0023542 perbandingan efisiensi dengan menggunakan metode.pdf
TRANSCRIPT
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
1/7
133
PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250
(STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)
Jumiati Alamsyah, ST, M. Eng Dedi Enda, ST
Mahasiswa Program Studi D3 Dosen Jurusan Teknik Sipil Dosen Jurusan Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bengkalis Politeknik Negeri Bengkalis Politeknik Negeri Bengkalis
Email: [email protected] Email: [email protected] Email: [email protected]
INTISARI
Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian mutu beton.
Rancang campur (mix design) merupakan suatu cara yang bertujuan smemberi gambaran mengenai kebutuhan bahan-bahan
yang dibutuhkan tiap meter 3 beton. Pada pengujian dan perencanaan ini menggunakan metode ACI dan SNI karena ingin
mengetahui berapa niali efiseinsi yang dihasilkan.
Perencanaan campuran beton (mix design) adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian mutu beton.
Rancang campur (mix design) merupakan suatu cara yang bertujuan smemberi gambaran mengenai kebutuhan bahan-bahan
yang dibutuhkan tiap meter kubik beton.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kuat tekan beton yang dihasilkan dari perencanaan mutu beton dengan
menggunakan metode ACI dan metode SNI. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan sebuah pengujian,sehinggadapat mengtahui perbandingan yang dihasilkan sesuai dengan metode yan digunakan.
Hasil yang didapat dari pengujian ini yaitu pada metode ACI dengan Campuran semen=346,82 Kg, air=180 Kg,pasir=
602,28 Kg,kerikil=1166,498 Kg. Menghasilkan kuat tekan sebesar 582,47Kn. Sedangkan metode SNI dengan campuran
semen = 325Kg, air= 185 Kg, pasir= 667,17 Kg, Kerikil=1135,99 Kg menghasilkan kuat tekan sebesar579,3 Kn.Sehingga di
peroleh perbedaan kuat tekan SNI dan ACI adalah sebesar 3,17%.
Kata Kunci:Mix design, kuat tekan beton, nilai efisiensi
A. PENDAHULUANBeton sejak dulu dikenal sebagai material
dengan kekuatan tekan yang memadai, mudah
dibentuk, mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan ekonomis. Beton tersebut didapat
dengan cara mencampurkan semen portland atausemen hidrolik, agregat halus, agregat kasar dan
air dengan atau tanpa bahan campuran tambahan
sehingga membentuk pasta padat. Kualitas beton
sangat dipengaruhi oleh bahan-bahan penyusunnya.
Perencanaan campuran beton (mix design)
adalah suatu langkah yang sangat penting dalam pengendalian mutu beton. Rancang campur (mix
design) merupakan suatu cara yang bertujuanmemberi gambaran mengenai kebutuhan bahan- bahan yang dibutuhkan tiap meter kubik beton.
Seiring dengan perkembangan pengetahuan
tentang teknologi beton, berkembang pula banyak
metode untuk perancangan campuran beton. Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk
membuat perencanaan beton diantaranya metode
American Concrete Institute (ACI), metode Road Note No. 4, metode SK. SNI T-15-1990-03.
Tentunya metode-metode tersebut dituntut untuk
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
kekuatan/keamanan terjamin, awet, serta mudah
dalam proses pengerjaan.Berdasarkan uraian di atas maka penulis
melakukan penelitian tentang Perbandinganefisiensi dengan menggunakan Metode ACI dan
Metode SNI untuk mutu beton K-250. Penelitian
ini memiliki tujuan untuk mengetahui dan
membandingkan kuat tekan beton yang dibuatdengan dua metode perancangan beton yang
berbeda yaitu metode ACI (American Concrete
Institute), Adapun perumusan masalah yang akandibahas dalam penyelesaian tugas akhir ini yaitu
berapakah kuat tekan beton yang dihasilkan dari perancangan mutu beton dengan menggunakanmetode ACI dan metode SNI.
Manfaat dari penelitian tugas akhir ini adalah,
Dapat dijadikan sebagai referensi untuk mencari
nilai efisiensi menggunakan metode ACI maupunSNI. Adapun penelitan ini dilakukan dengan
menggunakan material lokal.
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
2/7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 133-139
134
B. TINJAUAN PUSTAKA
Beton sangat dipengaruhi oleh prilaku bahan- bahan pembentuknya, terutama pasta semen
(setelah mengeras), maka beton setelah mengeras
mempunyai sifat yang getas, yaitu kuat dalam
menahan tekanan tepi lemah dalam menahantarikan. Oleh sebab itu, besaran kuat tekan
merupakan suatu karakteristik beton yang bisa
dikatakan paling penting, disamping sifat-sifatmekaniknya yang lain,
Parameter-parameter yang mempengaruhi
kualitas beton untuk mencapai kualitas yang baik yaitu:
1. Kualitas semen
2. Proporsi semen yang berkaitan dengan air dalam campuran
3. Kekuatan dan kebersihan agregat4. Interaksi atau lekatan antara pasta semen dan
agregat5. Pencampuran yang memadai dari bahan-
bahan penyusun
6. Penempatan (placing ), penyelesaian(finishing ),dan pemadatan beton segar (fresh
concrete) yang sesuai.
7. Perawatan (curing) dengan suhu tidak kurang
dari 50F pada saat beton yang telahditempatkan meningkat kekuatanya
8. Kadar klorida tidak melebihi 0,15% utuk beton bertulang yang terbuka terhadap klorida pada saat layan (service) dan ½-1% untuk
beton yang terlindung kering (dry protected).
Berdasarkan parameter-parameter tersebut diatas, untuk membuat beton yang berkualitas baik,
tidaklah dengan hanya mencampurkan bahan-
bahan dasarnya hingga membentuk suatu benda
padat, namun perlu diperhatikan juga perhitunganuntuk memperoleh adukan beton (beton segar)
yang baik dan beton yang dihasilkan juga baik.
Beton adalah suatu material yang terbentuk dari campuran pasta semen (adukan semen dan
air) dengan agregat (pasir dan kerikil), yang bisa
ditambahkan suatu bahan additive atau admixturetertentu sesuai kebutuhan untuk mencapai kerja
( performance) yang diinginkan.
Material-Material Pembentuk Beton
Semen Portland (PC) adalah sejenis bahan pengikat hidrolis berbentuk butiran-butiran yang
mengandung kapur (CaO), silikat (SiO2), alumina
(Al2O3), dan besi (Fe2O3) yang bersifat hidrolisdan gips sebagai bahan pembantu. Semen ini
dapat menghasilkan pasta yang dapat memiliki
kekuatan seperti batu ketika mengering. Tri
Mulyono, 2003.Agregat merupakan bagian beton yang
menentukan besarnya produk akhir yang terdiri
dari 60% sampai 80% dari volume beton danharus di gradsaikan sedemikian rupa agar masa
beton keseluruhan beton bekerja sebagai benda
padat, homogen, kombinasi yang rapat.Tabel 1. Batas Gradasi Agregat Halus
Lubang
ayakan
(mm)
Persen Berat Butir yang Lewat Ayakan
Zona IZona
II
Zona
III
Zona
IV
10 100 100 100 100
4,8 90-100 90-100 90-100 95-100
2,4 60-95 75-100 85-100 95-100
1,2 30-70 55-90 75-100 90-100
0,6 15-34 25-59 60-79 80-100
0,3 5-20 8-30 12-40 5-50
0,15 0-10 0-10 0-10 0-15
Sumber: SNI 03-2834-1993
Keterangan:
1. Daerah Gradasi I : Pasir Kasar
2. Daerah Gradasi II : Pasir Agak Kasar 3. Daerah Gradasi III : Pasir Agak halus
4. Daerah Gradasi IV : Pasir HalusTabel 2. Batas Gradasi Agregat Kasar
Lubang
ayakan (mm)
Persen Berat Butir yang
Lewat Ayakan
38–4,76 19–4,76 9,6–4,76
1 ½” (38) 95-100 100 100
¾” (19) 35-70 95-100 100
3/8” (9,6) 10-40 30-60 50-85
N0.4 (4,8) 0-5 0-10 0-10
Sumber: SNI 03-2834-1993
Air merupakan bahan dasar membuat betonyang diperlukan untuk bereaksi dengan semen
serta sebagai pelumas antara butiran-butiranagregat yang agak mudah dikerjakan atau
dipadatkan. Kekuatan dan daya tahan beton
berkurang apabila air mengandung kotoran.
Kotoran pada air dapat menyebabkan:1. Gangguan pada hasil hidrasi pada pengikatan.
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
3/7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 133-139
135
2. Gangguan terhadap kuat tekan beton dan
ketahanan.3. Perubahan volume.
4. Korosi.
5. Bercak-bercak pada permukaan beton.
Dari kuat tekan beton sebagai dasar
perancangan, dapat menggunakan hasil uji kurang
dari 28 hari berdasarkan data rekaman yang laluuntuk kondisi pekerjaan yang sama dengan
karakteristik lingkungan dan kondisi yang sama.
Jika menggunakan hal ini maka dalam perancangan harus dikonversi untuk umur 28 hari
berdasarkan tabel di bawah ini.Tabel 3. Perbandingan kuat tekan beton pada berbagai
umur
Umur Beton 3 7 14 21 28
Semen PorlTipe 1
0,46 0,70 0,88 0,96 1,00
Pemisahan KerikilKecendrungan butir-butir agregat untuk
memisahkan diri dari campuran adukan beton
yang disebut segregasi. Kecendrungan pemisahkerikil diperbesar dengan:
1. Campuran yang kurang air semen.
2. Terlalu banyak air.
3. Semakin besar butir kerikil.
4. Semakin kasar permukaan kerikil.
Slump BetonPercobaan slump beton adalah suatu cara untuk
mengukur kelecekan adukan beton, yaitu
kecairan/kekentalan adukan yang berguna dalam pekerjaan beton. Difungsukan untuk jenis
konstruksi perkerasan jalan. Pemeriksaan slump
beton dimaksudkan untuk mengetahui konsistensi beton dan sifat mudah dikerjakan (workability)
sesuai dengan syarat yang telah ditetapkan.
Kuat Tekan BetonKuat tekan merupakan salah satu kinerja
utama beton. Kekuatan tekan adalah kemampuan
beton untuk menerima gaya tekan persatuan luas.Kuat tekan beton diawali oleh tegangan
maksimum P pada saat beton telah mencapai
umur 28 hari. Nilai kuat tekan didapat melalui tata
cara pengujian standar, yaitu dengan
menggunakan mesin uji kuat tekan beton. Bebanyang diberikan akan dipikul oleh kubus 15 cm x
15 cm x 15 cm penampang sehingga memberikan
tegangan sebesar :
= A
P
Gambar 1. Pengujian kuat tekan beton
Dimana : Kuat tekan benda uji beton
(kg/cm
2
)P : Besarnya beban maksimum (kg)
A : Luas penampang benda uji (cm2)
Standar deviasi (simpangan baku) adalah
standar satuan skala untuk kelompok data yang
diolah (di analisis) atau suatu nilai yangmenunjukkan tingkat (derajat) variasi kelompok,
bisa juga diartikan sebagai ukuran standar.
Dimana nilai dari standar deviasi ini untuk mengetahui kuat tekan aktual yang dicapai oleh
beton pada umur 28 hari ( K ). Untuk mengetahuistandar deviasi kuat tekan beton dapat dihitung
dengan rumus:
Setelah didapat nilai standar deviasi maka
dihitung nilai kuat tekan aktual K . Adapun kuattekan aktual dapat dihitung dengan rumus, yaitu:
K aktual = - 1,64 x k x S
.K aktual > K karakteristik (K k )Dimana:
S : Standar deviasi
Xi : Kuat tekan beton umur 28 hari (kg/cm2)
: Rata-rata kuat tekan beton umur 28 hari(kg/cm
2)
n : Jumlah sampel beton pada umur 28 hari
K :Kuat tekan aktual (kg/cm2)
1
)( 2
n
X XiS
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
4/7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 133-139
136
K k : Kuat tekan karakteristik (kg/cm2
C. METODE PENELITIAN
Gambar 2. Bagan Alir Penelitian.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Adapun nilai dari pengujian kuat tekan beton pada umur 28 hari untuk mutu beton K250
dengan menggunakan Metode ACI DAN SNI.
Melakukan beberapa pengujian antara lain:
1. Pemeriksaan Berat Volumea. Pemeriksaan Berat Volume Agregat halus.
Berat volume =2913
3452
V
W3
= 1185,033 (kg/m3)
Rata-rata Kesaluruhan
=3
369,1384210,1371580,1211
= 1322,86 Kg/m3
b. Pemeriksaan Berat Volume Agregat kasar.
Berat volume =VW3 =
983215100
=1535,801 (kg/m3)
Rata-rata Keseluruhan
= 3
620,1409330,5551710,5071
= 1490,887 Kg/m3
2. Pemeriksaan Kadar Air Agregata. Contoh Perhitungan agregat halus:
Kadar air =5
53
W
W-W×100 %
=2281
2281)-(2500= 9,601 %
Pemeriksaan kadar air yang dipakai rata-rata
aggregat 6,515%
b. Contoh perhitunganKadar Air =
5
53
W
W-W×100 %
=(2991)
2991)-(3000×100 %
= 0,301 %Pemeriksaan kadar air yang dipakai untuk
perencanaan beton normal yaitu Rata-rata
kadar air agregat kasar adalah 0,402 %
3. Hasil Pemeriksaan Berat Jenis
Apparent Specific-gravity
= = 339,2)400,96412,68212,493(
12,493
gr
Bulk Specific-gravity kondisi kering oven
= = 265,2)400,96412,682500(
12,493
gr
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
5/7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 133-139
137
Bulk Specific-gravity kondisi SSD
= = 297,2)400,96412,682500(
500
gr
Persentase Penyerapan
= = %395,1%10012,493
12,493500 x
Berat jenis rata-rata aggregat halus adalah
2,390 dan water Absorption rara-rata Agregat
adalah 2,289%.
4. Pemeriksaan Ketahanan Aus Agregat
Kasar Menggunakan Mesin Abrasi Los
Angeles
Keausan Agregat = %1001
21 xw
wW
5. Hasil Pemeriksaan Kadar Lumpur
(Metode Pencucian yang Lolos Ayakan No.
200
Kadar Lumpur = 1000
979-1000100 %
= 2,10%
Rata-rata pengujian kadar lumpur
= 2,10 + 2,70 + 3,10
3= 2,70%
6. Hasil Pengujian Gradasi/Saringan Agregat
% Tertahan =
= %1002500
225 = 9%
% Lolos = 100 % - 9% = 91%
Modulus halus butir (MHB) = 100
37,240= 2,403
Gambar 3. Grafik Batas Gradasi Aggregat Halus
7. Hasil Perencanaan Campuran Beton
Perencanaan campuran beton (mix design)dilakukan setelah semua data dari hasil
pemeriksaan dan analisa mengenai agregat halus
dan agregat kasar dihasilkan. Dari data-datatersebut dapat diketahui komposisi material yang
diperlukan dan perbandingan yang dihasilkan
antara semen, agregat halus, agregat kasar dan air
yang diperlukan dalam satu campuran betondengan mutu yang direncanakan.
Untuk perencanaan campuran beton dapat
dilihat pada lampiran 1.G1 dan lampiran 1.G2.
Komposisi 1 m3
untuk 30 Sampel Campuran
Beton Normal Metode SNI
Tabel 4. Komposisi Akhir Perencanaan Beton Normal
Metode SNI
Volume Tiap m3
Takaran
dalam 1 m3
Semen
(kg)
Air
(Liter)
Pasir
(kg)
Granit
(kg)
325 185 667,17 1135,99
Sumber: Hasil Pengujian
Komposisi 1 m3
untuk 30 Sampel Campuran
Beton Normal Metode ACI
Tabel 5. Komposisi Akhir Perencanaan Beton Normal
Terendam Air Asin
Volume Tiap m3
Takaran
dalam 1 m3
Semen
(kg)
Air
(Liter)
Pasir
(kg)
Granit
(kg)
346,82 180,00 601,30 1166,50
Sumber: Hasil Pengujian
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
6/7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 133-139
138
Pengadukan beton dan pengujian slump.
Tabel 6. Hasil Pengujian Slump Beton
8. Pengujian kuat tekan beton.
Berat isi =)(
)(3m sampel Volume
kg sampel Berat
a. Data Pemeriksaan
b. Perhitungan:
Berat isi =300336,0
882,7
m
kg = 2345,833 kg/m
3
Untuk pemeriksaan berat isi beton normal beton normal terendam air tawar dapat dilihat
pada Tabel 4.4 dan untuk pemeriksaan berat isi
beton normal terendam air masin pada tabel 4.5 di bawah ini
Sumber: Hasil Pengujian
Gambar 4. Grafik Berat Isi Beton Normal Sebelum dan
Setelah Terendam (Metode SNI)
Sumber: Hasil Pengujian
Dari hasil pengujian yang dilakukan
mendapatkan nilai efsieansi antara SNI sebesar 0,19414 dan untuk ACI sebesar 0,17696.
Metode Jenis Benda
Uji
Tinggi slump (cm)
Metode SNI Beton Normal 10Metode ACI Beton Normal 11
Tabel 7 Hasil Berat Isi Beton
Umur
BetonSatuan
Berat Isi Beton
Rata-Rata
Berat Isi Beton
Rata-Rata
(Hari)
Sebelum direndam
(gr) Metode SNI
Sesudah direndam
(gr) Metode SNI
3 gr 7745,333 7852,333
7 gr 7746,000 7866,66714 gr 7663,333 7776,000
21 gr 7837,000 7936,667
28 gr 7802,767 7909,933
Tabel 8. Hasil Berat Isi Beton Normal
Umur
Beton
Satuan
Berat Isi Beton
Rata-Rata
Berat Isi Beton
Rata-Rata
(Hari)
Sebelum
direndam
(Metode ACI)
Sesudah direndam
(Metode ACI)
3 gr 7614,333 7699,667
7 gr 7677,333 7741,333
14 gr 7658,667 7734,000
21 gr 7803,333 7821,000
28 gr 7779,033 7869,200
-
8/18/2019 0023542 PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE.pdf
7/7
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Volume 1, No 1, Des, 2012 hlmn 133-139
139
Gambar 5. Grafik Hasil rata-rata berat isi
E. KESIMPULANAdapun kesimpulan yang dapat penulis ambil
dari hasil analisa dan pembahasan yang dilakukanoleh penulis berdasarkan data pengujian di
Laboratorium Uji Bahan Politeknik Bengkalis
maka penulis mengambil kesimpulan diantaranya:
Formula campuran 1 m3
untuk betonnormal Metode ACI:
Semen = 346,82 kg
Air = 180 kgPasir = 602,28 kg
Kerikil = 1166,498kg
1. Formula campuran 1 m3 untuk beton normalMetode SNI
Semen = 325 kg
Air = 185 kgPasir = 667,17 kg
Kerikil = 1135,99 kg
2. Hasil dari kuat tekan umur beton 28 hari SNI
adalah 582,47kN dan SNI sebesar 579,3kN
E. REFERENSI
Departemen Kimpraswil, ”Tata Cara PembuatanRencana Campuran Beton normal”. SNI-03-2834-1993.
Departemen kimpraswil,2003, ” Teknologi Beto
Dalam Praktek”, SII 0052-80.
Departemen kimpraswil, 2003, “Teknologi DalamPraktek”, SNI 03-1968.
Departemen kimpraswil, 2003,” Teknologi Dalam
Praktek”, SNI 03-4804-1998.Departemen kimpraswil, 2003,” Teknologi Dalam
Praktek”, SNI 06-2412-1991.
Departemen kimpraswil, 2003,” Tata Cara
Pembuatan Rencana Campuran Betonnormal”. ACI 318-89
Mulyono Tri,2003, “ Teknologi Beton”, Penerbit
Andi yogyakarta, Tahun 2003 Nawy. E. G,2010 ” Beton Bertulang”, ITS, Press,
Surabaya.
Supartono, FX,2001,“ Beton Dasar Dan Unsur Kekuatannya”, Tren T.S era milinium baru,
JHON HI – TEACH, Jakarta.
Tengku usman,2010, “Perbandingan Kuat TekanBeton K-250 Pada Beton Yang Menggunakan
Agregat Kasar Batu Kerikil Alam (Koral)Dengan Batu Kerikil Pecah (Split)”. Tugas
Akhir Program Studi D3 Teknik SipilPoliteknik Bengkalis.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada bapak Alamsyah ST,E,Eng. dan bapak Dedi Enda
ST. yang telah memberi masukan dan pendapat
dalam menyelesaikan Tugas Akhir kepada penulisdan tidak lupa pula penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen penguji yang Telahmembantu penulis dalam menyelesaikan tugasakhir ini dengan judul Perbandingan efisiensi
dengan menggunakan perbandingan dengan
menggunakan metode ACI Dan Metode SNI. Dantidak lupa juga penulis ucapkan terima kasih
kepada “Ahmad Yani, suraten, safri, ikhsan
wahyudi, martinis,” yang telah memberikan
semangat dan motivasinya