01 bab 1-r1

Upload: sole-junior

Post on 03-Mar-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    1/13

    Pendahuluan

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Umum

    Kriteria Perencanaan Jaringan lrigasi ini merupakan bagian dari

    Standar Kriteria Perencanaan dari Direktorat Jenderal Sumber

    Daya Air. KriteriaPerencanaan terdiri dari bagian-bagian berikut :

    KP 01 Perencanaan Jaringan rigasi

    KP 0! "angunan #tama $Head works%

    KP 0& Saluran

    KP 0' "angunan KP 0( Parameter "angunan

    KP 0) Petak *ersier

    KP 0+ Standar Penggambaran.

    Kriteriatersebut dilengkapi dengan:

    - ,ambar-gambar *ipe dan Standar "angunan rigasi

    - Persyaratan *eknis untuk Pengukuran Penyelidikan dan

    Perencanaan

    - "uku Petunuk Perencanaan.

    "agian mengenai Kriteria Perencanaan Jaringan rigasi ini k/usus

    membicarakan berbagai ta/ap perencanaan yang mengara/

    kepada penyelesaian aringan utama irigasi. "agian ini

    menguraikan semua data-data yang diperlukan serta /asil ak/ir

    masing-masing ta/ap.Kriteria perencanaan yang diuraikan di sini berlaku untuk

    perencanaan aringan irigasi teknis.

    Dalam "ab ! diberikan uraian mengenai berbagai unsur aringan

    irigasi teknis: petak-petak irigasi bangunan utama saluran dan

    bangunan. Pada persiapan pembangunan sampai dengan

    perencanaan ak/ir dibagi menadidua tahap yaitu, *a/ap Studi

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    1

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    2/13

    Pendahuluan

    dan *a/ap perencanaan. *a/ap Studi dibicarakan untuk

    melengkapi pada persiapan proyek.

    "ab & menyaikan uraian mengenai berbagai ta/ap studi dan

    ta/ap perencanaan.

    Kriteria tentang *a/ap Studi merupakan dasar pengambilan

    keputusan dimulainya perencanaan irigasi $*a/ap Perencanaan%.

    Segi-segi teknis dan nonteknis akan sama-sama memainkan

    peran. aporan tentang /asil-/asil studi yang tela/ dilakukan

    mencakup pula keterangan pokok mengenai irigasi yang

    direncanakan serta kesimpulan yang berkenaan dengan tipearingan tata letak dan pola tanam.

    Pada permulaan *a/ap Perencanaan kesimpulan yang diperole/

    dari *a/ap Studi akan ditinau kembali seau/ kesimpulan

    tersebut berkenaan dengan perencanaan aringan irigasi.

    Peninauan semacam ini perlu karena dalam *a/ap-ta/ap Studi

    dan Perencanaan banyak instansi pemerinta/ yang terlibat di

    dalamnya.

    "ab ' menguraikan data-data yang diperlukan untuk

    perencanaan proyek irigasi. "idang yang dicakup antara lain

    adala/ /idrologi topogra model /idrolis geoteknik dan tana/

    pertanian.

    "ab ( Perekayasaan $Engineering Design% membicarakan

    berbagai ta/ap dalam perekayasaan yang diadikan dasar untuk*a/ap Perencanaan adala/ perekayasaan yang tela/

    dipersiapkan dalam *a/ap Studi.

    Dalam *a/ap Perencanaan ada dua tara2 perencanaan yakni:

    - Perencanaan penda/uluan $a3al%

    - Perencanaan ak/ir $detail%.

    Pada tara2 perencanaan penda/uluan diputuskan mengenai

    daera/ irigasi ketinggian dan tipe bangunan. 4asil-/asil

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    !

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    3/13

    Pendahuluan

    keputusan ini saling mempengaru/i satu sama lain secara

    langsung. #ntuk memperole/ /asil perencanaan yang terbaik

    diperlukan pengeta/uan dan penguasaan yang mendalam

    mengenai semua kriteria perencanaan.

    #nsur-unsur kriteria perencanaan aringan irigasi akan

    dibicarakan dalam bagian: "angunan #tama Saluran "angunan

    dan Petak *ersier. Kriteria tersebut k/usus si2atnya artinya

    kriteria perencanaan untuk saluran /anya berlaku untuk saluran

    dan kaitan antara kriteria yang satu dengan yang lain kurang

    dipentingkan.

    1.2.Kesahihan/ Validitas dan Keterbatasan

    Kriteria Perencanaan ini memberikan petunuk standar dan

    prosedur yang digunakan dalam perencanaan aringan irigasi

    teknis penu/.

    Kriteria Perencanaan ini terutama dimaksudkan untuk dipakai

    sebagai kriteria dalam praktek perencanaan dengan

    meng/asilkan desain yang aman bagi mereka yang

    berkecimpung dalam perencanaan aringan irigasi di Direktorat

    Jenderal Sumber Daya irDepartemen Pekeraan #mum.

    Kriteriatersebut memenu/i tuuan itu dengan tiga cara:

    $1% 5emberikan in2ormasi dan data-data yang diperlukan kepada

    para perekayasa untuk menunang tercapainya perencanaanirigasi yang baik

    $!% 5emberikan pengeta/uan kea/lian dan teknik mengenai

    perencanaan atau pekeraan irigasi dalam bentuk yang siap

    pakai bagi para perekayasa yang belum begitu

    berpengalaman di bidang ini.

    $&% 5enyeder/anakan prosedur perencanaan bangunan-

    bangunan irigasi.

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    &

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    4/13

    Pendahuluan

    6alaupun terutama berkenaan dengan perencanaan aringan

    irigasi Kriteria Perencanaan tersebut memberikan pedoman dan

    petunuk yang luas mengenai data-data pendukung yang /arus

    dikumpulkan.

    Adala/ penting bagi para perencana untuk cepatmenyesuaikan

    dengan semua metode dan pertimbangan-pertimbangan yang

    mempengaru/i pengumpulan data dan metode untuk sampai

    pada ta/ap kesimpulan mengenai ukuran dan tipe aringan yang

    akan dipakai.

    7le/ karena itu Kriteria Perencanaan Jaringan rigasi semata-mata membicarakan aspek-aspek proses perencanaan saa.

    4anya aringan dan teknik irigasi yang umum dipakai di

    ndonesia saa yang akan dibicarakan. Pokok ba/asan ditekankan

    pada perencanaan sistem irigasi gra8itasi dimana air diperole/

    dari bangunan pengambilan $intake% di sungai dan bendung

    pelimpa/ tetap karena keduanya merupakan tipe-tipe yang

    paling umum digunakan.

    Kriteria Perencanaan tersebut tidak dimaksudkan untuk

    memba/as teknik irigasi yang memiliki masala/ k/usus atau

    aringan irigasi dengan ukuran yang besar atau perencanaan

    aringan yang memerlukan penggunaan teknik yang lebi/ tepat

    demi memperole/ peng/ematan-peng/ematan ekonomis yang

    penting.Di mana mungkin metode-metode perencanaan ustru

    diseder/anakan untuk meng/indari prosedur yang rumit dan

    penyelidikan-penyelidikan k/usus yang diperlukan untuk

    pembangunan yang besar atau keadaan yang uar biasa. Disini

    diberikan penelasan yang dianggap cukup memadai mengenai

    2aktor-2aktor keamanan yang dipakai di dalam teknik

    perencanaan.

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    '

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    5/13

    Pendahuluan

    Kriteria Perencanaan ini sama sekali tidak dimaksudkan untuk

    berasumsi ba/3a tanggung a3ab perencanaan dapat

    dilimpa/kan kepada personel9 tenaga yang kurang a/li tetapi

    lebi/ untuk menunukkan pentingnya suatu lati/an kea/lian dan

    mendorong digunakannya secara uas oleh tenaga a/li yang

    berpendidikan dan berpengalaman di bidang teknik.

    Di/arapkan Kriteria Perencanaan ini akan dapat

    menyumbangkan sesuatu yang berman2aat bagi mereka yang

    berkecimpung dalam bidang perencanaan proyek irigasi. Akan

    tetapi bagaimanapun uga Kriteria Perencanaan tersebut tidakmembebaskan instansi atau pi/ak pengguna dari tanggung

    a3ab membuat perencanaan yang aman dan memadai.

    Keterbatasan-keterbatasan yang ada tersebut /endaknya

    diper/atikan dan dapat disimpulkan sebagai berikut :

    Standar Perencanaan ini merupakan ke/arusan untuk dipakai di

    lingkungan Direktorat Jendral Sumber Daya Air dalam tugasnya

    dibidang pembangunan irigasi. "atasan dan syarat yang

    tertuang dalam tiap bagian buku dibuat sedemikian untuk siap

    pakai. Penyimpangan dari standar ini /anya dimungkinkan

    dengan iin Direktorat Jendral Sumber Daya Air. Dengan demikian

    siapapun yang akan menggunakan standar ini dan ada yang

    memerlukan kaian teknik tidak akan lepas dari tanggung

    a3abnya sebagai perencana dalam merencanakan bangunanirigasi yang aman dan memadai. 4al ini sesuai dengan #ndang-

    undang Jasa Konstruksi.

    1.3.Tingat!tingat "aringan #rigasi

    1.3.1.Unsur dan tingatan "aringan

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    (

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    6/13

    Pendahuluan

    "erdasarkan cara pengaturan pengukuran aliran air dan

    lengkapnya 2asilitas aringan irigasi dapat dibedakan ke dalam

    tiga tingkatan li/at *abel 1.1 yakni:

    - Seder/ana

    - Semiteknis atau

    - *eknis.

    Ketiga tingkatan tersebut diperli/atkan pada ,ambar 1.1 1.!

    dan 1.&.

    Tabel 1.1. Klasi$asi "aringan #rigasi

    Klasikasi aringan irigasi*eknis Semiteknis Seder/ana

    1 "angunan#tama "angunanpermanen

    "angunan

    permanenatau semipermanen

    "angunansementara

    !

    Kemampuanbangunandalammengukurdanmengaturdebit

    "aik Sedang Jelek

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    )

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    7/13

    Pendahuluan

    &Jaringansaluran

    Saluranirigasi danpembuang

    terpisa/

    Saluranirigasi danpembuangtidak

    sepenu/nyaterpisa/

    Saluranirigasi danpembuang

    adi satu

    ' Petak tersierDikembangkansepenu/nya

    "elumdikembangkan ataudensitasbangunantersier arang

    "elum adaaringanterpisa/yangdikembangkan

    (siensisecara

    keseluru/an

    *inggi(0 )0 ;

    $Ancar-ancar%

    Sedang'0 (0;

    $Ancar-ancar%

    Kurang< '0;

    $Ancar-ancar

    ) #kuran*ak adabatasan

    Sampai !.000/a

    *ak lebi/ dari(00 /a

    +Jalan #sa/a*ani

    Ada keseluru/ areal

    4anyasebagianareal

    =enderungtidak ada

    >Kondisi 7 ?

    P

    - Adainstansiyang

    menangani- Dilaksanakan teratur

    "elum teratur*idak ada

    7 ? P

    Dalam konteks Standarisasi rigasi ini /anya irigasi teknis saa

    yang ditinau. "entuk irigasi yang lebi/ mau ini cocok untuk

    dipraktekkan di sebagian besar pembangunan irigasi di

    ndonesia.

    Dalam suatu aringan irigasi dapat dibedakan adanya empat

    unsur 2ungsional pokok yaitu:

    - "angunan-bangunan utama $headworks% di mana air diambil

    dari sumbernya umumnya sungai atau 3aduk

    - Jaringan pemba3a berupa saluran yang mengalirkan air

    irigasi ke petak-petak tersier

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    +

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    8/13

    Pendahuluan

    - Petak-petak tersier dengan sistem pembagian air dan sistem

    pembuangan kolekti2 air irigasi dibagi-bagi dan dialirkan

    kesa3a/-sa3a/ dan kelebi/an air ditampung di dalam suatu

    sistem pembuangan di dalam petak tersier@

    - Sistem pembuang berupa saluran dan bangunan bertuuan

    untuk membuang kelebi/an air dari sa3a/ ke sungai atau

    saluran-saluran alamia/.

    1.3.2.lrigasi %ederhana

    Di dalam irigasi seder/ana li/at gambar 1.1 pembagian air tidakdiukur atau diatur air lebi/ akan mengalir ke saluran pembuang.

    Para petani pemakai air itu tergabung dalam satu kelompok

    aringan irigasi yang sama se/ingga tidak memerlukan

    keterlibatan pemerinta/ di dalam organisasi aringan irigasi

    semacam ini. Persediaan air biasanya berlimpa/ dengan

    kemiringan berkisar antara sedang sampai curam. 7le/ karena

    itu /ampir-/ampir tidak diperlukan teknik yang sulit untuk sistem

    pembagian airnya.

    Jaringan irigasi yang masi/ seder/ana itu muda/ diorganisasi

    tetapi memiliki kelema/an-kelema/an yang serius. Pertama-

    tama ada pemborosan air dan karena pada umumnya aringan

    ini terletak di daera/ yang tinggi air yang terbuang itu tidak

    selalu dapat mencapai daera/ renda/ yang lebi/ subur. Keduaterdapat banyak penyadapan yang memerlukan lebi/ banyak

    biaya lagi dari penduduk karena setiap desa membuat aringan

    dan pengambilan sendiri-sendiri. Karena bangunan pengelaknya

    bukan bangunan tetap9permanen maka umurnya mungkin

    pendek.

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    >

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    9/13

    28

    29

    30

    27

    26

    25

    Pengambilan bebas

    Pengambilan bebas

    pengambilan airTidak ada pengawasan

    Gabungansaluran irigasi

    dan pembuang

    Areal persawahanmilik satu desa

    Sungai

    ampung

    !endung tidak permanendengan pengambilan bebas

    #

    Garis ketinggian % k&ntur30

    Saluran irigasi

    Pendahuluan

    1.3.3.

    "

    aringan irigasi semitenis

    Dalam banyak /al perbedaan satu-satunya antara aringan

    irigasi seder/ana dan aringan semiteknis adala/ ba/3a!aringan

    semiteknis ini bendungnya terletak di sungai lengkap dengan

    bangunan pengambilan dan bangunan pengukur di bagian

    /ilirnya. 5ungkin uga dibangun beberapa bangunan permanen

    di aringan saluran. Sistem pembagian air biasanya serupa

    dengan aringan seder/ana $li/at ,ambar 1.!%. Adala/ mungkin

    ba/3a pengambilan dipakai untuk melayani9mengairi daera/

    yang lebi/ luas dari daera/ layanan pada aringan seder/ana.

    7le/ karena itu biayanya ditanggung ole/ lebi/ banyak daera/

    layanan. 7rganisasinya akan lebi/ rumit ika bangunan tetapnya

    berupa bangunan pengambilan dari sungai karena diperlukan

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    ,ambar 1.1 Jaringan rigasi

    Seder/ana

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    10/13

    Pendahuluan

    lebi/ banyak keterlibatan dari pemerinta/ dalam /al ini

    Departemen Pekeraan #mum.

    1.3.&."aringan irigasi tenis

    Sala/ satu prinsip dalam perencanaan aringan teknis adala/

    pemisa/an antara aringan irigasi dan aringan

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    10

    ,ambar 1.! Jaringan rigasi Semi*eknis

    28

    29

    30

    27

    26

    Sungai

    ampung

    !endungtidak permanendenganpengambilanbebas

    !angunan bagi

    'angtakdipakailagiPengambilan bebas

    i i i i i i

    Garisketinggian% k&ntur30

    Saluranirigasi

    28

    29

    30

    27

    26

    25

    Sungai

    ampung

    !endung tidak permanen

    dengan pengambilan bebas

    !angunan bagi

    'ang tak dipakai lagiPengambilan bebas

    #

    Saluran irigasi

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    11/13

    Pendahuluan

    pembuang9pematus. 4al ini berarti ba/3a baik saluran irigasi

    maupun pembuang tetap bekera sesuai dengan 2ungsinya

    masing-masing dari pangkal /ingga uung. Saluran irigasi

    mengalirkan air irigasi ke sa3a/-sa3a/ dan saluran pembuang

    mengalirkan air lebi/ dari sa3a/-sa3a/ ke saluran pembuang

    alamia/ yang kemudian akan diteruskan ke laut $li/at ,ambar

    1.&%.

    Petak tersier menduduki 2ungsi sentral dalam aringan irigasi

    teknis.

    Sebua/ petak tersier terdiri dari seumla/ sa3a/ dengan luaskeseluru/an yang idealnya maksimum (0 /a tetapi dalam

    keadaan tertentu masi/ bisa ditolerir sampai seluas +( /a.

    Perlunya batasan luas petak tersier yang ideal /ingga maksimum

    adala/ agar pembagian air di saluran tersier lebi/ e2ekti2 dan

    esien /ingga mencapai lokasi sa3a/ terau/.

    Permasala/an yang banyak diumpai di lapangan untuk petak

    tersier dengan luasan lebi/ dari +( /a antara lain:

    - dalam proses pemberian air irigasi untuk petak sa3a/

    terau/ sering tidak terpenu/i.

    - kesulitan dalam mengendalikan proses pembagian air

    se/ingga sering teradi pencurian air

    - banyak petak tersier yang rusak akibat organisasi petani

    setempat yang tidak terkelola dengan baik.Semakin kecil luas petak dan luas kepemilikan maka semakin

    muda/ organisasi setingkat P&A9,P&A untuk melaksanakan

    tugasnya dalam melaksanakan operasi dan pemeli/araan. Petak

    tersier menerima air di suatu tempat dalam umla/ yang suda/

    diukur dari suatu aringan pemba3a yang diatur ole/ nstitusi

    Pengelola rigasi.

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    11

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    12/13

    Pendahuluan

    Pembagian air di dalam petak tersier disera/kan kepada para

    petani. Jaringan saluran tersier dan kuarter mengalirkan air ke

    sa3a/. Kelebi/an air ditampung di dalam suatu aringan saluran

    pembuang tersier dan kuarter dan selanutnya dialirkan ke

    aringan pembuang primer.

    Jaringan irigasi teknis yang didasarkan pada prinsip-prinsip di

    atas adala/ cara pembagian air yang paling esien dengan

    mempertimbangkan 3aktu merosotnya persediaan air serta

    kebutu/an-kebutu/an pertanian. Jaringan irigasi teknis

    memungkinkan dilakukannya pengukuran aliran pembagian airirigasi dan pembuangan air lebi/ secara esien.

    Jika petak tersier /anya memperole/ air pada satu tempat saa

    dari aringan $pemba3a% utama /al ini akan memerlukan umla/

    bangunan yang lebi/ sedikit di saluran primer eksploitasi yang

    lebi/ baik dan pemeli/araan yang lebi/ mura/ dibandingkan

    dengan apabila setiap petani diiBinkan untuk mengambil sendiri

    air dari aringan pemba3a.

    Kesala/an dalam pengelolaan air di petak-petak tersier uga

    tidak akan mempengaru/i pembagian air di aringan utama.

    Dalam /al-/al k/usus dibuat sistem gabungan $2ungsi saluran

    irigasi dan pembuang digabung%. 6alaupun aringan ini memiliki

    keuntungan tersendiri dan kelema/an-kelema/annya uga amat

    serius se/ingga sistem ini pada umumnya tidak akan diterapkan.Keuntungan yang dapat diperole/ dari aringan gabungan

    semacam ini adala/ peman2aatan air yang lebi/ ekonomis dan

    biaya pembuatan saluran lebi/ renda/ karena saluran pemba3a

    dapat dibuat lebi/ pendek dengan kapasitas yang lebi/ kecil.

    Kelema/an-kelema/annya antara lain adala/ ba/3a aringan

    semacam ini lebi/ sulit diatur dan dioperasikan sering banir

    lebi/ cepat rusak dan menampakkan pembagian air yang tidak

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    1!

  • 7/26/2019 01 bab 1-R1

    13/13

    Pendahuluan

    merata. "angunan-bangunan tertentu di dalam aringan tersebut

    akan memiliki si2at-si2at seperti bendung dan relati2 ma/al.

    Kriteria Perencanaan Jaringan Irigasi

    1&

    ,ambar 1 & Jaringan rigasi

    28

    29

    30

    27

    26

    25

    Sungai

    ampung

    Garisketinggian%k&ntur30

    !angunan bagi

    pengukur dan pengatur debit!angunan bagi dengan alat

    !angunansadap

    Pembuang tersier

    Saluran irigasi primer atau

    Saluran tersier

    !endungpermanendengan pengambilan

    Saluran irigasidandanpembuangterpisah

    Petaktersier

    Gambar"#3 $aringan irigasi teknis

    Sekunder

    28

    29

    30

    27

    26

    25

    Sungai

    ampung

    Garis ketinggian % k&ntur30

    !angunan bagi

    pengukur dan pengatur debit!angunan bagi dengan alat

    !angunan sadap

    Pembuang tersier

    Saluran irigasi primer atau

    Saluran tersier

    !endung permanendengan pengambilan

    Saluran irigasi dandan pembuangterpisah

    Petak tersier

    #

    Sekunder