pi 01 jogjakarta pencitraan bentuk bangunan dan
TRANSCRIPT
~ _.~ .;
~~~!!II!!!!!lI::!~==-~'" -.r......',~· __~ -_.. ,",.-- -,--- '.
:! PERP\JSTAKAAN F;;~.":~'. UH H i HAOI~H/BEL~ \ t lGL. lERIM,\: I!J I () 7, l 0 f, II
'\ NO. JUDUL: Q 0 I :tl.fO
TUGASAKHIR \\ NO.1NV. : i;}L.-ODDi}4 0 0DI 1 1
.. BIRO DESAIN GRAFIS DAN Pi : _~~~=.I
,01 JOGJAKARTA
Pencitraan Bentuk Bangunan dan Penataan Ruang It. Melalui Proporsi Huruf "X" Sans Serif ~ I)
"LI 4;-') d' I
b/v\.r'\\
.'"
(~
;\
'\., .,·t-..,
'Vy 16 Gte (a I~r' ·'r ttl
di susun oleh:
YANUAR IWAN PANDRIA
00512032
Dosen Pembimbing:
Ir. R REVIANTO BUDI SANTOSA, M. Arch • k'~~\'J '" -:It,e. :,..j;;'~";I'L.."'"\. I
.~l , I'i}; "~>,;..If{ , :f,~,\ ......
1,0
" ,j'(.,;>f ("' .... \... "-"1.
,J Ii ~
L".:,,~.<) ._ ft" I,,!.f.,f),..'\) r." .~.. ,,\........I' '..,,~ c. c ..' '., .
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA i (
2005
TUGASAKHIR
BIRO OESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN
01 JOGJAKARTA Pencitraan Bentuk Bangunan dan Penataan Ruang
Melalui Proporsi Huruf "X" Sans Serif
~1JJfB1JJ~J
di susun oleh:
YANUAR IWAN pANDRIA
00512032
Dosen Pembin1bing: ! Ir. H. REVIANrO BUDI sANtoSA, M. Arch I
J
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2005
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN
BIRO DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN
DI JOGJAKARTA
Pencitraan Bentuk Bangunan dan Penataan Ruang
Melalui Proporsi Huruf "X" Sans Serif
(or $usurroleh': /\,",": ' I - ._., • "/ /\ \
. :--'/ \,,' \_\
:~/:;~N'ANUAR IWAN PANDRIA /1 ~"
OQ/~11~O~2 ~ f : I,·, ",.\, r--~'~
, : I " ir--\\
:c'-';: /1 ( ..•... (,') ) ~~~i) .. C:/2~o9~,~k~~" ..;;~~(e.~~i005{~~
., ""·'<I\"if/.,:: \It'(' .'·oc..·~-' ,:,/1 , ,-----,\-''''IVlenye UJlJl--~-'/- . \<·::/::;/;::.;)J><Z+:;~;~:iL.~ .6.b Dose~':p:~~lt~bing Irtr]
II .1':'1 f.. 6'1/ ,;d / (~I .r t(ll~ ,.~~:: ~ :>~ h~~, ~~
:.:;;;>' ~.."" _~?Yc:;-~..:..r
Mengetahui,
Ketua Jurusan Arsitektur
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Islam Indonesia
Budi Santosa, M. Arch
11 I
i
--,I'
KATA PENGANTAR
~ a \~~, 'I ~.Ab- ..... , (•"",,-...0.>.. .. ;;--~...l'l', - ""
..::,......... ~
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala Puji bagi Allah SWT, Tuhan segala umat di dunia serta alam
semesta atas berkah dan rahmatnya serta kemudahan jalannya. Sholawat
serta salam pada Rasul Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat.
Alhamdulillah Tugas Akhir ini yang berjudul Biro Desain Grafiis dan
Percetakan, Pencitraan Bentuk Bangunan dan Penataan Ruang Melalui
Proporsi Huruf X Sans Serif, dapat terselesaikan dengan harapan dapat
jadi semangat, sebuah modal untuk melangkah ke depan di bidang
Arsitektur.
Laporan Perancangan ini tidak lepas dari fakta-fakta atas
kekurangan dalam menyusunnya. Banyak pihak yang terlibat dalam
proses hingga penyelesaiannya. Sekedar ucapan terima kasih tidak
mungkin cukup diberikan oleh penulis kepada yang telah membantu,
meluangkan waktu dan pikirannya dalam menyelesaikan laporan inL
Ayahanda dan Ibunda, yang telah melahirkanku, merawatku, mendidikku
sampai aku dewasa, serta Terima kasih untuk kasih sayang, doa dan
dukungan yang selalu di berikan untukku.... dalam menjalani hidup. Mas
Aan, thanks untuk selalu pengertian kepadaku. Adek Navar, tetaplah
semangat untuk rnenjadi yang terbaik. Signorina Rere, terima kasih untuk
selalu ada disampingku.... ,Po Ir. H. Revianto B. Santosa, M. Arch
(Dosen Pembimbing Tugas Akhir sekaligus Ketua Jurusan Arsitektur
FTSP UII), terima kasih atas doa, segala waktu dan pikirannya untuk
membimbing saya dalam menyelesaikan Tugas Akhir dari awal sampai
akhir, serta segala kritik dan sarannya selama saya menjadi mahasiswa
Arsitektur UII. Ir. H. Hanif Budiman, MSA (Dosen Penguji Tugas Akhir),
terima kasih atas semua pertanyaan dan masukannya. Seluruh Dosen
Arsitektur, Staf, dan Karyawan UII, yang telah memberikan ilmunya
untuk kami sehingga kami mantab untuk melangkah ke depan, serta
segala kemudahan pelayanan administrasi kampus. Himpunan
iii
__Ii'
Mahasiswa Arsitektur "mim,lI"" UII, terima kasih telah mengenalkanku
arti penting sebuah kebersamaan dan berorganisasi, tetaplah memajukan
Arsitektur UII. Mas Tutut dan Mas Sardjirnan, terima kasih dan maaf
selalu ngrepotin. Mas Alan, Mas Rizal, Mas Trijoko, jangan lupakan
kebersamaan kita selama TA, maaf kalau aku banyak salah... teman
ternan satu studio TA, banyak hal kita alami bersama dalam 9 minggu di
karantina... Ahmad-si Mam, (thanks sitenya ya, n jangan tidur terus mat..)
pak Kost Jembil & Ndut, (diet karbohidrat mbil. ..) Kelink & Mbak Berlin,
(eXtreem? Ah iya...) Aroel-tedong, (buktikan kalau kamu seorang
pejantan tangguh...). Aries Tariye, thanks maketnya ya.. Mas Zudhi &
Ullie (terima kasih n sorry dah ngrepotin...) Rico RKH & Lia, (bersama
kita bisa... !) Iden (katanya mau kursus di Keraton...?) Didiet, Ary
Gondrong, Dika, n Dul (thanks printernya...). Atru mamase, Ciwong,
Boedhoel Situmorang, Izal & Yuli, Badruneze, Ithink & Hesti, Ijo &
Idev, Aba' n friends, Panjul, Mocca (thnks atas dukungan dan doanya).
Ary Gundul (KotaGede teruuuss...). Agus Kopetible (thanks wae...) Mas
Nan~-Fitri n seluruh crew Break (thanks buat tempat nongkrongnya...).
Kant!n Pak Agus (makasih makan siangnya selama studio...) serta
semua pihak yang telah membantu dan mendoakan yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, karena keterbatasan dan kekurangan saya. Sekali
lagi terima kasih atas segala waktu, pikiran, do'a dan bantuannya untuk
membantuku selama ini, semoga dapat menjadi amal ibadah di sisi Allah
SWT..... Amien.
Saya sangat menyadari keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan dalam penyususnan Tugas Akhir ini. Saran dan kritik yang
rnernbeingun sangat saya harapkan untuk kesempurnaan laporan ini,
semoga sernua yang saya buat dalam laporan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak....Terima Kasih.
Allahuma Amiin. Wassalamualaikum. Wr. Wb
Jogjakarta, Maret 2005
Yanuar Iwan Pandria
IV
DAFTAR lSI
Lembar Judul
iiLembar Pengesahan
Kata Pengantar iii
Daftar lsi iv
Daftar Gambar vii
Abstrak x
BABI.PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Peran Biro Desain Gratis dan Percetakan 2
1.2.1 Biro Desain Gratis di Jogjakarta 3
1.3 Tinjauan Proporsi dalam Desain Gratis 5
1.3.1 Tinjauan Tipograti dalam Desain Gratis dan
Sistem Proporsinya 6
1.4 Permasalahan 7
1.5 Tujuan dan Sasaran 8
1.5.1 Tujuan 8
1.5.2 Sasaran 8
1.6 Tinjauan Pustaka 9
1.7 Metode Pembahasan 10
1.7.1 Pencarian Data 10
1.7.2 Analisis 10
1.7.3 Sintesa 10
1.8 Keaslian Penulisan 11
1.9 Kerangka Pola Pikir 12
BAB II. DATA DAN ANALISA 13
2.1 Tapak dan Lokasi 13
2.2lntegrasi Arsitektural dan Teknikal 17
1
v
2.2.1 "Desain Gratis" dalam Fungsi Arsitektur 17
2.2.2 "Percetakan" dalam Fungsi Teknikal 18
2.2.3 Integrasi antara Fungsi Arsitektur (Desain Gratis)
dan Teknikal (Percetakan) 19
2.3 Tinjauan Sistem Proporsi 20
2.4 Tinjauan Propors; Huruf "X" Sans Serif 21
2.5lmplementasi Proporsi da/am Biro Desain Grafis dan
Percetakan 22
2.6 Macam dan Kebutuhan Ruang 24
2.6.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang 29
2.7 Alat-alat Pendukung Produksi 31
2.8 Pembentukan Satuan Modul 34
2.8.1 Satuan Modul pada Studio Desain Gratis 34
2.8.2 Modul Struktur pada Bangunan Percetakan 35
BAB III. KONSEP 37
3.1 Pemahaman Konsep 37
3.2 Integrasi Bangunan dalam Site 38
3.2.1 Zoning Menurut Bentuk Kegiatan 38
3.2.2 Penggabungan Bangunan 39
3.3 Konsep Pencitraan Bentuk Bangunan 40
3.4 Konsep Penataan Ruang Dalam Biro Desain Gratis
dan Percetakan 42
BAB IV. PENGEMBANGAN DESAIN
4.1 Konsep Rancangan 47
4.1.1 Spesitikasi Proyek 47
4.1.2 Karakteristik Tapak dan Lokasi 47
4.1.3 Tujuan Perancangan 48
vi
4.2 Analisa Perancangan 48
4.2.1 Site 48
4.2.2 Penataan Landscape 51
4.2.3 Sirkulasi 54
4.2.4 Gubahan Massa 56
4.2.5 Karakter Ruang 59
4.2.6 Facade Bangunan 66
4.2.7 Ketinggian Lantai 70
4.2.8 Penataan Ruang Studio Desain 71
4.2.9 Struktur dan Konstruksi 72
FOTO MAKET 74 ;
DAFTAR PUSTAKA 76
LANlPIRAN 77
vii
DAFTAR GAMBAR
gbr 2.1 Perempatan RingRoad - Monjali 14
gbr 2.2 JI. Palagan Tentara Pelajar 15
gbr 2.3 Peta lokasi/site terpilih 15
gbr 2.4 Site terpilih 16
gbr 2.5 Site dengan topografi datar dan infrastruktur drainase 17
gbr 2.6 Proporsi ruang yang ideal menurut Andrea Palladio 20
gbr 2.7 Aturan tinggi X sebagai acuan pembentukan huruf lain 21
gbr 2.8 Proporsi perbandingan huruf "X" Sans Serif 22
gbr 2.9 Contoh Proporsi dengan garis-garis yang mengatur 23
gbr 2.10 Plotter HP 31
gbr 2.11 Mesin Cetak Shinohara 74 Multicolor Offset 32
gbr. 2.12 Mesin Pelipat Kertas 33
gbr. 2.13 Mesin Pemotong Kertas (Itoh) 33
gbr 2.14 Jangkauan yang diutamakan 34
gbr 2.15 Penentuan modul melalui layout furniture 35
gbr 2.16 Layout mesin Percetakan 36
gbr 3.1 Zoning 38
gbr. 3.2 Penggabungan bangunan dalam site 39
gbr 3.3 Konsep Pencitraan 40
gbr 3.4 Konsep Facade 41
gbr 3.5 baglan facade bangunan yang atraktlf 42
gbr 3.6 Pengolahan satuan modul 43
gbr 3.7 Distorsi dengan ketinggian level lantai 44
gbr 3.8 Contoh distorsi dengan penyimpangan keteraturan modul 45
gbr 3.9 Penyimpangan dengan superimposisi 2 grid 46
gbr 4.1 Site 47
gbr 4.2 Plotting modul X pada Site 49
gbr 4.3 Ploting grid ke dalam Site 50
gbr 4.4 zoning massa 51
gbr 4.5 Tampak Atas Bangunan 51
viii
gbr 4.6 Pengolahan area parkir 52
gbr 4.7 Perspektif area parkir 52
gbr 4.8 Pengolahan Vegetasi 53
gbr. 4.9 Skema Sirkulasi Pedestrian dan Kendaraan 55
gbr 4.9 Perspektif Sirkulasi ruang luar 55
gbr 4.10 konsep rancangan Hall 56
gbr 4.11 Pengolahan rnassa Percetakan 57
gbr 4.12 Pengolahan massa Desain Grafis 58
gbr. 4.13 Skema tingkat kebisingan 61
gbr 4.14 panel kayu berongg~ Penyerap bunyi 62
gbr 4.15 Rancangan material penyerap bunyi 63
gbr 4.16 Rancangan Penghawaan Suatan 65
gbr 4.17Skema penghawaan alami ruang Cetak 66
gbr 4.18 Pengolahan facade bagian Sarat 67
gbr 4.19 Konsep Proporsi 2:3 pada facade massa Desain Grafis 68
gbr 4.20 Konsep Proporsi 2:3 pada facade massa Percetakan 68
gbr 4.21 Main Entrance Hall 69
gbr 4.22 Facade bagian Sarat massa bangunan Desain Grafis 69
gbr 4.23 Konsep distorsi level pada ruang studio Desain Gratis 70
gbr. 4.24 Seberapa alternatif perubahan layout furniture pada
ruang studio desain 71
gbr 4.25 Perspektif Interior Studio Desain 72
gbr 4.26 Detil Pondasi khusus Mesin Cetak 73
IX
ABSTRAK
BIRO DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN
DI JOGJAKARTA
Dewasa ini perkembangan desain gratis di Jogjakarta mengalami
peningkatan yang pesat. Perkembangan akan desain grafis ini
dikarenakan begitu pentingnya arti gratis sebagai media (tipograti/tulisan)
yang dianggap paling efektif untuk menyampaikan suatu gagasan desain
maupUn pesan dalam sebuah produk. Di dukung dengan hadirnya
percetakan, sebuah bidang usaha yang senantiasa membantu
terwujudnya penyampaian gagasan desain yang dihasilkan dari para
seniman gratis. Sehingga Jbgjakarta memiliki potensi yang sangat baik
sebagai tempat untuk didirikan sebuah wadah pelayanan untuk jasa
desain sekaligus percetakannya.
Biro Desain Grafis dan Percetakan di JOgjakarta merupakan suatu
alternatif bentuk pelayanan terpadu dalam jasa pembuatan desain hingga
proses pencetakannya. Berangkat dari desain gratis ini, Tipograti menjadi
unsur utama untuk dirumuskan menjadi konsep-konsep perancangan
selanjutnya. Permasalahan utama dalam perancangan ini terletak pada
integrasi antara dua kegiatan yang berbeda, dalam arti kegiatan desain
membutuhkan ruang-ruang kedl dengan suasana nyaman maupun
tenang, sedangkan percetakan cenderung memiliki karakter ruang-ruang
besar dengan skala aktivitas yang tinggi dan bising. Selain itu, citra
bangunan juga penting untuk memenuhi karakteristik sebagai sebuah biro
desain dan percetakan.
Adapun perencanaan Biro Desain Gratis dan Percetakan ini
berkonsepkan pada proporsi huruf X Sans Serif yang akan disajikan
dalam pencitraan bangunan dan penataan ruang-ruangnya, serta
mengedepankan integrasi proses kegiatan antara kelompok Desain Gratis
x
yang dianggap sebagai suatu kegiatan yang kreatif dan kelompok
Percetakan sebagai kegiatan yang normatif.
Hasil dari perancangan Biro Desain Gratis dan Percetakan ini telah
merumuskan tipograti (sebagai unsur utama desain gratis) menjadi
sebuah modul-modul proporsi, yang selanjutnya dijadikan patokan untuk
memasukkan unsur-unsur arsitektural ke dalam bangunan baik secara
fungsi, bentuk, maupun struktural.
!
xi
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
BIRO DESAIN GRAFIS DAN PERCETAKAN
DI JOGJAKARTA Pencitraan Bentuk Bangunan dan Penataan Ruang
Melalui Proporsi Hurut "X" Sans Serit
BABI
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Oesain Gratis adalah seni yang sangat umum, berada di
sekitar kita yang bersitat menjelaskan, menghiasi, dan menerangkan suatu
pesan yang berarti. Kita menggunakannya dalam berbagai macam bentuk
produk seperti desain rambu-rambu jalan, iklan, bungkus rokok,
logo/gambar di baju kita dan sebagainya. Ini bukan hanya tentang
kemodernan, arti gratis yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat,
tanpa itu kita tidak bisa melil1at tulisan atau kata-kata, tidak ada ilrnu untuk
berbicara, bahkan intormasi hanya akan di dapat dari omongan saja.
Oewasa ini perkembangan desain gratis di Jogjakarta mengalami
peningkatan yang sangat baik. Banyak karya para seniman gratis maupun
dari biro jasa desain gratis yang dapat kita nikrnati di kota Jogjakarta, kita
dapat melihat segala bentuk media periklanan yang bervariasi, percetakan,
web gratis dengan berbagai animasi, atau majalah yang mengusung desain
grafis untuk menambah "rasa" pada layoutnya, hingga dinding-dinding yang
penuh coretan gratis di dalamnya.
Tidak sedikit lembaga pendidikan di Jogjakarta yang telah mencetak
akademisi muda yang berpotensi di pelbagai bidang seni dan desain yang
beranekaragam. Mahasiswa, menjadi kekuatan terbesar pada pasar
perekonomian Jogjakarta, dimana pada dasarnya mahasiswa mempunyai
insting seni yang ada dalam dirinya, walaupun tidak semua dari mereka
paham tentang seni, dalam hal ini desain gratis, namun ada kecenderungan
Yanuur Iwan1'andria 00.512.032
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
untuk mencari tahu lebih dalam. Banyak kita jumpai aplikasi desain gratis
sebagai salah satu seni terapan yang disajikan untuk dapat menarik pasar
mahasiswa Jogjakarta. Suatu tenomena yang menarik dari kenyataan
tersebut, ketika trend gratis menjadi sebuah tarikan atau cara penyampaian
yang dianggap lebih "mengena". Tempat-tempat seperti kate, boutiq outlet,
distro dan lain-lain acapkali berpromosi dengan mengandalkan desain
grafis sebagai salah satu caranya pada berbagai macam bentuk media.
1.2 Peran Biro Desain Gratis dan Percetakan
lVIelihat peluang pangsa pasar yang bebas untuk memberikan
sebuah alternatit dalam menyampaikan suatu pesan ide atau gagasan yang
akan mewakili suatu produk, maka keberadaan gratis mencoba untuk
menghadirkan pelayanan dalam bentuk jasa yang berupa desain gratis,
percetakan, dan periklanan dengan tetap mengacu pada tungsi, target yang
akan dituju dalam proses penyampaian suatu pesan dari sebuah produk
komersial. Percetakan, tidak luput dari sebuah bidang usaha yang
senantiasa membantu terwujudnya penyampaian gagasan desain yang
dihasilkan dari para seniman gratis. Kerjasama kedua bidang usaha ini
mencoba memberikan pelayanan terpadu dalam bentuk Biro, mulai dari
gagasan desain sampai dengan menjadi suatu produk yang akan
disampaikan ke pasar.
Pada perkembangannya, Biro Desain Gratis dan Percetakan
senantiasa ingin selalu memberikan kemudahan dalam pelayanannya bagi
pengguna jasa dan klien biro ini, serta menjalin kerjasama yang erat
dengan bidang-bidang usaha lain yang mendukung seperti biro periklanan,
pemasaran, lembaga kursus, hingga institusi pendidil<.an yang
berkecimpung dalam dunia desain, misalnya: Institut Seni Indonesia (lSI
Jogjakrta), Modern School ot Design (MSD), Akademi Desain Visi
Yogyakarta (ADVY) . Oleh karena itu, Biro Desain Gratis dan Percetakan
ingin selalu memberikan kualitas yang terbaik bagi konsumennya.
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 2
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jo!Ji.akarta
Dalam proses aktivitas pekerjaannya, Biro Desain Gratis dan
Percetakan menawarkan beberapa pelayanan jasa yang meliputi:
Desain Gratis
• Desain produk
• Desain logo
• Desain cover
• Protil Perusahaan
• Gratis
• Stationery
AdverlisinglPeriklanan
• Poster
• Pamtlet
• Brosure
• Banner
• Outdoor Poster
• Signage
PercefakanlPrinfing
• Buku
• Majalah
• Stationery
Merchandise
• Sticker
• Kartu Nama
• Postcard
1.2.1 Biro Desain di Jogjakarta
Sebut saja Petak Umpet, Pensil Terbang, Rautan, Spektrum, Cahaya
Timur Offset, Image Center, Calista, dll. Bidang usaha yang turut kompeten
dalam perkembangan dan peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan
ini telah banyak melahirkan karya-karya desain gratis yang beranekaragam
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 3
Biro Desain Grafis dan Percetakan di Jogjakarta
macam dan bentuknya. Namul1 dari kesemuanya itu kita dapat kategorikan
menjadi beberapa jenis:
1. Biro Desain Gratis
2. Biro Desain dan Percetakan
3. Advertising
4. Percetakan dan Penerbit
5. Biro Periklanan dan Pemasaran
6. Desain Gratis dan Multimedia
7. Lembaga pendidikan Desain Multimedia
1. Biro Desain Gratis; ada beberapa biro desain gratis di Jogjakarta yang
hanya memberikan pelayanan jasa desain saja, sedangkan dalam
proses pencetakannya diserahkan kepada biro gratis yang lain,
contohnya: Pensil Terbang, dan Rautan. Biro Gratis seperti ini belum
mampu melakukan cetak sendiri, (terutama cetak separasi dengan
mesin cetak besar) dan menerbitkan buku/majalah.
2. Biro Desain Gratis dan Percetakan; biro ini melayani jasa desain gratis
sampai dengan proses cetaknya sekaligus, tetapi belum berhak untuk
menerbitkan buku/majalah atas nama biro tersebut. Beberapa contoh
biro desain gratis dan percetakan di Jogjakarta adalah Spektrum,
Calista.
3. Advertising; lembaga ini lebih banyak melayani jasa pembuatan produk
untuk menyampaikan pesan-pesan melalui suatu media tertentu,
misalnya: pembuatan spanduk, baligho, signage, papan nama, dll.
4. Percetakan dan Penerbit; biro gratis semacam ini cenderung lebih
kompleks dengan bidang-bidang yang diatur spesitikasi pekerjaannya,
karena pelayanannya yang meliputi jasa desain gratis, percetakan dan I' ~
penerbitan. Biro ini tergolong perusahaan yang besar dengan jumlah
karyawan yang tidak sedikit serta segala macam alat-alat yang
digunakan dari komputer hingga mesin cetak separasi.
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 4
'i ____ 1\
i
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
5. Biro Periklanan dan Pemasaran; biro ini khusus melayani jasa dalam
bidang pemasaran suatu produk dari sebuah perusahaan yang pada
umumnya bersifat komersial. Strategi penjualan, desain iklan hingga
pemasangannya diperhatikan dengan baik untuk menarik konsumen
menggunakan produk kliennya.
6. Desain Grafis dan Multimedia; merupakan sebuah lembaga yang
mewadahi aktivitas pekerjaan dalam mendesain hingga aplikasinya
dalam berbagai bidang maupun media yang digunakan. Contohnya:
desain grafis, animasi komputer, web desain, ilustrasi, arsitektur, dll.
Lembaga ini sangat kompleks dengan berbagai jasa yang dilayaninya.
7. Lembaga pendidikan Desain Multimedia; jika kita amati lembaga
pendidikan semacam ini dapat di bagi lagi menjadi dua, yaitu formal dan
non-formal. Formal, seperti institusi akademis yang berkecimpung
dalam bidang seni maupun desain ( lSI Jogjakarta, MSD, ADVY).
Sedangkan lembaga non-formal banyak kita jumpai di beberapa tempat
tempat seperti kursus komputer, terutama aplikasi software grafis (Corel
Draw, Adobe Photoshop, 3D SMax, CAD, Macromedia, dll) ditambah
lagi dengan privat seni lukis dan sketsa.
Dari beberapa keterangan diatas, dapat kita kaji secara mendalam
bahwa suatu kegiatan/aktivitas yang diwadahinya selalu berhubungan
dengan proses berkreasi seorang desainer ataupun seniman. Sehingga
prosesi imajinasi dalam berpikir kreatif menjadi sangat penting dalam
lembaga/biro-biro tersebut untuk memajukan bidang usahanya. Suatu
keberhasilan dalam mengungkapkan suatu pesan dalam bentuk produk
sesuai keinginan pengguna jasa.
1.3 Tinjauan Proporsi dalam Desain Grafis
Sebuah karya grafis kalau kita amati lebih dalam, dapat digambarkan
sebagai suatu proses perpaduan antara normatif dan kreatif. "Normatif'
dapat di jelaskan sebagai unsur-unsur baku yang menjadi dasar dalam
mendesain. Sebagai contoh hal tersebut adalah ukuran ruang media
Yanuar lwan Pandria VU.512.032 5
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
(kertas, kain, papan, dll) yang akan dijadikan sebagai batas karyanya.
Media-media ini memiliki angka-angka perbandingan tertentu sebagai
pilihan desainer untuk mengembangkan karyanya, atau tema yang dipilih
untuk menjadi acuannya maupun warna yang sedang menjadi trend, dan
sebagainya. Sedangkan "kreatif' lebih mengacu pada unsur estetik
grafisnya, atau dapat dikatakan sebagai aksen. Merupakan suatu unsur
yang "menyimpang" dari keadaan atau standar baku yang telah ditentukan
Melalui unsur-unsur diatas, perpaduan antara kreatif dan normatif
tidak akan terasa indah secara keseluruhan apabila tidak ada aturan yang
mengikatnya sebagai suatu komposisi yang indah. Dari hal tersebut, sistem
proporsi banyak digunakan sebagai acuan untuk mengikat perpaduannya.
Proporsi akan menyatukan kontras antara standar baku dengan distorsi
dalam sebuah bidang media desain.
1.3.1 Tinjauan Tipografi dalam Desain Grafis dan Sistem Proporsinya
Dari suatu komposisi yang indah dalam desain grafis, unsur tipografi
merupakan bagian utama dalam susunannya. Huruf, yang disusun menjadi
sebuah kata/tulisan menjadi salah satu unsur yang paling penting dalam
proses/cara penyampaian suatu pesan dalam desain grafis. Huruf sebagai
alat yang paling mudah dipahami oleh semua orang, oleh karena itu dalam
penyampaian pesan di bidang grafis, huruf tidak pernah lepas dari suatu
bidang media desain grafis. Selain itu huruf juga mampu memberikan nilai
p.5tetik grafis pada sebuah karya desain.
Dalam sejarahnya, huruf Kapital yang kita kenai sekarang ini tercipta
pertama kali pada jaman Romawi, kemudian pada awal abad ke-4 variasi
huruf kursif diperkenalkan pertama kali oleh bangsa Yunani dengan
pengembangan fitur-fitur huruf antara lain serif (sirip), backward stress
(penekanan pada bagian belakang), dan penebalan. Dalam
perkembangannya di abad ke-17 hingga 20, beberapa desainer bentuk dan
tipe huruf telah memperkenalkan jenis-jenis baru tulisan/huruf seperti
Giambattista Bodoni (1740-1813), yang mendesain ulang bentuk sirip
Yanuar [wan Pandria 005/2.032 6
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
tulisan Romawi (basic style). Jotm Baskerville (1706-1775), seorang
inovator yang mencoba menjembatani bentuk Old Style Roman dengan the
Modern typefaces (Transitional). Stanley Morison (1889-1967), desainer
typeface yang terkenal dengan "Times New Roman", dan masil1 banyak lagi
yang lainnya.
Dari ribuan tipe-tipe huruf yang kita ketahui sekarang, pada dasarnya
dapat kita kategorikan menjadi dua tipe bentuk dasar huruf, yaitu: Serif
(dengan sirip/stroke) dan Sans Serif (tanpa sirip). Hingga sekarang tulisan
menjadi sebuah alat komunikasi secara visual yang paling mudah
dipahami.
Tak ubahnya sebuah sistem perbandingan, huruf juga mempunyai
nilai-nilai proporsi tersendiri dari penciptanya. Memiliki perhitungan
matematis yang indah pada setiap ukurannya, serta memiliki perbandingan
dan struktur yang direncanakan dengan baik. Dari dua tipe bentuk dasar
huruf, dalam satu abjad huruf "a" sampai dengan "z", penciptaan
keseluruhannya mengacu pada satu ukuran yaitu huruf "x" kecil (lowercase)
yang disebut sebagai ukuran "tinggi x". (an Introduction to Typography,
Chapter 3 - Basic Terminology). Tinggi huruf "x" menjadi poin paling penting
dalam sederetan huruf-huruf lainnya. Dari batas ujung atas dan bawahnya,
menjadi acuan tersendiri untuk bentuk yang setingkat dengannya. Ukuran
huruf di ukur dari kenaikan (ascender) dari batas atas tinggi x sampai
dengan penurunan (descender) dari batas bawah tinggi x.
1.4 Permasalahan
Beberapa permasalahan yang timbul dalam perencanaan dan
perancangan Biro Desain Grafis dan Percetakan dapat dikategorikan
menjadi:
Permasalahan Umum:
Mengingat Biro Desain Grafis dan Percetakan merupakan bangunan
yang bersifat komersial, mewadahi pelayanan jasa desain, kenyamanan
pengunjung maupun desainer sendiri, serta peralatan percetakan yang
Yanuar [IVan Pandria 00.512.032 7
Biro Desain Grafis dan Percetakan di ]ogjakarta
besar dan kompleks, maka Bagaimana mengintegrasikan antara desain
grafis (arsitektural) dan percetakan (teknikal) dengan aturan sistem
proporsi huruf X Sans Serif?
Permasalahan Khusus:
1. Bagaimana mencitrakan bentuk bangunan Desain Grafis dan
Percetakan melalui aturan proporsi huruf "Xl> Sans Serif?
2. Bagaimana penataan ruang Desain Grafis dan Percetakan melalui
aturan proporsi huruf "Xl> Sans Serif?
1.5 Tujuan dan Sasaran
1.5.1 Tujuan
Merancang Biro Desain Grafis dan Percetakan di Jogjakarta yang
menekankan pada konsep integrasi fungsi arsitektural dan fungsi teknis
dengan penataan ruang, struktur, dan bentuk bangunan dalam
perancangan integrasi pelayanannya.
1.5.2 Sasaran
Merumuskan konsep perencanaan dan perancangan bangunan Biro
Desain Grafis dan Percetakan sebagai wadah pelayanan jasa desain dan
percetakan melalui rumusan proporsi tinggi "xl! huruf Sans Serif, hingga
dihasilkan suatu modul-modul tertentu untuk penataan ruang dan bentuk
bangunannya. Perancangan tersebut diharapkan mampu untuk
memunculkan adanya:
1. Pengolahan site yang mendukung perancangan Biro Desain
Grafis dan Percetakan
2. Pencitraan bentuk bangunan dengan proporsi huruf X Sans Serif
pada komposisi facade bangunan yang menunjukkan proporsi
2:3.
3. Penataan ruang pada bangunan Biro Desain Grafis yang diatur
oleh modul hasil rumusan proporsi Huruf X Sans Serif.
Yam-iar [wan Pandria 00.512.032 8
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
4. Penggunaan material metal sebagai elemen presisi dan kayu
sebagai elemen distorsi pada interior ruang studio desain grafis.
5. Penataan layout furniture ruang Studio Desain yang dapat
disesuaikan untuk kebutuhan proses kegiatan secara individu
maupun kelompok keci!.
6. Efisiensi modul struktur dan fungsi pada ruang cetak yang sesuai
dengan proporsi Huruf X Sans Serif.
1.6 Tinjauan Pustaka
Buku "What is Graphic Design?" Essential Design Handbooks,
Quentin Newark (RotoVision-2002) telah memberikan pemaharnan dan
pengertian terhadap desain grafis serta perpaduan antara fungsi dan
estetiknya. Disamping definisi dan pemahaman yang diuraikannya, dia
menuliskan sebuah kutipan dari William Addison Dwiggins - yang disebut
sebagai Bapak desain grafis berkewarganegaraan Amerika. Mengatakan "
Be niggardly with decorations, borders and such accesories. Do not pile up
ornament like flowers at a funeral... Get acquainted with the shapes of the
type letters themselves. They are the units out of which the structure is
made - unassembled bricks and beams. Pick good ones and stick to them. 11
(William Addison Dwiggins). Telah memberikan inspirasi pendekatan
perancangan bangunan melalui Huruf.
Buku "an Introduction to Typography" (1990) karya Terry Jeavons !
dan Michael Beaumont yang memberikan pemahaman mengenai tipe dan
bentuk dasar, perkembangan tipografi serta terminologi dasar dari suatu
proporsi dan ukuran huruf dalam satu abjad. Dan juga arti penting sebuah
huruf "x" yang menjadi acuan dalam penciptaan ukuran huruf.
Majalah Desain UBlank! Magazine" edisi 6 (2003) yang telah
menceritakan prosesi imajinasi pola pikir kreatif dan normatif, serta secara
tidak langsung menggambarkan terhadap kondisi perkembangan desain
grafis di Jogjakarta.
Yanuar Iwan Pandlia 00.512.032 9
Biro Desain Grafts dan Percetakan di jogjakmta
Buku "Arsitektur: Sentuk, Ruang dan Susunannya"- Francis D.K.
Ching telah memberikan pemahaman tentang sistem-sistem proporsi dan
modular (yang menjadi konsep dasar perencangan pada Biro Desain Grafis
dan Percetakan) .
1.7 Metode Pembahasan
1.7.1 Pencarian Data
Secara garis besar rnetode yang digunakan untuk memperoleh data
didapatkan melalui beberapa proses sebagai berikut:
• Observasi Lapangan: Pengamatan langsung ke objek di lapangan
yang terkait.
• Studi Literature, yakni mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan
bidang desain grafis dan percetakan, referensi pendukung, serta
teori yang digunakan sebagai acuan awal untuk menganalisa dan
mengkaji lebih lanjut, sehingga memunculkan alternatif-alternatif
dalam proses perancangannya.
1.7.2 Analisis
Merupakan tahap penguraian dan pengkajian data serta informasi
mengenai:
1. Lokasi site/tapak yang mendukung perancangan bangunan
2. Integrasi Fungsi Desain Grafis dan Percetakan melalui eksplorasi
dan observasi lapangan.
3. Merumuskan proporsi Huruf X melalui eksplorasi dan studi
literatur
4. Pembentukan modul ruang melalui perpaduan antara standar
besaran ruang dan sistem proporsi
1.7.3 Sintesa
Merupakan tahap akhir pendekatan menuju konsep dasar perencanaan dan
perancangan yang mencakup:
• Pendekatan pada konsep bangunan
• Pendekatan pada perancangan
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 10
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
1.8 Keaslian Penulisan
Dalam membedakan dan untuk menghindari kesamaan penulisan dengan
yang lain, berikut beberapa penulisan tugas akhir yang digunakan sebagai
pembanding dan studi literatur:
• Antony Saputra, Biro Desain Gratis dan Multimedia di Jogjakarta
Sesuai Paham Tiborisme (Tibor Kalman), Tugas akhir, 98 512
166, UII. Dengqn penekanan konsep pada eksplorasi paham
Tiborisme sebagai karakter ruang dalam dan pencitraan bangunan.
• Suharyono, Akademi Desain Program Studi Desain Gratis,
Desain Fotograti, dan Desain Interior di Yogyakarta. 94 340 125,
UII. Dengan penekanan pada transformasi program-program yang
ada untuk optimalisasi penggunaan ruang. Dan juga perencanaan
wadah fisik bangunan yang mencerminkan perguruan tinggi desain
yang kreatif dan dinamis sesuai dengan tata ruang yang fleksibel
dan informatif.
Yanuar [wan Pandria 00.<> 12.0.12 11
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
1.9 Kerangka Pola Pikir
Latar Belakang • Perkembangan Desain Gratis di Jogjakarta • Peran Biro Desain Grafis dan Percetakan • Integrasi Fungsi Biro Desain dengan Percetakan • Pentingnya sistem Proporsi da/am bangunan • Penggunaan Proporsi dalam desain Grafis • Proporsi Huruf X Sans Serif
1 ,.-----,__1 Permasalahan Umum:
"Bagaimana mengintegrasikan antara desain grafis (arsitektural) dan percetakan (teknikal) dengan aturan sistem proporsi huruf X Sans Serif?"
T
Permasalahan Khusus:
Bagaimana mencitrakan bentuk bangunan Desain Gratis dan Percetakan melalui aturan proporsi huruf "X" Sans Serif?
Bagaimana penataan ruang Desain Gratis dan Percetakan melalui aturan proporsi huruf "X" Sans Serif?
1 1 r
Integrasi Biro Desain Gratis dan Studi literatur, buku-buku, majalah, catatanPercetakan. catatan khusus yang menunjang tentang Studi fungsi, bentuk bangunan dan struktur proporsi desain gratis, proporsi huruf dan Biro Desain dan Percetakan modular.
~ Analisa kegiatan dan keruangan, Analisa
•• II' •
~ Analisa Proporsi Huruf X Sans Serif, A .... ,.,1: .... " rYll"\nl II c~tll'::]n rll"=llnn ,,~nn
"0;;1 ..I~ •• i;J
dihasilkan dari sistem proporsi untuk kedua fungsi
l l ~
Strategi Perancanqan
Pengembangan alternatif -alternatif desain dengan implementasi satuan modul ruang dan proporsi huruf X Sans serif melalui:
1. Bentuk facade bangunan 2. Penataan ruang dalam 3. Struktur bangunan
Diagram 1. 1 Kerangka Pola Pikir
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 12
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakarta
BAB II
DATA DAN ANALISA
2.1 Tapak dan Lokasi
Dengan memperhatikan fungsi bangunan yang merupakan wadah
pelayanan jasa di bidang desain grafis dan percetakan, maka dalam
pertirnbangan pemilihan tapak atau lokasi memerlukan strategi pernikiran
yang tepat untuk pencapaian fungsi Biro Desain Grafis dan Percetakan
dengan dasar komersial-industrial. Selain hal tersebut, dengan
pertimbangan perkembangan desain grafis di Jogjakarta yang tumbuh
sernakln pesat, maka ditentukan beberapa patokan dalam pemilihan lokasl
dari Biro ini.
Beberapa acuan dalam menentukan pemilihan site/tapak dari Biro
Desain Grafis dan Percetakan ini adalah:
1. Segi lokasi yang strategis, dalam hal tersebut kemudahan
pencapaian ke lokasi bagi pengunjung/klien yang ingin
menggunakan jasa desain grafis maupun percetakan.
2. Segi potensi pasar dan kegiatan lain disekitar site, kaitannya
dengan kegiatan komersial dan industri yang akan menyerap
pasar. Dan juga pertimbangan kegiatan lain disekitar site yar 19
mampu mendukung keberadaan Biro Desain Grafis dan
Percetakan.
3. Segi Teknis, terhadap kegiatan industri Percetakan yang
meliputi:
• Sirkulasi kendaraan angkutan barang
• Proses bongkar muat barang
• Limbah produksi
4. Disarnping beberapa hal tersebut, juga dipertimbangkan tentang
sarana dan prasarana, infrastruktur serta tata guna lahannya.
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 13
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakarta
Dilihat beberapa pain tersebut diatas, maka lokasi/site terpilih yang
diperkirakan mampu mendukung dari sernua segi perancangan Biro Desain
Grafis dan Percetakan di Jogjakarta adalah site di daerah Utara Monumen
Jogja Kembali, tepatnya di JI. Palagan Tentara Pelajar sebelah Timur Hotel
Grand Hyatt Jogjakarta. Lokasi site terpilih ini memiliki lokasi yang cukup
strategis, karena berada pada daerah yang tidak jauh dari pusat kota.
Kurang lebih 15 menit perjalanan dari pusat kota Jogjakarta, dan didukung
dengan adanya Ring Road Utara Jogjakarta yang memudahkan akses
sirkulasi pencapaian menuju lokasi tapak. Sehingga sangat mendukung
publikasi Biro Desain Grafis dan Percetakan ke masyarakat, baik
masyarakat lokal maupun dari luar Jogjakarta. Karena Ring Road banyak
digunakan pengguna lalu Iintas lokal dan luar kota. Disamping itu,
pertimbangan jalur sirkulasi kendaraan angkutan barang (truk dan
sejenisnya) untuk kemudahan bongkar muat pada fungsi percetakan dapat
tercapai, karena peraturan kendaraan roda empat atau lebih dapat masuk
hingga ke lokasi terpilih.
gbr 2. 1 (perempatan Ring Road-Monjali)
):'anuar bmn jJrt/uiria UU.J j :J.U:J:J 14
Biro Desain Grajis dan Percetakan di Jogjakarta
1~;i1 ~" •.•..
,~~~,.....>
gbr 2.2 (JI. Palagan Tentara Pelajar)
Lokasi terpilih in; termasuk pada daerah "Poros Jogja" Laut Selatan
Merapi, sehingga diperkirakan perkembangan pembangunan sangat pesat
pada kawasan tersebut. Melihat dari lingkungan sekitar site yang memiliki
tata guna lahan kawasan sebagai daerah perdagangan, industri sedang,
lembaga pendidikan, hotel dan perumahan. Maka tepat untuk Biro Desain
Grafis dan Percetakan didirikan sebagai bagian dari pertumbuhan
pembangunan masyarakat Jogjakarta.
UTARA
HOTEL GRAND HYATT
.
I i :!' ~ , 0 ..
~ ~
'
SIlE TERPlLlH
""'l'-o'{\l''',l'-'"
"'_0_.""Kdn1(ll' fllwwokllQn
gbr 2.3 Peta Lokasi/site terpilih
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 15
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
'-
Jalan Palagan TP (sebelah Barat site) View dari site ke arah Barat
View dari site ke arah Selatan View dari Barat ke arah site
gbr 2.4 Site terpilih
Beberapa bangunan disekitar tapaklsite:
• Utara : Kampus AMP YKPN
• Selatan : Kantor Perwakilan PI. Gudang Garam
• Barat : Hotel Grand Hyatt JOQjakarta
• Timur : Tanarl Kosong, pemukil11an penduduk
Pemilihan site in; juga mempertimbangkan infrastruktur yang tersedia,
serta sarana dan prasarana yang mendukung untuk kelancaran proses
aktivitas bangunan. Site ini memiliki topografi tanah yang dominan flatldatar
tanpa kontur, drainase dan jaringan listrik telah tersedia di tepi sepanjang
jalan Palagan Tentara Pelajar.
Yrwuar Iwan Pandria 00.512.0n 16
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakarta
Topografi site yang datar Drainase kota di sebelah Barat site
gbr 2.5 Site dengan topografi datar dan infrastruktur dranase
Melihat dari distribusi penyebaran bangunan-bangunan yang sejenis
dengan Biro ini, pada daerah kawasan site belum terdapat bangunan yang
mencoba untuk melayani jasa desain dan percetakan, sehingga Biro
Desain Grafis dan Percetakan di kawasan ini diharapkan turut
mendistribusikan informasi dan kemudahan pelayanannya di Jogjakarta.
2.2 Integrasi Arsitektural dan Teknikal
2.2.1 "Desain Grafis" dalam Fungsi Arsitektural
"Belpikir kreatif l77erupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu
yang baru dalam konsep, pengertian, penemuan maupun karya seni".
(J. C Coleman dan c.r Hammen 1974)
Desain grafis menjadi sebuah hasil karya yang merupakan olah
kreatif seiring dengan proses berkarya dan berpikir dalam mengolah suatu
ide. Ketika seseorang mengerjakan sebuah karya "desain grafis", maka
pola pikir yang pertama tercetak adalah bagaimana menghasilkan karya
yang "full kreatif', atau bagaimana menghasilkan karya yang orisinil (tidak
pernah dibuat sebelumnya). Potensi untuk berkreatifitas sejak awal sudah
diberikan kepada manusia. Berjuang untuk t"lidup, menjadi salat"l satu
fenomena yang kadang membuat manusia menjadi tambah kreatif,
Yanuar lwan }Jandria UU.:J 12.032 17
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOgjakalta
melakukan loncatan-Ioncatan pemikiran yang mampu menimbulkan
pencerahan baru ataupun pemecahan masalarl.
Dalam perspektif yang lebih luas, misalnya dalam proses mengatasi
suatu masalah, kita sering berpikir dengan cara yang berbeda-beda.
Namun tidak semuanya memiliki efektifitas bagi proses pemecahan suatu
masalah. Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang dianjurkan, yang
biasanya dapat menghasilkan sesuatu yang berbeda dari cara-cara
konvensional. Proses kreativitas melibatkan adanya ide-ide baru, berguna
dan tidak terduga.
Di Iihat dari segi arsitektural, seorang desainer ketika berpikir kreatif,
secara arsitektural dapat ditimbulkan melalui suasana/kondisi ruang
sekelilingnya. Pada perancangan Biro Desain Grafis dan Percetakan ini,
proses kreativitas tersebut akan didukung melalui perancangan penataan
ruang dalam bangunan, sirkulasi udara yang baik, memberikan nuansa
kebebasan ide-ide baru dalam ruang dengan mengllilangkan monotonity
dalam ruangan. Seperti dikatakan Tony Buzan dalam The Power of
Creative Intelligence (2002), bahwa uniformity atau penyeragaman telah
dipersepsikan otak sebagai monotonitas (monotonity). Bila sudah mencapai
tahap monoton, maka ketertarikan pada suatu hal akan rnenjadi tipis.
Begitu pula dengan desainer, ketika merasa jemu dengan monotonitas,
mereka memerlukan suatu dukungan variasi kreativitas, karena desainer
menjadi salah satu titik kunci keberrlasilan sebuah biro desain.
2.2.2 "Percetakan" dalam Fungsi Teknikal
Percetakan menjembatani dari sebuah proses mendesain menuju
perwujudannya dalam sebuah produk yang ingin dicapai. Melihat dari
fungsinya, percetakan tergolong suatu pola yang teknis atau normatif.
Dimana terdapat perancangan yang bersifat baku, dengan susunan ruang
maupun konstruksi yang memiliki aturan terhadap wilayah tertentu. Faktor
faktor yang menentukannya antara lain: mesin cetak yang besar dan berat,
ruang-ruang penunjang proses pencetakan, sirkulasi transportasi bongkar
YallUllr [wan Pandria 00.512.032 18
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOfi..akarta
muat barang/bahan baku, hingga permasalahan kebisingan alat dan limbah
industrinya, dll. Aktivitas yang berlangsung pada ruang usaba ini dapat
dikatakan memiliki tahapan pekerjaan yang membutuhkan ruang-ruang
khusus. Misalnya: ketika sebuah desain grafis dari Profil Perusahaan
selesai digarap oleh desainer, proses selanjutnya dalam perwujudannya
merupakan tugas Percetakan, seperti pembuatan film permanent maupun
temporer, pembuatan frame cetak, pemotongan kertas/bahan dasar, proses
pencetakannya sendiri hingga tahap penjilidan.
2.2.3 Integrasi antara Fungsi Arsitektural (Desain Grafis) dan Teknikal
(Percetakan)
Dalam prosesnya, pelayanan jasa kreativitas yang ditawarkan desain
grafis dibutuhkan interaksi/komunikasi antara desainer dan pengguna jasa.
Komunikasi menjadi hal yang perlu untuk ditingkatkan, agar produk-produk
hasil karya yang ditawarkan mampu dikenali dan diterima oleh konsumen.
"Olah rasa" desainer dalam mengkomunikasikan hasil karyanya dilakukan
melalui ruang studio kerja yang dijadikan sebuah galeri interaksi,
memamerkan karya-karya yang pernah dihasilkan, karena pameran
merupakan suatu media yang cukup efektif dibandingkan dengan media
promosi lainnya. Konsumen dapat berinteraksi dari desain hingga hasil
cetakannya, bertukar pikiran secara langsung dengan desainer, rlingga
dapat terpengaruh untuk selalu menggunakan jasa desainer dan
percetakannya.
Sebagai wadarl kegiatan yang semi komersial yang sifatnya efisien,
atraktif, memiliki nilai jual pada biro desain grafis dan percetakan sangat
diperlukan, dalam hal ini penampilan bangunan. Desain grafis yang
mencerminkan kreativitas dengan material konstruksi yang bervariasi
dipadukan dengan percetakan yang memiliki konstruksi khusus untuk
penanganan alat-alat produksinya. Diharapkan mampu
mengintegrasikannya dari segi penataan ruang, penampilan bangunan,
material konstruksi.
YIlIIWU' [/Villi rmulrill 00.512.032 19
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOgjakmta
2.3 Tinjauan Sistem Proporsi
"Keindahan akan diperoleh dari bentuk dan tanggapannya secara
keseluruhan, dengan mengingat beberapa bagian dari bagian-bagian yang
saling berkaitan satu sarna lain serta kaitannya terhadap keseluruhan;
bahwa struktur bisa muncul dalam bentuk menyeluruh dan lengkap, dimana
masing-masing komponen sesuai dengan yang lain dan semua hal penting
untuk menghasilkan apa yang ingin dibentuk."
Andrea Palladio, Empat Buku tentang Arsitektur, Buku I, Bab I.
Andrea Palladio (1508-1580), seorang Arsitek kenamaan jaman
Renaissance Italia telah mengusulkan tujuh buah "proporsi ruang yang
ideal" dalarn Empat Buku tentang Arsitektur. Perbandingan ruang ruang
tersebut dapat kita lihat sebagai berikut: /--------"-, I- i j
/ \--
i I Lillgkaran \\ / 'I
""'"------,,,/ 2 : 3 L_J
\
l i----------l I~--i-l
I : I J 3: 5 Il_.~ ! Jl!..
I
~_--_~~-_
I-----~~.. -l I-;--~--+ff 1/// i\\1 _I •zJ -~--l ----l
-- - L~ ~_~ ---- . ') L______ ! .. ---.--J I
r------------------,-------, I : I
I i I Iii
3: 4 I i I (------------~---~
gbr 2.6 Proporsi Ruang yang ideal menurut Andrea Palladio
Bila kita lihat dari ketujuh proporsi bentuk tersebut, angka-angkanya
menunjukkan suatu perbandingan geometris, matematis, dan harmonis.
Arsitek-arsitek pada masa Renaissance mempercayai, bahwa bangunan
bangunan mereka harus menjadi bagian dari suatu aturan yang lebih tinggi,
mereka percaya bahwa arsitektur adalah matematika yang diterjemahkan
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 20
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
ke dalam satuan-satuan ruang. (Francis D.K Ching, Arsitektur: Bentuk,
Ruang & Susunannya. Bab 6. Proporsi & Skala)
Pada saat ini, sistem proporsi dalam arsitektur banyak digunakan
olel"l arsitek-arsitek untuk merancang bangunannya hingga dijadikan
standar ukuran proporsi ruang gerak manusia atau pengguna bangunan.
Dalam hal ini, seorang arsitek yang menggunakan sistem proporsi sangat
menekankan cara penyampaian atau implernentasi proporsi yang
digunakannya untuk menyelesaikan perancangan bangunan. Sehingga
penggunaan sistem proporsi sebagai dasar perancangan merupakan suatu
hal yang penting dan sering digunakan para arsitek kebanyakan.
2.4Tinjauan Proporsi Huruf "X" Sans Serif
a<';'Cl'll<ll'r .ling,e,i "x".
llJ)g~i "x"
kapil'll'b.p X w m)( dl'sn'ndl'i
gbr 2.7 Aturan tinggi "XU sebagai acuan pembentukan huruf lain
(an Introduction to Typography, Chapter 3: Basic Terminology)
Dari gambar diatas (tipe Sans Serif), dapat dijelaskan bahwa huruf
dalam satu rangkaian abjad memiliki aturan proporsi yang didasari dari
huruf "X"nya. Tinggi "x" (Iowercase/huruf kecil) yang menjadi dasar garis
acuan untuk huruf-huruf yang sama tinggj dengannya atau tanpa kenaikan
(ascender) maupun penurunan (descender). Sehingga rluruf X menjadi
patokan utama dari penciptaan sebuah abjad. Huruf-huruf Sans Serif yang
setara tinggi dengan x: a, C, e, rn, n, 0, r, s, U, v, W, z. Huruf dengan
ascender: b, d, f, h, i, j, k, I, 1. Huruf dengan descender: g, j, p, q, y.
Yanuar /wan Pandria 00.5/2.032 21
Biro Desain Grafis dan Percetakan di logjakarta
Tinggi keseluruhan suatu huruf dihitung dari ujung teratas titik
ascender hingga ujung paling bawah titik descendernya. Jadi, tinggi "x"
ditambah ascender dan descender akan terbentuk sebuah sistem
perbandingan proporsi yang tetap, yaitu 1:2 dan 2:3. Untuk lebih jelasnya
dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:
x X lOII','/Clse X ul'per..:!.'i"
I::.! 2:')
gbr 2.8 Proporsi perbandingan huruf "X" Sans Serif (eksplorasi sendiri)
Proporsi angka-angka perbandingan yang dihasilkan dari ukuran
huruf "x" lowercase adalah 1:2, sedangkan ukuran huruf "X" uppercase
adalah 2:3. Perbandlngan angka-angka ini apabila dikaitkan dengan tujuh
proporsi bentuk ruang ideal Andrea Palladio, memiliki kesamaan
didalamnya. Sehingga implementasi proporsi tinggi "x" pada ruang maupun
bentuk bangunan sangat memungkinkan untuk perancangannya.
2.5 Implementasi Proporsi dalam Biro Desain Gratis dan Percetakan
Dari sedikit uraian diatas menjelaskan bahwa huruf selain
mempunyai sejarah yang bernilai tinggi dalam peradaban manusia di
bidang grafis, juga sangat menarik untuk memperhatikan dan mengkajinya
dalam aplikasi desain grafis. Dalam perancangan Biro Desain Grafis dan
Yanuar [wan Pandria UU.512.032 22
Biro Desain Grafts dan Percetakan di jOgjakarta
Percetakan ini, diharapkan unsur-unsur normatif, kreatif, dan proporsi dapat
ditekankan dalam konsep perancangannya. Dapat dijelaskan lebih lanjut,
bahwa dalam suatu bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan terdapat
dua fungsi yang cenderung kontras. Dimana biro desain memiliki sifat
kegiatan yang full creativity, sedangkan Percetakan lebih mengarah pada
standar-standar teknis pada aktivitasnya. Dari dua variabel yang ada ini,
dapat digambarkan dengan adanya perpaduanlintegrasi antara suatu
keteraturan bentuk baku (percetakan-teknis) dengan disertai unsur
kreativitas atau distorsi (desain grafis-kreatif) pada bentuk bangunan dan
penataan ruang dalarn. O/eh karena itu, sistem proporsi huruf (tinggi "x"
Sans Serif - 1:2 dan 2:3) mencoba untuk mengikat perpaduan variabel
baku dan distOl'si tersebut. Schingga, meskipun bangunan Biro Desain
Grafis dan Percetakan digabungkan akan menghasilkan keindahan
bangunan secara keseluruhan. Dapat kita Hhat sebuah contoh dibawah ini:
3
....... >'\'
','.,
') ! : -::,. .~
~ .,.'
A 2:3
B 2:3
gbr 2.9 Contoh Proporsi dengan garis-garis yang mengatur
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 23
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Dari kedua gambar diatas, memiliki ruang media desain (baku)
dengan perbandingan yang sama, yaitu 2:3. Namun dapat kita pahami
pada gambar A akan terasa lebih indah, karena distorsi perbedaan warna
terdapat pada kotak yang diatur sesuai dengan garis-garis proporsi yang
mengaturnya, dimana terdapat dua garis diagonal yang berpotongan tegak
lurus tepat pada posisi kotak tersebut. Yang menghasilkan perbandingan
perbandingan baru dari sisi horisontal maupun vertikalnya. Sedangkan
pada gambar B, kotak distorsi tersebut tidak berada pada perpotongan
garis diagonal yang menjelaskan perbandingan satuan kotak media,
sehingga distorsi warna yang disampaikan terasa kurang indah ataupun
harmonis. Hal ini menggambarkan bahwa proporsi dengan ikatan garis
yang mengatur dapat dinikmati lebih indah secara keseluruhan hingga
bagian-bagian kecil yang terbentuk karenanya.
2.6 Macam Kegiatan dan Kebutuhan Ruang
Dari struktur organisasi Biro Desain Gratis dan Percetakan diketahui pelaku
kegiatan dan peranannya pada tungsi bangunan, sehingga untuk
menganalisa kebutuhan ruang diperlukan pengelompokan kegiatan, yaitu:
1. Pengelompokan berdasarkan bentuk kegiatan
2. Pengelompokan berdasarkan jenis pelaku kegiatan
Dari dua pengelompokan diatas, dapat dijelaskan pada tabel
dibawah ini:
• Kegiatan Pelayanan Klien Biro Desain Grafis dan Percetakan
Ruang Keterangan Pelaku
Ruang Diskusi Ruang untuk mengadakan
diskusi antara kHen dengan
Desainer maupun Percetakan
Pengelola,
desainer,
pengunjung/klien J
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 24
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Ruang Presentasi Ruang untuk melakukan
presentasi desain dengan
animasi
Pengelola,
desainer,
pengunjung/klien
Resepsionis Ruang Penerima klienl
pengunjung
Pengelola,
pengunjung
Halll Lobby Foyer sebagai pembagil
pengarah pelaku ke arah
kegiatan yang akan dicapai
Pengelola,
pengunjung
• Kegiatan Administrasi Biro Desain Grafis dan Percetakan
I
Ruang Keterangan Pelaku
Ruang untuk 1 orang PengelolaRuang Pimpinan
Ruang untuk 2 orang manager
biro desain, dan manager PengelolaRuang Manager i
percetakan
Pengelola Ruang Sekretaris Ruang untuk 1 orang
/Pengelola , 1Ruang untuk penyimpanan Ruang I
fberkas/file administrasi penyimpanan !
PengelolaRuang Bendahara Ruang untuk 2 orang
I I' I'ii j,
Pengelola Ruang untuk 7 orang Ruang Staf
~ Ruang untuk rapat pengelola Pengelola
IiRuang rapat
i'dengan kapasitas 20 orang
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 25
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
• Kegiatan Khusus Biro Desain Grafis
Ruang Keterangan Pelaku
Studio Desain
Digital
Ruang kerja desainer grafis
dengan teknik digital/komputer
beserta kelengkapan
penunjang (scanner, printer,
kamera digital,dll)
Pengelola,
desainer
Ruang Workshop Ruang teknik aplikasi desain
Pengelola,
desainer,
pengunjung
Ruang Digital
Printing
Ruang untuk printing/plotting
ukuran besar
Pengelola,
desainer
• Kegiatan Khusus Percetakan ,
I
Ruang Keterangan
Ruano untuk oembuatan film
Pelaku I
Ruano Gelao Penaelola
plat
Ruang untuk pembuatan plat
cetak
Ruang untuk proses
pencetakan
Ruang untuk proses
pemotongan kertas
Ruang untuk proses melipat
kertas dan penjilidan dengan
,
I I
I , I
Ruang Plat Pengelola
Ruang Cetak Pengelola
Ruang
Pemotongan
Kertas
Pengelola
Ruang Penjilidan Pengelola
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 26
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
teknik binding (jilid lem) dan
jilid jahit
Ruang untuk menyimpan
produk yang sudah jadi
Ruang
penyimpanan
Pengelola
Ruang simpan
Kertas + tinta
Ruang tempat penyimpanan
kertas, tinta, dan alat
Pengelola
Ruang Bongkar
Muat
Untuk proses pengangkutan
dan penurunan bahan (kertas)
dengan angkutan barang.
Pengelola
Ruang Limbah Ruang untuk penempatan
sementara limbah berupa
potongan-potongan kertas
sisa.
PengelolaI
!
• Kegiatan Servis Biro Desain Grafis dan Percetakan
II
,
Ruang Keterangan Pelaku I I
t- Area parklr Pengelola,
pengunjung Pengunjung
Area Parkir Pengelola Pengelola,
Pengunjung
Musholla Pengelola,
Pengunjung ,
Galeri dan Retail Galeri untuk memamerkan Pengelola,
hasil karya desainer Pengunjung !I
grafis, sekaligus sebagai Iruang display hasil
cetakan yang pernah
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 27
Biro Desain Grafts dan Percetakan di jogjakana
dibuat.
Lavatory, Pengelola,
Pengunjung
R. Karyawan, Security Pengelola
Tabe/2.6.1. Penge/ompokan Kegiafan
Dari beberapa tabel diatas, maka kebutuhan ruang dapat ditentukan.
Ruang-ruang tersebut telah menunjukkan kegiatan yang dapat di wadahi
bersama maupun yang tidak, serta ruang-ruang khusus yang mernbutuhkan
perrlitungan besarannya karena membutuhkan banyak alat dalam
prosesnya.
Untuk mendukung tungsi dan kegiatan dari Biro Desain Gratis dan
Percetakan, maka asurnsi kebutuhan ruang bagi masing-masing kegiatan
ditentukan berdasarkan pengguna. Secara umum pengguna bangunan
terbagi atas:
1. Pengelola: !
. ' • Pimpinan : 1 orang
• Manager : 2 orang
• Staff administrasi : 8 orang
• Bagian Gratis : 14 orang
• Bagian Percetakan : 36 orang
• Karyawan : 16 orang
77 orang
2. Pengunjung
Asumsi pada perhitungan rata-rata pengguna jasa biro desain
gratis dan percetakan Spektrum dan PT. Wajatri yaitu: pengunjung
30 orang per hari, dengan klasitikasi:
• Pelanggan tetap (agen buku, majalah) : 20 orang
Yanuar Iwan Pandria 00.5 I 2.032 28 I ~ .
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
• Pelanggan dalam hubungan kerjasama
• (Penerbit, biro iklan) : 12 orang
• Pengguna jasa umum : 24 orang
56 orang
Asumsi penambahan pengunjung
untuk galeri dan workshop : 25 orang
81 orang
Dari asurnsi diatas, Biro desain Grafis dan PercetF.lkF.ln akan
mewadahi aktivitas untuk (77 + 81) =158 orang.
2.6.1 Kebutuhan dan Besaran Ruang
1 I Administrasi
R. Pimpinan 1 orang 30 I 30
R. Manager 2 orang 24 ~8
R. Sekretaris 2 orang 6 12
R. Penyimpanan berkas 1 unit 48 I 48
R. Rapat 30 orang 2.4 72
R. Staf 8 orang I 6 48
R. Karyawan I 52 orang I 2.25 117
2 I Pelayanan Klien
Hall/Lobby 56 orang 2 112
Reseptionis + Kasir 4 orang 3 12
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 29
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOf1..akarta
R. Display
R. Presentasi
3 Kegiatan Khusus Biro
Studio Desain Grafis
Digital Printing + Alat
R. Editing
R. Workshop
R. Gelap
R. Plat
R. Cetak
R. Pemotongan kertas
R. Penjilidan
: R. simpan kertas + tinta
R. Penyimpanan
R. Bongkar Muat
R. Limbah sementara
- . - n~""t '-'v, VI'" r-UlJ I
Area Parkir
,
!
Musholla
Lavatory
R. satpam
I
Sirkulasi bangunan
1 unit
20 orang
12 orang
3 orang
3 orang
30 orang
1 Unit
2 unit
1 unit
1 unit
2 unit
1 unit
1 unit
1 unit
120
3
9
18
9
2
24
36
550
45
60
54
100
300
30
120
60
108
54
27
60
24
72
550
45
120
54
100
300
30
15
3.75
1.5
4
225
468.75
75
120
24
3135.75
3135.75
721.22
3856.97
:1 unit
i I ,roda
15 empat
125 roda dua
50 orang
6 orang
30 %
i
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 30
Biro Desain Grafis dan Percetakan di ]ogjakarta
Tabel 2.6.2 Kebutuhan dan Besaran Ruang
2.7 Alat-alat Pendukung Produksi
Dalam proses kegiatannya, Biro Desain Gratis dan Percetakan
dilengkapi dengan tasilitas alat-alat pendukung yang membantu
pelaksanaannya. Disamping itu, dari jumlah dan ukuran alat yang
digunakan akan dijadikan pertimbangan dalam penentuan besaran ruang
selain dari standar yang ada, serta konstruksi bangunan yang harus
mendukung alat dengan beban dan getaran yang berat. Beberapa alat
pendukung yang digunakan:
1. Alat-alat Pendukung pada Studio Desain Digital
• 18 unit Komputer graphic design yang terbagi menjadi: 12
komputer untuk proses desain, 3 unit untuk editing dan 3
unit komputer untuk digital printing. Lengkap dengan
aksesoriesnya
• 4 buah Scanner Petiection 1200U Flatbed Scanner
• 4 buah printer: 2 buah ukuran A4, 2buah Ukuran A2
• Digital Camera
• 1 boall ploUer
• dll If' .... .,f
•
~. .
gbr 2.10 Plotter HP
dimensi p x I x t =(162.3 x 71.6 x 117.8) em
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 31
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakarta
2 Furniture untuk tiap Desainer
• 1Set meja L (komputer dan manual)
• Lemari penyimpanan
• Rak buku
3. Alat-alat Pendukung pada Percetakan
• 2 (dua) Unit Mesin Cetak Shinohara 74 Multieolor Offset
Ukuran Kertas 74 em X 52 em. dimensi p (716 em), I (280 em),
t (172 em).
o Menjadi patokan untuk besaran ruang karena
merupakan ukuran terbesar dari semua alat pereetakan
yang digunakan.
gbr 2.11 Mesin Cetak Shinohara 74 Multieolor Offset
dimensi p (716 em), I (280 em), t (172 em).
I ~
• 1 (satu) unit Mesin Cetak Heidelberg Model SORD Ukuran
Kertas 64 em X 91,5 em
• 1 (satu) Unit Mesin Cetak Kertas Rol 2 Warna Merk Harris
Model N420B Lebar Kertas 80 em
• 1 (satu) Unit Desain Grafis (Image Setter) Merk Hercules Pro
Ukuran Kertas 76,2 em
• 1 (satu) Unit Mesin Lipat Kertas Merk Stahl Model K664/4KLL
FB2
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 32 I I
f I
--~---_!',
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
,.f6
gbr. 2. 12 Mesin Pelipat Kertas
• 1 (satu) Unit Mesin Binding Merk Muller Martini Model 3101/2
S
• 1 (satu) Unit Mesin Jilid Merk Muller Martini Model 30209702
• 1 (satu) Unit Mesin Pemotong kertas (Itoh)
rl "71 !! • .";~fif': "
... " • '<0; , ,',' ;.'. ,~, ~ .
.z".., I..t'l,.
gbr. 2. 13 Mesin Pemotong Kertas (Itoh)
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 33
···r-
Biro Desain Grafts dan Percetakan di !ogjakarta
2.8 Pembentukan Satuan Modul
Ditinjau secara lebih detil, fungsi dari Biro Desain Grafis dan
Percetakan yang dipadukan berkaitan dengan bentuk, struktur, dan fungsi
bangunan. Dari hal tersebut, kebutuhan tiap-tiap ruang untuk kedua
aktivitas ini akan ditentukan oleh satuan modular ruang yang diciptakan dari
sistem proporsi.
Dari keterangan pengguna bangunan dan alat-alat produksi, maka untuk
pembentukan modul ruang, perlu dibandingkan aktivitas pengguna dalam
kebutuhan ruang masing-masing fungsi dengan memilih ruang yang
memiliki aktivitas paling besar, dalam hal tersebut dipilih:
• Ruang studio Biro Desain Grafis dengan besaran ruang untuk
aktivitas tiap individu desainer grafis.
• Ruang cetak pada Percetakan dengan standar besaran ruang tiap
individu menggunakan mesin cetak besar.
2.8.1 Satuan Modul pada Studio Desain Grafis
Pada ruang studio desain, akan ditentukan terlebih dahulu luasan dari
furniturenya, karena furniture inilah yang akan membentuk ruang kerja tiap
individu desainer. Meja, menjadi acuan pertama dalam penentuan modul
ruang. Sesuai dengan standar jangkauan manusia ketika duduk di depan
meja.
~ua.i\g·:,ml1d;~l1g yanCi dl,;',nk~m ",..,..,.-) j" ."r.•..:,;.L,.. .. .. ..,,_.,. ,. .,.., ~ I l'ill1(j [ "I",nkiln "L..J .. .1..--1 1...~...::,~~~;:~ J. :.1__. ...... j._..L..L_.,..
7(}0 \:101. ;;!:')::'! ,~n() '].{l{":, '00 "! 0(1 :) 100 ;,100 300 400 500 flOO "7(:,(;'
gbr 2. 14 Jangkauan yang diutamakan
(Ernst Neufert, Data Arsitek Jilid 2)
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 34
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Dari gambar diatas, dapat dilihat jangkauan terjauh kurang lebih 72 em.
Ditambah dengan perangkat komputer (monitor dan keyboard diatas meja),
maka rneja yang akan digunakan ditentukan lebar 80 em. Dalam kaitannya
dengan proporsi Huruf "X" yaitu 2:3, angka 80 turut diperbandingkan
sehingga menjadi sebuah ruang modul 80 x 120 em.
Dari ukuran tersebut akan diolah lebih lanjut melalui penataan furniture
studio desain untuk tiap individu dengan elemen:
• 2 buah meja (1 meja untuk komputer, 1 meja lagi untuk berkas)
• 1 buah kursi (untuk desainer)
sehingga akan ditemukan besaran ruang untuk 1 orang desainer. Melalui
gambar berikut ini akan dijelaskan penentuan modul ruangnya:
~-----------rS7S7S777S7S7S7~1 I I I I I
I
I
I
I I
2
3
1: Meja Komputer 2: Meja Berkas 3: Kursi
2
Gbr 2. 15 Penentuan modul melalui layout furniture
Hasil pengolahan furniture tersebut telah menghasilkan ukuran rnodul ruang
untuk satu orang desainer yaitu "2 x 3 m" (6 m2).
2.8.2 Modul Struktur pada Bangunan Percetakan
Struktur bangunan, khususnya pada bangunan Pereetakan
membutuhkan satuan modul ruang yang lebar. Mengingat alat-alat
pendukung produksi yang digunakan tergolong besar dan banyak, maka
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 35
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
proses penentuan modulnya tetap diambil dari perbandingan 2:3. Ditinjau
dari pemakaian mesin cetak yang paling besar dengan dimensi (7.18 x 2.8
x 1.72) m, mesin ini membutuhkan ruang seluas 20 m2.
Ditambah dengan operator mesin, maka luasan ruangnya diasumsikan: 20
m2 + 4 m2 = 24 m21 orang. Langkah-Iangkah dalam penentuan modul
strukturnya dapat dilihat sebagai berikut:
Pertimbangan
Beberapa pertimbangan/acuan untuk satuan modul bangunan
industri Percetakan:
1. Ukuran mesin yang besar
2. Jumlah mesin relatif banyak
3. Sirkulasi barang
4. Sirkulasi pengunjung
5. Acuan pada proporsi 2:3
Dari hal tersebut, dengan alasan pertimbangan/acuan satuan modul,
bangunan membutuhkan struktur dengan bentang yang lebar dan efisien.
Maka diasumsikan ukuran satuan modul 6 x 9 m, dengan penjabaran:
panjang mesin tidak terganggu modul, sirkulasi cukup luas, dan memiliki
perbandingan 2:3
9m
Gbr 2. 16 Layout mesin Percetakan
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 36
---------
I
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
BAB III
KONSEP
3.1 Pemahaman Konsep
Desain Gratis I I Percelakan
l Aktivitas dalam menggunakan imajinasi untuk berkreasi.
l Aktivitas yang diwadahi merupakan kegiatan teknis.
.1
l Kegiatan Kreatif
I l
Kegiatan Normatif
INTEGRASI
Kreatif + Normatif
l PROPORSI HURUF X
Sebagai sebuah aturan yang
I I ,
~ 1 ~ Bentuk Bangunan Struktur Bangunan Fungsi Bangunan
I 1 I Satuan Modul I I
l PERANCANGAN
Biro Desain Grafis dan Percetakan
• Bentuk/Penampilan Bangunan • Penataan Ruang
Diagram 3. 1 Alur pemahaman konsep
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 37
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
3.2 Integrasi Bangunan dalam Site
3.2.1 Zoning Menurut Bentuk Kegiatan
tara
~ w ~ ::l
~ ::l !J...., l::J
~ W
t;j"....,
/-~""
/I Un2kunl:'an
gbr 3. 1 Zoning
(Sumber: Pemikiran)
~
Zoning pada gambar diatas didasarkan pada bentuk-bentuk kegiatan
yang ada pada Biro Desain Grafis dan Percetakan. Area antara kegiatan
Percetakan dan Desain Grafis dihubungkan olel"l zona kegiatan
administratif yang sekaligus menjadi Main entrance bangunan. Main gate
berada pada JI. Palagan Tentara Pelajar, karena merupakan jalur utama
kendaraan. Pada area parkir depan akan digunakan untuk kendaraan roda
empat pengunjung dan kendaraan roda dua dengan pola satu pintu untuk
masuk maupun keluar. Sirkulasi service di buat untuk area bongkar muat
barang dan parkir pengelola menuju area administratif dan Percetakan dari
sebelah jalan Lingkungan.
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 38
r
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
3.2.2 Penggabungan Bangunan
itara
Pereetakan
II Unf!kunean
~ E)
<t3 :;j
~ :;j..... l::;j..., tl.l
;:§' W-
e:r ......
Adl1\tn,istrasi DisPlay
.~
Area Parkir
Gbr. 3.2 Penggabungan bangunan da/am site
Mengingat fungsi pelayanan dari bangunan biro desain dan percetakan
sebagai pelayanan terpadu, maka gambar diatas dapat dijelaskan
integrasi bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan digabungkan
dengan sebuah bangunan dalam satu site keseluruhan. Kegiatan
administrasi, retail, ruang display (galeri), dan lobby (hall) akan diwadahi
dalam satu bangunan penyatu antara kedua fungsi yang berbeda.
Bangunan penyatu ini akan menjadi main entrance yang membagi dan
mengarahkan pada aktivitas desain grafis maupun percetakan.
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 39
-.-'-'-
Biro Desain Grafts dan Percetakan di !ogjakarta
3.3 Konsep Pencitraan Bentuk Bangunan
Dari proses kegiatan "kreatif' dan "teknis" yang diwadahi dalam
bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan, pencitraannya pada bentuk
facade bangunan akan disampaikan kepada pengamatlpengunjung
dengan menggambarkan kegiatan teknis sebagai bentuk-bentuk yang
"presisi dan proporsional" pada bangunan Percetakan, Sedangkan kegiatan
kreatif pada Desain Grafis akan ditampilkan dengan distorsilpenyimpangan
dari bentukan yang presisi.
'.':.. ,_.:'P';,,,,{~},;;;
,. [~/t(//
f~~~l~*~~',1 "~ .... II(;} ""'l &~~ // . ~~ /,',;( I I
i I I' , 1./ 1'//. I .
A ,....- ....,..- .l
" '.1.-
"
'.
...-- I:: ~
~ .. '.
gbr 3.3 Konsep Pencitraan B
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 40
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOgjakarta
Pada gambar "A", bentuk struktur yang diekspose sebagai garis-garis
yang presisi ditampilkan pada bangunan percetakan. Sedangkan pada
gambar "8", distorsi disajikan dengan tetap diikat sistem proporsi huruf "X"
(2:3).
Pengolahan facade pada bagian bangunan galeri dan administrasi yang
berfungsi sebagai penyatu antara biro desain grafis dan Percetakan,
ditampilkan kejutan atraktif monumental sebagai main entrance dengan
bentukan huruf "X" yang monumental. Huruf "X" yang menjadi dasar
inspirasi perancangan ditampilkan pada daerah ini. Hal tersebut akan
menarik pengunjung maupun masyarakat yang melewati jalan Palagan
Tentara Pelajar. Dari hal tersebut, bentuk-bentuk presisi dan distorsi yang
ditampilkan akan diikat dengan aturan proporsi Huruf "X" Sans Serif.
Sehingga pengolahan bentuk facade ini tetap akan dilihat sebagai suatu
keseluruhan yang indah.
I 1<1 I
I "I II I, I
I II : I I ""I I
i I ,',',1: I ,', I I! :< I
I I ,I:I I 'I I I' I
: II : : II :I, '" l t I: : I 'I:I I I i I I
: 'I IL l~,~_,,_,,'_.~~~~~~~:~<,\~j'/~~~2~ J
Gbr 3.4 Konsep Facade
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 41
)
-~---
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
t,....
" r~~,,,
,, '~ " ,~
,,' ~
Desain Crafis
~ Adminblrasi
Galcri
~
Area
,,, /~.~....... t
Percctakan
'..J/ Facade Atraktif
Bongkar IVluat
Gbr 3.5 bagian facade bangunan yang atraktif
Konsep pencitraan bangunan tersebut akan ditampilkan pada facade
bangunan yang terlihat jelas dari jalan Palagan Tentara Pelajar, sehingga
dapat menerik pengunjung maupun masyarakat yang melaluinya.
3.4 Konsep Penataan Ruang Dalam Biro Desain Gratis dan Percetakan
Dari rumusan modul 2 x 3 m, penyajian penataan ruang diwujudkan
dalam satuan-satuan massa (blok) yang mengikat dari fungsi, struktur dan
bentuk.
Yr/nlmr [wan Prmdria 00.S12.032 42
I
-~--~./
, _._-~._-- --_. ---"--'---- .
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
~-----------------
~-----i---------I ----------~-------I I
I 1/ 3
~------------y 2
Modul Struktur Percetakan
c) 1 / 1 /I /1/
Proporsi Ruang ~
Biro Desain
__________________~ 9
6
-------------A / /1T// I / I?--4---I/ i
I I I I I I
I I
f I
! I
I I I 1 I
:
I I I
I I _____1 I - I
I /7 j I
/ /
;//v
¢=)
gbr 3.6 Pengolahan satuan modul
Satuan-satuan modul akan disusun dari satu unit hingga menjadi
susunan modul berbentuk denah. Untuk menghindari monotonitas dalam
implementasinya, pengolahan modullebih lanjut dengan permainan distorsi
diantara keteraturan (normatif) modul-modul yang disusul1. Distorsi secara
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 43
.._. 0 _._._~~O_.__
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
kreatif diwujudkan dengan permainan ketinggian level lantai, dan
penyimpangan dari keteraturan modul dengan tetap mempertimbangkan
dari segi fungsinya. Permainan ketinggian lantai akan di gunakan pada
ruang-ruang yang mempunyai aktivitas khusus yaitu: ruang studio desain.
2 ................................ , J J .
1 .-~_ ...• -~--~.~~~ .. ~.~.~._~~ .. ~~ I '_~~.~~_M~._'~~"'_~_~.~.' , ~-.~_.~-.~~-
1 , ' •••• ~ •••• M•••• ~_ ••• ~ •••• _~.~ _.~ ~ ~ ~ ~_.~M~ •••• ~ ~ •• ~ •• ~ •• _ ~ •• _.~. ~. ~ ~.~ ~ ~ _~_ ~_. ~ ~. M., _ .. ~.
Gbr .3. 7 Distorsi dengan ketinggian levellantai
. ......... ~ ~ - ~ - ~ - ~ ~ ~ • -t.
I
L r:
- ._.._~ _ .. -
1
JL-;,r----,
..
l U J-
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 44
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakmta
2 '1 . ~ • .- •• - - - - - - .. - .. - - • - - - -1- .. .. .. • iii
2
2
" , , I ' 1 '.", ' " .. _ ..1 i', Ii Ii Ii i I' 'i
Gbr 3.8 Contoh distorsi dengan penyimpangan keteraturan modul
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 45
--. _. _.~-'---
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakalta
Distorsi/penyimpangan modul diimplementasikan pada seluruh' blok
bangunan secara kompak dalam keseluruhan site.
.. ~ ; ~ ~
... , -1
.. I .. ; ..
Gbr 3. 9 Penyimpangan dengan superimposisi 2 grid
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 46
I
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakarta
BABIV
PENGEMBANGAN DESAIN
4.1 Konsep Rancangan
4.1.1 Spesifikasi Proyek
Nama Proyek : Biro Desain Grafis dan Percetakan di
Jogjakarta
Luas Site : 8621 m2
Total Luas Ruang : 7305.19 rn2
4.1.2 Karakteristik Tapak dan Lokasi
Lokasi/site terpilih yang mampu mendukung dari semua segi
perancangan Biro Desain Grafis dan Percetakan di Jogjakarta adalah site di
daerah Utara Monumen Jogja Kembali, tepatnya di JI. Palagan Tentara
Pelajar sebelah Timur Hotel Grand Hyatt Jogjakarta. Lokasi site terpilih ini
memiliki potensi yang baik, karena berada pada daerah yang tidak jauh dari
pusat kota. Kurang lebih 15 menit perjalanan dari pusat kota Jogjakarta,
dan didukung dengan adanya Ring Road Utara Jogjakarta yang
memudahkan akses sirkulasi pencapaian menuju lokasi tapak. Sehingga
sangat mendukung publikasi Biro Desain Grafis dan Percetakan ke
masyarakat, baik masyarakat lokal maupun dari luar Jogjakarta.
u
4.:2. ..8 <t Bc: ~ c: 8261 m' 0/) " ~ =:
gbr 4.1 Site
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 47
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Tapak yang relatif datar sangat mendukung pada perancangan
bangunan, yang ditunjang dengan kelengkapan infrastruktur dan jaringan
drainase yang telah tersedia di sekitar site.
4.1.3 Tujuan Perancangan
Merancang Biro Desain Grafis dan Percetakan di Jogjakarta yang
menekankan pada konsep integrasi Fungsi arsitektural dan fungsi teknis
dengan penataan ruang, struktur, dan bentuk bangunan dalam
perancangan integrasi pelayanannya.
4.2 Analisa Perancangan
4.2.1 Site
Perencanaan bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan akan
dimulai dengan menempatkan satu buah huruf X dengan ukuran seluas
site/lahan terpilih. Lahan terpilih yang mempunyai luas 8.621 m2 akan
dirumuskan menjadi sebuah perbandingan proporsi 2 : 3 dengan luasan
proporsi dianggap paling mendekati luasan site. Pada gambar dibawah
dapat dijelaskan sebagai berikut:
u .~ ;E :0 "
E ~
~ '"" £
8261 m2
~ Yanuar Iwan Pandna 00.512.032 48
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOgjakarta
Titik perpotongan)( .... _ (antara dua kaki)
Descender
-
r"7~?r--- ---r------"!TJ.....i-l r I I !
~------------------
gbr 4.2 Plotting modul X pada Site
Perbandingan proporsi X yang berukuran 76m x 114m (2:3) pada
gambar diatas dapat dihasilkan sebuah titik perpotongan dari huruf X Sans
Serif tersebut. Melalui titik perpotongan tersebut, diternpatkan grid dengan
modul 6 x 9 m pada site secara keseluruhan. Variasi bentuk grid yang telah
di susun akan diputar sejauh 12 derajat dari sumbu koordinat Y, yang
dianalogikan dari sudut kemiringan huruf X kursif. Sehingga terdapat
superimposisi dua grid yang saling rnenyilang dilahan terpilih.
1..·-- • ._••./
12' /
,.
o Yanuar Iwan Pandria 00.512. 032 'T7
110
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
~
o ;-:,..... u,su ... _ ........ _ ..
I
.'I.",,,,;;~;,',:;~jt ·,, •,II
·:,I I
gbr 4.3 Plating grid ke dalam Site
Sesuai dengan konsep "kreatif' dan "normatif', pengembangan
konsep rancangan "normatif' I keteraturan disajikan melalui deretan kolorn
kolom yang teratur pada grid lurus (0°) maupun grid yang miring (12°). Grid
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 50
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
kolom menjadi dasar susunan proporsi yang mengatur bentuk bangunan
selanjutnya. Sedangkan rancangan "kreatif' diolah melalui distorsi bentuk
bangunan dari grid strukur yang tetap diikat dengan sistem-sistem proporsi
2:3.
gbr 4.4 zoning massa
gbr 4.5 Tampak Atas Bangunan.
4.2.2 Penataan Landscape
Penataan Landscape pada site ini tidak lepas dari aturan garis-garis
grid proporsi 2:3. Dari sirkulasi hingga area parkir direncanakan dalam
Yanuar [wan Pandna 00.512.032 51
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOf!;jakarta
ikatan grid tersebut, sehingga rancangan landscape yang terjadi dominan
sesuai dengan garis yang mengaturnya. Disamping itu, vegetasi dan kontur
turut melengkapi rancangan landscape site ini. Pada site terpilih, kontur asli
yang terdapat didalamnya cenderung datar (tanpa perbedaan level
ketinggian yang signifikan). Dari kondisi kontur yang ada, pengolahannya
dilakukan pada area parkir dengan cara menurunkan (cut) area parkir
sedalam 3m. Hal ini dirancang rnengingat shelter parkir khususnya roda
dua dapat memberikan efek yang kurang menarik (mengganggu) terhadap
view ke arah bangunan.
Tn-!l" "-'~J)(.:.I'-/~I'-.'":· 11A~:A
~.J\,. .!C.,t:.'I 'lAA.J ~--q-.... _-~.~----=::::.:
~lIk:Y;I"""'#.;tP"'r!ilM1l';,.N. l ~ A,P't:./J. Ip..,..:'1. .'i.....
'"~:*el""ttl.(t Id ••n:s uII
gbr 4.6 Pengolahan area parkir
gbr 4. 7 Perspektif area parkir
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 52
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
Selain itu, pemilihan vegetasi pada site direncanakan dengan tanaman
yang tumbuh besar/lebar sebagai vegetasi perindang, tanaman-tanaman
sedang digunakan sebagai pengarah dan pembatas. Sedangkan tanaman
yang lebih kecil dimanfaatkan sebagai penghias/taman.
>4 _.~ In""'
{cV~~ '\ J ,.",..c'~~"",!
"""'---" , \
": Q,O _..~_f 1. ..-:,~,,_ , ' Vji_~tfL-_--
Vegetasi besar sebagai perindang
}' ~. .~
~,r;" . \
Vegetasi Pengarah padaSirkuJasi Pedestrian dari Main Gate
Gbr 4.8 PengoJahan Vegetasi
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 53
Biro Desain Grafis dan Percetakan di Jogjakarta
4.2.3 Sirkulasi
) Sirkulasi Pejalan Kaki
Dua jalur sirkulasi pejalan kaki di rancang pada site ini, yang
pertama adalah sirkulasi pejalan kaki dari arah main gate. Pejalan
kaki dari arah ini diharapkan akan mendapatkan suasana view
langsung ke arah bangunan Hall dan Percetakan. Seiring
perjalanannya menuju main entrance, di sisi kiri pejalan kaki akan
merasakan penyimpangan bentuk bangunan dibandingkan dengan
bangunan percetakan, kemudian vegetasi sedang di letakkan pada
sisi kanannya sebagai pengarah. Sedangkan sirkulasi kedua pejalan
kaki dimulai dari area parkir menuju main entrance bangunan,
pejalan kaki akan mengawali perjalanannya dar; menaiki anak
tangga dengan view langsung ke arah bangunan Desain Gratis
hingga bertemu pada jalur sirkulasi pertama. Pada jalur ini pejalan
kaki akan mendapatkan suasana yang berbeda dari yang pertama,
karena dia akan mengamati bangunan desain gratis terlebih dahulu,
kemudian baru akan mernbandingkannya dengan bangunan
Percetakan.
) Sirkulasi Kendaraan
Sirkulasi kendaraan dan area parkir pada site ini dipisah menjadi
dua. Pada area parkir depan difungsikan untuk kendaraan roda
empat pengunjung dan kendaraan roda dua. Sedangkan sirkulasi
kendaraan menuju area parkir pengelola dan sirkulasi bongkar muat
barang berada pada daarah belakang bangunan yang memiliki pintu
masuk melalui jalan lingkungan di sebelah Selatan site. Pembedaan
ini ditujukan untuk memudahkan sirkulasi pengelola, pengunjung,
serta aktivitas bongkar muat sehingga tidak mengganggu
pengunjung dan view ke arah bangunan.
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 54
Biro Desilill Gmtis dan Percetakan di ]ogjakarta
A gbr. 4.9 Skema Sirkulasi Pedestrian dan Kendaraan.
Pada gambar A diatas dengan warna biru menunjukkan sirkulasi pedestrian
dari arah main gate dan dari arah area parkir. Sedangkan warna merah
merupakan araea sirkulasi untuk parkir pengelola dan area bongkar muat
barang di sebelah Timur.
Perspektif Sirkulasi Pedestrian dari main gate
"';;~'~i~)'!~~~
Perspektif Sirkulasi Pedestrian dari area
parkir roda dua
Sirkulasi area Parkir Pengelola di sebelah Timur
gbr 4.9 Perspektif Sirkulasi ruang luar
Yanuar [wan Pandria 00. ') 12.(n2 55
~·I
Biro Desain Grafis dan Percetakan di !ogjakarta
4.2.4 Gubahan Massa
Pada dasarnya bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan ini memiliki 3
buah massa yang digabung menjadi sebuah massa yang kompak.
Pembagian 3 rnassa tersebut didasarkan pada zoning sesuai bentuk
kegiatannya, yaitu:
y Kegiatan Admistratif, yang didalamnya terdapat macam-macam
aktivitas pengelola, ruang display, dan hall utama sebagai main
entrance ke bangunan. Pada gambar diatas, Hall utama sebagai
main entrance terletak pada titik perpotongan dua kaki huruf X Sans
Serif. Konsep rancangan Hall diolah dari susunan sebuah huruf X
Sans Serif yang di sajikan secara monumental atraktif.
I
Pe'inotabft;
I
,
........:..:.v ~',:"':. ..
/'
I'
•• ...,,&.~-- -,
,_".r'.
I
\,l
kONIIN£I--frAL
gbr 4. 10 konsep rancangan Hall
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 56
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
~ Kegiatan Percetakan, rnerupakan kegiatan yang industrial bersifat
teknis dan baku dengan proses kegiatan yang terpola. Sehingga
pengolahan massa bangunan ini secara mendasar disesuaikan dari
aktivitas pelaku ke dalam pencitraan bentuk bangunan, yang diolah
dari sebuah bentukan massa besar yang diatur oleh grid-grid kolom,
kemudian dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kedl secara
visual (facade) dengan elemen batang maupun bidang-bidang tipis.
Pada gambar dibawah ini dapat dijelaskan perancangan rnassa
bangunan Percetakan sebagai berikut:
. !
- ..~_.~---, . --=:1:-
o ,. -- .-.-. -,-~- ._--........
1 \ • • Ji
-,• I "
I •~J :L
\ I
]'l~
gbr 4. 11 Pengolahan massa Percetakan
Yanuar ]w(m jJal1dria 00.512.032 57
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
~ Kegiatan Desain Gratis, disini pelaku dalam beraktivitas cenderung
dituntut untuk berimajinasi secara kreatit dan tidak monoton. Dari
kegiatan yang terdapat didalmnya ini, maka pengolahan massa pada
bangunan ini dirancang dengan konsep kreatititas untuk
menghasilkan bentukan yang secara umum tidak monoton.
Beberapa modul kecil dengan proporsi 2:3 yang bermacam ukuran
akan disusun-susun menjadi sebuah bentukan massa yang besar
dan kompak.
+
o \
I
T , f, \
i
- .. ~~""-'_.- fv'~
j. ...
j '-.'\ l········ . I'"
I.-., ,
i
I'
I
:
gbr 4. 12 Pengolahan massa Desain Gratis
Sehingga dari ketiga massa yang diolah diatas. terlihat secara
keseluruhan akan terdapat distorsi bentuk, khususnya pada massa
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 58
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
Percetakan dan massa Desain Gratis. Gubahan massa Percetakan diolah
dari sebuah massa besar yang kemudian dibagi menjadi beberapa bagian
kecil, sedangkan massa Desain Gratis dirancang dari bebrapa modul kecil
yang disusun rnenjadi sebuah rnassa besar.
4.2.5 Karakter Ruang
• Kegiatan Administratif
No Ruang Karakter Pencahayaan Penghawaan
1 R Pengelola Terang, tenang Daylight dan
buatan
Buatan
2
I
R Stat Agak Terang,
tenang
Daylight dan
buatan
Buatan
3 Hall Terang, agak bising Daylight dan
buatan
Buatan
4 R Display Agak terang,
tenang
Buatan (direct
dan indirect
lighting)
Buatan
5 RKaryawan Terang, agak bising Daylight dan
buatan
Buatan
• Keaiatan Percetakan
No Ruang Karakter Pencahayaan Penghawaan
1 R Cetak, jilid
dan Iipat
Terang, bising Daylight dan
buatan
Alami
2 R Plat &
Manual
Terang, agak bising Daylight dan
buatan
Alami
3 R Gelap Gelap, tenang Buatan Buatan
4 R
Penyimpanan
Terang, agak bising Daylight dan
buatan
Alami
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 59
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
• Kegiatan Desain Grafis
No Ruang Karakter Pencahayaan Penghawaan
1 R. Studio
Desain
Terang, Tenang Daylight dan
buatan
Buatan
2 R. Workshop Terang, agak bising Daylight dan
buatan
Alami
3 R. Rapat Terang, tenang Daylight dan
buatan
Buatan
4 R. Digital
Printing
Terang, agak bising Daylight dan
buatan
Buatan
Tabel 4. 1 Karakter Ruang
Dari tabel Karakter Ruang di atas, dapat di klasifikasikan kembali
menjadi beberapa kelompok, yang akan membantu dalam proses
peraneangan ruang dalam bangunan.
Pencahayaan:
• Kelompok dengan karakter ruang: Terang dengan peneahayaan
daylight dan buatan; digunakan bukaan-bukaan jendela lebar
dengan satuan modul jendela terikat dengan proporsi 2:3, yang
mempunyai dimensi satuan lebar x tinggi =90 x 120 em. Sedangkan
peneahayaan buatan akan digunakan pada malam hari atau KefIKa
sinar matahari kurang.
• Kelompok dengan karakter ruang: Agak terang dengan peneahayaan
daylight dan buatan, diraneang dengan dua jenis bukaan: 1. jendela
dengan bukaan lebar (90 x 120 em), 2. jendela dengan bukaan keeil
yang memiliki satuan modul ukuran lebar x tinggi 75 x 50 em
• Ruang dengan karakter: Gelap dengan pencahayaan buatan, sama
sekali tidak memiliki bukaan jendela.
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 60
._~r·
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Tingkat Kebisingan:
Tingkat kebisingan ruang dalam bangunan di rencanakan dan di
rancang dengan beberapa cara, yaitu:
• Pemisahan kelompok ruang yang berkarakter Tenang, dengan
kelompok ruang yang berkarakter Bising maupun Agak Bising.
Kelompok ruang Tenang dominan berada pada massa bangunan
Desain Grafis, kelompok ruang dengan tingkat kebisingan tinggi
dominan di tempatkan pada massa bangunan Percetakan.
Sedangkan ruang dengan kebisingan agak tinggi terdapat pada
bangunan Administratif, dan beberapa karakter ruang Agak bising
berada pada massa bangunan Desain Grafis maupun Percetakan.. dengan pengolahan jarak tertentu yang tidak saling mengganggu.
..~
r } '-.. ,"~
J~'f f ttl'
.i
t,' .,' " '~'T, '<",',_. .-" ~"":.&,;,F>-i' J~' r ····r.m··· ." j, ;.~.L r.i:J:;.'· ....r.:.:~:J.·;C;;"- ;,,, ··"U
'''00
r....~~'7.~ ~...-:.
• " " - .- • J
". ~.~ l:~~1···,·"1'~ • ;;~ l!J)I'~;',ti!I
"::"- .. ~.,; ~
..
Denah Lantai 1
Gbr. 4. 13 Skema tingkat kebisingan
...i!f
'-"-""
Bising
D Agak Bising
[iii Tenang
[ f
I
I i
I l "
Yanuar Iwan Pal/dna 00.512.032 61
Biro Desain Grafts dan Percetakan di /ogjakarta
• Pembedaan ketinggian level lantai pada beberapa ruang yang
berdekatan namun memiliki karakter tingkat kebisingan yang
berbeda. Pada ruang studio desain yang memiliki karakter tenang
dengan ruang workshop yang memiliki karakter agak bising; selain
diberikan jarak tertentu dengan pemisah sebuah foyer, ruang studio
desain diturunkan level ketinggiannya hingga -2 m. Sehingga suara
yang ditimbulkan pada ruang workshop tidak terlalu mengganggu
pada ruang studio desain.
• Penggunaan material interior penyerap bunyi pada dinding ruang
cetak menggunakan bahan panel kayu berongga dengan lapisan
glasswool di dalamny3. Pemilihan material ini disamping memiliki
hasil interior yang menarik, juga tidak terlalu mahal untuk digunakan.
I DINQING SATA 112 9T
I SPESI1.5 CM
I GlASS WOOL, 0,1
I PAAL Kl\VU 9ERONGA
000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 cloooao 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000 000000
gbr 4.14 panel kayu berongga Penyerap bunyi
Yanuar Iwan Pandria 00.5 I2.032
. ~
62
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakalta
sedangkan pada ceilling ruang cetak juga digunakan material penyerap
bunyi panel akustik:
,----- ..__"'!.
n h
,~~-l\ ~_2_.
~~~'\' ~. II -
"'''~~~''~''-r''-7'''''':-7~~';~'u r " ;.J:
.,~
J
-1 I
~ "-;;,':'i".
l~, ?~" _.:'__ ',~:;'_' . ~. ~J'~~~"::;:~
~!Jl
::~C:.~~~~
a:.t.l.rc 1l'NC:LAJ'U)'K CM..-.ul' ..... If:' ..,,, IIGCI1
~Uf::,u,P..JJtlrl:l
~"U.I
~ ~l ~?-Y- ~ ~
, N01W«OIllO'vt O'DU.Ul,I"'Ot'.lLl'r;, "w:IM.. rlQR"'~."'"'4'<CI'
""
M1lCl"4'-l1CD LV'1J. ........ 1I I '4"""'''"5'00'~Uli' u:;tt·~\"tt.
.
CoU.ltf:IL.lDWQ ~,..,.
~J~U4l;"'luo."
JrlOM,r.;c:onH:i
~~=\.tc.
ro".'U=l'U ll.~
.... ':0.. 1~'l'IO·~f""'1I:I~.
r,v· t,;· !T;~~' Il~. r'~~'A
i,,- cc..-V''","
l I I I II ~ r: r 1:,.11,1
!f.,,[' ',1fTI ,
"
t'~i",11 J Tr,fj-j",~ ",,~ ""':5::>'
,ILL =-~-~- --J~ --: -;;~ :-,- .~ ':':-1,
1-
,) _~ ~~.. " ~ '. "~' -1
.' ...;r;,(:~",:'n"" I r'.:.t'iEL. '-'.;·;-U:T';. [Ai':"::! I
'-!-IF',"; '1r'o :', :"Y1 (.:1 >i\I:M
gbr 4.15 Rancangan material penyerap bunyi
Yanuur bvull Pandria 00.512.032 63
~-~
.-~
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Penghawaan
Penghawaan pada bangunan terdapat dua sistem, yaitu alami dan
buatan.
• Penghawaan buatan, terdapat pada massa bangunan Desain Grafis
dengan menggunakan sistem AC Split pada tiap ruang.
Perancangan letak indoor unit dengan model cassette type ditanam
pada ceilling dan hi-wall multi split type pada dinding. Outdoor unit
diletakkan pada tempat-tempat tersembunyi sehingga tidak
mengganggu penampilan bangunan. Beberapa letak outdoor unit
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
..Ud.........,"...............,.·
t ,..4 :; ..'-"" v~~ , ~
°t\
\. . (J; f ;.Jb
., - i
-;.{ ,\JTU
~_._-
( ~LXl-Ol
B
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 64
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
I I
1..' ' ! I
I', I
I
I
!, ;1 , I
I I I
d.v n' L '" j DT ~)
--------,- -,,-._--,--.-----------_._._._---------
[
I """""' ......
»:. rt'Q~ml QUl1XllJ~~lr
r-.---Ih......,Q.t..""3~
"""'......,.,-1-~
'" (
n; r C"'A1EA fOQQRU·41 r CJ.'\'Z,' ~ r"llI~
,..-P) 1'. • :1\ 22 Aftf] VlllrHt'Q.\'~ I'\M'lI:.lr IOU' ...",,, .. ""
f.f~~:~f~~t }'{~:~V~~·;~~.::~·:: :~~.:;..;;~,:;~~.,;;;,-~:.:~:~, :;::'~.: ....::':5g:;~:::~='~ ~~·,::[;:,;,,:·~;;::r:,~::: .. ~: :::::.;';'.......~, a ..
•• ~. "''''', J. : ~1'~.~.-.,1
~t@t~~~ :::~:::::'~A:., I RJD .~~-11 ==-===--==""·-11 - - If T
-- ~- ---~
III C.U'f:i 'vE,rn. tiRO
F!'.IIc.u..w. ClClb.!Z l.H"'....uA.aC.D""~ ".t ___.-L-_~ar'O'Gt.tr~ Cle'·r I
I r--UI _.
Deti! AC Cassette Type
gbr 4. 16 Rancangan Penghawaan Buatan
ii,
I! Yanuar [wan Pandria 005[2.032.j
.1_ ..I
65
Biro Desain Grafis dan Percetakan di ]ogjakarta
• Penghawaan Alami, Ruang yang menggunakan penghawaan alami
khususnya cetak dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini:
,.J~ ," ···········,·_····,·······j---fL-- ,\ t "C
]~ ()( --- I
t------______ ... ... .~t-.~1.____- .. --' .... --- ----- .. --TI·······~
'I'
gbr 4. 17Skema penghawaan alami ruang Cetak
Pada bagian bangunan paling tinggi diberikan bukaan secara crossing
untuk mengeluarkan udara panas dari mesin. Plafond pada bagian samping
kanan dan kiri di miringkan ke tengah untuk memudahkan aliran udara naik
ke atas.
4.2.6 Facade Bangunan
Pencitraan facade bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan ini
yang sangat penting dipertimbangkan adalah bagaimana facade bangunan
tersebut diolah dengan bentuk-bentuk rnaupun elemen yang di ikat oleh
perbandingan proporsi 2:3. Pada bangunan Percetakan, facade di rancang
dengan bentukan besar yang di bagi menjadi bagian modul kecil secara
preslsl. Elemen-elemen batang dan bidang tipis menjadi terlihat
dominan/tegas dengan penonjolan dan perbedaan warna yang digunakan.
Sehingga terdapat hasil olahan facade yang terkesan teratur, dengan
perulangan bagian-bagiannya.
Yanuar /wan Pandria 00.5/2.032 66
Biro Desain Grafts dan Percetalcan di ]ogjakarta
f't<~'r£ _ lJ(;,.~.J-".16'·"'/~ - ... l -,..~..... ~_ .._._.- , j'
, "t,---I'. ' ' .. (/)1'.7[""") I ~ I ,,_..,--- ~--+\
,.,\(~~".;;
pi 1<1" ~ JA. IUt .. ,J
, /TU'MI',Ji' ')
c;!.... r ....*w,~-b,
B
gbr 4. 18 Pengolahan facade bagian Barat
Sedangkan pada facade bangunan Desain Grafis, pengolahan
facade tiap massanya lebih terkesan simple dan bersih (clean). Garis-garis
tegas sebagai pembatas perbandingan digunakan bukaan-bukaan (jendela)
ribbon, Walaupun massa bangunan ini bersusun-susun, namun secara
tampak bangunan desain grafis ini juga diikat dengan aturan perbandingan
2:3. Hal ini dapat dilihat dari sisi sebelah Selatan,
-t- .- ......----,,, ._- .....
, '-,
/"'~"'X ~~... I' i
// I' / !' ._ //'''-'//' ,,'.. ~ <~~, ..:.. ,..~ ... J
-
.~
"~ " .....J'" 4' "" / i"
-~
'. .'?
'.
,J.. _..--..~ ,i" ..-....-. .r * ...
Yanuar Iwan Panrlria 00.512.032 67
Biro Desain Grajis dan Percetakan di ]ogjakarta
,d. ..
:/ ,/
: :l:' ~~~~,.~~.
,I'
..If
:' .:'~..
,_._-/,/ .
gbr 4.19 Konsep Proporsi 2.3 pada facade massa Desain Gratis
Sehingga rancangan secara keseluruhan facade bagian depan di
olah dari sebuah bentuk keteraturan dengan aksen distorsi pada bagian kiri
bangunan. Keterkaitan facade antara keseluruhannya melalui elemen
elemen pembagi bidang. Bangunan Percetakan akan di bagi dengan
elemen garis yang berfungsi sebagai kolom dan balok, sedangkan proporsi
bangunan Oesain Grafis akan ditegaskan dengan bukaan jendela sebagai
elemen garis. Oisarnping itu, vegetasi juga turut digunakan sebagai
pemecah dari bentukan-bentukan facade yang teratur dan presisi. Bentuk
vegetasi rindang dan bercabang banyak dapat memberikan efek distorsi
pada background facade presisi di belakangnya.
".- ~ \I~~}'.-'··~'" :r'\">oA.,~.; •.. :;" i
- --------~~\ ;'.~;:.y ~.. .-11, ....~~
Efek distorsi dengan vegetasi
Yanuar [wan F'andlia 00.512.032 68
Biro Desain Grafis dan Percetakan di Jogjakarta
,, II
gbr 4.20 Konsep Proporsi 2:3 pada facade massa Percetakan
Beberapa pengolarlan facade lain secara atraktif disajikan pada area
bangunan pada bagian depan (Barat):
gbr 4.21 Main Entrance Hall
gbr 4.22 Facade bagian Barat massa bangunan Desain Gratis
Yanuar [wan Pandria 00.512.032 69
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOf!i.akarta
4.2.7 Ketinggian Lantai
Sesuai konsep distorsi melalui perbedaan ketinggian lantai, maka
beberapa ruang yang diolah adalah studio desain dengan pertimbangan
kemudahan interaksi antar desainer dan kreatifitas ruang.
_.~._--:-------~
~ \;~.:..
()
. J ~':>. __ - .- rr ',. s-,·....P;;;1i
.f) <~.. ... -.- -..
..0 .. '~~
~/
~
.~~
~ ~ J.--,.":'......l-•••. -
'~ '-- ----1:==="" I .. ~." ! .:~ I .oj ~ ~.
gbr 4.23 Konsep distor~i level pada ruang studio Desain Gratis
Beberapa ruang lain yang diolah dengan perbedaan ketinggian lantai
adalah main entrance hall, ruang display, dan sirkulasi biro desain grafis.
'l;;.. 'i.'"
Yanuar Iwan Pandlia 00.512.032 70
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOgjakarta
4.2.8 Penataan Ruang Studio Desain
Dengan mempertimbangkan dari kegiatan desainer dalam
mengerjakan proses desain secara individu maupun berkelompok kecil,
maka dari hal tersebut penataan layout furniture ruang tiap individu dapat
diolah dengan acuan ukuran modul 2 x 3 m.
Dapat dilihat beberapa alternatif perubahan layout furniturenya:
Kursi A 2
-------r--·--·--------·----·;-----·-·----------·------------
Meja geser (untuk berkas) ..-~_
Meja permanent i:". ...;,: ....' ,'or: (komputer) ,,;,
m:Wnfl C '"
A. Layout furniture untuk proses kerja individu.
2 - ; • __ • - _._ - '0 ••_ .. _ .... _ ._ ••• _. "._ ._•••_ _ _. " __ • ,_,,__,_._ '_,".'_"_'." ._. ••_~ ...... _. __•• _.~ __~ ~_"-;-
3
I
B. Layout furniture untuk proses kerja kelornpok.
Gbr. 4.24 Beberapa alternatif perubahan layout furniture pada ruang studio desain
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032
3
71
Biro Desain Grafts dan Percetakan di Jogjakarta
Disamping itu, dengan konsep perpaduan kreatit dan normatit,
aplikasi bahanl material yang tidak monoton disajikan melalui konsep
perpaduan antara material metal dan kayu. Penyajian dari material tersebut
digunakan pada ruang ruang khusus Biro Desain Gratis dan Percetakan.
Beberapa konsep yang akan diaplikasikan adalah: memasukkan unsur
metal (sebagai elemen presisi) pada grid-grid ceilling dan sebagian dinding
ruang studio desain. Sedangkan kayu disajikan dengan sebuah sculpture
batang pohon dan texture dinding yang berfungsi sebagai elemen distorsi di
antara elemen-elemen presisi.
gbr 4.25 Perspektif Interior Studio Desain
4.2.9 Struktur & Konstruksi
Struktur
Struktur yang digunakan pada bangunan ini menggunakan sistem
struktur rangka beton kolom balok dengan plat dak beton. Dengan
pertimbangan dinding-dinding pembatas digunakan dominan dinding
permanent dengan material bata.
Struktur Atap
Pada bagian atap terdapat dua macam struktur, yaitu: rangka beton
bertulang dengan konstruksi dak beton, dan rangka baja dengan konstruksi
atap metal deck.
Yanua/' Iwan Pandria 00.512.032 72
• .:.-..... fl ~··L.\:'·:'··"·
'~·I1P.IID..t.r
Biro Desain Grafts dan Percetakan di ]ogjakarta
Pondasi
Pondasi bangunan Biro Desain Grafis dan Percetakan ini menggunakan
kombinasi antara pondasi voet plat untuk struktur utama, dan pondasi
menerus pasangan batu kali untuk dindingnya.
Pondasi khusus dibuat untuk mesin-mesin cetak dengan
penggunaan dilatasi sebagai pemisah struktur. Hal ini di rancang untuk
menghindari efek getaran yang ditimbulkan dari mesin cetak, khususnya
mesin-mesin besar.
gbr 4.26 Delil Pondasi khusus Mesin Cetak
~t:.I.rUtUJ.1
I'\E.R.~ I=DM"'''CiJO:S:.~'$ 21 ~ 21 t9.'J ¥orl
='"" R'.'l,iR
r:Jl.R.~of, pg.r.J ~ I ,.-----~... rll:.
I"C~"'I I'UJ' c;,rar.
-.Q.:lII
J:' d
:-t~;"~~';j:~'~~~¥f:;~"'nmr'... ;.~.:"· ..~:l!";;··:?':· '!! __~-,.",,>,,:.. d
OLi.r~I 7:l'1
Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 73
Biro Desaill Gmfis dOli Percdoklll1 di Jogjllkarta
FOTO MAKET
~ l.,•. '·.·..·•.·.•......'.'·•...•" .. ,',."l~::.~' - ,
, .-
~ .. ,.f.",.•~ .. _: '. ~.. '.I"'" A" •
• ~.".' 'i14>~:
Perspektif mata burung dari Barat View dari main gate
Perspektif mata burung darf Baret Doya Perspekflf mara burwlg dwi Batat taut
View dari jl. Palagan ke arah Biro Desain View dari jf Palagan ke arah Percetakan
YllJIlillr hWlJI PIIJ/{/rill O(), ') /2,OT2 74
Biro Desain Grafts dan Percetakan di JOgjakarta
FOTO MAKET
~....•....
;'t.;;t',~
Perspektif mata burung dari Timur Laut Perspektif mata burung dari Tenggara
View dari service entrance (Timur) Perspektif mata burung dari Timur
Yanllar [wan PandJia 00.512.032 75
Biro Desain Gratis dan Percetakan di ]ogjakarta
DAFTAR PUSTAKA
Newark, Quentin. "What is Graphic Design?", Essential Design Handbooks.
RotoVision. 2002
Beaumont, Michael Jeavons Terry. "an Introduction to Typography" .1990
"Blank! Magazine". Edisi 6. 2003
"Trolley Magazine". Edisi 5, Mei-Juni 2001
"Architectural Record'. Edisl September 2000
D.K. Ching, Francis. "Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Susunannya" jilid 1.
I Neufert, Ernst. Data Arsitek. Jilid 2. 1990
I I
Saputra, Antony. Biro Desain Grafis dan Multimedia di Jogjakarta Sesuai
Paham Tiborisme (Tibor Kalman), Tugas akhir, 98512 166, UII.
II SUharyono, Akademi Desain Program Studi Desain Gratis, Desain
I Fotografi, dan Desain Interior di Yogyakarta. Tugas Akhir, 94340 125, UII.
I I
Endonesa.net, Artikel-artikel, Budaya.
"What is Good Design?". News & Artikel, Komvis.com. 2002
I Yanuar Iwan Pandria 00.512.032 76
I r I
I