· web viewhuller buah 2.200 2.500 1.868 12. mesin penumbuk padi (thresher) buah 600 1.100 243 13....

58
INDUSTRI

Upload: vanthu

Post on 03-Jul-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

INDUSTRI

Page 2:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah
Page 3:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

B A B VIII

I N D U S T R I

1. Pendahuluan

Sebagai kelanjutan dari hasil-hasil yang telah dicapai pada tahuntahun sebelumnya, sektor industri dalam tahun kedua Repelita III menunjukkan perkembangan yang semakin mantap. Kegiatan unit-unit produksi industri pada umumnya berjalan cukup baik. Produksi barang kebutuhan sehari-hari dapat memenuhi permintaan masyarakat pada tingkat harga yang relatif stabil. Di samping peningkatan produksi, dalam tahun 1980/81 telah mulai dihasilkan berbagai jenis barang industri kegiatan mama dapat merupakan landasan yang memadai bagi perkembangan selanjutnya. Meningkatnya jenis industri tersebut secara bertahap dapat menunjang pembangunan industri yang lebih terpadu, baik antara industri besar, menengah, kecil dan tradisional, maupun antar sektor industri itu sendiri yang pada gilirannya akan dapat memberikan kesempatan yang lebih luas bagi terciptanya lapangan kerja baru.

Kemajuan di bidang penanaman modal ditandai oleh meningkatnya minat calon penanaman modal untuk menanam modal di daerahdaerah luar pulau Jawa. Demikian pula telah mulai tumbuh minat untuk investasi di beberapa industri dasar (industri kunci) yang amat penting peranannya dalam rangka menghasilkan bahan baku dan penolong bagi industri hilir.

Pembangunan industri dasar di Aceh, Sumatera

441

Page 4:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur akan lebih mendorong penyebaran kegiatan industri di daerah-daerah di luar pulau Jawa. Dengan perkembangan industri tersebut sumbangan sektor industri dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi cukup terpelihara, sedang dari segi pemerataan peranannya memberikan gambaran yang cerah.

Page 5:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Dalam rangka pembangunan industri yang mengolah bahan mentah yang merupakan industri dasar dan lasimnya berskala besar, suatu usaha untuk menyusun perencanaan pembangunan industri secara terpadu baik antara industri besar, menengah, kecil dan tradisional maupun antar industri itu sendiri haruslah dapat disusun sedini mungkin. Pem-bangunan industri dasar yang terpadu dengan pengembangan industri menengah, kecil, dan tradisional baik pada tingkat regional maupun nasional akan lebih memperkokoh stabilitas industri nasional pada khususnya dan ketahanan nasional pada umumnya. Dengan demikian jelaslah bahwa dilaksanakannya pembangunan industri dasar yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku untuk industri, baik karena sifatnya maupun pengaruh yang ditimbulkannya di dalam pembangunan, melibatkan berbagai aspek di dalam pertumbuhannya.

Dalam hubungan ini dengan telah diidentifikasikan 5 Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri dan disiapkan pula suatu rencana pe- ngembangan wilayah secant lebih terpadu di dalam rencana pembangunan industri nasional sehingga pembangunan industri tidak hanya memberikan sumbangan positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional tetapi sekaligus dapat pula meningkatkan kelestarian alam dan ling-kungan hidup. Usaha untuk menyiapkan hal ini telah dilakukan antara lain dalam bentuk studi yang mendalam guna pengembangan wilayah pusat pertumbuhan industri. Pada tahap pertama studi ter-sebut akan dimulai di Aceh khususnya di daerah sekitar Lhok Seu-mawe, di mana direncanakan pembangunan industri petrokimia (olefine), industri pupuk, industri semen, industri kertas dan lain se-bagainya. Selanjutnya studi pengembangan wilayah industri juga akan dilaksanakan di wilayah pusat

442

Page 6:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

pertumbuhan industri lainnya di mana dalam waktu dekat akan berdiri industri dasar (industri kunci). Studi tersebut juga akan menghasilkan suatu analisa dampak lingkungan dari setiap industri yang dibangun.

Usaha-usaha penyebaran pembangunan industri ke daerah dalam tahun 1980/81 terus ditingkatkan. Dalam hubungan ini telah diselesai-kan pembangunan beberapa kawasan industri serta dipersiapkan pem- bangunan kawasan industri baru lainnya yang telah direncanakan. Di samping itu dalam waktu singkat akan dilakukan studi nasional

Page 7:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

mengenai pembangunan kawasan industri. Dengan dilaksanakannya studi alas pengembangan kawasan industri, maka dalam jangka panjang akan diperoleh gambaran pertumbuhan yang lebih terencana dan rasional, sehingga pembangunan kawasan industri dapat merupakan bagian yang integral dari pembangunan industri nasional. Analisa pengembangan dan peningkatan kelestarian alam dan lingkungan hidup akan merupakan bagian dari studi keseluruhan. Dengan dicapainya perkembangan industri yang lebih serasi, maka laju pembangunan industri kecil dan tradisional dapat dipercepat sesuai dengan meningkatnya pembangunan industri besar dan sedang. Usaha-usaha semacam ini telah menunjukkan hasil yang positif. Bantuan yang di- salurkan melalui sentra pelayanan serta pengembangan lingkungan industri kecil di beberapa daerah tingkat II dan desa telah dapat me-ningkatkan partisipasi industri knell dan masyarakat pedesaan di se- kitarnya.

Pemantapan iklim industri terus ditangani dengan meninjau dan menyempurnakan kebijaksanaan-kebijaksanaan terdahulu, antara lain di bidang fiskal, pengaturan impor dan ekspor, penetapan Daftar Skala Prioritas (DSP) dan lain-lain.

Hasil daripada usaha-usaha peningkatan perkembangan industri ini tercermin pada kenaikan produksi untuk berbagai cabang industri, seperti industri pupuk, semen, selulosa, baja, kendaraan bermotor, aneka barang-barang kebutuhan rumah tangga, pengolahan bahan pangan, sandang dan berbagai industri kecil. Di samping itu volume ekspor barang-barang hasil industri, baik yang dihasilkan oleh Indus- tri dasar logam dan kimia, maupun kelompok aneka industri dan industri kecil serta kerajinan rakyat terus meningkat.

Berikut ini disajikan perkembangan beberapa jenis industri dari bidang-bidang aneka industri kimia dasar, industri logam dasar, serta industri kecil dan pedesaan.

Page 8:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

2. Aneka IndustriDalam pelaksanaan pembangunan di bidang aneka

industri dalam tahun 1980/81 telah dicapai hasil-hasil yang menggembirakan sebagaimana dapat dilihat dalam Tabel VIII — 1 dan Grafik VIII— 1.

443

Page 9:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

TABEL VIII - 1PRODUKSI ANEKA

INDUSTRI,1978/79 - 1880/81

No. Janis Uang Satuan 1978179 1979/803) 1980/81

Angka Pengolahan Pangan

1. Minyak Kelapa ton 319.100 452.030 610.0002. Minyak Goreng ton 37.800 266.200 278.9003. Margarine ton 17.700 18.500 19.3004. Rokok kretek juta batang 43500 41.500 50.500

5. Rokok Putih Iota batang 25.700 28.600 33.4008. Vetsin ton 21.600 20.000 262007. Susu Kental Manic ribu peti 4.121 4.816 5.2658. Susu Bubuk ton 1) 11500 16.800 20.0009. Susu cair ribu 3.383 5.940 6.250

10. Garam ton 1) 261.630 2) 703.000 526.000

11.

Anoka Sandang__:

Tekstil ribu meter 1.576.000 1.010.000 2.027.30012. Benang Tenun bal 1) 837.300 650.000 1.060.00013. Kulit Samak

a. Sapi/Kerbau ton 9.000 10.000 10.800

b. Kambing/Domba lembar 3.331000 3.660.000 4.000.000

14. Pakaian Jadi Iota lusin 14.4 16 17.6

15

Aneka Kimia den Serat

Sabun Cuci ton 218.525 202.850 212.99216. Sabun Mandi ton 16104 22.116 28.308

17. Detergen ton 44.245 46.467 54.35510. Tapal Gigi ribu tube 1) 108.465 113.900 123.000

19. Korek Api ribu kotak 1) 539.770 31 553.000 506.24020. Crumb Rubber ton 861.549 571.586 611.23921. Ban Sepeda Luar ribu buah 7.783 7.375 7.50G22. Ban Sepeda Dalam ribu buah 7.111 7.269 7.80823. Kotak karton ton 37.800 15.000 55.12324. Pipa PVC (dan fitting) ton 10.200 18.078 30.33825. Cat ton 33.229 42.720 49.'78

Aneka Logam. Alat Angkutan dan Jasa :

26. Sepeda Motor buah 330.487 221.672 409.98627. Accu buah 690.000 1.747.200 3319.68028. Radio buah 1.536.000 1.018.800 1.110.49229. TV Hitam Putih buah 087.600 574.000 631.40030. TV Berwarna buah 46.600 85.800 98.670

31. Alat pendingin buah 26.400 47.400 73.47032. Lemari es buah 90.000 98.800 134.460

33. Lampu Pijar buah 30.360.000 29.901.600 33.788.60834. Mesin Jahit buah 600.000 477.800 525.36035. Battery Kering buah 420.000.000 462.000.000 526.740.00036. Kabel Listrik ton 16720 227.400 233.656

37. AIM rampant buah 36.480 78.000 134.16038. Radio Casette Mobil buah - 4) 660.500 616.65009. Kipas Angin buah - 228.000 490.200

40.

Aneka Bahan Bangunan dan Umum

ribu lembar 525.000 476.300 618.400Kayu lapis41. Kayu Gergajian ribu M3 1.800 6.871 7.36242. Galas dan Botol ton 81700 88.400 77.300

1) Satuan yang diperbaiki2) Tidak termasuk Garam Rakyat3) Anoka angka diperbaiki4) - = tidak terdapat data

Page 10:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

GRAFIK VIII – 1PRODUKSI ANEKA INDUSTRI

1978/79 – 1980/81

Page 11:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

(Lanjutan Grafik VIII – 1)

Page 12:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah
Page 13:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah
Page 14:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah
Page 15:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Perkembangan kelompok industri pangan ditandai oleh kenaikan volume produksi, perbaikan mutu, diversifikasi produk dan peningkatan penggunaan bahan baku dalam negeri. Peningkatan produksi ber-kisar antara 5% sampai 30%. Produksi susu bubuk mengalami peningkatan yang cukup besar, yaitu 23,8%. Hal ini disebabkan karena perluasan pada salah satu pabrik pengolahan susu bubuk sejak awal tahun 1980. Di lain pihak produksi garam menurun dengan menyolok yang disebabkan oleh banyaknya hujan di beberapa daerah pegaraman pada tahun 1980, sedang proses produksi garam sangat tergantung pada iklim.

Kelompok aneka sandang dalam tahun 1980/81 terus mengalami kemajuan. Di samping kenaikan volume produksi, juga jenis-jenis barang meningkat. Produksi benang tenun meningkat dari 950.000 bal pada tahun 1979/80 menjadi 1.060.000 pada tahun 1980/81, yang berarti kenaikan sebesar 11,6% selama tahun 1980/81. Demikian pula produksi tekstil selama tahun kedua Repelita III meningkat dengan 6,1%. Sebaliknya industri pengolahan kulit menunjukkan kemajuan yang kecil, hal mana disebabkan oleh terbatasnya persediaan bahan baku kulit. Produksi pakaian jadi mengalami kenaikan sebesar 10,0% atau dari 16 juta lusin pada tahun 1979/80 menjadi 17,6 juta lusin pada tahun 1980/81.

Industri aneka kimia lainnya seperti industri tapal gigi, ban sepeda, cat, pipa PVC, kulit imitasi, formika, korek api dan sebagainya pada tahun 1980/81 mengalami kenaikan produksi sebesar rata-rata 10,3%. Peningkatan yang cukup tinggi ini disebabkan karena keadaan industri aneka industri lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun

449

Page 16:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

sebelumnya.Industri sabun mandi dan detergent menunjukkan

peningkatan produksi yang cukup menonjol, hal mana disebabkan karena perluasan pada dua perusahaan. Industri karton box dan pengepakan pada umumnya juga mengalami peningkatan karena permintaan akan hasilhasil produksi semakin besar.

Di samping kemajuan seperti disebut di atas, terdapat pula penurunan produksi antara lain pada industri formika, yang disebabkan karena saingan dari kayu lapis, decorated plywood dan sejenisnya.

Page 17:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Industri aneka logam, alat angkutan dan jasa menunjukkan peningkatan yang cukup menonjol. Dalam hubungan ini dapat dicatat produksi kipas angin, AC, TV serta lemari es yang selama tahun 1980/81 masing-masing meningkat sebesar 115,0%, 55,0%, 10,7% dan 35,0%. Produksi sepeda motor tahun 1980/81 naik 85,0% jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Dengan meningkatnya produksi jenis-jenis industri ini meningkat pula produksi industri komponen perlengkapan dari industri-industri tersebut. Produksi Accu yang merupakan komponen pelengkap pada kendaraan bermotor, TV dan lain-lain meningkat sebesar 90% selama tahun 1980/81. Perkembangan usaha-usaha pertanian mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan sprayer (alat penyemprot hama), hal mana menyebabkan produksi sprayer meningkat sebesar 72%.

Industri pengolahan kayu selama tahun 1980/81 menunjukkan kenaikan yang menggembirakan, karena persediaan bahan baku cukup besar sebagai hasil dari langkah-langkah yang telah diambil Pemerintah berupa SKB 3 Menteri. Langkah-langkah tersebut memberikan pula harapan yang cerah bagi peningkatan ekspor hasil-hasil pengolahan kayu pada tahun-tahun mendatang.

Hasil produksi bidang aneka industri terutama berperan dalam memenuhi. kebutuhan konsumsi dalam negeri. Dengan terus meningkatnya perkembangan bidang industri ini, berbagai produk sejak beberapa waktu yang lalu telah mulai dipasarkan ke luar negeri. Tabel VIII — 2 menunjukkan volume dan nilai ekspor beberapa produk industri pengolahan pangan dan aneka sandang selama tahun 1979 dan 1980. Di antara hasil-hasil pengolahan pangan, nilai ekspor jambu

450

Page 18:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

mete, coklat olahan, rokok kretek, minyak kelapa dan kerupuk udang mengalami peningkatan sebesar masing-masing 582,8%, 61,1%, 58,4%, 54,0% dan 48,0% dalam tahun 1980 bila dibandingkan dengan tahun 1979. Dari hasil-hasil sandang, nilai ekspor pakaian jadi naik dari US $ 35.416,4 ribu dalam tahun 1979 menjadi US $ 82.025,6 ribu dalam tahun 1980 atau peningkatan sebesar 131,6%.

Industri gelas dan botol pada umumnya masih berorientasi pada pasaran dalam negeri. Namun dengan telah tercukupinya kebutuhan dalam negeri, maka kini hasil-hasil industri tersebut telah mulai di-

Page 19:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

TABEL VIII — 2VOLUME DAN NILAI EKSPOR BEBERAPA PRODUK ANEKA INDUSTRI,

1979 DAN 1980

No. Jenis barang1979 1980*)

Volume(ribu kg)

Nilai(ribu US$)

Volume(ribu kg)

Nilai(ribu US$)

Aneka PengolahanPangan :

1. Kaki kodok 2.657 7.183,9 1.612 4,754,22. Udang beku 33.739 198,427,6 30.471 177.894,43. Bungkil Kopra 316.978 41.284,3 394.328 47.377,14. Tepung kelapa 1.499 1.684,1 1.013 1.215,05. Minyak kelapa 20.708 14,809,8 40.607 22.809,56. Tapioka 709.644 68.888,7 386.053 42.724,67. Biji jambu mete 87 245,0 367 1.672,98. Kerupuk udang 1.841 2,650,0 2.551 3.921,49. Rokok kretek 87 859,0 124 1.360,8

10, Coklat olahan

Aneka Sandang :

4.987 12.204,9 10.289 19.660,9

1. Benang tenun 1.458 3.931,0 992 3.148,12. Tekstil 5.339 30.010,2 4.393 25.154,23. Pakaian jadi 2.369 35,416,4 6.969 82.025,64. Batik 1.512 29.482,6 1.708 14.715,4

*) Angka sementara

ekspor antara lain ke Singapura, Hong Kong, Sri Lanka dan Timur Tengah.3. Industri Logan Dasar

Pengembangan industri logam dasar ditujukan untuk memperkuat landasan bagi pertumbuhan ekonomi dalam wujud penyediaan bahan baku dan komponen-komponen serta memberikan perangsang daya tumbuh sektor-sektor industri lainnya. Sehubungan dengan peranannya yang penting ini, maka kemantapan pertumbuhannya sangat diperlukan. Dalam hubungan ini usaha-usaha untuk menciptakan iklim yang semakin sehat dan merangsang

451

Page 20:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

pertumbuhan selanjutnya akan terus ditingkatkan.

Page 21:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Bidang industri ini mencakup 4 kelompok industri, yaitu kelompok industri bahan logam dan produk dasar, kelompok industri motor mesin dan perlengkapan pabrik, kelompok industri peralatan listrik dan industri alat angkutan. Perkembangan kegiatan dalam tahun 1980/81 di bidang industri ini dapat dilihat pada Tabel VIII — 3 dan Grafik VIII — 3.

Peningkatan produksi dapat dicapai karena dalam periode ini beberapa masalah berangsur-angsur berhasil ditanggulangi, antara lain kesulitan dalam pemasaran, masalah belum mendalam nya struktur industri dan masalah kesenjangan pertumbuhan antara industri besar dan industri kecil. Kebijaksanaan Pemerintah untuk menggunakan barang-barang produksi dalam negeri sebagaimana tertuang dalam Keppres 10 dan Keppres 14A Tahun 1980 telah berhasil untuk turut mengatasi masalah pemasaran. Demikian pula kebijaksanaan-kebijak-sanaan penyesuaian tarif bea masuk, pemberian sertifikat ekspor serta penerapan Standar Industri Indonesia (SII) telah dapat meningkatkan daya saing beberapa produk industri dasar di pasaran dalam dan luar negeri. Peningkatan penggunaan komponen lokal untuk pembuatan mesin-mesin dan peralatan oleh perusahaan-perusahaan (sub-contracting) menunjukkan pula hasil yang positif. Di samping itu usaha mengalihkan sebagian kegiatan industri besar kepada industri kecil berjalan lancar sehingga semakin terwujud keseimbangan perkembangan antara cabang-cabang industri yang saling berkaitan.

Selanjutnya usaha diversifikasi produk telah semakin maju. Beberapa produk yang sebelumnya diimpor sekarang telah dapat dibuat di dalam negeri, seperti kapal-kapal tongkang, kapal keruk, transmitter radio, stasiun bumi kecil (SBK), SBB 452

Page 22:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

transceiver, transmiter TV, KWH meter, pompa tangan deep well, pipa pancang dan baggage conveyor.

Namun demikian di samping hasil-hasil yang dicapai tersebut masih ada beberapa masalah yang belum teratasi, sehingga beberapa jenis industri belum dapat berkembang seperti yang diharapkan. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut akan dilakukan langkahlangkah selanjutnya antara lain menata kembali industri logam dasar

Page 23:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

TABEL VIII - 3

PRODUKSI INDUSTRI LOGAM DASAR,1978/79 - 1980/81

No. Jenis barang Satuan 1978/79 1979/801) 1980/81(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Ingot baja ton80.000

122.400397.140

2. Besi beton ton 300.000 500.000 640.5003. Kawat baja ton 100.000 108.000 143.1214. Plat seng ton 185.000 250.000 294.2405. Pipa baja ton 118.250 129.457 153.6196. Aluminium Exstrusi ton 2.800 6.086 8.1647. Plat Aluminium ton 9.7001) 9.483 11.8078. Mesin Diesel buah 30.400 25.000 34.1269. Traktor tangan buah 280 550 87710. Traktor mini buah 25 150 19211. Huller buah 2.200 2.500 1.86812. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 24313. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 31614. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah 550 750 17715. Mesin Pemecah Batu (Stone crusher) buah 10 300 b.t. 2)16. Mesin pengolah hasil perkebunan/komponen pabrik ton 3.300 2.960 4.20017. Konstruksi plat/pemasangan mesin buah 5.550 6.400 7.00018. Keran Pengangkat (Crane) buah 50 70 80

453

Page 24:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

19. Kendaraan Bermotor Roda empat— Kendaraan Niaga buah 80.191 70.431 112.488— Kendaraan serba guna buah 9.103 9.691 21.158— Kendaraan Penumpang buah 15.373 15.060 21.464— Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (K.B.N.S.) buah 4.0001) 7.368 14.977

20. Kapal Baja Baru BRT3) 11.500 24.010 17.50021. Pesawat Terbang buah 16 16 1222. Pesawat Helikopter buah 161) 16 1223. Alat-alat mobil

— Shock absorber buah 207.9101) 302.014 288.292— Radiator buah 56.733 1) 69.175 111.942— Exhaust system buah 101.7391) 243.289 286.901— Oil dan Air filter buah 2.400.0001) 2.248.581 1.299.000— B u s i buah 2.000.000 2.000.000 10.529.000

24. Transformator buah 1.400 1.375 2.33125. Picture tube (CRT) buah 55.000 25.000 59.81226. Sentral Telepon Otomat dan PABX buah - 130 2.832

1) Angka-angka diperbaiki2) b.t. = belum terdapat data3) BRT = Bruto Register Ton

454

Page 25:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

GRAFIK VIII – 2

PRODUKSI INDUSTRI LOGAM DASAR,1978/79 – 1980/81

455

Page 26:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

( Sambungan Grafik VIII – 2)

456

Page 27:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

( Sambungan Grafik VIII – 2 )

457

Page 28:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

yang sudah ada, mengembangkan industri yang mampu memperkuat industri yang efisien dan yang dapat menciptakan keseimbangan antara industri besar, menengah dan kecil, menitik beratkan program inti dengan pengaruh gandanya dan membina sarana alih teknologi dan tenaga kerja industri.

Dalam tahun 1980/81 kegiatan-kegiatan dalam kelompok industri bahan logam dan produk dasar mencapai kemajuan yang menggembirakan. Besi spoons sebagai pengganti bahan baku besi tua/scrap dalam pembuatan besi baja telah mulai dihasilkan pada tahun 1979/ 80 dengan jumlah 9.361 ton dan pada, tahun 1980/81 produksinya meningkat menjadi 281.846 ton, Perkembangan ini sangat penting artinya bagi pertumbuhan industri baja selanjutnya, karena dengan demikian industri ini tidak tergantung lagi pada bahan baku scrap/ besi tua yang pengadaan nya semakin langka. Namun demikian untuk lebih memantapkan lagi pengadaan bahan baku terus dilanjutkan upaya meningkatkan pengadaan besi tua. Dalam hubungan ini PT. Krakatau Steel dalam rangka memenuhi fungsinya sebagai pusat pengadaan besi baja telah membangun usaha industri pemecahan kapal (ship breaking). Di samping itu usaha-usaha inventarisasi cadangan baja/besi tua dan penelitian kemungkinan pembuatan billet dari pasir besi Cilacap sedang dalam proses penyelesaian.

Seperti terlihat pada Tabel VIII — 3 produksi ingot baja meningkat dari tahun ke tahun. Jika pada akhir Repelita II produksinya baru mencapai 80.000 ton, pada tahun pertama Repelita III telah dihasilkan 122.400 ton, dan pada tahun kedua Repelita III 397.140 ton. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan sebesar 53,0 % pada tahun 1979/80 dan 224,5 % selama tahun 1980/81.

Industri besi baton menunjukkan peningkatan 458

Page 29:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

produksi dari 500.000 ton pada tahun 1979/80 menjadi 640.500 ton pada tahun 1980/81 yang berarti adanya peningkatan sebesar 28,1% selama tahun 1980/81. Bagi pipa baja tercatat kenaikan produksi sebesar 18,7% pada tahun 1980/81 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Batang kawat sebagai bahan baku pembuatan berbagai macam kawat telah dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Demikian pula batang tembaga untuk pembuatan kabel telah dihasilkan di

Page 30:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

dalam negeri. Industri barang kawat dalam tahun 1980/81 mengalami peningkatan yang cukup menonjol, yaitu sebesar 101,1% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Produksi kawat baja meningkat sebesar 32, 5% selama tahun 1980/81. Selanjutnya dalam tahun 1980/ 81 produksi plat sang, plat alumunium dan alumunium extrusi masingmasing meningkat sebesar 17,7%, 24,5%, dan 34,1%.

Langkah-langkah yang telah dilaksanakan telah memberi hasil yang memadai pada beberapa jenis industri dari kelompok industri motor, mesin dan perlengkapan pabrik. Seperti terlihat pada Tabel VIII — 3 produksi mesin diesel kembali meningkat pada tahun 1980/ 81 setelah mengalami penurunan pada tahun sebelumnya. Jika pada tahun 1979/80 produksinya menurun sebanyak 17,8%, dalam tahun 1980/81 produksi telah dapat ditingkatkan dengan 36,5%. Kemudian dapat dicatat perkembangan yang pesat darn industri mesin pengolah tanah pertanian. Pada tahun 1980/81 produksi traktor tangan dan traktor mini masing-masing mengalami kenaikan sebesar 59,5% dan 28,0%. Namun di samping peningkatan ini di beberapa jenis industri terjadi kelesuan. Bahkan beberapa di antaranya mengalami penurunan produksi yang menonjol, antara lain mesin peralatan konstruksi dan mesin pengolah hasil pertanian.

Mesin pengaduk baton produksinya turun dari 750 buah pada tahun 1979/80 menjadi 177 buah pada tahun 1980/81 yang berarti adanya penurunan sebesar 76,4% selama tahun 1980/81. Mesin peng-gilas jalan menurun produksinya dari 450 buah pada tahun 1979/80 menjadi 316 buah pada tahun 1980/81 atau menurun 29,8%.

Di antara mesin pengolah padi, produksi huller turun dengan 25,3% atau dari 2.500 buah menjadi

459

Page 31:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

1.868 buah. Produksi mesin pengolah hasil perkebunan menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan khususnya dalam hal produksi komponen pabrik. Pada tahun 1980/81 produksi komponen pabrik meningkat sebesar 41,9% jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya atau naik dari 2.960 ton pada tahun 1979/80 menjadi 4.200 ton pada tahun 1980/81.

Hasil produksi industri mesin sebagian besar berupa barang-barang modal, suku cadang serta pesanan kerja (job order), yang mem-

Page 32:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

punyai luas pasaran tertentu. Sifat pasaran ini menyebabkan bahwa pertumbuhan jenis industri tersebut berjalan kurang mantap. Untuk meningkatkan perkembangan industri mesin dilakukan usaha-usaha diversifikasi melalui pengembangan produk-produk baru. Usahausaha ini memberikan hasil yang cukup menggembirakan. Seperti tercantum dalam uraian di atas banyak barang-barang yang sebelumnya diimpor telah dapat dihasilkan di dalam negeri. Di samping itu keadaan ini mencerminkan pula kemajuan yang tercapai di bidang teknologi.

Pada tahun 1980/81 kelompok industri peralatan listrik menunjukkan pertumbuhan yang meningkat, hal mana disebabkan karena semakin meningkatnya daya listrik terpasang. Produksi transformator naik dari 1.375 pada tahun 1979/80 menjadi 2.331 buah pada tahun 1980/81, hal mana berarti peningkatan sebesar 69,5% selama tahun 1980/81. Picture tube (CRT) mengalami peningkatan produksi sebesar 139,2% atau dari 25.000 buah menjadi 59.812 buah. Selanjutnya peralatan komunikasi Central Telepon Otomat dan PABX produksinya naik dari 130 buah pada tahun 1979/80, menjadi 2.832 buah pada tahun 1980/81.

Seperti halnya dengan industri mesin, industri peralatan listrik juga mempunyai luas pasaran tertentu. Oleh karena itu dalam pengembangannya dilakukan pula usaha-usaha diversifikasi. Kebijak-sanaan ini telah berhasil meningkatkan jenis produk yang dihasilkan dan diekspor. Transformer dan stasiun bumi kecil, misalnya sejak tahun 1979/80 telah memasuki pasaran luar negeri.

Kelompok industri alat angkutan meliputi industri kendaraan bermotor, industri perkapalan dan industri

460

Page 33:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

kereta api. Usaha-usaha yang dilaksanakan berkenaan dengan industri kendaraan bermotor adalah peningkatan penggunaan komponen buatan dalam negeri, peningkatan sistem sub-contracting, penciutan merek dan lain-lain. Kegiatan ini berjalan dengan cukup baik sebagaimana terlihat pada Tabel VIII — 3. Produksi radiator misalnya meningkat dengan me-nonjol, sehingga dalam tahun 1980/81 tercapai peningkatan sebesar 60,4% jika dibanding dengan produksi pada tahun sebelumnya atau

Page 34:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

dari 100.000 buah pada tahun 1979/80 menjadi 160.443 buah pada tahun 1980/81. Produksi Busi meningkat dari 2.000.000 buah pada tahun 1979/80 menjadi 10.529.000 buah dalam tahun 1980/81.

Dalam rangka pengembangan industri kendaraan bermotor telah pula dimanfaatkan kerjasama ASEAN di bidang industri. Dalam hubungan ini Indonesia ditunjuk untuk membuat diesel engine dengan ukuran 80 — 135 HP.

Selanjutnya dalam tahun 1980/81 dapat dicatat kenaikan produksi kendaraan niaga, kendaraan serba guna, kendaraan penumpang dan kendaraan bermotor niaga sederhana masing-masing sebesar 59,7%, 118,3%, 42,5% dan 103,3%.

Di bidang industri perkapalan dilakukan kegiatan-kegiatan survai untuk meningkatkan pembuatan .kapal, pengaturan pasaran untuk pembangunan baru/pengedokan kapal, promosi usaha galangan kapal dengan kemampuan di atas 5.000 BRT, Upaya ini telah berhasil pada reparasi dok kapal baja seperti terlihat pada Tabel VIII — 3.

4. Industri KimiaMenjelang tahun pertama Repelita III, di sektor

industri kimia dasar telah terjadi penyesuaian produksi, harga dan pemasaran sebagai akibat penyesuaian nilai rupiah. Pada umumnya cabang in-dustri ini telah dapat mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama kembali menunjukkan perkembangan sebagaimana terjadi dalam tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun kedua Repelita III, cabang industri kimia mengalami kenaikan-kenaikan volume dan nilai yang mencakup seluruh spektrum kelompok industri

461

Page 35:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

kimia dasar, yaitu industri agrokimia, selulosa dan karet, kimia organik dan industri kimia anorganik. Industri agrokimia yang mencakup industri pupuk, pestisida dan sebagainya mengalami kenaikan volume/kwantum produksi rata-rata sebesar 26% dibandingkan dengan tahun 1979/80. Industri selulosa dan karet yang mencakup ban, pulp, dan sejenisnya menunjukkan peningkatan produksi sebesar 12%. Industri kimia organik yang mencakup ber-

Page 36:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

bagai industri kimia hilir seperti resin, serat sintetis dan sebagainya mengalami kenaikan sebesar 40%. Selanjutnya industri kimia anorganik yang antara lain meliputi industri semen, kaca dan gas me-nunjukkan kenaikan produksi sebesar 24%.

Perkembangan produksi seperti disebut di atas disebabkan karena kebutuhan yang meningkat dengan semakin pesatnya laju pembangunan nasional serta bertambahnya kepercayaan atas produksi dalam negeri. Hal ini khususnya berlaku untuk pupuk, semen dan ban sehingga produksi komoditi tersebut melampaui perkiraan sebelumnya. Kejadian tersebut merupakan hal yang menggembirakan dan merupakan landasan bagi percepatan pembangunan industri kimia dasar.

Sebagai akibat peningkatan kebutuhan dalam negeri dalam beberapa tahun yang akan datang, telah di program kan peningkatan kapasitas produksi nasional berbagai industri kimia dasar diantaranya yang menonjol ialah :a. Peningkatan kapasitas terpasang industri pupuk

urea dari 2.190.000 ton per tahun menjadi 4.470.000 ton per tahun.

b. Peningkatan kapasitas terpasang industri pupuk TSP/DAP/NPK dari 400.000 ton per tahun menjadi 1.000.000 ton per tahun.

c. Peningkatan kapasitas terpasang industri pupuk ZA. dari 150.000 ton menjadi 400.000 ton per tahun.

d. Peningkatan kapasitas terpasang berbagai jenis industri kertas sampai 700.000 ton per tahun.

e. Peningkatan kapasitas terpasang industri ban mobil dan ban se-peda motor masing-masing menjadi 11.000.000 ban dan 2.433.000 ban per tahun.

f. Peningkatan kapasitas industri semen dari 8,5 462

Page 37:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

juta ton menjadi 17 juta ton per tahun.Dalam kelompok industri agrokimia produksi

pupuk urea terus meningkat. Pada tahun 1980/81 produksi mencapai jumlah sebesar 1.985.099 ton yang berarti suatu peningkatan sebesar 8,7%. Sementara itu telah diselesaikan modernisasi Pusri Unit I oleh tenagatenaga Indonesia sendiri, (lihat Tabel VIII — 4, Grafik VIII — 3)

Page 38:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

TABEL VIII - 4PRODUKSI INDUSTRI KIMIA DASAR,

1978/79 - 1980/81

No. Jenis Barang Satuan 1978/79 1979/80 1980/81

1. Pupuk Urea ton 1.437.242 1.827.000 1.985.0992. Pupuk ZA. ton 141.000 147.854 180.7803. Pestisida ton 9.128 20.812 25.6714. Kertas ton 155.203 214.155 232.0005. Ban Luar Kend. Bermotor buah 2.540.401 2.898.398 3.320.0006. Ban Luar sepeda motor/

Scooter buah 1.658.157 2.070.480 2.319.700

7. Bahan Peledak ton 1.550 1.870 7188. Sintetik Resin ton 14.025 31.0271) 51.168

9. Semen ton 3.629.003 4.705.109 5.851.759

10. Kaca Polos ton 51.428 67.2631) 106.172

11. Soda ton 8.456 17.572 18.830

12. Asam Sulfat ton 24.522 50.900 39.816

13. Aluminium Sulfat ton 18.788 12.900 15.419

14. Zat Asam M32) 7.182.000 6.177.000 8.070.504

15. Asam Arang M32) 3.4851) 2.1671) 4.664

16. Acetylene M3 335.000 246.689 511.552

17. Zinc Oxida ton 8101) 1. 1271) 1.329

18. Asam Chlorida ton 5.320 11.000 10.950

1) Angka-angka diperbaiki2) Satuan diperbaiki

463

Page 39:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

GRAFIK VIII – 3PRODUKSI INDUSTRI KIMIA DASAR,

1978/79 – 1980/81

464

Page 40:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

( Sambungan Grafik VIII – 3 )

465

Page 41:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

( Sambungan Grafik VIII – 3 )

466

Page 42:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Dalam pada itu sedang giat dilanjutkan pembangunan pabrik pupuk Kalimantan Timur yang diharapkan akan mulai berproduksi pada pertengahan tahun 1982. Di kawasan Aceh saat ini telah dimulai pembangunan pabrik pupuk ASEAN. Sementara itu di daerah yang sama suatu proyek pupuk lainnya, PT Iskandar Muda, sedang dalam perencanaan. Masing-masing proyek berkapasitas 570.000 ton per tahun.

Selanjutnya telah disetujui perluasan pabrik pupuk TSP/DAP/ NPK yang terletak di kawasan Gresik sehingga dalam 2-3 tahun lagi produksi jenis pupuk tersebut akan meningkat lagi. Produksi pupuk ZA. pada tahun 1980/81 adalah sebesar 180.780 ton dan dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya terjadi kenaikan sebesar 22,3%.

Produksi pestisida dalam tahun 1980/81 mencapai jumlah 25.671 ton yang berarti suatu peningkatan sebesar 23,3%. Hal ini adalah sejalan dengan sikap para petani yang menyadari akan pentingnya pemakaian pestisida sebagai pembasmi hama tanaman.

Dalam kelompok industri selulosa dan karet, produksi kertas pada tahun kedua Repelita III tetap meningkat. Pada tahun 1980/81 produksi mencapai jumlah sebesar 232.000 ton, dengan demikian terjadi kenaikan sebesar 8,3%.

Sementara itu sejak tahun pertama Repelita III telah mulai diekspor jenis kertas HVS.

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kertas, saat ini telah mulai dibangun perluasan pabrik kertas Laces III yang akan menambah kapasitas pabrik tersebut dengan 79.000 ton per tahun. Pabrik ini menggunakan bahan baku bagasse (ampas tebu).

Dalam pada itu untuk mengatasi permasalahan 467

Page 43:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

bahan baku pulp yang masih harus diimpor oleh sebagian besar pabrik kertas, saat ini sedang dirintis pembangunan pabrik pulp dan kertas di daerah Sungai Se sayap di Kalimantan Timur.

Dalam hal kebutuhan akan kertas tulis dan cetak, sebagian besar telah dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri, tetapi kertas jenis

Page 44:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

bungkus dan jenis kertas koran masih perlu diimpor. Untuk mengatasi ketergantungan pada impor itu sedang direncanakan pembangunan pabrik kertas Laces IV yang akan memproduksi kertas koran.

Untuk produksi kertas kraft (bungkus) sedang direncanakan pembangunan pabrik di Cilacap dengan memakai pohon-pohon pinus dan albasia dari kehutanan milik Perhutani di daerah Notog.

Sektor industri ban kendaraan bermotor pada tahun 1980/81 telah dapat pula mencapai peningkatan produksi, yaitu untuk ban luar kendaraan sedan/truck sebanyak 3.320.000 buah dan untuk ban luar sepeda motor/secuter sebanyak 2.319.700 buah yang berarti suatu kenaikan masing-masing sebesar 14,5% dan 12,0% jika dibandingkan dengan produksi tahun 1979/80. Sementara itu PT Intirub suatu perusahaan negara di Jakarta telah dapat menyelesaikan perluasan pabrik nya pada akhir 1980/81, sehingga kapasitas terpasang naik dari 1.600 pasang ban menjadi 4.000 pasang ban tiap hari.

Hasil produksi kelompok industri kimia organik ini sebagian besar berupa bahan baku untuk industri lainnya, antara lain industri sandang, industri ban (nylon), industri barang-barang rumah tangga maupun industri yang menghasilkan barang-barang untuk sarana pembangunan yang lebih besar, seperti pipa PVC dan sebagainya.

Dengan meningkatnya pembangunan, maka. kebutuhan atas barang tersebut dengan sendirinya makin meningkat. Untuk itu produksi industri kimia organik telah ditingkatkan, di antaranya synthetic fibres (serat buatan). Produksi serat buatan dalam tahun 1980/81 adalah sebesar 89.068 ton yang berarti suatu kenaikan terhadap produksi tahun 1979/80 sebesar 22%.. Demikian pula produksi synthetic resin (damar tiruan), pada tahun 1980/81 meningkat menjadi 51.168 ton atau suatu kenaikan sebesar 65% terhadap produksi tahun sebelumnya. Dalam hail formalin & thermo-setting terjadi suatu kenaikan

Page 45:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

produksi sebesar 50,3% dengan dicapainya produksi pada tahun 1980/81 sebesar 66.711 ton.

Namun sampai saat ini industri kimia organik hulu masih bergantung pada bahan-bahan baku impor. Dengan meningkatnya harga minyak bumi maka dengan sendirinya bahan baku untuk industri

468

Page 46:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

organik hilir seperti industri serat sintetis dan sebagainya menjadi lebih mahal.

Berdasar kenyataan bahwa Indonesia mempunyai sumber minyak bumi dan gas bumi yang cukup besar, maka Pemerintah telah memutuskan akan membangun beberapa industri kimia organik hulu seperti Pusat Aromatik (Aromatic Centre), dan Pusat Olefine (Olefine Centre). Proyek Pusat Aromatik mencakup ruang lingkup benzene, para xylene orthoxylene dan PTA yang sebagian besar digunakan oleh industri serat sintetis. Proyek Pusat Aromatik akan dilaksanakan sendiri oleh Pemerintah, sedang Proyek Olefine akan dibangun dalam rangka usaha patungan antara Pemerintah Indonesia .dengan swasta acing. Proyek kimia organik hulu lainnya, yaitu Proyek Pusat Methanoll di Bunyu akan ditangani sendiri oleh Pemerintah.

Komoditi yang terpenting dalam kelompok industri kimia anorganik ialah semen, yang tetap meningkat berkat laju pembangunan nasional maupun bertambahnya kebutuhan umum akan komoditi ini untuk keperluan pembangunan rumah, gudang dan sebagainya.

Dalam tahun 1980/81 produksi semen berjumlah 5.851.759 ton atau 24,4% lebih tinggi dari pada produksi tahun sebelumnya. Dengan produksi semen yang terus meningkat, Indonesia pada akhir tahun 1979/80 dapat mengekspor semen dalam jumlah yang cukup besar. Dalam tahun 1980/81 jumlah ekspor semen berkurang karena kebutuhan dalam negeri amat melonjak. Dapat dicatat bahwa pada triwulan pertama tahun 1980/81, kebutuhan dalam negeri bertambah dengan 50%, suatu jumlah yang amat melebihi jumlah yang diperkirakan semula. Untuk mengatasi kenaikan 'permintaan semen di dalam negeri yang cukup besar tersebut, Pemerintah telah

469

Page 47:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

mendorong beberapa pabrik semen untuk mempercepat usaha perluasannya.

Sementara itu telah dapat diselesaikan pembangunan pabrik semen Baturaja dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ton/tahun dan pabrik semen Perkasa II di Cibinong dengan tambahan kapasitas 1 juta ton. Pada tahun kedua Repelita III dapat diselesaikan pabrik semen putih dengan kapasitas 200.000 ton/tahun yang juga terletak di Cibinong.

Page 48:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

Produksi kaca lembaran pada tahun 1980/81 mencapai jumlah 106.172 ton yang berarti suatu kenaikan yang cukup besar, yaitu 57,8% jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya. Diperkirakan bahwa kebutuhan akan tetap meningkat dengan meningkatnya laju pembangunan industri, prasarana dan perumahan.

Dengan melonjaknya kebutuhan atas chloor dan derivat chloor, maka produksi kostik soda makin ditingkatkan. Pada tahun 1980/81 telah dapat diproduksi 18.830 ton atau kenaikan sebesar 7,2% terhadap produksi tahun 1979/80. Namun produksi tersebut masih belum dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri, sehingga sampai saat ini kostik soda masih perlu di impor. Selain kostik soda, juga masih per-lu di impor bahan pembantu industri besar lainnya, yaitu soda abu.

5. Industri Kecil

Industri kecil merupakan lapangan usaha yang terbesar di daerah pedesaan setelah sektor-sektor pertanian. Karenanya pembinaan dan pengembangan industri kecil mempunyai makna yang cukup tinggi terutama dalam usaha mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya serta memperluas kesempatan kerja. Sehubungan dengan hal-hal tersebut maka usaha-usaha peningkatan industri kecil dan industri pedesaan dilakukan secara khusus. Langkah-langkah terus diusahakan agar kesenjangan pertumbuhan antara industri skala besar dan industri kecil semakin berkurang dan keserasian pertumbuhan semakin terjamin.

Dalam tahun 1980/81 usaha-usaha pengembangan industri kecil lebih ditingkatkan. Selain bantuan perangkat lunak dan keras diberikan pula bantuan

470

Page 49:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

fasilitas agar industri kecil dapat tumbuh dan ber-kembang secara lebih sehat dan dinamis. Dengan pemberian fasilitas dan kelonggaran dalam rangka perizinan maka diciptakan rangsangan bagi peningkatan laju pertumbuhan.

Selain itu diberikan pula bantuan perlindungan dengan jalan "reservation scheme", yaitu penetapan secara bertahap bidang-bidang kegiatan usaha industri yang dicadangkan untuk industri kecil. Dengan

Page 50:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

usaha ini program dan jalur pembinaan lebih jelas dan terarah. Dalam tahun 1980/81 telah ditetapkan 127 kegiatan usaha khusus untuk industri kecil. Jumlah tersebut akan terus ditingkatkan.

Untuk memberikan peluang yang baik bagi turut serta nya para pengusaha industri kecil dalam proses pembangunan, oleh Pemerintah telah dikeluarkan Keppres 14A/1980 dan SK Bersama Menteri Per-dagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menteri Negara Penertiban Aparatur Negara tentang petunjuk pelaksanaan pengutamaan produksi dalam negeri. Untuk menunjang program tersebut dilakukan usaha-usaha agar para pengusaha secara langsung dapat memanfaatkan fasilitas tersebut dengan jalan memperkuat kemampuan produksi, meningkatkan permodalan dan memberikan bantuan promosi dan pemasaran. Untuk menanggulangi masalah permodalan dilakukan upaya melancarkan penyaluran kredit melalui pembentukan team kerjasama perbankan yang terdiri dari wakil-wakil dari Departemen Perindustrian, Bank Indonesia, beberapa bank Pemerintah lainnya dan Bank Pembangunan Daerah. Team yang dibentuk ditingkat pusat, propinsi dan kabupaten ini mempunyai tugas mengidentifikasi usaha-usaha industri kecil yang layak mendapat kredit, memecahkan kesulitan-kesulitan dalam penyaluran kredit dan memonitor pelaksanaan penyaluran kredit.

Kemajuan lain yang diperoleh adalah telah dimulainya penerapan standardisasi untuk komoditi-komoditi hasil industri kecil. Dalam tahun 1980/81 standardisasi tersebut terutama ditujukan pada komo-diti ekspor, barang-barang kebutuhan masyarakat luas, barang-barang yang berkaitan dengan sub-contracting serta barang-barang yang menyangkut keselamatan dan keamanan maupun kelestarian lingkungan. Kemajuan ini menunjukkan bahwa

471

Page 51:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

kedudukan industri kecil semakin kuat.

Salah satu usaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam perkembangan industri kecil adalah peningkatan kerjasama, baik antara sesama industri kecil maupun antara industri kecil dan industri berskala menengah dan besar. Dalam hubungan ini telah ditempuh sistem Bapak Angkat atau sub-contracting. Dengan sistem ini di harap-

Page 52:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

kan akan tumbuh jalinan kerjasama yang saling menguntungkan dimana kehadiran industri kecil diakui sebagai bagian daripada tata industri dalam kerangka tata ekonomi nasional.

Pada waktu ini telah tercatat 15 buah Badan Usaha milik negara dan swasta yang menjadi bapak angkat daripada industri kecil. Sistem sub-contracting telah berkembang terutama di bidang industri komponen kendaraan bermotor dan komponen elektronika antara lain industri komponen logam, karat, kayu, plastik dan sebagainya.

Pembinaan industri kecil melalui sentra-sentra industri kecil telah pula menunjukkan hasil yang menggembirakan dengan terciptanya asosiasi-asosiasi atau koperasi yang jumlahnya terus berkembang.

Bantuan pelayanan secara komprehensif diwujudkan dengan pendirian Lingkungan Industri Kecil (LIK). Pelayanan terpadu melalui LIK ditujukan untuk mempercepat pelayanan dengan jalan keseder-hanaan prosedur sesuai dengan kebutuhan para pengusaha industri kecil. Keuntungan lain dari LIK ialah dapat dipertahankan nya kebersihan lingkungan dan penanggulangan pencemaran. Kebijaksanaan mengenai lingkungan, penyediaan fasilitas dan pembinaan kerjasama usaha akan menciptakan iklim yang baik bagi pertumbuhan industri kecil.

Dalam tahun 1980/81 dilaksanakan pembangunan 12 LIK di 7 propinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali. Beberapa di antaranya seperti LIK Yogyakarta dan UK Magetan telah mulai beroperasi.

Sementara itu kegiatan bimbingan dan penyuluhan serta pemberian pelayanan teknis terus dilanjutkan. Sampai dengan tahun 1980/ 81 telah

472

Page 53:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

dibangun 60 buah Pusat Pelayanan Teknis di 23 propinsi yang mencakup 20 jenis industri. Dengan pendirian Pusat-pusat Pelayanan Teknis di suatu lingkungan sentra industri kecil, maka pelayanan dapat lebih mudah menjangkau para pengrajin.

Kegiatan bimbingan dan penyuluhan secara langsung sampai dengan 1980/81 telah menjangkau kurang lebih 15.000 orang. Dengan

Page 54:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah

meluasnya dan meningkatnya bantuan yang diberikan kepada pengusaha-pengusaha kecil tersebut perlu pula ditingkatkan kemampuan tenaga-tenaga pembina yang meliputi tenaga-tenaga di lapangan dan aparat pembina. Dalam hubungan ini sampai dengan tahun 1980/81 telah dididik sebanyak 800 orang untuk Tenaga Penyuluh Lapangan (TPL), 1.000 orang aparat pembina untuk menjadi tenaga perencana dan instruktur pelaksana di lapangan.

473

Page 55:  · Web viewHuller buah 2.200 2.500 1.868 12. Mesin Penumbuk Padi (Thresher) buah 600 1.100 243 13. Mesin Penggilas Talan buah 120 450 316 14. Mesin Pengaduk Beton (Beton molen) buah