relegiapuspita.files.wordpress.com · web viewuniversitas negeri semarang 201 3 peta kognitif...
TRANSCRIPT
PETA KOGNITIF KETRAMPILAN DASAR KONSELING
Disusun Guna Memenuhi Tugas Semseter III
Mata Kuliah Ketrampilan Dasar Konseling
Dosen Pengampu :
Muslikah, M.Pd
Oleh
Relegia Puspita 1301412032
JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
PETA KOGNITIF ATTENDING, OPENING (PEMBUKAAN), ACCEPTENCE (PENERIMAAN)
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Attending
(perhatian)
Keterampilan yang
harus dimiliki oleh
konselor untuk
memusatkan
perhatiannya
kepada klien.
Agar klien
merasa dihargai,
nyaman, dan
tercipta suasana
yang kondusif
dalam
mengungkapkan
pikiran atau
perasaan yang
dialaminya.
Posisi duduk
menghadap klien,
Melihat klien
ketika berbicara,
Mendengarkan
segala hal yang
disampaikan oleh
klien.
Klien: “Pak, saya bingung akhir-akhir ini
nilai ulangan saya sering turun karena….”
Konselor: “(tetap memandang,
mendengarkan, dan merespon apa yang
disampaikan oleh klien)”
Opening
(pembukaan)
Keterampilan yang
harus dimiliki oleh
konselor untuk
membuka ataupun
memulai
komunikasi/hubung
an dalam proses
konseling.
Membina rapport
dan untuk
memperoleh
kepercayaan dari
klien.
Mempersilahkan
duduk,
Membukakan
pintu ruang
konseling,
Dan memberi
atau menjawab
salam.
Klien: “Assalamu’alaikum bu. (sambil
membuka pintu ruang konseling)”.
“Konselor: Wa’alaikumsalam (senyum),
silahkan duduk dik”.
Klien: (duduk)
Konselor: “Ibu dengar kemarin juara 1
lomba debat mahasiwa ya?”
Klien: “Iya bu, alhamdulilah bisa juara 1
bu”.
Konselor: “Waah,hebat ya kamu
dipertahnkan itu prestasinya”
Tapi nampaknya kamu kelihatan murung,
apakah ada suatu hal yang ingin kamu
bicarakan sama Ibu?”
Acceptance
(penerimaan)
Keterampilan yang
harus dimiliki oleh
konselor untuk
menunjukkan minat
atau suatu
ketertarikan dan
pemahaman
terhadap hal-hal
yang dikemukakan
oleh kliennya.
Jika konselor
dapat menerima
kliennya, maka
tujuan dari
penerimaan ini
yaitu agar klien
dapat merasa
tenang, nyaman,
dan merasa
dihargai selama
proses konseling
itu berlangsung.
Modalita ada 2
jenis :
Verbal:
1. oh….ya,
kemudian/lalu,
2. ya….ya,
3. hem…,
4. saya
memahami,
5. saya dapat
mengerti, dan
lain
sebagainya.
Non-verbal:
Klien: “Bu, kemarin saya bertengkar
dengan sahabat saya bu..”.
Konselor: “Saya dapat memahami,
memang ada masalah apa?”
Klien: “Ceritanya panjang bu,kemarin saya
habis pinjam bukunya…….”
Konselor: “(memperhatikan sambil
memelihara kontak mata dan posisi duduk
condong ke depan)”.
1. Anggukan kepala
2. Memelihara
kontak mata
3. Posisi duduk
condong ke depan
dan lain
sebagainya.
PETA KOGNITIF
RESTATEMENT DAN PARAFRASE
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Restatement
(pengulangan)
Keterampilan yang
digunakan oleh
konselor untuk
mengulang atau
menyatakan
kembali pernyataan
klien yang
dianggap penting.
Menemukan
kembali inti dari
masalah yang
disampaikan oleh
klien.
Pengulangan kata
ex: tidak perhatian
Klien: “Bu, saya bingung dengan pacar
saya bu, dia tidak pernah sms saya,telfon
jarang, dia jarang memperhatikan saya bu”
Konselor: “Pacarmu jarang perhatian?”
Paraprashing
(parafrase)
Keterampilan
konselor untuk
menggunakan kata-
kata dalam
menyatakan
kembali esensi dari
ucapan-ucapan
klien.
Memberi arahan
jalannya
wawancara
konseling dan
menyatakan
kembali
ungkapan klien.
1. Nampaknya
yang Anda
kaatkan …,
2. Jjika Anda
berpikiran
bahwa Anda…,
3. Menurut
Anda…,
4. Anda
mengatakan
bahwa Anda.....
Klien: “Saya bingung bu. Teman kos saya
semuanya menjauhi saya, saya bertengkar
dengan teman sekamar saya, pacar saya
mendiamkan saya bu dan yang lebih parah
lagi orang tua sayapun juga cuek sama saya
bu..”
Konselor: “Jika anda berfikiran bahwa
semuanya menjauhi anda dari teman kos
anda, anda bertengkar dengan teman
sekamar anda, dan orang tua andapun tidak
perhatian dengan anda”
PETA KOGNITIF
REFLECTION OF FELLING
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Reflection of
feeling
(pemantulan
perasaan)
Keterampilan yang
digunakan oleh
konselor untuk
memantulkan
perasaan atau sikap
yang terkandung
dibalik pernyataan
klien.
1. Membantu
klien
memahami
perasaannya,
2. Mendorong
klien agar
lebih banyak
mengekspresi
kan
perasaannya,
3. Membantu
klien menata
atau mengatur
perasaannya,
4. Membantu
klien
membedakan
intensitas
berbagai
perasaan yang
ada dalam
Respon refleksi
secara visual:
1. Nampaknya
Andai…,
2. Sepertinya
Anda…
Respon refleksi
secara auditori:
3. Kedengarannya
Anda…,
4. Saya
mendengar
bahwa Anda…
Respon refleksi
secara kinestetik:
1. Saya dapat
memahami…,
2. Anda sedang…
Klien: “ Saya heran murid-murid sekarang,
diberi PR tidak mengerjakan, ulangan nilai
jelek semua, suruh presentasi laporan
kelompok tidak bisa tidak seperti dulu pada
waktu jaman saya. Dulu saya paling tertib,
mengerjekan PR tepat waktu, ulangan tidak
remidi. Beda dengan zaman dulu.
Konselor: “Kedengarannya anda sangat
kecewa sekali ya”.
dirinya.
PETA KOGNITIF
STRUCTURING
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Structuring Teknik yang 1. Agar proses Role limit: Time limit dari Konselor :
(pembatasan)
terdiri dari:
Time limit
Role limit
Problem limit
Action limit
digunakan konselor
untuk memberikan
batas-batas atau
pembatasan dalam
proses konseling.
konseling
dapat berjalan
sesuai dengan
apa yang
menjadi tujuan
dalam
konseling.
2. Agar terjalin
persamaan
pandangan
antara konselor
dengan klien.
3. Klien menjadi
siap dalam
proses
konseling.
1. Menurut
pemahaman
saya tentang
konseling
Time limit, role
limit, Action
Limit:
1. Untuk
memperlancar
proses
konseling…,
2. Perlu diketahui
bahwa...
Problem
Limit:
1. Dalam masalah
yang Anda
kemukakan tadi
terdapat…
Klien: “Bu, sekarang ini saya sedang
memiliki masalah dengan Ibu saya di
rumah. Saya ingin membicarakan hal ini
pada Ibu. Sebab masalah saya dengan Ibu
saya di rumah sudah mengganggu
konsentrasi belajar saya di sekolah”.
Konselor: “Baguslah, Anda datang kemari
untuk membicarakan masalah Anda pada
saya, akan tetapi perlu diketahui bahwa
kita hanya mempunyai waktu 45 menit
untuk membicarakan masalah ini, sebab
nanti jam 11.00 Ibu ada jam mengajar di
kelas. Oleh sebab itu, marilah kita
manfaatkan waktu yang singkat ini dengan
sebaik-baiknya”.
Role Limit :
Klien : “ Bu, saya bingung bercerita
dengan siapa lagi? Masalah di kelas gara-
gara uang khas hilang itu bagaimana bu?
Saya tidak mencurinya, tapi saya dituduh
mencuri bu..Tolong selesaikan masalah
saya bu..
Konselor : Iya, saya dapat memahami
perasaan anda. Tapi perlu anda ketahui
bahwa saya tidak dapat menyelesaikan
masalah anda, tetapi marilah kita bicarakan
bersama masalah anda itu kemudia kita
cari jalan keluarnya bersama-sama.
Problem Limit :
Klien : “ Bu, saya galau. Disaat mau ujian
semesteran seperti ini pacar saya
memutuskan saya sampai-samapi saya
malas belajar bu. Selain itu uang SPP belun
lunas padahal mau ujian bu, eh bu di
tambah saya menghilangkan uang iuran bu.
Saya harus bagaimana bu? “
Konselor : “ dalam masalah yang anda
kemukakan tadi setidaknya ada tiga
masalah yaitu masalah pribadi anda yang
putus dengan pacar anda, uang SPP belum
dilunas padahal mau ujian, dan masalah
menghilangkan uang. Nah dari masalah
ketiga tersebut mana yang mendesak untuk
dibicarkan terlebih dahulu?”
Action Limit :
Klien : “ Bu, saya putus dengan pacar saya
bu. Saya tidak mau bu putus sma dia..
(sambil menangis kencang0
Konselor : “ Iya, tenang-tenang anda boleh
bercerita apa saja disini, tetapi satu hal ya
untuk memperlancar proses konselig boleh
menangis terlalu kencang disamping
sedang ada kegiatan belajar mengajar”
PETA KOGNITIF
LEADING DAN SILENCE
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Leading
(pengarahan)
Keterampilan
konselor untuk
1. Untuk
mendorong
Lead khusus:
apa…?,
Lead Khusus :
Klien : “ Bu, saya punya pacar, kita sudah
mengarahkan
pembicaraan klien
dari satu hal ke hal
yang lain secara
langsung dan
dengan
menggunakan
kalimat tanya.
klien dalam
merespon
pembicaraan
terutama pada
awal-awal
pertemuan
2. Mengeksplora
si isi
pembicaraan
klien dengan
faktor-faktor
lain yang
signifikan.
apakah…?,
siapa…?,
dimana…?
Lead umum:
bagaimanakah…?,
coba jelaskan…?,
coba ceritakan…?
pacaran lama bu tapi dia masih saja cuek?
“
Konselor : “ Berpa lama anda pacaran
dengan dia? “
Lead Umum :
Klien: “Bu, saya punya masalah dengan
teman dekat saya bu? “.
Konselor: “Coba jelaskan kepada apa
masalah anda dengan teman anda?”
Silence (diam) Keterampilan
konselor untuk
menciptakan
suasana hening
dan tidak ada
interaksi verbal
antara konselor
dengan klien
dalam proses
1. Memberikan
kesempatan
pada klien
untuk istirahat
atau
mereorganisasi
pikiran dan
perasaannya
atau
Diam untuk
memberikan
kesempatan pada
klien untuk
istirahat sejenak
setelah
menumpahkan
perasaannya
Silince dari Konselor :
Klien: “Bu, bisa gila saya nanti bu kalau
seperti ini terus. Ini tagihan rekening listrik
menumpuk bu..
Konselor: “(diam untuk memberikan
kesempatan agar klien dapat istirahat
sejenak setelah menumpahkan
perasaannya)”.
Slince dari Konseli :
konseling. mereorganisasi
kalimat yang
akan
dikemukakan
selanjutnya.
2. Mendorong
klien atau
memotivasi
klien untuk
mencapai
tujuan
konseling.
Klien : ”(datang langsung duduk,diam)”
Ko’n : (tersenyum untuk membuka
pembicaraan) anda mempunyai masalah?
Kok datang-datang diam?”
Klien : “ tetap diam”
PETA KOGNITIF
REASSURANCE
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Reassurance
(penguatan atau
dukungan) terdiri
Keterampilan yang
dipakai oleh
konselor untuk
1. Agar klien
menjadi lebih
yakin dan
1. Prediction
reassurance(dia
wali approval
Prediction reassurance :
Klien: “Bu, saya bingung. Harus
bagaimana lagi akhir-akhir ini nilai
atas :
Prediction
reassurance
Postidion
ressauarance
Factual
ressaurance
memberikan
dukungan/penguat
an terhadap
pernyataan positif
klien.
percaya diri
terhadap
keputusan yang
telah diambil,
2. Agar klien
dapat lebih
tabah dan tegar
dalam
menghadapi
situasi atau hal-
hal yang tidak
menyenangkan
bagi dirinya.
reassurance)
lalu dilanjutkan
dengan kata:
jika-maka,
apabila-
sehingga,tidak
mustahil..., bila-
sehingga, tidak
menutup
kemungkinan.
2. Postdiction
reassurance:
setelah…, atas
usaha yang telah
Anda lakukan,
dengan upaya
yang telah Anda
lakukan…
3. Factual
reassurance:
sudah pasti…,
sudah barang
ulangan saya jelek bu. Malah kadang
mengulang, padahal saya sudah berusaha
semaksimal mungkin bu saya sudah belajar
sungguh-sungguh tapi hasilnya tetap saja
tidak sesuai dengan keinginan saya.”.
Konselor: “Bagus sekali jika Anda sudah
berusaha untuk belajar sungguh-sungguh
secara terus menerus tidak mustahil nilai
anda akan memuaskan”.
Postdicition reassurance :
Klien : “Bu, saya beberapa hari yang lalu
benar-benar merasa sendiri bu. Sahabat
yang selama ini dekat dengan saya
menjauh bu hanya gara-gara saya dianggap
penyebab putusnya hubungannya dengan
pacarnya. Padahal saya dekat saja tidak bu,
mungkin gara-gara kesalah pahaman waktu
itu pacarnya ke kosan mengantarkan titipan
untuk dia eh saya malah dikira merebutnya
bu. Untunglah bu dia bisa menerima alasan
saya dan mau berhubungan dengan saya
lagi walaupun belum sedekat dulu.
tentu…
Jenis Approval
reassurance:
bagus sekali,
baik sekali, luar
biasa, dan lain
sebagainya.
Konselor : “Bagus..bagus.., setalah anda
berusaha menjelaskan kepada sahabat anda
tentang kesalah pahaman tersebut ternyata
sahabat anda mau berhubungan dengan
anda lagi. “
Factual Reassurance :
Klien : “ Bu, saya mempunyai sahabat
sejak SD yang mana dia pintar, cantik dan
pendiam bu. Tapi saya kaget bu kemarin
saya di beri tahu bapak saya kalau dia
hamil diluar nikah padahal dia sangat
pendiam bu.”
Konselor : “ Iya, anda yang menjadi
sahabatnya sejak kecil sudah pasti kaget ya
mendengar berita sahabat anda yang
pendiam, pintar , alim hamil diluar nikah.”
PETA KOGNITIF
REJECTION dan advice
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Rejection
(penolakan)
Keterampilan
konselor untuk
melarang klien
melakukan
perilaku,
pemikiran, dan
1. Untuk
mengarahkan
atau membatasi
perilaku klien
yang
berbahaya.
Penolakan secara
halus:
Coba pikirkan
lagi…
Penolakan secara
langsung:
Klien: “Bu, saya kan butuh pekerjaan ya.
Kemarin teman saya menawari saya jualan
bu tapi tidak tau itu jualan apa seperti obat-
obatan bu. Dan itu tidak ada label obat
resmi. Saya bingung bu, saya ambil apa
tidak ya bu pekerjaan tersebut secara saya
perasaan yang
akan
membahayakan/m
erugikan dirinya
atau orang lain.
2. Agar klien
memikirkan
kembali
rencana yang
telh
diputuskan.
3. Mendorong
klien
menempuh
tindakan lain
sebagai
pengganti
tindakan yang
merugikan.
4. Mencegah
klien
melakukan
tindakan yang
merugikan
dirinya.
1. jangan…jangan
Anda berbuat
seperti itu,
2. saya tidak
setuju dengan
rencana Anda…
benar-benar membutuhkan pekerjaan“
Konselor: “Coba pikrikan kembali apa
pekerjaan yang belum jelas itu sudah tentu
halal? Iya kalau itu bisa termasuk sejenis
narkoba, kalau tidak sih bisa anda ambil
pekerjaan tersebut tapi kalau itu pekerjaan
haram ibu sarankan jangan”.
Advice (saran
atau nasehat)
Keterampilan
konselor untuk
1. Agar klien lebih
jelas dan lebih
1. Advice
Langsung
Advice langsung
Klien: “ Bu, saya sebenarnya ingin
Ada 3 advice :
Advice
langsung
Advice
Persuasif
Advice
Alternatif
memberikan
nasehat atau saran
pada klien.
Jenisnya :
1. Advice
langsung :
saran/nasehat
yang diberikan
langsung klien
berupa fakta
jika klien sma
sekali tidak
punya informasi
2. Advice
persuasive :
saran/nasehat
yang diberikan
konselor
bilamana klien
mengemukakan
alasan-alasan
logis dan dapat
pasti mengenai
apa yang akan
dikerjakan.
(advice
persuasif).
2. Agar klien
mengetahui
fakta mengenai
informasi yang
sama sekali
belum klien
ketahui (advice
langsung)
Agar klien
mangetahui
kelebihan dan
kekurangan setiap
alternatif pilihan
(advice
alternatif).
a. “Sebaiknya
anda...”
b.“Seyogyanya...”
c.“Semestinya…”
2.Advice
Persuasif
a. “Berdasarkan
yang anda
ceritakan…
maka.....”
b. “Berdasarkan
alasan Anda…
maka…”
c. “Sesuai
pernyataan anda…
maka…”
3. Advice
Alternative
a. “Mari kita
berwirausaha tapi tidak ada modal katanya
bisa pinjam di bank ya bu tapi saya tidak
tau caranya. Apa ibu bisa memberi tahu
caranya supaya bisa mendapat pinjaman di
bank untuk modal usaha?”
Konselor : “ iya kebetulan ibu juga sering
meminjam modal dari bank, gampang saja
apabila kan meminjam modal. Tapi
sebaiknya anda datang kebank sendiri saja
supaya lebih jelas syarat apa saja yang
dibutuhkan.
Advice persuasive :
Klien : “ Bu, saya sebenarnya merasa
menajdi anak manja dikeluarga bu. Setiap
bulan dikasih uang bulanan terus iya
bapak, ya kakakku kadang kalau habis
ditengah jalan diberi lagi. Saya merasa
tidak bisa mandiri bu, saya ingin mencari
uang tambahan sendiri.
Konselor : “ Berdasarkan alasan anda
bahwa anda merasa menjadi anak manja
diterima
rencana yang
akan dilakukan
3. Advice
alternative :
nasihat/saran
yang diberikan
konselor setelah
klien
mengetahui
kelebihan dan
kelemahan
setiap
alternative.
bicarakan
bersama…”
b. “Mari kita
diskusikan
bersama…”
dan tidak bisa mandiri maka keinginan
untuk mencari uang tambahan sendiri itu
merupakan ide yang bagus selagi kamu
mampu. “
Advice Alternative:
Klien : “ Pak, bagaimana ini besok saya
mendapatkan panggilan kerja didua tempat
dengan waktu yang sama yang satu di
Semarang yang satu di Jakarta. Pekerjaan
itu kedua-duanya sangat saya minati pak
selama ini. Saya bingung harus memilih
yang man? “
Konselor : “ Baiklah, mari kita bicarakan
bersama keuntungan dan kerugian apabila
anda memilih perkajaan di Semarang dan
di Jakarta, sehingga nanti kita temukan
pilihan yang paling menguntungkan bagi
anda”.
PETA KOGNITIF
KONFRONTASI
No.
Jenis Definisi Tujuan Modalita Aplikasi
1. Konfrontasi Konfrontasi adalah keterampilan/ teknik yang digunakan oleh konselor untuk menunjukkan adanya
1. Menyadarkan klien akan adanya kesenjangan-kesenjangan, perbedaan-perbedaan dalam
a. Kata-kata pem-
buka
b. Tadi Anda
mengatakan
bahwa...sementara....
c. Tadi Anda berkata
Contoh 1: Antara pernyataan dan tingkahlaku non verbal:Ko’r : “Bagaimana dengan
nilai ulanganmu?”
Ko’i :“Em.. (dengan kecap)
bagus sih bu (sambil
kesenjangan, diskrepansi atau inkongruensi dalam diri klien dan kemudian konselor mengumpan balikkan kepada klien.
pemikiran dan tingkah lakunya2. Agar calon
konselor
mempunyai daya
kritis terhadap
factor diskrepansi
atau inkonsistensi
dari diri klien
3. Agar calon
konselor mampu
membuat kalimat-
kalimat konfrontasi
yang baik
4. untuk membuat
orang agar meng-
ubah pertahanan
yang telah di-
bangun & untuk
meningkatkan
komunikasi terus
terang
bahwa.....tetapi....
d. Semula Anda
berkata bahwa......,
belakangan.....
e. Awalnya Anda
mengatakan.......,
terakhir.....
muka merenung)”
Ko’r :”Anda mengatakan
bagus, tetapi suara Anda
kedengarannya menurun.”
Contoh 2: Tidak konsisten
antara apa yang diinginkan
dan apa yang dilakukan oleh
klien:
Ko’r : “Bagaimana nilai anda
tadi ?”
Ko’i : “Memuaskan bu
(sambil mimic muka sedih)”
Ko’r : “Anda sudah bisa
meraih juara 1 lagi? “
Ko’i : “Sudah, bu (tetap
menunduk)”
Ko’r : “Semula Anda berkata
bahwa anda sudah bisa
move on dari mantan
pacar anda sementara
anda juga sering
menangisinya ketika mau
tidur. ”
Contoh 3 Antara dua pernyataan:Ko’r : “Apa Anda sudah bisa move on lagi?’Ko’i : “sudah bu, saya
sudah mempunyai pacar baru tapi kadang saya mengingatnya bu. Saya tiap mau tidur kadang masih menangisinya bu”.”
Contoh 4 Antara dua tingkah laku non verbal:Ko’r : “Apakah Anda merasa sehat setelah kehujuanan permainan sepak bola tadi?” Ko’i : “Iya saya merasa
baik-baik saja, bu.
(sambil menggigil mendekap tangannya)
Ko’r : “Anda mengatakan merasa baik-baik saja, namun sikap Anda menunjukkan bahwa Anda sedang sakit”
Peta kognitif
Klarisifaksi dan interpretation
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Clarification Keterampilan
konselor untuk
mengungkapkan
kembali isi
pernyataan klien
dengan
menggunakan
kata-kata baru dan
segar.
1. Mendorong
klien untuk
melakukan
elaborasi
2. Memeriksa
ketepatan apa
yang didengar
konselor
terhadap
pesan-pesan
klien
3. Memperjelas
pesan-pesan
yang samar
atau
membingungka
n.
1. Pada
dasarnya…
2. Pada intinya…
3. Pada
prinsipnya…
4. Dengan kata
lain….
Klien: “ Bu, saya dijodohkan orang tua
saya dengan laki-laki tetangga saya bu
padahal saya sudah pernah bicara dengan
ibu saya kalau saya trauma dengan orang
desa seperti mantan saya itu?”.
Konselor: “ Pada intinya anda
beranggapan bahwa laki-laki yang akan
dijodohkan dengan anda itu sama dengan
mantan pacar anda? “
Interpretasi
(penafsiran)
Ada 3 jenisnya :
Interprtasi
Keterampilan
konselor dimana
berarti atau karena
tingkah laku klien
Membantu klien
agar lebih
memahami diri
sendiri bilamana
1. Interpretasi
ganda :
Dilihat dari
perilaku dan
Interpretasi ganda :
Klien : “ saya ingin bercerita bu tentang
pacar saya, dia baik sekali dari sikapnya bu
selalu mengingatkan saya untuk selalu
ganda
Interpretasi
tunggal
Interpretasi
Informasi
ditafsirkan atau
diduga dan
dimengerti dengan
dikomunikasikan
pada klien.
Dari 3 jenis :
Interpretasi
ganda : dilihat
dari non verbal
dan perkataan
Interpretasi
tunggal :
dilihat dari non
verbal saja
Interpretasi
informasi :
dilihat dari
pernyataannya.
klien bersedia
mempertimbangk
annya dengan
pikiran terbuka.
perkataan anda,
sepertinya …..
2. Interpretasi
tunggal :
Sepertinya anda…
3. Interpretasi
informasi :
Dari pernyataan
anda tadi anda
menyebutkan …
Apakah anda
bermaksud..
solat, mengaji. (sambil menunduk)
Konselor : “Dilihat dari perilaku dan
perkataan anda, sepertinya anda kecewa
dengan pacar anda?”
Interpretasi tunggal :
Klien : ( menangis dan menunduk)
Konselor : “ sepertinya anda sedang
kecewa dan sedih ya? “
Interpretasi Informasi :
Klien : “ Saya ini sering gugup bu didepan
kelas kalau disuruh maju, tapi kemarin
teman saya malah fatal bu didepan kelas
suruh berpidato malah ngompol “
Konselor : “ Anda mengatakan bahwa anda
sering gugup kettika disuruh maju, lalu
anda juga menceritakan bahwa teman anda
lebih parah lagi yaitu mengompol didepan
kelas. Apakah anda bermaksud bahwa ada
yang lebih parah dari anda ketika maju di
depan kelas? “
PETA KOGNITIF
SUMMARY DAN TERMINATION
Keterampilan Definisi Tujuan Modalita Contoh Aplikasi
Summary
(ringkasan atau
1. Keterampilan
konselor untuk
1. Membantu
klien dan
Summary bagian:
untuk sementara
Summary bagian:
Konselor: “Sampai saat ini dari
kesimpulan) menyimpulkan
atau meringkas
mengenai apa
yang telah
dikemukakan
klien pada
proses
komunikasi
konseling
2. proses
memadukan
beberapa ide
dan perasaan
dalam satu
pernyataan pada
akhir suatu
proses
wawancara
konseling.
konselor dalam
menggabung
bagian-bagian
yang telah
dibicarakan
2. M
engklarifikasi
dan
memfokuskan
sejumlah ide
yang
bertebaran
3. Mmembantu
klien
menyadari
kemajuan yang
telah
dicapainya,
membantu
mengakhiri
proses
wawancara
ini…, sampai saat
ini…, sejauh ini…,
selama ini…
Summary
akhir/keseluruhan
: sebagai
kesimpulan
akhir…, sebagai
puncak
pembicaraan
kita…, sebagai
penutup
pembicaraan
kita…, dari awal
hingga akhir
pembicaraan
kita…
pembicaraan yang telah kita lakukan dapat
diambil kesimpulan bahwa kita telah
membahas masalah mengenai hubungan
anda dengan pacar anda . Jadi sekarang
marilah kita cari cara-cara yang dapat
membantu Anda untuk mengatasi masalah
tersebut”.
Summary akhir:
Konselor: “Dari awal hingga akhir
pembicaraan kita, Anda berbicara
mengenai masalah pacar anda yang tidak
kunjung selesai malah menganggu belajar
anda . Oleh sebab itu, mulai besok Anda
dapat belajar dengan menggunakan
beberapa cara efektif yang tadi telah kita
bicarakan”.
konseling.
4. Memberi
keyakinan
kepada klien
bahwa
konselor
meresapi pesan
klien.
Termination
(pengakhiran)
Keterampilan
konselor untuk
mengakhiri
komunikasi
konseling, baik
untuk dilanjutkan
pada pertemuan
selanjutnya
maupun
mengakhiri karena
komunikasi
konseling benar-
benar berakhir.
Memiliki peta
kognitif
perjalanan
konseling, yaitu
apa dan
bagaimana tahap-
tahap yang telah
dilalui dan apa
yang merupakan
tahap konseling
mendatang,
mencapai
pemahaman
antara konselor
1. Baik, waktu telah
menunjukkan…
sesuai dengan
kesepakatan…
2. tidak terasa
sudah…menit,
sesuai dengan
apa yang sudah
kita sepakati…
3. Non verbal:
melihat jam,
melihat kondisi
klien, menata
buku, dan lain-
Konselor: “Tdak terasa sudah 45menit,
sesuai dengan apa yang sudah kita
sepakat tadi bahwa pertemuan ini hanya
45 menit, maka marilah kita akhiri
pertemuan ini dan dapat dilanjutkan
minggu depan.
dan konseli
mengenai apa
yang telah
berhasil dicapai
bersama dalam
konseling,
mengkomunikasi
kan keperluan
penyesuaian
konseli terhadap
pengambilan
tanggungjawabny
a seusai proses
konseling,
memelihara
persepsi yang
pantas pada
konseli tentang
penerimaan dan
pemahaman
konselor.
lain.