· web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin...

28
BUPATI LEMBATA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA, Menimbang : a. bahwa salah satuupaya untuk menciptakan keindahan kota agar sesuai estetika dan perkembangan kota kedepan, diperlukan adanya penataan dan pengaturan serta pengendalian terhadap penyelenggaraan reklame di Kabupaten Lembata; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Reklame; Mengingat :1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 180, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3901) sebagaimana telah diubah denganUndang- Undang Nomor 12 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang –Undang Nomor 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3967); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang 1

Upload: lekhanh

Post on 12-Jul-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

BUPATI LEMBATAPROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATANOMOR 4 TAHUN 2015

TENTANGPENYELENGGARAAN REKLAME

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LEMBATA,

Menimbang

: a. bahwa salah satuupaya untuk menciptakan keindahan kota agar sesuai estetika dan perkembangan kota kedepan, diperlukan adanya penataan dan pengaturan serta pengendalian terhadap penyelenggaraan reklame di Kabupaten Lembata;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Reklame;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 180, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3901) sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 12 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang –Undang Nomor 52 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Lembata(Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3967);

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

1

Page 2:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

4. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2010 tentang Pedomaan Pemanfaatan dan Penggunaan Bagian-bagian Jalan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 713);

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN LEMBATA

danBUPATI LEMBATA

MEMUTUSKAN :

Menetapkan

: PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :1. Daerah adalah Kabupaten Lembata.2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Lembata.3. Bupati adalah Bupati Lembata.4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD

adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lembata.5. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya disingkat KPPT

adalah Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Lembata.6. Satuan Polisi Pamong Praja yang selanjutnya disebut Sat Pol PP adalah

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lembata.7. Pejabat adalah pegawai yang diberikan tugas tertentu di bidang

penyelenggaraan dan pengelolaan reklame berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Reklame adalah benda, alat, perbuatan, atau media yang bentuk dan corak ragamnya dirancang untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan, mempromosikan, atau untuk menarik perhatian umum terhadap barang, jasa, orang, atau badan, yang dapat dilihat, dibaca, didengar, dirasakan, dan/atau dinikmati oleh umum.

9. Penyelenggaraan Reklame adalah suatu kegiatan mengurus dan mengusahakan sesuatu untuk melakukan pemasangan, pemeliharaan dan pembongkaran reklame.

10. Penyelenggara Reklame adalah perorangan atau badan hukum yang menyelenggarakan reklame, baik untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya.

11. Panggung/lokasi Reklame adalah sarana atau tempat pemasangan satu 2

Page 3:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

atau beberapa bidang reklame yang diatur dengan baik dalam satu komposisi yang estetis, baik dari segi kepentingan penyelenggara, masyarakat melihat maupun keserasiannya serta pemaanfaatan ruang kota yang tersedia.

12. Kawasan/zona adalah batasan-batasan wilayah tertentu sesuai dengan pemanfaatan wilayah tersebut yang dapat digunakan untuk pemasangan reklame.

13. Kota adalah Ibukota Kabupaten, Ibukota Kecamatan, dan Ibukota Desa.14. Nilai Strategis Pemasangan Reklame adalah nilai tertentu yang

dinyatakan dengan indeks angka yang mengandung tingkatan- tingkatan nilai strategis lokasi tempat pemasangan reklame yang diukur berdasar kriteria kepadatan pemanfaatan tata ruang, tingkat pelayanan mediasi, seperti sudut pandang, cakupan layanan, kepadatan lalu lintas dan orang, kelas jalan dan berbagai aspekdaya tarik lainnya untuk promosi / publikasi.

15. Jenis Reklame adalah jenis dan macam bahan/material reklame yang dipakai.

16. Kategori Konstruksi dan Aksesoris adalah reklame dimaksud dipasang dengan cara, wujud, bentuk fisik dengan konstruksi permanen, semi permanen, non permanen dan dengan asesoris mewah, sedang dan/atau sederhana.

17. Nilai Sewa dan/atau Nilai Jual Reklame adalah keseluruhan pembayaran, pengeluaran biaya oleh pemilik atau penyelenggara reklame, meliputi biaya/harga bahan reklame, ongkos konstruksi perakitan, pemasangan, pengecatan/aksesoris, instalasi listrik, pengangkutan dan/atau ongkos penanyangan, peragaan, pemancaran dan sejenisnya sampai dengan bangunan/tayangan reklame rampung yang dinyatakan dengan Harga Satuan Nilai Sewa per satuan volume tertentu.

18. Masa Pajak adalah standar ukuran waktu masa berlakunya pajak, dan/atau dasar pengenaan pajak yang berkaitan dengan jangka waktu tertentu.

19. Izin adalah izin pemasangan atau penyelenggaraan reklame.20. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat

APBD adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Lembata.

21. Peyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PPNS adalah Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lembata.

BAB IIASAS,TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

Pasal 2Penyelenggaraan reklame berdasarkan asas :a. manfaat;b. keadilan;c. ketertiban Umum;

3

Page 4:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

d. kepastian hukum; dane. keserasian Lingkungan Hidup.

Pasal 3Penyelenggaraan reklame, bertujuan :a. perlindungan hukum bagi warga;b. perlindungan lingkungan dan ruang;c. estetika kota; dan d. optimalisasi pemanfaatan aset Daerah untuk kepentingan masyarakat

dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah.

Pasal 4Ruang lingkup Peraturan Daerah ini, meliputi : a. penyelenggaraan reklame;b. hak dan kewajiban;c. penertiban;d. pembinaan dan pengawasan;e. larangan;f. sanksi administrasi; g. ketentuan penyidikan; danh. ketentuan pidana.

BAB IIIPENYELENGGARAAN REKLAME

Bagian KesatuUmumPasal 5

Penyelenggaraan reklame, meliputi :a. perencanaan;b. penataan;c. pemasangan;d. perizinan;e. pemeliharaan; dan f. pembongkaran.

Bagian KeduaPerencanaan Reklame

Pasal 6(1) Penyelenggara reklame wajib memperhatikan aspek penataan ruang,

aspek etis dan kesopanan, dan sosial budaya dalam perencanaan penempatan reklame.

4

Page 5:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

(2) Perencanaan penempatan reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1), meliputi titik reklame, baik di dalam maupun di luar sarana dan prasarana umum.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan penempatan dan penetapan titik reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian KetigaPenataan Reklame

Pasal 7(1) Penataan reklame dilakukan menurut :

a. tempat;b. jenis;c. sifat;d.ukuran;e. konstruksi; danf. kawasan.

(2) Tempat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, sebagai berikut :a. pada sarana dan prasarana umum, meliputi :

1. trotoar/bahu jalan;2. median jalan;3. halte bus;4. pos jaga polisi;5. telepon umum;6. tiang lampu penerangan jalan;7. tempat hiburan dan rekreasi;8. gelanggang olahraga;9. terminal;

10. pasar;11. wc umum; dan12. gapura.

b. di luar sarana dan prasarana umum, yakni :1. di atas tanah; dan2. bangunan.

(3) Jenis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, sebagai berikut :a. reklame papan/billboard/vidiotron/megatron dan sejenisnya;b. reklame baliho;c. reklame layar/kain (banner);d. reklame selebaran;

5

Page 6:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

e. reklame melekat/stiker/poster;f. reklame berjalan, termasuk pada kendaraan;g. reklame udara;h. reklame film/slide;i. reklame suara; danj. reklame peragaan.

(4) Sifat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, sebagai berikut :a. permanen, meliputi :

1. reklame papan;2. reklame kendaraan; dan3. reklame megatron/vidiotron/light emittingdiode (LED).

b. non permanen, meliputi :1. reklame layar;2. reklame baliho;3. reklame selebaran;4. reklame melekat/stiker/poster;5. reklame udara;6. reklame film/slide; dan 7. reklame teks berjalan.

(5) Ukuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, sebagai berikut :a. reklame kecil berukuran kurang dari 4 m2 (empat meter persegi);b. reklame sedang berukuran 4 m2 (empat meter persegi) sampai

dengan 12 m2 (dua belas meter persegi); danc. reklame besar berukuran lebih dari 12 m2 (dua belas meter persegi).

(6) Konstruksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, sebagai berikut :a. kaki tunggal, yakni sarana reklame yang konstruksinya hanya terdiri

atas 1(satu) tiang;b. kaki ganda, yakni sarana reklame yang konstruksinya terdiri atas

2(dua) tiang atau lebih;c. rangka, yakni sarana reklame yang konstruksinya berbentuk rangka;

dan d. menempel, yakni sarana reklame yang konstruksinya menyatu pada

bangunan.(7) Kawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f, terdiri dari :

a. kawasan bebas, meliputi kawasan yang sama sekali tidak diperbolehkan diselenggarakan kegiatan reklame;

b. kawasan selektif, meliputi kawasan yang diperbolehkan diselenggarakan kegiatan dan titik reklame terpilih; dan

c. kawasan umum, meliputi kawasan yang diperbolehkan 6

Page 7:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

diselenggarakan kegiatan dan titik reklame.(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan dan tata cara penempatan

reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (7), diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian KeempatPemasangan Reklame

Pasal 8(1) Penyelenggara reklame memasang reklame di atas tanah dan/atau

bangunan milik Pemerintah Daerah, perorangan atau badan hukum yang disewakan sepanjang tidak mengganggu ketertiban umum, fasilitas umum, dan fasilitas sosial.

(2) Pemasangan reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib memenuhi standar reklame.

(3) Standar reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi :a. standar keselamatan;b. standar estetika, lingkungan hidup dan tata ruang;c. standar etik dan kesopanan; dand. standar konstruksi.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemasangan reklame sebagaiamana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 9(1) Penyelenggara reklame yang memasang reklame pada kawasan

pendidikan dan kawasan kesehatan wajib mendapatkan rekomendasi dari pejabat pendidikan dan kesehatan yang berwenang.

(2) Penyelenggara reklame wajib membayar uang jaminan pembongkaran reklame saat pemasangan reklame.

(3) Pembayaran uang jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilakukan bersamaan dengan pembayaran pajak reklame.

Pasal 10(1) Bupati berwenang menetapkan kawasan yang bernilai strategis dalam

penetapan titik reklame.(2) Penetapan titik reklame pada kawasan yang bernilai strategis

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilakukan dengan mekanisme tender.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme tender sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian Kelima7

Page 8:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Perizinan ReklamePasal 11

(1) Penyelenggara reklame yang memasang reklame wajib mendapatkan izin Bupati.

(2) Mekanisme perizinan pemasangan reklame sebagai berikut :a. pemohon mengajukan permohonan tertulis kepada Bupati melalui

Kepala KPPT;b. mengisi formulir surat permohonan izin penyelenggaraan reklame; c. syarat-syarat yang wajib dipenuhi untuk reklame permanen sebagai

berikut :1. fotocopy Kartu Tanda Penduduk dengan menunjukan aslinya;2. fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan menunjukan

aslinya;3. surat kuasa bermaterai dari pemohon apabila pengajuan

permohonan dikuasakan kepada orang lain;4. sketsa titik lokasi pemasangan reklame;5. desain dan tipologi reklame;6. perhitungan konstruksi yang ditandatangani oleh penanggung

jawab struktur/konstruksi; dan7. wajib melampirkan Izin Mendirikan Bangunan.

d. syarat-syarat yang wajib dipenuhi pemohon untuk reklame non permanen sebagai berikut :1. fotocopy Kartu Tanda Penduduk dengan menunjukan aslinya;2. fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dengan menunjukan

aslinya; 3. surat kuasa bermaterai dari pemohon apabila pengajuan

permohonan dikuasakan kepada orang lain; dan4. persetujuan tertulis dari pemilik tanah dan/atau bangunan.

Pasal 12(1) Bupati menerbitkan izin pemasangan reklame apabila penyelengggara

telah memenuhi kewajiban :a. melunasi retribusi Daerah apabila penyelenggara memanfaatkan

sarana dan prasarana Pemerintah Daerah;b. melunasi pajak Daerah;c. memiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dand. memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi

yang menggunakan tenaga listrik.(2) Jangka waktu penerbitan izin pemasangan reklame selama 30 (tiga

puluh) hari kerja sejak semua persyaratan dipenuhi pemohon.Pasal 13

8

Page 9:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

(1) Bupati dapat mendelegasikan kewenangan pemberian izin pemasangan reklame kepada Kepala KPPT.

(2) Kepala KPPT wajib memberikan laporan bulanan kepada Bupati tentang pelaksanaan wewenang yang didelegasikan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai mekanisme pendelegasian wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 14(1) Masa berlakunya izin pemasangan reklame selama 1 (satu) tahun dan

dapat diperpanjang.(2) Perpanjangan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1), paling banyak

3 (tiga) kali untuk jangka waktu yang sama.(3) Masa berlakunya izin pemasangan reklame dapat ditetapkan secara

insidentil.(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai masa berlakunya izin reklame

sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 15Izin reklame tidak berlaku apabila penyelenggara reklame yang membatalkannya.

Bagian KeenamPemeliharaan Reklame

Pasal 16(1) Penyelenggara reklame wajib memelihara konstruksi bangunan reklame

yang bertujuan untuk menjamin keamanan, keselamatan, keindahan, dan kelestarian lingkungan, serta ketertiban umum.

(2) Selama masa pemeliharaan, penyelenggara reklame dilarang melakukan perubahan terhadap izin, ukuran dan bentuk reklame sehingga tidak sesuai dengan izin yang diberikan.

Bagian KetujuhPembongkaran

Pasal 17(1) Penyelenggara reklame wajib membongkar konstruksi reklame setelah

masa berlakunya izin berakhir.(2) Pembongkaran reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertujuan

untuk mencegah kerugian yang ditimbulkan oleh konstruksi bangunan reklame untuk memberikan jaminan keamanan, keselamatan, keindahan, dan kelestarian lingkungan, dan ketertiban umum.

(3) Penyelenggara reklame mengambil uang jaminan paling lambat 10 (sepuluh ) hari kerja sejak berakhirnya izin reklame.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran dan pengambilan uang jaminan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), diatur

9

Page 10:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

dengan Peraturan Bupati.

Pasal 18(1) Bupati melalui pejabat yang berwenang menetapkan pembongkaran

konstruksi reklame apabila izin reklame telah melewati batas waktu yang ditentukan dan penyelenggara reklame tidak melakukan pembongkaran.

(2) Penyelenggara reklame yang tidak melakukan pembongkaran reklame setelah masa berlakunya izin reklame berakhir sebagaimana dimaksud pada ayat (1), maka uang jaminan menjadi milik Pemerintah Daerah.

(3) Pemerintah Daerah dapat tidak membongkar konstruksi reklame yang telah melewati masa bongkar dan menyatakan menjadi milik Pemerintah Daerah.

(4) Pemerintah Daerah dapat meyewakan konstruksi reklame sebagaimana dimaksud pada ayat (3), kepada penyelenggara reklame lainnya.

Pasal 19(1) Besaran uang jaminan bongkar reklame tetap ditetapkan sebesar 5%

(lima persen) dari nilai konstruksi.(2) Besaran uang jaminan bongkar reklame insidentil ditetapkan sebesar

10% (sepuluh persen) dari nilai pajak.(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan uang jaminan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB IVHAK DAN KEWAJIBAN

Bagian KesatuHak

Pasal 20(1) Penyelenggara reklame berhak :

a. memasang reklame sesuai dengan titik lokasi yang ditetapkan dalam izin dan standar reklame; dan

b. mendapatkan informasi yang memadai dari KPPT tentang penyelenggaraan reklame.

(2) Masyarakat sekitar titik reklame berhak :a. mendapat informasi yang memadai dari KPPTtentang

penyelenggaraan reklame: danb. berperan serta dalam proses pemberian izin reklame.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, diatur dengan Peraturan Bupati.

10

Page 11:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Bagian KeduaKewajibanPasal 21

Penyelenggara reklame wajib :a. memiliki izin pemasangan reklame;b. memanfaatkan izin reklame sesuai dengan tujuan izin;c. memanfaatkan lokasi pemasangan reklame sesuai dengan izin dan

jangka waktu yang ditetapkan;d. memelihara konstruksi bangunan reklame demi keselamatan orang dan

barang;e. mengganti kerugian atas kesalahan dan/atau kelalaian penyelenggaraan

reklame yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain;f. membayar pajak reklame dan retribusi Daerah jika memanfaatkan

fasilitas milik Pemerintah Daerah;g. memasang reklame sesuai dengan standar reklame; danh. membongkar reklame dan konstruksi setelah masa berlakunya izin

berakhir.Pasal 22

KPPT wajib :a. memberikan informasi yang memadai tentang penyelenggaraan

reklame;b. memberikan informasi yang memadai tentang peran serta masyarakat

dalam proses perizinan;c. melakukan pengawasan terhadap aktivitas penyelenggara reklame

untuk memastikan pemanfaatan izin sesuai dengan tujuan pemberian izin dan pemasangan reklame sesuai dengan ketentuan yang berlaku; dan

d. memberikan izin apabila semua persyaratan terpenuhi tanpa perlakuan diskriminatif.

BAB VPENERTIBANPasal 23

(1) Sebelum melakukan pembongkaran, Pejabat Pengawas KPPT dapat melakukan tindakan penertiban.

(2) Tindakan penertiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertujuan untuk mendorong kepatuhan penyelenggara reklame terhadap ketentuan penyelenggaraan reklame.

(3) Tindakan penertiban dilakukan dengan cara mewajibkan kepada penyelenggara reklame untuk membongkar reklame dan menyesuaikannya dengan ketentuan yang berlaku.

(4) Tindakan penertiban dilakukan terhadap reklame yang dipasang di dalam maupun di luar sarana dan prasarana umum :a. tanpa izin reklame;b. menghalangi, menutup, dan/atau mengganggu rambu-rambu dan

11

Page 12:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

arus lalu lintas jalan serta pejalan kaki;c. menghalangi dan/atau mengganggu pandangan pengendara

kendaraan;d. mengambil dan/atau menyambung daya listrik dari penerangan jalan

umum;e. mengganggu fungsi penerangan jalan umum dan lingkungan

ekologis sekitar;f. mengabaikan kekuatan dan keamanan konstruksi dan tanpa

memperhitungkan beban yang dipikul konstruksi, antara lain beban sendiri, beban bangunan, dan beban angin dengan mempertimbangkan kondisi dan/atau tempat berdirinya reklame;

g. melintang atau memotong jalan untuk reklame lain;h. ditempel pada bangunan milik umum, atau instansi pemerintah, atau

pribadi yang dapat mengganggu kebersihan, ketertiban dan estetika khususnya reklame selebaran; dan

i. biaya penertiban dibebankan kepada penyelenggara reklame.(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penertiban reklame

sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB VIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 24(1) Bupati melakukan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

reklame.(2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1), Bupati dapat mendelegasikan kewenangan kepada Kepala KPPT.

(3) Wewenang pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi : a. pemanfaatan izin sebagai instrumen preventif; danb. penyelenggaraan reklame.

(4) Mekanisme pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut : a. kunjungan ke lapangan, baik secara rutin maupun insidentil;b. melakukan pendataan terhadap pelanggaran ketentuan

penyelenggaraan reklame; danc. merekomendasikan pelanggaran kepada Bupati sebagai dasar

pengenaan sanksi administrasi.

BAB VIILARANGAN

Pasal 25Penyelenggara reklame dilarang :

12

Page 13:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

a. memasang reklame tanpa izin;b. memasang reklame yang bertentangan dengan standar reklame;c. memasang reklame produk rokok pada kawasan rumah sakit, kawasan

pendidikan, tempat ibadah, dan museum;d. mengalihkan izin reklame tanpa izin Bupati;e. memasang reklame pada kawasan bebas reklame;f. mengubah izin reklame, ukuran reklame, dan bentuk reklame sehingga

tidak sesuai lagi dengan izin yang telah diberikan;g. memasang reklame yang telah berakhir masa berlakunya; danh. memasang reklame tidak pada titik reklame yang telah ditetapkan.

BAB VIIISANKSI ADMINISTRASI

Pasal 26(1) Bupati berwenang memberikan sanksi administrasi bagi penyelenggara

reklame yang melanggar ketentuan Peraturan Daerah ini.(2) Sanksi administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berupa :

a. pencabutan izin reklame; b. denda administrasi; dan c. pembongkaran paksa reklame dan bangunan konstruksi reklame.

Pasal 27Pencabutan izin reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf a, berdasarkan alasan :a. penyelengara reklame tidak melaksanakan persyaratan dan kewajiban

yang ditentukan dalam izin; danb. penyelenggara reklame memberikan informasi yang tidak benar dalam

proses memperoleh izin.

Pasal 28(1) Denda administrasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2)

huruf b, dikenakan kepada penyelenggara reklame berdasarkan alasan :a. terlambat membayar pajak reklame; danb. membayar pajak kurang dari yang seharusnya menjadi

kewajibannya untuk membayar.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan besaran pembayaran

denda administrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 29Pembongkaran paksa reklame dan bangunan konstruksi reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (2) huruf c, berdasarkan alasan :

13

Page 14:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

a. penyelenggara reklame memasang reklame tanpa izin;b. penyelenggara reklame melanggar ketentuan sebagaimana diatur

dalam Pasal 23 ayat (4);c. penyelenggara reklame tidak memperpanjang izin reklame sedangkan

izin reklame telah berakhir masa berlakunya;d. penyelenggara reklame mengubah izin reklame, ukuran reklame, dan

bentuk reklame sehingga tidak sesuai lagi dengan izin yang telah diberikan;

e. penyelenggara reklame mamasang reklame tidak pada titik reklame yang telah ditetapkan;

f. penyelenggara reklame memasang konstruksi reklame tidak sesuai dengan Izin Mendirikan Bangunan yang diterbitkan; dan

g. penyelenggara reklame memasang reklame yang bertentangan dengan kesusilaan, agama dan ketertiban umum.

Pasal 30Pembongkaran reklame dan bangunan konstruksi reklame sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29, dilakukan berdasarkan mekanisme sebagai berikut :a. kepala KPPT memberikan Surat Peringatan Tertulis kepada

penyelenggara reklame untuk membongkar reklame dan bangunan konstruksi reklame;

b. apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelah dikeluarkannya Surat Peringatan Tertulis Pertama, penyelenggara reklame tidak melakukan pembongkaran reklame, Kepala KPPT memberikan Surat Peringatan Tertulis Kedua supaya segera membongkar reklame dan bangunan konstruksi reklame;

c. apabila dalam jangka waktu 2 (dua) minggu setelah Surat Peringatan Tertulis Kedua diberikan, penyelenggara reklame tidak membongkar reklame, Kepala KPPT memberikan Surat Perintah Tertulis kepada penyelenggara reklame untuk membongkar sendiri reklame dengan biaya sendiri dalam jangka waktu 2 (dua) minggu;

d. apabila dalam jangka waktu 2 (dua) minggu penyelenggara reklame tidak melaksanakan perintah bongkar sebagaimana dimaksud dalam huruf c, maka Bupati menetapkan Surat Perintah Pembongkaran Paksa; dan

e. berdasarkan Surat Perintah Bongkar Paksa sebagaimana dimaksud dalam huruf d, Sat Pol PP melakukan pembongkaran reklame.

BAB IXKETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 31(1) Penyidikan atas pelanggaran Peraturan Daerah ini dilakukan oleh PPNS

tertentu di lingkungan Pemerintah Daerah yang diangkat dan diberi wewenang melaksanakan penyidikan sesuai peraturan perundang-

14

Page 15:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

undangan.(2) Untuk melakukan penyidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

PPNS berwenang : a. menerima, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan

berkenaan dengan tindak pidana agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas;

b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang, pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana;

c. meminta keterangan dan barang bukti dari orang atau badan sehubungan dengan tindak pidana;

d. memeriksa buku-buku, catatan dan dokumen-dokumen lain berkenaan dengan tindak pidana;

e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan barang bukti pembukuan, pencatatan dan dokumen-dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap barang bukti tersebut;

f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana;

g. menyuruh berhenti dan/atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan berlangsung dan memeriksa identitas orang dan/atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud dalam huruf d;

h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana;i. memanggil seseorang untuk didengar keterangannya, diperiksa

sebagai tersangka atau saksi;j. menghentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari pejabat

penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui pejabat penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum, tersangka atau keluarganya; dan

k. melakukan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.

(3) PPNS membuat berita acara setiap tindakan tentang :a. pemeriksaan tersangka;b. memasuki rumah;c. penyitaan benda;d. pemeriksaan surat;e. pemeriksaan saksi; danf. pemeriksaan di tempat kejadian.

(4) PPNS sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada penuntut umum melalui pejabat penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Kitab Undang-

15

Page 16:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

undang Hukum Acara Pidana.

(5) PPNS dalam melaksanakan wewenang sebagaimana dimaksud pada ayat (2), berada di bawah koordinasi dan pengawasan pejabat penyidik Kepolisian Negara Republik Indonesia.

BAB XKETENTUAN PIDANA

Pasal 32(1) Setiap orang atau badan yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 25, dikenakan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan atau denda paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), adalah pelanggaran.

BAB XIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 33Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, semua izin yang telah dikeluarkan sebelum ditetapkannya Peraturan Daerah ini, masih tetap berlaku sampai dengan habis masa berlakunya.

BAB XIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 34Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Lembata.

Ditetapkan di Lewolebapada tanggal 16 Juni 2015

BUPATI LEMBATA,

ELIASER YENTJI SUNURDiundangkan di Lewolebapada tanggal 16 Juni 2015

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LEMBATA,

PETRUS TODA ATAWOLO16

Page 17:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA TAHUN 2015 NOMOR 4.

NOMOR REGISTRASI PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 004/2015.

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATANOMOR 4 TAHUN 2015

TENTANGPENYELENGGARAAN REKLAME

I. UMUM

Globalisasi dengan pasar bebas sebagai instrumennya, berkonsekuensi terjadinya persaingan antar perusahaan untuk meningkatkan kualitas perusahaan untuk mampu bersaing dalam pasar bebas terutama dalam menghasilkan produk tertentu yang kompetitif.

Memenangkan suatu persaingan usaha dan unggul dalam produk yang berkualitas dan kompetitif, kebutuhan akan media reklame menjadi penting dan urgen sebagai instrumen ekonomi untuk mempromosikan dan memperkenalkan produk-produk barang perusahaan.

Persaingan dalam penggunaan media reklame sebagai instrumen promosi dan memperkenalkan produk barang tertentu, berkonsekuensi terjadinya persaingan dalam pemanfaatan sarana dan prasarana, baik publik maupun privat untuk kepentingan promosi tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, pengaturan tentang pemanfaatan media reklame sebagai instrumen ekonomi harus tetap mengutamakan standar reklame dan aspek keindahan (estetika), keamanan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan serta ketertiban umum.

Mengacu pada pertimbangan tersebut di atas, Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Reklame menjadi penting sebagai pendasaran yuridis bagi penyelenggara reklame sebagai pedoman dalam menyelenggarakan reklame dan bagi Pemerintah Daerah melalui izin sebagai instrumen yuridis preventif dapat melakukan pengendalian (sturing). Untuk memaksakan kepatuhan penyelenggara terhadap Peraturan Daerah ini, maka sanksi administrasi dan sanksi pidana sebagai ultimum remidium dapat diterapkan agar penyelenggaraan reklame tidak menyimpang dari tujuan Peraturan Daerah ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1 Cukup jelas.

Pasal 2 Huruf a

17

Page 18:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah penyelenggaraan reklame harus memberikan manfaat dan kontribusi bagi Pemerintah Daerah, penyelenggara reklame, warga masyarakat dan kelestarian lingkungan dan ruang yang berkualitas.

Huruf bYang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah penyelenggaraan reklame dapat menjamin pemenuhan hak dan keajiban secara seimbang bagi Pemerintah Daerah, penyelenggara reklame, warga masyarakat dan kelestarian lingkungan dan ruang yang berkualitas.

Huruf cYang dimaksud dengan “asas kepastian hukum” adalah penyelenggaraan reklame menjamin kepastian hak dan kewajiban serta kepentingan Pemerintah Daerah, penyelenggara reklame, warga masyarakat dan kelestarian lingkungan dan ruang yang berkualitas.

Huruf dYang dimaksud dengan “asas keserasian lingkungan” adalah penyelenggara reklame, perilaku Pemerintah Daerah dalam menerbitkan izin reklame harus mengutamakan kepentingan keserasian lingkungan dan kualiatas ruang. Demikian pula, dalam menyelenggarakan reklame, perilaku penyelenggara reklame harus mengutamakan kepentingan kelestarian lingkungan dan kualitas ruang.

Pasal 3 Cukup jelas.

Pasal 4Cukup jelas.

Pasal 5 Cukup jelas.

Pasal 6 Cukup jelas.

Pasal 7Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Huruf aAngka 1

Yang dimaksud dengan “trotoar” adalah tepi sisi terluar trotoar.Yang dimaksud dengan “bahu jalan” adalah batas antara perkerasan jalan dengan saluran dan/atau pagar halaman.

Angka 2

18

Page 19:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Yang dimaksud dengan “median jalan” adalah bagian tengah badan jalan yang secara fisik memisahkan arus lalu lintas yang berlawanan arah

Angka 3Cukup jelas.

Angka 4Cukup jelas.

Angka 5Cukup jelas.

Angka 6Cukup jelas.

Angka 7Cukup jelas.

Angka 8Cukup jelas.

Angka 9Cukup jelas.

Angka 10Cukup jelas.

Angka 11Cukup jelas.

Angka 12Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Yang dimaksud dengan “reklame papan/billboard” adalah reklame yang terbuat dari papan kayu, termasuk seng atau bahan lain yang sejenis dipasang atau digantung atau dibuat pada bangunan, tembok, dinding, pagar, pohon, tiang dan sebagainya, baik bersinar maupun disinari. Yang dimaksud dengan “reklame vidiotron/megatron dan sejenisnya” adalah reklame yang menggunakan layar monitor besar, berupa program reklame atau iklan bersinar dengan gambar dan/atau tulisan berwarna yang dapat berubah-ubah, terprogram dan difungsikan dengan tenaga listrik.

Huruf bYang dimaksud dengan “reklame baliho” adalah reklame non permanen yang terbuat dari papan, kayu, triplek, kain, plastic, vinyl atau bahan lain yang sejenis dan tujuan materinya jangka pendek atau mempromosikan suatu kegiatan (even) yang bersifat non permanen.

Huruf cYang dimaksud dengan “reklame layar/kain(banner)” adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan bahan kain, termasuk kertas, plastik, karet atau bahan lain yang sejenis dengan itu.

Huruf d

19

Page 20:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Yang dimaksud dengan “reklame selebaran” adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta dengan ketentuan tidak untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda lain.

Huruf eYang dimaksud dengan “reklame melekat/stiker” adalah reklame yang berbentuk lembaran lepas, diselenggarakan dengan cara disebarkan, diberikan atau dapat diminta untuk ditempelkan, dilekatkan, dipasang, digantungkan pada suatu benda dengan ketentuan luasnya tidak boleh lebih dari 200 cm perlembar.

Huruf fYang dimaksud dengan “reklame berjalan, termasuk pada kendaraan” adalah reklame yang ditempatkan atau ditempelkan pada kendaraan yang diselenggarakan dengan mempergunakan kendaraan atau dengan cara dibawa oleh orang.

Huruf gYang dimaksud dengan “reklame udara” adalah reklame yang diselenggarakan di udara dengan menggunakan gas, laser, pesawat atau alat-alat lain yang sejenis.

Huruf hYang dimaksud dengan “reklame film/slide” adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan menggunakan klise berupa kaca atau film, ataupun bahan-bahan yang sejenis sebagai alat untuk diproyeksikan dan/atau dipancarkan pada layar atau benda lain di dalam ruangan.

Huruf iYang dimaksud dengan “reklame suara” adalah reklame yang diselenggarakan dengan menggunakan kata-kata yang diucapkan atau dengan suara yang ditimbulkan dari atau oleh perantaraan alat.

Huruf jYang dimaksud dengan “reklame peragaan” adalah reklame yang diselenggarakan dengan cara memperagakan suatu barang dengan atau tanpa disertai suara.

Ayat (4)Cukup jelas.

Ayat (5)Cukup jelas.

Ayat (6)Cukup jelas.

Ayat (7)Cukup jelas.

Ayat (8)Cukup jelas.

20

Page 21:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Pasal 8 Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)Huruf a

Yang dimaksud dengan “standar keselamatan” adalah reklame yang dipasang tidak mengganggu lalu lintas dan tidak membahayakan keselamatan masyarakat di sekitarnya.

Huruf bYang dimaksud dengan “standar estetika” adalah pemasangan, bentuk dan penampilannya wajib memperhatikan aspek keindahan.

Huruf c Yang dimaksud dengan “standar etik dan kesopanan” adalah isi reklame tidak boleh mempertentangkan unsur Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan, serta menjunjung tinggi norma kesopanan.

Huruf dYang dimaksud dengan“standar konstruksi”adalah reklame yang dipasang harus memenuhi ketentuan standar konstruksi.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 9Cukup jelas.

Pasal 10 Ayat (1)

Nilai strategis kawasan pemasangan titik reklame dikualifikasi dalam klasifikasi A, B, C dan D. Klasifikasi A, meliputi :a. kawasan pusat kota;b. perdagangan/perbelanjaan;c. perkantoran dan pendidikan; d. tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi atau kepadatan

lalu lintas kendaraan umum maupun pribadi;e. peminat pemasangan reklame sangat tinggi; danf. mudah dilihat dan diketahui oleh umum.

Klasifikasi B, meliputi :a. kawasan dekat dengan pusat kota, perdagangan/

perbelanjaan, perkantoran dan pendidikan; b. tingkat mobilitas masyarakat yang tinggi atau kepadatan

lalu lintas kendaraan umum maupun pribadi; 21

Page 22:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

c. peminat pemasangan reklame sangat tinggi; dand. mudah dilihat dan diketahui oleh umum.

Klasifikasi C, meliputi :a. kawasan merupakan lokasi atau jalan penghubung; b. lokasinya cukup jauh dengan pusat kota maupun

perdagangan/perbelanjaan; c. tingkat mobilitas sedang atau lalu lintas kendaraan umum

maupun pribadi tidak terlalu padat; dand. peminat pemasang reklame sedang.

Klasifikasi D, meliputi kawasan yang bernilai strategis rendah yang tidak termasuk dalam klasifikasi A, B dan C.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Pasal 11Cukup jelas.

Pasal 12 Cukup jelas.

Pasal 13Cukup jelas.

Pasal 14 Cukup jelas.

Pasal 15 Cukup jelas.

Pasal 16 Cukup jelas.

Pasal 17Ayat (1)

Pelaksanaan penetapan pembongkaran konstuksi reklame yang telah melewati batas waktu izin reklame dilakukan oleh Satuan Polisi Pamong Praja sebagai unsur penegakan hukum Peraturan Daerah.

Ayat (2)Cukup jelas.

Ayat (3)Cukup jelas.

Ayat (4)Cukup jelas.

Pasal 18 Cukup jelas.

Pasal 19 Cukup jelas.

Pasal 20Cukup jelas.

22

Page 23:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

Pasal 21 Cukup jelas.

Pasal 22 Cukup jelas.

Pasal 23 Cukup jelas.

Pasal 24 Cukup jelas.

Pasal 25 Cukup jelas.

Pasal 26Cukup jelas.

Pasal 27 Cukup jelas.

Pasal 28 Cukup jelas.

Pasal 29 Cukup jelas.

Pasal 30 Cukup jelas.

Pasal 31 Cukup jelas.

Pasal 32 Cukup jelas.

Pasal 33Cukup jelas.

Pasal 34Cukup jelas.

23

Page 24:  · Web viewmemiliki izin mendirikan bangunan bagi yang dipersyaratkan; dan memiliki izin penggunaan listrik dari Perusahaan Listrik Negara bagi yang menggunakan tenaga listrik. Jangka

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 4.

24