01. bagian hak anak

23
Bagian I 1 ANAK-ANAK MEMILIKI HAK ASASI Hak Asasi tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa saja! Dan tidak hanya orang dewasa saja yang hak asasinya harus dipenuhi. Anak-anak juga juga memiliki hak asasi yang sama yang harus dipenuhi. Namun, seringkali hak asasi yang melekat pada anak (di)-luput-(kan). Penyebabnya tidak lain adalah karena orang dewasa menganggap diri mereka sendiri lebih tahu, lebih hebat, lebih penting, dan karena itu kepentingan orang dewasa harus didahulukan. Sedangkan anak-anak, hanya dianggap sebagai anak- anak, orang yang belum dewasa, tidak tahu apa-apa, bertubuh kecil, dan harus patuh pada orang dewasa. Sehingga mereka sering mendapatkan prioritas ke sekian setelah orang dewasa. Mereka juga, para orang dewasa ini, ingin mengatur semuanya sesuai dengan cara pandang dewasanya. Sesuatu yang penting menurut orang dewasa dengan segera diputuskan menjadi penting juga bagi anak, bahkan mengorbankan anak-anak. Misalnya, untuk mencapai kemenangan dalam perang, orang dewasa merekrut anak-anak dan mengirimkannya ke garis depan pertempuran. Untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, orang dewasa memperjual-belikan anak-anak, memaksa mereka bekerja – dengan upah lebih rendah tentunya. Namun, sesuatu yang penting menurut anak seringkali diremehkan oleh orang dewasa. Misalnya, permintaan seorang anak yang mengajak ayahnya untuk bermain seringkali diacuhkan dengan alasan sibuk. Padahal 1 Disusun oleh Wiranta Yudha Ginting. 1

Upload: wirantayudha

Post on 15-Jan-2017

333 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 01. bagian hak anak

Bagian I1ANAK-ANAK MEMILIKI HAK ASASI

Hak Asasi tidak hanya dimiliki oleh orang dewasa saja! Dan tidak hanya orang dewasa saja yang hak asasinya harus dipenuhi. Anak-anak juga juga memiliki hak asasi yang sama yang harus dipenuhi. Namun, seringkali hak asasi yang melekat pada anak (di)-luput-(kan). Penyebabnya tidak lain adalah karena orang dewasa menganggap diri mereka sendiri lebih tahu, lebih hebat, lebih penting, dan karena itu kepentingan orang dewasa harus didahulukan. Sedangkan anak-anak, hanya dianggap sebagai anak-anak, orang yang belum dewasa, tidak tahu apa-apa, bertubuh kecil, dan harus patuh pada orang dewasa. Sehingga mereka sering mendapatkan prioritas ke sekian setelah orang dewasa.

Mereka juga, para orang dewasa ini, ingin mengatur semuanya sesuai dengan cara pandang dewasanya. Sesuatu yang penting menurut orang dewasa dengan segera diputuskan menjadi penting juga bagi anak, bahkan mengorbankan anak-anak.

Misalnya, untuk mencapai kemenangan dalam perang, orang dewasa merekrut anak-anak dan mengirimkannya ke garis depan pertempuran. Untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, orang dewasa memperjual-belikan anak-anak, memaksa mereka bekerja – dengan upah lebih rendah tentunya.

Namun, sesuatu yang penting menurut anak seringkali diremehkan oleh orang dewasa. Misalnya, permintaan seorang anak yang mengajak ayahnya untuk bermain seringkali diacuhkan dengan alasan sibuk. Padahal bermain adalah media belajar bagi anak. Atau seorang anak yang bertanya tentang suatu hal. Seringkali orang tua mengacuhkannya dan menganggap si anak terlalu cerewet.

Contoh lainnya yang sering terjadi adalah kebiasaan orang dewasa terutama laki-laki yang merokok di dekat anak-anak. Mereka bahkan merokok sambil menggendong anak. Mereka sama sekali tidak memperdulikan hak anak untuk mendapatkan udara bersih. Dan banyak praktek-praktek 1 Disusun oleh Wiranta Yudha Ginting.

1

Page 2: 01. bagian hak anak

lainnya yang menempatkan kepentingan anak sebagai pertimbangan terakhir (daripada tidak mempertimbangkan sama sekali).

Bagian ini mencoba untuk mengingatkan bahwa anak memiliki hak asasi yang sama pentingnya dengan orang dewasa. Semakin muda usia anak, semakin penting hak tersebut untuk segera dipenuhi. Tidak hanya mengingatkan, tetapi juga ajakan bagi orang dewasa untuk bergerak bersama-bersama memenuhi Hak Anak. Anak-anak adalah generasi penerus di masa mendatang, tetapi mereka tidak hidup di masa depan. Mereka hidup hari ini, saat ini! Untuk itu, Hak Anak harus dipenuhi hari ini juga, saat ini juga.1

PENGERTIAN ANAKKita semua adalah anak dari orang tua kita. Kita melanjutkan garis keturunan dari orang tua kita. Hingga kapanpun dan dimanapun, status kita sebagai anak dari orang tua tidak bisa dihilangkan. Meskipun kita sudah menjadi nenek dan kakek, status kita sebagai anak dari ayah dan ibu kita, tidak akan bisa dilepaskan. Pemahaman ini merupakan pengertian anak kita ketika berhadapan dengan orangtua kita.

Anak juga dimaknai sebagai anugerah atau karunia Tuhan. Anak dianggap sebagai titipan Ilahi, amanah yang harus dijaga, dilindungi, diperhatikan, dan dibesarkan dengan penuh kasih sayang. Pemahaman ini harus terus dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam Hak Anak, pengertian tentang anak dibatasi hanya berdasarkan tingkat usia. Konvensi (kesepakatan internasional) Hak Anak mengatur bahwa seseorang yang disebut anak adalah mereka yang belum berumur 18 tahun. Namun, pembatasan usia hingga 18 tahun ini tidak mengikat semua negara. Konvensi Hak Anak memberi ruang bagi tiap negara untuk membuat aturan khusus yang mengatur tentang pembatasan usia. Itulah sebabnya tiap-tiap negara mempunyai batasan usia yang berbeda.

Di Indonesia, pembatasan usia anak diatur dalam UU RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Secara resmi, berdasarkan UU ini, “Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan”.

2

Page 3: 01. bagian hak anak

PENGERTIAN HAK ANAKHAK ANAK adalah HAK ASASI yang dimiliki oleh setiap anak di dunia ini. Hak ini melekat dalam diri anak dan tidak ada seorang pun yang boleh merampasnya. HAK ANAK merupakan bagian dari Hak Asasi Manusia (HAM) yang secara khusus memperhatikan Anak.

Secara internasional, perhatian terhadap Hak Anak dituangkan dalam perjanjian (kesepakatan) internasional yang bernama KONVENSI HAK ANAK. Indonesia adalah salah satu negara yang menyepakati dan ikut menandatangani perjanjian ini. Secara khusus, Indonesia mengaturnya dalam aturan perundang-undangan Undang-undang No.23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Perhatian khusus pada Hak Anak muncul karena banyaknya anak yang hidup dalam keadaan sulit di berbagai belahan dunia ini. Seperti; anak yang hidup dalam situasi perang dan konflik, anak yang hidup dalam situasi miskin akan makanan, gizi dan sanitasi yang buruk, dll. Pengakuan atas Hak Anak ini menegaskan besarnya perhatian masyarakat dunia atas kelangsungan hidup, keselamatan, perkembangan, dan kesejahteraan anak di seluruh dunia.

SEKILAS TENTANG HAK ASASI MANUSIA (HAM)Hak Anak sangat berkaitan erat dengan HAM. Semua nilai-nilai yang terdapat dalam HAM juga berlaku dalam Hak Anak.

HAM adalah hak dasar yang melekat dalam diri manusia sejak dia dilahirkan. HAM harus dipenuhi dan dilindungi untuk mencapai keselamatan manusia. HAM merupakan bentuk penghormatan harkat-martabat manusia. Kegagalan pemenuhan HAM adalah sebuah pelanggaran HAM. Pelanggaran akan melukai dan mengancam harkat-martabat manusia dan keselamatan manusia.

Hak Asasi Manusia memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: 2

1. Bersifat universal dan tidak dapat dicabut

3

Page 4: 01. bagian hak anak

HAM merupakan hak yang melekat, dan dimiliki seluruh umat manusia di dunia. Hak-hak tersebut tidak bisa diserahkan secara sukarela atau dicabut. Hak ini berlaku secara universal yang artinya, setiap orang, dimanapun dia berada, memiliki hak asasi yang sama.

2. Tidak bisa dibagiSemua hak dalam HAM melekat dan menyatu dalam harkat- martabat umat manusia. Semua orang memiliki status hak yang sama dan sederajat, dan tidak bisa digolong-golongkan berdasarkan tingkatan hirarkis. Pengabaian pada satu hak akan berdampak pada adanya pengabaian terhadap hak-hak lainnya.

3. Saling bergantung dan berkaitan satu sama lainPemenuhan dari satu hak seringkali bergantung kepada pemenuhan hak lainnya, baik secara keseluruhan maupun sebagian. Sebagai contoh, dalam situasi tertentu, hak atas pendidikan atau hak atas informasi adalah hak yang saling bergantung satu sama lain. Informasi adalah kunci utama untuk mendapatkan pengetahuan. Tanpa pengetahuan, pendidikan hanya akan berjalan di tempat.

4. Kesetaraan dan tanpa membeda-bedakanSetiap individu sederajat sebagai umat manusia dan memiliki kebaikan yang melekat dalam harkat-martabatnya masing-masing. Setiap umat manusia berhak sepenuhnya atas hak-haknya tanpa ada pembedaan dengan dasar alasan apapun, seperti yang didasarkan atas perbedaan ras, warna kulit, jenis kelamin, etnis, usia, bahasa, agama, pandangan politik dan pandangan lainnya, kewarganegaraan dan latar belakang sosial, cacat dan kekurangan, tingkat kesejahteraan, kelahiran atau status lainnya.

5. Turut berpartisipasi dan berperan aktif Setiap orang dan seluruh masyarakat berhak untuk turut berperan aktif secara bebas, berpartisipasi, serta ikut berkontribusi untuk menikmati kehidupan pembangunan, baik dalam kehidupan sipil, politik, ekonomi, sosial, dan budaya demi terwujudnya hak asasi dan kebebasan dasar.

4

Page 5: 01. bagian hak anak

6. Tanggung jawab negara dan penegakkan hukumNegara dan para pemangku kewajiban lainnya bertanggung jawab untuk menaati HAM. Dalam hal ini, mereka harus tunduk pada norma-norma hukum dan standar yang tercantum di dalam perjanjian-perjanjian hak asasi manusia. Seandainya mereka gagal dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pihak-pihak yang dirugikan berhak untuk mengajukan tuntutan secara layak, sebelum tuntutan itu diserahkan pada sebuah pengadilan yang kompeten atau ajudikator (penuntut) lain yang sesuai dengan aturan dan prosedur hukum yang berlaku.

HAK ANAK, HAK ASASI YANG HARUS DIPERJUANGKANSebuah catatan penting untuk diingat, anak-anak baru diakui memiliki hak asasi setelah sekian banyak anak-anak menjadi korban dari ketidak-pedulian orang dewasa. Pengakuannya pun tidak terjadi serta merta pada saat korban berjatuhan, tetapi melalui sebuah proses perjuangan panjang dan tanpa henti.

Perhatian serius secara internasional terhadap kehidupan anak-anak baru diberikan pada tahun 1919, setelah Perang Dunia I berakhir. Perang telah membuat anak-anak menderita kelaparan dan terserang penyakit. Seorang aktivis perempuan bernama Eglantyne Jebb mengarahkan mata dunia untuk melihat situasi anak-anak tersebut. Dia menggalang dana dari seluruh dunia untuk membantu anak-anak.3 Tindakannya inilah yang mengawali gerakan kemanusiaan internasional yang secara khusus memberi perhatian kepada kehidupan anak-anak.

Pada tahun 1923, Eglantyne Jebb membuat 10 pernyataan Hak Anak dan mengubah gerakannya menjadi perjuangan Hak Anak. Tidak lagi sekedar berdasarkan kemanusiaan tetapi juga Hak Asasi. Pada tahun 1924, pernyataan ini disahkan sebagai pernyataan Hak Anak oleh Liga Bangsa-Bangsa. Sementara itu, pada tahun 1939-1945, Perang Dunia II berlangsung dan anak-anak kembali menjadi salah satu korbannya. Pada tahun 1959, PBB mengumumkan pernyataan Hak-Hak Anak. Kemudian, pada tahun 1979 diputuskan adanya hari anak internasional yang jatuh pada tanggal 1 Juni. Setelah sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1989,

5

Page 6: 01. bagian hak anak

Konvensi Hak Anak disahkan oleh PBB. Inilah pengakuan khusus secara internasional atas hak asasi yang dimiliki anak-anak.

Hari Anak4

Hari Anak adalah peristiwa yang diselenggarakan pada tanggal yang berbeda-beda di berbagai tempat di seluruh dunia. Hari Anak Internasional diperingati setiap tanggal 1 Juni, dan Hari Anak Universal diperingati setiap tanggal 20 November. Negara lainnya merayakan Hari Anak pada tanggal yang lain, dan perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak di seluruh dunia.

Indonesia merayakannya setiap tanggal 23 Juli.

Sebelum Konvensi Hak Anak disahkan oleh PBB, pada tahun 1979, Indonesia telah mengeluarkan Undang-Undang No.4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Kemudian Indonesia menyatakan kesepakatannya terhadap Konvensi Hak Anak melalui Keputusan Presiden No. 36 tahun 1990. Setelah itu, Indonesia mengeluarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Peradilan Anak dan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Disahkannya Konvensi Hak Anak dan dibuatnya sejumlah undang-undang nasional mengatur pemenuhan hak anak, tidak serta merta membuat anak-anak terpenuhi haknya. Perjuangannya masih panjang dan tidak akan pernah selesai. Masih banyak anak-anak yang belum terpenuhi haknya, bahkan haknya terampas dan terlanggar.

Hak Asasi tidak bisa kita tunggu datang dan diberikan dengan sendirinya oleh pemerintah, tetapi juga membutuhkan perjuangan. Perjuangan pemenuhan dan pemulihan Hak Anak membutuhkan suatu kekuatan besar yaitu kesatuan masyarakat dalam bentuk organisasi. Perjuangannya juga membutuhkan kesabaran dan semangat pantang menyerah karena harus melalui proses panjang dan bahkan menelan korban. Organisasi-organisasi masyarakat inilah yang berperan mengingatkan pemerintah dan semua pihak yang bertanggung jawab bahwa Hak Anak harus dipenuhi.

6

Page 7: 01. bagian hak anak

PEMBAGIAN HAK ANAKSecara umum, Hak Anak dibagi dalam 4 (empat) bagian besar, yaitu:

1. Hak Hidup (Kelangsungan Hidup)Adalah hak setiap anak untuk hidup dan bertahan hidup. Diantaranya adalah hak atas sandang (pakaian), pangan (makanan), papan (rumah), kesehatan, dll.

2. Hak Tumbuh KembangPertumbuhan diartikan sebagai peningkatan secara bertahap dari organ dan jaringan tubuh.5 Berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.6

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.7

Hak Tumbuh Kembang adalah hak yang dimiliki setiap anak untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara sempurna menjadi manusia dewasa. Hak ini mencakup hak atas pendidikan, informasi, kesehatan, beristirahat, rekreasi, dll.

3. Hak PerlindunganAdalah hak setiap anak untuk mendapatkan perlindungan dari semua hal yang dapat melukai dan menghambat hidup dan tumbuh kembangnya secara sempurna. Hak ini melindungi anak dari terjadinya diskriminasi, kekerasan fisik, kekerasan seksual, perdagangan manusia, pekerja anak, dll.

4. Hak PartisipasiAdalah hak anak untuk terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan yang mempengaruhi kehidupannya. Hak ini mencakup hak untuk mengeluarkan pendapat dan pemikirannya secara bebas dan terbuka, hak untuk mencari, menerima, mendapatkan, dan memberikan informasi, dll.

7

Page 8: 01. bagian hak anak

Perlu diingat, bahwa semua hak-hak tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Semua hak-hak tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan. Satu tindakan yang melukai salah satu hak akan mengakibatkan terlukainya hak yang lain juga. Kegagalan pemenuhan salah satu hak akan mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam pertumbuh-kembangan anak.

Misalnya, kegagalan dalam pemenuhan hak anak untuk mendapatkan asupan makanan yang bergizi akan mempengaruhi hak hidup dan tumbuh-kembangnya. Gangguan terhadap tumbuh kembangnya akan mengurangi tingkat kecerdasan anak dan sekaligus mengurangi kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam kehidupan.

PRINSIP-PRINSIP HAK ANAKAda 4 (empat) Prinsip-prinsip dasar Hak Anak, yaitu:8

1. Tidak membeda-bedakan (Non-diskriminasi)Artinya semua Hak-hak Anak harus dipenuhi kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun. Tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, agama, pandangan politik atau pandangan-pandangan lain, asal-usul kebangsaan, etnik atau sosial, status kepemilikan, cacat atau tidak, kelahiran atau status lainnya baik dari si anak sendiri atau dari orang tua atau walinya yang sah”.

2. Prinsip yang terbaik bagi anak Yaitu bahwa dalam semua tindakan yang menyangkut anak yang dilakukan oleh siapapun, harus mempertimbangkan kepentingan terbaik anak. Maka dari itu, kepentingan yang terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan utama.

3. Prinsip atas hak hidup, kelangsungan dan perkembangan Yakni bahwa negara-negara peserta mengakui bahwa setiap anak memiliki hak yang melekat atas kehidupan. Disebutkan juga bahwa negara-negara peserta akan menjamin sampai batas maksimal kelangsungan hidup dan perkembangan anak.

4. Prinsip penghargaan terhadap pendapat anak

8

Page 9: 01. bagian hak anak

Maksudnya bahwa pendapat anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan. Anak berhak untuk menyatakan pandangan-pandangannya secara bebas dalam semua hal yang mempengaruhi anak, dan pandangan tersebut akan dihargai sesuai dengan tingkat usia dan kematangan anak.

PIHAK-PIHAK YANG TERLIBAT DALAM HAK ANAKAda banyak pihak yang terlibat dalam Hak Anak dengan perannya masing-masing. Yaitu:

1. Pemangku Hak: ANAK-ANAKAnak adalah pihak yang memiliki hak. Sebagai pemiliki hak, anak juga berkewajiban untuk menghormati hak orang lain.

2. Pemangku Kewajiban: NEGARANegara adalah Pihak yang berkewajiban memenuhi Hak Anak. Negara adalah semua instansi pemerintahan dari tingkat pusat hingga ke daerah-daerah. Dari presiden sebagai pemimpin negara hingga wali jorong sebagai pemipin jorong. Negara memiliki tiga kewajiban, yaitu:

a. Memenuhi hak anak, artinya negara harus berperan aktif agar setiap anak dapat menikmati haknya secara bebas. Misalnya, negara harus memenuhi hak setiap anak atas kesehatan dengan memberikan layanan-layanan kesehatan yang memadai. Misalnya layanan imunisasi. Bila negara tidak melakukan upaya pemenuhan hak, maka negara telah melakukan pelanggaran Hak Anak.

b. Melindungi hak Anak, artinya negara harus berperan aktif agar hak setiap anak tidak dilukai, dirampas, atau dihilangkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Dalam hal ini, bila terjadi pelanggaran hak anak, negara melalui aparat-aparatnya, harus dengan segera mengambil tindakan untuk memulihkan hak anak.

Peran negara diantaranya adalah membuat peraturan perundang-undangan untuk melindungi Hak Anak. Dan memastikan undang-undang tersebut dijalankan.

9

Page 10: 01. bagian hak anak

Misalnya, negara membuat aturan yang melarang terjadinya pekerja anak. Bila praktek memperkerjakan anak di bawah umur terjadi, negara harus segera mengambil tindakan melalui aparat-aparatnya. Bila negara tidak melakukan apapun, maka negara telah melakukan pelanggaran Hak Anak.

c. Menghormati hak anak, artinya negara harus menghormati pelaksanaan pemenuhan hak anak yang sedang berlangsung. Dalam hal ini, negara tidak boleh campur tangan.

Misalnya, negara tidak boleh campur tangan dalam hal penentuan jenjang pendidikan anak. Anak bebas memilih apakah dia akan mengikuti pendidikan SMA atau SMK, apakah dia memilih jurusan IPA atau jurusan IPS. Bila negara campur tangan, maka negara sudah melakukan pelanggaran Hak Anak. Negara cukup membuka akses dan memberikan fasilitas terbaik bagi anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

3. Pemegang Tanggung Jawab: Negara, Orang tua, Keluarga, Masyarakat, Masyarakat InternasionalAnak adalah tanggung jawab semua orang. Dalam upaya pemenuhan Hak Anak, keterlibatan semua pihak sangat diperlukan. Dengan demikian, pemenuhan hak anak dapat berlangsung secara sempurna. Anak pun dapat dengan segera menikmati haknya.

Anak memiliki hak untuk dibesarkan di dalam lingkungan keluarga, dan lingkungan keluarga yang terbaik adalah keluarga aslinya yaitu bersama ayah dan ibu kandungnya. Orang tua bertanggung jawab memenuhi kebutuhan dasar anak, memberikan kasih sayang, memberikan perawatan, dll.

Keluarga juga memiliki tanggung jawab sebagai lingkungan kedua setelah orang tuanya. Kakek, nenek, paman, bibi, abang, kakak, dan semua orang yang di dalam keluarga harus terlibat. Mereka bertanggung jawab menghormati hak anak, memberikan perhatian – kasih sayang, melindungi, tidak membeda-bedakan laki-laki dan perempuan, dll.

10

Page 11: 01. bagian hak anak

Masyarakat bertanggung jawab untuk menghormati hak anak, memberikan perhatian dan kasih sayang, membimbing anak dan mengajarkannya semua kearifan adat-budaya setempat, dll.

Semua pihak ini terlibat aktif dalam pemenuhan Hak Anak. Negara sebagai pemangku kewajiban, bertanggungjawab mengupayakan dan memastikan semua hak anak terpenuhi dengan sempurna.

Bagan Pemangku Hak, Pemangku Kewajiban, dan Tanggung Jawab

11

HAK ANAK

Pemegang Hak Pemegang Kewajiban

Tanggung Jawab

Orang tua Keluarga

Masyarakat setempat dan dunia

internasional

NegaraANAK

Memenuhi

MelindungiMenghormati

Page 12: 01. bagian hak anak

HAK ANAK PADA USIA DINIAnak, dalam setiap usia perkembangannya, memiliki hak yang harus dipenuhi. Penundaan pemenuhan hak atau tindakan yang melukai hak, dapat mengakibatkan terganggunnya tumbuh kembang anak. Pentingnya pemenuhan Hak Anak membuatnya menjadi sesuatu yang mutlak untuk diperhatikan.

Salah satu tingkatan usia anak yang sering mendapatkan pengabaian adalah pada usia dini. Pada usia tersebut, anak seolah-olah hanya menjadi tanggung jawab ibu. Padahal, semua pihak yang berada di sekitar anak perlu terlibat dan memastikan hak anak terpenuhi.

Pada bagian-bagian berikutnya, pembahasan mengenai anak difokuskan pada anak usia dini.

Pengertian Anak Usia Dini9

Hurlock, seorang ahli psikologi perkembangan menyebutkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 2 tahun hingga 6 tahun. Dia juga menjelaskan, bahwa terdapat beberapa istilah untuk menyebut anak usia dini.

Orangtua sering menyebutnya sebagai “usia yang mengundang masalah” atau “usia sulit”, karena pada tahap ini, sering terjadi masalah perilaku anak-anak. Orang tua juga menyebutnya sebagai “usia mainan”, karena anak-anak menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bermain dengan mainan-mainannya.

Sementara itu, para pendidik menggunakan istilah usia dini untuk membedakannnya dengan anak-anak yang cukup tua, baik secara fisik dan mental, yang telah mampu untuk menghadapi tugas-tugas di sekolah.

Sedangkan pakar psikologi memiliki sebutan yang beraneka. Diantaranya adalah “usia kelompok”, sebab anak-anak mempelajari dasar-dasar perilaku sosial sebagai persiapan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial.

Selain itu terdapat sebutan “usia menjelajah”, sebab anak-anak berusaha menguasai dan mengendalikan lingkungan yang didorong oleh rasa ingin tahunya yang besar. Usia ini

12

Page 13: 01. bagian hak anak

juga disebut “usia bertanya”, karena anak banyak mengajukan pertanyaan dalam melakukan penjelajahan tersebut.

Selain itu, masa ini disebut pula sebagai “usia meniru”, karena hal yang menonjol pada periode ini adalah anak senang meniru pembicaraan dan perilaku orang lain di sekitarnya. Namun anak juga menunjukkan kreativitasnya dalam bermain, sehingga periode ini juga disebut sebagai “usia kreatif”.

1 Pernyataan tersebut merupakan penafsiran bebas atas pernyataan Janusz Korczak dalam bukunya The Child Right to Respect (1929), “ Children are not the people of tomorrow, but are people of today. They havea right to be taken seriously, and to be treated with tenderness and respect”. Diambil dari Kata Pengantar yang ditulis Martin Woodhead dalam buku A Handbook of Children andYoung People’s Participation, A handbook of children and young people’s participation : perspectives from theory and practice (2010), Barry Percy-Smith dan Nigel Thomas; Routledge.

2 Tim SKEPO (2006). “Pelatihan Dasar Hak Asasi Manusia; Panduan Fasilitasi”. Jakarta: Komnas HAM.

3 Eglantyne Jebb adalah pendiri organisasi Save The Children. Lihat http://www.savethechildren.net/alliance/about_us/1919_supporters.html?keepThis=true&TB_iframe=true&height=500&width= 700.

Lihat juga http://en.wikipedia.org/wiki/Eglantyne_Jebb, http://www.globalissues.org/article/154/a-chronology-of-the-globalhuman-rights-struggle.

4 Penjelasan dalam kotak dambil dari situs Wikipedia. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Hari_Anak

5 Effana Yuriastien S.Psi, Psikolog, et all (2009). “Games Therapy untuk Kecerdasan Bayi dan Balita; Cara Nyata Meningkatkan Kecerdasan Bayi dan Balita Melalui Terapi Permainan”. Jakarta: Wahyu Media.

6 dr Kusnandi Rusmil, SpA(K), MM (20 April 2008). “Pertumbuhan Dan Perkembangan Anak”. Lihat: http://www.aqilaputri.rachdian.com/content/view/23/29/.

7 Ibid.8 Supriyadi W. Eddyono, S.H (2005). “Pengantar Konvensi Hak Anak; Seri Bahan

Bacaan Kursus HAM untuk Pengacara tahun 2005”. Jakarta: ELSAM.9 Tin Suharmini, Arumi Savitri Fatimaningrum, Aini Mahabbati. “Pelatihan

Karakteristik Dan Deteksi Tumbuh Kembang Anak Usia Dini Bagi Kader Posyandu Plus”. FIP Universitas Negeri Yogyakarta.

13

Page 14: 01. bagian hak anak

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, pembahasan anak usia dini dalam buku ini akan memasukkan anak baru lahir (0 tahun) sampai usia 6 tahun sebagai kelompok usia dini. Hal ini juga mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia dini. Peraturan tersebut mencantumkan anak baru lahir hingga berusia 6 tahun sebagai peserta belajar dalam pendidikan anak usia dini.

Usia dini merupakan masa penting untuk proses tumbuh kembang anak. Di masa ini terjadi pertumbuhan fisik, perkembangan mental, perkembangan psikomotorik dan perkembangan sosial. Masa ini adalah masa sensitif dan kritis bagi pertumbuhan selanjutnya.

Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam penerapan Hak Anak untuk anak usia dini. Diantaranya adalah:1. Keselamatan ibu hamil

Sejak masih berada dalam kandungan, upaya pemenuhan hak anak sudah dilakukan. Hal ini tidak hanya bermanfaat bagi anak, tetapi juga bagi ibu. Asupan nutrisi yang cukup untuk ibu menjadi penting dalam masa ini agar bayi dapat selamat hingga lahir ke dunia.

Seorang ibu juga perlu menjaga jarak antara kelahiran anak-anaknya. Jarak kelahiran yang dekat, selain membahayakan keselamatan dan kesehatan ibu, hal ini juga akan berdampak pada banyak hal lainnya. Yaitu; mempengaruhi pola pengasuhan anak dan perekonomian keluarga.

Misalnya seorang ibu yang melahirkan tiga anak dalam tiga tahun. Orang tua akan kesulitan memberikan perhatian dan kasih sayangnya kepada beberapa anaknya pada waktu yang bersamaan sekaligus. Apalagi bila kedua orang tuanya sibuk bekerja.

Perekonomian keluarga turut berpengaruh. Terutama keluarga yang berasal dari ekonomi kurang mampu. Orang tua akan kesulitan memberi asupan nutrisi yang memadai bagi anak.

Faktor lingkungan ikut mempengaruhi keselamatan ibu hamil. Lingkungan yang tidak sehat secara fisik akan

14

Page 15: 01. bagian hak anak

menurunkan kualitas kesehatan ibu dan secara langsung juga akan membahayakan jiwa janinnya.

Secara moril, ibu hamil juga membutuhkan dukungan dari orang-orang di sekitarnya. Dukungan ini akan memberikan kekuatan kepada ibu untuk tetap bersemangat dan mensyukuri keberadaan anak yang berada di kandungannya.

2. Keselamatan ibu dan bayi ketika melahirkanResiko kematian ibu dan anak ketika melahirkan harus diperkecilkan dengan memberikan layanan terbaik selama masa melahirkan.

3. Nutrisi anakAnak baru lahir berhak mendapatkan asupan nutrisi yang terbaik yaitu Air Susu Ibu. ASI pertama setelah melahirkan mengandung kolostrum yang mengandung zat imunisasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh.

Tidak hanya ketika baru lahir, bayi juga berhak mendapatkan ASI secara ekslusif selama 6 bulan. ASI mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk proses tumbuh dan berkembangnya.

Makanan lainnya dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Asupan makanan diberikan dengan memperhatikan kandungan-kandungan gizi yang dibutuhkan anak.

4. Akta kelahiranSegera setelah kelahiran anak berhak mendapatkan nama dan dicatatkan di kantor catatan sipil atau kantor lain yang terkait. Akta kelahiran merupakan bentuk pemenuhan hak sipil anak sekaligus pemenuhan anak atas kewarnegaraannya sebelum dia dewasa.

5. Perlindungan, perawatan dan kasih sayangAnak berhak dibesarkan di dalam lingkungan keluarga. Keluarga terbaik untuk membesarkan anak adalah lingkungan keluarga kandungnya. Bila tidak dibesarkan oleh keluarga kandungnya, anak berhak untuk mengetahui siapa orang tua kandungnya.

15

Page 16: 01. bagian hak anak

Di dalam keluarga anak berhak mendapatkan perawatan, perhatian dan kasih sayang yang mendukung proses tumbuh kembangnya menjadi sempurna. Semuanya itu merupakan awal dari proses belajar anak. Rangsangan-rangsangan kognitif, psikomotorik, dan afektif akan membantu anak tumbuh dan berkembang.

Anak memilki hak untuk dilindungi dari berbagai ancaman yang dapat mengganggu dan menghambat tumbuh kembang anak.

6. Lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anakAnak berhak dibesarkan dalam lingkungan yang aman, nyaman, dengan dukungan emosional yang positif dari semua anggota keluarga. Semua anggota keluarga terlibat dalam pemenuhan hak ini.

Di luar keluarga, anggota masyarakat lainnya juga turut terlibat membantu pemenuhan hak anak dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anak.

Proses belajar anak tidak hanya terjadi dalam lingkungan keluarga saja. Oleh karena itu semua pihak harus turut mendukung proses belajar anak.

7. Lingkungan yang sehat dan amanAnak berhak mendapatkan lingkungan untuk hidup secara sehat dan terhindar dari zat-zat yang dapat membahayakan hidupnya atau menghambat tumbuh kembangnya. Anak berhak mendapat udara bersih, air bersih, lingkungan sanitasi yang baik, dll

8. Layanan kesehatanLayanan kesehatan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pemenuhan hak anak terutama pada usia dini. Anak harus dimonitor secara berkala agar proses tumbuh kembangnya dapat diawasi.

Layanan kesehatan dibutuhkan untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Orang tua juga sebaiknya melengkapi dirinya dengan pengetahuan kesehatan agar dapat lebih memperhatikan perkembangan kesehatan anaknya di rumah.

16

Page 17: 01. bagian hak anak

Berikut ini adalah bentuk penerapan hak anak sejak mulai dari masa kandungan hingga berusia 6 tahun. Hak-hak yang harus dimiliki anak, diantaranya adalah10

1. Masa Hamil Mempunyai ibu yang sehat dengan gizi yang memadai,

berusia cukup dewasa dan mampu merawat anak Mempunyai jarak yang aman antar kelahiran

2. Sejak lahir hingga berusia 6 bulan Dilahirkan dengan selamat dengan perawatan memadai

pada masa-masa pertama setelah kelahiran Kelahirannya terdaftar Menerima ASI ekslusif Diajak berbicara dan dicintai Mendapatkan layanan perawatan kesehatan yang

memadai (pengobatan, penyuluhan, dan pencegahan)

3. Dari usia 6 bulan hingga usia 2 tahun Tetap mendapatkan layanan perawatan kesehatan yang

memadai Mendapatkan nutrisi yang baik, ASI, makanan

pendamping yang sehat, dan semua kebutuhan nutrisi lainnya

Terlindungi dari malaria, flu burung, dan penyakit-penyakit berbahaya lainnya.

Mendapatkan perawatan yang memadai dari anggota keluarga dalam hal makanan, kebersihan, dan kesehatan rumah

Mendapatkan rangsangan kognitif (otak), dukungan emosional, dan kesempatan untuk bermain

Mendapatkan kesempatan untuk diperiksa dan mendapat perawatan jika anak memperlihatkan tanda-tanda keterlambatan perkembangan atau kecacatan.

Diasuh dalam lingkungan yang bebas racun atau kontaminasi zat-zat berbahaya.

Memiliki akses terhadap air bersih dan sistem sanitasi Mendapatkan dukungan dari lingkungan keluarga, dan

mendapatkan perlakuan sama antara anak laki-laki dan perempuan.

10 UNICEF. “ECD Resource Pack”. Unicef. http://www.unicef.org/ earlychildhood/index_42890.html

17

Page 18: 01. bagian hak anak

Terlindungi dari diskriminasi dan pelecehan di dalam keluarga dan masyarakat

Terlindungi dari perang, kekerasan, atau penelantaran

4. Dari usia 3 tahun hingga 6 tahun Tetap mendapatkan akses layanan perawatan kesehatan

yang memadai Memiliki akses terhadap makanan dan nutrisi yang

memadai Terlindungi dari malaria, flu burung, dan penyakit-

penyakit berbahaya lainnya. Mendapatkan rangsangan kognitif (otak) yang baik,

dukungan emosional dan kesempatan untuk bermain, belajar, dan bereksplorasi

Mampu mengikuti perawatan anak yang berkualitas dan pra-sekolah

Mendapatkan kesempatan untuk diperiksa dan mendapat perawatan jika anak memperlihatkan keterlambatan perkembangan atau kecacatan

Diasuh dalam lingkungan yang bebas racun atau kontaminasi zat-zat berbahaya.

Mendapatkan dukungan dari lingkungan keluarga, dan mendapatkan perlakuan sama antara anak laki-laki dan perempuan.

Terlindungi dari diskriminasi dan pelecehan di dalam keluarga dan masyarakat

Terlindungi dari perang, kekerasan, atau penelantaran Memiliki akses terhadap air bersih dan sistem sanitasi

18