… · web viewpada tahun 1975/76 jumlah daerah tingkat ii yang menerima bantuan perangsang adalah...

95
PEMBANGUNAN DAERAH, PEDESAAN DAN KOTA

Upload: others

Post on 25-May-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

PEMBANGUNAN DAERAH, PEDESAAN DAN KOTA

Page 2: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun
Page 3: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

B A B XII

PEMBANGUNAN DAERAH, PEDESAAN DAN

KOTA A. PENDAHULUAN.

Pembangunan daerah, pedesaan dan kota yang telah dilaksanakan semenjak Repelita I, hingga kini telah menampakkan kemajuan-kemajuan yang cukup menggembirakan.

Peningkatan pembangunan sektoral yang tersebar diseluruh daerah-daerah, diserasikan pula dengan usaha pembangunan daerah.

Usaha untuk mencapai keselarasan laju perkembangan antar daerah telah ditempuh melalui berbagai cara, antara lain dengan pemberian bantuan untuk bermacam-macaw program pembangunan di daerah. Bantuan ini lebih dikenal dengan istilah Program INPRES:

Melalui program INPRES ini, daerah-daerah telah dirangsang dan didorong untuk mempercepat laju pertumbuhan serta perkembangan diberbagai bidang pembangunan, baik ekonomi maupun sosial daerahnya masing-masing.

Pembangunan ekonomi terutama dibidang prasarana produksi dan distribusi di daerah dilaksanakan melalui berbagai program, antara lain Program Bantuan Daerah Tingkat I, Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II dan Program Bantuan Pembangunan Desa. Pembangunan sosial, terutama di bidang pendidikan dan kesehatan, dilaksanakan melalui program Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar dan Program Bantuan Sarana Kesehatan.

Dalam tahun 1975/76 untuk Program Bantuan

Page 4: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Pembangunan Daerah Tingkat I telah disediakan dana sebesar Rp. 52.287 juta, dan besarnya bantuan minimum dinaikkan dari Rp. 500 juta dalam tahun 1974/75 menjadi Rp. 750 juta dalam tahun 1975/76. Bantuan tersebut digunakan untuk pembangunan bermacam-macam proyek yang dianggap penting oleh masing-masing daerah, dan seluruhnya berjumlah 1847 proyek.

541

Page 5: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Pembangunan daerah Irian Jaya yang telah dimulai sejak Repe- lita I, hingga saat ini berangsur-angsur telah meningkatkan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya penduduk daerah tersebut. Dalam tahun 1975/76 telah disediakan anggaran pembangunan untuk proyek-proyek sektoral sebesar Rp. 5.000 juta.

Dengan semakin meningkatnya kemampuan masing-masing Pemerintah Daerah, baik dalam perencanaan proyek-proyek maupun dalam pelaksanaannya, maka untuk Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II bantuan yang diberikan dinaikkan dari Rp. 300,—per-kapita dalam tahun 1974/75, menjadi Rp. 400,— per-kapita dalam tahun 1975/76. Sejalan dengan kenaikan dana tersebut, dilakukan pula usaha-usaha penyempurnaan pelaksanaan program baik yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasannya.

Salah satu usaha untuk mempercepat pembangunan pedesaan ialah melalui Program Bantuan Pembangunan Desa. Bantuan yang diberikan untuk masing-masing desa dinaikkan dari Rp. 200.000,—untuk setiap desa dalam tahun 1974/75, menjadi Rp: 300.000,—dalam tahun 1975/76. Kenaikan tersebut telah lebih merangsang lagi partisipasi masyarakat desa di dalam pembangunan. Dalam pada itu pembentukan dan pembinaan Unit Deter-6h Kerja Pembangunan dan Lembaga Sosial Desa terus dilanjutkan.

Dengan semakin meningkatnya bantuan yang diberikan kepada masing-masing daerah, dilakukan pula usaha-usaha peningkatan kemampuan perencanaan pada masing-masing Bappeda melalui berbagai cara, antara lain melalui kursus/pendidikan bagi para petugas serta seminar bagi para Ketua

Page 6: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Bappeda.Dalam tahun 1975/76 untuk mengatur dan

mempertahankan terselenggaranya tata ruang yang tertib dan serasi terhadap lingkungan permukiman manusia, serta menuju kepada pola penggunaan tanah nasional regional dan lokal yang optimal, maka kegiatan-kegiatan pemetaan tata guna tanah dan pendaftaran tanah serta perencanaan tata kota dan tata daerah terus dilanjutkan.

Dalam pada itu, penelitian regional dan daerah yang meliputi penelitian struktur organisasi pemerintahan kota, telah menghasilkan

542

Page 7: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

data-data dari 87 kota secara menyeluruh meliputi aspek-aspek sosial, ekonomi, fisik dan pemerintahan kota. Demikian pula penelitian pola tata desa, resettlement desa dan pengembangan pertanahan, terus di- lanjutkan.

B. BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I

1. PendahuluanBantuan Pembangunan Daerah Tingkat I adalah

bantuan Peme-rintah yang diberikan kepada Daerah Tingkat I sebagai pengganti Sumbangan Pemerintah Pengganti Alokasi Devisa Otomatis (SPPADO). Dalam Repelita II, mulai tahun 1974/75 kriteria pemberian bantuan tersebut dilepaskan kaitannya dengan system SPPADO, dan penentuan besarnya bantuan untuk masing-masing Daerah Tingkat I, didasarkan pada faktor-faktor antara lain panjang jalan propinsi dan luas areal pertanian yang digarap, serta beberapa pertimbangan lain yang disesuaikan dengan keadaan daerah. Agar terdapat keserasian pembangunan antar daerah, dalam Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I ditentukan besarnya bantuan minimum.

Dalam tahun 1974/75 besarnya bantuan minimum adalah Rp. 500.000.000,—. Pada tahun 1975/76 besarnya bantuan minimum ditingkatkan menjadi Rp. 750.000.000,— dengan perbedaan antara daerah yang menerima terkecil dan yang menerima terbesar, semakin kecil. Dalam Tabel XII—1 dapat dilihat besarnya Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I untuk tahun 1973/74 sampai dengan tahun 1975/ 76. Dari Tabel tersebut terlihat bahwa pada tahun 1973/74 perban-dingan antara yang menerima terbesar dan yang menerima terkecil adalah 376 : 1, dan pada tahun 1974/75 menjadi 11 : 1, serta pada tahun 1975/76 menjadi 9 : 1. Dengan demikian maka diharapkan agar kegiatan pembangunan di daerah yang relatif terbelakang dapat di- dorong sehingga

Page 8: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

diharapkan akan terdapat keserasian perkembangan antar daerah.

Perbedaan lain antara program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I dengan SPPADO adalah bahwa penggunaan dana Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I ini oleh daerah didasarkan

543

Page 9: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII -1PERBANDINGAN ANTARA JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN

DAERAH TINGKAT 1. 1974/75 – 1975/76SPP. A.D.O. 1973/74 DI TIAP DAERAH TINGKAT I

(dalam jutaan rupiah)

544

Page 10: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

atas pedoman dan pengarahan Pemerintah, sehingga dengan demikian diharapkan akan dapat dicapai manfaat yang maksimal bagi masing-masing daerah sesuai dengan kebutuhan dan skala prioritas daerah masing-masing. Penggunaan dana tersebut dibagi atas 2 bagiana. bagian yang penggunaannya ditetapkan oleh

Pemerintah Pusat yakni untuk pemeliharaan jalan dan jembatan propinsi, peningkatan dan penyempurnaan irigasi, eksploitasi dan pemeliharaan pengairan;

b. bagian yang penggunaannya diarahkan oleh Pemerintah Pusat yakni untuk pembiayaan proyek-proyek yang bersifat ekonomis produktif, pengembangan daerah minus, pengembangan perkotaan dan proyek-proyek lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat termasuk pembinaan generasi muda.Sejalan dengan perubahan SPPADO menjadi

Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I diikuti pula dengan pembinaan cara penyusunan Anggaran yang lebih tertib, pengajuan proyek-proyek oleh dinasdinas otonom, system Daftar Usulan Proyek Daerah (DUPDA) serta penilaian dan penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah oleh BAPPEDA bersama-sama Direktorat Keuangan Daerah. Sedangkan penggunaan dana untuk proyek-proyek yang ditetapkan, sebelum proyek tersebut dimasukkan ke dalam RAPBD terlebih dahulu dilakukan konsultasi dengan departemen-departemen pada tingkat pusat. Selanjutnya setelah RAPBD tersebut ditetapkan menjadi APBD dalam bentuk Peraturan Daerah, dan disyahkan oleh Menteri Dalam Negeri, maka dinas-dinas yang bersangkutan membuat Daftar Isian Proyek Daerah (DIPDA) yang merupakan rencana kegiatan sebagai dasar dalam pelaksanaan proyek pembangunan di masingmasing daerahnya.

Page 11: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

2. Pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I tahun 1975/76

Dalam tahun 1975/76 untuk Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I disediakan dana sebesar Rp. 52.287.000.000,— yang pembagian untuk masing-masing program terlihat pada Tabel

545

Page 12: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

XII–2. Berdasarkan laporan dari Daerah untuk tahun 1975/76, bantuan tersebut telah digunakan untuk pembangunan 1847 buah proyek sebagai berikut :

310 buah proyek dalam lingkungan prasarana pemerintahan yang meliputi pembinaan/upgrading aparatur pemerintahan, pembelian perlengkapan/peralatan, pembangunan dan rehabilitasi gedung kantor dan sebagainya.403 buah proyek bidang Pekerjaan Umum meliputi pemeliharaan jalan dan jembatan propinsi, pemeliharaan dan eksploitasi pengairan dan peningkatan/penyempurnaan irigasi.522 buah proyek di bidang pertanian meliputi pertanian rakyat, peternakan, perikanan dan kehutanan.55 buah proyek di bidang Perhubungan dan Pariwisata.69 buah proyek di bidang Pertambangan, Perindustrian dan Perekonomian.281 buah proyek di bidang Sosial dan Budaya.24 buah proyek di bidang Pembangunan Desa dan183 buah proyek-proyek lainnya.Perincian untuk masing-masing Daerah Tingkat I

terlihat pada Tabel XII–3. Menurut laporan triwulan IV, realisasi fisik rata-rata telah mencapai 75,5%, sedangkan realisasi rata-rata keuangannya ± 68,4%. Perincian realisasi untuk tiap Daerah Tingkat I terlihat pada Tabel XII–4.

C. PEMBANGUNAN DAERAH IRIAN

JAYA

1. Pendahuluan

546

Page 13: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Dalam rangka meningkatkan usaha-usaha Pembangunan di daerah Irian Jaya semenjak Repelita I, telah diusahakan kegiatan-kegiatan pembangunan melalui berbagai-bagai program. Kemajuan yang telah dicapai selama pelaksanaan Repelita I memberi Kesempatan yang lebih besar untuk meningkatkan pembangunan dalam Repelita II, dan pembangunan selanjutnya, sehingga diharapkan dalam waktu yang

Page 14: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII -2PERINCIAN JUMLAH BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I, 1975/76

(dalam ribuan rupiah)

Page 15: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 3DAFTAR PERINCIAN DAN JUMLAH PROYEK PROGRAM BANTUAN

PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I1975/76

458

Page 16: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII-4HASIL PELAKSANAAN PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT I, 1975/76

TRIWULAN IV(Biaya dalam ribuan rupiah)

549

Page 17: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

tidak terlalu lama tingkat ekonomi sosial penduduk Irian Jaya berangsur-angsur sudah dapat setaraf dengan daerah-daerah Indonesia lainnya.

Dalam tahun anggaran 1975/76 biaya pembangunan daerah Irian Jaya adalah sebesar Rp. 8.478.488.600 yang terdiri dari proyek-proyek sektoral Rp. 4.998.775.600 dan proyek-proyek bantuan INPRES Rp. 3.479.713.000.

2. Pelaksanaan Program Pembangunan Daerah Irian Jaya ta-hun 1975/76

a. Proyek-proyek SektoralDalam usaha meningkatkan prasarana

perhubungan udara, pada saat ini telah slap diperbaiki dan ditingkatkan fasilitas lapangan ter-bang Sentani dari F-27 menjadi F-28, lapangan terbang Wamena (F-27), lapangan terbang Fak-fak (Twin Otter), dan pemasangan baru lampu landasan di lapangan terbang Biak.

Dengan selesainya perbaikan dan peningkatan beberapa fasilitas lapangan terbang di Irian Jaya, hubungan antara kota di daerah itu semakin baik. Hubungan ke pedalaman akan terus ditingkatkan se-hingga daerah-daerah pedalaman terbuka dari isolasi yang selama ini menghambat pelaksanaan pembangunan.

Dari data-data jumlah penumpang dan jumlah barang yang diangkut dapat terlihat bahwa jumlah penumpang naik yaitu 97.110 orang jika dibandingkan dengan 74.000 orang (perbaikan terhadap data tahun 1974/75) dalam tahun 1974/75. Jumlah barang yang diangkut sebanyak 8.164.709 kg dibandingkan dengan 6.036.000 kg dalam tahun 1974/75. Jam terbang turun yaitu 22.676 jam diban-dingkan dalam tahun 1974/75 sebanyak 24.897 jam. Hal ini disebabkan type pesawat yang beroperasi di Irian Jaya semakin ditingkatkan dari jenis Twin Otter ke jenis F-27.

Di bidang perhubungan laut sedang dilaksanakan pembangunan dermaga Sorong tahap II yang terdiri

Page 18: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

dari pekerjaan fender, instalasi listrik dan air, penyelesaian pembangunan slipway/workshop

550

Page 19: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Jayapura berupa pembuatan talud, penimbunan dan pemagaran. Docking kapal dilakukan sebanyak 25 buah pada slipway Jayapura dan Merauke.

Kemajuan yang dicapai di bidang angkutan laut di Irian Jaya dapat dilihat dari volume bongkar dan muat kapal. Dalam tahun 1974/75 volume adalah sebanyak 1.835.402 m3/ton (termasuk crude oil) dan tahun 1975/76 sebanyak 3.713.103 m3/ton (termasuk crude oil). Kenaikan volume bongkar muat kapal ini antara lain disebabkan kenaikan kegiatan pemboran minyak bumi di daerah Sorong dan sekitarnya.

Di bidang perhubungan darat kegiatan terutama ditujukan untuk pembukaan jalan ke daerah hinterland Jayapura sepanjang 37 km yang telah selesai perkerasannya. Di samping jalan hinterland terse-but telah selesai pula pembangunan jembatan Kemiri I, Kemiri II dan jembatan Baily (Kemiri III dan Kemiri IV).

Di Dati II Teluk Cenderawasih sudah dilaksanakan rehabilitasi jalan Biak — Korem sepanjang 3 km. Sedangkan di Fak-Fak pembangunan jembatan Baily Torea masih dalam taraf permulaan pelaksanaannya.

Peningkatan kapasitas air minum di beberapa kota di Irian Jaya melalui usaha-usaha perbaikan sumber-sumber yang ada dan pembangunan sumber yang baru terus dilaksanakan. Peningkatan air minum di kota Sorong dari 20 menjadi 80 liter/detik pelaksanaannya masih diteruskan. Survey kemungkinan peningkatan air minum dari 15 liter/ detik menjadi 100 liter/detik di daerah Biak sedang dalam pelaksanaan. Diharapkan peningkatan air minum Biak akan segera dapat dilaksanakan setelah penelitian tersebut selesai.

Program tenaga listrik yang merupakan sarana yang vital kebutuhan rakyat banyak, kelancaran

551

Page 20: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

komunikasi dan industri, terus di- tingkatkan. Proyek-proyek perlistrikan dalam tahun 1975/76 perkembangannya mengenai antara lain bangunan sentral PLTM Wamena selesai 80%, pembangunan sentral PLTD di Kaimana selesai 100%, pembangunan sentral PLTD di Serui selesai 100%. Telah selesai pula

Page 21: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

pengeboran geologi PLTA Sentani sedalam 248 meter. Pengadaan turbin genset 145 KVA untuk PLTM Wamena sedang dalam pelaksanaan dan genset 2 x 75 KW untuk Kaimana selesai 100%. Pengada-an material listrik selesai 100% dalam tahun 1975/76.

Peningkatan produksi tenaga listrik 3 tahun terakhir ini dapat diikuti perkembangannya dari Tabel XII – 5 di bawah ini :

TABEL XII — 5PRODUKSI TENAGA LISTRIK IRIAN JAYA

(dalam KWH)

No. Daerah 1973/74 1974/75 1975/76

1. Jayapura 10.878.521

11.791.776

11.890.4322. Teluk Cenderawasih 3.632.653 3.790.500 3.605.50

3. Manokwari 2.180.957 2.238.008 2.577.944. Sorting 4.114.072 4.302.369 5.843.10

55. Fak-Fak 476.931 506.833 594.1596. Paniai 129.402 142.057 20.8947. Yapen Waropen 172.303 180.000 196.2828. Merauke 1.363.971 1.397.912 1.657.38

89. Jayawijaya *) - - -

Jumlah:22.498.81

24.349.355

26.385.711

*) Di Wamena pembangkitan kelistrikan diusahakan oleh Dinas Pekerjaan Umum.Produksi per tahun adalah sebesar 28.000 KWH.

Dalam rangka pembangunan PLTA Sentani dan perlistrikan di Irian Jaya, ADB telah menyetujui diberikannya bantuan kredit tahap pertama sebesar US $ 2.600.000 untuk tahun 1974/75 dan dalam tahun 1975/76 disediakan bantuan sebesar US $ 350.000 yang dimaksudkan untuk realisasi pelaksanaan proyek PLTA Sentani; pembelian mesin untuk Biak 2 x 1.000 KW dan Jayapura 2 x 2.000 KW.

Dengan peningkatan tenaga listrik di Irian Jaya diharapkan dapat ikut membantu perkembangan industri di daerah ini.

552

Page 22: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun
Page 23: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Tingkat perkembangan industri kecil di Irian Jaya masih dalam taraf permulaan. Industri kecil yang ada dan mulai berkembang adalah industri bahan-bahan bangunan seperti bata genteng, bata bricks, tegel, pembakaran kapur dan lain-lain. Kerajinan tangan seperti ukiran Asmat memerlukan pembinaan dan pemasaran yang baik.

Dalam rangka usaha peningkatan produksi pertanian terutama produksi pangan telah diadakan usaha-usaha penyuluhan, perbaikan dan pengadaan bibit/benih dan pembukaan daerah pertanian baru. Peningkatan produksi pangan 3 tahun ini dapat diikuti dari tabel XII-6 di bawah ini :

TABEL XII—6PRODUKSI PERTANIAN/PANGAN IRIAN JAYA, 1972 — 1975

(Ton)

No. P r o d u k s i 1973/74

1974/75 1975/76

1. Beras 1.444 1.529 1.5792. Jagung 1.230 1.515 1.5353. Ubi-ubian 237.441 315.719 384.3534. Kacang-kacangan 976 1.167 1.4745. Sayur-mayur 4.131 4.645 4.500

Untuk melepaskan Irian Jaya dari ketergantungan akan bahan makanan dari luar Irian Jaya, maka pembukaan daerah belakang (hinterland) di beberapa daerah sedang dilaksanakan.

Dalam tahun anggaran 1975/76 ± 420 ha telah dibuka di daerah Genyem untuk keperluan pertanian (25 ha), perkebunan (30 ha), peternakan (65 ha), resettlement (150 ha) dan transmigrasi (150 ha). Untuk memenuhi tenaga kerja di bidang pertanian sudah ditempatkan di proyek pertanian Genyem 100 kk transmigran dari Jawa. Pemukiman baru 50 kk

553

Page 24: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

penduduk pedalaman yang selalu berpindah-pindah telah ditampung di daerah hinterland Genyem.

Di bidang ekspor pada tiga tahun terakhir ini beberapa komo-diti menunjukkan kenaikan yang tinggi seperti minyak bumi, penang-kapan udang, konsentrat tembaga. Perkembangan hasil ekspor Irian Jaya dapat dilihat pada tabel XII—7 di bawah ini :

Page 25: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 7HASIL EKSPOR IRIAN JAYA, 1973/74 – 1975/76

(dalam ribuan us $)

554

Page 26: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Di bidang pendidikan dalam tahun 1975/76 dibangun 7 buah gedung laboratorium IPA untuk SMP dan pengadaan alat-alat ketrampilan untuk sebelas buah SMP dan pengadaan peralatan labora-torium IPA untuk SMP sedang dalam pelaksanaan. Pembangunan aula SMOA di Jayapura seluas 300 m2

telah selesai. Pembangunan 6 buah ruang kelas a 56 m2 dan laboratorium seluas 143 m2 pada SMA Abepura telah mencapai 85%. Pengadaan buku-buku perpustakaan untuk 5 buah SMA telah selesai 100%. Pengadaan buku-buku perpustakaan dan peralatan untuk SKKA, STM dan SMEA di Jayapura sedang dalam pelaksanaan. Dan pengadaan alat-alat laboratorium untuk 5 buah SMA juga dalam, pelaksanaan.

Pelaksanaan siaran pendidikan sebanyak 120 program untuk guru telah selesai. Penataran 150 orang guru sedang dalam pelaksanaan.

Pembangunan 8 buah rumah untuk Universitas Cenderawasih telah selesai.

Di bidang kesehatan usaha penyemprotan DDT untuk mencegah penyakit malaria, pemberantasan penyakit TBC dan frambosia dengan vaksinasi BCG dalam tahun 1975/76 terus ditingkatkan. Telah di-rehabilitasi beberapa rumah sakit dan balai pengobatan di beberapa tempat. Usaha-usaha pemberantasan penyakit cacar di Jayapura, Yapen Waropen dan Paniai telah dilaksanakan dengan baik. Upgrading petugas Puskesmas yang diikuti 14 petugas telah pula dilaksanakan dengan baik. Peningkatan kesehatan rakyat di Teluk Cende-rawasih, Sorong dan Merauke telah dilaksanakan tahun 1975/76.b. Proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I

Untuk proyek Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I Irian Jaya mendapat alokasi anggaran tahun

555

Page 27: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

1975/76 sebesar Rp. 750.000.000,— yang dibagi sebagai berikut.

Dana untuk proyek-proyek yang ditetapkan secara pasti sebesar Rp. 30.000.000,—. Dana untuk proyek-proyek yang diarahkan sebe-sar Rp. 720.000.000,— Proyek-proyek yang ditetapkan secara pasti ialah proyek pemeliharaan jalan Propinsi sepanjang 76 km dan jembatan sepanjang 462 meter di Dati II Jayapura, teluk Cenderawasih, Sorong dan Manokwari.

Page 28: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Sedangkan proyek-proyek yang diarahkan dengan dana sebesar Rp. 720,— juta berjumlah 19 buah terbagi atas sektor produksi sebesar 27,21%, sektor Prasarana 62,95% dan Sektor Jasa 9,84%. Secara keseluruhan, proyek Bantuan Pembangunan Dati I Irian Jaya telah mencapai prestasi fisik 79,71% dan realisasi keuangan 63,6%.c. Proyek Bantuan Pembangunan Kabupaten/Kotamadya

Alokasi anggaran tahun 1975/76 untuk bantuan Pembangunan Kabupaten/Kotamadya sebesar Rp. 409.335.000 yang diproyeksikan ke dalam 15 proyek prasarana perhubungan dan 1 buah proyek prasarana ekonomi.

Proyek prasarana perhubungan meliputi 6 buah jembatan (855,5 m2), 1 buah dermaga (120 m2) dan 8 buah jalan yang terdiri dari 4,49 km jalan aspal dan 65,3 km jalan tanah.

Proyek prasarana ekonomi ialah 1 buah pasar seluas 840 m² di Merauke.

Pelaksanaan proyek Bantuan Pembangunan Kabupaten/Kotamadya ini secara fisik telah mencapai prestasi 87% sedang realisasi keuangannya mencapai 63%.d. Proyek Bantuan Pembangunan Desa

Sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri, jumlah desa yang berhak mendapat bantuan adalah sebanyak 548 desa dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 300.000,— per desa. Untuk tahun 1975/ 76 bantuan desa sebesar Rp. 211.200.000,— termasuk bantuan khusus sebesar Rp. 36.000.000,— dan bantuan keserasian sebesar Rp. 10.800.000,—.

Bantuan Pembangunan Desa direncanakan kepada usaha-usaha Lembaga Sosial Desa, Unit Daerah Kerja Pembangunan di bidang prasarana

Page 29: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

perhubungan yang menunjang pembentukan dan pengembangan desa.

Realisasi keuangan yang dikeluarkan oleh Bank Ekspor/Impor mencapai 100% dan realisasi fisik yang dilaporkan oleh daerah-daerah baru mencapai 30%.

556

Page 30: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

e. Proyek Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan

Alokasi biaya untuk Program Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan untuk Irian Jaya tahun 1975/76 sebesar Rp. 351.428.000,—. Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan ini terutama diarahkan untuk pembangunan 31 unit gedung PUSKESMAS, rehabilitasi 18 unit gedung PUSKESMAS, pembuatan 20 unit penampungan air hujan, pembuatan 100 unit Sumur Pompa Tangan, pembuatan 1.600 Jamban Keluarga, pengadaan obat-obatan serta biaya operasionil.

Secara keseluruhan realisasi fisik proyek Bantuan Pembangunan Sarana Kesehatan telah mencapai 49,9%, sedang realisasi keuangan mencapai 41,67%.f. Proyek Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar

Alokasi biaya untuk Bantuan Pembangunan Sekolah Dasar di Irian Jaya tahun 1975/76 sebesar Rp. 497.750.000,—. Sasaran utama dari program ini adalah untuk membangun 75 buah gedung baru dan rehabilitasi 16 buah gedung lama.

Realisasi keuangan mencapai 63,33% dan realisasi fisik mencapai 83,3%.g. Proyek Bantuan Pembangunan

Rehabilitasi/Peningkatan Pelabuhan UdaraRehabilitasi/Peningkatan Landasan Pelabuhan Udara Sentani.

Dalam tahun 1975/76 untuk Program Bantuan Pembangunan Rehabilitasi/Peningkatan Landasan Pelabuhan Udara Sentani disediakan biaya sebesar Rp. 800.000.000,—. Peningkatan landasan ini di-maksudkan agar Pelabuhan Udara Sentani dapat melayani pesawatpesawat jenis Fokker-28 dengan kapasitas penuh. Diharapkan lapangan terbang Sentani ini sudah dapat didarati pesawat F-28 pada bulan Juni 1976 ini.

Page 31: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Rehabilitasi/Peningkatan Landasan Pelabuhan Udara Wamena.

Dalam tahun anggaran 1975/76 untuk Program Bantuan Pembangunan Rehabilitasi/Peningkatan Landasan Pelabuhan Udara Wamena disediakan biaya Rp. 460.000.000,— Peningkatan landasan ini dimaksudkan agar pelabuhan udara Wamena dapat didarati pesawat jenis F-27.

557

Page 32: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

D. BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II 1. PendahuluanSejak tahun anggaran 1970/1971 telah diberikan

bantuan pembangunan kepada Daerah Tingkat II. Bantuan ini diberikan dalam rangka usaha perluasan kesempatan kerja di daerah-daerah terutama di daerah pedesaan dan perbaikan prasarana pedesaan dalam lingkungan Daerah Tingkat II. Dengan bantuan ini Daerah Tingkat II dapat membangun/memperbaiki prasarana pedesaan seperti prasarana perhubungan dan prasarana pertanian, kegiatan-kegiatan mana akan dapat menciptakan dan memperluas lapangan kerja. Dengan adanya perluasan lapangan kerja tersebut dapat diharapkan terjadinya pemerataan pendapatan. Seperti pada tahun-tahun sebelumnya bantuan tersebut ditingkatkan lagi dalam tahun anggaran 1975/76 yaitu dari Rp. 300,— per kapita pada tahun 1974/75 menjadi Rp. 400,— per kapita.

Berbagai usaha dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan pelaksanaan program bantuan dilakukan secara terus menerus dan bertahap, baik hal-hal yang menyangkut perencanaan ataupun tata-cara pelaksanaan, penyaluran keuangan, penilaian dan pelaporan, serta pengawasan dari masyarakat. Usaha ini diwujudkan baik secara langsung melalui kunjungan ke daerah-daerah maupun dengan memberikan petunjuk-petunjuk melalui pedoman dan ketentuan tertulis.

Dalam rangka memantapkan pelaksanaan program bantuan untuk tahun 1975/76, seperti biasanya, pada bulan Oktober 1975 telah diselenggarakan Rapat Kerja antara petugas di tingkat Propinsi dengan tingkat pusat yang menangani pelaksanaan program tersebut. Pada

558

Page 33: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

rapat tersebut telah dibahas persiapan-persiapan yang harus diambil untuk memulai pelaksanaan tahun 1975/76, sekaligus pula dilakukan pembahasan hasil-hasil pelaksanaan tahun 1974/75.

Selanjutnya, hasil rapat antara tingkat propinsi dan tingkat pusat tersebut diikuti dengan rapat kerja antara tingkat propinsi dan tingkat Daerah Tingkat II di masing-masing Propinsi. Pada rapat tersebut ini petunjuk-petunjuk langsung telah diberikan kepada Daerah Tingkat II untuk pelaksanaan tahun 1975/76. Dengan demikian Daerah Ting-

Page 34: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

kat II mulai melaksanakan persiapan-persiapan yang meliputi survey, pembuatan design proyek yang akan dibangun serta perhitungan biayanya.

Untuk pelaksanaan tahun 1975/76, kebijaksanaan pemilihan proyek tetap menjadi wewenang Daerah Tingkat II. Dan seperti juga tahun-tahun sebelumnya persyaratan-persyaratan pemilihan proyekproyek yang akan dibangun adalah sebagai berikut:a. menciptakan kesempatan kerja dalam

pembangunannya dan memperluas lapangan kerja apabila proyek-proyek tersebut telah selesai;

b. menggunakan tenaga kerja dan bahan yang tersedia setempat dan sedikit mungkin menggunakan barang-barang impor;

c. mempertinggi hasil produksi dan memperlancar distribusi hasil pertanian dalam waktu singkat serta memperbaiki lingkungan hidup masyarakat yang berpenghasilan rendah;

d. meningkatkan partisipasi penduduk dalam pembangunan;

e. secara tehnis dapat dipertanggung jawabkan;f. pembangunannya dilakukan atas dasar

pengupahan yang wajar dan bukan gotong-royong;

g. harus dapat dilaksanakan, direncanakan dan diawasi oleh tenaga staf dan tenaga tehnik yang ada di daerah;

h. pelaksanaannya tidak tergantung kepada proyek-proyek lain; dapat diselesaikan dalam satu tahun anggaran dan

i. proyek-proyek yang diprioritaskan harus serasi dengan proyekproyek lain, baik dengan proyek-proyek Daerah Tingkat II. Daerah Tingkat I

559

Page 35: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

maupun proyek-proyek sektoral yang ada di da-erah.Proyek-proyek yang dibangun dipersiapkan

sedemikian rupa oleh Daerah Tingkat Il untuk diajukan kepada Gubernur/Kepala Daerah Tingkat I untuk diteliti dan dinilai secara keseluruhannya.

Adapun besarnya bantuan dalam tahun anggaran 1975/76 seluruhnya adalah sebesar Rp. 59,072 milyard, dengan perincian sebagai berikut:

Page 36: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

a. Bantuan atas dasar Rp. 400,— per kapita Rp. 52.994,7

b. Perangsang kepada Daerah Tingkat II yangberhasil melampaui target IPEDA

Rp.

3.173,3 juta.c. Pembelian 282 mesin-gilas-jalan Rp

.2.625,0

juta.d. Pembinaan pada Tingkat Propinsi Rp.

175,0 juta.e. Pembelian kendaraan jeep untuk

petugas Rp.

104,0 juta.2. Pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan

Daerah Ting-kat II Tahun 1975/76Dari dana yang disediakan Program Bantuan

Pembangunan Daerah Tingkat II di luar mesin-gilas-jalan dan kendaraan/jeep, telah dipergunakan oleh Daerah-daerah Tingkat II untuk membangun 4.333 proyek yang perinciannya terdiri atas:a. proyek jalan sebanyak 2.002 proyek; dengan nilai

seluruhnya se- besar Rp. 30.243,8 juta.b. proyek jembatan sebanyak 853 proyek, dengan

nilai seluruhnya sebesar Rp. 8.141,5 juta.c. proyek pengairan sebanyak 666 proyek, dengan

nilai seluruhnya sebesar Rp. 9.176,1 juta.d. proyek lain sebanyak 812 proyek, dengan nilai

sebesar Rp. 8.606,6 juta.Di samping itu juga dibangun 74 buah proyek-

proyek baru sebagai tambahan dengan menggunakan sisa dana yang masih tersedia, se-sudah tender diadakan.

Berdasarkan laporan yang diterima dari daerah sampai dengan akhir Maret 1976, pembangunan proyek-proyek tersebut di atas telah berhasil diselesaikan sepenuhnya sebanyak 3.894 proyek, sedangkan sisanya sebesar 513 proyek lagi diperkirakan akan dapat diselesaikan dalam kwartal pertama tahun 1976/77. Adapun realisasi keuangan sampai dengan akhir bulan Maret 1976 dilaporkan telah meliputi Rp. 51.181,39 juta atau 91,12% dari biaya pembangunan proyekproyek itu seluruhnya. 560

Page 37: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Perincian realisasi fisik dan keuangan masingmasing Propinsi dapat dilihat pada Tabel XII – 8 dan XII – 9.

Page 38: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII - 8REALISASI PELAKSANAAN FISIK PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN

DAERAH TINGKAT II, 1975/76(Sampai dengan Maret 1976)

No. Daerah Tingkat IJ u m l a h Selesai

SeluruhnyaBelum Selesai

Persent

Proyek % Proyek % Proyek % Rata-rata

1. D.I. A c e h 152 100,0 133 87,5 19 12,50 93,82. Sumatera Utara 215 100,0 194 90,0 21 10,0 95,03. Sumatera Barat 182 100,0 140 76,9 42 23,1 88,54. R i a u 71 100,0 65 92,0 6 8,0 96,05. J a m b i 66 100,0 63 95,5 3 4,54 97,7,

6 Sumatera Selatan 106 100,0 83 78,3 23 22,7 89,77. Lam pun g 70 100,0 57 81,4 13 18,6 90,78. B e ng ku l u 24 100,0 21 88,0 3 12,0 94,09. Jawa Barat 780 100,0 700 89,7 80 10,3 94,9

10. D.K.I. Jakarta Raya 73 100,0 73 100,0

- 0,0 100,011. Jawa Tengah 710 100,0 613 86,3 97 13,7 93,212. D.I. Yogyakarta 88 100,0 68 77,3 20 22,7 88,713. Jawa Timur 751 100,0 683 90,9 68 9,1 95,414. Kalimantan Barat 107 100,0 68 63,6 39 36,4 81,815. Kalimantan

Tengah33 100,0 25 75,8 8 24,2 87,9

16. Kalimantan Selatan

92 100,0 79 91,0 13 9,0 95,5

17. Kalimantan Timur 39 100,0 28 71,8 11 28,2 91,9

18. Sulawesi Utara 77 100,0 75 97,4 2 2,6 98,7

19 Sulawesi Tengah 50 100,0 49 98,0 1 2,0 99,020. Sulawesi Selatan 273 100,0 266 97,0 7 3,0 98,521. Sulawesi Tenggara 35 100,0 26 74,0 9 26,0 87,022. B a l i 59 100,0 56 95,0 3 5,0 97,523. Nusa Tenggara

Barat130 100,0 118 90,8 12 9,2 95,4

24. Nusa Tenggara Timur

135 100,0 135 100,0

- 0,0 100,0

25. M a l u k u 73 100,0 62 84,9 11 15,1 92,526. Irian Jaya 16 100,0 14 87,5 2 12,5 93,8

I N D O N E S I A 4.407

100,0 3.894

88,4 513

11,7 94,2

561

Page 39: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 9

REALISASI PENGGUNAAN UANG PROGRAM BANTUAN PEMBANGUN-

AN DAERAH TINGKAT II 1975/76 SAMPAI BULAN MARET 1976

(dalam ribuan rupiah)

BantuanRealisasisebagai

No. Daerah Tingkat I yang Realisas terhadapdisediaka jumlah

bantuan

1. D.I. Aceh 943.913 845.549 89.582. Sumatera Utara 3.173.70

63.011.6

9794.90

3. Sumatera Barat 1.314.196

1.108.051

84.314. Riau 754.775 712.476 94.405. Jambi 472.052 436.367 92.446. Sumatera Selatan 1.605.01

81.432.9

2589.28

7. L a m p u n g 1.283.219

1.111.754

86.648. Bengkulu 250.603 234.805 93.709. Jawa Barat 10.186.8

109.377.1

1592.05

10.DKI. Jakarta 2.171.502

2.063.669

95.0311. Jawa Tengah 10.284.0

059.123.7

2788.72

12. D.I. Yogyakarta 1.159.729

1.069.992

92.2413. Jawa Timur 12.120.5

7511.018.

77890.91

14. Kalimantan Barat 925.643 754.264 81.4915. Kalimantan Tengah 330.276 292.946 88.7016. Kalimantan Selatan 772.963 726.663 94.0117. Kalimantan Timur 426.233 359.453 84.3318. Sulawesi Utara 2.397,00

3711.244 88:67

19. Sulawesi Tengah 463.600 431.654 93.1120. Sulawesi Selatan 802,090 2.332.5

0897.31

21. Sulawesi Tenggara 344.272 283.804 82.4422. B a l i 978.3.12 951.243 97.2323. Nusa Tenggara Barat 1.026.38

6987.026 96.17

24. Nusa Tenggara Timur 1.067.604

1.030.855

96.5425. Maluku 504.160 456.483 90.5426. Irian Jaya 409.335 316.343 77.28

Page 40: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Jumlah: 56.167.980

51.181.391

91.12

562

Page 41: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII — 10PERINCIAN JUMLAH PROYEK TIAP-TIAP PROPINSI

PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DAERAH TINGKAT II 1975/76

Pe laks anaan Fis ik

No. Daerah Tingkat 1 J a l a n J e m b a t a n

I r i gas i Lain-lain*)

Jumlah Proyek

Proyek

Km. Proyek

m Proyek

Ha ProyekSeluruh

nya

1. D.I . A c e h 73 188 28 979 20 5.160 31 1522. Sumatera Utara 131 345 20 667 36 11.005 28 2153. Sumatera Barat 126 412 25 386 13 250 12 1764. R i a u 38 59 14 891 9 1.890 10 715. J a m b i 31 209 22 411 4 295 9 666. Sumatera Selatan 44 261 21 617 7 600 33 105 (+1)7. Lampung 25 95 17 294 13 7.735 14 69(+1)8. Beng ku lu 11 80 5 211 2 450 6 249. Jawa Barat 323 1.004 18

12.098 84 24.768 16

6754(+26)

10. D.K.I. Jakarta 37 36 — 105 — — 36 7311. Java Tengah 325 1.045 17

73.914 104 12.326 10

0706 (+4)

12. D.I. Yogyakarta 35 119 4 154 26 2.976 20 85 (+3)

13. Jaws Timur 302 873 129

1.942 195 59.582 124

750(+1)14. Kalimantan Baran 33 79 10 1.006 28 t 9 80 (+27)15. Kalimantan length 10 56 4 219 11 480 8 3316. Kalimantan Selatan 53 196 9 1.721 7 t 20 89 (+3)

17. Kalimantan Timur 26 29 4 167 —.

100 8 38 (+1)18. Sulawesi Utara 37 106 18 225 10 2.900 12 7719. Sulawesi Tengah 26 . 84 16 174 1 t 7 50

20. Sulawesi Selatan 140 361 60 809 18 t 55 27321. Sulawesi Tenggara 24 63 6 135 — t 5 3522. B a l i 44 160

127 6 361 8 59

23. Nusa Tenggara Barat

35 85 " 18 336 40 26.040 37 13024. Nusa Tenggara

Timur30 64 32 386 31 t 41 134 (+1)

25. M a I u k u 35 64 27 992 I t 10 7326. Irian Jaya 8 _ 5 t — — 3 16

Seluruh Indonesia 2.002

6.07.3 853

18.866

666 156.918 812

4.333 (+74)**)

*) Proyek lain = pasar riool, penghijauan pencegahan banjir. pelabuhan sungai, radon bis, duiker, dan lain-lain

**) Proyek-proyek tambahan yang dibiayai dari dana yang masih tersedia sesudah tender. t = tidak ada data.

56

Page 42: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Selanjutnya, pada Tabel XII – 10 dapat dilihat gambaran hasil fisik yang dapat dicapai dalam pelaksanaan tahun 1975/76 di masing-masing Propinsi. Pada tabel tersebut terlihat bahwa telah dapat diperbaiki dan dibangun jalan sepanjang 6.073 km., jembatan 18.866 m., areal pertanian seluas 156.918 ha. dan pembangunan proyek-proyek lainnya berupa pembangunan dan perbaikan pasar, riool, penghijauan, pencegahan banjir, pelabuhan sungai, stasion bus, duiker dan lain-lain sebanyak 812 buah.

Dari hasil panjang jalan-jalan yang telah dapat diperbaiki sejak tahun 1970/71 sampai dengan 1975/76 ini maka dengan demikian Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II telah berhasil memenuhi 53,0% dari kebutuhan seluruhnya yaitu 55.000 km. jalan Daerah Tingkat II yang memerlukan perbaikan.

TABEL XII — 11HASIL FISIK PELAKSANAAN PROYEK-PROYEK

PEMBANGUNANDAERAH TINGKAT II, SAMPAI DENGAN TAHUN 1975/76

Jenis Proyek Satuan SelamaRepelita I

1974/75 1975/76

Jumlah

1. Jalan km 16.203 6.848 6.073 29.1242. Jembatan m 67.243 22.037 18.86 108.143. Pengairan ha 385.138 28.243 156.9 570.294. Lain-lain proye

k1.703 637 800 3.140

Dengan lebih lancarnya kegiatan perekonomian dan sosial masyarakat yang diakibatkan tersedianya prasarana perhubungan dan produksi dapat dikemukakan bahwa telah pula terjadi peningkatan pendapatan para petani yang tersebar di seluruh tanah air. Peningkatan pendapatan ini akan meningkatkan pula kemampuan petani untuk melunasi kewajiban mereka untuk membayar pajak. 564

Page 43: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Dengan demikian kemampuan daerah di dalam menyediakan dana pembangunan yang akan dipergunakan kembali untuk masyarakat sendiri akan meningkat pula. Meningkatnya kemampuan masyarakat terutama para petani ini dapat terlihat pada hasil penerimaan Iuran Pembangunan Daerah (IPEDA). Tabel XII-12 di bawah ini menunjukkan perkembangan penerimaan IPEDA sejak tahun 1972/73 — 1975/76.

Page 44: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII — 12PERBANDINGAN ANTARA SASARAN DAN REALISASI

PENERIMAAN IPEDA, 1972/73 — 1975/76(dalam jutaan rupiah)

Tahun Sasaran Realisasi

1972/73 10.000 11.9061973/74 12.000 15.1421974/75 24.200 29.0111975/76 25.983 28.816

Dengan keberhasilan Daerah Tingkat II di dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan dengan demikian meningkatkan pula penerimaan daerah, maka sejak tahun 1972/73 kepada Daerahdaerah Tingkat II yang telah berhasil melampaui target penerimaan IPEDA yang ditetapkan sebelumnya diberikan bantuan perangsang. Jumlah Daerah-daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang ini selanjutnya menunjukkan angka pertambahan yang terus-menerus. Pada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun sebelumnya berturut-turut tahun 1972/73, 1973/74, dan 197 .1/75 adalah ma- sing-masing 131 Daerah Tingkat II atau 46,5%, 184 Daerah Tingkat II atau 65,3% dan 197 Daerah Tingkat II atau 69,9%. Perincian jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang menu- rut masing-masing Propinsi dapat dilihat pada Tabel XII-13.

Dengan pembangunan proyek-proyek secara padat-karya di dalam pelaksanaan Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II ini maka kesempatan Kerja yang telah tercipta selama pembangunan

Page 45: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

proyek-proyek tersebut telah membantu mengatasi masalah pengang-guran yang ada di daerah-daerah, sedangkan hasil pembangunannya sendiri berupa prasarana perekonomian yang dibutuhkan oleh ma -

syarakat sudah pasti akan memperluas lapangan kerja yang ada bagi masyarakat di pedesaan.

565

Page 46: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 13JUMLAH DAERAH TINGKAT II YANG MENDAPAT INSENTIP IPEDA

1972/73 – 1975/76

566

Page 47: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

E. BANTUAN PEMBANGUNAN DESA

1. Pendahuluan

Maksud dari program pembangunan pedesaan ialah untuk membantu dan mendorong masyarakat desa membangun bermacam-macam fasilitas pedesaan yang diperlukan. Dengan demikian maka bagian besar masyarakat Indonesia yang bermukim di daerah pedesaan se- cara langsung mendapat perhatian dan dilibatkan untuk berpartisipasi dalam pembangunan.

Kebijaksanaan pembangunan pedesaan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat pedesaan. Pembangunan pedesaan dan pembangunan di bidang pertanian mempunyai kaitan yang erat satu sama lain. Hal ini tercermin dalam usaha pembinaan Unit-unit Desa yang merupakan suatu kesatuan ekonomi pertanian yang wilayahnya meliputi areal persawahan seluas antara 600 sampai 1.000 Ha. Penyuluhan pertanian, perkreditan, penyaluran saran produksi, pengolahan serta pemasaran hasil adalah fungsifungsi yang dilaksanakan oleh Unit-unit Desa.

Kebijaksanaan tersebut tadi didukung oleh adanya program bantuan desa yang pada dasarnya memanfaatkan potensi kegotong-royongan yang terdapat di masyarakat pedesaan. Program bantuan desa tersebut tidak hanya ditujukan kepada proyek-proyek peningkatan produksi saja akan tetapi ditujukan juga untuk proyek sosial dan usaha perbaikan kemampuan organisasi pemerintahan desa. Di samping itu program bantuan kepada desa juga dibarengi dengan usaha pemupukan dana dan swadaya masyarakat yang bersifat produktif.

Selain itu hal-hal lain yang terus dapat dikembangkan dalam rangka pembangunan adalah

Page 48: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

semangat gotong-royong, musyawarah dan semangat kekeluargaan.

Dengan pembangunan hal-hal tersebut di atas, diharapkan dapat diletakkan landasan yang kuat bagi masyarakat pedesaan untuk berkembang atas kekuatan sendiri, sedangkan peranan pemerintah ada-

567

Page 49: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

lah memberikan bimbingan, pengarahan, pengawasan serta bantuan lainnya untuk meningkatkan swadaya berdasarkan semangat gotongroyong, untuk selanjutnya dapat berkembang sendiri sesuai dengan tingkat perkembangan desa dari Desa Swadaya ke Desa Swakarya dan Desa Swasembada.

Program pelaksanaan pembangunan pedesaan dalam Repelita II antara lain meliputi :a. penelitian tentang potensi pedesaan,

penerangan teknologi sederhana dan masalah pedesaan lainnya.

b. memberikan bantuan pembangunan kepada desa untuk menggerakkan swadaya gotong-royong masyarakat desa yang merupakan kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan dalam Repe-lita I.

c. mengembangkan Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) sebagai suatu sistim pengembangan yang meliputi bidang-bidang pe-rencanaan, penelitian, penyusunan data desa, pengendalian dan koordinasi pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat. Untuk melaksanakan tugas tersebut UDKP diperlengkapi dengan tenaga yang cakap.

d. meningkatkan pembinaan dan efektivitas lembaga masyarakat desa di dalam wadah Lembaga Sosial Desa (LSD) untuk menggerakkan dan meningkatkan swadaya gotong-royong serta partisipasi masyarakat.

e. melaksanakan pemukiman baru (resettlement desa) atau transmigrasi lokal di tempat yang lebih cocok untuk meningkatkan taraf hidup penduduk.

568

Page 50: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

2. Pelaksanaan Pembangunan Pedesaan

Tahun 1975/76 a. Program Bantuan

Pembangunan Desa

Bantuan Pembangunan Desa yang merupakan program lanjutan Repelita I, pada pokoknya bertujuan untuk mendorong dan meng-

Page 51: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

gerakkan usaha-usaha swadaya gotong-royong masyarakat dalam mem- bangun desanya. Penggunaan dana bantuan tersebut ialah untuk pengadaan bahan-bahan pembangunan yang sukar didapat dan atau tidak tersedia di desa dalam rangka membantu peningkatan usahausaha swadaya gotong-royong masyarakat desa yang diarahkan ke- pada peningkatan dan pengembangan sosial ekonomi dan sosial bu-daya di daerah pedesaan. Secara khusus diarahkan dalam rangka pembangunan prasarana-prasarana desa yang meliputi prasarana produksi desa, prasarana perhubungan desa, prasarana pemasaran desa dan prasarana sosial desa.

Dalam tahun 1975/76, besarnya bantuan tiap desa ditingkatkan dari Rp. 200.000, tiap desa pada tahun 1974/75, men- jadi Rp. 300.000,— per desa. Jumlah seluruh bantuan meliputi Rp. 15.929.000.000,.— yang terbagi atas bantuan dengan perhitungan Rp. 300.000,— per desa sebesar Rp. 13.590.000.000,— dan Bantuan Keserasian Rp. 2.339.000.000, Penyaluran bantuan ke desa-desa yang dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia dan khusus untuk Propinsi Daerah Tingkat I Irian Jaya oleh Bank Ekspor Impor Indonesia, menurut laporan keadaan tanggal 30 April 1976, dari jumlah penyediaan bantuan sebesar Rp. 15.929.000.000,—

telah disalurkan Rp. 15.571.017.970,— atau sebesar 97,8%. Sisa yang belum disalurkan adalah sebesar Rp. 357.982.030,— (2,2%). Dari jumlah bantuan yang telah disalurkan sebesar tersebut di atas yaitu Rp. 15.571.017.970,— sampai dengan akhir bulan Mei 1976, telah dilaporkan penggunaannya mencapai sebesar Rp. 10.719.954.168,—(67,3%), sedangkan sisa bantuan yang belum dilaporkan sebesar Rp. 5.209.045.832, (32,7%). Dari jumlah bantuan yang telah dilaporkan tersebut. telah dihasilkan proyek-proyek prasarana desa sebanyak 39.401 buah yang

569

Page 52: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

terdiri atas prasarana produksi desa sebanyak 10.050 (25%), prasarana perhubungan desa sebanyak 14.869 buah (38%), prasarana pemasaran desa sebanyak 1990 buah (5%) dan prasarana sosial desa sebanyak 12.492 buah proyek (32%). Nilai investasi proyek-proyek tersebut meliputi Rp. 23.463.865.318,—. Jumlah sebesar Rp. 23.463.865318,— tersebut terdiri atas Bantuan Pemerintah Pusat sebesar Rp. 10.719.954.168,— Swadaya Masya-

Page 53: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

rakat sebesar Rp. 12.519.381.742,— dan Bantuan Pemerintah Daerah Rp. 224.529.508,—. Dalam Tabel XII—14 dapat dilihat perbandingan pelaksanaan Bantuan Pembangunan Desa tahun 1974/75 dan tahun 1975/76. Dari tabel tersebut terlihat bahwa sampai dengan laporan bulan Mai 1976, jumlah bantuan yang sudah dilaporkan penggunaannya baru mencapai 99,14% untuk tahun 1974/75 dan 67,3% untuk tahun 1975/76. Hal ini disebabkan karena proyekproyek Bantuan Desa tersebut baru dilaksanakan setelah bantuan tersebut diterima oleh desa masing-masing. Perincian mengenai besarnya bantuan dan swadaya masyarakat serta jenis proyek bagi tiap propinsi tahun 1975/76, terlihat pada Tabel XII — 15, XII — 16, XII — 17.b. Unit Daerah Kerja Pembangunan (UDKP) dan Tata Desa

Unit Daerah Kerja Pembangunan merupakan suatu sistim untuk mempercepat tercapainya Desa Swasembada dengan memprioritaskan pengembangan desa-desa dalam suatu wilayah kecamatan secara komprehensif dan terkoordinir. Camat adalah kepala wilayah yang mengelola administrasi pemerintahan, pembangunan dan pembinaan masyarakat. Dalam pelaksanaan dan pembinaan serta pengembangan UDKP diadakan lokarya di tingkat pusat, tingkat I, tingkat II dan kecamatan. Di tingkat pusat ini berbentuk sebagai Rapat Koordinasi Horizontal yang dihadiri oleh 14 Departemen dan 7 Lembaga bukan Departemen yang diadakan tiap-tiap bulan.

Dalam lokakarya tersebut diperoleh pengertian bersama yang lebih mantap dalam pelaksanaan kebijaksanaan pembangunan desa baik mengenai sasaran maupun mekanismenya. Di samping itu dalam lokakarya ini diperoleh konsensus bersama antara berbagai instansi/ jawatan serta masyarakat tentang dasar-dasar penentuan lokasi dan pelaksanaan UDKP Yang ikut dalam lokakarya ini ialah unsur-unsur MUSPIDA, DPRD, BAPPEDA/BAPEMKA/Musyawarah Desa, Kepala-kepala Dinas/Jawatan tingkat Kabupaten/Kotamadya, Wedana, Camat, Kepala Desa dan pemuka-pemuka

Page 54: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

desa.Atas dasar hasil-hasil lokakarya tersebut

disusunlah suatu rencana dan program pengembangan desa dalam suatu wilayah keca-matan. Penyusunan rencana dan pengembangan desa tersebut dida-

570

Page 55: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

1. Bantuan 11.400 15.929a. Bantuan langsung 9.060 13.590b. Keserasian 2.340 2.339

2. Penyalurana. Telah di SKO-kan 11.400 (100%) 15.92

9(100%)

b. Telah dilaporkan peng-gunaannya 11.303 (99,1%) 10.72

0(67,3%)

c. S i s a 97 (0,9%) 5.209(32,7%)

3. Jumlah Investasi 25.727 (100%) 23.464

(100%)

Bantuan yang dilaporkanpenggunaannya 11.303 (44,0%) 10.72

0(45,7%)

Tambahan dari :a. Pemerintah Daerah 279(1,0%) 225 ( 0,9%)b. Swadaya Masyarakat 14.145 (55,0%) 12.51

9(53,4%)

4. Jumlah Proyek 59.212 (100%) 39.40 (100%)Terdiri atas :a. Prasarana produksi 16.935 ( 29%) 10.05

0( 25%)

b. Prasarana perhubungan 23.833 ( 40%) 14.869

( 38%)c. Prasarana pemasaran 4.063 ( 7%) 1.990( 5%)d. Prasarana sosial 14.381 ( 24%) 12.49

2( 32%)

571

TABEL XII - 1 4

REALISASI BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1974/75—1975/76(juta rupiah)

1974/75

Page 56: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun
Page 57: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 15PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1975/76

PENGGUNAAN BANTUAN YANG TELAH DILAPORKAN(Keadaan Bulan Mei 1976)

(dalam ribuan rupiah)

572

Page 58: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII 16PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1975/76

SUMBER PEMBIAYAAN(Keadaan Bulan Mel 1976)

(dalam ribuan rupiah)

N P R 0 P I N S I BantuanPemerinta

Bantuan Swadaya J u m l a h

Pusat Daerah Masyarakat

1. D.I. A c e h 294.840 - 213.490 508.3302. Sumatera Utara 1.120.0

003.600 797.231 1.920.83

3. Sumatera Barat 307.000 3.030 319.422 629.4524. Riau 207.800 - 132.532 340.3325. J a m b i 212.000 31.025 101.859 344.8846. Sumatera Selatan 504.000 2.100 185.283 691.3837. B e n g k u I u 142.500 - 117.461 259.9618. L a m p u n g 372.000 750 519.203 891.9539. D.K.I. Jakarta 198.000 - 507.743 705.743

10 Jawa Barat 2.210.000

109.699 2.937.659

5.257.35811. Jawa Tengah 930.016 3.858 1309.524 2.243.39812 D.I. Yogyakarta 153.250 18.282 114.860 286.392

Jawa Timur 1.116.738

11.792 1.289.089

2.417.61914. Kalimantan Barat 546:50

0- 355.345 901.845

15. Kalimantan 131.700 - 50.293 181.99316. Kalimantan

Selatan2.100 - 2.575 4.675

17.. Kalimantan Timur 156.902 - 138.437 295.33918. Sulawesi Utara 350.250 2.275 771.833 1.124.35

819. Sulawesi Tengah 265.060 3.000 456.761 724.82120. Sulawesi Selatan 420.432 32.944 386.725 840.10121. Sulawesi 166.350 - 179.588 345.93822. B a l i 168.000 700 268.203 436.90323. Nusa Tenggara

Barat63.302 25 68.626 131.953

24. Nusa Tenggara Timur

340.899 750 461.842 803.49125. M a I u k u 282.300 400 750.067 1.032.76

726. Irian Jaya 58.015 300 83.730 142.045

Jumlah : 10.719.954

224.530 12.519.381

23.463.865

Page 59: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 17PROGRAM BANTUAN PEMBANGUNAN DESA, 1975/76

HASIL FISIK PROYEK(Keadilan Bulan Mei 1976)

(dalam ribuan rupiah)

574

Page 60: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

hului dengan penyediaan data dan informasi yang lengkap serta susunan tata-desanya di mana semua instansi dan masyarakat turut berpartisipasi di dalamnya. Untuk tahun anggaran 1975/76 telah disediakan anggaran sebesar Rp. 155 juta untuk keperluan biaya operasionil UDKP di pusat dan di daerah dan telah ditetapkan 200 lokasi UDKP di 26 propinsi. Sampai dengan awal tahun ke-III Pelita II telah dilaksanakan lokakarya UDKP pada 10 propinsi, dan 116 diskusi pada tingkat kecamatan. Dalam rangka susunan Tata Desa telah dilaksanakan pemetaan tata desa pada 200 kecamatan UDKP dan aplikasi Tata Desa telah pula dilaksanakan yang diikuti oleh 730 orang petugas Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) kecamatan.

c. Pembinaan Lembaga Sosial Desa (LSD)Salah satu program dalam pembangunan

pedesaan ialah pengembangan Lembaga Sosial Desa (LSD). Dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan telah dilaksanakan pembinaan LSD. LSD tersebut dimaksudkan berfungsi sebagai wadah untuk membantu Pemerintah dalam meningkatkan dan meratakan pelayanan terhadap masyarakat. Pada tahun 1975/76 jumlah LSD adalah 51.042 buah dan sesuai dengan klasifikasinya maka dapat dibagi seperti berikut. LSD Aktif 9.049 buah (19,4%), LSD Berkembang 19.272 buah (37,7%) dan LSD Pasif 21.921 buah (42,9%). Dalam tahun 1975/76 telah dilakukan berbagai usaha antara lain sebagai berikut:a. Usaha untuk memantapkan pelaksanaan

kebijaksanaan dalam rangka pembinaan dan pengembangan LSD secara terus menerus.

575

Page 61: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

b. Usaha untuk menumbuhkan LSD di setiap desa di seluruh wilayah Indonesia serta melakukan inventarisasi baik kwantitas maupun kwalitas LSD sesuai dengan perkembangan desa yang ber-sangkutan.

c. Usaha untuk mengadakan penyuluhan untuk mempercepat proses perubahan rasa tanggung jawab masyarakat dengan maksud agar mereka itu berorientasi kepada pembangunan di segala bidang desa.

Page 62: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

d. Usaha untuk melakukan konsolidasi dalam hal organisasi dan kepengurusannya serta penyelenggaraan musyawarah LSD.Dalam rangka meningkatkan mutu serta aktivitas

para pengurus LSD dan pembinaannya telah diselenggarakan kursus-kursus/latihanlatihan tersebut yang dilaksanakan di pusat latihan LSD dan pusat latihan PMD (Pembangunan Masyarakat Desa). Kursus-kursus/latih- an-latihan tersebut merupakan suatu metode guna mendapatkan kader-kader dalam pembinaan dan perkembangan LSD. Untuk membantu kegiatan-kegiatan LSD disediakan pula peralatan. Dalam hal ini juga diusahakan untuk menumbuhkan LSD binaan sebagai tindak lanjut dari pelaksanaan penyelenggaraan kursus-kursus/latihan-latihan ter-sebut. Sedangkan yang dimaksud dengan LSD binaan adalah LSD yang digarap secara khusus oleh para petugas pembinaan LSD yang telah memperoleh latihan di tingkat propinsi. Di samping itu diadakan musyawarah LSD yang merupakan musyawarah para pengurus LSD yang dibina dan dibimbing oleh Pemerintah. Maksudnya ialah agar menambah bekal pengetahuan dan ketrampilan serta kegairahan ma-syarakat untuk menggerakkan pembangunan di desanya sendiri. Musyawarah LSD ini juga dimaksudkan agar terdapat kemantapan dalam pengorganisasian, administrasi perencanaan, kepemimpinan ke arah usaha-usaha pembangunan dengan cara saling tukar-menukar pengalaman dan pengetahuan disertai dengan kesamaan pandangan, bahasa dan tindakan dalam pelaksanaan.

Dalam rangka meningkatkan usaha serta kegiatan LSD diusahakan pula pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang merupa- kan bagian dari LSD. Untuk hal ini telah diberikan peralatan seperti mesin jahit, lampu petromax, alat-alat olah raga, alat-alat

Page 63: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

tukang cukur, alat-alat pertukangan dan lain-lain yang disalurkan lewat PTC (Provincial Training Center) yang baru diselenggarakan di beberapa propinsi. Hasil-hasil yang dicapai dari peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat antara lain adalah sebagai berikut:

a. Pusat Latihan LSD di tahun 1974/75 telah dapat menghasilkan kader sebanyak 4.676 orang, sedangkan pada tahun 1975/76

telah dilatih 3.440 orang di 86 lokasi.576

Page 64: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

b. Pusat Latihan PMD di tahun 1974/75 telah dapat melatih sebanyak 2.031 orang dan di tahun 1975/76 sebanyak 3.198 orang.

c. Sebanyak 14.948 orang telah dilatih di Pusat Kesejahteraan Keluarga (PKK) di 20 propinsi.

d. Pemukiman Baru Desa (Resettlement Desa)Pada saat sekarang ini masih terdapat kira-kira

80.000 KK masyarakat pra desa yang tersebar di 1.721 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka ini hidup terpencar-pencar dan berpindah-pindah. Untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan mereka, maka penduduk yang hidup terpencar-pencar dan berpindah-pindah ini ditempatkan di pemukiman baru yang lebih cocok bagi mereka. De -

ngan penyelenggaraan dan pelaksanaan pemukiman baru (resettlement desa) seperti tersebut di atas maka sampai dengan tahun kedua Repelita II telah berhasil dimukimkan 3.636 KK yang tersebar di 38 lokasi di 15 propinsi/daerah tingkat I. Propinsi-propinsi tersebut adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Irian Jaya. Untuk persiapan pelaksanaan pemukiman baru tahun 1976/77 telah dilakukan penelitian resettlement desa di 6 lokasi di propinsi-propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

e. Pemugaran Perumahan dan Lingkungan Desa

Pemugaran perumahan desa merupakan suatu usaha untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat desa. Pembinaan pemugaran perumahan dan

577

Page 65: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

lingkungan desa merupakan salah satu kegiatan dari pembangunan desa yang perlu dikembangkan terus-menerus untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, produktivitas kerja dan stabilitas sosial. Pada dasarnya pemugaran perumahan dan lingkungan desa diselenggarakan secara koordinasi antara Direktorat Jenderal Pembangunan Masyarakat Desa (Departemen Dalam Negeri), Direktorat Jenderal Cipta Karya (Departemen PUTL), Direktorat Jenderal Bina

Page 66: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Karya (Departemen Sosial) dan Direktorat Jenderal P3M (Departemen Kesehatan). Lokasi-lokasi pemugaran perumahan dan lingkungan desa diutamakan di UDKP dan disesuaikan dengan type-type desa yaitu desa swadaya atau desa swakarya atau desa swasembada. Pelaksanaan pemugaran perumahan dan lingkungan desa dilaksanakan secara bertahap. Tahap pertama ialah tahap persiapan di mana dilakukan penelitian guna memperoleh data sebagai bahan untuk me-nyusun rencana dan program yang dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh Departemen Dalam Negeri. Tahap kedua ialah memberikan penerangan dengan maksud untuk menggugah perhatian serta mena- namkan pengertian dan kesadaran kepada masyarakat mengenai pentingnya pemugaran perumahan dan lingkungan desa yang dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh Departemen Sosial. Tahap ketiga adalah memberikan penyuluhan yaitu dengan mengadakan pameran dan demonstrasi, menyelenggarakan kursus-kursus dan latihan-latihan kerja, dan membangun rumah-rumah contoh yang dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh Departemen PUTL. Tahap keempat (terakhir) adalah tahap pembinaan di mana dilakukan bimbingan dan perang- sang yang di dalam pelaksanaannya dikoordinir oleh Departemen Dalam Negeri. Sampai saat ini proyek-proyek perintis mengenai pemugaran perumahan dan lingkungan desa baru dapat dikembangkan di 13 lokasi (desa) yang meliputi propinsi-propinsi Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur dan Bali.f. Perlombaan Desa

Salah satu usaha untuk mendorong pengembangan desa-desa menuju desa swasembada ialah dengan mengadakan perlombaan desa yaitu dengan meneliti serta menilai hasil-hasil

Page 67: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

pembangunan desa secara menyeluruh dalam jangka waktu satu tahun. Orientasi perlombaan desa lebih dititik-beratkan kepada prestasi tertinggi dari pelak-sanaan pembangunan desa dalam jangka waktu satu tahun dan bukan kepada mencari desa-desa terbaik tetapi statis pembangunan desanya. Penelitian didasarkan penelitian mengenai potensi desa dan bagaimana perkembangannya. Juara perlombaan desa untuk tahun 1975/76 terdiri dari juara t, it dan III tingkat Kabupaten/Kotamadya Daerah

578

Page 68: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Tingkat II yang pengikut seluruhnya berjumlah 822 buah desa sedangkan juara I, 11 dan III tingkat Propinsi Daerah Tingkat I berjumlah 75 buah desa (tidak termasuk Irian Jaya). Dalam periode.1975/76 terdapat 25 kepala desa yang desanya menjadi juara pertama dalam perlombaan desa tingkat propinsi di seluruh Indonesia (kecuali Irian Jaya) yang diundang ke Jakarta untuk menerima secara langsung pia-gam penghargaan dan hadiah dari Presiden RI. Di samping menerima piagam penghargaan dan hadiah serta menghadiri upacara kenegaraan dalam rangka peringatan 17 Agustus 1975 para kepala desa tersebut diberi kesempatan untuk wisata karya ke propinsi daerah tingkat I Jawa Timur. Mereka mendapat kesempatan untuk melihat dari dekat hasil pelaksanaan pengembangan desa dan mengunjungi desa juara pertama Perlombaan Desa tahun 1975.F. PEMBINAAN TATA RUANG

1. PendahuluanPembinaan tata-ruang dimaksudkan untuk

mengatur dan mengarahkan tertib pembangunan, terutama bagi lingkungan pemukiman serta menyusun penggunaan tanah yang serasi dalam usaha menjamin kelangsungan dan kelestarian lingkungan hidup.

Kegiatan dalam Repelita II ini merupakan lanjutan dari kegiatan yang telah dirintis dalam Repelita I dan meliputi tataguna tanah, tatakota dan tata daerah serta tata agraria.

2. Pelaksanaan Program Tata Guna Tanah tahun 1975/76Kegiatan pokok tata guna tanah adalah pemetaan

penggunaan tanah, kemampuan tanah, analisa tanah dan peta khusus lain. Melalui peta-peta yang dibuat ini, dirumuskan pola penggunaan tanah nasional, regional dan lokal, antara lain meliputi kemungkinan penentuan lokasi pembangunan sektor-sektor pertanian, industri, transmigrasi, pemukiman, dan kegiatan-kegiatan lain yang berhubungan dengan penggunaan tanah.

Dengan demikian peta-peta ini diperlukan

Page 69: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

sebagai dasar dalam pembinaan penggunaan dan pemanfaatan tanah secara optimal dan dalam usaha menjamin kelangsungan dan kelestarian lingkungan, baik masa kini maupun mesa yang akan datang.

579

Page 70: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Dalam tahun 1973/74 telah diselesaikan pemetaan tanah seluas 238.225 km2, penggunaan tanah kota di 51 kota dan kemampuan tanah 82.930 km2 yang tersebar diberbagai daerah. Kemudian dalam tahun 1974/75 diselesaikan lagi pemetaan penggunaan tanah 147.390 km2, penggunaan tanah kota di 20 kota, dan kemampuan tanah 75.855 km2.

Kegiatan pemetaan dalam rangka tata guna tanah masih diteruskan dalam tahun 1975/76. Selama tahun itu telah dapat diselesaikan pemetaan penggunaan tanah 85.480 km2 (Tabel XII – 18), penggunaan tanah kota di 23 kota (Tabel XII – 19), dan kemampuan tanah 123.175 km2 (Tabel XII – 20) yang tersebar di berbagai daerah.

3. Pelaksanaan Program Tata Kota dan Daerah tahun 1975/76

Program ini ditujukan untuk meletakkan landasan bagi terselenggaranya tertib pembangunan tata ruang fisik kota dan daerah. Hal ini penting untuk lebih mengarahkan perkembangan dan pertumbuhan kota-kota dan daerah-daerah di masa datang kepada terselenggaranya tata lingkungan hidup manusia yang lebih sempurna dalam suatu kebijaksanaan tata ruang yang menyeluruh:

Kegiatan-kegiatan dalam Repelita I diarahkan untuk menggalakkan kemampuan daerah dalam melaksanakan tugas pengaturan dan pembinaan tata ruang fisik kota dan daerahnya masing-masing. Antara lain telah diusahakan pembentukan dan pembinaan aparat tehnis di daerah-daerah, pengadaan sarana-sarana penunjang dalam bentuk landasan hukum, pusat latihan, pusat dokumentasi dan penyuluhan, pe nyusunan standard/norma-norma perencanaan dan aspek-aspek lain yang diperlukan untuk pelaksanaan suatu rencana.

Dalam Repelita II usaha-usaha lebih banyak diarahkan kepada langkah-langkah untuk 580

Page 71: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

memberikan bimbingan tehnis dalam pembuatan perencanaan tata kota yang menggariskan suatu pola perkembangan kota-kota di Indonesia berdasarkan suatu jaringan pusat-pusat pertumbuhan menurut regionalisasi wilayah.

Kegiatan-kegiatan yang telah dirintis dalam Repelita I, terus dilanjutkan dan akan dikembangkan terutama pelaksanaan studi pengembangan regional, studi pengembangan kota dan studi perencanaan sosial untuk pengembangan kota dan daerah.

Page 72: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII - 1 8

REALISASI PEMETAAN PENGGUNAAN TANAHDALAM KM2, 1973/74-1975/76.

Nomor Lokasi 1973/74 1974/75 1975/76

1. P u s a t - - -2. Jawa Barat - 720 -3. Jawa Tengah - 3.040 7.0404. D.I. Yogyakarta _ 660 1.0405. Jawa Timur - - -6 D.I. Aceh 4.550 3.575 -7. Sumatra Utara 2.275 - 3.8408. Sumatra Barat 2.600 1.200 5.2009. J a m b i. 23.400 13.000 11.700

10. R i a u 5.200 15.275 13.00011. Sumatra Selatan 2.925 1.300 -12. Lampung 2.600 - 2.16013. Bengkulu 2.600 18.200 10.40014. Kalimantan Barat 975 2.600 3.90015. Kalimantan Selatan 10.400 6.175 3.76016. Kalimantan Tengah 5.200 2.600 88017. Kalimantan Timur 5.200 15.600 -18. Sulawesi Utara - - 2.56019. Sulawesi Tengah 5.200 24.700 72020. Sulawesi Selatan 13.000 325 1.28021. Sulawesi Tenggara 5200 36.400 56022. M a l u k u 143.000 1.300 -23. Bali - - 1.30024. Nusa Tenggara Barat 3.900 160 24025. Nusa Tenggara Timur - - 1.30026. Irian Jaya - - 15.600

J u m l a h 238.225 147.390 85.480

581

Page 73: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 19REALISASI PEMETAAN PENGGUNAAN TANAH KOTA DALAM

LEMBARAN PETA 1973/74 – 1975/76

582

Page 74: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 20REALISASI PEMETAAN KEMAMPUAN TANAH, 1973/74 – 1974/75

(dalam Km2)

583

Page 75: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Studi pengembangan regional seperti yang telah dimulai sejak 1973. untuk daerah. Sumatera bagian selatan (Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu dan Lampung), dalam tahun 1974/75 dan 1975/76 diperluas hingga mencakup beberapa daerah. Studi daerah-daerah tersebut antara lain adalah studi pengembangan regional Sumatera bagian utara (Propinsi DI Aceh, Sumatera Utara dan Riau), yang tahap pertamanya sudah diselesaikan. Studi pengembangan regional Indonesia bagian timur (Propinsi Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timer dan Maluku), laporan akhir (final report) di-harapkan selesai permulaan tahun 1977. Studi pengembangan regional Jawa (Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta), tahap persiapan telah diselesaikan. Studi pengembangan regional Sulawesi (Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Utara) sudah mulai dilaksanakan.

Untuk rencana-rencana khusus telah diadakan pula studi mengenai pengembangan wilayah Jabotabek (Jakarta, Bogor, Tanggerang dan Bekasi) dan studi pengembangan Wilayah Pasaman Barat (Propinsi Sumatera Barat) yang tahap pertamanya telah pula diselesaikan.

Melalui studi-studi ini diharapkan akan ditemukan suatu metode dan tehnik perencanaan tata daerah yang dapat diterapkan di Indonesia. Hasil dart pada studi tersebut di etas akan merupakan suatu pendekatan pembangunan regional yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan disempurnakan sehingga mendapatkan suatu pola pengembangan regional yang sesuai dengan keadaan di Indonesia.

Kegiatan studi pengembangan kota dititik beratkan kepada usaha penyusunan rencana induk dan rencana garis besar beberapa kota. Dalam tahun 197576 telah dapat diselesaikan rencana induk 6 kota dan rencana Garis Besar 19 kota (Tabel XII –

Page 76: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

21).Dalam tahun 1975/76 usaha pembinaan landasan

kerja dan landasan hukum bagi terciptanya tertib pembangunan tata ruang fisik telah selesai disempurnakan rancangan Undang-undang Bina Kota dan telah siap untuk diajukan ke DPR untuk pengesahan, sedangkan rancangan Undang-undang Tata Daerah telah selesai pula digarap.584

Page 77: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 21KEGIATAN STUDY PENGEMBANGAN KOTA

1973/74 – 1975/76

585

Page 78: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Selain daripada itu rancangan peraturan di bidang tanah perkotaan sedang dalam taraf penyelesaian. Sarana penunjang lainnya seperti peraturan wilayah peruntukan (zoning) dan standard/norma-norma perencanaan lingkungan, untuk beberapa daerah telah tersusun.

Pada umumnya unit perencanaan fisik yang telah dibentuk dan dibina sudah mampu melaksanakan tugas-tugas operasionil khususnya dalam rangka kerja sama dengan Bappeda. Untuk lebih mening-katkan kemampuannya dalam tahun 1975/76 pembinaan masih dilanjutkan. Di samping itu juga telah dibentuk unit perencanaan fisik di Jambi, Palembang, Bengkulu dan Tanjung Karang, dan dipersiapkan di Kendari dan Ambon (tabel XII – 22).

Pembentukan unit perencanaan fisik dikaitkan juga dengan usaha peningkatan ketrampilan tenaga-tenaga perancang di daerah-daerah melalui kursus-kursus praktis dan latihan kerja yang dipusatkan di Denpasar untuk wilayah Indonesia bagian Timur dan di Jakarta, untuk wilayah Indonesia bagian Barat. Masih dalam rangka pembentukan unit perencanaan fisik ini, dalam tahun 1975/76 juga telah dilakukan penyebaran informasi dan penyuluhan mengenai kegiatan tata kota dan tata daerah melalui pusat informasi dan dokumentasi (Pusido) di Denpasar, Jakarta dan Bukittinggi.

Mulai tahun 1973/74 dalam rangka menunjang hasil Studi Pengembangan Kota maupun Regional perhatian terhadap aspek sosial untuk pengembangan kota dan daerah telah meningkat. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain penyusunan ren-cana pengembangan wilayah (Takalar, Kendari Selatan, Tabanan, Gunung Kidul, Glapan dan lain-lain), perumusan pengembangan sosial daerah untuk Sumatera bagian Selatan dan wilayah Pasaman, pembinaan tenaga perencanaan 586

Page 79: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

daerah dan perumusan pengembangan fasilitas pelayanan sosial (Jakarta, Bandung, dan Surabaya). Kesemuanya ini merupakan suatu usaha pengaturan dan pembinaan kearah lingkungan hidup yang sehat layak dan serasi.

4. Pelaksanaan Program Tata Agraria tahun 1975/76Program ini meliputi pengaturan dan

pengendalian penguasaan serta penggunaan tanah dan bertujuan agar penguasaan dan penggu-naan tanah benar-benar mendorong kegiatan pembangunan.

Page 80: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII – 22PEMBENTUKAN UNIT PERENCANAAN FISIK DI DAERAH

1973/74 – 1975/76

587

Page 81: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Dalam peningkatan pelaksanaan pembangunan dewasa ini, yang meliputi semua sektor, di mana faktor tanah merupakan salah satu modal utamanya, sangat dirasakan perlunya penyempurnaan dan pengembangan pelaksanaan pengurusan masalah pertanahan, untuk memberikan adanya jaminan kepastian hukum bagi- pemilik hak atas tanah berdasarkan ketetapan MPR No. IV/MPR/73.

Dalam Repelita II, kegiatan program tata agraria adalah meneruskan dan mengembangkan kegiatan yang telah dirintis dalam Repelita I, yaitu menyelenggarakan pengukuran, pemetaan dan pendaftaran hak tanah berkaitan dengan pemberian hak-hak atas tanah. Pelaksanaan penyuluhan pendaftaran tanah dalam tahun 1973/74 meliputi 84.000 ha, tahun 1974/75 190.500 ha dan tahun 1975/76 157.200 ha, tersebar di beberapa daerah (Tabel XII – 23).

Di samping itu juga sedang dilakukan penelitian-penelitian secara intensip guna mengumpulkan data-data dalam usaha menyempurnakan/mengembangkan peraturan-peraturan yang menyangkut masalah Pertanahan di Indonesia, terutama yang diharapkan dapat menunjang kegiatan-kegiatan pembangunan.G. PEMBINAAN APARATUR PEMERINTAHAN DAERAH

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA)

Dengan semakin bertambah besarnya dana pembangunan yang disalurkan kepada Pemerintah Daerah, semakin terasa pula perlunya peningkatan kemampuan perencanaannya.

Dalam rangka peningkatan kemampuan perencanaan pada BAP-PEDA, dalam tahun 1975/76 telah diselenggarakan kursus bagi ke- pala-kepala

Page 82: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

bidang pada Badan tersebut. Kursus tersebut telah dise-lenggarakan dalam dua tahap di Yogyakarta dan Denpasar.

Kursus yang pertama merupakan kursus yang bersifat umum yang dimaksudkan untuk memberikan landasan perencanaan yang seragam bagi seluruh petugas perencanaan di daerah, sedang kursus yang kedua telah diarahkan untuk mendalami bidang-bidang tugas BAPPEDA.

58

Page 83: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

TABEL XII-23PEMETAAN PROYEK PENDAFTARAN TANAH

TAHUN ANGGARAN 1973/74 – 1975/76(dalam hektar)

589

Page 84: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Untuk meningkatkan koordinasi perencanaan antara Pusat dan Daerah, dalam bulan Oktober 1975 di Jakarta telah diselenggarakan rapat kerja konsultasi antara BAPPEDA-BAPPEDA seluruh Indonesia dengan Departemen-departemen dan BAPPENAS.

Dalam rapat kerja tersebut telah dibicarakan masalah-masalah. yang menyangkut pembangunan daerah pada umumnya serta usahausaha penyerasian rencana pusat dan daerah.

Dalam pada itu untuk lebih memantapkan dan meningkatkan kemampuan perencanaan pada masing-masing BAPPEDA, dalam bulan Januari 1976 telah dilaksanakan seminar yang dihadiri oleh Ketua dan Wakil Ketua BAPPEDA.

2. Pelaksanaan Program Pendidikan dan Latihan tahun 1975/ 1976

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan para petugas di daerah di dalam berbagai bidang sesuai dengan tugasnya masing-masing, seperti halnya dalam tahun 1974/75, maka dalam tahun 1975/76 telah dilaksanakan berbagai kegiatan pendidikan dan latihan bagi para pejabat Pemerintah Daerah.

Usaha pendidikan dan kursus baik di pusat maupun di daerah terdiri atas kursus-kursus di bidang agraria antara lain kursus pendaftaran tanah dan tata guna tanah, di bidang pemerintahan antara lain kursus Sekwilda Tingkat II, Sespa Departemen Dalam Negeri dan pen- didikan pejabat pamongpraja. Di bidang perencanaan dan pengawasan antara lain diselenggarakan kursus perencanaan bagi Kepala-kepala Bidang BAPPEDA dan kursus Inspektorat Daerah Tingkat I.

3. Pelaksanaan Program Penyempurnaan 590

Page 85: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Prasarana Fisik Pemerintahan (Pamongpraja) tahun 1975/76

Pembangunan/rehabilitasi kantor-kantor Kecamatan dan Kabu-paten/Kotamadya serta rumah-rumah jabatan Camat dan Bupati/ Walikota bertujuan untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di daerah. Usaha-usaha tersebut terus dilanjutkan dalam tahun 1975/76.

Page 86: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

Dalam tahun 1975/76, telah disediakan-biaya sebesar Rp. 3.353,5 juta untuk pembangunan/rehabilitasi kantor dan rumah jabatan Ca-mat dan Bupati/Walikota, pembelian motor tempel yang terutama diperuntukkan bagi daerah-daerah terpencil di daerah pedalaman di luar Jawa, serta pembelian mobil pemadam kebakaran bagi kota-kota Padang, Palembang, Bogor, Pekalongan, Semarang, Banjarmasin, Menado dan Ambon.

Pelaksanaan pembangunan/rehabilitasi kantor dan rumah jabatan Camat dan Bupati/Walikota dalam tahun 1975/76 dapat dilihat dalam Tabel XII — 24. Beberapa kesulitan yang dihadapi antara lain pada proyek pembangunan kantor/rumah jabatan Camat yang letaknya ter-pencil, hanya sedikit pemborong yang berminat untuk mengikuti ten-der.

Di samping itu, di beberapa propinsi telah dibangun, pula kantorkantor Sub Direktorat Agraria.

Pembangunan Gedung Kantor Departemen Dalam Negeri yang telah berjalan beberapa tahun, terus dilanjutkan. Dalam tahun 1975/76 disediakan biaya sebesar Rp. 1.252,5 juta.

H. PROGRAM PENELITIAN REGIONAL DAN DAERAH 1. Pendahuluan

Program ini dimaksudkan untuk mendapatkan data dan keterangan mengenai keadaan dan masalah daerah, terutama yang menyangkut penduduk dan segala aspeknya, dan yang menyangkut pemerintahan di desa dan di kota. Dengan demikian diharapkan akan dapat dirumuskan langkah-langkah pendekatan untuk menggalakkan pelaksanaan pembangunan.

Dalam Repelita II, kegiatan program ini melanjutkan kegiatan mengenai pola tata desa, resettlement desa, struktur organisasi peme-rintahan

591

Page 87: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

kota, penelitian dan pengembangan hukum pertanahan.

Dalam tahun 1975/76, telah dilanjutkan penelitian-penelitian yang dilakukan dalam tahun 1974/75, antara lain penelitian tata desa, penelitian struktur organisasi pemerintahan kota dan penelitian resettlement desa.

Page 88: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

T A B E L X I I – 2 4P E R K E M B A N G A N P E L A K S A N A A N P R O Y E K P E N Y E M P U R N A A N P R A S A R A N A

F I S I K P A M O N G P R A J A 1 9 7 3 / 7 4 – 1 9 7 5 / 7 6

5 9 2

Page 89: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun
Page 90: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun

2. Pelaksanaan Program Penelitian Regional dan Daerah dalam tahun 1975/76

Dalam tahun 1975/76, dalam rangka penyusunan tata desa telah dilaksanakan pemetaan tata desa pada 200 kecamatan UDKP dan telah dilaksanakan aplikasi tata desa yang diikuti oleh 730 orang petugas PMD Kecamatan.

Penelitian struktur organisasi pemerintahan kota yang diselenggarakan sejak tahun 1974/75 dan kemudian dilanjutkan dalam tahun 1975/76 telah menghasilkan data-data pemerintahan kota baik yang menyangkut aspek administrasi, fungsionil maupun fisik dari 87 kota. Data-data tersebut kemudian akan diolah dalam rangka menyusun kriteria klasifikasi kota persyaratan status kota otonom dan adminis-tratip, rancangan struktur organisasi pemerintahan kota dan usahausaha pembinaan kota.

Sementara itu untuk persiapan pelaksanaan pemukiman baru (resettlement desa), telah dilakukan kegiatan penelitian resettlement desa, pada 6 lokasi di empat propinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan.

593

Page 91: … · Web viewPada tahun 1975/76 jumlah Daerah Tingkat II yang menerima bantuan perangsang adalah 235 atau 83,3% dari jumlah Daerah Tingkat II seluruhnya, sedangkan pada tahun-tahun