rianabi.files.wordpress.com · web viewrencana pelaksanaan pembelajaran (rpp) satuan pendidikan :...
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
Satuan Pendidikan : SMA Semesta SemarangMata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi PekertiKelas / Semester : XI / satuMateri Pokok : Berani Hidup Jujur dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah (9):
119 serta Hadits yang terkait Alokasi Waktu : 2 Pertemuan (6 JP)
A. KOMPETENSI INTI:(K1) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya (K2) Menunjukkan dan menghayati perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
(K3) Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
(K4) Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.02.2 Memahami makna kejujuran sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait
3.02.1 Mampu memahami makna jujur3.02.2 Mampu memahami dalil jujur dalam Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait3.02.3 Mampu implementasi dari pemahaman Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait3.02.4 Mampu menghafal dalil jujur dalam Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait3.02.5 Mampu memahami tajwid dalam Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait
4.02.3 Berperilaku yang mencerminkan kejujuran
4.03.1 Dapat Berperilaku yang mencerminkan kejujuran4.03.2 Mampu membuat kesimpulan dari hasil bacaan4.03.3 Mampu membuat powerpoint presentasi
C. TUJUAN PEMBELAJARAN2.02.1.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan powerpoint peserta
didik dapat menunjukkan perilaku jujur dalam kehidupan sehari-hari.2.02.2.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan memperhatikan powerpoint peserta
didik mampu menghayati kandungan dalil-dalil tentang kejujuran3.02.1.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan membaca buku paket masing-
masing peserta didik mampu memahami makna jujur
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
3.02.2.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan membaca buku paket masing-masing peserta didik mampu memahami dalil jujur dalam Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait
3.02.3.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan membaca buku paket masing-masing peserta didik mampu implementasi dari pemahaman Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait
3.02.4.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan membaca buku paket masing-masing peserta didik mampu menghafal dalil jujur dalam Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait
3.02.5.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan mendengar penjelasan guru peserta didik mampu memahami tajwid dalam Q.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait
4.03.1.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran peserta didik dapat berperilaku yang mencerminkan kejujuran
4.03.2.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan membaca buku paket masing-masing peserta didik mampu membuat kesimpulan dari hasil bacaan
4.03.3.1 Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran peserta didik dapat membuat powerpoint presentasi
C.2. Fokus Penguatan Karakter : Sikap Spritual : 1. Toleransi antar umat beragama
2. Toleransi pada agama yang berbeda.
Sikap Sosial : 1. Percaya diri, 2, Kerja sama 3. Tanggung jawab.
D. MATERI AJARQ.S. at-Taubah/9: 119 dan hadis terkait tentang perilaku jujur. Terlampir.
E. METODE PEMBELAJARAN1. Pendekatan: Saintifik dan kooperatif2. Metode: rool play, diskusi, dan ceramah
F. ALAT (BAHAN):a. Media :
Powerpoint pembelajaran: bisa didapat di blog guru rianabi.wordpress.com Video pendukung: Kejujuran Gambar-gambar
b. Alat/Bahan: Al-Qur’an, Power point, Video, LCD, Laptop, Kertas bekas, Pewarna
G. SUMBER BELAJAR 1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti. Buku Siswa. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan halaman
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Buku Guru. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan halaman
3. Al-Quran dan Al-Hadits4. Buku tajwid5. Kitab tafsir Al-Qur’an
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
6. Buku lain yang menunjang7. Multimedia interaktif dan Internet
H. KEGIATAN PEMBELAJARANPendahuluan. 10 Menit
a. Guru mengkondisikan siswa dalam membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama disertai zikir bersama
b. Menayangkan tilawah merdu singkatc. Absensi siswad. Menginformasikan kompetensi yang akan dicapai selama pembelajarane. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan disajikan selama
pembelajaran f. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajarang. Menyampaikan teknik penilaian
Kegiatan Inti. 65 Menit Mengamati - Menyimak bacaan Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait
secara individu maupun kelompok. Menanya- Mengajukan pertanyaan tentang kaedah tajwid yang terdapat dalam Al-Qur’an surat
At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait- Mengajukan pertanyaan tentang makna mufrodat yang terdapat dalam Al-Qur’an
surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait Eksperimen/Eksplor- Menganalisa kaedah tajwid yang terdapat Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta
Hadits yang terkait - Diskusi tentang makna mufrodat dan ijmali yang terdapat dalam Al-Qur’an surat At
Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait Diskusi tentang kandungan makna Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait
Assosiasi - Menyimpulkan kaedah tajwid yang terdapat pada Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119
serta Hadits yang terkait - Menyimpulkan makna mufrodat dan ijmali yang terdapat dalam Al-Qur’an surat At
Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait - Menyimpulkan kandungan makna Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits
yang terkait Komunikasi- Menyajikan kaedah tajwid yang terdapat Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta
Hadits yang terkait - Menyajikan makna mufrodat dan ijmali yang terdapat dalam Al-Qur’an surat At
Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait- Menyajikan kandungan makna Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang
terkait - Mendemonstrasikan bacaan tartil dan hafalan Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119
serta Hadits yang terkait RefleksiMenampilkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari sebagai refleksi dari pemahaman Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait
Penutup. 5 Menit
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
Klarifikasi/kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran Mengucapkan salam
I. PENILAIAN1. Sikap Spiritual
a. Teknik Penilaian : Observasib. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
2. Sikap Sosial a. Teknik Penilaian : Observasib. Bentuk Instrumen : Lembar observasi
3. Pengetahuana. Teknik Penilaian
1) Tes : Tulisan2) Non Tes : Penugasan kelompok
b. Bentuk Instrumen 1) Soal tes lisan2) Soal isian3) Penugasan
4. Keterampilan1) Proyek
Semarang, 03 Juli 2018Mengetahui, Guru Mata PelajaranKepala SMA Semesta Semarang Pendidkan Agama Islam
Didin Sopandi, S.Si Rian Hidayat, S.Pd.I
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
Lampiran 1Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan
adab dan sopan santun membaca Al Qur’an.
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (Q.S. at-Taubah/9: 119)
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagaimana seorang yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yang ada pada batinnya. Ketika berani mengatakan “tidak” untuk korupsi, berusaha menjauhi perilaku korupsi. Jangan sampai mengatakan tidak, kenyataannya ia melakukan korupsi. Demikian juga seorang munafik tidaklah dikatakan sebagai seorang yang jujur karena dia menampakkan dirinya sebagai seorang yang bertauhid, padahal hatinya tidak. Yang jelas, kejujuran merupakan sifat seorang yang beriman, sedangkan lawannya, dusta, merupakan sifat orang yang munafik. Ciri-ciri orang munafik adalah dusta, ingkar janji, dan khianat, sebagaimana sabda Rasulullah Saw. berikut ini:
Artinya: “Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi Muhammad saw. bersabda “Tanda orang munafik itu ada 3, yaitu: Apabila berbicara dusta, apabila berjanji mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari Muslim)
Ibnul Qayyim berkata, dasar iman adalah kejujuran (kebenaran), sedangkan dasar nifaq adalah kebohongan atau kedustaan. Tidak akan pernah bertemu antara kedustaan dan keimanan melainkan akan saling bertentangan satu sama lain. Allah Swt. menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya (kebenarannya).
Artinya: “Allah berfirman, “Inilah saat orang yang benar memperoleh manfaat dari kebenarannya. Mereka memperoleh surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah riḍa kepada mereka dan mereka pun riḍa kepada-Nya. Itulah kemenangan yang agung.” (QS. al-Māidah/5: 119)
B. Keutamaan Perilaku JujurNabi menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena kejujuran merupakan
akhlak mulia yang akan mengarahkan pemiliknya kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad Saw.,
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
Artinya: “Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga....” (HR. Bukhari)
Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan. Dapat kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari bahwa orang yang jujur akan dipermudah rezeki dan segala urusannya. Contoh yang perlu diteladani, karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw. dipercaya oleh Siti Khadijah untuk membawa barang dagangan lebih banyak lagi. Ini artinya Nabi Muhammad saw. akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi, dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan mendapat kemudahan. Banyak contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang hikmah perilaku jujur. Kamu dapat mencari contohnya. Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan segala urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena untuk menutupi kebohongan yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi. Bersyukurlah bagi orang yang pernah berbohong sekali kemudian sadar dan mengakui kebohongannya itu sehingga terputus mata rantai kebohongan. Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membat hati jadi was-was. Contoh seorang siswa yang tidak jujur kepada orang tua dalam hal uang saku, pasti nuraninya tidak akan tenang apabila bertemu. Apabila orang tuanya mengetahui ketidakjujuran anaknya, runtuhlah kepercayaan terhadap anak tersebut. Kegundahan hati dan kekhawatiran yang bertumpuk-tumpuk berisiko menjadi penyakit.
C. Macam-Macam KejujuranMenurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu jujur dalam hati atau niat,
jujur dalam perkataan atau ucapan, dan jujur dalam perbuatan.1. Jujur dalam niat dan kehendak, yaitu motivasi bagi setiap gerak dan langkah seseorang
dalam rangka menaati perintah Allah Swt. dan ingin mencapai riḍa-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur. Orang yang pura-pura jujur berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
2. Jujur dalam ucapan, yaitu memberitakan sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang, mendamaikan dua orang yang bersengketa, dan semisalnya. Setiap hamba berkewajiban menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan dianjurkan menghindari kata-kata sindiran karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis kejujuran yang paling tampak dan terang di antara macam-macam kejujuran.
3. Jujur dalam perbuatan, yaitu seimbang antara lahiriah dan batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam perbuatan ini juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang diriḍai Allah Swt. dan melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas. Merealisasikan kejujuran, baik jujur dalam hati, jujur dalam perkataan, maupun jujur dalam perbuatan membutuhkan kesungguhan. Adakalanya kehendak untuk jujur itu lemah, adakalanya pula menjadi kuat.
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
Lampiran 2 : Format Penilaian Aspek AfektifIsilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang sebenarnya
dengan cara mencontreng ( √ ) pada kolom yang tersedia:
INTERNALISASI AKHLAK MULIA
No. PernyataanPilihan Jawaban
SkorSangat Setuju Setuju Ragu-ragu Tidak
Setuju1. Saya yakin bahwa jujur adalah
salah satu unsur agama yang paling dasar.
2. Saya yakin bahwa orang yang jujur akan selalu mendapatkan kemudahan.
3. Saya yakin bahwa jujur dapat mendatangkan ketenteraman hidup.
4. Saya yakin bahwa jujur akan membawa kebaikan dan kebaikan akan membawa ke surga.
5. Saya yakin bahwa orang yang jujur akan selalu banyak teman.
Jumlah Skor
Lampiran 3 : Format Penilaian Proses bealajar
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
FORMAT PENGAMATAN SIKAP
No Nama Siswa Disiplin Tanggung jawab Peduli Kerja
kerasA B C A B C A B C A B C
12345678910111213141516171819202122232425262728293031323435363739
INDIKATOR KOMPETENSI INTI 1 DAN 21. Disiplin
a. Selalu hadir di kelas tepat waktub. Mengerjakan LKS sesuai petunjuk dan tepat waktuc. Mentaati aturan main dalam kerja mandiri dan kelompok
2. Tanggung jawab
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com
a. Berusaha menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguhb. Bertanya kepada teman/guru bila menjumpai masalahc. Menyelesaikan permasalahan yang menjadi tanggung jawabnyad. Partisipasi dalam kelompok
3. Pedulia. Menjaga kebersihan kelas, membantu teman yang membutuhkanb. Menunjukkan rasa empati dan simpati untuk ikut menyelesaikan masalah c. Mampu memberikan ide/gagasan terhadap suatu masalah yang ada di sekitarnyad. Memberikan bantuan sesuai dengan kemampuannya
4. Kerja kerasa. Mengerjakan LKS dengan sungguh-sungguhb. Menunjukkan sikap pantang menyerahc. Berusaha menemukan solusi permasalahan yang diberikan
PEDOMAN PENILAIAN:a. Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan karakter siswa pada kondisi awal
dengan pencapaian dalam waktu tertentu.b. Hasil yang dicapai selanjutnya dicatat, dianalisis dan diadakan tindak lanjut.
. Tugas- Melakukan telaah terhadap kaedah tajwid dan kandungan makna yang terdapat dalam
Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait Observasi- Mengamati pelaksanaan diskusi dengan menggunakan lembar observasi yang memuat:- Isi diskusi (kaedah tajwid, makna mufrodat dan ijmali, dan kandungan makna ayat al-
Qur’an)kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras dalam kehidupan seha-hari sebagai implemantsi dari pemahaman Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait
Portofolio- Membuat laporan tentang kaedah tajwid, makna mufrodat dan ijmali, serta kandungan
makna Al-Qur’an surat At Taubah (9): 119 serta Hadits yang terkait Tes- Tes kemampuan kognitif dengan bentuk tes soal – soal pilihan ganda dan uraian
Blog Pendidikan Agama Islam: rianabi.wordpress.com