pptsbpusat.files.wordpress.com  · web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i....

24
KEPUTUSAN MUSYAWARAH BESAR XII PARSADAAN POMPARAN TOGA SINAGA DOHOT BORUNA (PPTSB) Nomor: 06/MUBES/XII/PPTSB/X/2010 TENTANG AMANDEMEN KE -II ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA PPTSB SE INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MUSYAWARAH BESAR XII PPTSB SE INDONESIA MENIMBANG MENGINGAT MEMPERHATIKAN MENETAPKAN : : : : 1 . 2 . 1 . 2 . Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB yang telah disepakati dan ditetapkan pada tanggal 22 September 1966 dan disahkan pada tanggal 7 April 1967 serta telah direvisi oleh Tim Perumus AD/ART yang dihunjuk oleh Kepengurusan hasil Mubes XI PPTSB tahun 2006, dirasakan perlu mendapatkan penyesuaian dan Amandemen sesuai dengan kebutuhan terkini seluruh anggota PPTSB. Bahwa AD/ART PPTSB hasil pekerjaan Tim Perumus yang telah dihunjuk, perlu dibahas kembali dalam Musyawarah Besar XI PPTSB untuk selanjutnya ditetapkan dalam suatu keputusan. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se Indonesia. Keputusan-keputusan pada Musyawarah Besar PPTSB se Indonesia. Saran-saran dan pendapat yang timbul serta keputusan yang diambil dalam Sidang Pleno pada Musyawarah Besar XII PPTSB se Indonesia yang membahas perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se 1

Upload: doliem

Post on 02-Mar-2019

251 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

KEPUTUSAN

MUSYAWARAH BESAR XIIPARSADAAN POMPARAN TOGA SINAGA DOHOT BORUNA (PPTSB)

Nomor: 06/MUBES/XII/PPTSB/X/2010

TENTANG

AMANDEMEN KE -II ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGAPPTSB SE INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAMUSYAWARAH BESAR XII PPTSB SE INDONESIA

MENIMBANG

MENGINGAT

MEMPERHATIKAN

MENETAPKAN

:

:

:

:

1.

2.

1.

2.

Bahwa Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB yang telah disepakati dan ditetapkan pada tanggal 22 September 1966 dan disahkan pada tanggal 7 April 1967 serta telah direvisi oleh Tim Perumus AD/ART yang dihunjuk oleh Kepengurusan hasil Mubes XI PPTSB tahun 2006, dirasakan perlu mendapatkan penyesuaian dan Amandemen sesuai dengan kebutuhan terkini seluruh anggota PPTSB.Bahwa AD/ART PPTSB hasil pekerjaan Tim Perumus yang telah dihunjuk, perlu dibahas kembali dalam Musyawarah Besar XI PPTSB untuk selanjutnya ditetapkan dalam suatu keputusan.

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se Indonesia.Keputusan-keputusan pada Musyawarah Besar PPTSB se Indonesia.

Saran-saran dan pendapat yang timbul serta keputusan yang diambil dalam Sidang Pleno pada Musyawarah Besar XII PPTSB se Indonesia yang membahas perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se Indonesia.

MEMUTUSKAN

Keputusan Musyawarah Besar PPTSB XII se Indonesia tentang Amandemen ke-II Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se- Indonesia.

1

Page 2: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

Pasal 1

Amandemen ke-II Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se Indonesia secara lengkap seperti terdapat pada lampiran keputusan ini yang merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan keputusan ini.

Pasal 2

Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.Ditetapkan di : Urat, SamosirPada tanggal : 30 Oktober 2010

MUSYAWARAH BESAR XII PPTSB SE INDONESIA

PIMPINAN SIDANG

Ketua : Parlindungan Sinaga, SH, MBA ( ………………………..)

Sekretaris : Ir. Lamhot Sinaga ( ………………………..)

Anggota : Drs. Manaek Sinaga ( ………………………..)

Anggota : Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes ( ………………………..)

Anggota : Dr. Timbul Sinaga, S.E., M.S.A ( ………………………..)

2

Page 3: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

Amandemen AD/ART PPTSB

Lampiran : Keputusan Musyawarah Besar XII PPTSB se Indonesia Nomor: 06/MUBES XII/PPTSB/X/2010 tentang Amandemen ke- II Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PPTSB se- Indonesia

ANGGARAN DASAR

PARSADAAN POMPARAN TOGA SINAGA DOHOT BORU(PPTSB)

PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya persatuan dan kesatuan antar suku dan etnis yang ada pada masyarakat Indonesia adalah salah satu syarat keutuhan bangsa, berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945

Suku dan etnis Batak yang bercirikan marga, sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan dari bangsa Indonesia, sangat mendambakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan sehari-hari.

Marga Sinaga yang merupakan bagian dari suku dan etnis Batak, sudah sejak lama memupuk persatuan dan kesatuan baik di kalangannya sendiri maupun antara marga lain termasuk juga dengan suku-suku lain yang ada di masyarakat Indonesia. Marga Sinaga menyadari sepenuhnya persatuan dan kesatuan bukanlah tujuan akhir, tapi adalah merupakan sasaran antara untuk meningkatkan kualitas hidupnya sehari-hari.

Dengan persatuan dan kesatuan, rasa senasib sepenanggungan dapat dipupuk dan dikembangkan kearah solidaritas yang tinggi dengan suatu kesadaran, orang yang lebih tua menjadi panutan, yang lebih muda disiapkan menjadi generasi penerus, yang pintar menjadi nara sumber, yang tertinggal menjadi pintar, yang kaya membantu yang miskin, yang miskin menjadi kaya dan demikian seterusnya sampai ketemunya kesejajaran sesama anak bangsa dan sesama ciptaan Tuhan.

Untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan sebagai sasaran, upaya yang ditempuh tidak lagi cukup hanya berdasarkan ingatan belaka menurut adat kebiasaan hidup sehari-hari, tapi dituntut adanya produk tertulis sebagai sumber hukum di kalangan sendiri dan perlu diteladani ajaran nenek moyang Raja Sinaga tentang “PARHATIAN NASORA MONGGAL PARNINGGALA SIBOLA TALI”, yang di dalamnya tercermin sikap tindak yang adil, arif, dan bijaksana dalam setiap aspek kehidupan.

Memahami akan pentingnya produk tertulis sebagai pedoman dan sekaligus sebagai pegangan, disusunlah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, maka atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa, kami turunan Marga Sinaga dan boru bertekad bulat untuk berhimpun dalam suatu organisasi yang dinamakan Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru (PPTSB) yang merupakan kelanjutan dari Parsadaan Pomparan Toga Sinaga (PPTSB) yang dilahirkan pada tanggal 15 Desember 1940, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut:

3

Page 4: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan:1. Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boruna selanjutnya disingkat dengan PPTSB adalah

persatuan seluruh marga Sinaga baik laki-laki maupun perempuan yang didasarkan atas hubungan darah.

2. Anggota PPTSB adalah Pomparan Toga Sinaga baik laki-laki maupun perempuan yang syarat administratif formal akan diatur berdasarkan anggaran dasar.

3. Bona pasogit adalah Urat Pulo Samosir yang menurut historis merupakan daerah asal marga Sinaga sedangkan Simalungun adalah salah satu daerah Hasusuran.

4. Pengurus adalah anggota tertentu yang dipilih dan diangkat berdasarkan ketentuan yang diatur dalam anggaran dasar.

5. Pengurus pusat adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan luar negeri.

6. Pengurus wilayah adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi tingkat propinsi, atau gabungan beberapa propinsi yang sesuai dengan kondisi kebutuhan.

7. Pengurus cabang adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi daerah kabupaten dan atau kota sesuai dengan kondisi dan kebutuhan.

8. Pengurus sektor adalah pengurus yang mempunyai wilayah kerja meliputi tingkat kecamatan atau gabungan dari beberapa kecamatan atau suatu daerah yang kurang dari satu kecamatan karena mempertimbangkan jumlah warga, dan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.

BAB IINAMA, KEDUDUKAN, DAN WAKTU

Pasal 2Nama

Persatuan ini bernama “Parsadaan Pomparan Toga Sinaga dohot Boru” yang selanjutnya disingkat dengan PPTSB.

Pasal 3Kedudukan

PPTSB berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan berkantor pusat di Medan Propinsi Sumatera Utara.

Pasal 4Waktu

PPTSB didirikan sejak tanggal 15 Desember 1940 hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

4

Page 5: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

BAB IIIAZAS DAN SIFAT

Pasal 5Azas

PPTSB didirikan berazaskan Pancasila dan UUD tahun 1945 serta adat budaya Batak

Pasal 6Sifat

PPTSB bersifat sosial kekeluargaan dan sisada lulu anak, sisada lulu boru

BAB IVVISI DAN MISI

Pasal 7Visi

Visi adalah terwujudnya PPTSB yang sejahtera.

Pasal 8Misi

Meningkatkan kesejahteraan anggota melalui berbagai bentuk kegiatan yang sifatnya tidak bertentangan dengan norma adat istiadat yang berlaku secara internal bagi bangso Batak dan norma hukum yang berlaku secara universal bagi bangsa Indonesia.

BAB VLAMBANG

Pasal 9

1. Untuk menggambarkan jati diri PPTSB dibuat sebuah lambang yang diwujudkan dengan gambar dan/atau lukisan.

2. Gambar dan/atau lukisan yang dimaksud dalam ayat (1), dibuat sedemikian rupa sehingga secara fisik menggambarkan motto PPTSB yang berbunyi “PARHATIAN NASORA MONGGAL, PARNINGGALA SIBOLA TALI”, yang bentuk dasarnya dilambangkan dalam bentuk Tugu PPTSB yang ada di Desa Urat Samosir.

3. Bagian-bagian dari gambar dan lukisan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), selanjutnya akan diatur dengan keputusan rapat pengurus pusat PPTSB.

BAB VISYARAT, HAK, DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 10Syarat Menjadi Anggota

1. Syarat-syarat untuk menjadi anggota adalah:a. Memenuhi syarat material dan/atau syarat formal.

5

Page 6: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

b. Syarat material merupakan syarat punya marga yaitu Sinaga, karena keturunan atau karena diangkat berdasarkan adat batak.

c. Syarat formal merupakan syarat formal administratif yaitu terdaftar dalam buku register PPTSB.

d. Syarat formal sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) dikecualikan bagi yang tinggal di suatu daerah yang karena sesuatu hal belum memungkinkan untuk mendaftarkan diri.

2. Bagi yang memenuhi syarat material tapi bukan Warga Negara Indonesia, ditetapkan sebagai anggota kehormatan.

Pasal 11Hak-Hak Anggota

1. Hak-hak anggota yang sudah terdaftar adalah:a. Mendapat perlindungan dan bantuan dalam pelaksanaan adat istiadat orang Batak.b. Membela dan dibela dalam sidang organisasi.c. Mengajukan pendapat, saran, dan usul baik lisan maupun tertulis demi kemajuan

organisasi.d. Memperoleh kesempatan pendidikan dan pelatihan dalam hal organisasi membuat

program untuk itu.e. Berhak dipilih dan memilih menjadi pengurus, sesuai dengan ketentuan yang diatur

dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART).2. Bagi anggota yang belum/tidak terdaftar, hanya berhak mendapat perlindungan dan

pembelaan dalam pelaksanaan adat istiadat orang Batak.

Pasal 12Kewajiban Anggota

1. Kewajiban anggota yang sudah terdaftar adalah:a. Mentaati anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), serta keputusan-

keputusan organisasi.b. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.c. Membayar uang pangkal dan iuran.d. Berperan aktif dalam setiap kegiatan organisasi.

2. Bagi anggota yang belum/tidak terdaftar, berkewajiban melaporkan hal-hal yang dibutuhkan di bidang adat kepada pengurus organisasi setempat untuk mendapat perlindungan dan bantuan untuk itu, anggota yang belum terdaftar ini sekaligus mendaftarkan diri sebagai anggota terdaftar.

BAB VIISUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN

Pasal 13Susunan Organisasi

Susunan organisasi disusun sebagai berikut:1. Pada tingkat Nasional disebut PPTSB Pusat yang meliputi daerah kerja di seluruh wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di luar wilayah NKRI yang dipimpin seorang Ketua Umum.

2. Pada tingkat Propinsi, disebut PPTSB wilayah yang meliputi daerah kerja di seluruh wilayah propinsi yang dipimpin oleh Ketua Wilayah.

6

Page 7: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

3. Pada tingkat Kabupaten dan/atau tingkat kota disebut PPTSB cabang, yang meliputi daerah kerja di seluruh wilayah kabupaten dan/atau di seluruh wilayah kota yang dipimpin seorang Ketua Cabang.

4. Pada tingkat Kecamatan dan/atau gabungan beberapa kecamatan dan/atau yang kurang dari satu Kecamatan atas dasar pertimbangan jumlah warga disebut PPTSB sektor yang dipimpin seorang Ketua Sektor, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan.

Pasal 14Kepengurusan

Kepengurusan PPTSB terdiri dari Dewan Penasehat, Dewan Pemangku Adat, dan Pengurus di setiap tingkatan organisasi.

Pasal 15Dewan Penasehat, Dewan Pemangku Adat, dan Pengurus Harian

1. a. Dewan penasehat terdiri dari seorang Ketua merangkap anggota, seorang sekretarismerangkap anggota dan beberapa orang anggota yang dibentuk dan diangkat di semua

tingkat organisasi.b. Dewan Pemangku Adat terdiri dari Ketua Pemangku Adat yang disesuaikan dengan kebutuhan.

2. Pengurus pada tingkat pusat terdiri dari:a. Ketua Umumb. Ketua Harianc. Ketua I, Ketua II dan Ketua IIId. Ketua Bidang terdiri dari:

1) Organisasi dan Keanggotaan2) Pemberdayaan Ekonomi/Koperasi3) Adat dan Tarombo4) Politik5) Aset dan Parartaon6) Pendidikan dan Tenaga Kerja7) Generasi Muda8) Hukum dan HAM9) Infokom

e. Sekretaris Umumf. Sekretaris I, Sekretaris II dan Sekretaris IIIg. Bendahara Umumh. Bendahara I, Bendahara II dan Bendahara IIIi. Departemen terdiri dari:

1) Organisasi dan Keanggotaan2) Pemberdayaan Ekonomi/Koperasi3) Adat dan Tarombo4) Politik5) Aset dan Parartaon6) Pendidikan dan Tenaga Kerja7) Generasi Muda

7

Page 8: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

8) Hukum dan HAM9) Infokom

3. Pengurus pada tingkat wilayah terdiri dari:a. Ketua Wilayahb. Beberapa Wakil Ketuac. Sekretarisd. Beberapa Wakil Sekretarise. Bendaharaf. Beberapa Wakil Bendaharag. Beberapa Ketua Bidang

4. Pengurus pada tingkat cabang terdiri dari:a. Ketua Cabangb. Beberapa Wakil Ketuac. Sekretarisd. Beberapa Wakil Sekretarise. Bendaharaf. Beberapa Wakil Bendaharag. Beberapa Ketua Bidang

5. Pengurus pada tingkat sektor terdiri dari:a. Ketua b. Beberapa Wakil Ketuac. Sekretarisd. Beberapa Wakil Sekretarise. Bendaharaf. Beberapa Wakil Bendaharag. Beberapa Ketua Bidang

Pasal 16Syarat Menjadi Pengurus

1. Syarat-syarat menjadi Dewan Penasehat PPTSB, adalah:a. Warga Negara Republik Indonesiab. Sudah berumah tanggac. Sudah pernah menjadi pengurus, baik di tingkat pusat, tingkat wilayah, tingkat cabang

maupun di tingkat sektord. Serendah-rendahnya sudah berumur 45 (empat puluh lima) tahun atau yang dianggap

layak sesuai dengan harkat dan martabat di masyarakate. Tidak pernah mendapat hukuman dari Negara yang mempunyai kekuatan hukum tetapf. Tidak sedang menjalani hukuman dari Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang

tetapg. Tidak pernah mendapat sanksi adat atau tidak sedang menjalani sanksi adat dari Raja-raja

adat.2. Syarat-syarat menjadi pengurus pusat PPTSB adalah:

a. Warga Negara Republik Indonesiab. Sudah berumur serendah-rendahnya 21 (dua puluh satu) tahun dan berumah tanggac. Tidak pernah mendapat hukuman dari Negara yang mempunyai kekuatan hukum tetapd. Tidak sedang menjalani hukuman dari Negara yang mempunyai kekuatan hukum yang

tetape. Tidak pernah mendapat sanksi adat atau tidak sedang menjalani sanksi adat dari Raja-raja

adat8

Page 9: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

f. Susunan pengurus mengakomodir Pomparan Sinaga Sitolu Ompu3. Tata cara pemilihan pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) selanjutnya

akan diatur dalam tata tertib tersendiri.

Pasal 17Masa Bakti Pengurus

1. Masa bakti Dewan Penasehat dan Pemangku Adat dan masa bakti Pengurus Harian diatur dalam periode yang bersamaan.

2. Pengurus pusat mempunyai masa bakti selama 4 (empat) tahun.3. Pengurus wilayah mempunyai masa bakti selama 4 (empat) tahun.4. Pengurus cabang mempunyai masa bakti selama 4 (empat) tahun.5. Pengurus sektor mempunyai masa bakti selama 4 (empat) tahun.6. Pengurus yang dimaksud pada pasal ini, dapat dipilih dan diangkat hanya untuk satu periode

berikutnya.7. Pergantian antar waktu dilakukan apabila:

a. Mengundurkan dirib. Berhalangan tetapPergantian antar waktu dilakukan melalui Rapat Pengurus Lengkap sesuai tingkatannya.

Pasal 18Hak-Hak Pengurus

1. Pengurus di semua tingkatan berhak memutuskan hal-hal yang bersifat memajukan organisasi dengan tetap berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta memperhatikan nasehat dari Dewan Penasehat.

2. Pengurus di semua tingkatan berkewajiban untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana kewajiban anggota organisasi ditambah dengan kewajiban menyelenggarakan musyawarah dan rapat-rapat kerja yang diatur menurut Anggaran Dasar.

3. Pengurus di masing-masing daerah sesuai tingkatannya memberi rekomendasi kepada warga PPTSB dalam hal peningkatan karir dan profesi masing-masing dengan mengutamakan azas kebersamaan

BAB VIIIMUSYAWARAH DAN RAPAT KERJA

Pasal 19Musyawarah

1. Musyawarah diselenggarakan pada semua tingkat organisasi guna:a. Melakukan periodesasi pengurusb. Melakukan evaluasi kinerja kepengurusan untuk selanjutnya menentukan program kerja

satu periode berikutnyac. Mengusulkan amandemen terhadap anggaran dasar dan anggaran rumah tangga bila

dianggap perlu melalui Mubes PPTSB.2. Musyawarah untuk tingkat nasional disebut Musyawarah Besar yang dihadiri oleh semua

pengurus pusat ditambah dengan ketua wilayah berikut 5 (lima) orang pengurus wilayah dan ketua-ketua cabang atau yang mewakili

3. Musyawarah untuk tingkat propinsi disebut Musyawarah Wilayah yang berstatus dan jumlah pesertanya disesuaikan dengan kondisi daerah.

9

Page 10: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

4. Musyawarah untuk tingkat kabupaten/kota disebut musyawarah cabang dengan jumlah peserta disesuaikan dengan kondisi daerah.

5. Musyawarah untuk tingkat kecamatan atau yang sejenis disebut musyawarah sektor yang status dan jumlah peserta disesuaikan dengan kondisi daerah.

6. Musyawarah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) difasilitasi oleh Pengurus Pusat dan untuk memfasilitasimusyawarah tingkat wilayah, tingkat cabang, dan tingkat sektor akan diatur oleh masing-masing daerah.

Pasal 20Rapat Kerja

1. Rapat kerja tingkat nasional diselenggarakan minimal satu kali dalam dua tahun, yang dihadiri seluruh pengurus pusat ditambah dengan ketua wilayah dan ketua cabang atau yang mewakili.

2. Rapat kerja selain disebut pada ayat (1), diselenggarakan menurut kebutuhan organisasi pada semua tingkatan. Rapat kerja sebagaimana disebut pada ayat (1), difasilitasi oleh pengurus pusat.

BAB IXKEUANGAN

Pasal 21Sumber Keuangan dan Pengelolaan

1. Guna mewujudkan visi dan misi PPTSB dibutuhkan sejumlah dana yang cukup besar.2. Dana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersumber dari:

a. Uang pangkal dari satu keluarga atau per rumah tangga, yang penyetorannya dilakukan pada saat pendaftaran masuk anggota.

b. Uang iurantiap bulan dari tiap keluarga/rumah tangga, disetor langsung oleh anggota dan atau dipungut langsung oleh pengurus pada tingkat organisasi sektor.

c. Sumbangan yang berbentuk uang dari berbagai pihak yang sifatnya tidak mengikat secara hukum.

d. Sisa hasil usaha dan/atau bagi hasil dari kegiatan bisnis koperasi, perseroan terbatas dan/atau kegiatan lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3. Pengelolaan uang sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) selanjutnya akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dan dengan Keputusan Ketua Umum.

BAB XBADAN USAHA DAN YAYASAN

Pasal 22Badan Usaha

1. Untuk meningkatkan pendapatan anggota PPTSB, dapat didirikan badan-badan usaha yang berbentuk koperasi dan/atau perseroan terbatas.

2. Koperasi dan/atau perseroan terbatas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan berdasarkan kemampuan organisasi pada semua tingkatan dan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang mengatur.

3. Kepengurusan koperasi dan/atau perseroan terbatas selanjutnya akan diatur dalam tata tertib sendiri.

10

Page 11: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

Pasal 23Yayasan

1. Untuk meningkatkan kegiatan sosial, PPTSB dapat mendirikan Yayasan.2. Yayasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didirikan berdasarkan kemampuan organisasi

pada semua tingkatan organisasi dan tetap berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.

3. Susunan kepengurusan Yayasan selanjutnya akan diatur dalam tata tertib tersendiri.

BAB XIBANTUAN, HUBUNGAN, DAN KERJASAMA

Pasal 24Bantuan

1. Dalam rangka melaksanakan peran dan fungsi sosial, PPTSB dapat member dan/atau menerima bantuan dari/kepada semua pihak di luar organisasi, baik swasta maupun pemerintah, baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Penerimaan dan/atau pemberian bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan atas keputusan pengurus PPTSB di semua tingkatan.

3. Tata cara penerimaan dan/atau pemberian bantuan, sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2), selanjutnya diatur dengan keputusan Rapat Pengurus PPTSB di semua tingkatan.

Pasal 25Hubungan Kerja

1. Hubungan dan kerjasama PPTSB dengan badan, lembaga, serta instansi di dalam dan luar negeri dapat dilakukan atas dasar saling menguntungkan dan saling menghormati.

2. Hubungandan kerjasama dilakukan terutama dengan badan-badan usaha dan lembaga sosial, baik dalam negeri maupun luar negeri.

3. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2), selanjutnya akan diatur dengan keputusan rapat pengurus.

BAB XIIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 26Perubahan

1. Perubahan Anggaran Dasar ini, hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah Besar melalui Tim Perumus yang diberi mandat untuk itu.

2. Segala ketentuan yang ada sebelum anggaran dasar ini dibuat dan disahkan, masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan anggaran dasar ini.

3. Hal-hal yang belum diatur di dalam Anggaran Dasar ini yang sifatnya lebih teknis, selanjutnya akan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga.

11

Page 12: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

BAB XIIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 27Peralihan

Pada saat Anggaran Dasar ini dietapkan, maka Anggaran Dasar sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 28

Anggaran Dasar ini mulai berlaku pada tanggal disahkan.Agar setiap anggota Organisasi PPTSB mengetahuinya, Pengurus Pusat membukukan dan mensosialisasikannya.

Ditetapkan di : Urat, SamosirPada tanggal : 30 Oktober 2010

MUSYAWARAH BESAR XII PPTSB SE INDONESIA

PIMPINAN SIDANG,

Ketua : Parlindungan Sinaga, SH, MBA ( ………………………..)

Sekretaris : Ir. Lamhot Sinaga ( ………………………..)

Anggota : Drs. Manaek Sinaga ( ………………………..)

Anggota : Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes ( ………………………..)

Anggota : Dr. Timbul Sinaga, S.E., M.S.A ( ………………………..)

12

Page 13: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

ANGGARAN RUMAH TANGGA

PARSADAAN POMPARAN TOGA SINAGA DOHOT BORU(PPTSB)

BAB IKEANGGOTAAN

Pasal 1Jenis Keanggotaan

Anggota PPTSB terdiri dari:a. Anggota biasa adalah Pomparan marga Sinaga dohot Boruna atau karena diangkat

menurut adat Batak dan berstatus Warga Negara Indonesiab. Anggota kehormatan adalah warga negara Indonesia maupun warga Negara asing,

yang memberikan kontribusi atau perhatian besar dalam mengembangkan harkat dan martabat PPTSB pada khususnya dan budaya batak pada umumnya.

Pasal 2Hak dan Kewajiban Anggota

1. Anggota biasa mempunyai hal dan kewajiban sebagaimana yang telah diatur di dalam Anggaran Dasar.

2. Anggota kehormatan mempunyai hak dan kewajiban yang akan diatur kemudian dengan keputusan Ketua Umum.

Pasal 3Prosedur Administrasi untuk menjadi Anggota

1. Setiap Pomparan marga Sinaga dohot Boruna yang menjadi anggota PPTSB sebagai organisasi, mengisi formulir pendaftaran yang disiapkan oleh pengurus sektor.

2. Formulir yang telah diisi diserahkan kepada pengurus dengan disertai kartu keluarga.3. Calon anggota yang sudah mengisi formulir dan sudah mengembalikannya kepada pengurus,

kepadanya dapat diberikan Kartu Anggota bila yang bersangkutan telah membayar uang pangkal yang besarnya ditentukan masing-masing pengurus sektor.

Pasal 4Sanksi

1. Setiap anggota yang nyata-nyata terbukti melanggar adat Batak yang sangat prinsip, seperti halnya melakukan perkawinan sesame marga Sinaga, dijatuhkan sanksi berupa pemecatan dari keluarga besar PPTSB.

2. Bagi anggota yang sudah dipecat dari keluarga besar PPTSB tidak lagi memperoleh hak pelayanan adat dan hak pelayanan lainnya.

13

Page 14: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

Pasal 5Berakhirnya Keanggotaan

Keanggotaan berakhir karena:Meninggal dunia

a. Diberhentikan karena nyata-nyata terbukti telah melanggar adat Batak yang sangat prinsip.

BAB IIPENGURUS

Pasal 6Tata Cara Pemilihan Pengurus

1. Forum resmi yang berwenang memilih pengurus adalah forum musyawarah besar pada tingkat nasional, forum musyawarah wilayah pada tingkat propinsi, forum musyawarah cabang pada tingkat kabupaten/kota dan forum musyawarah sektor pada tingkat kecamatan atau yang setara dengan itu.

2. Pemilihan pengurus disemua tingkatan dilakukan dengan sistem musyawarah/mufakat, langsung dan atau formatur.

3. Apabila Pemilihan Calon Ketua Umum/Ketua Wilayah/Ketua Cabang/Ketua Sektor dilakukan dengan secara langsung, maka yang memperoleh suara 50% (lima puluh persen) plus satu adalah merupakan pemenang pemilihan.

4. Dalam hal tidak ada calon yang berhasil memperoleh suara 50% (lima puluh persen) plus satu, maka pemilihan akan diulang kembali pada seketika itu juga, dengan peserta pemilihan suara terbanyak pertama dan kedua

5. Untuk melengkapi struktur kepengurusan lainnya akan dilakukan dengan sistem Formatur6. Ketua Umum terpilih bersama-sama Formatur diberi wewenang untuk memilih dan

mengangkat pengurus lainnya dengan tetap memperhatikan aspirasi peserta musyawarah.

Pasal 7Pengukuhan Pengurus

Pengukuhan pengurus dengan segala kelengkapannya pada semua tingkatan dilakukan sebagai berikut:(1) Pengurus tingkat pusat dikukuhkan oleh Pimpinan Sidang Musyawarah Besar PPTSB.(2) Pengurus tingkat wilayah dikukuhkan dengan surat keputusan Pengurus Pusat PPTSB(3 Pengurus tingkat cabang dikukuhkan dengan surat keputusan Pengurus Wilayah.(4) Pengurus cabang yang tidak memiliki pengurus wilayah, ketua cabang berikut pengurus

lainnya dikukuhkan dengan surat keputusan Pengurus Pusat PPTSB.(5) Pengurus tingkat sektor dikukuhkan melalui surat keputusan Pengurus Cabang.

Pasal 8Pelantikan Pengurus

1. Pelantikan pengurus pada tingkat pusat dilakukan oleh Dewan Penasehat Pusat dalam sebuah upacara resmi.

2. Pelantikan pengurus pada tingkat wilayah dilakukan oleh pegurus pusat PPTSB dalam sebuah upacara resmi.

3. Pelantikan pengurus pada tingkat cabang di daerah yang memiliki pengurus wilayah dilakukan oleh Pengurus Wilayah dalam sebuah upacara resmi.

14

Page 15: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

4. Pelantikan pengurus pada tingkat cabang di daerah yang tidak memiliki Pengurus Wilayah dilakukan oleh Pengurus Pusat PPTSB atau yang mewakilinya.

5. Pelantikan pengurus pada tingkat sektor dilakukan oleh Pengurus Cabang.6. Tata cara pelantikan diatur sesuai dengan kondisi setempat dengan tata cara tersendiri.

Pasal 9Pemberhentian Pengurus

Pengurus PPTSB diberhentikan karena:(1) Meninggal dunia.(2) Diberhentikan dari kepengurusan PPTSB karena nyata-nyata terbukti telah melanggar adat

Batak yang sangat prinsip.(3) Tidak dapat atau tidak bersedia melaksanakan tugas kepengurusan yang diembannya.

Pasal 10Pergantian Pengurus

(1) Setiap pengurus sebagaimana yang disebut dalam pasal 9, kedudukannya dapat digantikan oleh pengurus baru berdasarkan keputusan rapat lengkap kepengurusan.

(2) Apabila anggota pengurus berhalangan tetap dan atau meninggal dunia maka pengurus tersebut digantikan oleh yang lainnya dengan keputusan Pengurus PPTSB sesuai tingkatannya

BAB IIIMUSYAWARAH RAPAT KERJA

Pasal 11Pelaksanaan Musyawarah

(1) Untuk melaksanakan agenda musyawarah, dibentuk panitia pelaksana.(2) Panitia pelaksana dibentuk berdasarkan surat keputusan ketua umum tingkat nasional, ketua

wilayah untuk tingkat wilayah, ketua cabang untuk tingkat cabang, dan ketua sektor untuk sektor.

(3) Susunan dan keanggotaan panitia pelaksana terdiri dari beberapa orang pengurus dan beberapa orang yang bukan pengurus.

(4) Panitia pelaksana yang sudah terbentuk, sesegera mungkin menyusun sebuah proposal untuk mendapat persetujuan ketua umum untuk tingkat nasional, dari pengurus ketua wilayah untuk tingkat wilayah, dari ketua cabang untuk tingkat cabang dan dari ketua sektor untuk tingkat sektor.

(5) Segala yang timbul sebagai akibat terbentuknya panitia pelaksana menjadi tanggung jawab PPTSB pada semua angkatan dan dalam hal tidak terpenuhi, panitia pelaksana melakukan swadaya yang bertanggung jawab.

(6) Dalam melaksanakan tugasnya, panitia pelaksana bertanggung jawab kepada peserta musyawarah secara kolektif pada sidang paripurna dan secara administratif melaporkan kepada ketua terpilih.

Pasal 12Pelaksanaan Rapat Kerja

(1) Rapat kerja wajib dilaksanakan di semua tingkat organisasi sebagaimana telah diamanatkan Anggaran Dasar.

15

Page 16: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

(2) Pimpinan dan penanggung jawab pelaksanaan rapat kerja, adalah ketua umum pada tingkat nasional, ketua wilayah pada tingkat wilayah, ketua cabang pada tingkat cabang, dan ketua sektor pada tingkat sektor.

(3) Dalam hal, ketua-ketua yang dimaksud dalam ayat (2) berhalangan, pimpinan rapat kerja didelegasikan kepada pengurus lain dengan memperhatikan hirarki jabatan.

(4) Segala biaya yang timbul sebagai akibat pelaksanaan rapat kerja dibebankan kepada Anggaran Pendapatan PPTSB pada semua tingkatan dan dalam hal tidak terpenuhi, pengurus melakukan swadaya yang bertanggung jawab.

BAB IVKEUANGAN

Pasal 13Pemungutan dan Penyetoran

(1) Pemungutan dan penyetoran uang pangkal dan uang iuran dilakukan oleh pengurus organisasi pada tingkat sektor.

(2) Dalam hal pengurus sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), tidak efektif dan tidak efisien, pengurus menunjuk dan mengangkat seorang atau beberapa orang anggota organisasi yang bukan pengurus untuk melakukan pemungutan dan penyetoran.

(3) Pemungutan dan penyetoran yang dimaksud dalam ayat (2) diberikan uang insentif yang layak dan bertanggung jawab.

Pasal 14Penyimpanan

1. Penyimpanan uang bersumber dari segala sumber sebagaimana telah diatur dalam Anggaran Dasar dilakukan di Bank Negeri dan/atau Bank Swasta untuk semua tingkat organisasi dalam bentuk rekening giro.

2. Penyimpanan uang sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan oleh Bendahara atas nama dan untuk PPTSB di semua tingkatan organisasi.

Pasal 15Penggunaan dan Penyaluran

1. Penggunaan keuangan dilakukan berdasarkan pos-pos pengeluaran yang telah ditetapkan oleh pengurus di semua tingkat organisasi.

2. Keuangan yang bersumber dari uang pangkal anggota dan iuran bulanan anggota yang berbasis sektor, disalurkan secara berjenjang sebagai berikut:a. Untuk sektor pemungutan, sebesar 75% (tujuh puluh lima persen)b. Untuk cabang yang tidak dibawahi wilayah, sebesar 20% (dua puluh persen)c. Untuk cabang yang dibawahi wilayah 10% (sepuluh persen)d. Untuk wilayah sebesar 10% (sepuluh persen)e. Untuk pusat, sebesar 5% (lima persen).

Pasal 16Pengawasan dan Pemeriksaan

1. Untuk tertibnya penggunaan dan penyaluran keuangan, dilakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap kas bendahara di setiap tingkat organisasi.

16

Page 17: pptsbpusat.files.wordpress.com  · Web view2011-01-10 · keputusan. musyawarah besar xi. i. parsadaan pomparan toga sinaga dohot boruna (pptsb) nomor: 06/mubes/xii/pptsb/x/2010

2. Pengawasan dan pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (10), dilakukan secara internal oleh sebuah badan pemeriksa keuangan organisasi dan secara eksternal dilakukan oleh akuntan publik.

3. Hasil pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan internal organisasi dan/atau yang dilakukan oleh akuntan publik, dilaporkan di dalam rapat paripurna pengurus di semua tingkat organisasi.

BAB VLAIN-LAIN

Pasal 17

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, selanjutnya akan diatur dalam peraturan organisasi di semua tingkatan dengan tetap berpedoman kepada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

BAB VIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 18

Pada saat Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku, maka Anggaran Rumah Tangga sebelumnya dinyatakan tidak berlaku lagi.

Pasal 19

Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Urat, SamosirPada tanggal : 30 Oktober 2010

MUSYAWARAH BESAR XII PPTSB SE INDONESIA

PIMPINAN SIDANG,

Ketua : Parlindungan Sinaga, SH, MBA ( ………………………..)

Sekretaris : Ir. Lamhot Sinaga ( ………………………..)

Anggota : Drs. Manaek Sinaga ( ………………………..)

Anggota : Prof. Dr. Jon Piter Sinaga, M.Kes ( ………………………..)

Anggota : Dr. Timbul Sinaga, S.E., M.S.A ( ………………………..)

17