library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2doc/2012-2-…  · web viewformula...

16
4 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem produksi Sistem produksi merupakan sistem integrasi yang memiliki komponen struktural dan fungsional dari suatu proses yang memberikan nilai tambah pada proses produksi yang mengubah input menjadi output yang memiliki nilai komersial (Gaspersz, 2012, p. 5). Dari segi tujuan perusahaan, sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 10): 1. Engineering To Order (ETO), yaitu produsen melakukan rekayasa mulai dari penyimpanan fasilitas sampai pembuatan untuk memenuhi pemesanan. 2. Assembly To Order (ATO), yaitu produsen membuat desain standar, modul-modul standar yang sebelumnya dan merakit sesuai kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen. 3. Make To Order (MTO), yaitu produsen menyelesaikan item akhirnya hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut. Item bersifat unik dan mempunyai desain sesuai pesanan, maka konsumen akan menunggu hingga produsen dapat menyelesaikannya. 4. Make To Stock (MTS), yaitu produsen membuat item- item yang diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima. Manufacturing Lead Time dari keempat jenis operasi proses produksi dapat digambarkan sebagai berikut (Gaspersz, 2012, p. 11): 4

Upload: lamhuong

Post on 18-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

4

BAB 2LANDASAN TEORI

2.1 Sistem produksiSistem produksi merupakan sistem integrasi yang memiliki komponen struktural dan fungsional dari suatu proses yang memberikan nilai tambah pada proses produksi yang mengubah input menjadi output yang memiliki nilai komersial (Gaspersz, 2012, p. 5).

Dari segi tujuan perusahaan, sistem produksi dibedakan menjadi empat jenis, yaitu (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 10):1. Engineering To Order (ETO), yaitu produsen melakukan rekayasa

mulai dari penyimpanan fasilitas sampai pembuatan untuk memenuhi pemesanan.

2. Assembly To Order (ATO), yaitu produsen membuat desain standar, modul-modul standar yang sebelumnya dan merakit sesuai kombinasi tertentu dari modul-modul tersebut sesuai dengan pesanan konsumen.

3. Make To Order (MTO), yaitu produsen menyelesaikan item akhirnya hanya jika telah menerima pesanan konsumen untuk item tersebut. Item bersifat unik dan mempunyai desain sesuai pesanan, maka konsumen akan menunggu hingga produsen dapat menyelesaikannya.

4. Make To Stock (MTS), yaitu produsen membuat item-item yang diselesaikan dan ditempatkan sebagai persediaan sebelum pesanan konsumen diterima.

Manufacturing Lead Time dari keempat jenis operasi proses produksi dapat digambarkan sebagai berikut (Gaspersz, 2012, p. 11):

Gambar 2.1 Lead Time dari bermacam jenis operasi proses produksi

Perencanaan dan pengendalian produksi (PPC) merupakan bagian dalam sistem produksi dimana difungsikan untuk mengendalikan aliran material yang masuk, mengalirkan dan mengeluarkan dari suatu sistem produksi untuk dapat memenuhi permintaan pasar dengan jumlah yang tepat, dan biaya produksi minimum. PPC dapat dibedakan menjadi dua hal pekerjaan yang saling berkaitan, yaitu: Perencanaan Produksi dan Pengendalian Produksi. Oleh karena perencanaan ini berkaitan dengan masa mendatang, maka perencanaan disusun atas dasar perkiraan yang dibuat berdasarkan data masa lalu dengan menggunakan asumsi (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 15).

Sesuai dengan fungsinya, pengendalian produksi melakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut, diantara: Mengukur realisasi dari rencana produksi; Membandingkan realisasi dengan rencana produksi; Mengamati penyimpangan yang terjadi baik yang dapat ditolerir maupun yang tidak dapat ditolerir; Menganalisa sebab-sebab terjadinya penyimpangan dan Melakukan tindakan perbaikan dengan menghilangkan penyebab dan melakukan

4

Page 2: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

5

penyesuaian-penyesuaian yang dapat mengkompensasikan penyimpangan yang terjadi (Nasution & Prasetyawan, 2008, pp. 24-25).

2.2 Peramalan (Forecasting)Peramalan merupakan suatu proses untuk memperkirakan jumlah

kebutuhan di masa akan datang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaaan barang ataupun jasa. Peramalan dalam horizon waktu diklasifikasikan kedalam tiga kelompok, yaitu (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 30):1. Long Term, umumnya 2 sampai 10 tahun.2. Medium Term, umumnya 1 sampai 24 bulan.3. Short Term, umumnya 1 sampai 5 minggu.

Tujuan utama dari peramalan adalah untuk meramalkan permintaan dari item-item independent demand di masa yang akan datang dengan mengkombinasikan pelayanan pesanan (order service) yang bersifat pasti, agar dapat diketahui total permintaan dari suatu item atau produk sehingga memudahkan dalam manajemen produksi dan inventori untuk menghasilkan sebuah keputusan (Gaspersz, 2012, p. 136).

Peramalan diklasifikasikan menjadi dua yaitu bersifat subjektif dengan metode Delphi dan metode Pasar sedangkan yang bersifat objektif melalui metode ektrinsik (kausal) dan metode intrinsik yaitu analisis deret waktu (Time series). Analisa deret waktu sangat tepat digunakan untuk meramalkan permintaan yang pola permintaan di masa lalunya cukup konsisten dalam periode waktu yang lama dan tetap berlanjut. Beberapa analisis deret waktu (time series) (Nasution & Prasetyawan, 2008, pp. 36-39): Trend (kecenderungan), merupakan sifat dari permintaan di masa lalu

terhadap waktu yang terjadi saat ini, apakah permintaan tersebut memiliki kecenderungan naik, turun, atau konstan.

Siklus (cycle), dimana permintaan suatu produk dapat memiliki siklus yang berulang secara periodik, biasanya lebih dari satu tahun, sehingga pola ini hanya berguna untuk peramalan menengah, dan jangka panjang.

Musiman (season), tingkat permintaan dapat naik turun disekitar garis trend dan biasanya berulang setiap tahunnya. Pola ini biasanya disebabkan oleh faktor cuaca, musim liburan panjang, dan hari raya keagamaan yang akan berulang secara periodik setiap tahunnya.

Variasi Acak (Random), dimana permintaan dapat mengikuti pola variasi secara acak karena faktor-faktor adanya bencana alam, bangkrutnya perusahaan pesaing, promosi khusus, dan lainnya.

Permintaan yang mengikuti pola acak memiliki fleksibilitas dalam penentuan metode peramalannya, sehingga peramalan yang digunakan merupakan peramalan jangka panjang. Adapun metode peramalan yang digunakan berikut: 1. Metode Regresi Linier

Metode regresi merupakan dasar garis kecenderungan untuk sesuatu persamaan, sehingga dengan dasar persamaan tersebut dapat diproyeksikan hal-hal yang akan diteliti pada masa yang akan datang. Untuk peramalan jangka pendek dan jangka panjang, ketepatan peramalan dengan metode ini sangat baik (Ginting, 2007, p. 42). Formula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76):

Page 3: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

6

Dimana:

=

= perkiraan permintaan

= nilai rata-rata dari permintaan

= nilai tetap y bila x = 0 (merupakan perpotongan dengan sumbu y)

= derajat kemiringan persamaan garis regresi

= periode (waktu)

= permintaan di periode i

2. Metode Exponential SmoothingSingle Exponential Smoothing, dimana nilai ramalan pada periode t+1

merupakan nilai aktual pada periode t ditambah dengan penyesuaian yang berasal dari kesalahan nilai ramalan yang terjadi pada periode t tersebut. Nilai peramalan dapat dicari dengan menggunakan rumus berikut (Nahmias, 2009, p. 67):

Dimana : = data permintaan pada periode t

= faktor atau konstanta pemulusan

= peramalan untuk periode tDouble Exponential Smoothing Satu Parameter (Brown Linear

Method), merupakan metode yang hampir sama dengan metode linear moving average tetapi telah disesuaikan dengan menambahkan satu parameter (Ismail & Yeng, 2011, p. 1175).

Dimana merupakan Single Exponential Smoothing, sedangkan merupakan Double Exponential Smoothing.

Rumus perhitungan peramalan m untuk periode ke depan:

Inisialisasi: ,Double Exponential Smoothing Dua Parameter (Holt’s Method),

merupakan metode untuk time series dengan trend linear. Terdapat konstanta

Page 4: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

7

yaitu dan . Adapun rumusnya adalah sebagian berikut (Nahmias, 2009, p. 77):

Dimana:= nilai history demand

= nilai intercept pada periode t

= nilai peramalan

= nilai slope pada periode t

= nilai tetap smoothing pada intercept

= nilai tetap smoothing pada slope

, m = jarak antar waktu peramalanUntuk mengetahui tingkat akurasi kesalahan dari metode peramalan

diatas digunakan salah satu pengukuran yaitu dengan Mean Absolute Percentage Error (MAPE). MAPE dinyatakan sebagai berikut (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 35):

Dimana: = Permintaan actual pada periode t

= Peramalan permintaan pada periode t

= Jumlah periode peramalan yang terkait2.3 Assembly Chart (AC)

Assembly chart digunakan untuk menggambarkan aliran material dan keterkaitan antara bagian-bagian, schematic dan graphic models yang umumnnya akan dikembangkan dan digunakan dalam urutan perakitan dalam metode pembuatan produk (Rajput, 2007, p. 829).

2.4 Struktur Produk (Bill of Materials)Menurut Gaspersz (2012, p.229), bill of materials (BOM) merupakan

cara komponen-komponen digabung dalam suatu produk manufaktur. Struktur produk memberikan petunjuk konversi suatu bahan baku menjadi komponen fabrikasi yang kemudian digabungan dengan komponen lain menjadi subassemblies yang digabungkan menjadi assemblies hingga menjadi sebuah produk.

2.5 Aggregate Planning Perencanaan agregat (Aggregate Planning) merupakan metode yang

digunakan dalam perencanaan produksi untuk menyesuaikan kemampuan produksi dalam menghadapi permintaan konsumen yang tidak pasti dan tidak jelas waktunya dengan mengoptimalkan penggunaan dari sumber daya (peralatan dan tenaga kerja) yang dimiliki sehingga dapat menekan biaya operasional perusahaaan (Nasution & Prasetyawan, 2008, pp. 70-71).

Page 5: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

8

2.6 Master Production Schedule (MPS) Menurut Gaspersz (2012, p.220), MPS merupakan suatu perencanaan

tentang produk akhir (parts pengganti dan suku cadang) dari suatu perusahaan yang digunakan untuk memproduksi produk pada periode (waktu) tertentu.

MPS difungsikan untuk dapat mengevaluasi jadwal-jadwal altenatif dalam hal kebutuhan kapasitas, menyediakan input untuk sistem MRP dan membuat manajer produksi untuk menghasilkan prioritas-prioritas untuk penjawalan produksi (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 104).

Tabel 2.1 Contoh Tabel MPSItem No : :Lead Time : Safety Stock :On hand :Lot Size :Period Past Due 1 2 3 4 5 6 7 8 9ForecastCostumer OrderProject Available BalanceAvailable to PromiseMaster Scheduled

Demand Time Fences :Planning Time Fences :

Description

Sumber: (Gaspersz, 2012, p. 244)

Penjelasan terkait informasi dalam tabel MPS adalah sebagai berikut:1. Lead Time adalah banyaknya periode yang dibutuhkan untuk

memproduksi atau membeli suatu item.2. On Hand adalah stok inventory awal yang tersedia secara fisik.3. Description menyatakan deskripsi material secara umum.4. Lot Size, kuantitas dari item yang biasanya dipesan dari perusahaan.5. Safety Stock adalah stok pengamanan guna mencegah terhadap

fluktuasi dalam peramalan, pemesanan singkat.6. Demand Time Fence (DTF) merupakan batas waktu penyesuaian

pemesanan, dimana perubahan demand tidak akan dilayani.7. Planning Time Fence (PTF) merupakan waktu keseluruhan dari dari

horizon waktu. 8. Period menampilkan banyaknya periode waktu yang ada dalam MPS.9. Forecast sebagai hasil dari perencanaan produksi.10. Customer Order (CO), jumlah order yang sudah diterima sebelumnya.11. Project Available Balance (PAB) merupakan proyeksi on-hand

inventory dari waktu ke waktu dan menujukkan status inventori setiap periode selama waktu horizon perencanaan MPS. Dimana PAB:

12. Available To Promise (ATP), informasi digunakan bagian pemasaran untuk mampu memberikan jawaban yang tepat kepada pelanggan. ATP dapat dirumuskan sebagai berikut:

13. Master Schedule (MS), jadwal produksi yang diantisipasi (anticipated manufacturing schedule) untuk item tertentu.

Page 6: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

9

2.7 Material Requirement Planning (MRP)Metode MRP merupakan metode perencanaan dan pengendalian

pesanan dan inventori untuk item-item dependent demand, dimana permintaan cenderung discontinuous and lumpy. Item dependent demand adalah: bahan baku (raw material), parts, subassemblies, dan assemblies, yang semuanya disebut manufacturing inventories (Gaspersz, 2012, p. 266).

Tujuan utama dari sistem MRP ialah menciptakan suatu rancangan sistem yang mampu menghasilkan informasi untuk pengambilan keputusan dalam melakukan tindakan yang tepat baik berupa pembatalan pesanan, pesan ulang, penjadwalan ulang. Ada empat kemampuan yang menjadi ciri utama sistem MRP yaitu: menentukan kebutuhan pada saat yang tepat, menentukan kebutuhan minimal setiap item, menentukan pelaksanaan rencana pemesanan dan menentukan penjadwalan ulang atau pembatalan atas suatu jadwal yang sudah direncanakan (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 248).

Menurut Lutfu & M. Nurettin (2010, p. 127) beberapa manfaat dari penerapan model MRP untuk mengembangkan operasi produksi dan perakitan dalam model fasilitas manufaktur, yaitu: Tingkat rendah pada proses persediaan. Memungkinkan jalur untuk kebutuhan komponen. Mengevaluasi kapasitas persediaan yang diusulkan dari jadwal induk. Memungkinkan pembagian waktu dari produksi.

Tabel 2.2 Contoh Tabel MRP

Sumber: (Gaspersz, 2012, p. 271)Keterangan terkait informasi dalam tabel MPS adalah sebagai berikut:

1. BOM UOM (BOM unit of measure) satuan yang digunakan dalam material dibutuhkan.

2. Description, keterangan untuk penamaan material dalam BOM.3. On Hand, status inventory untuk bahan baku atau produk.4. Lot Size, kuantitas pesanan (order quantity) berdasarkan MRP.5. Gross Requirement, total dari semua kebutuhan untuk setiap periode.6. Scheduled Receipts, jadwal jika ada material tambahan yang datang

diantara selama proses produksi.7. Net Requirement, kekurangan material yang diproyeksikan untuk

periode ini.8. Planned Order Receipts, kuantitas pesanan pengisian kembali

(pesanan manufaktur) yang telah direncanakan dalam MRP.9. Planned Order Release, kuantitas planned orders yang ditempatkan

atau dikeluarkan dalam periode, untuk persediaan item yang dipesan.

Page 7: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

10

2.8 Rough Cut Capacity Planning (RCCP)Perencanaan kebutuhan sumber daya didefinisikan sebagai proses

konversi dari setup time dan waktu proses (run time) ke dalam menentukan kebutuhan kapasitas yang berkaitan dengan sumber-sumber daya yang kritis seperti tenaga kerja, mesin dan peralatan, kapasitas gudang, kapabilitas penyediaan bahan baku dan parts, dan sumber daya keuangan (Gaspersz, 2012, p. 126).

2.9 Capacity Requirement Planning (CRP)Perencanaan kebutuhan kapasitas (CRP) dapat mengidentifikasi area

yang melebihi (overload) yang berada dibawah kapasitas (underload) dengan membandingan beban (load) yang ditetapkan pada work center melalui open and planned orders yang diciptakan oleh MRP dari kapasitas pada setiap pusat kerja yang tersedia dalam setiap periode waktu horizon perencanaan. Sistem CRP tidak dapat menciptakan, menjadwalkan ulang, atau menghapus pesanan apapun (Nasution & Prasetyawan, 2008, p. 290).

2.10 InformasiMenurut Laudon & Laudon (2010 p. 46) informasi adalah data yang

telah dibuat ke dalam bentuk yang memiliki arti dan berguna bagi manusia. Informasi sebagai kumpulan fakta yang terorganisir sehingga dapat memiliki nilai tambah selain nilai fakta individu (Stair & W., 2010, p. 5).

2.11 Sistem Menurut O'Brien & Marakas, (2011, p. 24) sistem merupakan

sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input dan juga menghasilkan output dalam proses transpormasi yang teratur.

2.12 Sistem InformasiSistem informasi merupakan kumpulan komponen yang saling

berkaitan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyajikannya kembali untuk difungsikan sebagai hasil informasi yang dapat dipergunakan dalam penyelesaian masalah bisnis (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 6).

2.13 System AnalysisAnalisis sistem merupakan sebuah proses pemahaman dalam

menjelaskan secara merinci tentang apa yang ingin dicapai dari sebuah sistem informasi yang dibangun (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009).

2.14 System Development Life Cycle (SDLC)System development life cycle merupakan teknik yang digunakan

untuk mengatur dan mengendalikan sebuah proyek. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 38).

2.15 Unified Modeling Language (UML)UML adalah model standar dari perancangan dan notasinya yang

melakukan pengembangan orientasi objek secara spesifik. Model-model komponen sistem yang berbasis Unified Modeling Language, terdiri dalam tujuh diagram, yaitu: use case diagram, class diagram, activity diagram,

Page 8: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

11

sequence diagram, communication diagram, package diagram, dan deployment diagram. Unified process adalah suatu metodologi pengembangan sistem berorientasi objek yang dikembangkan oleh Grady Booch, James Rumbaugh, dan Ivar Jacobson (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 61).

2.16 Object Oriented Analysis and Design (OOAD)1. Object Oriented Analysis (OOA)

Analisis berorientasi objek merupakan penjelasan dari semua jenis objek yang melakukan pekerjaan di dalam suatu sistem dan menunjukkan interaksi user yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 60).2. Object Oriented Design (OOD)

Perancangan berorientasi objek merupakan penjelasan semua jenis objek yang diperlukan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dan perangkat di dalam sistem, menunjukkan hubungan antar objek untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan mengolah definisi dari setiap jenis objek, sehingga objek dapat diterapkan dengan suatu lingkungan atau bahasa yang spesifik (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 60).3. Object Oriented Programming (OOP)

Pemprograman berorientasi objek merupakan penulisan pernyataan di dalam bahasa program untuk menggambarkan setiap jenis yang dilakukan oleh objek yang berjalan, termasuk pesan yang dikirimkan objek kepada satu sama lain (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 60).

2.17 Requirement AnalysisHal-hal dalam masalah domain dari sistem menjadi perhatian karena

suatu sistem informasi perlu menyimpan informasi tentang konsumen dan produk yang penting dalam menganalisis untuk mengidentifikasi seluruh informasi yang ada. Dalam pendekatan tradisional untuk pengembangan, hal ini sangat berkaitan dengan data dan jenis data yang disimpan sebagai kunci persyaratan untuk setiap sistem informasi (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 176). Berikut beberapa metode untuk menganalisis aktivitas objek, yaitu:1. Activity Diagram

Merupakan sebuah jenis diagram alur kerja yang menjelaskan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh seorang user (sistem), user yang melakukan kegiatan atau aktivitas tersebut dengan alur yang berurutan dari aktivitas-aktivitas yang tersedia (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 141). Beberapa notasi yang digunakan yaitu:

Page 9: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

5

Activity Decisition Activity Transition Arrow Swimlane

Starting Activity Ending Activity Synhronization Bar

2. Event Table Merupakan diagram UML dalam bentuk sebuah katalog yang

menggunakan kasus dan berisi daftar peristiwa dalam baris dan kunci potongan informasi tentang setiap peristiwa dalam kolom (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 168).

3. Use Case Diagram Merupakan tempat sistem berjalan untuk menanggapi permintaan dari

pengguna sistem dengan pendekatan berorientasi objek maupun tradisional. Use case diagram adalah model grapid yang merangkum informasi tentang actor dan use case (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, pp. 160, 243). Event Trigger Source

Use Case Response Destination

4. Use Case DescriptionTabel yang mendeskripsikan daftar dan mengambarkan pengelolaan

secara rinci yang digunakan dalam sebuah use case. Actor dalam diagram UML merupakan orang yang menggunakan sistem (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 171). Use Case Name Scenario Triggering Event Brief Descrioption Actor Related Use Cases

Stakeholders Flow of Events Exception Condition Pre-Condition Post-Condition

5. Domain Class DiagramMerupakan model diagram UML yang menjelaskan dan

menggambarkan segala hal penting yang dikerjakan oleh user. Class diagram merupakan model diagram yang mendefinisikan class-class problem domain sehingga class diagram disebut juga domain class diagram (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, pp. 178-188).

6. Activity Data MatrixMerupakan matrik yang difungsikan untuk mengidentifikasi segala

aktivitas dalam mengakses data yang ada dalam sistem database dengan mengunakan key word yaitu: Create, Read, Update, Delete (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 231).

7. State Transition DiagramState transition diagram merupakan sebuah diagram yang

menunjukkan kehidupan dalam bagian dan transisi dengan mengidentifikasi beberapa objek dalam class diagram yang memiliki bagian dan status kondisi yang perlu ditelusuri (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 242). Notasi yang digunakan yaitu: Pseudostate State Destination State

Transition Message Event Guard Condition

8. System Sequence Diagram (SSD)

5

Page 10: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

6

System sequence diagram merupakan sebuah diagram yang mendefinisikan input dan output, dan menunjukkan urutan interaksi pesan antara sebuah eksternal actor dan sistem selama penggunaan kasus atau skenario (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 242). Actor Lifeline Input Message

Returned Value Object Optional Note

2.18 System DesignDesain sistem adalah jembatan yang menempatkan kebutuhan bisnis

dalam hal bahwa programmer dapat menggunakan untuk membuat aplikasi yang menjadi solusi sistem (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 423).1. First-Cut Design Class Diagram

First-cut design diagram merupakan pengembangan dari perluasan domain class-model digram dengan menggunakan dua langkah yaitu: menjelaskan pada atribut dengan tipe dan nilai awal, dan menambahkan panah navigation visibility (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 413).

2. Updated Design Class DiagramUpdated design class diagram merupakan pengembangan dari setiap

layer. Dalam view dan data access layer pada sequence diagram, harus ditambahkan beberapa class baru sebagai use case controller. Pada updated design class diagram, method dapat ditambahkan untuk setiap class (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 457).

3. Completed Three-Layer Sequence DiagramCompleted three layer sequence diagram (data access sequence

diagram) merupakan sequence diagram yang telah dikembangkan dan dilengkapi hingga menampilkan hubungan sampai database (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 453).

4. Package DiagramsPackage diagram merupakan high level diagram yang menampilkan

hubungan semua class yang terkait. Notasi package diagram digambarkan sebagai persegi panjang. Nama dari package ditampilkan persegi panjang tersebut (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 459).

5. Persistent ObjectMenurut Satzinger, Jackson, & Burd (2009, p. 460) persistent object

adalah kumpulan objek yang tersedia dan dapat digunakan oleh sistem secara terus menerus.

6. StoryboardingMerupakan sebuah teknik yang digunakan untuk merancanng

document dialog yang menampilkan urutan bagian-bagian dari tampilan aplikasi secara umum (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 546).

7. Design Interface and DatabaseMenurut Satzinger, Jackson, & Burd (2009, p. 531) user interface

merupakan bagian dari sistem informasi yang membutuhkan interaksi dengan user untuk membuat input-an dan menghasilkan output. Interface Design Standar merupakan standar dalam The Eight Golden Ruler dalam merancang antar muka pada suatu sistem pada organisasi, yaitu (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 541):

1. Strive for Consitency2. Enable Frequent User to Use Shortcuts

Page 11: library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2DOC/2012-2-…  · Web viewFormula untuk peramalan regresi linier, yaitu (Nahmias, 2009, pp. 75-76 ... ada dalam sistem

7

3. Offer Informative Feedback4. Design Dialogs to Yield Closure5. Offer Simple Error Handling6. Permite Easy Reversal of Actions7. Support Internal Locus of Control8. Reduce Short-Term Memory Load

Database adalah sebuah kumpulan data yang disimpan secara terpusat untuk dapat dikelola dan dikendalikan serta menyimpan informasi tentang puluhan bahkan ratusan jenis entitas ataupun class (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, p. 488).

8. Deployment Enviroment and Application ArchitectureMenurut Satzinger, Jackson, & Burd (2009, p. 291) Deployment

enviromment merupakan konfirgurasi yang berfokus pada komponen sistem meliputi perangkat keras (hardware), sistem aplikasi (system software) dan jaringan (network). Software architecture merupakan beberapa arsitektur yang melibatkan dari struktur organisasi dalam system software yang baru dengan didukung oleh peralatan dan konfigurasi komputer (Satzinger, Jackson, & Burd, 2009, pp. 340-344): Single and multitier Computer Architecrture; Centralized and Distributed Architecture; Client/ Server Architecture; dan Three-Layer Client/ Server Architecture.