archelo - ftp.unpad.ac.id · dalam pandangannya, almarhum bustanil arifin dianggap se bagai orang...

1
E KO NOMI | SENIN, 14 FEBRUARI 2011 | HALAMAN 17 Bermodal Bedil tanpa Peluru Trauma dengan periode sebelumnya, Presiden lebih memilih bermain aman dengan memilih wapres yang tidak berlatar belakang politik. Fokus Polkam, Hlm 22-23 FREDDY Dalam pembahasan yang dimulai Rabu (9/2) lalu, jelas Murtaqi, PLN sempat menawar- kan pelunasan selisih tagihan antara skema capping dan non capping dilakukan mulai 2012. Namun, pihak API memilih untuk menuntaskan cicilan ter- sebut dalam tahun ini. “Cicilan akan dilunasi hingga akhir 2011. Baru mereka yang membahas skema pembayaran tagihan secara business to busi- ness (B to B),” ujar Murtaqi di Jakarta, kemarin. Sebelumnya, PLN menyatakan mulai awal Januari 2011, akan menjalankan secara penuh kebi- jakan tarif sesuai Peraturan Men- teri ESDM No 7/2010 tentang Tarif Dasar Listrik. Tanpa capping, penaikan tarif bagi industri yang SIKAP sebagian pelaku industri mulai melunak terkait kebijak- an pencabutan batas (capping) tarif listrik maksimal 18% oleh PT PLN yang berlaku per 1 Ja- nuari lalu. Menurut Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Murta- qi Syamsuddin, pihaknya te- lah sepakat dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) untuk melanjutkan pencabutan capping. Dalam kesepakatan itu, PLN menawarkan opsi pe lunasan sebagian tagihan listrik dengan skema cicilan bagi industri yang mengalami kesulitan akibat pencabutan capping. Tawaran itu, ujarnya, merupakan jalan tengah bagi polemik soal capping yang terja- di belakangan ini. MARCHELO B ANK Indonesia (BI) akhirnya menerbitkan Surat Edaran Bank Indo- nesia Nomor 13/5/DPNP peri- hal transparansi informasi suku bunga dasar kredit (SBDK) atau prime lending rate. Dengan diumumkan ke publik, suku bunga dasar kredit bank diha- rapkan dapat makin esien dan murah. Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi mengemukakan transparansi prime lending rate akan membuat persaingan an- tarbank menjadi lebih terbuka. Masyarakat atau nasabah bisa melihat langsung berapa besar biaya (bunga) kredit yang dita- warkan setiap bank. “Dengan transparansi ini, nan- ti akan ketahuan bank mana yang memberikan charge lebih tinggi sehingga mendorong kompetisi antarbank lebih terbuka,” kata Eric, akhir pekan lalu. Dari komponen prime lending rate yang akan diumumkan, ia berpendapat bank akan enggan menetapkan margin keuntung- an kredit yang besar agar dapat menarik nasabah. Selain itu, biaya operasional ( overhead) bank akan terlihat sehingga mau tidak mau bank harus menjadi lebih esien. “Bank akan sedikit enggan memberikan margin tinggi, dan overhead akan menurun sebagai tuntutan esiensi,” katanya. Pada akhirnya, Eric memper- kirakan persaingan yang lebih terbuka akan menurunkan suku bunga kredit perbankan yang selama ini dinilai masih tinggi oleh sektor riil. Berdasarkan data BI, secara industri, SBDK perbankan ada- lah 12,96% pada pekan kedua Januari 2011. Adapun suku bu- nga kredit modal kerja efektif adalah 14,65%, kredit investasi efektif 14,77%, dan kredit kon- sumsi efektif 15,83%. Sementara itu, kalangan per- bankan mengaku siap melaksa- nakan aturan transparansi prime lending rate. Namun, Dirut BNI Gatot Suwondo mengingatkan transparansi prime lending rate yang diumumkan tidak menca- kup premi risiko sehingga bu- Era Baru Kompetisi Suku Bunga Kredit Bank Nasabah jangan langsung terpesona oleh angka suku bunga kredit yang dipampangkan bank. nga kredit yang akan diterima nasabah bisa berbeda dengan yang diumumkan bank. Adapun pengecualian pub- likasi komponen premi risiko di- sebabkan setiap debitur memi- liki risiko yang berbeda-beda. Jangan terbuai Secara terpisah, Pengurus Ha- rian Yayasan Lembaga Konsu- men Indonesia (YLKI) Sudaryat- mo mengatakan transparansi prime lending rate akan mengun- tungkan nasabah. Meski begitu, ia mengingatkan nasabah jangan langsung terpesona oleh angka suku bunga yang dipampang- kan bank. Adalah perlu, menurut Sudar- yatmo, bagi nasabah bank untuk mencermati apakah ada kom- ponen lain di luarnya, seperti biaya administrasi atau premi, yang dipatok cukup tinggi. Selain itu, perhatikan pula apakah ada fee tidak resmi yang diberikan oknum petugas. Bi- asanya, ungkapnya, untuk me- mudahkan pemberian kredit, ada oknum yang meminta pu- ngutan tidak resmi. Jadi, jika kre- dit yang diminta debitur adalah Rp100 juta, agar cepat tembus, yang cair hanya Rp95 juta. “Jika komponen-komponen seperti ini masih ada, tidak ada gunanya suku bunga diumum- kan karena pada dasarnya tetap saja mahal,” ujarnya. Sebelumnya, Deputi Guber- nur BI Muliaman Hadad meng- ungkapkan kewajiban bank untuk mengumumkan prime lending rate kepada masyarakat akan berlaku mulai 31 Maret 2011. Untuk sementara, aturan itu diterapkan pada bank beraset minimal Rp10 triliun terhitung sejak 28 Februari 2011. Menurutnya, transparansi akan meningkatkan perlindung- an konsumen karena dapat mem- bentuk kesetaraan level of playing eld antara bank dan nasabah. Pada akhirnya mendorong pe- netapan suku bunga kredit yang lebih esien. (Atp/E-3) [email protected] Bulog Akui Harga Beras belum Stabil EKONOMIKA MANTAN Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) sekaligus menteri koperasi pada masa Orde Baru, Bustanil Arin, meninggal da- lam usia 85 tahun di RS Cedar Sinai, Los Angeles, Amerika Serikat, kemarin siang pukul 15.35 WIB. Menurut rencana, je- nazah akan tiba di Jakarta pada Sabtu, 19 Februari 2011. “Staf sudah melakukan lang- kah kegiatan yang diperlukan, sesuai dengan SOP (prosedur operasional standar),” kata Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso saat dihubungi, kemarin. Dalam pandangannya, almarhum Bustanil Arifin dianggap sebagai orang yang perhatian terhadap para pegawainya. Ia juga dianggap mewariskan banyak hal bagi Bulog. “Dia bangun sarana, visi, sampai pembangunan SDM. Dia sekolahkan (karyawan) ke pendidikan lanjut. Dia juga siapkan kesejahteraan pegawai, terma- suk perumahan setelah pegawai pensiun.” (*/Ant/E-5) Uganda Pelajari Bank Syariah RI BANK Sentral Uganda mengajukan permintaan pelatihan perbank- an syariah dari Bank Indonesia (BI). Permintaan itu dilatarbelakangi rencana pembukaan perbankan syariah di Uganda akhir 2011. “Setelah seminggu ini studi di sini, teman-teman Bank Sentral Uganda ini meminta pelatihan ofcer Bank Sentral Uganda untuk pengawasan perbankan syariah. Setelah ini, BI akan mengirim ofcer kami ke sana,” ujar Direktur Perbankan Syariah BI Mulya Siregar di Jakarta, akhir pekan lalu. Menurut Deputi Direktur Perbankan Komersial Bank Sentral Uganda Grace Ndyareeba, dominannya perbankan umum meng- hambat perkembangan usaha mikro di Uganda. Saat ini tingkat pen- dapatan per kapita Uganda hanya US$500 per tahun. (AW/E-5) Mantan Kabulog Meninggal Dunia di AS ANTARA/AMPELSA PENYERAPAN BULOG: Petani merontokkan padi saat panen di Desa Meunasah Moun Cut Lam Lhom, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, beberapa waktu lalu. Perum Bulog mengakui penyerapan gabah dan beras hingga pertengahan bulan ini masih lambat. PERUM Bulog mengakui penye- rapan gabah dan beras petani hingga pertengahan bulan ini masih lambat. Hal itu disebab- kan sedikitnya panen serta be- lum stabilnya harga di tingkat petani. “Faktor banyaknya penyerap- an itu, harga (beras dan gabah) di tingkat petani stabil, dalam arti tidak terlalu mahal. Akan tetapi, petani tetap untung,” kata Direktur Utama Bulog Su- tarto Alimoeso ketika dihubungi akhir pekan lalu. Sebelumnya dalam rakor pa ngan di Jakarta, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memerintahkan Bulog untuk membeli minimum 3,5 juta ton beras petani tahun ini. Ini untuk mengamankan stok beras mini- mal 1,5 juta ton. Hingga Jumat (11/2) sore, tambah Sutarto, Bulog telah me nyerap 12.779 ton beras. Jumlah itu di bawah prognosis pengadaan sebesar 27.687 ton beras. Ia mengingatkan, se- betulnya jumlah penyerapan tersebut terbilang baik. Selama ini beras tidak pernah masuk pada Januari kecuali ada ekses produksi pada tahun sebelum- nya. Oleh karena itu, pihaknya juga menekankan pentingnya meningkatkan produksi dalam negeri. “Tidak akan ada penye- rapan beras pada Januari jika Pelanggan Industri Melunak Sikapi Tarif Listrik dengan PLN. Dengan kesepakat- an itu, ia berharap akan ada ke- pastian bagi 2.700 perusahaan anggota API sehingga dapat lebih fokus dalam berproduksi. “Kalau terus berkutat dengan masalah ini, sulit untuk maju.” Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menilai imple- mentasi pencabutan capping belum dapat dilakukan tanpa kesepakatan pemerintah dan DPR. “Yang jelas, kami desak kepastian sebelum tanggal 20 (Februari 2011).” Secara terpisah, Ketua Aso- siasi Pengusaha Air Minum Da lam Kemasan Indonesia (Aspadin) Hendro Baruno me- ngatakan ada rencana penaik- an harga air minum dalam ANTARA ANTARA/PRASETYO UTOMO INFORMASI SUKU BUNGA: Pegawai BNI memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor layanan BNI ITC Mangga Dua, Jakarta, beberapa waktu lalu. BI akhirnya menerbitkan aturan transparansi informasi suku bunga dasar kredit (SBDK) atau prime lending rate. Murtaqi Syamsuddin Direktur PLN semula maksimal 18%, akan mencapai 25%-40%. Adapun pada Rabu lalu, pemerintah setuju capping dicabut, asalkan dengan persetujuan DPR. Saat dihubungi, Ketua Umum API Ade Sudrajat Usman mem- benarkan adanya kesepakatan kemasan (AMDK). “Penaikan TDL akibat pencabutan capping dan bea masuk bahan baku un- tuk kemasan air minum cukup memukul industri AMDK,” jelasnya. Penaikan harga akan dilakukan akhir kuartal I nanti. Dari data yang dirilis PLN, hanya 25% atau sekitar 9.971 pelanggan, dari total pelang- gan industri di Jawa-Bali yang menikmati penerapan capping. Jika capping dilanjutkan, akan ada implikasi tambahan subsidi listrik Rp2,1 triliun pada 2011. Dari hitung-hitungan PLN, Rp1,1 triliun dari jumlah itu ha- nya akan dinikmati 304 pengu- saha dengan besaran bervariasi. Satu pengusaha disebutkan PLN akan menikmati subsidi hingga Rp103 miliar. (Jaz/*/E-3) Bustanil Arifin DOK: MI surplus tidak signikan.” Lebih jauh Sutarto mengata- kan, normalnya Bulog baru bisa menyerap pada Maret ketika memasuki panen raya. Namun, saat ini pihaknya sudah mendapatkan kontrak penga- daan beras 25 ribu ton dari Ja- wa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Karena itu, Bulog tetap optimistis bisa memenuhi target penyerapan 2,8 juta ton beras pada Juni atau 80% dari target sebanyak 3,5 juta ton. Terkait harga pembelian pe- merintah (HPP) yang tidak berubah, Sutarto menyatakan pihaknya akan memainkan fungsi komersial dengan mem- beli di atas HPP. Hal itu sudah disetujui pula oleh Menko Per- ekonomian. Menanggapi permintaan Bu- log untuk peningkatan produksi beras tahun ini, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan LuthHalide menyatakan se- banyak 200 hektare lahan di daerahnya siap panen bulan ini dengan produktivitas 5 ton/ha. Ia berharap Bulog bisa menye- rap beras petani dengan harga di atas HPP. “Mereka belum mau menjual karena masih menunggu inpres baru dengan harapan HPP naik,” ujar Luth. (HA/E-5)

Upload: buibao

Post on 07-Sep-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ARCHELO - ftp.unpad.ac.id · Dalam pandangannya, almarhum Bustanil Arifin dianggap se bagai orang yang perhatian terhadap para pegawainya. Ia juga dianggap mewariskan banyak hal bagi

EKONOMI| SENIN, 14 FEBRUARI 2011 | HALAMAN 17

Bermodal Bedil tanpa PeluruTrauma dengan periode sebelumnya, Presiden lebih memilih bermain aman dengan memilih wapres yang tidak berlatar belakang politik.

Fokus Polkam, Hlm 22-23

FREDDY

Dalam pembahasan yang di mulai Rabu (9/2) lalu, jelas Murtaqi, PLN sempat menawar-kan pelunasan selisih tagihan antara skema capping dan non capping dilakukan mulai 2012. Namun, pihak API memilih untuk menuntaskan cicilan ter-sebut dalam tahun ini.

“Cicilan akan dilunasi hingga akhir 2011. Baru mereka yang mem bahas skema pembayaran tagihan secara business to busi-ness (B to B),” ujar Murtaqi di Ja karta, kemarin.

Sebelumnya, PLN menyata kan mulai awal Januari 2011, akan menjalankan secara penuh ke bi-jakan tarif sesuai Peraturan Men-teri ESDM No 7/2010 tentang Tarif Dasar Listrik. Tanpa capping, penaikan tarif bagi indus tri yang

SIKAP sebagian pelaku industri mulai melunak terkait kebijak-an pencabutan batas (capping) tarif listrik maksimal 18% oleh PT PLN yang berlaku per 1 Ja-nua ri lalu.

Menurut Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Murta-qi Syamsuddin, pihaknya te-lah sepakat dengan Asosiasi Per tekstilan Indonesia (API) un tuk melanjutkan pencabutan capping. Dalam kesepakatan itu, PLN menawarkan opsi pe lunasan sebagian tagihan lis trik dengan skema cicilan ba gi industri yang mengalami ke sulitan akibat pencabutan cap ping. Tawaran itu, ujarnya, merupakan jalan tengah bagi po lemik soal capping yang terja-di belakangan ini.

MARCHELO

BANK Indonesia (BI) akhirnya menerbitkan Surat Edaran Bank Indo-

nesia Nomor 13/5/DPNP peri-hal transparansi informasi suku bunga dasar kredit (SBDK) atau prime lending rate. Dengan diumumkan ke publik, suku bu nga dasar kredit bank diha-rapkan dapat makin efi sien dan mu rah.

Ekonom Standard Chartered Eric Sugandi mengemukakan transparansi prime lending rate akan membuat persaingan an-tarbank menjadi lebih terbuka. Masyarakat atau nasabah bisa me lihat langsung berapa besar biaya (bunga) kredit yang dita-warkan setiap bank.

“Dengan transparansi ini, nan-ti akan ketahuan bank mana yang memberikan charge lebih tinggi sehingga mendorong kompetisi antarbank lebih terbuka,” kata Eric, akhir pekan lalu.

Dari komponen prime lending rate yang akan diumumkan, ia berpendapat bank akan enggan menetapkan margin keuntung-an kredit yang besar agar dapat menarik nasabah. Selain itu, bia ya operasional (overhead) bank akan terlihat sehingga mau tidak mau bank harus menjadi lebih efi sien.

“Bank akan sedikit enggan memberikan margin tinggi, dan overhead akan menurun sebagai tuntutan efi siensi,” katanya.

Pada akhirnya, Eric memper-kirakan persaingan yang lebih terbuka akan menurunkan su ku bunga kredit perbankan yang selama ini dinilai masih tinggi oleh sektor riil.

Berdasarkan data BI, secara industri, SBDK perbankan ada-lah 12,96% pada pekan kedua Januari 2011. Adapun suku bu-nga kredit modal kerja efektif adalah 14,65%, kredit investasi efektif 14,77%, dan kredit kon-sumsi efektif 15,83%.

Sementara itu, kalangan per-bankan mengaku siap melaksa-nakan aturan transparansi prime lending rate. Namun, Dirut BNI Gatot Suwondo mengingatkan transparansi prime lending rate yang diumumkan tidak menca-kup premi risiko sehingga bu-

Era Baru KompetisiSuku Bunga Kredit Bank

Nasabah jangan langsung terpesona oleh angka suku bunga kredit yang dipampangkan bank.

nga kredit yang akan diterima nasabah bisa berbeda dengan yang diumumkan bank.

Adapun pengecualian pub-likasi komponen premi risiko di-sebabkan setiap debitur memi-liki risiko yang berbeda-beda.

Jangan terbuaiSecara terpisah, Pengurus Ha -

rian Yayasan Lembaga Konsu-men Indonesia (YLKI) Sudaryat-mo mengatakan transparansi prime lending rate akan mengun-tungkan nasabah. Meski begitu, ia mengingatkan nasabah jangan langsung terpesona oleh angka suku bunga yang dipampang-kan bank.

Adalah perlu, menurut Sudar-yatmo, bagi nasabah bank untuk mencermati apakah ada kom-ponen lain di luarnya, seperti biaya administrasi atau pre mi, yang dipatok cukup ting gi.

Selain itu, perhatikan pula apakah ada fee tidak resmi yang diberikan oknum petugas. Bi-asanya, ungkapnya, untuk me-mudahkan pemberian kredit,

ada oknum yang meminta pu-ngutan tidak resmi. Jadi, jika kre-dit yang diminta debitur adalah Rp100 juta, agar cepat tembus, yang cair hanya Rp95 juta.

“Jika komponen-komponen seperti ini masih ada, tidak ada gunanya suku bunga diumum-kan karena pada dasarnya tetap saja mahal,” ujarnya.

Sebelumnya, Deputi Guber-nur BI Muliaman Hadad meng-ungkapkan kewajiban bank untuk mengumumkan prime lending rate kepada masyarakat akan berlaku mulai 31 Maret 2011. Untuk sementara, aturan itu diterapkan pada bank beraset minimal Rp10 triliun terhitung sejak 28 Februari 2011.

Menurutnya, transparansi akan meningkatkan perlindung-an konsumen karena dapat mem-bentuk kesetaraan level of playing fi eld antara bank dan nasabah. Pada akhirnya mendorong pe-netapan suku bunga kredit yang lebih efi sien. (Atp/E-3)

[email protected]

Bulog Akui HargaBeras belum Stabil

EKONOMIKA

MANTAN Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) sekaligus menteri koperasi pada masa Orde Baru, Bustanil Arifi n, meninggal da-lam usia 85 tahun di RS Cedar Si nai, Los Angeles, Amerika Serikat, kemarin siang pukul 15.35 WIB. Menurut rencana, je-nazah akan tiba di Jakarta pada Sabtu, 19 Februari 2011.

“Staf sudah melakukan lang-kah kegiatan yang diperlukan, sesuai dengan SOP (prosedur

operasional standar),” kata Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso saat dihubungi, kemarin.

Dalam pandangannya, almarhum Bustanil Arifin dianggap se bagai orang yang perhatian terhadap para pegawainya. Ia juga dianggap mewariskan banyak hal bagi Bulog. “Dia bangun sarana, visi, sampai pembangunan SDM. Dia sekolahkan (karyawan) ke pendidikan lanjut. Dia juga siapkan kesejahteraan pegawai, terma-suk perumahan setelah pegawai pensiun.” (*/Ant/E-5)

Uganda Pelajari Bank Syariah RIBANK Sentral Uganda mengajukan permintaan pelatihan perbank-an syariah dari Bank Indonesia (BI). Permintaan itu dilatarbelakangi rencana pembukaan perbankan syariah di Uganda akhir 2011.

“Setelah seminggu ini studi di sini, teman-teman Bank Sentral Uganda ini meminta pelatihan offi cer Bank Sentral Uganda untuk pengawasan perbankan syariah. Setelah ini, BI akan mengirim offi cer kami ke sana,” ujar Direktur Perbankan Syariah BI Mulya Siregar di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurut Deputi Direktur Perbankan Komersial Bank Sentral Uganda Grace Ndyareeba, dominannya perbankan umum meng-hambat perkembangan usaha mikro di Uganda. Saat ini tingkat pen-dapatan per kapita Uganda hanya US$500 per tahun. (AW/E-5)

Mantan Kabulog Meninggal Dunia di AS

ANTARA/AMPELSA

PENYERAPAN BULOG: Petani merontokkan padi saat panen di Desa Meunasah Moun Cut Lam Lhom, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam, beberapa waktu lalu. Perum Bulog mengakui penyerapan gabah dan beras hingga pertengahan bulan ini masih lambat.

PERUM Bulog mengakui penye-rapan gabah dan beras petani hing ga pertengahan bulan ini masih lambat. Hal itu disebab-kan sedikitnya panen serta be-lum stabilnya harga di tingkat petani.

“Faktor banyaknya penyerap-an itu, harga (beras dan gabah) di tingkat petani stabil, dalam arti tidak terlalu mahal. Akan te tapi, petani tetap untung,” ka ta Direktur Utama Bulog Su-tarto Alimoeso ketika dihubungi akhir pekan lalu.

Sebelumnya dalam rakor pa ngan di Jakarta, Menko Per e konomian Hatta Rajasa memerintahkan Bulog untuk membeli minimum 3,5 juta ton beras petani tahun ini. Ini untuk mengamankan stok beras mini-mal 1,5 juta ton.

Hingga Jumat (11/2) sore, tam bah Sutarto, Bulog telah me nyerap 12.779 ton beras. Jum lah itu di bawah prognosis pengadaan sebesar 27.687 ton beras. Ia mengingatkan, se-be tulnya jumlah penyerapan tersebut terbilang baik. Selama ini beras tidak pernah masuk pada Januari kecuali ada ekses produksi pada tahun sebelum-nya. Oleh karena itu, pihaknya juga menekankan pentingnya meningkatkan produksi dalam negeri. “Tidak akan ada penye-rapan beras pada Januari jika Pelanggan Industri Melunak Sikapi Tarif Listrik

dengan PLN. Dengan kesepakat-an itu, ia berharap akan ada ke-pastian bagi 2.700 perusahaan anggota API sehingga dapat lebih fokus dalam berproduksi. “Kalau terus berkutat dengan masalah ini, sulit untuk maju.”

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menilai imple-mentasi pencabutan capping belum dapat dilakukan tanpa kesepakatan pemerintah dan DPR. “Yang jelas, kami desak kepastian sebelum tanggal 20 (Februari 2011).”

Secara terpisah, Ketua Aso-siasi Pengusaha Air Minum Da lam Kemasan Indonesia (As padin) Hendro Baruno me-ngatakan ada rencana penaik-an harga air minum dalam

ANTARA

ANTARA/PRASETYO UTOMO

INFORMASI SUKU BUNGA: Pegawai BNI memberikan penjelasan kepada nasabah di kantor layanan BNI ITC Mangga Dua, Jakarta, beberapa waktu lalu. BI akhirnya menerbitkan aturan transparansi informasi suku bunga dasar kredit (SBDK) atau prime lending rate.

Murta qi SyamsuddinDirektur PLN

semula maksimal 18%, akan mencapai 25%-40%. Adapun pada Rabu lalu, pemerintah setuju capping dicabut, asalkan dengan persetujuan DPR.

Saat dihubungi, Ketua Umum API Ade Sudrajat Usman mem-benarkan adanya kesepakatan

kemasan (AMDK). “Penaikan TDL akibat pencabutan capping dan bea masuk bahan baku un-tuk kemasan air minum cukup memukul industri AMDK,” jelasnya. Penaikan harga akan dilakukan akhir kuartal I nanti.

Dari data yang dirilis PLN, hanya 25% atau sekitar 9.971 pelanggan, dari total pelang-gan industri di Jawa-Bali yang menikmati penerapan capping. Jika capping dilanjutkan, akan ada implikasi tambahan subsidi listrik Rp2,1 triliun pada 2011.

Dari hitung-hitungan PLN, Rp1,1 triliun dari jumlah itu ha-nya akan dinikmati 304 pengu-saha dengan besaran bervariasi. Satu pengusaha disebutkan PLN akan menikmati subsidi hingga Rp103 miliar. (Jaz/*/E-3)

Bustanil ArifinDOK: MI

surplus tidak signifi kan.”Lebih jauh Sutarto mengata-

kan, normalnya Bulog baru bisa menyerap pada Maret ketika memasuki panen raya. Namun, saat ini pihaknya sudah mendapatkan kontrak penga-daan beras 25 ribu ton dari Ja-wa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Karena itu, Bulog tetap optimistis bisa memenuhi target penyerapan 2,8 juta ton beras pada Juni atau 80% dari target sebanyak 3,5 juta ton.

Terkait harga pembelian pe-merintah (HPP) yang tidak ber ubah, Sutarto menyatakan pihaknya akan memainkan fung si komersial dengan mem-beli di atas HPP. Hal itu sudah disetujui pula oleh Menko Per-ekonomian.

Menanggapi permintaan Bu-log untuk peningkatan produksi beras tahun ini, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Selatan Luthfi Halide menyatakan se-banyak 200 hektare lahan di dae rahnya siap panen bulan ini dengan produktivitas 5 ton/ha. Ia berharap Bulog bisa menye-rap beras petani dengan harga di atas HPP. “Mereka belum mau menjual karena masih menunggu inpres baru dengan harapan HPP naik,” ujar Luthfi . (HA/E-5)