bappeda.babelprov.go.idbappeda.babelprov.go.id/sites/default/files/dokumen... · web view(staf yang...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rakhmat, taufik dan
hidayah-Nya dengan perkenan dan ridho-Nya semata Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah
(Renja SKPD) ini dapat tersusun.
Penyusunan Renja SKPD ini sebagai implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Nomor 6 Tahun 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 – 2017, serta Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong
Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 – 2017.
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2014 sebagai penjabaran Rencana Stategis
Satuan Polisi Pamong Praja Tahun 2012–2017 merupakan dokumen perencanaan yang akan
dilaksanakan pada tahun yang akan datang dan merupakan penjabaran rincian mengenai program,
sasaran dan capaian sesuai prioritas yang disusun oleh masing-masing SKPD termasuk Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Demikian Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
Tahun 2014 disusun, atas dukungan semua pihak, teriring ucapan terima kasih dan semoga
bermanfaat. Amin.
Pangkalpinang, Desember 2013
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJAPROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Drs. MARWAN MUCHTAR, M.M.Pembina Utama Madya
NIP. 19571223 198103 1 005
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan Pembangunan daerah adalah suatau proses penyusunan tahapan-tahapan
kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan
dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam
suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Untuk melaksanakan pembangunan
daerah diperlukan berbagai dokumen perencanaan yang terkait, seperti Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk periode 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk periode 5 (lima) tahun, Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) untuk periode 1 (satu) tahun, Rencana Strategis (Renstra) SKPD untuk periode 5
(lima) tahun, serta Renja (Rencana Kerja) SKPD yang merupakan dokumen perencanaan untuk
periode (1) satu tahun.
Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan salah satu Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dibentuk dengan Peraturan
Daerah (Perda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
dan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 48 tahun 2013 tentang Uraian Tugas
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sebagai salah satu SKPD satpol
PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung wajib memiliki dokumen perencanaan Renstra SKPD dan
Renja SKPD. Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 54 Tahun
2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Penggendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan, maka proses
penyusunan Renja SKPD Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri atas, pertama
persiapan penyusunan Renja SKPD, dengan agenda kerja pembentukan tim penyusunan Renja
SKPD, orientasi mengenai Renja SKPD, penyusunan agenda kerja, dan pengumpulan data dan
informasi. Kedua penyusunan rancangan Renja SKPD yang meliputi tahapan kegiatan perumusan
rancangan Renja SKPD dan tahapan penyajian rancangan Renja SKPD.
Dalam Penyusunan Renja SKPD ini diperlukan keterkaitan dokumen perencanaan lainya,
Renja SKPD dibuat dengan mengacu pada Renstra SKPD dan RKPD Pemerintan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yang secara keseluruhan harus sinkron dengan dokumen perencanaan
RPJP Nasional, RPJD Daerah, RPJMD Daerah, selanjutnya Renja SKPD di implementasi ke dalam
Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD sebagai penjabaran APBD Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung.
1.2. Landasan Hukum
Landasan hukum yang dijadikan dasar dalam penyusunan Renja Satpol PP Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014 adalah:
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan
Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan,
Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat, dan Kabupaten Belitung Timur di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 tahun
2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4268);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4355);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4335);
6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
7. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3952);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomro 4437) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintah Daerah, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 38,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4493);
9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4578);
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4663);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4663);
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan , Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana yang telah diubah menjadi Peraturan Menteri
Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2007);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan
Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Penggendalian, dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
18. Peraturan Daerah Provinsi Kepualauan Bangka Belitung Nomor 10 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2007 Nomor 4 Seri E);
19. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2007 Nomor 6 Seri E);
20. Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 1 tahun 2013 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung;
21. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 48 tahun 2013 tentang Uraian Tugas
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari penyusunan Renja SKPD Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung tahun 2014 adalah:
1. Mendukung upaya pencapaian visi dan misi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang tertuang
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2012-
2017, serta visi dan misi SKPD Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
2. Sebagai dokumen penjabaran Renstra SKPD dan pedoman bagi Satpol PP Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung dalam melaksanakan program dan kegiatan tahun 2014;
3. Mewujudkan keterkaitan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengendalian dan
pengawasan program dan kegiatan tahun 2014.
1.4. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Renja Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2014
adalah bab I Pendahuluan meliputi, latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan dan
sistematika penulisan. Bab II Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu meliputi, evaluasi
pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD, isu-isu penting penyelenggaraan
tugas dan fungsi SKPD. Bab III Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, meliputi telaahan terhadap
kebijakan nasional dan provinsi, tujuan dan sasaan Renja SKPD, program dan kegiatan. Bab IV
Penutup.
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU
2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD
Sebagaimana amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, setiap
dokumen perencanaan harus dievaluasi dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu Renja Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2014 juga harus dilakukan evaluasi.
Evaluasi terhadap Renja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2013 meliputi 3 (tiga) hal, yaitu kebijakan perencanaan program & kegiatan, pelaksanaan rencana
program & kegiatan, dan hasil rencana program & kegiatan.
Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2014, memperhatikan beberapa unsur pokok sebagai mana berikut :
a. Masalah - masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya;
b. Tujuan yang dikehendaki;
c. Sasaran – sasaran dan prioritas untuk mewujudkannya;
d. Kebijakan – kebijakan untuk melaksanakannya serta seksi pelaksana;
Penyusunan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2014 juga memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
a. Hasil evaluasi capaian kinerja tahun 2013 sebagai entry point dalam penyusunan perencanaan
tahun 2014;
b. Memperhatikan keberlanjutan (sustainable development) untuk menjaga stabilitas dan konsistensi
pembangunan. Masalah – masalah yang dihadapi dan sumber daya yang akan digunakan serta
pengalokasiannya;
Evaluasi pelaksanaan Renja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung s.d. tahun 2013 sebagai berikut:
Program dan Kegiatan Anggaran Indikator Target Kinerja
Realisasi Kinerja
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran- penyediaan jasa surat
menyurat- penyediaan jasa
komunikasi, sumber daya air dan listrik
- penyediaan jasa jaminan pemeliharaan kesehatan PNS
- penyediaan jasa administrasi keuangan
- penyediaan jasa kebersihan kantor
- penyediaan ATK
- penyediaan barang cetak dan penggandaan
7.000.000
34.980.000
42.020.000
42.600.000
38.440.650
80.000.125
27.000.000
- ketersediaan selama 1 tahun
- Ketersediaan selama 1 tahun
- jumlah anggota pol pp
- ketersediaan selama 1 tahun
- ketersediaan selama 1 tahun
- ketersediaan selama 1 tahun
- ketersediaan selama 1 tahun
12 bulan
12 bulan
200 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
182 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
- penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
- penyediaan bahan bacaan peraturan perundang-undangan
- penyediaan bahan logistik kantor
- penyediaan makanan dan minuman
- rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
4.798.000
139.800.000
4.000.000
17.200.000
6.000.000
298.123.000
- ketersediaan selama 1 tahun
- jumlah peralatan dan perlengkapan
- ketersediaanselama 1 tahun
- ketersediaan selama 1 tahun
- ketersediaan selam 1 tahun
- ketersediaan selama 1 tahun
12 bulan
27 unit
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
27 unit
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur- pengadaan meubelair
- Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
- Pemeliharaan rutin berkala peralatan dan perlengkapan gedung kantor
94.900.000
194.270.000
40.000.000
- jumlah unit meubelair
- jumlah bulan pemeliharaan
- jumlah bulan pemeliharaan rutin
69 unit
12 bulan
12 bulan
69 unit
12 bulan
12 bulan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur- Pengadaan pakaian dinas
beserta perlengkapannya- Razia kedisiplinan PNS
provinsi
11.760.000
311.400.000
- jumlah pakaian dinas
- jumlah bulan razia kedisiplinan PNS
4 pakaian
12 bulan
4 pakaian
12 bulan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur- Rapat koordinasi Satpol
PP se Provinsi Kep. Babel dengan PPNS
- Pelatihan dasar Satpol PP
- Bintek penyuluhan bagi Satpol PP kabupaten dan kota provinsi kep Babel
- pengiriman peserta diklat peningkatan kompetensi aparatur
- instruktur kegiatan upacara
- pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan Satpol PP
- pelatihan pengendalian massa/unjuk rasa
- pembinaan aparat satpol pp dalam menciptakan
139.703.200
174.882.500
153.780.000
151.000.000
102.480.000
98.560.000
340.994.000
56.420.000
- Jumlah rakor
- jumlah anggota polpp
- jumlah peserta bimtek
- jumlah peserta diklat
- jumlah bulan kegiatan instruktur
- jumlah bulan pengawasan dan pengendalian
- jumlah anggota pelatihan unjuk rasa
- jumlah aparat polpp
1 kali
35 orang
40 orang
40 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
48 orang
1 kali
35 orang
40 orang
12 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
48 orang
ketertiban umum
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal- pelatihan rutin
kemampuan bela diri satpol pp
- pengamanan/pengawalan pimpinan daerah serta orang-orang penting
- penertiban terhadap pelanggar perda yang berdampak terhadap peningkatan PAD
- patroli kawasan terpadu
159.750.000
116.800.000
111.000.000
135.600.000
- jumlah peserta pelatihan bela diri
- jumlah bulan pengamanan/pengawalan
- jumlah bulan penertiban perda
- jumlah bulan patroli
190 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
190 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
Peningkatan penguatan satuan polisi pamong praja- operasional satpol pp 3.844.400.00
0- operasional polpp
selama 1 tahun12 bulan 12 bulan
Pengadaan makanan tambahan bagi satuan polisi pamong praja- pengadaan makanan
tambahan bagi satpol pp
- gelar pasukan ketentraman dan ketertiban umum
1.297.200.000
98.470.000
- ketersediaan makanan tambahan selam 1 tahun
- terlaksananya gelar pasukan
12 bulan
7 kab/kota
12 bulan
7 kab/kota
Dari Tabel Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra
SKPD Tahun 2013 di atas dapat kita lihat bahwa Satpol PP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
melaksanakan 6 program dan 33 kegiatan. Keenam program dimaksud adalah program pelayanan
administrasi perkantoran, program peningkatan sarana dan prasarana aparatur, program peningkatan
disiplin aparatur, program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, program pemeliharaan
kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal, dan program peningkatan penguatan satuan polisi
pamong praja. Dari tabel itu juga hampir semua target kinerja kegiatan dapat direalisasi 100 persen,
hanya 2 (dua) kegiatan yang tidak mencapai 100 persen, diantaranya kegiatan pengiriman peserta
diklat peningkatan kompetensi dan kegiatan penyediaan jasa pemeliharaan kesehatan, hal tersebut
dikarenakan tidak sesuainya jumlah anggaran dengan jumlah target yang ditetapkan, dan target
kinerja kegiatan belum disusun dengan kondisi real jumlah pegawai.
Khusus untuk program peningkatan sumber daya manusia kami merasakan anggaran yang
tersedia jauh dari ideal, karena berdasarkan Peraturan Pemerintah Rebuplik Indonesia Nomor 6
Tahun 2010 Tentang Pedoman Satuan Polisi Pamong Praja, pada bab IV perihal pengangkatan dan
pemberhentian, persyaratan untuk dapat diangkat menjadi Anggota Satuan Polisi Pamong Praja
yaitu :
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Berijasah sekurang – kurangnya SLTA dan atau serendah rendahnya berpangkat Pengatur Muda
(II/a);
c. Tinggi Badan sekurang – kurangnya 160 cm untuk laki – laki dan 155 cm untuk perempuan;
d. Umur sekurang – kurangnya 21 tahun;
e. Sehat jasmani dan rohani;
f. Lulus Pendidikan dan Pelatihan Dasar Satuan Polisi Pamong Praja.
Sehubungan dengan hal diatas, maka pengelolaan pengembangan kualitas Sumber Daya
Manusia harus terus diupayakan secara terencana dan sistematis agar kapasitas personil baik
individu maupun ketika berada di dalam kelompok bidangnya bisa ditingkatkan dan dikembangkan
untuk dapat lebih proaktif dan secara kolektif bisa menentukan masa depan organisasi Satuan Polisi
Pamong Praja. Kapasitas ideal yang dapat dikembangkan dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia
antara lain mencakup lima aspek masing-masing :
1. Kapasitas untuk berkreasi atau berproduksi;
2. Pemerataan distribusi kompisisi personil sesuai kapasitas dan kualifikasinya;
3. Pemberian keleluasaan dan wewenang;
4. Kesempatan untuk berkembang (sustainable);
5. Kesadaran akan interdepensi.
Lima aspek pengelolaan Sumber Daya Manusia sebagaimana disebutkan di atas dapat
dianggap penting untuk dikembangkan, mengingat unsur dominan dalam manajemen yang berfungsi
menggerakkan sumber daya yang ada serta dapat berperan dalam mengelola dan mendukung kinerja
sebuah organisasi/kelembagaan, yaitu faktor manusia. Karena dengan memiliki dukungan Sumber
Daya Manusia yang berkualitas dan mumpuni tentu akan menjadi modal dasar potensial sebagai
salah satu sumber daya yang sangat berpengaruh dalam menentukan dan menggerakkan segenap
potensi yang ada dalam rangka pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu, maka Satuan Polisi
Pamong Praja sebagai sub ordinansi dari organisasi Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung, tentunya tidak bisa menghindar, apalagi mengesampingkan peran penting dari variabel ini,
terutama dalam pencapaian target Tujuan dan Sasaran sebagaimana yang ditetapkan dalam Renstra
unit kerjanya.
Untuk dapat mendukung pemberdayaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia pada
Satuan Polisi Pamong Praja, selain diupayakan melalui rekruitmen yang selektif didasarkan pada
kecakapan fisik dan mental, juga mempertimbangkan latar belakang pendidikan, yang pada
gilirannya nanti akan terus dikembangkan lebih lanjut melalui mekanisme perkembangan pegawai
pada program Diklat Penjejangan maupun Diklat Fungsional. Sehingga ke depan diharapkan ada
perhatian yang lebih pada program peningkatan sumber daya manusia Anggota Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2.2. Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang terdiri dari 6 Kabupaten dan 1
Kotamadya serta Sumber Daya Alam dan kondisi Demografis penduduk yang beraneka ragam
sangat dimungkinkan menimbulkan gangguan ketentraman dan ketertiban. Unjuk rasa yang marak
di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung juga tetap menjadi perhatian Satuan Polisi Pamong
Praja.
Dalam menyelenggarakan fungsi dan tugas pokok untuk mewujudkan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum serta Penegakan Peraturan Daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
Satuan Polisi Pamong Praja semakin berperan aktif dan profesional dalam melaksanakan tugas
dengan selalu tampil terdepan sebagai motivator.
Perkembangan ekonomi mikro melalui tingkat penyebaran tempat usaha di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung relatif berkembang cukup pesat dari tahun ke tahun. Salah satu
indikator pertumbuhan ini dapat dilihat dari tingkat kepatuhan dan kesadaran pelaku usaha atau
wajib pajak/wajib retribusi dalam mentaati kebijakan/regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah
Kabupaten Tegal melalui penetapan Peraturan Daerah dalam mendukung peningkatan iklim usaha.
Disamping dinas teknis yang membidangi fungsi sosialisasi, pengawasan dan pelayanan
masyarakat, masih tetap dibutuhkan instrumen pendukung dalam rangka menunjang peningkatan
Pendapatan Asli Daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Instrumen dimaksud dibutuhkan
karena berdasarkan data yang ada, jumlah tingkat pelanggaran terhadap Peraturan Daerah di
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menunjukkan angka variatif dan senantiasa fluktuatif dari
tahun ke tahun. Instrumen pendukung dimaksud adalah pemberdayaan Satuan Polisi Pamong Praja,
melalui usulan anggaran Pendidikan dan Latihan Penyidik Pegawai Negeri Sipil ( PPNS ).
Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung:
Faktor Internal :
a. Masih perlunya kualitas dan kuantitas personil;
(Staf yang telah mengikuti latihan dasar Satpol PP bagi staf maupun pejabat eselon masih sedikit,
kurangnya tenaga PPNS, serta tenaga teknis lainnya )
b. Masih belum mencukupinya sarana dan prasarana;
c. Masih perlunya penambahan Anggaran.
Faktor Eksternal :
a. Masih banyaknya penyimpangan Pelanggaran Peraturan Daerah;
b. Meningkatnya Kriminalitas dan gangguan ketentraman dan ketertiban umum;
c. Sering terjadinya demo atau unjuk rasa;
d. Bencana alam yang tidak bisa diprediksikan
Untuk mencapai target yang telah ditetapkan langkah kegiatan yang perlu diambil (dan ini
tentunya harus diimbangi dengan penyediaan anggaran yang cukup) adalah :
a. Melakukan pemantauan gangguan Trantibum dengan dinas terkait di jalan, tempat hiburan,
pemukiman penduduk dan ruang umum;
b. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung operasional Satuan Pol PP;
c. Penyebarluasan informasi dan sistem tanggap pengaduan masyarakat terhadap pelanggaran
ketertiban, ketentraman dan keindahan;
d. Pendidikan dan Pelatihan PPNS bagi aparat Satpol PP;
e. Mengadakan patrol dengan melakukan koordinasi dengan Pemeritah Kabupaten/Kota dan dinas
terkait yang menyangkut penegakan peraturan daerah;
f. Mengadakan patrol dengan melakukan koordinasi dengan Pemeritah Kabupaten/Kota dan dinas
terkait yang menyangkut penegakan peraturan daerah.
2.3. Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
Menumbuhkembangkan kegiatan ketentraman dan ketertiban yang sudah terbangun selama
ini adalah lebih banyak dalam bentuk kemitraan, peran serta masyarakat diharapkan lebih
ditingkatkan lagi, melalui :
a. Peningkatan pelayanan masyarakat, dalam rangka mengantisipasi dinamika akselerasi reformasi
yang demikian cepat sering bebenturan dalam memandang kewajiban selaku pengajar
masyarakat, juga perlu dikaji lebih mendalam guna menyikapi berbagai opini dan benturan yang
terjadi dalam pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, disamping perlunya dibangun Citra
Satuan Polisi Pamong Praja sebagai pendukung POLRI yang mahir, terampil, bersih dan
berwibawa satu sebagai pelayan, pelindung, pengayom dan pembimbing masyarakat.
b. Pembinaan melalui pendidikan dan pelatihan atau bimbingan tehnis dan pengawasan terhadap
bentuk – bentuk pengawasan swakarsa sebagai pengemban fungsi Satuan Polisi Pamong Praja
yang memiliki kewenangan terbatas pada bidangnya masing – masing. Bentuk – bentuk
pengawasan swakarsa ini diharapkan berperan aktif dalam mengantisipasi dan menanggulangi
setiap gejala yang timbul dalam masyarakat dengan cara mencermati setiap gejala awal dan
menemukan sinyal penyebabnya yang bersifat laten potensial pada sumbernya melalui upaya –
upaya yang mengutamakan tindakan – tindakan pencegahan dan penangkalan. Usaha pencegahan
atas timbulnya ancaman/ gangguan keamanan dan ketertiban melalui kegiatan pengaturan
penjagaan, pengawasan dan Patroli serta kegiatan lain yang disesuaikan dengan kebutuhan
sehingga tercipta lingkungan yang aman, tertib dan teratur.
c. Masalah anggaran dan lemahnya koordinasi sehingga upaya penegakan Peraturan Daerah yang
dilakukan satuan Polisi Pamong Praja tidak maksimal dan memperoleh hasil yang diharapkan.
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi
Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
merupakan bagian dari Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, sistem perencanaan
pembangunan provinsi, serta bagian dari sistem perencanaan Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung. Oleh karena itu, Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung seharusnya bersinergi dengan dokumen perencanaan lain, baik di tingkat
Pusat, seperti RPJP Nasional, RPJM Nasional, RKP Nasional; maupun di tingkat Provinsi,
seperti RPJM Provinsi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung 2007–2012,
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
Maksud penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung untuk Periode satu Tahun anggaran dan mempunyai fungsi :
a. Menjadi acuan bagi seluruh komponen yang ada di Satuan Polisi Pamong Praja ( Bagian
Tata Usaha, Seksi Operasional dan Penindakan, Seksi Ketentraman dan Ketertiban dan
Seksi Pembinaan Umum ), karena memuat seluruh kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja;
b. Menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Anggaran ( RKA ) selama satu tahun;
c. Menciptakan kepastian kebijakan, yang merupakan komitmen Satuan Polisi Pamong Praja.
Sedangkan tujuan dari penyusunan Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2012 adalah:
a. Menjabarkan Rencana Strategis Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung Tahun 2007-2012 dalam rencana Program kegiatan Prioritas Satuan Polisi
Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun Anggaran 2012;
b. Menjadi pedoman dalam pelaksanaan Program Kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja
Tahun Anggaran 2012;
c. Menjadikan acuan bagi seluruh seksi di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung dalam rangka penyelengaraan Pemerintahan dan
Pembangunan, karena memuat kebijakan publik;
d. Menciptakan kepastian dan sinergitas perencanaan program dan kegiatan diantara seksi-
seksi di lingkup Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
e. Mewujudkan efisiensi dan efektifitas dalam perencanaan alokasi anggaran yang ada dalam
Satuan Polisi Pamong.
3.3 Program dan Kegiatan
Untuk mewujudkan keberhasilan Tujuan dan Sasaran, Satuan Polisi Pamong Praja
memerlukan Strategi dengan faktor-faktor pendukung serta memperhatikan potensi peluang
dan kendala yang mungkin timbul, dapat dilakukan analisa SWOT sebagai berikut:
1. FAKTOR LINGKUNGAN INTERNAL:
a. KEKUATAN [STRENGTH]
1
.
UU No. 32 Tahun 2004;
2
.
PP No. 6 Tahun 2010;
3
.
Sumber Daya Manusia;
4
.
Sarana dan Prasarana;
5
.
Dukungan Anggaran;
6
.
Kondisi Kerja yang produktif.
b. KELEMAHAN [WEAKNESSES]
1
.
Kurangnya analisa lapangan [Masyarakat] dalam menentukan Kebijakan
Operasional;
2
.
Kemampuan dan ketrampilan personil yang terbatas;
3
.
Kurangnya sarana dan prasarana seiring perkembangan yang terjadi;
4
.
Dukungan Anggaran yang terbatas;
5
.
Kinerja Aparatur yang masih fokus pada perintah yang birokratis dan kaku;
2. FAKTOR LINGKUNGAN EKSTERNAL
a. PELUANG [OPPORTUNITTIES]
1
.
Adanya dukungan dari peraturan perundangan yang lebih tinggi;
2
.
Adanya pembinaan personil dan Diklat;
3
.
Adanya dukungan dan suntikan kebijakan Pemerintah Daerah;
4
.
Adanya kesempatan untuk peningkatan PAD;
5
.
Adanya hubungan harmonis antara atasan dan staf.
b. TANTANGAN [THRETS]
1
.
Pemahaman masyarakat yang makin maju terhadap hukum;
2
.
Kurangnya kemampuan dan pemahaman aparat terhadap perundang-undangan;
3
.
Kurang tersedianya sarana yang cukup dengan luas wilayah;
4
.
Kurangnya eksekutif dan legislatif dalam mengambil keputusan;
5
.
Kurangnya strategi dan dukungan dalam operasional.
Berdasarkan inventarisasi beberapa unsur yang berpengaruh dari faktor lingkungan
Internal maupun lingkungan Eksternal maka dalam rangka mewujudkan keberhasilan tujuan
dan sasaran, Satuan Polisi Pamong Praja menyusun strategi berdasarkan Analisis SWOT,
sebagai berikut:
a. STRATEGI “STRENGTH-OPPORTUNITTIES” [SO]
Strategi ini dilakukan dengan mengoptimalkan kekuatan [Strength] untuk
memanfaatkan Peluang[Opportunitties] yaitu mengupayakan peningkatan kinerja
aparatur Polisi Pamong Praja secara Profesional yang mumpuni sebagai pengayom
masyarakat serta memiliki wibawa, tegas, manusiawi disertai kemampuan pemikiran
yang jauh kedepan sebagai pelayan masyarakat dengan berpedoman pada Peraturan
Perundangan yang berlaku.
b. STRATEGI “STRENGTH-THRETS” [ST]
Yaitu strategi memaksimalkan Kekuatan [Strength] untuk menghadapi Tantangan
[Threts] dengan mengupayakan sumberdaya manusia secara optimal, sarana prasarana
dukungan anggaran serta komunikasi yang aktif baik pada jajaran sesama instansi
utamanya dengan masyarakat sebagai pelanggar sehingga pelayanan tersebut dapat
terlaksana dengan maksimal [3E] yaitu Efektif, Efisien, dan Ekonomis.
c. SRATEGI “WEAKNESSES-OPPORTUNITTIES” [WO]
Strategi mengurangi Kelemahan [Weaknesses] untuk menentukan Peluang
[Opportunitties], dengan mengupayakan perlunya mengikutsertakan staf sebagai peserta
dalam setiap kesempatan pendidikan dan pelatihan [Diklat penjenjangan maupun
fungsional yang diadakan Badan Diklat] bagi aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
khusus menyangkut pemahaman terhadap hukum dan perundang undangan serta
kebijakan Kepala Daerah dan perlu diimbangi dengan sarana dan prasarana yang
memadai ditambah dukungan anggaran yang cukup memadai serta mekanisme birokrasi
yang terpadu dan tidak lupa perlunya peningkatan kesejahteraan aparat.
d. STRATEGI “WEAKNESSES-THRETS” [WT]
Strategi meminimalkan Kelemahan [Weaknesses] untuk menghadapi tantangan [Threts]
yang semakin meningkat khususnya tugas pokok dan fungsi sebagai instansi terhadap
dalam rangka penegakan Perda dan kebijakan kepala daerah dan dukungan dari instansi
atasnya dalam rangka pelayanan masyarakat ditambah dukungan dari segala aspek
dalam rangka operasional.
Rencana Program dan Kegiatan 2014
Program dan Kegiatan Anggaran Indikator Target Kinerja
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran- Penyediaan jasa surat
menyurat- Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik- Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor- Penyediaan jasa jaminan
pemeliharaan kesehatan pns- Penyediaan jasa administrasi
keuangan
7.000.000
34.980.000
181.850.000
41.350.000
42.600.000
- ketersediaan selama 1 tahun
- Ketersediaan selama 1 tahun
- jumlah peralatan dan perlengkapan
- ketersediaan jaminan kesehatan pns
- ketersediaan jasa administrasi keuangan
12 bulan
12 bulan
21 unit
12 bulan
12 bulan
- Penyediaan jasa kebersihan kantor
- Penyediaan alat tulis kantor- Penyediaan barang cetakan
dan penggandaan
- Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
- Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
- Penyediaan bahan logistik kantor
- Penyediaan makanan dan minuman
- Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
55.875.000
81.517.72540.000.000
5.000.000
5.000.000
18.600.000
8.000.000
348.180.000
1 tahun- ketersediaan jasa
kebersihan- ketersediaan ATK- ketersediaan barang
cetakan dan penggaan selama 1 tahun
- ketersediaan komponen instalasi listrik
- ketersediaan bahan bacaan
- ketersediaan bahan logistik
- ketersediaan makanan dan minuman
- terlaksananya rakor selama 1 tahun
12 bulan
12 bulan12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur- Pengadaan kendaraan
dinas/opersional- Pengadaan meubelair- Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional- Pemeliharaan rutin berkala
peralatan dan perlengkapan gedung kantor
561.060.000
69.925.000186.560.000
50.000.000
- jumlah kendaraan dinas/operasional
- jumlah unit meubelair- jumlah bulan
pemeliharaan- jumlah bulan
pemeliharaan rutin
53 unit12 bulan
12 bulan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur- Pengadaan pakaian dinas
beserta perlengkapannya- Razia kedisiplinan PNS
provinsi
486.315.000
360.380.000
- jumlah pakaian dinas
- jumlah bulan razia kedisiplinan PNS
180 pakaian
12 bulan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur- Rapat koordinasi Satpol PP se
Provinsi Kep. Babel dengan PPNS
- Pelatihan dasar Satpol PP- Bintek Penyuluhan bagi Satpol
PP kabupaten dan kota provinsi kep Babel
- Pengiriman peserta diklat peningkatan kompetensi aparatur
- Instruktur kegiatan upacara
49.978.500
403.710.000166.680.000
259.000.000
150.000.000
- Jumlah rakor
- jumlah anggota polpp- jumlah peserta bimtek
- jumlah peserta diklat
- jumlah bulan kegiatan instruktur
1 kali
45 orang40 orang
20 orang
12 bulan
- Pengawasan dan pengendalian serta evaluasi kegiatan Satpol PP
- Pelatihan pengendalian massa/unjuk rasa
- Pembinaan aparat satpol pp dalam menciptakan ketertiban umum
144.400.000
129.717.250
57.940.000
- jumlah bulan pengawasan dan pengendalian
- jumlah anggota pelatihan unjuk rasa
- jumlah aparat polpp
12 bulan
40 bulan
48 orang
Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal- Pelatihan rutin kemampuan
bela diri satpol pp- Pengamanan/pengawalan
pimpinan daerah serta orang-orang penting
- Penertiban terhadap pelanggar perda yang berdampak terhadap peningkatan PAD
- Penyidikan terhadap pelanggaran perda di Prov. Kep. Babel
- Pemeriksaan terhadap pelanggaran perda
- Penatakelolaan sekretariat PPNS
- Patroli pengawasan dan penertiban gangguan di kawasan terpadu
166.675.000
137.350.000
90.840.000
50.468.000
51.152.000
66.640.000
187.600.000
- jumlah peserta pelatihan bela diri
- jumlah bulan pengamanan/pengawalan
- jumlah bulan penertiban perda
- jumlah kasus
- jumlah pelanggar
- terlaksananya kesekretariatan PPNS
- terlaksananya patroli di kawasan terpadu
185 orang
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
12 bulan
Program Prioritas Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri- Operasional satpol pp
- Pengadaan makanan tambahan bagi satuan polisi pamong praja
- Gelar pasukan dalam rangka pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum
4.000.000.000
999.976.000
106.850.000
- operasional polpp selama 1 tahun
- tersedianya makanan tambahan bagi aparat pol pp
- terlaksanya gelar pasukan
12 bulan
12 bulan
1 kali
Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan- Pelatihan pengamanan pemilu
2014 pada satlinmas- Bimtek pemberdayaan satuan
linmas dalam menunjang terwujudnya trantib swakarsa
146.240.000
75.390.000
Jumlah satlinmas
Jumlah satlinmas
100 orang
40 orang
Program koordinasi pelaksanaan
pilpres pemilu DPRD dan pemilukada- Peningkatan sarana dan
prasarana satlinmas2.115.300.000 Jumlah sarana prasara
satlinmas (truck, mini bus, micro, tenda pleton, palbet, komputer, laptop, printer, kamera, handycam)
169 unit
BAB IV PENUTUP
Dengan adanya Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung diharapkan prioritas program dan kegiatan sebagai penjabaran Visi dan
Misi, dapat lebih terkoordinasi, terintegerasi dan sinegris dalam pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan. Selanjutnya Rencana Kerja Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung ini dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan Kebijakan Umum Anggaran
(KUA) serta prioritas dan plafond anggaran sementara (PPAS) dan APBD. Dalam kaitan ini
maka kerjasama Pemerintah dengan DPRD sangat diperlukan sehingga program – program
tersebut dapat direalisasikan secara optimal. SKPD diharuskan untuk menyusun Rencana
Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (RENJA- SKPD) Tahun 2014.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mengevaluasi pelaksanaan Rencana Kerja
Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepala SKPD
mengevaluasi program – program yang dilaksanakan oleh SKPD yang bersangkutan sebagai
bahan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada DPRD dan Laporan
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
Pangkalpinang, Desember 2013
KEPALA SATUAN POLISI PAMONG PRAJAPROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG
Drs. MARWAN MUCHTAR M.MPembina Utama Madya
NIP. 19571223 188103 1 005