· web viewkomunikasi antar tingkatan di dalam organisasi berlangsung intensif dan informal....
TRANSCRIPT
TEORI ORGANISASI DAN ADMINISTRASI“STRUKTUR ORGANISASI”
OLEH KELOMPOK 9
ANDIKA GANDHA GUSNIPUTRA
AMELINDA ISLAMEY
ARRAHMAN
ELIN INTAN ANGGRAINI
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
ILMU ADMINISTRASI BISNIS (D)
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah tentang
“Struktur Organisasi”.
Makalah ini berisikan tentang konsep struktur organisasi beserta elemen-elemen
utamanya; dimensi-dimesi struktur; organisasi organik, mekanistik, dan biroratik; konsep
struktur dinamis menurut model Greiner, Kats, dan Kahn; teori strukturisasi Giddens
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah kami
selajutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada guru pembimbing kami dan anggota
yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan makalah ini.
Malang, 11 September 2012
Kelompok 9
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR ...............................................................................................................i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN:
Latar Belakang ...............................................................................................................1
Rumusan Masalah ...............................................................................................................1
Tujuan ....................................................................................................................1
BAB 2 ISI:
Struktur Organisasi ...............................................................................................................2
Elemen-elemen Utama Struktur Organisasi ........................................................................2-5
Dimensi-dimensi Struktur ...................................................................................................6
Struktur Mekanistik, Organik, Birokratik ......................................................................6-11
Konsep Struktur Organisasi menurut model Greiner,Katz dan Kahn,Gidden .........11-
13
BAB 3 PENUTUP:
Kesimpulan .........................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini banyak sekali organisasi-organisasi yang telah
berdiri , dalam sistemnya pastilah ada yang namanya struktur organisasi. Fungsi struktur
organisasi dan bagaimana struktur organisasi yang terlihat sederhana, tidak terpakai atau
sering kali dikesampingkan itu ternyata sangat bermanfaat. Oleh karena itu struktur
organisasi selalu ditemui dalam sebuah perusahaan atau organisasi dalam berbagai skala,
bahkan menjadi sesuatu yang harus dimiliki. Dengan memiliki struktur organisasi berarti
telah ada gambaran seperti apa bisnis yang akan dijalankan, divisi – divisi dan posisi – posisi
apa saja yang nanti akan ada akan tergambar dengan jelas pada saat ini. Bahkan beberapa
orang beranggapan bahwa seberapa besar bisnis yang akan datang dapat dibaca dari
struktur organisasi yang dimiliki sekarang.
Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari struktur organisasi dan elemen-elemen utamanya?
2. Apa saja dimensi-dimensi dari struktur organisasi?
3. Apa saja perbedaan organisasi organik , mekanistik , dan birokratik?
4. Bagaimana konsep struktur yang lebih dinamis menurut model Greiner; model Kanz dan Kahn; serta
menurut teori strukturasi Giddens?
Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Elemen Utama Struktur Organisasi.
2. Untuk Mengetahui Dimensi-dimensi Struktur Organisasi
3. Untuk Mengetahui Perbedaan organisasi organik , mekanistik , dan birokratik
4. Untuk Mengetahui konsep struktur yang lebih dinamis menurut model Greiner ; model Kanz dan Kahn;
serta menurut teori strukturasi Giddens ?
1
BAB 2
PEMBAHASAN
Penge rtian Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian yang ada
pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan.
Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan
antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor
kepada siapa.
Menurut Hatch (1997:161) struktur organisasi mengacu pada hubungan di antara
elemen-elemen sosial yang meliputi orang, posisi, dan unit-unit organisasi dimana
mereka berada.
Menurut Robbins (1990:5) struktur organisasi mendefinisikan bagaimana tugas-
tugas dialokasikan , siapa melapor kepada siapa , serta mekanisme-mekanisme
koordinasi formal dan pola-pola interaksi yang menyertainya.
E lemen P okok Struktur Organisasi ada tiga yaitu :
1. Kompleksitas
Kompleksitas struktur menggambarkan derajat diferensiasi dalam suatu organisasi,
baik diferensiasi horizontal, vertical maupun spasial. Peningkatan salah satu jenis
diferensiasi ini secara otomatis akan menambah kompleksitas struktur sebuah organisasi.
a. Diferensiasi Horizontal
2
Diferensiasi horizontal merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit
berdasarkan orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan,
dan tingkat pendidikan serta pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang
ada dalam organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang
istimewa, semakin kompleks pula organisasi tersebut. Bukti paling nyata pada
organisasi yang menekankan diferensiasi horisontal adalah spesialisasi dan
departementalisasi.
Spesialisasi fungsional dilaksanakan dengan cara memecah pekerjaan menjadi
tugas-tugas yang sederhana dan repetitive. spesialisasi social merujuk pada
spesilaisasi orang. Artinya organisasi merekrut seseorang yang ahli untuk
melakukan jenis-jenis pekerjaan tertentu yang bersifat khusus.
Cara mengelompokkan para spesialis disebut sebagai departementalisasi. Oleh
karena itu, departementalisasi adalah cara organisasi secara khas
mengkoordinasikan aktivitas yang telah dideferensiasi secara horisontal.
2. Diferensiasi Vertikal
Diferensiasi vertikal merujuk pada kedalaman struktur. Diferensiasi meningkat,
demikian pula kompleksitasnya karena jumlah tingkatan hierarki di dalam
organisasi bertambah. Makin banyak tingkatan yang terdapat di antara top
management dan tingkat yang paling rendah, maka makin besar pula potensi
terjadinya distorsi dalam komunikasi, dan makin sulit mengkoordinasi pengambilan
keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top management untuk
mengawasi kegiatan bawahannya. Diferensiasi vertikal sebaiknya diartikan sebagai
tanggapan terhadap peningkatan diferensiasi horisontal. Jika spesialisasi meluas,
maka kooordinasi tugas makin dibutuhkan. Faktor yang menentukan diferensiasi
vertikal adalah rentang kendali. Rentang kendali (span of control) menetapkan
jumlah bawahan yang dapat diatur dengan efektif oleh seorang manajer. Jika
rentangnya lebar, para manajer akan mempunyai banyak bawahan yang melapor
kepadanya. Jika sempit, para manajer hanya mempunyai sedikit
bawahan.
3
3. Diferensiasi Spasial
Diferensiasi spasial barang kali sedikit memiliki kesesuaian dengan pendapat
Hatch mengenai struktur organisasi. Diferensiasi spasial menggambarkan sejauh mana
fasilitas dan personeel organisasi tersebar secara geografis. Organisasi yang memiliki
sejumlah kantor yang tersebar dalam rentang geografis yang luas, tentunya akan
menghadapi kompleksitas yang lebih tinggi daripada organisasi yang hanya terpusat
pada satu atau beberapa lokasi.
Distribusi atau penyebaran lokasi, menurut Hatch, mengandung masalh sekaigus
peluang. Ada keuntungan-keuntungan tertentu pula, khususnya pansa pasar,
menambah keragaman konsumen, memperluas jankauan produk atau jasa yang
dihasilkan. Namun ada kerugian tertentu pula khususnya mengendalikan organisasi.
2. Formalisasi
Formalisasi menyangkut jumlah atau banyaknya aturan tertulis dalam suatu
organisasi, yang merujuk pada kestandarisasian tingkat pekerjaan. Tingkat formalisasi
cenderung tidak sama dalam suatu organisasi. Artinya ada pekerjaan tertentu yang
mengharuskan tingkat formalisasi tinggi. Robbins membandingkan antara pekerjaan seorang
sales dan pekerjaan klerikal, dimana pekerjaan pertama menuntut keleluasaan yang lebih
besar mendukung untuk dilakukan formalisasi yang tinggi.
Teknik – teknik yang biasa dipakai pengelola organisasi dalam proses formalisasi adalah
sebagai berikut :
Proses seleksi (selection)
Persyaratan jabatan (role requirement)
Peraturan, prosedur, dan kebijakan (rules, procedures, politicies).
Proses pelatihan (training)
Ritual (rituals)
3. Sentralisai
4
Sentralisasi dapat didefinisikan sebagai sejauh mana otoritas formal untuk membuat
pilihan- pilihan bebas terkonsentrasi pada seseorang, sebuah unit, atau suatu level
(biasanya berposisi tinggi dalam organisasi), demikian juga pegawai (biasanya berposisi
rendah) hanya mendapat input yang seminimal mungkin dalam pekerjaan. Dibandingkan
dengan kompleksitas dan formalisasi, maka sentralisasi adalah suatu konsep yang paling
problematis.
Istilah sentralisasi merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi
menyatakan adanya spesialisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah
menunjukkan adanya desentralisasi. Tingkat kontrol yang dimiliki seseorang dalam seluruh
proses pengambilan keputusan dapat digunakan sebagai sebuah ukuran mengenai
sentralisasi.
Adapun lima langkah dalam proses pengambilan keputusan yaitu mengumpulkan
informasi untuk diteruskan kepada pengambil keputusan mengenai apa yang dapat
dilakukan; memproses dan menginterpretasikan informasi tersebut untuk memberi saran
kepada pembuat keputusan mengenai apa yang harus dilakukan; membuat pilihan
mengenai apa yang hendak dilakukan; memberi wewenang kepada orang lain mengenai apa
yang hendak dilakukan.
Contoh- contoh lain ukuran sentralisasi adalah :
1. Proporsi kerja dimana para pelaksananya berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan dan jumlah areal atau bidang dimana mereka berpartisipasi.
2. Indeks pengukuran yang menetapkan dimana pusat (focus) pengambilan keputusn
berkaitan dengan kebijakan- kebijakan besar maupun spesifik.
3. Tingkat sharing informasi diantara unit- unit dan derajat partisipasi dalam
perencanaan jangka panjang.
5
Dimensi-dimensi Struktur Organisasi
Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan
menggunakan ketiga parameter di atas, akan tetapi pada kasus-kasus tertentu seorang ahli
organisasi menggunakan pengukuran yang lebih rinci untuk menjelaskan dimensi-dimensi
lain yang tidak tercakup dalam tiga ukuran utama itu.
DIMENSI UKURAN YANG BIASA DIPAKAI
Ukuran Jumlah anggota dalam organisasi
Komponen
administratif
Persentasi total jumlah anggota yang menjalankan tanggung jawab
Administrative
Rentang Kendali Jumlah bawahan yang menjadi tanggung jawab seorang manajer.
Spesialisasi Jumlah kekhususan yang dilakukan dalam organisasi
Standardisasi Adanya prosedur- prosedur untukmengatur peristiwa.
Formalisasi Sejauh mana aturan, prosedur, dan komunikasi dilakukan tertulis.
Sentralisasi Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
Kompleksitas Jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departemen.
Delegasi
wewenang
Rasio antara jumlah keputusan manajerial spesifik yang
didelegasikan pucuk pimpinan dan jumlah yang diputuskan sendiri.
IntegrasiKualitas kerjasama antar unit yang digunakan untuk menyatukan tujuan.
Diferensiasi Jumlah fungsi- fungsi khusus yang dijalankan dalam organisasi
Menerapkan konsep struktur untuk membedakan antara organisasi
organik ,mekanisitik, biroktratik
1. Model organisasi Mekanistik
Model oerganisasi mekanistikyaitu model yang menekankan pentingnya mencapai
produksi dan efisiensi tingkat tinggi. Henry Fayol mengajukan sejumlah prinsip yang
berkaitan dengan fungi pimpinan untuk mengorganisasi dan empat diantaranya
berhubungan dengan pemahaman model mekanistik yaitu:
6
Prinsip Spesialisasi yaitu merupakan sarana terbaik untuk mendayagunakan tenaga
individu dan kelompok.
Prinsip Kesatuan Arah yaitu semua pekerjaan harus dikelompokkan berdasarkan
keahlian.
Prinsip Wewenang dan Tanggung jawab yaitu manager harus mendapat pendelegasian
wewenang yang cukup untuk melaksanakan tanggung jawab yang dibebankan
kepadanya.
Prinsip Rantai Skalar yaitu hasil alami dari pelaksanaan ketiga prinsip sebelumnya
adalah rantai tingkatan manajer dari peringkat wewenang paling tinggi sampai dengan
peringkat paling rendah. Rantai scalar adalah jalur keseluruhan komunikasi vertical
dalam sebuah organisasi.
Model mekanistik sangat efisien karena karakteristik strukturnya. Model ini sangat
kompleks karena menekankan pada spesialisasi kerja, sangat disentralisasikan karena
menekankan wewenang dan tanggung jawab, sangat formal karena menekankan fungsi
sebagai dasar utama departementalisasi. Karakteristik dan praktek organisasi ini mendasari
model organisasi yang diterapkan secara luas. Namun, model mekanistik bukan satu-
satunya model yang diterapkan.
2. Model Organisasi Organik
Model organisasi organik yaitu menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian
dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan
dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisas yang tinggi.
Model organik desain organisasi merupakan kontars dari model mekanistik.
Karakteristik dan praktek organisasi yang mendasari model organik sama sekali berbeda
dari karakteristik dan praktek yang mendasari model mekanistik. Perbedaan yang paling
mencolok antara kedua model itu berasal dari criteria keefektifan yang berbeda yang ingin
diusahakan sebesar-besarnya oleh masing-masing model. Jika model mekanistik berusaha
untuk mencapai efisiensi dan produksi secara maksimum, maka model organik berusaha
untuk mencapai keluwesan dan keadaptasian yang maksimum. Organisasi organik bersifat
7
luwes dan dapat beradaptasi dengan tuntutan perubahan lingkungan karena desain
organisasinya mendorong untuk lebih mendayagunakan potensi manusia.
3.Model Organisasi Birotratik
Model birokratik adalah model organisasi dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang
kendali sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
Kekuatan utama birokratik adalah terletak pada kemampuannya menjalankan kegiatan-
kegiatan yang terstandar secara efisien. Menyatukan beberapa kekhususan dalam
departemen-departemen fungsional menghasilkan skala ekonomi, duplikasi yang minim
pada personel dan perlatan, dan karyawan memiliki kesempatan untuk berbicara “dengan
bahasa yang sama” di antara rekan-rekan sejawat mereka.
Sedangkan kelemahan model birokratik adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak
ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan
menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara
penyelesaiannya. Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur birokrasi
menjadi tidak efisien lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan
permasalah tersebut.Perbandingan struktur Mekanistik, Organik, Birokratik
8
ProsesStruktur Mekanistik
Struktur
OrganikStruktur Birokratik
Kepemimpi
nan
Tidak ada rasa
percaya dan
keyakinan. Bawahan
tidak merasa bebas
mendiskusikanmasala
h pekerjaan dengan
atasan yang
sebaliknya manarik
ide da pendapat
mereka
Memiliki rasa
percaya dan
keyakinan
antara atasan
dan bawahan
dalam semua
hal. Bawahan
merasa bebas
mendiskusikan
dengan atasan
yang sebaliknya
menarik ide dan
pendapat
mereka
Cukup baik karena
menjalankan kegiatan-
kegiatan yang terstandar
secara efisien. Menyatukan
beberapa kekhususan
dalam departemen-
departemen fungsional
menghasilkan skala
ekonomi,
Motivasi
Langkah hanya fisik,
keamanan, dan motif
ekonomi melalui
penggunaan sanksi
dan ancaman. Sikap
tidak mendukung
pada organisasi
terjadi diantara
karyawan
Langkah penuh
dengan motivasi
melalui
penggunaan
partisipasi.
Sikap lebih
mendukung
pada organisasi
dan tujuan
Langkahnya dengan
motivasi, dalam
menghadapi suatu bentuk
permasalahan, dan dapat
diatur dengan
penjelasannya pada tiap
anggota organisasi
Komunikasi
Informasi mengalir ke
bawah dan cenderung
terdistorsi tidak
akurat, dan
dipandang
mencurigakan oleh
Informasi
mengalir bebas
ke seluruh
organisasi, atas,
bawah dan ke
samping.
Informasi akurat
Informasi mengalir
kesuluruh karyawan,
karena komunikasi
merupakan salah satu
kelebihan model ini.Karena
karyawan punya
kesempatan untuk
9
bawahandan tidak
distorsi
berkomunikasi dengan
bebas antara kawan
sejawatnya
Interaksi
Tertutup dan
terbatas. Bawahan
hanya memberi efek
yang kecil pada tujuan
departemen, metode
dan aktivitas.
Terbuka dan
ektensif. Baik
atasan dan
bawahan dapat
mempengaruhi
tujuan, metode
dan aktivitas.
Terbuka antara karyawan
ataupun anggota
organisasi,karyawan
memiliki kesempatan
untuk berbicara “dengan
bahasa yang sama” di
antara rekan-rekan
sejawat mereka.
Keputusan
Relatif sentralisasi.
Terjadi hanya pada
posisi puncak
organisasi
Relatif
desentralisasi.
Terjadi pada
semua tingkat
melalui proses
kelompok.
mengikuti rantai komando
menghadapi suatu
masalah, akan tetapi ketika
dihadapkan pada
permasalahan baru,
struktur birokrasi menjadi
tidak efisien lagi karena
diperlukan aturan-aturan
baru untuk menyelesaikan
permasalah tersebut.
Penetapan
Tujuan
Dilokasikan pada
organisasi puncak,
tidak mendorong
partisipasi kelompok
Mendorong
partisipasi
dalam
menetapkan
sasaran yang
tinggi dan
realistik
Mendorong partisipasi
dalam menghadapi
masalah secara efisien dan
mendorong partisipasi
kelompok
Pengendali
an
Sentralisasi.
Penekanan pada
bentuk menyalahkan
atas terjadinya
Tersebar di
organisasi.
Penekanan
pengendalian
rentang dan kendalinya
sempit, di bandingkan
model organisasi
mekanistik dan organik
10
kesalahan
sendiri dan
pemecahan
masalah.
Tujuan
Kinerja
Rendah dan secara
pasif dicari manajer,
yang tidak
menunjukkan
komitmen atas
pengembangan SDM
organisasi
Tinggi dan aktif
dicari atasan,
yang memahami
kebutuhan
komitmen
penuh untuk
mengembangka
n malalui
pelatihan SDM
organisasi.
Sedang, karena walaupun
karyawan secara aktif
dilatih melalui pelatihan
SDM organisasi,tapi
karyawan hanya di latih
menghadapi suatu
masalah yang berstandar
efisien, sehingga kurang
inofatif.
Menjelaskan dan menganalisa konsep Struktur organisasi menurut Model
Greiner, Model Katz dan Kahn, Model Giddens
Model Larry Greiner
Menurut greinerr ada 5 tahap Model Pertumbuhan Organisasi, yaitu:
1. Tahap kreatifitas
Kreativitas para pendiri organisasi merupakan tahap awal dari evolusi suatu
organisasi.Bentuk kreativitas ini biasanya dalam mengembangkan produknya dan
pasar.Desain organisasi pada tahap ini masih berupa struktur sederhana dan pengambilan
keputusan dikontrol oleh manajer-pemilik atau top manajemen. Komunikasi antar
tingkatan di dalam organisasi berlangsung intensif dan informal. Krisis yang muncul pada
tahap awal pertumbuhan organisasi adalah krisis kepemimpinan.
2. Tahap pengarahan
Pada tahap pengarahan desain organisasi makin birokratis, komunikasi antar tingkatan
menjadi formal dan spesialisasi pekerjaan mulai diterapkan, seperti aktivitas produksi dan
pemasaran.Pengambilan keputusan pada tahap ini bermuara pada manajemen baru dan
manajer tingkat bawah tidak diikut sertakan. Keadaan ini akan menimbulkan krisis otonomi,
11
dimana manajer tingkat bawah akan mencari pengaruh yang lebih besar di dalam
pengambilan keputusan.
3. Tahap pendelegasian
Pada tahap pendelegasian manajer tingkat bawah mempunyai otonomi yang lebih besar
dalam menjalankan aktivitas unit kerjanya, sedangkan top manajemen lebih berkonsentrasi
pada perencanaan strategis jangka panjang. Krisis yang muncul dari tahap pendelegasian
adalah krisis kontrol.
4. Tahap koordinasi
Tahap ini muncul sebagai akibat dari krisis kontrol pada tahap pendelegasian. Koordinasi
sangat diperlukan oleh manajer lini dari unit-unit staf dan kelompok-kelompok produk
dalam menjalankan fungsinya. Namun adanya koordinasi juga menimbulkan konflik garis-
staf yang menyita banyak waktu dan energi, sehingga muncul krisis birokrasi.
5. Tahap kerjasama
Kerjasama yang kuat antar individu di dalam organisasi merupakan jalan keluar dari krisis
birokrasi pada tahap koordinasi.Budaya organisasi menjadi substitusi bagi kontrol formal
manajemen organisasi.
Model Katz dan Kahn
Kebanyakan interaksi kita dengan orang lain merupakan tindakan komunikatif
(verbal/non verbal , bicara/diam). “Komunikasi – petukaran informasi dan transmisi makna
– adalah inti suatu sistem sosial atau suatu organisasi”. Termasuk dalam bentuk-bentuk
interaksi sosial seperti penggunaan pengaruh, kerja sama penularan social atau peniruan
dan kepemimpinan yang dimasukkan dalam konsep organisasi. Teori sistem sosial Katz dan
Kahn, pendapat mereka bahwa struktur sosial berbeda dengan struktur mekanis dan
biologis.
Model Giddens
Menurut Giddens, teori strukturasi merupakan teori yang menepis dualisme
(pertentangan) dan mencoba mencari pertautan setelah terjadi pertentangan tajam antara
struktur fungsional dengan konstruksionisme-fenomenologis. Ada dua pendekatan yang
kontras bertentangan, dalam memandang realitas sosial. Pertama, pendekatan yang terlalu
12
menekankan pada dominasi struktur dan kekuatan sosial (seperti, fungsionalisme Parsonian
dan strukturalisme, yang cenderung ke obyektivisme). Kedua, pendekatan yang terlalu
menekankan pada individu (seperti, tradisi hermeneutik, yang cenderung ke subyektivisme).
Giddens tidak puas dengan teori pandangan yang dikemukakan oleh struktural-fungsional, ia
ingin mengakhiri klaim-klaim keduanya dengan cara mempertemukan kedua aliran tersebut.
Giddens menyelesaikan debat antara dua teori yang menyatakan atau berpegang bahwa
tindakan manusia disebabkan oleh dorongan eksternal dengan mereka yang menganjurkan
tentang tujuan dari tindakan manusia. Struktur bukan bersifat eksternal bagi individu-
individu melainkan dalam pengertian tertentu lebih bersifat internal.
13
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta
posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan
kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur Organisasi memiliki 3 elemen pokok yaitu :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisai
Organisasi organik dan mekanistik adalah Organisasi yang saling berlawanan
sedangkan Organisasi birokratik memiliki banyak kemiripan dengan organisasi
mekanistik. Dimensi kompleksitas dan formalisasinya sama – sama tinggi.
Kompleksitas dan formalitas merupakan dua dimensi yang relative paling mudah
terlihat dalam suatu organisasi. Padahal pembeda kedua tipe struktur ini adalah
pada sentralisasi. Sementara itu sentralisasi lebih sulit diamati karena kita harus
mengetahui cukup mendalam tentang suatu organisasi untuk bisa menilai
sejauh mana pengambilan keputusan di dalamnya tersentralisasi. Jadi
perbedaan yang lebih jelasnya bahwa organisasi birokratik dicirikan oleh
desentralisasi wewenang pengambilan keputusan, sementara organisasi
mekanik dicirikan oleh sentralisasi
SARAN
Kami dari tim penyusun sangat mengharapkan dengan adanya makalah
mengenai Struktur Organisasi, para pembaca dapat memahami Struktur
Organisasi yang ada di Indonesia sekaligus tentang perkembangannya. Kami juga
mengharapkan setelah di bacanya makalah ini, kami berharap kita semua dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
14
DAFTAR PUSTAKA
http :\JANSEM CROSSBY MANALU DIMENSI - DIMENSI STRUKTUR ORGANISASI.htm
Buku Teori Organisasi dan Administrasi Penulis Kusdi Penerbit Selemba Humanika
15