rianabi.files.wordpress.com  · web viewrencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) sekolah : sma...

13
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas / Semester : XII / 1 Materi Pokok : Saling Menasihati dan Berbuat Baik (Ihsan) QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al- Baqarah (2): 83. Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (6 JP) A. KOMPETENSI INTI: (K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. (K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. (K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI 3.2 Menganalisis QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, 3.2.1 Mampu menganalisis QS. Luqman (31): 13-14 3.2.2 Mampu menganalisis QS.

Upload: phungdien

Post on 17-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi PekertiKelas / Semester : XII / 1Materi Pokok : Saling Menasihati dan Berbuat Baik (Ihsan)

QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83.Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (6 JP)

A. KOMPETENSI INTI:(K1) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (K2) : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro- aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

(K3) : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

(K4) : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSIKOMPETENSI DASAR INDIKATOR CAPAIAN KOMPETENSI3.2 Menganalisis QS. Luqman (31): 13-

14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).

3.2.1 Mampu menganalisis QS. Luqman (31): 13-14

3.2.2 Mampu menganalisis QS. Al-Baqarah (2): 83

3.2.3 Mampu hadits tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).

4.2. Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.3. Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 denagn lancar

4.2.1 Mampu membaca QS. Luqman (31): 13-14 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.2.2 Mampu membaca QS. Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

4.3.1 Mampu mendemonstrasikan hafalan QS. Luqman (31): 13-14 dengan lancar.

4.3.2 Mampu mendemonstrasikan hafalan QS. Al-Baqarah (2): 83 dengan lancar.

4.3.3. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif).

C. TUJUAN PEMBELAJARAN

Page 2: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

Setelah dilaksanakan kegiatan pembelajaran melalui model pembelajaran Saintifik kooperatif rool play, diskusi, ceramah. Mengamati (Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan mencermati kandungan QS. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait). Menanya (Menanyakan cara membaca QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83. Mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits terkait) siswa dapat:

1. Menganalisis QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).

2. Membaca QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.

3. Mendemonstrasikan hafalan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 denagn lancar

4. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif)

C.2. Fokus Penguatan Karakter : Sikap Spritual : 1. Toleransi antar umat beragama

2. Toleransi pada agama yang berbeda. Sikap Sosial : 1. Percaya diri,

2, Kerja sama 3. Tanggung jawab.

D. MATERI PEMBELAJARAN:1. Materi Fakta (sesuatu yang dapat diindera)

QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits tentang saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).

2. Materi Konsep (gabungan antar fakta yang saling berhubungan)a. Pengertian saling menasihati dan berbuat baik (ihsan).b. Sederhana dalam nasihat

3. Materi Prinsip (generalisasi hubungan antar konsep-konsep yang berkaitan: hukum, teori, azas)Jenis NasihatHikmah Nasehat Menasehati

4. Materi Prosedur (sederetan langkah yang sistematis dalam menerapkan prinsip)Budayakan Saling Menasehati dalam berbuat kebaikanCara memberi nasehat dalam kebaikan

E. MODEL PEMBELAJARAN:1. Pendekatan pembelajaran: Scientific 2. Model pembelajaran: Role Playing3. Metode pembelajaran: diskusi, drill, dan demontrasi

F. MEDIA PEMBELAJARAN:1. Media

Al-Qur’anLaptopGoogle ClassroomGambar/potongan-potongan tulisan hadistPowerpoint yang bisa didownload dari blog penulis: rianabi.wordpress.com

Page 3: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

2. Alat/ BahanLCD Proyektor

G. SUMBER BELAJAR: a) Departemen Agama RI. 2005. al-Qur’ān dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen

Agama RI. b) Buku Paket PAI dan Budi Pekerti SMA Kelas XII (Feisal Ghozaly dan HA. Soleh

Dimyathi). Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Cet ke-1. 2015.

c) Buku Paket PAI SMA Kelas XII (Drs. Abdul Walid, M.Ag, dkk. Pendidikan Agama Islam untuk siswa SMA kelas XII, Semarang: Aneka Ilmu, 2008, hlm )

d) Powerpoint Karya Pribadi Guru Tentang IHSAN, bisa diakses pada blog pribadi: rianabi.wordpress.com

H. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARANPendahuluan (10 Menit) Memberikan salam Menanyakan kepada siswa kesiapan dan kenyamanan untuk belajar Menanyakan kehadiran siswa Mempersilakan salah satu siswa memimpin doa Tanya jawab materi sebelumnya Menyampaikan tujuan pembelajaran melalui power point.Kegiatan Inti (60 Menit) Mengamati- Menyimak bacaan, membaca, mengidentifikasi hukum bacaan (tajwid), dan

mencermati kandungan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait.

Menanya- Menanyakan cara membaca QS. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 .- Mengajukan pertanyaan terkait hukum tajwid, asbabun nuzul, dan isi kandungan QS.

Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits terkait. Mengumpulkan data/eksplorasi- Mendiskusikan cara membaca QS. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83

sesuai dengan hukum bacaan tajwid;- Menterjemahkan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits

terkait;- Menganalisis asbabun nuzul/wurud dan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah

(2): 83 serta hadits terkait. Mengasosiasi- Membuat kesimpulan dari kandungan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah

(2): 83 serta hadits terkait. Mengkomunikasikan:Mendemonstrasikan bacaan (hafalan), menyampaikan hasil diskusi tentang QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait secara individu maupun kelompokPenutup (10 Menit) Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran Mengucapkan salam

Page 4: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

I. PENILAIAN1. Prosedur :

a. Penilaian proses belajar mengajar oleh gurub. Penilaian hasil belajar (tes lisan/ tertulis berbentuk Esay)

2. Alat Penilaian (Soal terlampir)

UJI KOMPETENSI Aspek afektifIsilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang sebenarnya

dengan cara mencontreng ( √ ) pada kolom yang tersedia

INTERNALISASI AKHLAK MULIA

No Pernyataan setuju tidak setuju

tidak tahu alasan

1

nasehat menurut bahasa, yaitu mencari dan memilah sebuah perbuatan atau perkataan yang mendatangkan maslahat bagi sahabatnya

…… …… ….. ……

 2

nasehat menasehati termasuk akhlak yang mulia yang tentunya harus dibingkai dan dikemas serta berlangsung dalam suasana ukhuwwah dan koridor akhlak yang mulia

…… …… ….. ……

 3

yang harus diperhatikan dalam memberikan nasehat diantaranya adalah muatan, cara, media dan adab menyampaikan nasehat, suasana dan status sosial penerima nasehat, serta target yang hendak dicapai dari penyampaian nasehat tersebut

…… …… ….. ……

4

Nasehat yang pada akhirnya dapat saling memberikan ishlah perdamaian-, tawaddud  -cinta-, tarahum -kasih-sayang- antar sesama

…… …… ….. ……

5Syaitan dalam memperdaya manusia terkadang menggunakan media nasehat seakan-akan ia penasehat yang tulus

….. …. …. …..

Lampiran 2 : Format Penilaian Proses bealajarFORMAT PENGAMATAN SIKAP

No Nama Siswa Disiplin Tanggung jawab Peduli Kerja keras

a b c a b c a b c a b c12345

INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 2

Page 5: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

1. Disiplina. Selalu hadir di kelas tepat waktub. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktuc. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok

2. Tanggung jawaba. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguhb. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalahc. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnyad. Partisipasi dalam kelompok

3. Pedulia. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkanb. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di

sekitarnyad. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya

4. Kerja kerasa. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguhb. Menunjukkan sikap pantang menyerahc. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan

PEDOMAN PENILAIAN:a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi

awal dengan pencapaian dalam waktu tertentu.b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.

1. TugasMenghafal QS. Luqman (31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait dengan cara mengisi lis (lembar tugas hafalan)..

2. Observasi Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:a. isi diskusi (kandungan ayat dan hukum bacaan)b. sikap yang ditunjukkan peserta didik terkait dengan tentang berpikir kritis dan

bersikap demokratis.3. Portofolio

a. Melaporkan hasil obervasi berupa paparan tentang QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait;

b. Membuat paparan analisis dan identifikasi hukum bacaan yang ada pada QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83;

c. Membuat laporan perkembangan hafalan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadis terkait.

4. Tes tulisa. Menyalin QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta

mengidentifikasi hukum bacaan tajwidnya;b. Menjawab soal-soal tentang isi kandungan QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-

Baqarah (2): 83 serta hadis terkait.5. Tes lisan

Membaca dan menghafal QS. Luqman (31): 13-14 dan QS. Al-Baqarah (2): 83 serta hadits terkait

Page 6: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

Semarang, Agustus 2018Mengetahui Guru Mata PelajaranKepala Sekolah Pendidikan Agama Islam

Didin Sopandi, S.Si Rian Hidayat, S.Pd.I

LAMPIRAN-LAMPIRANLampiran 1

Page 7: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

A. Nasihat-MenasihatiDunia akan stabil jika memiliki empat sendi berikut ini :

1. Keberdayaan ulama dengan ilmunya ulama: jama’ dari kata ‘alim’ yang berarti memiliki ilmu yang pada akhirnya membawanya takut hanya kepada Allah.

“Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” [QS. Al-Fathir : 28]

Ulama bukan berarti terbatas hanya orang-orang yang memiliki kafa’ah sya’iyah (bidang agama) saja melainkan semua ilmu yang bermanfaat dan menguasainya hingga pada akhirnya menjadi orang yang takut (khasyyah) hanya kepada Allah

2. Keadilan penguasa3. Kedermawanan orang-orang kaya4. Doa para fuqaraDi antara hak seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bila dimintai nasihat

oleh saudaranya tentang sesuatu maka ia harus memberinya, dalam artian ia harus menjelaskan kepada saudaranya itu apa yang baik dan benar. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Bila salah seorang dari kamu meminta nasihat kepada saudaranya maka hendaknya (yang diminta) memberi nasihat.” (HR Bukhari)

Para salafus shalih telah memberikan contoh luar biasa dalam hal saling menasihati. Sebagai contoh adalah Umar bin Al Khatab ra, pada suatu kesempatan ketika banyak pembesar sahabat yang mengelilinginya tiba-tiba salah seorang sahabat berkata: “Ittaqillaha ya Umar.” (Bertaqwalah kepada Allah wahai Umar!) Para sahabat yang mengetahui kedudukan keislaman Umar marah kepadanya, namun Umar r.a mencegah kemarahan sahabat-sahabatnya seraya berkata: Biarkanlah dia berkata demikian, sesungguhnya tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau mengatakannya, dan tidak ada kebaikan bagi orang yang tidak mau mendengarnya.”

Page 8: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

Itulah Umar yang termasuk dalam golongan sepuluh orang yang mendapat kabar gembira dijamin masuk surga, beliau sangat perhatian terhadap setiap nasihat yang benar yang ditujukan kepadanya. Nasehat yang pada akhirnya dapat saling memberikan ishlah -perdamaian-, tawaddud  -cinta-, tarahum -kasih-sayang- antar sesama.

B. Sederhana dalam NasihatAbu Wa’il Syaqiq bin Salamah berkata, Ibnu Mas’ud r.a. mengingatkan (berceramah)

kami setiap hari Kamis. Seseorang berkata, “Hai Abu Abdurrahman, aku ingin Anda mengingatkan kami setiap hari.” Ia menjawab, “Yang menghalangi aku untuk hal itu adalah karena aku tidak suka membuat kalian bosan. Aku memperjarang nasihat untuk kalian sebagaimana Rasulullah juga memperjarang nasihatnya untuk kami karena khawatir membosankan kami.” (Muttafaq Alaihi)

Abu Yaqdzan Ammar bin Yasir meriwayatkan, aku mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Lamanya shalat seseorang dan pendeknya khutbahnya adalah pertanda ilmunya. Maka, perlamalah shalat dan perpendeklah khutbah.” (Muslim)

Layaklah kalau dikatakan bahwa “saling memberi menasihat “ adalah sebagai sebuah keniscayaan yang harus ada pada setiap muslim. Namun sangatlah disayangkan jika ada di antara kita yang menganggap sepele soal nasehat ini. Atau merasa dirinya sudah cukup, sudah pintar, sudah berpengalaman sehingga tidak lagi butuh yang namanya nasehat dari orang lain. Padahal dengan menerima nasehat dari orang lain pertanda adanya kejujuran, kerendahan hati, keterbukaan dan menunjukkan kelebihan pada orang tersebut.

Kalimat “nasaha” yang artinya nasehat, makna dasarnya adalah menjahit atau menambal dari pakaian yang sobek atau berlubang. Maka orang yang menerima nasehat artinya orang tersebut siap untuk ditutupi kekeruangan, kesalahan, dan aib yang ada pada dirinya. Sedangkan orang yang tidak mau menerima nasehat menunjukkan adanya sifat kesombongan, keangkuhan, dan ketertutupan pada orang tersebut.

C. Jenis Nasihat Sejatinya yang dinamakan nasehat adalah hal yang ditujukan untuk kebaikan,namun

ternyata dari riwayat yang telah kita ketahui bersama ternyata ada juga nasehat yang tidak baik,seperti kisahnya Nabi Yusuf tentang saudara-saudaranya yang memberikan nasehat menjeremuskan kepada ayahnda mereka,Nabi Ya’kub, agar bisa bermain bersama mereka yang ternyata memiliki tujuan yang jahat.

“Mereka berkata: “Wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang memberi nasehat untuk kebaikannya.” (QS. Yusuf: 11).

Kisah lain tentang nasehat buruk adalah: Syaitan dalam memperdaya manusia terkadang menggunakan media nasehat seakan-akan ia penasehat yang tulus seperti yang pernah berlaku terhadap Adam dan Hawa yang diabadikan Allah dalam surah Al-A’raf: 21,

“Dan dia (syaitan) bersumpah kepada keduanya. “Sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi nasehat kepada kamu berdua”. (QS. Al-A’raf: 21)

Padahal nasehat menasehati termasuk akhlak yang mulia yang tentunya harus dibingkai dan dikemas serta berlangsung dalam suasana ukhuwwah dan koridor akhlak yang mulia juga. Jika tidak, maka tradisi ini akan kehilangan signifikansi nilainya dalam konteks akhlak Islam.

Inilah arti nasehat yang sesungguhnya menurut bahasa, yaitu mencari dan memilah sebuah perbuatan atau perkataan yang mendatangkan maslahat bagi sahabatnya. Seperti ungkapan bahasa Arab, Nashihul ‘Asal yang artinya madu yang murni yang telah dipilah dari beberapa madu yang banyak. Betapa nasehat yang baik hanya bermuatan positif dan melalui

Page 9: rianabi.files.wordpress.com  · Web viewRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA Semesta Semarang Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kelas / Semester

proses pemilahan kata atau tindakan yang tepat dan bisa memberikan manfaat bagi si penerima, bukan malah sebaliknya.

Jika demikian, memang tidak mudah memberikan nasehat yang baik kepada seseorang. Agar amaliah nasehat menasehati berlangsung dengan baik tanpa melahirkan su’udzan dan kebencian, atau berubah status menjadi media “ta’yir”, maka yang harus diperhatikan dalam memberikan nasehat diantaranya adalah muatan nasehat itu sendiri, cara, media dan adab menyampaikan nasehat, suasana dan status sosial penerima nasehat, serta target yang hendak dicapai dari penyampaian nasehat tersebut.

Sebagai ilustrasi bisa dikemukakan disini bahwa pada ketika khalifah Harun Ar-Rasyid sedang melaksanakan thawaf, tiba-tiba seseorang berkata kepadanya dengan nada agak ketus: “Hai Amirul Mukminin, saya ingin menyampaikan sesuatu kepada engkau dengan bahasa yang agak keras, maka terimalah dengan sabar!”. Amirul Mukminin menjawab: “Tidak, ini bukan sesuatu yang baik dan bukan pula merupakan sebuah penghormatan.”Allah telah mengutus seseorang yang lebih baik dari kamu yaitu Musa as kepada orang yang lebih buruk dari saya yaitu Fir’aun, tetapi Allah memerintahkan Musa agar menyampaikan pesan atau nasehat kepadanya justru dengan bahasa yang lembut.