rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · web viewwujud padat, cair maupun gas. udara yang kita...

51
PEMISAHAN ZAT A. Tujuan 1. Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip cara memisahkan zat tunggal dari suatu campuran baik secara kimia maupun fisika. 2. Mahasiswa terampil melakukan pemisahan zat tunggal dari campurannya. B. Dasar Teori Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan massa. Materi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: zat murni (tunggal) dan campuran. Zat murni ada dua, yaitu unsur dan senyawa, senyawa terbentuk dari dua unsur atau lebih dengan komposisi tertentu sedangkan campuran adalah gabungan dua zat murni dengan komposisi tertentu dan masih memiliki sifat- sifat asalnya. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air, garam, dan zat padat terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut. Campuran dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1) Campuran Heterogen adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih dan terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa. Contohnya : Campuran tepung 1 A.

Upload: trinhnga

Post on 25-Jan-2019

240 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

PEMISAHAN ZAT

A. Tujuan

1. Mahasiswa mengetahui prinsip-prinsip cara memisahkan zat tunggal

dari suatu campuran baik secara kimia maupun fisika.

2. Mahasiswa terampil melakukan pemisahan zat tunggal dari

campurannya.

B. Dasar Teori

Materi adalah segala sesuatu yang menempati ruang dan massa.

Materi dapat dibagi menjadi dua, yaitu: zat murni (tunggal) dan campuran.

Zat murni ada dua, yaitu unsur dan senyawa, senyawa terbentuk dari dua

unsur atau lebih dengan komposisi tertentu sedangkan campuran adalah

gabungan dua zat murni dengan komposisi tertentu dan masih memiliki sifat-

sifat asalnya. Sebagai contoh, air laut tersusun dari air, garam, dan zat padat

terlarut lainnya. Susu tersusun dari, lemak dan zat padat lain yang terlarut.

Campuran dibagi menjadi 2 macam, yaitu : 1) Campuran Heterogen

adalah campuran yang tidak serba sama, membentuk dua fasa atau lebih dan

terdapat batas yang jelas diantara fasa-fasa. Contohnya : Campuran tepung

beras dengan air, campuran kapur dengan pasir,dll Adapun tiga proses

pemisahan campuran heterogen, yaitu : (1) Sedimentasi, (2) Sentrifugasi, dan

(3) Filtrasi. 2) Campuran Homogen adalah campuran homogen antara zat

terlarut (solute) dan zat pelarut (solvent) dan dapat berwujud cair, padat, dan

gas. Adapun beberapa metode yang digunakan untuk terjadinya suatu fasa

baru sehingga dapat dipisahkan adalah: (1) Absorpsi, (2) Adsorpsi, (3)

Destilasi, (4) Kromatografi, (5) Evaporasi, (6) Kristalisasi, (7) Sublimasi, (8)

Ekstraksi, dan (9) Pengeringan (Drying)

Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia,

karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran.

Contohnya, tanah yang terdiri dari berbagai senyawa dan unsur baik dalam

1

A.

Page 2: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

wujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen,

nitrogen, dan sebagainya.

Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk

memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau sekelompok senyawa

yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam

skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan

untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran,

sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan

suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).

Filtrasi merupakan pemisahan padatan dari suatu suspensi dengan

menggunakan alat penyaring. Pemisahan ini berdasarkan pada perbedaan

ukuran partikel suspensi. Pemisahan dengan cara filtrasi bertujuan untuk

memisahkan zat padat dari zat cair dalam suatu campuran berdasarkan

perbandingan wujudnya.

Gambar 1. Proses Filtrasi menggunakan alat laboratorium

2

Page 3: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Alat yang kita gunakan untuk menyaring disebut penyaring. Ukuran

penyaring disesuaikan dengan ukuran zat yang akan disaring. Sebagai

contoh, pemisahan pasir dan kerikil tentu membutuhkan saringan yang

berbeda dengan saringan yang digunakan untuk menyaring tepung. Zat-zat

yang mempunyai perbedaan kelarutan seperti garam kotor ternyata dapat

dipisahkan dengan cara penyaringan. Garam dapur yang bercampur dengan

kotoran yang terlarut dalam air, kemudian kita saring. Kotoran akan

tertinggal dalam kertas saring, sedangkan garam yang larut dalam air masuk

menembus kertas saring. Zat yang tertinggal dalam kertas saring disebut

residu, sedangkan cairan yang dapat menembus kertas saring disebut filtrat.

Gambar 2. Proses Evaporasi dan Kristalisasi

Evaporasi (penguapan) merupakan pemisahan padatan dari suatu

larutan dengan cara menguapkan pelarutnya. Pemisahan ini didasarkan pada

keadaan bahwa titik didih pelarut lebih rendah dari titik didih zat padat

terlarutnya. Contoh proses penguapan air laut dalam pembuatan garam

dapur.

3

Page 4: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Kristalisasi merupakan kelanjutan dari proses evaporasi. Larutan pekat

dari hasil evaporasi secara perlahan-lahan didinginkan, sehingga padatan

memisah dari larutan pekat membentuk kristal. Pemisahan ini didasarkan

pada fakta bahwa jika suhu diturunkan, kelarutan zat terlarut berkurang

sehingga memisah membentuk kristal. Contoh pembuatan kristal garam

dapur.

Kromatografi merupakan suatu cara pemisahan, dimana komponen-

komponen yang akan dipisahkan terdistribusi ke dalam dua fase yaitu fase

stationer (tetap) dan fase mobil (bergerak). Kromatografi terbagi atas 4 jenis

yaitu (1) Kromatografi cair padat : fase stasionernya padat dan fase mobilnya

cair, (2) Kromatografi gas padat : fase stasionernya padat dan fase mobilnya

gas, (3) Kromatografi cair cair : fase stasioner dan fase mobilnya sama-sama

cair, dan (4) Kromatografi gas cair : fase stasionernya cair dan fase mobilnya

gas. Contoh proses kromatografi paling sederhana adalah kromatografi

kertas pada pemisahan zat warna dalam tinta.

Gambar 2. Proses Kromatografi

Adsorpsi atau penjerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika

suatu fluida, cairan maupun gas, terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat

4

Page 5: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

penjerap, adsorben) dan akhirnya membentuk suatu lapisan tipis atau film

(zat terjerap, adsorbat) pada permukaannya. Berbeda dengan absorpsi yang

merupakan penyerapan fluida oleh fluida lainnya dengan membentuk

suatu larutan.

C. Alat dan Bahan

1. Kertas saring 8. Pasir 15. Karbon aktif

2. Corong kaca 9. Garam krosok 16. jelantah

3. Erlenmeyer 10. Pensil 17. CHA-CHA

4. Cawan porselen 11. spidol

5. Tripod stand 12. aquades

6. Kawat kasa 13. lidi

7. Gelas kimia 14. penggaris

D. Cara Kerja

Kromatografi

1. Menyiapkan satu lembar kertas saring.

2. Memotong kertas saring menjadi persegi panjang dengan p= 10 cm dan

lebar =4 cm.

3. Membuat garis dengan pensil setinggi 1 cm dari bawah kertas.

4. Membuat titik noda kuning, biru dan merah ditengah garis yang sudah

dibuat.

5. Melipat bagian ujung kertas dan menempelkannya pada lidi.

6. Mencelupkan kertas saring ke dalam gelas beker 1 L yang telah terisi air

20 mL.

7. Mengamati dan mencatat apa yang terjadi.

8. Menghitung Rf (Retensi Faktor) setiap noda yang terbentuk.

5

Page 6: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

9. Mengulangi kembali praktikum di atas dengan sampel “‘BISKUIT CHA-

CHA” dengan melarutkan lapisan terluar CHA-CHA sampai didapatkan

berbagai macam larutan warna yang berbeda.

Adsorpsi dan Filtrasi

1. Menyiapkan adsorben berupa karbon aktif sebnayak 1 gram.

2. Menyiapkan minyak jelantah sebanyak 20 ml.

3. Memasukan adsorben ke dalam minyak jelantah dan mengaduknya

selama 10 menit.

4. Menyaring campuran di atas dengan kertas saring.

5. Membandingkan minyak jelantah sebelum dan sesudah di kontakkan

dengan karbon aktif.

Evaporasi dan Kristalisasi NaCl

1. Menghaluskan bongkahan garam dapur krosok dengan mortar dan alu.

2. Melarutkan 5 gram garam kedalam 20 ml air.

3. Memanaskan larutan garam diatas api spirtus.

4. Mengamati garam sebelum dan sesudah kristalisasi.

5. Merasakan dan menimbang kembali garam sebelum dan sesudah

kristalisasi.

E. Data Pengamatan

Jenis Praktikum Hasil Praktikum

Kromatografi

6

Page 7: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Adsorpsi dan Filtrasi

Evaporasi dan Kristalisasi

F. PERTANYAAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Faktor Retensi?

2. Sebutkan warna primer dan sekunder dari hasil praktikum anda!

3. Bagaimana prinsip kerja adsorben (karbon aktif) dalam proses

adsorpsi?

4. Jelaskan mengapa garam hasil kristalisasi terlihat lebih bersih?

7

Page 8: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

STOIKIOMETRI

A. Tujuan

1. Menentukan koefisien reaksi berdasarkan pembentukan endapan,

perubahan warna dan perubahan temperatur.

2. Menentukan hasil reaksi berdasarkan konsep mol.

B.     Dasar Teori

Ilmu kimia adalah ilmu yang dikembangkan berdasarkan eksperimen

melalui pendekatan ilmiah. Ilmu kimia mempelajari perubahan zat baik

secara fisik maupun secara kimia. Perubahan yang mengahasilkan zat baru

yang jenis dan sifatnya berbeda dari zat pembentuknya disebut sebagai

perubahan kimia atau reaksi kimia. Perubahan kimia ini dapat diamati dari

terbentuknya hasil reaksi seperti timbulnya gas, endapan, terjadi perubahan

warna dan perubahan kalor.

Untuk memudahkan dalam merancang suatu eksperimen, maka perlu

menuliskan persamaan reaksi kimia, yang menunjukkan zat-zat yang

bereaksi dan hasil reaksi, untuk menunjukkan bahwa reaksi setara,

diungkapkan dengan koefisien reaksi. Koefisien reaksi merupakan konversi

yang menunjukkan jumlah atom atau molekul yang terlibat dalam reaksi atau

menyatakan pula jumlah mol senyawa yang bereaksi. Contoh : reaksi antara

gas nitrogen dan gas hidrogen membentuk gas amonia, persamaan reaksinya:

N2 (g) + 3 H2 (g)     2 NH3 (g)

Persamaan ini menyatakan bahwa 1 molekul nitrogen bereaksi dengan 3

molekul hidrogen membentuk 2 molekul amonia atau konversi ke mol

8

Page 9: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

menjadi 1 mol nitrogen bereaksi dengan 3 mil hidrogen menbentuk 2 mol

amonia.

Secara laboratorium, untuk mengetahui koefisien dalam persamaan

kimia diperlukan sederetan data hasil percobaan. Salah satu cara sederhana

untuk menentukan koefisien reaksi dengan metode variasi kontinu. Prinsip

dasarnya dalam sederetan percobaan yang dilakukan, jumlah molar total

campuran pereaksi dibuat tetap sedangkan jumlah molar masing-masing

dibuat berubah secara teratur (diberagamkan secara beraturan dan kontinu).

Perubahan yang terjadi akibat adanya reaksi antara campuran pereaksi

seperti massa, volum dan suhu dialurkan terhadap jumlah molar masing-

masing pereaksi dalam suatu grafik, sehingga diperoleh titik optimum. Titik

optimum yang terbentuk menyatakan perbandingan koefisien dari masing-

masing pereaksi.

C. Alat dan Bahan

1.  Alat

- gelas beker 50 ml                

- mistar ukuran 30 cm          

- termometer                    

2. Bahan

- NaOH 0,1 M                                              

- NaOH 1,0 M                                              

- CuSO4 0,1 M                             

- HCl 1,0 M

                       

D. Cara Kerja

1. Stokiometri Reaksi Pengendapan

9

Page 10: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

a. Sediakan dua buah gelas beker 50 ml. Ke dalam 1 gelas beker masukkan 5

ml NaOH 0,1 M. Pada gelas beker yang lain masukkan 25 ml CuSO4 0,1

M. Campurkan kedua larutan itu kemudian diaduk.

b. Biarkan campuran tersebut agar endapan yang terbentuk berada di dasar

gelas beker.

c. Ukur tinggi endapan yang terbentuk menggunakan mistar (agar akurat

terapkan satuan mili-meter).

d. Lakukan cara yang sama dengan langkah (a-c) untuk percobaan berikut,

dengan mengubah volume pereaksi masing-masing tetapi volume total

tetap 30 ml, yaitu:

- 10 ml NaOH 0, 1 M dan 20 ml CuSO4 0, 1 M

- 15 ml NaOH 0, 1 M dan 15 ml CuSO4 0, 1M

- 20 ml NaOH 0, 1M dan 10 ml CuSO4 0, 1 M

- 25 ml NaOH 0, 1M dan 5 ml CuSO4 0, 1 M

e. Buat grafik yang menyatakan hubungan antara tinggi endapan (sumbu y)

dan volume larutan (sumbu x), sehingga diperoleh titik optimum kurva.

f.   Dari grafik tentukan koefisien reaksi berdasarkan titik optimum yang

diperoleh. Titik optimum menyatakan perbandingan koefisien reaksi.

g.  Bandingkan dengan koefesien reaksi yang diperoleh dari menyetarakan

persamaan reaksi.

h. Tentukan rendemen hasil reaksi dengan menggunakan konsep mol.

2. Stokiometri Sistem Asam-Basa

a. Ke dalam gelas beker 50 ml, masukkan 5 ml NaOH 1,0 M dan ke dalam

gelas beker lainnya masukkan 10 ml HCl 1,0 M. Kemudian ukur

temperatur kedua larutan tersebut (TM ) dan diusahakan agar sama (dapat

dilakukan dengan merendam kedua gelas beker tersebut dalam penangas

air.

10

Page 11: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

b.  Campurkan kedua larutan tersebut hingga volume total 20 ml, ukur

temperatur campuran dan catat suhu maksimum yang konstan ( TA ).

c.  Lakukan cara yang sama untuk percobaan berikut dengan mengubah

volume pereaksi masing-masing hingga volume total campuran adalah 20

ml, yaitu:

- 5 ml NaOH 1,0 M dan 15 ml HCl 1,0  M

- 10 ml NaOH 1,0 M dan 10 ml HCl 1,0  M

- 15 ml NaOH 1,0 M dan 5 ml HCl 1,0  M

d.  Buat grafik yang menyatakan hubungan antara perubahan temperatur

(sumbu y) dan volume asam/basa (sumbu x).

f.   Dari grafik tentukan koefisien reaksi berdasarkan titik optimum yang

diperoleh. Titik optimum menyatakan perbandingan koefisien reaksi.

g.  Bandingkan dengan koefesien reaksi yang diperoleh dari menyetarakan

persamaan reaksi.

3. Perbandingan mol Na2CO3 dan HCl

a. Mengukur 10 ml larutan Na2CO3 0,1 M, masukkan kedalam Erlenmeyer.

b. Menambahkan 15 ml aquadest.

c. Menambahkan 3-5 tetes methyl jingga/orange.

d. Menitrasi larutan diatas dengan larutan HCl 0,1 M,hingga larutan berubah

warna dari bening menjadi jingga-merah.

e. Mencatat volume HCl yang bereaksi dan hitung perbandingan mol Na2CO3

dengan HCl yang bereaksi.

f. Membandingkan hasil perbandingan mol teori dan hasil praktikum.

E. Analisis Data

Pada percobaan D.1 dan D.2, berdasarkan grafik yang diperoleh dari data

antara perubahan temperatur / tinggi endapan terhadap volume masing-

11

Page 12: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

masing pereaksi ditentukan stokiometri reaksi dengan mengubah satuan

volume masing-masing pereaksi pada titik optimum menjadi mol.

mol = molaritas larutan (M)  x volume larutan (V)

Sehingga diperoleh perbandingan mol = perbandingan koefisien reaksi.

F. DATA PENGAMATAN

Praktikum

ke-1

Volume HCl Koefisien

Na2CO3

Koefisien HCl

Praktikum

ke-2

Tinggi

endapan

(cm)

Volume HCl Volume NaOH

Praktikum

ke-3

T awal HCl T awal NaOH T Campuran

G. Pertanyaan

Bagaimana perbandingan mol hasil praktikum dengan teori?

12

Page 13: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

KARBOHIDRAT

A. Judul : Uji Kualitatif Karbohidrat

B. Tujuan

a. Mengetahui adanya karbohirat dalam suatu sampel.

b. Mengetahui sifat kimia karbohidrat.

c. Mengetahui prinsip-prinsip identifikasi karbohidrat.

d. Mengetahui prinsip reaksi hidrolisis pati.

C. Dasar Teori

Karbohidrat merupakan senyawa karbon yang banyak

dijumpai di alam, terutama sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-

tumbuhan. Senyawa karbohidrat merupakan senyawa polihidroksi

aldehid atau polihidroksi keton yang mengandung unsur-unsur C, H,

dan O dengan rumus empiris (CH2O)n.

Pada tumbuh-tumbuhan, karbohidrat disentesis dari CO2 dan

H2O melalui proses fotosintesis yang terjadi di dalam klorofil.

Karbohidrat yang dihasilkan merupakan cadangan makanan yang

disimpan di dalam akar, batang dan biji yang sebagian besar

merupakan amilum atau selulosa.

Dalam tubuh manusia sebagian besar karbohidrat terdapat

dalam bentuk glikogen yang tersimpan dalam hati dan jaringan otot.

Glikogen dalam tubuh manusia berfungsi sebagai cadangan energi.

Melalui mekanisme kerja hormon dan aktivitas enzim, glikogen

dipecah menjadi unit-unit glukosa.

Berdasarkan monomer yang menyusunnya, karbohidrat

dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu:

13

Page 14: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

a. Monosakarida: karbohidrat yang paling sederhana yang terdiri dari

1 molekul berupa aldosa atau ketosa. Contohnya: glukosa,

fruktosa, dan galaktosa.

b. Oligosakarida: karbohidrat yang tersusun dari 2 sampai 10 satuan

monosakarida. Contohnya: sukrosa, disakarida dari glukosa dan

fruktosa atau laktosa yang terdiri dari glukosa dan galaktosa.

c. Polisakarida: karbohidrat yang tersusun lebih dari 10 satuan

monosakarida yang dapat berupa rantai lurus maupun bercabang.

Contoh karbohidrat yang termasuk kelompok ini adalah amilum

dan selulosa, hidrolisis sebagian polisakarida akan menghasilkan

senyawa oligosakarida seperti dekstrin.

Pada umumnya karbohidrat merupakan senyawa padat berupa

serbuk putih yang mempunyai sifat sukar larut dalam pelarut non

polar, tetapi mudah larut dalam air, kecuali polisakarida (selulosa)

yang tidak larut dalam air. Monosakarida dan disakarida mempunyai

sifat manis sehingga sering disebut gula. Kebanyakan monosakarida

dan disakarida kecuali fruktosa adalah kelompok gula pereduksi.

Sifat mereduksi ini disebabkan adanya gugus aldehid atau keton

bebas dalam molekulnya. Larutan gula perduksi bereaksi positif

dengan pereaksi fehling, pereaksi Tollens maupun pereaksi benedict.

      Uji kualititatif karbohidrat dapat dilakukan dengan uji molish,

fehling, hidrolisis, barfoed, selliwanof dan benedict. Uji molish

dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molish. Uji ini didasari oleh

reaksi dehidrasi karbohidrat oleh asam sulfat membentuk cincin

furfural yang berwarna ungu.reaksi positif ditandai dengan

terbentuknya cincin ungu yang menempel diantara larutan asam dan

larutan sampel.

14

Page 15: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Gambar 3. Reaksi Uji Molish

Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula

pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua monosakarida dan

beberapa disakarida seperti latosa dan maltose. Pada uji benedict,

pereaksi ini akan bereaksi dengan gugus aldehid kecuali aldehid

aromatic, dan alpha hidroksi keton. Oleh karena itu meskipun

fruktosa bukanlah gula pereduksi namun memiliki gugus alpha

hidroksi keton maka fruktosa berubah menjadi glukosa dan manosa

dalam suasana basa dapat memberikan hasil poditif dengan pereaksi

benedict.

Gambar 4. Reaksi Uji benedict

15

Page 16: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Uji barfoed adalah uji untuk membedakan monosakarda dan

disakarida dengan mengontrol pH pada saat pemanasan. Prinsipmya

berdasarkan reduksi Cu2+ menjadi Cu+. Sampel monosakarida

mempunyai waktu lebih cepat membentuk warna merah dengan

pereduksi barfoed.

Gambar 5. Reaksi Uji Barfoed

Perlakuan oleh asam anorganik pekat akan menyebabkan

polisakarida terhidrolisis menjadi monosakarida. Dehidrasi

monosakarida jenis pentosa oleh asam sulfat pekat akan membentuk

furfural dan golongan heksosa menghasilkan hidroksi metil furfural.

Dengan penambahan alfa-naftol dalam alkohol, senyawa tersebut

akan membentuk kompleks berwarna ungu. Reaksi ini khas untuk

identifikasi awal keberadaan karbohidrat.

Pati terbagi menjadi dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan

air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa (±20%) dengan struktur

molekul linier, terdiri dari rantai unit-unit D-glukosa yang panjang

digabungkan oleh ikatan α (1→4). Rantai ini beragam dalam berat

molekulnya, dari beberapa ribu sampai 500.000. Sebaliknya fraksi

yang tidak larut disebut amilopektin (±80%) dengan struktur

bercabang, memiliki berat molekul yang tinggi. Ikatan glikosidik

yang menggabungkan residu glukosa yang berdekatan di dalam rantai

amilopektin adalah ikatan α (1→4), tetapi tiitk percabangan

16

Page 17: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

amilopektin merupakan ikatan α (1→6). Dengan penambahan

iodium, fraksi amilosa akan memberikan warna biru sedangkan fraksi

amilopektin berwarna merah ungu. Warna biru yang dibentuk oleh

amilosa dan iodium stabil dalam air dingin. Pemanasan akan

menyebabkan pelepasan iodium dari struktur amilosa sehingga warna

biru menjadi hilang.

Dalam suasana asam dan dengan pemanasan, pati akan

terhidrolisis menjadi senyawa karbohidrat yang lebih sederhana.

Hidrolisis pati dengan asam klorida akan menghasilkan molekul

glukosa sedangkan hidrolisis pati oleh enzim akan menghasilkan

maltosa yang selanjutnya akan menghasilkan glukosa. Pengujian laju

hidrolisis dapat dilakukan dengan penambahan iodium. Tahap pada

saat larutan hasil hidrolisis sudah tidak menimbulkan warna biru

dengan iodium disebut titik akromatik.

D. Alat dan Bahan

a. Tabung Reaksi f. pereaksi barfoed k. maltose 2%

b. Pipet g. pereaksi benedict l. NaOH 2%

c. Rak Tb Reaksi h. pereaksi seliwanof m. lakmus

d. Gelas beaker i. larutan pati 2% n. glukosa 2%

e. pembakar spirtus j. sukrosa 2% o. molish

D. Cara Kerja

Uji Molish (membuktikan adanya karbohidrat)

Sebanyak 15 tetes larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

Lalu ditambahkan 3 tetes peraksi molisch, dicampurkan dengan baik.

Tabung reaksi dimiringkan 45°, lalu dialirkan H2SO4 pekat sebanyak

1 mL dengan hati-hati melalui dinding tabung agar tidak

17

Page 18: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

bercampur.diamati perubahan yang terjadi, dan dicatat dalam lembar

pengamatan. (reaksi positif ditandai dengan terbentuknya cincin

furfural berwarna ungu pada kedua lapisan.

Uji Benedict (menentukan adanya gula pereduksi).

Sebanyak 5 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi benedict

dicampurkan dengan baik di dalam tabung reaksi. Lalu dididihkan di

penangas air mendidih selama kurang lebih 5 menit. Setelah itu

didinginkan perlahan-lahan, selanjutnya diamati warna endapan yang

terbentuk dan dicatat dalam lembar pengamatan. (reaksi positif

ditandai dengan timbulnya endapan warna biru kehijauan, kuning

atau merah bata tergantung pada gula pereduksi yang ada).

Uji Barfoed (membedakan antara monosakarida dan disakarida)

Sebanyak 10 tetes larutan uji dan 10 tetes larutan barfoed

dicampurkan dengan baik di dalam tabung reaksi. Lalu dipanasakan

campuran tersebut dalam penangas air mendidih selama 5 menit.

Setelah itu diamati warna yang terbentuk, dan dicatat dalam lembar

pengamatan. (reaksi positif ditandai dengan terbentuknya endapan

Cu2O berwarna merah bata).

Uji Seliwanof (membedakan aldosa dan ketosa)

 Dimasukkan sebanyak 10 tetes larutan uji dan 15 tetes pereaksi

seliwanoff ke dalam tabung reaksi. Lalu campuran dipanaskan dalam

penangas air mendidih selama 1 menit. Setelah itu, diamati

perubahan warna yang terjadi, dicatat dalam lembar pengamatan.

(reaksi positif ditanda dengan perubahan warna larutan menjadi

merah orange).

Hidrolisis Pati

Sebanyak 5 mL amilum dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan

ditambahkan dengan 2, 5 mL HCl 2 M. Lalu dicampurkan dengan

18

Page 19: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

baik dan dimasukkan ke dalam penangas air mendidih. Setelah 3

menit, 2 tetes larutan diambil ke dalam plat tetes porselen dan

ditambahkan 1 tetes larutan iodium. Kemudian dicatat perubahan

warna yang terjadi dan ditulis dalam lembar pengamatan. Setelah itu

dilanjutkan pemanasan dan diuji dengan larutan iodium setiap 3

menit sampai warna larutan kuning pucat. Lalu ditentukan kapan titik

akromatik terjadi dan dipanaskan kembali selama ± 5 menit

kemudian didinginkan. Diambil 2 mL larutan hasil hidrolisis,

dinetralkan dengan NaOH 2% dan diuji dengan kertas lakmus. Diuji

larutan netral dengan pereaksi benedict dan dicatat perubahan warna

yang terjadi.

E. DATA PENGAMATAN

A. Uji Identifikasi Karbohidrat

Karbohidrat Uji

Barfoed Benedict Seliwanof Molish

A

B

C

Amilum

19

Page 20: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

B. Hidrolisis Pati

Perlakuan

Waktu

Hidrolisis

Hasil Uji

Iodium Keterangan

5ml amilum + HCl 2N

+ Pemanasan

3 Menit

6 Menit

9 Menit

12 Menit

15 Menit

18 Menit

21 Menit

Volume NaOH yang dibutuhkan untuk melakukan netralisasi larutan = … ml

F. Pertanyaan

1. Berdasarkan hasil praktikum anda, pada menit keberapa titik

akromatik tercapai?

2. Dari sampel uji identifikasi karbohidrat, sampel manakah yang

termasuk monosakarida dan disakarida?

20

Page 21: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

PROTEIN

A. Judul : Uji Kualititatif Protein

B. Tujuan :

1. Mengidentifikasi unsur-unsur penyusun protein.

2. Mengetahui daya kelarutan protein dalam pelarut-pelarut tertentu.

3. Membuktikan adanya asam amino tirosin, tryptophan dan

phenilalanin dalam protein.

C. Dasar Teori

Protein tersusun atas asam amino (Amino Acids) berantai

panjang dan setiap protein-nya menjadi berbeda karena tersusun atas

20 Asam Amino yang urutan-nya unik. Asam amino mempunyai satu

gugus karboksil dan satu gugus amino. Pada umumnya gugus amino

terikat pada posisi α dari gugus karboksil.

Gambar 6. Struktur Asam Amino

Protein adalah biomolekul yang sangat penting. Berdasarkan

jumlahnya, protein hampir sepertujuh dari berat orang. Misalkan saja

berat orang 70 kg maka jumlah proteinnya adalah 10 kg. Sebagian

21

Page 22: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

besar protein berada di otot. Metabolisme protein menentukan

kesimbangan nitrogen. Keseimbangan nitrogen dinyatakan sebagai

banyaknya nitrogen yang masuk dan yang keluar. Kebutuhan protein

ditentukan dari keseimbangan nitrogen. Masa hidup protein sangat

singkat yaitu 2-8 hari. Didalam tubuh protein dipecah menjadi asam

amino tetapi dalam waktu bersamaan protein baru juga diresintesis

untuk mengganti yang lama. Proses ini disebut Turn Over.

Uji kualitatif protein pada sampel makanan dapat di lakukan

dengan uji biuret, xantoprotein maupun denaturasi protein. Uji biuret

digunakan untuk mengetahui adanya ikatan peptide pada suatu

protein. Sedangkan uji xantoproteat adalah uji pada sampel protein

untuk mengetahui adanya gugus benzene pada rantai polipeptida.

Sedangkan denaturasi protein adalah setiap perubahan

terhadap struktur sekunder atau tertier protein. Faktor-faktor

penyebab denaturasi protein antara lain: 1) perubahan pH:

penggumpalan kasein, 2) Panas : merusak ikatan hidrogen dan

jembatan garam, 3) Radiasi : sinar X dan U.V, 4) Pelarut organik :

aseton, alkohol, dan 5) Garam-garam dari logam berat : Ag2+, Hg2+,

Pb2+.

D. Alat dan Bahan

Alat Bahan

1. Tabung reaksi 1. Kristal NaOH 6. Putih telur

2. Tripod stand 2. HCl 7. Tahu

3. Wire gauze 3. HNO3 8. Susu murni

4. Gelas beker 4. Biuret 9. Tempe

5. Pipet tetes 5. Ammonia 10. Kacang

polong

22

Page 23: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

E. Cara Kerja

Uji adanya Nitrogen pada Protein

Nitrogen akan bereaksi dengan NaOH membentuk senyawa ammonia

yang bersifat basa. Langkah percobaannya adalah 1) memasukan

masing-masing sample kedalam tabung reaksi secukupnya, 2)

menambahkan sedikit Kristal NaOH, 3) Memanaskan tabung reaksi

dengan hati-hati dalam penangas yang berisi air mendidih, 4)

Memperhatikan bau yang dihasilkan, 5) Uji uap dengan kertas

lakmus merah (menempelkan lakmus merah pada mulut tabung

reaksi). Jika bau yang dihasilkan berbau busuk dan kertas lakmus

berwarna merah berarti sampel yang diuji mengandung protein.

Uji Biuret

Langkah pengerjaannya secara bertahap adalah 1) Memasukan

sample 3 ml kedalam tabung reaksi, 2) Memasukan 5 tetes biuret, 3)

Mengamati perubahan warna yang terjadi. Jika warna yang dihasilkan

berwarna ungu berarti sample yang diuji mengandung ikatan peptide.

Uji Bau

Setiap sampel yang akan diuji baik padatan maupun cairan dijapit

dengan penjepit dan langsung dikontakan dengan nyala api sampai

tercium bau ammonia.

Denaturasi protein

Menyiapkan 3 tabung reaksi yang sudah bersih. Mengisi masing –

masing tabung dengan 5 ml larutan sampel (putih telur). Kemudian

isilah tabung dengan: a) Tabung 1 ditambah 10 tetes HCl 1N, b)

Tabung 2 ditambah 10 tetes NaOH 1 N, c) Tabung 3 ditambah 10

23

Page 24: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

tetes aquadest, d) Masukkan semua tabung dalam penangas air

mendidih selama 10 menit dan catat mana yang menggumpal paling

awal dan yang paling akhir, e) Dinginkan dan netralkan tabung 1 dan

2 dengan asam atau basa encer, f) Catat perubahan yang terjadi.

Uji Xantoprotein

Memasukan sample kedalam tabung reaksi, b) menambahkan 10 tetes

HNO3 , mengamati yang terjadi, c) Memanaskan tabung reaksi,

kemudian amati yang terjadi, d) Dinginkan tabung reaksi kemudian

menambahkan 5 tetes NaOH pekat dan e) Mengamati apa yang

terjadi.

F. Data Pengamatan

Uji / Sampel …….. ……. ……. ……..

Biuret

Xantoprotein

Uji Nitrogen

Denaturasi

Bau

G. Pertanyaan

1. Berdasarkan praktikum, manakah kondisi yang menjadikan

sampel anda terdenaturasi?

2. Sampel mana sajakah yang mengandung cincin benzen?

24

Page 25: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

VITAMIN DAN MINERAL

A. Judul : Uji identifikasi Vitamin dan Mineral

B. Tujuan :

1. Mengidentifikasi sampel yang mengandung vitamin C

2. Menguji kadar Vitamin C pada buah secara kualitatif

3. Menguji kadar vitamin B12 secara kualitatif

4. Mengetahui antioksidan

C. Dasar Teori

Vitamin adalah senyawa-senyawa organik tertentu yang

diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang namun esensial

untuk reaksi metabolisme dalam sel dan penting untuk

melangsungkan pertubuhan normal serta memelihara kesehatan.

Kebanyakan vitamin tidak dapat disintesis oleh tubuh.

Beberapa diantaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun

kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang

terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya

tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi

vitamin mengatur metabolisme, mengubah lemak dan karbohidrat

menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.

Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama

oleh Kodicek (1971) disebut prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat

larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak beracun, diekskresi

dalam urin. Yang termasuk golongan ini adalah : Tiamin, Riboflavin,

Asam Nikotinat, Piridoksin, Asam Kolat, Biotin, golongan Vitamin

25

Page 26: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

B, Vitamin C dll. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebut

alosterin, dan dapat disimpan dalam tubuh.

Mineral merupakan kebutuhan tubuh manusia yang mempunyai

peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, seperti untuk pengaturan

kerja enzim, pemeliharaan keseimbangan asam-basa, membantu

pembentukan ikatan yang memerlukan mineral seperti hemoglobin dan

Adenosin Tri Phospat (ATP). Mineral digolongkan menjadi mineral makro

dan mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh sebanyak

lebih 100 gram sehari. Sedangkan mineral mikro adalah mineral yang

dibutuhkan tubuh kurang dari 100 gram sehari. Yang termasuk mineral

makro antara lain: Natrium, Phospor, Klorida, Kalium, Kalsium,

Magnesium, dan Sulfur.

D. Alat dan Bahan

a. Sari buah mangga h. CuSO4 2%

b. Sari buah tomat i. NaOH 3 M

c. Sari buah jeruk j. iodin

d. Buah apel k. cawan petri

e. Nasi basi 7 hari

f. Nasi basi 3 hari

g. Nasi baru matang

h. Benedict

E. Cara Kerja

1. Uji Identifikasi Vitamin C

a. Memasukan tiga sari buah masing-masing 5 mL kedalam tabung

reaksi.

b. Menambahkan 15 tetes pereaksi benedict ke dalam tabung reaksi.

26

Page 27: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

c. Memanaskan tabung reaksi di atas api kecil sampai mendidih

selama 2 menit.

d. Memperhatikan endapan yang terjadi.

e. Jika terbentuk warna hijau kekuningan sampai merah berarti

positif mengandung vitamin C.

2. Uji Kadar Vitamin C

a. Memasukan betadine masing-masing 1 tetes ke dalam 3 tabung

reaksi.

b. Meneteskan masing-masing sari buah ke dalam 3 tabung reaksi

yang berbeda sampai warna betadine berubah menjadi warna sari

buah.

c. Menghitung jumlah tetesan sari buah. Semakin sedikit jumlah

tetesan artinya semakin banyak kadar vitamin C dalam sampel.

3. Uji Antioksidan

a. Memotong apel menjadi beberapa bagian sehingga dihasilkan

potongan apel setebal 2 cm.

b. Memasukan masing-masing potongan apel ke dalam sari buah

jeruk, mangga dan sari tomat.

c. Mengamati perubahan permukaan potongan apel setelah 10 menit.

4. Uji Pemanasan Vitamin C

a. Mengisi keenam tabung reaksi dengan sari buah dan larutan

Vitamin C yang tersedia sebanyak 1 ml.

b. Mendidihkan larutan vitamin C dan sari buah yang tersedia.

c. Setelah dingin, menetesi dengan amilum iodide atau betadine.

d. Mencatat berapa tetes larutan amilum iodide yang diteteskan.

27

Page 28: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

e. Membandingkan dengan percobaan yang tidak dipanaskan.

5. Uji Vitamin B12

a. Menyiapkan nasi A yang tersimpan 7 hari; nasi B, yang tersimpan

3 hari dan nasi C, belum basi.

b. Memasukan satu sendok spatula nasi ke dalam 3 tabung reaksi.

c. Menambahkan 2 tetes CuSO4 2% dan NaOH 3 M.

d. Mengamati perubahan warna nasi.

e. Nasi positif mengandung vitamin B12 jika berubah warna

menjadi biru.

6. Uji Mineral

a. Ke dalam gelas piala 250 mL dimasukkan 50 mL aquades dan

ditambahkan satu tablet CDR dan didiamkan hingga terbentuk

endapan.

b. Sebanyak 2 mL larutan CDR dimasukkan ke tabung reaksi dan

ditambahkan 5 mL asam asetat 10% lalu dikocok.

c. Sebanyak 2 mL filtrat larutan dipindahkan ke tabung reaksi yang

lain dan ditambahkan 1 mL ammonium oksalat 1% lalu dikocok.

d. Diamkan hingga terbentuk endapan putih yang menunjukkan

adanya kandungan kalsium

F. Data Pengamatan

Uji Identifikasi Vit C

No Larutan Uji Warna Endapan

28

Page 29: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Uji Kadar Vit C

No. Larutan Uji Jumlah Tetesan

1.

2.

3.

Uji Antioksidan

No. Larutan UjiWarna Permukaan

Apel

1.

2.

3.

Uji Vit B12

No. Sampel Warna Nasi

1.

29

Page 30: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

2.

3.

G. Pertanyaaan

1. Berdasarkan sampel yang anda gunakan, manakah yang

mengandung kadar Vit. C paling banyak?

2. Permukaan apel tidak mudah teroksidasi jika dilapisi dengan

larutan yang mengandung Vit. C, larutan manakah yang

mampu melindungi permukaan apel dari oksidasi?

30

Page 31: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

LIPID

A. Judul : Uji Identifikasi Lipid secara kualitatif

B. Tujuan :

1. Membuktikan adanya kandungan lemak dalam bahan makanan.

2. Membuktikan bahwa lemak hanya larut dalam pelarut organik.

3. Mengetahui proses terbentuknya sabun oleh senyawa lemak.

4. Mengetahui karakteristik bau pada senyawa lemak.

C. Dasar Teori

Lipid merupakan ester dari asam karboksilat rantai panjang dengan

alkohol (gliserol). Dilihat dari susunan asam lemaknya, lipid diklasifikasikan

menjadi dua yaitu lipid sederhana dan lipid campuran. Lipid sederhana

tersusun dari asam lemak sejenis sedangkan lipid campuran tersusun dari

asam lemak yang tidak sejenis.

7.

Gambar 7. Struktur Lipid Sederhana dari Asam Stearat

31

OH2C H

HC

OH2C

H

H

HO C C17H35

O

HO C C17H35

O

HO C C17H35

O

H2C

HC

H2C

O C C17H35

O

O C C17H35

O

O C C17H35

O

Gliserol + Asam stearat Tristearin

Page 32: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Sifat fisik lipid antara lain: 1) tidak larut dalam air maupun pelarut

polar, 2) adanya hubungan antara asam-asam lemaknya atau esternya.

Saponifikasi atau penyabunan adalah reaksi pembuatan sabun untuk

menunjukkan adanya asam-asam lemak yang berbeda dalam satu

minyak. Hasil reaksi itu adalah asam lemak dan gliserol yang mudah

larut dalam air. Sabun yang diperoleh dari logam Na dan K dengan asam

lemak yang mengandung unsur karbon banyak pada umumnya mudah

larut dalam air panas. Sifat kelarutan ini akan berkurang jika dalam air

tersebut terdapat ion-ion logam seperti Ca2+, Mg2+,dan Pb2+.

C. Alat dan Bahan

1. Kertas HVS 6. KOH Alkoholis 10% 11. Gelas beker

2. Margarin 7. NaOH 12. Pipet

3. Mentega 8. Iodium 13. Erlenmeyer

4. Putih Telur 9. KHSO4 14. Kertas Saring

5. Minyak Goreng 10. Etanol

D. Cara Kerja

Uji Noda Pada Lemak

a. Mengambil dua lembar kertas buram.

b. Memasukkan masing-masing bahan makanan ke dalam tabung

reaksi.

c. Memberi sedikit air dan aduk hingga larut.

d. Mengambil sedikit larutan dengan menggunakan pipet tetes dan

teteskan di atas kertas buram.

e. Mengoleskan minyak goreng di atas kertas buram lainnya.

f. Membiarkan kedua kertas hingga kering kira-kira 10 menit.

32

Page 33: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

g. Membandingkan bekas noda yang terjadi dengan bekas noda kertas

yang ditetesi minyak goreng.

Kelarutan Lemak

a. Memasukkan 1 atau 2 tetes senyawa lemak yang akan diuji ke dalam

10 tetes air.

b. Memasukan 1 atau 2 tetes senyawa lemak yang akan diuji ke dalam

10 tetes pelarut (etanol, dan eter).

c. Meneteskan larutan lipid yang telah dibuat pada point 1 dan 2 pada

kertas saring dan biarkan kering.

d. Mengamati pembentukan noda lemak pada kertas saring.Jika ada

noda lemak yang menempel pada kertas saring berarti lemak tersebut

larut dalam pelarut.

e. Menambahkan 1 mL air pada larutan lipid dalam etanol.

f. Mencatat munculnya larutan segera setelah bercampur dan setelah

dibiarkan beberapa menit.

Penyabunan

a. Menambahkan KOH alkoholis 10 mL ke dalam minyak yang akan

diuji, kocok dan panaskan di penangan air yang medidih, sampai satu

tetes larutan tersebut bercampur sempurna dengan air.

b. Menambahkan 10 ml air dan memanaskan kembali di penangas air

sampai aklohol menguap.

c. Melakukan uji sabun.

Uji Gliserol

a. Menuangkan KHSO4 setinggi 0,5 cm dalam tabung reaksi.

33

Page 34: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

b. Menambahkan 5 tetes larutan yang akan diuji pada tabung reaksi

tersebut. Jika senyawa lemak terbentuk padat, maka jumlahnya kira-

kira sama dengan KHSO4.

c. Menambahkan lagi KHSO4 dan panaskan dengan hati-hati.

d. Mencium baunya dengan mengibaskan tangan pada tabung reaksi

tersebut.

e. Mengamati hasil praktikum.

D. Data Pengamatan

Uji Noda

No Sampel Keterangan Gambar

Uji Gliserol

No Perlakuan Keterangan

Uji Kelarutan

No Sampel Perlakuan Hasil

34

Page 35: rosadewipratiwi.files.wordpress.com  · Web viewwujud padat, cair maupun gas. Udara yang kita hirup, mengandung oksigen, nitrogen, dan sebagainya. Metode pemisahan merupakan suatu

Penyabunan

No Perlakuan Hasil

1 + KOH alkoholis

2 + Larutan dipanaskan 10

menit

3 Larutan + air dipanaskan

4 Senyawa hasil

penyabunan

35