0-1 kebijakan pembiayaan ziswaf 2012
DESCRIPTION
Optimalisasi pendayagunaan ziswaf oleh KJKS/UJKS KoperasiTRANSCRIPT
DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN2012
KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH
REPUBLIK INDONESIA
KEBIJAKAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN UKM TERHADAP KJKS DALAM
PENGELOLAAN ZISDisampaikan Pada Acara :
Training Manajemen Baitul Maal BMTForum Baitulmaal BMT Jawa Tengah
Pekalongan, 23 Juni 2012
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Pemerintah dan Pemerintah Daerah menumbuhkan Iklim Usaha dengan menetapkan peraturan perundang-undangan dan kebijakan yang meliputi antara lain aspek pendanaan, yang meliputi :a) memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi UMKM untuk
dapat mengakses kredit perbankan & lembaga keuangan selain bank;b) memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya
sehingga dapat diakses oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah;c) memberikan kemudahan dalam memperoleh pendanaan secara
cepat, tepat, murah, dan tidak diskriminatif dalam pelayanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
d) membantu para pelaku Usaha Mikro dan Usaha Kecil untuk mendapatkan pembiayaan dan jasa/produk keuangan lainnya yang disediakan oleh perbankan dan lembaga keuangan bukan bank, baik yang menggunakan sistem konvensional maupun sistem syariah dengan jaminan yang disediakan oleh Pemerintah.
[pasal 7 ayat (1) dan Pasal 8 UU No. 20/2008]
Amanat UU UMKM (No. 20/2008)
2
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
AKSES PENDANAAN UMKM
Peran yang dilakukan Kementerian Koperasi dan UKM
dalam rangka mempermudah akses permodalan untuk
pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah dan
Koperasi (UMKMK) adalah :
1. Membuka akses pendanaan bagi pelaku UMKMK
2. Memperluas sumber-sumber pendanaan UMKMK
3. Melaksanakan perumusan kebijakan (regulasi) dalam
pengendalian dan pengawasan Koperasi Simpan Pinjam
3
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Kreteria sesuai UU No. 20/2008 ttg UMKM
Usaha Besar/Konglomerat : • Kekayaan Bersih Lebih dari 10 M• Hasil Penjualan/th Lebih dari 50 M
Usaha Menengah:• Kekayaan Bersih > Rp 500 Jt s.d 10 M• Hasil Penjualan/th > Rp 2,5 M s.d 50 M
Usaha Kecil :• Kekayaan Bersih > Rp 50 Jt s.d 500 Jt• Hasil Penjualan/th > Rp 300 Jt s.d 2,5 M
Usaha Mikro :Kekayaan Bersih < Rp 50 Jt Hasil Penjualan/th < Rp 300Jt
Jumlah ± 4,95 ribu (0,01%)
Jumlah ± 44,28 ribu (0,08%)
Jumlah ± 54,55 juta(98,85%)
USAHABESAR
USAHA MENENGAH
USAHA KECIL
USAHA MIKRO
Data Kementerian KUKM 2010
DATA UMKM TAHUN 2011
Jumlah ± 602,19 Ribu (1,01%)
Jumlah UKM ± 55. 206.444
KONDISI UMKM DAN KOPERASI
4
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Perkembangan2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011*
Jumlah Koperasi (unit) 134.963 141.326 149.793 154.905 170.411 177.482 188.181
Jumlah anggota (ribu orang) 27.287 27.776 28.888 27.173 29.240 30.461 30.849
Jumlah Koperasi yg RAT (unit) 45.508 46.057 48.262 47.153 58.534 55.818 58.004
Jumlah tenaga kerja (orang) 308.771 350.435 371.405 357.005 325.161 358.768 377.238
Modal sendiri (Rp. Miliar) 14.836 16.791 20.232 22.314 28.349 30.102 35.794
Volume usaha (Rp. Miliar) 40.832 62.718 63.081 67.995 82.099 76.822 95.062
SHU (Rp. Miliar) 2.198 3.217 3.470 5.025 5,303 5.622 6.336
% SHU dari Volume Usaha ** 5,38 5,13 5,50 7,39 7,52 7,32 6.67
Ket :* Per 31 Desember Tahun 2011 (Data Sangat Sementara)** Rasio SHU/Volume usaha merupakan proxy efisiensi usaha koperasi
KONDISI UMUM KOPERASI 2005-2011
5
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Sebagai mayoritas jumlah pelaku usaha(55,2 juta unit usaha atau 99,99% tahun 2011)1
2
Kontribusinya terhadap PDB(Rp 3.466,3 triliun atau 57,1%, tahun 2010 )
3
Nilai investasi yang cukup signifikan(Rp 927.11 triliun atau 44,89%, tahun 2010)
4
Penyerap tenaga kerja terbanyak(101, 7 juta pekerja atau 97,24%, tahun 2011)
SUMBER : DIOLAH DARI DATA UMKM, BPS 2010 dan 2011
Kontribusi UMKM Dalam Perekonomian Nasional
6
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
MEMBANGUNUMKMK YANG TANGGUH DALAM PEROKONOMIAN
NASIONAL
Terbatasnya modal dan akses kepada sumber dan lembaga keuangan
Masih rendahnya kualitas SDM pelaku usaha
Kemampuan pemasaran yang terbatas
Akses informasi usaha rendah
Belum terjalin dengan baik kemitraan saling menguntungkan antar pelaku usaha (UMKMK, Usaha Besar dan BUMN)
PERMASALAHAN K-UMKM
7
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
1. Terbatasnya fasilitasi kredit mikro bagi UMKM dari perbankan
2. Prosedur dan persyaratan kredit perbankan relatif rumit dan birokratis
3. Ketidakmampuan dalam menyediakan jaminan tambahan4. Tingginya bunga kredit perbankan terutama untuk modal
investasi5. Terbatasnyan jangkauan pelayanan kredit perbankan di
daerah6. Belum ada Bank khusus untuk melayani Koperasi dan
UMKM
8
PERMASALAHAN PEMBIAYAAN K-UMKM
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
• Perbankan Plafon 2009:129,428 milyar• UM 30,91%• UK 32,34%• UMi 36,75%
• Program KUMK SUP 005• Program LPDB KUKM
• Perbankan• Program Pemberdayaan
Usaha Mikro dan Kecil• Program Pemberdayaan
Masyarakat (PNPM)• Program LPDB KUKM
• Program Pemberdayaan Usaha Mikro
• Program Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL(PNPM)• Program Pemberdayaan
Sosial• Program pemberdayaan
Fakir Miskin
USAHA BESAR
± 4,95 ribu (0,01%)
USAHA MENENGAH± 44,28 ribu (0,08%)
USAHAKECIL± 602,19
Ribu (1,01%)
USAHAMIKRO
± 54,55 juta(98,85%)
FAKIR MISKIN
MISKIN
BELUM LAYAK USAHA DAN
BELUM BANKABLE
PENDUDUK MISKIN± 29,89 juta jiwa (12,36%)
(Data BPS 2011)
LAYAK GO PUBLIC • Pasar Modal• Perbankan • Sumber Lainnya
LAYAK USAHA DAN BELUM BANKABLE
LAYAK USAHA DAN BANKABLE
Jumlah:*)
± 38,19 Jt (70%)
Jumlah:*)
± 16,36 Jt (30%)
Jumlah:*)± 240,9 Rb
(40%)
Jumlah:*)± 361,3 Rb
(60%)
Jumlah:*)± 39,85 Rb
(90%)
Deputi Bidang Pembiayaan, Diolah dari Berbagai Sumber
± 4,4 Rb (10%)
KLASTER 1
KLASTER 2
KLASTER 3
KLASTER 4
KLASTER 5
KLASTER 6
POLA PEMBIAYAANKONDISI EKSISTING
KONDISI EKSISTING & POLA PEMBIAYAAN UMKM
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Jumlah UnitJumlah Unit Berdasarkan
Klaster
2011 2011Total
Tahun 2011
1 2 3 4 6
Usaha Mikro 54,559,969 Klaster1 38,191,978 10 Juta 545,599,690 1 229,151,870 Klaster2 16,367,991 2 98,207,944
Usaha Kecil 602,195 Klaster3 240,878 100 Juta 60,219,500 3 14,452,680 Klaster4 361,317 4 21,679,020
Usaha Menengah 44,280 Klaster5 39,852 1,000 Juta 44,280,000 5 23,911,200 Klaster6 4,428 6 2,656,800
650,099,190 390,059,514
5 7
Kebutuhan Permodalan(Rp Milyar)/Unit
Unit Usaha Klasifikasi
Asumsi Plafon Penyaluran
Kredit/Pemb Perbankan
Per KlasterTahun 20110 Dgn Asumsi
40% Modal Sendiri dan 60% Pinjaman
JUMLAH UMKM DAN ESTIMASI KEBUTUHAN
PEMBIAYAN
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
UMKM bankableS
U
M
B
E
R
Pemerintah
Non Pemerintah
Pemerintah dan Non Pemerintah
APBN
APBD
SUP-005
Bank
Non Bank
Kredit Komersial
KSP/USP-Kop KJKS/UJKS
Lemb. Keuangan (Perusahaan Pembiayaan, Modal Ventura dan Pegadaian)
Per. Swasta : CSR
Perbankan/KUR
BUMN/PKBL
UMK belum-bankable
TARGET/SASARAN
UMK belum-bankable
UMK bankable
UMK bankable &UMK belum--bankable
UMK non-bankable
UMK belum-bankable
UMK belum-bankable
UMK belum-bankable
UMK bankable &UMK belum-bankable
Sertifikat Tanah
Laba BUMN
Kredit Mikro Kecill UMK bankable
Dana Maal (ZISWAF) dari BAZ & LAZ
UMK belum-bankable
SUMBER PEMBIAYAAN KUMKM
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
No Nama Program Besar Dana (Rp) Status Tujuan
1. Dana ZISWAF KJKS/UJKS KOPERASI
Tergantung Kelayakan Usaha - Qordhul Hasan (Pembiayaan Kebajikan)- Pembiayaan Lain
Penumbuhan Wirausaha Baru dari kalangan Mustahik
Pembiayaan UMK
2. Bantuan Sosial 50 Juta Belanja Sosial Pengembangan Usaha Simpan Pinjam Koperasi
3. PKBL 500 ribu s. d. 50 juta Pinjaman Pemberdayaan usaha mikro/koperasi
4. KUMK SUP-005 Mikro < 50 JutaKecil < 500 Juta
Kredit Komersil Perluasan Akses Kredit
5. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro < 20 JutaKecil < 500 JutaLinkage < 2 Milyar
Kredit Bank dengan Jaminan Pemerintah
Mengerakan usaha produktif di sektor riil
6. Dana Bergulir (LPDB KUKM)
Tergantung Kelayakan Usaha Pinjaman/ Pembiayaan Mengembangkan usaha koperasi dan anggota (KUMK)
7. Pembiayaan Ekspor melalui LPEI
< 50 juta>50 Juta – 1 Milyar>1 Milyar – 3 Milyar> 3 Milyar – 10 Milyar
Pembiayaan, Penjaminnan dan Asuransi Ekspor
Menumbuh -kembangkan UKM Ekspor
DESKRIPSI UMUM SKIM PEMBIAYAAN KUMKM
12
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Program dan
Kegiatan Pemerintah
dan Masyarakat
KEBUTUHAN YANG ADA DI MASYARAKAT
Untuk Mendorong Masyarakat Miskin
Berusaha
Solusi : mencari sumber-sumber pendanaan masyarakat dan salah satu peluangnya berasal dari dana ZISWAF (zakat, infaq, shadaqah dan wakaf).
Pemberdayaan Usaha Mikro Melalui Pendayagunaan ZISWAF
13
Jumlahnya Terbatas
Dirasakan Belum Memadai
Kebutuhan Lebih Besar
Membutuhkan Sumber
Pendanaan Baru ?
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
POTENSI ZISWAF
Potensi pendanaan dari dana ZISWAF :
1. Zakat di Indonesia mencapai Rp100 triliun (ADB, 2011)
2. Wakaf mencapai nilai minimal Rp 3 triliun (BWI, 2011)
Pendayagunaan ZISWAF merupakan potensi pendanaan yang sangat strategis dalam pemberdayaan masyarakat miskin untuk
berusaha 14
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
1. Permen No. 91/2004 “Koperasi_ dapat menjalankan kegiatan pembiayaannya (tamwil), juga dapat menjalankan kegiatan maalnya yaitu menghimpun dan menyalurkan zakat, infak dan sadaqah, termasuk wakaf.
2. KJKS/UJKS Koperasi memiliki peran strategis dalam perluasan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan. Bentuk konkrit tercermin pada pengembangan Baitul Maal dengan memanfaatkan optimalisasi zakat, infaq, sedeqah dan waqaf (ZISWAF) yang akan bermuara kepada pengurangan jumlah penduduk miskin dan mendorong mereka melakukan kegiatan usaha produktif yang berkesinambungan. Di sinilah KJKS/UJKS Koperasi dapat berperan sebagai agent of asset distribution untuk memberdayakan ekonomi ummat. Melalui kegiatan Baitul Mal, KJKS/UJKS Koperasi dapat berfungsi sebagai lembaga sosial, dan melalui kegiatan Baitul Tamwil dapat berfungsi sebagai lembaga bisnis yang profit oriented dengan konsep syariah (bagi hasil).
Peran Strategis KJKS/UJKS Koperasi
15
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Pendayagunaan Zakat melalui Pembentukan Unit Manajemen Zakat Pada Koperasi
KEGIATAN ZIS
BADAN AMIL ZAKAT
(NASIONAL DAN DAERAH)
LEMBAGA AMIL ZAKAT
(PUSAT DAN CABANG DAERAH)
UNIT PENGUMPU
LZAKAT(Hanya
Mengumpulkan)
UNIT MANAJEM
ENZAKAT
(Mengumpulkan &
Menyalurkan Zakat)
KOPERASI terobosan agar
KJKS/UJKS secara legal memiliki
ijin operasional Mitra
Pengelola Zakat
Berdasarkan UU Zakat No. 38/199, Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas kebutuhan dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif. Untuk itu pendayagunaan Zakat dapat diperuntukan sebagai modal awal usaha masyarakat miskin sebagai wirausaha baru.
Pembinaan dan Pelaporan
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
1) Merumuskan program dan rencana Optimalisasi Penghimpunan dan Pendayagunaan Zakat untuk Pemberdayaan Usaha Mikro
2) Sosialisasi dan Edukasi program kepada lintas pelaku terkait
3) Bimbingan Teknis bagi Mitra Pengelolaan Zakat dalam pengelolaan zakat
4) Fasilitasi dan koordinasi kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana Zakat oleh KJKS untuk pendanaan/pembiayaan usaha produktif .
5) Supervisi, monitoring dan evaluasi Pelaksanaan Pemberdayaan Usaha Mikro Melalui KJKS Sebagai Mitra Pengelolaan Zakat.
Ruang Lingkup Kemitraan
17
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
1) Memfasilitasi kerjasama Pengelola Zakat oleh KJKS dalam rangka optimalisasi peran sosial KJKS.
2) Mengembangkan model pendanaan awal usaha melalui instrumen zakat bagi pemberdayaan usaha skala mikro.
3) Meningkatkan kapasitas KJKS dalam melakukan penghimpunan dan Penyaluran zakat secara profesional, amanah dan berkelanjutan
4) Mengurangi kemiskinan dan pengangguran
Tujuan Kemitraan
18
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Pendayagunaan Wakaf untuk Pemberdayaan Koperasi dan UMK
a. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
b. Unsur Wakaf : 1) Wakif; 2) Nazhir; 3) Harta Benda Wakaf; 4) Ikrar Wakaf; 5) Peruntukan harta benda wakaf; 6) Jangka waktu wakaf.
Pengertian dan Unsur Wakaf
19
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya
20
NAZIR
Perorangan
Organisasi
Badan Hukum
Koperasi
Badan Hukum
IndonesiaKop erasi
dapat mengelola
Wakaf
KJKS sebagai Nazir dan LKS PWU ?
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Wakaf
Uang
Nazir
LKS PWU
KJKS Lembaga Keuangan Syariah
KJKS dapat menjadi LKS
PWU
Dalam Pengelolaan Wakaf, harta benda wakaf tidak dapat berkurang untuk itu pengelola harus profesional sehingga KJKS yang akan menjadi Nazir dan atau LKS PWU harus Profesional, Akuntable dan Terpercaya.
Untuk Itu KJKS Harus Mempersiapkan Kelembagaannya
Dengan Baik
21
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
KJKS Bekerjasama Dgn Nazir Wakaf melalui Uang
KJKS Bekerjasama Dgn Nazir Wakaf Uang
KJKS Bekerjasama LKS PWU (penerima Manfaat Wakaf Uang)
KJKS sebagai Nazir (Wakaf Uang dan atau wakaf melalui Uang)
KJKS sebagai LKS BWU
Model Pengelolaan Wakaf Oleh KJKS?
22
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Kementerian Koperasi dan UKM (Dep. Kelembagaan):
Alternatif Model Kelembagaan Pengelolaan Wakaf Oleh KJKS
1) Nazhir Membentuk Koperasi;2) Nazhir Sebagai Anggota Koperasi;3) Nazhir Bermitra Dengan Koperasi;4) Koperasi Sebagai Nazhir;5) Koperasi Sebagai Penyalur Hasil/Manfaat Harta
Benda Wakaf.
MODEL DEPUTI KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KUKM
23
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN MODEL DEPUTI KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KUKM
Membentuk KOPERASI:
1 . Koperasi Konsumen
2 . Koperasi Produsen
3 . Koperasi Pemasaran
Min. 20 orang membentuk koperasi
Harta Wakaf
Harta Wakaf
NAZHIR/Penerima Wakaf
Bukan NAZHIR
1. Nazhir Membentuk Koperasi
24
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN MODEL DEPUTI KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KUKM
KOPERASI
Harta Wakaf Harta Wakaf
NAZHIR/Penerima Wakaf
ANGGOTA KOPERASI
BUKAN NAZHIR
2. Nazhir Sebagai Anggota Koperasi
25
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
NAZHIR
KOPERASI
BERMITRA
MENGELOLA:
Gedung, Pasar, Kantor,
dll
MODEL DEPUTI KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KUKM
3. Nazhir Bermitra dengan Koperasi
26
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN MODEL DEPUTI KELEMBAGAAN KEMENTERIAN KUKM
4. Koperasi Sebagai Nazhir
WAKIF
Menyerahkan harta wakaf
KOPERASI
27
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
5. Koperasi Sebagai Penyalur Hasil/Manfaat Harta Benda Wakaf
WAKIF
Menyerahkan harta wakaf
KOPERASI
Menyalurkan manfaat
harta wakaf
kepada:1. Masyara
kat2. Usaha
Mikro Kecil
3. Dhuafa
28
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Bank Indonesia (Direktorat Perbankan Syariah):
Alternatif terbaik untuk Pengembangan UMKM
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
29
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
WakifUANG
SWU
Mawquf ‘alaih
KJKS
UNITPENERIMA
UNITKELOLA
UNITPENYALUR
HASIL PENGELOLAAN
LKS sbg Nazhir
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
30
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Terbaik 1KJKS sbg nazhir
UNITPENERIMA
UNITKELOLA
UNITPENYALUR
UMKM
HASIL
DANA KELOLAAN
Alternatif Terbaik Untuk Pengembangan UMKM
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
31
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Terbaik 2
Wakif
KJKS
UANG
SWUNazhir
Mawquf ‘alaih
HA
SIL
Kelola
LAPORAN
UMKMCat :Nazhir adalah anggota KJKS
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
Alternatif Terbaik Untuk Pengembangan UMKM
32
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Wakif
KJKS
UANG
SWUNazhir
Mawquf ‘alaih
HA
SIL
Kelola
HASIL
Terbaik 3
UMKMCat :Nazhir adalah anggota KJKS
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
Alternatif Terbaik Untuk Pengembangan UMKM
33
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Wakif
KJKSUANG
SWU
Nazhir A
ALT 1
wakaf uang wakaf tanah
TanahWakaf
UMKM
Wadiah nazhir A
Cat :Nazhir A adalah anggota KJKS
Contoh Kerjasama…
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
34
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
Nazhir B
Wakif
KJKSUANG
SWUNazhir A
ALT 2
TanahWakaf
Wadiah nazhir A
UMKMCat :Nazhir A adalah anggota KJKS
wakaf uang wakaf tanah
Contoh Kerjasama…
MODEL DIREKTORAT PERBANKAN SYARIAH BI
35
Mr. P
KEMENTERIAN KUKMDEPUTI
PEMBIAYAAN
36