بسم ﷲ الرحمن الرحيم -...
TRANSCRIPT
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page i
KATA PENGANTAR
بسمهللالرحمنالرحيم
Puji Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia dan
hidayahNya yang telah dilimpahkan kepada keluarga besar Pengadilan Agama Jakarta Utara
sehingga dapat menyelesaikan LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH tahun 2014 ini.
Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW,
sahabat, keluarga, serta umat yang selalu setia di akhir zaman.
Maksud penyusunan AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ini
adalah memenuhi maksud surat Sekretaris Mahkamah Agung RI Nomor :
355A/SEK/KU.01/11/2014 tanggal 28 Nopember 2014 serta sebagai wujud
pertanggungjawaban kinerja selama tahun anggaran 2014 pada Pengadilan Agama Jakarta
Utara. Laporan Akuntabilitas Kinerja ini meliputi Latar Belakang , Rencana Kinerja Tahun
2016 dan Penetapan Kinerja Tahun 2015, Akuntabilitas Kinerja tahun 2014, Kesimpulan
dan saran.
Selain itu diharapkan Laporan Akuntabilitas Kinerja ini dapat dijadikan bahan
evaluasi dan pedoman pengambilan kebijakan di tahun mendatang.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada seluruh bagian baik Kesekretariatan
maupun Kepaniteraan yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan laporan akuntabilitas
kinerja ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan oleh
karena itu kami mohon saran dan kritik yang membangun demi tersusunnya laporan
akuntabilitas kinerja yang berkualitas demi kesempurnaan laporan yang akan datang.
Wassalam,
Jakarta, Januari 2015
H. Achmad Zainullah, SH., MH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page ii
JUDICIAL SUMMARY
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara tahun 2015 sesuai
dengan Inpres No. 7 th 1999 tanggal LAKIP merupakan bentuk pertanggung jawaban
kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara yang akuntabel, transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
LAKIP ini disusun berdasarkan Laporan terhadap Pencapaian Kinerja terhadap
kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara selama Januari s/d Desember 2014 yang kemudian
dianalisa dan dibandingkan dengan rencana kerja tahun 2015 dengan rencana kerja tersebut
mengacu pada RENSTRA Pengadilan Agama Jakarta Utara tahun 2010 – 2014.
Berdasarkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam mencapai kinerja Pengadilan
Agama Jakarta Utara tahun 2014, berusaha memenuhi pencapaian sasaran strategis dengan
melihat faktor sasaran strategis dan indikatornya
Penyelesaian perkara pada tahun 2014 adalah 84,8%. dari perkara yang diterima
atau 80,1 % dari total perkara yang harus diselesaikan pada rentang tahun 2014 . Jumlah
sisa perkara gugatan pada tahun 2013 adalah 435 perkara, jumlah perkara gugatan yang
diterima pada tahun 2014 adalah 1734 perkara. Jumlah penyelesaian perkara pada tahun
2014 melebihi target rencana kerja tahun 2014 yang mencapai 79 %. Dimana perkara yang
berhasil diputus mengalami peningkatan jumlah dibandingkan penyelesaian perkara tahun
2013 sebesar 1,1 %
Pada Tahun 2014 ini ini Pengadilan Agama Jakarta Utara mendapatakan dua DIPA
yaitu DIPA BUA dan DIPA BADILAG untuk DIPA BUA terdapat pagu anggaran sebesar
Rp.7.438.037.000,- (tujuh milyar empat ratus tiga puluh delapan juta tiga puluh tujuh ribu
rupiah ) dengan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
Peradilan.Adapun realisasi anggaran tahun 2014 sebesar 100,79% ( seratus koma tujuh
puluh sembilan persen ) karena terdapat kelebihan realisasi pada belanja pegawai sebesar
Rp. 56.616.439,- ( lima puluh enam juta enam belas ribu empat ratus tiga puluh sembilan
rupiah, dan sudah dilakukan proses revisi DIPA agar tidak mencapai pagu minus.
Anggaran Belanja DIPA DIRJEN BADILAG kantor Pengadilan Agama Jakarta Utara
(400623) tahun 2014 sebesar Rp. 260.290.000,- (Dua Ratus Enam Juta Dua Ratus sembilan
puluh ribu rupiah ) sedangkan anggaran yang terealisasi sebesar Rp. 260.090.000,- (dua
ratus enam puluh juta sembilan puluh ribu rupiah) atau sebesar 99,92 % (sembilan puluh
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page iii
lima koma tiga puluh sembilan persen). Adapun kegiatan dalam program peningkatan
manajemen Peradilan Agama Jakarta Utara adalah sbb :.
1. Pemberkasan Perkara sejumlah 1093 perkara
2. Pelayanan Prodeo untuk 40 perkara
3. Pelayanan Sidang keliling 6 kegiatan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….i
JUDICIAL SUMMARY (IKHTISAR YUDIKATIF) ........................................................ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………………...………….. iv
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………...…1
A. Latar Belakang………………………………………………………..……………….1
B. Tugas dan Fungsi…………………..………………………………………………….2
C. Sistematika Penyajian…………………………………………………………………4
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA…………………………...…6
A. Rencana Strategis 2015 - 2019
1. Visi dan Misi……………………………………………………………………..6
2. Tujuan dan Sasaran Strategis…………………………………………….………7
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok…………...………………………………..9
B. Rencana Kinerja Tahunan 2016 (Matrik)………………………..…………...…….14
C. Perjanjian Kinerja (Dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2015 (Matrik)…….....…20
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja)….………29
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan pengungkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja)……….………35
C. Aspek Keuangan……………………………………………………………………..38
BAB V LAMPIRAN
1. Struktur Organisasi ...........................................................................
2. Indikator Kinerja Utama ......................................................................
3. Rencana Kinerja Tahun 2016 .................................................................
4. Matriks Rencana Strategis 2015 - 2019 ......................................................
5. SK Tim Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ..................
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi Mahkamah Agung RI serta
mewujudkan opini public melalui lembaga Badan Pemeriksa Keuangan , mahkamah agung
melakukan langkah langkah strategis melalui pembaharuan peradilan. Tidak terkecuali
Pengadilan Agama Jakarta Utara yang merupakan peradilan tingkat pertama juga
melakukan langkah langkah pembaharuan sejalan dengan program Mahkamah Agung.
Salah satu program Mahkamah Agung yaitu melalui program Quick Wins , Justice for All
dan Justice for the poor .
Adapun kebijakan yang diambil untuk mewujudkan program tersebut diatas yang
telah disesuaikan dengan rencana kerja Pengadilan Agama Jakarta Utara adalah sebagai
berikut :
1. Peningkatan keterbukaan informasi dan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
rangka pelayanan masyarakat pencari keadilan serta mewujudkan akuntabilitas badan
peradilan.
2. Peningkatan penyelesaian administrasi Peradilan terhadap perkara yang diterima dan
diputus dengan memenuhi azas peradilan yang sederhana ,cepat,dan biaya ringan
3. Peningkatan pembinaan dan pengawasan para hakim dalam menegakkan hukum dan
keadilan ,para pejabat structural dan fungsional serta pegawai administrasi dalam
pelaksanaan tugas.
4. Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan disiplin pegawai dalam rangka
peningkatan kinerja.
5. Peningkatan sarana dan prasarana untuk penunjang kinerja.
Berdasarkan pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang telah diamandemen dikatakan bahwa “Kekuasaan kehakiman dilakukan
oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada dibawahnya dalam
lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer,
lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh Mahkamah Konstitusi”. Dengan
amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 tersebut,
khususnya Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman pasal 24 telah membawa
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 2
perubahan penting terhadap penyesuaian tersebut, lahirlah Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2004 jo Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman dan
Undang- Undang Nomor 5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung.
Berdasarkan pasal 21 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasan Kehakiman disebutkan bahwa “Ketentuan mengenai organisasi,
administrasi dan finansial badan peradilan sebagaimana dimaksud ayat (1) untuk
masing-masing lingkungan peradilan diatur dalam undang-undang sesuai dengan
kekhususan lingkungan peradilan masing-masing”. Dengan demikian berdasarkan pasal
tersebut, lahirlah apa yang disebut dengan peradilan satu atap.
Sebagai realisasi dari pasal tersebut lahirlah Undang-Undang Nomor 49 Tahun
2009 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 tentang
Peradilan Umum sebagai penyempurnaan dari Undang- Undang Nomor 51 Tahun 2009
tentang perubahan kedua Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata
Usaha Negara dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Sebagai lembaga Pemerintah, Pengadilan Agama Jakarta Utara merupakan
Pengadilan Tingkat Pertama dibawah kekuasaan Mahkamah Agung dan hal ini juga
merupakan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas dan fungsi yang diamanatkan
kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.
Kewajiban tersebut dijabarkan dengan menyiapkan, menysusun dan
menyampaikan laporan kinerja secara tertulis, periodic dan melembaga. Pelaporan kinerja
dimaksudkan untuk mengkonsumsikan capaian kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara
dalam satu tahun angggaran yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan dan sasaran
serta menjelaskan keberhasilan dan kegagalan tingkat kinerja yang dicapainya.
B. Tugas dan Fungsi
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, pasal 3 dinyatakan bahwa Asas-asas
umum Penyelenggaraan Negara meliputi Asas Kepastian Hukum, Asas Keterbukaan, Asas
Proporsionalitas, Asas Profesionalitas dan Asas Akuntabilitas.
Sedangkan untuk menciptakan good govermance diperlukan prinsip-Prinsip
partisipasi, penegakan hukum, transparansi, kesetaraan, daya tanggap, wawasan kedepan,
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 3
akuntabilitas, pengawasan, efisensi dan efektifitas, serta profesionalisme. Kemudian prinsip
akuntabilitas ditegaskan lagi dalam visi, misi dan program membangun Indonesia yang
aman, adil dan sejahtera melalui program meningkatkan pengawasan untuk menjamin
akuntabilitas, transparansi, dan perbaikan kinerja aparatur Negara/pemerintah.
Penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Pengadilan Agama
Jakarta Utara merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan tiap tahun, disusun dengan
mengacu pada Surat Edaran Menteri Negara Pendayaguna Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor : PER/ 09/ M.PAN/ 05/ 2007, tentang Pedoman Umum Penetapan
Indikator Kinerja Utama.
Pengadilan Agama, sebagai Pengadilan Tingkat Pertama bertugas dan berwenang
menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama
antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah,
wakaf, zakat, infaq, shadaqah dan ekonomi syari’ah sebagaimana diatur dalam pasal 49
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 jo undang-undang Nomor 50 tahun 2009 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama mempunyai fungsi
sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan teknis yustisial dan administrasi kepaniteraan bagi perkara
tingkat pertama serta penyelesaian perkara dan eksekusi.
2. Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara banding, kasasi dan peninjauan
kembali serta administrasi peradilan lainnya.
3. Memberikan pelayanan administrasi umum kepada semua unsur dilingkungan Pengadilan
Agama (umum, kepegawaian dan keuangan).
4. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum Islam pada instansi
pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta sebagaimana diatur dalam pasal 52 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Nomor 50 Tahun 2009 tentang Peradilan
Agama.
5. Memberikan pelayanan penyelesaian permohonan pertolongan pembagian harta
peninggalan diluar sengketa antara orang-orang yang beragama Islam yang dilakukan
berdasarkan hukum Islam sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo. Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 4
perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan
Agama.
6. Waarmerking akta keahliwarisan di bawah tangan untuk pengambilan deposito/tabungan,
pensiunan dan sebagainya.
7. Melaksanakan tugas penyelesaian sengketa ekonomi syari’ah sesuai dengan pasal 49 ayat
(1) Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 yang telah diperbaharuai yang kedua
dengan Undang-undang Nomor 50 Tahun 2009.
8. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan hukum,
memberikan/melaksanakan hisab rukyat dalam penentuan awal pada tahun hijriyah.
Dengan perubahan perundang-undangan tersebut, maka Badan Peradilan Agama
telah menambah tugas kewenangan baik dalam pengelolaan manajemen peradilan,
administrasi peradilan maupun bidang teknis yustisial.
C. Sistematika Penyajian
Sistematika penulian Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Jakarta
Utara adalah sebagai berikut :
• BAB I : PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang penulisan laporan, maksud dan tujuan
penulisan laporan, tugas dan fungsi, serta sistematika penulisan laporan.
• BAB II : PERENCANAAN DAN PENETAPAN KERJAA. Rencana Strategis 2015 - 2019
1. Visi Misi
2. Tujuan dan sasaran Stategis
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
B. Indikator Kinerja Utama ( IKU )
C. Rencana Kinerja Tahunan 2016
D. Perjanjian Kinerja ( Dokumen Penetapan Kinerja ) Tahun 2015
- BAB III : AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja
B. Analisis Akuntabilitas Kinerja
C. Akuntabilitas Keuangan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 5
- BAB IV : PENUTUP
Berisikan Kesimpulan dan Saran.
- BAB V : LAMPIRAN
lampiran yang terdiri dari Struktur Organisasi, Indikator Kinerja Utama,
Rencana Kinerja Tahun 2016, Penetapan Kinerja, Matriks Rencana
Strategis 2015-2019 dan SK tim penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 6
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Rencana Strategis 2015 – 2019
1. Visi Dan Misi
Rencana Strategis Pengadilan Agama Jakarta Utara Tahun 2015 – 2019 merupakan
komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana
dan terprogram secara sistematis melalui penataan, penertiban, perbaikan pengkajian,
pengelolaan terhadap sistem kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk
mencapai efektivas dan efesiensi.
Selanjutnya untuk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolok ukur kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara diselaraskan denga arah
kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana
pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional
Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) 2015 - 2019, sebagai pedoman dan pengendalian kinerja dalam pelaksanaan
program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi
pada tahun 2015 - 2019.
Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang
diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Agama
Jakarta Utara
Adapun visi dari Pengadilan Agama Jakarta Utara adalah:
“Mendukung terwujudnya Badan Peradilan yang Agung pada Pengadilan Agama
Jakarta Utara”
Untuk mencapai visi tersebut, Pengadilan Agama Jakarta Utara menetapkan misi
yang menggambarkan hal yang harus dilaksanakan, yaitu :
• Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi.
• Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien
• Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuanyang berlaku.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 7
2. Tujuan dan Sasaran Strategis
Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu
sampai dengan lima tahun dan tujuan ditetapkan mengacu kepada pernyataan visi
dan misi Pengadilan Agama Jakarta Utara.
Adapun Tujuan yang hendak dicapai Pengadilan Agama Jakarta Utara adalah
sebagai berikut :
Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan Peradilan
Publik percaya bahwa Pengadilan Tinggi Agama Jakarta dan Pengadilan Agama
Jakarta Utara di bawahnya memenuhi butir 1 dan 2 di atas
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan secara terukur, yaitu sesuatu yang akan
dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu lima tahun kedepan dari tahun 2015
sampai dengan tahun 2019, sasaran strategis yang hendak dicapai Pengadilan
Agama Jakarta Utara adalah sebagai berikut :
• Meningkatnya penyelesaian perkara
• Peningkatan Akseptabiltas putusan Hakim
• Peningkatan efektifitas pengelolaan penyelesaian perkara
• Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
• Meningkatnya kepatuhan terhadap putusan pengadilan.
• Meningkatnya kualitas pengawasan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 8
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok
Enam sasaran strategis tersebut merupakan arahan bagi Pengadilan Agama Jakarta
Utara untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dan membuat rincian
Program dan Kegiatan Pokok yang akan dilaksanakan sebagai berikut :
a. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama
Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama merupakan program untuik
mencapai sasaran strategis dalam hal penyelesaian perkara, tertib administrasi
perkara, dan aksesbilitas masyarakat terhadap peradilan. Kegiatan Pokok yang
dilaksanakan Pengadilan Agama Jakarta Utara dalam pelaksanaan Program
Peningkatan Manajemen Peradilan Agama adalah :
1. Penyelesaian administrasi perkara.
2. Penanganan perkara prodeo dan terpinggirkan.
3. Penanganan perkara ekonomi syariah.
4. Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum.
b. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Mahkamah Agung
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah
Agung dibuat untuk mencapai sasaran strategis menciptakan sumber daya manusia
yang berkualitas dan mencapai pengawasan yang berkualitas. Kegiatan pokok yang
dilaksanakan dalam program ini adalah :
1. Pembayaran gaji dan tunjangan.
2. Penyelenggaran Operasional dan pemeliharaan Perkantoran.
c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung bertujuan
untuk mencapai sasaran strategis dalam penyediaan sarana dan prasarana. Kegiatan
pokok program ini adalah pengadaan sarana dan prasarana di lingkungan peradilan
tingkat banding dan tingkat pertama.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 9
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA
Pengadilan Agama Jakarta Utara telah menetapkan Indikator Kinerja Utama
berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara Nomor: W9-A5/ 35/ OT.00/ I/
SK/ 2014 tanggal 02 Januari 2014 dan pada tahun 2014 dapat dilihat sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 10
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA
NO KINERJAUTAMA
INDIKATOR KINERJA PENJELASAN/FORMULASI PERHITUNGAN PENANGGUNGJAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnyapenyelesaianperkara
a. Persentase mediasi yangdiselesaikan
Jmlah Perkara yang dimediasi X 100%Jml Perkara gugatan yang masukCatatan :Berdasarkan PERMA No : 01/Tahun 2008 tentangperkara yang diterima harus melalui mediasi
Ketua majelis,Hakim MediatordanPanitera
Laporan Bulanan,Laporan SemesterdanLaporanTahunan
b. Persentase mediasi yangmenjadi Akta Perdamaian/Dicabutnya Gugatan
Jml perkara mediasi yg menjadi Akta Perdamaian/Dicabutnya Gugatan X 100%Jumlah perkara yang di mediasi
Hakim Mediasi,Panitera/Sekretaris
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan:
- Perkara Gugatan.- Perkara Permohonan.
Jml sisa perkara yang diselesaikan X 100%Jml sisa perkara yang harus diselesaikan
Majelis Hakimdan Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
d. Persentase perkara yangdiselesaikan:
- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan.
Jml perkara yang diselesaikan X 100%Jml perkara yang harus diselesaikan (saldo awal danperkara yang masuk)
Majelis Hakimdan Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 6 bulan:
- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan
Jml perkara yg diselesaikan dlm jangka waktu maks 6bulan X 100%Jml perkara yg harus diselesaikan dlm waktumaksimal 6 bulan (diluar sisa perkara)
Majelis Hakimdan Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 11
f. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 6 bulan:
- Perkara Gugatan- Perkara Permohonan.
Jml perkara yang diselesaikan lebih dari 6 bulan X100%Jumlah perkara yg diselesaikan dalam waktu kurangdari 6 bulan
Majelis HakimPanitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
2. PeningkatanAkseptabiltasputusan Hakim
Persentase perkara yangtidak mengajukan upayahukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
Jumlah putusan yang tidak mengajukan upayahukum X 100%Jumlah putusan
Majelis Hakim Laporan Bulanandan LaporanTahunan
3. Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaianperkara
a. Persentase berkas perkarayang diajukan verzet yangdisampaikan secaralengkap tepat waktu
Jml berkas perkara yang diajukan verzet secaralengkap X 100%Jumlah berkas yang diajukan verzet
Ketua majlisHakim danPanitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
b. Persentase berkas perkarayang diajukan bandingyang disampaikan secaralengkap dan tepat waktu
Jml berkas perkara yang diajukan banding secaralengkap X 100%Jumlah berkas yang diajukan bandingCatatan:Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera Laporan Bulanandan LaporanTahunan
c. Persentase berkas perkarayang diajukan kasasi yangdisampaikan secaralengkap
Jml berkas perkara yang diajukan Kasasi secaralengkap X 100%Jumlah berkas yang diajukan KasasiCatatan:Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera Laporan Bulanandan LaporanTahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 12
d. Persentase berkas perkarayang diajukan PK yangdisampaikan secaralengkap
Jml berkas perkara yang diajukan PK secara lengkapX 100%Jumlah berkas yang diajukan PKCatatan:Lengkap = terdiri dari bundel A dan B
Panitera Laporan Bulanandan LaporanTahunan
e. Persentase berkas yangdiregister dan siapdidistribusikan ke Majelis
Jml berkas perkara yang didistribusikan ke Majelis X100%Jml berkas perkara yang diterima
Panitera Laporan Bulanandan LaporanTahunan
f. Persentase penyampaianrelaas pemberitahuan isiputusan tepat waktu,tempat dan para pihak
Jml relas putusan yang disampaikan ke para pihaktepat waktu. X 100%Jml putusan
Panitera danJuru Sita
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
g. Ratio Majelis Hakimterhadap perkara
Perbandingan jumlah perkara dengan jumlah MajelisHakim
Majelis Hakimdan Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
h. Persentase responden yangpuas terhadap prosesperadilan
Jml responden yang puas terhadap proses peradilanX 100%Jumlah responden yang disurvey
KetuaPengadilan &Panitera
Laporan hasilsurvey independen
4. Peningkatanaksesibilitasmasyarakatterhadapperadilan (accesto justice)
a. Persentase perkara prodeoyang diselesaikan
Jumlah perkara prodeo yang diselesaikan X 100%Jumlah perkara prodeo
Majelis Hakimdan Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
b. Persentase perkara yangdapat diselesaikan dengancara sidang keliling
Jumlah perkara yang diselesaikan dilokasi sidangkeliling X 100%Jumlah perkara yang harus diselesaikan secara sidangkeliling
Majelis Hakimdan Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 13
5. Meningkatnyakepatuhanterhadapputusanpengadilan.
Persentase permohonaneksekusi atas putusanperkara tertentu yangberkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti
Jml permohonan eksekusi perkara tertentu yangditindaklanjuti X 100%Jml permohonan eksekusi perkara tertentuCatatan:Perkara tertentu :- Warisan- Gono-gini- eksekusi anak
KetuaPengadilan &Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
6. Meningkatnyakualitaspengawasan
a. Persentase pengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti
Jml pengaduan yang ditindaklanjuti X 100%Jumlah pengaduan yang diterima
Catatan:Pengaduan yang dimaksud mengenai perilakuAparatur peradilan teknis dan non teknis
Ketua Pengadilan& Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
b. Persentase temuan hasilpemeriksaan internal yangditindaklanjuti.
Jumlah temuan intrnal/ yang ditindaklanjuti X100%Jumlah temuan internal
KetuaPengadilan &Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
c. Persentase hasil temuaneksternal yangditindaklanjuti.
Jumlahhasil temuan eksternal yang ditindaklanjuti X100%Jumlah hasil temuan eksternal
KetuaPengadilan &Panitera
Laporan Bulanandan LaporanTahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 14
C. RENCANA KINERJA TAHUNAN 2016
RENCANA KINERJA TAHUNAN
PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA
TAHUN ANGGARAN 2016
NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET %
1. Meningkatnyapenyelesaian perkara( jenis perkara )
a. Persentase mediasi yang diselesaikan 20 %
b. Persentase mediasi yang menjadi AktaPerdamaian/ Dicabutnya Gugatan 6 %
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan1. Gugatan2. Permohonan
100 %100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan1. Gugatan2. Permohonan
85 %97 %
e. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulan1. Gugatan2. Permohonan
93 %100 %
f. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu lebih dari 5 bulan1. Gugatan2. Permohonan
7 %0 %
2. Peningkatan Akseptabiltasputusan Hakim
a. Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum :1. Banding2. Kasasi3. Permohonan Kembali
99,5 %99,9 %99,9 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 15
3. Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara
a. Persentase berkas Perkara yang diajukanKasasi yang disampaikan secara lengkap 100 %
b. Persentase berkas perkara yang diajukanPK yang disampaikan secara lengkap 100 %
c. Persentase berkas yang diregister dansiap didistribusikan ke Majelis 100 %
d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak
100 %
e. Persentase penyitaan tepat waktu dantempat
100 %
f. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 12 : 1734g. Persentase responden yang puas terhadap
proses peradilan90 %
4. Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan
100 %
b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidang keliling
100 %
5. Meningkatnya kepatuhanterhadap putusanpengadilan.
a. Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara tertentu yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitaspengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti
100 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaaninternal/eksternal yang ditindaklanjuti.
100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 16
D. PENETAPAN KINERJA 2015
Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu
tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus
penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan
kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Agama Jakarta Utara menciptakan tolok
ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja.
Penetapan Kinerja Tahun 2015 Pengadilan Agama Jakarta Utara , sebagai berikut:
NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET %
1. Meningkatnyapenyelesaian perkara( jenis perkara )
a. Persentase mediasi yang diselesaikan 10 %b. Persentase mediasi yang menjadi Akta
Perdamaian/ Dicabutnya Gugatan5 %
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan1. Gugatan2. Permohonan
99,5 %100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan1. Gugatan2. Permohonan
81 %92 %
e. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 5 bulan:1. Gugatan2. Permohonan
93 %100 %
f. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu lebih dari 5 bulan1. Gugatan2. Permohonan
7 %0 %
2. Peningkatan Akseptabiltasputusan Hakim
b. Persentase perkara yang tidakmengajukan upaya hukum1. Banding2. Kasasi3. Permohonan Kembali
99,5 %99,9 %99,9 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 17
3. Peningkatan efektifitaspengelolaan penye perkara
a. Persentase berkas Perkara yang diajukanKasasi yang disampaikan secara lengkap 100 %
b. Persentase berkas perkara yang diajukanPK yang disampaikan secara lengkap 100 %
c. Persentase berkas yang diregister dansiap didistribusikan ke Majelis 100 %
d. Persentase penyampaian relaaspemberitahuan isi putusan tepat waktu,tempat dan para pihak
100 %
e. Persentase penyitaan tepat waktu dantempat
100 %
f. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 12 : 1734g. Persentase responden yang puas terhadap
proses peradilan90 %
4. Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadapperadilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan
100 %
b. Persentase perkara yang diselesaikandengan cara sidang keliling
100 %
5. Meningkatnya kepatuhanterhadap putusanpengadilan.
a. Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara tertentu yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti
100 %
6. Meningkatnya kualitaspengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti
100 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaaninternal/eksternal yang ditindaklanjuti.
100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 18
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Pengukuran Kinerja (Perbandingan antara target dan realisasi kinerja)
Akuntabilitas Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan
suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi yang tertuang dalam perumusan perencanaan strategis suatu organisasi.
Pengukuran Kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai
keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, untuk
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi
organisasi. Pengukuran kinerja merupakan suatu metode untuk menilai kemajuan yang
telah dicapai dibandingkan dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran
kinerja tidak dimaksudkan sebagai mekanisme untuk memberikan reward/punishment,
melainkan sebagai alat komunikasi dan alat manajemen untuk memperbaiki kinerja
organisasi.
Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara tahun 2014,
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator kinerja yang
telah ditetapkan dengan realisasinya, sehingga terlihat apakah sasaran yang telah
ditetapkan tercapai atau tidak. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian
target kinerja, namun demikian terdapat juga beberapa target yang belum tercapai dalam
tahun 2014 ini. Rincian tingkat capaian kinerja masing‐masing indikator kinerja tersebut
diuraikan dalam tabel dibawah ini.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 19
TABEL PENGUKURAN KINERJA 2014
NO. KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN (%)
1. Meningkatnya penyelesaian perkara( jenis perkara )
a. Persentase mediasi yang diselesaikan 12% 24,7 % 200 %b. Persentase mediasi yang menjadi Akta Perdamaian/
Dicabutnya Gugatan 7,5 % 2,9 % 39 %
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan1. Gugatan2. Permohonan
100 %100 %
99,5 %100 %
99,5 %100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan1. Gugatan2. Permohonan
80 %100 %
80,1 %100 %
100,1%100 %
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 6 bulan1. Gugatan2. Permohonan
80 %100 %
93%100%
116 %100 %
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 6 bulan1. Gugatan2. Permohonan
10 %0 %
7,1 %0 %
2,9 %0 %
2. Peningkatan Akseptabiltas putusanHakim
Persentase tidak mengajukan upaya hukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
90 %99,9 %99,9 %
92,02 %99,9 %100 %
102 %100 %101%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 20
3. Peningkatan efektifitas pengelolaanpenyelesaian perkara
a. Persentase berkas Perkara yang diajukan Banding yangdisampaikan secara lengkap 100 % 64,2 % 64,2 %
b. Persentase berkas Perkara yang diajukan Kasasi yangdisampaikan secara lengkap 100% 50 % 50 %
c. Persentase berkas perkara yang diajukan PK yangdisampaikan secara lengkap 100% 100 % 100%
d. Persentase berkas yang diregister dan siapdidistribusikan ke Majelis 100 % 100 % 100 %
e. Persentase penyampaian relaas pemberitahuan isiputusan tepat waktu, tempat dan para pihak 100 % 100 % 100 %
f. Persentase penyitaan tepat waktu dan tempat 100 % 100 % 100 %
g. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 100 % 60 % 60 %
h. Persentase responden yang puas terhadap prosesperadilan 90 % 90 % 100 %
4. Peningkatan aksesibilitas masyarakatterhadap peradilan (acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100% 100 % 100 %
b. Persentase perkara yang diselesaikan dengan carasidang keliling 100 % 100 % 100 %
5. Meningkatnya kepatuhan terhadapputusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkaratertentu yang berkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti
100 % 100 % 100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 21
6. Meningkatnya kualitas pengawasan a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100 % 100 % 100 %
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan internal/eksternalyang ditindaklanjuti. 100 % 100 % 100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 22
B. Analisis Pengukuran Kinerja (Diuraikan pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan pengugkapan dan penyajian dari hasil pengukuran kinerja setiap indikator
kinerja)
Pengukuran kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara Tahun 2014 mengacu pada
indikator kinerja utama sebagaimana tertuang pada tabel di atas, untuk mencapai sasaran
yang telah ditetapkan. Pada akhir tahun 2014, Pengadilan Agama Jakarta Utara telah
melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun hasil capaian
kinerja sesuai sasaran yang ditetapkan, diuraikan sebagai berikut :
SASARAN 1. MENINGKATNYA PENYELESAIAN PERKARA
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN %
a. Persentase mediasi yang diselesaikan 12 % 24,7 % 200 %b. Persentase mediasi yang menjadi Akta
Perdamaian/ Dicabutnya Gugatan 7,5 % 2,9 % 39 %
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:1. Gugatan2. Permohonan
100%100 %
99,5 %100 %
99,5 %100 %
d. Persentase perkara yang diselesaikan:1. Gugatan2. Permohonan
80%97%
80,1%100 %
100,1%103%
e. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu maksimal 6 bulan1. Gugatan2. Permohonan
80 %100 %
93%100%
116 %100 %
f. Persentase perkara yang diselesaikandalam jangka waktu lebih dari 6 bulan1. Gugatan2. Permohonan
10 %0 %
7,1 %0 %
2,9 %0 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 23
A. Persentase mediasi yang diselesaikan
Sesuai amanat PERMA No. 1 tahun 2008 setiap pihak yang berperkara di
Pengadilan Agama wajib melaksanakan mediasi. Mediasi adalah cara penyelesaian
sengketa melalui proses persidangan untuk memperoleh kesepakatan para pihak
dengan dibantu oleh mediator.Pengadilan Agama Jakarta Utara selama tahun 2014
menerima 2073 perkara, dengan perincian sebagai berikut :
Cerai gugat : 1734 perkara
Cerai talak : 339 perkara.
Perkara yang dilakukan mediasi pada tahun 2014 adalah sebanyak 471 perkara atau
24,7 % dari perkara yang diterima pada tahun 2014. Pencapaian ini meningkat lebih
dari 200 % dari target yang direncanakan. Hal ini membuktikan kesadaran masyarakat
untuk hadir dalam persidangan dan mengikuti persidangan telah sangat baik.
DATA PERKARA MEDIASI
PERBANDINGAN CAPAIAN TAHUN 2014
Tahun Perkara yangditerima
Perkara YangTidak Mediasi
Perkara YangMelakukan
Mediasi
Persentase Mediasi%
2014 2073 1602 471 22,72
B. Persentase mediasi yang menjadi Akta Perdamaian/ Dicabutnya Gugatan
Pada tahun 2014 pengadilan Agama Jakarta Utara menerima perkara gugatan
sebanyak 1734 perkara dari jumlah perkara gugatan tersebut yang menjadi Akta
Perdamaian/ Dicabutnya Gugatan hanya 14 perkara atau 2,97 % dari perkara. Hal ini
dikarenakan perkara Gugatan yang masuk hanya sebagian kecil yang dapat
diselesaikan secara mediasi dan menjadi Akta Perdamaian/ Dicabutnya Gugatan.
Tingkat keberhasilan perkara yang dapat didamaikan memang masih jauh dari
target yang ditetapkan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 24
Adapun hal-hal yang membuat penyelesaian secara mediasi tidak tercapai,
sebagai berikut:
1. Para pihak yang melakukan mediasi, tidak melakukan mediasi secara sungguh
– sungguh , dan hanya sebagai formalistik proses berperkara.
2. Para pihak yang berperkara merasa perceraianlah solusi dari masalah yang
mereka hadapi.
Sebagai bahan perbandingan perkara Gugatan yang menjadi Akta Perdamaian/
Dicabutnya Gugatan sebagai berikut:
Capaian Tahun2014 2013
Berhasil Gagal Persentase Berhasil Gagal Persentase
14 457 2,97 11 404 2,72 %
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja
pada perkara Gugatan yang menjadi Akta Perdamaian/ Dicabutnya Gugatan dari
capaian tahun 2013 dengan capai tahun 2014 sebanyak 2,94 %
C. Persentase sisa perkara yang diselesaikan:
- Perkara Gugatan
Perkara gugatan yang masuk tahun 2014 dan tidak dapat diselesaikan pada tahun
tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun berikutnya,
penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk pada bulan
desember 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan yang masuk di
bawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang masih dalam
tahapan, replik, duplik, pembuktian/saksi.
Sisa perkara gugatan tahun 2013 yang harus diselesaikan di tahun 2014
sebanyak 435. Pencapaiannya dapat diselesaikan 433 perkara atau 99,5 % dari
target target yang dicanangkan sebanyak 100 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 25
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara Gugatan yang diselesaikan,
sebagai berikut :
Capaian Tahun2014 2013
Sisa Tahun2013
DiselesaikanTahun 2014 Persentase Sisa Tahun
2013DiselesaikanTahun 2014 Persentase
435 433 99,54 445 435 97,7
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
sisa perkara yg diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capai tahun 2014
sebanyak 1,84 %
- Perkara Permohonan
Perkara Permohonan yang masuk tahun 2014 dan tidak dapat diselesaikan pada
tahun tersebut merupakan sisa perkara yang harus diselesaikan pada tahun
berikutnya, penyebab adanya sisa perkara karena adanya perkara yang masuk
pada bulan desember 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2014, sedangkan
yang masuk di bawah bulan Desember masih dalam taraf pemeriksaan ada yang
masih dalam tahapan,pembuktian/saksi.
Sisa perkara permohonan tahun 2013 adalah 13 perkara. Pada tahun 2014 dapat
diselesaikan 13 perkara atau 100 persen dan telah mencapat target yang diberikan
dalam rencana kerja Pengadilan Agama Jakarta Utara.
Sebagai bahan perbandingan persentase sisa perkara Permohonan yang
diselesaikan, sebagai berikut :
Capaian Tahun2014 2013
Sisa Tahun2013
DiselesaikanTahun 2014 Persentase Sisa Tahun
2012DiselesaikanTahun 2013 Persentase
13 13 100 6 6 100
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 26
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
sisa permohonan yang diselesaikan pada tahun 2014 sama dengan 2013 sebanyak
100 %.
D. Persentase perkara yang diselesaikan:
- Perkara Gugatan
Perkara Gugatan yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 1734 perkara,
ditambah sisa perkara gugatan pada tahun 2013 sebanyak 435 perkara, jadi total
perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 2169 perkara.
Pada tahun 2014 perkara yang telah diselesaikan sebanyak 1759 perkara atau
101, 44 % dari perkara yang diterima pada tahun 2014 atau 81,10 % dari perkara
yang harus diselesaikan pada rentang tahun 2014
Keadaan Perkara Gugatan Di Pengadilan Agama Jakarta Utara Tahun
2014.
Capaian Tahun2014
Sisa Tahun2013
YangDiterima
Tahun 2014
YangDiselesaikanTahun 2014
Totalperkara
yang harusdiselesaikan
PersentaseTerhadap perkara
yang harusdiselesaikan
435 1734 1759 2169 81,10 %
Adapun penyebab belum tercapainya target sasaran ini karena banyak
perkara yang masuk akhir Tahun 2013 dan baru disidangkan pada Tahun 2014,
sedangkan yang masuk di bawah bulan desember masih dalam taraf pemeriksaan
ada yang masih dalam tahapan, replik, duplik,pembuktian/saksi serta jumlah
Majelis Hakim dan Panitera Pengganti sedikit dibandingkan dengan jumlah
perkara yang harus diselesaikan.
Jumlah penyelesaian perkara pada tahun 2014 melebihi dari target
yang terdapat dalam rencana kerja yang berkisar 79 %.Dimana perkara yang
berhasil diputus dan diselesaikan mengalami peningkatan jumlah dibandingkan
penyelesaian perkara pada tahun 2013.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 27
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara Gugatan yang diselesaikan dari capaian capai tahun 2013
dengan capaian tahun 2014 sebanyak .1,1 %.
Belum dapatnya peningkatan penyelesaian perakara secara signifikan
dikarenakan :
1. Adanya perkara tabayun yang masuk pada bulan Oktober dan Nopember
2014.
2. Adanya perkara ghoib yang masuk sejak bulan September sebanyak 99
perkara
3. Perkara - perkara yang masuk pada bulan Desember 2014 berjumlah 375
perkara.
Rincian Perkara sisa tahun 2014 sebagai berikut :
Cerai gugat : 103 perkara
Cerai talak : 29 perkara
Harta bersama : 1 perkara
Itsbat nikah : 231 perkara
Kewarisan : 6 perkara
Dispensasi kawin : 4 perkara
Verzet : 1 perkara +
Jumlah : 375 perkara
• Perkara Permohonan
Perkara Permohonan yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 339 perkara,
ditambah sisa perkara gugatan pada tahun 2013 sebanyak 13 perkara, jadi total
perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 352 perkara.
Pada tahun 2014 perkara yang telah diselesaikan sebanyak 322 perkara atau
94,5 % dari perkara permohonan yang diterima pada tahun 2014 dan 91,4 %
dari perkara permohonan yang harus diselesaikan pada tahun 2014.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 28
Dalam penyelesaian perkara permohonan dilihat dari persentasi dari target yang
dicanangkan sebesar 92 % memang terjadi sedikit penurunan , hal ini
disebabkan perkara permohonan itsbat nikah sebanyak 231 perkara didaftarkan
pada bulan Desember 2014 sebanyak 218 perkara. Sedangkan 13 Perkara akan
diselesaikan pada tahun 2015.
Keadaan Perkara Permohonan Di Pengadilan Agama Jakarta Utara
Tahun 2014
Capaian Tahun2014
Sisa Tahun2013
YangDiterima
Tahun 2014
YangDiselesaikanTahun 2014
Totalperkara
yang harusdiselesaikan
PersentaseTerhadap perkara
yang harusdiselesaikan
13 352 322 365 88 %
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
persentase perkara Permohonan yang diselesaikan dari capaian tahun 2013
dengan capaian tahun 2014 sebanyak 91,4 %.
E. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan.
Berdasarkan SK KMA nomor 2 tahun 2014 tentang percepatan penyelesaian perkara
dan tingkat banding pada 4 lingkungan peradilan, ada batas waktu dalam penyelesai
perkara yaitu maksimal 6 bulan setelah perkara diterima apabila lebih dari 6 bulan
maka perkara tersebut dianggap perkara sisa.
• Perkara Gugatan
Perkara Gugatan yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 1734 perkara,
ditambah sisa perkara gugatan pada tahun 2013 sebanyak 435 perkara, jadi total
perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 2169 perkara.
Selama tahun 2014 perkara Gugatan yang dapat diselesaikan maximal 6 bulan
adalah 1933 perkara atau 89,12 % dari jumlah perkara yang harus diselesaikan
pada tahun 2014. Hal ini membuktikan kinerja aparat pengadilan secara
keseluruhan sangat baik.
Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu
maksimal 6 bulan, sebagai berikut :
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 29
Capaian Tahun2014
Sisa Tahun2013
YangDiterima
Tahun 2014
Totalperkara
yang harusdiselesaikan
Perkara yang selesaikurang dari 6 bulan
Persentase terhadapperkara yang harus
diselesaikan
435 1734 2169 1933 89,12
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
perkara gugatan yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 6 bulan yang
diselesaikan dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun 2014 sebanyak
89,12%.
- Perkara Permohonan
Perkara Permohonan yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 339 perkara,
ditambah sisa perkara gugatan pada tahun 2013 sebanyak 13 perkara, jadi total
perkara yang harus diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 352 perkara.
Selama tahun 2014 perkara Permohonan dapat diselesaikan kurang dari atau
maximal 6 bulan sebanyak 100 % atau lebih dari target pencapaian rencana
kinerja 97 %.
Capaian Tahun2014
Sisa Tahun2013
YangDiterima
Tahun 2014
YangDiselesaikanTahun 2014
Totalperkara
yang harusdiselesaikan
PersentaseTerhadap perkara
yang harusdiselesaikan
13 339 322 352 91.4 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 30
F. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan.
- Perkara Gugatan
Perkara Gugatan yang masuk pada tahun 2014 sebanyak 1734 perkara, ditambah
sisa perkara gugatan pada tahun 2013 sebanyak 435 perkara, jadi total perkara yang
harus diselesaikan pada tahun 2014 sebanyak 2169 perkara.
Selama tahun 2014 ada 148 perkara yang membutuhkan waktu penyelesaian diatas 6
bulan , atau 7,1 % dari penerimaan perkara. Pencapaian ini kurang 0,1 dari target
rencana kerja tahun 2014. Penyelesaian perkara yang harus diatas 6 bulan lebih
banyak disebabkan oleh faktor pencari keadilan . Penyebabnya antara lain :
1. Pihak pencari keadilan yang bersidang tidak mematuhi jadwal acara persidangan
dimana mereka terkadang tidak hadir pada tanggal persidangan yang telah
ditentukan oleh ketua majelis Selain itu mereka belum siap dengan acara tahapan
persidangan .
2. Tempat tinggal pencari keadilan yang tidak hadir pada saat persidangan wilayah
hukumnya di luar wilayah Jakarta Utara, hal ini membutuhkan waktu yang lebih
lama untuk memanggil para pihak.
Sebagai bahan perbandingan Persentase yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih
dari 6 bulan, sebagai berikut:
Capaian Tahun2014
Sisa Tahun2013
YangDiterima
Tahun 2014
Totalperkara
yang harusdiselesaikan
Perkara yang selesaidiatas 6 bulan
Persentase terhadapperkara yang harus
diselesaikan
435 1734 2169 148 6,82
Berdasarkan data tersebut di atas adanya sedikit penurunan akuntabilitas kinerja pada
perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 6 bulan yang diselesaikan
dari capaian tahun 2013 dengan capaian tahun 2014 sebanyak 6,82 %. Hal ini
disebabkan karena adanya faktor faktor penghambat tersebut diatas yang tidak dapat
dihindarkan oleh Pengadilan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 31
SASARAN 2. PENINGKATAN AKSEPTABILTAS PUTUSAN HAKIM
Pencapaian target kinerja atas sasaran ini adalah sebagai berikut:
NO SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN(%)
1 PeningkatanAkseptabiltasputusan Hakim
Persentase perkara yangtidak mengajukan upayahukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
90 %90 %90 %
92,9 %99,9 %100 %
102%101 %101 %
A. Persentase perkara yang tidak mengajukan upaya hukum:
Banding.
Pada tahun 2014 jumlah perkara yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta
Utara dan diputus sebanyak 1759 perkara, terdiri dari:
- Perkara Gugatan yang diputus sebanyak 1734 perkara.
- Perkara Permohonan yang diputus sebanyak 322 perkara dan yang
mengajukan upaya hukum banding sebanyak 0,09 % perkara dan yang
tidak mengajukan upaya hukum sebanyak 99,1 % perkara.
Kasasi
Pada tahun 2014 jumlah permohonan kasasi yang masuk ke Pengadilan
Agama Jakarta Utara adalah 2 perkara dan dalam perjalanannya 1 perkara
dicabut yakni, perkara nomor 607/Pdt.G/2013/Paju pada tanggal 13 Juni 2014
sehingga sisa perkara yang dimohonkan kasasi ke Mahkamah Agung Hanya 1
Perkara yakni, 1248/Pdt.G/2013/Paju.
Adapun hal - hal yang menyebabkan masyarakat pecari keadilan tidak
mengajukan upaya hukum banding, kasasi, peninjauan kembali adalah sebagai
berikut:
1. Sebagian besar pihak yang berperkara telah puas dengan putusan majleis
Hakim.
2. Putusan yang dijatuhkan telah sesuai dengan rasa keadilan para pihak yang
berperkara.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 32
Sebagai bahan perbandingan putusan perkara yang tidak mengajukan upaya
hukum Kasasi sebagai berikut:
PerkaraTahun
2013Capaian %
2014Capaian %
Kasasi 100% 101 %
Berdasarkan data tersebut di atas adanya peningkatan akuntabilitas kinerja pada
putusan perkara yang tidak mengajukan upaya hukum Kasasi dari capai tahun
2013 sebanyak 2 perkara kasasi sedangkan pencapaian 2014 sebanyak 1 kasasi
atau adanya peningkatan keberhasilan yang tidak mengajukan kasasi 50 % dari
tahun 2013.
Peninjauan Kembali
Pada tahun 2014 sama dengan tahun sebelumnya yakni tahun 2013 tidak ada
permohonan peninjauan kembali yang masuk ke Pengadilan Agama Jakarta
Utara. Hal ini membuktikan masyarakat pencari keadilan telah puas dengan
putusan yang dijatuhkan oleh majelis Hakim.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 33
SASARAN 3. PENINGKATAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN PENYELESAIAN
PERKARA
A. Persentase berkas perkara yang diajukan Verzet yang disampaikan secara
lengkap dan tepat waktu
Berkas perkara yang diajukan verzet adalah perkara nomor 661/Pdt.G/2013/PA.JU
B. Persentase berkas perkara yang diajukan Banding yang disampaikan secara
lengkap dan tepat waktu
Dari pengajuan permohonan banding sebanyak 16 pekara yang dicabut
sebanyak 2 perkara, sehingga perkara yang diajukan banding hanya 14
perkara.Pengiriman berkas yang lengkap dan tepat waktu sebanyak 9 perkara.
Sedangkan 4 perkara yakni : Nomor 567/Pdt.G/2014, 743/Pdt.G/2014,
863/Pdt.G/2014,487/Pdt.G/2014, belum dapat dikirimkan. Sehingga dari target 100%
hanya tercapai 64,2%. Tertundanya pengiriman berkas banding dikarenakan :
a. karena berkas belum lengkap , dimana Pemohon atau termohon tidak segera
melengkapi berkas banding seperti memori, kontra dan pelaksanaan inzage.
b. Pihak pemohon atau termohon atau kuasa hukuknya bberdomisili di luar Jakarta
Utara. Hal ini membuat proses atau tahapan pemberitahuan memakan waktu lebih
dari 1 bulan.
C. Persentase berkas perkara yang diajukan Kasasi yang disampaikan secara
lengkap dan tepat waktu
Ada 2 ( dua ) berkas kasasi yang diterima oleh Pengadilan Agama Jakarta Utara,
yaitu :
1. Nomor : 607/Pdt.G/2013/PAJU
2. Nomor : 1248/Pdt.G/2013/PA.JU masih dalam proses pengiriman, penyebabnya
karena salah satu pihak berdomosili diluar Pengadilan agama Jakarta Utara.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 34
Untuk pengiriman berkas secara tepat waktu diupayakan lebih meningkat pada tahun
yang akan datang.
D. Persentase berkas perkara yang diajukan Peninjauan Kembali yang
disampaikan secara lengkap dan tepat waktu
Pada tahun 2014 tidak ada permohonan PK sehingga Pengadilan Agama
Jakarta Utara tidak mengirimkan berkas PK ke Mahkamah agung RI.
E. Persentase berkas yang di register dan siap di distribusikan ke Majelis
Dari 2073 perkara yang diterima baik gugatan maupun permohonan telah
deregister dan didistribusikan kepada Majelis Hakim. Target kinerja pada tahun 2014
adalah 100% dan telah tercapai 99.9% karena ada 29 berkas perkara atau 1 % yang
belum dapat didistribusikan ke Majelis Hakim karena perkara tersebut didaftarkan
pada akhir Desember.
F. Persentase Penyampaian Relaas/ Pemberitahuan isi Putusan yang disampaikan
secara lengkap dan tepat waktu kepada para pihak
G. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara
Ketentuan Mahkamah agung mengenai rasio majelis terdapat dalam Buku I
berjudul Administrasi Perencanaan, Pola Kelembagaan Peradilan, edisi 2007 halaman
57-58 yang dikeluarkan oleh Mahkamah agung menyatakan bahwa untuk Pengadilan
Tingkat Pertama Klas IA terdiri maksimum 8 majelis hakim atau maksimum 24
orang majelis hakim termasuk wakil ketua. Dan setiap majelis dibantu maksimum 4
orang Panitera Pengganti.5 Orang jurusita dan maksimal 10 Juru Sita pengganti.
Kondisi kekuatan majelis di Pengadilan Agama Jakarta Utara terdiri dari 12 Majelis
Hakim, termasuk Ketua dan wakil ketua serta 10 orang Hakim, 13 Panitera
Pengganti,1 Juru Sita serta 11 Jurusita Pengganti.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 35
Pada Tahun 2014 perkara yang diterima 2073 yang dibagi kepada 12 majelis,
sehingga setiap majelis hakim mendapat rata rata 173 perkra atau dalam satu bulan
menerima 17 sampai 18 perkara.
Secara rasio komposisi ini ideal di majelis hakim namun kurang ideal pada komposisi
Pnitera Pengganti. Sehingga realisasi pada tahun 2014 belum terpenuhi komposisi
untuk Panitera Pengganti. Untuk itu masih dibutuhkan Panitera Pengganti 9 orang.
Dengan perhitungan : 12 majelis hakim x 2 = 24 orang -13 orang =9 orang Panitera
Pengganti.
H. Persentase responden yang puas terhadap proses peradilan
Pengadilan agama Jakarta Utara mensurvey kepada responden pencari keadilan yang
telah selesai dalam proses berpeerkara. Survey dilakukan ketika para pihak
mengambil salinan putusan dan akta cerai. Survey dilakukan dari 75 orang pihak
berperkara dan 90 % dari respoonden menyatakan puas terhadap pelayanan
Pengadilan Agama Jakarta Utara.
SASARAN 4. PENINGKATAN AKSEBILITAS MASYARAKAT TERHADAP
PERADILAN (ACCES TO JUSTICE)
A. Persentas perkara prodeo yang diselesaikan
Pada Tahun 2014 Pengadilan agama Jakarta Utara DIPA 04 dengan program
Peningaktan Manajemen Peradilan Agama khusunya kegiatan pemberian anggaran
pihak penyelesaian administrasi perkara bagi masyarakat yang tidak mampu secara
finansial ( prodeo ) sebesar Rp.19.640.000,-. Dari anggaran tersebut dapat terserap
sebesar Rp. 19.635.000,- ( 99.97%) . Penggunaan anggaran tersebut berdasarkan
PERMA No.1 tahun 2014 yang disesuaikan dengan jenis perkaranya. Adapun
penyelesaian berkas perkara prodeo mencapai 100 %
B. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling
Anggaran Sidang Keliling yang diterima oleh Pengadilan Agama Jakarta
Utara sebesar Rp. 94.400.000,-Realisasi anggaran sebesar Rp. 94.215.000,- atau
sebesar 99,80 perkara. Dari target sidang keliling 5 kali dalam setahun terealisasi
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 36
sebanyak 6 kali pada tahun 2014.Sedangkan Penyelesaian Perkara sebanyak 11
perkara telah terselesaikan semua atau mencapai 100%.
SASARAN 5. MENINGKATNYA KEPATUHAN TERHADAP PUTUSAN
PENGADILAN
A. Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara tertentu yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
Selama tahun 2014 tidak ada permohonan eksekusi terhadap putusan yang
telah berkekuatan hokum tetap. Namun pada tahun 2014 ada permohonan eksekusi
yang sampai pada tahun 2014 masih diprose yakni perkara Nomor :
1478/Pdt.G/2013/PA.JU Secara target rencana keadaan tahun 2014 telah sesuai target
100%. Artinya masyarakat telah merasa puas terhadap putusan yang dijatuhkan dan
sebagai indicator meningkatnya kepatuahan masyarakat dalam menjalankan putusan
yang telah dijatuhkan.
SASARAN 6. MENINGKATNYA KUALITAS PENGAWASAN
A. Persentase Pengaduan Masyarakat Yang Ditindaklanjuti
Maksud penanganan pengaduan masyarakat yang di tindak lanjuti
1. Merespon keluhan baik yang berasal dari masyarakat, instansi lain di luar
pengadilan, maupun dari internal pengadilan sendiri;
2. Menyelesaikan penanganan pengaduan sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
3. Membuktikan benar atau tidaknya hal yang diadukan.
4. Memberikan jaminan bagi masyarakat bahwa laporan pengaduan yang diajukan
ditangani secara efektif. efisien, cepat dan dapat dipertanggung-jawabkan.
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor
: 076/KMA/SK/VI/2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Penanganan Pengaduan di
Lingkungan Peradilan.
Pada tahun 2014 jumlah Pengaduan Masyarakat yang masuk ke Pengadilan Agama
Jakarta Utara tidak ada.Hal ini dapat dilihat pada pengaduan on line yang telah
dijalankan di Pengadilan agama Jakarta Utara ternyata banyak yang berisikan pertanyaan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 37
tentang informasi prosedur berperkara dan status perkara.Sehingga semua informasi
tersebut dapat ditindaklanjuti oleh Pengadilan Agama jakarta Utara.
Fasilitas yang sudah kita sediakan untuk memenuhi Pengaduan Masyarakat sebagai
berikut:
1. Kotak Pengaduan
2. Email [email protected]
3. Penyediaan Meja Pengaduan
Kinerja Utama Indikator KinerjaTarget
2014
Realisasi
2014
Capaian
%
Meningkatnya
kualitas
pengawasan
Persentase Pengaduan
Masyarakat Yang
Ditindaklanjuti
0% 0% 100%
Jumlah pengaduan yang diterima = 0
Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0
Realisasi = 0/0 x 100% = 0%
Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/80 x 100 = 0%
Realisasi indikator kinerja untuk kegiatan pengaduan pada tahun 2014 yang
ditindaklanjuti 0% karena tidak ada pengaduan yang diterima.
Adapun tingkat pengaduan yang ditindaklanjuti pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :
Jumlah pengaduan yang diterima = 0 Jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti = 0
Realisasi = 0/0 x 100% = 0% Realisasi Indikator Kinerja Utama = 0/80 x 100 = 0%
B. Persentase Temuan Hasil Pemeriksaan Internal/ Eksternal Yang Ditindaklanjuti
Pada tahun 2014 jumlah Temuan Hasil Pemeriksaan Internal yang dilakukan oleh
Hakim Pengadilan Agama Jakarta Utara sebanyak 2 kali dalam setahun. Pemeriksaan
itu meliputi : Register, Pelayanan dan manajemen Peradilan.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 38
Pemeriksaan Eksternal dilakukan oleh Hakim Tinggi Pengawas PTA Jakarta dan Badan
Pengawas.Hasil temuan dari Pengadilan Tinggi Agama Jakarta meliputi belum
ditutupnya Buku Register dan Buku Keuangan Perkara.Temuan tersebut sudah
ditindaklanjuti dengan penutupan Buku Register dan Buku Keuangan Induk Perkara.
Sedangakan untuk pemeriksaan dari Badan Pengawas MA-RI belum dilakukan ekspos.
C. Akuntabilitas Keuangan
Realisasi Pendapatan dan Belanja yang bersumber pada DIPA BADILAG
Pengadilan Agama Jakarta Utara Tahun Anggaran 2014.
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) yang bersumber dari Unit
Organisasi Badan Urusan Administrasi (BUA/01) Mahkamah Agung RI dengan
Nomor: SP DIPA-005.01.2.400622/2014 tanggal 05 Desember 2013 untuk Tahun
Anggaran 2014 Pengadilan Agama Jakarta Utara dengan kode satker: 400622
menerima total pagu anggaran belanja semula sejumlah Rp.7.497.483.000,- (tujuh
milyar empat ratus sembilan puluh tujuh juta empat ratus delapan puluh tiga ribu
rupiah) namun terdapat beberapa kali revisi hingga pada akhir tahun anggaran 2014,
sehingga total pagu anggaran belanja setelah Revisi DIPA Ke-02 berubah menjadi
sebesar Rp.7.438.037.000,- (tujuh milyar empat ratus tiga puluh delapan juta tiga
puluh tujuh ribu rupiah) dengan tahap revisi sebagai berikut: Revisi Ke-01 pada
tanggal 20 Agustus 2014 dalam rangka optimalisasi realisasi anggaran terutama untuk
belanja pegawai; Revisi Ke-02 pada tanggal 24 Nopember 2014 dalam rangka
memenuhi secara administrasi pagu minus pada belanja pegawai; dan Revisi ke-03
pada tanggal 31 Desember 2014 dalam rangka memenuhi secara administrasi pagu
minus pada belanja pegawai dari DIPA Revisi Ke-02. Maka total pagu DIPA
Pengadilan Agama Jakarta Utara unit eselon Badan Urusan Administrasi (BUA/001)
untuk sementara menjadi sebesar Rp.7.438.037.000,- (tujuh milyar empat ratus tiga
puluh delapan juta tiga puluh tujuh ribu rupiah) hingga akhir anggaran tahun 2014
dan dipergunakan untuk Belanja Pegawai dan Belanja Barang dengan perincian
sebagai berikut:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 39
1. Belanja Pegawai
A. Total PAGU Belanja Pegawai berjumlah Rp.6.635.591.000,-, terdiri dari:
• Gaji (5111XX)
• Uang Makan (511129)
• Uang Lembur (512211)
: Rp.
: Rp.
: Rp.
6.321.112.000,-
296.463.000,-
18.016.000,-
B. Realisasi sebesar Rp. 6.696.655.074,-, (100,92%), terdiri dari:
• Gaji (5111XX)
• Uang Makan (511129)
• Uang Lembur (512211)
: Rp.
: Rp.
: Rp.
6.386.302.074,-
292.337.000,-
18.016.000,-
(100,01%)
(98,61%)
(100,0%)
C. Sisa Anggaran Pelaksanaan sebesar Rp.(61.064.074),-, 100,92%, terdiri dari:
• Gaji (5111XX)
• Uang Makan (511129)
• Uang Lembur (512211)
: Rp.
: Rp.
: Rp.
(56.938.074),-
4.126.000,-
0,00,-
(-0,9%)
(1,39%)
(0,00%)
2. Belanja Barang/ Jasa
A. Total PAGU Belanja Barang dan Jasa Berjumlah Rp.802.446.000,-, terdiri dari:
a. Belanja Barang Operasional sebesar Rp.674.434.000,-, terbagi dari:
• Belanja Keperluan Kantor (521111) :
• Belanja Langganan Listrik (522111) :
• Belanja Langganan Telepon (522112) :
• Belanja Perawatan Inventaris (523121) :
• Belanja Honor Operasional (521115) :
• Belanja Honor Output Kegiatan (521213) :
• Belanja Pemeliharaan Gedung (523111) :
• Belanja Rapat Koordinasi (521211) :
• Belanja Perjalanan Biasa (524111) :
• Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota :(524113)
• Belanja Rapat Pengawasaan (521211) :
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
287.700.000,-
198.000.000,-
22.200.000,-
46.534.000,-
76.902.000,-
10.080.000,-
33.018.000,-
8.840.000,-
8.572.000,-
5.600.000,-
2.800.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 40
• Belanja Pemeliharaan Roda 2 (523121)
• Belanja Pakaian Dinas (521119)
• Belanja Pemeliharaan Roda 2 (523121)
: Rp.
: Rp.
: Rp.
18.000.000,-
12.200.000,-
72.000.000,-
B. Realisasi Belanja Barang sebesar Rp. 800.109.918,- (99,71%), terdiri dari:
• Belanja Keperluan Kantor (521111)
• Belanja Langganan Listrik (522111)
• Belanja Langganan Telepon (522112)
• Belanja Perawatan Inventaris
(523121)
• Belanja Honor Operasional (521115)
• Belanja Honor Output Kegiatan
(521213)
• Belanja Pemeliharaan Gedung
(523111)
• Belanja Rapat Koordinasi (521211)
• Belanja Perjalanan Biasa (524111)
• Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota
(524113)
• Belanja Rapat Pengawasaan (521211)
• Belanja Pemeliharaan Roda 2(523121)
• Belanja Pakaian Dinas (521119)
• Belanja Pemeliharaan Roda 2(523121)
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
299.555.960,-
196.040.936,-
21.825.132,-
46.533.900,-
76.902.000,-
10.080.000,-
33.017.950,-
8.840.000,-
8.570.000,-
5.600.000,-
2.800.000,-
18.000.000,-
12.200.000,-
72.000.000,-
(100%)
(99,01%)
(98,31%)
(100%)
(100%)
(100%)
(100%)
(100%)
(99,98%)
(100%)
(100%)
(100%)
(100%)
(100%)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 41
C. Sisa Anggaran Belanja Barang sebesar Rp. 2.336.082,-, (0,29%), terdiri dari:
• Belanja Langganan Listrik (522111) : Rp. 1.959.064,- (0,99%)
• Belanja Langganan Telepon (522112)
• Belanja Perawatan Inventaris (523121)
• Belanja Pemeliharaan Gedung
(523111)
• Belanja Perjalanan Biasa (524111)
: Rp.
: Rp.
: Rp.
: Rp.
374.868,-
100,-
50,-
2.000,-
(1,69%)
(0,00%)
(0,00%)
(0,02%)
Dengan demikian, pagu anggaran belanja kantor Pengadilan Agama Jakarta
Utara (400622) tahun 2014 setelah Revisi ke-2 (sebelum revisi ke-3) adalah sebesar
Rp.7.438.037.000,- (tujuh milyar empat ratus tiga puluh delapan juta tiga puluh tujuh
ribu rupiah) sedangkan anggaran yang terealisasi sebesar Rp.7.496.764.992,- (tujuh
milyar empat ratus sembilan puluh enam juta tujuh ratus enam puluh empat ribu
sembilan ratus sembilan puluh dua rupiah) atau sebesar 100,79% (seratus koma tujuh
sembilan persen) terdapat kelebihan realisasi pada belanja pegawai, ada pula
pengembalian belanja pegawai sebesar Rp.56.616.439,- (lima puluh enam juta enam
ratus enam belas ribu empat ratus tiga puluh sembilan rupiah) akan tetapi terdapat
pula belanja pegawai dan barang yang belum terbayarkan pada tahun anggaran 2014
dan akan dibayarkan pada tahun anggaran baru 2015 sebesar Rp.27.896.472,- (dua
puluh tujuh juta delapan ratus sembilan puluh enam ribu empat ratus tujuh puluh dua
rupiah), terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp.7.182.893,- (tujuh juta seratus
delapan puluh dua ribu delapan ratus Sembilan puluh tiga rupiah) dan belanja
barang sebesar Rp.20.713.579,- (dua puluh juta tujuh ratus tiga belas ribu lima ratus
tujuh puluh Sembilan rupiah). Belanja barang yang belum terbayarkan tahun 2014
berupa: belanja langganan telepon sebesar Rp.1.632.266,- (satu juta enam ratus tiga
puluh dua ribu dua ratus enam puluh enam rupiah), belanja langganan listrik sebesar
Rp.18.511.313,- (delapan belas juta lima ratus sebelas ribu tiga ratus tiga belas
rupiah) dan belanja kebutuhan kantor sebesar Rp.570.000,- lima ratus tujuh puluh
ribu rupiah.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 42
B. Realisasi Pendapatan dan Belanja yang bersumber pada DIPA BADILAG
Pengadilan Agama Jakarta Utara Tahun Anggaran 2014.
Berdasarkan Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) dari Unit Organisasi
Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama (DIRJEN BADILAG/04) Mahkamah
Agung RI Nomor: SP DIPA-005.04.2.400623/2014 Tgl. 5 Desember 2014 untuk
Tahun Anggaran 2014 Pengadilan Agama Jakarta Utara dengan kode satker: 400623,
menerima anggaran sejumlah Rp.260.290.000,- (dua ratus enam puluh juta dua ratus
sembilan puluh ribu rupiah), dipergunakan untuk Belanja Barang dengan perincian
sebagai berikut:
1. Penyelesaian Administrasi Perkara
• Pagu anggaran sebesar Rp.19.640.000,
• Realisasi anggaran sebesar Rp.19.635.000,- (99,97%)
• Sisa Anggaran sebesar Rp.5.000,- (0,03%)
2. Pengiriman Berkas Perkara
• Pagu anggaran sebesar Rp.10.000,
• Realisasi anggaran sebesar Rp.0,- (0,00%)
• Sisa Anggaran sebesar Rp.10.000,- (100%)
3. Penyelesaian Putusan Perkara
• Pagu anggaran sebesar Rp.2.640.000,
• Realisasi anggaran sebesar Rp.2.640.000,- (100%)
• Sisa Anggaran sebesar Rp.0,- (100%)
4. Penyelenggaraan Sidang Keliling
• Pagu anggaran sebesar Rp.94.400.000,
• Realisasi anggaran sebesar Rp.94.215.000,- (99,80%)
• Sisa Anggaran sebesar Rp.185.000,- (0,2%)
5. Penyelenggaraan Pos Pelayanan Hukum
• Pagu anggaran sebesar Rp.144.000.000,
• Realisasi anggaran sebesar Rp.144.000.000,- (100%)
• Sisa Anggaran sebesar Rp.0,- (100%)
Anggaran Belanja DIPA DIRJEN BADILAG kantor Pengadilan Agama Jakarta Utara
(400623) tahun 2014 sebesar Rp.260.290.000,- (dua ratus enam puluh juta dua ratus
sembilan puluh ribu rupiah) sedangkan anggaran yang terealisasi sebesar
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 43
Rp.260.090.000,- (dua ratus enam puluh juta sembilan puluh ribu rupiah) atau sebesar
99,92% (sembilan puluh sembilan koma sembilan dua persen) dan anggaran yang tidak
dapat dibelanjakan sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu rupiah) atau sebesar 0,08% (nol
koma nol delapan persen) berupa belanja perjalanan biasa sebesar Rp.185.000,- dan
belanja barang Non Operasional Lainnya sebesar Rp.15.000,-
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 44
LAMPIRAN-LAMPIRAN DALAM LAKIP
1. Struktur Organisasi
2. Indikator Kinerja Utama
3. Matriks Renstra 2015 - 2019
4. RKT 2016,
5. PKT 2014
6. SK Tim Penyusun LAKIP
7. Lampiran-lampiran lainnya.
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 45
INDIKATOR KINERJA UTAMA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA PENJELASAN PENANGGUNGJAWAB
SUMBER DATA
1. Meningkatnyapenyelesaian perkara(sebutkan jenisperkara)
a. Persentase mediasi yangdiselesaikan
Perbandingan antara mediasi yangdisepakati dengan jumlah mediasiyang diterima dan menjadi perkara
Hakim MediasiPanitera/Sekretaris
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
b. Persentase mediasi yangmenjadi akta perdamaian
Perbadingan antara mediasi ygdiproses dengan jumlah mediasi ygmenjadi akta perdamaian.
Hakim MediasiPanitera/Sekretaris
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan
Perbandingan sisa perkarayangdiselesaikan dengan sisa perkarayang harus diselesaikan
Hakim Majelis danPanitera/Sekretaris
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
d. Persentase perkara yangdiselesaikan
Perbandingan perkara yangdiselesaikan dengan perkara yangakan diselesaikan (saldo awal danperkara yang masuk)
Hakim Majelis danPanitera/Sekretaris
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu maksimal 5 bulan
Perbandingan perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 5 bulan dengan perkarayang harus diselesaikan dalam waktumaksimal 5 bulan (diluar sisaperkara)
Hakim Majelis danPanitera/Sekretaris
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
f. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangkawaktu lebih dari 5 bulan
Perbandingan perkara yangdiselesaikan lebih dari 5 bulandengan perkara yg diselesaikandalam waktu kurang dari 5 bulan.
Hakim MajelisPanitera/Sekretaris
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 46
2. Peningkatanaksepbilitas putusanHakim
Persentase yang tidakmengajukan upaya hukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
Perbandingan jumlah perkara yangtidak mengajukan upaya hukum(Banding, Kasasi, PeninjauanKembali) dengan jumlah perkarayang putus.
Hakim Majelis Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
3. Peningkatanefektifitaspengelolaanpenyelesaian perkara
a. Persentase berkas yangdiajukan kasasi dan PK yangdisampaikan secara lengkap
Perbandingan antara berkas yangdiajukan Kasasi dan PK yanglengkap (terdiri dari bundel A dan B)dengan jumlah berkas yang diajukanKasasi dan PK
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
b. Persentase berkas yangdiregister dan telahdidistribusikan ke Majelis
Perbandingan antara berkas perkarayang diterima Kepaniteraan denganberkas perkara yang didistribusikanke Majelis
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
c. Ratio Majelis Hakim terhadapperkara
Perbandingan ratio Majelis Hakimdibandingkan dengan perkara masuk
Panitera/Sekretaris Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
d. Persentase penyampaianpemberitahuan relaas putusantepat waktu, tempat dan parapihak (persentase akta ceraiyang diserahkanpenggugat/pemohon)
Perbandingan antara berkas putusandengan relas putusan yangdisampaikan ke para pihak tepatwaktu.
Panitera/Sekretaris danJuru Sita
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
e. Persentase pelaksanaanPenyitaan tepat waktu dantempat
Perbandingan antara permohonanpelaksanaan penyitaan denganpelaksanaan penyitaan tepat waktudan tempat
Panitera/Sekretaris danJuru Sita
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
4. Peningkatanaksesibilitas masyarakatterhadap peradilan(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeoyang diselesaikan
Perbandingan perkara prodeo yangdiselesaikan dengan perkara prodeoyang masuk
Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 47
b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan carasidang keliling
Perbandingan perkara yang dibawake lokasi zetting plaatz denganjumlah perkara yang diselesaikansecara sidang keliling
Majelis Hakim/ Panitera Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
c. Persentase pencari keadilangolongan tertentu (miskin)yang mendapat layananbantuan hukum(POSBAKUM)
Perbandingan perkara yang mendapatBantuan hukum dengan jumlahperkara (untuk pencari keadilangolongan miskin) yang tidakmendapat bantuan hukum
Majelis Hakim/Panitera Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
d. Persentase (amar) putusanperkara (yang menarikperhatian masyarakat) yangdapat diakses secara on linedalam waktu maksimal 1 harikerja sejak diputus.
Perbandingan amar putusan perkaraperceraian selebritis, poligami yangditayangkan di web site denganjumlah perkara yang tidakditayangkan
Kepaniteraan/Kesekretariatan
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
5. Meningkatnyakepatuhan terhadapputusan pengadilan.
Persentase permohonaneksekusi atas putusan perkarayang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti
Perbandingan permohonan eksekusiyang ditindaklanjuti denganpermohonan eksekusi yang belumditindaklanjuti
Ketua Pengadilan &Pan/Sek
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
6. Meningkatnyakualitas pengawasan
a. Persentase pengaduanmasyarakat yangditindaklanjuti
Perbandingan jumlah pengaduanyang ditindaklanjuti mengenaiperilaku aparatur peradilan (teknisdan non teknis) dengan jumlahpengaduan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan &Pan/Sek
Laporan Bulanan danLaporan Tahunan
b. Persentase temuan hasilpemeriksaan eksternal yangditindaklanjuti.
Perbandingan jumlah pengaduanyang ditindaklanjuti mengenaiperilaku aparatur peradilan (teknisdan non teknis) dengan jumlahpengaduan yang dilaporkan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 48
MATRIK RENCANA STRATEGIS KINERJA 2015 - 2019.
Tujuan : .
1. Pencari keadilan merasa kebutuhan dan kepuasannya terpenuhi
2. Setiap pencari keadilan dapat menjangkau badan peradilan
3. Publik percaya bahwa Pengadilan Agama Jakarta Utara dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan para pencari keadilan.
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET KINERJA2015 2016 2017 2018 2019
Meningkatnya penyelesaian perkara.
Peningkatan aksepbilitas putusan Hakim.
Peningkatan efektifitas pengelolaanpenyelesaian perkara.
a. Persentase mediasi yang diselesaikanb. Persentase mediasi yang menjadi akta
perdamaianc. Persentase sisa perkara yang diselesaikan :- Gugatan- Permohonan
d. Persentase perkara yang diselesaikan :• Gugatan• Permohonan
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu maksimal 5 bulan• Gugatan• Permohonan
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalamjangka waktu lebih dari 5 bulan• Gugatan• Permohonan
10 %5 %
99,5 %100 %
81 %92 %
93 %100 %
7 %0 %
20 %6 %
100 %100 %
85 %97 %
93 %100 %
7 %0 %
21 %6,5 %
100 %100 %
86 %97 %
94 %100 %
6 %0 %
22 %6,5 %
100 %100 %
86%97 %
94 %100 %
6 %0 %
23 %7 %
100 %100 %
87 %98 %
95 %100 %
5%0 %
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 49
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadapperadilan (acces to justice)Peningkatan penyelesaian perkara.
Meningkatnya kepatuhan terhadap putusanpengadilan.
Meningkatnya kualitas pengawasan.
Persentase perkara yang tidak mengajukan upayahukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali.
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi yangdisampaikan secara lengkap
b. Persentase berkas yang diajukan PK yangdisampaikan secara lengkap
c. Persentase berkas yang diregister dan telahdidistribusikan ke Majelis.
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaasputusan tepat waktu, tempat dan para pihak(prosentase akta cerai yang diserahkanpenggugat/pemohon).
e. Prosentase Penyitaan tepat waktu dan tempat.f. Rasio Majelis Hakim terhadap Perkarag. Prosentase Responden yang puas terhadap
proses peradilan
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan.b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan
dengan cara sidang keliling.c. Persentase (amar) putusan perkara (yang
menarik perhatian masyarakat) yang dapatdiakses secara on line dalam waktu maksimal 1hari kerja sejak diputus.
99,5%99,5%99,5%
100%
100 %
100%
100%
100%12:1734100%
100%100%
100%
99,5%99,5%99,5%
100%
100%
100%
100 %
100%15:1800100 %
100%100%
100 %
99,5%99,5%99.5%
100%
100%
100%
100%
100%16:1900100%
100%100%
100%
99,5%99,5%99,5%
100%
100%
100%
100%
100%17:2000100%
100%100%
100%
99,5%99,5%99,5%
100%
100%
100%
100%
100%18:2100100%
100%100%
100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 50
Persentase permohonan eksekusi atas putusanperkara perdata yang berkekuatan hukum tetapyang ditindaklanjuti.
a. Persentase pengaduan masyarakat yangditindaklanjuti.
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternalyang ditindaklanjuti.
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 51
KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARANomor : W9-A5/36/OT.01.2/I/SK/2015TENTANG
TIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHPADA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014
KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARAMenimbang : a. Dalam rangka pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan tugas Pengadilan AgamaJakarta Utara Tahun 2014, maka perlu disusun Laporan Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah;---------------------------------------------------------------------------------------------------b. Agar analisa kinerja Pengadilan Agama Jakarta Utara akurat dan dapatdipertanggungjawabkan maka perlu dibentuk Tim Penyusun Laporan AkuntabilitasKinerja Instansi Pemerintah;------------------------------------------------------------------------------c. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam daftar lampiran Keputusan ini dipandangmampu untuk diangkat sebagai Tim Penyusun Laporan Kinerja Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah pada Pengadilan Agama Jakarta Utara;---------------------------------------Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 3 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang nomor 14 tahun 1985 tentang Mahkamah Agung RI;------------------------------------------------2. Undang – Undang Nomor 50 tahun 2009 tentang Perubahan Kedua Undang-UndangNomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama;------------------------------------------------------3. Undang – Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara;----------------------------4. Surat Edaran Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan ReformasiBirokrasi Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penyampaian Laporan KinerjaAkuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2011;-----------------------------------------------------------------------5. Peraturan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi BirokrasiNo. 29 tahun 2010;---------------------------------------------------------------------------------------------------6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2004;-------------------------------------------------------Memperhatikan : 1. Surat Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor :355.A/SEK/KU.01/2014 tanggal 28 November 2014 ;------------------------------------------
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 52
M E M U T U S K A NMenetapkan :PERTAMA : Mengangkat mereka yang namanya tersebut dalam lampiran Keputusan ini sebagai TimPenyusun Laporan Kinerja Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 padaPengadilan Agama Jakarta Utara;------------------------------------------------------------------------------KEDUA : Menugaskan kepada Tim untuk menyusun Laporan Kinerja Akuntabilitas Kinerja InstansiPemerintah tahun 2014 dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan batas waktuyang telah ditentukan;--------------------------------------------------------------------------------------------------KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku terhitung mulai tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabiladi kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam Keputusan ini, akan diadakanperbaikan sebagaimana mestinya;------------------------------------------------------------------------------------------Ditetapkan di : Jakarta UtaraPada tanggal : 26 Januari 2015Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara
H. ACHMAD ZAINULLAH, SH, MHNIP. 19671025 199203 1 002
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 53
LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARANomor : W9-A5/36/OT.01.2/I/SK/2015TENTANGTIM PENYUSUN LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHPADA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014PEMBINA : 1. H. ACHMAD ZAINULLAH, SH, MH2. Drs. H. PAET HASIBUAN, SH, MAKETUA TIM : Hj. UMI SALAMAH TATROMAN, SH, MHWAKIL H. IMANUDIN TIFLEN, SH, MHKOORDINATOR PELAKSANA : 1. WAHIDA MUSLIHAH, S.Sos2. YURI DITYA PUTRA FERNANDA, A.MdANGGOTA TIM KEPANITERAAN : 1. Drs. H. ALI USMAN HASIBUAN, SH2. RAHYUNI, SH3. HERNASARI, SHI4. KIKI MUHAMMAD ZIKRI, S.HI5. RONA HANDAYANI, SH6. HARRIYONO, SHI7. RIFAI, SH, MHANGGOTA TIM KESEKRETARIATAN : 1. AGUS TRIYOGO, SE2. SITI FAJRIAH, SE3. PURWANTO SIGIT WIBOWO, SE4. ANDI RISMAN, SE.,MH
Jakarta, 26 Januari 2015KETUA,H. ACHMAD ZAINULLAH, SH, MHNIP. 19671025 199203 1 002
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 54
RENCANA KINERJA PENGADILAN
AGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2016
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaianperkara
a. Persentase mediasi yangdiselesaikan.
20 %
b. Persentase mediasi yang menjadiakta perdamaian
6%
c. Persentase sisa perkara yangdiselesaikan- Gugatan 100%- Permohonan 100%
d. Persentase perkara yangdiselesaikan- Gugatan 85%- Permohonan 97%
e. Persentase perkara yangdiselesaikan dalam jangka waktumaksimal 5 bulan- Gugatan 93%- Permohonan 100%
f. Persentase perkara yangdiselesaikan lebih dari 5 bulan- Gugatan 7%- Permohonan 0%
2. Peningkatan aksepbilitasputusan Hakim
Persentase tidak mengajukan upayahukum:- Banding- Kasasi- Peninjauan Kembali
99,5%99,5%99,5%
3. Peningkatan efektifitaspengelolaan penyelesaianperkara
a. Persentase berkas perkara yangdiajukan kasasi yang disampaikansecara lengkap
100%
b. Persentase berkas perkara yangdiajukan PK yang disampaikansecara lengkap.
100%
c. Persentase berkas yang diregisterdan telah didistribusikan ke Majelis
100%
d. Prosentase penyampaianpemberitahuan relaas putusan tepatwaktu, tempat dan para pihak(prosentase akta cerai yangdiserahkan penggugat/pemohon).
100 %
e. Prosentase pelaksanaan Penyitaantepat waktu dan tempat.
100%
f. Ratio Majelis Hakim terhadap 12:1734
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 55
perkarag. Prosentase responden yang puas
terhadap proses peradilan.100%
4. Peningkatan aksesibilitasmasyarakat terhadap peradilan(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yangdiselesaikan
100%
b. Persentase perkara yang dapatdiselesaikan dengan cara sidangkeliling.
100%
c. Persentase (amar) putusan perkara(yang menarik perhatianmasyarakat) yang dapat diaksessecara on line dalam waktumaksimal 1 hari kerja sejakdiputus.
100%
5. Meningkatnya kepatuhanterhadap putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atasputusan perkara perdata yangberkekuatan hukum tetap yangditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitaspengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakatyang ditindaklanjuti
100%
b. Persentase temuan hasilpemeriksaan eksternal yangditindaklanjuti.
100%
Jakarta, Januari 2015
Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara Panitera/Sekretaris,
( H.Achmad Zainullah,SH,MH ) (Hj.Umi Salamah Tatroman, SH,MH
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 56
PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA JAKARTA UTARA
TAHUN ANGGARAN 2015
NO KINERJA UTAMA INDIKATOR KINERJA TARGET
1. Meningkatnya penyelesaian
perkara ( jenis perkara )
a. Persentase mediasi yang diselesaikan 10%
b. Persentase mediasi yang menjadi akta perdamaian 5%
c. Persentase sisa perkara yang diselesaikan
- Gugatan 99,5 %
- Permohonan 100%
d. Persentase perkara yang diselesaikan
- Gugatan 81 %
- Permohonan 92%
e. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu maksimal 5
bulan
- Gugatan 93%
- Permohonan 100%
f. Persentase perkara yang diselesaikan dalam jangka waktu lebih dari 5
bulan
- Gugatan 7%
- Permohonan 0%
2. Peningkatan aksepbilitas putusan
Hakim
Persentase tidak mengajukan upaya hukum:
- Banding
- Kasasi
- Peninjauan Kembali
99,5%
99,5%
99,5%
3. Peningkatan efektifitas
pengelolaan penyelesaian perkara
a. Persentase berkas yang diajukan kasasi dan PK yang disampaikansecara lengkap
100%
b. Persentase berkas yang diajukan PK yang disampaikan secara lengkap 100%
c. Persentase berkas yang diregister dan siap didistribusikan ke Majelis 100%
d. Prosentase penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu,tempat dan para pihak (prosentase akta cerai yang diserahkan penggugatatau pemohon )
100%
e. Prosentase pelaksanaan Penyitaan tepat waktu dan tempat. 100%
f. Ratio Majelis Hakim terhadap perkara 12:1734
g. Prosentase responden yang puas terhadap proses peradilan 100%
4. Peningkatan aksesibilitas
masyarakat terhadap peradilan
(acces to justice)
a. Persentase perkara prodeo yang diselesaikan 100%
b. Persentase perkara yang dapat diselesaikan dengan cara sidang keliling. 100%
c. Persentase (amar) putusan perkara (yang menarik perhatian masyarakat)yang dapat diakses secara on line dalam waktu maksimal 1 hari kerjasejak diputus.
100%
5. Meningkatnya kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.
Persentase permohonan eksekusi atas putusan perkara perdata yang
berkekuatan hukum tetap yang ditindaklanjuti
100%
6. Meningkatnya kualitas
pengawasan
a. Persentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100%
b. Persentase temuan hasil pemeriksaan eksternal yang ditindaklanjuti. 100%
Jakarta, Januari 2015
Ketua Pengadilan Agama Jakarta Utara Panitera/Sekretaris,
( H.Achmad Zainullah,SH,MH ) ( Hj.Umi Salamah Tatroman, SH,MH)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 55
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAHANPENGADILANAGAMA JAKARTA UTARA TAHUN 2014 Page 56