningkatan kapasitas BDK. Penambahan

jumlah BDK dan penyesuaian akses tidak lagi menjadi alternatif yang sesuai untuk

mengantisipasi jumlah SDM Kementerian Keuangan yang besar dan didominasi oleh

generasi milenial. Dengan adanya transformasi digital Kementerian Keuangan serta

dukungan infrastruktur teknologi yang memadai dan tenaga pengajar yang kompeten,

BPPK mengimplementasikan metode pembelajaran e-learning secara masif.

Pemanfaatan teknologi ini menjadi jawaban atas kebutuhan pengembangan SDM

Kementerian Keuangan dan Kementerian/Lembaga (K/L) yang tersebar di seluruh

Indonesia. Dengan e-learning, pembelajaran lebih efisien dan tidak mengenal batas

sehingga dapat diakses (accessible) oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

1.1.2. Terwujudnya SDM Kementerian Keuangan yang memiliki kompetensi tinggi

untuk menjadi SDM yang kompetitif.

Arah kebijakan SDM Kementerian Keuangan diwujudkan dengan

penyelenggaraan pelatihan prioritas yang mendukung nawa cita dan memiliki

keterkaitan dengan pencapaian kinerja organisasi. Selain itu, pemerataan pelatihan

dilaksanakan melalui e-learning secara masif sejak tahun 2019, sejalan dengan

program Inisiatif Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan

(IS RBTK) Kementerian Keuangan.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 14: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

A. Penyelenggaraan diklat yang berkualitas tinggi dan dengan kuantitas yang mampu

memenuhi pemerataan kebutuhan diklat bagi semua pegawai serta menjadi

prioritas dalam mendukung nawa cita.

Pelatihan yang mendukung kebutuhan pengembangan kompetensi SDM seluruh

Unit Eselon I dalam mewujudkan agenda pembangunan nasional (nawa cita) pada

tahun 2015-2019, antara lain melalui:

1) Sekretariat Jenderal

Pelatihan Internalisasi Nilai-Nilai Kementerian Keuangan, E-learning Kode Etik dan

Kode Perilaku Kementerian Keuangan, Pelatihan Pengelolaan Kinerja dan Risiko,

Pelatihan Analisis Beban Kerja, dan Pelatihan Big Data.

2) Direktorat Jenderal Anggaran

Pelatihan dan sertifikasi untuk Jabatan Fungsional Analis Anggaran.

3) Direktorat Jenderal Pajak

Pelatihan (klasikal dan e-learning) Account Representative dan Pemeriksa Pajak, dan

pelatihan perpajakan di bidang ekonomi digital.

4) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai

Pelatihan Kesamaptaan dan Pelatihan terkait Transnational Organized Crime.

5) Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Pelatihan Treasury Management Representatif, Pelatihan Perencanaan Kas, Pelatihan

Analisis Laporan Keuangan BLU, Pelatihan GFS, dan Pelatihan Monev Pelaksanaan

Anggaran.

6) Direktorat Jenderal Kekayaan Negara

Pelatihan baik yang diselenggarakan secara klasikal maupun e-learning terkait

pengelolaan BMN, penilaian, dan lelang.

7) Direktorat Jenderal Perimbangan Kekayaan

Pelatihan baik yang diselenggarakan secara klasikal maupun e-learning terkait

pengelolaan transfer ke daerah dan dana desa dan jabatan fungsional Analis Keuangan

Pusat dan Daerah (AKPD).

8) Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Risiko

Pelatihan terkait pengelolaan portofolio dan utang, Pelatihan Project Management,

Pelatihan Islamic Finance, Pelatihan Perhitungan dan Agregasi Risiko Keuangan Negara,

dan Pelatihan Pengembangan Skema Project Management.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 15: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

9) Inspektorat Jenderal

Pelatihan terkait audit teknologi informasi dan forensik, pelatihan terkait investigasi

digital, pelatihan terkait investigasi digital, Pelatihan Big Data Analytics, Pelatihan Data

Governance, dan Pelatihan Teknik Audit Berbantuan Komputer (TABK).

10) Badan Kebijakan Fiskal

Pelatihan terkait transfer pricing, tax treaty, pengelolaan APBN, ekonomi makro,

kebijakan publik, dan climate change, Pelatihan Formulasi Kebijakan, Pelatihan

Diplomasi Ekonomi, dan Pelatihan Ekonometrika.

11) BPPK

Pelatihan terkait desain pembelajaran, model pembelajaran 10:20:70, penyusunan

storyboard, dan manajemen pengetahuan, E-learning Pengenalan Kementerian

Keuangan Corporate University.

Grafik 1 dan Grafik 2 berikut menunjukkan total pelatihan dan total peserta

pelatihan yang diselenggarakan oleh BPPK selama kurun waktu 2015-2019.

Grafik 1 Total Pelatihan yang Diselenggarakan BPPK 2015-2019

Sumber: Dashboard Semantik BPPK

977

1,259

1,5761,641

1,780

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

1,600

1,800

2,000

2015 2016 2017 2018 2019

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 16: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Grafik 2 Total Peserta Pelatihan BPPK 2015-2019

Sumber: Dashboard Semantik BPPK

Pada tahun 2016, BPPK menyusun delapan program pelatihan solutif dan

kontributif dengan dampak yang tinggi (killer programs) sebagai piloting dalam rangka

akselerasi implementasi Kemenkeu Corporate University, yaitu:

1. Diklat Sertifikasi Keuangan Syariah;

2. Diklat ADIK Berbasis Logic Model;

3. Diklat Kebijakan Publik;

4. Diklat Account Representative;

5. Diklat Chief Service Officer;

6. Diklat Pemindai Kabin Cargo;

7. Diklat Pengelolaan BMN; dan

8. Diklat Pengujian Tagihan.

Pada tahun 2019, terjadi kenaikan jumlah peserta pelatihan yang sangat

signifikan karena BPPK menerapkan metode pembelajaran full e-learning yang dapat

menjangkau seluruh pegawai Kementerian Keuangan yang tersebar di seluruh

Indonesia. Di tahun yang sama, BPPK juga menyelenggarakan mandatory E-learning

Kode Etik dan Kode Perilaku Kementerian Keuangan sebanyak 18 angkatan dengan

realisasi peserta sebesar 75.352 orang. Sedangkan realisasi peserta untuk piloting

mandatory E-learning Cross Function Pengelolaan Keuangan Negara (5 angkatan)

sebanyak 18.121 orang. E-learning cross function ini akan dilanjutkan untuk tahun-

tahun berikutnya.

Penyelenggaraan pelatihan yang secara langsung mendukung nawa cita juga

dilakukan melalui Program Prioritas Nasional Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur

Pengelola Keuangan dan Aset Desa oleh Pusdiklat KNPK. Dalam rangka mendukung

43,331 45,460

60,70269,707

198,229

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

2015 2016 2017 2018 2019

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 17: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

program nawa cita nomor 3 yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan

memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, BPPK

mendapat mandat untuk menyelenggarakan program pelatihan terkait pengelolaan

dana desa, yang meliputi empat program pelatihan yaitu:

a) Pelatihan Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Desa;

b) Pelatihan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Desa;

c) Pelatihan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Aset Desa (pada tahun 2019

disesuaikan menjadi Pelatihan Penatausahaan Barang Milik Desa); dan

d) Pelatihan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan BUMDesa.

Untuk mendorong akuntabilitas pengelolaan keuangan dan aset desa, pada

tahun 2018-2019 telah dilaksanakan pelatihan untuk 4.479 aparatur pengelola dana

dan aset desa yang berasal dari Provinsi Aceh, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara,

Sulawesi Tengah, Maluku, NTT, dan Papua dengan rincian sebagaimana Tabel 3

berikut.

Tabel 3 Total Peserta Pelatihan Pengelolaan Dana Desa

Tahun Provinsi Jumlah Desa Jumlah Peserta

2018

Sulawesi Tenggara 202 624

Sulawesi Tengah 196 636

NTT 273 787

2019

Aceh 313 1082

Kalimantan Barat 242 822

Maluku 91 297

Papua 79 231

TOTAL 1.396 4.479

Sumber: Pusdiklat KNPK

Penyelenggaraan pelatihan bagi para pejabat Eselon I dan Eselon II atau

sederajat dilaksanakan melalui executive training.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 18: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Grafik 3 Peserta Executive Training Kementerian Keuangan 2015-2019

Sumber: Pusdiklat PSDM

Selain melalui program pelatihan, pengembangan kompetensi SDM Kementerian

Keuangan juga dilakukan melalui penyelenggaraan pendidikan gelar. BPPK melalui

Pusdiklat PSDM bertugas untuk mengelola program beasiswa bagi seluruh pegawai

Kementerian Keuangan. Pada tahun 2015-2019, program beasiswa yang dikelola BPPK

yaitu Scholarship Program for Strengthening the Reforming Institutions (SPIRIT) yang

berasal dari loan dan FETA Scholarship dengan sumber dana Rupiah Murni (APBN).

Tabel 4 Jumlah Karyasiswa Program Beasiswa SPIRIT dan FETA

Tahun

Program Beasiswa

Pasca Sarjana

Jumlah Karyasiswa

(berangkat)

SPIRIT FETA

2015 83 - 83

2016 94 3 137

2017 21 31 52

2018 - 54 54

2019 - 65 65

Total 198 193 391

Sumber: Pusdiklat PSDM.

B. Pengembangan kerangka kerja dan sistem organisasi pembelajaran di

lingkungan Kementerian Keuangan yang memiliki keterkaitan (link and

match) antara diklat yang diselenggarakan dan kebutuhan kompetensi untuk

mendukung pencapaian tujuan strategis Kementerian Keuangan.

Kementerian Keuangan memiliki peran strategis dalam mengelola keuangan

negara. Peranan tersebut harus didukung dengan sumber daya manusia yang

kompeten, akuntabel, dan andal. Pembentukan SDM yang memiliki kualitas tersebut

dilaksanakan melalui proses pembelajaran yang link and match dengan tujuan dan

kebutuhan organisasi. Salah satu indikator dalam mengukur kesuksesan pencapaian

proses pembelajaran yaitu berdasarkan Nilai Peningkatan Kompetensi SDM.

23

16

3329

21

0

5

10

15

20

25

30

35

2015 2016 2017 2018 2019

Jum

lah

Pes

erta

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 19: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Nilai Peningkatan Kompetensi SDM bertujuan mengukur keberhasilan program

pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan untuk meningkatkan kompetensi

peserta pelatihan BPPK. Kompetensi SDM adalah karakteristik dan kemampuan kerja

yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap sesuai tugas dan/atau

fungsi jabatan. Indikator ini bertujuan mengukur outcome dari program-program

pengembangan SDM melalui pelatihan yang diselenggarakan. Berdasarkan data

realisasi selama tiga tahun terakhir target nilai peningkatan kompetensi SDM

Kementerian Keuangan selalu tercapai.

Grafik 4 Target dan Realisasi IKU Nilai Peningkatan Kompetensi SDM 2015-2017

Untuk mewujudkan link and match antara pengembangan kompetensi SDM

dengan tujuan strategis organisasi, Kementerian Keuangan sejak tahun 2016 telah

menerapkan strategi corporate university. Untuk mengetahui kebutuhan

pengembangan kompetensi SDM baik yang bersifat strategis, jabatan, individual,

maupun kebutuhan yang sifatnya insidental maka Kementerian Keuangan melakukan

pendekatan yang sifatnya proaktif dan tidak lagi reaktif melalui mekanisme pemenuhan

Analisis Kebutuhan Pembelajaran (AKP).

Upaya mewujudkan link and match ini juga dilaksanakan dengan menetapkan

Indikator Kinerja Utama (IKU) BPPK yaitu “Persentase Alumni Pelatihan yang

Meningkat Kinerjanya” sebagai wujud continuous improvement melalui pengukuran

dampak pembelajaran terhadap peningkatan kinerja. IKU ini menggantikan IKU Nilai

Peningkatan Kompetensi SDM yang selama tiga tahun berturut-turut selalu tercapai

dan melebihi target. Realisasi IKU Persentase Alumni Yang Meningkat Kinerjanya

sebesar 91,53% dari target 70% pada tahun 2018, dan 96,03% dari target 90% pada

tahun 2019. Sebagai upaya menjaga komitmen Unit Eselon I, ditetapkan IKU

mandatory untuk seluruh pengelola SDM level Unit Eselon I Kementerian Keuangan

“Persentase Ketepatan Rencana Pengembangan Kompetensi Pegawai” dengan

membandingkan antara pelatihan strategis yang diikuti dengan

22 22 23

28.94

34.16

39.58

2015 2016 2017

Target Realisasi

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 20: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

penempatan/penugasan di tempat kerja. Selain itu, Sekretariat BPPK menetapkan IKU

“Persentase Penugasan Pelatihan yang Sesuai dengan AKP” sebagai komitmen bahwa

penugasan peserta pelatihan harus sesuai dengan AKP.

Implementasi Kemenkeu Corporate University juga diselaraskan dengan Inisiatif

Strategis Program Reformasi Birokrasi dan Transformasi Kelembagaan (IS RBTK)

Kementerian Keuangan sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan

Nomor 974/KMK.01/2016 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.01/2018. Peran BPPK terdapat pada IS #2

Pengembangan SDM melalui Kementerian Keuangan Corporate University, dengan

milestones dan capaian sebagaimana dalam Tabel 5.

Tabel 5 Implementasi IS RBTK Pengembangan SDM melalui Kementerian

Keuangan Corporate University

No. Milestones Capaian

Tahun 2017

1. Menyusun

Instructional System

Design (ISD)

Telah ditetapkan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-

4/PP/2017 tentang Pedoman Desain Pembelajaran di

Lingkungan Kementerian Keuangan.

2. Menyempurnakan

evaluasi pembelajaran

Telah ditetapkan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-

5/PP/2017 tentang Pedoman Evaluasi Pembelajaran

di Lingkungan Kementerian Keuangan dan Peraturan

Kepala BPPK Nomor PER-1/PP/2018 Pedoman

Evaluasi Pascapembelajaran di Lingkungan

Kementerian Keuangan.

3. Menyusun pola

pembelajaran untuk

crucial job

BPPK telah mengidentifikasi dan menyusun pola

pembelajaran (learning journey) untuk crucial job

Kementerian Keuangan. Learning journey adalah

serangkaian pembelajaran yang diperlukan oleh suatu

jabatan yang ditentukan berdasarkan kebutuhan

kompetensi dari tiap jabatan. BPPK telah menetapkan

Standar Kompetensi Teknis Manajemen Kediklatan di

Lingkungan BPPK dalam Keputusan Kepala BPPK

Nomor KEP-139/PP/2017.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 21: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

No. Milestones Capaian

4. Membangun

Knowledge

Management System

(KMS) dan

infrastruktur lainnya

Pengembangan KMS yang sudah dimulai dari tahun

2015 dengan menyusun konsep dan melakukan

pelatihan terkait KMS. Kemenkeu Learning Center

(KLC) sebagai platform knowledge management system

(KMS) dan learning management system (LMS)

Kementerian Keuangan telah go live pada tanggal 31

Maret 2017.

5. Membentuk

Community of Practices

(CoP)

Community of Practices merupakan strategi yang

melibatkan komunitas yang terdiri dari para pejabat

dan pegawai dengan pengalaman kerja langsung

menggunakan knowledge tertentu. Komunitas

tersebut kemudian merumuskan inisiatif dan metode

terbaik dalam menyelesaikan isu-isu terkait dengan

pekerjaannya. Pada tahun 2017 telah dibentuk 60

CoP, dilanjutkan dengan penambahan 20 CoP baru

pada tahun 2018.

6. Membangun smart

classroom

Telah ditetapkan Keputusan Kepala BPPK Nomor

KEP-148/PP/2017 tentang Pedoman Standar Ruang

Kelas Pintar (Smart Classroom) di Lingkungan BPPK.

Pada tahun 2017 telah diselesaikan pembangunan

smart classroom di Pusdiklat KNPK.

7. Menerapkan struktur

governance Kemenkeu

Corpu sebagai learning

organization

Telah ditetapkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor

924/KMK.011/2018 tentang Kementerian Keuangan

Corporate University, Keputusan Kepala BPPK Nomor

140/PP/2017 tentang Cetak Biru Kementerian

Keuangan Corporate University, dan Keputusan

Menteri Keuangan Nomor 563/KMK.011/2017

tentang Logo Kementerian Keuangan Corporate

University.

Tahun 2018

8. Melakukan perbaikan

mekanisme

Identifikasi

Kebutuhan Diklat

(IKD)

Telah disusun Peraturan Menteri Keuangan Nomor

45/PMK.011/2018 tentang Pedoman Analisis

Kebutuhan Pembelajaran di Lingkungan Kementerian

Keuangan menggantikan PMK 37/PMK.012/2014

tentang Identifikasi Kebutuhan Diklat. PMK ini

memuat AKP Strategis, AKP Jabatan, dan AKP

Individual yang lebih komprehensif dibandingkan

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 22: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

No. Milestones Capaian

analisis IKD yang hanya menitikberatkan pada satu

metode.

9. Menyelaraskan

(terkait regulasi)

peraturan SDM yang

lain guna mendukung

implementasi Human

Capital Management

(HCM) melalui Corpu

Strategi Kemenkeu Corporate University perlu

diselaraskan dengan peraturan terkait SDM agar

implementasinya dapat berjalan sesuai tujuan

organisasi, misalnya melalui penyelarasan Kemenkeu

Corpu dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

216/PMK.01/2018 tentang Manajemen

Pengembangan SDM di Lingkungan Kementerian

Keuangan.

10. Menetapkan Learning

Quality System

Learning quality system adalah mekanisme sistematis,

terintegrasi, dan berkelanjutan yang diselenggarakan

oleh BPPK selaku penyelenggara pendidikan dan

pelatihan untuk memastikan terpenuhinya pelatihan

yang terstandar dengan kualitas yang terjaga dalam

memenuhi kepuasan peserta pelatihan dan mencapai

target kinerja dari Eselon I di Kementerian Keuangan.

Telah ditetapkan Keputusan Kepala BPPK Nomor

KEP-97/PP/2018 tentang Penjaminan Mutu

Pembelajaran di Lingkungan BPPK.

Tahun 2019

11. Melakukan perbaikan

dalam metode

penyelenggaraan

pembelajaran

Penetapan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-

2/PP/2019 tentang Pedoman E-learning.

12. Menginisiasi retire

faculty program dan

leader as teacher

Retired Faculty Program adalah kapitalisasi

pengetahuan, khususnya tacit knowledge, yang

dimiliki oleh para pegawai/pejabat senior yang

memiliki kompetensi khusus. Leader as teacher

adalah transfer knowledge, wisdom, dan pengalaman

para pimpinan kepada para pegawai Kementerian

Keuangan. Telah dilakukan pelatihan untuk 626

orang leader as teacher dan 91 orang Retired

Prominent Faculty.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 23: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

No. Milestones Capaian

13. Mewujudkan learning

organization

Organisasi pembelajar (learning organization) adalah

organisasi yang secara terus menerus dan terencana

memfasilitasi anggotanya agar mampu terus menerus

berkembang dan mentransformasi diri baik secara

kolektif maupun individual dalam usaha mencapai

hasil yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan

yang dirasakan bersama antara organisasi dan

individu di dalamnya sebagaimana KEP-140/PP/2017

tentang Cetak Biru Kementerian Keuangan Corporate

University.

Pada Tahun 2019, Implementasi IS RBTK dilanjutkan sesuai milestones

sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor

302/KMK.01/2019. BPPK mendukung IS #4 Modern e-learning sebagai Alat Utama

dalam Pengembangan SDM. Milestones yang telah dicapai antara lain:

1. Telah melaksanakan survey dan analisis terkait learning preference SDM

Kementerian Keuangan pada Semester 1 tahun 2019;

2. Penetapan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-2/PP/2019 tentang Pedoman E-

learning di Lingkungan Kementerian Keuangan;

3. Penyelenggaraan mandatory E-learning Kode Etik dan Kode Perilaku secara masif

untuk seluruh pegawai Kementerian Keuangan;

4. Integrasi SEMANTIK dengan HRIS terkait history pelatihan data kompetensi, dan

penyediaan fitur untuk e-certificate;

5. Melengkapi dan menyelesaikan seluruh arsitektur BDAT sesuai dengan framework

Enterprise Architechture ke dalam ORBUS iServer;

6. Pengembangan aplikasi synchronous e-learning (webinar);

7. Penyesuaian topologi server dan pengadaan server baru guna mendukung

kelancaran penyelenggaraan e-learning; dan

8. Implementasi full e-learning sebesar 49,55% dari target 30%.

Selain itu, BPPK juga mengembangkan model pembelajaran 10:20:70 yaitu

suatu model pembelajaran yang mengintegrasikan antara proses belajar di ruang kelas

(structured learning), pembelajaran kolaboratif melalui komunitas (learning from others)

dan pembelajaran yang terintegrasi di tempat kerja (integrated learning from work atau

learning from experience).

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 24: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Gambar 1 Framework Model Pembelajaran 10:20:70

Salah satu bentuk pembelajaran learning from others adalah melalui

pembentukan Communities of Practice (CoP). CoP merupakan wadah berkumpul dan

berbagi pengetahuan bagi para pegawai yang memiliki keahlian dan minat tertentu

yang diharapkan dapat memberikan rumusan jawaban atas permasalahan di

organisasi. Sampai dengan akhir tahun 2018, telah ada 88 grup CoP dengan tema

beragam yang membahas isu-isu terkait kompetensi manajerial maupun teknis.

Kaitannya dengan integrated learning from work dilaksanakan melalui action learning

dengan memberikan penugasan berupa penerapan hasil pembelajaran di tempat kerja.

Tujuannya agar lebih mengintegrasikan proses pembelajaran dengan target organisasi

dengan fokus pada substansi yang relevan dengan sasaran, kebutuhan, dan program

pengembangan unit pengguna.

C. Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas tinggi di Politeknik Keuangan

Negara-STAN.

Kelembagaan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) sebagai perguruan tinggi

vokasi di lingkungan Kementerian Keuangan perlu disesuaikan sebagaimana amanat

dalam Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Berdasarkan

surat Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 56/M/III/2015 terkait

rekomendasi perubahan kelembagaan STAN menjadi Politeknik Keuangan Negara

STAN (PKN STAN), pada tanggal 15 Juli 2015 ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan

Nomor 137/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Keuangan

Negara STAN. Berdasakan PMK tersebut menegaskan kedudukan PKN STAN sebagai

perguruan tinggi kedinasan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Menteri Keuangan melalui Kepala BPPK. Penguatan kelembagaan ini memberikan

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 25: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

semangat baru bagi PKN STAN dalam penyelenggaraan tridharma perguruan tinggi dan

layanan pendidikan tinggi lainnya.

Sehubungan dengan restrukturisasi kelembagaan PKN STAN tersebut,

ditetapkan beberapa kelengkapan organisasi dan peraturan terkait penyelenggaraan

pendidikan yang berkualitas antara lain:

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2/PMK.01/2016 sebagaimana diubah terakhir

dengan PMK-189/PMK.01/2016 tentang Statuta PKN STAN;

2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 478/KM.1/2016 tentang Uraian Jabatan

Direktur, Pembantu Direktur, Kepala Satuan, Kepala Bagian, Ketua Jurusan,

Kepala Pusat, Sekretaris Jurusan, Kepala Subbagian, Ketua Program Studi, Kepala

Laboratorium, dan Kepala Unit di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN;

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 938/KMK.01/2016 tentang peringkat Jabatan

Struktural dan Jabatan Non Eselon di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara

STAN;

4. Keputusan Kepala BPPK Nomor KEP-137/PP/2017 tentang Standar Operasional

Prosedur di Lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN;

5. Peraturan Direktur Nomor PER-4/PKN/2016 tentang Perubahan atas Peraturan

Direktur Nomor PER-1/PKN/2016 tentang Pedoman Standar Mutu Bidang

Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat;

6. Peraturan Direktur Nomor PER-02/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan

Direktur PKN STAN Nomor PER-03/PKN/2016 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Vokasi PKN STAN.

7. Peraturan Direktur PKN STAN Nomor PER-10/PKN/2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat pada PKN STAN; dan

8. Peraturan Direktur PKN STAN Nomor PER-11/PKN/2017 tentang Pedoman

Pelaksanaan Penelitian pada PKN STAN.

Dalam rangka pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, beberapa capaian

yang telah dilaksanakan antara lain:

1. Akreditasi predikat “Baik Sekali” oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi

(BAN-PT) untuk seluruh program studi;

2. Penerimaan 173 dosen Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dengan beban 30% dari

dosen Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN)/dosen tetap;

3. Program pendidikan untuk mahasiswa afirmasi dari NTT, Maluku, Maluku Utara,

Papua Barat, dan Papua;

4. Peningkatan kapasitas mahasiswa baru dengan metode blended learning: tatap

muka 75%, studi mandiri/online learning 25%;

5. Optimalisasi lulusan PKN STAN untuk pemenuhan formasi CPNS dan alokasi untuk

44K/L dengan tingkat kepuasan pengguna terhadap lulusan berdasarkan penelitian

tahun 2018 dan 2019 konsisten pada skor 4,00 (skala 5);

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 26: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

6. Foundation course (kurikulum bersama) pada tingkat pertama untuk berbagai

program studi;

7. Kegiatan pengabdian masyarakat (SEMBHADA) yang melayani sebanyak 658

institusi sepanjang tahun 2019;

8. Total penelitian pada tahun 2019 sebanyak 145 penelitian yang sesuai dengan

bidang keilmuan PKN STAN, 20 penelitian di antaranya terbit pada jurnal

nasional/internasional dengan indeks kualitas penelitian sebesar 98 (target 50);

9. PKN STAN bekerja sama dengan universitas, dan melakukan Kuliah Keuangan

Negara di beberapa universitas sebagai wujud program nasional; dan

10. Bekerja sama dengan Pemda, PKN STAN memberikan pelatihan dan/atau Bimtek

keuangan daerah sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi.

1.1.3. Terwujudnya pendidikan dan pelatihan yang fleksibel memenuhi kebutuhan

unit pengguna.

A. Peningkatan kapasitas SDM BPPK yang dapat mengantisipasi kebutuhan

kompetensi SDM Kementerian Keuangan di masa depan.

Tiga elemen SDM BPPK yang menjadi fokus utama untuk dikembangkan dalam

rangka mewujudkan Kemenkeu Corpu, yaitu struktural, widyaiswara, dan dosen.

Beberapa kegiatan pengembangan kompetensi SDM BPPK yang telah dilakukan antara

lain:

1. Pengembangan struktural, fungsional, dan/atau pelaksana meliputi:

a. Workshop Corporate University;

b. Keikutsertaan dalam Corpu Summit di Amsterdam (2016) dan Berlin (2017);

c. Pelatihan dan Sertifikasi Knowledge Management di Amerika Serikat;

d. Bimbingan Teknis Knowledge Capture;

e. Short Course Implementasi Corporate University di Queensland, Australia;

f. Short Course Implementasi Micro Learning di Auckland, New Zealand;

g. Pelatihan Enterprise Architecture di Malaysia;

h. Pelaksanaan Pelatihan Knowledge Management oleh Telkom Corpu;

i. Pelaksanaan Pelatihan 10:20:70 oleh Telkom Corpu;

j. Mengikuti GCCU di Sao Paulo, Brazil;

k. Pelaksanaan secondment pada BRI Corpu; dan

l. Mandatory E-learning Corporate University untuk seluruh pegawai BPPK.

2. Pengembangan khusus bagi widyaiswara meliputi Widyaiswara Competency Update

(WICU) sebanyak 3 angkatan, Pelatihan Penyusunan Story Board, dan Pelaksanaan

SNKN.

3. Pengembangan dosen melalui penerimaan dosen (NIDN), seminar dan kuliah umum

dengan narasumber tingkat internasional, seperti profesor dari The University

Adelaide, University of Southern California, dan The Treasury Australia.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 27: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

B. Pengembangan kerja sama diklat yang mendukung pengembangan SDM

keuangan negara yang menjadi prioritas.

Beberapa capaian terkait program kerja sama antara BPPK dengan mitra

strategis antara lain:

1. Penetapan PER-2/PP/2016 tentang Kerja Sama Program Diklat (KSPD) dalam

rangka penataan kerja sama program Diklat dengan K/L yang dibiayai APBN;

2. Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara BPPK dan 20

kampus di Indonesia;

3. Inisiasi Pengembangan Forum Pengembangan SDM K/L yang diikuti oleh 14

Kementerian/Lembaga di Indonesia pada tanggal 18 September 2017;

4. Tergabung dalam Global Council of Corporate Universities pada tanggal 21 Agustus

2017;

5. Pusdiklat PSDM bekerja sama dengan Australia Award Indonesia untuk pendanaan

beasiswa 20 karyasiswa split site UI-kampus di Australia;

6. Pusdiklat Bea dan Cukai (Pusdiklat BC) menjadi tuan rumah dalam The 2nd Joint

Customs Middle Management Programme (JCMMP) pada tanggal 31 Juli - 3 Agustus

2017;

7. Pusdiklat BC menjadi tuan rumah dalam The Regional Workshop on Valuation and

Post Clearance Audit (PCA) pada tanggal 20 - 23 November 2017;

8. PKN STAN tergabung dalam International Network Customs University sebagai wakil

Indonesia dan konferensi Kepabeanan Internasional (PICARD) 2017 di Tunisia;

9. PKN STAN melaksanakan kerja sama dengan Charles Sturt University, Politeknik

Maritim Indonesia, Masyarakat Profesi Penilai Indonesia, dan Unit Kerja Presiden

Pembinaan Ideologi Pancasila (UKPP);

10. Pusdiklat Keuangan Umum (Pusdiklat KU) menjadi tuan rumah Regional Meeting

GDLN Asia Pacific pada bulan April 2018 di Jakarta;

11. Pusdiklat KU menjadi host pelatihan jarak jauh (webinar) GDLN Asia Pacific dengan

tema Enhancing Policy Making through Creative and Innovative Learning in Digital

Economy Era;

12. BPPK menjadi narasumber dalam kegiatan Public Finance Management Reform

Program di Laos;

13. Penandatanganan MoU antara PKN STAN dan Queensland University Technology

(QUT) Australia;

14. Pengakuan kurikulum akademik PKN STAN (kurikulum internal audit) oleh The

Institute of Internal Auditors (IIA);

15. Pusdiklat BC menjadi tuan rumah dalam beberapa workshop dan seminar

internasional dalam rangka menuju Regional Training Center World Custom

Organization-Asia Pacific (WCO-A/P);

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 28: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

16. Penandatanganan teknis kerja sama capacity building antara BPPK dengan Jabatan

Penilaian dan Perkhidmatan Harta Malaysia. Untuk implementasi dilaksanakan oleh

Pusdiklat KNPK serta PKN STAN;

17. Benchmarking dalam rangka Pusdiklat BC menuju Regional Training Center World

Customs Organization ke Korea Selatan, Malaysia, Jepang, dan India;

18. Menerima kunjungan Ministry of Finance of Lao People Democratic Republic dalam

rangka mempelajari Kemenkeu Corporate University dan modern e-learning;

19. Fasilitasi Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan bekerja sama dengan IMF untuk

menyelenggarakan Pelatihan Government Finance Statistic bagi pegawai di

lingkungan DJPb pada tanggal 26-29 Juli 2016;

20. BPPK c.q. Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan bekerja sama dengan Nuffic-

NESO (Belanda) mengelola Short Course “Performance Measurement in State

Budgeting System” di Belanda pada tanggal 17 April s.d. 5 Mei 2017; dan

21. Fasilitasi Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan dengan Pemerintah Bangladesh

atas kegiatan Indonesia Budgeting System Benchmarking pada tanggal 10-14 Juli

2017 dan Benchmarking Institute of Public Finance Bangladesh dengan Kementerian

Keuangan pada tanggal 3-8 Agustus 2018.

C. Pengembangan desain program yang tepat melalui konversi data ISD yang

akurat.

Penyempurnaan kurikulum dilakukan dengan implementasi penyusunan

Instructional System Design (ISD) sejak tahun 2017 sesuai dengan amanat Peraturan

Kepala BPPK Nomor PER-4/PP/2017 tentang Pedoman Desain Pembelajaran di

Lingkungan Kementerian Keuangan. Penyusunan desain pembelajaran yang andal

tidak terlepas dari proses analisis kebutuhan pembelajaran yang akurat. Penetapan

PMK-45/KMK.011/2018 tentang Pedoman Analisis Kebutuhan Pembelajaran di

lingkungan Kementerian Keuangan merupakan langkah awal dalam pengembangan

desain program yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan kompetensi SDM

Kementerian Keuangan.

Selain melalui penetapan peraturan, pengembangan desain pembelajaran

dipastikan dengan penetapan piloting indikator kinerja utama (IKU) di tahun 2018 yaitu

Persentase Konversi Kurikulum Pelatihan ke dalam Instructional System Design yang

mengonversi penyusunan Kerangka Acuan Program (KAP) versi lama menjadi KAP versi

baru sesuai ISD dengan target 55%. Pada tahun 2019, dilakukan penguatan pada

target dan formula IKU menjadi Persentase Pengembangan Instructional System Design

dengan target 100%. Penetapan IKU ditujukan untuk menjamin program pelatihan di

BPPK selaras dengan pembelajaran Corpu yaitu Relevant, Applicable, Impactful, dan

Accessible.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 29: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

D. Pengembangan manajemen pengetahuan untuk kebutuhan pendidikan dan

pelatihan yang diarahkan untuk menjadi bagian utama dalam pengembangan

sistem manajemen pengetahuan Kementerian Keuangan.

Implementasi manajemen pengetahuan diinisiasi dengan pengembangan KMS

yang terintegrasi dengan LMS melalui platform Kemenkeu Learning Center (KLC) dengan

laman klc.kemenkeu.go.id. Secara resmi, KLC pertama go online pada tanggal 31 Maret

2017. Sampai dengan akhir tahun 2019, KLC telah memuat lebih dari 2.592 dokumen

pengetahuan dan 429 online courses terkait keuangan negara yang disusun oleh para

pemilik pengetahuan (Skill Group Owner) di lingkungan Kementerian Keuangan. Dari

sisi users, sebanyak 1,3 juta pengguna telah mengakses KLC sejak pertama kali

diluncurkan. Seiring dengan perkembangan KLC yang cukup pesat di tahun 2019,

statistik mencatat bahwa tidak kurang dari 878 ribu pengguna internet telah

mengunjungi KLC. Mayoritas pengunjung yaitu sebesar 70,4% mengakses KLC

menggunakan personal computer, sebanyak 29% pengunjung menggunakan perangkat

seluler dan sisanya sebanyak 0,6% mengakses dengan tablet.

Namun demikian, BPPK tidak lantas berpuas diri. Rasio pantulan (bounce rate)

KLC saat ini sebesar 33,43% masih jauh dari ideal yaitu di bawah 24%. Untuk itu,

BPPK masih terus memperbaiki diri dalam meningkatkan kualitas konten course dan

knowledge. Misalnya dengan menggunakan animasi interaktif, webinar, video dengan

talent yang menarik, dll. Selain itu, pembelajaran mandiri (independent study) bagi

pegawai Kementerian Keuangan dilaksanakan dengan penyesuaian karakteristik waktu

kunjungan selama setahun terakhir yaitu pengunjung mulai bertambah pada pagi hari,

peak pukul 08.00 s.d. 11.00 WIB dan pukul 14.00 s.d. 15.00 WIB, serta mulai menurun

setelahnya di sore dan malam hari.

Melengkapi sistem manajemen pengetahuan yang telah dibangun, BPPK

mengusulkan penataan organisasi dengan menambahkan tusi sebagai pengelola

pengetahuan di bidang keuangan negara di lingkungan Kementerian Keuangan.

Penambahan tusi BPPK terkait manajemen pengetahuan nantinya akan dimasukkan

dalam Peraturan Presiden tentang Kementerian Keuangan dan Peraturan Menteri

Keuangan tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan. Selanjutnya,

dalam tataran teknis telah ditetapkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

226/PMK.011/2019 tentang Manajemen Pengetahuan di Lingkungan Kementerian

Keuangan sebagai pedoman seluruh Unit Eselon I dalam mengimplementasikan

manajemen pengetahuan. Selain itu, pembangunan enterprise architecture (EA)

Kementerian Keuangan telah mengakomodasi proses bisnis manajemen pengetahuan

dengan ditetapkannya Keputusan Menteri Keuangan Nomor 625/KMK.01/2018

tentang Proses Bisnis Level 0 Kementerian Keuangan.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 30: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Pelaksanaan knowledge capture sebagai bagian dari proses manajemen

pengetahuan didorong dengan adanya IKU “Persentase Pemenuhan Knowledge

Capture” untuk setiap widyaiswara dan dosen dengan target masing-masing minimal

empat dokumen pengetahuan. Setelah pengetahuan didokumentasikan, langkah

berikutnya adalah bagaimana pengetahuan tersebut dimanfaatkan yang diukur melalui

IKU “Persentase Pemanfaatan Knowledge pada Platform KLC” pada tahun 2018-2019.

Selain dokumen pengetahuan yang terekam secara digital dalam KLC, BPPK juga

berupaya menyusun Buku Sejarah Kementerian Keuangan seri I dan II, serta beberapa

buku lainnya, antara lain Sri Mulyani Indrawati: Selintas Pengabdian Sarat Tauladan,

2016 Tahun Tidak Biasa: Belajar dari Proses dan Pengelolaan APBN 2016, Mengenal

Pokok-Pokok Reformasi Keuangan Negara, 5 Menteri Keuangan Bicara, dan Buku

terkait sejarah BKF, Itjen, dan DJPPR.

1.1.4. Terwujudnya layanan keahlian di bidang pengelolaan dan pengembangan

SDM.

A. Pengadaan tenaga pengajar sesuai dengan kebutuhan jumlah dan kompetensi.

Sepanjang tahun 2015-2019, telah dilaksanakan tiga kali rekrutmen

widyaiswara di lingkungan BPPK baik untuk jenjang ahli pertama, muda, madya,

maupun utama.

Tabel 6 Rekrutmen Widyaiswara BPPK Tahun 2015-2019

No. Jenjang

Keahlian

Tahun Jumlah

2016 2018 2019

1. Pertama - - - -

2. Muda - 15 - 15

3. Madya - 1 - 1

4. Utama 4 5 5 14

Total 4 21 5 30

Sumber: Sekretariat Badan

Pengadaan tenaga pengajar pada Politeknik Keuangan Negara STAN

dilaksanakan sebanyak empat kali. Pada tahun 2015, rekrutmen dosen ditujukan

untuk internal BPPK melalui mekanisme alih jabatan (inpassing). Selanjutnya pada

tahun 2017, rekrutmen dilakukan secara terbuka untuk seluruh pejabat/pegawai di

lingkungan Kementerian Keuangan.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 31: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Tabel 7 Rekrutmen Dosen PKN STAN Tahun 2015-2019

Tahun Hasil

Rekrutmen

Diangkat

Fungsional

Dosen

Keterangan

2015 80 71 -

2016 3 2 1 orang mengundurkan diri

2017 46 45 1 orang mengundurkan diri

2019 48 4 Pengangkatan calon dosen dalam

proses

Total 177 122

Sumber: PKN STAN

Selain melalui rekrutmen widyaiswara dan dosen, pemenuhan kebutuhan

layanan keahlian dilaksanakan dengan inisiasi Retired Faculty Program dan Leader as

Teacher. Retired faculty program adalah kapitalisasi pengetahuan, khususnya tacit

knowledge, yang dimiliki oleh para pegawai/pejabat senior yang memiliki kompetensi

khusus. Leader as teacher adalah suatu kegiatan transfer knowledge, wisdom, dan

pengalaman para pimpinan kepada para pegawai Kementerian Keuangan. Sampai

dengan tahun 2019, telah dilakukan pelatihan untuk 626 orang leader as teacher dan

91 orang retired prominent faculty.

B. Peningkatan kapasitas widyaiswara sesuai dengan kompetensinya agar dapat

menjadi spesialis keuangan negara yang mumpuni.

Peningkatan kapasitas widyaiswara dilakukan baik melalui pelatihan,

penugasan, kegiatan penulisan karya ilmiah, dll. Kegiatan peningkatan kapasitas

tersebut antara lain:

1. Pelatihan di dalam dan luar negeri;

2. Mengikuti Forum Ilmiah Keuangan Negara (FIKN);

3. Pelaksanaan Widyaiswara Competency Update (WICU) di seluruh Pusdiklat dan

BDK;

4. Capacity Building Knowledge Capture Crew;

5. Workshop Profesional Interview Technic;

6. Pelaksanaan Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN) Tahun 2018;

7. Penugasan Widyaiswara dalam konferensi/workshop/seminar nasional dan

internasional; dan

8. Keikutsertaan dosen/widyaiswara/pejabat fungsional lain dan pejabat/pegawai di

beberapa forum ilmiah baik di tingkat nasional maupun internasional.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 32: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

C. Pengembangan budaya riset yang berkualitas.

Pengembangan budaya riset di lingkungan BPPK dilakukan dengan berbagai

kegiatan, antara lain:

1. Kajian Akademis BPPK;

2. Jurnal BPPK;

3. Simposium Nasional Keuangan Negara (SNKN);

4. Forum Ilmiah Keuangan Negara (FIKN);

5. Publikasi hasil penelitian Dosen PKN STAN;

6. Penyelenggaraan Seminar Nasional dan Call for Papers Kebijakan Fiskal Indonesia

oleh PKN STAN ;

7. Pengiriman dosen dalam forum Call for Papers di beberapa perguruan tinggi baik

dalam dan luar negeri; dan

8. Kerja sama penelitian dengan berbagai praktisi/perguruan tinggi baik dalam dan

luar negeri.

1.1.5. Terwujudnya jaminan kualitas output layanan melalui sertifikasi

kompetensi profesi/jabatan dan standardisasi.

A. Penerapan standardisasi layanan yang berlaku di lingkungan BPPK.

Untuk mewujudkan layanan BPPK yang berkualitas, perlu didukung dengan

adanya standardisasi kompetensi SDM pengelola pelatihan dan standardisasi

infrastruktur. Telah ditetapkan Keputusan Kepala BPPK Nomor KEP-139/PP/2017

tentang Standar Kompetensi Teknis Manajemen Pelatihan untuk menjamin SDM BPPK

memiliki kompetensi yang mumpuni dalam mengelola pelatihan. Selain itu,

standardisasi infrastruktur dilakukan melalui Penetapan Keputusan Kepala BPPK

Nomor KEP-148/PP/2017 tentang Pedoman Standar Ruang Kelas Pintar (Smart

Classroom) di Lingkungan BPPK.

Jaminan layanan output pelatihan juga dilakukan melalui Pelaksanaan Penilaian

Kualitas Pembelajaran sesuai Keputusan Kepala BPPK Nomor KEP-124/PP/2019

tentang Standar Mutu Pembelajaran di lingkungan BPPK. Standardisasi layanan

dilengkapi dengan adanya penetapan IKU Kepala BPPK, Kepala Pusdiklat, dan Kepala

Balai yaitu Indeks Pemenuhan Standar Mutu dengan target indeks 3 dari skala 5. IKU

ini mengukur implementasi penjaminan kualitas pembelajaran sesuai dengan standar

mutu pembelajaran.

B. Pengembangan sistem manajemen mutu untuk seluruh unit di BPPK.

Untuk meningkatkan layanan kepada seluruh stakeholders, BPPK senantiasa

memperbaiki diri melalui penerapan sistem manajemen mutu layanan. Beberapa hal

yang telah dicapai adalah sebagai berikut:

1. Implementasi ISO 9001:2008 untuk seluruh Pusdiklat (2015-2016);

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 33: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

2. Penetapan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-5/PP/2017 tentang Pedoman

Evaluasi Pembelajaran di Lingkungan Kementerian Keuangan (22 Desember 2017);

3. Penerapan evaluasi pembelajaran dengan pola baru (Learning Quality System) untuk

memastikan terpenuhinya pelatihan yang terstandar dengan kualitas yang terjaga

dalam memenuhi kepuasan peserta pelatihan dan mencapai target kinerja dari

Eselon I di Kementerian Keuangan;

4. Penetapan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-1/PP/2018 tentang Pedoman

Evaluasi Pascapembelajaran di Lingkungan Kementerian Keuangan;

5. Kick Off pelaksanaan Evaluasi level 3 dan 4 di Pusdiklat dan Balai Diklat pada

tanggal 29 Juni 2018;

6. Penetapan Keputusan Kepala BPPK Nomor KEP-97/PP/2018 tentang Penjaminan

Mutu Pembelajaran di Lingkungan BPPK; dan

7. Penetapan Keputusan Kepala BPPK Nomor KEP-124/PP/2019 tentang Standar

Mutu Pembelajaran di Lingkungan BPPK.

C. Pelaksanaan sertifikasi kompetensi di lingkup keuangan negara.

Sesuai amanat Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian

Keuangan, BPPK bertugas untuk melaksanakan sertifikasi kompetensi di bidang

keuangan negara. Sepanjang periode Renstra 2015-2019, fungsi sertifikasi melekat

pada masing-masing pusdiklat. Ke depan, pelaksanaan fungsi sertifikasi tersebut akan

diintegrasikan ke dalam suatu dedicated unit agar tercipta standardisasi dan

koordinasi yang lebih optimal. Program sertifikasi kompetensi yang telah dilaksanakan

BPPK antara lain penyelenggaraan uji kompetensi Jabatan Fungsional Analis Anggaran

berdasarkan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-7/PP/2018 tentang Pedoman Uji

Kompetensi Jabatan Fungsional Analis Anggaran dan Sertifikasi Ahli Kepabeanan

berdasarkan Peraturan Kepala BPPK Nomor PER-2/PP/2015 sebagaimana diubah

terakhir dengan PER-1/PP/2016 tentang Pedoman Ujian Sertifikasi Ahli Kepabeanan.

Selain itu, BPPK juga melaksanakan Sertifikasi Bendahara berdasarkan Perpres 7

Tahun 2016 dan PMK-126/PMK.05/2016 sebagaimana telah diubah dengan PMK-

128/PMK.05/2017.

Pada tanggal 10 Mei 2016, BPPK melalui Pusdiklat KNPK mendapatkan sertifikat

lisensi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi

Pihak 2 (LSP P2) berdasarkan Keputusan Kepala BNSP Nomor: BNSP-LSP-457-ID.

Skema sertifikasi LSP P2 tersebut meliputi sertifikasi untuk Penilai Bisnis Dasar,

Penilai Properti Dasar, dan Penilai Properti Lanjutan. Telah dilakukan perpanjangan

lisensi sampai dengan tahun 2024 melalui Keputusan Ketua BNSP Nomor

KEP.0587/BNSP/IX/2019.

Selain sertifikasi, berdasarkan Keputusan Kepala LAN Nomor: 239-

K.1/PDP.09/2017, pada tanggal 19 Desember 2017 BPPK menerima penghargaan

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 34: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

berupa sertifikat atas pengakuan dari LAN Nomor 070/K.1/PDP.09 sebagai instansi

Pengakreditasi Pelatihan Teknis untuk seluruh Pelatihan Teknis yang berkaitan dengan

Bidang Keuangan Negara di bawah Lingkungan Kementerian Keuangan dan Lembaga

Pelatihan Pemerintah lainnya. Dengan demikian, lembaga pelatihan yang akan

menyelenggarakan pelatihan di bidang keuangan negara harus melalui akreditasi dari

BPPK. Pedoman pelaksanaan akreditasi ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPPK

Nomor PER-3/PP/2018 tentang Akreditasi Program Pelatihan di bidang Keuangan

Negara. Tahun 2019, BPPK telah melakukan akreditasi lembaga pelatihan kepada

BPSDM Pemerintah Provinsi DKI Jakarta atas empat pelatihan yaitu Pelatihan

Bendahara Penerimaan Substansi APBD, Pelatihan Bendahara Pengeluaran Substansi

APBD, Pelatihan Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Berbasis Akrual, dan Pelatihan

Penatausahaan Keuangan.

Selain dari perspektif arah kebijakan dan strategi, capaian BPPK tahun 2015-

2019 dapat dilihat juga dari persepktif sasaran program dan indikatornya. Sasaran

Program BPPK adalah mengembangkan SDM yang berintegritas dan berkompetensi

tinggi. Untuk mengukur ketercapaiannya, terdapat tiga indikator, yaitu:

1. Nilai Peningkatan Kompetensi SDM.

Target Nilai Peningkatan Kompetensi SDM pada Renstra BPPK tahun 2015-2019

adalah 22, 22, 23, 23, dan 24. Realisasi indikator ini tahun 2015-2017 adalah

28,94; 34,16; dan 39,58. Mulai tahun 2018, Indikator ini diganti menjadi

Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya dengan Target 2018-2019

sebesar 70% dan 90%. Realisasi indikator baru ini adalah sebesar 91,53% dan

96,03%.

2. Persentase Jam Pelatihan terhadap Jam Kerja Pegawai Kementerian Keuangan.

Target Persentase Jam Pelatihan terhadap Jam Kerja Pegawai Kementerian

Keuangan pada Renstra BPPK tahun 2015-2019 adalah 3,5%, 3,75%, 4,00%,

4,25%, dan 4,50%. Realisasi Indikator ini adalah sebesar 5,50%, 2,53%, 4,40%,

5,76%, dan 4,74%.

3. Persentase Lulusan Diklat Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik.

Target Lulusan Diklat Kementerian Keuangan dengan Predikat Minimal Baik pada

Renstra tahun 2015-2019 adalah 90%, 90%, 90%, 90% dan 90%. Realisasi

indikator ini tahun 2015-2019 adalah 95,18%, 94,86%, 97,24%, 95,52%, dan

95,47%.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 35: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Target dan Realisasi tahun 2015-2019 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 8. Target dan Realisasi 2015-2019

No Indikator Target/

Realisasi

Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 Nilai Peningkatan

Kompetensi SDM

Target 22 22 23 23 24

Realisasi 28,94 34,16 39,58 - -

2 Persentase

Alumni Pelatihan

yang Meningkat

Kinerjanya

Target - - - 70% 90%

Realisasi

- - - 91,53% 96,03%

3 Persentase Jam

Pelatihan

terhadap Jam

Kerja Pegawai

Kementerian

Keuangan

Target 3,5% 3,75% 4,00% 4,25% 4,5%

Realisasi

5,50% 2,53% 4,40% 5,76% 4,74%

4 Persentase

Lulusan Diklat

Kementerian

Keuangan

dengan Predikat

Minimal Baik

Target 90% 90% 90% 90% 90%

Realisasi

95,18% 94,86% 97,24% 95,52% 95,47%

1.2. Aspirasi Pengguna Layanan BPPK.

Dalam rangka menjaga kualitas layanan dan memenuhi harapan para

pengguna, Kementerian Keuangan senantiasa mengevaluasi diri dengan melaksanakan

Survei Kepuasan Pengguna Layanan (SKPL). Pelaksanaan SKPL dilakukan melalui kerja

sama dengan pihak eksternal. Pada tahun 2015 – 2019, SKPL dilakukan oleh tim dari

Universitas Gadjah Mada terhadap seluruh Unit Eselon I Kementerian Keuangan.

Ruang lingkup SKPL terdiri atas dua variabel pengukuran, yaitu kepentingan dan

kepuasan. Dua variabel ini kemudian diterjemahkan ke dalam 11 aspek layanan

sebagaimana dalam UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang meliputi:

1. Keterbukaan/kemudahan akses informasi;

2. Informasi layanan;

3. Kesesuaian prosedur dengan ketentuan yang ditetapkan;

4. Sikap pegawai;

5. Kemampuan dan keterampilan pegawai;

6. Lingkungan pendukung;

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 36: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

7. Akses terhadap layanan;

8. Waktu penyelesaian layanan;

9. Pembayaran biaya sesuai aturan/ketentuan yang ditetapkan;

10. Pengenaan sanksi/denda atas pelanggaran terhadap ketentuan layanan; dan

11. Keamanan lingkungan dan layanan.

Sesuai dengan tugas dan fungsi BPPK sebagai penyelenggara pendidikan dan

pelatihan di bidang keuangan negara, layanan BPPK yang menjadi objek survei adalah:

1. Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) PKN STAN;

2. Seleksi Program Pascasarjana; dan

3. Pelatihan.

Capaian indeks kepuasan pengguna layanan BPPK dari tahun 2015 sampai

dengan tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan sebesar 0,63 poin,

dari semula 4,08 di tahun 2015 menjadi 4,73 di tahun 2019. Evaluasi atas 11 aspek

layanan BPPK juga menunjukkan hasil yang positif yaitu di atas batas minimum 4,0

dan di atas rata-rata indeks Kementerian Keuangan. Secara keseluruhan, kualitas

layanan BPPK dapat memenuhi kepentingan dan kepuasan penggunanya.

Perkembangan capaian indeks kepuasan pengguna layanan BPPK dapat dilihat pada

Grafik 5.

Grafik 5 Kepuasan Pengguna Layanan Agregat

Sumber: Laporan SKPL 2015-2019

Terlepas dari capaian tersebut, terdapat beberapa rekomendasi yang perlu

mendapat perhatian dalam rangka meningkatkan kepuasan pengguna layanan BPPK.

Beberapa rekomendasi antara lain terkait kepastian jadwal

4.02

4.33

4.33 4.42

4.73

4.084.19

4.39 4.434.59

2015 2016 2017 2018 2019

Kepuasan Pengguna Layanan Agregat

BPPK Kemenkeu

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 37: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

penyelenggaraan/pengumuman SPMB PKN STAN, transparansi nilai peserta Seleksi

Program Pascasarjana, dan peningkatan kapasitas pengajar pelatihan.

1.3. Potensi dan Permasalahan.

1.3.1. Potensi.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, BPPK memiliki beberapa potensi yang

dapat mendukung keberhasilan untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuan ke depan.

Berikut ini hasil dari identifikasi terhadap potensi yang dimiliki BPPK, antara lain:

Pendidikan:

1. Tenaga pengajar (dosen) yang berkualitas.

2. Tenaga kependidikan yang kompeten dan andal.

Pelatihan:

1. Program pembelajaran sangat beragam sesuai dengan rumpun kompetensi

keuangan negara dan tusi Kementerian Keuangan.

2. High standard dalam penyelenggaraan pembelajaran.

3. Penerapan Kementerian Keuangan Corporate University dalam mewujudkan link and

match antara pembelajaran dengan kinerja.

4. Tenaga pengajar (widyaiswara) yang berkualitas.

5. Meningkatnya jumlah widyaiswara yang berasal dari Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT

Pratama dan Madya) semakin memperkaya wisdom dan experience.

6. Pembelajaran telah mengimplementasikan model pembelajaran terintegrasi

(10:20:70) dengan metode klasikal, blended learning, maupun e-learning.

7. Implementasi sistem penjaminan mutu sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

proses pembelajaran.

Sertifikasi:

1. Pengakuan LAN sebagai Lembaga Pengakreditasi Pelatihan Teknis di bidang

keuangan negara bagi Lembaga Pelatihan Pemerintah.

2. Sertifikasi semakin dibutuhkan karena masifnya arah kebijakan pengembangan

jabatan fungsional di bidang keuangan negara.

Sistem Tata Kelola dan Sumber Daya:

1. Fasilitas pembelajaran fisik yang modern dan memadai. BPPK memiliki 6 Pusdiklat

dan 12 Balai Diklat yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Digital learning platform melalui Kemenkeu Learning Center sebagai moda

pembelajaran digital.

3. Memiliki mitra pembelajaran (networking) yang luas.

4. Memiliki reputasi baik.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 38: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

5. Kebutuhan dan pengembangan kompetensi SDM keuangan negara untuk

Kementerian/Lembaga dan Instansi Daerah (KLID) semakin besar.

6. Peluang pemenuhan SDM keuangan negara pada Kementerian Lembaga/Instansi

Daerah dari pendidikan vokasi bidang keuangan negara.

1.3.2. Permasalahan.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan stakeholders dan menjaga kualitas

layanan, BPPK dihadapkan pada berbagai tantangan baik yang berasal dari internal

maupun eksternal. Oleh karena itu, BPPK dituntut agar mampu mengantisipasi dan

beradaptasi dengan perubahan, agile, serta senantiasa berinovasi dalam memberikan

layanannya. Berikut identifikasi permasalahan yang dihadapi BPPK dalam kurun

waktu tahun 2020-2024, antara lain:

Pelatihan:

1. Kemenkeu Corporate University belum sepenuhnya dipahami dan dijalankan oleh

setiap lini organisasi Kemenkeu.

2. Minimnya kontrol atas kesesuaian pengiriman peserta dengan pembelajaran.

3. Belum terintegrasinya pembelajaran dengan career path.

4. Pelaksanaan pelatihan belum sepenuhnya dikonsolidasikan melalui BPPK. Masih

ada Unit Eselon I yang menyelenggarakan pelatihan secara mandiri tanpa

koordinasi dengan BPPK.

5. Belum optimalnya penjaminan mutu pembelajaran.

Manajemen Pengetahuan:

1. Manajemen pengetahuan di lingkungan Kementerian Keuangan belum sinergi dan

efektif.

2. Pemanfaatan pengetahuan belum optimal sebagai solusi penyelesaian pekerjaan.

3. Budaya belajar dan berbagi pengetahuan masih relatif rendah.

Sistem Tata Kelola dan Sumber Daya:

1. Pengelolaan IT belum sepenuhnya dilakukan secara mandiri oleh BPPK, masih

bergantung (hosting) dengan Pusintek.

2. Pandemi COVID-19 mendorong terwujudnya kebiasaan baru (new normal) dalam

proses pendidikan, pelatihan, sertifikasi, dan manajemen pengetahuan.

Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak terhadap tata kerja konvensional

berbasis kantor serta layanan BPPK, antara lain penundaan dan pembatalan beberapa

pelatihan yang masih berupa pembelajaran konvensional (tatap muka). Selain itu,

sebagian pelatihan tatap muka harus dikonversi menjadi pembelajaran digital, baik e-

learning maupun Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Pada awal tahun 2020, direncanakan

ada 374 program pelatihan klasikal, akan tetapi pada Triwulan I 2020 baru dapat

direalisasikan sebesar 149 program, sementara 225 program (60% dari rencana tatap

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 39: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

muka) harus dikonversi atau ditunda penyelenggaraannya. Dampak selanjutnya

adalah pembelajaran dan ujian di PKN STAN harus diubah menjadi PJJ sejak akhir

Maret 2020, pembatalan rencana sertifikasi PPJK pada bulan Juli 2020, dan

penundaan rekrutmen beasiswa FETA tahun 2020.

BPPK menyadari bahwa diversifikasi metode pembelajaran adalah hal yang tidak

dapat ditunda lagi, sehingga pada periode Renstra 2020-2024 ini BPPK menerapkan

strategi-strategi terkait pembelajaran digital dan menetapkan target implementasi

program pembelajaran digital sebesar 80% pada akhir 2024. BPPK juga harus

melakukan inovasi pembelajaran digital, tidak hanya terbatas pada metode e-learning

saja. Diversifikasi metode pembelajaran digital ini perlu disesuaikan dengan model

pembelajaran terintegrasi, perkembangan teknologi terkini, materi yang akan

disampaikan, dan kebutuhan strategis Kementerian Keuangan c.q. Unit Eselon I.

Untuk dapat mewujudkan diversifikasi metode pembelajaran dengan banyak

mengadopsi variasi pembelajaran digital maka BPPK juga harus cepat melakukan

upskilling SDM-nya menuju penguasaan variasi metode pembelajaran dan penguasaan

teknologi (technology savvy). Strategi yang dilakukan BPPK adalah mengisi gap learning

technologist dengan mengadopsi Jabatan Fungsional Pengelola Teknologi Pembelajaran

(PTP). PTP bersama-sama dengan Jabfung Widyaiswara dan Jabfung Prakom akan

menjadi komponen utama pengembangan program pembelajaran digital di BPPK.

Upskilling kompetensi SDM ini tidak terbatas pada jabatan fungsional saja namun pada

seluruh komponen SDM BPPK.

Perubahan mendasar pada proses bisnis dan layanan BPPK sebagai dampak

Pandemi perlu ditindaklanjuti sebagai evaluasi kualitas kerja dan layanan sehingga

BPPK tidak serta merta kembali kepada kondisi sebelum Pandemi. Dalam penguatan

kinerja dan layanan pasca pandemi, BPPK akan melakukan penataan organisasi

dengan melakukan resetting fungsi dan peran Pusdiklat dan BDK. Harapannya

Pusdiklat dapat lebih fokus pada proses perencanaan program dan desain-development

program pembelajaran. Hal ini dilakukan agar BPPK menjadi organisasi yang agile

dapat dengan cepat merespons pemenuhan kebutuhan Stakeholder dan pesatnya

perubahan teknologi. Pola tata kerja di BPPK berubah dengan mengadopsi flexible

working space dengan lebih mengefektifkan working from home. Perubahan-perubahan

yang terjadi akibat Coivd-19 ini menjadi kesempatan bagi BPPK untuk mengadopsi

proses bisnis pembelajaran dengan Flexible Learning Space. Transformasi diversifikasi

metode pembelajaran juga memerlukan perubahan mindset budaya belajar di

Kemenkeu.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 40: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN STRATEGIS

2.1. Visi BPPK

Visi BPPK disusun dengan memperhatikan keselarasan dengan visi dan misi

Kementerian Keuangan serta memberikan gambaran umum kondisi yang ingin dicapai

pada akhir periode Renstra. Selain itu, penyusunan visi dan misi BPPK juga

mempertimbangkan capaian kinerja, kondisi internal dan eksternal (potensi dan

permasalahan), arah organisasi ke depan, serta aspirasi stakeholders.

Mempertimbangkan hal-hal tersebut, Visi BPPK Tahun 2020-2024 adalah

Menghasilkan SDM pengelola keuangan negara yang Unggul dan Beretika dalam

rangka mendukung Visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan

Negara untuk Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif,

Inklusif, dan Berkeadilan”.

Dalam visi tersebut, yang dimaksud dengan SDM pengelola keuangan negara

adalah seluruh SDM pengelola keuangan negara baik yang berada di lingkungan

Kementerian Keuangan maupun Kementerian/Lembaga lain dan Instansi Daerah yang

tersebar di seluruh Indonesia. Unggul berarti terbaik, utama, lebih

tinggi/pandai/cakap dari pada yang lain, dilihat dari segi kompetensi maupun kinerja.

Sedangkan beretika menunjukkan adanya perilaku baik, terpuji, santun, berkarakter,

serta mencerminkan nilai-nilai Kementerian Keuangan yaitu integritas, sinergi,

profesionalisme, pelayanan, dan kesempurnaan.

Dengan visi baru ini, BPPK berkomitmen untuk terus mencetak punggawa

keuangan negara yang tidak hanya memiliki kualitas kompetensi dan kinerja tinggi,

tetapi juga beretika dalam rangka mendukung visi dan misi Kementerian Keuangan

dan juga Indonesia. Sejalan dengan hal tersebut, BPPK juga memperbarui misinya agar

mencerminkan kegiatan inti dan mandatnya dengan lebih baik.

2.2. Misi BPPK

BPPK mendukung Misi Kementerian Keuangan Nomor 5 “Mengembangkan

proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan sumber daya manusia yang adaptif

sesuai kemajuan teknologi” melalui upaya sebagai berikut:

1. Mengelola pendidikan yang berkualitas tinggi dalam kerangka Kementerian

Keuangan Corporate University.

2. Memperkuat pelatihan yang berdampak tinggi bagi SDM keuangan negara dalam

kerangka Kementerian Keuangan Corporate University.

3. Mengembangkan program sertifikasi kompetensi keuangan negara yang berkualitas

dan fit for purposes.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 41: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

4. Mewujudkan manajemen pengetahuan keuangan negara yang andal dalam

kerangka Kementerian Keuangan Corporate University.

5. Mengembangkan sistem tata kelola berbasis digital dan manajemen sumber daya

yang optimal.

End state (tahun 2024) yang diharapkan dari setiap misi tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Mengelola pendidikan yang berkualitas tinggi dalam kerangka Kementerian

Keuangan Corporate University.

• SPMB PKN STAN dilakukan dengan jumlah kuota yang lebih selektif disesuaikan

dengan kebijakan Kemenkeu minus-growth dan kebijakan nasional. Proyeksi

jumlah penerimaan mahasiswa baru maksimal sebanyak 1.000

mahasiswa/tahun.

• Pembelajaran telah mengadopsi pembelajaran digital baik fully distance learning

maupun blended learning serta terwujudnya digital learning ecosystem.

• Telah berfungsi Kemenkeu Learning Center (KLC) sebagai Learning dan

Knowledge Management System (LKMS) Kemenkeu yang handal.

• Telah terdapat fasilitas ruang kelas dalam rangka belajar mengajar seluruh

mahasiswa sesuai protokol new normal.

• Telah berfungsi sistem informasi yang andal dalam mengelola data mahasiswa,

penjadwalan, presensi dan kelas, layanan informasi akademik, dan arsip

akademis dan non akademis.

• Pendidikan vokasi menitikberatkan pada kompetensi keuangan negara,

pembentukan karakter dan IT (competency and value-based education).

• Penguatan karakter mahasiswa sebagai calon SDM keuangan negara dilakukan

dengan cara habituasi lingkungan melalui penyediaan dormitory bagi

mahasiswa, dan program pengembangan karakter selaras dengan agenda

akademis dan non akademis serta bimbingan dan penyuluhan kesehatan dan

psikologi.

• Penguatan karakter tenaga akademis dan non akademis di PKN STAN dalam

penguasaan konten keuangan negara serta kompetensi teknis manajerial dan

sosial kultural.

• Penataan organisasi PKN STAN telah dilaksanakan dengan penyederhanaan

rantai koordinasi akademis.

• PKN STAN memiliki mekanisme sertifikasi kompetensi keuangan negara (level

dasar) yang dikhususkan untuk akademisi terkoneksi dengan Sistem Sertifikasi

Kompetensi di BPPK.

• Pengelolaan penelitian dan pengabdian masyarakat fokus kepada kebijakan

keuangan negara.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 42: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

• Pengelolaan penelitian dan pengabdian masyarakat fokus kepada kebijakan

pengelolaan keuangan dan kekayaan negara.

• Pengelolaan beasiswa Kemenkeu (FETA) diselaraskan dengan program

manajemen talenta sehingga lulusan dapat termanfaatkan secara optimal,

misalnya sebagai successor kepemimpinan di lingkungan Kemenkeu yang telah

memenuhi syarat baik secara akademik, technical skill, maupun karakter (talent

pool).

• Jumlah kuota penerima program beasiswa Kemenkeu (FETA) ditambah menjadi

maksimal 120 per batch dan lebih selektif dalam pemilihan kampus tujuan

belajar, yaitu 30 besar kampus di dunia (by subject).

2. Memperkuat pelatihan yang berdampak tinggi bagi SDM keuangan negara dalam

kerangka Kementerian Keuangan Corporate University.

• Terwujudnya strategi pembelajaran Kemenkeu Corpu yang selaras dengan

strategi kinerja Kemenkeu.

• BPPK melalui kerangka Kemenkeu Corporate University mewujudkan

Kementerian Keuangan sebagai learning organization untuk mencetak SDM

keuangan negara yang unggul dan beretika (competency and value-based

learning).

• Pembelajaran berdampak tinggi (25% pelatihan strategis dengan evaluasi sampai

dengan level 4).

• Pelatihan di BPPK baik klasikal maupun berbasis digital telah diukur dampak

pembelajarannya dalam meningkatkan kinerja organisasi Kemenkeu selaras

dengan rencana strategis Kemenkeu dan/atau Unit Eselon I di lingkungan

Kementerian Keuangan.

• Kemenkeu Corpu c.q. BPPK telah mendapat akreditasi/sertifikasi Corporate

University dari institusi/asosiasi Corporate University berkelas dunia.

• Telah tersedia berbagai macam moda pembelajaran baik secara klasikal maupun

digital, termasuk pelaksanaan desain thinking (non pelatihan), learning system

gamification, penguatan case study, dan adaptive learning.

• Terwujudnya pembelajaran heutagogi dan metode pervasive learning di

lingkungan Kemenkeu.

• Telah dilakukan pemenuhan gap kompetensi SDM Kemenkeu melalui

pembelajaran (prasyarat: SKTJ telah tersedia).

• Implementasi pembelajaran digital sebesar 80%.

• Layanan pembelajaran yang inklusif meliputi Kementerian Keuangan, KLID, dan

Masyarakat (diutamakan dalam format digital).

• BPPK telah memberikan akreditasi dan memosisikan unit penyelenggara

pembelajaran KLID/Swasta sebagai satelit penyelenggaraan pembelajaran

keuangan negara yang berkualitas.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 43: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

• Pengelolaan pembelajaran di BPPK bekerja sama dengan principal pembelajaran

berkelas dunia.

• Penjaminan Kualitas Pembelajaran telah dilakukan oleh Pusat Khusus dan lebih

terstruktur.

• Setiap Pusdiklat dan unit layanan pembelajaran memiliki fungsi melakukan

evaluasi kualitas layanan secara internal (evaluasi diri).

3. Mengembangkan program sertifikasi kompetensi keuangan negara yang berkualitas

dan fit for purposes.

• Layanan Sertifikasi Kompetensi Pengelola Keuangan Negara terintegrasi

pembelajaran berkelanjutan dalam sistem informasi yang andal.

• Telah dilakukan harmonisasi kebijakan sertifikasi di Kemenkeu terkait tugas

dan fungsi BPPK untuk melakukan sertifikasi kompetensi keuangan negara.

• Sertifikasi dikelola dan diselenggarakan oleh unit khusus level Eselon II (pusat)

yang terpisah dari unit penyelenggara pelatihan.

• Model sertifikasi kompetensi keuangan negara secara online/berbasis digital

telah dilakukan dengan infrastruktur IT yang andal.

• Memberdayakan BDK, PKN STAN, dan beberapa Unit Eselon I sebagai Tempat

Uji Kompetensi (TUK).

• Penyelenggaraan sertifikasi di BPPK bekerja sama dengan principal sertifikasi

berkelas dunia.

• PKN STAN berperan sebagai pengelola (TUK) sertifikasi kompetensi keuangan

negara dasar yang diperlukan, khususnya bagi kalangan akademis tingkat

menengah (SMK/SMA) dan tinggi (Politeknik/Perguruan tinggi).

4. Mewujudkan manajemen pengetahuan keuangan negara yang andal dalam

kerangka Kementerian Keuangan Corporate University.

• Tingkat Kematangan Knowledge Management level 4 Optimize.

• Telah berfungsinya struktur pengelola KM di setiap Unit Eselon I dan di BPPK

sebagai pengelola KM level Kementerian Keuangan.

• Telah berfungsinya KLC (generasi 2/selanjutnya) sebagai LKMS Kementerian

Keuangan untuk mengelola pengetahuan dari setiap level akses aset intelektual,

yaitu:

- Level 1 (secret): dapat diakses oleh individu tertentu.

- Level 2 (confidential): dapat diakses oleh internal unit Jabatan Pimpinan

Tinggi Madya yang menyusun aset intelektual.

- Level 3 (shareable): dapat diakses oleh seluruh pegawai di lingkungan

Kemenkeu.

- Level 4 (public): dapat diakses oleh seluruh masyarakat.

• Pemanfaatan KLC generasi 2 telah diukur menggunakan CoP, bounce rate, rating,

dan unique page views serta mekanisme pengukuran kuantitatif lainnya.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 44: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

5. Mengembangkan sistem tata kelola berbasis digital dan manajemen sumber daya

yang optimal.

• Organisasi dan tata kerja yang lean, agile, SDM Minimum, dan berbasis digital.

• Melakukan delayering sesuai dengan kebijakafn Kemenkeu.

• Penguatan fungsi perumusan kebijakan pembelajaran dan digital learning di

Pusdiklat melalui penyesuaian nomenklatur struktur organisasi,

pengintegrasian fungsi strategic partnership untuk memperkuat jaringan

pembelajaran, dan peralihan fungsi penyelenggaraan pelatihan tatap muka ke

Unit Pelaksana Teknis.

• Integrasi fungsi Pusdiklat KNPK ke dalam Pusdiklat AP dalam rangka

mewujudkan end-to-end pembelajaran pengelolaan anggaran dan

perbendaharaan sebagai inti keuangan negara.

• Pembentukan pusat baru, yaitu Pusat Penjaminan Kualitas Pembelajaran,

Sertifikasi dan Manajemen Pengetahuan dalam rangka memenuhi kebutuhan

atas layanan quality assurance, uji kompetensi (sertifikasi), dan Manajemen

Pengetahuan.

• Transformasi Pusdiklat PSDM menjadi Pusdiklat Kepemimpinan dan Budaya

Organisasi dengan penguatan pembelajaran kepemimpinan (leadership and

talent), pembelajaran pembentukan karakter (pre-service learning) dan

pembelajaran budaya organisasi (kompetensi sosial kultural, nilai-nilai

Kemenkeu), serta penguatan pengelolaan beasiswa (semi tailored-post graduate

programs dan executive training) melalui penyelarasan dengan kebijakan

manajemen talenta.

• Fit-sizing 12 Balai Diklat menjadi sembilan Balai Pembelajaran Keuangan Negara

(BPKN) yang didukung 16 Seksi Layanan Pembelajaran yang tersebar di wilayah

Indonesia dan penggabungan satuan kerja Pusat demi mewujudkan lean

organization yang efisien dan fokus pada peningkatan kualitas layanan utama.

• Mewujudkan fungsi BDK sebagai penghubung komunikasi pembelajaran Unit

kementerian keuangan di daerah dengan BPPK Pusat.

• Simplifikasi layanan pembelajaran melalui suatu sistem yang terintegrasi

sebagai bagian dari pembangunan Enterprise Architecture dalam rangka

Transformasi Digital Kementerian Keuangan.

• Penguatan fungsi pengelolaan kinerja dan risiko, pengelolaan infrastruktur

kreatif dan multimedia, serta pengelolaan aset dan keuangan melalui

penggabungan satuan kerja Pusat (kecuali Pusdiklat PSDM) dengan Sekretariat

BPPK.

• Kompetensi dasar SDM BPPK sudah kuat pada penguasaan konsep Keuangan

Negara secara holistik, pembelajaran terintegrasi, penguasaan teknologi

pembelajaran terkini (digital), serta kuat pada etika - karakter sosial kultural.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 45: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

• Terwujudnya penguatan kompetensi teknologi (technology savvy) yang dapat

memanfaatkan Big Data sebagai sumber informasi untuk kebijakan

pembelajaran.

• Pengembangan kompetensi dan assesment tidak terbatas pada pejabat tetapi

juga akan dilakukan sampai dengan level pelaksana.

• Telah terwujud mekanisme kerja secara Flexible Working Space sesuai Kebijakan

Kemenkeu yang telah diadaptasikan ke dalam mekanisme Flexible Learning

Space.

• Penguatan Layanan platform LKMS Kementerian Keuangan Tahap IV (java).

• Terwujudnya Learning - Certification Alliance and Partneship dengan Institusi

kelas Dunia.

• Penguatan Keterlibatan BPPK dalam komunitas pembelajaran dan corporate

university di level Nasional dan Internasional.

• Leading Worldclass Corporate University in Public Sector melalui akreditasi

Kemenkeu Corporate University oleh lembaga akreditasi Corporate University

internasional, memperoleh penghargaan/prestasi di level Nasional dan

Internasional, serta menjadi rujukan pengembangan Corporate University di level

Nasional-Internasional.

2.3. Tujuan

Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kementerian Keuangan, BPPK

mendukung Tujuan Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024 nomor 5, yaitu Birokrasi

dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.

2.4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis Kementerian Keuangan dalam tujuan Birokrasi dan layanan

Publik yang agile, efektif, dan efisien yang didukung oleh BPPK adalah organisasi dan

SDM yang optimal. Indikator Kinerja pada sasaran strategis tersebut adalah:

1. Tingkat implementasi learning organization;

2. Persentase alumni pelatihan yang meningkat kinerjanya;

3. Persentase lulusan pendidikan dan pelatihan dengan predikat minimal baik; dan

4. Persentase pemenuhan gap kompetensi SDM Kemenkeu melalui pembelajaran

(Competency Gap Index (CGI)).

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 46: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI,

KERANGKA REGULASI, DAN KERANGKA KELEMBAGAAN

3.1. Strategi Nasional dan Strategi Kementerian Keuangan

Sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-

2025, sasaran pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah mewujudkan

masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan

pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur

perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah

yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Dalam RPJMN Tahun 2020-2024, Presiden memberikan 5 (lima) arahan utama

yang digunakan sebagai strategi dalam melaksanakan Sembilan misi Presiden yang

dikenal dengan Nawa Cita Kedua serta dalam rangka mencapai sasaran Visi Indonesia

2045. Kelima arahan tersebut yaitu (1) Pembangunan Sumber Daya Manusia; (2)

Pembangunan Infrastruktur; (3) Penyederhanaan Regulasi; (4) Penyederhanaan

Birokrasi; dan (5) Transformasi Ekonomi. Visi, misi, dan kelima arahan Presiden

dimaksud diterjemahkan ke dalam tujuh Agenda Pembangunan sebagai berikut:

1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan

Berkeadilan;

2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan dan Menjamin

Pemerataan;

3. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing;

4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan;

5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan

Pelayanan Dasar;

6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan

Perubahan Iklim; dan

7. Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan Transformasi Pelayanan Publik.

Kementerian Keuangan mendukung seluruh Agenda Pembangunan dimaksud melalui

beberapa strategi yang akan dilaksanakan dalam rangka mencapai sasaran pada

masing-masing agenda.

Kementerian Keuangan dalam Agenda Pembangunan 1 RPJMN tahun 2020-

2024 diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan

pembangunan nasional yaitu 1) Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan Mengutamakan

Peningkatan Energi Baru Terbarukan (EBT); 2) Penguatan Kewirausahaan, Usaha

Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), dan Koperasi; 3) Peningkatan Nilai Tambah,

Lapangan Kerja, Investasi di Sektor Riil, dan Industrialisasi; 4) Peningkatan Ekspor

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 47: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN); dan

5) Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi.

Pada Agenda Pembangunan 2 RPJMN tahun 2020-2024, Kementerian Keuangan

diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan pembangunan

nasional yaitu 1) Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Pusat-pusat Pertumbuhan

Wilayah; 2) Meningkatkan Kualitas Tata Kelola Pelayanan Dasar, Daya Saing, serta

Kemandirian Daerah; 3) Meningkatkan Pemerataan Antarwilayah Kawasan Barat

Indonesia dan Kawasan Timur Indonesia maupun Jawa dan Luar Jawa; serta 4) Arah

Pembangunan Wilayah Per Pulau.

Dalam Agenda Pembangunan 3 RPJMN tahun 2020-2024, Kementerian

Keuangan diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan

pembangunan nasional yaitu 1) Memperkuat Pelaksanaan Perlindungan Sosial; 2)

Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Menuju Cakupan Kesehatan Semesta; 3)

Meningkatkan Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas; 4) Mengentaskan

Kemiskinan; dan 5) Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing.

Kementerian Keuangan dalam Agenda Pembangunan 4 RPJMN tahun 2020-

2024 diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan

pembangunan nasional yaitu Revolusi mental dan pembinaan ideologi Pancasila untuk

memperkukuh ketahanan budaya bangsa dan membentuk mentalitas bangsa yang

maju, modern, dan berkarakter.

Untuk Agenda Pembangunan 5 RPJMN tahun 2020-2024, Kementerian

Keuangan diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan

pembangunan nasional yaitu 1) Infrastruktur Pelayanan Dasar; 2) Infrastruktur

Ekonomi; 3) Energi dan Ketenagalistrikan; dan 4) Transformasi Digital.

Kementerian Keuangan dalam Agenda Pembangunan 6 RPJMN tahun 2020-

2024 diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan

pembangunan nasional yaitu peningkatan ketahanan bencana dan iklim. Arah

kebijakan tersebut dilaksanakan dengan strategi peningkatan pengembangan dan

inovasi skema alternatif pembiayaan penanggulangan bencana.

Dalam Agenda Pembangunan 7 RPJMN tahun 2020-2024, Kementerian

Keuangan diamanatkan dapat berkontribusi dalam mendukung arah kebijakan

pembangunan nasional yaitu 1) Optimalisasi Kebijakan Luar Negeri; 2) Penegakan

Hukum Nasional; dan 3) Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional.

Visi Kemenkeu tahun 2020-2024 adalah menjadi pengelola keuangan negara

untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang produktif, kompetitif, inklusif, dan

berkeadilan untuk mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden: “Indonesia

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 48: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong”.

Adapun arah kebijakan dan strategi Kementerian Keuangan pada tahun 2020-2024

dalam rangka mendukung agenda prioritas pembangunan nasional dan mencapai

tujuan Kementerian Keuangan, yang didukung oleh BPPK adalah arah kebijakan

Kemenkeu nomor 3.1.5. Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif dan efisien.

Birokrasi dan Layanan Publik yang Agile, Efektif, dan Efisien

Kondisi yang ingin dicapai dalam tujuan Birokrasi dan Layanan Publik yang

Agile, Efektif, dan Efisien adalah:p

1. Organisasi dan SDM yang optimal.

2. Sistem informasi yang andal dan terintegrasi.

3. Pengendalian dan pengawasan internal yang bernilai tambah.

4. Pelaksanaan tugas khusus yang optimal.

Strategi yang dilakukan Kementerian Keuangan dalam mewujudkan Organisasi

dan SDM yang optimal adalah:

1. Implementasi Work From Home secara bertahap dan selektif dengan

memperhatikan prinsip Work Life Balance.

2. Penetapan Business Continuity Plan (BCP) sebagai strategi untuk meminimalkan

dampak pandemi COVID-19 terhadap aktivitas unit organisasi.

3. Percepatan implementasi Enterprise Architecture dalam rangka penyempurnaan

proses bisnis Kementerian Keuangan berbasis digital.

4. Percepatan penyempurnaan office automation dan e-learning untuk menunjang

digital work place di Kementerian Keuangan.

5. Penetapan Gugus Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di

lingkungan Kementerian Keuangan.

6. Penguatan Budaya Kementerian Keuangan (the new thinking of working, nilai-nilai,

etika, dan disiplin pegawai).

7. Implementasi penyederhanaan birokrasi (delayering).

8. Percepatan optimalisasi BMN Kementerian Keuangan yang terindikasi idle dan

penggunaan aset bersama.

9. Kebijakan minus-growth melalui moratorium rekrutmen CPNS, re-distribusi, dan

implementasi exit strategy.

10. Penataan komposisi core-supporting SDM melalui pengembangan kompetensi dan

internal job vacancy.

11. Pemenuhan kompetensi manajerial, teknis, dan sosial kultural yang terintegrasi

dan berbasis IT.

12. Modernisasi dan streamlining layanan SDM melalui Transformasi Digital.

13. Pembangunan dan pengembangan manajemen pengetahuan (knowledge

management).

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 49: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

14. Penguatan implementasi Kemenkeu Corporate University.

15. Peningkatan kompetensi melalui sinergi pembelajaran, akreditasi, dan sertifikasi

kompetensi di bidang pengelolaan keuangan negara.

16. Penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang fit for purpose di bidang keuangan

Negara, termasuk pada penguasaan teknologi informasi.

Strategi yang dilakukan Kementerian Keuangan dalam mewujudkan sistem

informasi yang andal dan terintegrasi adalah:

1. Implementasi Tata Kelola TIK yang andal sesuai best practice.

2. Penguatan dan peningkatan kualitas infrastruktur TIK DC/DRC termasuk

dukungan implementasi digital workplace.

3. Pengembangan proyek strategis TIK Kementerian Keuangan.

4. Implementasi Satu Data Kemenkeu.

5. Pembangunan pelayanan publik yang efektif, efisien, dan andal melalui portal

layanan digital Kementerian Keuangan.

Strategi yang dilakukan Kementerian Keuangan dalam pengendalian dan

pengawasan internal yang bernilai tambah adalah:

1. Penerapan Fraud Management System dalam rangka implementasi program

penanganan pandemi.

2. Pengawasan berbasis teknologi informasi.

3. Pencegahan dan penindakan praktik fraud.

4. Pengembangan infrastruktur dan sistem pengawasan.

5. Pengembangan kerangka pengawasan Transfer ke Daerah dan Dana Desa.

6. Peningkatan peran serta pengawasan dari masyarakat melalui sarana pengaduan

yang terintegrasi (Whistleblowing System).

7. Peningkatan dan penguatan peran Unit Kepatuhan Internal (UKI).

Dari Strategi Kemenkeu yang telah disebutkan di atas, BPPK sebagai Unit Eselon

I yang mempunyai fungsi pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi di bidang

keuangan negara, dan manajemen pengetahuan mendapatkan mandat atau

diamanatkan untuk melaksanakan strategi Kementerian Keuangan dalam

mewujudkan Organisasi dan SDM yang optimal melalui:

a. Pembangunan dan pengembangan manajemen pengetahuan (knowledge

management).

b. Penguatan implementasi Kemenkeu Corporate University.

c. Peningkatan kompetensi melalui sinergi pembelajaran, akreditasi, dan sertifikasi

kompetensi di bidang pengelolaan keuangan negara.

d. Penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang fit for purpose di bidang keuangan

Negara, termasuk pada penguasaan teknologi informasi.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 50: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Dalam rangka menjalankan arah kebijakan dan strategi-strategi tersebut di atas,

pada tahun 2020 Kementerian Keuangan memiliki dua belas program yang terdiri dari:

1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya

Kementerian Keuangan.

2. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian

Keuangan.

3. Program Pendidikan, Pelatihan, dan Sertifikasi Kompetensi di Bidang Keuangan

Negara.

4. Program Pengelolaan Anggaran Negara.

5. Program Peningkatan Kualitas Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah.

6. Program Pengelolaan Perbendaharaan Negara.

7. Program Pengelolaan Kekayaan Negara, Penyelesaian Pengurusan Piutang Negara,

dan Pelayanan Lelang.

8. Program Perumusan Kebijakan Fiskal dan Sektor Keuangan.

9. Program Peningkatan dan Pengamanan Penerimaan Pajak.

10. Program Pengawasan, Pelayanan, dan Penerimaan di Bidang Kepabeanan dan

Cukai.

11. Program Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko.

12. Program Integrasi Layanan Indonesia National Single Window.

Selanjutnya, dalam rangka menjalankan arah kebijakan dan strategi-strategi

tersebut di atas, mulai tahun 2021-2024 Kementerian Keuangan memiliki lima program

yang terdiri dari:

1. Program Kebijakan Fiskal;

2. Program Pengelolaan Penerimaan Negara;

3. Program Pengelolaan Belanja Negara;

4. Program Pengelolaan Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan Risiko; dan

5. Program Dukungan Manajemen.

Kelima Program Kementerian Keuangan tersebut diterjemahkan ke dalam arah

kebijakan dan strategi masing-masing Unit Eselon I dengan fokus sebagai berikut:

1. Sekretariat Jenderal (Setjen)

Arah Kebijakan Setjen adalah sebagai berikut:

1) a. Penetapan Business Continuity Plan (BCP) untuk meminimalkan dampak

bencana pandemi COVID 19.

b. Mewujudkan organisasi Kementerian Keuangan yang agile, best fit, dan

integrated.

c. Penguatan peran pengelolaan SDM Kementerian Keuangan sebagai strategic

business partner organisasi.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 51: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

d. Mendorong peningkatan produktivitas dan kinerja melalui penguatan

budaya organisasi dan budaya digital.

e. Implementasi Transformasi Digital Kemenkeu sesuai blueprint solution EA.

2) a. Penguatan pengelolaan keuangan, kinerja, dan risiko berbasis value for

money.

b. Reshapping Penganggaran menuju New Normal.

c. Sinergi pembinaan dan evaluasi keuangan, kinerja, serta risiko.

d. Integrasi sistem informasi dalam monitoring dan pelaporan keuangan,

kinerja, serta risiko.

e. Percepatan optimalisasi BMN Kementerian Keuangan yang terindikasi idle.

3) a. Komunikasi kolaboratif dengan melibatkan Influencer eksternal dan internal

(ASN Kemenkeu).

b. Pengembangan Tata Kelola kehumasan yang modern.

c. Penyempurnaan tata kelola TIK sesuai dengan best practice secara

menyeluruh.

d. Penyempurnaan dan pengembangan sistem berbagai pakai untuk layanan

korporat, pengelolaan data, dan infrastruktur TIK.

e. Penyediaan portal layanan digital Kemenkeu.

4) a. Menciptakan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan

kekayaan negara yang sederhana, prudent, dan adaptif.

b. Optimalisasi penggunaan IT dalam penanganan regulasi di lingkungan

Kemenkeu.

c. Memberikan perlindungan hukum yang optimal bagi institusi dan ASN

Kementerian Keuangan dengan menghasilkan ahli-ahli hukum keuangan

negara di lingkungan Kementerian Keuangan.

5) a. Penyediaan dukungan sarana dan prasarana kantor yang sesuai dengan

protokol kesehatan.

b. Penguatan tata kelola serta peningkatan efisiensi dan efektivitas penggunaan

sumber daya Sekretariat Jenderal.

c. Peningkatan dan penguatan peran Unit Kepatuhan Internal (UKI) Sekretariat

Jenderal.

6) a. Menyediakan dukungan strategis kepada pimpinan yang responsif dan andal

melalui transformasi digital.

b. Menyediakan layanan kesekretariatan stabilitas sistem keuangan yang

responsif dan berkualitas.

c. Peningkatan dan Penguatan Pengawasan terhadap kebijakan perpajakan dan

pelaksanaan administrasi perpajakan.

7) a. Penguatan fungsi pembinaan dan pengawasan profesi keuangan secara

komprehensif dan berkelanjutan berbasis digital.

b. Optimalisasi Dana Abadi Pendidikan.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 52: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

c. Penyaluran Dana Pendidikan yang efektif dan efisien.

d. Peningkatan Kualitas Layanan dan Dukungan terhadap Pengadilan Pajak

melalui Transformasi Administrasi dan Tata Kelola Sengketa Pajak yang

Sederhana dan Terintegrasi.

2. Inspektorat Jenderal (Itjen)

Arah kebijakan Itjen adalah sebagai berikut:

1) a. Pengawasan penganggaran BUN yang berbasis kinerja, pelaksanaan belanja

BUN yang berkualitas dan pertanggungjawaban BUN yang transparan dan

akuntabel melalui kegiatan reviu RKA BA BUN, reviu PIPK BA BUN, reviu

laporan BA BUN, pengawasan pelaksanaan belanja BUN, dan pengawalan

pemeriksaan BPK (termasuk belanja BA BUN untuk Penanganan COVID-19).

b. Pengawasan kualitas pengelolaan belanja BUN pada K/L/Pemda melalui

sinergi pengawasan dengan Aparat Pengawas Intern K/L/Pemda (termasuk

belanja BA BUN untuk Penanganan COVID-19).

2) a. Pengawasan atas penganggaran BA 015 yang berbasis kinerja, pelaksanaan

belanja BA 015 yang berkualitas, dan pertanggungjawaban BA 015 yang

transparan dan akuntabel melalui kegiatan reviu RKA BA 015, reviu PIPK BA

015, reviu laporan BA 015, pengawasan pelaksanaan belanja BA 015, dan

pengawalan pemeriksaan BPKK.

b. Penguatan budaya integritas di lingkungan Kementerian Keuangan melalui

penerapan Fraud Management System (perbaikan sistem,

edukasi/kampanye, dan penindakan).

3) a. Pengawasan atas GRC penyusunan kebijakan/insentif fiskal dan non fiskal

khususnya terkait penanganan dampak COVID-19, penyusunan Omnibus

Law perpajakan dan kebijakan pembiayaan penanggulangan bencana.

b. Pengawasan atas GRC penyusunan APBN khususnya proyeksi target

penerimaan Negara dan pengembangan model ekonomi makro secara

terpadu.

c. Pengawasan kerja sama internasional.

4) a. Pengawasan implementasi kebijakan/insentif perpajakan termasuk atas

penanganan dampak COVID-19.

b. Pengawasan atas perluasan basis perpajakan dan PNBP (intensifikasi dan

ekstensifikasi).

c. Pengawasan atas peningkatan kepatuhan wajib pajak.

d. Pengawasan atas efektivitas pengawasan kewajiban perpajakan dan PNBP

e. Pengawasan atas pengelolaan organisasi khususnya sumber daya manusia

f. Pengawasan atas sinergi pengelolaan Penerimaan Negara.

g. Pengawasan atas pembaharuan sistem informasi perpajakan, sistem

Kepabeanan dan Cukai, serta sistem pengawasan PNBP.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 53: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

5) a. Pengawasan atas kualitas dan akuntabilitas belanja K/L/Pemda untuk

penanganan dampak COVID-19 (Non-BA BUN).

b. Pengawasan implementasi kebijakan redesign sistem penganggaran.

c. Pengawasan atas penyusunan APBN terkait belanja negara.

d. Pengawasan atas kualitas dan akuntabilitas pengelolaan belanja Pemerintah

Daerah.

6) a. Pengawasan atas Cash Management System (CMS) dan pengembangan

sistem perbendaharaan.

b. Pengawasan atas pemberian fasilitas pembiayaan (KUR, Umi) dan BLU.

c. Pengawasan atas pengelolaan dan pemanfaatan aset negara dan investasi

pemerintah.

d. Pengawasan badan usaha di bawah pengawasan Kementerian Keuangan

(SMI, PT PII, SMF, dan Indonesia Exim Bank).

e. Pengawasan pengelolaan utang negara dan pengembangan alternatif

pembiayaan negara.

f. Pengawasan atas tata kelola badan pengelola jaminan sosial (BPJS, ASABRI,

dan TASPEN).

7) a. Pengawasan atas penyederhanaan birokrasi (delayering) di Kementerian

Keuangan.

b. Pengawasan atas tata kelola TIK Kementerian Keuangan, pengadaan dan

pengelolaan infrastruktur terkait TIK, dan pengelolaan BMN Kementerian

Keuangan.

c. Pengawasan atas penataan dan pengelolaan SDM, program reformasi

birokrasi Kemenkeu, dan budaya integritas Kemenkeu.

3. Direktorat Jenderal Anggaran (DJA)

Arah kebijakan DJA adalah sebagai berikut:

1) APBN yang ekspansif konsolidatif.

2) Pengelolaan PNBP yang optimal.

3) Pengelolaan belanja negara yang berkualitas.

4) Terlaksananya sistem manajemen informasi yang andal.

4. Direktorat Jenderal Pajak (DJP)

Arah kebijakan DJP adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan.

2) Penerimaan negara yang optimal.

3) Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.

a. Organisasi dan SDM yang optimal.

b. Sistem informasi yang andal dan terintegrasi.

c. Pengendalian dan pengawasan internal yang bernilai tambah.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 54: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

5. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC)

Arah kebijakan DJBC adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan.

2) Perlindungan masyarakat dan dukungan terhadap perekonomian yang efektif

dan kontributif.

3) Penerimaan negara yang optimal.

4) Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.

6. Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb)

Arah kebijakan DJPb adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan kas negara yang pruden dan optimal.

2) Pelaksanaan dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN yang andal dan

akuntabel.

3) Tata kelola investasi pemerintah dan tata kelola keuangan BLU yang inovatif dan

modern.

4) Sistem perbendaharaan dan teknologi informasi yang andal, modern, dan sesuai

best practice.

5) Pemberdayaan dan integrasi seluruh sumber daya organisasi secara modern dan

optimal.

7. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN)

Arah kebijakan DJKN adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan kekayaan negara yang lebih efisien dan efektif serta memberi

manfaat finansial dan sosial.

2) Pelayanan lelang yang modern dan terpercaya.

3) Pelayanan penilaian yang akuntabel dan efisien.

4) Birokrasi dan layanan publik DJKN yang agile, efektif, dan efisien.

8. Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK)

Arah kebijakan DJPK adalah sebagai berikut:

1) Pengelolaan fiskal yang sehat dan berkelanjutan.

2) Pengelolaan belanja negara yang berkualitas.

3) Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.

9. Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR)

Arah kebijakan DJPPR adalah sebagai berikut:

1) Pembiayaan yang produktif dan selektif untuk mendukung kesinambungan

fiskal.

a. Pengelolaan pembiayaan yang optimal dan produktif.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 55: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

b. Perencanaan dan perumusan kebijakan pembiayaan dan risiko yang

berkualitas.

c. Monitoring progres proyek yang efektif.

2) Pengelolaan portofolio pembiayaan pemerintah secara pruden dan akuntabel

serta instrumen dan skema pembiayaan yang efektif.

a. Pengelolaan portofolio pembiayaan yang optimal dengan biaya dan risiko

yang terkendali.

b. Pengembangan instrumen dan skema pembiayaan yang efektif.

3) Pengembangan dan pendalaman pasar keuangan domestik yang optimal dalam

mendukung pemenuhan pembiayaan pembangunan nasional.

a. Pengembangan pasar keuangan dan basis investor pembiayaan yang optimal.

b. Kerja sama kelembagaan yang efektif dan ekspansif.

4) Pengelolaan risiko keuangan negara yang efektif dalam mendukung pelaksanaan

APBN.

5) Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.

a. Penyediaan layanan publik yang efektif dan efisien.

b. Penataan birokrasi dan pengendalian kualitas organisasi yang berkelanjutan

dan bernilai tambah.

c. Komunikasi publik yang efektif.

d. Organisasi dan SDM yang optimal.

e. Pengelolaan keuangan dan BMN yang optimal.

f. Sistem informasi yang andal dan terintegrasi.

g. Pelaksanaan tugas khusus yang optimal.

10. Badan Kebijakan Fiskal (BKF)

Arah kebijakan BKF adalah sebagai berikut:

1) Pemenuhan kebutuhan energi dengan mengutamakan peningkatan energi

baru terbarukan (EBT).

2) Penguatan kewirausahaan, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan

koperasi.

3) Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, investasi di sektor riil, dan

industrialisasi.

4) Peningkatan ekspor bernilai tambah tinggi dan penguatan tingkat komponen

dalam negeri (TDKN).

5) Penguatan pilar pertumbuhan dan daya saing ekonomi.

6) Memperkuat pelaksanaan perlindungan sosial.

7) Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta.

8) Meningkatkan produktivitas dan daya saing.

9) Energi dan ketenagalistrikan.

10) Transformasi digital.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 56: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

11) Peningkatan ketahanan bencana dan iklim.

12) Optimalisasi kebijakan luar negeri.

11. Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan

Arah kebijakan BPPK adalah sebagai berikut:

1) Penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang fit for purposes di bidang

keuangan negara, termasuk pada penguasaan teknologi informasi.

2) Pengelolaan beasiswa Kementerian Keuangan yang optimal.

3) Penguatan sistem pembelajaran berbasis digital dan pelatihan berdampak tinggi

pada peningkatan kinerja keuangan negara.

4) Optimalisasi program sertifikasi kompetensi yang sesuai kebutuhan.

5) Penguatan kebijakan dan implementasi manajemen pengetahuan di lingkungan

Kemenkeu.

6) Organisasi dan SDM yang agile dalam rangka penguatan implementasi

Kemenkeu Corpu.

7) Pemutakhiran sarana prasarana berwawasan lingkungan dan teknologi

informasi yang efektif dan efisien.

12. Lembaga Nasional Single Window (LNSW)

Arah kebijakan LNSW adalah sebagai berikut:

1) Penerimaan negara yang optimal.

2) Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien.

Untuk mendukung terlaksananya fokus dari Kementerian Keuangan dan setiap

unit Eselon I tersebut, BPPK berupaya mendukung terwujudnya birokrasi dan layanan

publik yang agile, efektif, efisien, dan berintegritas, serta Kemenkeu sebagai learning

organization. Hal ini dilakukan BPPK melalui arah kebijakan di bidang pendidikan

tinggi vokasi, beasiswa, pelatihan/pembelajaran, sertifikasi, manajemen pengetahuan,

organisasi dan SDM BPPK, dan sarana prasarana.

3.2. Arah Kebijakan dan Strategi BPPK

Sebagai Unit Eselon I yang bertugas melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan

sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara, BPPK menjalankan misi kelima

Kementerian Keuangan “Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan

pengelolaan Sumber Daya Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi” untuk

mendukung tercapainya Tujuan 5 “Birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan

efisien”. Upaya tersebut diwujudkan melalui tujuh arah kebijakan dan 18 strategi yang

akan BPPK implementasikan pada tahun 2020-2024, termasuk langkah-langkah

penanganan terkait merebaknya wabah pandemi Corona Virus Disease (COVID-19)

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 57: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

mulai awal tahun 2020 dan penerapan adaptasi kebiasaan baru (new normal). Seluruh

arah kebijakan dan strategi yang dilaksanakan oleh BPPK tersebut dimaksudkan untuk

mencapai Destination State Tahun 2024 yaitu Terwujudnya Kementerian Keuangan

sebagai Learning Organization.

Arah kebijakan dan strategi BPPK pada tahun 2020-2024 dalam rangka

mendukung agenda prioritas pembangunan nasional dan tujuan Kementerian

Keuangan, serta mencapai sasaran strategis organisasi BPPK adalah sebagai berikut:

Arah Kebijakan 1:

Penyelenggaraan pendidikan tinggi vokasi yang fit for purposes di bidang

keuangan negara, termasuk pada penguasaan teknologi informasi

Dalam rangka mewujudkan pengelolaan keuangan negara yang transparan dan

akuntabel, dibutuhkan dukungan sumber daya manusia (SDM) keuangan negara yang

kompeten, profesional, berintegritas, dan beretika. Politeknik Keuangan Negara STAN

(PKN STAN) memiliki peran penting untuk memenuhi kebutuhan dan menyiapkan SDM

pengelola keuangan negara melalui penyelenggaraan pendidikan vokasi di bidang

keuangan negara. Sebagai perguruan tinggi kedinasan di bawah Kementerian

Keuangan, penyelenggaraan pendidikan pada PKN STAN harus didasarkan pada

kebutuhan Kementerian Keuangan dan perkembangan keilmuan di bidang keuangan

negara.

Pendidikan vokasi memiliki keunggulan dalam menerapkan aspek-aspek praktis

yang didukung oleh teori yang tepat. Hal ini yang membedakan dengan pendidikan

akademi secara umum yang lebih memprioritaskan aspek teoritis. Proporsi yang tepat

antara praktik dan teori menjadi kunci keberhasilan penyelenggaraan proses

pendidikan vokasi. Pembelajaran aspek teoritis harus dapat dikaitkan dengan

perkembangan praktik-praktik pengelolaan keuangan negara, baik pada lingkup

pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Untuk mengantisipasi dan merespons

dinamika keilmuan di bidang keuangan negara, PKN STAN perlu menyiapkan program

pendidikan (program studi) dengan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan (fit for

purposes) agar alumninya memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dibutuhkan oleh

instansi tujuan. Hal ini mengingat SDM keuangan negara tidak hanya dibutuhkan oleh

Kementerian Keuangan saja melainkan oleh seluruh Kementerian/Lembaga, maupun

Instansi Daerah.

Upaya PKN STAN dalam mencetak SDM keuangan negara berkualitas tentunya

harus didukung dengan penguasaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Saat

ini, dunia telah memasuki era Revolusi Industri 4.0 dengan karakteristik utamanya

adalah penggunaan teknologi digital yang dominan. Implementasi transformasi

digital yang dilakukan sebagai respons atas Revolusi Industri 4.0 telah sejalan dengan

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 58: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

misi kelima Kementerian Keuangan yaitu mengembangkan proses bisnis inti berbasis

digital dan pengelolaan sumber daya manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.

Hal ini juga senada dengan arahan Menteri Keuangan bahwa pegawai Kementerian

Keuangan ke depan harus mempunyai basic competency information technology (IT)

yang mendukung sistem pengelolaan keuangan negara.

Oleh karena itu, kondisi yang ingin dicapai adalah terwujudnya Tri Dharma

Perguruan Tinggi melalui penyelenggaraan program pendidikan vokasi yang berkualitas

tinggi sesuai dengan kebutuhan stakeholders dengan menitikberatkan pada

kompetensi keuangan negara, pengembangan karakter, dan penguasaan teknologi

informasi serta penguatan aspek penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Penyelenggaraan pendidikan pada PKN STAN harus didasarkan pada pemenuhan

kebutuhan kompetensi SDM pengelola keuangan negara yang tidak hanya terfokus

pada Kementerian Keuangan serta perkembangan keilmuan di bidang keuangan

negara.

Strategi untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut adalah sebagai berikut:

1.1. Penguatan kurikulum pendidikan terapan sesuai dengan kebutuhan pengguna

(link and match) dan berbasis nilai (value based education).

PKN STAN merupakan college pada Kemenkeu Corpu, yang berperan sebagai

salah satu sumber masukan bagi SDM keuangan negara. Dalam perencanaan dan

pengembangan pendidikan, PKN STAN memperhatikan kebutuhan stakeholder

baik dari kuantitas maupun kualitas. Education fit for purposes harus menjadi

pegangan ke depan dalam arah pengembangan pendidikan tinggi khususnya

pendidikan vokasi di PKN STAN untuk memastikan setiap peserta didik

mempunyai kompetensi yang dibutuhkan yang tidak hanya untuk masa sekarang

tetapi untuk menjawab tantangan di masa mendatang.

Dalam rangka meningkatkan kualitas alumni PKN STAN, maka program yang

akan dilaksanakan akan difokuskan pada program studi diploma IV atau jenjang

yang lebih tinggi. Untuk mempersiapkan SDM pengelola keuangan negara yang

andal, akan dilakukan penyempurnaan kurikulum yang relevan. Seleksi

penerimaan mahasiswa baru akan dilakukan dengan mengacu kebijakan

Kemenkeu minus-growth dan kebijakan nasional.

1.2. Penguatan peran PKN STAN melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi Berdasarkan

prinsip-prinsip good university governance.

Sesuai arahan dari Menteri Keuangan, penguatan kelembagaan PKN STAN dan

penyempurnaan kurikulum serta program studi mempertimbangkan arahan

terkait penyederhanaan birokrasi serta optimalisasi tata kelola pendidikan tinggi

termasuk pada pemerataan beban kerja, penajaman dan penguatan fungsi, serta

pengembangan proses bisnis. Hal ini ditujukan untuk menyiapkan SDM

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 59: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

keuangan negara yang tidak hanya berkompetensi tinggi namun juga berkarakter,

berintegritas, dan memahami nilai-nilai keberagaman.

Arah Kebijakan 2:

Pengelolaan beasiswa Kementerian Keuangan yang optimal

Beasiswa Kementerian Keuangan yang dikelola oleh BPPK akan diintegrasikan

dengan manajemen talenta. Kondisi yang ingin dicapai adalah beasiswa Kementerian

Keuangan sebagai talents’ factory yang memunculkan calon pemimpin-pemimpin

Kementerian Keuangan di masa yang akan datang. Untuk mewujudkan arah kebijakan

tersebut perlu integrasi program beasiswa Kementerian Keuangan dengan talent

management dan peningkatan kemitraan dengan universitas top dunia.

Strategi untuk mewujudkannya adalah:

2.1. Penyelarasan program beasiswa Kementerian Keuangan dengan kebijakan

manajemen talenta.

a. Pemenuhan program beasiswa melalui AKP dan PPKPNS (HCDP) dan

diselaraskan dengan manajemen talenta.

b. Program reguler luar negeri dan terbatas pada universitas terbaik dunia (top

30 by subject).

2.2. Pengembangan program beasiswa afirmasi untuk pegawai yang berasal dari

Indonesia Timur (Papua).

Arah Kebijakan 3:

Penguatan sistem pembelajaran berbasis digital dan pelatihan berdampak tinggi

pada peningkatan kinerja keuangan negara

Kondisi yang ingin dicapai adalah penyelenggaraan pelatihan/pembelajran yang

selaras dengan arah kebijakan strategis Kementerian Keuangan dan setiap Unit Eselon

I (relevan) dan memberikan dampak (impactful) pada peningkatan kinerja keuangan

negara baik di lingkup Kementerian Keuangan. Adapun pembelajaran keuangan negara

yang dikelola BPPK tidak hanya menyasar internal Kementerian keuangan namun juga

melingkupi pembelajaran keuangan negara pada Kementerian, Lembaga, Institusi

Daerah (KLID) dan masyarakat sesuai kebijakan Kementerian Keuangan. Strategi

untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut:

3.1. Penguatan pembelajaran yang mengedepankan karakteristik RAIA (Relevant,

Applicable, Impactful, dan Accessible) dan bermuatan etika dengan fokus pada

tercapainya tujuan strategis Kemenkeu.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 60: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

a. Penyelarasan AKP strategis dengan tujuan strategis organisasi yang

tercantum dalam Renstra Kemenkeu/Unit Eselon I (tujuan 1-5) dan/atau

bisnis isu strategis lain yang disepakati dalam Learning Council Meeting.

b. Penguatan model pembelajaran terintegrasi (10:20:70) maupun dengan model

Perfasive Learning (3-3,33).

c. Optimalisasi learning impact measurement (IKU Evaluasi Level 4 untuk

pembelajaran klasikal dan e-learning) dan sesuai dengan rencana strategis

Unit Eselon I.

d. Proporsi pelatihan dengan evaluasi Level 4 minimal sebesar 25% dari

pelatihan strategis.

e. Diversifikasi program dan moda pembelajaran untuk memenuhi kebutuhan

spesifik setiap pegawai dengan pendekatan pembelajaran heutagogy serta

sesuai dengan protokol new normal.

3.2. Optimalisasi penyelenggaraan pembelajaran berbasis digital bagi SDM keuangan

negara.

a. Implementasi pembelajaran digital 50% (2020), 70% (2021-2023), 80% (2024).

b. Diversifikasi metode pembelajaran menggunakan jarak jauh/digital sebagai

alternatif pembelajaran tatap muka (tidak terbatas pada Pelatihan Jarak

Jauh, Kemenkeu Corpu Talk/open class, Open Access course, game-based

learning, dll).

c. Mewujudkan digital learning ecosystem dengan mengadopsi gamification

dalam sistem pembelajaran diselaraskan dengan sistem kinerja dan reward

system Kementerian Keuangan.

d. Peningkatan kuantitas (growth 20%) dan kualitas materi pembelajaran digital.

e. Kurasi pembelajaran digital eksternal BPPK (nasional/worldclass) yang

relevan dengan kebutuhan strategis Kementerian Keuangan untuk di

integrasikan ke dalam platform KLC.

3.3. Optimalisasi pengelolaan pelatihan/pembelajaran bagi SDM keuangan negara

pada KLID.

a. Pelatihan/pembelajaran peningkatan kapabilitas keuangan negara bagi KLID

dengan pengalokasian jamlator yang proporsional.

b. Kerja sama pelatihan dengan memperhatikan kebijakan akreditasi pelatihan.

3.4. Implementasi sistem penjaminan kualitas pembelajaran.

a. Penyempurnaan pedoman dan mekanisme penjaminan kualitas

pembelajaran.

b. Pengalihan fungsi penjaminan kualitas pembelajaran ke Pusat baru.

c. Memperluas jangkauan penjaminan kualitas pembelajaran pada Unit Eselon

I Kemenkeu (IKU Learning Organization) dan KLID terakreditasi.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 61: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Arah Kebijakan 4:

Optimalisasi program sertifikasi kompetensi yang sesuai kebutuhan

Kondisi yang ingin dicapai adalah penyelenggaraan sertifikasi kompetensi yang

optimal bagi seluruh SDM keuangan negara baik di Kementerian Keuangan, KLID, dan

masyarakat sesuai kebijakan Kementerian Keuangan. Strategi untuk mewujudkan

arah kebijakan adalah melalui:

4.1. Harmonisasi kebijakan pembinaan kompetensi dan penyelenggaraan sertifikasi

kompetensi di bidang keuangan negara.

a. Menyelaraskan peraturan dan kebijakan mengenai pembinaan kompetensi

dan penyelenggaraan sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara

(Harmonisasi Unit Eselon I-BPPK melalui koordinasi Sekretariat Jenderal).

b. Penyusunan peraturan mengenai penyelenggaraan uji kompetensi/sertifikasi

jabatan-jabatan fungsional pengelola keuangan negara.

4.2. Penguatan sistem penyelenggaraan sertifikasi kompetensi di bidang keuangan

negara yang efektif dan efisien.

a. Penyusunan kerangka, sistem, dan proses bisnis pelaksanaan sertifikasi

kompetensi.

b. Penyusunan sistem informasi dan aplikasi sertifikasi yang andal terintegrasi

dalam KLC dalam mendukung penyelenggaraan sertifikasi.

c. Penyelenggaraan sertifikasi kompetensi SDM keuangan negara (Kemenkeu

dan KLID) sebagai antisipasi jabatan-jabatan fungsional pengelola keuangan

negara.

Arah Kebijakan 5:

Penguatan kebijakan dan implementasi manajemen pengetahuan di lingkungan

Kementerian Keuangan

Kondisi yang ingin dicapai adalah manajemen pengetahuan yang andal dengan

tingkat kematangan yang optimal. Strategi untuk mewujudkan arah kebijakan

tersebut:

5.1. Pembangunan kerangka manajemen pengetahuan yang mendukung budaya

berbagi pengetahuan dan pemanfaatan pengetahuan bagi solusi kinerja SDM

keuangan negara.

a. Internalisasi program budaya berbagi pengetahuan (Kemenkeu).

b. Penerapan gamification dan reward system dalam KM yang dikaitkan dengan

sistem pengembangan SDM di lingkungan Kementerian Keuangan.

c. Penetapan blueprint/roadmap KM Kemenkeu.

d. Pengukuran KM Maturity Level.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 62: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

5.2. Peningkatan fungsionalitas dan sentralisasi sistem manajemen pengetahuan.

a. Development KLC sebagai platform pembelajaran dan KM Kemenkeu.

b. Integrasi dan sentralisasi Learning Knowledge Management System Kemenkeu

(KLC).

c. Penambahan fitur/fungsi KMS seperti repository pengetahuan, expert

directory, machine learning, omnichannel, penggunaan artificial intelligence,

Virtual Reality, dll.

Arah Kebijakan 6:

Organisasi dan SDM yang agile dalam rangka penguatan implementasi

Kementerian Keuangan Corporate University

Kondisi yang ingin dicapai adalah terwujudnya organisasi dan SDM yang agile

dan berorientasi pada pelayanan terhadap stakeholders melalui implementasi

Kemenkeu Corpu. Strategi untuk mewujudkan arah kebijakan tersebut:

6.1. Penataan organisasi dan pengembangan proses bisnis berbasis digital dalam

rangka penguatan implementasi Kementerian Keuangan Corporate University.

Dalam rangka akselerasi Kemenkeu Corpu pada tahun 2016, BPPK

membentuk shadow structure yang terdiri atas perwujudan elemen-elemen dalam

House of Kemenkeu Corpu sehingga struktur organisasi BPPK tidak mengalami

perubahan. Seiring dengan penguatan implementasi Kemenkeu Corpu, fungsi-

fungsi dalam shadow structure tersebut perlu diformalkan ke dalam suatu

struktur organisasi BPPK untuk memastikan elemen-elemen dalam Kemenkeu

Corpu dilaksanakan secara komprehensif.

Penataan organisasi BPPK dalam rangka penguatan implementasi Kemenkeu

Corpu meliputi hal-hal berikut:

a. Penguatan fungsi Pusdiklat PSDM sebagai unit pengembang kompetensi terkait

kepemimpinan dan budaya organisasi;

b. Pembentukan unit baru yang membidangi fungsi manajemen pengetahuan di

lingkungan Kementerian Keuangan;

c. Integrasi fungsi koordinasi pelaksanaan sertifikasi kompetensi di bidang

keuangan negara yang tersebar pada masing-masing Pusdiklat ke dalam satu

dedicated unit;

d. Pembentukan unit yang berfungsi melaksanakan penjaminan kualitas

pembelajaran;

e. Pengalihan fungsi pelaksanaan pelatihan di bidang kekayaan negara dan

perimbangan keuangan oleh Pusdiklat KNPK ke Pusdiklat Keuangan Umum dan

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan; dan

f. Fit-sizing organisasi dan optimalisasi fungsi pengembangan pelatihan pada

Pusdiklat serta penyelenggaraan pelatihan pada UPT BPPK.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 63: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Selain penajaman fungsi BPPK sebagai Kemenkeu Corpu, otomatisasi proses

bisnis juga menjadi kunci dalam rangka simplifikasi dan efisiensi penyediaan

layanan pembelajaran BPPK. Otomatisasi proses bisnis inti BPPK diharapkan dapat

memangkas birokrasi sehingga layanan kepada stakeholders dapat dilakukan

secara lebih cepat dan terintegrasi.

6.2. Pengembangan pola kerja dan pola pengembangan kompetensi SDM berbasis

fungsi yang aplikatif dan berdampak tinggi.

Salah satu aspek yang menjadi kunci keberhasilan dalam mencetak SDM

keuangan negara yang kompeten dan andal adalah adanya link and match antara

pembelajaran dengan kebutuhan organisasi. Melalui implementasi Kemenkeu

Corpu, pengembangan SDM diselaraskan dengan strategic planning.

a. Penyusunan Service Level Agreement.

Sebagai wujud perbaikan yang berkelanjutan (countinuous improvement)

layanan pendidikan, pelatihan, sertifikasi, dan manajemen pengetahuan

maka BPPK perlu mengembangkan Service Level Agreement (SLA) untuk

membantu identifikasi harapan stakeholders terhadap layanan, memperjelas

tanggung jawab, dan memfasilitasi komunikasi antara BPPK dengan

stakeholders.

b. Pengembangan kompetensi SDM BPPK mengantisipasi Penataan Organisasi

dan delayering yang sesuai dengan kebijakan Kementerian Keuangan.

c. Change management (termasuk program peningkatan engagement pegawai).

d. Akselerasi upskilling SDM BPPK menuju penguasaan variasi metode

pembelajaran dan penguasaan teknologi (technology savvy).

e. Mendorong peningkatan ownership, produktivitas, dan kinerja SDM BPPK

melalui penguatan budaya BPPK.

6.3. Penguatan kemitraan strategis dengan institusi pendidikan, pelatihan, dan

sertifikasi terbaik.

a. Kurasi konten pembelajaran dengan pihak eksternal.

b. Akreditasi (termasuk pengajuan kembali) dan pembentukan sentra unit

penyelenggara program pelatihan keuangan negara yang terakreditasi BPPK.

c. Penetapan sebagai Regional Training Center World Custom Organization-Asia

Pasific (WCO-A/P).

d. Kerja sama dengan Institut Penilai Negara Jabatan Penilaian dan

Perkhidmatan Harta, International Network of Customs Universities (INCU),

Global Development Learning Network (GDLN), Organization for Economic Co-

operation and Development (OECD), dan lembaga-lembaga lain yang kredibel.

e. Identifikasi dan kerja sama dengan top 30 perguruan tinggi dunia (by subject)

sebagai tujuan beasiswa Kemenkeu.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 64: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

f. Identifikasi dan pelaksanaan kemitraan dalam rangka pendidikan,

pelatihan/pembelajaran, KM, dan sertifikasi terbaik sesuai dengan kebutuhan

Kemenkeu.

6.4. Pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU) yang efektif dan efisien.

a. Penguatan fungsi-fungsi penyelenggaraan pendidikan vokasi dan

pengembangan layanan bisnis PKN STAN melalui penataan organisasi.

Arah Kebijakan 7:

Pemutakhiran sarana prasarana berwawasan lingkungan dan teknologi informasi

dalam mendukung pembelajaran yang efektif dan efisien

Kondisi yang ingin dicapai adalah terwujudnya sarana dan prasarana yang

berwawasan lingkungan dan responsif gender dengan mengadopsi teknologi informasi

termutakhir untuk terlaksananya pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi untuk

mewujudkan arah kebijakan tersebut:

7.1. Pembangunan infrastruktur dan penguatan implementasi sharing facilities

berbasis keunggulan komparatif.

a. Standardisasi sarana dan prasarana pembelajaran yang berwawasan

lingkungan sesuai dengan protokol new normal.

b. Implementasi sharing facilities (room management system).

c. Optimalisasi fasilitas Kampus Tematik (Kampus pajak, bea dan cukai, serta

anggaran dan perbendaharaan).

d. Pembangunan gedung kantor, kelas, dan asrama (Pusdiklat KU).

e. Proyek pembangunan gedung kuliah terintegrasi dan sarana dan prasarana

adaptasi new normal pada PKN STAN.

f. Proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) PKN STAN.

7.2. Penggunaan teknologi informasi termutakhir dalam mendukung pembelajaran.

a. Penguatan SEMANTIK sebagai back office pembelajaran (integrasi dengan

bank soal, ujian online, dan KLC).

b. Big data analytics (bisnis analisis).

c. Pembaruan perangkat IT untuk mendukung terwujudnya modern e-learning

dan flexible working spaces serta flexible learning spaces.

3.3. Kerangka Regulasi

Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan strategi BPPK, diusulkan enam

Rancangan Peraturan Menteri Keuangan, lima belas Rancangan Keputusan Menteri

Keuangan, sembilan Rancangan Peraturan Kepala BPPK, dan delapan Rancangan

Keputusan Kepala BPPK. Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kemenkeu (Bagian BPPK) dan PMK tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK)

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 65: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Balai Pembelajaran Keuangan Negara diperlukan dalam rangka Penataan organisasi

sesuai dengan desire state Kementerian Keuangan dan BPPK. Selain itu, dalam rangka

penguatan kelembagaan serta peningkatan efektivitas dan kinerja organisasi PKN

STAN, diperlukan PMK tentang OTK PKN STAN dan PMK tentang statuta PKN STAN.

PMK tentang Jabatan Fungsional Analis/Pranata Manajemen Pengetahuan diperlukan

untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan manajemen pengetahuan di lingkungan

Kementerian Keuangan. Terakhir, PMK mengenai Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen

Keuangan Negara diperlukan untuk memberikan landasan hukum dalam

penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi manajemen keuangan negara bagi seluruh

KLID. Selain itu, BPPK perlu mendorong pencantuman klausul pendidikan vokasi dan

sertifikasi keuangan negara pada undang-undang terkait keuangan negara untuk

memperkuat fungsi peningkatan kompetensi SDM keuangan negara.

Rincian Rancangan Peraturan Menteri Keuangan bidang tugas BPPK adalah

sebagai berikut:

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TAHUN

1. PMK tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Keuangan (Bagian BPPK) 2020

2. PMK tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pembelajaran

Keuangan Negara di Lingkungan BPPK 2021

3. PMK tentang Organisasi dan Tata Kerja PKN STAN 2020

4. PMK tentang statuta PKN STAN 2020

5. PMK mengenai Jabatan Fungsional Analis/Pranata

Manajemen Pengetahuan 2022

6. PMK mengenai Pelatihan dan Sertifikasi Manajemen Keuangan

Negara 2022

Untuk mendukung penataan organisasi, penguatan kelembagaan PKN STAN,

pengelolaan beasiswa, dan pelaksanaan manajemen pengetahuan diperlukan lima

belas Keputusan Menteri Keuangan. Rincian Rancangan Keputusan Menteri Keuangan

bidang tugas BPPK adalah sebagai berikut:

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TAHUN

1. KMK tentang Uraian Jabatan di Lingkungan BPPK 2021

2. KMK tentang Peringkat Jabatan di Lingkungan BPPK 2021

3. KMK tentang Uraian Jabatan di Lingkungan PKN STAN 2022

4. KMK mengenai Dewan Pertimbangan PKN STAN 2022

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 66: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TAHUN

5. KMK mengenai Satuan Biaya Beasiswa FETA di Lingkungan

Kemenkeu 2020

6. KMK mengenai Tim Penilai Instansi atau Seleksi Jabatan

Fungsional Baru di BPPK (contoh: PTP, KM) 2022

7. KMK mengenai Angka Kredit Jabfung Pengembang Teknologi

Pembelajaran 2020

8. KMK mengenai Blueprint Manajemen Pengetahuan di

Lingkungan Kementerian Keuangan 2021

9. KMK tentang Integrasi LKMS (Learning dan Knowledge

Management System) di Lingkungan Kementerian Keuangan

2021

10. KMK tentang Penghargaan Aset Intelektual di Lingkungan

Kementerian Keuangan

2021

11. KMK mengenai Community of Practice 2021

12. KMK mengenai Leader as Teacher 2021

13. KMK mengenai Penggunaan Jabatan Fungsional Pengembang

Teknologi Pembelajaran

2021

14. KMK mengenai Manajemen Kepegawaian Politeknik Keuangan

Negara STAN

2021

15. KMK mengenai Peringkat Jabatan PKN STAN 2021

Sembilan Peraturan Kepala BPPK diperlukan untuk mendukung proses validasi

program, penyelenggaraan, surat keterangan pembelajaran, penjaminan mutu

pembelajaran, kerja sama program pembelajaran, pengelolaan beasiswa, serta

sertifikasi dan akreditasi. Rincian Rancangan Peraturan Kepala BPPK adalah sebagai

berikut:

PERATURAN KEPALA BPPK TAHUN KET

1. Perkaban mengenai Validasi Program

(Revisi)

2021 Potensi

dijadikan

Omnibus Law

terkait

Pedoman

Pelaksanaan

Pembelajaran

di Lingkungan

Kementerian

Keuangan

2. Perkaban mengenai Penyelenggaraan

Pelatihan dan Open Class

2021

3. Perkaban mengenai Surat Keterangan

Pembelajaran (Revisi)

2021

4. Perkaban mengenai Evaluasi

Pascapembelajaran (Revisi)

2021

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 67: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

PERATURAN KEPALA BPPK TAHUN KET

5. Perkaban mengenai Penjaminan Kualitas

Pembelajaran (Revisi)

2021

6. Perkaban tentang Kerja Sama Program

Pembelajaran (Revisi)

2020

7. Perkaban mengenai Kebijakan Teknis

Pengelolaan Beasiswa (Revisi)

2020

8. Perkaban tentang Pedoman Sertifikasi

Kompetensi Keuangan Negara

2022

9. Perkaban mengenai Akreditasi Pelatihan

Teknis Keuangan Negara (Revisi)

2022

Delapan Keputusan Kepala Badan diperlukan dalam rangka mendukung

standarisasi proses bisnis, pelaksanaan pelatihan jarak jauh, service level agreement,

uji kompetensi Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah, dan pembelajaran digital. Pada

pembelajaran digital, diperlukan standar peralatan pembuatan dokumentasi

pengetahuan, pemeliharaan fasilitas pembelajaran digital, keamanan informasi dalam

pembelajaran digital, dan penanganan saat terjadi kegagalan sistem informasi (DC-

DRC). Rincian Rancangan Keputusan Kepala BPPK adalah sebagai berikut:

KEPUTUSAN KEPALA BPPK TAHUN KET

1. Kepkaban tentang Standard Operating

Procedure di Lingkungan BPPK

2021

2. Kepkaban mengenai Pelatihan Jarak Jauh 2020

3. Kepkaban mengenai Service Level

Agreement (digital dan klasikal)

2021

4. Kepkaban mengenai Uji Kompetensi

Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah

2020

5. Kepkaban mengenai Standar Peralatan

Pembuatan Dokumentasi Pengetahuan

2020

6. Kepkaban mengenai Pemeliharaan Fasilitas

Pembelajaran Digital

2021

Potensi

dijadikan

Omnibus Law

7. Kepkaban mengenai Keamanan Informasi

dalam Pembelajaran Digital

2020

8. Kepkaban mengenai Penanganan saat

terjadi kegagalan sistem informasi (DC-

DRC)

2021

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 68: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

3.4. Kerangka Kelembagaan

3.4.1. Arah Kebijakan Kelembagaan

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPPK (Existing)

Sebagaimana dalam Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020, BPPK

mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan sertifikasi kompetensi

di bidang keuangan negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, BPPK menyelenggarakan fungsi:

a) Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program pendidikan, pelatihan,

sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara, dan manajemen pengetahuan;

b) Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi di bidang keuangan

negara, dan manajemen pengetahuan;

c) Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan atas pelaksanaan pendidikan, pelatihan,

sertifikasi kompetensi, pemanfaatan hasil pendidikan di bidang keuangan negara,

dan manajemen pengetahuan;

d) Pelaksanaan administrasi BPPK; dan

e) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.

Adapun Struktur BPPK saat ini masih mengacu pada Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 217/PMK.01/2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Keuangan sebagaimana terakhir diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

87/PMK.01/2019. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan tersebut, BPPK terdiri

dari:

1. Sekretariat Badan;

2. Pusdiklat Pengembangan Sumber Daya Manusia;

3. Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan;

4. Pusdiklat Pajak;

5. Pusdiklat Bea dan Cukai;

6. Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan; dan

7. Pusdiklat Keuangan Umum.

Selain itu, terdapat Politeknik Keuangan Negara STAN yang merupakan sekolah

tinggi kedinasan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri

Keuangan melalui Kepala BPPK sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 137/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik

Keuangan Negara (PKN) STAN. Struktur organisasi BPPK saat ini tersaji dalam Gambar

2.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 69: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Gambar 2 Struktur Organisasi BPPK

Dalam menjalankan tugasnya sebagai penyelenggara pendidikan, pelatihan, dan

sertifikasi kompetensi di bidang keuangan negara, BPPK didukung oleh 12 Unit

Pelaksana Teknis (UPT) yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, terdiri dari 11 Balai

Diklat Keuangan dan Balai Diklat Kepemimpinan. Adapun wilayah kerja masing-

masing Balai adalah sebagai berikut:

1. Balai Diklat Keuangan Medan, dengan wilayah kerja Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.

2. Balai Diklat Keuangan Pekanbaru, dengan wilayah kerja Provinsi Riau, Bengkulu,

Jambi, dan Kepulauan Riau.

3. Balai Diklat Keuangan Palembang, dengan wilayah kerja provinsi Sumatra Selatan,

Lampung, dan Kepulauan Bangka Belitung.

4. Balai Diklat Keuangan Cimahi, dengan wilayah kerja Provinsi Jawa Barat dan

Banten.

5. Balai Diklat Keuangan Yogyakarta, dengan wilayah kerja Provinsi Jawa Tengah dan

Daerah Istimewa Yogyakarta.

6. Balai Diklat Keuangan Malang, dengan wilayah kerja Provinsi Jawa Timur.

7. Balai Diklat Keuangan Denpasar, dengan wilayah kerja Provinsi Bali, Nusa Tenggara

Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

8. Balai Diklat Keuangan Pontianak, dengan wilayah kerja Provinsi Kalimantan Barat

dan Kalimantan Tengah.

9. Balai Diklat Keuangan Balikpapan, dengan wilayah kerja Provinsi Kalimantan Timur

dan Kalimantan Selatan.

10. Balai Diklat Keuangan Makassar, dengan wilayah kerja Provinsi Sulawesi Selatan,

Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 70: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

11. Balai Diklat Keuangan Manado, dengan wilayah kerja Provinsi Sulawesi Utara,

Gorontalo, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.

12. Balai Diklat Kepemimpinan memiliki tugas menyelenggarakan pelatihan

kepemimpinan bagi pegawai Kementerian Keuangan di seluruh Indonesia.

Kedudukan, tugas dan fungsi kesebelas Balai Diklat Keuangan diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 66/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Keuangan sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.01/2012. Sementara, kedudukan,

tugas, dan fungsi Balai Diklat Kepemimpinan diatur dalam Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 52/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai

Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.01/2012.

B. Penataan Organisasi BPPK

Pembahasan desired state BPPK telah dilaksanakan secara bertahap dalam

Rapat Pimpinan Terbatas dengan mempertimbangkan roadmap organisasi Kementerian

Keuangan, arahan Menteri Keuangan, capaian-capaian renstra 2015-2019, capaian

kinerja, current issues, tantangan baik berupa kondisi beyond generation Z, Volatility,

Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA) maupun menghadapi kondisi beyond

Revolusi Industri 4.0. Rumusan desired state BPPK dibandingkan dengan organisasi

saat ini tergambar pada Gambar di bawah ini.

Gambar 3 Current State vs Desired State BPPK

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 71: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Arah kebijakan kelembagaan BPPK ke depan (desired state) diterjemahkan

sebagai berikut:

1. Dalam rangka memperkuat kompetensi dan kualitas SDM keuangan negara ke

depan, BPPK perlu bertransformasi menjadi organisasi yang lean, clean, dan green

berbasis digital (digital institution) dengan fokus kepada tugas dan fungsi

pendidikan, pelatihan (pembelajaran), sertifikasi, dan manajemen pengetahuan di

bidang keuangan negara.

2. Lean adalah struktur organisasi mempertimbangkan rasionalisasi jabatan

struktural, menguatkan jabatan fungsional, dan model bisnis baru dengan terlebih

dahulu menyiapkan sarana/prasarana IT. Clean adalah dalam menjalankan tugas

dan fungsinya BPPK memiliki sistem pengendalian yang menjamin Integritas dan

nilai-nilai Kementerian Keuangan dapat terlaksana. Green adalah BPPK ke depan

dalam menjalankan bisnis prosesnya mendukung program pemerintah sebagai

pionir dalam mengutamakan kelestarian alam dan lingkungan melalui pengukuran

indikator emisi karbon sesuai standar yang berlaku.

3. Fungsi Pendidikan dilaksanakan oleh PKN STAN melalui pendidikan program

diploma. Fungsi Pendidikan juga terdapat pada Bidang Pengelolaan Beasiswa yang

menjamin terpenuhinya kebutuhan pengembangan kompetensi SDM Kemenkeu

melalui degree program berdasarkan Program Pengembangan Kompetensi PNS

Kementerian Keuangan (PPK PNS). Fungsi Pelatihan dilaksanakan selain

berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahan atas

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri

Sipil juga mencakup model pembelajaran dalam kerangka Kemenkeu Corporate

University dengan penguatan pada learning design and development, digital learning

delivery, learning impact measurement, dan quality assurance. Adapun fungsi

sertifikasi diterjemahkan sebagai usaha untuk menjamin kesahihan kompetensi

SDM di bidang keuangan negara melalui penyelenggaraan uji kompetensi.

4. BPPK tidak hanya menyelenggarakan pendidikan, pelatihan (pembelajaran), dan

sertifikasi tetapi juga bertugas mengelola dan mengoordinasikan manajemen

pengetahuan lingkungan Kementerian Keuangan.

5. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, BPPK akan melakukan strategi outward

looking oriented sehingga tidak hanya mengakomodasi SDM keuangan negara di

Kementerian Keuangan saja tetapi dalam cakupan lebih besar menjangkau SDM

keuangan negara di KLID, melalui penyelenggaraan pelatihan dan sertifikasi

kompetensi keuangan negara serta akreditasi unit penyelenggara program pelatihan

di bidang keuangan negara.

6. Value proposition penyelenggaraan pembelajaran RAIA, yaitu relevant, applicable,

impactful, dan accessible mengedepankan pembelajaran yang sesuai dengan

kebutuhan stakeholders (relevant), dapat diterapkan (applicable), memberikan

dampak pada pencapaian sasaran organisasi (impactful), serta mudah diakses oleh

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 72: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

siapa saja, di mana saja dan kapan saja (accessible) sehingga tercipta link and match

antara pembelajaran dengan kinerja organisasi. Value proposition ini selaras dengan

nilai-nilai Kementerian Keuangan yang berlaku secara nasional.

7. Terdapat pemisahan fungsi yang jelas dan tegas terkait learning delivery antara

Pusat dan UPT (Regional Campus). Pusat akan lebih fokus dalam mendesain dan

mengembangkan metode pembelajaran, penyelenggaraan pembelajaran digital,

serta pengukuran dampak pembelajaran, sedangkan UPT fokus pada

penyelenggaraan pembelajaran klasikal.

8. Menguatkan pembelajaran klasikal dan digital dengan proporsi 30% dan 70% dalam

waktu 3-5 tahun ke depan ditopang dengan struktur organisasi yang kuat.

9. Melakukan strategic partnership pengelolaan pembelajaran dan sertifikasi dengan

world class learning institution.

Untuk menjamin terwujudnya desired state BPPK, perlu dilakukan perubahan

struktur organisasi dan penyempurnaan proses bisnis. Usulan penataan organisasi

BPPK antara lain sebagai berikut:

1. Pengurangan 7 jabatan struktural Eselon III dan 12 jabatan struktural Eselon IV

dalam rangka penyederhanaan birokrasi demi mewujudkan organisasi yang lean

dan lebih dinamis disertai dengan usulan penggunaan jabatan fungsional baru baik

yang sudah ada maupun yang akan dibentuk demi penguatan pelaksanaan fungsi

pengelolaan pembelajaran di BPPK.

2. Penguatan fungsi perumusan kebijakan pembelajaran dan digital learning di

Pusdiklat melalui penyesuaian nomenklatur struktur organisasi, pengintegrasian

fungsi strategic partnership untuk memperkuat jaringan pembelajaran, dan

peralihan fungsi penyelenggaraan pelatihan tatap muka ke Unit Pelaksana Teknis.

3. Integrasi fungsi Pusdiklat Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan ke dalam

Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan dalam rangka mewujudkan end-to-end

pembelajaran pengelolaan anggaran dan perbendaharaan sebagai inti keuangan

negara.

4. Pembentukan pusat baru, yaitu Pusat Penjaminan Kualitas Pembelajaran,

Sertifikasi dan Manajemen Pengetahuan dalam rangka memenuhi kebutuhan atas

layanan quality assurance, uji kompetensi (sertifikasi) dan akreditasi sejalan

dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen

Pegawai Negeri Sipil untuk melayani tidak hanya internal Kemenkeu namun juga

eksternal Kemenkeu, dan secara khusus menguatkan fungsi manajemen

pengetahuan di lingkungan Kemenkeu.

5. Transformasi Pusdiklat PSDM menjadi Pusdiklat Kepemimpinan dan Budaya

Organisasi dengan penguatan pembelajaran kepemimpinan (leadership and talent)

dan kompetensi manajerial, pembelajaran pembentukan karakter (pre-service

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 73: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

learning) dan pembelajaran budaya organisasi (kompetensi sosial kultural, nilai-

nilai Kemenkeu), serta penguatan pengelolaan beasiswa (semi tailored-post graduate

programs dan executive training) melalui penyelarasan dengan kebijakan

manajemen talenta. Selain itu melakukan pengembangan SDM melalui

pembelajaran, Pusdiklat PSDM juga melakukan pemetaan gap kompetensi melalui

online assessment.

6. Fit-sizing 12 Balai Diklat menjadi sembilan Balai Pembelajaran Keuangan Negara

(BPKN) yang didukung 16 Seksi Layanan Pembelajaran yang tersebar di wilayah

Indonesia dan penggabungan satuan kerja Pusat demi mewujudkan lean

organization yang efisien dan fokus pada peningkatan kualitas layanan utama.

7. Simplifikasi layanan pembelajaran melalui suatu sistem yang terintegrasi sebagai

bagian dari pembangunan Enterprise Architecture dalam rangka Transformasi

Digital Kementerian Keuangan.

8. Penguatan fungsi pengelolaan kinerja dan risiko, pengelolaan infrastruktur kreatif

dan multimedia, serta pengelolaan aset dan keuangan melalui penggabungan

satuan kerja Pusat (kecuali Pusdiklat PSDM) dengan Sekretariat BPPK.

Mempertimbangkan berbagai arah tujuan dan visi organisasi dalam penataan

organisasi sebagaimana tersebut di atas, struktur organisasi baru BPPK diproyeksikan

dalam Gambar 4.

Gambar 4 Struktur Organisasi Baru BPPK

Struktur organisasi baru BPPK yang diusulkan dengan pendekatan di atas,

memiliki beberapa kekuatan kunci sebagai berikut:

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 74: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

1. Seluruh tugas, fungsi, dan mandat terakomodasi dalam struktur organisasi baru.

Pada struktur organisasi lama, fungsi sertifikasi sesuai amanat Peraturan Presiden

Nomor 28 Tahun 2015 dilekatkan pada masing-masing Pusdiklat dan belum

berjalan dengan optimal. Fungsi akreditasi sebagaimana mandat dari LAN dan

penjaminan kualitas pembelajaran untuk saat ini dilaksanakan pada Sekretariat

Badan yang seharusnya berfungsi sebagai supporting unit. Selain itu, manajemen

pengetahuan dalam rangka implementasi corporate university juga masih

dilaksanakan secara sporadis dan tidak terkoordinasi dengan baik. Dengan adanya

penataan organisasi yang sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2020

tentang Kementerian Keuangan, seluruh tugas, fungsi, dan mandat BPPK yang

selama ini belum dilaksanakan dengan optimal dapat terakomodasi di dalam

struktur organisasi baru. Fit-sizing UPT menghilangkan duplikasi eksekusi learning

delivery.

Penyelenggaraan pelatihan selama ini dilaksanakan oleh Pusdiklat dan BDK.

Sebagai policy maker dalam hal pembelajaran, Pusdiklat seharusnya tidak

menyelenggarakan pelatihan dan fokus pada desain, pengembangan, dan evaluasi

pembelajaran. Dengan struktur baru, duplikasi eksekusi penyelenggaraan pelatihan

ini dapat dihilangkan sehingga Pusat lebih fokus dalam memformulasikan

pembelajaran sesuai kebutuhan stakeholders dan implementasi digital learning

sementara UPT fokus pada learning delivery.

2. Pemisahan fungsi yang jelas antara Pusdiklat dan BPKN dalam rangka refocusing

fungsi dan peningkatan efisiensi pengelolaan layanan pembelajaran.

Penyelenggaraan pelatihan selama ini dilaksanakan oleh Pusdiklat dan BDK. Dalam

struktur organisasi yang baru, Pusdiklat akan bertindak selayaknya policy maker

pembelajaran, dengan penguatan fungsi pada pengembangan program, analisis,

dan desain pembelajaran terintegrasi (klasikal dan digital), implementasi digital

learning, evaluasi hingga level dampak pembelajaran, kemitraan strategis, dan

manajemen pengetahuan. Sementara itu, fungsi policy executor terkait pelaksanaan

pembelajaran tatap muka (klasikal learning delivery) akan sepenuhnya dikelola oleh

sembilan BPKN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

C. Penyederhanaan Birokrasi (Delayering)

“Penyederhanaan eselonisasi birokrasi menjadi 2 (dua) level, dan diganti dengan

jabatan fungsional yang menghargai keahlian dan kompetensi”

Mandat Presiden Joko Widodo dalam Pidato Pelantikan Presiden dan Wakil

Presiden pada tanggal 20 Oktober 2019 tersebut memberikan arahan bagi seluruh

Kementerian/Lembaga untuk melakukan reformasi struktural melalui

penyederhanaan birokrasi (delayering) agar semakin sederhana dan semakin lincah.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 75: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Tujuan utama delayering adalah untuk mempercepat pengambilan keputusan,

meningkatkan kualitas pelayanan publik, dan membangun profesionalisme ASN.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi (PAN-RB) Nomor 28 Tahun 2019 tentang Penyetaraan Jabatan Administrasi

ke Dalam Jabatan Fungsional, ruang lingkup penyetaraan jabatan pada instansi

pemerintah meliputi Jabatan Administrator (Eselon III), Jabatan Pengawas (Eselon IV),

dan Jabatan Pelaksana (Eselon V). Terhadap jabatan-jabatan tersebut akan dilakukan

penyetaraan sesuai dengan jenjangnya masing-masing, yaitu Jabatan Administrator

disetarakan dengan Jabatan Fungsional jenjang Ahli Madya, Jabatan Pengawas

disetarakan dengan Jabatan Fungsional Jenjang Ahli Muda, dan Jabatan Pelaksana

disetarakan dengan Jabatan Fungsional Jenjang Ahli Pertama.

Meskipun demikian, tidak semua jabatan Eselon III dan Eselon IV dilakukan

proses alih jabatan fungsional. Dalam Surat Edaran Menteri PAN-RB Nomor 393 Tahun

2019 tentang Langkah Strategis dan Konkret Penyederhanaan Birokrasi, terdapat tiga

kriteria jabatan struktural yang dikecualikan dari penyederhanaan birokrasi, yaitu:

1. Jabatan struktural yang memiliki tugas dan fungsi sebagai kepala satuan kerja yang

memiliki otoritas dan tanggung jawab sebagai Pengguna Anggaran dan Pengguna

Barang Milik Negara;

2. Jabatan struktural yang memiliki tugas dan fungsi yang berkaitan dengan

kewenangan atau otoritas, legalisasi, pengesahan, persetujuan dokumen, atau

kewenangan kewilayahan; dan

3. Jabatan struktural dengan kriteria dan syarat lain yang bersifat khusus

berdasarkan usulan masing-masing Kementerian atau Lembaga kepada Menteri

PAN-RB.

Kebijakan penyederhanaan birokrasi ini memberikan dampak yang cukup

signifikan bagi BPPK, mengingat pada bulan Maret 2019 BPPK telah menyampaikan

usulan penataan organisasi kepada Menteri Keuangan. Instruksi penyederhanaan

birokrasi disampaikan pada bulan Oktober 2019 dan tenggat waktu implementasi pada

bulan Juni 2020. Oleh karena itu, diperlukan beberapa penyesuaian pada arah

organisasi BPPK agar dapat mengakomodasi mandat Presiden dengan tanpa

mengesampingkan roadmap organisasi BPPK yang telah diusulkan dalam penataan

organisasi. Pada prinsipnya, proses delayering BPPK berangkat dari kondisi organisasi

saat ini (as is) menuju ke kondisi desired state sesuai usulan penataan organisasi.

BPPK akan mengikuti kebijakan delayering Kemenkeu. Kebijakan

penyederhanaan birokrasi di lingkungan Kementerian Keuangan dilakukan melalui tiga

tahap, yaitu:

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 76: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

1. Tahap I, hingga Desember 2020 untuk jabatan fungsional yang telah siap

(kompatibel).

2. Tahap II, hingga Desember 2021, untuk jabatan fungsional existing yang

memerlukan penyempurnaan.

3. Tahap III, hingga Desember 2022, untuk yang memerlukan pembentukan jabatan

fungsional baru.

Penyederhanaan birokrasi BPPK dilakukan secara cermat dan hati-hati dengan

prinsip hold harmless sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan. Kebijakan

delayering mempertimbangkan pelaksanaan tugas fungsi dan proses bisnis BPPK serta

memperhatikan pada penguatan sistem pembinaan dan career path jabatan fungsional,

penguatan manajemen kinerja, dan mempertahankan tingkat pendapatan para

pegawai yang mengalami transformasi jabatan.

3.4.2. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

A. Profil SDM saat ini

Profil SDM BPPK termutakhir per tanggal 29 Januari 2020 berdasarkan basis

data aplikasi Human Resources Information System (HRIS) sebagai berikut:

1. Total pegawai BPPK sebanyak 1.399 orang yang tersebar di Sekretariat Badan,

Pusdiklat, PKN STAN, dan Balai Diklat. Jumlah ini termasuk pegawai CPNS,

pegawai dipekerjakan, dan pegawai tugas belajar. Saat ini, rasio pegawai laki-laki

dibandingkan pegawai perempuan adalah 7:3 atau sebanyak 981 orang (70,12%)

pegawai laki-laki dan 418 orang (29,88%) pegawai perempuan.

Tabel 9 Pegawai BPPK Berdasarkan Unit Kerja

No Unit Laki-laki Perempuan Jumlah

1. Sekretariat Badan 165 87 252

2. Pusdiklat

Pengembangan Sumber

Daya Manusia

66 34 100

3. Pusdiklat Anggaran dan

Perbendaharaan

82 22 104

4. Pusdiklat Pajak 83 27 110

5. Pusdiklat Bea dan

Cukai

57 22 79

6. Pusdiklat Kekayaan

Negara dan

Perimbangan Keuangan

55 26 81

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 77: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

No Unit Laki-laki Perempuan Jumlah

7. Pusdiklat Keuangan

Umum

60 29 89

8. Politeknik Keuangan

Negara STAN

197 65 262

9. BDK Medan 15 13 28

10. BDK Pekanbaru 17 8 25

11. BDK Palembang 14 11 25

12. BDK Cimahi 20 8 28

13. BDK Yogyakarta 22 12 34

14. BDK Malang 20 15 35

15. BDK Denpasar 14 8 22

16. BDK Pontianak 14 5 19

17. BDK Balikpapan 23 6 29

18. BDK Makassar 17 8 25

19. BDK Manado 20 2 22

20. BD Kepemimpinan

Magelang

20 10 30

TOTAL 981 418 1.399

2. SDM BPPK dilihat dari kelompok jabatan terdiri dari 1 orang JPT Madya, 7 orang

JPT Pratama, 37 pejabat administrator, 114 pejabat pengawas, 967 pelaksana,

diikuti kelompok jabatan fungsional terdiri dari 143 widyaiswara, 117 dosen, 11

pranata komputer, 1 dokter, dan 1 dokter gigi.

3. Berdasarkan kategori golongan jabatan, komposisi pegawai BPPK saat ini terdiri dari

20,58% pegawai golongan II, diikuti dengan 62,11% pegawai golongan III dan

17,31% pegawai golongan IV. Mayoritas pegawai BPPK berada pada golongan III/a

dan III/c. Proporsi dalam generasi adalah sebanyak 7% generasi Z, 54% generasi Y,

34% generasi X, dan 5% generasi Baby Boomer. Sedangkan dari kategori jenjang

pendidikan, proporsi terbesar adalah pegawai dengan pendidikan D4/S1 sebanyak

40,81% (571 orang) kemudian diikuti dengan pendidikan S2 sebesar 27,09% (379

orang).

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 78: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Grafik 6 Komposisi Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan

B. Pengadaan SDM BPPK

Proyeksi kebutuhan SDM aparatur Kementerian Keuangan untuk jangka waktu

5 (lima) tahun dihitung dan disusun secara hati-hati berdasarkan ketentuan yang

berlaku, memperhatikan arah kebijakan nasional di bidang pengelolaan SDM aparatur

dan kondisi existing SDM Kementerian Keuangan. Proyeksi tersebut disusun dengan

asumsi sebagai berikut:

a. Arahan Menteri Keuangan untuk menerapkan kebijakan minus-growth mulai

tahun 2020;

b. Pelaksanaan moratorium rekrutmen CPNS umum dan lulusan PKN STAN pada

tahun 2020-2024;

c. Proyeksi pegawai keluar dihitung melalui prediksi pegawai yang memasuki batas

usia pensiun (BUP) dan pegawai keluar non pensiun sampai dengan 5 (lima) tahun

ke depan. Jumlah prediksi pegawai BUP berdasarkan pada data per Januari 2020;

d. Pemenuhan pegawai baru tahun 2020 berasal dari rekrutmen umum tahun 2019;

dan

e. Kecukupan anggaran dan sarana prasarana pendukung lainnya.

Kebijakan umum pengelolaan SDM tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

1. Minus-growth dan penataan komposisi SDM.

Pemenuhan kebutuhan SDM BPPK tahun 2020-2024 lebih diarahkan untuk

mengganti jumlah pegawai yang pensiun dengan memperhatikan arahan minus-

growth Kemenkeu. Di samping itu, pemenuhan kebutuhan rekrutmen Pegawai

Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di BPPK direncanakan untuk

memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan seperti dokter. Dalam periode penerimaan

< D311.29%

D319.30%

D4/S140.81%

S227.09%

S31.50%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 79: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

SDM tahun 2020 dan 2021, BPPK telah memperoleh alokasi dari mahasiswa PKN

STAN yang saat ini sedang proses perkuliahan dengan jumlah 35 orang (5 orang

tahun 2020 dan 20 orang tahun 2021) sedangkan untuk penerimaan dari umum

sebanyak 10 orang merupakan formasi tahun 2019 yang masih dalam proses

rekrutmen sampai dengan saat ini. Sedangkan untuk periode tahun 2022-2024,

BPPK tidak melakukan penerimaan pegawai baru. Sehingga total rencana

penambahan pegawai BPPK sampai dengan 2024 adalah sebesar -5,6%. Sebagai

catatan bahwa dalam periode tahun 2025-2029 terdapat 146 pegawai BPPK yang

akan pensiun. BPPK memproyeksikan penurunan pegawai sebanyak 78 pegawai

(growth -5,6%) dari tahun 2020-2024. Total jumlah pegawai BPPK yang

diproyeksikan pada akhir tahun 2020 adalah sebanyak 1.307 pegawai, dari total

pegawai existing di awal tahun 2020 sebanyak 1.385 pegawai.

2. Penguatan nilai-nilai, etika, dan disiplin pegawai untuk merespons The New

Thinking of Working (NTOW).

3. Pengayaan jabatan fungsional sebagai dampak penyederhanaan birokrasi.

Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi Pembelajaran (JF-PTP) yang

merupakan Jabfung baru di BPPK sudah dihitung kebutuhannya dari tahun 2020

sampai 2024 dengan total formasi sebanyak 228. Formasi ini belum

memperhitungkan JF-PTP yang dibutuhkan terkait delayering. Sementara itu,

untuk Jabatan Fungsional Widyaiswara (JF-WI) terdapat rencana pemenuhan 25

Widyaiswara pada periode 2020-2021.

4. Penguatan kompetensi keuangan negara secara komprehensif serta penguasaan

teknologi dan big data analytics bagi SDM BPPK.

BPPK akan fokus melakukan pengembangan SDM BPPK untuk meningkatkan

kompetensi terkait modern learning, pembelajaran terintegrasi, pengelolaan digital

learning, dan manajemen pengetahuan.

Pertimbangan lain dalam pemenuhan kebutuhan SDM BPPK dalam kurun waktu

tahun 2020 – 2024 adalah:

1. Komposisi pekerjaan Core (terkait pekerjaan pelatihan dan pendidikan di PKN

STAN), Non Core (terkait pekerjaan kesekretariatan), dan Fungsional di BPPK saat

ini disajikan dalam grafik di bawah ini :

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 80: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Grafik 7. Komposisi Core, Non Core, dan Fungsional

2. Tren data pegawai keluar dari BPPK non pensiun dan CDTN periode tahun 2015 –

2019 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 10. Tren Pegawai Keluar BPPK 2015-2019

Pegawai

Keluar 2015 2016 2017 2018 2019 Total

Rata-

Rata Per

Tahun

Mengundurkan

Diri

3 0 2 6 0 11 4

Meninggal

Dunia

3 2 2 2 1 10 3

Diberhentikan 1 4 1 1 1 8 3

Mutasi (ke K/L

lain)

2 0 2 4 2 10 3

Total 9 6 7 13 4 39 13

3. Mempertimbangkan regenerasi pegawai dengan rincian komposisi pegawai

berdasarkan kelompok umur sebagai berikut:

Tabel 11. Kelompok Umur Pegawai BPPK

Usia <25 25-30 31-35 36-40 41-45 46-50 >50 Total

Core 34 77 211 55 48 64 51 540

Non Core 58 89 228 28 36 47 45 531

Fungsional 0 2 15 50 67 92 70 296

Total 92 168 454 133 151 203 166 1367

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 81: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Berdasarkan asumsi dan kebijakan umum pengelolaan SDM, arah kelembagaan

dan penataan organisasi BPPK, dan pertimbangan lain di atas, BPPK menyusun

proyeksi Kebutuhan SDM BPPK tahun 2020-2024 sebagai berikut:

Tabel 12. Proyeksi Kebutuhan SDM BPPK 2020-2024

No

Tingkat Pendidikan

/Program Studi

Tahun Total

2020 2021 2022 2023 2024

1 Total Pegawai Existing

(1 Januari)

1385 1381 1375 1354 1329

2 Prediksi Pensiun 14 21 16 20 17 88

3 Perkiraan Keluar Selain

Pensiun

5 5 5 5 5 25

4 Penerimaan Pegawai 15 20 0 0 0 35

DIII STAN Akuntansi 2 0 0 0 0 2

DIII STAN Kebendaharaan

Negara

2 0 0 0 0 2

DIII STAN Manajemen

Aset

1 0 0 0 0 1

DIV STAN Akuntansi 0 20 0 0 0 20

DIII

UMUM

Desain

Komunikasi

Visual

3 0 0 0 0 3

DIII

UMUM

Teknik

Informatika

3 0 0 0 0 3

S1 UMUM Teknologi

Pendidikan

1 0 0 0 0 1

S1 UMUM Statistika 1 0 0 0 0 1

S1 UMUM Psikologi 2 0 0 0 0 2

PPPK Dokter Umum 0 2 0 0 0 2

PPPK Dokter Gigi 0 1 0 1 0 2

5 Jumlah Pegawai

(31 Desember)

1381 1375 1354 1329 1307 1307

6 Penurunan Pegawai -4 -6 -21 -25 -22 -78

7 Growth -0,3% -0,4% -1,5% -1,8% -1,7% -5,6%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 82: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Sementara itu, proyeksi formasi Jabatan Fungsional Pengembang Teknologi

Pembelajaran di BPPK tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut:

Tabel 13. Usulan Formasi dan Pemenuhan Kebutuhan JF-PTP

Jabfung PTP ABK Formasi Rencana Pemenuhan Kebutuhan

2020 2021 2022 2023 2024

JF-PTP Ahli

Utama

6 0 0 0 0 0 0

JF-PTP Ahli

Madya

18 18 6 0 0 12 0

JF-PTP Ahli Muda 90 90 31 0 0 35 24

JF-PTP Pertama 120 120 24 24 36 18 18

Jumlah 234 228 61 24 36 65 42

Proyeksi pemenuhan Jabatan Fungsional Widyaiswara tahun 2022 sampai 2024

sedang dalam proses penyusunan. Rencana pemenuhan Jabfung WI tahun 2017-2021

adalah sebagai berikut:

Tabel 14. Usulan Formasi dan Pemenuhan Kebutuhan JF-WI

Jabfung WI

Jumlah

Kebutuhan

5 tahun

Rencana Pemenuhan Kebutuhan

2017 2018 2019 2020 2021

WI Ahli Utama 28 1 18 12 1 3

WI Ahli Madya 37 1 18 5 18 3

WI Ahli Muda 63 15 21 0 0 0

WI Ahli Pertama 4 0 3 0 0 0

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 83: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 83 -

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1. Target Kinerja

Dalam memastikan ketercapaian setiap sasaran strategis dan program yang

dirumuskan pada Bab III, diperlukan rumusan indikator-indikator kinerja beserta

targetnya yang merupakan matriks terukur sebagai panduan dan komitmen kinerja.

Tabel 15. Matriks Kinerja BPPK Tahun 2020-2024

No. Indikator Kinerja Target Kinerja

UIC 2020 2021 2022 2023 2024

1 Persentase lulusan

pendidikan dengan

predikat minimal baik

90% 93% 93% 93% 93%

PKN

STAN

2 Indeks kualitas penelitian 90 148 193 238 283

PKN

STAN

3 Tingkat efektivitas

beasiswa Kementerian

Keuangan

- 75% 80% 82% 85%

Pusdiklat

PSDM

4 Tingkat implementasi

learning organization*

75% 77% 80% 82% 85%

Setban,

Seluruh

Pusdiklat,

dan PKN

STAN

5 Persentase alumni

pelatihan yang meningkat

kinerjanya**

90% 80% 82% 85% 87%

Seluruh

Pusdiklat

6 Persentase alumni

pelatihan yang meningkat

kualitas perilaku kerjanya

77% 84% 85% 86% 87%

Seluruh

Pusdiklat

7 Persentase lulusan

pendidikan dan pelatihan

dengan predikat minimal

baik

90% 93% - - -

Seluruh

Pusdiklat,

Balai

8 Persentase pemenuhan

gap kompetensi SDM

Kemenkeu melalui

pembelajaran/CGI

- - 90% 92% 94%

Seluruh

Pusdiklat

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 84: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 84 -

No. Indikator Kinerja Target Kinerja

UIC 2020 2021 2022 2023 2024

9 Persentase

penyelenggaraan

pembelajaran digital

50% 70% 70% 70% 80%

Seluruh

Pusdiklat

10 Persentase jam pelatihan

terhadap jam kerja

pegawai Kemenkeu

4,5% 4,5% 4,5% 4,5% 4,5%

Seluruh

Pusdiklat

11 Indeks pemenuhan

standar kualitas

pembelajaran

4 4 5 5 5

Pusdiklat,

Balai

12 Persentase kualitas

implementasi program

sertifikasi

70% 80% 80% 80% 80%

Pusdiklat

13 Tingkat pemanfaatan

knowledge pada platform

KLC

100% 100% 100% 100% 100%

Pusdiklat

14 Tingkat Kematangan

Knowledge Management - -

2 2 3 Pusdiklat

(BPPK) (Kemenkeu)

15 Persentase jam pelatihan

SDM keuangan negara

KLID terhadap jam kerja

pegawai***

- 0,25% 0,25% 0,25% 0,25%

Seluruh

Pusdiklat

16 Persentase pegawai yang

telah memenuhi SKJ**** 93,67% 94% 94% 94% 94%

Seluruh

Pusdiklat

dan PKN

STAN

17 Persentase kualitas

pengelolaan BLU**** 80% 80% 80% 80% 80%

PKN

STAN

18 Tingkat penyelesaian

proyek strategis TIK**** 85% 87% 90% 92% 95%

Setban

* tahun 2020, Tingkat implementasi learning organization BPPK memiliki lingkup

UE1 BPPK. Mulai tahun 2021, lingkup tingkat implementasi learning organization

BPPK menjadi level Kemenkeu.

** tahun 2021 akan ada reformulasi, yang menyebabkan target turun.

*** 0,25% persentase jam pelatihan SDM keuangan KLID termasuk ke dalam 4,5%

persentase jam pelatihan terhadap jam kerja pegawai Kemenkeu.

**** mandatory Kemenkeu.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 85: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 85 -

Sebelum dilakukan restrukturisasi program, BPPK telah menetapkan program

dalam rangka mencapai sasaran program (outcome) SDM yang Berkinerja Tinggi pada

tahun 2020 yaitu Program Pendidikan, Pelatihan, dan Sertifikasi Kompetensi di Bidang

Keuangan Negara. Selain itu, ditetapkan sembilan kegiatan beserta indikator

kinerjanya di lingkungan BPPK Tahun 2020 sebagai berikut:

1. Kegiatan Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bagi Unit Kerja di

Lingkungan BPPK.

Sasaran Kegiatan (Output):

Layanan Prima Kesekretariatan di Lingkungan BPPK.

Indikator Kinerja Kegiatan:

Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat.

2. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Anggaran dan Perbendaharaan.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Anggaran dan Perbendaharaan.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

3. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Kepabeanan dan Cukai.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Kepabeanan dan Cukai.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

4. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Kekayaan Negara dan

Perimbangan Keuangan.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Kekayaan Negara dan Perimbangan

Keuangan.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

5. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Selain Anggaran,

Perbendaharaan, Perpajakan, Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan

Perimbangan Keuangan.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Selain Anggaran, Perbendaharaan,

Perpajakan, Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan Perimbangan

Keuangan.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 86: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 86 -

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

6. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Perpajakan.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Perpajakan.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

7. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Kepemimpinan dan Manajemen

serta Pengelolaan Beasiswa Pascasarjana Bagi Pegawai Kementerian Keuangan.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Kepemimpinan dan Manajemen serta

Pendidikan Pascasarjana Bagi Pegawai Kementerian Keuangan.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

c) Persentase Program Pemberdayaan Alumni Penerima Beasiswa.

8. Kegiatan Pendidikan Tinggi di Bidang Keuangan Negara.

Sasaran Kegiatan (Output):

Lulusan Pendidikan Berkualitas Tinggi di Bidang Keuangan Negara sesuai

dengan Kebutuhan.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Lulusan Program Diploma Keuangan dengan Predikat Minimal

Baik.

b) Indeks Kepuasan Pengguna Layanan.

c) Persentase Kualitas Pengelolaan Badan Layanan Umum.

9. Kegiatan Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Keuangan Negara di Daerah.

Sasaran Kegiatan (Output):

SDM Berkinerja Tinggi Bidang Keuangan Negara di Daerah.

Indikator Kinerja Kegiatan:

Persentase Lulusan Pelatihan yang Meningkat Kualitas Perilaku Kerjanya.

Sementara itu, untuk tahun 2021-2024 dilakukan restrukturisasi program di

lingkungan Kementerian Keuangan sehingga program yang ditetapkan di BPPK adalah

Program Dukungan Manajemen, dengan sasaran program organisasi dan SDM yang

optimal dan indikator program Tingkat Implementasi Learning Organization. Kegiatan

pada program ini adalah sebagai berikut:

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 87: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 87 -

1. Pengelolaan Organisasi dan SDM.

Sasaran Kegiatan:

Organisasi dan Sumber Daya Manusia yang Berkinerja Tinggi.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Penyelesaian Delayering.

b) Persentase Alumni Pelatihan yang Meningkat Kinerjanya.

c) Persentase Lulusan Pendidikan dan Pelatihan dengan Predikat Minimal

Baik.

2. Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum.

Sasaran Kegiatan:

Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum yang Efisien, Efektif, dan

Akuntabel.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Persentase Kualitas Pelaksanaan Anggaran Kemenkeu.

b) Persentase Rekomendasi Optimalisasi Aset Terindikasi Idle Kemenkeu

yang Ditindaklanjuti.

3. Pengelolaan Sistem Informasi dan Teknologi.

Sasaran Kegiatan:

Sistem Informasi dan Teknologi yang Andal.

Indikator Kinerja Kegiatan:

Persentase Penyelesaian Proyek Strategis TIK.

4. Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik.

Sasaran Kegiatan:

Persepsi Positif dan Dukungan Publik terhadap Kementerian Keuangan.

Indikator Kinerja Kegiatan:

Indeks Efektivitas Komunikasi Publik.

5. Legislasi dan Litigasi.

Sasaran Kegiatan:

Legislasi dan Litigasi yang Optimal.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Indeks Efektivitas Penyelesaian Peraturan.

b) Indeks Putusan Perkara Perdata Yang Berkekuatan Hukum Tetap Dan

Hak Uji Materiil UU Yang Dimenangkan.

6. Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal.

Sasaran Kegiatan:

Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal yang Efektif.

Indikator Kinerja Kegiatan:

a) Indeks Integritas.

b) Persentase Rekomendasi Hasil Pengawasan yang Ditindaklanjuti.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 88: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 88 -

4.2. Kerangka Pendanaan

Dalam rangka mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan, diperlukan

dukungan sumber pendanaan yang memadai. Indikasi kebutuhan pendanaan untuk

mencapai tujuan dan sasaran strategis BPPK tahun 2020-2024 adalah sebagai berikut.

4.2.1. Kerangka Pendanaan BPPK TA 2020

PROGRAM/KEGIATAN

PENDANAAN (Rp juta)

Pagu 2020

Awal

Pagu 2020

Penghematan

Program Pendidikan, Pelatihan dan Sertifikasi

Kompetensi di Bidang Keuangan Negara 729.929 556.550

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang

Keuangan Negara di Daerah 111.863 98.419

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Anggaran

dan Perbendaharaan 24.568 21.374

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang

Kepabeanan dan Cukai 41.812 27.625

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang

Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan 17.699 15.928

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Selain

Anggaran, Perbendaharaan, Perpajakan,

Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan

Perimbangan Keuangan

32.020 17.825

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang

Perpajakan 35.649 30.649

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang

Kepemimpinan dan Manajemen serta Pengelolaan

Beasiswa Pasca Sarjana Bagi Pegawai

Kementerian Keuangan

132.691 82.840

Pendidikan Tinggi di Bidang Keuangan Negara 263.555 195.561

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis

Lainnya Bagi Unit Kerja di Lingkungan BPPK 70.073 66.330

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 89: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 89 -

4.2.2. Kerangka Pendanaan BPPK TA 2021-2024

PROGRAM/KEGIATAN

INDIKASI PENDANAAN

(Rp Juta)

2021 2022 2023 2024

Program Dukungan Manajemen

(Organisasi dan SDM

Kementerian Keuangan yang

Optimal)

634.678 1.096.527 1.094.210 880.295

Pengelolaan Organisasi dan SDM 406.882 620.968 600.620 527.149

Pengelolaan Keuangan, BMN,

dan Umum 224.009 471.284 489.186 348.601

Pengelolaan Sistem Informasi

dan Teknologi 565 757 833 916

Pengelolaan Komunikasi dan

Informasi Publik 2.614 2.992 3.038 3.089

Legislasi dan Litigasi 125 67 73 81

Pengelolaan Risiko,

Pengendalian, dan Pengawasan

Internal

482 459 459 459

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 90: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

BAB V

PENUTUP

Penyusunan Renstra BPPK tahun 2020-2024 berpedoman pada Renstra

Kemenkeu dan memuat penjabaran visi, misi, arah kebijakan, dan sasaran strategis

BPPK dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai unit yang mengelola

pendidikan, pelatihan, sertifikasi kompetensi, dan manajemen pengetahuan di bidang

keuangan negara. Dokumen ini menjadi pedoman bagi BPPK dalam mewujudkan visi:

Menghasilkan SDM pengelola keuangan negara yang unggul dan beretika untuk

mendukung visi Kementerian Keuangan “Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk

Mewujudkan Perekonomian Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan

Berkeadilan”, serta mendukung pencapaian misi BPPK yaitu 1) Mengelola pendidikan

yang berkualitas tinggi dalam kerangka Kemenkeu Corporate University; 2) Memperkuat

pelatihan yang berdampak tinggi bagi SDM keuangan negara dalam kerangka

Kemenkeu Corporate University; 3) Mengembangkan program sertifikasi kompetensi

keuangan negara yang berkualitas sesuai kebutuhan; 4) Mewujudkan manajemen

pengetahuan keuangan negara yang andal dalam kerangka Kemenkeu Corporate

University; dan 5) Mewujudkan tata kelola dan sumber daya pembelajaran yang

optimal.

Dokumen Renstra BPPK Tahun 2020-2024 merupakan dasar rencana

operasional seluruh unit di lingkungan BPPK untuk periode tahun 2020-2024 serta

menjadi acuan dalam rangka penyusunan Renstra unit kerja pusat di lingkungan

BPPK. Selain itu, dokumen ini juga menjadi pedoman dalam penyusunan dokumen

Rencana Kerja (Renja) setiap tahunnya. Selanjutnya, diperlukan komitmen dari

pimpinan dan seluruh pegawai BPPK untuk mengimplementasikan strategi dan target-

target kinerja dalam rangka mencapai keberhasilan tujuan dan sasaran yang

tercantum dalam rencana strategis ini.

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 91: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

MATRIKS KERANGKA REGULASI

No Arah Kerangka Regulasi

(PP/Perpres/PMK) Urgensi Pembentukan Amanat UU

Unit

Penanggung

Jawab

Target

Penyelesaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 PMK tentang Organisasi dan

Tata Kerja Kementerian

Keuangan (Bagian BPPK)

Penataan organisasi sesuai

dengan desire state

Kementerian

Keuangan/BPPK

1. Perpres 57 Tahun 2020

2. PMK-181/PMK/01/2018

Sekretariat

BPPK, Biro

Organta Setjen

2020

2 PMK tentang Organisasi dan

Tata Kerja Balai Pembelajaran

Keuangan Negara di

Lingkungan BPPK

Penataan organisasi sesuai

dengan desire state

Kementerian

Keuangan/BPPK

1. Perpres 57 Tahun 2020

2. PMK-181/PMK/01/2018

Sekretariat

BPPK, Biro

Organta Setjen

2021

3 PMK tentang Organisasi dan

Tata Kerja PKN STAN

Penguatan kelembagaan

serta peningkatan efektivitas

dan kinerja organisasi PKN

STAN

1. UU 20 Tahun 2003

2. UU 12 Tahun 2012

3. PP 4 Tahun 2014

PKN STAN, Biro

Organta Setjen

2020

4 PMK tentang Statuta PKN

STAN

Penguatan kelembagaan

serta peningkatan efektivitas

dan kinerja organisasi PKN

STAN

1. UU 20 Tahun 2003

2. UU 12 Tahun 2012

3. PP 4 Tahun 2014

4. PMK OTK PKN STAN

PKN STAN, Biro

Organta Setjen

2020

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 92: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

No Arah Kerangka Regulasi

(PP/Perpres/PMK) Urgensi Pembentukan Amanat UU

Unit

Penanggung

Jawab

Target

Penyelesaian

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

5 PMK mengenai Jabatan

Fungsional Analis/Pranata

Manajemen Pengetahuan

Untuk memenuhi kebutuhan

pelaksanaan manajemen

pengetahuan di lingkungan

Kementerian Keuangan

Ketentuan dasar hukum akan

diusulkan ke instansi

berwenang

Sekretariat

BPPK, Biro

Organta Setjen

2022

6 PMK mengenai Pelatihan dan

Sertifikasi Manajemen

Keuangan Negara

Untuk memberikan landasan

hukum dalam

penyelenggaraan pelatihan

dan sertifikasi manajemen

keuangan negara bagi

seluruh KLID

PP 45 Tahun 2013 j.o. PP 50

tahun 2018

Sekretariat

BPPK, Setditjen

Perbendaharaan,

Biro Organta

Setjen

2022

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 93: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN TAHUN 2020

Nomenkelatur Uraian Target

Kinerja 2020

Indikator

Pendanaan 2020

(Rp Juta)

UIC

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Keuangan Negara di Daerah

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi Bidang Keuangan Negara di Daerah 98.418,62 Seluruh BDK

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat kualitas

perilaku kerjanya 77%

2. Indeks persepsi peserta terhadap proses pembelajaran

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Anggaran dan Perbendaharaan

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Anggaran dan

Perbendaharaan 21.373,61

Pusdiklat AP

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat

kinerjanya 90%

2. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat kualitas

perilaku kerjanya 77%

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Kepabeanan dan Cukai

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Kepabeanan dan Cukai 27.624,98 Pusdiklat BC

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat

kinerjanya 90%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 94: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Nomenkelatur Uraian Target

Kinerja 2020

Indikator

Pendanaan 2020

(Rp Juta)

UIC

2. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat kualitas

perilaku kerjanya 77%

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Kekayaan dan

Perimbangan Keuangan 15.927,71

Pusdiklat KNPK

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat

kinerjanya 90%

2. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat kualitas

perilaku kerjanya 77%

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Selain Anggaran, Perbendaharaan, Perpajakan, Kepabeanan, Cukai, Kekayaan Negara dan

Perimbangan Keuangan

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Selain Anggaran,

Perbendaharaan, Perpajakan, Kepabeanan, Cukai,

Kekayaan Negara dan Perimbangan Keuangan

17.825,46

Pusdiklat KU

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat

kinerjanya 90%

2. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat kualitas

perilaku kerjanya 77%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 95: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Nomenkelatur Uraian Target

Kinerja 2020

Indikator

Pendanaan 2020

(Rp Juta)

UIC

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Perpajakan

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Perpajakan 30.648,54 Pusdiklat Pajak

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat

kinerjanya 90%

2. Persentase lulusan pelatihan yang meningkat kualitas

perilaku kerjanya 77%

Pengembangan Kompetensi SDM Bidang Kepemimpinan dan Manajemen serta Pengelolaan Bea Siswa Pasca Sarjana Bagi Pegawai

Kementerian Keuangan

Sasaran Kegiatan SDM Berkinerja Tinggi di Bidang Kepemimpinan dan

Manajemen serta Pengelolaan Bea Siswa Pasca Sarjana

Bagi Pegawai Kementerian Keuangan

82.839,54

Pusdiklat PSDM

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan pelatihan Kepemimpinan dan

Manajemen serta Pengelolaan Bea Siswa Pasca Sarjana

yang meningkat kinerjanya

90%

2. Persentase lulusan pelatihan Kepemimpinan dan

Manajemen serta Pengelolaan Bea Siswa Pasca Sarjana

meningkat kualitas perilaku kerjanya

77%

3. Persentase program pemberdayaan alumni penerima

beasiswa 75%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 96: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Nomenkelatur Uraian Target

Kinerja 2020

Indikator

Pendanaan 2020

(Rp Juta)

UIC

4. Tingkat efektivitas bea siswa Kementerian Keuangan -

Pendidikan Tinggi di Bidang Keuangan Negara

Sasaran Kegiatan Lulusan Pendidikan Berkualitas Tinggi di Bidang

Keuangan Negara sesuai dengan Kebutuhan 195.560,82

PKN STAN

Indikator Kegiatan 1. Persentase lulusan program diploma keuangan dengan

predikat minimal baik 90%

2. Indeks kepuasan pengguna layanan 4,39

3. Persentase kualitas pengelolaan Badan Layanan Umum 75%

Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Bagi Unit Kerja di Lingkungan BPPK

Sasaran Kegiatan Layanan Prima Kesekretariatan di Lingkungan BPPK 66.330,30

Sekretariat

Badan

Indikator Kegiatan 1. Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan Sekretariat 86%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 97: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

MATRIKS KINERJA DAN PENDANAAN TAHUN 2021-2024

Nomenklatur Uraian Target Kinerja

Indikasi Pendanaan

(Rp Juta) UIC

2021 2022 2023 2024 2021 2022 2023 2024

Program Program Dukungan Manajemen

Sasaran

Program Organisasi dan SDM yang Optimal

634.678

1.096.527

1.094.210

880.295

Indikator

Program

Tingkat Implementasi Learning

Organization 77% 80% 82% 85%

Kegiatan Pengelolaan Organisasi dan SDM

Sasaran

Kegiatan

Organisasi dan Sumber Daya

Manusia (SDM) yang Berkinerja

Tinggi

406.882 620.968 600.620 527.149

Indikator

Kegiatan

1. Persentase penyelesaian

delayering 100% 100% - -

2. Persentase alumni pelatihan

yang meningkat kinerjanya 80% 82% 85% 87%

3. Persentase lulusan pendidikan

dan pelatihan dengan predikat

minimal baik

93% - - -

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 98: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Nomenklatur Uraian Target Kinerja

Indikasi Pendanaan

(Rp Juta) UIC

2021 2022 2023 2024 2021 2022 2023 2024

4. Persentase pemenuhan gap

kompetensi SDM Kemenkeu

melalui pembelajaran (CGI)

- 90% 92% 94%

Kegiatan Pengelolaan Keuangan, BMN, dan Umum

Sasaran

Kegiatan

Pengelolaan Keuangan, BMN, dan

Umum yang Efisien, Efektif dan

Akuntabel

224.009 471.284 489.186 348.601

Indikator

Kegiatan

1. Persentase kualitas

pelaksanaan anggaran

Kemenkeu

95% 95% 95% 95%

2. Persentase rekomendasi

optimalisasi aset terindikasi

idle Kemenkeu yang

ditindaklanjuti

80% 80% 80% 80%

Kegiatan Pengelolaan Sistem Informasi dan Teknologi

Sasaran

Kegiatan

Sistem Informasi dan Teknologi

yang Andal 565 757 833 916

Indikator

Kegiatan

Persentase penyelesaian proyek

strategis TIK 87% 90% 92% 95%

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 99: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

Nomenklatur Uraian Target Kinerja

Indikasi Pendanaan

(Rp Juta) UIC

2021 2022 2023 2024 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Pengelolaan Komunikasi dan Informasi Publik

Sasaran

Kegiatan

Persepsi Positif dan Dukungan

Publik terhadap Kementerian

Keuangan

2.614 2.992 3.038 3.089

Indikator

Kegiatan

Indeks efektivitas komunikasi

publik

3,5

(skala

4)

3,5

(skala

4)

3,5

(skala

4)

3,5

(skala

4)

Kegiatan Legislasi dan Litigasi

Sasaran

Kegiatan

Legislasi dan Litigasi yang Optimal 125 67 73 81

Indikator

Kegiatan

1. Indeks efektivitas penyelesaian

peraturan 91 92 94 94

2. Indeks putusan perkara

perdata yang berkekuatan

hukum tetap dan hak uji

materiil UU yang dimenangkan

83 84 85 86

Kegiatan Pengelolaan Risiko, Pengendalian, dan Pengawasan Internal

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id

Page 100: (0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ .(38786$1 .(3 ...jdih.bppk.kemenkeu.go.id/fullText/2020/KEP-124~PP~2020.pdf · .(0(17(5,$1 .(8$1*$1 5(38%/,. ,1'21(6,$ 6$/,1$1 .(38786$1 .(3$/$

http://jdih.bppk.kemenkeu.go.id