kolomfauzie.files.wordpress.com file · web viewselain itu, materi “kewirausahaan” ini juga...
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Authority, Power & Responsibility. Dan juga kami berterima kasih kepada Ibu Dini Riani,
selaku Dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai konsep dasar, proses, fungsi dan peran, ide dan peluang, merintis
usaha dan pengembangannya,pengelolaan udaha dan strategi materi. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam tugas makalah ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari
apa yang diharapkan. Untuk itu, kami berharap ada kritik, saran dan usulan demi perbaikan di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya,
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bandung, Oktober 2013
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI- ..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................1
1. Konsep Dasar Kewirausahaan......................................................................................1
2. Proses Kewirausahaan..................................................................................................4
3. Fungsi dan Peran Wirausaha........................................................................................6
4. Ide dan Peluang dalam Wirausaha...............................................................................6
5. Memelihara Usaha dan Pengembangannya.................................................................8
6. Strategi Kewiraiusahaan..............................................................................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Materi mengenai kewirausahaan yang kami sampaikan ini, merupakan aspek penting
dalam dunia perekonomian, karena materi ini dapat menunjang seseorang menjadi sukses jika
dipahami dan direalisasikan dengan baik.
Selain itu, materi “kewirausahaan” ini juga dianggap penting bagi mahasiswa terutama
bagi yang ingin menjalankan dunia bisnis. Karena dari materi yang kita sampaikan, banyak
cara-cara bagaimana menjadi enterpreneurship yang baik dan bagaimana cara berbisnis yang
baik dan benar.
Walaupun materi ini kami sampaikan khusus kepada mahasiswa, namun kami
mengharapkan materi yang kami bawakan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan
khususnya bagi para calon enterpreneurship.
Semoga materi kami dapat sedikit membantu mahasiswa yang ingin berbisnis, sehingga
selain materi ini dapat sangat bermanfaat bagi kami, juga dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Terimakasih atas perhatiannya
iii
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR KEWIRAUSAHAAN
1. Disiplin Ilmu Kewirausahaan
Ilmu kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai,
kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk
memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya. Dalam konteks
bisnis, menurut ThomasW. Zimmerer (1996), kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,
proses sistematis penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan dan
peluang di pasar.
Pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai suatu displin ilmu tersendiri yang
independen. Hal itu menurut Soeharto Prawirokusuma (1997) dikarenakan,
1. Kewirausahaan berisi “body of knowledge” yang utuh dan nyata (distinctive),yaitu ada
teori, konsep, dan metode ilmiah yang lengkap.
2. Kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi “venture start-up” dan “venture-
growth”, ini tidak jelas masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang
memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
3. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri
4. Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan berusaha dan pemerataan
pendapatan.
Disiplin ilmukewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat,
yaitu berkembang bukan hanya pada dunia usaha semata melainkan juga pada berbagai
bidang seperti bidang industri, perdagangan, pendidikan, kesehatan, dan institusi- institusi
lainnya, misalnya birokrasi pemerintah, perguruan tinggi, dan swadaya lainnya. Pada
mulanya, kewirausahaan berkembang dalam bidang perdagangan. Dalam bidang-bidang
tertentu, kewirausahaan telah dijadikan kompetensi inti dalam menciptakan perubahan,
pembaharuan, dan kemajuan. Kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat-kiat
bisnis jangka pendek tapi juga sebagai kiat kehidupan secara umum yang berjangka panjang
untuk menciptakan peluang.
1
2. Objek Studi Kewirausahaan
Objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan (ability)seseorang
yang diwujudkan dalam bentuk perilaku. Menurut Soemahamidjaja (1997:14-15),
kemampuan seseorang yang menjadi objek kewirausahaan meliputi:
1. Kemampuan merumuskan tujuan hidup/ usaha
2. Kemampuan memotivasi diri untuk melahirkan suatu tekad kemauan yang menyala-nyala.
3. Kemampuan untuk berinisiatif
4. Kemampuan berinovasi, yang melahirkan kreativitas(daya cipta)setelah dibiasakan
berulang-ulang akan melahirkan motivasi.
5. Kemampuan untuk membentuk modal uang atau barang modal
6. Kemampuan untuk mengatur waktu dan membiasakan diri untuk selalu tepat waktu dalam
segala tindakan melalui kebiasaan yangselalu tidak menundak pekerjaan.
7. Kemampuan mental yang dilandasi dengan agama
8. Kemampuan untuk membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang
baik maupun menyakitkan.
3. Hakikat Kewirausahaan
Secara sederhana arti wirausahawan(entrepreneur) adalah orang yang berjiwa berani
mengambil resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani
mengambil resiko artinya bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa
takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.
Dari beberapa konsep kewirausahaan, ada enam hakikat penting kewirausahaan, yaitu:
1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi,
1994).
2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda (Drucker, 1959).
2
3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam
memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha)
(Zimmerer,1996).
4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha(start-up
phase) dan perkembangan usaha (verture growth) (Soeharto Prawiro, 1997)
5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru(creative), dan
sesuatu yang berbeda (innovative) yang bermanfaat memberikan nilai lebih.
6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan
sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan.
4. Karakteristik dan Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan
Karakteristik Kewirausahaan
a) Sifat takwa, tawakkal, zikir dan syukur.
b) Jujur.
c) Bangun Subuh dan bekerja.
d) Toleransi.
e) Berzakat dan berinfaq.
Nilai-Nilai Hakiki Kewirausahaan
a. Wirausaha yang berorientasi kemajuan untuk memperoleh materi, ciri-cirinya
pengambilan risiko, terbuka terhadap teknologi, dan mengutamakan materi.
b. Wirausaha yang berorientasi padab kemajuan tetapi bukan untuk mengejar
materi. Wirausaha ini hanya ingin mewujudkan rasa tanggung jawab, pelayanan,
sikap positif dan kreativitas.
c. Wirausaha yang berorientasi pada materi, dengan berpatokan pada kebiasaan
yang sudah ada, misalnya dalam perhitungan usaha dengan kira-kira, sering
menhadap ke arah tertentu(aliran fengshui)supaya berhasil.
d. Wirausaha yang berorientasi pada non meteri, dengan bekerja berdasarkan
kebiasaan, wirausaha model ini biasanya tergantung pada pengalaman, berhitung
dengan mengunakan mistik, paham etnosentris, dan taat pada tata cara leluhur.
5. Berpikir Kreatif dalam Kewirausahaan
3
Menurut Zimmerer tujuh langkah proses kreatif yaitu dengan menggunakan otak
sebelah kiri yaitu:
1. Persiapan (preparation), yaitu menyangkut kesiapan kita untuk berpikir kreatif.
2. Penyelidikan (investigation) dalam penyelidikan diperlukan individu yang dapat
mengembangkan pemahaman yang mendalam tentang masalah atau keputusan.
3. Transformasi (transformation), yaitu menyangkut kesamaan dan perbedaan
pandangan diantara informasi yang terkumpul.
4. Penetasan (incubation), yaitu menyiapkan pikiran bawah sadar untuk merenungkan
informasi yang terkumpul.
5. Penerangan (illimination), yaitu ketika ada pemecahan spontan yang menyebabkan
adanya titik terang yang terus-menerus.
6. Pengujian (verivication), yaitu menyangkut ketepatan ide-ide seakurat mungkin dan
semanfaat mungkin.
7. Implementasi (implemetation), yaitu mentransformasikan ide-ide ke dalanm praktek
bisnis.
6. Sikap dan Kepribadian Wirausaha
Ciri-ciri orang modern menurut Gunar Myrdal,yaitu:
1. Kesiapan diri dan keterbukaan terhadap inovasi
2. Kebebasan yang besar dari tokoh-tokoh tradisional
3. Selalu berencana dalam segala kegiatan
4. Berorientasi pada masa sekarang dan yang akan datang
5. Sadar dan menghormati orang lain (Siagian,1972)
Menurut Harsojo (1978:5),modernisasi sebagai sikap yang menggambarkan:
1. Sikap terbuka bagi pembaharuan dan perubahan
2. Meyakini kemampuan sendiri
3. Berorientasi pada masa kini dan masa depan
4. Meyakini kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Kesanggupan membentuk pendapat secara demokratis
4
seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola-pola tingkah laku
sebagai berikut:
1. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan dan menerima ide-ide baru
2. Keberanian untuk menghadapi risiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko
dalam pengambilan keputusan dan dalam menghadapi ketidakpastian
3. Kemampuan manajerial, yaitu usaha-usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi-
fungsi manajemen, meliputi:
a) Usaha perencanaan
b) Usaha untuk mengkoordinir
c) Usaha untuk menjaga kelancaran usaha
d) Usaha untuk mengawasi dan mengevaluasi usaha
4. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi,melaksanakan,dan mengarahkan tujuan
usaha.
7. Motif Berprestasi Kewirausahaan
Menurut Lerry Farel, untuk maju atau prestatif seorang pengusaha harus memiliki
motifasi yang tinggi, inovatif, dan memiliki ambisi untuk maju/berkembang. Syarat lain
untuk maju (prestatif) antara lain:
1. Memiliki komitmen dan tanggungjawab yang tinggi terhadap karir
2. Bersemangat terhadap masukkan dari berbagai pihak
3. Memiliki orientasi kedepan
4. Memiliki motivasi yang kuat untuk menjadi superior.
5. Motif berprestasi adalah suatu nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk
mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi(Gede Anggan
Suhandana, 1980:55).
B. PROSES KEWIRAUSAHAAN
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
1. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha
mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang
usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau
melakukan franchising. Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di
bidang pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
5
2. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap "jalan", tahap ini seorang
wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup
aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang
meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
3. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah
dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti
sesuai dengan kondisi yang dihadapi
4. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif
atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi
salah satu pilihan yang mungkin diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses kewirausahaan
diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut dipengeruhi oleh berbagai faktor baik
yang berasal dari pribadi maupun di luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi,
organisasi, kebudayaan dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of
control, kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian
dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control, toleransi,
nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan
yang mempengaruhi diantaranya model peran, aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu,
inovasi berkembangan menajdi kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi
lingkungan, organisasi dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap berikut (Alma,
2007 : 10 – 12) :
1. proses inovasi
2. proses pemicu
3. proses pelaksanaan
4. proses pertumbuhan
6
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa aspek-aspek
yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha yang pernah
dilakukan
pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses manajerial (POAC)
Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
C. FUNGSI DAN PERAN WIRAUSAHA
Fungsi pokok wirausaha yaitu:
a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko tentang tujuan dan
sasaran perusahaan.
b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.
c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.
d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.
e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari luar).
f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan memotivasinya.
g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.
h. Mencari dan menciptakan cara baru.
i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta
mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.
j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus
dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan maksimal.
Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan menciptakan
peluang usaha.
b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi perusahaan.
7
c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun merusak
lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin dihasilkannya.
d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus pedulian turut serta
bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar.
Peran Kewirausahaan:
a. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
b. Mengembangkan sumber bahan mentah
c. Memperluas pasar
d. Mempertinggi efisiensi produksi suatu barang
e. Mengadakan inovasi (perubahan) dalam suatu produk
D. IDE DAN PELUANG DALAM WIRAUSAHA
1. Ide Kewirausahaan
a. Nilai suatu barang dapat diciptakan melalui inovasi
b. Nilai ini dapat diciptakan dgn cara mengubah tantangan menjadi peluang
c. Peluang dapat diciptakan melalui ide-ide kreatif dan inovatif. Ide-ide yang menciptakan
nilai-nilai potensial (peluang usaha) perlu diidentifikasi dan dievaluasi dgn cara :
- Pengurangan kemungkinan resiko
- Penyebaran resiko pd aspek yg paling mungkin
- Pengelolaan resiko yg mendatangkan manfaat
2. Peluang Kewirausahaan
a. Peluang Dari Diri Sendiri
- Hobi
- Keahlian
- Pengetahuan fan Latar Belakang Pendidikan
b. Peluang Dari Lingkungan
- Usaha atau bisnis orangtua
- Linkungan rumah, yaitu tetangga, teman sekolah, dan teman lain.
- Kebiasaan ketika berangkat dan puang sekolah, baik dalam perjalanan atau
di lingkungan sekolah dan teman sekolah.
8
- Saat berkunjung ke berbagai tempat
c. Peluang Dari Perubahan yang Terjadi
Peluang terbesar yang sering muncul adalah peluang yang berasal dari
perubahan lingkungan sebagai berikut:
- Perubahan Global
- Perubahan Lingkungan
- Perubahan Musim
- Perubahan Gaya Hidup
- Perubahan tingkat perubahan pekerjaan yang semakin tinggi (berat)
sehingga kebutuhan akan hiburan semakin tinggi.
d. Peluang Dari Konsumen
- Keluhan – keluhan konsumen
- Saran – saran dari konsumen
- Permintaan khusus konsumen dan calon konsumen
- Angan – angan yang diimpikan konsumen tentang produk atau jasa tertentu
e. Peluang Dari Gagasan Oranglain
Gagasan dari oranglain yang bersifat orisinil akan memunculkan sebuah
peluang usaha yang baru. Contohnya, Teman anda mempunyai ide agar
sampah diselokan dipisahkan menjadi sampah organic dan sampah non
organic. Ide ini dapat dijadikan peluang usaha bagi anda untuk mendaur
ulang sampah organic tersebut menjadi sesuatu yang berguna.
E. MEMELIHARA DAN PENGEMBANGAN USAHA
Sudah menjadi rahasia umum, bahwa mempertahankan, menjaga, jauh lebih sulit dari
pada membuat. Dijaha, dipertahankan saja seringkali usaha kita tetap gagal, apalagi kita
biarkan saja. Tidak puas terhadap kondisi yang telah ada dan dicapai tidak dapat selalu
diartikan serakah, namun dalam usaha harus diartikan sebagai wujud dari prinsip Going
Concern, yang kurang lebih berarti bahwa kita harus punya anggapan bahwa usaha kita akan
hidup dan berlangsung selamanya. Dengan konsep itu kita selain harus menjaga apa yang
9
telah kita mulai, kita juga dituntut untuk selalu mengembangkannya, inilah yang di awal
tulisan ini kita sebut sebagai konsisten dalam berusahan.
Menjaga dan memelihara memang wajib dilakukan, mengingat perjuangan dan pengorbanan
yang telah kita lakukan untuk usaha kita, tidaklah sedikit bahkan sering diwarnai dengan
jatuh bangunnya hidup kita. Sementara itu pengembangan juga harus dilakukan sebagai
upaya kongkrit dari keinginan kita untuk berhasil dan tambah sukses. Aspek pengembangan
usaha yang perlu dilakukan sebaiknya meliputi :
a. Pengembangan usaha inti, berupa pengembangan produk dan layanannya
b. Pengembangan pasar sasaran
c. Pengembangan efektifitas dan efisiensi proses produksi
d. Pengembangan efektifitas dan efisiensi adminiistrasi
e. Pengembangan SDM yang dimiliki, yang dapat dilakukan dengan penyegaran,
pelatihan, rotasi, kompensasi, dan tindakan riil lainnya
Sumber gagasan untuk pengembangan usaha dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri
maupun dari pihak luar perusahaan.
a. Sumber Internal
Bagian penelitian dan pengembangan, yang memang memiliki tugas mengembangan
produk dan melakukan inovasi untuk menghasilkan ide-ide produk (barang dan atau
jasa) baru
Konsultan pemasaran yang bekerja untuk perusahaan. Perusahaan juga dapat
menyewa konsultan untuk mendapatkan masukan mengenai ide-ide baru berkaitan
dengan produk yang akan diproduksi
Tenaga penjual. Seperti diketahui bahwa tenaga penjualah yang selama ini
berhubungan langsung dengan konsumen, sehinga dari merekalah diharapkan ada
masukan menganai keinginan-keinginan konsumen terhadap produk perusahaan.
Keinginan konsumen itulah yang akan dijadikan dasar bagi pengembangan produk
baru perusahaan.
10
Peran aktif dari seluruh pihak yang ada dalam perusahaan. Setiap bagian dari
perusahaan seharusnya dapat memiliki peran dalam upaya mendapatkan ide dan
masukan mengenai produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
b. Sumber ekstern
Kecenderungan pasar. Dalam upaya menghasilkan dan mengembangkan produk yang
telah ada, perusahaan yang bijaksana seharusnya juga memperhatikan kecenderungan
pasar yang sedang terjadi, karena itu peluang
Produk yang dikeluarkan oleh pesaing. Mencontoh produk pesaing adalah aktivitas
pengembangan produk yang paling mudah dilakukan, perusahaan tidak perlu bekerja
keras mengumpulkan dan memilih ide, perusahaan tinggal mencontoh produk pesaing
yang ada. Meskipun tindkan ini paling mudah dilakukan, namun perlu diwaspadai
akan dampak negatif dari tindakan ini, yakni vonis pembajakan atau turunnya nilai
perusahaan.
Masukan / komplain dari pelanggan. Seringkali dalam kemasan produk, perusahaan
mencantumkan nomor pengaduan konsumen (Customer service center). Hal ini
dimaksudkan agar perusahaan dapat mendengar langsung bagaimana respon
konsumen terhadap produk yang dihasilkan dan dikonsumsi konsumen, serta apa
masukan konsumen akan hal tersebut.
Hasil Peramalan. Mendapatkan ide dari peramalan merupakan upaya lain dari
perusahaan dengan memanfaatkan data masa lalu yang dimiliki perusahaan. Meskipun
hasilnya sangat relatif dan dipengaruhi oleh keteresdiaan dan dan metode peramalan
yang digunakan, namun cara ini cukup membantu perusahaan.
Yang tidak boleh kita lupakan dalam mengelolan usaha adalah kesadaran untuk mulai secara
bertahap memanfaatkan kemajuan teknologi, baik itu pemanfaatan komputer untuk aktivitas
perusahaan, pemanfaatan telepon seluler untuk pemasaran, pemanfaatan teknologi internet
untuk pemasaran, dan sejenisnya.
11
F. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN
1. Buat anggaran (budget) secara efektif
Penganggaran (budgeting) yang hati-hati akan memungkinkan pemilik usaha kecil
menengah (UKM) untuk bisa memperkerjakan atau menyewa profesional untuk
melakukan tugas-tugas di luar kompetensi inti usaha kecilnya.
2. Gunakanlah accrual accounting
Ingin usaha kita beoperasi layaknya sebuah perusahaan besar? Ketahuilah perbedaan
antara akuntansi berbasis-kas dan akuntansi accrual (accrual accounting). Accrual
accounting adalah metode akuntansi yang mengakui teriadinya pendapatan pada saat
terjadinya penjualan atau pada saat jasa diberikan, meskipun kas dari transaksi
tersebut belum diterima atau mencacatat suatu peristiwa akuntansi ketika ia jatuh
tempo, bukan ketika ia diterima. Perusahaan besar seringkali menggunakan accual
accounting karena lebih dapat menggambarkan kondisi finansial dan memudahkan
budgeting.
3. Jangan besikap pelit mengeluarkan uang mendapatkan staff terbaik
Peribahasa "Ada uang, ada barang" juga berlaku dalam mencari karyawan. Mereka
yang memiliki keahlian lebih seringkali menginginkan bayaran lebih. Janganlah
bersikap pelit dalam hal ini.
12
PENUTUP
NPM NAMA KELOMPOKMATERI YANG
DISAMPAIKANNILAI
135020081 Rini Agustina Konsep dasar
kewirausahaan
135020082Kenanga Anugrah
gusti Proses kewirausahaan
135020080Asri Ratna Dewi
Permana
Fungsi dan peran
wirausahaan
135020083 Fauzi Akbar Salim
Ide dan peluang
dalam kewirausahaan
Pengelolaan Usaha
dan strategi
kewirausahaan
135020084 Ulfah fadhilatunnisa Merintis usaha dan
pengembangannya
13