fauziyahfatma.files.wordpress.com file · web viewkristen berasal dari kata “christos” dalam...
TRANSCRIPT
SEJARAH AGAMA KRISTEN DAN PAKAR
AGAMANYAMakalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas UTS Mata Kuliah Perbandingan
Agama
Dosen Pengampu: Imamul Huda, M. Pd.I.
Disusun oleh :
Fauziyah Fatmawati 111-14-268
Indah Purnama Sari 111-14-279
Wahyu Hidayah 111-14-262
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama adalah wahyu yang diturunkan Tuhan kepada manusia. Fungsi
dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia
untuk mengenal dan menghayati sesuatu yang sakral. Lewat pengalaman
beragama (religion experience) yang penghayatan kepada Tuhan, manusia
menjadi memiliki kesanggupan, kemampuan dan kepekaan rasa untuk mengenal
dan memahami eksistensi sang illahi.1
Semua agama ini bermuara untuk menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa.
Namun demikian, ada juga di antara manusia itu yang menyatakan dirinya tidak
percaya akan adanya Tuhan. Mereka ini lazim disebut atheis. Ada juga yang
beragama percaya kepada Tuhan, tetapi tidak masuk ke dalam salah satu ajaran
agama. Ini menjadi fenomena tersendiri dalam melihat manusia seluruh dunia.
Diantara agama-agama dunia tersebut adalah agama kristen. Untuk itu,
pada makalah ini, kami akan membahasa Sejarah Agama Kristen Dan Pakar
Agamanya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah awal agama kristen?
2. Bagaimana masuk dan berkembangnya agama kristen di Indonesia?
3. Siapa sajakah pakar-pakar agama Kristen?
4. Bagaimana perspektif agama Islam terhadap agama Kristen?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami sejarah awal agama kristen.
2. Mengetahui dan memahami masuk dan berkembangnya agama kristen di
Indonesia.
3. Mengetahui pakar-pakar agama kristen.
4. Mengamati dan memahami perspektif agama Islam terhadap agama Kristen.
1H. M. Sayuthi, Metodologi Penelitian Agama, Pendekatan Teori Dan Praktik, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 1.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Muncul Dan Berkembangnya Agama Kristen
1. Historis Agama Kristen
Kristen berasal dari kata “Christos” dalam bahasa Yunani, lalu
berubah menjadi “Christus” dalam bahasa latin. Christos ini terjemahan dari
bahasa Ibrani “Masiah”, yang kemudian lebih dikenal oleh kalangan Kristen
dengan sebutan Mesiah. Sedangkan Al-Qur’an menyebutnya “al-Masih”
artinya “yang diurapi atau “yang diminyaki” dengan minyak wangi dalam
suatu upacara keagamaan. Al-Qur’an menyebut agama Kristen dengan nama
Nasrani yang berasal dari kata “Nashirah” (Nazaret), tempat kelahiran Nabi
Isa. Juga sering disebut dengan agama “Masehi” yang diambil dari kata “ al-
Masih”.2
Nama Kristen ini baru timbul beberapa tahun lamanya sepeninggal
Isa, yaitu ketika agama ini disiarkan keluar dari negeri Yahudi (Israel)
dengan mempergunakan bahasa Yunani sebagai bahasa pokok agama.
Mula-mula kata-kata Kristen ini hanya dikenal orang di Antiokia, jauh
disebelah utara Yudea. Kemudian istilah Kristen terkenal diseluruh dunia,
yang dasar penyiarannya berdasarkan tulisan-tulisan dari bahasa Yunani.
Sedangkan istilah Masehi dikenal didaerah yang penyiarannya berdasarkan
tulisan Bahasa Arab dan daerah-daerah yang dipengaruhinya. Adapun istilah
Nasrani terkenal di daerah Timur atau menjadi istilah yang diberikan oleh
umat Islam kepada agama tersebut.
Semua istilah ini sudah meliputi bagian golongan atau sekte-sekte
dalam agama itu. Misalnya, Gereja tradisonal mencakup agama Katolik,
Ortodok Yunani dan Ortodok Mesir. Sedangkan Gereja Reformasi atau
Protestan yang pecah menjadi puluhan sekte seperti Pantekosta, Adven,
2Imam Muchlas Masyhud, Al-Qur’an Berbicara Kristen, (Bandung: Pustaka Da’i, 1999), hlm. 41.
2
Bala Keselamatan, Injil Sepenuh, Bethel Hari Ketujuh, Yehova dan lain
sebagainya.3
Pada awal mulanya, orang-orang Protestan adalah pengikut gereja
Roma Katholik, kemudian memisahkan diri dan mendirikan gereja sendiri,
yang disebut gereja Protestan (Gereja Kristen Protestan). Pengakuan
terhadap gereja Protestan sebagai gereja baru disamping gereja Roma diakui
pada perdamaian agama di Augusburg Jerman pada tahun 1555 Masehi.
Gereja Protestan disebut juga gereja Reformasi. Nama reformasi ada
hubungannya dengan cita-cita yang terkandung dalam cita-cita gereja ini,
yakni ingin mengadakan pembaruan terhadap agama Kristen supaya
kembali kepada ajaran asli Alkitab dan ajaran Yesus Kristus. Karena di
pandang banyaknya penyelewengan dalam gereja Roma Katholik.
Reformasi ini dipimpin oleh tokoh Teologi yang bernama Martin Luther,
Calvin dan Zwingli.4
2. Teologis Agama Kristen
Rahasia Tuhan Tritunggal yang kudus ini adalah merupakan pokok
kepercayaan agama Masehi. Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah tiga pribadi.
Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan dirinya pada pemandian Yesus. Bapa
telah mengutus Putra ke dunia, putera telah menjadi manusia dan telah
menebus dosa kita, Roh Kudus telah turun atas gereja dan mensucikan kita.
Kita telah dipermandikan atas nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.
Ketiga pribadi ini masing-masing adalah sungguh Allah seperti Bapa
demikian Putera dan Roh Kudus adalah maha kudus dan maha kekal.
Karenaitu Bapa, Putera dan Roh Kudus disembah dan dimuliakan yang
sama. Tetapi pribadi itu hanyalah satu Allah saja, mempunyai satu
pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu kehidupan Ilahi dalam
kebahagiaan yang tak terhingga. Allah yang Esa dalam tiga pribadi itu
ketika sebut Allah Tritunggal Yang Maha Kudus.5
3Ibid, hlm. 42.4Jirhanuddin, Perbandingan Agama, Pengantar Studi Memahami Agama-Agama,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hlm. 118.5AH. Choiron, Perbandingan Agama, Kajian Agama-agama dalam Perspektif
Komparatif, (Kudus : STAIN Kudus, 2009), hlm. 124.
3
Di dalam Al-Kitab dan didalam iman Rasul dikatakan tentang Allah
Bapa, tentang Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus. Itu sekali-kali tidak
berarti, bahwa kita percaya kepada tiga Tuhan. Bersama-sama dengan umat
Israil Gereja mengaku bahwa hanya ada satu Allah yang Esa adanya.
Tetapi Allah yang Esa itu memperkenalkan dirinya sebagai Allah di
atas kita (Allah Bapa), sebagai Allah bersama Kita (yakni di dalam Yesus
Kristus), dan sebagai Allah di dalam kita (yakni Roh Kudus). Ketiga-
tiganya tidak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain, namun dibeda-bedakan
juga. Itulah yang dimaksudkan dengan istilah Tritunggal. Dengan istilah itu
sekali-kali tidak dimaksudkan bahwa kita sanggup memecahkan rahasia
tentang diri Allah. Hakikat Allah tak dapat ditangkap dengan akal budi
manusai atau diterangkan dalam satu rumus.6
3. Ajaran Dan Perkembangan Agama Kristen
a. Ajaran-ajaran Kristen
1) Ajaran tentang Iman
Berdasarkan Perjanjian Lama iman berarti mengamini dengan
seluruh pribadi hidup akan segala pernyataan Tuhan Allah yang
dinyatatakan dengan firman dan perbuatannya. Sedangkan dalam
Perjanjian Baru, Iman berarti dengan seluruh pribadi dan hidup
mengamini pernyataan Tuhan Allah bahwa ia sudah mendamaikan
orang berdosa dengan dirinya sendiri di dalam Tuhan Yesus Kristus.
Berdasarkan pengertian iman dalam Al-kitab di atas, maka umat
Kristen telah berhasil merumuskan pengakuan iman mereka atau
“credo”, disebut juga dengan “pengakuan iman rasuli” atau “syahadat
rasuli” atau “syahadat dua belas”.7
6Ibid, hlm. 125.7Jirhanuddin, Perbandingan Agama,… hlm. 110-111.
4
2) Ajaran tentang Ketuhanan
Ajaran ketuhanan dalam ajaran Kristen adalah sebagaimana
yang terkandung dalam rasuli yaitu Tritunggal yang ketiga-tiganya
adalah pribadi Allah dan ketiga pribadi itu adalah Allah. Meskipun
terdiri dari tiga pribadi namun hanya satu Allah, yang masing-masing
mempunyai suatu pengetahuan Ilahi, satu kehendak Ilahi, satu
kehidupan Ilahi, sehingga disebut dengan Tritunggal yang Maha
Kudus.8
Pendeta Dr. A.B. Bruce, D.D. dalam artikelnya tentang Yesus
dalam Encyclopedia Biblica menyatakan bahwa dalam Injil St. Lukas,
Yesus disebut “The Lord” sampai berkali-kali, Injil St. Matius dan St.
Mark yang lebih dahulu menyebutnya sebagai “Yesus”. Ini adalah
sebuah fakta yang menunjukkan perubahan bertahap dari kepercayaan
ketuhanan-Nya.9
Nabi Isa putera Maryam, mengajarkan manusia agar mencintai
sesamanya. Isa tidak pernah mengaku sebagai anak Tuhan apalagi
anak Tuhan. “Yesus mengajarkan kepercayaan kepada Tuhan”, tetapi
Paul dengan rasul John (pengikut Plato) merampas agama Kristen dari
konsep keesaan dan keserderhanaannya dengan memperkenalkan
Trinitas Plato atau Tritunggal.10
Doktrin Trinitas yang ditetapkan oleh ummat keristen kira-kira
300 tahun setelah kematian Jesus.11 Ajaran tentang Trinitas ini disebut
misteri (rahasia). Namun ajaran Tritunggal ini merupakan pokok
kepercayaan agama Nasrani. Di dalam buku Intisari Iman Kristen
halaman 88 bab 35 tentang Tritunggal antara lain dikemukakan:
8Sukardji dkk., Perbandingan Agama Jilid II, (Jakarta: Azam, 1974) , hlm. 121.9Drs. Abu Ahmadi, Perbandingan Agama, (Rineka Cipta, Jakarta, 1970), hlm. 186.10Muhammad Fazlur Rahman Ansari, Islam dan Kristen dalam Dunia Modern, (Jakarta:
PT. Amzah, 2000), hlm. 14.11Ulfat ‘Azizus Samad, Islam dan Kristen, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta, 2000),
hlm. 40.
5
Di dalam Al-Kitab dan di dalam Iman Rasul dikatakan tentang
Allah Bapa, tentang Yesus Kristus dan tentang Roh Kudus itu sekali
tidak berarti bahwa kita percaya kepada tiga Tuhan. Bersama-sama
dengan umat Islam, gereja mengakui bahwa hanya ada satu Tuhan
Yang Maha Esa adanya.
Tapi Allah Yang Maha Esa itu memperkenalkan dirinya sebagai
Allah di atas kita (Allah Bapa), sebagai Allah beserta kita (yakni di
dalam Yesus Kristus) dan sebagai Allah di dalam kita (yaitu Roh
Kudus). Ketiga-tiganya dapat dipisah-pisahkan juga, itulah yang
dimaksud dengan istilah Tritunggal.12
3) Ajaran tentang Manusia
Menurut ajaran Kristen, manusia yang lahir ke dunia sudah
menanggung dosa warisan. Karena Adam dan Hawa telah berbuat
dosa yakni melanggar larangan Tuhan di surga. Adam lalu diturunkan
ke dunia sebagai hamba yang telah ternoda dosa, dan ini berlangsung
turun-temurun sampai anak cucunya. Dengan demikian hidup manusia
penuh dengan dosa-dosa yang tidak mungkin dirinya sendiri dapat
menebusnya tanpa pertolongan Yesus Kristus yang mana hal tersebut
melalui penyaliban.13
4) Ajaran tentang Escathology
Escathology adalah ajaran tentang kejadian-kejadian pada hari
akhir. Seseorang apabila telah meninggal dunia, akan kembali ke
kehidupan pengadilan Tuhan untuk mempertanggungjawabkan segala
yang pernah ia pikirkan, ia perkatakan dan segala yang pernah ia
lakukan. Setelah terjadi pengadilan tersebut, maka roh manusia akan
pergi, entah ke surga, neraka atau api penyucian.
Adapun prinsip-prinsip ajaran yang terpenting dalam gereja
Protestan antara lain adalah:
12Drs. Abu Ahmadi, Perbandingan Agama,… hlm. 192-193.13Jirhanuddin, Perbandingan Agama..., hlm.113
6
a) Menjadikan kitab suci sumber satu-satunya bagi gereja dan semua
hukum-hukum yang tidak tersebut di dalamnya ditolak.
b) Setiap orang mempunyai hak membaca dan menafsirkan Alkitab.
c) Gereja-gereja Protestan tidak mempunyai hak pimpinan umum.
Setiap gereja mempunyai pimpinan sendiri.
d) Gereja tidak mempunyai hak mengampuni dosa.
e) Menerjemahkan Alkitab ke bahasa-bahasa lain sehingga dapat
dibaca oleh orang lain sekalipun berlainan bahasa, sehingga
sembahyang dan doa dilakukan dengan bahasa yang dimengerti.
f) Tidak ada hubungan santapan malam dengan tubuh dan darah
Kristus dan itu hanyalah peringatan.
g) Tidak mengakui hidup membujang (cellibet) dan boleh melakukan
perkawinan.
h) Tidak diadakan patung dan gambar di dalam gereja.14
b. Kitab Suci Agama Kristen
Kitab suci bagi orang Kristen adalah Bibel, terdiri dari Taurat dan
Injil secara bersama-sama. Taurat dinamakan Perjanjian Lama, dan Injil
dinamakan Perjanjian Baru.15
Katholik membagi perjanjian lama menjadi 46 risalah sedangkan
Protestan membagi Perjanjian lama menajdi 39 risalah saja.16 Perjanjian
Baru terdiri atas 27 risalah yang dapat dibagi dua bagian yaitu:
1) Bagian sejarah, bagian ini terdiri atas Injil yang empat, yaitu Injil
matius, Injil Markus, Injil Lukas, Injil Yahya. Juga terdiri atas risalah
Kisah Rasul-Rasul yang ditulis oleh Lukas. Injil-injil mengandung
kisah riwayat hidup Isa dan sejarahnya, nasihat-nasihatnya, dan
mukjizatnya. Risalah kisah Rasul-rasul mengandung kisah hidup guru-
guru agama Kristen terutama sekali Paulus.
14Ibid, hlm. 120.15Ahmad Shalaby, Muqaranatul Adyan; Al-Masehiyah, penerjemah: J. S. Badudu.
Perbandingan Agama (Agama Kristen), (Bandung: Al-Alma’arif, tt.), hlm. 137.16Sukardji dkk., Perbandingan Agama…, hlm. 142.
7
2) Bagian pengajaran, bagian ini terdiri atas risalah-risalah yang lain dan
berjumlah 21 buah. Risalah-risalah ini terbagi menurut penulisnya,
yaitu 14 risalah ditulis oleh Pulus, 3 risalah ditulis oleh Yahya, 2
risalah ditulis oleh petrus, 1 risalah ditulis oleh Yakub, 1 risalah ditulis
oleh Yahuda.17
Gereja Kristen hanya mengakui kebenaran dan kesucian Injil yang
empat saja, yaitu Injil Matius, Injil markus, Injil Lukas dan Injil Yahya.
1) Injil Matius
Pengarang Injil ini adalah Santo Matius. Sebelum memeluk
agama Kristen ia bernama Lewi bin Alpius al-Israily, sedang
pekerjaan sehari-harinya memungut pajak di Kapernaun. Injil Matius
terdiri dari 28 fasal dan pokok-pokok isinya menguraikan tentang
silsilah Yesus Kristius sejak Abraham (Nabi Ibrahim), cerita tentang
kelahiran Yesus dan riwayat hidupnya, cerita tentang kebencian raja
Herodes kepada Nabi Yahya, Cerita tentang tanda-tanda akan
datangnya hari Kiamat, dan cerita tentang kebangkitan Yesus dari
sebuah gua setelah terjadinya peristiwa salib.18
2) Injil Markus.
Nama pengarang Injil ini adalah Markus bin Maryam (Yahya
Markus). Injil Markus terdiri dari 16 fasal dan pokok-pokok isinya
yaitu riwayat pekerjaan Nabi Yahya pembaptis, riwayat Isa al-Masih
dan cerita tentang tanda-tanda akan datangnya hari Kiamat.Banyak
pengarang Kristen menegaskan bahwa Injil ini ditulis oleh Yahya
yang lain, yang tidak mempunyai hubungan dengan Yahya sahabat
Yesus.
Maka dengan demikian, siapakah pengarang Injil itu?
Jawaban pertanyaan ini mudah: karangan filsafat ini adalah
jiwa Sekolah Iskandariah. Tekad kepercayaan tiga Ketuhanan adalah
tekad Sekolah Iskandariah.
17Ahmad Shalaby, Perbandingan Agama…, hlm. 137-138.18Sukardji dkk., Perbandingan Agama ..., hlm. 146-147.
8
Karena itu, Prof. Stadlein berkata: “Sesungguhnya seluruh Injil
Yahya adalah karangan seorang mahasiswa Sekolah Iskandariah”.19
19Drs. Abu Ahmadi, Perbandingan Agama…, hlm. 186.
9
3) Injil Lukas
Injil Lukas diletakkan pada bagian ketiga dalam kumpulan kitab
Perjanjian Baru. Nama pengarang Injil ini adalah Lukas sendiri.
Seluruh kisahnya adalah suatu legenda populer yang dicangkok dan
ditulis dengan daya tarik yang menyesatkan oleh seorang yang
mendapat anugerah dari Herodotus.20 Lukas adalah seorang tabib
mubaligh dari Yunani yang bertugas di Antiokia (Syria) dan memeluk
agama Kristen dengan perantaraan Paulus. Ia merupakan salah satu
pembantu Paulus yang sangat setia.21
4) Injil Yahya
Injil Yahya diletakkan pada bagian keempat dari kitab
Perjanjian Baru. Pengarang Injil ini adalah Yahya bin Zabdi
(Yohannes Bin Zabedeus). Keilahian dan kehadiran Yesus sebelum
dilahirkan hanyaditegaskan oleh Injil ini saja. Injil ini ditulis pada atau
dekat kotaEphesus antara tahun 110 dan 115 pada masa kekristenan
oleh beberapa penulis yang tak dikenal.22 Injil Yahya terdiri dari 21
pasal dan pokok-pokok isinya yaitu cerita tentang penjelmaan Yesus
sebagai Kalam Allah, riwayat Yahya dan Yesus dan percakapan dan
amanat Yesus jkepada Petrus untuk memimpin Bani Israil setelah
beliau disalib.23
Menurut Moh. Rifa’i (1980) dalam buku Perbandingan Agama,
kitab suci yang disampaikan kepada Isa al-Masih ialah injil, yang mana
mempunyai manfaat sebagai tuntunan bagi bangsa Israel, injil artinya :
1) Khabar gembira tentang akan datangnya juru selamat (dalam Bahasa
Yunani disebut Evangelion yang artinya khabar bahagia dan
penulisnya disebut Evangelistis).
20Ernest Renan, The Life of Jesus, Kehidupan Yesus, (The Modern Library, New York, 1927), hlm. 51.
21E.E. Kellett, A Short History of Religions, Sejarah Singkat Agama, (Pelican Books, Harmondsworth, 1962), hlm. 173.
22Powell Davies, The Meaning of Dead Sea Scrolls, (Mentor Book New American Library, New York 1956), hlm. 107.
23C.J. Cadoux, The Life of Jesus , Kehidupan Yesus, (Pelican Book, 1948), hlm. 16.
10
2) Injil sekarang artinya kitab-kitab yang memuat ajaran Isa al-Masih
dan cerita mengenai beliau.24
c. Sakramen Dan Perkembangan Agama Kristen
1) Sakramen
Upacara-upacara yang dianggap suci dan berkhasiat dalam
agama Kristen ialah sakramen, yang merupakan suatu kewajiban bagi
pengikut untuk menjalankannya. Sakramen berasal dari bahasa Latin
“Sakramentum”, artinya: alat yang menjadikan suci, atau perbuatan
dan perkataan suci yang diadakan oleh Kristus untuk memberikan
rahmat yang ditandakannya. Sakramen itu sendiri terdiri dari dua
bentuk, yaitu perjamuan suci dan pembaptisan.
Perjamuan suci merupakan perbuatan suci yang dilaksanakan
oleh Yesus bersama murid-muridnya ketika beliau akan mengalami
hukuman disalib orang Yahudi. Perjamuan suci berupa roti dan
anggur. Protestan membedakan antara perjamuan suci dengan misa
suci. Karena misa suci sebagai upacara kafir. Sebenarnya korban misa
itu merupakan kelanjutan dari pada sakramen perjamuan suci. Hanya
saja tujuan dari korban misa adalah memperingati serta ikut bela
sungkawa dengan disertai doa-doa atas pengorbanan seseorang. Hal
ini dianggap oleh Roma Katholik sebagai kayu salib adalah korban
yang sebenarnya, sedangkan korban misa adalah korban yang relatif,
karena yang pertama terjadi aliran darah Yesus di tiang salib, sedang
yang kedua tidak ada darah mengalir, tetapi bagi Roma Katholik,
korban yang kedua ini adalah benar dan sejati.
Pandangan demikian berdasarkan atas putusan konsili Trente
yang berbunyi: ”Bahwa barang siapa yang mengatakan bahwa
korban misa suci bukan korban yang sejati dan betul, terkutuklah”.
Gereja Protestan menolak keputusan konsili Trente tersebut, dengan
alasan korban darah Isa tidak dapat diulangi dengan korban misa,
24Nazwar Syamsu, Perbandingan Agama, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 79.
11
maka hal itu berarti meniadakan korban Kristus yag telah dilakukan
untuk selama-lamanya.
Sedangkan Maksudnya pembaptisan itu menandakan bahwa diri
seseorang yang disebut manusia lama, mati bersama-sama Kristus,
agar bangkit pula bersama Dia sebagai manusia baru. Dengan kata
lain, Tuhan memberi jaminan yang senyata-nyatanya bahwa seseorang
itu termasuk pada perjanjian baru, yang didirikan dibukit Golgota.25
Dalam Kristen pembaptisan ini menandakan suatu identitas baru,
inisiasi atau kelahiran sebuah komunitas dan kehidupan suci yang
baru.26
2) Perkembangan Agama Kristen
Pendiri agama kristen yang dikenal sampai saat ini adalah Saul
(Paulus). Wells juga sependapat dengan argument itu “Sesungguhnya
banyak dari orang-orang terpercaya pada masa kini, yang
menganggapnya sebagai pendiri sebenarnya dari agama Kristen.”
Paulus adalah seorang bangsa Yahudi bernama Saul turunan
suku Benyamin. Sejak kecil dia telah mengalami pendidikan Taurat
yang dianutnya secara fanatik dan juga pendidikan ala Romawi serta
pendidikan dan pengajaran filsafat Yunani. Dia sendiri temasuk
penganut faham alirann Farisi yaitu golongan yang sangat anti
terhadap ajaran Nabi Isa. Ketika Nabi Isa menyiarkan ajarannya,
Paulus sendiri termasik penentang yang paling keras dan kejam.27
Saul adalah seorang Yahudi, dilahirkan di kota Tarsus, di negeri
Cililia. Namanya di dunia Yahudi bukanlah Paulus, melainkan Saulus,
yang artinya ialah “Yang dipohonkan dari Tuhan”.
Paulus juga menulis beberapa tulisan tentang dirinya sendiri
atau yang telah ditulis oleh muridnya yakni Lukas secara runtut,
Paulus berkata :
25Ah. Choiron, Perbandingan Agama…, hlm. 131.26Mahmoud Mustafa Ayoub, Mengurai Konflik Muslim Kristen dalam Perspektif Islam,
(Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2007), hlm. 155.27Agus Salim, Perbandingan Agama: Pandangan Islam Mengenai kepercayaan majusi,
Shahabi, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Sikh, (Bandung: Diponegoro, 2006), hal. 93.
12
a) Saya adalah seorang Yahudi yang cendikia, putera seorang
cendikia yang mengharapkan kebangkitan orang-orang mati.
b) Kalian telah mendengar perjalanan hidupku sebelum ini dalam
agama Yahudi. Saya dulu sangat memusuhi gereja Allah dengan
melakukan tindakan zhalim dan menghancurkannya. Dulu dalam
agama Yahudi saya orang terkemuka di antara teman sejawat,
sebab dulu saya sangat fanatic mengikuti nenek moyangku.
Mengenai masuknya Paulus ke dalam agama Kristen, Lukas
berkata “Diwaktu Paulus berada dekat Damaskus, tiba-tiba
memancar disekitarnya cahaya dari langit turun ke bumi dan ia
mendengar suara berkata kepadanya: “Saul-Saul apakah sebabnya
engkau aniaya Aku? Maka sahutnya: “Siapakah Engkau? Ya Tuhan?
“Maka iapun berkata “Akulah Yesus yang Engkau aniayakan”. Ia
berkata dengan gemetar dan kagum! Hai Tuhan apakah yang akan
engkau perbuat? Maka Tuhan berkata kepadanya ….. “Bangunlah
dan berpeganglah pada agama Masehi”. Lukas berkata pada akhir
ceritanya sebuah kata yang berarti, yang mengubah muka sejarah
yaitu : “Semenjak itu ia menyebarkan di dalam pergaulannya tentang
al-Masih dan mengajarkan bahwa al-Masih anak Tuhan”.
Demikianlah Saulus yang sesudah menjadi orang Kristen
bernama Paulus melakukan peranan. Sari ajaran Paulus adalah :
a) Agama Masehi bukan untuk orang Yahudi atau Israel saja, tetapi
untuk seluruh bangsa.
b) Tritunggal, tiga Tuhan dalam satu termasuk ketuhanan al-Masih
dan ketuhanan Ruh Kudus.
c) Wujud Isa sebagai anak Tuhan dan turunnya ke bumi untuk
mengorbankan diri menebus dosa manusia.
d) Isa bangkit dari alam mati dan naik ke langit untuk duduk di kanan
ayahnya memerintah manusia.28
28Agus Hakim, Perbandingan Agama (Pandangan Islam Mengenai Kepercayaan Majusi, Shabiah, Kristen, Hindu, Budha, Sikh) Cet. IV, (Bandung: CV. Diponegoro, 1985), hlm. 93-95.
13
Untuk perkembangan agama Kristen saat ini, orang Kristen
merupakan kelompok agama terbesar di dunia, dengan jumlah sekitar
2,2 miliar orang, demikian menurut sebuah studi yang dirilis Pew
Forum tentang Agama dan Kehidupan Publik, Pew mengumpulkan
data jumlah dan distribusi geografis delapan kelompok agama utama,
termasuk mereka yang tidak percaya agama apa pun.
Setelah naiknya Yesus Kristus ke surga (meninggal), rasul-rasul
mulai menyebarkan ajaran Yesus ke mana-mana, dan sebagai
hasilnya, jemaat pertama Kristen, sejumlah sekitar tiga ribu orang,
dibaptis. Namun, pada masa-masa awal berdirinya, agama Kristen
cenderung dianggap sebagai ancaman hingga terus-menerus dikejar
dan dianiaya oleh pemerintah Romawi saat itu. Banyak bapa Gereja
yang menjadi korban kekejaman kekaisaran Romawi dengan menjadi
martir,yaitu rela disiksa maupun dihukum mati demi mempertahankan
imannya, salah satu contohnya adalah Ignatius dari Antiokia yang
dihukum mati dengan dijadikan makanan singa.
Saat itu, kepercayaan yang berkembang di Romawi adalah
paganisme, di mana terdapat konsep ‘balas jasa langsung’. Namun
dengan gencarnya para rasul menyebarkan ajaran Kristen, perlahan
agama ini mulai berkembang jumlahnya, sehingga pemerintah
Romawi semakin terancam oleh keberadaan agama Kristen. Romawi
pun berusaha menekan, dan bahkan melarang agama Kristen, karena
umat Kristen saat itu tidak mau menyembah Kaisar, dan hal ini
menyulitkan kekuasaan Romawi. Selain itu, paganisme dan ramalan-
ramalan yang sejak zaman Republik sudah dipakai sebagai alat-alat
propaganda dan pembenaran segala tingkah laku penguasa atau
alasan kegagalan penguasa, sudah tidak efektif lagi dengan
keberadaan agama Kristen. Maka di masa-masa ini, banyak umat
Kristen yang dibunuh sebagai usaha pemerintah Romawi untuk
menumpas agama Kristen. Penyebar utama agama Kristen pada masa
14
itu adalah Rasul Paulus, yang paling gencar menyebarkan ajaran
Kristen ke berbagai pelosok dunia.
Pada masa inilah, datang masa-masa kegelapan (192-284), mulai
dari Kaisar Commodus hingga Kaisar Diocletian. Pada masa inilah
orang-orang masa itu kehilangan kepercayaan terhadap konsep balas
jasa langsung yang dianut di Paganisme, sehingga agama Kristen pun
semakin diminati. Hingga akhirnya pada tahun 313, Kaisar
Konstantinus melegalkan agama Kristen dan bahkan minta untuk
dipermandikan, dan 80 tahun setelahnya, Kaisar Theodosius melarang
segala bentuk paganisme dan menetapkan agama Kristen sebagai
agama negara.
Dalam perkembangannya, kepemimipinan Kristen diteruskan
berdasarkan penunjukan Petrus oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal
kepemimpinan dilanjutkan oleh para uskup yang dipimpin oleh uskup
Roma. Pengakuan iman mereka menyebutkan kepercayaan akan Allah
Tritunggal yang Maha kudus, yakni Bapa, Anak (Yesus Kristus), Roh
kudus dan gereja yang satu.
Setelah itu, Gereja Kristen mengalami dua kali perpecahan yang
besar: yang pertama terjadi pada tahun 1054 antara Gereja Barat yang
berpusat di Roma (Gereja Katolik Roma) dengan Gereja Timur
(Gereja Ortodoks Timur) yang berpusat di Konstantinopel (sekarang
Turki). Yang kedua terjadi antara Gereja Katolik dengan Gereja
Protestan pada tahun 1517 ketika Martin Luther memprotes ajaran
Gereja yang dianggapnya telah menyimpang dari kebenaran.
Selain itu ada pula berbagai gerakan baru seperti Bala
Keselamatan, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, Mormon, Saksi-
Saksi Yehuwa, serta berbagai aliran yang muncul pada akhir abad ke-
19 maupun abad ke-20.29
B. Sejarah Agama Kristen Di Indonesia
29Ah. Choiron, Perbandingan Agama…, hlm. 124-135.
15
Kekristenan sudah ada di Indonesia dan menurut catatan ensiklopedia
dicatat jelas keberadaannya pada abad ke-10 dan ke-11.30 Menurut sensus
penduduk tahun 2010, sekitar 5,85% dari penduduk Indonesia adalah Protestan
dan sekitar 3% beragama Katolik.31
Wilayah-wilayah tradisional Kristen di Indonesia terkonsentrasi di Tanah
Batak, Nias, Mentawai, pedalaman Kalimantan, Minahasa, Sulawesi Tengah,
Tana Toraja, Nusa Tenggara Timur, Kepulauan Maluku dan Papua.
Dalam bahasa Indonesia, istilah “Kristen” diperuntukkan khusus untuk
menyebut gereja reformis (Protestan). Namun, sejarah kekristenan di Indonesia
di sini juga mencakup sejarah Katolik di Indonesia.
Agama Kristen pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-7. Melalui
gereja Assiria (Gereja Timur) yakni berdiri di dua tempat yakni, Pancur
(Sekarang wilayah dari Deli Serdang) dan Barus (Sekarang wilayah dari:
Tapanuli Tengah) di Sumatra (645 SM).
Sejarah kedatangan telah tercatat oleh ulama Syaikh Abu Salih al-Armini
dalam bukunya dengan judul FIBA “Tadhakur Akhbar min al-Kana’is wa al-
Adyar min Nawabin Mishri wa al-Iqta’aih” (Daftar berita pada gereja-gereja dan
monastries di provinsi-provinsi Mesir dan sekitarnya). Daftar gereja-gereja dan
monastries dari naskah asli dalam bahasa Arab dengan 114 halaman ini berisi
berita tentang 707 gereja-gereja dan 181 monastries Kristen yang tersebar di
sekitar Mesir, Nubia, Abysina, Afrika Barat, Spanyol, Arab dan India . Dalam
bukunya (Abu Salih), tanah Indonesia masih dimasukkan dalam wilayah India
(al-Hindah).
Gereja Ortodoks adalah kelompok Kristen atau Gereja pendatang yang
menurut penelitian dari pakar-pakar sejarah dan arkeologi lama, pertama hadir
dan datang ke Indoneia yang ditandai melalui kehadiran Gereja Nestorian yang 30Adolf Heuken, "Chapter One: Christianity in Pre-Colonial Indonesia", dalam A
History of Christianity in Indonesia, Jan Aritonang and Karel Steenbrink (Editor), 2005, hlm. 3-7, Leiden/Boston: Brill, 2008, ISBN 978-90-04-17026-1
31Sensus Penduduk, “Religion is belief in Almighty God that must be possessed by every human being. Religion can be divided into Muslim, Christian, Catholic, Hindu, Buddhist, Hu Khong Chu, and Other Religion.” Moslem 207176162 (87.18%), Christian 16528513 (6.96), Catholic 6907873 (2.91), Hindu 4012116 (1.69), Buddhist 1703254 (0.72), Khong Hu Chu 117091 (0.05), Other 299617 (0.13), Not Stated 139582 (0.06), Not Asked 757118 (0.32), Total 237641326, (Jakarta, Indonesia: Badan Pusat Statistik, 2010).
16
merupakan corak gereja Asiria di daerah Fansur (Barus), di wilayah Mandailing,
Sumatera Utara. Namun menurut A.J. Butler M.A., kata Fahsur seharusnya
ditulis Mansur, yaitu sebuah negara pada zaman kuno yang terdapat di Barat
Laut India, terletak di sekitar Sungai Indus. Mansur merupakan negara paling
utama yang terkenal di antara orang-orang Arab dalam hal komoditas kamfer
(al-kafur).
Katolik Roma pertama tiba pada tahun 1511 di tanah Aceh, yaitu dari
Ordo Karmel, dan 1534 di kepulauan Maluku melalui orang Portugis yang
dikirim untuk eksplorasi. Fransiskus Xaverius, misionaris Katolik Roma dan
pendiri Ordo Yesuit bekerja di kepulauan Maluku pada tahun 1546 sampai tahun
1547.
Protestanisme pertama kali diperkenalkan oleh Belanda pada abad keenam
belas, sehingga terpengaruh pada ajaran Calvinisme dan Lutheran. Pada 1960-an
akibat anti-Komunis dan anti-Konfusianisme banyak pengikut Komunis dan
orang Tionghoa mengklaim diri sebagai orang Kristen, akan tetapi banyak
bangsa Tionghoa yang akhirnya menerima agama Kristen dan sekarang
mayoritas kalangan muda bangsa Tionghoa adalah umat Kristen. Kristen di
Indonesia lebih bebas untuk menjalankan agama mereka dibandingkan dengan
beberapa negara seperti Malaysia, dan beberapa negara Arab. Di provinsi Papua
dan Sulawesi Utara, Protestan merupakan agama mayoritas. Jumlah populasi
orang Kristen juga ditemukan di sekitar danau Toba di Sumatera Utara, Nusa
Tenggara Timur, pedalaman Tana Toraja, dan sebagian wilayah di provinsi
Maluku. Walaupun Indonesia mayoritas beragama Muslim, para misionaris tetap
bebas untuk menyebarkan agama Kristen di Indonesia.32
Umat Kristen terutama yang berkembang di Indonesia sejak awal abad ke-
19, adalah buah zending (penginjilan) yang dilakukan oleh pribadi-pribadi atau
lembaga-lembaga pekabaran Injil yang lahir di Eropa sejak akhir abad ke-18
sebagai akibat kebangunan rohani yang melanda Eropa ketika itu. Orang-orang
Kristen Eropa yang telah mengalami “kelahiran baru” dan terpanggil menjadi
32Ali Mustafa Yaqub, Kerukunan Umat dalam Perspektif al-Qur’an dan Hadis (Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000), hlm.
17
misionaris, kemudian pergi ke luar negeri untuk mengabarkan Injil, baik atas
prakarsa sendiri maupun atas pengutusan lembaga pekabaran Injil tertentu.
Buah pekerjaan para misionaris inilah kemudian melahirkan gereja-gereja suku
di Indonesia yang berakar di bumi Indonesia dan mengembangkan ciri khasnya
sendiri menurut kultur daerah tempat kelahirannya.33
Dengan kata lain kekristenan di Indonesia bukanlah hasil penjajahan,
karena misionaris-misionaris yang mengabarkan Injil ke Indonesia bukanlah
didatangkan atas inisiatif para penjajah itu.Tidak dipungkiri bahwa penjajah
Belanda melakukan berbagai upaya untuk melanggengkan kekuasaan, termasuk
mendukung proses penginjilan di daerah tertentu, namun tujuan Belanda datang
ke Indonesia selama 350 tahun bukanlah untuk mengkristenkan Indonesia,
melainkan untuk mengambil kekayaan Indonesia demi kepentingan ekonomi
negara penjajah itu.
C. Pakar-pakar Agama Kristen
1. Martin Luther
Kekaisaran Romawi Suci, 18 Februari 1546 pada umur 62 tahun adalah
seorang pastur Jerman dan ahli teologi Kristen dan pendiri Gereja Lutheran,
gereja Protestan, pecahan dari Katolik Roma. Dia merupakan tokoh
terkemuka Martin Luther (lahir di Eisleben, Kekaisaran Romawi Suci, 10
November 1483 meninggal di Eisleben, bagi Reformasi. Tetapi tidak seperti
para pembaharu terdahulu, Luther tiba pada saat yang tepat dalam sejarah, di
mana individualisme ekonomi dan kekuatan rasionalisme telah terikat
menjadi satu serta cepat atau lambat menyebabkan penguasa Jerman berada
di pihaknya. Maka dimulai dengan dukungan para petani, yakni mereka yang
paling terkejut atas kebobrokan dan penyelewengan serta hal-hal lain , tetapi
diakhiri dengan dukungan kaum bangsawan yang ingin menghancurkan
kekuasaan Paus atas negeri-negeri di Jerman serta melihat ke depan, yakni
bagaimana mengambil alih tanah-tanah dan kekayaan Gereja.34
33 Denys Lombard, "Nusa Jawa: Batas-batas Pembaratan", (Jakarta, 1996), hlm. 268.34Lindsay, International Journal, History of the Reformation (terjemahan), Vol. 1, hlm.
13.
18
Ajaran-ajarannya tidak hanya mengilhami gerakan Reformasi, namun
juga mempengaruhi doktrin, dan budaya Lutheran serta tradisi Protestan.
Seruan Luther kepada Gereja agar kembali kepada ajaran-ajaran Alkitab telah
melahirkan tradisi baru dalam agama Kristen. Gerakan pembaruannya
mengakibatkan perubahan radikal juga di lingkungan Gereja Katolik Roma
dalam bentuk Reformasi Katolik. Sumbangan-sumbangan Luther terhadap
peradaban Barat jauh melampaui kehidupan Gereja Kristen. Terjemahan
Alkitabnya telah ikut mengembangkan versi standar bahasa Jerman dan
menambahkan sejumlah prinsip dalam seni penerjemahan. Nyanyian rohani
yang diciptakannya mengilhami perkembangan nyanyian jemaat dalam
Gereja Kristen. Pernikahannya pada 13 Juni 1525 dengan Katharina von Bora
menimbulkan gerakan pernikahan pendeta di kalangan banyak tradisi Kristen.
Selain tugas-tugasnya sebagai seorang profesor, Martin Luther
melayani sebagai pengkhotbah dan penerima pengakuan dosa di Gereja
Kastil, “fondasi” dari Frederick yang Bijak, Pemilih dari Saxony. Gereja ini
dinamai “Semua orang Suci” karena di sinilah disimpan koleksi relikui
sucinya. Gereja ini berfungsi sebagai biara Augustinian dan universitas.
Dalam melakukan tugas-tugas inilah pastor muda itu diperhadapkan dengan
berbagai akibat yang timbul ketika orang biasa harus mendapatkan
indulgensia.
Indulgensia adalah penghapusan (sepenuhnya atau sebagian) dari
penghukuman sementara yang masih ada bagi dosa-dosa setelah kesalahan
seseorang dihapuskan melalui absolusi (pernyataan oleh imam bahwa dosa
seseorang telah dihapuskan). Saat itu terjadi penyalahgunaan indulgensia oleh
oknum-oknum Gereja, yaitu sebuah indulgensia dapat dibeli seorang umat
untuk dirinya sendiri ataupun untuk salah seorang sanak keluarga yang
sedang berada di api penyucian. Johann Tetzel, seorang imam Dominikan,
ditugasi berkeliling di seluruh wilayah keuskupan Uskup Agung Albert dari
Mainz untuk mempromosikan dan menjual indulgensia untuk merenovasi
Basilika St. Petrus di Roma. Tetzel sangat berhasil dalam hal ini. Ia
19
menganjurkan: “Begitu mata uang bergemerincing di dalam kotak, jiwa yang
sedang menanti di api penyucian pun akan terlepas”.
Luther menganggap penjualan indulgensia ini sebagai penyelewengan
yang dapat menyesatkan umat sehingga mereka hanya mengandalkan
indulgensia itu saja dan mengabaikan pengakuan dosa dan pertobatan sejati.
Luther menyampaikan tiga khotbah menentang indulgensia ini pada 1516 dan
1517. Pada 31 Oktober 1517, menurut laporan tradisional, 95 dalil Luther
dipakukan pada pintu Gereja Kastil sebagai undangan terbuka untuk
memperdebatkannya. Luther sebetulnya tidak menempatkan ke-95 dalil itu di
pintu Gereja Wittenberg sebagaimana dikatakan legenda, tetapi menerbitkan
salinannya.
Dalil-dalilnya ini mengutuk keserakahan dan keduniawian di dalam
Gereja dan dianggap sebagai penyimpangan. Luther mengeluarkan bantahan
teologis tentang apa yang dapat dihasilkan oleh indulgensia itu. Luther tidak
menantang wewenang paus untuk mengeluarkan indulgensia dalam dalil-
dalilnya itu. ke-95 dalil Luther segera diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman,
disalin dan dicetak secara luas. Dalam waktu dua minggu, dalil-dalilnya telah
menyebar ke seluruh Jerman, dan dalam waktu dua bulan ke seluruh Eropa.
Ini adalah salah satu peristiwa pertama dalam sejarah yang dipengaruhi secara
mendalam oleh mesin cetak, yang membuat distribusi dokumen lebih mudah
dan meluas.35
2. John Wesley, pendiri Gereja Metodis
John Wesley (lahir di Epworth, 28 Juni 1703 dan meninggal 2 Maret
1791 pada umur 87 tahun) adalah seorang teolog Inggris. John merupakan
anak seorang pendeta dari gereja Anglikan. Ayahnya bernama Samuel
Wesley dan ibunya adalah Susanna Annesley. John juga memiliki seorang
adik yang dilahirkan pada tahun 1707 (Charles Wesley). Ia dikenal sebagai
pendiri Gereja Metodis.
35Ulfat Aziz Us-Samad, Agama-agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil Islamiyah, 2004), hlm. 254.
20
John Wesley sangat menekankan doktrin pembenaran dan pengudusan.
Dasar dari konsep pembenaran adalah konsep manusia yang berdosa dan
benar-benar terpisah dari Allah sehingga tidak mungkin menyelamatkan
dirinya sendiri, serta Allah yang begitu mengasihi manusia dan berkenan
menyelamatkan sesuai dengan kehendak-Nya. Karena itu, keselamatan adalah
benar-benar anugerah dari Allah belaka dan manusia menerima pembenaran
dari Allah. Wesley memiliki doktrin tentang “jaminan” yang membuatnya
berbeda dengan para reformator dan Gereja Katolik Roma, yaitu konsep
kepastian yang sungguh tentang keselamatan sehingga tidak perlu ada
keraguan dan pertanyaan tentang keselamatan, ataupun pekerjaan manusia
yang dilakukan untuk mendapatkan ataupun memastikan keselamatan itu.
Akan tetapi, pembenaran dan jaminan hanyalah awal. Manusia berdosa
yang telah mendapatkan pembenaran Allah harus melanjutkan proses
“pengudusan” dalam seluruh kehidupannya hingga akhir masa hidupnya.
Proses pengudusan ini sangat ditekankan Wesley dalam doktrinnya mengenai
“kesempurnaan Kristen” (en.Christian Perfection). “Kesempurnaan Kristen”
tidaklah berarti bahwa manusia dapat menjadi sempurna seperti Allah atau
benar-benar lepas dari kesalahan moral. Wesley tetap menyadari keterbatasan
manusia dan bahwa hanya Allah yang memiliki kesempurnaan absolut dan
percaya bahwa kesempurnaan manusia baru datang dalam kehidupan
mendatang di dalam Kristus, namun ia juga percaya bahwa pemulihan Kristus
dimulai sejak manusia menjalani kehidupannya yang terbatas dan
kesempurnaan juga dimulai pada kehidupan ini.
Sebenarnya apa yang Wesley maksudkan dengan doktrin ini adalah
kesempurnaan dalam kasih, yaitu bagaimana menjadi seseorang yang
sungguh-sungguh dipenuhi kasih yang tidak lagi diperbudak oleh kepentingan
diri, melainkan senantiasa mengasihi Allah dan sesama. Untuk dapat
menjalani proses kesempurnaan tersebut sepanjang kehidupan ini, maka
Wesley menerapkan disiplin moral yang keras terhadap anggotanya.
Dengan demikian ada tiga poin yang menjadi dasar pemikiran Wesley
dalam doktrin “kesempurnaan seorang Kristen”, yaitu (1) pembenaran, dalam
21
pemikiran Reformasi, tidak cukup bila tidak membawa orang pada
transformasi kehidupan; (2) bahwa anugerah yang menusia terima melalui
Kristus mampu untuk melakukan transformasi hidup manusia; (3) bahwa
kasih adalah esensi dari kehidupan baru dalam Kristus.36
3. Ulrich Zwingli
Huldrych (atau Ulrich) Zwingli (lahir di Wildhaus, St. Gall, Swiss, 1
Januari 1484, meninggal 11 Oktober 1531 pada umur 47 tahun) adalah
pemimpin Reformasi Swiss, dan pendiri Gereja Reformasi Swiss. Zwingli
adalah seorang doctor biblicus (pakar Alkitab) yang independen dari Luther.
Ia tiba pada kesimpulan-kesimpulan yang sama setelah meneliti Kitab Suci
dari sudut pandangan seorang sarjana humanis.
Zwingli dilahirkan di Wildhaus, St. Gall, Swiss dari sebuah keluarga
kelas menengah terkemuka. Ia adalah anak ke-3 dari delapan anak lelaki.
Ayahnya, Ulrich, adalah hakim kepala di kotanya, dan pamannya,
Bartolomeus seorang pendeta.
Reformasi Zwingli didukung oleh pemerintah dan penduduk Zurich,
dan menyebabkan perubahan penting dalam kehidupan masyarakat, dan
urusan-urusan negara di Zürich. Gerakan ini, khususnya, dikenal karena tanpa
mengenal kasihan menganiaya kaum Anabaptis dan para pengikut Kristus
lainnya yang mengambil sikap tidak melawan. Reformasi menyebar dari
Zurich ke lima kanton Swiss lainnya, sementara yang lima lainnya berpegang
kuat pada pandangan iman Gereja Katolik.
Zwingli terbunuh di Kappelam Albis, dalam sebuah pertempuran
melawan kanton-kanton Katolik. Sementara orang dapat menemukan banyak
sekali informasi mengenai teologi Martin Luther, Yohanes Calvin, dan
lainnya, relatif sedikit sekali yang dapat ditemukan tentang Ulrich Zwingli.
Karena masa hidup Zwingli berbarengan dengan masa hidup Luther, dan
karena Zwingli menolak tahbisan imam Katolik Roma hanya beberapa tahun
setelah Luther, tampaknya Zwingli telah dibayang-bayangi oleh sumbangan
36Rev. W.R. Inge, Protestantism (terjemahan), Faham Kristen Protestan (Benn’s Library London, 1927), hlm. 33.
22
Luther dan Calvin terhadap Reformasi. Alasan lain yang membuat karier
Zwingli kurang kelihatan mungkin adalah perbedaan-perbedaan teologinya
sendiri dibandingkan dengan Luther. Sebagian orang percaya bahwa karena
perbedaan-perbedaan ini para penulis sejarah dan aktivis agama, yang lebih
bersimpati dengan pandangan-pandangan doktriner Luther, mungkin ikut
menekan pandangan-pandangan doktriner Zwinglin. Mereka berpendapat,
“pihak yang menang dalam sejarah itulah yang menulis sejarah”, karena itu
“sisi lain dari ceritanya” terlupakan atau disingkirkan.
Menurut E. Brooks Holifield, “Ketika Luther menyebut sakramen
sebagai meterai perjanjian, yang ia maksudkan ialah bahwa baptisan secara
kelihatan mengesahkan dan menjamin janji-janji Allah, sebagaimana sebuah
meterai kerajaan mengesahkan dokumen pemerintah yang tertulis di
dalamnya. Hanya secara sekunder baptisan itu dipahami sebagai janji
ketaatan oleh manusia. Namun bagi Zwingli, sakramen terutama adalah
'suatu tanda perjanjian yang menunjukkan bahwa semua yang menerimanya
rela memperbaiki hidupnya untuk mengikut Kristus.”37
Zwingli juga percaya bahwa sakramen Kristen itu serupa dengan janji
atau sumpah seorang militer untuk membuktikan kerelaan dirinya untuk
mendengarkan dan menaati firman Allah.
4. Yohanes Calvin
John Calvin atau Yohanes Kalvin (lahir 10 Juli 1509 – meninggal 27
Mei 1564 pada umur 54 tahun) adalah teolog Kristen Prancis terkemuka pada
masa Reformasi Protestan. Namanya kini dikenal dalam kaitan dengan sistem
teologi Kristen yang disebut Calvinisme (Kalvinisme). Ia dilahirkan dengan
nama Jean Chauvin (atau Cauvin) di Noyon, Picardie, Prancis, dari Gérard
Cauvin dan Jeanne Lefranc. Bahasa Prancis adalah bahasa ibunya. Calvin
berasal dari versi Latin namanya, Calvinus.
37Holifield, "The Covenant Sealed: The Development of Puritan Sacramental Theology
in Old and New Testaments" (1570-1720, New Haven, Conn: Yale University press, 1974, 6.
23
Calvin menerbitkan beberapa revisi dari Institutio, sebuah karya yang
menjadi dasar dalam teologi Kristen yang masih dibaca hingga sekarang.
Tulisan ini dibuatnya dalam bahasa Latin pada 1536 (pada usia 26 tahun) dan
kemudian dalam bahasa ibunya, bahasa Prancis, pada 1541, dan edisi finalnya
masing-masing muncul pada tahun 1559 dan 1560.
Ia juga banyak menulis tafsiran tentang kitab-kitab di dalam Alkitab.
Untuk Perjanjian Lama, ia menerbitkan tafsiran tentang semua kitab kecuali
kitab-kitab sejarah setelah Kitab Yosua (meskipun ia menerbitkan khotbah-
khotbahnya berdasarkan Kitab 1 Samuel dan sastra Hikmat kecuali Mazmur.
Untuk Perjanjian Baru, ia melewatkan Surat dua Yohanes dan Surat tiga
Yohanes serta Kitab Wahyu (sebagian orang mengatakan bahwa Calvin
mempertanyakan kanonisitas Kitab Wahyu, tetapi ia mengutipnya dalam
tulisan-tulisannya yang lain dan mengakui otoritasnya, sehingga teori itu
diragukan) Tafsiran-tafsiran ini pun ternyata tetap berharga bagi para peneliti
Alkitab, dan setelah lebih dari 400 tahun masih terus diterbitkan.
Dalam jilid ke-8 dari Sejarah Gereja Kristen karya Philip Schaff, sang
sejarahwan mengutip teolog Belanda Jacobus Arminius (Arminianisme,
sebuah gerakan anti-Calvinis, dinamai sesuai dengan nama Arminius),
sehubungan dengan nilai tulisan-tulisan Calvin: Selain mempelajari Alkitab
yang sangat saya anjurkan, saya mengimbau murid-murid saya untuk
memanfaatkan Tafsiran-tafsiran Calvin, yang saya puji jauh melebihi
Helmich (seorang tokoh gereja Belanda, 1551-1608); karena saya bahwa ia
sungguh tidak tertandingi dalam penafsiran Kitab Suci, dan bahwa tafsiran-
tafsirannya harus jauh lebih dihargai daripada semua yang telah diwariskan
kepada kita oleh khazanah para Bapak Gereja; sehingga saya mengakui
bahwa ia memiliki jauh dari kebanyakan orang lain, atau lebih tepatnya,
jauh melampaui semua orang, apa yang dapat disebut semangat nubuat yang
menonjol. Institutio-nya harus dipelajari setelah Katekismus Heidelberg,
karena mengandung penjelasan yang lebih lengkap, namun, seperti tulisan-
tulisan semua orang, juga mengandung prasangka.
24
Sebagaimana praktik Calvin di Jenewa, terbitannya menyebarkan
gagasan-gagasannya tentang bagaimana Gereja Reformasi yang benar itu ke
banyak bagian Eropa. Calvinisme menjadi sistem teologi dari mayoritas
Gereja Kristen di Skotlandia, Belanda, dan bagian-bagian tertentu dari Jerman
dan berpengaruh di Prancis, Hongaria (khususnya di Transilvania dan
Polandia.
Kebanyakan kolonis di daerah Atlantik Tengah dan New England di
Amerika adalah Calvinis, termasuk kaum Puritan dan para kolonis di New
Amsterdam (New York). Para kolonis Calvinis Belanda juga merupakan
kolonis Eropa pertama yang berhasil di Afrika Selatan pada awal abad ke-17,
dan menjadi apa yang dikenal sebagai orang Boer atau Afrikaner.
Sebagian besar wilayah Sierra Leone dihuni oleh para kolonis Calvinis
dari Nova Scotia, yang pada umumnya adalah kaum loyalis kulit hitam, yaitu
orang-orang kulit hitam yang berperang untuk Britania Raya pada masa
Perang Kemerdekaan Amerika.
Sebagian dari gereja-gereja Calvinis yang paling besar dimulai oleh
para misionaris abad ke-19 dan abad ke-20, khususnya di Indonesia, Korea
dan Nigeria.38
5. John Knox
John Knox adalah salah seorang tokoh yang mempengaruhi gerakan
reformasi di Skotlandia. Ia merupakan salah satu murid Calvin di Jenewa,
sehingga pengaruh teologi Calvinis sangat kental dalam dirinya. Menurut
Knox, kekristenan dan kemerdekaan nasional harus dapat ditemukan
bersama, karena keduanya merupakan suatu pergumulan yang dapat
diselesaikan bersama.
John Knox lahir sekitar tahun 1513 di Haddington, tidak jauh dari
Edinburgh. Ia belajar di Universitas St. Andrews lalu ditahbiskan menjadi
imam Katolik tahun 1536 dan menjadi seorang notaris kepausan tahun 1540.
Perpindahannya menjadi seorang protestan, menjadi sebuah misteri yang
terselubung.
38Ulfat Aziz Us-Samad, Agama-agama Besar Dunia…, hlm. 255-257.
25
Setelah terlibat dalam Reformasi Skotlandia sebagai pengkhotbah dan
pengajar, kematian Edward VI tahun 1553 dan penobatan Mary I (seorang
Katolik yang saleh), mendorong Knox meninggalkan Britania menuju ke
Eropa. Ia pernah tinggal di Inggris pada bagian akhir pemerintahan Edward
VI dan ikut dalam tahap-tahap terakhir penyelesaian Book of Common Prayer
dari Cranmer pada 1552, serta pernah menjadi gembala jemaat Inggris dalam
pelarian di Frankfurt (tempat ia terlibat pertikaian). Kemudian Knox memulai
perjalanannya ke Prancis menjadi budak kapal selama sembilan belas bulan,
baru kemudian ke Genewa. Di sana ia belajar di bawah bimbingan Calvin.
Pada tahun 1559, Knox kembali ke Skotlandia dan membantu
memperbaharui gereja di sana. Ia merupakan salah satu dari enam tokoh
reformasi terpenting di Skotlandia. Knox meninggal tahun 1572.
Selama hidupnya Knox berhasil menyusun beberapa karya, dengan
bantuan orang lain maupun hasil pemikirannya sendiri, di antaranya: Book of
Discipline (Buku Disiplin, 1561), Book of Common Order (Buku Aturan
Umum, 1564), Scots Confession (Pengakuan Iman Skotlandia yang diterima
Parlemen Skotlandia dan menjadi Pengakuan Iman Gereja Reformasi
Skotlandia sampai tahun 1647, hingga Pengakuan Iman Westminster
menggantikannya), serta menulis History of the Reformation of (Sejarah
Reformasi Agama dalam Kerajaan Skotlandia, yang baru terbit secara
Religion within the Realm of Scotland lengkap tahun 1644).39
D. Agama Kristen Menurut Perspektif Islam
1. Tri tunggal
Kritik lain yang dikemukakan al-Qur'an adalah mengenai Trinitas. Oleh
al-Qur'an, keyakinan demikian dinyatakan sebagai salah satu bentuk
kemusyrikan (QS. 4:171, 9:30, 5:73). Yang ditentang oleh doktrin ini,
menurut Schoun adalah pemberian sifat kemutlakan kepada Trinitas atau
trinitas ontologis.40 Yang dimaksud dengan Trinitas adalah one subtance
and three persons yaitu percaya pada satu Allah yang menyatakan diri-Nya
39Ibid, hlm. 259.40F. Schuon, Memahami Islam (penterjemah) Anas Mahyuddin, (Bandung: Pustaka,
1983), hlm. 85.
26
dalam tiga proposa atau persona. Percaya pada Allah: Bapa, Anak dan Roh
Kudus. Ajaran Trinitas ini hanya terdapat dalam Perjanjian Baru dan
pernyataan yang paling kuat mengenai hal ini adalah terdapat dalam Matius
28:19, dan Korintus 12:4-6, 13:13. Salah satu bunyinya adalah: ”sebab
itu pergilah kamu, jadikanlah sekalian bangsa itu muridku serta
membaptiskan dia, dengan nama, Bapa, Anak, dan Roh Kudus”.41
Menurut paham Kristen, trinitas adalah kekal dan ketiga oknum
bekerja sama dalam penciptaan kembali dengan perbedaan tugas tertentu.42
Dalam sejarah gereja, dogma Trinitas ini tidak terbentuk sekaligus,
melainkan melalui proses yang panjang dan hampir memakan waktu 400
tahun Konsili I di Nicea pada tahun 325 memutuskan Yesus sebagai
Tuhan anak.43 Konsili II di Konstantinopel pada tahun 381 menetapkan
ketuhanan Roh Kudus dan dimantapkan pada konsili-konsili selanjutnya
pada tahun 431 di Epsus dan tahun 451 di Caicedon.44
Dalam Surat Al Maidah ayat 75:
مريم ابن المسيح ما رسول إال سل قبله من خلت قد صديقة وأمه الر
ن كيف انظر الطعام يأكالن كانا ى انظر ثم اآليات لهم نبي أن
يؤفكونArtinya: “Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang rasul yang
sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul, dan ibunya seorang
yang sangat benar, keduanya biasanmemakan makanan. Perhatikanlah
bagaimana Kami menjelaskna kepada mereka (Ahli Kitab) tenda kekuasaan
(Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari
memperhatikan ayat-ayat Kami itu)”.45
41Olaf Schumann, Pemikiran Keagamaan Dalam Tantangan, (Jakarta: Gramedia, 1993), hlm. 212.
42Abujamin Roham, Pembicaraan Disekitar Bible dan Qur’an dalam Segi Isi dan Riwayat Penulisannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm.173.
43Horald H. Titus et.al., Persoalan-Persoalan Filsafat (penterjemah) H.M. Rasyidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm.423.
44 Muhammad Fachruddin, Perbandingan Agama, (Jakarta: Jaya Murni, 1964), hlm.7245Salman Farisy, Al Quranul Karim Elektronik (Terjemahan), (Bandung: Indonesia,
2005).
27
Yesus (Nabi Isa) bukan tuhan tetapi manusia. Dia adalah seorang Rasul
dan Nabi Allah. Dia diangkat menjadi utusan untuk memperbaiki bangsa
Israel. Dia tidak membawa aturan baru, meskipun wahyu ketuhanan (Kitab
Suci) diberikan kepadanya. Dalam arti aturan atau ajaran yang dibawa Nabi
Isa tidak berbeda dari yang telah dibawa oleh Rasul-Rasul sebelum dia yaitu
mengesakan Allah.46
Menurut Islam dalam Al-Qur’an, tidak ada yang menyamai Allah dan
Dia tidak terbagi-bagi kekuasaanNya dengan siapa pun juga. Allah berdiri
sendiri, tidak memerlukan bantuan dari siapa dan apapun juga. Ketuhanan
Allah tidak karena dipilih atau diangkat atau dipaksakan oleh siapapun.47
Kritik al-Qur'an terhadap agama-agama sebelumnya, disebabkan karena
penganut agama sebelum Islam telah melakukan tahrif atau corruption
(QS.4:46, 5:13; 5.41, 2:75). Bermula dari praktek tersebut, ajaran-ajaran
agama yang dibawa oleh para nabi yang asalnya benar, kemudian
disimpangkan.48 Hal ini terjadi, karena, (ini tentu saja menurut versi Islam)
tidak sebagaimanaal-Qur'an, pesan-pesan 'Isa misalnya yang berupa wahyu
tidak ditulis secara langsung. Injil Markus yang dianggap paling tua, baru
ditulis setelah lebih dari 40 tahun dari 'Isa meninggal. Dan umat Kristen,
menurut al-A'zami, memerlukan kurang lebih 300 tahun untuk mengakui 4
Injil yang dianggap suci, yaitu setelah konsili Nicea pada tahun 325 M.49
2. Penyaliban Isa Al-Masih
Menurut Al-Qur’an Nabi Isa tidaklah disalib, tetapi diserupakan
seseorang kepadanya di mata orang banyak. Firman Allah dalam Al-Qur’an:
ا وقولهم قتلوه وما الله رسول مريم ابن عيسى المسيح قتلنا إن
ه ولـكن صلبوه وما ذين وإن لهم شب ال ما منه شك لفي فيه اختلفوا
من به لهم علم باع إال يقينا قتلوه وما الظن ات
46Fazlur Rahman Ansari, Islam dan Kristen dalam Dunia Modern…, hlm. 10.47Agus Hakim, Perbandingan Agama (Bandung: Diponegoro, 1982), hlm. 121.48Waryono Abdul Ghafur, Kristologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006),
hlm. 96-101.49Iwan Kusuma Hamdan dkk (penterjemah dan Editor), Mukjizat Al-qur’an dan As-
Sunnah tentang IPTEK I, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997), hlm. 56.
28
Artinya: “... Mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi
(yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi
mereka ...” (QS. An-Nisa’:157)50
Dalam hal ini para mufassir Al-Qur’an sebagian besar menyatakan,
bahwa Tuhan mengangkat Nabi Isa roh dan tubuhnya bersama-sama. Ahli
tafsir mengatakan bahwa Nabi Isa tetap hidup sehingga ia dimatikan Tuhan
sebagaimana Ia mematikan nabi-nabi-Nya yang lain dan mengangkat rohnya
kepada-Nya sebagaimana diangkat-Nya roh-roh Nabi-nabi yang lain juga. Ummat Islam berkeyakinan, bahwa Isa Al- Masih hanyalah Nabi dan
Rasul yang diutus Allah kepada Bani Israil. Keterangan tersebut didukung
dalam ayat Al-Qur’an dan Injil, sebagai berikut:
a. Ayat Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 48-49.
مه وراة والحكمة الكتاب ويعل واإلنجيل والت ي إسرائيل بني إلى ورسوال أن كم من بآية جئتكم قد ب ي ر أخلق أن
فيكون فيه فأنفخ الطير كهيئة الطين من لكم الله بإذن طيرا
ئكم الله بإذن الموتى وأحيـي واألبرص األكمه وأبرئ بما وأنب
كم آلية ذلك في إن بيوتكم في تدخرون وما تأكلون كنتم إن ل
مؤمنينArtinya: “Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab , Hikmah,
Taurat dan Injil. Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata
kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan
membawa sesuatu tanda (mu'jizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat
untuk kamu dari tanah berbentuk burung. kemudian aku meniupnya, maka
ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah. dan aku menyembuhkan
orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak.
dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah. dan aku kabarkan
kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu.
50Abdullah Yusuf Ali, Qur’an Terjemahan dan Tafsiran (penterjemah) Ali Audah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993), hlm.230
29
Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran
kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.”
b. Lukas dalam injilnya menriwayatkan ucapan-ucapan Almasih sebelum Dia
pergi dari bumi ketika beliau diburu oleh orang-orang Yahudi dan
Romawi, ujarnya:
33. “Tetapi haruslah aku melangsungkan perjalananku pada hari ini dan
besok dan lusa, karena tak boleh seorang Nabi dibunuh diluar
Yerusalem.”
34. Hai Yerusalem, Yerusalem, yang membunuh nabi-nabi dan yang
merajam orang yang disuruhkan kepadamu! Berapa kali sudah Aku
berkehendak menghimpunkan anak-anakmu, seperti seekor Ibu Ayam
menghimpunkan anak-anaknya dibawah sayapnya, tetapi tiada kamu
mau.” (Lukas 13; 33-34).
Tugas Kerasulannya yang khusus kepada Bani Israil di bentangkan oleh
Matius dalam Injilnya, ujarnya:
34. Maka jawab Yesus, katanya: ,,Tiadalah Aku disuruhkan kepada yang
lain hanya kepada segala domba yang sesat dari antara Bani Israil.”
(Matius 15; 24).51
3. Kitab suci Bibel
Dalam perjalanan sejarahnya, Injil atau kemudian yang dikenal dengan
Al-Kitab atau Bible terdiri dari Perjanjian Lama (The Old Testament) yang
terdiri dari 38 kitab dan satu surat dan Perjanjian Baru (The New Testament)
yang terdiri dari 27 risalah. Persoalan muncul, karena menurut al-Qur’an,
kitab tersebut dipandang sebagai telah mengalami kerusakan, tahrif
(corruption) dan pengubahan (QS. 4: 46, 5: 132: 75). Menurut Hassan
Hanafi, salah satu sebab tejadinya hal tersebut adalah karena wahyu atau
kitab itu tidak disampaikan secara inverbatim (persis sama dengan kata-kata
yang diucapkan pertamakali). Dengan demikian wahyu atau kitab itu sangat
mungkin terjadi kesalahan, seperti adanya pengubahan, penyisipan,
51Agus Hakim, Perbandingan Agama…, hlm. 110-111.
30
pengurangan, penambahan atau penghapusan. Hal ini terjadi karena
penulisnya telah diberi 'carte glance' (kuasa) untuk menulis dan mengarang.
Akibat lanjut dari kejadian itu adalah timbulnya penyimpangan
dalam doktrin dan ajaran-ajarannya. Yang menjadi pegangan agama Kristen
tempat membesarkan semua urusan ialah Kitab suci mereka Bibel, yaitu
kumpulan dari perjanjian Baru. Perjanjian lama ialah semua kitab-kitab,
surat-surat, naskah catatan Bani Israil sejak zaman Nabi Musa a.s. sampai
kezaman akan lahirnya Nabi Isa a.s. meliputi salinan taurat yang meliputi dari
lima kitab itu, kitab Talmud dan beberapa naskah perkabaran dari tarikh nabi
dan raja-raja Israil. Adapun perjanjian baru ialah semua kitab, naskah-naskah
surat kiriman para penyiar Kristen sesudah perginya Nabi Isa, seperti injil
yang empat itu sampai kepada catatan wahyu yang diterima Yohanes.52
Pendirian Islam terhadap Bibel dengan tegas telah dinyatakan dalam
beberapa ayat al-Qur’an sebagai berikut :
ذين فويل ل الله عند من هـذا يقولون ثم بأيديهم الكتاب يكتبون ل به ليشتروا ثمنا هم فويل قليال هم وويل أيديهم كتبت مما ل مما ل
يكسبون“Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al kitab
dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan
maksud) untuk memperoleh Keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu.
Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh
tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat
apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Baqarah : 79).53
Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat beliau: “Ya
RAsulullah! Bagaimana sikap kami mendengar cerita agama dari orang-
orang ahli kitab yakni Yahudi dan Nasrani itu? Nabi menjawab : “Janganlah
mereka dibenarkan dan jangan pula didustakan”.
52Hassan Hanafi, Dialog Agama dan Revolusi (penterjemah) Tim penterjemah Pustaka Fidaus, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991), hlm. 26-33.
53Departemen agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Dipenogoro, 2007) hlm.
31
فون يحر قاسية قلوبهم وجعلنا اهم لعن ميثاقهم نقضهم فبما
على تطلع تزال وال به روا ذك مما حظا ونسوا مواضعه عن الكلميحب الله إن واصفح عنهم فاعف منهم قليال إال منهم خآئنة
المحسنينArtinya: “(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka,
dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah
perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya , dan mereka (sengaja) melupakan
sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu
(Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali
sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka
dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
berbuat baik.” (QS. Al-Maidah : 13).54
54Ah. Choiron, Perbandingan Agama…, hlm. 135.
32
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Al-Qur’an menyebut agama Kristen dengan nama Nasrani yang berasal
dari kata “Nashirah” (Nazaret), tempat kelahiran Nabi Isa. Juga sering disebut
dengan agama “Masehi” yang diambil dari kata “ al-Masih”. Nama Kristen ini
baru timbul beberapa tahun lamanya sepeninggal Isa, yaitu ketika agama ini
disiarkan keluar dari negeri Yahudi (Israel) dengan mempergunakan bahasa
Yunani sebagai bahasa pokok agama. Rahasia Tuhan Tritunggal yang kudus ini
adalah merupakan pokok kepercayaan agama Masehi. Bapa, Putra dan Roh
Kudus adalah tiga pribadi. Ketiga pribadi itu sudah mewahyukan dirinya pada
pemandian Yesus. Ajaran dalam agama Kristen meliputi, ajaran Iman,
Ketuhanan, manusia, dan escathology.
Gereja Kristen hanya mengakui kebenaran dan kesucian Injil yang empat
saja, yaitu Injil Matius, Injil markus, Injil Lukas dan Injil Yahya. Dalam Kristen
terdapat upacara-upacara yang dianggap suci dan berkhasiat, yang terdiri dari
pensucian dan pembaptisan, yang disebut dengan sakramen. Dalam
perkembangannya, kepemimipinan Kristen diteruskan berdasarkan penunjukan
Petrus oleh Yesus. Setelah Petrus meninggal kepemimpinan dilanjutkan oleh
para uskup yang dipimpin oleh uskup Roma. Pengakuan iman mereka
menyebutkan kepercayaan akan Allah Tritunggal yang Maha kudus, yakni Bapa,
Anak (Yesus Kristus), Roh kudus dan gereja yang satu.
Paling sedikit ada tiga fakta sejarah yang bisa dicatat sebagai ciri khas
kekristenan di Indonesia, dan yang membuktikan bahwa kekristenan di
Indonesia adalah agama yang tumbuh dan berakar di bumi Indonesia sama
dengan agama-agama lainnya seperti Islam, Hindu, Buddha dan lain-lain.
Pertama, agama Kristen di Indonesia bukanlah agama asing, atau agama
Barat. Tidak dapat dipungkiri, agama Kristen (Protestan) datang ke Indonesia
ketika negara ini berada dalam kekuasaan penjajah Belanda. Tetapi kekristenan
di Indonesia tidak disebarkan melalui kekuatan penjajah Barat dengan cara
33
“penaklukan”, seperti halnya proses kristenisasi yang terjadi di berbagai belahan
dunia, seperti Amerika Latin yang dikatolikkan bersamaan dengan kolonisasi
Spanyol dan Portugis di benua itu.
Pakar-pakar agama Kristen antara lain adalah Martin Luther, John Wesley,
Ulrich Zwingli, Yohanes Calvin, dan John Knox. Islam memiliki perspektif
tersendiri dengan Kristen antara lain dalam masalah Trinitas, penyaliban Nabi
Isa Al Masih, dan Kitab suci (Bibel).
B. Saran
Demikian makalah ini yang saya buat dengan sungguh-sungguh. Saya
sadar dalam pembuatan makalah ini banyak sekali kekurangan dan kesalahan.
Untuk itu, saya memerlukan kritik dan saran yang membangun guna penulisan
makalah selanjutnya.
34
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, Perbandingan Agama, (Rineka Cipta, Jakarta, 1970).
Ali, Abdullah Yusuf, Qur’an Terjemahan dan Tafsiran (penterjemah) Ali
Audah, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1993).
Ansari, Muhammad Fazlur Rahman, Islam dan Kristen dalam Dunia Modern,
(Jakarta: PT. Amzah, 2000).
Ayoub, Mahmoud Mustafa, Mengurai Konflik Muslim Kristen dalam Perspektif
Islam, (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2007).
Cadoux, C.J., The Life of Jesus (Kehidupan Yesus), (Pelican Book, 1948).
Choiron, AH., Perbandingan Agama, Kajian Agama-agama dalam Perspektif
Komparatif, (Kudus : STAIN Kudus, 2009).
Davies, Powell, The Meaning of Dead Sea Scrolls, (Mentor Book New American
Library, New York 1956).
Fachruddin, Muhammad, Perbandingan Agama, (Jakarta: Jaya Murni, 1964).
Farisy, Salman, Al Quranul Karim Elektronik (Terjemahan), (Bandung:
Indonesia, 2005).
Ghafur, Waryono Abdul, Kristologi Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2006).
Hakim, Agus, Perbandingan Agama (Bandung: Diponegoro, 1982).
Hakim, Agus, Perbandingan Agama (Pandangan Islam Mengenai Kepercayaan Majusi, Shabiah, Kristen, Hindu, Budha, Sikh) Cet. IV, (Bandung: CV. Diponegoro, 1985).
Hamdan dkk., Iwan Kusuma (penterjemah dan Editor), Mukjizat Al-qur’an dan
As-Sunnah tentang IPTEK I, (Jakarta: Gema Insani Press, 1997).
Hanafi, Hassan, Dialog Agama dan Revolusi (penterjemah) Tim penterjemah
Pustaka Fidaus, (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1991).
Heuken, Adolf "Chapter One: Christianity in Pre-Colonial Indonesia", dalam A
History of Christianity in Indonesia, Jan Aritonang and Karel Steenbrink
(Editor), 2005, Leiden/Boston: Brill, 2008, ISBN 978-90-04-17026-1.
35
Holifield, "The Covenant Sealed: The Development of Puritan Sacramental
Theology in Old and New Testaments" (1570-1720, New Haven, Conn: Yale
University press, 1974, 6.
Jirhanuddin, Perbandingan Agama, Pengantar Studi Memahami Agama-Agama,
(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).
Kellett, E.E., A Short History of Religions, (Sejarah Singkat Agama), (Pelican
Books, Harmondsworth, 1962).
Lindsay, International Journal, History of the Reformation (terjemahan), Vol. 1.
Lombard, Denys , "Nusa Jawa: Batas-batas Pembaratan", (Jakarta, 1996).
Masyhud, Imam Muchlas, Al-Qur’an Berbicara Kristen, (Bandung: Pustaka Da’i,
1999).
Renan, Ernest, The Life of Jesus, (Kehidupan Yesus), (The Modern Library, New
York, 1927).
Rev. W.R. Inge, Protestantism (terjemahan), Faham Kristen Protestan, (Benn’s
Library London, 1927).
Roham, Abujamin, Pembicaraan Disekitar Bible dan Qur’an dalam Segi Isi dan
Riwayat Penulisannya, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984).
Salim, Agus, Perbandingan Agama: Pandangan Islam Mengenai kepercayaan
majusi, Shahabi, Yahudi, Kristen, Hindu, Budha, Sikh, (Bandung:
Diponegoro, 2006).
Samad, Ulfat ‘Azizus, Islam dan Kristen, (Jakarta: PT. Serambi Ilmu Semesta,
2000).
Sayuthi, H. M., Metodologi Penelitian Agama, Pendekatan Teori Dan Praktik,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002).
Schumann, Olaf , Pemikiran Keagamaan Dalam Tantangan, (Jakarta:
Gramedia, 1993).
Schuon, F., Memahami Islam (penterjemah) Anas Mahyuddin, (Bandung:
Pustaka, 1983).
Sensus Penduduk, “Religion is belief in Almighty God that must be possessed by
every human being. Religion can be divided into Muslim, Christian,
Catholic, Hindu, Buddhist, Hu Khong Chu, and Other Religion.” Moslem
36
207176162 (87.18%), Christian 16528513 (6.96), Catholic 6907873 (2.91),
Hindu 4012116 (1.69), Buddhist 1703254 (0.72), Khong Hu Chu 117091
(0.05), Other 299617 (0.13), Not Stated 139582 (0.06), Not Asked 757118
(0.32), Total 237641326, (Jakarta, Indonesia: Badan Pusat Statistik, 2010).
Shalaby, Ahmad, Muqaranatul Adyan; Al-Masehiyah, penerjemah: J. S. Badudu.
Perbandingan Agama (Agama Kristen), (Bandung: Al-Alma’arif, tt.).
Sukardji dkk., Perbandingan Agama Jilid II, (Jakarta: Azam, 1974).
Syamsu, Nazwar, Perbandingan Agama, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2002).
Titus, Horald H. et.al., Persoalan-Persoalan Filsafat (penterjemah) H.M.
Rasyidi, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984).
Us-Samad, Ulfat Aziz, Agama-agama Besar Dunia, (Jakarta: Darul Kutubil
Islamiyah, 2004).
Yaqub, Ali Mustafa, Kerukunan Umat dalam Perspektif al-Qur’an dan Hadis
(Jakarta: Pustaka Firdaus, 2000).
37