mapunsoed12.files.wordpress.com · web viewhakim marshall dan steward menggunakan pengertian yang...
TRANSCRIPT
1
BAB 5
KEADILAN DAN HAK MASYARAKAT DALAM ADMINISTRASI PUBLIK
Keadilan itu lebih penting daripada efisiensi dalam manajemen
di pemerintahan manapun. [James Q. Wilson, Bureaucracy; 132]
Pada bab 4, sudah disajikan mengenai kebijakan administrasi dalam nilai-nilai filosofi,
dan kebijakan administrasi sebagai cara untuk memperbaiki hak masyarakat sebagai elemen
yang diperlukan dalam menghidupkan administrasi publik. Kita akan membahas teori dan
praktek mengenai keadilan dan hak masyarakat dalam administrasi publik.
Dua puluh lima tahun yang lalu, keadilan masyarakat diperkenalkan sebagai variabel
yang dapat digunakan bagi penelitian ilmiah, dan sebagai konsep filosofi dari administrasi
publik, serta panduan bagi tindakan etis bagi pelayanan publik. Bab ini akan dimulai dengan
nilai-nilai filosofi dan pengembangan teori, dan sebagai pertimbangan untuk diaplikasikan
pada aspek-aspek keadilan masyarakat.
Nilai-Nilai Filosofi dan Pengembangannya Secara Teoritis
Dwight Waldo [1949] mengemukakan bahwa administrasi publik adalah gabungan
antara seni dan ilmu-ilmu pemerintahan yang akhirnya berkembang menjadi seni dan ilmu-
ilmu manajemen. Efisiensi dan ekonomi menjadi hal yang pokok dalam teori manajemen,
dan hak masyarakat menjadi hal yang pokok dalam teori pemerintahan. Di awal tahun
perkembangan administrasi publik di Amerika yang modern, Woodrow Wilson [1887, 1941]
menjadi tokoh utamanya. Teori efisiensi bisnis dapat digabungkan dengan teori
pemerintahan yang demokratis – yang mengemukakan bahwa pemerintah dapat
menggabungkan antara efisiensi dengan keadilan. Di pertengahan tahun 1960an, teori
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
2
manajemen mempertanyakan tentang hak dan keadilan. Meskipun demikian, pendapat
umum beranggapan bahwa administrasi publik adalah bagian dari proses politik.
Di awal-awal tahun, diyatakan pula bahwa administrasi publik harus netral dan tidak
dipengaruhi oleh kebijakan politik, dan mengabaikan keadilan sosial. Administrasi
merupakan bagian dari politik, yang seringkali terjadi, pemimpin terlibat dalam proses
kebijakan, dan diharapkan netralitasnya. Keadilan sosial sebagai panduan bagi tindakan
administrasi dengan keseimbangan nilai-nilai ekonomi dan efisiensi.
Willbern [1973] berpendapat bahwa hak masyarakat “tidak tepat untuk
mendefinisikan tujuan atau nilai-nilai administrasi” [hal 376]. Ia menyatakan bahwa “hak
masyarakat dapat ditolak dengan mengunakan bukti-bukti”. Tetapi kesalahan besar ini
dapat dihilangkan oleh kaum intelektual yang menyatakan bahwa ada sesuatu yang bernilai
dan memiliki konsekuensi nyata pada pemahaman mengenai perilaku manusia dalam situasi
administratif [378].
Hak masyarakat membutuhkan kesempurnaan, sebelum menambahkan efisiensi dan
ekonomi dalam 3 pilar yang mendasari administrasi publik. Proses ini dimulai dengan
Symposium on Social Equity and Public Administration yang dimunculkan dalam Public
Administration Review [Frederickson, 1974]. Peranan penting dalam simposium ini
mengilustrasikan tentang teori – proses pengembangan dalam administrasi publik.
Pertama, hak masyarakat dipahami sebagai [1] dasar dari demokrasi masyarakat, [2]
berpengaruh pada perilaku manusia dalam berorganisasi, [3] sebagai dasar hukum untuk
distribusi pelayanan publik, [4] sebagai dasar untuk menerapkan pelayanan publik, [5]
sebagai dasar dari pembentukan kelompok, dan [6] sebagai tantangan bagi penelitian dan
analisis [Frederickson; 1974].
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
3
Kedua, setelah membicarakan tentang bagian dari subyek, bangunan teori apabila
dikumpulkan secara bersama akan menjadi lebih baik walaupun kita tetap saja tidak dapat
menggabungkannya.
Ketiga, kita dapat memulainya dari definisi yang ada. Di sini diprioritaskan pada teori
distribusi keadilan. Douglas Rae dan teman-temannya [1981] mengatakan “keadilan adalah
satu hal yang paling sederhana dan abstrak, termasuk didalamnya menciptakan dunia yang
konkrit dan kompleks. Dapatkah kita membayangkan formasi pemerintahan sebelumnya?
(hal.3 ) Hak masyarakat menjadi pilar ketiga dari administrasi publik.
Kita kembali pada teori deskriptif, yang definisinya dapat digunakan untuk teori dan
praktek dalam administrasi publik. Mengikuti pendapat Ray dan kawan-kawan, kita
menyatukan dalam bahasa yang belum sempurna mengenai keadilan dengan definisi dan
contoh. Kita dapat memperkirakan contoh untuk mengkonstruksikan sebagai gabungan teori
tentang hak-hak masyarakat. Dalam bab ini, akan disajikan dasar-dasar dari pertimbangan
hukum dan perspektif penelitian tentang hak masyarakat.
Penggabungan Teori-Teori Hak Sosial
Gabungan tentang teori hak masyarakat memberikan tipe-tipe keadilan dan
penerapannya seperti yang dijelaskan berikut ini;
Persamaan Individu
Persamaan individu, contoh terbaiknya adalah prinsip “satu orang satu suara “. The
Golden Role dan Emanuel Kant’s mengkategorikannya ke dalam persamaan individu. Pada
prakteknya administrasi publik memberi contoh persamaan individu.
Persamaan Bagian
Masyarakat yang kompleks membutuhkan persamaan bagian yang sama. Petani
memiliki sistem yang berbeda dalam membayar pajak daripada pemilik perusahaan. Hirarki
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
4
yang digunakan dalam konsep ini adalah: Jenderal bintang lima yang senior sama dengan
warga negara yang lain, dan tidak diperlakukan sebagai warga yang diutamakan. Persamaan
ini sangat penting untuk kebijakan publik dan administrasi karena pelayanan publik
membutuhkan hirarki. Dalam hal ini setiap orang adalah sama.
Perbedaan
Perbedaan dikategorikan dalam kelompok dan sub kelas. Pada tahun 1896, Plessiy vs
Ferguson memutuskan bahwa kelompok kulit hitam dan kulit putih tidak bisa dipisahkan,
karena mereka pada dasarnya sama. Brown ves Topeka Board of Education menyimpulkan
bahwa pada tahun 1954, pemisahan rasial merupakan tindakan yang tidak menyamakan
kedudukan manusia.
Persamaan Dalam Bidang Hukum
Bagaimana cara memutuskan apa yang disebut persamaan? Persamaan dalam
bidang hukum ditandai oleh kebaikan, pelayanan, atau keuntungan. Apabila sekolah dan
perlindungan pemadam kebakaran dapat disediakan pemerintah, lalu kenapa kursus golf
dan fasilitas rekreasi tidak? Persamaan dalam bidang hukum membutuhkan pemisahan yang
jelas termasuk diantaranya pekerjaan, investasi, dan gaji. Seringkali pemerintah menguasai
persamaan ini untuk mengoreksi kegagalan yang dihasilkan oleh pasar dari kebijakan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.
Persamaan Kesempatan
Persamaan kesempatan dibagi menjadi prospek mendapatkan kesempatan dan arti
kesempatan itu sendiri. Prospek mendapatkan kesempatan berarti, dua individu memiliki
kesempatan yang sama untuk bekerja atau mencari pekerjaan. Kesempatan itu sendiri
berarti dua orang memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pekerjaan apabila
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
5
mereka memiliki talenta yang sama atau kualifikasi yang sama. Tujuan dan pengaruh dari
persamaan ini tidak sama dengan persamaan untuk mencari sukses tetapi legitimasi sebagai
prospek untuk sukses (Ray and Associate; 1981, hal.66) Pendapat Aristoteles tentang
persamaan seharusnya diangkat dalam konstitusi sebagai contoh untuk mendasari
persamaan kesempatan.
Dalam masyarakat yang berbeda, tidak semua bakat dikembangkan secara sama.
Menurut John Scharr, “setiap masyarakat memiliki kesatuan nilai-nilai, dan mereka rata-rata
tidak memperhatikan hirarki yang ada, persamaan kesempatan seharusnya direvisi:
persamaan kesempatan seharusnya dibangun berdasarkan hal yang dimiliki oleh orang-
orang.”(1967;231 dan Scharr,1964).
Nilai-nilai Persamaan
Nilai-nilai persamaan diawali dengan konsep persamaan. Persamaan berarti individu
mendapatkan keadilan. Permasalahannya, persamaan merupakan hal yang sensitif. Ray dan
kawan-kawan menganggap persamaan individu didasarkan pada pembagian keadilan
tentang apa yang masing-masing individu butuhkan. Misalnya: anak-anak dengan
kekurangan (cacat) dapat dibandingkan dengan anak-anak yang sehat atau keterbelakangan
mental dibandingkan dengan anak pintar. Persamaan akan dihargai oleh seseorang apabila
dipraktekkan dalam administrasi publik untuk membuat peraturan yang lebih humanis.
Hal ini sangat universal. Lebih sederhana daripada sekedar retorika dan slogan, The
Compound Theory of Social Equity sangat kompleks untuk dikonstruksikan dalam definisi dan
konsep persamaan berubah dari satu konsep ke banyak konsep yaitu kebersamaan (Ray dan
kawan-kawan 1981).
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
6
Apakah persamaan individu menjadi bagian atau pemisah? Apa hak masyarakat
dapat digunakan untuk mempertahankan demokrasi pemerintah dan ekonomi pasar ? The
Compound Theory of Social Equity akan melayani kerangka-kerangka batasan ini dalam teori
dan prakteknya untuk menjawab pertanyaan dibawah ini.
Beberapa Penerapan Mengenai Penggabungan Teori Hak Sosial
Berdasarkan perkembangan sejarah mengenai administrasi publik dinyatakan:
“administrasi publik adalah tindakan hukum.” Oleh karena itu, bukan sesuatu yang baru
apabila perkembangan hak masyarakat juga berhubungan dengan hukum [McDowell; 1982].
Menurut Haar dan Fessler [1986], “anggota dewan perwakilan baik di daerah maupun di
pusat – sering kali menghindar dari tanggungjawabnya. Hasilnya, tidak ada alasan jika
pengadilan yang akan memutuskan agar mereka bertanggungjawab [hal. 18]. Pengadilan
akan menyatakan bahwa keadilan akan diterapkan sebagai perlindungan hukum bagi
pelayanan ketetapan. Pegawai – baik lembaga legislatif maupun eksekutif - yang secara
alamiah akan mengutamakan kepentingan mayoritas. Pilihan pegawai – publik dan
administrator – hanya akan berkonsentrasi pada efisiensi dan ekonomi.
Pegawai
Peraturan berpengaruh pada pemerintahan untuk mempekerjakan pegawai, baik
swasta maupun negeri. Yang patut dipertanyakan dalam peraturan disini adalah, siapa yang
akan memberikan pekerjaan? Apa kriterianya dan bagaimana cara mengaplikasikannya?
The Civil Rights Act of 1964 dan The Equal Employment Act of 1974 merancang cara
untuk menerapkan persamaan antara pegawai swasta dan pemerintah. Hal ini dapat
diselesaikan dengan cara menyatukan perbedaan. Penerapan yang adil dapat diukur dengan
talenta, keahlian, dan kemampuan untuk menerima suatu pekerjaan. Tahun 1971, Griggs vs
Duke Power, kualifikasi yang ditetapkan untuk memperoleh pekerjaan tidak sesuai dengan
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
7
pekerjaan yang diberikan – khususnya bagi warga kulit hitam – yang menjadi korban
kekerasan dalam hukum. Masalah rasial sebagai bentuk dari aksi suatu golongan yang
membedakan antara kulit hitam dan kulit putih.
John Nalbandian [1989], menyusun laporan yang didukung oleh Griggs untuk
membatasi secara sistematis bahwa “kelompok akan beraksi jika permasalahan dalam
kelompok tidak dapat diselesaikan” [hal.39]. Tahun 1978, kasus dari University of California
Regent vs Bakke yang merayakan kemenangan atas dukungan keadilan yang lebih
mengutamakan golongan kulit putih, pada saat yang sama melindungi kaum mayoritas yang
menyukai persamaan hak dalam masyarakat yang lebih terlindungi.
Kelompok penegak hukum dan dewan menetapkan pengaruh dari persamaan pada
kesempatan pegawai antara minoritas dan mayoritas pada kelompok rasial dan etnis
tertentu – lebih diakibatkan karena jender [Ingraham dan Rosenbloom, 1989]. Nalbandian
memprediksikan bahwa nilai-nilai dari hak masyarakat akan diputuskan dengan
keseimbangan baru pada praktek-praktek pekerja yang ditekankan untuk efisiensi [1989, hal.
44]. Pertengahan tahun 1990an, Nalbadian memprediksikan bahwa dewan dan kongres akan
menghilangkan kebijakan mengenai “warna kulit”. Dengan kata lain definisi tentang
persamaan ini didasarkan pada perbedaan yang didasarkan pada nilai-nilai rasial dan etnis.
Kontrak
Tahun 1977, Public Works Employment Act, pemerintahan federal mendirikan
kelompok bisnis yang diutamakan untuk kaum minoritas. 10 % dari masyarakat pekerja dari
anggota kelompok minoritas. 10 % ini telah dibuktikan oleh Fullilove versus Klutznik (1980).
Justice Thurgood Marshall, dari kelompok mayoritas menulis; dewan bersama-sama kongres
memiliki otoritas untuk menggerakkan masyarakat di dalam suatu negara yang berarti
persamaan kesempatan, bukan diskriminasi di masa lalu yang selamanya akan membeku di
dalam hubungan masyarakat
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
8
Suara minoritas dari Justice Voter Steward mengatakan, dalam pandangan saya,
pemilik usaha minoritas tidak perlu menghilangkan perlindungan persamaan di mata hukum.
The Fourteen Amendment menyatakan bahwa hukum berdasarkan kepada silsilah. (Fullilove
versus Klutznik).
Hakim Marshall dan Steward menggunakan pengertian yang berbeda, dan mereka
yang menyimpang dari permasalahan apa yang dimaksud dengan persamaan. Bagi Marshall
perbedaan adalah hal yang pokok. Sedangkan menurut Steward persamaan individu adalah
hal yang utama. Akhirnya Marshall harus beranggapan bahwa kesempatan untuk dikontrak
didasarkan kepada persamaan prospek dapat disetujui oleh Steward.
Dari 10 % ditahun 1977, Works Employments Act, the Supreme Court meningkat
menjadi 30 % bagi kaum minoritas untuk bekerja di City of Richmond, Virginia. Program ini
disetujui oleh 33 negara bagian dan lebih dari 200 kotamadya (City Richmond vs J.A. Croson
Company,1989). The Richmond memutuskan bahwa kekerasan dalam Fourteen Amendment
karena warga kulit putih mengingkari persamaan perlindungan dalam hukum (New York
Times, Jan.24,1989;hal.1,12). Tidak diragukan lagi bahwa ketetapan ini disetujui sebagai hak
masyarakat. Lebih jelasnya hukum digunakan untuk menerapkan persamaan hak yang sama
di mata masyarakat.
Layanan Pemerintah
Tahun 1968, Andrew Hawkins, seorang blasteran Afrika-Amerika tinggal Promised
Land, di lingkungan warga kulit hitam, di Shaw, Mississipi memberikan data yang signifikan
mengenai pelayanan di kotamadya bahwa pekerja kasar diperlakukan tidak adil. Karena
pelayanan di Caucasian dianggap tidak baik oleh Hawkins, maka ia dan kelompoknya
mencabut Fourteen Amendment. Fourteen Amendment sebagai perlindungan persamaan di
mata hukum tetapi dewan di daerah tersebut tidak setuju dengan Hawkins dan mengatakan
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
9
bahwa permasalahan mengenai administrasi kotamadya akan diselesaikan melalui kotak
suara. (Hawkin versus Town of Shaw,1969).
Bukti adanya diskriminasi secara kualitatif dan kuantitatif menjadi alasan bahwa
pemerintah sebagai pelanan masyarakat melanggar prinsip-prinsip dasar. Dewan tidak
diijinkan oleh pemerintah lokal untuk menemukan bukti-bukti statistik yang substansial
mengenai diskriminasi pembedaan rasial. Tidak ada yang bisa diterima di sini karena bukti-
bukti statistik tidak membedakan tingkatan dan pelanggaran masyarakat pada warga Negara
berdasarkan warna kulit [Haare dan Fessler, 1986; 14].
Pendapat Hawkin ini menjadi dasar untuk mengkonstruksikan permasalahan bagi
sempitnya pemahaman mengenai persamaan tetapi secara signifikan dewan dapat
mempengaruhi alokasi pengambilan keputusan mengenai pelayanan secara mendalam
bahwa diskriminasi tidak dapat menjadikan demokrasi yang lebih baik.
Brwon vs Board of Education menyimpulkan mengenai persamaan. Pembedaan batas
antara kulit putih dan kulit hitam [atau bahkan hispanik – orang spanyol] menjadi area dalam
mempertahankan lingkungan dalam kesatuan integritas. Permasalahan besar yang timbul
dapat diselesaikan dengan cara penggunaan bahasa yang sama.
Di Kansas City, Missouri, setelah Brown vs Baord Education memutuskan untuk
memisahkan persamaan ke dalam kelompok menjadi suatu hal yang membedakan dan
melanggar konstitusi. Pertanyaan yang timbul, apakah mereka akan cukup dengan
memberhentikan pemisahan tersebut ke dalam kelompok-kelompok? Ataukah mereka
membutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan karena pembedaan sistem
termasuk yang terjadi di sekolah-sekolah?
United States vs Jefferson City Board of Education, mendefinisikan sekolah yang
mendukung Fourteenth Amendment untuk membawa dalam persatuan di sekolah antara
anak-anak negro dengan anak-anak kulit putih di sekolah. Anak-anak kulit hitam memiliki
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
10
kesempatan yang sama di sekolah formal, termasuk beraktifitas yang sama dengan anak-
anak kulit putih.
Swan vs Charlotte Mecklnburg Board of Education [1971], anggota dewan, memulai
“obyektifitas untuk membatasi sekolah umum merupakan sisa-sisa jatuhnya pemisahan
antara kulit hitam dan kulit putih. Dua kondisi ini terjadi juga di Kansas City, Missouri.
Pertama perkembangan interaksi antara masyarakat umum dengan partai-partai yang ada di
pemerintah yang menghasilkan lingkungan yang kebih baik bagi warga kulit hitam
[menghilangkan rasisme]. Sekolah bagi warga kulit hitam pada saat ini dihadiri oleh siswa
dan guru yang berasal dari campuran African American.
Berdasarkan pandangan persamaan, beberapa contoh yang dapat digunakan untuk
melengkapi definisi keadilan ini. Pertama, individu memiliki persamaan, satu suara, suara
yang sama untuk menciptakan demokrasi. Kaum mayoritas tidak lagi dapat menyatakan hak
konstitusi yang berbeda dengan kaum minorotas. Kedua, seiring dengan perjalanan waktu,
muncul persamaan antargenerasi. Perbedaan yang diterima anak-anak kulit hitam di sekolah
semakin lama semakin berkurang. Ketiga, sekolah didirikan untuk kepentingan umum,
sebagai tanggungjawab pemerintah negara bagian.
Sebenarnya banyak contoh yang menunjukkan perkembangan persamaan hak,
termasuk di dalamnya persamaan hak antara pria dan wanita di sekolah dan di masyarakat.
5 tahun sebelum U.S Constution ditulis, menurut Haar dan Fesser [1986], Henry III menyusun
Fundamental Level of Social Organization, semua orang memiliki kedudukan yang sama.
Doktrin ini menjadi dasar peraturan bagi pemerintah untuk dipertanggungjawabkan. Di
dalam hukum, semua monopoli ditiadakan, diganti dengan persamaan hak.
Untuk menerapkan persamaan dalam administrasi publik, pertama, menempatkan
hak masyarakat sebagai satu-satunya tujuan utama. Kedua, berbagai teori mengenai hak
masyarakat harus dijalankan, karena menjadi dasar dalam persamaan hak. Pada
kenyataannya, prinsip lain yang juga harus digunakan adalah efisiensi, karena permasalahan
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
11
juga sangat kompleks. Ketiga, pelayanan yang sama dalam administrasi publik, efisinsi dan
ekonomi yang terbuka untuk persamaan hak masyarakat.
Hak Masyarakat, Analisis, dan Temuan Ilmiah
Konsekuensi dari pengembangan teori bagi distribusi keadilan dan persamaan hukum
menjadi hal yang sangat penting dalam analisis kebijakan. Dua puluh lima tahun yang lalu,
banyak dari universitas besar yang mendirikan jurusan kebijakan publik yang khususnya
membahas studi interdisipliner dan permasalahan kebijakan. Pada kenyataanya, jurusan dan
departemen administrasi publik memberikan penekanan pada perspektif analisis kebijakan.
Kebijakan selalu berhubungan dengan – kesehatan, transportasi, penegakan hukum,
perlindungan dari bahaya kebakaran, perumahan, pendidikan, sumber daya alam,
lingkungan, dan masalah kebangsaan – pada saat ini menjadi subyek yang perlu dianalisis.
Secara ideologi dan prespektif metodologi dalam analisis politik, didominasi oleh
perkembangan ekonomi. Meskipun pemerintah tidak mempengaruhi pasar, model aplikasi
pasar inilah yang banyak digunakan dalam analisis kebijakan. Logikanya sederhana. Dalam
teori ekonomi, jika individu dan perusahaan memaksimalkan kapasitasnya, maka warga
negara dan pemerintah akan melakukan hal yang sama. Pandangan ini sangat populer
dengan adanya gagasan pemerintah mengenai deregulasi, privatisasi, beasisiswa sekolah,
hubungan antar individu, manajemen, dan minimnya biaya pengawasan dalam
pemerintahan Amerika.
Model ekonomi ini sangat kuat pengaruhnya dalam analisis kebijakan. Pemerintahan
yang kuat memiliki konsep yang jelas mengenai keadilan, hukum, hak-hak individu, dan
persamaan yang digunakan sebagai ukuran bagi indikator masyarakat untuk mengatasi
pengangguran dan kemiskinan. Variasi pengukuran ini merupakan distribusi pelayanan
publik dengan umur, ras, jender, pendapatan dan faktor-faktor lain yang rutin terjadi. Kita
dapat menggunakan hak masyarakat sebagai konsep untuk menggunakan teori dan
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
12
peraturan yang standar dalam variabel penelitian. Permasalahan analisis hak masyarakat –
dapat digunakan sebagai teori hak masyarakat yang sama dalam hukum – adalah gabungan
dari berbagai persamaan karakter.
Dalam tingkatan individu, dari data dan penelitian ditemukan pemetaan yang belum
sempurna. Jennifer Hochschield [1981] menganggap bahwa individu memiliki pandangan
yang berbeda dalam memandang persamaan hak di masyarakat. Individu memiliki opini
mengenai persamaan yang tergantung dari kehidupan masing-masing dan bagaimana
persamaan didefinisikan. Hochschied mendasarkan penemuannya mengenai 3 hal; yaitu
sosial – termasuk rumah, keluarga, sekolah dan masyarakat; ekonomi – termasuk pekerjaan,
gaji, pajak, dan kekayaan; dan politik – termasuk voting, kehadiran, dan hukum, serta
menggunakan 2 konsep tentang persamaan yaitu [1] persamaan nilai dan prosedur yang
sama, dan [2] perbedaan sebagai kombinasi dari persamaan dan berdasar pada kesempatan
bersama.
Dalam pandangan sosial, individu memiliki prosedur dan norma-norma persamaan.
Persamaan untuk merawat anak-anak, suami dan istri, persamaan pengorbanan dalam
keluarga, dan persamaan dengan tetangga baik yang kaya maupun miskin, kelas menengah
dan kaya. Di sekolah, prosedur persamaan yang adil sangat penting untuk diterapkan dikelas.
Di sekolah, anak-anak yang memiliki keterbatasan juga memiliki hak yang sama. Ada
beberapa bukti bahwa anak-anak berbakat merupakan anak yang potensial. Walaupun
demikian anak berbakat dan anak yang memiliki keterbatasan memiliki hak yang sama.
Perbedaan persamaan tidak dapat diterapkan dalam nilai-nilai ekonomi. Dengan kata lain,
individu yang menginginkan persamaan kesempatan menjadi tidak sama. Produkifitas lebih
dihargai; masyarakat miskin percaya bahwa apa yang mereka lakukan akan menghasilkan
distribusi pendapatan yang sama, masyarakat yang mampu percaya bahwa hasil yang
didapat tidak akan sama.
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
13
Politikus dan masyarakat adalah orang-orang yang sederajat. Politikus dan
masyarakat kecil memiliki hak yang sama, mereka harus membayar pajak dan menginginkan
kesejahteraan, sistem subsidi dengan cara orang kaya memberi orang miskin. Visinya adalah
tetap pada persamaan hak di masyarakat. (Hoschschield; 1981, hal.181).
Dari semua pendapat yang ada, apa yang ditemukan Hoschschield menjadi
ambivalen. Masyarakat mengenali bahwa kadang-kadang pendapat tersebut tidak konsisten.
Masyarakat dapat merasakan saling membantu, saling marah, atau saling menyalahkan
dalam perbedaan, dan mereka tidak tahu caranya bagaimana menjadi lebih baik lagi.
Penelitian mengenai pelayanan pemerintah daerah memiliki pengaruh pada hak masyarakat
dalam administrasi publik. Perbedaan tidak berkorelasi dengan kekuasaan, kekayaan,
ataupun rasial.
Reformasi di tingkat kotamadya, termasuk didalamnya mengangkat manajer kota,
memperhitungkan birokrasi, dan pemilihan non partisan, kekuatan pelayanan publik
ditingkat lokal. Pelayanan publik seharusnya dilakukan secara rutin, terpola, dan dapat
diprediksikan, dapat dipahami, atau memberi pelayanan yang baik atau peranan
pengambilan keputusan. Pelayanan publik sudah seharusnya merespon permintaan
masyarakat ( Lineberry;1977, Jones, Greenberg, Kaufman, and Drew; 1978).
Birokrasi sebagai lembaga administrasi publik yang profesional, dapat
mendistribusikan pelayanan publik sebagai persamaan umum atau kebutuhan khusus.
Administrator publik memahami dan mempraktekkan hak masyarakat seperti efisiensi dan
ekonomi yang dipahami secara umum dalam praktek administrasi publik. Hak masyarakat
diterapkan setiap hari tidak hanya saat hari pelayanan.
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
14
Kesimpulan
Hak masyarakat menjadi 3 pilar utama dalam teori dan penerapan administrasi
publik. Kita akan memulai dari dasar-dasar teori, peraturan dan pengembangan analisis yang
telah berkembang selama dua puluh lima tahun.
Pada saat ditemukan teori distribusi keadilan sebagai tantangan bagi kaum
intelektual, teori ini dilengkapi dengan data-data empiris dan penerapan secara praktis
untuk hak masyarakat dan administrasi publik yang membicarakan tentang kompleksitas
persamaan hak. Teori ini, berhubungan dengan metodologi bagi analisis kebijakan, dapat
digunakan untuk memberikan contoh terhadap pengambilan keputusan yang adil.
Hak masyarakat menjadi standar bagi kebijakan dan tindakan publik. Bermacam-
macam teori mengenai hak masyarakat menjadi alternatif akan melayani masyarakat dengan
lebih baik. Ini akan selalu menjadi tugas bagi pelayan publik dalam menyeimbangkan
kebutuhan untuk efisiensi, ekonomi dan hak masyarakat, tetapi dapat juga terjadi
ketidakseimbangan pada apabila pelayan publik memahami kompleksitas ekonomi dan
efisiensi tetapi tidak dapat memahami keadilan dan hak masyarakat.
Kehadiran teori ini sangat membantu dalam mengembangkan bermacam-macam
teori mengenai hak masyarakat dan administrasi publik sebagai teori dan penelitian yang
obyektif. Teori seharusnya dapat mendukung kebijakan, menginformasikan pengaruh dari
bentuk pemerintahan federal, dan dapat berpengaruh pada struktur organisasi, dan gaya
manajemen dalam program hak-hak masyarakat.
Ironisnya, pada saat yang sama, pada periode ini bersamaan dengan periode
individualistis dan narsisme [Lasch, 1978]. Etos politik dua puluh lima tahun yang lalu sangat
anti pemerintah, anti pajak, anti kesejahteraan, dan anti birokrasi. Ideology ini menjadi
semacam konsensus yang mengindikasikan suara mayoritas.
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik
15
Konsensus mayoritas ini, menjadi bagian yang signifikan untuk menginformasikan
dan melayani gelombang pencari kerja, perumahan, transportasi, dan makanan, dan
meningkatkan properti [Levy, 1987]. Selanjutnya, hak masyarakat akan mengembangkan
teori dan administrasi publik, mengikuti etika hak masyarakat, memiliki pengaruh yang lebih
baik, dan perbedaan makin dijauhkan dari fakta-fakta.
Yang lebih penting dalam menyimpulkan penelitian ini bahwa individu dalam
administrasi publik memiliki hak dalam masyarakat. Ini akan menjadi hal yang luar biasa
apabila manajemen publik diterapkan dalam setiap daerah. Administrasi publik
menyelesaikan dan memperbaiki permasalahan-permasalahan misalnya keputusan dalam
mengalokasikan pelayanan, dan menggunakan kebijakan umum. Keadilan dan persamaan
memiliki hubungan yang erat. Beberapa panduan mengenai hak masyarakat ada efek
negatifnya, contohnya melawan birokrasi dalam peran politik [Hero, 1986]. Ada keraguan
kecil mengenai adminstrasi publik dalam format politik. Dalam dua dekade, hak masyarakat
dilayani dalam spirit administrasi publik dan memberikan pertimbangan yang dibutuhkan
dalam efektifitas dan keadilan.
Keadilan dan Hak Masyarakat dalam Administrasi Publik