repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/skripsi … ·...

206
PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Menuju Gelar Pendidikan (S.Pd) Oleh: Gita Andestiana Meirizka NIM: 11150150000001 PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN

ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi Kasus

Pada Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu

Syarat Untuk Memperoleh Menuju Gelar Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Gita Andestiana Meirizka

NIM: 11150150000001

PROGRAM STUDI TADRIS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

i

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

iii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

iv

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

v

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

vi

ABSTRAK

Gita Andestiana Meirizka (NIM.11150150000001), Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Judul Skripsi

“Pengaruh Efektivitas Fungsi Pengelolaan Anggota Terhadap Pelayanan

Koperasi (Studi Kasus Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)”. Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh efektivitas

pengelolaan anggota terhadap pelayanan koperasi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh pengurus dan anggota koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan sampel yang berjumlah 72 mahasiswa.

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Simple Random

Sampling. Alat untuk mengumpulkan data dengan angket dan wawancara. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh efektivitas pengelolaan anggota

terhadap pelayanan Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil

ini dibuktikan dengan menggunakan Uji t (Parsial) didapatkan hasil Thitung yaitu

sebesar 5,945 > dari nilai Ttabel sebesar 1,66543. Dapat disimpulkan bahwa

Thitung lebih besar dari pada Ttabel, yang artinya bahwa Ho ditolak dan Ha

diterima, sehingga terdapat pengaruh antara variabel X (Efektivitas Pengelolaan

Anggota) terhadap variabel Y (Pelayanan Koperasi Mahasiswa) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Jika dilihat dari analisis regresi linier sederhana

menunjukkan bahwa Y = 23,200 + 0,536 X dan nilai koefisien korelasi sebesar

0,536, serta nilai koefisien determinasi sebesar 0,323 atau 32,3%. Hal ini

bermakna bahwa kontribusi efektivitas pengelolaan anggota dalam meningkatkan

pelayanan koperasi mahasiswa sebesar 32,3% sedangkan 67,7% dipengaruhi oleh

faktor lain.

Kata Kunci : Pengelolaan Anggota, Pelayanan, Koperasi

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

vii

ABSTRACT

Gita Andestiana Meirizka (NIM.11150150000001), Department of Social

Sciences Education. Faculty of Tarbiyah and Teacher Training. Thesis Title

"Effect of Effectiveness of Member Management on Cooperative Services (Case

Study of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Student Cooperative)". Thesis Social

Sciences Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2019.

This research is about the effectiveness of managing members and cooperative

services. The aim is to find out whether there is an effect of the effectiveness of

member management on the services of UIN Syarif Hidayatullah Jakarta student

cooperatives. This study uses a quantitative approach. The population in this

study were all administrators and members of the UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta student cooperative with a sample of 72 students. Sampling is done by

using the technique of Simple Random Sampling which is a way of taking samples

from members of the population using random without regard to strata (levels) in

members of the population. This is done if members of the population are

considered homogeneous (a type). The results showed that there was an effect of

the effectiveness of member management on the services of the UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Student Cooperative. This result is proven by using the t-test

(partial), the T-test result is 5.945> from the T-table value of 1.66543. It can be

concluded that T count is greater than T table, which means that Ho is rejected

and Ha is accepted so that there is an influence between variable X (Effectiveness

of Member Management) on Y variable (Student Cooperative Services) of UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. If seen from a simple linear regression analysis

shows that Y = 23,200 + 0.536 X and the correlation coefficient is 0.536, and the

coefficient of determination is 0.323 or 32.3%. This means that the contribution of

member management effectiveness in improving student cooperative services by

32.3% while 67.7% is influenced by other factors. Thus the effectiveness of

member management has a positive effect on the services of UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta student cooperatives.

Keywords: Member Management, Services, Cooperatives

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur bagi Allah SWT. yang telah melimpahkan

rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan baik yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Fungsi

Pengelolaan Anggota Terhadap Pelayanan Koperasi (Studi Kasus

Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)”. Dengan segala

kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

yang telah membantu dan mendukung dalam penyususnan penelitian ini.

Penulis telah mencoba untuk melakukan yang terbaik dalam

menyelesaikan penelitian ini, namun sebagai manusia, penulis menyadari

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran

dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi

kebaikan skripsi ini.

Selain itu dalam penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari

dukungan, bantuan, bimbigan dan doa dari berbagai pihak. Penulis

menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang berperan serta dalam

penyusunan skripsi ini dari awal hingga akhir, yaitu:

1. Ibu Dr, Sururin, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Bapak Andri Noor Andriansyah, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan

Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sekaligus selaku dosen pembimbing akademik.

4. Ibu Anissa Windarti, M.Sc, selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia membimbing, memberikan arahan, motivasi, dan nasehat

kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Mochammad Noviadi Nugroho, M.Pd, selaku Dosen

Pembimbing II yang telah bersedia membimbing, memberikan arahan,

motivasi, dan nasehat kepada peneliti dalam menyelesaikan skripsi.

6. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan IPS yang tidak dapat disebukan satu

persatu, namun tidak mengurangi rasa hormat penulis, yang telah

mendidik dan memberikan banyak ilmu kepada penulis dengan penuh

kesabaran.

7. Pengurus dan anggota Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah membantu penulis dalam pengisian kuesioner dan

wawancara sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

ix

8. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Isep Mu’alim dan Ibunda Eroh

Munawaroh serta kakak dan adikku tersayang Eneng Fani Oktaviani,

S.Sos dan Firnaz Aidil Fitra serta kakak iparku Dery Liga Hakim,

S.Hut yang tiada henti selalu memberikan motivasi, support serta do’a,

baik materi maupun materil dalam menyelesaikan skripsi ini.

Terimakasih sedalam-dalamnya lubuk hati kepada Mama dan Apak

yang telah melahirkan, tiada henti-henti merawat, membesarkan,

membiayai serta mendidik kebutuhan kami sejak kecil hingga saat ini.

“Pak..Mah..saat ini hanya inilah yang dapat kupersembahkan.”

9. Sahabat-sahabat “Kejora-Kejoker” yang selalu mengisi hari-hari

penulis, yaitu diantaranya Inay, Danti, Pipit, Tanti, Yudha, Hendrik,

Arista, Emma, Herdin dan Maul. Terimakasih telah memberikan

motivasi dan semangat.

10. Sahabat dan teman-teman seperjuanganku di kelas yang telah

memberikan dorongan, motivasi dan semangat yaitu diantaranya Roza,

Fitri, Risma, Agra, Ayu, Sally, Nining, Kamalat, Nurun, Eka, Suci dan

teman-teman seperjuangan Ekonomi dan P.IPS angkatan 2015 yang

tidak dapat disebutkan namanya satu-persatu.

11. Teman-teman Kost’an “Markaz Al-Hamra” yang telah memberikan

semangat, yaitu diantaranya Roza, Sally, Hilda, Ria, Nisa, Ela, Tiara

dan Linda.

Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu-

persatu, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga Allah SWT

melimpahkan rahmat serta karunia-Nya atas segala bantuan yang telah

diberikan kepada penulis.

Demikian ucapan terimakasih yang dapat peneliti sampaikan

kepada pihak-pihak yang sekiranya membantu dalam penyelesaian skripsi

ini. Semoga apa yang dilakukan memperoleh balasan dan semoga selalu

diberikan kesehatan dari Allah SWT. Penulis berharap semoga penelitian

ini dapat memberikan manfaat bagi pendidikan serta menambah referensi

bagi peneliti lain yang membutuhkan.

Aamin.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarakatuh

Jakarta, 3 Desember 2019

Peneliti

Gita Andestiana Meirizka

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ..................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ........................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ...................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN UJI REFERENSI ................................................................... iv

ABSTRAK .......................................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................ x

DAFTAR TABEL .............................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................................ 6

C. Pembatasan Masalah ............................................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ................................................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian .................................................................................................... 7

1. Manfaat penelitian ................................................................................................. 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................................. 9

A. Kajian Teori ............................................................................................................ 9

1. Efektivitas ........................................................................................................... 9

a. Pengertian Efektivitas ..................................................................................... 9

b. Ukuran Efektivitas ........................................................................................ 10

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xi

2. Koperasi ............................................................................................................ 11

a. Pengertian Koperasi ...................................................................................... 11

b. Asas Koperasi ............................................................................................... 13

c. Tujuan dan Fungsi Koperasi ......................................................................... 14

d. Prinsip Koperasi ............................................................................................ 15

e. Jenis-Jenis Koperasi ...................................................................................... 16

3. Pengelolaan ....................................................................................................... 18

a. Pengertian Pengelolaan ................................................................................. 18

b. Fungsi Pengelolaan ....................................................................................... 19

4. Pelayanan .......................................................................................................... 26

a. Pengertian Pelayanan .................................................................................... 26

b. Kualitas Pelayanan ........................................................................................ 27

5. Anggota ............................................................................................................. 29

a. Pengertian Anggota ....................................................................................... 29

b. Pengertian Partisipasi Anggota ..................................................................... 31

B. Penelitian Relevan ................................................................................................ 32

6. Kerangka Berpikir ................................................................................................. 37

7. Hipotesis Penelitian .............................................................................................. 42

Hipotesis penelitian ................................................................................................... 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.......................................................................... 43

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................................... 43

B. Metode dan Desain Penelitian............................................................................... 44

C. Populasi dan Sampel ............................................................................................. 45

D. Variabel Penelitian ................................................................................................ 47

1. Definisi Konseptual .......................................................................................... 47

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xii

a. Variabel Pengelolaan Anggota ...................................................................... 48

b. Variabel Pelayanan Koperasi ........................................................................ 48

2. Definisi Operasional ......................................................................................... 48

a. Fungsi Pengelolaan Anggota ........................................................................ 49

b. Pelayanan Koperasi ....................................................................................... 49

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 50

1. Kuesioner .......................................................................................................... 50

2. Dokumentasi ..................................................................................................... 51

3. Wawancara ........................................................................................................ 51

F. Instrumen Penelitian ............................................................................................. 52

G. Uji Instrumen Angket ........................................................................................... 59

1. Uji Validitas ...................................................................................................... 59

2. Uji Reliabilitas .................................................................................................. 60

H. Uji Asumsi Klasik ................................................................................................. 60

1. Uji Normalitas ................................................................................................... 60

3. Uji Homogenitas Data ....................................................................................... 61

4. Uji Linieritas ...................................................................................................... 62

I. Teknis Analisis Data ............................................................................................. 62

Persamaan Regresi Linear Sederhana ....................................................................... 62

1. Uji Hipotesis ..................................................................................................... 64

Uji t ....................................................................................................................... 64

2. Koefisien Determinan ....................................................................................... 65

3. Hipotesis Statistik ............................................................................................. 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................................. 67

A. Gambaran Umum Penelitian ................................................................................. 67

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xiii

1. Letak Geografis ................................................................................................. 67

2. Profil Singkat Universitas ................................................................................. 67

3. Gambaran Umum Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta ....................................................................................................................... 68

a. Sejarah Singkat KOPMA .............................................................................. 68

b. Fungsi, Peran dan Tujuan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ......... 70

B. Data Penelitian ...................................................................................................... 70

1. Deskripsi Responden ........................................................................................ 70

a. Responden Berdasarkan Fakultas ................................................................. 71

b. Responden Berdasarkan Jabatan ................................................................... 73

c. Responden Berdasarkan Lamanya Bergabung Didalam KOPMA ............... 75

2. Hasil Angket ...................................................................................................... 76

C. Analisis Data ......................................................................................................... 83

1. Pra Analisis ....................................................................................................... 83

a. Uji Validitas Instrumen ................................................................................. 83

b. Hasil Uji Instrumen ....................................................................................... 84

c. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas .................................................................... 85

d. Hasil Pengujian Reliabilitas .......................................................................... 88

2. Uji Asumsi Dasar .............................................................................................. 89

a. Uji Normalitas ............................................................................................... 89

b. Uji Homogenitas ............................................................................................ 90

c. Uji Linieritas................................................................................................... 91

D. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis ..................................................... 92

1. Koefisien Determinasi ....................................................................................... 93

2. Uji t (Parsial) ...................................................................................................... 94

3. Uji Regresi Sederhana ....................................................................................... 96

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xiv

4. Analisis Korelasional Pearson............................................................................ 98

E. Hasil Wawancara ...................................................................................................... 99

F. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................................................. 110

G. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................... 118

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ................................................... 119

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 119

B. Implikasi ............................................................................................................. 119

C. Saran ................................................................................................................... 120

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 122

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................................... 126

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Jurnal Penelitian Relevan ..................................................................... 31

Tabel 3. 1 Kegiatan Penelitian .............................................................................. 40

Tabel 3. 2 Skala likert ........................................................................................... 49

Tabel 3. 3 Kategori Skala ...................................................................................... 50

Tabel 3. 4 Kategori Nilai atau Rentang Skor ....................................................... 51

Tabel 3. 5 Kisi-kisi instrumen angket variabel bebas X (independen) ............... 51

Tabel 3. 6 Kisi-kisi instrumen angket variabel terikat Y (dependen) ................. 53

Tabel 3. 7 Kisi-kisi instrumen wawancara variabel bebas X (independen) ........ 54

Tabel 3. 8 Kisi-kisi instrumen wawancara variabel bebas X (independen) ........ 55

Tabel 4. 1 Responden Berdasarkan Fakultas ....................................................... 69

Tabel 4. 2 Responden Berdasarkan Jabatan ......................................................... 72

Tabel 4. 3 Responden Berdasarkan Lamanya Bergabung di Kopma ................... 73

Tabel 4. 4 Hasil Respon Variabel X ..................................................................... 75

Tabel 4. 5 Hasil Respon Variabel Y ..................................................................... 78

Tabel 4. 6 Hasil Uji Validitas Instrumen ............................................................. 82

Tabel 4. 7 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas .......................................................... 83

Tabel 4. 8 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................... 86

Tabel 4. 9 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................... 87

Tabel 4. 10 Hasil Uji Homogenitas ...................................................................... 89

Tabel 4. 11 Tabel Hasil Uji Linieritas .................................................................. 90

Tabel 4. 12 Tabel hasil uji .................................................................................... 91

Tabel 4. 13 Hasil Uji t (Parsial) .......................................................................... 93

Tabel 4. 14 Tabel Hasil Uji Regresi Sederhana ................................................... 95

Tabel 4. 15 Tabel Hasil Uji Analisis Korelasional Pearson ................................. 96

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 36

Gambar 3. 1 Desain Penelitian .............................................................................. 46

Gambar 4. 1 Responden berdasarkan Fakultas ..................................................... 70

Gambar 4. 2 Responden Berdasarkan Jabatan ...................................................... 73

Gambar 4. 3 Responden Berdasarkan Lamanya Bergabung di Kopma ................ 74

Gambar 4. 4 Hasil Persentase Respon Variabel .................................................... 77

Gambar 4. 5 Hasil respon perindikator Variabel Y............................................... 80

Gambar 4. 6 Hasil persentasi Respon Variabel Y ................................................. 80

Gambar 4. 7 Hasil Uji Normalitas Data ................................................................ 88

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Profil Kopma Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 2 Struktur Kepengurusan Koperasi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Lampiran 3 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART)

Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 5 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 6 Kuesioner Penelitian

Lampiran 7 Transkip Wawancara

Lampiran 8 Hasil Uji Validitas

Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 10 Hasil Analisis Data

Lampiran 11 Dokumentasi Pengambilan Data

Lampiran 12 Biodata Penulis

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah salah satu aset penting yang dimiliki

oleh suatu perusahaan atau organisasi, yang mana harus dibina dengan sebaik

mungkin. Selain itu perlu juga penanganan yang serius terhadap rendahnya

kualitas sumber daya manusia. Tersedianya sumber daya manusia yang

handal menjadikan perusahaan atau organisasi memberdayagunakan sumber

daya manusia secara efektif dan efisien, untuk itu diperlukannya kualitas

pendidikan, penyediaan berbagai fasilitas yang memadai, tersedianya

lapangan pekerjaan adalah tantangan utama yang sebenarnya harus

diperhatikan oleh pemerintah.

Pada dasarnya lembaga koperasi diperkenalkan di Indonesia memang

sudah diarahkan untuk berpihak kepada kepentingan ekonomi rakyat yang

dikenal sebagai golongan ekonomi yang lemah. Eksistensi koperasi adalah

suatu fenomena tersendiri, sebab tidak ada satu lembaga sejenis lainnya yang

mampu menyamai koperasi, tetapi sekaligus diharapkan menjadi

penyeimbang terhadap pilar ekonomi lainnya. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian disusun untuk

mempertegas jatidiri, kedudukan, permodalan, dan pembinaan koperasi

dengan itu dapat menjamin kehidupan koperasi sebagaimana diamanatkan

oleh Bab XIV Pasal 33 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 amandemen

keempat yang berbunyi “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berdasarkan azas Koperasi dibentuk sebagai usaha untuk memajukan

kepentingan ekonomi dan juga anggota-anggotanya. Koperasi adalah badan

usaha yang didirikan dengan berlandaskan pada asas kekeluargaan dengan

prinsip ekonomi demokrasi (ekonomi rakyat).1 secara bahasa, koperasi

1Dwi Utami Nuraini, Badan Usaha Dan Koperasi Dalam Perekonomian Indonesia,

(Yogyakarta: Istana Media, 2017) h. 77

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

2

berasal dari kata Coopere (latin) dan Co-operation (inggris), artinya adalah

bekerja sama atau gotong royong. Koperasi adalah badan usaha yang

dibentuk beberapa orang yang bergabung secara sukarela, hal ini bertujuan

untuk membantu perekonomian melalui bentuk organisasi untuk

mensejahterakan anggota-anggotanya yang dikendalikan secara demokratis.

Seperti kita ketahui fungsi dari koperasi yaitu mengembangkan

potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan masyarakat, berupaya sebagai

mempertinggi kualitas kehidupan manusia, mengembangkan perekonomian

nasional serta mengembangkan kreativitas dan jiwa berorganisasi. Koperasi

sendiri berprinsip keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela,

pengelolaan yang demokratis, menganut kebebasan dan otonomi,

pengembangan pendidikan, pelatihan dan informasi bagi pengurus koperasi.

Keberhasilan suatu usaha sangat bergantung pada tenaga kerja yang

produktif, royal terhadap tanggung jawab, berpendidikan, dan konsisten

terhadap setiap perencanaan atau tujuan yang akan dicapai. Sama halnya

dengan koperasi, dengan adanya kesesuaian keterampilan dan keahlian dalam

pelaksanaan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya, hal ini tentu akan

berpengaruh pada hasil yang dicapai. Melalui pendidikan dan pelatihanlah

terciptanya skill dan kemampuan baru yang dapat dikembangkan dalam diri

sehingga dapat menciptakan hal baru dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Untuk memajukan usahanya, koperasi memerlukan pengurus yang

mempuni dibidangnya. pengurus koperasi harus mampu mendorong

kemajuan koperasi dengan meningkatkan kinerjanya. Dengan pengelolaan

anggota yang baik maka akan membuat anggota merasa puas terhadap

pelayanannya. Maka dari itu pengetahuan dan pelatihan tentang

pengkoperasian yang diberikan pengurus kepada anggota tentu penting.

Secara kasat mata koperasi di Indonesia memang belum dapat

berkembang pesat dibandingkan dengan pelaku bisnis lainnya, hal ini

dikarenakan Koperasi masih dihadapkan pada masalah kinerjanya yang masih

belum optimal. Untuk dapat tetap bertahan dalam persaingan usaha, koperasi

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

3

harus tetap melakukan konsolidasi intern yaitu menumbuh kembangkan

koperasi agar dapat menjalankan perannya dalam perekonomian.2

Masalah koperasi di Indonesia yang paling sering terjadi yaitu

bagaimana menciptakan kinerja pengurus yang baik untuk melayani para

anggotanya secara optimal. Banyak pengurus yang tidak loyalitas dalam

pekerjaannya bahkan banyak kasus yang menyebutkan anggota tidak

mempercayai lagi koperasi karena terdapat adanya ketidasesuaian prinsip dan

tujuan dari koperasi sendiri, seperti tidak adanya pengelolaan yang tidak

demokratis, tentu ini berakibat pada eksistensi koperasi di Indonesia yang

dibuktikan dengan banyaknya koperasi yang terancam ditutup pemerintah.

Seperti pada kasus yang terjadi di Buleleng yang terjadi pada tahun

2017 yaitu sebanyak 35 unit koperasi berstatus tidak aktif, sebanyak delapan

unit yang bangkit kembali bahkan sudah melakukan rapat anggota. Pada

bulan September diumumkan kembali tiga unit koperasi menyanggupi untuk

kembali aktif. Sisanya sebanyak 24 unit tidak menyanggupi untuk bangkit

kembali dan telah dicabut badan hukumnya.3 Menurut Swatantra, koperasi

yang pailit banyak diantaranya disebabkan karena kemampuan Sumber Daya

Manusia (SDM) pengelola koperasi yang masih rendah, sehingga sering

terjadi ketidakseimbangan antara kredit dan tabungan, ditambah persoalan

kredit macet yang menyebabkan koperasi tak bisa melakukan kegiatan secara

normal hingga akhirnya bangkrut.

Kasus lain terjadi pada koperasi di Bandung yaitu Koperasi Cipaganti

Karya Guna Persada (KCKGP) dikenal sebagai Icon Bisnis Berbasis

Ekonomi Kerakyatan terbesar di Jawa Barat, selain itu Koperasi Cipaganti

Karya Guna Persada (KCKGP) berhasil menempatkan Cipaganti Group

sebagai mitra usaha koperasi nasional terbaik tidak lain merupakan penipuan

beridentitas usaha koperasi. Cipaganti adalah koperasi yang didirikan pada 15

2Syamsul Rizal, “Kecerdasan Emosional, Perilaku Kognitif, Kemampuan Personal Dan

Kopetensi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Koperasi Di Provinsi Aceh”, Aceh, Journal Lembaga

Kita, Vol. 1 No. 1, 2017 3Naufal Fikri, 24 Koperasi di Buleleng Pailit, 2018,

(https://m.antaranews.com/berita/757513/24-koperasi-di-buleleng-pailit). Diakses Pada 25 Maret

2019 Pukul:14.53 WIB

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

4

Februari 2002, belakangan ini mengalami kepengurusan koperasi yang

bermasalah.4 Puluhan anggota koperasi merasa dirugikan dengan sistem yang

dibangun sehingga anggota koperasi melaporkan pihak koperasi Cipaganti ke

polisi atas tuduhan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus tersebut

bermula saat ketiga petinggi Cipaganti melakukan penipuan dan penggelapan

dana nasabah sebanyak ratusan milyar rupiah, untuk menutupi aksi ketiga

orang tersebut melakukan pencucian uang dengan mengirim uang ke berbagai

rekening agar tidak ketahuan. Dari kedua kasus yang telah disebutkan terlihat

bahwa pengelolaan koperasi masih sangat rendah yang kemudian

menyebabkan tidak efektifnya pelayanan terhadap anggota maupun

masyarakat.

Untuk itu perlulah diperhatikan pelayanan koperasi yang optimal

sebagai unsur paling utama. Sehingga pertumbuhan dan pengembangan

koperasi akan berjalan dengan baik. Kemudian disejumlah daerah masih

minimnya fasilitas seperti belum adanya inkubator bisnis untuk masyarakat,

bahkan adanya kreativitas yang minim mengakibatkan kurangnya jiwa

kewirausahaan.

Namun masa sekarang ini Koperasi Indonesia setiap tahunnya sudah

berangsur-angsur mengalami kenaikan dibuktikan dengan semakin

banyaknya pendirian koperasi, pengurus, anggota serta konsumen, selain itu

kontribusi koperasi terhadap produk domestik bruto telah meningkat menjadi

4,48 persen dari sebelumnya yaitu 1,3 persen. Begitu pun dengan rasio

kewirausahaan yang sudah berada pada level 3,1 persen dari sebelumnya 1,65

persen. Hal ini terbukti bahwa kepercayaan anggota dan masyarakat terhadap

koperasi sudah sangat baik, juga kinerja pelayanan pengurus maupun anggota

sudah optimal dan berjalan sebagaimana tugasnya. Jumlah koperasi yang

4Andi Saputra, Kasus Penipuan, MA Rampas Aset Koperasi Cipaganti Untuk Nasabah,

2016, (https://m.detik.com/news/berita/d-3185490/kasus-penipuan-ma-rampas-aset-koperasi-

cipaganti-untuk-nasabah). (Diakses pada 24 Maret 2019, Pukul: 20.46 WIB)

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

5

telah tercatat di Indonesia oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2016-2017

mencapai 148.220 unit Koperasi aktif.5

Kualitas produk yang ditawarkan juga berperan meningkatkan

konsumsi, apakah baik dan bahkan sudah layak untuk dipasarkan atau belum.

Produk yang tersedia di koperasi bukan hanya berupa fisik pengkoperasian

serba usaha melainkan juga ada koperasi produksi, koperasi jasa simpan

pinjam, koperasi jasa asuransi, dan koperasi jasa angkutan.

Koperasi juga sangat membantu didalam bidang pendidikan, koperasi

mahasiswa contohnya. Dengan adanya koperasi mahasiswa ini berharap dapat

mempermudah mahasiswa untuk mendukung proses belajar dan

berwirausaha. Didalam koperasi mahasiswa tentu terdapat banyak program-

program yang akan diberikan pengurus untuk meningkatkan kinerja anggota.

Koperasi mahasiswa (KOPMA) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan

program-program pengajaran dan pelatihan dengan adanya diklat anggota.

Didalam proses diklat tersebut anggota diberikan pengetahuan tentang

koperasi, manajemen anggota dan juga pengetahuan tentang berwirausaha

yang baik. Dari program tersebutlah akan tercipta kinerja yang baik pada

anggota yang kemudian akan diimplementasikan pada magang anggota.

Kinerja juga dapat berpengaruh pada pengelolaan koperasi melalui

usaha-usaha yang disediakan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tersebut. Didalam usaha anggota dapat menuangkan bakat dan minat yang

kreatif melalui produksi barang dan jasa sehingga dapat mengasah jiwa

kewirausahaan. Setelah mengalami proses diklat maka anggota akan

mengimplementasikan pengetahuan dari pengajaran tersebut melalui magang

anggota KOPMA, seperti bagaimana cara melayani konsumen dengan baik.

Hal ini membuat KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mempunyai

banyak sekali prestasi yang telah diraih, diantaranya adalah : pada tahun 2016

KOPMA UIN Syarif Hidayatullah meraih juara dua dalam perlombaan

Pemuda Pemudi Koperasi yang diselenggarakan oleh UIN Malang dalam

5Badan Pusat Statistik, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, 2018,

(https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/15/1314/jumlah-koperasi-aktif-menurut-provinsi-2006-

2016.html) Diakses pada 30 Desember 2018, Pukul: 18.49 WIB

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

6

acara Kopma Fair Nasional, pada tahun yang sama mendapat juara umum tiga

dalam Jambore Koperasi Nasional sebagai Duta Koperasi Tangerang Selatan,

selanjutnya pada tahun 2017 mendapat prestasi juara tiga putera sebagai Duta

Koperasi Tangerang Selatan, kemudian pada tahun yang sama mendapat juara

satu dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Nasional yang diselenggarakan

di Universitas Negeri Jakarta. Selain itu pada tahun 2018 KOPMA UIN

Syarif Hidayatullah mendapat kembali juara umum ke dua dalam Kopma Fair

Nasional UIN Malang, selanjutnya mendapatkan kembali juara dua Socio

Preneur dalam ajang Jambore Koperasi Nasional, lalu mendapatkan kembali

juara satu puteri dan juara tiga putera dalam ajang Duta Koperasi Tangerang

Selatan, juara satu puteri dalam ajang Duta Koperasi Banten, kemudian

mendapatkan juara dua pidato, juara dua lomba cerdas cermat, dan juara tiga

business plan dalam Festival Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ahmad Dahlan

(STIEAD) JABODETABEK Banten.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian mengenai efektivitas pengelolaan anggota terhadap

pelayanan koperasi (studi kasus koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)

B. Identifikasi Masalah

1. Keterlibatan anggota kurang maksimal dalam beberapa kegiatan yang

dilaksanakan koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Masih minimnya fasilitas koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang mendukung mahasiswa berkreasi seperti belum adanya

permodalan pengembangan bisnis.

3. Ketidak optimalan anggota koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dalam menjalankan kreatifitas.

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

7

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan pembahasan dan pemecahan masalah tersebut,

maka diperlukan adanya pembatasan masalah. Masalah yang akan dikaji pada

penelitian ini dibatasi pada aspek Efektivitas pengelolaan anggota yaitu

program-program Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

berkaitan dengan pengelolaan atau pembinaan serta pelayanan Koperasi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kepada anggota dan konsumen

dalam menawarkan produk usahanya.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka masalah dalam penelitian

ini dapat dirumuskan yaitu apakah terdapat pengaruh efektivitas pengelolaan

anggota terhadap pelayanan koperasi mahasiswa?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah untuk

mengetahui apakah terdapat pengaruh efektivitas pengelolaan anggota

terhadap pelayanan koperasi mahasiswa.

F. Manfaat penelitian

Manfaat penelitian ini sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

bahan masukan bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya

manajemen pengorganisasian dan pemasaran.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui penerapan teori yang diperoleh dibangku

kuliah dengan realita yang terjadi di lapangan, mengenai pengaruh

kualitas pelayanan terhadap kepuasan anggota.

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

8

b. Bagi Koperasi

Sebagai bahan pertimbangan bagi Koperasi dalam mengembangkan

kebijaksanaan pihak koperasi terutama yang berhubungan dengan

pelayanan dan kinerja karyawan terhadap anggota.

c. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

referensi yang dapat menjadi bahan perbandingan dalam

melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

d. Bagi Mahasiswa

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat lebih

miningkatkan partisipasi mahasiswa dalam berkoperasi sehingga

dapat bergotong-royong untuk mencapai tujuan yaitu kesejahteraan

para anggota serta mengembangkan potensi dan kemampuan

ekonomi anggota.

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

9

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Efektivitas

a. Pengertian Efektivitas

Efektivitas berasal dari kata “efek” yang artinya hubungan sebab

akibat, efektivitas dapat dipandang sebagai suatu sebab dari variabel

lain. Efektivitas merupakan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya

dapat tercapai atau dengan kata lain, sasaran tercapai karena adanya

proses.1 Efektivitas adalah pencapaian output yang diukur dengan cara

membandingkan output anggaran atau seharusnya dengan output

realisasi atau sesungguhnya, dikatakan efektif apabila output

seharusnya lebih besar daripada output sesungguhnya.2 Menurut

Hidayat (1986) sebagaimana ditulis oleh Amir S. Kiwang menyebutkan

bahwa efektivitas merupakan suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kualitas, kuantitas dan waktu) telah tercapai. Semakin besar

persentase yang dicapai, maka semakin tinggi efektivitasnya.3

Berdasarkan beberapa teori diatas maka efektivitas adalah suatu

ukuran yang diberikan untuk menilai seberapa besar pencapaian tujuan

akhir yang ditentukan sebelumnya dapat dicapai. Apabila tingkatan

pencapaian tujuannya semakin tinggi maka hal ini berarti semakin

tinggi pula nilai efektivitasnya. Efektivitas pengelolaan merupakan

1Dipta Kharisma dan Tri Yuniningsih, “Efektivitas tvvttgOrganisasi Dalam

Penyelenggaraan Pelayanan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Dinas Kebudayaan Dan

Pariwisata Kota Semarang” Jurnal Kebijakan Publik dan Tinjauan Manajemen, Vol.6, No.2, 2017,

h.4 2Amir S. Kiwang, David S. W. Pandie dan Frans Gana, “Analisis Kebijakan dan Efektivitas

Organisasi”, Jurnal Kebijakan dan Administasi Publik (JKAP), Vol.19, No.1, Mei 2015, 73 3Amir S. Kiwang, David S. W. Pandie dan Frans Gana, Loc.Cit

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

10

keadaan yang dapat menghasilkan efek atau akibat pada hal yang

dilakukan dengan benar atau tidak benar pada suatu badan atau

organisasi yang sedang berjalan sehingga dapat menghasilkan

manajemen yang baik maupun sebaliknya. Semakin baik pengelolaan

badan atau organisasi maka semakin efektif hasil yang akan didapatkan.

b. Ukuran Efektivitas

Tingkat efektivitas dapat diukur dengan membandingkan

rencana antara yang telah ditentukan dengan hasil yang terjadi

dilapangan yang telah diwujudkan. Namun apabila usaha dan hasil

pekerjaan dan tindakan yang dilakukan tidak tepat sehingga

menyebabkan tujuan tersebut tidak tercapai atau tidak sesuai dengan

yang diharapkan, maka hal tersebut dikatakan tidak efektif. Dibawah ini

merupakan pengukuran pencapaian tujuan efektif atau tidaknya,

Menurut S.P. Siagian 1979 yang sebagaimana ditulis dalam penelitian

Nova Sulastri, yaitu:4

1) Kejelasan tujuan yang akan dicapai, hal ini dimaksudkan supaya

pengurus dan anggota dalam pelaksanaan tugas mencapai sasaran

yang terarah dan tujuan organisasi dapat tercapai.

2) Kejelasan strategi pencapaian tujuan, telah diketahui bahwa strategi

adalah langkah pengerjaan dalam melakukan berbagai upaya dalam

mencapai sasaran yang ditentukan.

3) Proses analisis dan perumusan kebijakan yang mantap, berkaitan

dengan tujuan yang akan dicapai dan strategi yang telah ditetapkan,

yang berarti kebijakan atau aturan haus dapat mendukung tujuan-

tujuan dengan usaha-usaha pelaksanaan kegiatan secara

operasional.

4) Perencanaan yang matang, hakikatnya apa yang sedang dilakukan

dan diusahakan sekarang merupakan suatu hal yang di kerjakan

dimasa depan.

4Nova Sulastri, “Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam Meningkatkan

Pembangunan Fisik Desa Lakapodo Kecamatan Watopute Kabupaten Muna” Skripsi pada

Universitas Halu Oleo, Kendari, 2016, h.9

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

11

5) Penyusunan program yang tepat, suatu rencana yang baik harus

dituangkan kedalam program-program yang tepat agar dapat

dievaluasi.

6) Tersedianya sarana dan prasarana kerja, salah satu indikator

efektivitas organisasi atau badan tertentu adalah kemampuan

bekerja secara produktif.

7) Pelaksanaan yang efektif dan efiien, bagaimanapun baiknya suatu

program apabila tidak dijalankan dengan efektif dan efisien maka

program tersebut tidak akan mencapai sasaran.

Efektivitas menunjukkan peranan manajemen atau pengelolaan

sebagai ends (hasil akhir) yang merupakan mengarahkan proses pada

pencapaian hasil akhir pada pencapaian. Dengan kata lain, efektivitas

memberikan perhatian khusus pada pencapaian hasil setinggi-tingginya

sesuai dengan sasaran yang dituju.5

2. Koperasi

a. Pengertian Koperasi

Pengertian Koperasi menurut Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1 tentang

pengkoperasian:

Koperasi adalah badan hukum yang didirikan

perseorangan oleh badan hukum Koperasi, dengan pemisah

kekayaan anggota untuk modal menjalankan usaha, yang

mempunyai aspirasi dan kebutuhan bersama dibidang

ekonomi, sosial, budaya yang sesuai dengan fungsi dan

peranan koperasi.6

Pengertian koperasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

(KBBI) “adalah perserikatan yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan anggotanya dengan cara menjual barang kebutuhan sehari-

hari dengan harga cenderung rendah atau murah (tidak bermaksud

untuk mencari untung yang besar)”.7 Koperasi merupakan suatu

perkumpulan yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki ekonomi

5Jono M. Munandar, Dkk, Pengantar Manajemen Panduan Komprehensif Pengelolaan

Organisasi, (Bogor, PT Penerbit IPB Press), h.2 6Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat 1 tentang

pengkoperasian 7Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2008),

h. 753

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

12

terbatas, yang bertujuan untuk memperjuangkan peningkatan

kesejahteraan ekonomi anggotanya. 8

Menurut Rochdale sebagaimana ditulis oleh Jochen Ropke

yang diterjemahkan oleh Sri Djatnika dalam bukunya yang berjudul

ekonomi koperasi Teori dan Manajemen, mendefinisikan bahwa

koperasi adalah organisasi ekonomi yang dikelola oleh para

anggotanya, dengan dasar satu orang satu suara, dengan Sisa Hasil

Usaha (SHU) yang didistribusikan diantara para anggotanya sesuai

dengan aturan yang telah disetujui. Keanggotaan, karena itu dapat

dilihat sebagai suatu keluasan dari pemegang saham perusahaan

kecuali bahwa didalam koperasi pengambilan keputusan dibuat

berdasarkan pada prinsip demokrasi, dan pemegang modal bukan

merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam persatuan ini.9

Menurut ILO (International Labour Organization) sebagai

mana ditulis oleh Usman Monti “Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-

Dasar Koperasi” koperasi merupakan suatu kumpulan orang, yang

biasanya memiliki kemampuanekonomi terbatas, yang melalui suatu

bentuk organisasi perusahaan yang diawasi secara demokratis,

masing-masing memberikan sumbangan yang setara terhadap modal

yang diperlukan dan bersedia menanggung resiko serta menerima

imbalan yang sesuai dengan usaha yang mereka lakukan.10

Menurut R.S. Soeriaatmadja sebagaimana ditulis oleh

Muhammad Firdaus “koperasi sebagai suatu perkumpulan dari orang-

orang yang atas persamaan derajat sebagai manusia, tidak memandang

unsur agama dan politik masuk secara sukarela, untuk memenuhi

8Usman Monti, Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Koperasi, (Yogyakarta: Interpena,

2016), h. 12 9Jochen Ropke, Buku Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen, Terj. Oleh Sri Djatnika,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), Cet. I, h. 18 10Usman Monti, Op.cit, h. 11

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

13

kebutuhan bersama yang bersifat kebendaan tanggungjawab

bersama”.11

Dari pengertian diatas dapat diambil makna bahwa koperasi

adalah sebuah wadah yang berlandaskan hukum yang didirikan untuk

membangun kehidupan rakyat dengan menggunakan modal anggota

secara sukarela untuk menjalankan usaha, yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dibidang ekonomi, sosial serta budaya yang

memerlukan tanggungjawab bersama dalam penerapannya. Selain itu

penerapan koperasi secara umum tidak memandang unsur agama

ataupun politik, semua unsur boleh masuk dan menjadi anggota dari

koperasi. Kebutuhan-kebutuhan yang diproduksi ataupun dijual oleh

koperasi ini tidak untuk mencari keuntungan yang besar namun

dengan harga yang cenderung rendah, karena untuk harga itu sendiri

menggunakan harga yang memang dapat dijangkau oleh semua

kalangan masyarakat.

Dari beberapa pengertian dapat diambil makna bahwa koperasi

adalah badan hukum yang didirikan oleh perseorangan atau badan

untuk mensejahterakan anggotanya dengan prinsip ekonomi rakyat,

dengan bermodalkan dari anggota itu sendiri tanpa membebani pihak

anggota koperasi tersebut. Koperasi berdiri atas dasar untuk

membantu masyarakat meningkatkan taraf hidup yang lebih baik dan

tidak mengandung unsur keterpaksaan serta tidak membuat satu pihak

atau pihak lainnya rugi. Awal dari koperasilah masyarakat dapat

berangsur-angsur membangun kesejahteraan diri sendiri, daerah serta

Nasional. Dengan adanya koperasi diharapkan dapat melahirkan

banyak wirausaha yang berhasil.

b. Asas Koperasi

Asas koperasi yang terdapat dalam definisi koperasi menurut

UU nomor 25 tahun 1992 Pasal 2, yang disebutkan bahwa “koperasi

11M.Firdaus, Agus Edhi.E, Pengkoperasian Sejarah, Teori & Praktek, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2004) h. 39

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

14

dikelola dengan berdasarkan atas asas kekeluargaan”.12 Asas

kekeluargaan pula disebutkan didalam Pasal 33 Undang-Undang Dasar

(UUD) 1945 bahwa, “perekonomian disusun sebagai usaha bersama

berasarkan atas asas kekeluargaan”.13 Bangun atau wadah organisasi

yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Asas kekeluargaan dalam

koperasi dapat diartikan sebagai pengelolaan bersama secara

demokratis dan terbuka.

c. Tujuan dan Fungsi Koperasi

Tujuan dari koperasi itu sendiri diharapkan dapat memberikan

kontribusi untuk masyarakat sekitar. Menurut UU No. 25 Tahun 1992

Pasal 3, berbunyi bahwa “tujuan koperasi memajukan kesejahteraan

anggota dan masyarakat pada umumnya serta dapat ikut membangun

tatanan perekonomian Nasional dalam rangka mewujudkan

masyarakat yang maju, adil, makmur yang berlandaskan Pancasila dan

UUD 1945”.14 Koperasi hendak memajukan kesejahteraan anggota

yang didahulukan. Dan apabila nanti memiliki kelebihan kemampuan.

Maka usaha tersebut diperluas kepada masyarakat sekitar.15

Berdasarkan beberapa tujuan diatas dapat diambil makna

bahwa secara keseluruhan tujuan koperasi yaitu untuk memajukan dan

memakmurkan kesejahteraan anggota koperasi dan masyarakat yang

berlandaskan atas Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Fungsi koperasi yang disebutkan dalam Pasal 4 Undang

Undang No.25 Tahun 1992 bahwa:

membangun dan mengembangkan potensi serta

pembangunan ekonomi khusunya pada anggota dan kepada

masyarakat umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan

ekonomi dan sosial, serta berperan aktif dalam usaha

menpertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat,

12UU Republik Indonesia No 25 tahun 1992 Pasal 2 tentang Landasan, Asas dan Tujuan

Pengkoperasian 13UUD Republik Indonesia Pasal 33 ayat 1 tentang Pengelolaan Sumber Daya Alam 14UU Republik Indonesia No 25 tahun 1992 Pasal 2 tentang Landasan, Asas dan Tujuan

Pengkoperasian 15M.Firdaus, Agus Edhi.E, Op.cit, h. 43

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

15

memperkuat perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai

unsur utamanya, dan selalu berusaha untuk mewujudkan dan

mengembangkan perekonomian nasional sebagai usaha

bersama berdasarkan azas kerakyatan atau kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.16

Berdasarkan fungsi koperasi diatas dapat diambil makna

bahwa fungsi koperasi adalah untuk mengembangkan potensi

masyarakat umum, ikut berperan aktif didalam koperasi, memperkuat

perekonomian, dan mewujudkan perekonomian berdasarkan

kekeluargaan.

d. Prinsip Koperasi

Prinsip koperasi yang disebutkan dalam Pasal 4 Undang

Undang No.25 Tahun 1992 bahwa:

keanggotaan yang dibangun bersifat sukarela dan terbuka,

pengelolaan koperasi dilakukan secara merakyat, dalam

pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sama dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota, dalam pemberian

balas jasa yang terbatas terhadap modal, serta bersifat

kemandirian dalam menjalankan pengkoperasian.17

Berdasarkan prinsip diatas dapat diambil makna bahwa dengan

adanya prinsip koperasi maka hal ini dapat menjadikan watak koperasi

sebagai badan usaha yang berbeda dengan badan usaha lainnya.

Terdapat beberapa pendapat mengenai prinsip-prinsip

koperasi, salah satunya adalah pendapat dari Rochdale sebagaimana

ditulis oleh Revrisond Baswir yang dikembangkan bermula dari

koperasi konsumsi yang ada di Rochdale, prinsip-prinsip tersebut

ialah:18

16UU No.25 Pasal 4 Tahun 1992 Tentang Fungsi dan Peran Pengkoperasian 17UU No.25 Pasal 5 Tahun 1992 Tentang Fungsi dan Peran Pengkoperasian 18Niken Kusdayanti, “Pengaruh Citra Koperasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kecamatan Mojotengah Kabupaten

Wonosobo” Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2016, h.12

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

16

1) Barang-barang yang disediakan bukan merupakan barang palsu dan

ditimbang dengan benar.

2) Penjualan barang berupa tunai.

3) Harga penjualan disesuaikan dengan harga pasar.

4) Sisa hasil usaha (keuntungan) dibagikan kepada anggota

berdasarkan pertimbangan jumlah pembelian pada tiap-tiap anggota

ke koperasi.

5) Masing-masing anggota memiliki satu suara.

6) Netral dalam politik dan keagamaan.

e. Jenis-Jenis Koperasi

Berbagai jenis koperasi lahir senada dengan aneka jenis usaha

untuk memperbaiki kehidupan. Secara garis besar jenis koperasi dapat

terbagi menjadi lima jenis, yaitu:19

1) Koperasi konsumsi adalah koperasi yang terdiri dari anggota-

anggotanya berasal dari tiap-tiap orang yang memiliki kepentigan

langsung dalam lapangan konsumsi.

2) Koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang

bergerak dalam bidang lapangan usaha pembentukan modal

melalui tabungan-tabungan para anggota secara teratur dan terus

menerus untuk kemudian dapat dipinjamkan kepada anggota

dengan cara yang mudah, murah, cepat, dan tepat, untuk tujuan

produktif dan kesejahteraan.

3) Koperasi produksi adalah koperasi yang begerak dalam bidang

produksi atau kegiatan ekonomi pembuatan dan penjualan barang

baik yang dilakukan oleh koperasi sebagai organisasi atau ataupun

anggota koperasi.

4) Koperasi jasa adalah koperasi yang bergerak dalam penyediaan jasa

tertentu bagi para anggota koperasi maupun masyarakat umum.

5) Koperasi serba usaha koperasi yang menyediakan dan menjalankan

usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan

ekonomi para anggotanya.

6) Koperasi Pegawai Republik Indonesia

19

Niken Kusdayanti, Ibid, h. 14

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

17

Dalam menegaskan kesadaran berkoperasi pada para

pegawai negeri serta menghidupkan Koperasi Pegawai Negeri

(KPN), maka terdapat keputusan presiden (Keppres) No.33 Tahun

1983 bahwa “pemerintah mewajibkan para pegawai negeri untuk

menjadi anggota pada koperasi yang terdapat pada instansi,

kantor, atau jawatannya”.20 Sesuai denga perundang-undangan

yang berlaku, maka seluruh Pegawai Negeri merupakan anggota

dari Koperasi Pegawai Negeri (KPN). Induk dari Koperasi Pegawai

Negeri itu sendiri yaitu Induk Koperasi Pegawai Negeri (IKPN)

memiliki kedudukan yang strategis dalam Pembangunan Nasional

Indonesia. Dengan berkoperasi pegawai negeri bukan hanya

menjadi abdi negara, namun mereka pula menjadi pejuang

pembangunan nasional dibidang ekonomi, bertujuan untuk

mempercepat tercapainya masyarakat Indonesia yang adil dan

makmur sesuai berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat diambil makna bahwa

koperasi pegawai negeri yang anggotanya merupakan orang-orang

yang memiliki wilayah kerja Kecamatan atau berada didalam

lembaga Pemerintah atau di sekolah-sekolah atau dibeberapa

kecamatan yang kemudian disebut dengan KPN primer.

7) Koperasi mahasiswa merupakan koperasi yang beranggotakan

mahasiswa serta terdapat hampir semua perguruan tinggi negeri

dan swasta. Peran koperasi terhadap anggotanya adalah anggota

dapat belajar dan mendapat banyak pengalaman didalam koperasi,

berawal dari pengetahuan tentang bagaimana caranya untuk

berorganisasi, memahami dunia SDM/HRD, prosedur pencatatan

akuntansi dan manajemen keuangan, manajemen usaha,

administrasi, kepemimpinan atau manajerial, komunikasi, dan

20Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 33 Tahun 1983 Tentang Pemotongan Atas

Gaji Pegawai Negeri Bulan Ketiga Belas Dalam Tahun Anggaran 1983/1984

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

18

bagaimana bekerjasama dengan orang lain, dan masih banyak yang

dapat dipelajari dari koperasi.21

Tujuan koperasi mahasiswa yaitu mensejahterakan

anggotanya dan masyarakat umum dan ikut membangun tata

perekonomian nasional untuk mewujudkan masyarakat yang adil

dan makmur. Kelemahan koperasi mahasiswa antara lain setiap

tahun terjadi pergantian anggota yaitu mahasiswa secara otomatis

juga pergantian perangkat organisasi seperti pengurus dan

pengawas sehingga sering kali membuat organisasi tidak lagi

efektif. Kemudian kelebihan dari koperasi mahasiswa adalah

mahasiswa yang menjadi anggotanya memiliki idealisme dan

kreativitas yang tinggi. 22

3. Pengelolaan

a. Pengertian Pengelolaan

Pengelolaan sering diartikan sebagai “manajement” lalu di

indonesia menjadi manajemen. Manajemen berasal dari kata to manage

yang berarti mengatur, pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur

berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen. Jadi manajemen

merupakan suatu proses yang menciptakan tujuan yang diinginkan

melalui aspek-aspek antara lain planning, organising, actuating, dan

controling.23 Manajemen atau pengelolaan merupakan proses

mengoordinasi kegiatan atau aktivitas kerja sehingga dapat diselesaikan

secara efisien serta efektif dengan dan melalui orang lain. Selain harus

efektif dan efisien, mengkordinasikan pekerjaan orang lain merupakan

yang membedakan manajerial dan non-manajerial.24

21Ignatius Agung Dwi Nugroho, “Partisipasi Anggota Pada Kegiatan Koperasi Mahasiswa

Universitas Negeri Semarang dan Perannya Dalam Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan” Skripsi

pada Universitas Negeri Semarang, Semarang, 2015, h.35 22Ignatius Agung Dwi Nugroho, Ibid., h.36 23Syamsudin, “Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan”, Jurnal Idaarah, Vol.1, No.1, Juni 2017, h.63 24Jono M. Munandar, Dkk, Op.cit, h.1

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

19

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat diambil makna bahwa

pengelolaan adalah proses yang dilakukan dalam menyelesaikan

sesuatu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan yang kemudian

menghasilkan sesuatu tersebut serta suatu hal tadi dapat menjadi

sumber penyempurnaan dan menjadi peningkatan pengelolaan

selanjutnya.

b. Fungsi Pengelolaan

Adapun fungsi-fungsi dari pengelolaan atau manajemen yang

dikemukakan oleh Sondang P. Siagian sebagaimana ditulis oleh

Syamsudin adalah:25

1) Perencanaan

Perencanaan adalah penetapan secara matang dan cerdas

tentang suatu hal yang akan dikerjakan dimasa yang akan datang

dalam mencapai tujuan. Dapat dikatakan bahwa perencanaan

adalah proses mempersiapkan seperangkat keputusan bagi

perlakuan dimasa datang.26

Menurut Joel G. Seigel dan Jae K. Shim yang ditulis oleh

Irham Fahmi dalam bukunya yang berjudul Manajemen (Teori,

kasus dan praktik) mendefinisikan perencanaan merupakan

pemilihan tujuan jangka pendek dan jangka panjang serta

merencakan taktik dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam suatu organisasi perencanaan memiliki posisi penting dari

langkah-langkah berikutnya. Kematangan dan kesalahan dalam

perencanaan mampu memberi pengaruh positif dan negatif pada

masa yang akan datang, sehingga suatu perencanaan yang dibuat

ialah selalu memikirkan dampak jangka panjang yang mungkin

akan dialami.27 Berdasarkan teori diatas dapat diambil makna

bahwa pembuatan keputusan merupakan bagian dari perencanaan,

25Syamsudin, Op.cit., Vol.1, No.1, Juni 2017, h.66 26Marno & Trio Supriyanto, Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung:

PT Refika Aditama,2008) h.13 27Irham Fahmi, Manajemen (Teori, Kasus dan Praktik), (Bandung, Alfabeta, 2012), h. 19

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

20

namun proses perencanaan dapat terpikir setelah tujuan dan

keputusan yang diambil. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan

bahwa perencanaan merupakan pemilihan dan penghubungan fakta,

penguat pendapat-pendapat tentang masa depan dalam membuat

penggambaran dan perumusan kegiatan yang diajukan dan memang

diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Perencanaan

selalu berhubungan dengan masa depan, dan masa depan selalu

tidak pasti, banyak faktor yang berubah dengan cepat. Tanpa

adanya perencanaan, sekolah atau lembaga pendidikan akan

kehilangan kesempatan dan tidak dapat menjawab pertanyaan-

pertanyaan tentang apa yang akan dicapai, serta bagaimana

mencapainya dengan begitu rencana harus dibuat agar semua

tindakan yang dilakukan menjadi terarah dan terfokus pada tujuan

yang akan dicapai.

Perencanaan dibuat harus sesuai dengan sumber, antara

lain:28

a) Kebijakan pucuk pimpinan (Policy, top management), bahwa

perencanaan itu sering kali berasal dari badan-badan ataupun

orang-orang yang berhak serta memiliki kekuasaan untuk

membuat berbagai peraturan, sebab mereka inilah pemegang

peraturan tersebut.

b) Hasil pengawasan, adalah suatu perencanaan akan dibuat atas

dasar fakta-fakta maupun data-data dari pada hasil pengawasan

suatu kegiatan kerja, sehingga dengan begitu dibuatlah suatu

perencanaan perbaikan maupun penyesuaian ataupun

perombakan secara menyeluruh daripada rencana yang telah

dilaksanakan.

c) Kebutuhan masa depan, yaitu suatu perencanaan yang sengaja

dibuat untuk mempersiapkan masa depan yang baik ataupun

untuk mencegah hambatan-hambatan dari rintangan untuk

mengatasi persoalan-persoalan yang akan timbul.

d) Penemuan-penemuan baru, yaitu suatu perencanaan yang

dibuat secara terus menerus maka akan menemukan ide-ide

ataupun pendapat baru, untuk suatu kegiatan kerja.

28Marno & Trio Supriyanto, Ibid., h.15

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

21

e) Prakarsa dari dalam, yaitu suatu planning yang dibuat akibat

inisiatif atau usul-usul dari bawahan dari suatu kegiatan kerja

sama, untuk meraih suatu tujuan.

f) Prakarsa dari luar, yaitu suatu rencana yang dibuat akibat dari

saran atau kritik dari orang-orang diluar organisasi.

Berdasarkan teori diatas dapat diambil makna bahwa

perencanaan dapat membangun usaha-usaha koordinatif, yaitu

memberikan arahan kepada para manajer dan pegawai tentang yang

akan dilakukan. Bila setiap orang mengetahui organinasi berada

dan apa yang harus diharapkan memberikan kontribusi untuk

mencapai tujuan, maka hal ini akan membuat koordinasi

meningkat, kerja sama dan tim kerja. Bila perencanaan kurang

diperhatikan, atau yang lebih parahnya tidak dibuat, maka akan

terjadi tindakan sembarangan atau tidak menentu dalam

pelaksanaan organisasi.

2) Pengorganisasian

Dalam Kamus abahsas Indonesian organisasi n susunan

atau kesatuan dari berbagai-bagai bagian (orang dsb) sehingga

merupakan kesatuan yg teratur.29

Penempatan fungsi pengorganisasian sebagai fungsi

perencanaan merupakan hal yang wajar karena tindakan

pengorgaisasian menghubungkan kegiatan perencanaan dengan

pelaksanaanya. Suatu rencana yang telah tersusun dengan matang

dan diresmikan berdasarkan perhitungan-perhitungan tertentu, tentu

tidak dengan mudah dan sendirinya mendekatkan organisasi pada

tujuan yang hendak dicapainya. Hal ini memerlukan kewenangan-

kewenangan yang tidak hanya menyangkut wadah dimana

kegiatan-kegiatan dilaksanakan, namun juga aturan main yang

harus ditaati oleh setiap orang dalam organisasi.30

Pengorganisasian merupakan fungsi administrasi yang

dapat disimpulkan sebagai kegiatan penyusun struktur serta

29Kamus Bahasa Indonesia, Op.Cit, h. 1023 30Marno & Trio Supriyanto, Op.Cit, h.16

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

22

membentuk hubungan-hubungan agar diperoleh ketepatan dalam

usaha mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian yang baik ialah

memungkinkan semua bagian dapat bekerja dalam keselarasan,

serta dapat menjadi bagian dalam keseluruhan yang tidak

terpisahkan.31

Berdasarkan beberapa teori diatas dapat diambil makna

bahwa tanpa pengorganisasian tidak mungkin suatu rencana dapat

mencapai tujuan, tanpa pengorganisasian para pelaksana tak

memiliki pedoman yang jelas dan tegas sehingga pemborosan dan

saling tumpang tindih akan menghampiri pelaksanaan suatu

rencana yang mengakibatkan kegagalan dalam mencapai tujuan.

Setelah mendapatkan kepastian tujuan, sumber daya dan teknik

atau metode yang digunakan untuk mencapai tujuan, selanjutnya

manajer melakukan upaya pengorganisasian agar rencana tersebut

dikerjakan orang ahlinya dengan sukses.

a) Unsur-unsur Organisasi

Organisasi adalah pembinaan hubungan, wewenang,

dan dimaksud untuk mencapai koordinasi yang terarah, baik

secara vertikal maupun secara horizontal diantara posisi-posisi

yang telah diberikan tugas-tugas khusus yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan.

Unsur-unsur organisasi tersebut meliputi:32

1. Manusia, sebagai unsur yang bekerjasama, sehingga ada

pemimpin dan ada pula yang dipimpin.

2. Sasaran, yakni tujuan yang akan dicapai.

3. Tempat, kedudukan dimana manusia memainkan peran,

wewenang dan tugasnya.

4. Pekerjaan dan wewenang sesuai dengan tugas dan

fungsinya.

5. Teknologi, yaitu berupa hubungan antara manusia yang satu

dengan manusia yang lainnya sehingga dapat tercipta

organisasi.

31Marno & Trio Supriyanto, Ibid, h.17 32Marno & Trio Supriyanto, Ibid., h.18

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

23

6. Lingkungan, yaitu adanya lingkungan atau sekitar yang

dapat mempengaruhi.

b) Prinsip-prinsip Pengorganisasian

Menurut Siagin sebagaimana ditulis oleh Marno, beliau

menyebutkan bahwa ada sebanyak lima belas prinsip-prinsip

organisasi, yaitu:33

(1) Kejelasan tujuan yang hendak dicapai.

(2) Pemahaman tujuan oleh para anggota organisasi.

(3) Penerimaan tujuan oleh para anggota organisasi.

(4) Adanya kesatuan arah.

(5) Kesatuan perintah.

(6) Adanya fungsionalisasi.

(7) Penggambaran berbagai tugas.

(8) Keseimbangan pada wewenang dan tanggungjawab.

(9) Adanya pembagian tugas.

(10) Kesederhanaan struktur.

(11) Adanya pola organisasi yang relatif tetap.

(12) Adanya pola perwakilan wewenang.

(13) Rentang pengawasan.

(14) Jaminan pekerjaan.

(15) Keseimbangan jasa dan imbalan.

Berdasarkan teori diatas dapat diambil makna bahwa

prinsip-prinsip pengorganisasian merupakan kebenaran-

kebenaran yang menjadi pedoman dalam melakukan tindakan

pengorganisasian. Ini harus dilakukan agar semua kesalahan

dapat diminimalisasi serta mencegah kesalahan pada waktu

yang lama atau dahulu tidak terulang lagi.

3) Pengawasan/Pengendalian

Dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasinya

maka perlu adanya manajemen. Dalam hal memfungsikan

manajemen tersebut harus terdapat pengawasan, atau kegiatan

pencapaian tujuan organisasi melalui pengawasan dapat disebut

dengan proses manajemen. Pengawasan atau pengendalian

merupakan suatu unsur dari manajemen untuk melihat segala

kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana yang telah

33Marno & Trio Supriyanto, Ibid., h.18

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

24

dirumuskan atau tidak, selain itu hal yang penting pula untuk

menentukan rencana kerja yang akan datang. Oleh karena itu

pengawasan salah suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh pihak

pelaksana terutama pimpinan. Tanpa adanya pengawasan,

pimpinan tidak dapat melihat penyimpangan-penyimpangan dari

rencana yang telah dirancang dan juga tidak dapat mengevaluasi

atau menyusun rencana kerja yang lebih baik lagi dari rencana yang

lalu.34

Pengawasan secara umum dapat diartikan sebagai cara

suatu organisasi mewujudkan kinerja yang efektif dan efisien, serta

lebih jauh mendukung terwujudnya visi dan misi organisasi.

Menurut G. R. Terry yang sebagaimana ditulis oleh Irham Fahmi

dalam bukunya yang berjudul Manajemen Terori, Kasus dan

Praktik, pengawasan dapat didefinisikan sebagai proses penentuan,

apa yang harus dicapai yaitu standar apa yang sedang dilakukan

yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan apabila perlu

dilakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai

dengan rencana yaitu selaras dan standar.35

Berdasarkan teori diatas dapat diambil makna bahwa

pengawasan adalah pengukuran atau perbaikan terhadap pekerjaan

bawahan agar rencana-rencana yang telah disusun dan dirangkai

untuk mencapai tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik. Hal

tersebut menggambarkan bahwa pengawasan dapat dirumuskan

sebagai proses penentu dengan apa yang akan dicapai, yaitu standar

apa yang dilakukan, menilai pelaksanaan, dan perlu melakukan

perbaikan bilamana ada ketidaksesuaian, sehingga rencana akan

selaras dengan apa yang telah ditetapkan.

34Marno, Trio Supriyanto, Ibid., h. 24 35Irham Fahmi, Op.Cit, h. 84

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

25

Ada beberapa unsur yang terdapat dalam pengawasan,

yaitu:36

a) Adanya proses dalam proses penetapan pekerjaan yang telah

dan akan dilaksanakan.

b) Alat untuk menarik orang bekerja menuju sasaran-sasaran

yang ingin dicapai.

c) Memonitor, menilai dan mengoreksi pelaksanaan pekerjaan.

d) Menghindari dan memperbaiki kesalahan, penyimpanan atau

penyalahgunaan.

e) Mengukur efisiensi dan efektivitas kerja.

Proses pengawasan dapat melibatkan beberapa hal, yaitu:37

a) Menetapkan standar kinerja kerja.

b) Mengukur kinerja kerja.

c) Membandingkan untuk kerja dengan standar yang telah

dirumuskan.

d) Mengambil tindakan korektif saat terjadinya penyimpangan.

Berdasarkan teori diatas dapat diambil makna bahwa

pengawasan dapat dirumuskan sebagai proses penentuan sesuatu

yang akan dicapai, yaitu standard apa yang sedang diterapkan

berupa: pelaksanaan, menilai pelaksanaan, dan apabila terjadi

penyimpangan maka perlu adanya perbaikan-perbaikan sehingga

dapat melaksanakan rencana sesuai dengan apa yang direncanakan.

4) Evaluasi

Penilaian atau evaluasi ialah fungsi organik administrasi

dan manajemen yang terakhir. Definisinya merupakan

prosespengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan yang

nyata dicapai dengan hasil-hasil yang seharusnya dicapai.38

Evaluasi dalam hal ini terbagi menjadi dua kegiatan, yaitu penilaian

dan pengukuran. Evaluasi atau controlling sangat penting didalam

manajemen karena langkah terakhir dalam rangka menjalankan

kegiatan-kegiatan manajemen. Fungsi diadakannya evaluasi oleh

manajer agar mengetahui apakah tujuan-tujuan organisasi tercapai

atau tidak, serta mengapa tercapai atau tidak tercapai. Selain itu

36Marno, Trio Supriyanto, Ibid., h. 25 37Marno, Trio Supriyanto, Ibid., h. 27 38Syamsudin, Op.cit., Vol.1, No.1, Juni 2017, h. 66

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

26

evaluasi sebagai awal pengandalan, pemantau efektivitas dari

perencanaan, pengorganisasian,dan kepemimpinan.

4. Pelayanan

a. Pengertian Pelayanan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan

pelayanan adalah menyediakan apasaja yang diperlukan oleh orang

lain, seperti tamu dan pembeli. Pelayanan adalah suatu usaha yang

dapat dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dengan dimensi atau

persyaratan sebagai berikut: kesadaran untuk melayani, berpandangan

ke masa depan, empati kepada pelanggan, selalu memperbaiki

pelayanan, berpandangan ke masa depan, penuh inisiatif,

menunjukkan perhatian dan selalu melakukan evaluasi.39

Tom Peters dalam bukunya In Search Of Excellence

mengatakan “Close to the customer as on for the eight important

characteristic of excellent companies”.

Yang artinya adalah “close to the costumer” adalah

secara terus menerus mendengarkan apa yang dikatakan

pelanggan dan secara teratur mengukur kepuasan pelanggan,

melakukan sesuatu pada saat itu juga dan jangan membiarkan

pelanggan menunggu berhari-hari pesanannya, dan berikan

pelatihan kepada petugas yang berhubungan langsung dengan

pelanggan agar dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan. Para karyawan yang bertugas perlu diberikan

motivasi, ide-ide supaya mereka dapat menjalankan tugasnya

dengan maksimal.40

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pelayanan

adalah usaha atau apa yang diupayakan agar dapat terjalan sesuai

dengan harapan yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan atau

konsumen yang diharapkan dapat membuat timbal balik terhadap

konsumen maupun orang yang bertugas melayani.

39Muhammad Iqbal, Pelayanan Yang Memuaskan, Kisah Refleksi, Arti, Strategi, SDM dan

Benang Merah Pelayanan, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2007) h. 54 40Muhammad Iqbal, Loc.cit., h. 54

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

27

Menurut Zeithaml, Pasurahman, dan Berry dalam buku yang

ditulis oleh Fandy Tjiptono (2011) bahwa terdapat lima dimensi

layanan yang harus dipenuhi dalam pelayanan:41

1. Tangible yaitu ketampakan fisik, artinya ketampakan fisik dari

gedung, peralatan-peralatan, dan fasilitas-fasilitas lain yang

dimiliki oleh pemberi pelayanan.

2. Resvonsivines adalah kerelaan untuk menolong konsumen dan

memberikan pelayanan secara ikhlas.

3. Realibility kemampuan untuk memberikan layanan yang

disegerakan, akurat dan memuaskan.

4. Assurance adalah pengetahuan dan kesopanan (tata krama) para

pekerja serta kemampuan mereka dalam memberikan

kepercayaan kepada konsumen.

5. Emphaty perilaku dan perhatian pribadi yang diberikan oleh

pemberi pelayanan kepada konsumen.

b. Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan adalah tingkat pelayanan yang pantas

diberikan pada pelanggan dapat berupa baik atapun sebaliknya,

bergantung bagaimana pengerjaannya dan tingkat usahanya. Karena

suatu service tidak dapat dilihat, tidak dapat dicium, tidak dapat diraba

maka aspek Tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap

pelayanan. Pelanggan akan melihat dan menilai suatu kualitas

pelayanan.42

Kepuasan pelanggan terhadap pelayanan perusahaan juga

dipengaruhi oleh dimensi reliability yaitu dimensi yang mengukur dari

kemahiran atau keandalan dari perusahaan dalam memberikan

pelayanan terhadap pelayannya. Terdapat dua aspek yang terdapat

didalam dimensi ini, yaitu : pertama adalah kemampuan perusahaan

41Fandy Tjiptono, “Service Manajement Mewujudkan Layanan Prima, (Yogyakarta:Andi,

2011), Edisi 2, h.174 42Muhammad Iqbal, Ibid., h. 55

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

28

untuk memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjikan, kedua

adalah seberapa jauh perusahaan memberikan pelayanan yang akurat

dan tidak rusak.

Responsiveness adalah harapan pelanggan terhadap kecepatan

pelayanan yang dapat dipastikan akan berubah dan akan cenderung

naik dari waktu ke waktu. Dalam ekonomi waktu adalah sumberdaya

yang langka, oleh karena itu waktu sama halnya dengan uang yang

penggunaanya harus bijak. Itulah sebabnya pelanggan merasa tidak

puas apabila waktunya terbuang percuma akibat dari kurang

efektifnya pelayanan karena pelanggan sudah kehilangan kesempatan

lain untuk memperoleh sumber ekonomi. Pelanggan akan senantiasa

mengorbankan dan membayar pelayanan yang lebih mahal untuk

pelayanan yang dapat menghemat waktunya.

Assurance yaitu dimensi kualitas pelayanan yang berhubungan

dengan kemampuan perusahaan dan perilaku front-line staff dalam

berusaha untuk membuat serta menanamkan rasa percaya dan

keyakinan kepada pelanggan. Dimensi assurance terdapat empat

aspek, yaitu: keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan keamanan.

Dalam penerapannya, perusahaan tidak luput dari nama pelanggan,

kebutuhan mereka secara spesifik dan bila perlu ketahui apa saja yang

dapat menjadi hobi dan karakter personal lainnya. Apabila tidak maka

perusahaan akan kehilangan kepercayaan dan kesempatan untuk

memuaskan pelanggan.

Pelayanan di koperasi terhadap anggota sendiri harus

disesuaikan juga dengan dimensi-dimensi yang tertera diatas. Karena

pada dasarnya pelayanan yang efektif terhadap anggota yaitu

terciptanya karakter dan rasa percaya anggota terhadap suatu koperasi

sehingga membuat anggota, pengurus maupun pengelola atau manajer

itu sendiri dapat menjalani timbal balik secara bersamaan. Maka

semakin baik pelayanannya maka semakin baik pula kinerja pengurus

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

29

dan manajer sehingga dapat menghasilkan skill atau kemampuan yang

sesuai dengan yang diharapkan anggota maupun pelanggan lainnya.

Ada beberapa faktor yang dapat memperlancar sekaligus bisa

pula menghambat pengembangan layanan berkualitas, diantaranya:43

1. Sumber daya manusia, misalnya deskripsi pekerjaan, rekrutmen

dan seleksi karyawan, pelatihan dan pengembangan, sistem

kompensasi, jalur karir.

2. Orgsnisasi/struktur, meliputi integrasi atau koordinasi antar fungsi

dan struktur pelaporan.

3. Pengukuran (measurement), yakni pengevaluasian kinerja dan

pemantauan keluhan dan kepuasan pelanggan.

4. Pendukung sistem, yaitu factor teknis, computer dan database.

5. Layanan, meliputi nilai tambah, rentang dan kualitas pelayanan,

standar kinerja, pemuasan kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.

6. Program, meliputi pengelolaan keluhan pelanggan, alat-alat

penjualan/promosi, alat-alat manajemen.

7. Komunikasi internal, terdiri atas prosedur dan kebijakan, serta

umpan balik dalam organisasi.

8. Komunikasi eksternal, yakni edukasi pelanggan, manajemen

ekspektasi pelanggan, dan pembentukan citra positif perusahaan.

5. Anggota

a. Pengertian Anggota

Menurut UU Pengkoperasian No 17 Tahun 2012 Pasal 26 ayat 1

menyatakan bahwa ”anggota koperasi merupakan pemilik dan

sekaligus pengguna jasa koperasi”.44 Jadi anggota koperasi adalah

orang yang menikmati jasa koperasi dan juga pemilik usaha atau

menanam modal dalam koperasi yang bertujuan untuk hidup yang lebih

43Tjiptono Fandy, Op.Cit,, h.185 44UU Perekonomian No 17 Tahun 2012 Pasal 26 ayat 1

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

30

baik lagi melalui usaha kecil dan menengah. Didalam ayat 3 disebutkan

bahwa:

keanggotaan koperasi bersifat terbuka bagi semua yang bisa

dan mampu menggunakan jasa koperasi dan tersedia menerima

tanggung jawab keanggotaan”.45 Sebagaimana pasal 29 ayat 1,

kenggotaan koperasi memiliki kewajiban: “a. mematuhi anggaran

dasar, anggrana rumah tangga dan keputusan rapat kerja, b.

berpartisipasi aktif dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh

koperasi, c. mengembangkan dan memelihara nilai sebagaimana

dimaksud dalam pasal 5”.46

Untuk tercapainya suatu koperasi yang baik maka perlu adanya

anggota yang menjalankan kewajiban untuk menjalankan tugas dan

kewajiban.

Selain itu anggota pula memiliki hak sebagaimana disebutkan

oleh UU no. 17 Tahun 2012 Pasal 29 ayat 2 Tentang Pengkoperasian,

bahwa:

a. menghindari, menyatakan pendapat dan memberikan

suara dalam rapat anggota, b. mengemukakan pendapat atau

sasaran kepada pengurus diluar rapat anggota baik diminta atau

tidak, c. memilih dan/atau dipilih menjadi pengawas atau pengurus,

d. meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam

anggaran dasar, e. memanfaatkan jasa yang disediakan oleh

koperasi, f. mendapat keterangan mengenai perkembangan koperasi

sesuai dengan ketentuan dalam anggaran dasar, dan g.

mendapatkan selisih hasil usaha koperasi dan kekayaan sisa hasil

penyelesaian koperasi”.47

45UU Perekonomian No 17 Tahun 2012 Pasal 26 ayat 3 46UU Perekonomian No 17 Tahun 2012 Pasal 29 ayat 1 47UU Perekonomian No 17 Tahun 2012 Pasal 29 ayat 2

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

31

b. Pengertian Partisipasi Anggota

Partisipasi anggota adalah kesediaan anggota untuk memikul

kewajiban dan menjalankan hak keanggotaannya secara bertanggung

jawab.48 Secara harfiah partisipasi diambil dari bahasa asing yaitu

participation, yang artinya mengikutsertakan pihak lain dalam

mencapai tujuan.49 Partisipasi adalah ikut sertanya seseorang dalam

memberikan sumbangsih terhadap proses terlaksananya keputusan

dalam keterlibatan pribadi tersebut untuk menjalankan tanggungjawab

dalam suatu organisasi.

Jadi partisipasi anggota koperasi adalah keterlibatan langsung

maupun tidak langsung dari anggota koperasi dalam memberikan

kontribusi dan sumbangsihnya terhadap kegiatan yang dilakukan

koperasi untuk mencapai tujuan koperasi. Partisipasi anggota

memegang peranan yang dapat menentukan dalam perkembangan

koperasi. Kurangnya partisipasi dari anggota dapat mengakibatkan

terbatasnya ide-ide dan gagasan sehingga pada akhirnya akan

menghambat perkembangan koperasi.

Partisipasi anggota dapat diukur dari kesediaan anggota untuk

bertanggung jawab dan menjalankan hak dan kewajibannya.50 Bila

sebagian besar anggota koperasi sudah melakukan kewajiban dan hak

secara tanggung jawab, maka partisipasi anggota dapat dikatakan baik.

Namun bila hanya sedikit anggota yang melakukan tanggung

jawabnya maka partisipasi anggota dapat dikatakan buruk. Partisipasi

anggota dalam hal ini merujuk pada bidang demokrasi ekonomi

koperasi dalam bidang modal dan kegiatan usaha koperasi.

48Khasan Setiaji, “Pengaruh Partisipasi Anggota Dan Lingkungan Usaha Terhadap

Keberhasilan Koperasi Pegawai Republic Indonesia (KPRI) Kapas Kecamatan Susukan Kabupaten

Banjarnegara” Jurnal Ekonomi dan Kebijakan (JEJAK), Vol. 2, No.1, Maret 2009, h.23 49Rusyana, Azis Fathoni, dan M. Mukeri Warso, “Pengaruh Partisipaso, Komitmen Dan

Kemampuan Inovasi Anggota Terhadap Arah Pengembangan Koperasi (Studi Empiris Pada

Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota Semarang), Journal Of Manajemen Universitas

Negeri Semarang, Vol.2, No.2, Maret 2016, h.5

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

32

B. Penelitian Relevan

1. Pada skripsi yang ditulis oleh Niken Kusdayanti yang berjudul Pengaruh

Citra Koperasi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Anggota

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kecamatan Mojo Tengah

Kabupaten Wonosobo yang diterbitkan oleh Jurnal Pendidikan dan

Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 2016 terdapat

pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama dari variabel citra

koperasi dan kualitas pelayanan terhadap variabel kepuasan anggota

koperasi.51

Perbedaan terletak pada variabel, dimana pada penelitian Niken

Kusdayanti memakai dua variabel independen yaitu citra koperasi dan

kualitas pelayanan, namun pada penelitian ini menggunakan variabel

independen satu yaitu pengelolaan anggota. Selain itu masih ada

perbedaan dari variabel, dimana dalam penelitian Niken Kusdayanti

memakai kualitas pelayanan sebagai variabel independen sementara pada

penelitian ini pelayanan koperasi sebagai variabel dependen.

2. Pada tesis Leoneto Mendes Goncalves yang berjudul Pengaruh

Kompetensi Manajer Manajemen Keanggotaan Dan Partisipasi Anggota

Terhadap Kinerja Koperasi Di Timor Leste yang diterbitkan oleh

Coopetition Jurnal Ilmiah Manajemen pada tahun 2015, diketahui bahwa

Hubungan antara variabel Manajemen anggota (X2) dengan kinerja

koperasi (Y) didapat nilai sebesar 0,804. Sehingga apabila dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi nilai r (korelasi), mempunyai tingkat hubungan

yang kuat dan searah karena nilainya positif.52

Perbedaan terletak pada variabel, dimana pada tesis Leoneto Mendes

Goncalves memakai dua variabel independen kompetensi manajer

manajemen keanggotaan dan partisipasi anggota namun pada penelitian ini

51Niken Kusdayanti, Op.cit, h,85 52Leoneto Mendes Goncalves, “Pengaruh Kompetensi Manajer Manajemen Keanggotaan

Dan Partisipasi Anggota Terhadap Kinerja Koperasi Di Timor Leste”, Timor Leste, Tesis pada

Kementerian Ekonomi dan Pembangunan Timor Leste, 2015, h.101

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

33

menggunakan satu variabel independen efektivitas pengelolaan anggota.

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian Leoneto Mendes

Goncalves adalah sama-sama menggunakan manajemen atau pengelolaan

pada variabel independen.

3. Dari jurnal Artin Irianti Prasetya Adtmajasari yang berjudul Pengaruh

Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan

Pada Koperasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta yang

diterbitkan oleh Eprints UMS (Universitas Muhammadiyah Surakarta)

pada tahun 2014 semua variabel independen berupa kualitas pelayanan dan

kualitas produk berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan

pelanggan Koperasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

secara keseluruhan serta kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang

kuat.53

Perbedaan pada jurnal ini terletak pada variabel, dimana pada penelitian

Artin Irianti Prasetya Adtmajasari memakai dua variabel independen yaitu

kualitas pelayanan dan kualitas produk, namun pada penelitian ini

menggunakan variabel independen satu yaitu pengelolaan anggota. Selain

itu masih ada perbedaan dari variabel, dimana dalam penelitian ini

memakai kualitas pelayanan sebagai variabel independen sementara pada

penelitian ini pelayanan koperasi sebagai variabel dependen. Kemudian

pada persamaan penelitian ini dengan jurnal penelitian pertama terletak

pada subjek penelian yaitu sama-sama menggunakan anggota atau

pelanggan Koperasi Unit Kampus.

4. Pada skripsi Nur Muchamad, yang berjudul Analisis Manajemen Koperasi

Selapa POLRI Pondok Pinang Dalam Pelayanan Untuk Meningkatkan

Kesejahteraan Anggota yang diterbitkan oleh repository UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012, Diketahui bahwa terdapat pengaruh

53Artin Irianti Prasetya Adtmajasari, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk

Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Koperasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta,

Naskah Publikasi pada Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2014, h.12

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

34

signifikan antara Manajemen Koperasi Selapa POLRI Pondok Pinang

Jakarta Selatan.54

Perbedaan terletak pada variabel, dimana pada penelitian Nur

Muchammad memakai variabel independen manajemen atau pengelolaan

koperasi namun pada penelitian ini menggunakan satu variabel independen

efektivitas pengelolaan anggota. Persamaan dari penelitian ini dengan

penelitian adalah sama-sama menggunakan variabel manajerial atau

pengelolaan pada variabel Nur Muchamad independen, selain itu sama-

sama menggunakan variabel pelayanan pada variabel dependen.

5. Pada skripsi Septia Mahareni, yang berjudul Pengaruh Kemampuan

Manajerial Pengurus Dan Kinerja Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan

Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Fajar Baru

Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal yang diterbitkan oleh DIGILIB

UNES Repository (Universitas Negeri Semarang) pada tahun 2011,

Diketahui bahwa pengaruh signifikan antara kemampuan manajerial

pengurus dan kinerja karyawan terhadap kualitas pelayanan anggota KPRI

Fajar Baru Kecamatan Sukorejo.55

Perbedaan terletak pada variabel, dimana pada penelitian Septia Mahareni

memakai dua variabel independen yaitu kemampuan manajerial pengurus

dan kinerja karyawan namun pada penelitian ini menggunakan satu

variabel independen efektivitas pengelolaan anggota. Persamaan dari

penelitian ini dengan penelitian Septia Mahareni adalah sama-sama

menggunakan variabel manajerial atau pengelolaan pada variabel

independen, selain itu sama-sama menggunakan variabel pelayanan pada

variabel dependen.

54Nur Muchamad, “Analisis Manajemen Koperasi Selapa Polri Pondok Pinang dalam

Pelayanan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota”, Jakarta, Skripsi pada UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2013, h.37 55Septia Maherani, “Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus Dan Kinerja Karyawan

Terhadap Kualitas Pelayanan Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Fajar Baru

Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal”, Kendal, skripsi Universitas Negeri Semarang, 2011,

h.95

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

35

Tabel 2.1.

Jurnal Penelitian Relevan

Nama Judul Jurnal/Skripsi Hasil Penelitian

1. Niken

Kusdayanti

pada tahun 2016

Pengaruh Citra

Koperasi dan Kualitas

Pelayanan Terhadap

Kepuasan Anggota

Koperasi Pegawai

Republik Indonesia

Setia Kecamatan

Mojo Tengan

Kabupaten Wonosobo

terdapat pengaruh positif dan

signifikan secara bersama-sama

dari variabel citra koperasi dan

kualitas pelayanan terhadap

variabel kepuasan anggota

koperasi.

2. Leoneto

Mendes

Goncalves,

2015

Pengaruh Kompetensi

Manajer Manajemen

Keanggotaan Dan

Partisipasi Anggota

Terhadap Kinerja

Koperasi Di Timor

Leste

Diketahui Hubungan antara

variabel Manajemen anggota (X2)

dengan kinerja koperasi (Y)

didapat nilai sebesar 0,804.

Sehingga apabila dikonsultasikan

dengan tabel interpretasi nilai r

(korelasi), mempunyai tingkat

hubungan yang kuat dan searah

karena nilainya positif

3. Artin Irianti

Prasetya

Adtmajasari

pada tahun

2014

Pengaruh Kualitas

Pelayanan dan

Kualitas Produk

Terhadap Kepuasan

Pelanggan Pada

Koperasi Mahasiswa

Universitas

Muhammadiyah

Surakarta

semua variabel independen berupa

kualitas pelayanan dan kualitas

produk berpengaruh secara

signifikan terhadap kepuasan

pelanggan Koperasi Mahasiswa

Universitas Muhammadiyah

Surakarta secara keseluruhan serta

kedua variabel tersebut memiliki

hubungan yang kuat

4. Nur Muchamad

pada tahun 2012

Analisis Manajemen

Koperasi Selapa

POLRI Pondok

Pinang Dalam

Pelayanan Untuk

Meningkatkan

Kesejahteraan

Anggota

Diketahui bahwa terdapat

pengaruh signifikan antara

Manajemen Koperasi Selapa

POLRI Pondok Pinang Jakarta

Selatan

5. Septia Mahareni

pada tahun 2011

Pengaruh Kemampuan

Manajerial Pengurus

Dan Kinerja

Karyawan Terhadap

Kualitas Pelayanan

Anggota Koperasi

Diketahui bahwa pengaruh

signifikan antara kemampuan

manajerial pengurus dan kinerja

karyawan terhadap kualitas

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

36

Pegawai Republik

Indonesia (KPRI)

Fajar Baru Kecamatan

Sukorejo Kabupaten

Kendal Tahun 2011

pelayanan anggota KPRI Fajar

Baru Kecamatan Sukorejo.

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

37

6. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1.

Kerangka Berpikir

Peraturan Menteri No.10 Tahun 2015

Sekelompok orang yang akan membentuk koperasi

harus wajib memahami:

1. Pengertian, nilai dan prinsip koperasi

2. Azas kekeluargaan

3. Prinsip badan hukum

4. Prinsip modal sendiri atau ekuitas

Koperasi kurang maksimal dalam menciptakan kinerja

pengurus atau karyawan yang baik dalam pelayanan

Banyak koperasi di Indonesia yang terancam ditutup

pemerintah disebabkan karena para anggota tidak

mempercayai lagi koperasi karena terdapat adanya

ketidaksesuaian prinsip dan tujuan dari koperasi

Sumber Daya Manusia Organisasi/struktur Pengukuran Pendukung Sistem Layanan Komunikasi Internal Komunikasi Eksternal

1. Perencanaan

2. Pengorgsasian

3. Pengawasan

4. evaluasi

Peraturan Menteri No.18 Tahun

2015

Peserta pendidikan dan

pelatihan bagi sumber daya

manusia koperasi merupakan

pengawas, pengurus dan

pengelola koperasi

Permasalahan

Dampak

Fandy Tjiptono (2011) Faktor-faktor yang dapat

memperlancar dan menghambat pelayanan yang

berkualitas

Solusi Fungsi pengelolaan Sondang P. Siagian

dalam Syamsudin (2017)

1. Tangibles (Bukti Fisik)

2. Responsiveness (Daya Tanggap)

3. Reliability (Reliabilitas)

4. Assurance (Jaminan)

5. Empathy (Empati)

Dimensi Pelayanan menurut Zeithaml,

Pasurahman, dan Berry dalam Fandy Tjiptono

(2011):

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

38

Masalah koperasi di Indonesia yang paling sering terjadi yaitu

bagaimana menciptakan kinerja pengurus yang baik untuk melayani para

anggotanya secara optimal. Banyak pengurus yang tidak loyal dalam

pekerjaannya, hal ini berdampak pada banyaknya kasus yang menyebutkan

anggota tidak mempercayai lagi koperasi karena terdapat adanya

ketidasesuaian prinsip dan tujuan dari koperasi sendiri, seperti tidak adanya

pengelolaan yang tidak demokratis, tentu ini berakibat pada eksistensi

koperasi di Indonesia yang dibuktikan dengan banyaknya koperasi yang

terancam ditutup pemerintah.

Disamping itu sudah diberlakukannya Peraturan Menteri No.10 Tahun

2015 yang berbunyi “Sekelompok orang yang akan membentuk koperasi

harus wajib memahami: 1. Pengertian, nilai dan prinsip koperasi, 2. Azas

kekeluargaan, 3. Prinsip badan hukum, 4. Prinsip modal sendiri atau ekuitas”.

Tentu saja prinsip dari koperasi yaitu: keanggotaan yang dibangun bersifat

sukarela dan terbuka, pengelolaan koperasi dilakukan secara merakyat, dalam

pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sama dengan besarnya jasa

usaha masing-masing anggota, dalam pemberian balas jasa yang terbatas

terhadap modal, serta bersifat kemandirian dalam menjalankan

pengkoperasian.61 Loyalitas dalam menjalankan pelayanan terhadap anggota

yang baik termasuk juga adanya transparansi pembagian sisa hasil usaha,

kredit dan tabungan dan lain hal yang berkaitan dengan anggota.

Sebagai contoh pada kasus yang terjadi di Buleleng pada tahun 2017

yaitu sebanyak 35 unit koperasi berstatus tidak aktif, sebanyak delapan unit

yang bangkit kembali bahkan sudah melakukan rapat anggota. Pada bulan

September diumumkan kembali tiga unit koperasi menyanggupi untuk

kembali aktif. Sisanya sebanyak 24 unit tidak menyanggupi untuk bangkit

kembali dan telah dicabut badan hukumnya.62 Menurut Swatantra, koperasi

yang pailit banyak diantaranya disebabkan karena kemampuan Sumber Daya

61UU No.25 Pasal 5 Tahun 1992 Tentang Fungsi dan Peran Pengkoperasian 62Naufal Fikri, Op. Cit.., 24 Koperasi di Buleleng Pailit, 2018,

(https://m.antaranews.com/berita/757513/24-koperasi-di-buleleng-pailit). Diakses Pada 25 Maret

2019 Pukul:14.53 WIB

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

39

Manusia (SDM) pengelola koperasi yang masih rendah, sehingga sering

terjadi ketidakseimbangan antara kredit dan tabungan, ditambah persoalan

kredit macet yang menyebabkan koperasi tak bisa melakukan kegiatan secara

normal hingga akhirnya bangkrut.

Kasus lain terjadi pada koperasi di Bandung yaitu Koperasi Cipaganti

Karya Guna Persada (KCKGP) dikenal sebagai Icon Bisnis Berbasis Ekonomi

Kerakyatan terbesar di Jawa Barat, selain itu Koperasi Cipaganti Karya Guna

Persada (KCKGP) berhasil menenpatkan Cipaganti Group sebagai mitra usaha

koperasi nasional terbaik tidak lain merupakan penipuan beridentitas usaha

koperasi. Cipaganti adalah koperasi yang didirikan pada 15 Februari 2002,

belakangan ini mengalami kepengurusan koperasi yang bermasalah.63 Puluhan

anggota koperasi merasa dirugikan dengan sistem yang dibangun sehingga

anggota koperasi melaporkan pihak koperasi Cipaganti ke polisi atas tuduhan

Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). Kasus tersebut bermula saat ketiga

petinggi Cipaganti melakukan penipuan dan penggelapan dana nasabah

sebanyak ratusan milyar rupiah, untuk menutupi aksi ketiga orang tersebut

melakukan pencucian uang dengan mengirim uang ke berbagai rekening agar

tidak ketahuan. Dari kedua kasus yang telah disebutkan tersebut terlihat bahwa

pengelolaan koperasi masih sangat rendah yang kemudian menyebabkan tidak

efektifnya pelayanan terhadap anggota maupun masyarakat. Hal ini

mengakibatkan belum terjalankan dengan baik Peraturan Menteri No.10

Tahun 2015 pada beberapa koperasi yang pailit dan terancam ditutup

pemerintah.

Terdapat beberapa Faktor yang dapat memperlancar dan menghambat

pelayanan yang berkualitas, termasuk didalamnya memperlancar dan

menghambat pelayanan pada koperasi diantaranya: sumber daya manusia,

organisasi/struktur, pengukuran, pendukung sistem, layanan, program,

komunikasi inernal, dan komunikasi eksternal.64 Solusi utama yang dapat

63Andi Saputra, Op. Cit., Kasus Penipuan, MA Rampas Aset Koperasi Cipaganti Untuk

Nasabah, 2016, (https://m.detik.com/news/berita/d-3185490/kasus-penipuan-ma-rampas-aset-

koperasi-cipaganti-untuk-nasabah). (Diakses pada 24 Maret 2019, Pukul: 20.46 WIB) 64Tjiptono Fandy, Loc.Cit, h.185

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

40

diambil dari kasus-kasus yang terjadi diatas adalah dengan membenahi sumber

daya manusia didalam koperasi baik itu pengawas, pengurus, anggota maupun

pengelola koperasi termasuk didalamnya karyawan yang menjaga usaha dari

koperasi tersebut.

Sumber daya manusia adalah salah satu hal yang paling penting dalam

kemajuan suatu koperasi. Sumber daya manusia sangat berpengaruh bagi

kualitas pelayanan koperasi, sebab jika sumber daya manusia tidak memiliki

kompetensi dan pengetahuan tinggi, maka dapat menyebabkan buruknya

kualitas pelayanan dan sebaliknya jika sumber daya manusia memiliki

kompetensi dan pengetahuan tinggi, hal tersebut dapat meningkatkan kualitas

pelayanan asalkan pekerjaan yang mereka lakukan sesuai dengan tugas yang

diberikan. Sebagaimana telah diatur dalam Peraturan Menteri No.18 Tahun

2015 yaitu: “Peserta pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia

koperasi merupakan pengawas, pengurus dan pengelola koperasi”. Dalam hal

ini tentu saja sebelum menjadi pengawas, pengurus atau pengelola koperasi

akan ada beberapa pendidikan dan pelatihan yang harus ditempuh termasuk

pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia. Hal tersebut juga berlaku

untuk semua koperasi yang berdiri di Indonesia termasuk didalamnya koperasi

mahasiswa yang mempekerjakan karyawan untuk membantu menjalankan

usaha koperasi. Karyawan koperasi juga harus memiliki keterampilan dan

pengetahuan teknis yang diperlukan untuk menjalankan tugas sesuai dengan

posisinya. Karyawan merupakan bagian yang berpengaruh demi kemajuan

koperasi selain pengawas, pengurus dan anggota koperasi.

Solusi kedua yang dapat diambil dari kasus-kasus yang terjadi dalam

koperasi adalah organisasi/struktur. Organisasi merupakan suatu wadah yang

didalamnya para anggota dan pengurus organisasi harus melakukan dan

mengupayakan apa yang menjadi visi dan misi organisasi secara bersama-

sama agar mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai hal tersebut, dibutuhkan

kerjasama antar anggota maupun pengurus organisasi. Dalam koperasi

khusunya koperasi mahasiswa untuk menjadi anggota perlu mengikuti

pendidikan dan pelatihan, diantaranya yaitu pendidikan dasar, pendidikan

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

41

menengah dan pendidikan lanjut. Hal tersebut diharapkan mampu

meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang manfaat jika berkoperasi.

Selain itu, dengan diadakannya pendidikan dan pelatihan diharapkan dapat

meningkatkan kompetensi para anggota, pengurus dan badan pengawas,

sehingga pengurus dan badan pengawas dapat melatih serta mendidik

karyawan berdasarkan tugasnya yaitu melayani dengan baik anggota dan

konsumen lainnya dalam usaha-usaha yang dijalankan oleh koperasi. Dengan

hal ini dapat memperbaiki pengelolaan dalam fungsi pengorganisasian serta

kinerja usaha para anggota dan koperasinya. Jika karyawan yang menjaga

usaha-usaha yang dijalankan koperasi tidak menjalankan tugas dan fungsi

secara terstruktur, maka koperasi tersebut dapat menghambat suatu pelayanan

yang berkualitas. Dalam hal ini anggota sebagai pemilik sekaligus pelanggan

koperasi berarti anggota wajib memanfaatkan layanan organisasi dan usaha

koperasi.

Keberhasilan koperasi meliputi keberhasilan usaha-usaha dan juga

keberhasilan anggota. Keberhasilan dalam usaha dapat dilihat dari

peningkatan perolehan SHU (Sisa Hasil Usaha), dalam hal ini peningkatan

volume usaha serta perkembangan usaha. Dalam keberhasilan anggota dapat

dilihat dari peningkatan anggota koperasi. Semakin meningkat anggota

koperasi maka semakin besar kemungkinan koperasi tersebut berhasil. Hal ini

dikarenakan ketika anggota memanfaatkan unit usaha yang dimiliki koperasi

maka semakin besar keuntungan yang diperoleh koperasi berupa laba/SHU.

Keberhasilan koperasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

kualitas pelayanan yang baik dan pengelolaan koperasi yang tepat. Dengan

demikian semakin baiknya kualitas pelayanan serta semakin tepatnya

manajemen koperasi yang dimiliki oleh Kopma UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta makan akan meningkatkan keberhasilan usaha-usaha Kopma UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

42

7. Hipotesis Penelitian

Hipotesis ini adalah asumsi atau jawaban sementara dari peneliti

tentang variabel-variabel yang diteliti. Hipotesis tentang masalah yang sedang

diteliti berdasarkan tinjauan teori dan kerangka berpikir terbagi menjadi dua

hipotesis penelitian, yaitu

Hipotesis penelitian

Ha: Terdapat Pengaruh positif dan signifikan efektivitas pengelolaan

anggota terhadap pelayanan Koperasi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

H0: Tidak terdapat Pengaruh positif dan signifikan efektivitas pengelolaan

anggota terhadap pelayanan Koperasi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang berlokasi di Jl. Ir. H Juanda No.95, Ciputat

Tangerang Selatan, Banten. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan bulan

April 2019 sampai dengan selesai.

Tabel 3.1.

Kegiatan Penelitian

Keterangan Bulan Waktu Penelitian

Mei Juni Juli Agustus September Oktober November

Revisi

Proposal

skripsi

Penyusunan

Bab I

Penyusunan

Bab II

Penyusunan

Bab III

Pengambilan

data

penelitian

Penyusunan

Bab IV

Penyusunan

Bab V

Penyusunan

Abstrak dan

Penutup

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

44

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Pendekatan

kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk

numerik atau angka. Metode kuantitatif menggambarkan data melalui angka-

angka, seperti persentasi tingkat pengangguran, kemiskinan, rasio keuangan

dan lain sebagainya.1 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penelitian statistik inferensial, statistik inferensial merupakan

memaparkan data serta upaya untuk mengadakan penarikan kesimpulan dan

membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Analisis ini

biasanya mengambil sampel tertentu dari sebuah populasi yang jumlahnya

banyak serta dari hasil analisis terhadap sampel tersebut digeneralisasikan

terhadap populasi. Oleh karena itu statistik inferensial juga disebut dengan

istilah statistik induktif.2

Dalam penelitian ini memakai statistik inferensial analisis

korelasional, yaitu analisis statistik yang berusaha untuk mencari hubungan

atau pengaruh antara dua variabel atau lebih.3 Analisis korelasional sederhana

merupakan hubungan antara dua variabel. Dalam perhitungan korelasi akan di

dapat koefisien korelasi yang menunjukkan keeratan hubungan antar dua

variabel tersebut. Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0

sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat,

jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.4

Analisis korelasional yang dipakai adalah analisis korelasional

pearson atau korelasi product moment, adalah analisis untuk mengukur

1Suryani, Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang

Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta: Prenadamedia group, 2017), h.109 2Ali Muhson, “Teknik Analisis Kuantitatif”, Artikel Staff New UNY (Universitas Negeri

Yogyakarta), 2015, h.2 3Ali Muhson, Ibid, h.2 4Rochmat Aldi Purnomo, Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS, Untuk

Mahasiswa, Dosen dan Praktisi, (Ponorogo, CV Wade Group, 2016), h.137

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

45

keeratan hubungan secara linier antara dua variabel yang mempunyai

distribusi data normal. Data yang digunakan adalah tipe interval atau rasio.5

Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel X

terhadap Y atau hubungan antar variabel yaitu mencari data tentang pengaruh

efektivitas pengelolaan anggota terhadap pelayanan koperasi dengan

menggunakan data yang ada serta data tersebut dinyatakan dalam bentuk

angka (Kuantitatif).

C. Populasi dan Sampel

Populasi yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan selanjutnya ditarik kesimpulannya.6

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anggota dan pengurus aktif

Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah

pengurus 23 dan anggota berjumlah 300 mahasiswa yaitu yang terdiri dari

mahasiswa semester dua, empat, enam dan delapan. Mahasiswa tersebut

terdiri dari beberapa fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Fakultas

Sains dan Teknologi, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Syariah dan

Hukum, Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran, dan Usuludin.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Sampel merupakan

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada

didalam populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.7

Dalam penentuan sampel, untuk sekedar perkiraan maka apabila subjek

kurang dari 100, maka lebih baik apabila diambil semua, sehingga

5Rochmat Aldi Purnomo, Ibid, h.137 6Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2015), h. 117 7Sugiono, Ibid., h. 192

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

46

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya

besar, maka dapat diambil antara 10% – 15% atau 20% – 25% atau lebih.

Penentuan ukuran sampel menggunakan pendapat dari Taro Yamane

atau Slovin, yaitu dengan rumus:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi = 323 anggota

d = Presisi (ditetapkan 10%)8

Dalam penelitian ini populasi yaitu seluruh pengurus dan anggota

Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada mahasiswa

yang menjadi pengurus berjumlah 23 orang dan untuk mahasiswa yang

menjadi anggota KOPMA berjumlah 300 orang, maka sampel yang

ditentukan berjumlah:

8Sugiono, Statistika Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 250

n = N

N . d² + 1

n = N

N . d² + 1

n = 323

323 X (0,1)2 + 1

n = 323

3,23 + 1

n = 323

4,23

n = 76,36 dibulatkan menjadi 76

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

47

Berdasarkan rumus di atas, dari populasi sebesar 323 dihasilkan

sampel sebanyak 76,36 dibulatkan menjadi 76 Selanjutnya teknik

sampling yang akan digunakan adalah Probability Sampling dengan teknik

Simple Random Sampling. Probability Sampling adalah teknik sampling

untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel.9 Dalam penelitian ini menggunakan

teknik Simple Random Sampling, Simple Random Sampling merupakan

cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan

acak tanpa memperhatikan srata (tingkatan) dalam anggota populasi

tersebut. Hal ini dilakukan apabila anggota populasi tersebut dianggap

homogeny (sejenis).10

D. Variabel Penelitian

1. Definisi Konseptual

conceptual definition (definisi konseptual) konsep yang muncul

sebagai akibat dari pendefinisian konsep tersebut, dalam definisi

konseptual juga dapat ditemukan coicept cruster (kelompok konsep), yaitu

konsep lain yang memiliki hubungan dengan konsep yang sedang kita

gunakan.11

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah satu

variabel sebagai variabel bebas atau independen dengan empat sub

variabel, dimana empat subvariabel (pengelolaan perencanaan,

pengelolaan pengorganisasian, pengelolaan pengawaan, dan pengelolaan

evaluasi) dan pelayanan koperasi sebagai variabel terikat atau dependen.

Berikut dijelaskan definisi konseptual atau teori tentang variabel yang

akan diteliti.

9Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula,

(Bandung: Alfabeta, 2013), h. 57 10Riduan, Ibid, h, 58 11Priyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Surabaya, Zifatama Publishing, 2016), h. 58

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

48

a. Variabel Fungsi Pengelolaan Anggota

pengelolaan anggota adalah proses yang dilakukan dalam

menyelesaikan manajerial anggota yang berhubungan dengan

pencapaian tujuan yang kemudian menghasilkan kualitas anggota

yang baik serta dapat menjadi sumber penyempurnaan dan menjadi

peningkatan pengelolaan selanjutnya.

Pengelolaan berperan dalam perencanaan sebagai pedoman

bagi semua anggota maupun elemen lain yang telibat dalam koperasi

untuk melaksanakan rencana yang telah disusun. Dengan adanya

pengelolaan anggota maka akan terjalankan secara tepat tujuan-tujuan

yang telah dirumuskan berkat terbangunnya sumber daya manusia

maupun sumber daya lain didalam koperasi.

b. Variabel Pelayanan Koperasi

Pelayanan koperasi adalah usaha atau apa yang diupayakan

oleh koperasi agar dapat terjalan sesuai dengan harapan yang

berkaitan dengan kepuasan anggota dan masyarakat umum, atau

bagaimana karyawan koperasi memperlakukan anggota atau

konsumen lainnya dalam menawarkan jasa maupun barang produksi

yang terdapat di koperasi. Hal ini diharapkan dapat membuat timbal

balik terhadap anggota dan masyarakat umum yang menggunakan

produk atau jasa dari koperasi maupun orang yang bertugas melayani

koperasi tersebut.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional, yaitu penuntun tentang bagaimana suatu

variabel diukur. Dengan membaca definisi operasional dalam penelitian,

seorang peneliti akan mengetahui pengukuran suatu variabel, sehingga

peneliti dapat mengetahui baik buruknya pengukuran tersebut.12

12Sandu Siyoto & Ali Sodik, Dasar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: Literasi Media

Publishing, 2015), h.16

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

49

a. Fungsi Pengelolaan Anggota

Pengelolaan anggota adalah skor yang diperoleh dari

instrument fungsi pengelolaan dengan indikator: 1. Pengelolaan

perencanaan (kebijakan pucuk pimpinan, hasil pengawasan,

kebutuhan masa depan, penemuan-penemuan baru, prakarsa dari

dalam, prakarsa dari luar), 2. Pengelolaan pengorganisasian (prinsip-

prinsip pengorganisasian), 3. Pengelolaan pengawasan (unsur-unsur

pengawasan), 4. Pengelolaan evaluasi (penilaian dan pengukuran).

Perencanaan yang baik dalam sebuah koperasi merupakan

dorongan bagi anggota maupun konsumen lainnya untuk tetap terus

menggunakan jasa dan produk yang ditawarkan koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Apabila suatu koperasi memiliki

perencanaan yang matang dan baik maka akan menghasilkan

pelayanan yang maksimal.

b. Pelayanan Koperasi

Pelayanan koperasi adalah skor yang diperoleh dari instrumen

dimensi-dimensi pelayanan dengan indikator: 1. Tangible yaitu

ketampakan fisik, 2. Resvonsivines adalah kerelaan untuk menolong

konsumen dan memberikan pelayanan secara ikhlas, 3. Realibility

kemampuan untuk memberikan layanan yang disegerakan, akurat dan

memuaskan, 4. Assurance adalah pengetahuan dan kesopanan (tata

krama) para pekerja serta kemampuan mereka dalam memberikan

kepercayaan kepada konsumen, 5. Emphaty perilaku dan perhatian

pribadi yang diberikan oleh pemberi pelayanan kepada konsumen.

Gambar 3.1.

Desain Penelitian

Pelayanan Koperasi

(Y)

Efektivitas Fungsi

Pengelolaan Anggota (X)

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

50

E. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan

menggunakan data primer. Data primer merupakan sumber data yang

langsung memberikan data pengumpul data dapat dikatakan pula diperoleh

atau dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang melakukan

penelitian.13 Dari pengertian diatas dapat dimaknai bahwa data primer adalah

sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber data asli

atau tidak memakai media perantara. Penelitian ini dilakukan dengan cara

menyebarkan angket/kuesioner kepada pengurus dan anggota Koperasi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam pengumpulan data dalam

penelitian ini, penulis menggunakan teknik, sebagai berikut:

1. Kuesioner

Angket/kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

kepada responden untuk dijawab.14 Kuesioner adalah teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan

kepada responden dengan panduan kuesioner dengan cara tatap muka

langsung maupun memakain surat kuesioner.

Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pertanyaan tertutup

yaitu responden tidak dapat memilih jawaban diluar dari jawaban yang

telah disediakan oleh peneliti. Data yang diperoleh dalam penelitian ini

didapat langsung dari pengisian kuesioner (angket) yang ditunjukkan pada

responden. Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden serta

tanggapan para anggota terhadap efektivitas pelayanan anggota Koperasi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pertanyaan-pertanyaan pada angket dibuat dengan menggunakan

skala sikap yaitu skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur

13Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2014), h.193 14Sugiono, Ibid., h. 199

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

51

sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian

atau gejala sosial. dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang

akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi akan dijabarkan menjadi

sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi mejadi indicator-

indikator yang dapat diukur. Kemudian indicator-indikator yang terukur

ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrument yang berupa

pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.15

Ketika responden menanggapi pertanyaan dalam skala likert,

responden dalam menentukan tingkat persetujuan mereka pada suatu

pertanyaan dengan memilih salah satu dari pilihan yang tersedia. Biasanya

disediakan lima pilihan skala sebagai berikut:16

1. SS ; Sangat Setuju

2. S : Setuju

3. RG : Ragu-ragu

4. TS : Tidak Setuju

5. ST : Sangat Tidak Setuju

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan ditujukan untuk memperoleh data

langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan,

peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter, data

yang relevan penelitian.17

3. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara mengumpulan data yang

digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.

15Riduwan, Op.cit, h.87 16Muryuliana, dkk, “Sistem Informasi Angket Pengukuran Skala Kebutuhan Materi

Pembelajaran Tambahan Sebagai Pendukung Pengambilan Keputusan Di Sekolah Menengah Atas

Menggunakan Skala Likert”, Jurnal Transistor Elektro dan Informatika (TRANSITSTOR EI), Vol.

1, No. 2, 2016, h. 2 17Riduwan, Op.cit, h.77

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

52

Wawancara digunakan bila ingin mengetahui berbagai hal dari responden

secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.18

Dalam penelitian ini narasumber yang diwawancarai yaitu

pengawas Kopma sebanyak satu orang, pengurus Kopma sebanyak satu

orang dan anggota yang sudah menjadi anggota aktif lebih dari satu tahun

sebanyak satu orang di Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Wawancara ini diperlukan untuk menguatkan hasil kuesioner yang

dibagikan.

F. Instrumen Penelitian

Pembuatan angket yang akan dibagikan kepada responden, terlebih

dahulu dibentuk berupa kisi-kisi instrumen untuk mengetahui apa saja yang

akan ditulis pada pertanyaan dikuesioner atau angket. Selain angket dalam

penelitian ini dibuat juga kisi-kisi instrumen wawancara ditunjukkan untuk

perwakilan anggota, perwakilan pengurus juga manajemen lainnya. Hal ini

dilakukan agar hasil wawancara tersebut dapat memperkuat pernyataan-

pernyataan pada latar belakang.

Tabel. 3.2.

Skala likert19

Penilaian Jawaban Responden (Variabel X dan Y)

NO Alternatif Jawaban Bobot Nilai

Bila Positif Bila Negatif

1 (SS) Sangat Setuju 5 1

2 (S) Setuju 4 2

3 (RG) Ragu-ragu 3 3

4 (TS) Tidak Setuju 2 4

5 (STS) Sangat Tidak Setuju 1 5

Untuk menganalisis setiap indikator maka hitung frekuensi jawaban

setiap pilihan jawaban dan jumlahkan. Setelah setiap indikator memiliki

jumlah, selanjutnya peneliti membuat garis kontinum.

18Riduwan, Ibid, h.74 19Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2017), h.94

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

53

Dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran skala interval.

Skala interval merupakan skala yang menunjukkan jarak antara satu data

dengan data yang lain dan memiliki bobot yang sama. Analisis statistik yang

digunakan adalah uji statistic parametrik.20

Setelah nilai rata-rata jawaban telah diketahui maka hasil tersebut

diinterpretasikan dengan alat bantu kontinum, sebagai berikut:

a. Indeks Minimum : 1

b. Indeks Maksimum : 5

c. Interval : 5 – 1 = 4

d. Jarak Interval : (5 – 1) : 5 = 0,8

Tabel 3.3.

Kategori Skala21

Skala Kategori

1,00 1,80 Sangat Tidak Baik

1,81 2,60 Tidak Baik

2,61 3,40 Cukup Baik

3,41 4,20 Baik

4,21 5,00 Sangat Baik

Tabel 3.4.

Kategori Nilai atau Rentang Skor

Rentang Skor Tafsiran

85 – 100 Sangat Tinggi

69 – 84 Tinggi

53 – 68 Sedang

37 – 52 Rendah

20 – 36 Sangat Rendah

20Riduwan, Op.cit, h.85 21Sugiono, Ibid., h. 97

(Nilai Jenjang Interval = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah)

Jumlah Kriteria Pertanyaan

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

54

Tabel. 3.5.

Kisi-kisi instrumen angket variabel bebas X (independen)

No Variabel

Penelitian

Indikator Sub indicator Butir

Pernyata

an

1

Efektivitas

Fungsi

Pengelolaan

Anggota

(X)

Perencanaa

n

(Planning)

1. Delegasi wewenang pengurus

dan pengawas seperti

penetapan peraturan

(ADART).

2. Pengurus memimpin Rapat

Anggota Tahunan (RAT).

3. Pengurus menghadiri Rapat

Anggota Tahunan (RAT).

4. Pengurus memberikan arahan

kepada anggota.

5. Pengawas mengawasi pengurus

dan anggota sesuai dengan

aturan yang berlaku.

6. Pengurus merencanakan

program kerja berdasarkan

hasil evaluasi pengawasan.

7. Pengurus merencanakan

strategi untuk mencegah

terjadinya masalah.

8. Pengurus mengonsepkan

program kerja.

9. Pengurus merancang ide-ide

ataupun pendapat baru untuk

kegiatan kerja.

10. Pegurus mengkombinasikan

hal-hal yang sedang fenomenal

didalam kegiatan.

11. Pengawas dan pengurus

menerima kritik maupun saran

dari anggota maupun

sebaliknya.

12. Pengawas, pengurus beserta

anggota bekerja sama dalam

kegiatan.

13. Pengurus mengadakan kotak

kritik dan saran untuk

kemajuan koperasi.

14. Pengurus mengkategorikan

rencana berdasarkan kritik dan

saran orang-orang diluar

1, 2, 3,

4, 5, 6, 7

8, 9

10, 11

12, 13

14, 15

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

55

organisasi.

Pengorganis

asian

(Organizing

)

1. Kejelasan VISI dan MISI

koperasi mahasiswa

2. Adanya pembagian tugas sesuai

dengan job desk nya masing-

masing.

16, 17,

18

Pengawasan

(controlling

)

1. Pengawas memonitor, menilai

dan mengoreksi secara langsung

kegiatan koperasi mahasiswa.

2. Pengawas menghindari dan

memperbaiki kesalahan didalam

kegiatan.

3. Dalam pemilihan pengawas dan

pengurus terdapat beberapa

syarat yang harus dilalui.

19, 20,

21

Evaluasi

(Evaluation

)

1. Pengurus menentukan kegiatan

berdasarkan kemampuan

anggota.

2. Memberikan umpan balik bagi

kegiatan yang dilakukan.

3. Pengurus Merancang rundown

acara atau kegiatan agar

kegiatan berjalan dengan

maksimal.

4. Membandingkan suatu kegiatan

dengan rundown acara yang

sudah ditentukan.

22, 23,

24, 25

Jumlah Butir Soal 25

Tabel. 3.6.

Kisi-kisi instrumen angket variabel terikat Y (dependen)

No Variabel Indikator Sub Indikator Butir

pernyataan

Pelayanan

Koperasi

Tangible

(ketampakan

fisik)

1. Pelanggan melihat dan menilai

suatu kualitas produk.

2. Kelengkapan Fasilitas

penunjang (ruang tunggu, dan

tempat makan) yang nyaman

dan bersih.

1, 2, 3

Resvonsivines

(Daya

Tanggap)

3. Kesediaan karyawan dalam

memberikan pelayanan jasa

maupun produk dengan cepat.

4. Kesediaan pengurus dalam

4, 5, 6

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

56

membantu atau menangani

keluhan anggota koperasi.

Realibility

(realibilitas)

5. Seberapa jauh koperasi

mahasiswa memberikan

pelayanan yang diharapkan

anggota.

6. Keandalan karyawan dalam

mengerjakan proses pelayanan

jasa atau menjual produk.

7, 8, 9

Assurance

(jaminan)

7. Karyawan yang jujur dan dapat

dipercaya.

8. Sikap karyawan yang ramah

tamah dan sopan saat

memberikan pelayanan jasa

mapun produk.

10, 11, 12

Emphaty

(empati)

9. Kepahaman karyawan akan

kebutuhan anggota koperasi

mahasiswa.

10. Karyawan memberikan

pelayanan secara merata tanpa

memandang status dan

ekonomi.

13, 14, 15

Jumlah 15

Tabel 3.7.

Kisi-kisi instrumen wawancara variabel bebas X (independen)

No Variabel

Penelitian

Indikator Sub Indikator Butir

Pertany

aan

1

Efektivitas

Fungsi

Pegelolaan

Anggota (X)

Perencanaan

(Planning)

1. Delegasi wewenang pengurus

dan pengawas seperti

penetapan peraturan

(ADART).

2. Pengurus memberikan arahan

kepada anggota.

3. Pengawas mengawasi

pengurus dan anggota sesuai

dengan aturan yang berlaku.

4. Pengurus merencanakan

program kerja berdasarkan

hasil evaluasi pengawasan.

5. Pengurus merencanakan

strategi untuk mencegah

1, 2, 3,

4, 5, 6,

7, 8, 9,

10, 11,

12, 13

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

57

terjadinya masalah.

6. Pengurus membuat program

kerja atau kegiatan kerja

yang akan dilakukan

pengurus maupun anggota

selama satu tahun kedepan.

7. Pengurus merancang ide-ide

ataupun pendapat baru untuk

kegiatan kerja.

8. Pegurus mengkombinasikan

hal-hal yang sedang

fenomenal didalam kegiatan.

9. Pengurus dan pengawas tidak

mengabaikan usulan atau ide-

ide dari anggota.

10. Pengawas, pengurus beserta

anggota bekerja sama dalam

kegiatan.

11. Pengurus dan pengawas

menerima saran atau kritik

dari orang-orang diluar

organisasi.

12. Pengurus merencanakan

program kerja dari orang-

orang maupun mahasiswa

diluar organisasi.

Pengorganisas

ian

(Organizing)

1. Kejelasan VISI dan MISI

koperasi mahasiswa

2. Adanya pembagian tugas

sesuai dengan job desk nya

masing-masing.

14, 15,

16, 17

Pengawasan

(Controlling)

1. Pengawas memonitor,

menilai dan mengoreksi

secara langsung kegiatan

koperasi mahasiswa.

2. Pengawas menghindari dan

memperbaiki kesalahan

didalam kegiatan.

18, 19

Evaluasi

(Evaluation)

1. Pengurus menentukan

kegiatan berdasarkan

kemampuan anggota.

2. Memberikan umpan balik

20, 21,

22, 23

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

58

bagi kegiatan yang

dilakukan.

3. Pengurus Merancang

rundown acara atau kegiatan

agar kegiatan berjalan

dengan maksimal.

4. Membandingkan suatu

kegiatan dengan rundown

acara yang sudah ditentukan.

Jumlah 23

Tabel 3.8.

Kisi-kisi instrumen wawancara variabel terikat Y (dependen)

No Variabel Indikator Sub Indikator Pertany

aan

5 Pelayanan

(Y)

Tangible

(ketampakan

fisik)

1. Pelanggan melihat dan

menilai suatu kualitas

produk.

2. Karyawan berpenampilan

rapi selama bertugas.

1, 2

Responsivines

(Daya

Tanggap)

1. Kesediaan karyawan dalam

memberikan pelayanan

produk dan jasa dengan

cepat.

2. Kesediaan karyawan dalam

membantu atau menangani

keluhan anggota koperasi.

3, 4

Realibility

(Reliabilitas)

1. Karyawan memperhatikan

saat anggota menyampaikan

keluhannya

2. Penggunaan sistem pencatatan

yang akurat (pencatatan data

anggota koperasi dalam

komputer)

5, 6, 7,

8

Asurance

(jaminan)

1. Perasaan aman selama

anggota koperasi mahasiswa

berurusan dengan karyawan

2. Sikap karyawan yang ramah

9, 10

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

59

tamah dan sopan saat

memberikan pelayanan jasa

Emphaty

(empati)

1. Kepahaman karyawan akan

kebutuhan-kebutuhan

anggota koperasi mahasiswa.

2. Karyawan memberikan

pelayanan secara merata tanpa

memandang status dan

ekonomi.

11, 12

Jumlah kisi-kisi Pertanyaan 12

G. Uji Instrumen Angket

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

suatu kuesioner pertanyaan yang akan diberikan kepada narasumber. Suatu

kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu

untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dan r

tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel.22

Penelitian ini memiliki empat variabel X yaitu efektivitas

pengelolaan anggota (X) dan satu variabel Y yaitu pelayanan koperasi (Y).

Rumus Product Moment:23

22Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23, (Semarang,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013), h. 52-53 23Isma Anggini Saktiani, Op.Cit.., h.42

rxy = N∑XY - ∑X∑Y

(N∑x² - (∑X²) (N∑Y² - (∑Y)²)

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

60

rxy : Koefisien korelasi butir

N : Jumlah respon uji coba

∑X : Jumlah skor item yang diperoleh uji coba

∑Y : Jumlah skor total item yang diperoleh responden

Uji validitas dengan menggunakan rumus product moment, untuk

mengetahui butir-butir soal yang mana valid atau tidak dalam penelitian

ini, maka menggunakan bantuan aplikasi SPSS 20.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner

dikatakan reliable atau handal apabila jawaban seseorang terhadap

pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran

reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan One Shot atau pengukuran

sekali saja. Dalam pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya

dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar

jawaban pertanyaan. Penelitian ini menggunakan pengolahan aplikasi

SPSS dengan uji statistic Cronbach Alpha (ꭤ), suatu kontruk atau variabel

dikatakan reliable apabila memberikan nilai Cronbach Alpha (ꭤ) > 0,7024

H. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah uji prasyarat kelayakan data untuk dianalisis

dengan menggunakan statistik parametrik ataupun statistik nonparametrik.

Dengan pengujian ini, akan didapat hasil distribusi data tersebut yaitu data

berdistribusi normal atau tidak normal. Bila sebuah data lolos uji

normalitas, maka data tersebut berdistribusi normal dan akan digunakan

statistik parametrik. Sedangkan bila sebuah data tidak lolos dengan uji,

atau dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak berdistribusi normal, maka

24Imam Ghozali, Op.cit, h. 47-48

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

61

data tersebut menggunakan statistik nonparametrik. Selain itu, untuk data

tidak berdistribusi normal, jika ingin dianalisis dengan statistik parametrik,

maka harus dibuat berdistribusi normal dengan cara transformasi data ke

distribusi normal yang baku.25

Jenis uji normalitas pada penelitian ini adalah uji Kolmogorov-

Smirnov dengan kurva normal P-Plot. Uji Kolmogorov-Smirnov metode

yang memiliki tingkat normalitas yang lebih tinggi untuk ukuran data yang

sama.26

1. Merumuskan hipotesis

Ho : Data terdistribusi normal

Ha : Data tidak berdistribusi normal

2. Kriteria Pengujian

a. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

b. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima27

3. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data merupakan uji yang memberikan informasi

bahwa data penelitian masing-masing kelompok data berasaal dari

populasi yang tidak berbeda jauh keragamannya. Homogenitas data

memiliki makna bahwa data memiliki variasi atau keragaman nilai sama

atau secara statistik sama. Hasil uji homogenitas yang baik apabila hasil

uji tersebut memiliki simpangan estimasinya mendekati angka 0 (nol). Uji

ini dilakukan sebagai salah satu syarat uji statistika parametrik diantaranya

adalah uji t, uji regresi dan Anava.28

25Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi

Aksara, 2013), h.278-279 26Rochmat Aldi Purnomo, Op.cit, h.93-94 27Rochmat Aldi Purnomo, Ibid, h.94-95 28Fajri Ismail, Op.cit., h. 201

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

62

Dalam penelitian ini menggunakan uji homogenitas untuk dua

kelompok data dengan uji Levene Statitik. Kriteria pengambilan keputusan

adalah jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.29

4. Uji Linieritas

Uji ini digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang

digunakan sudah benar atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam

suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear, kuadrat atau kubik.

Dengan uji linieritas akan diperoleh informasi apakah model empiris

sebaiknya linier, kuadrat atau kubik.30

Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi Pearson

atau regresi linear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for

Linearity pada taraf signifikansi 0,05. Dua variabel dikatakan mempunyai

hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) kurang dari 0,05 Teori

lain mengatakan bahwa dua variabel mempunyai hubungan yang linier bila

signifikansi (Deviation for Linearity) lebih dari 0,05.31 Dalam penelitian

ini uji linieritas yang dipakai adalah uji Ramsey Test atau general test of

specification.

I. Teknis Analisis Data

Persamaan Regresi Linear Sederhana

Regresi linear sederhana berdasarkan pada hubungan fungsional

ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.32

Regresi sederhana hanya melibatkan satu variabel independen dan satu

variabel dependen saja, karena itu model regresi sederhana ini sering

disebut dengan analisa bivariat. Bentuk umum regresi sederhana

ditunjukkan dengan persamaan garis linear sederhana yang kemudian

29Rochmat Aldi Purnomo, Op.cit, h.100 30Imam Ghozali, Op.cit, h.159 31Rochmat Aldi Purnomo, Op.cit, h.93-94 32Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2014), Op.Cit, h.270

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

63

menunjukkan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel X sebagai

variabel independen dan variabel Y sebagai variabel dependen. Berikut

adalah persamaannya:33

Y = variabel dependen

a = Harga Y bila X = 0 (Harga Konstan)

b = koefisein regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau

penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel

independen

X = variabel independen34

Berikut ini adalah rumus harga a dan b, sebagai berikut:

Dimana :

r = Koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan variabel

Y

sy = Simpangan baku variabel Y

sx = Simpangan baku variabel X

Jadi harga b adalah fungsi dari koefisien korelasi. Bila koefisien

korelasi tinggi, maka harga b juga besar, sebaliknya bila koefisien korelasi

rendah maka harga b juga rendah (kecil). Selain itu koefisien korelasi

33Erwan Agus. P & Dyah Ratih. S, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Administrasi

Publik Dan Masalah-masalah Sosial, (Yogyakarta: Gava Media, 2017), h.187 34Sugiono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta, 2014), Op.Cit, h.270

Y = α + BX

Harga b = r sy

sx

Harga a = Y - bX

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

64

negatif maka harga juga negatif, dan sebaliknya bila koefisien korelasi

positif maka harga b juga positif.35

1. Uji Hipotesis

Uji t

Uji t digunakan untuk membuktikan variabel independen secara

individu mempengaruhi variabel dependen ataukah tidak. Terdapat dua

hipotesis yang diajukan peneliti yaitu hipotesis no H0 dan hipotesis

alternatif Ha. Hipotesis nol adalah angka numerik dari nilai-nilai parameter

populasi. Hiptesis dikatakan benar hingga kemudian dapat dibuktikan

salah berdasarkan data sampel yang ada. Selain itu hipotesis alternatif

adalah lawan dari hipotesis nol yaitu hipotesis alternatif harus benar ketika

hipotesis nol terbukti salah.36

Dalam penelitian ini menggunakan uji dua sisi yaitu jika peneliti

tidak memiliki landasan teori atau dugaan awal yang kuat.37

Rumus yang dapat digunakan dalam melakukan uji t adalah:

Dimana:

r = koefisien korelasi

= jumlah sampel

r² = koefisien determinasi.38

35Sugiyono, Ibid, h.272-273 36Agus Widarjono, Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS, dan

SMARTPLS, (Yogyakarta:UPP STIM YKPN, 2015), Edisi 2, h. 22 37Agus Widarjono, Ibid h. 22 38Agus Widarjono, Lo.cit, h. 22

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

65

Berikut merupakan kriteria uji t (Parsial):

1) Diterima Ho jika thitung < ttabel

2) Diterima Ha jika thitung ≥ ttabel 39

2. Koefisien Determinan

Koefisien determinan (KD) merupakan angka yang digunakan

untuk mengetahui besarnya sumbangan satu variabel atau lebih dari

variabel independen (variabel bebas, X) terhadap variasi variabel

dependen (variabel terikat, Y). Nilai penentu atau determinasi berada

antara 0 sampai 1 (0 ≤ KP ≤ 1). 40

Kriteria yang digunakan pada koefisien determinasi yaitu:

a. Jika nilai koefisien penentu (KP) = 0, berarti tidak ada pengaruh

varaibel independen (X) terhadap variabel dependen (Y).

b. Jika nilai koefisien penentu (KP) = 1, berarti variasi variabel dependen

(Y) adalah 100% dipengaruhi oleh variabel independen (X).

c. Jika nilai koefisien penentu (KP) berada di antara 0 dan 1 (0 < KP < 0)

maka besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel

dependen adalah sesuai dengan nilai KP itu sendiri, dan selebihnya

berasal dari faktor-faktor lain.

R2

menunjukan seberapa jauh variabel independen dapat

memprediksi variabel dependen. Semakin besar nilai R square maka

semakin besar atau semakin dekat variabel independen memprediksi

variabel dependen. Besarnya nilai R square antara 0 s.d 1 atau antara 0%

s.d 100%.41

39Novi Marliani, Dkk, “Pengaruh Model Pembelajaran Science, Tecnologi, Societ,

Environment (STSE) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi

Pencemaran Lingkungan Di Mas Jeumala ‘Amal”, Aceh, Jurnal EduBio Tropika, vol.5, No.1,

2017, h.40 40Misbahuddin dan Iqbal Hasan, Ibid., h.49 41Winda Alfiani, “Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil Usaha Di

Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, Jakarta, 2016, h. 57

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

66

Jadi nilai Adjusted R2 memiliki nilai yang konsisten, yang mana

nilai yang ada akan naik atau turun bergantung pada pnambahan variabel

independen, serta tingkat signifikan atau tidaknya suatu variabel.

3. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah hipotesis hubungan

(Asosiatif). Pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan

antara dua variabel atau lebih.

Rumusan Hipotesis:

Tidak terdapat Pengaruh antara pengelolaan anggota dengan pelayanan

koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ho: ρ = 0

Terdapat pengaruh antara pengelolaan anggota dengan pelayanan koperasi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ha: ρ ≠ 0

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

67

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

1. Letak Geografis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta atau biasanya

disebut UIN Jakarta adalah sebuah universitas Islam Negeri yang terletak di

Jl. Ir. H. Djuanda No. 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten 15412.1

Kota Tangerang Selatan adalah sebuah kota yang terletak di Provinsi

Banten, Indonesia. Kota ini terletak 30 kmsebelah barat Jakarta dan 90km

sebelah tenggara Serang, Banten. Tangerang Selatan terletak di bagian timur

Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106’38’-106’47’ Bujur Timur dan

06’13’30’-06’22’30’ Lintang Selatan. Berikut batas-batas administrasi Kota

Tangerang Selatan:

Utara : Kota Tangerang

Selatan : Kabupaten Bogor dan Kota Depok

Barat : Kabupaten Serang

Timur : Kota Administrasi Jakarta Selatan2

2. Profil Singkat Universitas

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta saat ini

telah berusia 62 tahun sejak terhitung dari berdirinya ADIA (Akademi

Dinas Ilmu Agama) pada tanggal 1 Juni 1957. Selama itu pula, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta telah melewati beberapa periode sejarah, sehingga

kini telahmenjadi salah satu ikon universitas Islam di Indonesia. Secara

singkat, di awal berdirinya bernama ADIA (1957-1960), IAIN Al-Jami’ah

(1960-1963), IAIN Syarif Hidayatullah (1963-2002), dan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (2002-sekarang).

1www.uinjkt.ac.id 2https://kabartangsel.com/direktori-tangse/peta-kota-tangerang-selatan

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

68

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki visi yaitu sebagai

Perguruan Tinggi yang mandiri dan unggul dalam riset integrasi keilmuan

keislaman di Asia Tenggara. Dengan misi yaitu: (1) menyediakan akses

pendidikan tinggi yang berkualitas bagi masyarakat luas secara

berkeadilan; (2) menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis riset yang

bermutu dan unggul untuk pengembangan keilmuan, transfoemasi sosial,

dan peningkatan daya saing bangsa; (3) menyelenggarakan pendidikan

tinggi dalam kerangka struktur dan kultur organisasi yang otonom,

religious, berintegritas, dan akuntabel.

Program akademik pada UIN Syarif Hidayatullah terdiri dari 12

fakultas, diantaranya yaitu; Ilmu Tarbiyah dna Keguruan, Adab dan

Humaniora, Dirasat Islamiyah, Psikologi, Ekonomi dan Bisnis, Sains dan

Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

dan Sekolah Pascasarjana.3

3. Gambaran Umum Koperasi Mahasiswa (KOPMA) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

a. Sejarah Singkat KOPMA

KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah dirintis

sejak tahun 1986 dengan tekad ingin memenuhi keperluan mahasiswa

dalam proses belajar, tetapi saat itu belum stabil dan legal.

Baru pada 15 Oktober 1990 diadakan rapat

pembentukan KOPMA, yang dihadiri oleh para perintis, pimpinan

IAIN dan pejabat Departemen Koperasi. Rapat ini mengesahkan

AD/ART dan sekaligus memilih dan melantik pengurus KOPMA

periode 1990-1992. KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi

berbadan hukum dengan nomor 2731/BH/1/91 dan terdaftar di

Kandekop Jakarta Selatan dengan nomor pencatatan No.

3Pedoman Akademik Program Strata 1, tahun 2015/2016, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

69

485/SEL/X/90. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai tanggal

berdirinya KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada 2 Mei 1996 KOPMA UIN Syarif Hidayatullah

mengadakan perubahan Anggaran Dasar sebagai anjuran Depkop

untuk menyesuaikan dengan UU Perkoperasian No. 25/1992.

Dengan itu, maka badan hukum KOPMA IAIN Jakarta

berubah menjadi No.138/BH/PAD/KWK.9/VI/1996.

Sesuai dengan Keppres No. 31 Tahun 2002 yang

dikeluarkan pada 20 Mei 2002 nama IAIN Syarif Hidayatullah

Jakarta diubah namanya menjadi Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan begitu secara struktural KOPMA

IAIN Syarif hidayatullah Jakarta harus menyesuaikan namanya, ini

juga didukung oleh keputusan dalam RAT XI tahun 2002 maka

nama KOPMA IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berubah menjadi

KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada tahun 2012, Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

melaksanankan Rapat Anggota Luar Biasa (RALB) untuk merubah

AD/ART. Setelah beberapa bulan dilaksanakan RALB 2012, maka

muncul UU Pengkoperasian terbaru No. 17 Tahun 2012. Sehingga

pada keputusan Rapat Anggota Tahunan (RAT) tahun 2014, maka

diputuskan bahwa Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar

melaksanakan RALB untuk menyesuaikan UU perkoperasian terbaru

No.17 Tahun 2012. Namun pada pertengahan tahun, UU No.17

Tahun 2012 tentang pengkoperasian dinyatakan inkonstitusional oleh

Mahkamah Konstitusional RI. Oleh karena itu, UU tersebut

dinyatakan tidak berlaku dan koperasi dapat menggunakan UU No.25

Tahun 1992 hingga UU tentang pengkoperasian belum dirubah lagi

karena kejadian tersebut, pada tanggal 25 bulan Oktober tahun 2014

Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta melaksanakan RALB untuk

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

70

menyempurnakan kembali isi AD/ART sesuai dengan No.25 Tahun

1992. Meski sempat tertunda selama satu minggu karena kourum

tidak tercapai. Namun anggota Kopma UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tetap hikmatdan bersemangat dalam melaksanakan RALB

2014 yang disahkan oleh notaris pada tanggal 4 April 2016 dengan

No Badan Hukum 518/138/BH/PAD/XI-08/Kop.UKM. 4

b. Fungsi, Peran dan Tujuan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KOPMA UIN Syahid Jakarta berfungsi sebagai wadah

pengembangan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial dan ekonomi.

Peran dari KOPMA UIN Syahid Jakarta adalah membina

kader koperasi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

profesional, berwawasan luas dan tangguh sebagai modal dasar

pembangunan perekonomian masyarakat.

Tujuan KOPMA UIN Syahid Jakarta yaitu untuk memajukan

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut

serta dalam membina dan mengembangkan gerakan koperasi di

kalangan mahasiswa dan pemuda dalam rangka membangun

perekonomian nasional dan mewujudkan masyarakat yang adil dan

makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

B. Data Penelitian

1. Deskripsi Responden

Berikut penelti akan menjelaskan gambaran umum tentang

responden yang menjadi objek dalam penelitian ini. Responden dalam

penelitian ini adalah mahasiswa yang terlibat menjadi pengurus, pengawas

dan anggota Kopma UIN Syahid Jakarta yang sebanyak 323 mahasiswa

4Buku AD/ART, Point dan Simpanan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, h.3

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

71

yang tersebar pada setiap fakultas yang ada di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Kuesioner disebar kepada 76 responden yang dibagi kedalam tiga

kategori, yaitu:

a. Responden Berdasarkan Fakultas

Total kuesioner berdasarkan fakultas terbagi menjadi delapan

yaitu:

1. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

2. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

3. Fakultas Dakwah dan ilmu Komunikasi

4. Fakultas Sains dan Teknologi

5. Fakultas Adab dan Humaniora

6. Fakultas Syariah dan Hukum

7. Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran

8. Fakultas Usuludin

Gambaran umum responden berdasarkan fakultas dapat

ditabulasikan sebagai berikut:

Tabel 4.1.

Responden Berdasarkan Fakultas

No Fakultas Jumlah

1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 19

2 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 15

3 Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi 11

4 Fakultas Sains dan Teknologi 13

5 Fakultas Adab dan Humaniora 1

6 Fakultas Syariah dan Hukum 10

7 Fakultas Kesehatan dan Ilmu Kedokteran 1

8 Fakultas Usuludin 4

Jumlah 76

Berdasarkan tabel 4.1. menunjukan bahwa jumlah responden dari

Fakultas Ekonomi dan Bisnis berjumlah 19 mahasiswa, responden

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Hukum berjumlah 15 mahasiswa, responden

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

72

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi berjumlah 11 mahasiswa,

responden Fakultas Sains dan Teknologi berjumlah 13, responden Fakultas

Adab dan Humaniora berjumlah 1 mahasiswa, responden Fakultas Syariah

dan Hukum berjumlah 10, responden Fakultas Kesehatan dan Ilmu

Kedokteran berjumalah 1 mahasiswa, dan yang terakhir responden

Fakultas Usuludin berjumlah 4 mahasiswa.

Jika dilihat dari persentasinya, responden berdasarkan fakultas

dapat dilihat pada diagram berikut, dimana responden dari Fakultas

Ekonomi dan Bisnis sebesar 25%, responden Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan sebesar 20%, responden Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi

sebesar 15%, responden Fakultas Sains dan Teknologi sebesar 17%,

responden Fakultas Adab dan Humaniora sebesar 1%, responden Fakultas

Syariah dan Hukum berjumlah 13%, responden Fakultas Kesehatan dan

Ilmu Kedokteran sebesar 1%, dan yang terakhir responden Fakultas

sebesar Usuludin 8%. Hal ini menunjukan bahwa responden terbanyak

didalam Kopma UIN Syahid Jakarta merupakan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

25%

20%

15%

17%

1%13%

1%

8%

Fakultas Ekonomi danBisnis

Fakultas Ilmu Tarbiyahdan Keguruan

Fakultas Dakwah dan IlmuKomunikasi

Fakultas Sains danTeknologi

Fakultas Adab danHumaniora

Fakultas Syariah danHukum

Fakultas Kesehatan danIlmu Kedokteran

Fakultas Usuludin

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Gambar 4.1. Responden berdasarkan Fakultas

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

73

b. Responden Berdasarkan Jabatan

Didalam Kopma UIN Syahid Jakarta terdapat struktur

organisasi, berikut ini responden yang mengisi kuesioner berdasarkan

jabatan Administrasi Umum, Anggota, Bendahara ATK, Kepala

Divisi Pengembangan Bakat Anggota, Kadiv pengembangan usaha

dan pemasaran, Kepala bidang humas, Komisariat FEB , Kepala

bidang usaha, Pengawas, Kepala bidang usaha produksi, Pengelola

Kopma Charity, Pengelola produksi, dan Staff. Berikut adalah tabulasi

responden bedasarkan jabatan:

Tabel 4.2.

Responden Berdasarkan Jabatan

No Jabatan Jumlah

1 Administrasi Umum 2

2 Anggota 51

3 Bendahara ATK 1

4 Kepala Divisi Pengembangan Bakat Anggota

1

5 Kadiv pengembangan usaha dan pemasaran

1

6 Kepala bidang humas 2

7 Komisariat FEB 4

8 Kepala bidang usaha 1

9 Pengawas 1

10 Kepala bidang usaha produksi 1

11 Pengelola Kopma Charity 2

12 Pengelola produksi 2

13 Staff 7

Jumlah 76

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

74

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat menunjukan bahwa

responden yang berasal dari Administrasi Umum berjumlah 2

mahasiswa, Anggota berjumlah 51 mahasiswa, Bendahara ATK

berjumlah 1 mahasiswa, Kepala Divisi Pengembangan Bakat Anggota

berjumlah 1 mahasiswa, Kadiv pengembangan usaha dan pemasaran

berjumlah 1 mahasiswa, Kepala bidang humas berjumlah 2

mahasiswa, Komisariat FEB berjumlah 4 mahasiswa, Kepala bidang

usaha berjumlah 1 mahasiswa, Pengawas berjumlah 1 mahasiswa,

Kepala bidang usaha produksi berjumlah 1 mahasiswa, Pengelola

Kopma Charity berjumlah 2 mahasiswa, Pengelola produksi

berjumlah 2 mahasiswa, dan Staff berjumlah 7 mahasiswa.

Jika dari persentasinya pada diagram lingkaran dapat dilihat

bahwa reponden berdasarkan jabatan meliputi: Administrasi Umum

sebanyak 3%, Anggota sebanyak 67%, Bendahara ATK sebanyak 2%,

Kepala Divisi Pengembangan Bakat Anggota sebanyak 1%, Kadiv

pengembangan usaha dan pemasaran sebanyak 1%, Kepala bidang

humas sebanyak 3%, Komisariat FEB sebanyak 5%, Kepala bidang

usaha sebanyak 1%, Pengawas sebanyak 1%, Kepala bidang usaha

produksi sebanyak 1%, Pengelola Kopma Charity sebanyak 3%,

Pengelola produksi sebanyak 3% , dan Staff sebanyak 9%. Hal ini

menunjukan bahwa responden terbanyak didalam Kopma UIN Syahid

Jakarta merupakan anggota.

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

75

3%

67%2%

1%

1%

3%5%

1%

1%

1%

3% 3%9%

Administrasi Umum

Anggota

Bendahara ATK

Kepala DivisiPengembanganBakat Anggota

Sumber: Data Primer yang Dioleh, 2019

Gambar 4.2.

Responden Berdasarkan Jabatan

c. Responden Berdasarkan Lamanya Bergabung Didalam KOPMA

Total kuesioner berdasarkan lamanya bergabung didalam

Kopma UIN Syahid Jakarta, berikut tabulasinya:

Tabel 4.3.

Responden Berdasarkan Lamanya Bergabung di Kopma

No Lama Bergabung Jumlah

1 Kurang dari 1 tahun 29

2 1 - 2 tahun 35

3 3 - 4 tahun 10

4 Lebih dari 5 tahun 2

Jumlah 76

Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat menunjukan bahwa

responden yang mengisi kuesioner sebanyak 76. Kurang dari 1 tahun

berjumlah 29 mahasiswa, 1-2 tahun berjumlah 35 mahasiswa, 3-4

tahun berjumlah 10 mahasiswa dan lebih dari lima tahun berjumlah 2

mahasiswa. Berikut merupakan gambar persentase responden

berdasarkan lama bergabung dengan Kopma UIN Syahid Jakarta,

dimana sebanyak 38% mahasiswa kurang dari 1 tahun, 46%

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

76

mahasiswa 1-2 tahun, 13% mahasiswa 3-4 tahun dan sebanyak 3%

mahasiswa lebih dari 5 tahun begabung dengan Kopma UIN Syahid

Jakarta.

38%

46%

13%

3%

Kurang dari 1 tahun

1 - 2 tahun

3 - 4 tahun

Lebih dari 5 tahun

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Gambar 4.3.

Responden Berdasarkan Lamanya Bergabung di Kopma

2. Hasil Angket

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebanyak 80

kuesioner yang disebarkan kepada pengurus dan anggota koperasi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diantaranya adalah: sebanyak

80 atau 100% disebar, 80 atau 100% kembali, 76 atau 95% dipakai, dan 4

atau 5% rusak., maka diperoleh responden terhadap pengisian kuesioner

yang dilakukan oleh responden, yaitu sebagai berikut:

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

77

Tabel 4.4.

Hasil Respon Variabel X

No Pernyataan STS TS RG S SS

Kebijakan pucuk pimpinan

1 Pengurus dan pengawas menetapkan peraturan

(AD/ART)

0 6 2 28 40

2 Pengurus memimpin Rapat Anggota Tahunan

(RAT) secara demokratis

0 1 2 25 48

4 Saya aktif dalam menghadiri Rapat Anggota

Tahunan (RAT)

5 5 18 38 10

5 Pengurus memberikan arahan didalam rapat

maupun kegiatan kepada anggota koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1 0 7 42 26

Hasil pengawasan

7 Pengurus membuat program kerja berdasarkan hasil

rapat forum.

1 0 3 39 33

Kebutuhan masa depan

8 Pengurus membentuk kegiatan yang sesuai dengan

VISI MISI koperasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

1 0 3 23 49

9 Saya selalu hadir dalam rapat pembentukan

program kerja koperasi UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

4 6 25 33 8

Penemuan-penemuan baru

10 Pengurus merancang program kerja untuk satu

tahun kedepan

0 1 5 29 41

11 Saya senang bila program koperasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mengkombinasikan sesuatu

hal yang sedang viral/booming dalam kegiatan.

0 1 6 22 47

Prakarsa dari dalam

12 Saling mengevaluasi setiap bidang dalam

kepanitiaan antara pengawas, pengurus dan anggota

setelah terselesaikan suatu kegiatan

1 1 5 36 33

13 Adanya pembagian kerja antara pengawas,

pengurus serta anggota dalam kegiatan.

0 1 2 38 35

Prakarsa dari luar

14 Pengurus menyediakan kotak kritik dan saran untuk

kemajuan koperasi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1 0 3 30 42

15 Pengurus mempertimbangkan rencana program

kegiatan berdasarkan kritik dan saran dari anggota

maupun mahasiswa diluar keanggotaan koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

0 1 8 42 25

Prinsip-prinsip pengorganisasian

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

78

16 Adanya VISI MISI yang hendak dicapai koperasi

ditandai dengan adanya struktur VISI MISI di

kesekretariatan koperasi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

1 1 7 29 38

17 Pembagian tugas sesuai dengan job desk antara

pengawas, pengurus maupun anggota koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

0 3 4 44 25

18 Terdapat struktur organisasi kepengurusan Kopma

di kesekretariatan koperasi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

0 1 2 22 51

Unsur-unsur pengawasan

19 Pengawas memonitori, menilai dan mengoreksi

setiap kegiatan dengan cara menugaskan secara

terstruktur kepada pengurus dalam bentuk laporan

hasil kegiatan Kopma (pengawasan secara tidak

langsung).

0 1 3 43 27

20 Pengawas dan pengurus selalu mengadakan rapat

evaluasi setelah kegiatan selesai dilaksanakan.

0 1 6 41 28

21 Pemilihan pengawas maupun pengurus ditentukan

berdasarkan berapa lama bergabung aktif dengan

kopma, telah mengikuti pendidikan dan pelatihan

dasar Kopma serta potensi yang dimiliki seseorang.

1 1 12 36 26

Penilaian

22 Saya selalu diberikan tugas dalam kegiatan yang

sesuai dengan skill dan kemampuan saya.

1 2 11 44 14

23 Dengan aktif di koperasi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta saya dapat membangun

kepekaan sosial dan sifat kepemimpinan.

0 1 5 30 40

Pengukuran

24 Kegiatan yang dilakukan selalu sesuai dengan

rundown acara/kegiatan yang telah ditentukan.

0 2 12 44 18

25 Baik pengurus maupun anggota UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang terlibat didalam kegiatan

saling mengingatkan apabila kegiatan tidak sesuai

dengan rundown acara/kegiatan

1 1 8 42 24

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

79

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Gambar 4.4.

Hasil Persentase Respon Variabel X

Berdasarkan Gambar 4.4 diatas menunjukan banyaknya responden

yang menjawab sangat setuju dan setuju terhadap butir pernyataan tentang

pengelolaan anggota. Sebanyak 42 persen yang memilih respon sangat

setuju bahwa pengelolaan anggota efektif dalam pencapaian tujuan. Selain

itu pengelolaan anggota juga sangat penting karena menghasilkan suatu

hal yang dapat menjadi sumber penyempurnaan. Serta terdapat 46 persen

yang memilih respon setuju bahwa pengelolaan dapat mengalami

peningkatan pengelolaan selanjutnya. Responden yang memilih ragu-ragu

sebanyak 9%, tidak setuju sebanyak 2%, dan sangat tidak setuju sebanyak

1% merupakan anggota baru yang belum mengikuti Rapat Anggota

Tahunan (RAT) ataupun anggota yang belum dilantik secara resmi melalui

pendidikan dan pelatihan lanjutan sehingga belum memahami secara rinci

keadaan yang terjadi didalam kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil respon dari responden mahasiswa yang mengikuti Koperasi

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat diambil kesimpulan

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

80

bahwa penggunaan pengelolaan anggota dapat menciptakan tujuan yang

diinginkan melalui aspek-aspek antara lain perencanaan, pengorganisasian,

pengawasan, serta evaluasi.

Tabel 4.5.

Hasil Respon Variabel Y

Pelayanan Koperasi

No Pernyataan STS TS RG S SS

Tangible (ketampakan fisik)

1 Produk yang dijual kantin Kopma memiliki

keterangan waktu kadaluarsa, label halal dari MUI

serta label izin dari BPOM (Badan Pengawas Obat

dan Makanan).

0 1 5 18 52

2 Tempat tunggu, dan tempat makan di kantin Kopma

yang nyaman dan bersih.

0 5 9 47 15

3 Ruang tunggu, dan tempat untuk rental computer

atau print di ATK Kopma yang nyaman dan bersih.

0 5 8 46 17

Resvonsivines (daya tanggap)

4 Saya tidak menunggu lama dalam mengantri

memesan makanan atapun minuman di kantin

Kopma.

0 1 10 53 12

5 Saya tidak menunggu lama dalam mengantri

fotokopi, print out dan membeli ATK (Alat Tulis

Kantor) di ATK Kopma.

0 4 11 43 18

Realibility (realibilitas)

7 Karyawan yang menjaga kasir kantin koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak

pernah salah dalam perhitungan pada struk belanja.

0 3 15 47 11

8 Karyawan yang menjaga kasir ATK koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak

pernah salah dalam perhitungan pada struk belanja.

0 3 14 47 12

9 Karyawan yang menjaga ATK koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cekatan dalam

menangani kebutuhan pesanan.

0 2 4 52 18

Assurance (jaminan)

10 Karyawan yang menjaga kantin koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta cekatan dalam

menangani kebutuhan pesanan.

0 2 3 60 11

11 Karyawan ATK Kopma menepati janji ketika dititipi

jasa fotokopi maupun print out yang akan diambil

oleh anggota koperasi maupun mahasiswa lainnya

dilain waktu.

0 1 6 45 24

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

81

12 Karyawan kantin Kopma menyapa dan menanyakan

kebutuhan saya.

2 3 9 51 16

Emphaty (empati)

13 Karyawan ATK Kopma menyapa dan menanyakan

kebutuhan saya.

1 2 5 39 28

14 Karyawan ATK Kopma menyelesaikan satu pesanan

secara tuntas lalu selanjutnya melayani pesanan

yang lain.

1 5 0 49 21

15 Karyawan memberikan pelayanan secara merata

sesuai dengan keinginan pemesan.

0 1 4 43 28

Berdasarkan tabel 4.5. diatas dapat diketahui bahwa pelayanan

dipengaruhi oleh lima dimensi layanan yang harus dipenuhi salah satunya

yaitu dipengaruhi oleh tangibel (ketampakan fisik), hal ini terlihat dari

banyaknya responden yang memilih respon setuju bahwa responden akan

melihat yang tampak oleh mata seperti kualitas produk yang dijual dan

juga fasilitas yang menunjang karena anggota kopma atau mahasiswa lain

membutuhkan banyak pertimbangan untuk menjatuhkan pilihan disaat

belanja atau membeli produk dan memiliki respon 21%. Dimensi lain yang

harus dipenuhi lainnya adalah resvonsivinis (pelayanan secara sukarela),

hal ini terlihat dari banyaknya responden yang memilih setuju bahwa

responden akan melihat pelayanan dari karyawan secara ikhlas dan

memiliki respon 14%, Dimensi lain juga yang harus dipenuhi adalah

Realibility (layanan yang disegerakan), hal ini terlihat dari banyaknya

responden yang memilih setuju bahwa responden akan memilih pelayanan

dengan waktu yang segera, akurat dan memuaskan serta memiliki respon

sebanyak 20%, Assurance (tata krama) hal ini terlihat dari banyaknya

responden yang memilih setuju bahwa responden akan terasa nyaman

apabila dilayani dengan pekerja yang ramah dan pekerja yang dapat

dipercaya dan memiliki respon sebanyak 22%. Dimensi selanjutnya yang

harus dipenuhi yaitu Emphaty (peduli), hali ini terlihat dari banyaknya

responden yang memilih setuju bahwa responden akan memilih untuk

berbelanja dengan pekerjanya memiliki perilaku dan perhatian pribadi

yang baik dan memiliki respon tertinggi yaitu 23%.

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

82

21%

14%

20%

22%

23%

Tangible (ketampakanfisik)

Resvonsivines (pelayanansecara sukarela)

Realibility (layanan yangdisegerakan)

Assurance (tata krama)

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Gambar 4.5.

Hasil respon perindikator Variabel Y

Gambar 4.6.

Hasil persentasi Respon Variabel Y

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Banyaknya responden sebesar 26 persen yang memilih sangat

setuju bahwa semakin baik pelayanannya maka semakin baik pula kinerja

pengurus dan manajer sehingga dapat menghasilkan skill atau kemampuan

yang sesuai dengan yang diharapkan anggota maupun pelanggan lainnya.

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

83

Sedangkan banyaknya responden sebesar 60 persen yang memilih setuju

bahwa terciptanya karakter dan rasa percaya anggota terhadap suatu

koperasi membuat anggota, pengurus maupun pengelola atau manajer itu

sendiri dapat menjalani timbal balik secara bersamaan.

Responden yang memilih ragu-ragu 10 persen, tidak setuju 4

persen dan sangat tidak setuju 0 persen merupakan anggota baru yang

belum pernah mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) ataupun anggota

yang belum dilantik secara resmi melalui pendidikan dan pelatihan

lanjutan sehingga belum memahami secara rinci dan mendetail keadaan

yang terjadi didalam kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

C. Analisis Data

1. Pra Analisis

a. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas digunakan untuk menguji kuesioner yang

digunakan sebagai pertanyaan yang akan diberikan kepada

narasumber. Uji validitas digunakan untuk dapat diperoleh data

yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasi harus valid.

Instrumen dikatakan valid apabila instrument tersebut dapat

mengukur apa yang akan diukur. Validitas merupakan suatu

ukuran yang menunjang tingkat validitas atau kesahihan suatu

instrumen, suatu instrumen dikatakan valid apabila “jika r hitung >

r tabel maka butir dikatakan valid. Jika r hitung < r tabel maka

butir soal dikatakan tidak valid.

Instrumen penelitian ini diujikan kepada responden yaitu

sebanyak 76 mahasiswa yang mengikuti Kopma UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta secara random dan mengerjakan pernyataan

sebanyak 40 item soal. Pada hasil pengujian validitas dapat

diketahui bahwa dari 40 item soal yang diuji cobakan terdapat 37

yang bernilai valid dan 3 item soal tidak valid. Dimana skor

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

84

dikatakan valid apabila skor total diatas 0,225, dan dikatakan tidak

valid apabila skor total kurang dari 0,225. Jumlah 37 item soal

yang valid digunakan sebagai instrumen penelitian, dan 3 item soal

yang tidak valid dibuang atau tidak digunakan sebagai instrumen

penelitian.

b. Hasil Uji Instrumen

Tabel 4.6.

Hasil Uji Validitas Instrumen

NO Variabel/Item r Hitung r Tabel Keterangan

Pengelolaan Anggota (X)

1 Item 1 0,319 0,225 Valid

2 Item 2 0,342 0,225 Valid

3 Item 3 -0,252 0,225 Tidak Valid

4 Item 4 0,457 0,225 Valid

5 Item 5 0,620 0,225 Valid

6 Item 6 0,009 0,225 Tidak Valid

7 Item 7 0,482 0,225 Valid

8 Item 8 0,661 0,225 Valid

9 Item 9 0,522 0,225 Valid

10 Item 10 0,441 0,225 Valid

11 Item 11 0,407 0,225 Valid

12 Item 12 0,692 0,225 Valid

13 Item 13 0,640 0,225 Valid

14 Item 14 0,484 0,225 Valid

15 Item 15 0,600 0,225 Valid

16 Item 16 0,667 0,225 Valid

17 Item 17 0,606 0,225 Valid

18 Item 18 0,568 0,225 Valid

19 Item 19 0,564 0,225 Valid

20 Item 20 0,663 0,225 Valid

21 Item 21 0,439 0,225 Valid

22 Item 22 0,606 0,225 Valid

23 Item 23 0,727 0,225 Valid

24 Item 24 0,474 0,225 Valid

25 Item 25 0,643 0,225 Valid

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

85

Pelayanan Koperasi (Y)

1 Item 1 0,618 0,225 Valid

2 Item 2 0,600 0,225 Valid

3 Item 3 0,691 0,225 Valid

4 Item 4 0,593 0,225 Valid

5 Item 5 0,606 0,225 Valid

6 Item 6 -0,146 0,225 Tidak Valid

7 Item 7 0,505 0,225 Valid

8 Item 8 0,612 0,225 Valid

9 Item 9 0,751 0,225 Valid

10 Item 10 0,818 0,225 Valid

11 Item 11 0,690 0,225 Valid

12 Item 12 0,692 0,225 Valid

13 Item 13 0,681 0,225 Valid

14 Item 14 0,643 0,225 Valid

15 Item 15 0,658 0,225 Valid

c. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

Tabel 4.7.

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas

No Variabel

Penelitian

Indikator Sub indicator Butir

Pernyata

an

Jumlah

1

Efektivitas

Fungsi

Pengelolaan

Anggota

(X)

Perencanaa

n

(Planning)

1. Delegasi wewenang pengurus

dan pengawas seperti

penetapan peraturan

(ADART).

2. Pengurus memimpin Rapat

Anggota Tahunan (RAT).

3. Pengurus menghadiri Rapat

Anggota Tahunan (RAT).

4. Pengurus memberikan arahan

kepada anggota.

5. Pengawas mengawasi

pengurus dan anggota sesuai

dengan aturan yang berlaku.

6. Pengurus merencanakan

program kerja berdasarkan

hasil evaluasi pengawasan.

7. Pengurus merencanakan

strategi untuk mencegah

1, 2, 3*,

4, 5, 6*,

7

8, 9

10, 11

12, 13

14, 15

15

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

86

terjadinya masalah.

8. Pengurus mengonsepkan

program kerja.

9. Pengurus merancang ide-ide

ataupun pendapat baru untuk

kegiatan kerja.

10. Pegurus mengkombinasikan

hal-hal yang sedang fenomenal

didalam kegiatan.

11. Pengawas dan pengurus

menerima kritik maupun saran

dari anggota maupun

sebaliknya.

12. Pengawas, pengurus beserta

anggota bekerja sama dalam

kegiatan.

13. Pengurus mengadakan kotak

kritik dan saran untuk

kemajuan koperasi.

14. Pengurus mengkategorikan

rencana berdasarkan kritik dan

saran orang-orang diluar

organisasi.

Pengorganis

asian

(Organizing

)

15. Kejelasan VISI dan MISI

koperasi mahasiswa

16. Adanya pembagian tugas

sesuai dengan job desk nya

masing-masing.

16, 17,

18 3

Pengawasan

(controlling

)

17. Pengawas memonitor, menilai

dan mengoreksi secara

langsung kegiatan koperasi

mahasiswa.

18. Pengawas menghindari dan

memperbaiki kesalahan

didalam kegiatan.

19. Dalam pemilihan pengawas

dan pengurus terdapat

beberapa syarat yang harus

dilalui.

19, 20,

21 3

Evaluasi

(Evaluation

)

20. Pengurus menentukan kegiatan

berdasarkan kemampuan

anggota.

21. Memberikan umpan balik bagi

kegiatan yang dilakukan.

22. Pengurus Merancang rundown

acara atau kegiatan agar

22, 23,

24, 25 4

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

87

kegiatan berjalan dengan

maksimal.

23. Membandingkan suatu

kegiatan dengan rundown

acara yang sudah ditentukan.

2 Pelayanan

Koperasi

Tangible

(ketampaka

n fisik)

1. Pelanggan melihat dan menilai

suatu kualitas produk.

2. Kelengkapan Fasilitas

penunjang (ruang tunggu, dan

tempat makan) yang nyaman

dan bersih.

1, 2, 3 3

Resvonsivin

es (daya

tanggap)

3. Kesediaan karyawan dalam

memberikan pelayanan jasa

maupun produk dengan cepat.

4. Kesediaan pengurus dalam

membantu atau menangani

keluhan anggota koperasi.

4, 5, 6* 3

Realibility

(reliabilitas)

5. Seberapa jauh koperasi

mahasiswa memberikan

pelayanan yang diharapkan

anggota.

6. Keandalan karyawan dalam

mengerjakan proses pelayanan

jasa atau menjual produk.

7, 8, 9 3

Assurance

(jaminan)

7. Karyawan yang jujur dan dapat

dipercaya.

8. Sikap karyawan yang ramah

tamah dan sopan saat

memberikan pelayanan jasa

mapun produk.

10, 11,

12 3

Emphaty

(empati )

9. Kepahaman karyawan akan

kebutuhan anggota koperasi

mahasiswa.

10. Karyawan memberikan

pelayanan secara merata tanpa

memandang status dan

ekonomi.

13, 14,

15 3

Keterangan:

(*) = Item Tidak Valid

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

88

d. Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas ini digunakan untuk megukur keandalan

istrument. Pengukuran dikatakan baik jika memberikan hasil yang

konsisten. Kehandalan merupakan pendukung penting bagi

validitas tapi bukan syarat yang cukup untuk mendapatkan

validitas. Karena bila sebuah pengukuran tidak baik, maka sangat

sulit untuk menilai kehandalan pengukur tersebut, serta tidak

mengukur apa yang diinginkan oleh peneliti dalam memecahkan

masalah penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan alpha

cronbach, dimana suatu instrumen dikatakan reliabel apabila

skornya >0,70 dan tidak reliabel apabila skornya <0,70. Hasil

pengujian reliabilitas dapatdilihat dari tabel berikut:

Tabel 4.8.

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Reliabilitas

Coefficient

Cronbach

Alpha Nilai Alpha Keterangan

Pengelolaan

Anggota (X)

23

Pernyataan 0,883 0,70 Reliabel

Pelayanan

Koperasi (Y)

14

Pernyataan 0,885 0,70 Reliabel

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.8, hasil pengujian reliabilitas

menunjukan bahwa variabel dependen pelayanan koperasi

memiliki nilai cronbach alpha sebesar 0,885 > 0,60 sehingga

variabel pelayanan koperasi dinyatakan reliabel. Variabel

independen pengelolaan anggota memiliki nilai cronbach alpha

sebesar 0,883 > 0,60 yang menunjukan bahwa variabel independen

pengelolaan anggota dinyatakan reliabel.

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

89

2. Uji Asumsi Dasar

a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji statistik

dengan pengujian Kolmogorow-Smirnov terhadap masing-masing

variabel.

Cara pengambilan keputusannya yaitu:

Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima5

Hasil uji normalitas dengan analisis grafik dapat dilihat

pada gambar dibawah ini:

Tabel 4.9.

Hasil Uji Normalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 76

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation 3.57422545

Most Extreme Differences

Absolute .115

Positive .072

Negative -.115

Kolmogorov-Smirnov Z 1.003

Asymp. Sig. (2-tailed) .267

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil data normalitas data menggunakan

metode Kolmogorov-Smirnov pada tabel 4.9, didapatkann nilai

signifikansi sebesar 0,267 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa data tersebut berdistribusi normal Yang artinya asumsi

dasar tentang kenormalan sudah terpenuhi.

5Rochmat Aldi Purnomo, Op.Cit, h.94-95

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

90

Selain itu, untuk normalitas data dapat juga menggunakan

metode Normal Probability, yaitu dengan melihat kurva norma P-

Plot, merupakan suatu data dikatakan normal apabila titik-titik

mendekati atau menyebar pada garis diagonal, sedangkan jika data

menyebar menjauhi garis diagonal maka data tersebut tidak

normal. Hasil uji normalitas data dengan metode Normal

Probability dapat dilihat pada gambar 4.4 sebagai berikut:

Gambar 4.6.

Hasil Uji Normalitas Data

Pada gambar 4.6 terlihat bahwa grafik normal probability

plot menunjukan bahwa pola grafik yang normal. Hal ini terlihat

karena titik-titik yang terdapat pada gambar selalu mengikuti dan

mendekati garis diagonalnya. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi

normalitas.

b. Uji Homogenitas

Untuk menguji homogenitas dalam penelitian ini

menggunakan metode varian terbesar dibandingkan varian yang

terkecil. Cara pengambilan keputusan uji homogenitas adalah jika

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

91

nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat dikatakan bahwa

varian dari dua atau lebih kelompok data adalah sama.6

Hasil uji homogenitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.10.

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Pelayanan Koperasi

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.250 1 150 .136

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.10, hasil uji homogenitas menunjukan

bahwa variabel pengelolaan anggota dan pelayanan koperasi

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,136 ≥ 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa data dalam penelitian memiliki varian yang

sama atau homogen.

c. Uji Linieritas

Uji linieritas bertujuan untuk megetahui apakah antara

variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan

linier. Hipotesis pada uji linieritas adalah:

Ho: Data kelompok A dengan kelompok B tidak berpola linier

Ha: Data kelompok A dengan kelompok B berpola linier

Cara pengambilan keputusan uji linieritas pada penelitian

ini adalah:

a. Jika Fhitung ≤ Ftabel maka Ha diterima

b. Jika Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak

6Rochmat Aldi Purnomo, Loc.cit, h.100

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

92

Cara pengambilan keputusan dengan dua variabel

mempunyai hubungan yang linier bila signifikansi (Deviation for

Linearity) lebih dari 0,05.7 Hasil uji linieritas dapat dilihat pada

tabel dibawah:

Tabel 4.11

Tabel Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Square

F Sig.

Pelayanan

Koperasi *

Eektivitas

Pengelolaan

Anggota

Between

Groups

(Combined) 227.647 18 12.647 .967 .508

Linearity 15.276 1 15.276 1.16

8 .284

Deviation from

Linearity 212.371 17 12.492 .955 .518

Within Groups 745.761 57 13.084

Total 973.408 75

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan tabel 4.11, diketahui hasil uji linieritas diatas

menunjukan bahwa pengelolaan anggota dan pelayanan koperasi

memiliki nilai F hitung sebesar 0,955 < F tabel yaitu 3,97 dan

memiliki nilai signifikansi sebesar 0,518 > 0,05 yang menunjukan

bahwa terdapat ada hubungan linier antara data variabel pengelolaan

anggota dan pelayanan koperasi. Hasil diatas dapat disimpulkan

untuk menerima Ha yaitu data kelompok A dengan kelompok B

berpola linier.

D. Analisis Hasil Regresi dan Pengujian Hipotesis

Setelah dilakukan uji pra analisis data, dimana uji normalitas yang

terlihat normal, uji homogenitas yang menunjukkan bahwa semua data ada

dalam varian yang sama atau homogen, uji linieritas yang menunjukkan

bahwa dua variabel ada pada hubungan linier, sehingga memenuhi untuk

7Rochmat Aldi Purnomo, Ibid, h.93-94

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

93

pengujian statistik parametrik yang akan dilakukan dengan Uji t (Parsial)

yang akan menguji kebenaran hipotesis, yaitu:

1. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (KD) merupakan angka yang digunakan

untuk mengetahui besarnya sumbangan satu variabel atau lebih dari

variabel independen (variabel bebas, X) terhadap variasi variabel

dependen (variabel terikat, Y). Semakin besar koefisien

determinasinya maka semakin besar variasi variabel independen

mempengaruhi variabel dependen.

Tabel 4.12.

Tabel hasil uji

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .569a .323 .314 7.55339

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Koefisien determinasi merupakan sebagai kuadrat dari

koefisien korelasi dikuadratkan kemudian kemudian dikali 100%.

Sehingga untuk hasil analisis diatas, koefisien determinasi yaitu (R2xy

x 100%) = 0,5692 x 100% = 0,323 x 100% = 32,3%.

Berdasarkan tabel 4.12, nilai yang digunakan yaitu nilai R

square yaitu 0,323. Hal ini menunjukan bahwa 32,3% variasi variabel

pelayanan koperasi dapat dipengaruhi oleh variabel pengelolaan

anggota. Sedangkan sisanya 67,7% (100% - 32,3%) dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak ada didalam model regresi.

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

94

2. Uji t (Parsial)

Uji t (Parsial) dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat maka dilakukan

pengujian terhadap hipotesis yang diajukan pada penelitian ini.

Adapun hipotesis pada penelitian ini yaitu:

Ho = Tidak terdapat pengaruh antara pengelolaan anggota dan

pelayanan koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Ha = Terdapat pengaruh antara efektivitas pengelolaan terhadap

pelayanan koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Kriteria pengujian yang dilakukan adalah:

Berikut merupakan kriteria uji t (Parsial):

a. Jika nilai sig ≤ α (0.05) dan T hitung > T tabel, maka Ho ditolak

dan Ha diterima.

Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel

independen terhadap variabel dependen.

3) Jika nilai sig ≥ α (0.05) dan T hitung < T tabel, maka Ho diterima

dan Ha ditolak.8.

Hal ini berarti tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen.

Uji t (Parsial) pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui

ada tidaknya pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.

Untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel

independen (X) dan variabel dependen (Y), maka menggunakan

rumus berikut:

Berikut adalah tabel hasil Uji t (Parsial) yang diolah melalui

SPPS, sebagai berikut:

8Julius H. Lolombulan, Loc.Cit, h.301

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

95

Tabel 4.13.

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 23.200 4.591 5.054 .000

Efektivitas

Pengelolaan

Anggota

.536 .090 .569 5.945 .000

a. Dependent Variable: Pelayanan Koperasi

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Hasil regresi yang telah dilakukan dapat dilihat dari tabel 4.13

diatas yang menunjukkan hubungan pengaruh variabel bebas

pengelolaan anggota (X) terhadap variabel terikat pelayanan koperasi

(Y), sebagai berikut:

Nilai Sig variabel pengelolaan anggota < nilai probabilitas

kritis (α = 5%) sebesar 0,000 < 0,05 sehingga variabel bebas

efektivitas pengelolaan anggota (X) berpengaruh signifikan terhadap

variabel variabel terikat pelayanan koperasi (Y). Nilai t hitung

variabel pengelolaan anggota sebesar 5,945 > dari nilai t tabel sebesar

1,66543. Dapat diambil kesimpulan bahwa Ha diterima yaitu terdapat

pengaruh antara pengelolaan anggota terhadap pelayanan koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Nur Muchamad (2012)

yang menyebutkan bahwa adanya pengaruh signifikan antara

kemampuan manajerial pengurus terhadap kualitas pelayanan anggota

Koperasi Selapa Polri Pondok Pinang Jakarta Selatan. Hasil penelitian

Septia Mahareni (2011) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa

kemampuan manajerial pengurus berpengaruh signifikan terhadap

kualitas pelayanan anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia.

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

96

Semakin baik kemampuan manajerial pengurus akan berpengaruh

terhadap kualitas pelayanan anggota Koperasi Pegawai Republik

Indonesia yang akan dicapai, begitupun sebaliknya semakin tidak baik

kemampuan manajerial pengurus akan berpengaruh semakin

rendahnya kualitas pelayanan anggota Koperasi Pegawai Republik

Indonesia yang akan dicapai. Niken Kusdayanti (2016) menjelaskan

dalam penelitiannya bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

secara bersama-sama dari variabel citra koperasi dan kualitas

pelayanan terhadap variabel kepuasan anggota Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) Setia.

3. Uji Regresi Sederhana

Pengujian regresi linier sederhana digunakan untuk

menghitung parameter-parameter estimasi serta untuk melihat apakah

ada atau tidaknya hubungan antara variabel-variabel tersebut. Tujuan

penelitian ini adalah menguji pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen maka digunakan analisis regresi sederhana dengan

tingkat kepercayaan 0,05 atau 5%.

Berikut merupakan rumus uji regresi sederhana:

Dimana :

r = Koefisien korelasi product moment antara variabel X dengan

variabel Y

sy = Simpangan baku variabel Y

sx = Simpangan baku variabel X

Berikut merupakan tabel hasil uji regresi sederhana yang

diolah menggunakan SPSS:

Harga b = r sy

sx Harga a = Y - bX

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

97

Tabel 4.14.

Tabel Hasil Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 23.200 4.591 5.054 .000

Efektivitas

Pengelolaan

Anggota

.536 .090 .569 5.945 .000

a. Dependent Variable: Pelayanan Koperasi

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2019

Berdasarkan hasil regresi berdasarkan tabel 4.14, model

persamaan simultan untuk persamaan diatas dapat dirumuskan sebagai

berikut:

Y = α + BX

Keterangan:

Pelayanan Koperasi = 23,200 + 0,536 X

Persamaan diatas memiliki arti bahwa:

1) Nilai konstanta sebesar 23,200, dapat diartikan jika efektivitas

pengelolaan anggota dianggap konstan atau nol (0), maka

pelayanan koperasi akan mengalami kenaikan sebesar 23,200.

2) Nilai koefisien variabel bebas efektivitas pengelolaan anggota (X)

bernilai positif, yaitu sebesar 0,536 yang menunjukkan bahwa

setiap nilai variabel bebas efektivitas pengelolaan anggota

bertambah sebesar 1% maka pelayanan koperasi (Y) akan

mengalami peningkatan sebesar 5,36%.

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

98

4. Analisis Korelasional Pearson

Tabel 4.15.

Tabel Hasil Uji Analisis Korelasional Pearson

Correlations

Y X

Y

Pearson Correlation 1 .569**

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76

X

Pearson Correlation .569** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 76 76

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel hasil uji analisis korelasional pearson dapat

dijelaskan bahwa korelasi antara efektivitas pengelolaan anggota

dengan pelayanan koperasi didapat nilai koefisien sebesar 0,569.

Nilai koefisien korelasi berkisar antara 0 sampai 1 atau 0 sampai -

1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat,

jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah.9 Karena

koefisien mendekati 1 maka dapat disimpulkan bahwa antara

efektivitas pengelolaan anggota dengan pelayanan koperasi

memiliki hubungan yang erat.

Karena angka koefisien medekati 1 maka dapat

disimpulkan bahwa antara efektivitas pengelolaan anggota dengan

pelayanan koperasi termasuk kedalam koefisien positif, yang

menunjukkan hubungan positif yaitu jika efektivitas pengelolaan

anggota meningkat maka pelayanan koperasi juga akan meningkat,

dan jika efektivitas pengelolaan anggota turun maka juga

pelayanan koperasi akan menurun.

9Rochmat Aldi Purnomo, Ibid, h.137

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

99

E. Hasil Wawancara

Wawancara merupakan alat pengumpul data yang digunakan oleh

peneliti untuk menguatkan data primer peneliti. Yaitu angket responden yang

ditentukan oleh peneliti untuk menggali informasi terkait dengan pengelolaan

anggota koperasi diantaranya:

1. Pengawas Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2. Pengurus Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Anggota Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dari hasil wawancara peneliti menemukan beberapa fakta, yakni:

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengawas Kopma UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta (wawancara 16 September 2019) untuk perumusan

AD/ART mengikuti UU Pasal 25 tahun 1992 tentang pengkoperasian, namun

kemudian ada beberapa yang dibahas bersama didalam Rapat Anggota

Tahunan (RAT). Karena untuk penetapan AD/ART atau perubahan

peraturannya tidak bisa sembarang dirubah oleh pengurus yang sedang

menjabat, karena hal itu sebagai Undang-Undang Kopma dan pedoman serta

peraturan pengelolaan AD/ART ada didalamnya. Nanti untuk peraturan yang

sekiranya kurang cocok untuk diterapkan di Kopma baru dapat dirubah,

misalnya penutupan buku pada tahun lalu jatuh pada bulan November, dan

RAT dilaksanakan sebelum bulan Januari karena Kopma menyesuaikan

peraturan yang ada di kampus yaitu pada bulan Januari tersebut nama-nama

struktur kepengurusannya, laporan keuangannya dan yang lainnya itu sudah

harus selesai dan diserahkan kepada pihak kampus, tetapi untuk tahun lalu

RAT akan ada perubahan lagi. Untuk penutupan buku tahunan tetap pada

bulan Desember, dikarenakan pada bulan November Kopma banyak sekali

kegiatan, pengurus juga sibuk dengan (Ujian Akhir Semester) UAS jadi tidak

memungkinkan untuk dilakukan pada bulan tersebut. Akibat dari

permasalahan itu maka dirubah lagi waktunya dari November menjadi bulan

Desember, jadi nanti untuk pelaksanaan RAT dibulan Januari atau Februari.

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

100

Untuk peraturan-peraturan yang dibuat dari program kerja, khususnya

untuk bidang Pemberdayaan Sumber Daya Anggota (PSDA) pedoman-

pedoman petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis nya untuk pendidikan baru

dapat diubah, tentu harus di upgrade, karena memang harus menyesuaikan

situasi dan kondisi, karena tidak mungkin setiap tahun mengadakan program

yang sama, dibalik itu pasti ada kebijakan-kebijakan yang berbeda yang

sifatnya menyesuaikan dengan kebutuhan juga. Ketua umum biasanya

memiliki Visi Misi tersendiri, untuk hal itu menjadi salah satu kebijakan yang

berbeda, misalnya untuk ketua dulu lebih mengarahkan untuk lebih banyak

lagi anggotanya hal ini karena apabila anggota kopma banyak maka semakin

bagus, jadi semua kegiatan diarahkan untuk menarik mahasiswa-mahasiswa

untuk bergabung di menjadi anggota di kopma.

Pengawas di Kopma memang dipilih dan dibagi berdasarkan

pengalaman atau sepak terjangnya, misalya yang menjabat menjadi divisi

Pendidikan dan Latihan (DIKLAT) itu bagian dari PSDA lalu dapat

mencalonkan atau dapat berkesempatan untuk menjadi pengawas PSDA juga,

lalu yang menjadi pengawas keuangan karena memang dahulu pernah

menjadi divisi keuangan, jadi untuk menjadi pengawas tidak bisa dipilih

secara asal saja tanpa ada pengalaman sebelumnya. Untuk pengawasan

Kopma mengikuti pengalaman, program-program yang sudah dijalankan

sebelumnya pasti ada saja kekurangan-kekurangan, hal itu tentu harus

menjadi bahan saran-saran dari pengawas, misalnya dari program pekan

koperasi kekurangannya adalah pesertanya selalu sedikit, solusinya harus

memperbanyak promosi lagi, atau anggaran juga selalu kurang maka harus

lebih banyak mendapatkan sponsor-sponsor, solusinya ajukan proposal-

proposal tiga bulan sebelum acara dilaksanakan jangan sebulan sebelum

pelaksanaan karena kemungkinan sponsor dan anggaran akan minim. Saran-

saran yang seperti itu yang diberikan oleh pengawas kepada pengurus.

Kemudian setelah pelaksanaan kegiatan selalu mengadakan evaluasi sehingga

kekurangan-kekurangan pada tahun depan dapat dikurangi lagi dan tidak

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

101

terulang kembali, kalaupun memang bisa diperbaiki pada tahun ini agar dapat

lebih baik lagi. Kesalahan-kesalahan itu tidak hanya ada di PSDA saja tetapi

juga pada divisi lain seperti keuangan dan pemasaran, karena kedua divisi ini

memiliki target tersendiri setiap tahunnya. Dari pengawas nanti melihat

evaluasi dari triwulan pertama, sampai pada triwulan kedua itu sudah berapa

persennya, misalnya dahulu saat saya menjabat pada triwulan ketiga itu

belum mencapai lima puluh persen tetapi pada triwulan keempat diusahakan

sekali hingga mencapai target, untuk kepengurusan sekarang sama juga

triwulan kedua belum mencapai target lima puluh persen dan tugasnya

pengawas memberikan solusi berdasarkan pengalaman lalu berikan

pembelajaran untuk pengurus dan mereka harus lebih bekerja keras dan lebih

diporsir lagi. Karena apabila tidak tercapai target yang sudah ditentukan

pengawas pun akan terkena dampaknya, karena sudah menjadi tugas

pengawas untuk mengarahkan. Untuk sudah, karena sejauh ini memang

dalam hal pengawasan dalam kegiatan maupun program kerja kopma itu

sendiri selalu disesuaikan dengan tujuan awal.

Untuk pembuatan program kerja pasti berdasarkan (Rapat Anggota

Tahunan) RAT, disaat itulah program kerja, peraturan-peraturan, amanah

serta usulan-usulan lain dari anggota diputuskan yang nanti akan

dilaksanakan program-program dan kegiatan selama satu tahun kedepan.

Dalam RAT juga bukan pengurus yang menentukan program kerja tetapi

anggota-anggota secara keseluruhan yang memutuskan dengan memberikan

usulan dan ide-ide didalam RAT, dari hal itu sudah kita ketahui bahwa

pengurus dan pengawas menerima usulan dan ide-ide dari anggota seperti

program, target-target, lalu ada juga amanah dari RAT itu misalnya

pembuatan lemari, pembuatan modul pendidikan, dan hal itu semua dari

anggota, kemudian sebagai pengurus harus siap melaksanakan hal itu, apabila

tidak dilaksanakan dapat dikatan gagal untuk kepengurusan tersebut.

Pengawas sebagai controlling memberikan saran dan mengawasi

artinya sebelum melaksanakan program tentunya sudah mengetahui nanti

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

102

yang akan mereka lakukan, lalu hasil yang akan mereka dapatkan akan seperti

apa jadi ada perencanaan dahulu. Tugas dari pengawas untuk hal ini

memberikan saran sebelum hal yang tidak diinginkan terjadi, apabila

diminimalisir maka kita sebagai pengawas sudah sanggup memperbaiki.

Kemudian sebagai pembelajaran juga kedepannya jangan sampai terulang

kembali. Apabila pengurus disamping ini memiliki kebijakan-kebijakan untuk

mengelola, juga melakukan program-program dengan baik, kegiatan usaha,

kegiatan anggota dikelola dengan baik. Namun pengurus juga memiliki

evaluasi-evaluasi setiap bulan dan setiap triwulan, ada evaluasi bersama

pengawas, jadi tidak berdasarkan pengawas saja evaluasinya. Kalo anggota

tugasnya berpartisipasi, selain itu didalam koperasi anggota sebagai pemilik

dan juga sebagai pengguna. Anggota sebagai pemilik tentu harus peduli dan

aktif dalam simpanan, dan sebagai pengguna harus aktif belanja dan aktif

dalam partisipasi dalam setiap kegiatan-kegiatan. Apabila pengurus sudah

menjalani roda organisasinya tetapi anggotanya tidak menjalankan

kewajibannya tentu tidak akan sukses kopma, karena apabila kopma

menjalankan kegiatan pasti panitia diambil dari anggota.

Ada beberapa tahapan yang dilakukan oleh pengawas dalam

menjalankan tugasnya yang pertama pengawas cross check kepada divisinya,

apakah yang dikatakan ketua bidang divisi benar atau tidak, atau kepada

anggotanya. Mungkin keberhasilan program yang sudah dibuat sebelumnya,

apabila ada kekurangan kita cross check tidak hanya kepada ketua bidangnya

saja pasti pada divisinya, kepada anggotanya juga, agar sinkron.

Untuk produk yang dijual didalam kantin kopma maupun ATK pasti

syarat-syarat dan ketentuan seperti memiliki keterangan waktu kadaluarsa,

label halal dari MUI serta label ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan

Makanan) sangat diperhatikan, jangan sampai kopma menjual barang atau

makanan yang tidak layak seperti barang-barang kadaluarsa atau barang-

barang yang cacat, karena hal itu akan berpengaruh juga terhadap penjualan.

Hal-hal yang seperti itu sudah dipikirkan secara matang-matang. Syarat-

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

103

syarat mahasiswa dan dari orang luar yang akan bekerjasama atau menitipkan

jualannya kepada kopma, harus melalui tahap-tahan seperti: wawancara, lalu

tester, dan ketahanan dari produk tersebut, karena tahapan-tahapan itu

menjadi salahsatu kriteria dalam menyeleksi produk yang sesuai dengan

prosedur yang berlaku. Selain itu nanti akan disebutkan bagaimana prosedur

bagi hasilnya seperti apa dari usaha tersebut.10

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengurus KOPMA (wawancara

14 Agustus 2019), didalam Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta AD/ART diadakan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan didalam

RAT tersebut tidak ada jawabatan sebagai ketua, pengurus atau pengawas

namun yang berhak mengubah itu adalah anggota, kemudian setelah itu baru

ditetapkan hasilnya. Peraturan yang ditetapkan salah satunya pada peraturan

penggunaan grup Watshapp, grup Watshapp kopma teradapat empat yaitu

alumni untuk yang sudah lulus, grup kopma yang terpisah oleh angkatan yaitu

grup kopma 1, 2, dan 3. Peraturan didalam grup Watshapp berbunyi tidak

boleh ada yang menyebarkan berita atau isu-isu yang bersifat sara atau

berkata kasar. Semua itu menjadi aturan baku selain sanksi nya pun sesuai

dengan kebijakan pengurus pada saat itu, hukumannya ada yang hanya

ditegur atau bahkan dikeluarkan dari grup Watshapp, namun untuk sanksi

secara langsung tidak ada. Bila kesalahannya terdapat di sekretariatan

misalnya salah satu anggota maupun pengurus merusak sound atau barang

lain pasti akan diminta pertanggung jawabnya seperti mengganti barang yang

rusak tersebut.

Dalam program kerja dibuat berdasarkan hasil amanah Rapat Anggota

Tahunan (RAT), misal dalam RAT kemarin kita mendapatkan amanah

mengadakan sebuah acara lalu program kerjanya disusun berdasarkan amanah

tersebut, untuk disesuaikan dengan hasil pengawasan tentu tidak karena

program kerja disusun atas dasar amanah pada awal tahun untuk satu tahun

kedepan. Kemudian untuk pengesahannya baru bersama pengawas dengan

10Lembar Wawancara Pada 16 September 2019

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

104

revisi dari pengawas tersebut. Pengawas tentu dari pengurus tahun lalu karena

mereka punya masukan dan diberikan kepada pengurus baru, siklusnya terus

berulang seperti itu.

Untuk strategi yang dibangun pengurus agar dapat mencegah

terjadinya masalah didalam kegiatan maupun didalam organisasi kopma itu

sendiri terdiri dari dua yaitu pengkaderan dan usaha. Keduanya itu memiliki

perbedaan, hal ini tentu tidak ada pembandingnya untuk pencegahan

terjadinya masalah selalu adakan evaluasi. Bahkan didalam kopma

evaluasinya sedikit sulit karena khusus pengurus dengan divisi kabid idealnya

satu minggu sekali mengadakan rapat evaluasi kinerja yang dilakukan dan

sebulan sekalipun mengadakan rapat lagi, itulah strategi yang kami bangun

agar tetap efektiv dan efisien. Dalam rapat perminggu kita juga merencanakan

untuk strategi satu minggu kedepan. Misalnya anggota dalam seminggu ini

yang datang ke sekretariatan hanya berjumlah 50 orang padahal jumlah

anggota adalah 100, lalu bagaimana untuk menyikapinya, dan biasanya

anggota itu datang apabila ada hal yang dikerjakan atau ada program-

program. Misalnya minggu ini mengadakan program pembelajaran pada

minggu depan diadakan lagi tambahan pembelajaran. Untuk penyelesaian di

kopma ketika berada ditatanan divisi tidak bisa langsung naik level pada

kepala bidang, ketika tidak dapat diselesaikan di kepala bidang naik lagi ke

ketua umum dan wakil ketua umum, apabila masih tidak bisa naik lagi pada

pengawas dan apabila pengawas tidak bisa juga menyelesaikannya maka lari

kepada Pembina dan alumni.

Untuk menemukan ide-ide baru atau pendapat biasanya mengadakan

kotak saran minimal sebulan sekali secara offline maupun online, sebenernya

offline itu setiap hari namun efektivitasnya kurang. Hal itu dapat menjadi

bahan pertimbangan ketika pengurus rapat bulanan kemudian dari hasil rapat

dan saran terciptalah sesuatu yang baru, apalagi kopma karena ada bidang

usahanya lalu kita sebisa mungkin antara anggota maupun pengurus harus

bisa bertukar informasi, misalnya dulu sedang heboh-hebohnya patung atau

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

105

manekin lalu kami memiliki ide membuat video pemasaran tentang manikin

di minimarket kopma itu. Selanjutnya ada diskusi anggota yang diadakan

sebulan sekali untuk semua angkatan, pengurus, pengawas hadir didalamnya

karena target diskusi anggota tersebut 8 kali dalam satu tahun. Kemudian ada

juga kegiatan lain-lain biasanya bersifat mendadak dengan waktu persiapan

tidak lama, hal ini tidak termasuk kedalam program kerja yang sudah

direncanakan. Untuk pendanaannya kalo program kerja sudah ada dananya

namun untuk program lain-lain tersebut kita dapat memasukannya kedalam

beban dan dana cadangan.

Dalam usulan dan ide-ide tentu pengawas dan pengurus menerima

misalnya anggota mengkoreksi keadaan sekretariatan yang berantakan dengan

barang-barang yang berceceran apakah tidak ada inisiatif dari pengurus atau

seperti apa. Lalu nanti ada divisi PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Anggota)

yang bersifat mengingatkan dan membangun kesadaran dan lebih kepada

teknik langsung, misalkan humas memiliki rencana kegiatan misalnya hadist

of the day lalu ada quotes untuk menarik anggota dateng lalu apabila ada yang

menanggapi dan memberikan saran kita terima. Selain itu ada juga yang

memberikan saran kepada perorangan misalnya kepada ketua umum, ada juga

yang secara individu kepada pengurus lain atau sesama anggota. Untuk

pembagian tugas ini salah satu serangkaian awal kepengurusan ada

menetukan program kerja, menetukan tugas pokok dan instruksi pengurus dan

pedomana-pedoman yang setiap pada awal tahun selalu dirubah dan

diperbaiki kemudian disesuaikan dengan visi misi. Dalam hal pedoman

pengurus atau proksi misalnya pengurus yang berdivisi pengembangan usaha

namun dirasa tidak sesuai target dengan kinerja tahun lalu kemudian dirubah

namanya menjadi divisi produksi, karena divisi produksi lebih banyak

mengurusi produksi kegiatan bisnis lainnya, sedangkan pengembangan usaha

lebih kepada inovasi, ide-ide kreatif dan pada akhirnya digabungkan pada

divisi pemasaran. Untuk tugas-tugas divisi tersebut misalnya memiliki 10

tugas dan ketua divisi biasanya memiliki dua staff, pembagian tugas tersebut

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

106

diberikan kepada kedua staff tersebut masing-masing lima tugas. ada yang

sesuai dengan jobdesk aslinya adapun yang tidak, yang tidak berdasarkan

jobdesk itu pemasaran karena divisi ini tugasnya mengembangkan usaha dan

memasarkan produk namun bagaimana prosesnya itu bergantung kepada

kondisi dan situasi, misalkan pada hari senin dan kamis terdapat puasa senin

kamis kan tidak terdapat aturan baku yang berkaitan dengan produk dan

pemasaran tetapi sebisa kepala divisi tersebut namun diharapkan sama dengan

praktek-praktek pemasaran diluar. Selanjutanya divisi PSDA (Pengembangan

Sumber Daya dan Anggota) program kerjanya sangat teknis Cuma

pencapaiannya masih terbilang random, selain itu komisariat bekerja tidak

teknis karena menjabat kopma ke Fakultas FEB (Fakultas Ekonomi dan

Bisnis) karena FEB pindah cukup jauh tentunya untuk melindungi hak-hak

anggota lalu kita membuat komisariat FEB namun program kerja komisariat

FEB hingga sekarang belum ada masih menjadi tenaga bantuan dari divisi

PSDA untuk tugas dilapangan kampus FEB tersebut.

Untuk tindakan dalam memperbaiki permasalahan apabila sifat

pelanggarannya itu ringan hanya ditegur secara halus namun apabila

pelanggaran tersebut cukup berat maka akan masuk kedalam pembahasan

rapat khusus dan bahkan dapat surat peringatan. Namun untuk keanggotaan

sekarang tidak ada pelanggaran berat. Untuk memperbaiki masalah dengan

karyawan misalnya kinerjanya kurang atau terdapat konflik antar karyawan

biasanya terdapat peringatan-peringatan dan pada akhirnya dapat surat

peringatan keluar. Didalam kopma terdapat dua bidang besar yaitu usaha dan

pendidikan, dalam melakukan kedua hal tersebut kopma melakukan keuangan

usaha secara mandiri dana dari iuran anggota, simpanan-simpanan anggota

dikeluarkan untuk usaha dan karena berkelanjutan hingga sekarang masih ada

usaha. Dana yang turun dari kemahasiswaan dipakai untuk pendidikan. Untuk

kantin Kopma sistemnya bagi hasil salah satu harapan dari bagi hasil tersebut

dapat akuisisi, pada awalnya memang disewa namun apabila seperti itu tidak

bagus untuk pembelajaran, setelah bagi hasil harapannya itu dapat akuisisi.

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

107

Mini market yang terletak disamping kantin kopma juga milik kopma sendiri

tetapi waktu untuk menjaga mini market tersebut mahasiswa terbentur dengan

waktu kuliah maka dipekerjakan karyawan.

Pembagian kepanitiaan bilamana ada kegiatan atau akan menjalankan

program kerja biasanya dibentuk jauh sebelum waktu pelaksanaan sehingga

persiapan matang dan menghasilkan hasil yang maksimal juga seperti yang

diharapkan. Untuk umpan balik yang didapatkan pengurus dan anggota

koperasi banyak hal yang didapatkan seperti dapat sedikit-sedikit mengetahui

pembukuan, pengalaman juga, soft skill, mengetahui banyak hal yang terjadi

disekitar, misalnya apa saja yang sedang rame dan trendi, selain itu juga

menumbuhkan jiwa sosial, dan juga pengenalan realita dunia kerja kepada

anggota. Didalam kopma untuk kepanitiaan akan dilaksanakan dari jauh hari,

misalnya pekan koperasi yang akan dilaksanakan pada akhir bulan September

sudah dibentuk kepanitiaan sejak bulan maret hal itu persiapan dari PSDA

memang seperti itu, hal itu sengaja dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal

yang tidak diinginkan seperti acara tidak sesuai dengan roundown

acara/kegiatan. Selain membentuk kepanitiaan sejak jauh sebelum

pelaksanaan kopma juga membuat plant A,B,C. Namun apabila program lain-

lain minimal tiga minggu sebelum waktu pelaksanaan kegiataan tersebut.

Respon pengurus atau anggota saat karyawan atau petugas kopma

tidak loyal atau lalai dalam mengerjakan tugasnya itu hukamannya ringan kita

teguran siapapun dari anggota hingga pengurus, namun bedanya posisi

jabatan bagi anggota atau staff pengurus ada rasa sungkan, misalnya

karyawan tidak benar-benar dalam melayani kebutuhan pelanggan lalu

diingatkan oleh anggota, karyawan tersebut melakukan tugasnya namun

masih acuh belum memenuhi tugasnya tetapi berbeda disaat yang

mengingatkan itu pengurus langsung bekerja sebagaimana tugasnya. Namun

apabila masih tetap saja tidak terjadi perubahan atau bahkan melakukan

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

108

kesalahan yang lebih dari sebelumnya maka karyawan tersebut akan diadakan

diskusi bersama para kepala divisi, ketua dan wakil.11

Berdasarkan hasil wawancara dengan anggota KOPMA (wawancara

12 Agustus 2019), dalam menemukan ide baru pengurus melihat tren-tren

terbaru yang ada pada mahasiswa selain itu juga saran dari anggota disertakan

kedalam ide ide baru yang nantinya dituangkan kedalam program kerja.

Untuk memanfaatkan ide-ide sedang booming contohnya ketika film dilan

sedang tayang dan kopma menggunakan kata-kata dari film dilan dengan

gubahan sedikit untuk mempromosikan kopma dan segala yang dijual di mini

market, kantin maupun ATK kopma.

Pembagian tugas dalam kepanitiaan antara pengawas, pengurus dan

anggota dalam menjalankan perannya masing-masing didalam organisasi

maupun didalam kegiatan Pengawas biasanya tidak terjun secara langsung

dalam kepanitian hanya pengurus dan anggota saja. Pengawas hanya

mengawasi jalannya kegiatan kopma, pengurus memberikan masukan, arahan

dan bimbingan sedangkan anggota menjalankan praktiknya sebagai panitia

inti. sudah. Didalam kopma, jobdesk antara pengawas, pengurus dan anggota

telah berjalan dengan baik bahkan ketat. Apabila tidak menjalankan jobdesk

dengan baik maka kopma tidak akan berjalan dengan baik. Untuk

menjalankannya beberapa pengurus biasanya dijadikan Steering Committee

(SC) dalam kepanitian, SC dimana mendampingi dan memberi arahan untuk

kesuksesan acara, sedangkan untuk anggota dijadikan panitia inti, mulai dari

Badan Pengurus Harian (BPH) sampai divisi. Hal ini dilakukan agar adanya

penerus untuk pengetahuan kepanitiaan kepada anggota baru.

Dalam pemahaman tujuan atau VISI MISI kopma anggota dibekali

dan dilantik pada saat awal rekruitmen setiap anggota kopma saat pendidikan

dasar dengan berbagai teori tentang kopma termasuk tujuan kopma itu

sendiri. Pengurus dan anggota yang aktif dalam mengikuti kegiatan kopma

11Lembar Wawancara Pada 14 Agustus 2019

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

109

akan mendapatkan poin yang nantinya poin tersebut akan berpengaruh pada

SHU (sisa hasil usaha) semakin banyak poinnya maka semakin besar SHU

yang akan didapatkan.

Produk yang dijual oleh kopma memiliki kriteria atau syarat tertentu

yang tidak boleh tertinggal, seperti memiliki keterangan waktu kadaluarsa,

label halal dari MUI serta label ijin dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan

Makanan). Untuk kriteria yang telah disebutkan diatas kopma menerapkan

dalam hal produk-produk pabrik namun tidak mengetatkan untuk produk

yang dititipkan dari home industri seperti produk makaroni, kerupuk dll.

Untuk barang titipan kopma memberikan syarat berupa barang harus tahan

sekitar 3 hari dan barang yang dititipkan harus habis jual dalam kurun waktu

yang ditetapkan. Selain itu barang yang dijual tidak boleh sama, artinya

ketika di kopma sudah ada yang jual kerupuk A maka yang lainnya tidak

boleh menitipkan kerupuk A yang sama di kopma.

Untuk karyawan kopma dituntut untuk berpenampilan rapi, misalnya

dengan berseragam pada hari-hari tertentu, ketika sedang tidak berseragam

karyawan menggunakan pakaian yang sopan. Untuk penghitungan belanja

sudah menggunakan komputer sehingga akurat, namun belum adanya struk

belanja. Kebersihan didalam kantin, mini market dan ATK kopma terjaga,

dibuktikan dengan selalu dilakukannya stock opname yaitu selalu

memperhatikan perawatan ruangan. Karyawan memberikan pelayanan yang

sama dan tidak membedakan dalam melayani pelanggan, misalnya ATK

sedang ramai pembeli sedangkan saat itu ada pengurus yang ingin membeli

sesuatu di kopma untuk keperluan organisasi, karyawan tetap melayani

berdasar antrian bukan berdasar siapa yang membeli.12

12Lembar Wawancara Pada 12 Agustus 2019

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

110

F. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah melakukan rangkai perhitungan analisis data dari pra analisis

sampai analisis, hasil analisis akhir menunjukan bahwa efektivitas

pengelolaan anggota memiliki pengaruh yang signifikan terhadap terhadap

pelayanan koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengaruh

fungsional antara variabel efektivitas pengelolaan anggota dengan variabel

pelayanan koperasi tersebut ditunjukkan oleh persamaan regresi Y= -0,116 +

0,941 X. Nilai koefisien menunjkan arah positif dimana nilai koefisien

sebesar 0,941 yang menunjukkan bahwa jika variabel efektivitas pengelolaan

anggota bertambah sebesar 1 % maka pelayanan koperasi mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta akan mengalami peningkatan sebesar 9,41% dan

sebaliknya apabila variabel efektivitas pengelolaan anggota mengalami

penurunan, maka pelayanan koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta akan mengalami penurunan.

Hal ini sesuai dengan disebutkan oleh Tom Peters dalam bukunya In

Search Of Excellence mengatakan “Close to the customer as on for the eight

important characteristic of excellent companies” bahwa ...berikan pelatihan

kepada petugas yang berhubungan langsung dengan pelanggan agar dapat

memberikan pelayanan yang memuaskan. Para karyawan yang bertugas

perlu diberikan motivasi, ide-ide supaya mereka dapat menjalankan tugasnya

dengan maksimal. 13 Persepsi efektivitas kemudian memberikan indikasi

bahwa Suatu hal dapat dikatakan efektif apabila hal tersebut sesuai dengan

yang dikehendaki.14 Artinya, pencapaian hal yang dimaksud merupakan

pencapaian manajemen atau pengelolaan anggota dilakukannya untuk

mencapai pelayanan yang baik pada Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sehingga efektivitas dapat diartikan sebagai suatu proses pencapaian suatu

tujuan pengelolaan anggota yang telah ditetapkan. Suatu usaha atau kegiatan

dapat dikatakan efektif apabila usaha atau kegiatan tersebut telah mencapai

13Muhammad Iqbal, Op.Cit., h. 54 14Nova Sulastri, Op.Cit, h. 9

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

111

tujuannya.15 Sondang P. Siagaan menyebutkan efektivitasnya suatu

pengelolaan anggota terdapat didalam fungsi pengelolaan tersebut, yaitu,

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengawasan

(controlling), dan penilaian (evaluation).16 Teori tersebut dibuktikan dari

hasil penelitian angket, bahwa banyak responden memilih sangat setuju

bahwa pengelolaan anggota yang efektif dapat mengotrol pelayanan yang

baik untuk koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Mereka

percaya bahwa apabila pengelolaan anggota semakin dijalankan secara

maksimal maka dapat memberikan pelayanan Kopma yang efektif. Sehingga

dapat dikatakan pengelolaan anggota sebagai kerangka kerja yang dapat

meningkatkan produktivitas anggota maupun pengurus dalam melaksanakan

pelayanan pada koperasi mahasiswa.

Terdapat lima dimensi yang mempengaruhi kualitas pelayanan agar

efektif yaitu Tangible menjadi penting sebagai ukuran terhadap pelayanan.

Pelanggan akan melihat dan menilai suatu kualitas pelayanan. reliability yaitu

dimensi yang mengukur dari kemahiran atau keandalan dari perusahaan

dalam memberikan pelayanan terhadap pelayannya. Responsiveness adalah

harapan pelanggan terhadap kecepatan pelayanan yang dapat dipastikan akan

berubah dan akan cenderung naik dari waktu ke waktu. Pelanggan akan

senantiasa mengorbankan dan membayar pelayanan yang lebih mahal untuk

pelayanan yang dapat menghemat waktunya. Assurance yaitu dimensi

kualitas pelayanan yang berhubungan dengan kemampuan perusahaan dan

perilaku front-line staff dalam berusaha untuk membuat serta menanamkan

rasa percaya dan keyakinan kepada pelanggan. Dimensi assurance terdapat

empat aspek, yaitu: keramahan, kompetensi, kredibilitas, dan keamanan.

Dalam penerapannya, perusahaan tidak luput dari nama pelanggan, kebutuhan

mereka secara spesifik dan bila perlu ketahui apa saja yang dapat menjadi

15Nova Sulastri, Loc.Cit, h. 9 16Syamsudin, Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan.

Makasar, Jurnal Idaarah, Vol.1 No.1, 2017), h. 66

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

112

hobi dan karakter personal lainnya. 17 Pelayanan di koperasi terhadap anggota

sendiri harus disesuaikan juga dengan dimensi-dimensi yang tertera diatas.

Karena pada dasarnya pelayanan yang efektif terhadap anggota yaitu

terciptanya karakter dan rasa percaya anggota terhadap suatu koperasi

sehingga membuat anggota, pengurus maupun pengelola atau manajer itu

sendiri dapat menjalani timbal balik secara bersamaan. Maka semakin baik

pelayanannya maka semakin baik pula kinerja pengurus dan manajer

sehingga dapat menghasilkan skill atau kemampuan yang sesuai dengan yang

diharapkan anggota maupun pelanggan lainnya.

Pelayanan yang berkualitas mutlak diberikan oleh pengurus koperasi

kepada anggota koperasi, hal ini dapat mendorong anggota untuk

berpartisipasi aktif atas segala kegiatan dan usaha koperasinya. Didalam

setiap organisasi, dikenal adanya istilah pelanggan internal (karyawan). 18

dengan kata lain, setiap pengurus maupun anggota koperasi berperan sebagai

penyedia maupun penerima layanan atau sebagai pelanggan internal termasuk

juga didalamnya karyawan yang menjaga usaha-usaha koperasi. Kualitas

layanan yang diberikan kepada pelanggan eksternal (anggota dan pelanggan

lainnya) sangat bergantung pada relasi dan kerja sama pelanggan internal.

Oleh sebab itu, kepuasan pelanggan eksternal baru bisa terwujud secara

efektif apabila kepuasan dan loyalitas pelanggan internal tercipta. Hal ini

dapat dipengaruhi oleh seberapa baiknya pengelolaan koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam pengeorganisasian sebagai pelanggan

internal sehingga dapat melakukan relasi dan kerja sama dalam memberikan

pelayanan yang berkualitas kepada pelanggan eksternal. Dengan baiknya

pengelolaan organisasi yang dilakukan oleh pengurus, anggota dan badan

pengawas koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta maka sasaran

akhirnya adalah membangun dan mengembangkan tim karyawan yang

berorientasi pada layanan dan mampu memuaskan kebutuhan dan keinginan

17Muhammad Iqbal, Ibid., h. 55 18 18Tjiptono Fandy, Op.Cit, h.36

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

113

anggota maupun pelanggan lainnya dalam mengerjakan tugas dari usaha-

usaha kopma.

Dewo Maunda selaku pengawas PSDA (Pengelolaan Sumber Daya

Anggota) yang telah bergabung empat tahun dengan kopma, menjelaskan

dalam wawancara yaitu untuk seleksi pengawasan didalam Kopma harus

disertai pengalaman, tidak bisa dipilih secara asal saja tanpa ada pengalaman

sebelumnya. Setelah pelaksanaan kegiatan selalu mengadakan evaluasi

sehingga kekurangan-kekurangan pada tahun berikutnya dapat dikurangi lagi

dan tidak terulang kembali, apabila dapat diperbaiki pada tahun ini agar dapat

lebih baik lagi. Kesalahan-kesalahan di kopma sering kali terjadi pada divisi

keuangan dan pemasaran, karena kedua divisi ini memiliki target tersendiri

setiap tahunnya. Dari pengawas nanti melihat evaluasi dari triwulan pertama,

sampai pada triwulan kedua itu sudah berapa persennya, tugas pengawas

memberikan solusi berdasarkan pengalaman lalu berikan pembelajaran untuk

pengurus agar mereka lebih bekerja keras dan lebih diporsir lagi. Karena

apabila tidak tercapai target yang sudah ditentukan pengawas pun akan

terkena dampaknya. Pengawas sebagai controlling memberikan saran dan

mengawasi artinya sebelum melaksanakan program tentunya sudah

mengetahui nanti yang akan mereka lakukan, lalu hasil yang akan mereka

dapatkan akan seperti apa, jadi ada perencanaan dahulu. Apabila

diminimalisir suatu kesalahan maka sebagai pengawas sudah sanggup

memperbaiki. Kemudian sebagai pembelajaran juga kedepannya jangan

sampai terulang kembali. Apabila pengurus disamping ini memiliki

kebijakan-kebijakan untuk mengelola, juga melakukan program-program

dengan baik, kegiatan usaha, kegiatan anggota dikelola dengan baik. Namun

pengurus juga memiliki evaluasi-evaluasi setiap bulan dan setiap triwulan,

ada evaluasi bersama pengawas, jadi tidak berdasarkan pengawas saja

evaluasinya. Anggota tugasnya berpartisipasi, selain itu didalam koperasi

anggota sebagai pemilik dan juga sebagai pengguna. Anggota sebagai pemilik

tentu harus peduli dan aktif dalam simpanan, dan sebagai pengguna harus

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

114

aktif belanja dan aktif dalam partisipasi dalam setiap kegiatan-kegiatan.

Apabila pengurus sudah menjalani roda organisasinya tetapi anggotanya tidak

menjalankan kewajibannya tentu tidak akan sukses kopma, karena apabila

kopma menjalankan kegiatan pasti panitia diambil dari anggota.19 Hasil

wawancara diatas menunjukkan pengelolaan anggota dan pelayanan koperasi

telah terjalankan dengan baik, maka terbukti bahwa apabila pengelolaan

anggota pada organisasi Kopma UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terjalankan

dengan baik maka pelayanan yang akan diberikan juga semakin baik.

Muhammad Irsyad selaku pengurus yang telah bergabung tiga tahun

dengan kopma, menjelaskan dalam wawancara yaitu pembagian tugas

didalam organisasi salah satu serangkaian awal kepengurusan ada menetukan

program kerja, menetukan tugas pokok dan instruksi pengurus dan pedoman-

pedoman yang setiap pada awal tahun selalu dirubah dan diperbaiki kemudian

disesuaikan dengan visi misi. Untuk tugas-tugas divisi misalnya memiliki 10

tugas dan ketua divisi biasanya memiliki dua staff, pembagian tugas tersebut

diberikan kepada kedua staff tersebut masing-masing lima tugas. Dalam

mejalankan program kerja maupun kegiatan terdapat pengerjaan yang sesuai

dengan jobdesk aslinya adapun yang tidak, yang tidak berdasarkan jobdesk itu

pemasaran karena divisi ini tugasnya mengembangkan usaha dan

memasarkan produk namun bagaimana prosesnya itu bergantung kepada

kondisi dan situasi, misalkan pada hari senin dan kamis terdapat puasa senin

kamis, sejauh ini tidak terdapat aturan baku yang berkaitan dengan produk

dan pemasaran tetapi sebisa mungkin kepala divisi diharapkan sama dengan

praktek-praktek pemasaran diluar. Selanjutanya divisi PSDA (Pengembangan

Sumber Daya dan Anggota) program kerjanya sangat teknis hanya saja

pencapaiannya masih terbilang random, selain itu komisariat bekerja tidak

teknis karena menjabat kopma ke Fakultas FEB (Fakultas Ekonomi dan

Bisnis) karena FEB pindah cukup jauh tentunya untuk melindungi hak-hak

anggota lalu kita membuat komisariat FEB namun program kerja komisariat

19Lembar Wawancara Pada 16 September 2019

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

115

FEB hingga sekarang belum ada masih menjadi tenaga bantuan dari divisi

PSDA untuk tugas dilapangan kampus FEB tersebut. Didalam kopma

terdapat dua bidang besar yaitu usaha dan pendidikan, dalam melakukan

kedua hal tersebut kopma melakukan keuangan usaha secara mandiri dana

dari iuran anggota, simpanan-simpanan anggota dikeluarkan untuk usaha dan

karena berkelanjutan hingga sekarang masih ada usaha. Dana yang turun dari

kemahasiswaan dipakai untuk pendidikan. Untuk kantin Kopma sistemnya

bagi hasil, salah satu harapan dari bagi hasil tersebut dapat akuisisi, pada

awalnya memang disewa namun apabila seperti itu tidak bagus untuk

pembelajaran. Untuk tindakan dalam memperbaiki permasalahan apabila sifat

pelanggarannya itu ringan hanya ditegur secara halus namun apabila

pelanggaran tersebut cukup berat maka akan masuk kedalam pembahasan

rapat khusus dan bahkan dapat surat peringatan. Untuk memperbaiki masalah

dengan karyawan misalnya kinerjanya kurang atau terdapat konflik antar

karyawan biasanya terdapat peringatan-peringatan dan pada akhirnya dapat

surat peringatan keluar apabila masih tetap saja mengulangi hal yang sama.

Respon pengurus atau anggota saat karyawan atau petugas kopma tidak loyal

atau lalai dalam mengerjakan tugasnya itu hukamannya ringan yaitu berupa

teguran, siapapun dari anggota hingga pengurus. Namun apabila masih tetap

saja tidak terjadi perubahan atau bahkan melakukan kesalahan yang lebih dari

sebelumnya maka karyawan tersebut akan diadakan diskusi bersama para

kepala divisi, ketua dan wakil.20 Hasil wawancara dengan pengurus diatas

menunjukkan pengelolaan anggota dan pelayanan koperasi telah terjalankan

dengan baik, dengan tegas dan memberikan sanksi didalam evaluasi

karyawan yang lalai dan tidak loyal dalam melakukan pelayanan maka

terbukti bahwa apabila pengelolaan anggota pada organisasi Kopma UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta terjalankan dengan baik maka pelayanan yang

akan diberikan juga semakin baik.

20Lembar Wawancara Pada 14 Agustus 2019

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

116

Berdasarkan hasil angket yang disebarkan melalui kuesioner

penelitian menunjukan banyaknya responden yang menjawab sangat setuju

dan setuju terhadap butir pernyataan tentang pengelolaan anggota. Sebanyak

42 persen yang memilih respon sangat setuju bahwa pengelolaan anggota

efektif dalam pencapaian pelayanan anggota yang baik. Selain itu

pengelolaan anggota juga sangat penting karena menghasilkan suatu hal yang

dapat menjadi sumber penyempurnaan. Serta terdapat 46 persen yang

memilih respon setuju bahwa pengelolaan dapat mengalami peningkatan

pengelolaan selanjutnya serta dapat meningkatkan pelayanan yang baik.

Responden yang memilih ragu-ragu sebanyak 9 persen, tidak setuju sebanyak

2 persen dan sangat tidak setuju sebanyak 1 persen merupakan anggota baru

yang belum mengikuti Rapat Anggota Tahunan (RAT) ataupun anggota yang

belum dilantik secara resmi melalui pendidikan dan pelatihan lanjutan

sehingga belum memahami secara rinci keadaan yang terjadi didalam kopma

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil respon dari responden mahasiswa

yang mengikuti Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dapat

diambil kesimpulan bahwa penggunaan pengelolaan anggota dapat

menciptakan pelayanan yang baik dan memuaskan untuk anggota kopma

maupun mahasiswa atau kalangan lain yang terdapat di kampus UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Berdasarkan koefisien determinasi nilai yang digunakan yaitu nilai R

square yaitu 0,323. Hal ini menunjukan bahwa 32,3% variasi variabel

pelayanan koperasi dapat dipengaruhi oleh variabel pengelolaan anggota.

Sedangkan sisanya 67,7% (100% - 32,3%) dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak ada didalam model regresi. Variabel lain yang juga ditulis didalam

buku Fandi Tjiptono diantaranya adalah sumber daya manusia, pengukuran,

pendukung sistem, komunikasi internal, dan komunikasi eksternal.21

21Fandi Tjiptono, Op.Cit, h.185

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

117

Septia Mahareni yang menjelaskan dalam penelitiannya bahwa

kemampuan manajerial pengurus berpengaruh signifikan terhadap kualitas

pelayanan anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia. Semakin baik

kemampuan manajerial pengurus akan berpengaruh terhadap kualitas

pelayanan anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia yang akan dicapai,

begitupun sebaliknya semakin tidak baik kemampuan manajerial pengurus

akan berpengaruh semakin rendahnya kualitas pelayanan anggota Koperasi

Pegawai Republik Indonesia yang akan dicapai22 dalam penelitian Nur

Muhammad bahwa adanya pengaruh signifikan antara kemampuan manajerial

pengurus terhadap kualitas pelayanan anggota koperasi Selapa Polri Pondok

Pinang Jakarta Selatan. Tingkat kualitas pelayanan tidak dapat dinilai

berdasarkan sudut pandang sebuah koperasi tetapi harus dinilai berdasarkan

sudut pandanga penilaian pelanggan.23 Karena itu, didalam perumusan

strategi dan program pelayanan, koperasi harus berorientasi pada kepentingan

pelanggan dengan memperhatikan komponen kualitas pelayanan.

Artin Arianti Prasetya Admajasari menjelaskan dalam penelitiannya

bahwa terjadi hubungan yang kuat antara kualitas pelayanan dan kualitas

produksi terhadap kepuasan pelanggan yaitu sebesar 0,726, sehingga kualitas

pelayanan (X1) dan kualitas produk (X2) menyumbang sebesar 73% dalam

meningkatkan kepuasan pelanggan (Y). Sedangkan sisanya sebesar 27%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.24 kemudian Niken

Kusdayanti menjelaskan dalam penelitiannya bahwa terdapat pengaruh positif

dan signifikan secara bersama-sama dari variabel citra koperasi dan kualitas

pelayanan terhadap variabel kepuasan anggota Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) Setia. Nilai R² sebesar 0,453 menunjukan bahwa variansi

dalam variabel kepuasan anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia

(KPRI) Setia dapat dijelaskan oleh variabel citra koperasi dan kualitas

22Septia Maherani, Loc.cit, h.95 23Nur Muchamad, Loc.cit, h.37 24Artin Arianti Prasetya Admajasari, Loc.cit, h.12

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

118

pelayanan sebesar 45,3%.25 Selanjutnya dalam tesis Leoneto Mendes

Goncalves yang berjudul Pengaruh Kompetensi Manajer Manajemen

Keanggotaan Dan Partisipasi Anggota Terhadap Kinerja Koperasi Di Timor

Leste yang diterbitkan oleh Coopetition Jurnal Ilmiah Manajemen pada tahun

2015, diketahui bahwa Hubungan antara variabel Manajemen anggota (X2)

dengan kinerja koperasi (Y) didapat nilai sebesar 0,804. Sehingga apabila

dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r (korelasi), mempunyai tingkat

hubungan yang kuat dan searah karena nilainya positif.26

G. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menyadari bahwa terdapat keterbatasan

yang dihadapi meskipun penelitian sudah diusahakan dan dilakukan sesuai

dengan prosedur ilmiah. Berikut merupakan keterbatasan-keterbatasan yang

dihadapi oleh peneliti selama penelitian berlangsung:

1. Keterbatasan peneliti pada saat menghitung dan menganalisi data,

sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengolahan data.

2. Hal-hal yang bersifat eksternal seperti sulitnya mendapatkan sumber

referensi buku.

3. Ketidakjujuran responden dalam memberikan data dan penilaian mereka

yang berbeda dan berda diluar kemampuan sendiri.

4. Keterbatasan waktu, biaya, dan tenaga dalam menyelesaikan penelitian ini

lebih mendalam.

25Niken Kusdayanti, Loc.cit, h.89 26Leoneto Mendes Goncalves, Loc.cit, h.101

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

119

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dalam Bab IV, dapat

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh efektivitas pengelolaan anggota

terhadap pelayanan Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Hasil ini dibuktikan dengan menggunakan Uji t (Parsial) didapatkan hasil

Thitung yaitu sebesar 5,945 > dari nilai Ttabel sebesar 1,66543. Dapat

disimpulkan bahwa Thitung lebih besar dari pada Ttabel, yang artinya bahwa

Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh antara variabel X

(Efektivitas Pengelolaan Anggota) terhadap variabel Y (Pelayanan Koperasi

Mahasiswa) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jika dilihat dari analisis regresi

linier sederhana menunjukkan bahwa Y = 23,200 + 0,536 X, yang artinya

efektivitas pengelolaan anggota berpengaruh positif terhadap pelayanan

koperasi mahasiswa sebesar 0.536 sehingga dapat disimpulkan bahwa jika

variabel efektivitas pengelolaan anggota mengalami peningkatan sebesar 1%,

maka pelayanan koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan

mengalami peningkatan sebesar 53,6%.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, maka implikasi

yang akan diperoleh berdasarkan penelitian ini adalah:

1. Pengelolaan anggota yang baik akan mudah mencapai tujuan koperasi

mahasiswa berdasarkan visi dan misi.

2. Pengelolaan anggota dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara

tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan yang saling bertentangan

didalam koperasi mahasiswa.

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

120

3. Dengan pelayanan yang baik, mampu memahami dan memberikan

pelayanan yang loyal maka akan mendatangkan keuntungan bagi koperasi

mahasiswa dan semua pihak yang terlibat.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan beberapa saran

dari peneliti sebagai berikut:

1. Bagi Anggota Koperasi

Bagi anggota hendaknya mengetahui pentingnya partisipasi

anggota dalam berkoperasi untuk kemajuan koperasi, partisipasi

anggota sangat dibutuhkan dalam koperasi terlebih lagi pada saat

kegiatan, tanpa partisipasi dari anggotanya, koperasi tidak akan

berjalan dengan baik.

2. Koperasi Mahasiswa

Koperasi mahasiswa yang dikelola sesuai dengan teori yang

telah ada pasti akan menghasilkan output yang lebih baik. Pengawas

koperasi mahasiswa diharapkan lebih memberikan pengetahuan serta

wawasannya terkait dengan pengelolaan koperasi kepada seluruh

pengurus dan anggota koperasi mahasiswa.

3. Bagi Instansi Universitas

Koperasi mahasiswa merupakan salah satu wadah yang tepat

untuk membentuk mental berwirausaha mahasiswa. Dengan adanya

koperasi mahasiswa, mahasiswa dapat memperoleh berbagai pengalaman

yang tidak didapatkan didalam kelas perkuliahan. Keberadaan koperasi

mahasiswa dapat dimaksimalkan dengan menjadikan koperasi mahasiswa

bukan hanya sekedar Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kampus saja

tetapi juga dijadikan sebagai inkubator bisnis sebagai pembelajaran

untuk berpraktek tentang bagaimana berwirausaha yang baik dan benar.

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

121

4. Peneliti Lain

Penulis mengharapkan akan ada peneliti-peneliti selanjutnya

dengan alat uji lebih baik lagi. Kemudian penelitian selanjutnya dapat

menggunakan sumber referensi buku yang lebih banyak lagi, dan untuk

penelitian selanjutnya dilakukan penelitian kualitatif dengan wawancara

yang mendalam sehingga data dan penilaian yang diperoleh dilapangan

dapat terbukti dengan jelas.

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

122

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Agus, Erwan. P & Dyah Ratih. S. Metode Penelitian Kuantitatif Untuk

Administrasi Publik Dan Masalah-masalah Sosial. (Yogyakarta: Gava

Media). 2017

Departemen Pendidikan Nasional Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat

Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008.

Fahmi, Irham. Manajemen (Teori, Kasus dan Praktik). (Bandung, Alfabeta). 2012

Firdaus, M, Agus Edhi.E. Pengkoperasian Sejarah, Teori & Praktek. (Bogor:

Ghalia Indonesia) . 2004

Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23.

(Semarang, Badan Penerbit Universitas Diponegoro). 2013

Iqbal, Muhammad. Pelayanan Yang Memuaskan, Kisah Refleksi, Arti, Strategi,

SDM dan Benang Merah Pelayanan. (Jakarta: PT Elex Media Komputindo) .

2007

Marno & Trio Supriyanto. Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan Islam.

(Bandung: PT Refika Aditama). 2008

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik.

(Jakarta: Bumi Aksara). 2013

Moonti, Usman. Bahan Ajar Mata Kuliah Dasar-Dasar Koperasi. (Yogyakarta:

Interpena). 2016

Munandar, Jono M. Pengantar Manajemen Panduan Komprehensif Pengelolaan

Organisasi. (Bogor, PT Penerbit IPB Press). 2014

Nuraini, Dwi Utami. Badan Usaha Dan Koperasi Dalam Perekonomian

Indonesia. (Yogyakarta: Istana Media) . 2017

Pedoman Akademik Program Strata 1, tahun 2015/2016, UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta

Priyono. Metode Penelitian Kuantitatif. (Surabaya, Zifatama Publishing). 2016

Purnomo, Rochmat Aldi. Analisis Statistik Ekonomi dan Bisnis Dengan SPSS,

Untuk Mahasiswa, Dosen dan Praktisi. (Ponorogo: CV Wade Group). 2016

Riduwan. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.

(Bandung: Alfabeta). 2013

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

123

Ropke, Jochen. Buku Ekonomi Koperasi Teori dan Manajemen cetakan.1. Terj.

Oleh Sri Djatnika. (Yogyakarta: Graha Ilmu). 2012

Siyoto, Sandu & Ali Sodik. Dasar Metodologi Penelitian. (Yogyakarta: Literasi

Media Publishing). 2015

Sugiono. Statistika Untuk Penelitian. (Bandung: Alfabeta). 2007

. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D).

(Bandung: Alfabeta). 2014

. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D),

(Bandung: Alfabeta). 2015

. Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta). 2017

Suryani, Hendryadi. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian

Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. (Jakarta: Prenadamedia group).

2015

Tjiptono, Fandy. Service Manajement Mewujudkan Layanan Prima.

(Yogyakarta:Andi). 2011

Widarjono, Agus. Analisis Multivariat Terapan Dengan Program SPSS, AMOS,

dan SMARTPLS Edisi Kedua. (Yogyakarta:UPP STIM YKPN). 2015

ARTIKEL JURNAL DAN SKRIPSI

Alfiani, Winda. “Pengaruh Partisipasi Anggota Koperasi Terhadap Sisa Hasil

Usaha Di Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”, skripsi pada

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta. 2016

Artin, Irianti Prasetya Adtmajasari. “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kualitas

Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Koperasi Mahasiswa Universitas

Muhammadiyah. (Surakarta: Naskah Publikasi pada Universitas

Muhammadiyah Surakarta, Surakarta). 2014

Goncalves, Leoneto Mendes. “Pengaruh Kompetensi Manajer Manajemen

Keanggotaan Dan Partisipasi Anggota Terhadap Kinerja Koperasi Di Timor

Leste”. (Timor Leste, Tesis pada Kementerian Ekonomi dan Pembangunan

Timor Leste). 2015

Ismerisa. “Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Survey

pada Pelanggan Listrik Pintar PT.PLN (PERSERO) Area Yogyakarta”

Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Yogyakarta.

2013

Kharisma, Dipta dan Tri Yuniningsih. “Efektivitas Organisasi Dalam

Penyelenggaraan Pelayanan Tanda Daftar Usaha Pariwisata (TDUP) Dinas

Kebudayaan Dan Pariwisata Kota Semarang”(Semarang: Jurnal Kebijakan

Publik dan Tinjauan Manajemen, Vol.6, No.2). 2017

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

124

Kiwang, Amir S., David S. W. Pandie dan Frans Gana. “Analisis Kebijakan dan

Efektivitas Organisasi”, (Jurnal Kebijakan dan Administasi Publik (JKAP),

Vol.19, No.1). 2015

Kusdayanti, Niken. “Pengaruh Citra Koperasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Kepuasan Anggota Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kecamatan

Mojotengah Kabupaten Wonosobo”. Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta.

Yogyakarta. 2016

Maherani, Septia. “Pengaruh Kemampuan Manajerial Pengurus Dan Kinerja

Karyawan Terhadap Kualitas Pelayanan Anggota Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) Fajar Baru Kecamatan Sukorejo Kabupaten Kendal”.

(Kendal, skripsi Universitas Negeri Semarang). 2011

Marliani, Novi, Dkk. “Pengaruh Model Pembelajaran Science, Tecnologi, Societ,

Environment (STSE) Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pencemaran Lingkungan Di Mas Jeumala ‘Amal”,

(Aceh, Jurnal EduBio Tropika, vol.5, No.1). 2017

Muchamad, Nur. “Analisis Manajemen Koperasi Selapa Polri Pondok Pinang

dalam Pelayanan Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota”. (Jakarta,

Skripsi pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). 2013

Muhson, Ali. “Teknik Analisis Kuantitatif”. Artikel Staff New UNY (Universitas

Negeri Yogyakarta). 2015

Muryuliana, Imam Much Ibnu Subroto, dkk. “Sistem Informasi Angket

Pengukuran Skala Kebutuhan Materi Pembelajaran Tambahan Sebagai

Pendukung Pengambilan Keputusan Di Sekolah Menengah Atas

Menggunakan Skala Likert”. (Semarang: Jurnal Transistor Elektro dan

Informatika (TRANSITSTOR EI). Vol. 1. No. 2). 2016

Nugroho, Ignatius Agung Dwi. “Partisipasi Anggota Pada Kegiatan Koperasi

Mahasiswa Universitas Negeri Semarang dan Perannya Dalam

Mengembangkan Jiwa Kewirausahaan” Skripsi pada Universitas Negeri

Semarang. Semarang. 2015

Rizal, Syamsul. Kecerdasan Emosional, Perilaku Kognitif, Kemampuan Personal

Dan Kopetensi Kepemimpinan Terhadap Kinerja Koperasi Di Provinsi Aceh.

(Aceh: Journal Lembaga Kita. Vol. 1. No. 1). 2017

Rusyana, Azis Fathoni, dan M. Mukeri Warso. “Pengaruh Partisipaso, Komitmen

Dan Kemampuan Inovasi Anggota Terhadap Arah Pengembangan Koperasi

(Studi Empiris Pada Koperasi Primer S-22 Kodam IV Diponegoro Kota

Semarang). (Semarang: Journal Of Manajemen Universitas Negeri Semarang,

Vol.2, No.2). 2016

Setiaji, Khasan. “Pengaruh Partisipasi Anggota Dan Lingkungan Usaha Terhadap

Keberhasilan Koperasi Pegawai Republic Indonesia (KPRI) Kapas

Kecamatan Susukan Kabupaten Banjarnegara”. (Jurnal Ekonomi dan

Kebijakan (JEJAK), Vol. 2, No.1). 2009

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

125

Sulastri, Nova. “Efektivitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) Dalam

Meningkatkan Pembangunan Fisik Desa Lakapodo Kecamatan Watopute

Kabupaten Muna” Skripsi pada Universitas Halu Oleo. Kendari. 2016

Syamsudin. Penerapan Fungsi-fungsi Manajemen dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan. (Makasar: Jurnal Idaarah. Vol.1. No.1). 2017

UNDANG-UNDANG

Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 33 Tahun 1983 Tentang Pemotongan

Atas Gaji Pegawai Negeri Bulan Ketiga Belas Dalam Tahun Anggaran

1983/1984

Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

No.10 Tahun 2015 Tentang Kelembagaan Koperasi

Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah Republik Indonesia

No. 18 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pendidikan Dan Pelatihan Bagi

Sumber Daya Manusia Koperasi, Pengusaha Mikro, Kecil, Dan Menengah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang

pengkoperasian

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 1992 tentang

pengkoperasian

WEB

Badan Pusat Statistik. Jumlah Koperasi Aktif Menurut Provinsi. 2018.

(https://www.bps.go.id/statictable/2014/01/15/1314/jumlah-koperasi-aktif-

menurut-provinsi-2006-2016.html) (Diakses pada 30 Desember 2018, Pukul:

18.49 WIB)

Fikri, Naufal. 24 Koperasi di Buleleng Pailit. 2018.

(https://m.antaranews.com/berita/757513/24-koperasi-di-buleleng-pailit).

Diakses Pada 25 Maret 2019 Pukul:14.53 WIB

https://kabartangsel.com/direktori-tangse/peta-kota-tangerang-selatan

Saputra, Andi. Kasus Penipuan, MA Rampas Aset Koperasi Cipaganti Untuk

Nasabah. 2016. (https://m.detik.com/news/berita/d-3185490/kasus-penipuan-

ma-rampas-aset-koperasi-cipaganti-untuk-nasabah). (Diakses pada 24 Maret

2019, Pukul: 20.46 WIB)

www.uinjkt.ac.id

SUMBER LAIN

Buku AD/ART, Point dan Simpanan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

126

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

127

Lampiran 1

PROFIL KOPMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

A. Sejarah Singkat

KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sudah dirintis sejak

tahun 1986 dengan tekad ingin memenuhi keperluan mahasiswa dalam proses

belajar, tetapi saat itu belum stabil dan legal.Baru pada 15 Oktober 1990

diadakan rapat pembentukan KOPMA, yang dihadiri oleh para perintis,

pimpinan IAIN dan pejabat Departemen Koperasi. Rapat ini mengesahkan

AD/ART dan sekaligus memilih dan melanik pengurus KOPMA periode

1990-1992. KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi berbadan

hukum dengan nomor 2731/BH/1/91 dan terdaftar di Kandekop Jakarta

Selatan dengan nomor pencatatan No.485/SEL/X/90. Tanggal tersebut

ditetapkan sebagai tanggal berdirinya KOPMA UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Pada 2 Mei 1996 KOPMA UIN Syarif Hidayatullah mengadakan

perubahan Anggaran Dasar sebagai anjuran Depkop untuk menyesuaikan

dengan UU Perkoperasian No. 25/1992. Dengan itu, maka badan hukum

KOPMA IAIN Jakarta berubah menjadi No. 138/BH/PAD/KWK.9/VI/1996.

Sesuai dengan Keppres No. 31 Tahun 2002 yang dikeluarkan pada

20 Mei 2002 nama IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta diubah namanya

menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan

begitu secara struktural KOPMA IAIN Syarif hidayatullah jakarta harus

menyesuaikan namanya, ini juga didukung oleh keputusan dalam RAT XI

tahun 2002 maka nama KOPMA IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta berubah

menjadi KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

B. Fungsi, Peran dan Tujuan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berfungsi sebagai wadah

pengembangan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya

dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan

ekonomi.

Peran dari KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah membina

kader koperasi yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, profesional,

berwawasan luas dan tangguh sebagai modal dasar pembangunan

perekonomian masyarakat.

Tujuan KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu untuk

memajukan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta

ikut serta dalam membina dan mengembangkan gerakan koperasi di kalangan

mahasiswa dan pemuda dalam rangka membangun perekonomian nasional

dan mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila

dan UUD 1945.

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

128

Nama

Koperasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

(SYAHID) Jakarta

Alamat

Jl. Ir. H. Juanda No. 95, Ciputat, Tangerang Selatan

Tlp: 021-7445172 Fax : 021-74708172

Badan Hukum

138/BH/PAD/KWK.9/VI/96

Jenis Koperasi

Serba Usaha (Perdagangan dan Jasa)

7 Prinsip Koperasi

Menurut UU Perkoperasian di Indonesia

(UU No, 25 Tahun 1992)

1. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka

2. Pengelolaan dilakukan secara demokratis

3. Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya

jasa usaha masing-masing anggota.

4. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

5. Kemandirian

6. Pendidikan perkoperasian

7. Kerjasama antar koperasi

Page 147: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

129

Lampiran 2

STRUKTUR KEPENGURUSAN KOPERASI MAHASISWA UIN

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

PELINDUNG : Prof. Dr. Hj. Amany Lubis, MA.

(Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta)

DEWAN PENASEHAT : 1. Prof. Dr. Masri Mansoer, M.Ag

2. Drs. H. Khoiruddin, M.M.

DEWAN PEMBINA : 1. Ummu Baroat, S.Ag, M.M

2. Raden Trisno Muh Riyadi, S.Kom,

M.Si

3. M. Khoirul Anam, SE, M.Si

4. M. Fuad Hadziq, SE, M.Si

5. Rinaldi, Sm

6. Saifulloh, SE.I

PENGAWAS

KETUA PENGAWAS : Lukmanul Hakim

PENGAWAS BID. ADMUM : Eldira Puspa Juwita

PENGAWAS BID. KEUANGAN : Denny Arif

PENGAWAS BID. USAHA : Rahmawati Fadlil

PENGAWAS BID. PSDA : Dewo Maulida

Page 148: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

130

PENGURUS

KETUA UMUM : Adam Rizky

Wakil Ketua : Mohammad Irsyad

KA. BID. ADMUM : Lesnida Borotan

Divisi Administrasi : Helma Deliyanti

Divisi Humas : Nabila Nur Safitri

Divisi Inventaris : Ayu Fitriyani

KA. BID. KEUANGAN : Niken Pratiwi

Divisi Keuangan Organisasi : Amalina Zukhrufatul

Divisi Keuangan Simpanan : Syarifah Alwiyah Nun

Divisi Keuangan Usaha Kantin : Novi Amalia

Divisi Keuangan Usaha ATK dan PUP: Yuni Andani

KA. BID. USAHA : Abdatul Muhaemiyah

Divisi Kantin : Rizky Setiaji

Divisi Produksi : Ahmad Rizal Fauzi

Divisi ATK : Ikhsanul Hakim

Divisi Pengembangan Usaha : Gifari Albiyanto

KA. BID. PSDA : Prima Soheti

Divisi DIKLAT : M. Rian Ramadhan

Divisi Pengembangan Minat dan Bakat: Zahra Nur Afifah

Divisi Litbang : Suya Rohcahayana

Page 149: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

131

Lampiran 3

Surat Permohonan Izin Penelitian

Page 150: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

132

Lampiran 4

Surat Keterangan Penelitian

Page 151: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

133

Lampiran 5

ANGGARAN DASAR

KOPMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan:

a. KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah organisasi yang berbadan

hukum koperasi sekaligus merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)

dan bersifat otonom.

b. Rapat Anggota adalah rapat yang dihadiri oleh anggota KOPMA UIN

Syahid Jakarta dan merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi.

c. Kepengurusan meliputi pengurus dan pengawas, yang masing-masing

dipilih dan diangkat oleh dan dari anggota dalam Rapat Anggota.

d. Badan Hukum Koperasi adalah kedudukan hukum koperasi yang diberikan

oleh pihak berwenang berdasarkan ketentuan Undang-Undang yang

berlaku.

e. Angota adalah orang-orang yang telah memenuhi syarat sebagai anggota

dan dibuktikan dalam buku daftar anggota sebagai anggota Koperasi

Mahasiswa UIN Syahid Jakarta.

f. Pengurus adalah perangkat organisasi KOPMA UIN Syahid Jakarta yang

bertugas memimpin jalannya organisasi dan usaha KOPMA UIN Syahid

Jakarta.

g. Pengawas adalah perangkatan organisasi koperasi yang dipilih dan

diangkat dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota, yang bertugas

melakukan pengawasan terhadap kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi.

h. Penasehat adalah suatu badan yang beranggotakan para ahli yang

diperlukan demi kepentingan pengembangan koperasi dan bukan

perangkat organisasi KOPMA UIN Syahid Jakarta.

i. Sisa Hasil Usaha (SHU) adalah pendapatan koperasi yang diperoleh selam

asatu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban

lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

j. Pejabat adalah mereka yang diangkat oleh dan mendapat mandat dari

pemerintah untuk membina koperasi.

k. Kebijakan umum pengurus adalah pokok-pokok dasar operasional

pengelola/rencana kerja tahunan.

l. Kebijakan pengelola usaha adalah rencana operasional usaha yang disusun

oleh pengelola/karyawan.

m. Pengelola/karyawan adalah perangkat operasional KOPMA UIN Syahid

Jakarta yang dijabat oleh tenaga-tenaga ahli, diangkat dan diberhentikan

serta bertanggung jawab kepada pengurus.

Page 152: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

134

BAB II

NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN DAN JANGKA WAKTU

Pasal 2

1. Badan Usaha Koperasi ini bernama Koperasi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini disebut

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

2. KOPMA UIN Syahid Jakarta berkedudukan di: Kampus UIN Syahid

Jakarta Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412.

3. KOPMA UIN Syahid Jakarta didirikan dalam jangka waktu tidak terbatas

sesuai dengan tujuannya.

BAB III

LANDASAN, ASAS, DAN PRINSIP

Pasal 3

1. KOPMA UIN Syahid Jakarta berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

2. KOPMA UIN Syahid Jakarta berdasarkan azas kekeluargaan.

3. KOPMA UIN Syahid Jakarta melaksanakan prinsip sebagai berikut :

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

f. Pendidikan perkoperasian.

g. Kerjasama antar koperasi.

BAB IV

FUNGSI, PERAN DAN TUJUAN

Pasal 4

1. KOPMA UIN Syahid Jakarta berfungsi sebagai wadah pengembangan

potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat

pada umumnya untuk meningkatkan keejahteraan sosial dan ekonomi.

2. KOPMA UIN Syahid Jakarta berperan membina kader koperasi yang

bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, professional, berwawasan luas

dan tangguh sebagai modal dasar pembangunan perekonomian

masyarakat.

3. KOPMA UIN Syahid Jakarta bertujuan untuk memajukan anggota pada

khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut serta dalam membina

dan mengembangkan Gerakan Koperasi di kalangan mahasiswa dan

pemuda dalam rangka membangun Perekonomian Nasional dan

mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan

UUD 1945.

Page 153: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

135

BAB V

USAHA KOPMA UIN SYAHID JAKARTA

Pasal 5

Untuk mencapai tujuannya KOPMA UIN Syahid Jakarta menyelenggarakan

usaha-usaha sebagai berikut:

a. Usaha-usaha di bidang bisnis, meliputi kegiatan-kegiatan produksi,

perdagangan, dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

b. Usaha-usaha di bidang pembinaan dan pengembangan sumber daya

manusia, baik itu untuk anggota, kepengurusan, karyawan maupun

masyarakat umum.

BAB VI

KEANGGOTAAN

Pasal 6

Keanggotaan Koperasi Mahasiswa UIN Syahid Jakarta bersifat sukarela dan

terbuka.

Pasal 7

Anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta terdiri dari:

a. Anggota biasa.

b. Anggota luar biasa.

BAB VII

SYARAT KEANGGOTAAN

Pasal 8

Yang dapat diterima menjadi anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta ialah

orang-orang yang memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:

a. Mempunyai kemampuan penuh untuk melakukan perbuatan-perbuatan

hukum.

b. Telah menyatakan kesanggupan tertulis untuk melunasi simpanan pokok

dan simpanan wajib.

c. Telah menyetujui isi Anggaran Dasar dan ketentuan-ketentuan KOPMA

UIN Syahid Jakarta lainnya yang berlaku.

Pasal 9

1. Keanggotaan KOPMA UIN Syahid Jakarta mulai berlaku sejak tercatat

dan hanya dapat dibuktikan dalam buku daftar anggota.

2. Seseorang yang akan masuk menjadi anggota KKOPMA UIN Syahid

Jakarta harus mengikuti prosedur pendaftaran dan seleksi yang ditetapkan

dalam pola kaderisasi, setelah itu diadakan seleksi dan dalam jangka waktu

Page 154: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

136

yang ditentukan pengurus harus memberi jawaban apakah permintaan itu

diterima atau ditolak.

3. Bilamana pengurus menolak permintaan untuk menjadi anggota maka

calon anggota yang berkepentingan dapat minta pertimbangan Rapat

Anggota berikutnya.

4. Keanggotaan KOPMA UIN Syahid Jakarta melekat pada diri sendiri dan

tidak dapat dipindahkan kepada orang lain dengan cara apapun.

Pasal 10

Keanggotaan berakhir, apabila anggota:

a. Meninggal dunia.

b. Selesai masa studi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bagi anggota biasa.

c. Berhenti atas kehendak sendiri.

d. Dipecat oleh Rapat Anggota.

BAB VIII

KEWAJIBAN DAN HAK ANGGOTA

Pasal 11

1. Setiap anggota mempunyai kewajiban:

a. Mematuhi dan melaksanakan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan Keputusan Rapat

Anggota.

b. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

c. Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas azas

kekeluargaan.

d. Membayar simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan lain

yang diputuskan dalam Rapat Anggota.

e. Menaggung kewajiban sesuai dengan pasal 43 ayat (1).

2. Setiap anggota mempunyai hak:

a. Menghadiri, menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam

Rapat Anggota.

b. Memilih dan atau dipilih menjadi pengurus dan pengawas.

c. Memberikan saran-saran guna perbaikan KOPMA di luar Rapat

Anggota, diminta maupun tidak diminta.

d. Meminta diadakan Rapat Anggota menurut ketentuan dalam Anggaran

Dasar.

e. Mendapat pelayanan yang sama antar sesama anggota.

f. Mendapat bagian dari Sisa Hasil Usaha.

g. Mendapat keterangan mengenai perkembangan KOPMA UIN Syahid

Jakarta.

h. Menerima kembali uang simpanan yang telah dibayarkan ketika

anggota keluar.

Page 155: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

137

BAB IX

PERANGKAT ORGANISASI

Pasal 12

Perangkat organisasi KOPMA UIN Syahid Jakarta terdiri dari:

a. Rapat Anggota.

b. Pengurus.

c. Pengawas.

BAB X

RAPAT ANGGOTA

Pasal 13

1. Rapat Anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta merupakan pemegang

kekuasaan tertinggi.

2. Rapat Anggota paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun yang disebut

sebagai Rapat Anggota Tahunan (RAT).

3. Rapat Anggota diselenggarakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup

tahun buku.

4. Rapat Anggota dapat diselenggarakan atas:

a. Kehendak tertulis dari 1/10 dari jumlah anggota.

b. Kehendak dari pengurus.

c. Kehendak dari pengawas.

Pasal 14

1. Keputusan Rapat Anggota didasarkan pada prinsip musyawarah untuk

mufakat.

2. Apabila tidak tercapai mufakat, maka keputusan diambil berdasarkan suara

terbanyak.

3. Dalam hal pemungutan suara, setiap anggota mempunyai satu suara.

4. Keputusan Rapat Anggota dinyatakan sah apabila disetujui oleh separuh

lebih jumlah anggota yang hadir.

5. Semua keputusan Rapat Anggota ditandatangani oleh pimpinan rapat dan

dicatat dalam berita acara.

Pasal 15

Rapat Anggota berwenang menetapkan:

a. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

b. Kebijakan umum bidang organisasi, manajemen dan usaha KOPMA UIN

Syahid Jakarta.

c. Pemilihan, pengangkatan dan pemberhentian pengurus dan pengawas.

d. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja KOPMA UIN Syahid Jakarta.

e. Pengesahan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas.

Page 156: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

138

f. Pembagian Sisa Hasil Usaha.

g. Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran KOPMA UIN

Syahid Jakarta.

Pasal 16

1. Pada dasarnya Rapat Anggota sah apabila dihadiri oleh ½ lebih satu dari

jumlah anggota.

2. Jika ketentuan ayat (1) tidak tercapai maka Rapat Anggota dapat

dilaksanakn bila peserta Rapat Anggota lebih dari 20% jumlah anggota.

3. Jika ketentuan sebagaimana ayat (2) belum terpenuhi maka Rapat Anggota

dapat ditunda sampai ketentuan tersebut terpenuhi paling lama 7 (tujuh)

hari.

4. Jika ketentuan ayat (3) belum terpenuhi maka dengan kesepakatan anggota

yang hadir Rapat Anggota dapat diselenggarakan.keadaan mendesak dapat

diadakan Rapat Anggota

Pasal 17

1. Selain Rapat Anggota Tahunan, Pengurus berhak mengadakan Pra-RAT.

2. Adapun wewenang Pra-RAT adalah:

a. Membahas dan mengesahkan RAPBK tahun buku yang akan berjalan.

b. Membentuk panitia Rapat Anggota Tahunan yang independen.

Pasal 18

Dalam keadaan mendesak dapat diadakan Rapat Anggota Luar Biasa.

BAB XI

PENGURUS

Pasal 19

1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta

dalam Rapat Anggota.

2. Pengurus merupakan pemegang amanah Rapat Anggota.

3. Yang dapat dipilih menjadi pengurus ialah mereka yang memenuhi syarat-

syarat sebagai berikut:

a. Bertaqwa kepada Allah SWT dan mempunyai sifat jujur.

b. Memiliki pengetahuan tentang perkoperasian dan ekonomi pada

umumnya.

c. Tidak pernah meakukan tindakan dan kegiatan yang merugikan baik

almamater maupun negara dan atau tindakan yang merugikan Gerakan

Koperasi Indonesia, serta tidak pernah melakukan tindakan yang tercela

di bidang perkoperasian.

d. Pernah mengikuti pendidikan perkoperasian.

Page 157: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

139

e. Pengurus sebelum melakukan tugas dan kewajibannya, harus

mengucapkan sumpah atau janji dihadapan anggota dalam Rapat

Anggota.

f. Pengurus baik bersama-sama maupun sendirii menanggung kerugian

yang diderita KOPMA UIN Syahid Jakarta karena tindakan yang

dilakukan dengan sengajaan atau kelalaian.

Pasal 20

1. Pengurus KOPMA UIN Syahid Jakarta sekurang-kurangnya terdiri dari 3

(tiga) orang, yaitu:

a. Ketua Umum

b. Sekretaris

c. Bendahara

2. Pengurus KOPMA UIN Syahid Jakarta dipilih untuk masa jabatan 1 (satu)

tahun dalam 1 (satu) periode dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali

masa jabatan berikutnya.

3. Pengurus KOPMA UIN Syahid Jakarta setiap saat dapat diberhentikan

oleh Rapat Anggota Luar Biasa KOPMA UIN Syahid Jakarta apabila:

a. Melakukan kecurangan dan merugikan KOPMA UIN Syahid Jakarta

dan atau Gerakan Koperasi.

b. Tidak mentaati Undang-Undang perkoperasian dan petunjuk

pelaksanaannya serta AD/ART KOPMA UIN Syahid Jakarta.

c. Tidak dapat menjalankan/melaksanakan kewajiban selama 2 (dua)

bulan berturut-turut.

4. Apabila pengurus berhenti atau diberhentikan sebelum masa jabatannya

berakhir, maka rapat pengurus dapat mengangkat dan menetapkan

penggantinya.

BAB XII

TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN HAK PENGURUS

Pasal 21

Pengurus bertugas:

a. Memimpin organisasi dan usaha KOPMA UIN Syahid Jakarta.

b. Memimpin dan melakukan perbuatan hukum untuk dan atas nama

KOPMA UIN Syahid Jakarta serta mewakilinya di hadapan dan di luar

pengadilan.

Pasal 22

1. Pengurus mempunyai kewajiban:

a. Melaksanakan seluruh keputusan Rapat Anggota dan selalu

berpedoman pada perundang-undangan yang berlaku dalam setiap

pengambilan kebijasanaan umum KOPMA UIN Syahid Jakarta.

Page 158: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

140

b. Menyusun kebijaksanaan umum pengurus untuk setiap tahun buku

sebagai dasar pelaksanaan pengelolaan KOPMA UIN Syahid Jakarta

yang kemudian disahkan oleh Rapat Anggota.

c. Membuat, meneliti, dan memperbaiki rancangan kerja serta perkiraan

pendapatan dan belanja KOPMA UIN Syahid Jakarta yang kemudian

disahkan oleh Rapat Anggota.

d. Mengawasi kebijakan pengurus, rencana kerja dan Anggaran

Pendapatan dan Belanja yang dilaksanakan oleh pengelola/karyawan.

e. Mengadakan pencatatan dalam Buku Daftar Anggota tentang masuk

dan berhentinya anggota dan berusaha agar anggota mengetahui akibat

pencatatan.

f. Mengadakan pencatatan dalam Buku Daftar Pengurus tentang mulai

dan berakhirnya masa jabatan pengurus.

g. Mempertanggungjawabkan atas pelaksanaan kebijakan umum

pengurus dari tahun buku yang bersangkutan kepada Rapat Anggota.

2. Tugas dan kewajiban setiap pengurus ditetapkan dalam peraturan khusus.

Pasal 23

Pengurus mempunyai wewenang:

a. Mengangkat, memberhentikan dan memutasikan karyawan/pengelola

koperasi.

b. Meminta penjelasan dan pertanggungjawaban pada karyawan/pengelola

atas tugas-tugasnya.

c. Meminta tenaga ahli untuk melakukan pemeriksaan atas masalah yang

berkaitan dengan bidang tugasnya.

Pasal 24

1. Pengurus tidak menerima gaji, akan tetapi berhak menerima uang jasa

sesuai dengan Keputusan Rapat Anggota yang akan dijelaskan terperinci

dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi Mahasiswa UIN Syahid Jakarta.

2. Pengurus berhak memperoleh biaya-biaya sehubungan dengan

pelaksanaan tugas kewajibannya, yang besarnya ditetapkan dalam

peraturan khusus.

3. Pengurus berhak menggunakan fasilitas dan sarana yang tersedia untuk

pengembangan organisasi dan usaha KOPMA UIN Syahid Jakarta.

Pasal 25

1. Pengurus, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri menanggung

kerugian yang diderita KOPMA UIN Syahid Jakarta, karena tindakan yang

dilakukan dengan sengaja atau kelalaian.

2. Bila terbukti pengurus melakukan tindakan, baik sengaja maupun lalai

yang mengakibatkan kerugian, maka pengurus dapat diajukan ke

pengadilan.

Page 159: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

141

3. Keputusan tentang terbukti atau tidaknya kesengajaan atau kelalaian

ditentukan oleh tim verifikasi yang dibentuk oleh pengurus atau Rapat

Anggota.

BAB XIII

PENGAWAS

Pasal 26

1. Pengawas dipilh dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota.

2. Yang dapat dipilih menjadi pengawas ialah mereka yang mempunyai

syarat-syarat sebagai berikut:

a. Bertaqwa kepada Allah SWT, mempunyai akhlak dan moral yang baik.

b. Mempunyai pengetahuan yang luas tentang perkoperasian.

c. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan yang luas di bidang

pengawasan.

d. Tidak pernah melakukan tndakan dan kegiatan yang merugikan

almamater, negara dan atau tindakan yang merugikan Gerakan

Koperasi Indonesia.

3. Pengawas sebelum melakukan tugas dan kewajibannya harus

mengucapkan sumpah atau janji dihadapan anggota dalam Rapat Anggota.

Pasal 27

1. Pengawas sekurang-kurangnya terdiri dari 1 (satu) orang ketua dan 2 (dua)

orang anggota.

2. Pengawas dipilih untuk masa jabatan 1 (satu) tahun dan dapat dipilih

kembali untuk masa jabatan berikutnya.

3. Sebelum masa jabatannya berakhir, Rapat Anggota Luar Biasa dapat

memberhentikan Pengawas KOPMA UIN Syahid Jakarta, apabila:

a. Terbukti melakukan tindakan yang merugikan KOPMA UIN Syahid

Jakarta dan atau Gerakan Koperasi Indonesia.

b. Tidak mentaati peraturan perundang-undangan tentang perkoperasian

dan atau peraturan pelaksanaannya serta AD/ART KOPMA UIN

Syahid Jakarta.

c. Tidak dapat aktif melaksanakan tugasnya selama 6 (enam) bulan

berturut-turut.

4. Apabila pengawas berhenti sebelum masa jabatannya berakhir, maka perlu

sesegera mungkin mengadakan Rapat Anggota untuk memilih anggota

pengawas penggantinya.

5. Apabila ada salah satu pengawas saja yang berganti sebelum masa

jabatannya berakhir, maka rapat pengawas dapat mengangkat pengganti

sementara.

Page 160: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

142

BAB XIV

TUGAS, KEWAJIBAN, WEWENANG DAN HAK

Pasal 28

Pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan tugas pengurus dan pengelolaan

KOPMA UIN Syahid Jakarta agar sesuai dengan AD/ART dan keputusan-

keputusan Rapat Anggota Tahunan.

Pasal 29

1. Untuk melaksanakan tugasnya, Pengawas mempunyai kewajiban:

a. Melakukan pemeriksaan sekurang-kurangnya sekali dalam satu bulan.

b. Mengadakan pencatatan tentang dimulai dan berakhirnya masa jabatan

Pengurus.

c. Mengadakan pertemuan berkala dengan pengurus dan bila perlu

dengan pengelola/karyawan sekaligus memberikan saran dalam rangka

membina dan mengembangkan usaha KOPMA UIN Syahid Jakarta.

d. Membuat laporan tertulis tentang hasil pemeriksaan untuk selanjutnya

disampaikan dalam Rapat Anggota dan pejabat melalui pengurus.

2. Pengawas harus merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak luar.

Pasal 30

Pengawas berwenang meneliti catatan yang ada pada KOPMA UIN Syahid

Jakarta dan mendapatkan keterangan atau penjelasan yang diperlukan dari

pengurus atau pengelola/karyawan sehubungan dengan pelaksanaan hasil

keputusan Rapat Anggota, kebijaksanaan umum pengurus dan kebijakan

operasional KOPMA UIN Syahid Jakarta.

Pasal 31

1. Pengawas tidak menerima gaji, akan tetapi berhak menerima uang jasa

sesuai dengan keputusan Rapat Anggota yang akan dijelaskan terperinci

dalam Anggaran Rumah Tangga Koperasi Mahasiswa UIN Syahid Jakarta.

2. Besarnya uang jasa bagi pengawas ditetapkan dalam peraturan khusus.

3. Pengawas memperoleh biaya-biaya sehubungan dengan pelaksanaan tugas

dan kewajiban, yang besarnya ditetapkan dalam peraturan khusus.

Pasal 32

1. Pengawas dapat meminta jasa audit kepada akuntan publik untuk

pemeriksaan akhir tahun dengan persetujuan Rapat Anggota.

2. Bila pengelolaan KOPMA Syahid Jakarta dilakukan dengan cara

profesional dengan mengangkat direksi/manajer, maka unsur pengawas

dapat ditiadakan atau diangkat sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan

Page 161: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

143

melalui Rapat Anggota. Dengan demikian fungsi pengawas menjadi tugas

dan tanggung jawab pengurus.

BAB XV

DEWAN PENASEHAT

Pasal 33

1. Untuk kepentingan KOPMA UIN Syahid Jakarta, Rapat Anggota dapat

mengangkat Dewan Penasihat.

2. Rapat anggota dapat mengangkat orang yang bukan anggota yang

mempunyai keahlian sesuai dengan kepentingan koperasi untuk menjadi

Dewan Penasihat.

3. Dewan Penasehat tidak menerima gaji, akan tetapi dapat menerima uang

jasa dengan keputusan Rapat Anggota.

4. Dewan Penasehat tidak mempunyai hak suara dalam Rapat Anggota

maupun Rapat Pengurus.

5. Dewan penasehat dapat memberi saran atau pendapat kepada pengurus

untuk kemajuan KOPMA UIN Syahid Jakarta baik diminta maupun tidak

diminta.

BAB XVI

PENGELOLA/KARYAWAN

Pasal 34

1. Pengelola/karyawan diangkat dan diberhantikan oleh sertabertanggung

jawab kepada pengurus berdasarkan keputusan Rapat Pleno Pengurus.

2. Tugas, wewenang, tanggung jawab, hak serta syarat-syarat untuk

menjadipengelola/karyawan diatur dalam peraturan khusus.

BAB XVII

PEMBINAAN

Pasal 35

Apabila diperlukan dapat memberikan bantuan untuk memberikan

bimbingan kemudahan dan perlindungan kepada KOPMA UIN Syahid

Jakarta

BAB XVIII

MODAL KOPMA

Pasal 36

1. Modal KOPMA UIN Syahid Jakarta terdiri dari modal sendiri dan modal

pinjaman.

2. Modal sendiri dapat berasal dari:

a. Simpanan Pokok

b. Simpanan Wajib.

Page 162: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

144

c. Cadangan.

d. Hibah dan Donasi.

3. Modal pinjaman dapat berasal dari:

a. Anggota.

b. Koperasi Lainnya.

c. Bank dan lembaga keuangan lainnya.

d. Penerbitan obligasi dan surat-surat hutang lainnya.

e. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB XIX

SIMPANAN-SIMPANAN ANGGOTA

PASAL 37

1. Simpanan anggota terdiri dari:

a. Simpanan Pokok.

b. Simpanan Wajib.

c. Simpanan Sukarela.

2. Simpanan anggota menjadi elemen dalam perhitungan SHU.

Pasal 38

1. Setiap anggota harus menyimpan simpanan pokok atas namanya ketika

mendaftar sebagai anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta.

2. Setiap anggota diwajibkan membayar simpanan wajib atas namanya

kepada KOPMA UIN Syahid Jakarta.

3. Simpanan sukarela adalah simpanan anggota yang tidak mengikat, dapat

dibayar dan diambil sewaktu-waktu.

BAB XX

SISA HASIL USAHA

Pasal 39

1. Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan KOPMA UIN Syahid Jakarta

yang diperoleh dalam satu tahun buku setelah dikurangi biaya, penyusutan

dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang

bersangkutan.

2. Sisa Hasil Usaha yang berasal dari usaha yang diselenggarakan oleh

KOPMA UIN Syahid Jakarta berdasarkan keputusan Rapat Anggota

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. 40% untuk cadangan.

b. 25% untuk anggota sesuai dengan jasanya.

c. 20% untuk dana pendidikan.

d. 5% untuk dana Pemabangunan Daerah Kerja.

e. 10% untuk dana sosial.

Page 163: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

145

BAB XXI

TAHUN BUKU DAN PEMBUKUAN

Pasal 40

1. Tahun buku berjalan dari tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31

Desember.

2. Pembukuan dilakukan sesuai dengan sistem akuntansi yang baku atau

dengan modifikasi tertentu sesuai dengan kebutuhan KOPMA UIN Syahid

Jakarta.

BAB XXII

KEADAAN KOPERASI TIDAK DIRAHASIAKAN DAN YANG

DIRAHASIAKAN

Pasal 41

1. Setiap orang dapat mengetahui akta pendirian dan akta perubahan

AD/ART dengan mekanisme yang ditentukan oleh pengurus.

2. Setiap anggota dapat mengetahui daftar anggota, pengurus, pengawas,

laporan pertanggungjawaban pengurus pengawas serta informasi-informasi

lainnya yang tidak merupakan rahasia KOPMA UIN Syahid Jakarta.

3. Pihak luar yang memerlukan informasi seperti tersebutpada ayat 2 (dua)

pasal ni dapat memperolehnya melalui persetujuan pengurus.

Pasal 42

KOPMA UIN Syahid Jakarta wajib memegang teguh rahasia demi keamanan

organisasi.

BAB XXIII

KEWAJIBAN MENANGGUNG

Pasal 43

1. Bilamana KOPMA UIN Syahid Jakarta dibubarkan, ternyata kekayaannya

tidak mencukupi untuk melunasi hutang-hutangnya dan memenuhi

kewajiban lainnya maka semua anggota yang ada pada waktu pembubaran

masih menjadi anggota diwajibkan turut menanggung dengan membayar

sebesar jumlah simpanannya.

2. Pengurus dan karyawan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama

menanggung segala kerugian yang terjadi karena kelalaian dan pihak

pengurus dan atau karyawan.

3. Pengurus dan karyawan dapat dibebaskan dalam ketentuan tersebut dalam

ayat 2 (dua) jika mereka dapat membuktikan bahwa segala ikhtiar dan

upaya telah dijadikan untuk mencegah kerugian itu.

4. Kerugian yang diderita oleh KOPMA UIN Syahid Jakarta pada akhir suatu

tahun buku, ditutup dengan uang cadangan.

Page 164: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

146

5. Bilamana kerugian tersebut dalam ayat di atas tidak dapat dipenuhi, maka

Rapat Anggota dapat memutuskan untuk membebankan bagian kerugian

yang belum terpenuhi ditutupi/atau diperhitungkan dengan SHU tahun-

tahun yang akan datang.

BAB XXIV

PEMBUBARAN DAN PENYELESAIAN

Pasal 44

Pembubaran KOPMA UIN Syahid Jakarta dapat dilakukan berdasarkan:

a. Keputusan Rapat Anggota.

b. Keputusan Pemerintah.

Pasal 45

1. Dengan memperhatikan Pasal 17 dan Pasal 18 Anggaran Dasar ini, maka

Rapat Anggota Luar Biasa dapat mengambil keputusan untuk

membubarkan KOPMA UIN Syahid Jakarta.

2. Keputusan pembubaran KOPMA UIN Syahid Jakarta dimaksud

diberitahukan kepada kreditor.

3. Selama pemberitahuan Keputusan Pembubaran KOPMA UIN Syahid

Jakarta belum diterima oleh kreditor, maka pembubaran KOPMA UIN

Syahid Jakarta belum berlaku baginya.

Pasal 46

Keputusan pembubaran KOPMA UIN Syahid Jakarta oleh pemerintah

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 huruf b dilakukan apabila:

a. Terdapat bukti-bukti bahwa KOPMA UIN Syahid Jakarta tidak memenuhi

ketentuan Undang-undang Perkoperasian.

b. Kegiatan KOPMA UIN Syahid Jakarta bertentangan dengan ketertiban

atau kesusilaan.

c. Kelangsungan hidup KOPMA UIN Syahid Jakarta tidak dapat lagi

dipertahankan.

Pasal 47

Untuk kepentingan kreditor dan para anggota KOPMA IAIN Jakarta, terhadap

pembubaran KOPMA UIN Syahid Jakarta dilakukan penyelesaian/pembubaran

yang selanjutnya disebut “PENYELESAIAN”.

Pasal 48

1. Penyelesaian dilakukan oleh Penyelesai Pembubaran yang selanjutnya

disebut “PENYELESAI”.

Page 165: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

147

2. Untuk penyelasian berdasarkan Keputusan Rapat Anggota Penyelesai

ditunjuk oleh Rapat Anggota, dan bertanggung jawab kepada Rapat

Anggota.

3. Untuk penyelesaian berdasarkan Keputusan Pemerintah, penyelesaian

ditunjuk oleh Pemerintah dan bertanggung jawab kepada Pemerintah.

4. Selama dalam penyelesaian, KOPMA UIN Syahid Jakarta tetap ada

dengan sebutan “KOPMA UIN SYAHID JAKARTA DALAM

PENYELESAIAN”.

Pasal 49

Penyelesai mempunyai hak, wewenang dan kewajiban sebagai berikut:

a. Melakukan segala perbuatan hukum untuk dan atas nama Koperasi dalam

penelesaian.

b. Mengumpulkan segala keterangan yang diperlukan.

c. Memanggil Anggota dan bekas anggota tertentu, pengurus serta pengawas

baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama.

d. Memperoleh, memeriksa dan menggunakan catatan-catatan serta arsip

Koperasi.

e. Menetapkan dan melaksanakan segala kewajiban pembayaran yang

didahulukan dari hutang lainnya.

f. Menggunakan sisa kekayaan KOPMA untuk menyelesaikan sisa

kewajiban KOPMA UIN Syahid Jakarta.

g. Membagikan sisa hasil penyelesaian kepada anggota.

h. Membuat berita acara penyelesaian.

BABA XXV

SANKSI-SANKSI

PASAL 50

1. Setiap anggota yang tidak membayar simpanan dan berpastisipasi dalam

kegiatan yang diselenggarakan oleh KOPMA UIN Syahid Jakarta dikenai

sanksi secara bertahap oleh pengurus sampai dengan pemberhentian

dengan hormat oleh Rapat Anggota.

2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk memberhentikan pengurus

apabila pengurus tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya.

3. Rapat Anggota dapat memberhentikan pengawas dalam hal pengawas

tidak melaksanakan tugas dan kewajibannya.

4. Sanksi-sanksi tersebut dalam ayat 1, 2, dan 3 tidak menutup kemungkinan

adanya penuntutan oleh KOPMA UIN Syahid Jakarta sesuai dengan

ketentuan hukum yang berlaku.

Page 166: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

148

BAB XXVI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 51

Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan-peraturan khusus yang tidak

bertentangan dengan Anggaran Dasar ini.

ANGGARAN RUMAH TANGGA

KOPMA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

BAB I

NAMA, WAKTU, TEMPAT KEDUDUKAN LAPANGAN USAHA

Pasal 1

1. Badan usaha koperasi ini bernama Koperasi Mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, selanjutnya dalam Anggaran Rumah Tangga ini

disebut KOPMA UIN SYAHID Jakarta.

2. KOPMA UIN Syahid Jakarta didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Oktober

1990 dan berkedudukan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk waktu

yang tidak terbatas.

3. Lapangan usaha KOPMA UIN Syahid Jakarta dapat dilakukan di segala

bidang meliputi wilayah geografis yang tidak terbatas dengan tidak

mempertimbangkan kelayakannya.

BAB II

ASAS, PRINSIP DAN TUJUAN

Pasal 2

KOPMA UIN Syahid Jakarta berasaskan berdasarkan kekeluargaan sesuai

dengan UUD 1945.

Pasal 3

KOPMA UIN Syahid Jakarta melaksanakan prinsip sebagai berikut:

a. Keanggotaan bersikap sukarela dan terbuka.

b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sebanding dengan

besarnya jasa usaha masing-masing anggota.

d. Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal.

e. Kemandirian.

f. Pendidikan perkoperasian.

g. Kerja sama antar anggota.

Page 167: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

149

Pasal 4

1. KOPMA UIN Syahid Jakarta bertujuan meningkatkan kesejahteraan

anggota agar menjadi kader koperasi yang profesional, tangguh,

berwawasan luas serta ikut membina dan mengembangkan tatanan

perekonomian nasional untuk mewujudkan demokrasi ekonomi.

2. KOPMA UIN Syahid Jakarta merupakan koperasi kader tempat membina

anggotanya menjadi kader koperasi yang mempunyai komitmen tinggi

terhadap gerakan koperasi.

3. KOPMA UIN Syahid Jakarta turut membina mahasiswa UIN Syahid

Jakarta cinta almamater dan tanggap terhadap lingkungan sekitar sesuai

dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

BAB III

USAHA

Pasal 5

1. Dalam menjalankan usahanya pengurus KOPMA UIN Syahid Jakarta

harus berpedoman pada Anggaran Rumah Tangga.

2. Untuk merealisasikan usaha-usaha KOPMA UIN Syahid Jakarta, dibentuk

unit usaha atau unit perlengkapan organisasi yang dibutuhkan berdasarkan

SK Pengurus.

3. Dalam usaha untuk mencapai tujuannya, KOPMA UIN Syahid Jakarta

membentuk unit-unit usaha dan unit-unit perlengkapan organisasi sesuai

dengan kebutuhan anggota dan diselaraskan dengan potensi yang dimiliki

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

BAB IV

KEANGGOTAAN

Pasal 6

1. Anggota biasa adalah Mahasiswa UIN Syahid Jakarta yang telah terdaftar

sebagai anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta.

2. Anggota luar biasa adalah orang-orang yang bukan mahasiswa UIN Syahid

Jakarta yang ingin berpartisipasi menjadi anggota KOPMA UIN Syahid

Jakarta, dengan persetujuan Pengurus.

Pasal 7

1. Anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta dianggap sah apabila telah memiliki

kartu anggota yang masih berlaku dan dikeluarkan oleh pengurus dan atau

hanya dapat dibuktikan dengan catatan dalam buku daftar anggota.

2. Anggota KOPMA UIN Syahid Jakarta adalah pemilik dan sekaligus

pengguna jasa KOPMA UIN Syahid Jakarta.

Page 168: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

150

Pasal 8

1. Keanggotaan berakhir bilamana anggota:

a. Meninggal Dunia.

b. Minta berhenti atas kehendak sendiri.

c. Diberhentikan oleh pengurus karena tidak memenuhi syarat

keanggotaan.

d. Dipecat oleh pengurus karena tidak mengindahkan kewajiban sebagai

anggota dan atau berbuat sesuatu yang merugikan KOPMA UIN

Syahid Jakarta.

e. Selain yang tersebut dalam ayat 1 di atas, status keanggotaan sebagai

anggota biasa berakhir bila yang bersangkutan tidak lagi berstatus

sebagai mahasiswa UIN Syahid Jakarta.

Pasal 9

1. Berakhirnya keanggotaan mulai berlaku dan hanya dapat dibuktikan

dengan catatan dalam Buku Daftar Anggota.

2. Permintaan berhenti diajukan tertulis kepada pengurus.

3. Seseorang yang diberhentikan atau dipecat pengurus dapat meminta

pertimbangan dalam Rapat Anggota berikutnya.

BAB V

HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal 10

1. Anggota biasa:

a. Berhak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

b. Berhak memilih dan dipilih dalam Rapat Anggota sebagai pengurus

dan atau pengawas.

c. Berhak menyatakan pendapat dalam bentuk kritik, usul dan saran baik

secara lisan maupun tulisan kepada KOPMA UIN Syahid Jakarta.

d. Dalam melaksanakan kegiatan KOPMA UIN Syahid Jakarta, anggota

berhak mendapatkan perlindungan hukum dan fasilitas sesuai dengan

Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga dan peraturan yang

berlaku.

e. Mempunyai satu hak suara dalam pengambilan keputusan pada setiap

Rapat Anggota.

f. Menerima kembali uang simpanan yang telah dibayarkan ketika

anggota keluar.

g. Wajib mentaati peraturan-peraturan KOPMA UIN Syahid Jakarta

yang berlaku.

h. Wajib menjaga nama baik KOPMA UIN Syahid Jakarta.

2. Anggota Luar Biasa:

Page 169: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

151

a. Berhak mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

b. Berhak memilih dalam Rapat Anggota.

c. Berhak dipilih sebagai anggota pengawas.

d. Berhak menyatakan dalam bentuk kritik, usul, saran secara lisan

maupun tulisan kepada KOPMA UIN Syahid Jakarta.

e. Dalam melaksanakan kegiatan KOPMA UIN Syahid Jakarta, anggota

berhak mendapat perlindungan hukum dan fasilitas sesuai dengan

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan peraturan yang berlaku.

f. Mempunyai satu hak suara dalam pengambilan keputusan pada setiap

Rapat Anggota.

g. Wajib mentaati peraturan-peraturan KOPMA UIN Syahid Jakarta yang

berlaku.

h. Wajib menjaga nama baik KOPMA UIN Syahid Jakarta.

BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 11

Elemen struktur organisasi KOPMA UIN Syahid Jakarta:

a. Rapat Anggota.

b. Pengurus.

c. Pengawas.

d. Penasehat.

e. Karyawan.

BAB VII

RAPAT ANGGOTA

Pasal 12

Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan

setelah tutup buku.

Pasal 13

1. Tanggal dan tempat serta Rapat Anggota harus diberitahukan dan

dipublikasikan sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum

pelaksanaannya.

2. Berita Tahunan KOPMA UIN Syahid Jakarta disertai laporan keuangan

tahunan harus diberikan kepada anggota dalam waktu sekurang-kurangnya

3 (tiga) hari sebelum Rapat Anggota.

Pasal 14

1. Pra RAT diadakan selambat-lambatnya 2 minggu sebelum berakhir tahun

buku berjalan.

Page 170: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

152

2. Peserta Pra RAT terdiri dari komponen peserta RAT yang mempunyai hak

dan kewajiban yang sama.

Pasal 15

1. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan dalam keadaan membahayakan:

a. Kepengurusan tidak berjalan.

b. Pengurus terbukti melakukan penyelewengan jabatan.

2. Dalam keadaan mendesak, dapat diadakan Rapat Anggota Luar Biasa.

3. Apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang

wewenangnya ada pada Rapat Anggota maka ayat 1 di atas dapat

diberlakukan.

Pasal 16

1. Segala keputusan Rapat Anggota dicatat dalam buku Daftar Berita Acara

dan ditandatangani oleh pimpinan sidang.

2. Untuk kesinambungan, sebelum dibacakan laporan pertanggungjawaban

oleh pengurus, dilakukan pembacaan ketetapan-ketetapan Rapat Anggota

dalam tahun terakhir.

BAB VIII

PENGURUS

Pasal 17

1. Pengurus KOPMA UIN Syahid Jakarta dipilih dari anggota biasa dan oleh

anggota biasa dan anggota luar biasa dalam Rapat Anggota.

2. Yang dapat dipilih menjadi pengurus adalah Anggota Biasa KOPMA UIN

Syahid Jakarta yang memenuhi syarat-syarat:

a. Bertaqwa kepada Allah SWT.

b. Memiliki kepribadian yang baik.

c. Memiliki kemampuan dalam mengelola koperasi.

d. Berwawasan luas.

e. Mempunyai pengertian dan pemahaman tentang koperasi.

f. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan koperasi.

g. Telah mengikuti jenjang pengkaderan yang diatur pada pola kaderisasi

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

h. Aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh KOPMA UIN

Syahid Jakarta sekurang-kurangnya satu tahun terakhir.

i. Telah lulus pada uji kepantasan dan kelayakan yang telah diadakan

oleh tim independen.

Page 171: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

153

j. Dengan alasan tertentu Rapat Pengurus dapat mengangkat dan

memberhentikan staff pengurus dengan persetujuan 2/3 dari jumlah

pengurus.

BAB IX

HAK DAN KEWAJIBAN PENGURUS

Pasal 18

1. Di dalam menjalankan tugas dan kewajiban setiap pengurus mempunyai

tanggung jawab masin-masing yang diatur dalam uraian tugas. Uraian

tugas dapat ditetapkan dalam rapat kepengurusan.

2. Dalam menghadapi pihak luar dari Rapat Anggota, pengurus bertanggung

jawab bersama-sama.

Pasal 19

1. Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam Buku

Daftar Anggota tentang masukan dan berhentinya anggota.

2. Pengurus harus segera mengadakan catatan pada waktunya dalam daftar

pengurus tentang dimulai dan berhentinya jabatan pengurus.

3. Pengurus harus berusaha agar anggota mengetahui akibat pencatatan dalam

buku Daftar Anggota.

Pasal 20

1. Pengurus diwajibkan untuk mencatat setiap kejadian sebagaimana

mestinya di dalam bukunya yang telah ditentukan.

2. Pengurus wajib memberitahukan kepada anggota tiap kejadian yang

mempengaruhi berjalannya organisasi KOPMA UIN Syahid Jakarta.

Pasal 21

1. Pengurus wajib memberikan laporan tertulis dalam rapat penggurus dan

pengawas tentang perkembangan KOPMA UIN Syahid Jakarta sekurang-

kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun serta dipublikasikan kepada

anggota.

2. Pengurus diwajibkan menyusun Anggara Pendapatan dan Belanja

KOPMA UIN Syahid Jakarta dengan memperhatikan usul-usul dari

manajer dan pengawas.

3. Pengurus diwajibkan berusaha agar segala laporan pengelolaan KOPMA

UIN Syahid Jakarta dapat diketahui oleh setiap anggota.

4. Pengurus diwajibkan supaya ketentuan dalam Anggaran Dasar, Anggaran

Rumah Tangga, Peraturan Khusus dan keputusan-keputusan Rapat

Anggota diketahui dan dimengerti oleh segenap anggota.

Page 172: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

154

5. Pengurus diwajibkan untuk memelihara kerukunan diantara anggota dan

mencegah segala hal yang menyebabkan timbulnya perselisihan paham.

6. Perselisihan yang timbul karena hanya kepentingan khusus KOPMA UIN

Syahid Jakarta atau dalam hubungan sebagai anggota harus diselesaikan

oleh pengurus dengan jalan damai tanpa memihak ke salah satu pihak.

7. Pengurus harus melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga KOPMA UIN Syahid Jakarta, peraturan-

peraturan khusus dan keputusan-keputusan Rapat Anggota.

Pasal 22

1. Segala biaya penyelenggaraan KOPMA UIN Syahid Jakarta ditanggung

oleh KOPMA UIN Syahid Jakarta.

2. Pengurus tidak menerima gaji akan tetapi diberikan uang jasa sebanyak

10% jika memenuhi target laba bersih minimal Rp. 7.500.000,00 dalam

tiga bulan. Apabila laba bersih mencapai Rp. 10.000.000,00 dalam tiga

bulan, maka pengurus berhak menerima uang jasa sebanyak 15% dari laba

bersih.

3. Setiap anggota pengurus menanggung terhadap kerugian yang diderita

KOPMA UIN Syahid Jakarta karena kelalaian dalam melaksanakan tugas

kewajiban masing-masing.

4. Jika kelalaian itu mengenai sesuatu yang termasuk hasil keputusan

kepengurusan maka anggota kepengurusan masing-masing menanggung

kerugian tadi secara proporsional.

BAB X

PENGAWAS

Pasal 23

1. Pengawas KOPMA UIN Syahid Jakarta dipilih dari dan oleh anggota

dalam Rapat Anggota.

2. Yang dapat dipilih menjadi anggota pengawas adalah Anggota KOPMA

UIN Syahid Jakarta.

3. Yang dapat dipilih sebagai ketua pengawas adalah anggota biasa KOPMA

UIN Syahid Jakarta.

4. Pengawas harus memenuhi syarat-syarat:

a. Bertaqwa kepada Allah SWT.

b. Memiliki kepribadian yang baik.

c. Memiliki ketrampilan kerja.

d. Berwawasan luas.

e. Mempunyai pengertian dan pemahaman tentang perkoperasian.

f. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap gerakan koperasi.

g. Telah mengikuti jenjang pengkaderan yang diatur pada pola kaderisasi

KOPMA UIN Syahid Jakarta.

h. Aktif dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh KOPMA UIN

Syahid Jakarta sekurang-kurangnya satu tahun terakhir.

Page 173: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

155

Pasal 24

Pengawas tidak menerima gaji akan tetapi diberikan uang jasa sebanyak 3%

jika memenuhi target laba bersih minimal Rp. 7.500.000,00 dalam tiga bulan.

Apabila laba bersih mencapai Rp. 10.000.000,00 dalam tiga bulan, maka

pengawas berhak menerima uang jasa sebanyak 5% dari laba bersih.

BAB XI

HAK DAN KEWAJIBAN PENGAWAS

Pasal 25

1. Pemeriksaan yang dilakukan pengawas sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan

sekali terhadap pengelolaan KOPMA UIN Syahid Jakarta oleh pengurus.

2. Pengawas dalam menjalankan tugasnya dapat meminta jasa konsultan.

3. Penunjukan konsultan dilakukan oleh pengawas dengan biaya ditanggung

oleh KOPMA UIN Syahid Jakarta dan disetujui oleh pengurus dengan

mekanisme tertentu.

Pasal 26

1. Di dalam menjalankan tugas dan kewajiban setiap anggota pengawas

mempunyai tanggung jawab masing-masing yang diatur dalam uraian

tugas. Uraian tugas ditetapkan oleh rapat kepengawasan.

2. Dalam menghadapi pihak luar dan Rapat Anggota, pengawas bertanggung

jawab bersama-sama.

Pasal 27

1. Pengawas wajib memberikan laporan hasil kepengawasannya sekurang-

kurangnya 4 (empat) kali dalam setahun.

2. Pengawas diwajibkan berusaha agar segala laporan kepengawasannya

dapat diketahui oleh setiap anggota.

3. Pengawas harus melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar,

Anggaran Rumah Tangga KOPMA UIN Syahid Jakarta, peraturan-

peraturan khusus dan keputusan-keputusan Rapat Anggota.

Pasal 28

Jika ada kelalaian mengenai hasil keputusan kepengurusan yang berkaitan

dengan mekanisme pengawasan maka anggota pengawas turut bertanggung

jawab terhadap kelalaian tadi secara proporsional.

Page 174: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

156

BAB XII

MANAJER

Pasal 29

1. Untuk membantu jalannya operasional usaha KOPMA UIN Syahid Jakarta

bila dipandang perlu pengurus dapat dibantu oleh manajer.

2. Manajer dipilih dari anggota berdasarkan Rapat Pengurus.

3. Jika ketentuan pada ayat (2) tidak memungkinkan, manajer dapat dipilih

dari luar anggota.

Pasal 30

1. Manajer diangkat dan diberhentikan oleh pengurus.

2. Pengurus mengatur lebih lanjut tentang persyaratan dan cara pengangkatan

manajer serta hak dan kewajiban maupun tugas dan tanggung jawabnya.

BAB XIII

KARYAWAN

Pasal 31

1. Karyawan diangkat dan diberhentikan oleh pengurus serta bertanggung

jawab kepada pengurus.

2. Syarat-syarat untuk menjadi karyawan dan hal-hal yang menyangkut

karyawan diatur dalam peraturan pokok personalia KOPMA UIN Syahid

Jakarta dan atau dalam peraturan khusus lainnya.

BAB XIV

SIMPANAN ANGGOTA

Pasal 32

1. Simpanan pokok yang harus dibayar sekaligus sebesar Rp. 20.000,-

2. Simpanan pokok tidak dapat diambil selama anggota belum berhenti dari

keanggotaan.

Pasal 33

1. Semua anggota diwajibkan membayar simpanan wajib sebesar Rp.

10.000,- per bulan.

2. Simpanan wajib dapat dibayar dimuka untuk jangka waktu satu tahun.

3. Simpanan wajib tidak dapat diambil selama anggota belum berhenti dari

keanggotaan.

4. Anggota yang tidak menunaikan kewajibannya membayar simpanan wajib

berturut-turut selama satu tahun dikenakan sanksi-sanksi yang diatur

menurut peraturan yang ditetapkan oleh pengurus.

Page 175: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

157

Pasal 34

1. Setiap anggota digiatkan untuk membayar simpanan sukarela.

2. Simpanan sukarela dapat diambil sewaktu-waktu.

BAB XV

SISA HASIL USAHA

Pasal 35

1. Uang cadangan adalah kekayaan KOPMA UIN Syahid Jakarta yang

disediakan untuk menutup kerugian sehingga tidak boleh dibagikan kepada

anggota.

2. Rapat Anggota dapat memutuskan untuk mempergunakan paling tinggi

75% dari jumlah seluruh cadangan untuk perluasan perusahaan KOPMA

UIN Syahid Jakarta.

3. Sekurang-kurangnya 25% dari uang cadangan disimpan dengan bersifat

giro pada Bank.

4. Pembagian Sisa Hasil Usaha disesuaikan dengan Anggaran Dasar.

BAB XVI

PENUTUP

Pasal 36

1. Pengurus berusaha supaya Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan

peraturan lainnya diketahui dan dipatuhi oleh setiap anggota.

2. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah

Tangga ini diatur dalam peraturan khusus yang tidak bertentangan dengan

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga ini.

3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Page 176: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

158

Lampiran 6

KUESIONER PENELITIAN

Pengaruh Efektivitas Pengelolaan Anggota Terhadap Pelayanan Koperasi

(Studi Kasus Koperasi Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

I. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Pilihlah salah satu jawaban yang paling cocok dengan keadaan/perasaan

diri anda.

2. Jawablah pertanyaan dengan memberikan tanda (√) pada pilihan yang

tersedia. Alternatif Jawaban :

SS ; Sangat Setuju TS : Tidak Setuju

S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

RG : Ragu-ragu

3. Anda dapat bertanya langsung dengan peneliti jika mengalami kesulitan

dalam mengisi kuesioner ini.

II. Identitas Responden

Nama :

Jurusan :

Jabatan di Koperasi Mahasiswa :

Lama Bergabung Dengan Koperasi : kurang dari 1 tahun

1 – 2 tahun

3 – 4 tahun

lebih dari 5 tahun

Page 177: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

159

III. Daftar Pertanyaan

A. Efektivitas Fungsi Pengelolaan Anggota (X)

NO Pernyataan SS S RG TS STS

1 Pengurus dan pengawas menetapkan peraturan

(AD/ART)

2 Pengurus memimpin Rapat Anggota Tahunan

(RAT) secara demokratis

3 Tidak hadirnya pengawas dalam Rapat

Anggota Tahunan (RAT)

4 Saya aktif dalam menghadiri Rapat Anggota

Tahunan (RAT)

5 Pengurus memberikan arahan didalam rapat

maupun kegiatan kepada anggota koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

6 Dalam kegiatan, pengawas tidak memonitor

secara langsung.

7 Pengurus membuat program kerja berdasarkan

hasil rapat forum.

8 Pengurus membentuk kegiatan yang sesuai

dengan VISI MISI koperasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

9 Saya selalu hadir dalam rapat pembentukan

program kerja koperasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

10 Pengurus merancang program kerja untuk satu

tahun kedepan

11 Saya senang bila program koperasi UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta mengkombinasikan

sesuatu hal yang sedang viral/booming dalam

kegiatan.

12 Saling mengevaluasi setiap bidang dalam

kepanitiaan antara pengawas, pengurus dan

anggota setelah terselesaikan suatu kegiatan

13 Adanya pembagian kerja antara pengawas,

pengurus serta anggota dalam kegiatan.

14 Pengurus menyediakan kotak kritik dan saran

untuk kemajuan koperasi mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

15 Pengurus mempertimbangkan rencana

program kegiatan berdasarkan kritik dan

saran dari anggota maupun mahasiswa diluar

keanggotaan koperasi mahasiswa UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

16 Adanya VISI MISI yang hendak dicapai

koperasi ditandai dengan adanya struktur VISI

Page 178: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

160

MISI di kesekretariatan koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

17 Pembagian tugas sesuai dengan job desk

antara pengawas, pengurus maupun anggota

koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

18 Terdapat struktur organisasi kepengurusan

Kopma di kesekretariatan koperasi mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

19 Pengawas memonitori, menilai dan

mengoreksi setiap kegiatan dengan cara

menugaskan secara terstruktur kepada

pengurus dalam bentuk laporan hasil kegiatan

Kopma (pengawasan secara tidak langsung).

20 Pengawas dan pengurus selalu mengadakan

rapat evaluasi setelah kegiatan selesai

dilaksanakan.

21 Pemilihan pengawas maupun pengurus

ditentukan berdasarkan berapa lama

bergabung aktif dengan kopma, telah

mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar

Kopma serta potensi yang dimiliki seseorang.

22 Saya selalu diberikan tugas dalam kegiatan

yang sesuai dengan skill dan kemampuan

saya.

23 Dengan aktif di koperasi mahasiswa UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta saya dapat

membangun kepekaan sosial dan sifat

kepemimpinan.

24 Kegiatan yang dilakukan selalu sesuai dengan

rundown acara/kegiatan yang telah ditentukan.

25 Baik pengurus maupun anggota UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yang terlibat didalam

kegiatan saling mengingatkan apabila kegiatan

tidak sesuai dengan rundown acara/kegiatan

Page 179: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

161

B. Pelayanan Koperasi (Y)

NO Pernyataan SS S RG TS STS

1 Produk yang dijual kantin Kopma memiliki

keterangan waktu kadaluarsa, label halal dari

MUI serta label izin dari BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan).

2 Tempat tunggu, dan tempat makan di kantin

Kopma yang nyaman dan bersih.

3 Ruang tunggu, dan tempat untuk rental

computer atau print di ATK Kopma yang

nyaman dan bersih.

4 Saya tidak menunggu lama dalam mengantri

memesan makanan atapun minuman di kantin

Kopma.

5 Saya tidak menunggu lama dalam mengantri

fotokopi, print out dan membeli ATK (Alat

Tulis Kantor) di ATK Kopma.

6 Karyawan tidak sigap dalam membantu atau

menangani keluhan anggota koperasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

7 Karyawan yang menjaga kasir kantin koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tidak pernah salah dalam perhitungan pada

struk belanja.

8 Karyawan yang menjaga kasir ATK koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

tidak pernah salah dalam perhitungan pada

struk belanja.

9 Karyawan yang menjaga ATK koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

cekatan dalam menangani kebutuhan pesanan.

10 Karyawan yang menjaga kantin koperasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

cekatan dalam menangani kebutuhan pesanan.

11 Karyawan ATK Kopma menepati janji ketika

dititipi jasa fotokopi maupun print out yang

akan diambil oleh anggota koperasi maupun

mahasiswa lainnya dilain waktu.

12 Karyawan kantin Kopma menyapa dan

menanyakan kebutuhan saya.

13 Karyawan ATK Kopma menyapa dan

menanyakan kebutuhan saya.

14 Karyawan ATK Kopma menyelesaikan satu

pesanan secara tuntas lalu selanjutnya melayani

pesanan yang lain.

15 Karyawan memberikan pelayanan secara

Page 180: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

162

merata sesuai dengan keinginan pemesan.

Page 181: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

163

Lampiran 7

TRANSKIP WAWANCARA

I. Identitas Narasumber

Nama narasumber : Cici Rachmawati

Jabatan di koperasi mahasiswa : Anggota

Lama bergabung dengan koperasi : 3 tahun

Tanggal : 18 September 2019

Waktu : 10.45 WIB

Tempat : Gedung PPG Kampus Sawangan

1. Pewawancara: “Seperti apa pengurus dan anggota menemukan ide-ide

baru ataupun pendapat baru dan menuangkannya kedalam

program kegiatan?” (Penemuan-penemuan Baru 7)

Narasumber : “biasanya pengurus menemukan ide baru dengan melihat

tren-tren terbaru yang ada pada mahasiswa selain itu juga

saran dari anggota disertakan kedalam ide ide baru yg

nantinya dituangkan kedalam program kerja”.

2. Pewawancara: “Apakah kopma sendiri pernah memanfaatkan ide-ide yang

sedang booming atau ramai dipakai/dibicarakan didalam

kegiatan kerja? Apabila pernah jenis kegiatan apa?”

(Penemuan-penemuan Baru 8)

Narasumber : “pernah. Contohnya ketika film dilan sedang tayang dan

booming kopma menggunakan kata-kata dari film dilan

dengan gubahan sedikit untuk mempromosikan kopma dan

segala yang dijual di kopma”.

3. Pewawancara: “Bagaimana bentuk pembagian tugas dalam kepanitiaan

antara pengawas, pengurus dan anggota dalam

menjalankan perannya masing-masing didalam organisasi

maupun didalam kegiatan?” (Prakarsa Dari Dalam 10)

Narasumber : “Pengawas biasanya tidak terjun secara langsung dalam

kepanitian. Pengawas hanya mengawasi jalannya kegiatan

kopma, pengurus memberikan masukan, arahan dan

bimbingan sedangkan anggota menjalankan praktiknya

sebagai panitia inti

4. Pewawancara: “Bagaimana pengurus dan anggota dalam

mempertimbangkan saran dan kritik dari orang-orang atau

mahasiswa diluar organisasi?” (Prakarsa Dari Luar 12)

Narasumber : “kopma menerima semua kritik dan saran dari kalangan

manapun baik itu anggota ataupun diluar dari anggota

selama itu untuk kopma yang lebih baik”.

5. Pewawancara: “Apakah para anggota koperasi memiliki pemahaman

tujuan atau VISI MISI kopma?” (Prinsip-prinsip

Pengorganisasian 1)

Page 182: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

164

Narasumber : ”Saat awal rekruitmen setiap anggota kopma telah

digembleng saat pendiidkan dasar dengan berbagai teori

tentang kopma termasuk tujuan kopma itu sendiri”.

6. Pewawancara: “Bagaimana cara menguji atau mengetahui bahwa para

anggota memahami tujuan kopma tersebut?” (Prinsip-

prinsip Pengorganisasian 1)

Narasumber : “dengan memberikan pertanyaan singkat”.

7. Pewawancara: “Apakah tugas yang dijalankan pengurus maupun anggota

sudah sesuai dengan jobdesk nya masing-masing?

(Prinsip-prinsip Pengorganisasian 2)

Narasumber :“sudah. Didalam kopma, jobdesk antara pengawas, pengurus

dan anggota telah berjalan dengan baik bahkan ketat.

Ddalam kopma jika tidak menjalankan jobdesk dengan

baik maka kopma tidak akan berjalan sesuai dengan visi

misi”.

8. Pewawancara: “Bagaimanakah cara pembagian pengurus dan anggota

kedalam panitia agar kegiatan berjalan dengan maksimal?

(penilaian 1)

Narasumber : “beberapa pengurus biasanya dijadikan sc dalam kepanitian,

dimana sc disini mendampingi dan memberi arahan untuk

kesuksesan acara, sedangkan untuk anggota dijadikan

panitia inti mulai dari Badan Pengurus Harian (BPH)

sampai divisi. Hal ini dilakukan agar adanya penerus

untuk pengetahuan kepanitiaan kepada anggota baru”.

9. Pewawancara: “Dapat dijelaskan seperti apakah umpan balik yang

didapatkan pengurus dan anggota setelah menjalankan

kegiatan kopma?” (penilaian 2)

Narasumber : “pengurus dan anggota yang aktif dalam mengikuti kegiatan

kopma akan mendapatkan poin yang nantinya poin

tersebut akan berpengaruh pada SHU (sisa hasil usaha)

semakin banyak poinnya maka semakin besar SHU yang

akan didapatkan”.

10. Pewawancara: “Dapat dijelaskan produk yang dijual oleh kopma apakah

memiliki kriteria atau syarat tertentu yang tidak boleh

tertinggal? Seperti memiliki keterangan waktu kadaluarsa,

label halal dari MUI serta label ijin dari BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan).” (Tangible (ketampakan

fisik) 1)

Narasumber : “untuk kriteria yang telah disebutkan diatas kopma

menerapkan dalam hal produk-produk pabrikan namun

tidak mengetatkan untuk produk yang dititipkan seperti

makaroni, kerupuk dll. Untuk barang titipan kopma

memberikan syarat berupa barang harus tahan sekitar 3

Page 183: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

165

hari dan barang yang dititipkan harus habis jual dalam

kurun waktu yang ditetapkan. Selain itu barang yang dijual

tidak boleh sama, artinya ketika di kopma sudah ada yang

jual kerupuk A maka anda tidak boleh menitipkan kerupuk

A yg sama di kopma”.

11. Pewawancara: “Apakah karyawan berpenampilan rapi saat bertugas? Bila

ya, seperti apakah penampilan rapi tersebut? Contohnya

mengenakan seragam”. (Tangible (ketampakan fisik) 2)

Narasumber : “iya. Karyawan kopma berseragam pada hari-hari tertentu,

ketika sedang tidak berseragam karyawan menggunakan

pakaian yg sopan”.

12. Pewawancara: “Apakah karyawan cepat dan tanggap dalam memberikan

pelayanan jasa seperti fotokopi dan print maupun

memberikan produk yang dibutuhkan konsumen seperti

membeli makanan ringan maupun berat dikantin kopma?”

(Responsivines (pelayanan secara suka rela) 1)

Narasumber : “iya. Karyawan kopma selalu mendahulukan pelanggan

yang datang awal”.

13. Pewawancara: “Bagaimana kesediaan karyawan dalam mengatasi keluhan

anggota kopma? Misalnya print tidak dapat digunakan

dengan baik”. (Responsivines (pelayanan secara suka rela)

2)

Narasumber : “biasanya karyawan meminta maaf kepada anggota maupun

pada mahasiswa lainnya”.

14. Pewawancara: “Apakah anggota atau mahasiswa lain pernah ada yang

protes dikala kurangnya pelayanan jasa yang diberikan

karyawan atau ketidak sesuaian dalam membeli produk

yang diinginkan?” (Realibility (layanan yang disegerakan)

1)

Narasumber : “Belum pernah melihat adanya protes tersebut”.

15. Pewawancara: “Bagaimana keakuratan perhitungan administrasi oleh kasir

kantin koperasi mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta pada saat membayar.?” Apakah dalam komputer

ataukah masih manual? (Realibility (layanan yang

disegerakan) 2)

Narasumber : “Untuk penghitungan belanja sudah dengan komputer

sehingga akurat, namun belum adanya struk”.

16. Pewawancara: “Apakah terdapat kendala yang dirasakan anggota atau

mahasiwa lain yang membuat pelayanan tidak berjalan

dengan lancar?” (Realibility (layanan yang disegerakan)

2)

Narasumber : “saya tidak pernah melihat dan sepertinya tidak ada”.

Page 184: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

166

17. Pewawancara: “Bagaimakah respon pengurus atau anggota saat karyawan

atau petugas kopma tidak loyal atau lalai dalam

mengerjakan tugasnya?” Contohnya menggunakan waktu

kerja untuk bersantai-santai maupun pergi meninggalkan

tugas, dll (Realibility (layanan yang disegerakan) 2)

Narasumber : “biasanya pengurus akan evaluasi”.

18. Pewawancara: “Bagaimana yang dilakukan kantin kopma dalam menjaga

kebersihan dan kesegaran makanan dan minuman?”

(Asurance (tata krama) 1)

Narasumber : “dilakukannya stock opname”.

19. Pewawancara: “Bagaimanakah sikap yang diberikan karyawan kopma

dalam melayani anggota kopma maupun mahasiswa luar

saat berbelanja di kantin kopma?” (Asurance (tata krama)

2)

Narasumber : “ramah dan friendly”.

20. Pewawancara: “Bagaimana solusi yang dapat dilakukan apabila terjadi

ketidaksesuaian pelayanan jasa maupun produk koperasi?

Misalnya memberikan produk yang tidak sesuai dengan

permintaan anggota mauun konsumen lainnya”. (Emphaty

(kemampuan dipercaya dan kesopanan) 1)

Narasumber : “biasanya ditukar atau dikembalikan”.

21. Pewawancara: “Apakah karyawan memberikan pelayanan secara merata

tanpa membeda-bedakan? Bagaimana penerapannya?”

(Emphaty (kemampuan dipercaya dan kesopanan) 2)

Narasumber : “Iya. Karyawan memberikan pelayanan yang sama.

Misalnya ATK sedang ramai pembeli sedangkan saat itu

ada pengurus yang ingin membeli sesuatu di kopma untuk

keperluan organisasi, karyawan tetap melayani berdasar

antrian bukan berdasar siapa yg membeli”.

Page 185: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

167

Pedoman Wawancara

I. Identitas Narasumber

Nama narasumber : Muhammad Irsyad

Jabatan di koperasi mahasiswa : Pengurus

Lama bergabung dengan koperasi : 3 tahun

Tanggal : 14 Agustus 2019

Waktu : 15.30 WIB

Tempat : Kesekretariatan Koperasi Mahasiswa

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1. Pewawancara : “Seperti apakah penetapan peraturan (AD/ART) oleh

pengurus dan pengawas?” (Kebijakan Pucuk Pimpinan 1)

Narasumber : “AD/ART diadakan saat Rapat Anggota Tahunan (RAT)

dan disitu tidak ada jawabatan ketua, pengurus atau

pengawas namun yang berhak mengubah itu adalah

anggota setelah itu ditetapkan hasilnya”.

2. Pewawancara : “Adakah peraturan-peraturan lain didalam koperasi

mahasiswa? Bagaimana bunyi peraturan tersebut?”

(Kebijakan Pucuk Pimpinan 1)

Narasumber : “salah satunya pada peraturan penggunaan group

Watshapp, group Watshapp kopma itu ada empat yaitu

alumni untuk yang sudah lulus, group kopma yang

terpisah oleh angkatan yaitu group kopma 1, 2, dan 3.

Peraturan didalam group Watshapp itu tidak boleh ada

yang menyebarkan berita atau isu-isu yang bersifat sara

atau berkata kasar. Itu semua menjadi aturan baku

selain itu sanksi nya pun sesuai dengan kebijakan

pengurus pada saat itu, hukumannya ada yang hanya

ditegur atau bahkan dikeluarkan, namun untuk sanksi

secara langsung tidak ada. Bila kesalahannya terdapat

di sekretariatan misalnya salah satu anggota maupun

pengurus merusak sound atau barang lain pasti akan

disuruh untuk mengganti barang yang rusak tersebut.

3. Pewawancara : “Apakah pembuatan program kerja disesuaikan

berdasarkan hasil pengawasan pada setiap kegiatan?

Serta bagaimana menyesuaikannya?”(hasil pengawasan

3)

Narasumber : “program kerja itu dibuat berdasarkan hasil amanah Rapat

Anggota Tahunan (RAT) misal dalam RAT kemarin

kita mendapatkan amanah mengadakan acara apa gtu

lalu program kerjanya disusun berdasarkan amanah

tersebut, untuk disesuaikan dengan hasil pengawasan

itu tidak karena program kerja disusun atas dasar

amanah pada awal tahun untuk satu tahun kedepan.

Kemudian untuk pengesahannya baru bersama

pengawas dengan revisi dari pengawas tersebut.

Page 186: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

168

Pengawas tersebut tentu dari pengurus tahun lalu

karena mereka punya masukan lalu diberikan kepada

pengurus baru, siklusnya terus berulang seperti itu”.

4. Pewawancara : “Seperti apakah strategi yang dibangun pengurus agar

dapat mencegah terjadinya masalah didalam kegiatan

maupun didalam organisasi kopma itu sendiri?

(Kebutuhan Masa Depan 5)

Narasumber :“didalam kopma terdiri dari dua yaitu pengkaderan dan

usahanya, keduanya itu memiliki perbedaan hal ini tentu

tidak ada pembandingnya untuk mencegahnya itu kita

selalu adakan evaluasi. Bahkan didalam kopma

evaluasinya sedikit ribet karena khusus pengurus dengan

divisi kabid idealnya satu minggu sekali mengadakan

rapat evaluasi kinerja yang dilakukan dan sebulan

sekalipun mengadakan rapat lagi itulah strategi yang

kami bangun agar tetap efektiv dan efisien. Dalam rapat

perminggu kita juga merencanakan untuk strategi satu

minggu kedepan. Misalnya anggota dalam seminggu ini

yang datang ke sekretariatan hanya berjumlah 50 orang

dalam seminggu ini padahal jumlah anggota adalah 100,

lalu bagaimana caranya untuk menyikapinya, dan

biasanya anggota itu datang apabila ada hal yang

dikerjakan atau ada program-program. Misalnya minggu

ini mengadakan program pembelajaran pada minggu

depan diadakan lagi tambahan pembelajaran”.

5. Pewawancara : “Seperti apakah strategi yang dibangun pengurus agar

dapat mencegah terjadinya masalah didalam kegiatan

maupun didalam organisasi kopma itu sendiri?

(Kebutuhan Masa Depan 5)

Narasumber :“ Untuk penyelesaian di kopma ketika berada ditatanan

divisi tidak bisa kita naik level pada kepala bidang,

ketika tidak dapat diselesaikan di kepala bidang kita naik

lagi ke ketua umum dan wakil ketua umum, apabila

masih tidak bias naik lagi pada pengawas dan apabila

pengawas tidak bias juga menyelesaikannya kita lari

kepada Pembina dan alumni”.

6. Pewawancara : “Bagaimana sistem pembuatan program-program kegiatan

kerja yang akan dilakukan pengurus dan anggota selama

satu tahun kedepan? Apakah perdivisi ataukah

perorang?” (Kebutuhan Masa Depan 6)

Narasumber : “seperti yang sudah saya jelaskan tadi bahwa program

kerja itu dibuat berdasarkan hasil amanah Rapat Anggota

Tahunan (RAT) misal dalam RAT kemarin kita

mendapatkan amanah mengadakan acara apa gtu lalu

Page 187: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

169

program kerjanya disusun berdasarkan amanah tersebut,

untuk disesuaikan dengan hasil pengawasan itu tidak

karena program kerja disusun atas dasar amanah pada

awal tahun untuk satu tahun kedepan”.

7. Pewawancara : “Seperti apa pengurus dan anggota menemukan ide-ide

baru ataupun pendapat baru dan menuangkannya kedalam

program kegiatan? (Penemuan-penemuan Baru 7)

Narasumber :“ biasanya apabila menemukan ide baru atau inovasi kita

biasanya mengadakan kotak saran minimal sebulan sekali

secara offline maupun online, sebenernya offline itu setiap

hari namun efektivitasnya kurang. Hal itu dapat menjadi

bahan pertimbangan ketika pengurus rapat bulanan

kemudian dari hasil rapat dan saran terciptalah sesuatu

yang baru, apalagi kopma kana ada bidang usahanya lalu

kita sebisa mungkin antar anggota maupun pengurus harus

bias bertukar informasi, misalnya dulu sedang heboh-

hebohnya patung/ maneqin lalu kami memiliki ide

membuat video pemasaran tentang maneqin di minimarket

kopma itu. Selanjutnya ada diskusi anggota yang diadakan

sebulan sekali untuk semua angkatan, pengurus, pengawas

hadir didalamnya karena target diskusi anggota tersebut 8

kali dalam satu tahun. Kemudian ada juga kegiatan lain-

lain biasanya bersifat mendadak dengan waktu persiapan

tidak lama, hal ini tidak termasuk kedalam program kerja

yang sudah direncanakan. Untuk pendanaannya kalo

program kerja sudah ada dananya namun untuk program

lain-lain tersebut kita dapat memasukannya kedalam beban

dan dana cadangan”.

8. Pewawancara : “Apakah pengawas dan pengurus menerima usulan atau

ide-ide yang sifatnya membangun dari pengurus maupun

anggota dan sebaliknya? Dalam bentuk apa usulan tersebut

diterima? (Prakarsa Dari Dalam 9)

Narasumber : “menerima misalnya anggota mengkoreksi keadaan

sekretariatan yang berantakan dengan barang-barang yang

berceceran apakah tidak ada inisiatif dari pengurus atau

seperti apa. Lalu nanti ada divisi PSDA (Pengelolaan

Sumber Daya Anggota) yang bersifat mengingatkan dan

membangun kesadaran dan lebih kepada teknik langsung,

misalkan humas memiliki rencana kegiatan misalnya

hadist of the day lalu ada quotes untuk menarik anggota

dateng lalu apabila ada yang menanggapi dan memberikan

saran kita terima. Selain itu ada juga yang memberikan

saran kepada perorangan misalnya kepada ketua umum,

ada juga yang secara individu kepada pengurus lain atau

sesama anggota”.

Page 188: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

170

9. Pewawancara : “Bagaimana bentuk pembagian tugas dalam kepanitiaan

antara pengawas, pengurus dan anggota dalam

menjalankan perannya masing-masing didalam organisasi

maupun didalam kegiatan?” (Prakarsa Dari Dalam 10)

Narasumber : “salah satu serangkaian awal kepengurusan ada menetukan

program kerja, menetukan tugas pokok dan instruksi

pengurus dan pedomana-pedoman yang setiap pada awal

tahun selalu dirubah dan diperbaiki kemudian disesuaikan

dengan visi misi. Dalam hal pedoman pengurus atau

proksi misalnya pengurus yang berdivisi pengembangan

usaha namun dirasa tidak sesuai target dengan kinerja

tahun lalu lalu dirubah namanya menjadi divisi produksi,

karena divisi produksi lebih banyak mengurusi produksi

kegiatan bisnis lainnya, sedangkan pengembangan usaha

lebih kepada inovasi, ide-ide kreatif dan pada akhirnya

digabungkan pada divisi pemasaran. Untuk tugas-tugas

divisi tersebut misalnya memiliki 10 tugas dan ketua divisi

biasanya memiliki dua staff, pembagian tugas tersebut

diberikan kepada kedua staff tersebut masing-masing lima

tugas”.

10. Pewawancara : “Bagaimana pengurus dan anggota dalam

mempertimbangkan saran dan kritik dari orang-orang atau

mahasiswa diluar organisasi? (Prakarsa Dari Luar 12)

Narasumber : “sebenarnya angket kritik dan saran yang berada di

sekretariat dan disamping-samping kantin dan ATK

kopma untuk umum termasuk ketika menyebar angket

kertas maupun online kepada anggota dan mahasiswa

umum lainnya hal tersebut merupakan tugas dari divisi

pemasaran dan Litbangtetapi mahasiswa diluar anggota

kopma tidak mengetahui kondisi pendidikan di kopma

karena wajah kita adalah usaha tersebut”.

11. Pewawancara : “Apakah para anggota koperasi memiliki pemahaman

tujuan atau VISI MISI kopma? (Prinsip-prinsip

Pengorganisasian 1)

Narasumber : “kalau untuk evaluasi ataupun penilaian indikator tersebut

masih tersebar pada pengurus dan pengawas dan juga

Pembina, namun apabila yang ada di anggota masih

random tetapi memang belum pernah penilaian tersebut,

biasanya yang lebih tau penilaian tersebut itu PSDA tetapi

program kerja kami disesuaikan dengan targetan-targetan

berdasarkan visi misi apabila visi misi yang tertanam

didalam anggota kami belum tahu penilaiannya”.

Page 189: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

171

12. Pewawancara : “Apakah tugas yang dijalankan pengurus maupun anggota

sudah sesuai dengan jobdesk nya masing-masing?

(Prinsip-prinsip Pengorganisasian 2)

Narasumber : “ada yang sesuai dengan jobdesk banget adapun yang tidak,

yang tidak berdasarkan jobdesk itu pemasaran karena

divisi ini tugasnya mengembangkan usaha dan

memasarkan produk namun bagaimana prosesnya itu

bergantung kepada kondisi dan situasi, misalkan pada hari

senin dan kamis terdapat puasa senin kamis kan tidak

terdapat aturan baku yang berkaitan dengan produk dan

pemasaran tetapi sebisa kepala divisi tersebut namun

diharapkan sama dengan praktek-praktek pemasaran

diluar. Selanjutanya divisi PSDA (Pengembangan Sumber

Daya dan Anggota) program kerjanya sangat teknis Cuma

pencapaiannya masih terbilang random, selain itu

komisariat bekerja tidak teknis karena menjabat kopma ke

Fakultas FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis) karena FEB

pindah cukup jauh tentunya untuk melindungi hak-hak

anggota lalu kita membuat komisariat FEB namun

program kerja komisariat FEB hingga sekarang belum ada

masih menjadi tenaga bantuan dari divisi PSDA untuk

tugas dilapangan kampus FEB tersebut”.

13. Pewawancara : “Bagaimanakah tindakan pengurus maupun anggota dalam

memperbaiki kesalahan atau masalah didalam kopma?

(unsur-unsur pengawasan 2)

Narasumber : “apabila sifat pelanggarannya itu ringan hanya ditegur

secara halus namun apabila pelanggaran tersebut cukup

berat maka akan masuk kedalam pembahasan rapat khusus

dan bahkan dapat pula keluar surat peringatan. Namun

untuk keanggotaan sekarang tidak ada pelanggaran berat.

14. Pewawancara: “Apabila karyawan membuat kesalahan atau masalah

Bagaimanakah tindakan pengurus maupun anggota dalam

memperbaiki kesalahan atau masalah tersebut?”

Narasumber : “Namun biasanya yang yang melanggar aturan berat itu

karyawan, misalnya kinerjanya kurang atau terdapat

konflik antar karyawan biasanya terdapat peringatan-

peringatan dan pada akhirnya dapat surat peringatan

keluar”.

15. Pewawancara: “didalam kopma ini kan terdapat dua bidang besar yaitu

usaha dan pendidikan, dalam melakukan kedua hal

tersebut bagaimana kopma dapat menjalankan kedua

bidang tersebut terlebih lagi masalah biaya yang harus

dikeluarkan?”

Page 190: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

172

Narasumber : “Untuk keuangan usaha tersebut kita mandiri dana dari

iuran anggota, simpanan-simpanan anggota dikeluarkan

untuk usaha dan karena berkelanjutan hingga sekarang

masih ada usaha. Dana yang turun dari kemahasiswaan

dipakai untuk pendidikan. Untuk kantin Kopma sistemnya

bagi hasil salah satu harapan dari bagi hasil tersebut kita

dapat akuisisi, pada awalnya memang disewa namun

apabila seperti itu tidak bagus untuk pembelajaran, setelah

bagi hasil harapannya itu dapat akuisisi. Mini market itu

memang punya kopma sendiri tetapi waktu untuk menjaga

mini market tersebut mahasiswa terbentur dengan waktu

kuliah maka dipekerjakan karyawan”.

16. Pewawancara : “Bagaimanakah cara pembagian pengurus dan anggota

kedalam panitia agar kegiatan berjalan dengan maksimal?

(penilaian 1)

Narasumber : “pembagian kepanitiaan bilamana ada kegiatan atau akan

menjalankan program kerja biasanya dibentuk jauh

sebelum waktu pelaksanaan sehingga persiapan matang

dan menghasilkan hasil yang maksimal juga seperti yang

diharapkan”.

17. Pewawancara : “Dapat dijelaskan seperti apakah umpan balik yang

didapatkan pengurus dan anggota setelah menjalankan

kegiatan kopma? (penilaian 2)

Narasumber : “banyak hal yang didapatkan seperti dapat sedikit-sedikit

mengetahui pembukuan, pengalaman juga, soft skill,

mengetahui banyak hal yang terjadi disekitar kita misalnya

apasih yang sedang rame dan trendi, selain itu juga

menumbuhkan jiwa sosial, dan juga pengenalan realita

dunia kerja kepada anggota”.

18. Pewawancara : “Seperti apakah roundown acara/kegiatan dibuat untuk

menentukan keberhasilan suatu acara kegiatan yang

dilakukan? (pengukuran 1)

Narasumber : “kalo di kopma ini soal kepanitiaan akan dilaksanakan dari

jauh hari, misalnya pecan koperasi yang akan dilaksanakan

pada akhir bulan September sudah dibentuk kepanitiaan

sejak bulan maret hal itu persiapan dari PSDA memang

seperti itu, hal itu sengaja dilakukan untuk mengantisipasi

hal-hal yang tidak diinginkan.

19. Pewawancara : “Bagaimana caranya agar kegiatan terus sesuai dengan

roundown acara/kegiatan saat pelaksanaan kegiatan,

sehingga kegiatan terpantau? (pengukuran 2)

Narasumber : “selain membentuk kepanitiaan sejak jauh sebelum

pelaksanaan kami pun membuat plant A,B,C. Namun

Page 191: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

173

apabila program lain-lain minimal tiga minggu sebelum

waktu pelaksanaan kegiataan tersebut”.

20. Pewawancara : “Bagaimakah respon pengurus atau anggota saat karyawan

atau petugas kopma tidak loyal atau lalai dalam

mengerjakan tugasnya?” Contohnya menggunakan waktu

kerja untuk bersantai-santai maupun pergi meninggalkan

tugas, dll (Realibility (layanan yang disegerakan) 2)

Narasumber : “hukuman ringan kita teguran siapapun dari anggota hingga

Pengurus, namun bedanya posisi jabatan bagi anggota atau

staff pengurus ada rasa sungkan, misalnya karyawan tidak

benar-benar dalam melayani kebutuhan pelanggan lalu

diingatkan oleh anggota, karyawan tersebut melakukan

tugasnya namun masih males-malesan tetapi berbeda

disaat yang mengingatkan itu pengurus langsung bekerja

sebagaimana tugasnya. Namun apabila masih tetap saja

tidak terjadi perubahan atau malah melakukan kesalahan

yang lebih dari sebelumnya maka karyawan tersebut akan

diadakan diskusi bersama para kepala divisi, ketua dan

wakil”.

Page 192: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

174

Pedoman Wawancara

I. Identitas Narasumber

Nama narasumber : Dewo Maunda

Jabatan di koperasi mahasiswa : Pengawas

Lama bergabung dengan koperasi : Empat Tahun

Tanggal : 16 September 2019

Waktu : 16.30 WIB

Tempat : Kesekretariatan KOPMA UIN Jakarta

1. Pewawancara: “Seperti apakah penetapan peraturan (ADART) oleh

pengurus dan pengawas?” (Kebijakan Pucuk Pimpinan 1)

Narasumber : “Kalo AD/ART itukan kita mengikuti pasal koperasi Pasal

25 tahun 1992 dan memang kita berpacu dari situ,

kemudian memang ada beberapa yang kita bahas bareng-

bareng di Rapat Anggota Tahunan (RAT).karena untuk

penetapan AD/ART atau perubahan aturannya tidak bisa

sembarang pengurus langsung rubah, karena hal itu

sebagai Undang-Undang kita dan pedoman kita serta

peraturan pengelolaan AD/ART ada didalam itu. Nanti

untuk peraturan yang sekiranya kurang pas untuk

diterapkan di Kopma yasudah kita rubah. Misalkan RAT

tahun lalu penutupan buku itu pada bulan November, dan

RAT dilaksanakn sebelum bulan Januari karena kita

menyesuaikan peraturan yang ada di kampus yaitu pada

bulan Januari tersebut nama-nama struktur

kepengurusannya, laporan keuangannya dan yang lainnya

itu sudah harus selesai. Tetapi untuk tahun lalu kita RAT

akan ada perubahan lagi. Untuk penutupan buku tahunan

tetap pada bulan Desember, karena pada bulan November

kita banyak sekali kegiatan, pengurus juga sibuk dengan

(Ujian Akhir Semester) UAS jadi tidak memungkinkan

untuk dilakukan pada bulan tersebut. Akibat dari

permasalahan itu maka dirubah lagi waktunya dari

November menjadi bulan Desember, jadi nanti kita bisa

RAT nya dibulan Januari atau Februari”.

2. Pewawancara: “Adakah peraturan-peraturan lain didalam koperasi

mahasiswa? Bagaimana bunyi peraturan tersebut?”

(Kebijakan Pucuk Pimpinan 1)

Narasumber : “ Kalo peraturan-peraturan yang dibuat itu dari program

kerjan, khususnya untuk bidang Pemberdayaan Sumber

Daya Anggota (PSDA) pedoman-pedoman petunjuk

pelaksana dan petunjuk teknis nya untuk pendidikan, baru

dapat diubah, malahan harus di upgrade, karena memang

harus menyesuaikan situasi, kondisi, karena kita tidak

mungkin setiap tahun mengadakan program yang itu-itu

saja, dibalik itu pasti ada kebijakan-kebijakan yang

berbeda yang menyesuaikan dengan kebutuhan juga.

Page 193: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

175

Ketua umum biasanya memiliki Visi Misi tersendiri, untuk

hal itu menjadi salah satu kebijakan yang berbeda, misal

seperti saya dulu lebih mengarahkan untuk lebih banyak

lagi anggotanya karena saya berpikir bila anggota kopma

banyak maka semakin bagus, jadi semua kegiatan saya

arahkan untuk menarik mahasiswa-mahasiswa untuk

bergabung di menjadi anggota di kopma”.

3. Pewawancara: “Bagaimana biasanya pengawas memberikan nasihat dan

arahan kepada para pengurus dan anggota sehubungan

dengan kegiatan yang akan dilaksanakan?” (Kebijakan

Pucuk Pimpinan 2)

Narasumber : “Pengawas di Kopma memang dipilih dan dibagi

berdasarkan pengalaman atau sepak terjangnya, misalya

saya dulu pernah menjabat di divisi Pendidikan dan

Latihan (DIKLAT) itu bagian dari PSDA juga, lalu ada

teman saya menjadi pengawas keuangan karena memang

dulu dia menjadi divisi keuangan, jadi untuk menjadi

pengawas tidak bisa asal saja tanpa ada pengalaman

sebelumnya. Untuk pengawasan kita mengikuti

pengalaman, program-program yang sudah dijalankan

sebelumnya pasti ada saja kekurangan-kekurangan, hal itu

tentu harus menjadi bahan saran-saran dari pengawas,

misalnya dari program pecan koperasi kekurangannya

pesertanya selalu sedikit solusinya harus banyak promosi

lagi, atau anggaran juga selalu kurang maka kita harus

lebih banyak mendapatkan sponsor-sponsor solusinya

ajukan proposal-proposal tiga bulan sebelum acara

dilaksanakan jangan sebulan sebelum pelaksanaan karena

kemungkinan sponsor dan anggaran akan minim. Saran-

saran yang seperti itu yang diberikan kepada pengurus.

Kemudian setelah pelaksanaan kegiatan kita juga selalu

mengadakan evaluasi sehingga kekurangan-kekurangan

pada tahun depan dapat dikurangi lagi dan tidak terulang

lagi, kalaupun memang bisa diperbaiki pada tahun ini itu

lebih baik lagi. Kesalahan-kesalahan itu tidak hanya ada di

PSDA saja tapi juga divisi lain seperti keuangan dan

pemasaran, karena kedua divisi ini memiliki target

tersendiri setiap tahunnya. Dari pengawas nanti melihat

evaluasi dari triwulan pertama, sampai pada triwulan

kedua itu sudah berapa persennya, misalnya dulu saya

pada triwulan ketiga itu belum mencapai lima puluh

persen tetapi Alhamdulillah pada triwulan keempat

diusahakan sekali hingga tercapai target, untuk yang

kepengurusan sekarang sama juga triwulan kedua belum

mencapai target lima puluh persen dan tugasnya pengawas

memberikan solusi berdasarkan pengalaman lalu kita

Page 194: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

176

berikan pembelajaran untuk pengurus dan mereka harus

lebih bekerja keras dan lebih diporsir lagi karena apabila

tidak tercapai target yang sudah ditentukan pengawas pun

akan terkena dampaknya, karena sudah menjadi tugas

pengawas untuk mengarahkan”.

4. Pewawancara: “Apakah peraturan pengawasan didalam kopma sudah

sesuai dengan VISI MISI dan aturan yang berlaku? (hasil

pengawasan 3)

Narasumber : “Saya rasa sudah, karena sejauh ini memang dalam hal

pengawasan dalam kegiatan maupun program kerja kopma

itu sendiri selalu disesuaikan dengan tujuan awal”.

5. Pewawancara: “Apakah pembuatan program kerja disesuaikan berdasarkan

hasil pengawasan pada setiap kegiatan? Serta bagaimana

menyesuaikannya? (hasil pengawasan 3)

Narasumber : “Kalo pembuatan program kerja itu berdasarkan (Rapat

Anggota Tahunan) RAT, disaat itulah program kerja,

peraturan-peraturan, amanah serta usulan-usulan lain dari

anggota diputuskan yang nanti akan dilaksanakan

program-program dan kegiatan selama satu tahun

kedepan”.

6. Pewawancara: “Apakah pengawas dan pengurus menerima usulan atau

ide-ide yang sifatnya membangun dari pengurus maupun

anggota dan sebaliknya? Dalam bentuk apa usulan tersebut

diterima? (Prakarsa Dari Dalam 9)

Narasumber : “Dalam RAT itu bukan pengurus yang menentukan tetapi

anggota-anggota secara keseluruhan yang memutuskan,

dari hal itu sudah kita ketahui bahwa pengurus dan

pengawas menerima usulan dan ide-ide dari anggota

seperti program, target-target, lalu ada juga amanah dari

RAT itu misalnya pembuatan lemari, pembuatan modul

pendidikan, dan itu semua dari anggota sebagai pengurus

harus siap melaksanakan hal itu, apabila tidak

dilaksanakan dapat dikatan gagal untuk kepengurusan

tersebut”.

7. Pewawancara: “Bagaimana bentuk pembagian tugas dalam kepanitiaan

antara pengawas, pengurus dan anggota dalam

menjalankan perannya masing-masing didalam organisasi

maupun didalam kegiatan? (Prakarsa Dari Dalam 10)

Narasumber : “Pengawas kan sebagai controlling ya, memberikan saran

dan mengawasi artinya sebelum melaksanakan program

kita sudah mengetahui nanti yang akan mereka lakukan

lalu hasil yang akan mereka dapatkan akan seperti apa,

jadi ada perencanaan dahulu. Tugas dari pengawas untuk

hal ini memberikan saran sebelum hal yang tidak

diinginkan terjadi, kalau bisa diminimalisir apabila hal itu

terjadi maka kita sebagai pengawas sudah sanggup

Page 195: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

177

memperbaiki. Kemudian sebagai pembelajaran juga

kedepannya jangan sampai terulang kembali. Kalau

pengurus disamping memiliki kebijakan-kebijakan untuk

mengelola, juga melakukan program-program dengan

baik, kegiatan usaha, kegiatan anggota dikelola dengan

baik. Namun pengurus juga memiliki evaluasi-evaluasi

setiap bulannya, setiap triwulannya, ada evaluasi bersama

pengawas, tidak dari pengawas saja evaluasinya. Kalo

anggota tugasnya berpartisipasi selain itu didalam koperasi

anggota itu sebagai pemilik dan juga sebagai pengguna.

Anggota sebagai pemilik harus peduli dan aktif simpanan,

dan sebagai pengguna aktif belanja lalu aktif dalam

partisipasi dalam setiap kegiatan-kegiatan. Apabila

pengurus sudah menjalani roda organisasinya tetapi

anggotanya tidak menjalankan kewajibannya tentu tidak

akan sukses kopma tersebut karena apabila terdapat

kegiatan pasti mengambil panitia dari anggota”.

8. Pewawancara: “Apakah dari pengawas menerima kritik serta saran dari

pengurus maupun anggota atau sebaliknya? (Prakarsa Dari

Luar 11)

Narasumber : “Tentu saja, karena pada RAT yang tadi saya sudah jelaskan

itu bahwa anggota-anggota secara keseluruhan yang

memutuskan, dari hal itu sudah kita ketahui bahwa

pengurus dan pengawas menerima kritik dan saran dari

anggota seperti program, target-target, pembuatan dan

pembaharuan modul pendidikan”.

9. Pewawancara: “Bagaimanakah pengawas dalam mengawasi organisasi

kopma dam didalam kegiatan? Memonitori secara

langsung ataukah dengan cara menugaskan secara

terstruktur kepada pengurus dalam bentuk laporan

kegiatan koperasi mahasiswa? (unsur-unsur pengawasan

1)

Narasumber : “Ada beberapa tahapan yang pertama pengawas cross check

kepada divisinya, apakah yang dikatakan ketua bidang

divisi benar atau tidak, atau kepada anggotanya. Mungkin

keberhasilan program yang sudah dibuat sebelumnya,

apabila ada kekurangan kita cross check nya tidak hanya

kepada ketua bidangnya pasti pada divisinya, kepada

anggotanya juga, biar sinkron”.

10. Pewawancara: “Dapat dijelaskan produk yang dijual oleh kopma apakah

memiliki kriteria atau syarat tertentu yang tidak boleh

tertinggal? Seperti memiliki keterangan waktu kadaluarsa,

label halal dari MUI serta label ijin dari BPOM (Badan

Pengawas Obat dan Makanan). (Tangible (ketampakan

fisik) 1)

Page 196: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

178

Narasumber : “Pasti hal-hal tersebut sangat diperhatikan, jangan sampai

kopma menjual barang atau makanan yang tidak layak

seperti barang-barang kadaluarsa atau barang-barang yang

cacat, karena hal itu akan berpengaruh juga kepada

penjualan. Hal-hal yang seperti itu sudah dipikirkan secara

matang-matang. Syarat-syarat mahasiswa atau dari orang

luar yang akan kerjasama atau menitipkan jualannya

kepada kopma, seperti wawancara, lalu tester atau

dicobain, ketahanan dari produk tersebut, karena itu

menjadi salahsatu kriteria dan seleksi untuk kita yang

sesuai dengan prosedur yang berlaku. Selain itu nanti akan

disebutkan bagaimana prosedur bagi hasilnya seperti apa

dari usaha tersebut”.

Page 197: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

179

Lampiran 8

HASIL UJI VALIDITAS

Variabel Item Pertanyaan Corrected Item

Pertanyaan r Tabel Keterangan

Efektivitas

Fungsi

Pengelolaan

Anggota (X)

X.1 0,319 0,225 Valid

X.2 0,342 0,225 Valid

X.3 -0,252 0,225 Tidak Valid

X.4 0,457 0,225 Valid

X.5 0,620 0,225 Valid

X.6 0,009 0,225 Tidak Valid

X.7 0,482 0,225 Valid

X.8 0,661 0,225 Valid

X.9 0,522 0,225 Valid

X.10 0,441 0,225 Valid

X.11 0,407 0,225 Valid

X.12 0,692 0,225 Valid

X.13 0,640 0,225 Valid

X.14 0,484 0,225 Valid

X.15 0,600 0,225 Valid

X.16 0,667 0,225 Valid

X.17 0,606 0,225 Valid

X.18 0,568 0,225 Valid

X.19 0,564 0,225 Valid

X.20 0,663 0,225 Valid

X.21 0,439 0,225 Valid

X.22 0,606 0,225 Valid

X.23 0,727 0,225 Valid

X. 24 0,474 0,225 Valid

X.25 0,643 0,225 Valid

Pelayanan

Koperasi (Y)

Y.1 0,618 0,225 Valid

Y.2 0,600 0,225 Valid

Y.3 0,691 0,225 Valid

Y.4 0,593 0,225 Valid

Y.5 0,606 0,225 Valid

Y.6 -0,146 0,225 Tidak Valid

Y.7 0,505 0,225 Valid

Y.8 0,612 0,225 Valid

Y.9 0,751 0,225 Valid

Y.10 0,818 0,225 Valid

Y.11 0,690 0,225 Valid

Page 198: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

180

Y.12 0,692 0,225 Valid

Y.13 0,681 0,225 Valid

Y.14 0,643 0,225 Valid

Y.15 0,658 0,225 Valid

Page 199: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

181

Lampiran 9

HASIL UJI RELIABILITAS

Reliabilitas Variabel X (Efektivitas Pengelolaan Anggota)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 76 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 76 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,888 23

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_1 93,01 81,800 ,205 ,895

item_2 92,71 82,822 ,268 ,889

item_4 93,51 79,586 ,360 ,888

item_5 92,75 80,217 ,596 ,881

item_7 92,71 81,515 ,444 ,885

item_8 92,67 79,264 ,627 ,880

item_9 93,80 77,441 ,442 ,886

item_10 92,58 82,594 ,414 ,885

item_11 92,86 81,699 ,332 ,887

item_12 92,72 78,576 ,650 ,880

item_13 92,75 79,097 ,609 ,881

item_14 92,54 81,212 ,455 ,884

item_15 92,93 78,089 ,547 ,882

item_16 92,92 78,447 ,638 ,880

item_17 92,82 79,672 ,573 ,881

item_18 92,43 81,422 ,552 ,883

item_19 92,89 78,949 ,524 ,882

item_20 92,92 77,620 ,619 ,880

item_21 92,91 80,591 ,366 ,887

item_22 93,25 78,377 ,552 ,881

Page 200: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

182

item_23 92,84 78,161 ,695 ,878

item_24 93,43 80,009 ,402 ,886

item_25 92,92 79,460 ,611 ,881

Reliabilitas Variabel Y (Pelayanan Koperasi)

Case Processing Summary

N %

Cases

Valid 76 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 76 100,0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

N of

Items

,893 14

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

item_1 50,24 38,690 ,565 ,886

item_2 50,95 38,184 ,512 ,889

item_3 50,68 38,752 ,604 ,885

item_4 50,55 39,104 ,542 ,887

item_5 50,76 38,316 ,519 ,889

item_7 51,18 38,152 ,402 ,898

item_8 51,01 37,000 ,545 ,889

item_9 50,62 37,546 ,714 ,880

item_10 50,59 36,858 ,799 ,877

item_11 50,47 38,466 ,627 ,884

item_12 50,67 37,824 ,626 ,884

item_13 50,49 38,333 ,632 ,884

item_14 50,43 39,396 ,592 ,886

item_15 50,36 39,352 ,624 ,885

Page 201: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

183

Lampiran 10

HASIL ANALISIS DATA

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 76

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std.

Deviation ,03274107

Most Extreme

Differences

Absolute ,114

Positive ,072

Negative -,114

Kolmogorov-Smirnov Z ,995

Asymp. Sig. (2-tailed) ,275

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil P-Plot Uji Normalitas

Hasil Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances

Pelayanan Koperasi

Levene

Statistic

df1 df2 Sig.

1,443 17 47 ,160

Page 202: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

184

Hasil Uji Linieritas

ANOVA Table

Sum of

Squares

Df Mean

Squar

e

F Sig.

Pelayanan

Koperasi *

Eektivitas

Pengelolaa

n Anggota

Between

Groups

(Combined) 227.647 18 12.64

7

.96

7

.50

8

Linearity 15.276 1 15.27

6

1.1

68

.28

4

Deviation

from

Linearity

212.371 17 12.49

2

.95

5

.51

8

Within Groups 745.761 57 13.08

4

Total 973.408 75

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Mode

l

R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

1 .569a .323 .314 7.55339

a. Predictors: (Constant), X

b. Dependent Variable: Y

Hasil Uji t Parsial (t-test)

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant

) 23.200 4.591

5.054 .000

Efektivita

s

Pengelola

an

Anggota

.536 .090 .569 5.945 .000

a. Dependent Variable: Pelayanan Koperasi

Page 203: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

185

Hasil Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant

) 23.200 4.591

5.054 .000

Efektivita

s

Pengelola

an

Anggota

.536 .090 .569 5.945 .000

a. Dependent Variable: Pelayanan Koperasi

Page 204: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

186

Lampiran 11

DOKUMENTASI PENGAMBILAN DATA

Dokumentasi Wawancara

Dewo Maulida Pengawas PSDA(Pemberdayaan Sumber Daya Anggota) KOPMA UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta

Cici Rahmawati anggota KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mohammad Irsyad Wakil Ketua Umum KOPMA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 205: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

187

Dokumentasi Pengisian Kuesioner

Pengisian kuesioner oleh anggota Kopma

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengisian kuesioner oleh pengurus Kopma

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Pengisian kuesioner oleh anggota Kopma

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Page 206: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/49799/1/Skripsi … · PENGARUH EFEKTIVITAS FUNGSI PENGELOLAAN ANGGOTA TERHADAP PELAYANAN KOPERASI (Studi

188

BIODATA PENULIS

Gita Andestiana Meirizka, Lahir di Bogor 18 Mei 1996,

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari

pasangan Bapak Isep Mu’alim dan Ibu Eroh

Munawaroh. Betempat tinggal di Jasinga Rt.01/ Rw.04

Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh: SDN 1

Jasinga (2002-2009), SMPN 1 Jasinga (2009-2012), SMAN 1 Jasinga (2012-

2015) dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2015-2019).

Skripsi ini penulis dedikasikan untuk kedua orang tua tercinta, kakak dan adik

tersayang, kerabat dan sahabat-sahabatku. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca dan sebagai ilmu yang didapat oleh penulis dapat bermanfaat

bagi diri sendiri maupun orang lain.