· kata pengantar . kata pengantar . puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha kuasa atas...

90
Triwulan III - 2008 Kantor Bank Indonesia Banjarmasin KAJIAN EKONOMI REGIONAL Provinsi Kalimantan Selatan

Upload: ngokien

Post on 28-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Triwulan III - 2008

Kantor Bank Indonesia Banjarmasin

KAJIAN EKONOMI REGIONAL

Provinsi Kalimantan Selatan

Page 2:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan

rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Selatan periode triwulan III-2008 dapat hadir di tangan pembaca.

Penerbitan publikasi yang berisi informasi mengenai perkembangan berbagai variabel makro ekonomi regional ini merupakan salah satu wujud pelaksanaan tugas-tugas Bank Indonesia di daerah dalam melaksanakan fungsi pengelolaan dan pelayanan informasi di bidang moneter, perbankan, sistem pembayaran dan informasi lainnya yang terkait dengan pengembangan ekonomi daerah.

Publikasi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan informasi berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) kami, baik di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan maupun para pengguna lain yang memerlukannya. Kehadiran terbitan ini di tangan pembaca tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dalam penyediaan data dan informasi yang diperlukan. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya dan berharap semoga hubungan baik ini dapat terus terbina di masa yang akan datang.

Kami menyadari bahwa publikasi ini masih memiliki berbagai kekurangan, sehingga upaya terus-menerus untuk meningkatkan kualitas analisis dan informasi yang ditampilkan menjadi agenda rutin kami. Oleh karena itu segala saran, masukan, dan kritik yang konstruktif dari seluruh pembaca akan kami terima dengan tangan terbuka.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan kepada kita dalam mengupayakan hasil kerja yang terbaik.

Banjarmasin, November 2008 BANK INDONESIA BANJARMASIN

Bramudija Hadinoto Pemimpin

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

i

Page 3:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Daftar Isi

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................. i DAFTAR ISI ............................................................................................... ii KETERANGAN DAN SUMBER DATA ....................................................... iv RINGKASAN EKSEKUTIF ……………………………………………………… 1 BAB 1. PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO ................................... 10

1. Kondisi Umum …………………………………….…………. ........ 10 2. Sisi Penawaran ……………………………………….……............. 11

2.1 Sektor Ekonomi Dominan .................................................... 12 2.1.1 Sektor Pertanian ......................................................... 122.1.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian ........................ 13 2.1.3 Sektor Industri Pengolahan ........................................ 14 2.1.4 Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran ................... 16 2.1.5 Sektor Ekonomi Non-Dominan................................... 18

3. Sisi Permintaan .......................................................................... . 20 3.1 Konsumsi ............................................................................ 21 3.2 Kegiatan Ekspor Impor ......................................................... 24 3.3 Investasi ............................................................................... 27

BAB 2. PERKEMBANGAN INFLASI ……….………… .............................. 29

1. Kondisi Umum …………………………………….…………. ....... 29 2. Inflasi Berdasarkan Kelompok……………………………….…….. 30

2.1 Inflasi Bulanan .................................................................... 30 2.2 Inflasi Tahunan .................................................................... 33

Boks 1 : Kenaikan Harga Elpiji di Kalsel........................................... 34 BAB 3. PERKEMBANGAN PERBANKAN …………………………............... 36

1. Perkembangan Bank Umum.................................. ...................... 36 1.1 Total Aset .......................................................................... 37 1.2 Intermediasi Perbankan .................................... ................. 38 1.2.1 Penghimpunan Dana Masyarakat ............................. 39 1.2.2 Penyaluran Kredit .................................................... 41 1.3 Kredit UMKM .................................................................... 47

2. Perkembangan Bank Syariah ........................................... ........... 50 3. Perkembangan Industri BPR ........................................................ 52 4. Stabilitas Sistem Keuangan Regional ........................................... 56

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

ii

Page 4:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Daftar Isi

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

iii

Boks 2 : Upaya Pengembangan UMKM Melalui Klaster .................. 49

BAB 4. KEUANGAN DAERAH ………………………... .............................. 58 1. APBD Provinsi Kalimantan Selatan......................................... ..... 58 2. Anggaran Pendapatan ................................................................. 59 3. Anggaran Belanja ........................................ ............................... 60

BAB 5. PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN ……………………... .. 62

1. Transaksi Keuangan Secara Tunai ................................................ 62 1.1 Aliran Uang Masuk/Keluar (Cash Inflow/Outflow)................. 62 1.2 Penemuan Uang Palsu ……………………….. ...................... 63

2. Transaksi Keuangan Secara Non Tunai ........................................ 64 BAB 6. KETENAGAKERJAAN DAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT.... 68

1. Ketenagakerjaan …....……. ......................................................... 68 2. Kesejahteraan Masyarakat ........................................................... 71

BAB 7. PROSPEK EKONOMI ............................................................. 73

1. Makro Ekonomi …....……. .......................................................... 73 2. Inflasi .......................................................................................... 76

LAMPIRAN ...................................................................... .................. 78

Page 5:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

KETERANGAN DAN SUMBER DATA

Buku Kajian Ekonomi Regional Provinsi Kalimantan Selatan berisi kajian mengenai perkembangan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan berjalan, yang diterbitkan secara berkala setiap triwulan oleh Kantor Bank Indonesia (KBI) Banjarmasin. Bab I Angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan angka perkiraan atas dasar

tahun 2000 bersumber dari BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Untuk kepraktisan, beberapa nama sektor dan subsektor disingkat sesuai kelaziman. Untuk data ekspor dan impor nonmigas Kalimantan Selatan, bersumber dari Dokumen

Pemberitahuan Ekspor/Impor Barang yang diolah Bagian PDIE-Direktorat Statistik Ekonomi dan Moneter, Bank Indonesia, yang tercantum pula pada buku Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) Kalimantan Selatan.

Bab II Perkembangan inflasi regional dari pergerakan Indeks Harga Konsumen (IHK) di Kota

Banjarmasin. Data IHK bersumber dari BPS Provinsi Kalimantan Selatan, dioleh lebih lanjut untuk keperluan analisis.

Bab III Data perbankan bersumber dari Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) bank-bank yang

berlokasi di wilayah Kalimantan Selatan, khusus untuk data penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek bersumber dari Statistik Ekonomi dan Keuangan Daerah (SEKDA) Kalimantan Selatan.

Bab IV Data keuangan daerah hanya mencakup data keuangan Pemerintah Provinsi

Kalimantan Selatan yang bersumber dari Biro Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan. Bab V Data sistem pembayaran merupakan data di wilayah kerja KBI Banjarmasin . Untuk

data transaksi tunai bersumber dari Direktorat Pengedaran Uang, Bank Indonesia. Untuk data transaksi non-tunai melalui BI-RTGS bersumber dari Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran, Bank Indonesia, sedangkan data transaksi non tunai melalui kliring bersumber dari data kliring Bank Indonesia Banjarmasin.

Bab VI Data ketenagakerjaan daerah bersumber dari Survei Ketenagakerjaan Nasional

(Sakernas) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik Kalimantan Selatan. Sedangkan angka kesejahteraan menggunakan indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang bersumber dari data Badan Pusat Statistik Pusat.

Bab VII Prospek perekonomian regional dibuat atas dasar perkembangan indikator ekonomi

dan moneter dengan didukung oleh hasil survey yang dilakukan KBI Banjarmasin. Buku ini diterbitkan pada akhir periode triwulan laporan sehingga angka yang disajikan dalam triwulan dimaksud sebagian diantaranya merupakan angka sementara hasil estimasi. Selanjutnya, adakalanya angka yang menunjukkan penjumlahan tidak selalu sama besarnya dengan penjumlahan angka-angka yang bersangkutan karena pembulatan.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III -2008

iv

Page 6:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III -2008

v

Visi Bank Indonesia Menjadi Lembaga Bank Sentral yang dapat dipercaya secara nasional maupun internasional melalui penguatan nilai-nilai yang dimiliki serta pencapaian inflasi yang rendah dan stabil. Misi Bank Indonesia Mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pemeliharaan kestabilan moneter dan pengembangan stabilitas sistem keuangan untuk pembangunan jangka panjang Negara Indonesia yang berkesinambungan. Nilai-nilai Strategi Organisasi Bank Indonesia Nilai-nilai yang menjadi dasar organisasi, manajemen dan pegawai untuk bertindak atau berperilaku yaitu kompetensi, integritas, transparansi, akuntabilitas dan kebersamaan. Visi Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Mewujudkan Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercaya melalui peningkatan perannya sebagai economic intelligence dan unit penelitian. Misi Kantor Bank Indonesia Banjarmasin Berperan aktif dalam pelaksanaan kebijakan Bank Indonesia dalam mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah melalui pelaksanaan kegiatan operasional di bidang ekonomi, moneter, perbankan, sistem pembayaran secara efektif dan efisien dan peningkatan kajian ekonomi regional serta koordinasi dengan pemerintah daerah serta lembaga terkait.

Page 7:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

1 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif

RINGKASAN EKSEKUTIF

ASESMEN EKONOMI

Tren penguatan laju pertumbuhan ekonomi

Kalimantan Selatan pada triwulan III-2008

masih tetap berlanjut. Laju pertumbuhan ekonomi

mencapai 7,90% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai

6,22% (y-o-y). Penguatan pertumbuhan ekonomi

ditopang oleh kinerja dua sektor ekonomi dominan

yaitu sektor pertanian dan sektor pertambangan,

sedangkan kinerja sektor lainnya cenderung

mengalami perlambatan. Sementara di sisi

permintaan, laju pertumbuhan ekonomi ditopang oleh

masih kuatnya konsumsi masyarakat, sementara

komponen pengeluaran pemerintah dan kegiatan

ekspor mengalami perlambatan.

Dari sisi penawaran, kinerja dua sektor

unggulan utama yaitu sektor pertanian dan

sektor pertambangan menjadi pendorong laju

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.

Sektor pertanian tumbuh 13,75% (y-o-y) lebih tinggi

dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2008 yang

mencapai 2,63 (y-o-y). Kenaikan ini didorong oleh

mundurnya masa panen raya tanaman bahan

makanan (tabama) sehingga produksi di triwulan

laporan menunjukkan kenaikan yang cukup

signifikan. Sektor pertambangan di triwulan laporan

juga mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi

sebesar 13,09% (y-o-y), meningkat dibandingkan

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan III-2008 meningkat menjadi 7,90% (y-o-y)

Dari sisi penawaran, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang kinerja sektor pertanian dan sektor pertambangan.

Page 8:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

2 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif pertumbuhan triwulan sebelumnya yang juga tercatat

cukup tinggi, sebesar 12,64% (y-o-y). Kenaikan di

sektor pertambangan ditopang oleh relatif stabilnya

produktivitas tambang khususnya untuk komoditas

batu bara karena adanya jaminan kontrak pembelian

jangka panjang. Di sisi lain, masih kuatnya dukungan

pembiayaan perbankan ke sektor ini menjadi salah

satu faktor meningkatnya pertumbuhan.

Sementara itu perkembangan kinerja beberapa

sektor ekonomi lainnya cenderung mengalami

perlambatan. Di sektor perdagangan, laju

pertumbuhan di triwulan laporan hanya sebesar

2,55% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan triwulan II-2008 yang mencapai 7,49%

(y-o-y). Melambatnya sektor perdagangan

dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat

pasca kenaikan harga BBM di bulan Mei 2008,

meningkatnya kebutuhan dana untuk tahun ajaran

baru sekolah serta kenaikan suku bunga.

Di sektor industri pengolahan, laju pertumbuhan di

triwulan III-2008 tercatat sebesar 0,08% (y-o-y),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang

tumbuh sebesar 0,9% (y-o-y). Melambatnya

pertumbuhan di sektor ini dipengaruhi oleh mulai

melambatnya permintaan ekspor seiring terjadinya

krisis finansial global.

Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan ekonomi

diwarnai oleh masih kuatnya konsumsi rumah

tangga. Laju pertumbuhan konsumsi rumah tangga

di triwulan III-2008 mencapai 8,27% (y-o-y), lebih

tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang mencapai 6,85% (y-o-y). Masih

kuatnya laju konsumsi masyarakat dipengaruhi oleh

Kinerja sektor ekonomi lainnya di triwulan II-2008 cenderung mengalami perlambatan.

Dari sisi permintaan, laju pertumbuhan ekonomi masih di-topang oleh pertum-buhan konsumsi rumah tangga.

Page 9:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

3 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif peningkatan pengeluaran untuk biaya tahun ajaran

baru sekolah serta kebutuhan menjelang perayaan

hari raya Idul Fitri.

Dari sisi pemerintah, masih belum optimalnya

realisasi belanja APBD mengeram laju konsumsi

pemerintah sehingga terjadi perlambatan dari 7,42%

di triwulan sebelumnya menjadi 1,78%. Realisasi

belanja APBD masih terhambat oleh proses birokrasi

dalam kegiatan tender yang memakan waktu lama.

Kegiatan investasi yang tercermin dari

pertumbuhan Pembentukan Modal Tetap Bruto

(PMTB) juga mencatat pertumbuhan yang

melambat. Laju pertumbuhan PMTB tercatat sebesar

2,60% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan triwulan

sebelumnya yang mencapai 6,19%(y-o-y).

Perlambatan kegiatan investasi terutama dipengaruhi

oleh iklim investasi yang belum kondusif terkait

masalah kepastian hukum dan ketersediaan

infrastruktur serta pengaruh dari krisis finansial

global.

Kegiatan ekspor juga sedikit melambat dengan

mencatat pertumbuhan sebesar 4,35% (y-o-y),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya

sebesar 4,54% (y-o-y). Melambatnya permintaan

dunia terutama pada komoditas perkebunan serta

penurunan harga komoditas menjadi faktor yang

mendorong pelemahan ekspor dari Kalimantan

Selatan.

ASESMEN INFLASI

Secara umum tekanan inflasi di Kalimantan

Selatan pada triwulan III-2008 cenderung

melemah. Inflasi tahunan pada akhir triwulan

Kegiatan ekspor juga mengalami perlambatan dari 4,54% (y-o-y) pada triwulan II-2008 menjadi 4,35% (y-o-y).

Tekanan inflasi cenderung melemah. Laju inflasi triwulan III-2008 tercatat sebesar 11,25% (y-o-y).

Pertumbuhan investasi PMTB pada triwulan laporan mencapai 2,6%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesasr 6,19% (y-o-y).

Page 10:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

4 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif laporan mencapai 11,25 (y-o-y), menurun

dibandingkan triwulan II-2008 yang tercatat sebesar

11,82% (y-o-y). Dari sisi permintaan, tekanan inflasi

pada periode laporan berasal dari meningkatnya

permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan dan

menjelang hari raya Idul Fitri. Sementara itu,

menurunnya laju inflasi di Kota Banjarmasin

dipengaruhi oleh kondisi pasokan barang yang

mencukupi.

Menurunnya tekanan inflasi terjadi pada hampir

semua kelompok barang dan jasa, kecuali

kelompok kesehatan dan kelompok

transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Kelompok yang mengalami inflasi tahunan terbesar

pada periode laporan adalah kelompok bahan

makanan yang mencatat laju inflasi 16,47%, diikuti

oleh kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan

bakar (14,76%).

Secara keseluruhan laju inflasi Kalimantan

Selatan sampai dengan September 2008 telah

mencapai sebesar 9,59% (y-t-d). Angka inflasi ini

jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama

tahun 2007 yang mencapai 5,27%.

PERKEMBANGAN PERBANKAN

Kinerja perbankan di Provinsi Kalimantan

Selatan sampai dengan akhir triwulan III-2008

secara umum bergerak membaik yang

ditunjukkan oleh berbagai indikator yang

mengalami peningkatan pertumbuhan. Laju

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi seiring

masih kuatnya permintaan domestik yang

diindikasikan oleh permintaan kredit yang tinggi,

Kinerja Perbankan di triwulan III-2008 masih menunjukkan perbaikan

Laju inflasi sampai dengan September 2008 telah mencapai sebesar 9,59% (y-t-d).

Laju inflasi terbesar terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 16,47%.

Page 11:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

5 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif serta suku bunga yang masih kompetitif menjadi

faktor pendorong perkembangan industri perbankan.

Perkembangan di atas telah mendorong

meningkatnya laju pertumbuhan dana pihak

ketiga (DPK) maupun kredit. DPK kelompok bank

umum maupun BPR tumbuh cukup pesat, masing-

masing 25,5% (y-o-y) dan 32,56% (y-o-y). Kredit

yang disalurkan bank-bank umum yang berlokasi di

Kalimantan Selatan juga tumbuh pesat, yakni

mencapai 46,59% (y-o-y). Demikian pula kredit yang

dikucurkan BPR juga meningkat 28,17% (y-o-y).

Laju pertumbuhan dana maupun kredit yang

cukup tinggi telah mempertahankan rasio

penyaluran kredit terhadap DPK (LDR)

kelompok bank umum pada level yang cukup

tinggi, yakni mencapai 77,03%, meskipun

sedikit lebih rendah dibanding akhir triwulan

sebelumnya yang mencapai 78,60%. LDR yang

cukup tinggi tersebut juga diikuti dengan perbaikan

kualitas kredit, sehingga rasio kredit bermasalah

(non-performing loans/NPL) gross bank umum

menurun dari 5,30% menjadi 4,63%.

SISTEM PEMBAYARAN

Sejalan dengan masih kuatnya laju

pertumbuhan ekonomi, perkembangan sistem

pembayaran di Kalimantan Selatan juga

mengindikasikan hal yang sama. Aktivitas

transaksi masyarakat baik tunai maupun non tunai di

Kalimantan Selatan menunjukkan peningkatan. Untuk

memenuhi kebutuhan uang tunai di masyarakat

tersebut, jumlah uang tunai yang keluar (outflow)

Perputaran transaksi pembayaran baik tunai dan non-tunai di Kalimantan Selatan pada triwulan III-2008 mengalami kenaikan.

Penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga mengalami peningkatan

LDR Bank Umum Kali-mantan Selatan di triwulan III-2008 mencapai 77,03%

Page 12:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

6 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif melalui Bank Indonesia Banjarmasin mengalami

kenaikan sebanyak Rp154,6 miliar (29,7%) dari

Rp521,2 miliar pada triwulan II-2008 menjadi

RP675,8 miliar. Meningkatnya kebutuhan uang tunai

terutama untuk persiapan perayaan hari raya

keagamaan seperti pembayaran uang THR, zakat

serta pembelian kebutuhan bahan makanan. Dari sisi

uang tunai yang masuk (inflow) juga menunjukkan

kenaikan Rp82,6 miliar (32,2%) yaitu dari Rp256,7

miliar di triwulan II-2008 menjadi Rp339,3 miliar.

Sehingga secara netto terjadi arus nett cash outflow

sebanyak Rp336,6 miliar.

Meningkatnya kebutuhan uang tunai pada

perayaan hari raya Idul Fitri juga mendorong

meningkatnya peredaran uang palsu. Hal ini

diindikasikan dengan meningkatnya jumlah temuan

uang palsu sebanyak 105 lembar dengan total nilai

mencapai Rp7,25 juta. Nilai ini jauh meningkat

dibandingkan temuan pada periode sebelumnya

sebanyak 4 bilyet dengan nilai sebesar Rp250 ribu.

Di sisi lain, aktivitas sistem pembayaran non

tunai baik melalui sarana BI-RTGS dan kliring

pada triwulan laporan juga menunjukkan

peningkatan yang lebih tinggi. Transaksi nilai

besar yang menggunakan sarana BI-RTGS pada

triwulan laporan tercatat sebesar Rp22,7 triliun atau

meningkat 7,9% dibandingkan nilai transaksi pada

triwulan II-2008 sebesar Rp21,1 triliun.

Sementara itu perkembangan transaksi

pembayaran non-tunai melalui sarana Kliring

juga menunjukkan kenaikan. Rata-rata harian nilai

transaksi kliring di triwulan laporan mencapai

Rp57,05 miliar/hari, lebih tinggi dibandingkan

Temuan uang palsu mengalami peningkatan seiring meningkatnya kebutuhan uang tunai

Nilai transaksi BI-RTGS di triwulan laporan mencapai Ro22,7 triliun.

Rata-rata harian nilai transaksi kliring pada triwulan laporan mencapai Rp57,05 miliar/hari

Page 13:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

7 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif triwulan sebelumnya yang mencapai Rp54,9 miliar.

Adanya peningkatan transaksi melalui BI-RTGS

maupun kliring diperkirakan berasal dari aktivitas

korporasi terutama di sektor pertambangan dan

perkebunan, transaksi pasar uang antar bank serta

kenaikan transaksi perdagangan antar daerah

menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri.

PROSPEK EKONOMI

Perkembangan krisis finansial global

diperkirakan akan berdampak terhadap laju

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan di

triwulan IV-2008. Laju pertumbuhan ekonomi

diperkirakan mengalami perlambatan dengan kisaran

pertumbuhan sebesar 4,5% - 5,2% (y-o-y). Dari

sisi permintaan, melambatnya pertumbuhan

dipengaruhi oleh perlambatan konsumsi, investasi

dan kegiatan ekspor.

Melambatnya komponen konsumsi rumah

tangga dipengaruhi oleh penurunan daya beli

masyarakat pasca perayaan hari raya Idul Fitri

serta mulai melambatnya sumber pembiayaan

dari bank akibat kenaikan suku bunga. Dari sisi

investasi, perkembangan kondisi makro ekonomi

akibat pengaruh krisis finansial global akan

mempengaruhi rencana realisasi para investor. Selain

faktor eksternal, beberapa permasalahan regional

seperti masalah tata ruang lahan dan ketersediaan

infrastruktur masih akan menghambat masuknya

arus investasi.

Seiring dengan melambatnya permintaan

global, kegiatan ekspor dari Kalimantan Selatan

Perekonomian Kalimantan Selatan pada triwulan IV-2008 diperkirakan tumbuh melambat pada kisaran 4,5%- 5,2% (y-o-y).

Melambatnya konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh penurunan daya beli masyarakat

Ekspor Kalimantan Selatan di triwulan IV-2008 akan mengalami perlambatan

Page 14:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

8 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Ringkasan Eksekutif akan mengalami perlambatan terutama pada

komoditas primer sektor perkebunan seperti

karet dan CPO. Sedangkan komoditas batu bara,

dampak perlambatan ekspornya pada triwulan IV-

2008 diperkirakan relatif minimal karena sebagian

perusahaan terikat kontrak pembelian jangka

panjang.

Dari sisi penawaran, perlambatan pertumbuhan

ekonomi dipengaruhi oleh melambatnya kinerja

sektor ekonomi dominan antara lain sektor

pertanian, sektor pertambangan dan sektor

industri pengolahan. Sedangkan sektor

perdagangan, hotel dan restoran diperkirakan masih

akan mengalami pertumbuhan seiring peningkatan

konsumsi masyarakat menjelang hari raya Idul Adha,

hari raya Natal dan perayaan Tahun Baru.

PROSPEK INFLASI

Pada triwulan IV-2008, laju inflasi Kalimantan

Selatan diperkirakan masih akan berada pada

kisaran 12%+1%. Tekanan inflasi yang bersumber

dari konsumsi masyarakat diperkirakan akan lebih

rendah dibandingkan triwulan laporan seiring

penurunan daya beli serta kenaikan suku bunga

pinjaman terutama kredit konsumsi. Dari sisi

pasokan, faktor pendorong melemahnya tekanan

inflasi terutama berasal dari penurunan harga

komoditas dunia seperti CPO yang berdampak kepada

penurunan harga minyak goreng.

Meskipun secara umum tekanan inflasi berada pada

trend yang melemah, beberapa faktor perlu tetap

diwaspadai, antara lain, kecukupan pasokan beras

seiring berlalunya musim panen raya, pelemahan nilai

Laju inflasi triwulan IV-2008 diperkirakan akan mencapai 12,5%+ 1%

Page 15:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Ringkasan Eksekutif

9 Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

tukar rupiah serta faktor musim hujan yang dapat

mengganggu pasokan bahan makanan.

Page 16:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

10

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL

1. KONDISI UMUM

Setelah mencatat pertumbuhan positif pada triwulan II-2008

sebesar 6,22% (y-o-y) 1 , perekonomian Kalimantan Selatan di

triwulan laporan kembali mencatat pertumbuhan yang cukup tinggi,

bahkan melebihi triwulan sebelumnya, yakni mencapai 7,90% (y-o-

y). Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi tersebut dari sisi

penawaran dipengaruhi oleh masih kuatnya kinerja sektor ekonomi

dominan terutama sektor pertanian dan sektor pertambangan,

meskipun kinerja sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan

menunjukkan perlambatan. Di sektor pertanian, pertumbuhan di

triwulan laporan dipengaruhi oleh masih tingginya produksi pada

akhir musim panen raya seiring pergeseran waktu panen. Sementara

di sektor pertambangan, kinerja pada triwulan laporan masih

menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi terutama didorong

oleh faktor cuaca yang relatif baik serta tingkat permintaan batu

bara yang stabil.

Ditinjau dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga pada

triwulan laporan masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat.

Hal ini terutama didorong oleh peningkatan konsumsi masyarakat

untuk keperluan tahun ajaran baru sekolah serta peningkatan

pengeluaran pada bulan puasa dan hari raya Idul Fitri 1429H.

Perkembangan pada komponen lainnya, seperti konsumsi

pemerintah daerah, aktivitas investasi, serta kegiatan ekspor

mengalami perlambatan. Masih lambatnya realisasi belanja

Pemerintah Daerah di triwulan laporan terutama dipengaruhi oleh

birokrasi dalam proses tender yang cukup panjang serta

1 Angka revisi dari BPS Provinsi Kalimantan Selatan

1

Page 17:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

permasalahan teknis lainnya. Dari sisi investasi, adanya

ketidakpastian prospek ekonomi global mendorong para investor

untuk menunda realisasi investasi mereka dan diikuti dengan

melambatnya kegiatan ekspor.

2. SISI PENAWARAN

Perkembangan ekonomi Kalimantan Selatan pada

triwulan III-2008 dari sisi penawaran ditandai oleh

pertumbuhan sektor ekonomi dominan, khususnya sektor

pertanian dan sektor pertambangan dengan laju yang cukup

kuat. Sedangkan kinerja sektor ekonomi dominan lainnya seperti

sektor perdagangan dan sektor industri pengolahan mengalami

perlambatan. Selain sektor pertambangan, beberapa sektor ekonomi

yang juga menunjukkan pertumbuhan yang positif adalah sektor

listrik, gas dan air bersih serta sektor pengangkutan. Peningkatan

pertumbuhan untuk sektor pengangkutan dipengaruhi oleh mobilitas

masyarakat yang cukup tinggi menjelang hari raya Idul Fitri.

Tabel 1.1 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan (y-o-y)

Sektoral Atas Dasar Harga Konstan Triwulan II-2008 dan III-2008

Pertumbuhan Kontribusi Trw 2-2008* Trw 3-

2008** Trw 2-2008 Trw 3-

2008

Pertanian 2.63% 13.75% 0.73% 3.65%

Pertambangan 12.64% 13.09% 2.63% 2.71%

Industri 0.90% 0.08% 0.10% 0.01%

Listrik 2.60% 2.96% 0.01% 0.01%

Bangunan 2.99% 1.06% 0.16% 0.06%

Perdagangan 7.49% 2.55% 1.05% 0.37%

Pengangkutan 6.71% 6.87% 0.55% 0.56%

Keuangan 7.69% 1.52% 0.30% 0.07%

Jasa 8.24% 5.35% 0.68% 0.47%

Total 6.22% 7.90% 6.22% 7.90% Sumber: BPS Provinsi Kalsel, diolah. *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

11

Page 18:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

12

2.1 Sektor Ekonomi Dominan

2.1.1. Sektor Pertanian

Sektor pertanian pada triwulan laporan mencatat lonjakan

pertumbuhan sebesar 13,75% (y-o-y), jauh meningkat dibandingkan

triwulan II-2008 yang hanya tumbuh sebesar 2,63% (y-o-y).

Lonjakan pertumbuhan tersebut terutama dipengaruhi oleh masih

tingginya produksi tanaman bahan makanan khususnya padi pada

fase akhir musim panen raya seiring pergeseran masa panen. Hal ini

mengakibatkan subsektor tanaman bahan makanan sebagai

subsektor utama dalam sektor pertanian pada triwulan III-2008

mengalami lonjakan pertumbuhan sebesar 22,18% (y-o-y),

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 0,99% (y-o-y).

Indikasi ini juga terlihat dari pergeseran angka ramalan (ARAM III)

produksi padi pada periode triwulan III-2008 yang masih

menunjukkan adanya kenaikan 12,34% (q-t-q) dibandingkan

triwulan II-2008. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya dimana

pada periode panen triwulan III-2007, produksi padi mengalami

penurunan sebesar 12,79% (q-t-q).

Grafik 1.1. Produksi Padi Kalimantan Selatan

0

200

400

600

800

1000

1200

T1.2007 T2.2007 T3.2007 T4.2007 T1.2008* T2.2008* T3.2008*

Produksi Padi (ton)

*) angka ramalan III 2008 Sumber: BPS Provinsi Kalsel, Dinas Pertanian Propinsi Kalsel

Sementara itu, penurunan harga komoditas perkebunan

seperti karet dan kelapa sawit sampai dengan akhir triwulan III-2008

belum mempengaruhi pertumbuhan pada subsektor perkebunan.

Page 19:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Subsektor ini masih mencatat pertumbuhan sebesar 5,99% (y-o-y),

sedikit di atas pertumbuhan triwulan II-2008 yang mencapai 5,94%

(y-o-y).

2.1.2 Sektor Pertambangan dan Penggalian

Laju pertumbuhan sektor pertambangan pada triwulan III-

2008 masih cukup kuat di tengah suramnya laju pertumbuhan

ekonomi global. Sektor ini masih mencatat laju sebesar 13,09% (y-

o-y), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya

sebesar 12,64% (y-o-y). Masih kuatnya pertumbuhan sektor

pertambangan terutama dipengaruhi oleh relatif stabilnya

produktivitas tambang batubara karena beberapa perusahaan terikat

dalam kontrak pembelian jangka panjang baik untuk pasar domestik

maupun pasar ekspor. Masih prospektifnya sektor pertambangan di

Kalimantan Selatan juga telah mendorong tingginya pembiayaan

perbankan ke sektor ini. Hal ini dikonfirmasi oleh laju pertumbuhan

kredit sektor pertambangan yang mencatat pertumbuhan sebesar

91,7% (y-o-y), jauh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya

yang mencapai 50,9% (y-o-y).

Grafik 1.2. Pertumbuhan Kredit Lokasi Proyek Sektor Pertambangan Kalimantan Selatan

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sep

2007 2008

0.00%

10.00%20.00%

30.00%

40.00%50.00%

60.00%

70.00%

80.00%90.00%

100.00%

y-o-y y-o-y

g. PDRB Sektor Pertambangan (aksis kiri)g. Kredit Pertambangan (aksis kanan)

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia, diolah

Perkembangan yang cukup pesat di sektor pertambangan tidak

sejalan dengan laju pertumbuhan ekspor batubara dari Kalimantan

Selatan yang pada periode Juli-Agustus 2008 justru mengalami

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

13

Page 20:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

14

penurunan sebesar 9,43% (y-o-y), lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan triwulan II-2008 yang mencapai 10,32% (y-o-y).

Relatif rendahnya pertumbuhan ekspor batubara diperkirakan terjadi

karena adanya permintaan domestik yang cukup tinggi untuk

memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di bulan puasa dan hari raya

Idul Fitri.

Grafik 1.3. Perkembangan Volume Ekspor Batubara Kalimantan Selatan

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah

2.1.3. Sektor Industri Pengolahan

Di sektor industri pengolahan, tren perlambatan pertumbuhan

masih berlanjut di triwulan III-2008. Setelah pada triwulan I-2008

mencatat pertumbuhan 4,54% (y-o-y), laju pertumbuhan sektor

industri melambat menjadi 0,9% (y-o-y) di triwulan II-2008 dan

0,08% (y-o-y) di triwulan III-2008.

Dilihat dari strukturnya, sektor industri Kalimantan Selatan

masih didominasi oleh industri pengolahan kayu dengan pangsa

sebesar 52,23% diikuti industri pengolahan makanan dengan pangsa

23,28%. Perlambatan sektor ini terutama dipengaruhi oleh laju

pertumbuhan industri pengolahan kayu yang mengalami penurunan.

Setelah pada triwulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar

4,6% (y-o-y), industri pengolahan kayu masih mencatat penurunan

sebesar 3,13% (y-o-y) pada triwulan laporan.

Perlambatan di sektor ini terindikasi dari melambatnya

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

T1.20

05

T2.20

05

T3.20

05

T4.20

05

T1.20

06

T2.20

06

T3.20

06

T4.20

06

T1.20

07

T2.20

07

T3.20

07

T4.20

07

T1.20

08

T2.20

08

T3.20

08

Juta

ton

-60.00%-40.00%-20.00%0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%100.00%

Vol. Ekspor Batubarag. Eks. Batubara % (y-o-y)

Page 21:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

15

pertumbuhan ekspor kayu olahan dari 40,54% (y-o-y) pada triwulan

II-2008 menjadi 23,50% (y-o-y) yang terutama dipengaruhi oleh

turunnya permintaan pasar terutama yang berasal dari Amerika

Serikat. Beberapa perusahaan di industri ini melaporkan 2

berhentinya beberapa pesanan ekspor sampai akhir tahun 2008.

Grafik 1.4. Perkembangan Volume Ekspor Kayu Olahan (Ribu Ton)

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah

Sementara itu perkembangan subsektor industri

pengolahan makanan pada triwulan laporan mengalami

perlambatan pertumbuhan dari 10,03% (y-o-y) pada triwulan

II-2008 menjadi 4,65% (y-o-y). Perlambatan pertumbuhan ini

dipengaruhi oleh rendahnya permintaan dari masyarakat pada saat

perayaan hari raya Idul Fitri di tahun ini. Laju inflasi yang cukup

tinggi akibat kenaikan harga BBM di bulan Mei 2008 telah menekan

daya beli masyarakat sehingga melakukan penyesuaian terhadap

konsumsi produk makanan jadi. Melemahnya kinerja sektor industri

pengolahan juga terlihat dari indikator konsumsi listrik sektor

industri yang bergerak pada tren yang menurun.

2 Hasil kegiatan liaison Bank Indonesia Banjarmasin

0

20

40

60

80

100

120

140

T1.200

5

T2.200

5

T3.200

5

T4.200

5

T1.200

6

T2.200

6

T3.200

6

T4.200

6

T1.200

7

T2.200

7

T3.200

7

T4.200

7

T1.200

8

T2.200

8

T3.200

8

Rib

u To

n

-60.00%

-40.00%

-20.00%

0.00%

20.00%

40.00%

60.00%Kayu Olahan (Aksis Kiri)Grow th % (y-o-y)

Page 22:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

16

Grafik 1.5. Pertumbuhan Konsumsi Listrik Sektor Industri (Ribu Ton)

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

nJu

lAu

gSe

pO

ctN

ovD

ec Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

nJu

lAu

gSe

p

2007 2008

-40 .00%

-30.00%

-20.00%

-10.00%

0.00%

10.00%

20.00%% yo y % yo y

g. PDRB Sekto r Indus tr i (aks is kir i)g . Kons . L is tr ik Indus tr i

Sumber: PT (Persero) PLN Wilayah Kalselteng, diolah

2.1.4. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

Aktivitas sektor perdagangan, hotel dan restoran di

triwulan III-2008 mengalami perlambatan sebesar 2,55% (y-

o-y) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,49%

(y-o-y). Adanya kenaikan harga BBM di bulan Mei 2008 serta

meningkatnya kebutuhan biaya untuk tahun ajaran baru sekolah

mendorong masyarakat untuk mengurangi konsumsi barang-barang

kebutuhan lainnya.

Grafik 1.6. Perkembangan Bongkar Muat Barang di Pelabuhan Trisakti, Banjarmasin (Juta Ton)

Sumber: PT. (Persero) PELINDO III Cab. Banjarmasin

Adanya perlambatan di sektor perdagangan terlihat dari

beberapa indikator yang mewakili antara lain pertumbuhan kegiatan

bongkar barang di pelabuhan Trisakti Banjarmasin yang masih

0200400600800

1,0001,2001,4001,600

T1.200

6

T2.200

6

T3.200

6

T4.200

6

T1.200

7

T2.200

7

T3.200

7

T4.200

7

T1.200

8

T2.200

8

T3.200

8

Ribu

ton

-60.00%-40.00%-20.00%0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%100.00%120.00%

BongkarMuatg.Bongkar % (y-o-y)g.Muat % (y-o-y)

Page 23:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

menunjukkan penurunan yaitu sebesar 13,16% (y-o-y). Sementara

itu perkembangan konsumsi listrik sektor bisnis seperti toko, pasar,

pusat perbelanjaan dan pusat bisnis lainnya juga menunjukkan

penurunan sebanyak 8,57% (y-o-y) untuk posisi bulan September

2008, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan konsumsi listrilk di

bulan Juni 2008 yang masih mencatat pertumbuhan positif 1,64%

(y-o-y).

Grafik 1.7. Pertumbuhan Konsumsi Listrik Sektor Bisnis

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

14.00%

Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

nJu

lAu

gSe

pO

ctN

ovD

ec Jan

Feb

Mar

Apr

May Ju

nJu

lAu

gSe

p

2007 2008

-50.00%

-30.00%

-10.00%

10.00%

30.00%

50.00%

70.00%

90.00%

% yoy % yoy

g. PDRB Sektor Perdagangan (aksis kiri)g. Kons. Listrik Bisnis

Sumber: PT. (Persero) PLN Wilayah Kalselteng

Melambatnya kegiatan perdagangan juga terindikasi dari mulai

melambatnya laju pertumbuhan kredit ke sektor ini di triwulan III-

2008. Laju pertumbuhan kredit sektor perdagangan berdasarkan

lokasi proyek tercatat sebesar 37,63% (y-o-y), lebih rendah

dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai

44,7% (y-o-y).

Grafik 1.8. Pertumbuhan Kredit Sektor Perdagangan Berdasarkan Lokasi Proyek

0.00%

1.00%

2.00%

3.00%

4.00%

5.00%

6.00%

7.00%

8.00%

9.00%

Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sep

2007 2008

0.00%5.00%

10.00%15.00%

20.00%25.00%

30.00%35.00%

40.00%45.00%

50.00%

y-o-y y-o-y

g. PDRB Sektor Perdagangan (y- o- y)g. Kredit Perdagangan (y- o- y)

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum Bank Indonesia, diolah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

17

Page 24:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

18

2.1.5. Sektor Ekonomi Non-Dominan

Sejalan dengan perkembangan sektor ekonomi dominan yang

melambat, perkembangan sebagian besar sektor ekonomi lainnya di

triwulan III-2008 juga mengalami perlambatan antara lain sektor

bangunan, sektor keuangan dan sektor jasa-jasa. Sementara itu

sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor listrik, gas dan air

bersih tumbuh sedikit lebih tinggi.

Di sektor keuangan, laju pertumbuhan triwulan III-

2008 mencapai 1,52% (y-o-y), lebih lambat dibandingkan

triwulan sebelumnya yang mencapai 7,69% (y-o-y).

Melambatnya pertumbuhan di sektor ini terutama dipengaruhi

turunnya pertumbuhan subsektor bank sebesar 3,56% (y-o-y)

dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2008 yang mencapai 6,77%

(y-o-y). Penurunan nilai tambah sektor perbankan terutama

dipengaruhi oleh kenaikan biaya dana seiring kenaikan BI-rate yang

mencapai 75 basis poin dari 8,5% di bulan Juni 2008 menjadi 9,25%

di bulan September 2008. Di sisi lain, untuk menjaga likuiditas akibat

ekspansi kredit yang cukup pesat, bank berusaha menjaga kenaikan

suku bunga kredit pada tingkat yang minimal, sehingga margin

pendapatan bank mengalami penurunan.

Grafik 1.9. Perkembangan Penyaluran Kredit Perbankan Kalimantan Selatan

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

T1.200

6

T2.200

6

T3.200

6

T4.200

6

T1.200

7

T2.200

7

T3.200

7

T4.200

7

T1.200

8

T2.200

8

T3.200

8

Milia

r Rp

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

Nominal Kredit (aksis kiri)Growth (aksis kanan)

Sumber : Bank Indonesia Banjarmasin

Page 25:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Masih kencangnya ekspansi kredit perbankan di triwulan

laporan ditunjukkan oleh laju ekspansi kredit yang mencapai di atas

43% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-

2008 yang kurang dari 40% (y-o-y). Relatif tingginya ekspansi kredit

perbankan dipengaruhi oleh masih tingginya pengeluaran

masyarakat untuk kebutuhan di bulan puasa dan perayaan hari raya

keagamaan.

Perlambatan pertumbuhan juga terjadi di sektor jasa-

jasa yaitu dengan laju pertumbuhan mencapai 5,35% (y-o-y),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencapai 8,24% (y-o-y). Masih belum optimalnya realisasi

belanja Pemerintah Daerah di triwulan laporan menjadi penyebab

lemahnya pertumbuhan di sektor ini. Dengan perkembangan ini,

realisasi belanja Pemerintah Daerah diperkirakan akan dipacu pada

akhir tahun 2008.

Perkembangan sektor bangunan pada triwulan III-

2008 juga menunjukkan perlambatan pertumbuhan yaitu dari

2,99% (y-o-y) di triwulan II-2008 menjadi 1,06% (y-o-y).

Melambatnya pertumbuhan sektor ini dipengaruhi oleh penurunan

daya beli masyarakat pasca kenaikan harga BBM serta kenaikan

tingkat suku bunga kredit properti. Melambatnya pertumbuhan

sektor ini diindikasikan oleh berkurangnya jumlah pembangunan

rumah dalam triwulan laporan.

Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR)

Bank Indonesia Banjarmasin, jumlah rumah yang dibangun pada

triwulan laporan diperkirakan mencapai 4.047 unit atau mengalami

penurunan 21,7% dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai

5.166 unit. Seiring dengan hal itu, tingkat penjualan rumah juga

mengalami penurunan 10,23% yaitu dari 2.502 unit pada triwulan II-

2008 menjadi 2.246 unit. Perkembangan krisis finansial global yang

mengindikasikan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia,

kenaikan suku bunga kredit, serta perubahan harga jual rumah

akibat kenaikan BBM dan depresiasi nilai tukar merupakan sejumlah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

19

Page 26:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

20

faktor yang mempengaruhi konsumen untuk menunda pembelian

properti.

Grafik 1.10. Perkembangan Penjualan Rumah di Kalimantan Selatan

Meskipun perkembangan ekonomi mengalami perlambatan,

kinerja sektor pengangkutan dan komunikasi mencatat

pertumbuhan yang lebih baik yaitu dari 6,71% (y-o-y) pada

triwulan II-2008 menjadi 6,87% (y-o-y). Peningkatan kinerja

sektor ini didorong oleh faktor musiman perayaan Hari Raya Idul Fitri

yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pulang ke kampung

halaman maupun melakukan percakapan melalui sarana telepon

untuk bersilaturahmi dengan anggota keluarga dan teman.

3. SISI PERMINTAAN

Dari sisi permintaan, peningkatan laju pertumbuhan

ekonomi Kalimantan Selatan di triwulan laporan dipengaruhi

aktivitas konsumsi masyarakat yang masih mencatat

pertumbuhan yang cukup kuat. Hal ini seiring peningkatan

pengeluaran untuk tahun ajaran baru sekolah serta berbagai

kebutuhan menjelang hari raya Idul Fitri.

Peningkatan pertumbuhan komponen konsumsi ini tidak diikuti

oleh komponen lainnya seperti konsumsi pemerintah, kegiatan

0.0

500.0

1,000.0

1,500.0

2,000.0

2,500.0

3,000.0

3,500.0

T1.200

6

T2.200

6

T3.200

6

T4.200

6

T1.200

7

T2.200

7

T3.200

7

T4.200

7

T1.200

8

T2.200

8

T3.200

8-20.00%0.00%20.00%40.00%60.00%80.00%100.00%120.00%140.00%

Penjualan RumahPertumbuhan y-o-y (%)

Sumber : SHPR BI Banjarmasin Trw III-2008

Page 27:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

ekspor serta kegiatan investasi swasta yang justru mengalami

perlambatan. Melambatnya berbagai komponen dari sisi permintaan

ini dipengaruhi oleh perkembangan krisis finansial global yang

menimbulkan kondisi ketidakpastian.

Tabel 1.2 Pertumbuhan PDRB Kalimantan Selatan (y-o-y)

Sisi Permintaan Atas Dasar Harga Konstan Triwulan II-2008 dan III-2008

Pertumbuhan Kontribusi

Trw 2-2008*

Trw 3-2008**

Trw 2-2008

Trw 3-2008

Konsumsi Rumah Tangga 6.85% 8.27% 2.73% 3.35% Konsumsi Pemerintah 7.42% 1.78% 0.85% 0.22% Investasi (PMTB) 6.19% 2.60% 0.54% 0.24% Ekspor 4.54% 4.35% 2.34% 2.32% Impor 3.89% 4.37% -0.77% -0.92% Total 6.22% 7.90% 6.22% 7.90%

Sumber: BPS Provinsi Kalsel, diolah. *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

3.1. Konsumsi

Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dari sisi permintaan

terutama ditopang oleh konsumsi rumah tangga yang memiliki

pangsa 55%. Pada triwulan III-2008, konsumsi rumah tangga

masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat mencapai

8,27% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan triwulan

sebelumnya yang tumbuh 6,85% (y-o-y). Adanya kenaikan

konsumsi rumah tangga dipengaruhi oleh adanya peningkatan

pengeluaran untuk tahun ajaran baru sekolah, bulan puasa dan

aktivitas rutin masyarakat terkait dengan perayaan hari raya Idul

Fitri. Tekanan permintaan konsumsi ini juga didukung oleh masih

tingginya pembiayaan dari perbankan.

Peningkatan konsumsi masyarakat dikonfirmasi oleh hasil

Survei Konsumen Bank Indonesia yang menunjukkan adanya

kenaikan indeks keyakinan konsumen (IKK), indeks ekonomi saat ini

(IKE) dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) terhadap ekonomi 6

bulan mendatang.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

21

Page 28:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

22

Grafik 1.11. Indeks Keyakinan

Konsumen– Survei Konsumen Bank Indonesia

0 %1 %2 %3 %4 %5 %6 %7 %8 %9 %

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

stS

ep Okt

Nop

Des Ja

nFe

bM

arA

prM

eiJu

nJu

lA

gust

Sep

2 0 0 7 2 0 0 8

(y-o-y)

-2 04 06 08 01 0 01 2 01 4 01 6 0

Inde k s

g .K o n s u m s i R T (a ks is k iri )IK K

Grafik 1.12. Indeks Kondisi Saat Ini

– Survei Konsumen Bank Indonesia

0 %1 %2 %3 %4 %5 %6 %7 %8 %9 %

Feb

Mar Ap

rM

eiJu

nJu

lAg

ust

Sep

Okt

Nop

Des Ja

nFe

bM

ar Apr

Mei

Jun

Jul

Agus

tSe

p

2 0 0 7 2 0 0 8

(y-o-y)

-2 04 06 08 01 0 01 2 01 4 01 6 0

Inde k s

g .K o n s u m s i R T (a ks is k iri)IK E

Grafik 1.13. Indeks Ekspektasi Konsumen – Survei Konsumen Bank Indonesia

0 %1 %2 %3 %4 %5 %6 %7 %8 %9 %

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun

Jul

Agu

stS

ep Okt

Nop

Des Ja

nFe

bM

arA

prM

eiJu

nJu

lA

gust

Sep

2 0 0 7 2 0 0 8

(y-o-y)

-2 04 06 08 01 0 01 2 01 4 01 6 0

Inde k s

g .K o n s u m s i R T (a ks is k ir i)IE K

Kenaikan keyakinan konsumen pada triwulan laporan

juga sejalan dengan penjualan kendaraan bermotor di

Kalimantan Selatan yang masih cukup tinggi. Hal ini tercermin

dari pendaftaran mobil dan motor baru yang tercatat di Dinas

Pendapatan Daerah (Dispenda) Kalimantan Selatan. Untuk jenis

kendaraan motor, total pendaftaran motor baru di triwulan III-2008

mencapai 44.109 buah atau mengalami kenaikan sebesar 55,2% (y-

o-y). Sedangkan untuk pendaftaran mobil baru di triwulan laporan

mencapai 2.476 buah dengan laju pertumbuhan mencapai 76,6% (y-

o-y).

Page 29:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.14. Pendaftaran Kendaraan Bermotor Baru di Kalimantan Selatan

0

2 ,0 0 0

4 ,0 0 0

6 ,0 0 0

8 ,0 0 0

1 0 ,0 0 0

1 2 ,0 0 0

1 4 ,0 0 0

1 6 ,0 0 0

Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May

Jun

Jul

Aug

Sep

2 0 0 7 2 0 0 8

0

1 0 0

2 0 0

3 0 0

4 0 0

5 0 0

6 0 0

7 0 0

8 0 0

9 0 0

R o d a 2 (a ks is k iri)R o d a 4 (a ks is ka n a n )

Sumber : Dispenda Provinsi Kalimantan Selatan

Meningkatnya kegiatan konsumsi masyarakat juga ditopang

oleh dukungan pembiayaan dari sektor perbankan. Laju

pertumbuhan kredit konsumsi oleh perbankan Kalimantan Selatan di

triwulan III-2008 mencapai 47,2% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 43,5% (y-o-y).

Grafik 1.15. Perkembangan Kredit Konsumsi Perbankan Kalimantan Selatan

0500

1,0001,5002,0002 ,5003 ,0003 ,5004 ,0004 ,500

T 1 .2006

T 2.2006

T 3 .2006

T 4.2006

T 1.2007

T 2 .2007

T 3.2007

T 4 .2007

T 1.2008

T 2 .2008

T 3.2008

Mili

ar R

p

0%5%10%15%20%25%30%35%40%45%50%

Kred it Kons ums iGrow th (y -o-y )

Sumber: Laporan Bulanan Bank Umum, diolah

Di sisi lain, pengeluaran pemerintah daerah di triwulan

laporan hanya mampu mencatat pertumbuhan sebesar 1,78%

(y-o-y), jauh di bawah laju pertumbuhan di triwulan

sebelumnya yang mencapai 7,42% (y-o-y). Melambatnya

pertumbuhan konsumsi pemerintah daerah dipengaruhi oleh belum

optimalnya pelaksanaan proyek-proyek pemerintah daerah karena

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

23

Page 30:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

24

permasalahan teknis dalam proses tender. Diperkirakan, peningkatan

realisasi belanja pemerintah daerah terutama pada proyek-proyek

infrastruktur akan terjadi di triwulan IV-2008.

3.2. Kegiatan Ekspor Impor

Perkembangan ekspor Kalimantan Selatan di triwulan

III-2008 diperkirakan tumbuh sebesar 4,35% (y-o-y), lebih

lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

tumbuh 4,54%(y-o-y). Melambatnya kegiatan ekspor di triwulan

laporan terutama dipengaruhi oleh melambatnya aktivitas

perdagangan luar negeri Kalimantan Selatan. Perlambatan ini

terindikasi dari penurunan volume ekspor triwulan III-2008 sebesar

1,59% (y-o-y), menurun dibandingkan pertumbuhan volume ekspor

triwulan sebelumnya sebesar 12,72% (y-o-y).

Grafik 1.16. Perkembangan Volume Ekspor Kalimantan Selatan

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

30,000

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

2007 2008

Juta Kg

-60%-40%

-20%0%

20%40%60%80%100%

(y-o-y)

Vol. Eksporg. Vol. Ekspor

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah

Turunnya volume ekspor Kalimantan Selatan hampir terjadi

pada komoditas-komoditas utama ekspor antara lain bijih besi (turun

33,9%), batubara (turun 0,2%), produk olahan kayu (tumbuh

melambat 13,5%), Hanya komoditas crude palm oil (CPO) dan

komoditas karet yang masih menunjukkan pertumbuhan yang lebih

baik masing-masing sebesar 95,43% dan 9,31% (y-o-y).

Melambatnya volume ekspor Kalimantan Selatan, dari sisi eksternal

dipengaruhi oleh melambatnya permintaan dunia seiring turunnya

Page 31:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

prospek pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan dunia. Dari

sisi internal, aktivitas beberapa perusahaan cenderung mengalami

penurunan karena pengurangan jam kerja pada saat bulan puasa

serta adanya libur panjang hari raya Idul Fitri.

Dari sisi nominal, nilai ekspor Kalimantan Selatan di triwulan

laporan masih menunjukkan perkembangan yang lebih baik dengan

laju pertumbuhan sebesar 63,81% (y-o-y). Kenaikan ini masih

ditopang oleh perkembangan tingkat harga komoditas dunia yang

masih cukup baik terutama pada komoditas karet dan batu bara,

meskipun terdapat kecenderungan penurunan harga pada bulan

terakhir triwulan laporan. Batu bara masih menjadi komoditas

andalan dengan kontribusi sebesar US$928,2 juta atau tumbuh 66%

(y-o-y), diikuti oleh komoditas karet yang memberikan kontribusi

sebesar US$96,3 juta atau mengalami peningkatan 61,42% (y-o-y).

Grafik 1.17. Perkembangan Nilai Ekspor Kalimantan Selatan

0

200

400

600

800

1,000

1,200

1,400

Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

2007 2008

Juta US$

-30%

-20%

-10%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

(y-o-y)

Nilai Ekspor g. Nilai Ekspor

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah.

Ditinjau dari negara tujuan ekspornya, pangsa ekspor terbesar

Kalimantan Selatan dari Januari – September 2008 adalah Jepang

dengan pangsa mencapai 22,7% dengan nilai mencapai US$696,6

juta, diikuti dengan negara-negara ASEAN dengan pangsa ekspor

mencapai 17,2% (US$527,7 juta).

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

25

Page 32:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

26

Grafik 1.18. Negara Tujuan Ekspor Kalimantan Selatan

JEPANG22.68%

ASEAN17.18%

EROPA11.

11.63%98%

INDIA

CHINA9.36%

TAIWAN7.11%

AMERIKA SERIKAT3.52%

KOREA SELATAN6.79%

LAINNYA4.72%

HONGKONG5.04%

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah.

daraan

dan al berat dalam mendukung aktivitas pertambangan.

Grafik 1.19. Perkembangan Nilai Impor Non Migas

Kalimantan Selatan

Dari sisi impor, pertumbuhan di triwulan laporan

diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 4,37% (y-o-y),

lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencapai 3,89% (y-o-y). Nilai impor Kalimantan Selatan di

triwulan III-2008 mencapai US$145,4 juta. Dari sisi jenis barangnya,

impor Kalimantan Selatan masih didominasi oleh impor ken

at

0

1020

30

4050

60

7080

90

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2007 2008

Juta US$

-200%

0%

200%

400%

600%

800%

1000%

(y-o-y)

NILAI IMPOR

g. Impor

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah.

Page 33:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

27

3.3. I

aan semen di triwulan III-2008

tercatat se

Grafik 1.20. P daan Semen Kalimantan Selatan

nvestasi

Sejalan dengan perkembangan krisis finansial global,

kegiatan investasi yang diindikasikan dengan indikator

pembentukan modal tetap bruto (PMTB) mengalami

perlambatan pertumbuhan. Laju pertumbuhan PMTB di

triwulan laporan tercatat sebesar 2,60% (y-o-y), lebih lambat

dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

mencapai 6,19% (y-o-y). Melambatnya kegiatan investasi di

triwulan laporan juga terindikasi dari indikator pengadaan semen di

Kalimantan Selatan yang mengalami penurunan sebesar 4,58% (y-o-

y) dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai

51,50% (y-o-y). Total pengad

besar 137,9 ribu ton.

erkembangan Penga

-20%-10%0%10%20%30%40%50%60%70%

020406080

100120140160180

T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3

2005 2006 2007 2008

(y-o-y)Ribu Ton

Supply Semeng. Supply Semen

Masih belum optimalnya aktivitas investasi di Kalimantan

Selatan terutama yang berasal dari pihak swasta dipengaruhi oleh

iklim investasi yang masih belum mendukung antara lain masalah

kepastian hukum seperti tumpang tindih lahan dan pemberian izin

kuasa pertambangan yang bermasalah. Selain itu adanya

keterbatasan infrastruktur seperti pasokan listrik dan kualitas akses

jalan yang rendah, masih akan menjadi permasalahan investasi di

Kalimantan Selatan dalam dua tahun mendatang. Selain

permasalahan dari sisi regional, perkembangan krisis finansial global

Sumber : Asosiasi Semen Indonesia (ASI)

Page 34:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

28

nya likuiditas di sektor keuangan

serta t

an fasilitas pengangkutan

serta p

Grafik 1.2 vestasi Perbankan Berdasarkan Lokasi Proyek

diperkirakan turut mempengaruhi penundaan aktivitas investasi di

Kalimantan Selatan seiring terbatas

urunnya permintaan dunia.

Namun demikian, beberapa indikator investasi seperti

penyaluran kredit investasi dan impor barang modal masih

menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. Hal ini terlihat

dari laju pertumbuhan kredit perbankan berdasarkan lokasi proyek di

triwulan III-2008 (posisi Agustus 2008) yang mencapai 74,9% (y-o-

y), jauh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencapai 55% (y-o-y). Masih kencangnya ekspansi kredit investasi

oleh perbankan di triwulan laporan diperkirakan untuk mendukung

kegiatan di sektor pertambangan batu bara. Hal ini sejalan dengan

rencana beberapa perusahaan tambang untuk meningkatkan target

produksi batu bara melalui pembangun

embangunan pembangkit listrik.

1. Perkembangan Penyaluran Kredit In

0.00%

2.00%

4.00%

6.00%

8.00%

10.00%

12.00%

Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun

Jul

Aug

Sep

2007 2008

0.00%10.00%

20.00%30.00%

40.00%50.00%

60.00%70.00%

80.00%90.00%

100.00%

y-o-y y-o-y

g. PDRB PMTB (aksis kiri)g. Kredit Investasi (aksis kanan)

ingkan nilai ekspor di

triwulan II-20

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) BI Banjarmasin

Adanya dukungan perbankan untuk kegiatan investasi juga

sejalan dengan kenaikan impor barang modal Kalimantan Selatan

dimana laju pertumbuhan di triwulan laporan mencatat kenaikan

yang cukup signifikan di atas level 100% (y-o-y). Secara nominal,

nilai impor barang modal pada periode ini mencapai US$25,3 juta

atau meningkat lebih dari dua kali lipat diband

08 yang mencapai US$7,27 juta.

Page 35:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

28

Bab 1 – Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.22 arang Modal

Kalimantan Selatan

. Perkembangan Impor B

0.0

2.0

4.0

6.0

8.0

10.0

12.0

1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9 101112 1 2 3 4 5 6 7 8 9

2006 2007 2008

Juta US$

-2000%

0%

2000%

4000%

6000%

8000%

10000%

12000%(y-o-y)

Impor Capital Goodsg. Impor Cap.Good

Sumber: DSM Bank Indonesia, diolah.

Page 36:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

PERKEMBANGAN INFLASI 2

1. KONDISI UMUM

Secara umum tekanan inflasi di Kalimantan Selatan pada triwulan III-

2008 cenderung melemah. Inflasi tahunan Kalimantan Selatan yang tercermin

dari perubahan Indeks harga Konsumen (IHK) Kota Banjarmasin pada akhir

triwulan laporan mencapai 11,25 (y-o-y), sedikit menurun dibandingkan

triwulan II-2008 yang tercatat sebesar 11,82% (y-o-y). Angka inflasi tersebut

lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang mencapai 12,14% (y-o-y).

Tekanan inflasi pada periode laporan berasal dari sisi permintaan,

seiring dengan meningkatnya permintaan masyarakat pada bulan Ramadhan

dan menjelang hari raya Idul Fitri. Sementara itu menurunnya laju inflasi di

Kota Banjarmasin didorong oleh sisi penawaran, yaitu dengan kondisi

pasokan barang yang mencukupi.

Grafik 2.1 Perkembangan Inflasi Kalimantan Selatan

0.11 0.75

8.05

1.53-0.77

1.16 0.51 -0.361.99 2.42 1.62

0.23 -0.17 0.031.23 2.05

-0.161.53 0.49 1.24

-0.28 0.18 0.40 0.271.91

0.76 0.46 1.152.89

0.37 0.82 -0.18 0.592.48 1.37

-0.131.22

7.19 7.63 6.56 7.36

14.49 15.1212.93 13.55 13.42

15.8018.37

20.17 19.12 18.03 17.18

9.78 10.35 11.03 11.44 11.41 10.68

5.93 6.11 6.588.58 8.07

6.387.78

9.22 9.09 8.64 8.75 9.20

11.82 12.54 11.71 11.25

1.110.76 -0.56

13.2015.54

8.25

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

Jun Jul

Agt

Sept

Okt

Nop Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

st

Sep

Okt

Nop Des Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

2005 2006 2007 2008

Inflasi (%)

Inflasi mtm Inflasi yoy

Tekanan inflasi yang melemah terjadi pada hampir semua kelompok

barang dan jasa, kecuali kelompok kesehatan dan kelompok transportasi,

komunikasi, dan jasa keuangan. Kelompok yang mengalami inflasi tahunan

terbesar pada periode laporan adalah kelompok bahan makanan yang

mencatat laju inflasi 16,47%, diikuti oleh kelompok perumahan, air, listrik,

gas dan bahan bakar (14,76%), kelompok transpor, komunikasi dan jasa

keuangan (10,03%), kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

29

Page 37:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

(8,26%), kelompok kesehatan (6,65%), kelompok pendidikan, rekreasi dan

olahraga (4,93%), dan kelompok sandang (4,04%).

Secara keseluruhan laju inflasi Kalimantan Selatan sampai dengan

September 2008 telah mencapai sebesar 9,59% (y-t-d). Angka inflasi ini jauh

lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2007 yang mencapai

5,27%. Laju inflasi yang cukup tinggi selama tahun 2008 terutama

disebabkan oleh naiknya inflasi pada kelompok perumahan, kelompok bahan

makanan, dan kelompok transportasi, dengan inflasi masing-masing mencapai

14,12%, 11,01%, dan 10,36% (y-t-d).

Grafik 2.2 Inflasi Tahun 2008 (y-t-d)

2.89 3.274.11 3.93

4.54

7.20

8.41 8.27

9.59

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

Jan Feb M ar Apr M ei Jun Jul Agust Sep

Sumber : BPS, dio lah

Inflasi (%)

2006 2007 2008

Grafik 2.3 Inflasi Tahun 2008 (y-t-d)Menurut Kelompok

11.01 6.51 14.12 5.15 4.745.45 10.35 9.590.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

Inflasi y-t-dSumber : BPS

Inflasi (%)

Bahan M akanan M akanan jadiPerumahan SandangKesehatan PendidikanTranspor Umum

2. INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK

2.1 Inflasi Bulanan

Inflasi bulanan selama triwulan III-2008 menunjukkan pola yang

searah dengan perkembangan inflasi nasional dan mengalami pergerakan

yang relatif berfluktuatif. Inflasi bulanan yang cukup tinggi pada bulan Juli dan

September, sementara pada bulan Agustus terjadi deflasi. Inflasi bulanan

tertinggi selama periode laporan terjadi pada bulan Juli 2008, yaitu mencapai

1,22%, terutama disebabkan oleh kenaikan harga pada kelompok pendidikan,

rekreasi dan olahraga, kelompok kesehatan, dan kelompok bahan makanan.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

30

Page 38:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

Tabel 1. Inflasi IHK Bulanan (m-t-m) Kalimantan Selatan

2008 Kelompok

Juli Agustus September

Bahan makanan 1.88 -0.90 2.71

Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0.85 0.51 0.07

Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0.42 0.20 0.67

Sandang 0.84 -2.02 0.98

Kesehatan 2.32 -0.06 0.00

Pendidikan, rekreasi dan olahraga 3.42 1.16 0.00

Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0.54 0.07 2.09

UMUM 1.12 -0.13 1.22 Sumber : BPS

Inflasi Bulan Juli 2008

Selama triwulan III-2008, indeks harga barang dan jasa yang tertinggi

terjadi pada bulan Juli 2008, dengan inflasi tercatat sebesar 1,22%. Inflasi

yang terjadi pada bulan ini terutama

disebabkan oleh kenaikan indeks

harga pada kelompok pendidikan,

rekreasi, dan olahraga (3,42%);

kelompok kesehatan (2,32%); dan

kelompok bahan makanan (1,88%)

sementara kelompok barang dan jasa

lainnya mengalami inflasi yang relatif

rendah, dengan angka inflasi dibawah

1%. Tingginya inflasi pada kelompok pendidikan terutama disebabkan

meningkatnya pengeluaran masyarakat untuk biaya pendidikan, seiring

dengan dimulainya tahun ajaran

baru sekolah. Sementara itu,

kenaikan indeks harga yang cukup

tinggi pada kelompok kesehatan

disebabkan oleh meningkatnya biaya

untuk jasa perawatan jasmani. Pada

kelompok bahan makanan, harga

pakan ternak yang terus mengalami

kenaikan menyebabkan inflasi yang

cukup tinggi pada subkelompok

Grafik 2.4 Inflasi Bulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Inflasi Bulanan Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga (mtm)

-4.0-2.00.02.04.06.08.0

10.012.0

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

2005 2006 2007 2008

Inflasi (%)

Inflasi m-t-m

Grafik 2.5 Inflasi Bulanan kelompok Kesehatan

Grafik 2.18 Pergerakan Inflasi Kelompok Kesehatan secara Bulanan (mtm)

-1.0

-0.5

0.0

0.5

1.0

1.5

2.0

2.5

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

2005 2006 2007 2008

Inflasi (%)

Inflasi m-t-m

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

31

Page 39:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

daging dan hasil-hasilnya, yaitu mencapai 6,46%. Secara umum, komoditas

utama penyumbang inflasi pada bulan ini adalah daging ayam ras (0,14%),

ikan gabus (0,08%), tarif sewa motor (0,07%), biaya pendidikan taman

kanak-kanak (0,06%), dan emas perhiasan (0,058%).

Inflasi Bulan Agustus 2008

Setelah mengalami inflasi yang cukup tinggi pada bulan Juli 2008,

pergerakan indeks harga pada bulan Agustus 2008 cenderung menurun

hingga mengalami deflasi sebesar -0,13%. Menurunnya tekanan inflasi

terutama dipengaruhi menurunnya indeks harga kelompok sandang (-2,02%),

kelompok bahan makanan (-0,90) dan kelompok kesehatan (-0,06%). Deflasi

yang cukup tajam pada kelompok sandang terutama disebabkan penurunan

indeks harga komoditas emas perhiasan yang cukup signifikan, seiring dengan

menurunnya harga minyak dunia dan menguatnya nilai tukar Dolar.

Sementara itu, deflasi yang terjadi pada kelompok bahan makanan

terutama disebabkan oleh turunnya harga pada beberapa komoditas bahan

makanan pokok seperti daging ayam ras, beras, bawang merah, dan ikan

gabus. Hal ini disebabkan karena faktor permintaan masyarakat yang

cenderung menurun sementara ketersediaan stok pangan yang mencukupi.

Grafik 2.6 Inflasi Bulanan Kelompok Sandang

Inflasi Bulanan Kelompok Sandang (mtm)

-3.0-2.0-1.00.01.02.03.04.05.0

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

Inflasi (%)

Inflasi m-t-m

Grafik 2.7 Perkembangan Harga Emas Perhiasan di Banjarmasin

220,000

230,000

240,000

250,000

260,000

270,000

280,000

290,000

1 2 3 4 5 6 7 8 9

2008

Sumber : SPH BI B jm

Rp

Harga emas perhiasan/gram

Inflasi Bulan September 2008

Setelah mengalami deflasi yang cukup dalam pada bulan Agustus 2008,

laju inflasi bulanan pada September 2008 mengalami kenaikan yang cukup

tinggi, yaitu mencapai 1,22%. Inflasi yang terjadi pada bulan ini terutama

disebabkan oleh kenaikan indeks harga pada kelompok bahan makanan

(2,71%) dan kelompok transpor, komunikas dan jasa keuangan (2,09%).

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

32

Page 40:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

Faktor pendorong kenaikan inflasi pada bulan ini terutama berasal dari

meningkatnya tekanan di sisi permintaan, terkait dengan adanya bulan

Ramadhan. Inflasi yang relatif tinggi pada kelompok bahan makanan terutama

didorong oleh kenaikan harga pada subkelompok ikan segar, akibat

kurangnya pasokan ikan dari nelayan. Sementara inflasi pada kelompok

transpor disumbang oleh angkutan udara, seiring dengan tingginya

permintaan masyarakat terhadap tiket pesawat menjelang hari raya Idul Fitri.

Secara umum, komoditi penyumbang inflasi pada bulan ini adalah angkutan

udara (0,36%), bahan bakar rumah tangga (0,15%), nila (0,14%), daging

ayam ras (0,11%), dan ikan gabus (0,08%).

Grafik 2.9 Inflasi Bulanan Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan

Inflasi Bulanan Kelompok Transpor, Komunikasi, dan Jasa Keuangan (mtm)

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0Ju

n Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

2005 2006 2007 2008

Inflasi (%)

Inflasi m-t-m

Grafik 2.8 Inflasi Bulanan Kelompok Bahan Makanan

Inflasi Bulanan Kelompok Bahan Makanan (mtm)

-4.0

-2.0

0.02.0

4.06.0

8.0

10.0

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

2005 2006 2007 2008

Inflasi (%)

Inflasi m-t-m

2.2 Inflasi Tahunan

Secara tahunan, laju inflasi Kalimantan Selatan (y-o-y) pada triwulan

III-2008 mengalami pergerakan yang cenderung menurun meskipun masih

berada pada level yang cukup tinggi, yaitu sebesar 11,25%. Angka inflasi ini

lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada triwulan sebelumnya yang

tercatat sebesar 11,82% dan berada dibawah angka inflasi nasional yang

mencapai 12,14%.

Tabel 2. Inflasi IHK Tahunan (y-o-y) Kalimantan Selatan2007 2008

Kelompok Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw III

Bahan makanan 22.48 3.87 12.73 9.12 13.62 17.26 16.47 Makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 18.64 14.38 14.24 15.34 7.68 9.07 8.26 Perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 7.91 5.03 3.30 3.20 6.46 16.06 14.76 Sandang 5.84 0.03 -0.51 -2.31 6.13 4.91 4.04 Kesehatan 3.33 3.70 4.04 4.91 4.91 5.05 6.65 Pendidikan, rekreasi dan olahraga 6.74 3.58 15.65 15.65 15.40 10.67 4.93 Transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0.18 0.41 0.62 1.01 1.19 8.15 10.03

UMUM 13.20 5.93 8.58 7.78 8.64 11.82 11.25 Sumber : BPS

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

33

Page 41:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

Inflasi kelompok bahan makanan yang tinggi disebabkan oleh kenaikan

indeks harga pada subkelompok ikan segar, ikan diawetkan, dan kacang-

kacangan. Sementara itu inflasi pada kelompok perumahan didorong oleh

kenaikan indeks harga pada subkelompok bahan bakar, penerangan, dan air,

khususnya gas elpiji dan minyak tanah sedangkan pada kelompok transpor

didorong oleh tekanan inflasi pada subkelompok transpor. Dalam hal ini,

faktor dampak kenaikan harga BBM dalam perhitungan inflasi secara tahunan

masih dirasakan.

Kenaikan harga elpiji sampai pada tingkat harga yang cukup tinggi

merupakan fenomena yang sering terjadi di wilayah Kalimantan Selatan dan

Tengah. Kenaikan ini tidak saja dipicu oleh permasalahan distribusi semata,

tetapi juga struktur pembentukan harga komoditi, termasuk tata niaganya

(lihat boks).

Grafik 2.10. Inflasi Tahunan Kalimantan Selatan pada Beberapa Kelompok

Pengeluaran

-5.0

0.0

5.0

10.0

15.0

20.0

25.0

30.0

35.0

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Agu

stSe

pO

ktN

op Des Jan

Feb

Mar

Apr

Mei

Jun Jul

Aug Sep

Oct

Nov

Dec Jan

Feb

Mar

Apr

May Jun Jul

Aug Sep

2005 2006 2007 2008

Infla si (% )

ke lompok bahan makananke lompok pe rumahanke lompok transpor

Grafik 2.11. Perbandingan Inflasi Tahunan Kalimantan Selatan dan Nasional

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00% (y-o-y)

NasionalBanjarmasin

Nasional 17.11 6.60 6.52 5.77 6.95 6.59 8.17 11.03 12.14

Banjarmasin 12.93 11.03 13.20 5.93 8.58 7.78 8.64 11.82 11.25

2005 2006 Trw 1-2007

Trw 2-2007

Trw 3-2007

Trw 4-2007

Trw 1-2008

Trw 2-2008

Trw 3-2008

Boks 1.

Kenaikan Harga Gas Elpiji di Kalsel

Sejak diumumkannya kenaikan harga gas elipiji tabung 12 kilogram sebesar 23 persen pada tanggal 1 Juli 2008, yaitu dari Rp51.000 menjadi Rp63.000 per tabung, pergerakan harga jual elpiji kepada konsumen kian melambung hingga mencapai kisaran Rp100.000,00. Gejolak harga elpiji yang terjadi di Kalsel antara lain disebabkan oleh masalah distribusi. Dalam hal ini dipengaruhi oleh pasokan yang terbatas dan rantai distribusi yang cukup panjang. Sementara itu biaya angkut distribusi elpiji ditanggung oleh pengusaha, sehingga mengakibatkan perbedaan dan lonjakan harga yang sulit dikendalikan. Kondisi ini berbeda dengan di Jawa, dimana biaya distribusi ditanggung oleh Pertamina, sehingga tidak mengalami fluktuasi harga seperti yang terjadi di Kalsel. Tata niaga elpiji dan BBM langsung ditangani oleh Pertamina, sehingga Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

34

Page 42:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 2 – Perkembangan Inflasi

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

Agen/Dealer

Pertamina Balikpapan

Rp4.821,00/kg

Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Elpiji Khusus (SPPEK)

Banjarbaru

Rp6.479,59/kg(plus transport dan PPN 10%)

Konsumen

Rp91.500/tabung atauRp84.985,32/tabung*(*Bila langsung membeli sendiri di agen/dealer)

Rp7.082,11/kg atauRp84.985,32/tabung

Kalsel tidak dapat turun tangan dalam mengatasi kelangkaan elpiji di Banjarmasin.

Untuk mengatasi melambungnya harga elpiji yang tidak terkendali, salah satu upaya yang dilakukan oleh Pertamina dan Hiswana Migas adalah membuat surat kesepakatan mengenai Harga Eceran Konsumen (HEK) gas elpiji di Kalsel yang ditandatangi oleh Gubernur Kalsel pada tanggal 4 September 2008, yaitu sebesar Rp91.500 per tabung 12 kilogram. Selain itu, harga jual di tingkat agen atau distributor juga dipatok sebesar Rp85.000 per tabung. HEK tersebut hanya merupakan harga yang diterima konsumen dengan radius 60 kilometer dari Stasiun Pengangkutan dan Pengisian Elpiji Khusus (SPPEK) di Landasan Ulin, Banjarbaru. Diluar dari 60 kilometer, biaya transport akan diatur oleh Disperindag setempat. Apabila agen menjual elpiji diatas HEK yang telah disepakati maka dapat dikenai sanksi pencabutan ijin usaha oleh Disperindag kabupaten/kota sementara dari Pertamina dapat dikenai sanksi pengurangan alokasi.

Skema jalur distribusi resmi elpiji 12 kg sesuai HEK

Upaya lain yang akan dilakukan Pertamina adalan memotong mata rantai jalur distribusi yang selama ini ‘dikuasai’ dealer/agen. Nantinya sebagian penyaluran elpiji 12 kilogram akan dilakukan melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU). Pada tahap awal, Pertamina direncanakan hanya menetapkan SPBU Pertamina Pasti Pas, yang di Kalselteng jumlahnya 28 SPBU.

Diharapkan, dengan adanya upaya-upaya tersebut konsumen di Banjarmasin dapat memperoleh elpiji tabung 12 kilogram dengan harga yang wajar dan pantas.

( Dirangkum dari berbagai sumber)

35

Page 43:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

36

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAERAH

Kinerja perbankan di Provinsi Kalimantan Selatan sampai dengan

akhir triwulan III-2008 secara umum bergerak membaik yang ditunjukkan

oleh berbagai indikator yang mengalami peningkatan pertumbuhan. Laju

pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi seiring masih kuatnya permintaan

domestik yang diindikasikan oleh permintaan kredit yang tinggi, serta suku

bunga yang masih kompetitif menjadi faktor pendorong perkembangan

industri perbankan. Selain itu berkah tingginya harga berbagai komoditas

primer di pasar dunia masih dirasakan, meskipun pada akhir triwulan

laporan harga komoditas-komoditas tersebut telah mulai menurun.

Perkembangan di atas telah mendorong meningkatnya Dari laju

pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) maupun kredit. DPK kelompok bank

umum maupun BPR tumbuh cukup pesat, masing-masing 25,5% (y-o-y) dan

32,56% (y-o-y). Kredit yang disalurkan bank-bank umum yang berlokasi di

Kalimantan Selatan juga tumbuh pesat, yakni mencapai 46,59% (y-o-y).

Demikian pula kredit yang dikucurkan BPR juga meningkat 28,17% (y-o-y).

Laju pertumbuhan dana maupun kredit yang cukup tinggi telah

mempertahankan rasio penyaluran kredit terhadap DPK (LDR) kelompok

bank umum pada level yang cukup tinggi, yakni mencapai 77,03%,

meskipun sedikit lebih rendah dibanding akhir triwulan sebelumnya yang

mencapai 78,60%. LDR yang cukup tinggi tersebut juga diikuti dengan

perbaikan kualitas kredit, sehingga rasio kredit bermasalah (non-performing

loans/NPL) gross bank umum menurun dari 5,30% menjadi 4,63%.

1. PERKEMBANGAN BANK UMUM

3

Page 44:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

37

Kinerja bank-bank umum yang beroperasi di Kalimantan Selatan pada

triwulan laporan menunjukkan peningkatan pada berbagai indikator. Volume

usaha (total aset), DPK maupun kredit yang diberikan mengalami

pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan triwulan sebelumnya. Demikian

pula kualitas kredit mengalami perbaikan yang diindikasikan oleh penurunan

rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL). Sementara itu dari sisi

kelembagaan, dalam triwulan laporan tidak terdapat penambahan jaringan

kantor, sehingga secara keseluruhan jumlah bank umum yang beroperasi

tetap 26 bank.

1.1. Total Aset

Sampai dengan akhir triwulan III-2008 total aset bank umum

Kalimantan Selatan mencapai Rp18,0 triliun, naik 7,59% (q-t-q) dari posisi

akhir triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp16,73 triliun.

Pertumbuhan aset ini sedikit lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pada

triwulan II-2008 yang mencapai 7,08% (q-t-q). Kelompok Bank Umum

Swasta (BUS) mencatat laju pertumbuhan total aset yang lebih pesat

dibandingkan triwulan sebelumnya, sedangkan kelompok Bank Umum

Pemerintah (BUP) mengalami perlambatan pertumbuhan. Setelah mencatat

pertumbuhan sebesar 6,94% (q-t-q) pada triwulan II-2008, pada triwulan

laporan aset kelompok BUP hanya tumbuh sebesar 3,14% (q-t-q).

Sementara pertumbuhan aset kelompok BUS melonjak dari 7,41% (q-t-q)

pada triwulan sebelumnya menjadi 18,86% (q-t-q).

Tabel 3.1. Perkembangan Aset Bank Umum Kalimantan Selatan (Miliar Rp)

Kelompok Bank

Tw 2-07 Tw 3-07 Tw 4-07 Tw 1-08 Tw 2-08 Tw 3-08

BU Pemerintah 10.009,94 10.588,73 11.097,04 11.213,30 11.991,87 12.368,02 BU Swasta 3.713,82 3.821,55 4.161,68 4.408,39 4.735,11 5.628,09 Total 13.723,76 14.410,18 15.258,71 15.621,69 16.726,98 17.996,11 Sumber: Bank Indonesia

Dilihat secara tahunan, pertumbuhan aset bank umum Kalimantan

Selatan juga makin melaju di triwulan laporan yang terutama didorong oleh

peningkatan aset BUS. Setelah mencatat pertumbuhan sebesar 21,88% (y-

o-y) pada posisi akhir triwulan II-2008, pada akhir triwulan laporan total

Page 45:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

38

aset seluruh bank umum meningkat 24,88% (y-o-y). Kelompok BUS secara

tahunan juga mencatat lonjakan pertumbuhan dari 27,50% (y-o-y) menjadi

47,27% (y-o-y), sedangkan pertumbuhan aset kelompok BUP melambat dari

19,80% (y-o-y) menjadi 16,80% (y-o-y).

Pertumbuhan aset bank umum yang cukup pesat pada triwulan

laporan terutama ditopang oleh lonjakan pertumbuhan kredit yang

signifikan, khususnya oleh sejumlah bank umum swasta nasional. Lonjakan

pertumbuhan kredit tersebut meningkatnya intensitas pencapaian target

pertumbuhan kredit tahunan pada sebagian besar bank umum, di samping

adanya realisasi kredit investasi di sektor perdagangan yang cukup besar.

1.2. Intermediasi Perbankan

Selama triwulan III-2008, bank-bank umum nampak berupaya

memenuhi target pertumbuhan DPK dan kredit tahun 2008. Hal ini terlihat

dari pertumbuhan DPK dan penyaluran kredit yang menunjukkan

peningkatan cukup pesat. Lonjakan pertumbuhan DPK tersebut terutama

terjadi pada jenis simpanan tabungan dan deposito yang sensitif terhadap

variabel peningkatan pendapatan masyarakat. Selain itu pada bulan

September 2008 bank-bank umum cenderung menaikkan suku bunga

deposito sejalan dengan meningkatnya intensitas persaingan dalam

menghimpun dana masyarakat.

Tabel 3.2. Beberapa Indikator Kinerja Bank Umum Kalimantan Selatan 2007 2008 Uraian Satuan

Tw 3 Tw 4 Tw 1 Tw 2 Tw 3 DPK Rp miliar 12.315,79 12.839,13 13.366,06 13.868,41 15.455,90

Pertumbuhan (%, y-o-y) 26,96 18,42 20,73 18,71 25,50 (%, q-t-q) 5,42 4,25 4,10 3,76 6,94

Kredit Lokasi Bank Rp miliar 8.122,02 9.246,25 9.603,94 10.900,13 11.906,14 Pertumbuhan (%, y-o-y) 20,97 31,53 35,97 42,17 46,59

(%, q-t-q) 5,94 13,84 3,87 13,50 9,23 Kredit Lokasi Proyek

Rp miliar 9.919,98 11.567,09 11.897,29 13.511,74*) 15.348,47

LDR (Lokasi Bank) (%) 65,95 72,02 71,85 78,60 77,03 LDR (Lokasi

Proyek) (%) 80,55 90,09 89,01 93,49*) 99,30

NPL gross (%) 6,56 4,29 3,97 5,30 4,63 Sumber: Bank Indonesia *) angka revisi

Page 46:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

39

Searah dengan laju pertumbuhan dana, penyaluran kredit oleh bank

umum juga mencatat peningkatan yang cukup besar. Selain didorong oleh

masih kuatnya permintaan konsumsi masyarakat, penyebab lain yang

diindikasikan menstimulasi peningkatan kredit tersebut adalah meningkatnya

realisasi kredit untuk proyek investasi bernilai cukup besar.

1.2.1. Penghimpunan Dana Masyarakat

DPK yang dihimpun oleh bank umum Kalimantan Selatan

menunjukkan pertumbuhan yang meningkat, baik dilihat secara triwulanan

maupun secara tahunan. Secara triwulanan DPK pada posisi akhir triwulan

III-2008 tumbuh sebesar 6,94% (q-t-q) atau hampir dua kali lipat dibanding

triwulan II-2008 yang mencatat pertumbuhan 3,76% (q-t-q). Sementara itu

secara tahunan DPK tumbuh sebesar 20,50% (y-o-y), meningkat

dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 18,71% (y-o-y).

Peningkatan laju pertumbuhan DPK pada triwulan laporan terutama

terjadi pada jenis simpanan deposito dan tabungan. Deposito mencatat

pertumbuhan 17,99% (q-t-q) selama triwulan laporan, lebih tinggi dari

pertumbuhan tahunan yang mencapai 19,55% (y-o-y). Sementara tabungan

mencatat pertumbuhan sebesar 6,05% (q-t-q) dalam triwulan laporan atau

secara tahunan meningkat sebesar 41,21% (y-o-y). Sedangkan giro hanya

tumbuh sebesar 1,38% (q-t-q) atau 10,46% (y-o-y).

Peningkatan laju pertumbuhan deposito dan tabungan tersebut terkait

dengan masih dirasakannya berkah kenaikan harga berbagai komoditas

0 1,000 2,000 3,000 4,000 5,000 6,000 7,000 8,000

Tw4-06 Tw1-07 Tw2-07 Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08

Grafik 3.2. Perkembangan DPK Kalimantan Selatan Menurut Jenis Simpanan

Giro Tabungan Deposito

Miliar Rp

0%

10%

20%

30%

40%

0 2,000 4,000 6,000 8,000

10,000 12,000 14,000 16,000 18,000

Tw4-06 Tw1-07 Tw2-07 Tw3-07 Tw4-07 Tw1-08 Tw2-08 Tw3-08

Grafik 3.1. Perkembangan DPK Kalimantan Selatan

DPK growth (y-o-y) growth (q-t-q)

Miliar Rp

Page 47:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

40

primer andalan Kalimantan Selatan, khususnya batu bara, kelapa sawit dan

karet yang berdampak pada peningkatan pendapatan petani dan pelaku

usaha di bidang pertambangan. Meskipun pada akhir triwulan III-2008

(bulan September) telah ada indikasi penurunan harga komoditas-komoditas

tersebut, namun portofolio simpanan masyarakat pada bank umum masih

meningkat. Selain itu pada bulan September 2008 juga terlihat indikasi

meningkatnya persaingan bank umum dalam penghimpunan dana yang

tercermin dari penawaran suku bunga yang menarik minat masyarakat

untuk menyimpan dana dalam bentuk deposito. Di samping peningkatan BI-

rate yang turut mendorong meningkatnya suku bunga deposito.

Dalam pada itu, tidak berbeda dengan triwulan sebelumnya,

peningkatan tabungan tidak terlepas dari daya tarik produk tabungan yang

semakin memberikan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi melalui

pengembangan fasilitas-fasilitas, seperti SMS banking, internet banking,

transfer antarbank via ATM, pembayaran berbagai macam tagihan,

disamping semakin banyaknya ATM dan daya tarik hadiah-hadiah undian.

Berdasarkan jenis simpanan, tabungan masih mendominasi

portofolio DPK yang dihimpun bank umum di Kalimantan Selatan dengan

nilai mencapai Rp7,58 triliun dan pangsa sebesar 49,05% pada akhir

triwulan III-2008. Pangsa kedua terbesar adalah simpanan jenis giro yang

mencapai Rp4,54 triliun dengan kontribusi sebesar 29,37% dan terkecil

deposito sebesar Rp3,34 triliun, dengan pangsa 21,59%. Meskipun paling

kecil, pangsa deposito terlihat mulai perlahan menggeser dominasi giro.

Pada triwulan sebelumnya, giro dan deposito masing-masing meraih pangsa

30,98% dan 19,56%.

Sementara ditinjau dari kelompok bank, secara triwulanan DPK

kelompok BUS mengalami pertumbuhan lebih tinggi yakni mencapai 10,65%

(q-t-q), sedangkan kelompok BUP tumbuh sebesar 5,51% (q-t-q). Laju

pertumbuhan DPK kelompok bank umum swasta yang lebih tinggi dalam

triwulan laporan dipengaruhi oleh semakin intensifnya kegiatan operasional

penghimpunan dana dari beberapa bank umum yang baru membuka cabang

pada triwulan-triwulan sebelumnya.

Page 48:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

41

Berdasarkan golongan pemilik, sebagian besar DPK bank umum

Kalimantan Selatan pada triwulan laporan dihimpun dari nasabah

perorangan, yakni mencapai Rp10,53 triliun (68,10%). DPK pada kelompok

dominan ini mengalami kenaikan sebesar 9,39% (q-t-q). Pemilik DPK yang

cukup dominan lainnya adalah pemerintah daerah yang meraup pangsa

sebesar 18,53%. Pangsa kelompok ini meningkat dibandingkan triwulan

sebelumnya yang mencapai 18,28%. DPK milik pemerintah daerah tersebut

pada triwulan laporan meningkat sebesar 8,40% (q-t-q) dari triwulan II-

2008 sebesar Rp2,64 triliun menjadi Rp2,86 triliun. Sementara itu

kepemilikan sektor swasta, yang terdiri dari perusahaan, lembaga, yayasan

dan koperasi dalam periode laporan tercatat sebesar 10,42%, turun

dibandingkan triwulan II-2008 yang mencapai 11,36%.

Tabel 3.3. Pangsa Kepemilikan Dana Pada Bank Umum Kalimantan Selatan

Nominal (Rp juta) Pangsa Golongan Pemilik Dana Tw2-08 Tw3-08 Tw2-08 Tw3-08

Pemerintah Pusat 205,534 159,152 1.42% 1.03% Pemerintah Daerah 2,641,406 2,863,260 18.28% 18.53% Badan/Lembaga Pemerintah

20,126 24,160 0.14% 0.16%

BUMN 266,559 230,995 1.84% 1.49% BUMD 53,519 35,812 0.37% 0.23% Perusahaan/Lembaga Swasta

1,642,271 1,611,096 11.36% 10.42%

Perorangan 9,621,914 10,525,340 66.57% 68.10% Lainnya 1,855 6,080 0.01% 0.04%

Total 14,453,184 15,455,895 100.00% 100.00% Sumber: Bank Indonesia

1.2.2. Penyaluran Kredit

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan pada triwulan III-

2008 yang tercatat cukup tinggi, yakni mencapai 7,90% (y-o-y), nampak

terekam dalam aktivitas penyaluran kredit bank-bank umum. Laju

pertumbuhan kredit pada triwulan laporan tersebut mencapai 46,59% (y-o-

y), meningkat dibandingkan pertumbuhan pada triwulan II-2008 yang

tercatat sebesar 42,17% (y-o-y). Nilai kredit pada posisi akhir triwulan

laporan mencapai Rp11,91 triliun, setelah pada triwulan sebelumnya tercatat

Page 49:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

42

sebesar Rp10,90 triliun. Meskipun demikian secara triwulanan penyaluran

kredit mengalami perlambatan pertumbuhan dari 13,50% (q-t-q) menjadi

9,23% (q-t-q). Peningkatan penyaluran kredit pada triwulan laporan

disumbang baik oleh kelompok BUS maupun kelompok BUP, dengan

pertumbuhan kredit BUS yang sedikit lebih tinggi. Kelompok BUS dan BUP

masing-masing mencatat pertumbuhan kredit sebesar 10,14% (q-t-q) dan

8,85% (y-o-y).

Meskipun laju pertumbuhan kredit meningkat cukup pesat, namun

laju peningkatan nilai nominal DPK yang lebih besar menyebabkan nisbah

kredit terhadap DPK atau Loan to Deposit Ratio (LDR) bank umum

mengalami sedikit penurunan dari 78,60% pada akhir triwulan II-2008

menjadi 77,03% pada akhir triwulan laporan. LDR bank umum yang cukup

tinggi tersebut mengindikasikan fungsi intermediasi bank umum Kalimantan

Selatan tetap

berjalan lancar.

Peningkatan BI-rate

sampai dengan akhir

periode laporan

belum berpengaruh

signifikan terhadap

perlambatan

pertumbuhan kredit.

Namun demikian

pada triwulan

mendatang diperkirakan terdapat indikasi perlambatan pertumbuhan kredit,

antara lain akibat berkurangnya realisasi kredit investasi untuk proyek-

proyek besar, meredanya tekanan permintaan konsumsi dan kebijakan

perbankan untuk mengerem laju pertumbuhan kredit, mengingat sebagian

bank umum telah mencapai target pertumbuhan kredit untuk tahun 2008,

disamping langkah antisipatif dalam pengelolaan likuiditas.

Grafik 3.3. Perkembangan DPK, Kredit dan LDR Bank Umum Kalsel

-2,000,0004,000,0006,000,0008,000,000

10,000,00012,000,00014,000,00016,000,00018,000,000

Tw3-06

Tw4-06

Tw 1-07

Tw2-07

Tw3-07

Tw4-07

Tw 1-08

Tw2-08

Tw3-08

0.00%10.00%20.00%30.00%40.00%50.00%60.00%70.00%80.00%90.00%

DPK

Kredit

LDR

Page 50:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

43

Kredit Menurut Jenis Penggunaan

Berdasarkan jenis penggunaan, pada triwulan laporan semua jenis

kredit mencatat pertumbuhan tahunan yang cukup tinggi. Namun demikian,

dilihat secara triwulanan maupun tahunan, jenis kredit investasi mengalami

pertumbuhan yang paling pesat. Kredit investasi mencatat lonjakan

pertumbuhan dari -3,84% (q-t-q) pada triwulan II-2008 menjadi 14,80% (q-

t-q) pada triwulan laporan, dengan jumlah kredit mencapai Rp2,83 triliun.

Secara tahunan kredit investasi tumbuh 51,93% (y-o-y), meningkat

dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat 40,00% (y-o-y). Peningkatan

jenis ini terutama dipengaruhi oleh realisasi kredit investasi pada proyek-

proyek bernilai besar, antara lain untk pembiayaan pusat perdagangan di

Banjarmasin.

Kredit konsumsi juga mengalami kenaikan yang cukup tinggi, baik

secara triwulanan maupun tahunan. Secara triwulanan jenis kredit ini

meningkat 9,37% (q-t-q) dan secara tahunan naik sebesar 47,20% (y-o-y)

dengan jumlah kredit mencapai Rp3,95 triliun. Peningkatan kredit konsumsi

dalam triwulan laporan searah dengan masih tingginya permintaan

konsumsi, khususnya untuk barang-barang tahan lama, seperti mobil,

sepeda motor, rumah maupun peralatan elektronik.

Sementara itu secara triwulanan kredit modal kerja mengalami

perlambatan pertumbuhan dari 18,80% (q-t-q) pada triwulan II-2008

menjadi 6,17% (q-t-q) dengan jumlah kredit mencapai Rp4,87 triliun.

Namun demikian apabila dilihat secara tahunan kredit modal kerja sedikit

meningkat, yakni dari 35,46% (y-o-y) menjadi 36,30% (y-o-y).

Kredit Menurut Lokasi Proyek

Kredit bank umum berdasarkan lokasi proyek pada posisi akhir

triwulan III-2008 mencapai Rp15,35 triliun, naik 13,59% (q-t-q). Sebesar

22,41% dari total kredit tersebut merupakan kredit yang disalurkan oleh

bank umum diluar Kalimantan Selatan dalam rangka membiayai proyek-

proyek berskala besar yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Posisi kredit

lokasi proyek lebih besar dibandingkan posisi kredit berdasarkan lokasi bank

Page 51:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

44

tercatat sebesar Rp11,91 triliun, sehingga LDR berdasarkan kredit lokasi

proyek tercatat lebih tinggi, yakni mencapai 93,30%. LDR kredit

berdasarkan lokasi proyek ini juga meningkat dibandingkan triwulan II-2008

yang tercatat sebesar 93,49%.

Undisbursed Loan

Fasilitas pinjaman bank umum kepada nasabah yang belum ditarik

(undisbursed loan) pada posisi akhir triwulan III-2008 tercatat sebesar

Rp2,06 triliun, naik 8,83% (q-t-q) dibanding triwulan sebelumnya yang

mencapai Rp1,89 triliun. Kenaikan ini relatif rendah apabila dibandingkan

triwulan II-2008 yang naik sebesar 42,82% (q-t-q). Kondisi ini

memperlihatkan bahwa daya serap terhadap kredit membaik di tengah

pertumbuhan kredit yang tinggi. Apabila dibandingkan dengan total kucuran

kredit pada triwulan laporan yang mencapai Rp11,91 triliun, maka rasio

antara undisbursed loan terhadap total kredit mencapai 17,68% atau sedikit

lebih kecil dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 17,75% (angka

diperbaiki).

Sebagian besar dari

undisbursed loan pada periode

laporan berasal dari sektor

pertanian, khususnya

subsektor perkebunan, dan

sektor perdagangan hotel dan

restoran (PHR). Subsektor

perkebunan mendominasi

53,78% dari seluruh

undisbursed loan yang ada, sementara kontribusi sektor PHR sebesar

24,27%. Dominasi undisbursed loan pada subsektor perkebunan terkait

dengan perluasan areal tanam kebun kelapa sawit yang memerlukan

langkah-langkah persiapan.

Dilihat dari jenis penggunaan kredit, sebagian besar undisbursed loan

adalah berupa kredit modal kerja yang pangsanya mencapai 70,86% pada

akhir triwulan laporan, dengan nilai kredit Rp1,46 triliun. Posisi kedua

Grafik 3.4. Perkembangan Bulanan Undisbursed Loan Bank Umum Kalimantan

Selatan, 2008

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep0.00%

5.00%

10.00%

15.00%

20.00%

Undisbursed Loan (miliar Rp)

Rasio UL thd Total Kredit (%)Sumber: Bank Indonesia

Page 52:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

45

terbesar adalah kredit investasi dengan nilai kredit Rp591,99 miliar atau

28,73%. Sedangkan undisbursed loan kredit konsumtif relatif kecil, yakni

hanya sebesar Rp8,55 miliar atau 0,42% dari total undisbursed loan.

Kredit Ekspor

Selama triwulan laporan, kredit ekspor yang diberikan oleh bank

umum di Kalimantan Selatan turun sebesar 0,47% (q-t-q) dari Rp432,99

miliar menjadi Rp430,90 miliar, setelah pada triwulan II-2008 meningkat

4,98% (q-t-q). Namun demikian, secara tahunan kredit ekspor pada posisi

akhir triwulan laporan naik sebesar 97,49% (y-o-y), lebih tinggi dibanding

kenaikan pada triwulan sebelumnya yang mencapai 84,54% (y-o-y). Kondisi

ini secara umum memperlihatkan bahwa aktivitas ekspor mengalami

peningkatan yang cukup berarti sepanjang tahun 2008, meskipun pada

triwulan laporan mulai melambat.

Penurunan kredit

ekspor pada triwulan

laporan, terutama

disebabkan oleh

penurunan kredit ekspor

pada industri pengolahan

karet yang mencapai

10,21% (q-t-q) dari

Rp120,09 miliar pada

triwulan II-2008 menjadi

Rp107,82 miliar. Industri

pengolahan kayu juga mengalami penurunan, meskipun tidak terlampau

besar, yakni dari Rp226,66 miliar menjadi Rp225,93 miliar atau turun 0,32%

(q-t-q). Sementara itu kelompok industri lainnya, khususnya penambangan

batu bara, mencatat peningkatan kredit ekspor dari Rp86,19 miliar menjadi

Rp97,15 miliar atau naik 12,72% (q-t-q).

Selama ini industri pengolahan kayu dan karet merupakan pengguna

utama kredit ekspor di Kalimantan Selatan. Penurunan kredit ekspor pada

kedua kelompok industri ini diperkirakan terkait dengan mulai menurunnya

Grafik 3.5. Perkembangan Kredit Ekspor Bank Umum Kalimantan Selatan

0

50100

150200

250

300350

400450

500Miliar Rp

Ind. Olahan KayuInd. Olahan KaretLainnyaTotal Kredit Ekspor

Page 53:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

46

permintaan ekspor yang diindikasikan oleh penurunan harga beberapa

komoditas ekspor pada akhir triwulan laporan.

Kualitas Kredit

Laju pertumbuhan kredit bank umum yang cukup tinggi dalam periode

laporan juga diikuti oleh membaiknya kualitas kredit, sehingga rasio NPL

gross mengalami penurunan dari 5,30% pada triwulan II-2008 menjadi

4,56%. Secara nominal nilai kredit bermasalah mengalami kenaikan dari

Rp559,31 miliar (angka diperbaiki) menjadi Rp531,97 miliar.

Dilihat menurut kelompok bank, penurunan NPL terjadi pada

kelompok bank umum pemerintah maupun kelompok bank umum swasta.

Kelompok bank umum pelat merah tersebut mencatat perbaikan NPL dari

6,88% pada triwulan II-2008 menjadi 6,15%. Dalam rentang waktu yang

sama kelompok bank umum swasta mencatat penurunan NPL dari 1,25%

menjadi 0,74%.

Tabel 3.4. Perkembangan NPL Bank Umum Kalimantan Selatan

NPL Kredit Trw I Trw II Trw III Trw IV Trw I Trw II Trw IIINominal NPL 511,214 440,528 528,686 389,342 362,771 559,331 531,971 NPL % 7.34% 5.84% 6.62% 4.27% 3.86% 5.24% 4.56%

NPL Per Kelompok BankBank Pemerintah 9.24% 7.36% 8.45% 5.23% 4.73% 6.88% 6.15%Bank Swasta 2.15% 2.02% 2.11% 1.87% 1.70% 1.25% 0.74%

NPL per jenis penggunaanModal Kerja 10.02% 8.52% 8.35% 6.05% 5.02% 7.94% 7.15%Investasi 9.46% 5.74% 9.68% 4.01% 4.30% 5.73% 4.82%Konsumsi 2.26% 2.23% 2.20% 1.79% 2.00% 1.48% 1.19%

NPL per sektor ekonomiPertanian 9.25% 3.03% 2.86% 1.47% 1.04% 1.01% 0.97%Pertambangan 15.32% 1.08% 10.52% 1.42% 8.80% 8.39% 8.01%Industri pengolahan 18.68% 19.68% 17.92% 12.36% 4.56% 23.74% 23.95%Listrik,Gas dan Air 0.33% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.00% 0.11%Konstruksi 0.94% 4.96% 16.90% 0.47% 0.58% 11.34% 8.19%Perdagangan 9.69% 8.23% 8.05% 6.92% 6.97% 6.04% 5.14%Pengangkutan 7.08% 5.61% 2.20% 6.47% 6.22% 4.91% 4.86%Jasa Dunia Usaha 3.13% 2.79% 2.34% 2.46% 1.70% 1.20% 1.19%Jasa Sosial Masyarakat 1.01% 2.20% 2.53% 2.22% 2.81% 2.19% 1.71%Lain-lain 2.33% 2.30% 2.27% 1.86% 2.06% 1.53% 1.23%

2007 2008

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan sektor ekonomi, penurunan rasio NPL pada triwulan

laporan terutama disumbang oleh penurunan rasio NPL sektor konstruksi

Page 54:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

47

dari 11,34% menjadi 8,19%. Sektor konstruksi memiliki pangsa 6,05% dari

total kredit bank umum Kalimantan Selatan, dengan nilai kredit mencapai

Rp704,63 miliar. Penurunan rasio NPL yang cukup besar juga terjadi pada

sektor lain-lain, yakni dari 1,53% menjadi 1,23%. Sektor yang mendominasi

34,42% dari portopolio kredit bank umum ini mencatat nilai kredit sebesar

Rp4,01 triliun. yang didominasi oleh terjadi pada sektor industri pengolahan.

Sementara itu sektor industri pengolahan masih mencatat rasio NPL yang

cukup tinggi, yakni mencapai 23,95%. Rasio tersebut naik dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 23,74%, yang terutama

disumbang oleh industri pengolahan kayu yang saat ini masih mendapat

tekanan usaha terkait dengan semakin langkanya bahan baku, serta

persaingan dengan produk Cina dan Malaysia. Sementara itu rasio NPL

menurut jenis penggunaan kredit mencatat perbaikan pada semua

komponen, baik kredit modal kerja, investasi, maupun konsumsi.

1.3. Kredit UMKM

Kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang disalurkan

bank umum Kalimantan Selatan masih bergerak pada tren yang meningkat.

Pada triwulan III-2008 kredit UMKM mencapai Rp7,63 triliun, naik 38,00%

(y-o-y) dibandingkan triwulan sebelumnya Rp6,98 triliun (angka diperbaiki).

Pertumbuhan pada

triwulan laporan

tersebut juga lebih

tinggi dibandingkan

triwulan

sebelumnya yang

tumbuh 35,18% (y-

o-y). Secara

triwulanan kredit

UMKM meningkat

9,22% (q-t-q),

melambat dibanding triwulan sebelumnya yang mencatat peningkatan

12,67% (q-t-q).

Grafik 3.6. Perkembangan Kredit UMKM Kalimantan Selatan

800

1,300

1,800

2,300

2,800

3,300

T1.2006

T2.2006

T3.2006

T4.2006

T1.2007

T2.2007

T3.2007

T4.2007

T1.2008

T2.2008

T3.2008

M iliar Rp

0

1,000

2,000

3,000

4,000

5,000

6,000

7,000

8,000

9,000M ikroKecilM enengahTotal Kredit UM KM

Sumber: Bank Indonesia

Page 55:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

48

Laju peningkatan kredit UMKM yang sedikit lebih rendah dibandingkan

pertumbuhan total kredit, mengakibatkan pangsa kredit UMKM terhadap

total kredit bank umum di Kalimantan Selatan sedikit menurun dari 64,06%

pada triwulan II-2008 menjadi 65,05% pada triwulan laporan. Pangsa

tersebut lebih rendah dibandingkan posisi yang sama pada tahun 2007 yang

mencapai 68,04%. Hal ini mengindikasikan bahwa sepanjang tahun 2008,

kucuran kredit untuk proyek-proyek benilai besar cukup meningkat. Kondisi

ini juga memperlihatkan bahwa upaya untuk memperluas akses UKMK

kepada pembiayaan perbankan masih menghadapi banyak kendala di

lapangan, terutama persoalan klasik kesulitan pemenuhan agunan, maupun

masalah kesesuaian skim kredit dengan kebutuhan pelaku UMKM (lihat

boks).

Dilihat dari skala usaha yang dibiayai, sebagian besar kredit UMKM

disalurkan kepada usaha mikro, yakni mencapai Rp2,71 triliun (22,73%)

dengan tingkat pertumbuhan 2,69% (q-t-q), melambat dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 5,40% (q-t-q). Penyaluran kredit

kepada usaha kecil mencapai Rp2,50 triliun, naik 18,79% (q-t-q), meskipun

melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai

25,80% (q-t-q). Sementara itu penyaluran kredit kepada usaha menengah

mencapai Rp2,42 triliun, mengalami kenaikan sebesar 7,92% (q-t-q), juga

melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai

10,80% (q-t-q).

Berdasarkan sektor ekonomi, sebagian besar kredit UMKM diserap

oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR), serta sektor ekonomi

lain-lain (konsumtif) yang secara keseluruhan mendominasi tidak kurang

dari 75% portofolio kredit UMKM. Sektor konsumsi yang merupakan

penyerap lebih dari separo kredit UMKM, terutama didorong oleh kredit

kepemilikan kendaraan bermotor. Sementara sektor PHR yang merupakan

penyerap kredit UMKM yang cukup besar yang terutama disalurkan untuk

perdagangan eceran.

Page 56:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

49

Boks 2. Upaya Pengembangan UMKM Melalui Klaster

Dalam rangka mendorong pengembangan UMKM, Bank Indonesia Banjarmasin sampai dengan periode laporan masih melanjutkan kegiatan-kegiatan pemberdayaan sektor riil dan UMKM. Kegiatan rutin yang dilakukan antara lain adalah pertemuan-pertemuan untuk mendorong peningkatan peran Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB), semiloka intermediasi perbankan, pelatihan bagi petugas kredit (account officer) BPR, maupun temu usaha UMKM dengan perbankan. Sementara program khusus dalam rangka pemberdayaan sektor riil adalah pengembangan klaster komoditas unggulan dan fasilitasi percepatan pemberdayaan ekonomi daerah.

Terkait dengan pengembangan klaster telah dilakukan upaya pengembangan klaster jeruk di Kabupaten Barito Kuala. Langkah ini mendapat respon positif dari pelaku usaha (petani), perbankan maupun pemerintah daerah. Perjalanan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka pengembangan klaster jeruk tersebut antara lain: pertemuan koordinasi bersama dinas/instansi dan pemerintah daerah; identifikasi awal kondisi pertanian jeruk; identifikasi calon KKMB dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL); melaksanakan pelatihan kepada PPL untuk menjadi calon KKMB; membentuk Task Force pengembangan klaster jeruk; melakukan temu usaha UMKM terkait dengan perbankan; serta monitoring pemberian kredit bagi petani jeruk oleh perbankan.

Rintisan kegiatan-kegiatan tersebut telah membuahkan hasil berupa peningkatan akses petani jeruk terhadap kredit perbankan. Meskipun demikian masih dijumpai kendala di lapangan, terutama terkait dengan banyaknya petani yang belum/sulit memenuhi persyaratan yang ditetapkan bank dalam pengajuan kredit, khususnya legalitas agunan. Selain itu tidak tersedianya skim kredit yang dapat memberikan grace periode bagi petani jeruk yang lahannya belum berproduksi juga menjadi kendala. Saat ini skim kredit yang digunakan adalah kredit usaha rakyat (KUR).

Page 57:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

50

2. PERKEMBANGAN BANK SYARIAH

Perkembangan kegiatan perbankan syariah Kalimantan Selatan pada

triwulan laporan secara umum masih menunjukkan pertumbuhan meskipun

dengan kecenderungan yang melambat. Adanya perlambatan kinerja

perbankan syariah terutama terlihat dari perkembangan volume usaha bank

serta perkembangan dana pihak ketiga (DPK), sementara perkembangan

pembiayaan masih menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Total aset kelompok bank umum syariah di triwulan III-2008 tercatat

Rp901,26 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 5,22% (q-t-q), lebih

rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 12,76% (q-t-q).

Secara tahunan aset perbankan syariah tumbuh sebesar 46,6% (y-o-y),

sedikit melambat dibandingkan pertumbuhan triwulan sebelumnya yang

mencapai 51,18% (y-o-y).

Melemahnya pertumbuhan volume usaha perbankan syariah tersebut

dipengaruhi oleh perkembangan dana pihak ketiga yang tumbuh melambat

dari 9,53% (q-t-q) pada triwulan II-2008 menjadi 2,75% (q-t-q).

Melambatnya pertumbuhan komponen dana pihak ketiga diduga karena

meningkatnya kebutuhan dana tunai baik dari pihak korporasi maupun

individual antara lain untuk pembayaran tunjangan hari raya (THR) maupun

keperluan konsumsi menjelang perayaan hari raya keagamaan. Hal ini

terindikasi dari sumber penurunan pertumbuhan yang berasal dari jenis

rekening giro dan tabungan wadiah dan mudharabah.

Sementara itu untuk jenis rekening giro pada triwulan laporan

nilainya mengalami penurunan sebesar 16,56% (q-t-q), lebih rendah

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 22,95% (q-t-q). Jenis

rekening tabungan di triwulan laporan meningkat sebesar 7,20% (q-t-q),

lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 7,53%.

Sedangkan untuk jenis rekening deposito investasi mudharabah,

pertumbuhan di triwulan laporan masih cukup tinggi dengan laju mencapai

9,13% (q-t-q), di atas pertumbuhan triwulan II-2008 yang mencapai 3,92%

(q-t-q). Masih tingginya pertumbuhan di rekening deposito dipengaruhi oleh

Page 58:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

51

Jun-07 Sep-07 Dec-07 M ar-08 Jun-08 Sep-08

Asset (juta Rp) 566,602 614,773 701,270 759,683 856,586 901,264

Pembiayaan (juta Rp) 428,928 486,154 585,799 606,388 680,073 773,968

Dana (juta Rp) 381,551 403,358 469,299 533,896 584,773 600,838

FDR (%) 112.42% 120.53% 124.82% 113.58% 116.30% 128.81%

NPF (%) 3.09% 2.71% 5.35% 5.74% 4.81% 4.38%

Keterangan Posisi

imbal hasil yang lebih baik dibandingkan dua jenis rekening lainnya. Dengan

perkembangan tersebut, laju pertumbuhan DPK secara tahunan mencapai

48,96% (y-o-y) sedikit lebih lambat dibandingkan pertumbuhan triwulan

sebelumnya yang mencapai 53,26% (y-o-y).

Tabel 3.5. Perkembangan Kinerja Bank Umum Syariah

Sumber: Bank Indonesia Angka-angka posisi Maret 2008 diperbaiki.

Ditinjau dari sisi pembiayaan (Murabahah, Qardh, Mudharabah dan

Musyarakah), perkembangan di triwulan laporan masih menunjukkan

pertumbuhan yang cukup kuat. Jumlah dana yang telah disalurkan

perbankan syariah sampai akhir triwulan III-2008 mencapai Rp773,97 miliar

atau mengalami kenaikan sebesar 13,81% (q-t-q), lebih tinggi dibandingkan

triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 12,15% (q-t-q).

Laju pembiayaan yang masih cukup tinggi tersebut lebih banyak

disalurkan pada sektor-sektor produktif yaitu untuk kegiatan investasi dan

modal kerja dibandingkan pembiayaan yang bersifat konsumtif. Hal ini

terlihat dari laju

pertumbuhan

pembiayaan modal

kerja pada triwulan

laporan yang

mencatat kenaikan

sebesar 23,71% (q-

t-q), lebih tinggi

dibandingkan

tingkat

pertumbuhan triwulan sebelumnya yang mencapai 17,87% (q-t-q). Laju

Grafik 3.6. Kinerja Pembiayaan dan DPK Perbankan Syariah

0100200300400500600700800900

T1.2007

T2.2007

T3.2007

T4.2007

T1.2008

T2.2008

T3.2008

Miliar Rp

0%20%40%60%80%100%120%140%160%

DPK Pembiayaan FDR

Sumber: Bank Indonesia

Page 59:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

52

pertumbuhan yang cukup kuat juga terjadi pada pembiayaan investasi yang

tumbuh sebesar 30,96% (q-t-q) setelah pada triwulan sebelumnya

mengalami penurunan sebesar 13,49% (q-t-q).

Pembiayaan yang bersifat produktif terutama disalurkan untuk sektor

pertambangan dan jasa-jasa penunjang kegiatan pertambangan, seiring

masih tingginya aktivitas pertambangan terutama pertambangan batubara.

Secara tahunan, laju pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah

mengalami pertumbuhan sebesar 59,20% (y-o-y), lebih tinggi dibandingkan

pertumbuhan triwulan sebelumnya sebesar 58,6% (y-o-y).

Laju pertumbuhan pembiayaan yang jauh lebih tinggi dibandingkan

dana pihak ketiga, mendorong rasio financing to deposit ratio (FDR) pada

triwulan III-2008 meningkat menjadi 128,8%. Rasio FDR tersebut lebih

tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang mencapai 116,3%. Di

sisi lain, risiko yang timbul dari kuatnya ekspansi pembiayaan bank syariah

masih relatif minimal. Hal ini terindikasi dari perkembangan rasio kredit

bermasalah / non performing financing (NPF) yang masih tetap terjaga pada

level yang relatif 4,38%, membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencapai 4,81%.

Prospek perkembangan kinerja perbankan syariah pada triwulan

mendatang diperkirakan akan mengalami perlambatan seiring dengan

perkiraan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Melambatnya pertumbuhan

terutama berasal dari turunnya pembiayaan yang bersifat konsumtif seiring

berkurangnya tekanan permintaan konsumsi masyarakat. Sedangkan

dampak dari pengaruh krisis keuangan global diperkirakan relatif minimal

karena portofolio pembiayaan produktif lebih banyak pada sektor

pertambangan dan kegiatan penunjangnya. Masih prospektifnya sektor

pertambangan dipengaruhi oleh adanya kontrak pembelian jangka panjang,

sehingga kegiatan produksi belum mengalami penurunan.

3. PERKEMBANGAN INDUSTRI BPR

Secara umum kinerja industri BPR di Kalimantan Selatan pada

triwulan laporan menunjukkan perbaikan di hampir seluruh indikator. Kondisi

Page 60:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

53

ini lebih baik dibandingkan pada triwulan II-2008 yang mencatat penurunan

pada beberapa indikator. LDR rata-rata industri BPR terbilang tinggi dan

meningkat di triwulan laporan. Rasio kecukupan modal (capital adequacy

ratio/CAR) juga masih bertahan pada level yang relatif tinggi, meskipun

mengalami penurunan dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara

kualitas kredit yang dikucurkan membaik, tercermin dari penurunan NPL.

Dari sisi kelembagaan, sampai dengan akhir triwulan III-2008 tidak

terjadi perubahan jumlah maupun badan hukum BPR yang beroperasi di

Kalimantan Selatan. Jumlah BPR masih sebanyak 25 bank, terdiri dari 20

BPR milik pemerintah daerah atau berbadan hukum Perusahaan Daerah (PD)

dan 5 BPR milik swasta (berbentuk PT). BPR yang tersebar di tujuh

kabupaten di Kalimantan Selatan tersebut terdiri dari 24 BPR konvensional

dan 1 BPR Syariah, dengan jumlah kantor pelayanan kas sebanyak 2 unit.

Pemerintah Daerah sangat antusias untuk memperluas jaringan BPR di

Kalimantan Selatan dan hingga saat ini sedang dilakukan persiapan untuk

rencana pengajuan pendirian BPR di 5 kabupaten.

Tabel 3.6. Perkembangan Kinerja BPR Kalimantan Selatan

(Juta Rp) 2006 2007 2008 Indikator

Tw 4 r Tw 1 r Tw 2 r Tw 3 r Tw 4 r Tw 1 Tw 2 Tw 3 Jumlah BPR 27 27 27 27 27 25 25 25 - Badan Hukum PD

20 20 20 20 20 20 20 20

- Badan Hukum PT

7 7 7 7 7 5 5 5

Total Asset 133,997 33,464 142,939 161,741 199,491 173,180 172,872 220,209 Dana Pihak Ketiga

74,383 84,023 87,948 85,762 107,211 94,109 89,249 101,387

- Tabungan 27,899 33,291 34,885 32,605 38,310 39,306 41,672 43,221 - Deposito 46,484 50,732 53,062 53,157 68,901 54,802 47,577 58,166 Kredit 91,964 99,784 107,428 122,947 125,377 122,195 136,648 157,583 LDR 123.6% 118.7% 122.1% 143.3% 116.94% 129.8% 153.11% 155.43% NPL 6.78% 6.45% 6.33% 5.79% 5.14% 5.45% 5.21% 4.33% Rata-rata CAR 34.83% 34.48% 49.40% 47.91% 46.21% 55.18% 47.65% 38.76% Sumber: Bank Indonesia Keterangan: - Untuk data CAR rata-rata pada triwulan III-2008, terdapat beberapa BPR yang masih menggunakan data Agustus 2008. - r: terdapat beberapa angka yang direvisi

Page 61:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

54

Total aset industri BPR Kalimantan Selatan pada triwulan III-2008

tercatat sebesar Rp220,21 miliar, meningkat 36,01% (y-o-y) dibandingkan

posisi triwulan yang sama pada tahun sebelumnya. Secara triwulanan,

volume usaha industri BPR juga mencatat laju pertumbuhan yang pesat,

yakni mencapai 27,38% (q-t-q) dibandingkan triwulan sebelumnya yang

mencapai Rp172,87 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh

menguatnya sumber pendanaan industri BPR yang ditandai oleh

meningkatnya jumlah dana pihak ketiga yang dihimpun, di samping

peningkatan setoran modal pada sejumlah BPR milik pemerintah daerah.

Peningkatan sumber pendanaan tersebut telah mengakselerasi aktivitas

pemberian kredit, sehingga kredit yang diberikan tumbuh sebesar 28,17%

(y-o-y).

Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun oleh industri BPR

Kalimantan Selatan pada triwulan III-2008, baik dalam bentuk tabungan

maupun deposito, meningkat cukup pesat apabila dibandingkan dengan

triwulan sebelumnya. Dihitung secara tahunan, simpanan jenis tabungan

mengalami peningkatan sebesar 32,56% (y-o-y), jauh melampaui

peningkatan pada triwulan II-2008 sebesar 19,45% (y-o-y). Sementara

simpanan dalam bentuk deposito yang pada triwulan sebelumnya turun

sebesar 10,34% (y-o-y), pada triwulan laporan meningkat sebesar 9,42%

(y-o-y). Secara triwulanan tabungan naik 3,72% (q-t-q) dari Rp41,67 miliar

menjadi Rp43,22 miliar. Pada periode yang sama, deposito naik sebesar

22,26% (q-t-q) dari Rp47,58 miliar menjadi Rp58,17 miliar.

Peningkatan dana pihak ketiga tersebut terkait dengan berkah

tingginya harga komoditas dunia yang dinikmati oleh para petani karet,

kelapa sawit dan pelaku usaha pertambangan batu bara, meskipun pada

akhir triwulan laporan komoditas-komoditas andalan tersebut cenderung

turun harganya. Peningkatan dana tersebut belum cukup signifikan untuk

menggantikan peran dana pemilik yang selama ini cukup mendominasi

portofolio sumber dana industri BPR di Kalimantan Selatan.

Dibandingkan volume kredit yang diberikan, dana pihak ketiga yang

dihimpun juga belum sebanding, sehingga LDR selama ini berada jauh di

atas 100%. Hal ini terlihat dari rasio dana pihak ketiga terhadap total aset

Page 62:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

55

yang hanya mencapai 46,04% atau jauh lebih kecil dibandingkan rasio kredit

terhadap total aset yang tercatat sebesar 71,56%.

Dari sisi penyaluran dana, sampai dengan akhir triwulan III-2008

industri BPR telah mengucurkan kredit sebesar Rp157,58 miliar, meningkat

15,32% (q-t-q) dibandingkan triwulan II-2008 yang tercatat sebesar

Rp136,65 miliar. Pertumbuhan kredit pada triwulan laporan juga lebih tinggi

dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 11,83% (q-t-q).

Sejalan dengan peningkatan jumlah kredit yang diberikan, fungsi

intermediasi BPR yang dicerminkan oleh LDR terhitung tinggi dan

mencatat peningkatan. Pada triwulan III-2008 LDR industri BPR mencapai

155,43% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 153,11%.

Sejalan dengan peningkatan LDR tersebut, kualitas kredit diberikan

mengalami perbaikan cukup signifikan, sebagaimana ditunjukkan oleh rasio

NPL yang turun dari 5,21% pada triwulan II-2008 menjadi 4,33% pada

triwulan laporan. Perbaikan rasio NPL ini disebabkan oleh adanya realisasi

kredit baru yang cukup besar. Realisasi kredit baru yang sebagian diperani

oleh kredit konsumtif tersebut mengindikasikan dorongan konsumsi

masyarakat yang meningkat. Tingginya permintaan konsumsi ini juga

menjadi pendorong laju pertumbuhan ekonomi pada triwulan laporan.

Tingginya permintaan kredit yang berdampak pada membesarnya

volume usaha industri BPR, belum cukup diimbangi dengan peningkatan

setoran modal dari pemilik, meskipun sebagian BPR milik Pemda telah

meningkatkan setoran modal. Kondisi ini mengakibatkan CAR rata-rata

industri BPR mengalami penurunan dari 47,65% menjadi 38,76%. Meskipun

demikian CAR tersebut masih jauh di atas batas minimal ketentuan yang

berlaku.

Sejalan dengan kecenderungan penurunan harga-harga komoditas

unggulan di pasar internasional pada akhir triwulan laporan, diperkirakan

tantangan peningkatan kinerja industri BPR di triwulan mendatang akan

lebih berat. Pertumbuhan kredit diperkirakan akan mengalami perlambatan

seiring meredanya dorongan permintaan konsumsi. Di samping itu potensi

menurunnya pendapatan petani dan pelaku usaha di sektor pertambangan

yang menjadi segmen pasar BPR di kabupaten-kabupaten penghasil

Page 63:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

56

diperkirakan juga akan mempengaruhi potensi penghimpunan dana

masyarakat.

4. STABILITAS SISTEM KEUANGAN REGIONAL

Secara umum kondisi stabilitas sistem keuangan regional Kalimantan

Selatan pada triwulan III-2008 masih tetap terjaga. Fungsi intermediasi

perbankan menunjukkan perkembangan yang terus membaik dengan rasio

LDR yang cukup tinggi. Namun demikian, perlu diwaspadai risiko-risiko yang

mungkin terjadi akibat pertumbuhan kredit yang tinggi hingga mencapai

46,59% (y-o-y) sementara dana pihak ketiga tumbuh lebih rendah sebesar

25,50%(y-o-y). Hal ini menyebabkan likuiditas perbankan menjadi lebih

ketat sehingga rentan terhadap resiko likuiditas.

Kebijakan Bank Indonesia untuk menaikkan BI rate sebesar 25 bps

dari 9% menjadi menjadi 9,25% pada September 2008 dilakukan selain

untuk meredam inflasi yang masih berada pada level yang cukup tinggi, juga

untuk mengerem laju pertumbuhan kredit yang terlampau tinggi. Kenaikan

BI rate juga memberikan tekanan terhadap tingkat likuiditas di masyarakat

yang akan semakin ketat sehingga pihak perbankan semakin bersaing untuk

mendapatkan likuiditas yang relatif terbatas. Akibatnya intensitas persaingan

anta bank umum melalui suku bunga deposito menjadi cukup tinggi. Seiring

dengan meningkatnya BI rate, suku bunga bank di Kalimantan Selatan baik

deposito maupun kredit menunjukkan pergerakan yang meningkat. Dalam

hal ini, bank umum swasta lebih responsif dalam menaikkan suku bunga

dibandingkan dengan bank umum pemerintah.

8.00 8.00 8.00 8.25 8.50 8.75 9.00 9.25

6

8

10

12

14

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

2008

Suku

Bun

ga D

epos

ito 1

bul

an (%

)

BI rateBank Umum PemerintahBank Umum Swasta

12.4012.60

12.8013.0013.20

13.4013.6013.8014.00

14.2014.40

Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep

2008

Suku

Bun

ga K

redi

t (%

)

7.27.47.67.88.08.28.48.68.89.09.29.4

BI rateBank Umum SwastaBank Umum Pemerintah

Grafik 3.7. Perkembangan Suku Bunga Grafik 3.8. Perkembangan Suku Bunga

Page 64:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 3 – Perkembangan Perbankan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

57

Kenaikan suku bunga deposito yang dilakukan oleh bank diharapkan

dapat menarik dana dari masyarakat sehingga menambah likuiditas bank

yang dibutuhkan untuk menyalurkan kredit. Secara umum, struktur Dana

Pihak Ketiga (DPK) masih terkonsentrasi pada dana jangka pendek (meliputi

tabungan, giro, dan deposito sampai dengan 3 bulan), yaitu mencapai 95%

dari total DPK. Sementara itu sebagian besar dana dimiliki oleh perorangan,

dengan pangsa mencapai 68,10%. Dengan struktur pendanaan tersebut,

maka bank perlu berhati-hati dalam mengelola dananya terutama agar

dapat mengantisipasi kemungkinan terjadinya penarikan dana oleh

masyarakat dalam jumlah besar yang dapat menyebabkan bank mengalami

kesulitan likuiditas. Selain itu, dengan skema penjaminan dana masyarakat

oleh pemerintah yang saat ini masih dibatasi hingga nominal tertentu,

nasabah potensial yang memiliki dana besar mungkin akan lebih memilih

untuk menyimpan dananya di negara lain seperti Singapura atau negara lain

dengan full coverage.

Selain risiko likuiditas, resiko lain yang berpotensi dihadapi oleh

perbankan adalah risiko kredit, terutama akibat pertumbuhan kredit yang

tinggi sementara kondisi perekonomian global terindikasi melambat.

Kecenderungan penurunan harga komoditas dunia khususnya komoditas

pertanian dan perkebunan patut diwaspadai, karena dapat mempengaruhi

keberlangsungan dunia usaha pada sektor terkait.

Page 65:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 4 – Keuangan Daerah

KEUANGAN DAERAH KEUANGAN DAERAH

4

1. APBD Provinsi Kalimantan Selatan 1. APBD Provinsi Kalimantan Selatan

Ekspansi fiskal pemerintah daerah pada triwulan laporan belum cukup

berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi, terlihat dari

pertumbuhan komponen pengeluaran pemerintah daerah (dalam PDRB)

yang melambat dari 7,42% (y-o-y) di triwulan II-2008 menjadi 1,78% (y-o-

y). Masih belum optimalnya realisasi belanja Pemerintah Daerah terutama

dipengaruhi oleh proses birokrasi dalam pelaksanaan tender proyek yang

memakan waktu relatif lama serta berbagai kendala teknis lainnya. Birokrasi

yang lebih pruden dan taat pada mekanisme serta prosedur yang berlaku

merupakan bagian dari penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance), namun demikian mekanisme dan pelaksanaannya perlu

diperbaiki agar tidak menghambat realisasi APBD.

Ekspansi fiskal pemerintah daerah pada triwulan laporan belum cukup

berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi, terlihat dari

pertumbuhan komponen pengeluaran pemerintah daerah (dalam PDRB)

yang melambat dari 7,42% (y-o-y) di triwulan II-2008 menjadi 1,78% (y-o-

y). Masih belum optimalnya realisasi belanja Pemerintah Daerah terutama

dipengaruhi oleh proses birokrasi dalam pelaksanaan tender proyek yang

memakan waktu relatif lama serta berbagai kendala teknis lainnya. Birokrasi

yang lebih pruden dan taat pada mekanisme serta prosedur yang berlaku

merupakan bagian dari penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good

governance), namun demikian mekanisme dan pelaksanaannya perlu

diperbaiki agar tidak menghambat realisasi APBD.

Tabel 4.1. APBD Kalimantan Selatan dan Realisasi Semester I-2007 Tabel 4.1. APBD Kalimantan Selatan dan Realisasi Semester I-2007 dan Semester I-2008 (Miliar Rupiah) dan Semester I-2008 (Miliar Rupiah)

DESKRIPSIAnggaran20

07

Realisasi Semester I-

2007%

RealisasiAnggaran20

08

Realisasi Semester I-

2008 % Realisasi

PENDAPATAN DAERAH 1,272.85 574.06 45.10% 1,382.79 811.36 58.68%

Pendapatan asli daerah 647.95 314.58 48.55% 695.61 501.36 72.07%

Pajak daerah 565.96 255.82 45.20% 569.60 395.79 69.49%

Retribusi daerah 54.67 36.73 67.19% 72.33 32.34 44.71%

Hasil pengelolaan kekayaan daerah yg dipisahkan 13.16 0.43 3.26% 19.00 17.84 93.92%

Lain-lain pendapatan asli daerah yg sah 14.16 21.60 152.53% 34.68 55.39 159.70%

Dana perimbangan 558.47 259.48 46.46% 687.19 299.19 43.54%

Dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak 130.48 9.82 7.53% 184.60 65.92 35.71%

Dana alokasi umum 427.99 249.66 58.33% 466.55 233.27 50.00%

Dana alokasi khusus - - 0.00% 36.04 - 0.00%

Lain-lain pendapatan daerah yang sah 66.43 - 0.00% - 10.81 0.00%

BELANJA DAERAH 1,265.61 281.00 22.20% 1,378.95 426.15 30.90%

BELANJA OPERASI 940.78 235.11 24.99% 1,043.90 381.19 36.52%

Belanja pegawai 365.01 127.40 34.90% 384.90 182.76 47.48%

Belanja barang 234.81 64.66 27.54% 282.05 58.86 20.87%

Belanja bantuan sosial 52.66 18.04 34.26% 66.95 17.66 26.37%

Belanja bantuan keuangan 288.30 25.01 8.68% 310.00 121.91 39.33%

BELANJA MODAL 321.83 45.61 14.17% 332.05 44.30 13.34%

BELANJA TIDAK TERDUGA 3.00 0.27 9.07% 3.00 0.67 22.17%

Surplus/(Defisit) 7.25 293.07 3.85 385.21

PEMBIAYAAN DAERAH (40.45) (7.50) 18.54% (2.06) (10.75) 522.05% Sumber : Biro Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

58

Page 66:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 4 – Keuangan Daerah

2. Anggaran Pendapatan

Sementara itu, realisasi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan

Selatan dari sisi pendapatan sampai dengan semester I-2008 telah

mencatat realisasi yang cukup signifikan mencapai 58,68%. Dilihat

dari komponennya, tingginya realisasi pendapatan terutama dipengaruhi

oleh realisasi pendapatan asli daerah (PAD) yang mencapai 72,07% pada

semester I-2008. Tingkat realisasi PAD ini jauh lebih tinggi dibandingkan

realisasi pada semester I-2007 yang tercatat sebesar 48,55%.

Peningkatan realisasi PAD terutama ditopang oleh besarnya setoran

pajak daerah yang realisasinya telah mencapai 69,5%, terutama berasal dari

penerimaan pajak kendaraan bermotor seiring meningkatnya daya beli

masyarakat dan ditopang oleh penawaran dana murah dari berbagai

lembaga keuangan baik bank maupun non bank. Laju pertumbuhan

penjualan kendaraan bermotor di Kalimantan Selatan sampai dengan

triwulan III-2008 mencatat kenaikan sebesar 55,2% (y-o-y) untuk jenis

kendaraan motor dan 76,6% (y-o-y) untuk jenis kendaraan mobil.

Grafik 4.1. Pertunbuhan Penjualan Kendaraan Bermotor Provinsi Kalimantan Selatan

49.3

7%

68.6

0%

55.1

9%69.7

1%

78.2

2%

76.6

0%

0%10%20%30%40%50%60%70%80%90%

100%

Trw-I 2008 Trw-II 2008 Trw-III 2008

(y-o-y)

g. penjualan motorg. penjualan mobil

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan

Sementara itu pendapatan daerah yang bersumber dari dana

perimbangan mencatat realisasi sebesar 43,54%, atau sedikit lebih

rendah dibandingkan realisasi pada periode yang sama di tahun

sebelumnya yang mencapai 46,46%. Pos Dana Alokasi Umum (DAU)

mencatat realisasi terbesar, yakni mencapai 50% dengan nominal mencapai

Rp233,3 miliar. Sedangkan realisasi dana perimbangan yang berasal dari

dana bagi hasil pajak/bukan pajak mencatat realisasi sebesar 35,71%

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

59

Page 67:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 4 – Keuangan Daerah

dengan nominal mencapai Rp65,9 miliar. Realisasi pada pos ini jauh lebih

baik dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun

sebelumnya yang hanya sebesar 7,53%.

Grafik 4.2. Proporsi PAD dan Dana Perimbangan dalam Pendapatan Daerah

50.3

0%

50.9

1%

52.4

6%

49.7

0%

43.8

8%

47.5

5%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

2006 2007 2008

Pendapatan Asli DaerahDana Perimbangan

Sumber : Biro Keuangan Provinsi Kalimantan Selatan

Dari proporsi sumbangannya, pendapatan daerah Provinsi Kalimantan

Selatan di tahun 2008 masih ditopang oleh PAD dengan pangsa sebesar

50,30%, meskipun hanya sedikit di atas pangsa dana perimbangan sebesar

49,70%. Apabila dilihat dari tren tahun-tahun sebelumnya, proporsi PAD

Kalimantan Selatan cenderung mengalami penurunan, sementara proporsi

dana perimbangan semakin meningkat.

3. Anggaran Belanja

Sementara itu apabila dilihat dari sisi belanja, realisasi APBD

Propinsi Kalimantan Selatan sampai dengan semester I-2008 baru

mencapai 30,9%. Meskipun belum optimal, realisasi semester I-2008

terlihat lebih baik dibandingkan realisasi periode semester I-2007 yang baru

mencapai 22,2%. Berdasarkan komponen penyusunnya, realisasi belanja

terbesar terutama di kelompok belanja operasional dengan realisasi

mencapai 36,52%, lebih tinggi dibandingkan realisasi periode yang sama

tahun sebelumnya yang hanya mencapai 25%. Kenaikan realisasi pada

kelompok ini terutama dipengaruhi oleh besarnya realisasi belanja pegawai

yang mencapai 47,48%. Besarnya realisasi anggaran belanja pegawai

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

60

Page 68:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 4 – Keuangan Daerah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

61

sampai dengan semester I-2008 dipengaruhi oleh adanya kenaikan gaji

pegawai negeri sipil (PNS) pada kisaran 15-20%.

Pada komponen lainnya yaitu belanja modal, yang menjadi indikator

pembiayaan pembangunan daerah, sampai dengan semester I-2008 tidak

menunjukkan adanya perkembangan berarti dibandingkan periode tahun

sebelumnya. Besaran realisasi belanja modal pada semester I-2008

baru mencapai 13,34%. Nilai ini lebih rendah dibandingkan realisasi

periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 14,17%. Masih

rendahnya realisasi belanja modal pemerintah provinsi terutama terkait

dengan belum terealisasikannya proses tender pembangunan kompleks

gedung perkantoran Pemerintah Provinsi yang baru di kota Banjarbaru.

Pelaksanaan kegiatan tender ini sendiri rencananya akan dilaksanakan di

triwulan III-2008, sehingga realisasinya diperkirakan baru akan tercatat

pada laporan semester II-2008.

Page 69:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 5 – Perkembangan Sistem Pembayaran

PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN

5

Aktivitas sistem pembayaran dalam bentuk tunai dan non-

tunai di Kalimantan Selatan pada triwulan laporan mengalami

kenaikan yang cukup signifikan. Peningkatan ini sejalan dengan laju

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan yang mengalami peningkatan.

Peningkatan transaksi tunai dan non-tunai juga didorong oleh faktor

musiman menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Aktivitas transfer yang

dilakukan oleh nasabah perbankan mengalami peningkatan baik untuk

pembayaran tunjangan hari raya maupun untuk transfer dana kepada orang-

orang terdekat yang sedang berada di luar kota. Di sisi lain, kebutuhan uang

tunai juga mengalami peningkatan terutama untuk membeli berbagai

keperluan menjelang hari raya serta pembayaran zakat. Sejalan dengan itu,

upaya-upaya pengedaran uang palsu pada triwulan laporan menunjukkan

kenaikan yang ditandai dengan peningkatan jumlah temuan uang palsu.

Aktivitas sistem pembayaran dalam bentuk tunai dan non-

tunai di Kalimantan Selatan pada triwulan laporan mengalami

kenaikan yang cukup signifikan. Peningkatan ini sejalan dengan laju

pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan yang mengalami peningkatan.

Peningkatan transaksi tunai dan non-tunai juga didorong oleh faktor

musiman menjelang perayaan hari raya Idul Fitri. Aktivitas transfer yang

dilakukan oleh nasabah perbankan mengalami peningkatan baik untuk

pembayaran tunjangan hari raya maupun untuk transfer dana kepada orang-

orang terdekat yang sedang berada di luar kota. Di sisi lain, kebutuhan uang

tunai juga mengalami peningkatan terutama untuk membeli berbagai

keperluan menjelang hari raya serta pembayaran zakat. Sejalan dengan itu,

upaya-upaya pengedaran uang palsu pada triwulan laporan menunjukkan

kenaikan yang ditandai dengan peningkatan jumlah temuan uang palsu.

1. Transaksi Keuangan Secara Tunai 1. Transaksi Keuangan Secara Tunai

1.1. Aliran Uang Masuk/Keluar (Cash Inflow/Outflow) 1.1. Aliran Uang Masuk/Keluar (Cash Inflow/Outflow)

Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dari

6,22% (y-o-y) pada triwulan II-2008 menjadi 7,90% (y-o-y) pada triwulan

laporan telah mendorong kenaikan permintaan uang tunai. Kebutuhan uang

tunai ini dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi masyarakat serta keperluan

untuk pembayaran zakat menjelang perayaan hari raya Idul Fitri.

Meningkatnya kebutuhan uang tunai masyarakat di triwulan laporan

juga ditandai dengan peningkatan aliran uang keluar (outflow) dari

Bank Indonesia Banjarmasin sebesar 29,7% atau Rp154,6 miliar

yaitu dari Rp521,2 miliar pada triwulan II-2008 menjadi Rp675,8

miliar.

Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dari

6,22% (y-o-y) pada triwulan II-2008 menjadi 7,90% (y-o-y) pada triwulan

laporan telah mendorong kenaikan permintaan uang tunai. Kebutuhan uang

tunai ini dipengaruhi oleh peningkatan konsumsi masyarakat serta keperluan

untuk pembayaran zakat menjelang perayaan hari raya Idul Fitri.

Meningkatnya kebutuhan uang tunai masyarakat di triwulan laporan

juga ditandai dengan peningkatan aliran uang keluar (outflow) dari

Bank Indonesia Banjarmasin sebesar 29,7% atau Rp154,6 miliar

yaitu dari Rp521,2 miliar pada triwulan II-2008 menjadi Rp675,8

miliar.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

62

Page 70:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 5 – Perkembangan Sistem Pembayaran

Di sisi lain jumlah uang tunai yang masuk (inflow) ke Bank Indonesia

Banjarmasin di triwulan laporan juga mengalami kenaikan sebesar 32,2%

(Rp82,6 miliar) dari Rp256,7 miliar pada triwulan II-2008 menjadi Rp339,3

miliar. Peningkatan aliran uang tunai yang masuk ke Bank Indonesia

Banjarmasin terutama berasal dari uang tidak layak edar (UTLE). Secara

netto pergerakan transaksi uang kartal melalui Bank Indonesia Banjarmasin

di triwulan laporan mengalami aliran uang tunai keluar (net cash outflow)

sebesar Rp336,6 miliar.

Grafik 5.1. Perkembangan Aliran Uang Masuk dan Keluar (Cash Inflow dan Outflow) Kantor Bank Indonesia Banjarmasin

-1,000

-500

0

500

1,000

1,500

2,000

T1.20

05

T2.20

05

T3.20

05

T4.20

05

T1.20

06

T2.20

06

T3.20

06

T4.20

06

T1.20

07

T2.20

07

T3.20

07

T4.20

07

T1.20

08

T2.20

08

T3.20

08

Mili

ar R

p

Cash Inflow Cash Outflow Net-flow

Sumber: KBI Banjarmasin

1.2. Penemuan Uang Palsu

Salah satu hal yang menjadi perhatian utama Bank Indonesia terkait

kegiatan pengedaran uang adalah mencegah beredarnya uang palsu di

masyarakat. Di wilayah Kalimantan Selatan, perkembangan penemuan

uang palsu yang dilaporkan ke Bank Indonesia Banjarmasin pada

triwulan laporan tercatat sebanyak 105 lembar yang terdiri dari 45

lembar pecahan Rp100.000, 26 lembar pecahan Rp50.000, 7 lembar

pecahan Rp20.000 dan 1 lembar pecahan Rp10.000,00. Jumlah ini

meskipun relatif kecil, namum meningkat dibandingkan temuan uang palsu

pada triwulan sebelumnya yang hanya tercatat 4 lembar dengan nilai

nominal keseluruhan sebesar Rp250 ribu.

Meningkatnya temuan uang palsu di Kalimantan Selatan pada triwulan

laporan merupakan upaya dari oknum pemalsu uang untuk memanfaatkan

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

63

Page 71:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 5 – Perkembangan Sistem Pembayaran

momentum bulan puasa dan perayaan hari raya Idul Fitri dalam pengedaran

uang palsu seiring meningkatnya penggunaan uang kartal masyarakat.

Untuk itu kewaspadaan dari setiap masyarakat pengguna uang tunai perlu

tetap dijaga antara lain dengan melaksanakan tindakan 3D (diraba, dilihat

dan diterawang). Upaya-upaya pemalsuan uang oleh berbagai pihak akan

semakin berkembang seiring kemajuan dalam perkembangan teknologi

cetak.

Tabel 5.1. Perkembangan Temuan Uang Palsu

Pecahan Rp100.000,-

Pecahan Rp50.000,-

Pecahan Rp20.000,- dan

Rp10.000,-

TOTAL

Periode

Bilyet

Nominal (dlm ribu) Bilyet

Nominal (dlm ribu) Bilyet

Nominal (dlm ribu Bilyet

Nominal (dlm ribu

TW.I 2006 4 400 - - - - 4 400

TW.II 2006 21 2,100 - - - - 21 2,100

TW.III 2006 9 900 - - - - 9 900

TW.IV 2006 6 600 4 200 - - 10 800

Tahun 2006 40 4,000 4 200 - - 44 4.200

TW.I 2007 242 24,200 10 500 - - 252 24,700

TW.II 2007 1 100 692 34,600 - - 693 34,700

TW.III 2007 2 200 24 1,200 - - 26 1,400

TW.IV 2007 38 3,800 16 800 - - 54 4,600

Tahun 2007 283 28,300 742 37,100 - - 1,025 65.400

TW.I 2008 34 3,400 17 850 - - 51 4,250

TW.II 2008 1 100 3 150 - - 4 250

Juli 2008 18 1.800 - - 2 30 20 1.830

Agustus 2008 1 100 - - - - 1 100

Sept. 2008 26 2.600 52 2.600 6 120 84 5.320

TW.III 2008 45 4.500 52 2.600 8 150 105 7.250 Sumber: KBI Banjarmasin

2. Transaksi Keuangan Secara Non-Tunai

Transaksi non-tunai melalui sarana Bank Indonesia Real Time

Gross Settlement (BI-RTGS) maupun kliring pada triwulan III-2008

mencatat kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya. Untuk

transaksi bernilai besar (di atas 100 juta) yang menggunakan sarana BI-

RTGS, kenaikan ini terjadi baik dari sisi nominal maupun volumenya. Dari

sisi nominal, nilai transaksi BI-RTGS di triwulan III-2008 mencapai Rp22,7

triliun atau mengalami kenaikan 7,9% dibandingkan nilai pada triwulan

sebelumnya yang mencapai Rp21,1 triliun. Sementara itu jumlah volume

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

64

Page 72:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 5 – Perkembangan Sistem Pembayaran

transaksi BI-RTGS di triwulan laporan mencapai 29,7 ribu transaksi atau

mengalami kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 26,8

ribu transaksi. Adanya peningkatan baik dari sisi volume maupun nilai

transaksi melalui BI-RTGS diperkirakan berasal dari aktivitas korporasi besar

terutama di sektor pertambangan dan perkebunan, transaksi pasar uang

antarbank serta kenaikan transaksi perdagangan antar daerah menjelang

perayaan Hari Raya Idul Fitri.

Tabel 5.2 Transaksi BI-RTGS Kalimantan Selatan

T1 T2 T3 T4 T1 T2 T3

RTGS – Nominal (Rp miliar) 15,331 16,013 19,575 17,275 19,705 21,062 22,724

Dari Banjarmasin 9,895 10,151 13,178 10,569 13,756 12,744 14,414

ke Banjarmasin (lokal) 1,322 1,925 2,130 1,529 1,367 2,644 2,219

ke luar Banjarmasin (outflow) 8,573 8,226 11,048 9,040 12,389 10,101 12,195

Ke Banjarmasin (Inflow) 5,436 5,862 6,396 6,706 5,949 8,317 8,310

RTGS – Volume 13,808 15,110 18,003 30,132 18,285 26,768 29,708

Dari Banjarmasin 5,801 6,760 8,036 16,503 7,412 12,143 14,550

ke Banjarmasin (lokal) 1,034 1,311 1,584 4,239 1,595 2,151 2,530

ke luar Banjarmasin (outflow) 4,767 5,449 6,452 12,264 5,817 9,992 12,020

Ke Banjarmasin (Inflow) 8,007 8,350 9,967 13,629 10,873 14,625 15,158

2007 2008

Sumber: Bank Indonesia

Ditinjau dari pergerakan dananya, jumlah transaksi yang ke

luar Banjarmasin (outflow) pada triwulan laporan tercatat sebesar

Rp12,2 triliun, sementara transaksi dana yang masuk ke

Banjarmasin sebesar Rp8,3 triliun. Secara netto di triwulan III-2008

terdapat aliran dana keluar dari Kalimantan Selatan sebesar Rp3,9 triliun,

lebih tinggi dibandingkan net outflow triwulan sebelumnya sebesar Rp1,8

triliun.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

65

Page 73:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

66

Bab 5 – Perkembangan Sistem Pembayaran

Grafik 5.2. Perkembangan Transaksi BI-RTGS Grafik 5.2. Perkembangan Transaksi BI-RTGS

66

0

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

T1.200

7

T2.200

7

T3.200

7

T4.200

7

T1.200

8

T2.200

8

T3.200

8

Milliar Rp

05,00010,00015,00020,00025,00030,00035,000

Satuan

Nilai (aksis kiri)Volume (aksis kanan)

Sumber: KBI Banjarmasin

Di sisi lain, penyelesaian transaksi keuangan non-tunai bernilai

kecil melalui kegiatan kliring pada triwulan III-2008 mengalami

kenaikan dari Rp54,9 miliar/hari pada triwulan II-2008 menjadi

Rp57,05 miliar/hari. Sedangkan volume transaksinya di triwulan laporan

justru menunjukkan sedikit penurunan dari 1.636 lembar per hari di triwulan

II-2008 menjadi 1.618 lembar per hari.

Meningkatnya nilai transaksi keuangan melalui sarana kliring menjadi

indikasi pergerakan aktivitas ekonomi di masyarakat. Khusus pada triwulan

laporan, kenaikan nilai transaksi kliring terutama berasal dari kegiatan

transfer masyarakat kepada sanak keluarga yang berada di luar kota serta

adanya transfer pembayaran tunjangan hari raya (THR) seiring menjelang

datangnya masa perayaan hari raya Idul Fitri. Dengan semakin luasnya

0

10,000

20,000

30,000

40,000

50,000

60,000

T1.200

7

T2.200

7

T3.200

7

T4.200

7

T1.200

8

T2.200

8

T3.200

8

Juta Rp

1,450

1,500

1,550

1,600

1,650

1,700Lembar

NominalVolume

Grafik 5.3 Perkembangan Transaksi Kliring

Tabel 5.3 Rata-rata Harian Transaksi

Kliring Periode

Volume

Nominal (dlm jutaan

Rp)

T1.2007 1,545 39,417.44

T2.2007 1,681 43,492.66

T3.2007 1,654 43,966.88

T4.2007 1,577 47,111.88

T1.2008 1,560 49,318.73

T2.2008 1,636 54,908.52

T3.2008 1,618 57,047.52 Sumber: KBI Banjarmasin

Page 74:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 5 – Perkembangan Sistem Pembayaran

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

67

cakupan wilayah kliring nasional diharapkan akan memberikan kemudahan,

keamanan dan kecepatan kepada masyarakat dalam melakukan transaksi

keuangan antar bank.

Meskipun voume transaksi kliring di triwulan laporan

mengalami penurunan, penarikan cek/bilyet giro kosong di wilayah

Kalimantan Selatan justru mengalami kenaikan baik dari sisi jumlah

warkat maupun nominalnya. Dari sisi jumlah warkat cek/bilyet giro

kosong di triwulan III-2008, rata-rata hariannya mencapai 16 lembar/hari

atau mengalami kenaikan dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 13

lembar/hari. Sedangkan dari sisi nominalnya, rata-rata perputaran kliringnya

mengalami kenaikan dari Rp500,13 juta/hari pada triwulan II-2008 menjadi

Rp693,8 juta/hari.

Tabel 5.4. Rata-rata Harian Penarikan Cek/BG Kosong

Penarikan Cek/BG Kosong

Kliring Total Persentase Periode

Volume (Lembar)

Nominal (Juta Rp)

Volume (Lembar)

Nominal (Juta Rp)

Volume Nominal

T1.2007 12 346.10 1,545 39,417.44 0.76% 0.88% T2.2007 12 525.58 1,681 43,492.66 0.72% 1.21% T3.2007 10 369.96 1,654 43,966.88 0.62% 0.84% T4.2007 13 392.82 1,577 47,111.88 0.85% 0.83% T1.2008 13 434.87 1,560 49,318.73 0.85% 0.88% T2.2008 13 500.13 1,636 54,908.52 0.77% 0.91% T3.2008 16 693.87 1,618 57,047.52 1.02% 1.22% Sumber: KBI Banjarmasin

Dengan perkembangan tersebut, persentase penarikan cek/bilyet giro

kosong terhadap total transaksi kliring baik dari sisi volume maupun

nominalnya mengalami kenaikan meskipun pada tingkat yang cukup rendah.

Dari sisi volume terjadi kenaikan persentase menjadi 1,02% dibandingkan

triwulan sebelumnya yang mencapai 0,77%. Sementara itu dari sisi

nominalnya, persentase penarikan cek/BG kosong juga mengalami

peningkatan dari 0,91% di triwulan II-2008 menjadi 1,22%. Untuk

mengurangi penyalahgunaan warkat cek/BG kosong, Bank Indonesia akan

memasukkan nama nasabah penarik cek/bilyet giro kosong dalam daftar

hitam nasional penarik cek/bilyet giro kosong, sehingga akan menghambat

aktivitas transaksi keuangan yang bersangkutan secara nasional.

Page 75:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 6 – Ketenagakerjaan Dan Kesejahteraan Masyarakat

KETENAGAKERJAAN DAN

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

6 1. Ketenagakerjaan

Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan yang bergerak pada

tingkat yang cukup tinggi telah membawa dampak positif terhadap

terbukanya lapangan pekerjaan dan berkurangnya angka pengangguran.

Laju penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Selatan pada tahun

2008 mengalami peningkatan sebesar 7,23% yaitu dari 1,49 juta

orang di tahun 2007 menjadi 1,59 juta orang. Perkembangan tersebut

menyebabkan tingkat pengangguran Kalimantan Selatan posisi Februari

2008 mengalami penurunan dari 7,31% pada tahun sebelumnya menjadi

6,91%. Angka pengangguran tersebut lebih baik dibandingkan angka

pengangguran nasional sebesar 8,5%.

Grafik 6.1. Angkatan Kerja, Jumlah Penduduk Bekerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kalimantan Selatan

0

500

1,000

1,500

2,000

2,500

3,000

Feb-06 Feb-07 Feb-08

Ribu Orang

6.00%

6.50%

7.00%

7.50%

8.00%

(y-o-y)

Angkatan KerjaBekerjaMenganggurTk, Pengangguran

Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) BPS Kalimantan Selatan

Peningkatan penyerapan tenaga kerja di Kalimantan Selatan

jika dilihat dari status pekerjaannya masih didominasi oleh

penyerapan di sektor informal. Penyerapan di sektor informal pada tahun

2008 ini mengalami kenaikan sebesar 7,55%, yaitu dari 1,11 juta orang di

tahun 2007 menjadi 1,19 juta orang. Besarnya penyerapan ini terutama

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

68

Page 76:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 6 – Ketenagakerjaan Dan Kesejahteraan Masyarakat

pada kelompok buruh bebas pertanian yang mencatat kenaikan sebesar

41,15%, kelompok berusaha dibantu buruh tetap sebesar 12,07%, serta

kelompok pekerja tidak dibayar sebesar 8,40%. Besarnya kenaikan

penyerapan tenaga kerja di sektor informal dipengaruhi oleh perkembangan

sektor pertanian yang cukup baik terutama pada subsektor tanaman bahan

makanan dan perkebunan kelapa sawit.

Tabel 6.2. Tenaga Kerja Berdasarkan Status Pekerjaan di Kalimantan Selatan

Status Pekerjaan Feb 2007 Feb 2008 Growth Formal 381,869 405,939 6.30% Buruh/karyawan/pegawai 329,743 355,419 7.79% Berusaha dibantu buruh tetap 52,126 50,520 -3.08% Informal 1,105,412 1,188,821 7.55% Berusaha Sendiri 380,249 389,494 2.43% Berusaha dibantu buruh tidak tetap 332,573 372,720 12.07% Pekerja bebas pertanian 30,591 43,179 41.15% Pekerja bebas non pertanian 59,720 55,747 -6.65% Pekerja tidak dibayar 302,279 327,681 8.40% Jumlah Pekerja 1,487,281 1,594,760 7.23%

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan, diolah

Sedangkan di sektor formal, laju penyerapan tenaga kerja di

tahun 2008 mengalami pertumbuhan sebesar 6,30% dari 382 ribu

orang di tahun 2007 menjadi 406 ribu orang. Kenaikan jumlah pekerja

di sektor formal didorong oleh kenaikan jumlah pekerja buruh/

karyawan/pegawai sebesar 7,8% terutama pada sektor pemerintah dan

sektor pertambangan. Secara keseluruhan total pangsa pekerja di sektor

informal pada tahun 2008 mencapai 74,5%, sedangkan pangsa sektor

formal hanya sebesar 25,5%. Besarnya pangsa tenaga kerja sektor informal

dipengaruhi oleh karakteristik perekonomian Kalimantan Selatan yang

banyak didominasi oleh sektor pertanian dan sektor perdagangan.

Secara sektoral, sektor pertanian di Kalimantan Selatan

merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar yaitu mencapai

47,4% atau sebesar 703,24 ribu orang, diikuti sektor perdagangan

yang menyerap 22% atau sebesar 351,5 ribu orang. Jumlah pekerja di

sektor pertanian sendiri mengalami kenaikan 7,38% atau meningkat 51,9

ribu orang dibandingkan tahun 2007. Peningkatan ini terutama didorong oleh

penyerapan tenaga kerja di perkebunan, khususnya pada kelapa sawit dan

karet.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

69

Page 77:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 6 – Ketenagakerjaan Dan Kesejahteraan Masyarakat

Grafik 6.2. Pangsa Tenaga Kerja Berdasarkan Sektor Ekonomi di Kalimantan Selatan

Jasa9.82%

Industri7.17%

Angkutan5.13%

Bangunan3.94%

Perdagangan22.04%

Pertanian47.35%

Lainnya0.77%

Pertambangan3.77%

Sumber : BPS Provinsi Kalimantan Selatan, diolah

Sektor pertambangan yang menjadi salah satu sektor ekonomi

utama Kalimantan Selatan, pangsa penyerapan tenaga kerjanya

hanya sebesar 3,77% dari total keseluruhan jumlah pekerja. Relatif

kecilnya penyerapan tenaga kerja di sektor ini dipengaruhi karakteristik

sektor pertambangan yang lebih bersifat padat modal dibandingkan padat

karya, sehingga penggunaan tenaga kerja di sektor ini relatif lebih rendah

dibandingkan sektor utama lainnya seperti sektor pertanian dan sektor

perdagangan.

Sementara itu perkembangan kondisi ketenagakerjaan ke depan

diperkirakan akan semakin berat. Pasokan tenaga kerja akan terus

meningkat seiring laju pertumbuhan penduduk yang semakin cepat. Di sisi

lain prospek pertumbuhan ekonomi di triwulan mendatang cenderung

mengalami perlambatan seiring terjadinya krisis finansial global. Beberapa

sektor ekonomi yang terimbas langsung oleh dampak krisis ini seperti sektor

perkebunan (karet dan kelapa sawit) serta industri pengolahan kayu yang

relatif padat karya perlu mendapat perhatian Pemerintah Daerah agar tetap

mampu bertahan dan tidak menimbulkan gejolak yang lebih besar.

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

70

Page 78:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

71

Bab 6 – Ketenagakerjaan Dan Kesejahteraan Masyarakat

2. Kesejahteraan Masyarakat

Laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi berdampak

positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Indikasi

terlihat dari perkembangan jumlah penduduk miskin di Kalimantan

Selatan yang menunjukkan penurunan dari 233,5 ribu (7,01%) pada

bulan Maret 2007 menjadi 218,9 ribu di bulan Maret 2008 (6,48%).

Penurunan jumlah penduduk miskin Kalimantan Selatan terutama

didorong oleh berkurangnya jumlah penduduk miskin di kawasan perdesaan

yaitu dari 150,4 ribu penduduk menjadi 137,8 ribu penduduk. Sedangkan di

kawasan perkotaan, penurunan jumlah penduduk miskin relatif rendah yaitu

dari 83,1 ribu penduduk menjadi 81,1 ribu penduduk. Indikasi ini sejalan

dengan pertumbuhan di sektor pertanian baik di subsektor tanaman bahan

makanan (tabama) maupun perkebunan yang bergerak pada kisaran yang

cukup tinggi.

Tabel 6.3. Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin, Kalimantan Selatan, Maret 2007 – Maret 2008

Daerah / Periode Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)

Jumlah Penduduk

Miskin (Ribu)

Persentase Penduduk

Miskin

Maret 2007 Perkotaan 185,289 83.1 6.01% Pedesaan 144,647 150,4 7.72% TOTAL 161,514 233,5 7.01%

Maret 2008 Perkotaan 199,416 81.1 5.79% Pedesaan 166,676 137,8 6.97% TOTAL 180,263 218,9 6.48%

Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS Kalimantan Selatan

Penurunan jumlah penduduk miskin Kalimantan Selatan juga

dipengaruhi oleh berbagai upaya Pemerintah melalui berbagai

program jaring pengaman sosial seperti Bantuan Langsung Tunai

(BLT) dan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Untuk penyaluran

BLT di Kalimantan Selatan, jumlah penerima dana BLT berdasarkan hasil

survei tahun 2005 mencapai 245.948 rumah tangga yang terdiri dari 76.466

rumah tangga sangat miskin, 62.609 rumah tangga miskin dan 106.893

rumah tangga mendekati miskin. Setelah dilakukan pendataan ulang pada

tahun 2007, jumlah penerima BLT mengalami penurunan sebanyak 1.643

Page 79:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 6 – Ketenagakerjaan Dan Kesejahteraan Masyarakat

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

72

rumah tangga menjadi 244.305 rumah tangga yang terdiri dari 78.780

rumah tangga sangat miskin, 51.261 rumah tangga miskin dan 114.264

rumah tangga mendekati miskin.

Apabila ditinjau dari angka Indeks Pembangunan Manusia

(IPM), pertumbuhan tingkat kesejahteraan masyarakat Kalimantan

Selatan menunjukkan kenaikan dengan besarannya tidak terlalu

signifikan. Di tahun 2006 IPM Kalimantan Selatan mencapai nilai

67,7, sedikit lebih baik dibandingkan posisi tahun sebelumnya

sebesar 67,4, namun masih dibawah angka IPM Nasional yang

mencapai 70,1. Adanya peningkatan laju pertumbuhan ekonomi yang

cukup tinggi beberapa tahun terakhir diperkirakan menjadi salah satu faktor

meningkatnya indikator-indikator penyusun IPM. Salah satu indikator yang

perlu mendapat perhatian adalah deviasi yang cukup besar antara angka

harapan hidup penduduk Kalimantan Selatan (62,4) dengan angka harapan

hidup nasional (68,5). Hal ini menunjukkan masih rendahnya akses

masyarakat terhadap fasilitas kesehatan. Namun demikian, prospek ke

depan dengan memperhatikan laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan

Selatan yang cukup tinggi, serta meningkatnya berbagai program

pemerintah dalam rangka jaring pengaman sosial, nilai IPM Kalimantan

Selatan pada tahun 2007 diperkirakan akan meningkat pada kisaran yang

cukup signifikan.

Tabel 5.2. Perkembangan IPM Kalimantan Selatan dan Indonesia Kalimantan Selatan Indonesia Indikator

2002 2004 2005 2006 2002 2004 2005 2006

Angka Harapan Hidup 61.3 61.6 62.1 62.4 66.2 67.6 68.1 68.5

Angka Melek Huruf 93.3 94.8 95.3 95.3 89.5 90.4 90.9 91.5

Rata-rata Lama Sekolah 7 7.2 7.3 7.4 7.1 7.2 7.3 7.4

Pengeluaran Riil Per Kapita 596.2 619.8 622.7 623.8 591.2 614.1 619.9 621.3

IPM 64.3 66.7 67.4 67.7 65.8 68.7 69.6 70.1

Peringkat 23 24 26 26

Sumber : Badan Pusat Statistik

Page 80:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

73

Bab 7 – Prospek Ekonomi

PROSPEK EKONOMI

1. Perkiraan Kondisi Makro Ekonomi

Perkembangan ekonomi Kalimantan Selatan di triwulan IV-

2008 akan banyak dipengaruhi oleh perkembangan krisis finansial

global yang semakin meluas. Beberapa dampak akibat krisis finansial

global telah mulai dirasakan ekonomi Kalimantan Selatan berupa penurunan

likuiditas di pasar keuangan. Selain itu krisis juga mempengaruhi sektor-

sektor ekonomi yang berbasis ekspor akibat penurunan permintaan dunia

dan penurunan tajam harga-harga komoditas dunia. Dengan

perkembangan tersebut, laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan

Selatan di triwulan IV-2008 diproyeksikan mengalami perlambatan

dalam kisaran 4,5%-5,2%*.

Dari sisi permintaan, melambatnya pertumbuhan dipengaruhi oleh

melambatnya konsumsi, investasi dan kegiatan ekspor. Melambatnya

pertumbuhan konsumsi terutama konsumsi swasta dipengaruhi oleh

penurunan daya beli masyarakat. Selain itu sumber pembiayaan konsumtif

yang bersumber dari bank maupun lembaga keuangan cenderung akan

mengalami penurunan seiring terbatasnya likuiditas. Untuk menopang laju

pertumbuhan ekonomi, diharapkan adanya peningkatan kegiatan konsumsi

yang bersumber dari dana Pemerintah Daerah yakni melalui realisasi belanja

APBD menjelang berakhirnya tahun anggaran 2008.

Pada komponen investasi, perkembangan pada triwulan IV-

2008 diperkirakan masih terbatas seiring ketidakpastian

perkembangan krisis finansial global. Khusus di Kalimantan Selatan,

adanya penurunan permintaan dunia dan penurunan harga komoditas primer

seperti CPO, karet dan batubara akan mempengaruhi realisasi investasi para

pelaku usaha di sektor tersebut. Selain itu masih terjadinya permasalahan * Angka proyeksi Bank Indonesia Banjarmasin

7

Page 81:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 7 – Prospek Ekonomi

dalam pemberian izin penggunaan lahan juga menjadi salah satu faktor yang

menghambat masuknya arus investasi ke Kalimantan Selatan.

Meskipun demikian, peluang terjadinya realisasi investasi masih ada

pada sektor pertambangan. Hal ini diindikasikan dari hasil kegiatan Liaison

yang melaporkan beberapa pelaku usaha di sektor pertambangan batu bara

akan melakukan realisasi investasi di triwulan IV-2008 berupa pembangunan

conveyor belt serta pembangunan pembangkit listrik untuk menunjang

kegiatan eksplorasi.

Sementara itu kegiatan ekspor pada triwulan IV-2008

diperkirakan akan mengalami perlambatan seiring turunnya

permintaan dunia. Penurunan yang cukup tinggi terutama berasal

dari ekspor komoditas primer perkebunan, khususnya karet dan

CPO. Sedangkan untuk batu bara, perlambatan ekspor diperkirakan relatif

minimal karena kontrak pembelian batu bara oleh beberapa perusahaan

tambang merupakan kontrak jangka panjang.

Sedangkan dari sisi impor perkembangan ke depan juga

diperkirakan akan melambat sejalan melambatnya aktivitas di sektor

ekonomi dominan. Hal ini dikarenakan komposisi impor Kalimantan

Selatan didominasi oleh komponen barang modal dalam bentuk kendaraan

berat dan permesinan yang menunjang aktivitas pertambangan dan

perkebunan.

Grafik 7.1. Perkembangan Realisasi dan Ekspektasi Kegiatan Dunia Usaha Berdasarkan Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Triwulanan

-50-40-30-20-10

01020304050

T1.20

03

T2.20

03

T3.20

03

T4.20

03

T1.20

04

T2.20

04

T3.20

04

T4.20

04

T1.20

05

T2.20

05

T3.20

05

T4.20

05

T1.20

06

T2.20

06

T3.20

06

T4.20

06

T1.20

07

T2.20

07

T3.20

07

T4.20

07

T1.20

08

T2.20

08

T3.20

08

T4.20

08

Realisasi Kegiatan UsahaEkspektasi Kegiatan Usaha

Sumber : SKDU, KBI Banjarmasin

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

74

Page 82:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 7 – Prospek Ekonomi

Perkiraan terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi juga

terindikasi dari ekspektasi pelaku usaha pada triwulan IV-2008 yang

mengalami penurunan. Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)

mengindikasikan adanya penurunan ekspektasi kegiatan usaha dari nilai

indeks 25,6 di triwulan III-2008 menjadi 6,0.

Melambatnya prospek pertumbuhan ekonomi Kalimantan

Selatan dari sisi permintaan, direspon dengan melambatnya kinerja

ekonomi secara sektoral. Hampir seluruh sektor ekonomi mencatat

perlambatan pertumbuhan kecuali di sektor perdagangan, sektor jasa-jasa

dan sektor listrik, gas dan air bersih.

Di sektor pertanian, yang memiliki pangsa terbesar dalam

perekonomian Kalimantan Selatan, proyeksi pertumbuhan ekonomi

di triwulan IV-2008 akan berada pada kisaran 6,97% (y-o-y) atau

melambat dibandingkan triwulan laporan yang mencapai 13,75% (y-

o-y). Melambatnya pertumbuhan di sektor ini terutama dipengaruhi

penurunan produktivitas tanaman bahan makanan seiring telah berlalunya

masa panen raya. Selain itu melambatnya pertumbuhan di sektor ini juga

dipengaruhi oleh rencana penurunan produksi karet dan CPO untuk

mencegah kejatuhan lebih lanjut harga komoditas ini di pasar internasional.

Hal ini sejalan dengan dengan adanya kesepakatan antara tiga negara

produsen karet dunia untuk mengurangi produksi karet hingga 30%.

Untuk sektor pertambangan, perkembangan di triwulan IV-

2008 diperkirakan akan melambat pada kisaran 6,25% (y-o-y)

dibandingkan triwulan laporan yang tumbuh sebesar 13,1% (y-o-y).

Melambatnya pertumbuhan di sektor pertambangan dipengaruhi oleh

penutupan perusahaan tambang yang beroperasi secara ilegal di kawasan

hutan tanaman industri (HTI). Selain faktor tersebut, faktor alam berupa

musim hujan yang terjadi pada triwulan IV-2008 diperkirakan akan

mengganggu kegiatan eksplorasi penambangan.

Melambatnya pertumbuhan juga dialami oleh sektor industri

pengolahan yang saat ini masih ditopang oleh industri pengolahan

kayu. Laju pertumbuhan sektor ini di triwulan IV-2008 diperkirakan akan

mengalami penurunan pada kisaran 1,28% (y-o-y), lebih rendah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

75

Page 83:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 7 – Prospek Ekonomi

dibandingkan triwulan laporan yang tercatat tumbuh positif sebesar 0,08%

(y-o-y). Penurunan kinerja sektor ini terutama dipengaruhi oleh turunnya

permintaan ekspor produk olahan kayu terutama yang berasal dari Amerika

Serikat akibat terjadinya krisis finansial.

Berbeda dengan perkembangan di sektor lainnya, sektor

perdagangan, hotel dan restoran pada triwulan mendatang

diperkirakan masih tumbuh sedikit lebih tinggi dibandingkan

triwulan laporan, yakni pada kisaran 3,35% (y-o-y). Pertumbuhan di

sektor ini terutama tertolong oleh adanya momentum keagamaan Hari Raya

Idul Adha dan Hari Natal, serta perayaan Tahun Baru yang akan mendorong

konsumsi masyarakat, meskipun secara keseluruhan dorongan konsumsi

masyarakat diperkirakan menurun.

Sementara itu kinerja sektor-sektor ekonomi non-dominan,

pada triwulan IV-2008 diperkirakan juga mengalami perlambatan

sejalan dengan perlambatan kinerja sektor ekonomi dominan. Untuk

sektor bangunan, melambatnya pertumbuhan terutama didorong oleh

kenaikan suku bunga pinjaman sehingga permintaan kredit sektor properti di

triwulan mendatang akan mengalami penurunan. Begitu pula di sektor

pengangkutan, melambatnya pertumbuhan di sektor ini dipengaruhi oleh

penurunan kegiatan di sektor perkebunan serta penurunan aktivitas ekspor.

Potensi terjadinya kenaikan terdapat di sektor jasa-jasa seiring

meningkatnya realisasi belanja anggaran Pemerintah Daerah menjelang

berakhirnya tahun anggaran 2008.

2. Perkiraan Inflasi

Tekanan inflasi pada triwulan IV-2008 diperkirakan akan

sedikit lebih rendah dibandingkan tekanan inflasi pada triwulan

laporan. Berkurangnya tekanan inflasi pada triwulan IV-2008 terutama

dipengaruhi oleh mulai berkurangnya tekanan konsumsi masyarakat,

kenaikan suku bunga pinjaman serta adanya penurunan daya beli

masyarakat, khususnya yang bekerja pada sektor perkebunan dan industri

pengolahan kayu akibat pengaruh krisis finansial global. Dari sisi supply,

berkurangnya tekanan inflasi juga akan dipengaruhi oleh penurunan tajam

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

76

Page 84:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Bab 7 – Prospek Ekonomi

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan II-2008

77

harga BBM industri serta komoditas CPO yang berdampak terhadap

penurunan harga minyak goreng.

Meskipun demikian, potensi tekanan inflasi ke depan tetap perlu

diwaspadai. Tekanan inflasi terutama akan berasal dari sisi pasokan

kelompok bahan makanan, makanan jadi dan sandang. Beberapa faktor

yang mempengaruhi kondisi pasokan antara lain :

1. Penurunan pasokan beras seiring telah berlalunya musim panen raya.

2. Pelemahan nilai tukar rupiah yang mendorong terjadinya imported

inflation.

3. Faktor musim hujan yang dapat mengganggu pasokan bahan pokok

seperti ikan, daging ayam dan sayur-sayuran.

Grafik 7.2. Perkembangan Ekspektasi Konsumen dan Ekspektasi Harga

6 Bulan Yang Akan Datang Berdasarkan Hasil Survei Konsumen (SK)

60

80

100

120

140

160

180

200

Sep-06

Nov-06

Jan-07

Mar-07

May-07

Jul-0

7

Sep-07

Nov-07

Jan-08

Mar-08

May-08

Jul-0

8

Sep-08

Ekspektasi KonsumenEkspektasi Harga 6 bln yg akan datang (aksis kanan)Batas optimis/pesimis

Sumber : Survai Konsumen, KBI Banjarmasin

Adanya potensi kenaikan harga pada triwulan mendatang terindikasi

dari pergerakan indeks ekspektasi konsumen terhadap harga 6 bulan yang

akan datang berada pada tren yang meningkat. Sementara itu pergerakan

indeks ekspektasi konsumen di bulan September 2008 masih menunjukkan

arah kenaikan (optimis) yang menunjukkan masih adanya indikasi

peningkatan konsumsi masyarakat. Dengan mempertimbangkan hal-hal

di atas, laju inflasi pada triwulan IV-2008 diperkirakan masih berada

pada kisaran 12 +1% (y-o-y).

Page 85:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Lampiran

LAMPIRAN

Tabel Lampiran 1. Indikator Makro Terpilih Provinsi Kalimantan Selatan

Indikator Kalimantan

Selatan Satuan Periode

PDRB Triwulan I-

2008 Triwulan II-

2008 Triwulan III-

2008 Atas Dasar Harga Berlaku Rp triliun 9.82 11.64 12.19 Atas Dasar Harga Konstan Rp triliun 6.12 7.08 7,32

Pertumbuhan Ekonomi (y-o-y) (%) 5.97 6.22 7.90 Inflasi

Atas dasar y-o-y (%) 8.64 11.82 11.25 Atas dasar y-t-d (%) 4.11 7.20 9.59 Pengangguran*)

Jumlah Pengangguran Ribu orang 118.37 - - Angka Pengangguran (%) 6.91 - -

Sumber : BPS Kalimantan Selatan *) Angka pengangguran menggunakan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Februari

Tabel Lampiran 2. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Selatan

Menurut Sektor Atas Dasar Harga Berlaku (Juta Rp)

Sektor Trw-I 2007*)

Trw-II 2007*)

Trw-III 2007*)

Trw-IV 2007*)

Trw-I 2008**)

Trw-II 2008**)

Trw-III 2008**)

Pertanian 1,517,331 2,591,598 2,556,666 2,190,668 1,690,291 2,932,324 3,186,442

Pertambangan 2,080,883 2,055,421 2,113,657 2,306,889 2,426,724 2,532,140 2,604,072

Industri 1,033,430 1,085,752 1,101,561 1,143,376 1,132,202 1,156,033 1,166,317

Listrik 48,939 53,070 56,108 61,597 60,205 62,697 66,173

Bangunan 573,970 622,798 653,024 704,084 627,897 675,698 705,965

Perdagangan 1,346,117 1,412,391 1,530,730 1,643,074 1,551,954 1,649,006 1,690,262

Pengangkutan 798,113 855,155 887,622 1,005,327 927,706 1,024,686 1,056,660

Keuangan 364,634 427,587 486,551 479,562 463,491 561,251 613,727

Jasa-jasa 823,854 875,386 955,452 996,390 936,549 1,044,415 1,103,507

PDRB 8,587,271 9,979,159 10,341,370 10,530,967 9,817,018 11,638,249 12,193,123Sumber : BPS Kalimantan Selatan *) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

78

Page 86:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Lampiran

Tabel Lampiran 3. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Selatan

Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rp)

Sektor Trw-I 2007*)

Trw-II 2007*)

Trw-III 2007*)

Trw-IV 2007*)

Trw-I 2008**)

Trw-II 2008**)

Trw-III 2008**)

Pertanian 1,090,461 1,856,413 1,798,781 1,498,081 1,130,316 1,905,304 2,046,183

Pertambangan 1,418,907 1,387,966 1,403,462 1,471,344 1,514,343 1,563,474 1,587,196

Industri 722,363 749,118 753,749 770,977 755,185 755,892 754,386

Listrik 30,519 32,768 33,959 34,207 32,626 33,621 34,965

Bangunan 326,753 348,209 365,038 393,163 346,708 358,621 368,915

Perdagangan 909,363 937,913 994,857 1,054,824 978,986 1,008,139 1,020,225

Pengangkutan 523,516 544,306 552,834 610,213 550,589 580,819 590,821

Keuangan 227,140 258,991 291,441 252,879 241,455 278,911 295,872

Jasa-jasa 522,578 553,484 592,374 609,337 566,031 599,082 624,061

PDRB 5,771,600 6,669,168 6,786,494 6,695,025 6,116,238 7,083,862 7,322,624Sumber : BPS Kalimantan Selatan

*) Angka sementara **) Angka sangat sementara

Tabel Lampiran 4. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Kalimantan Selatan

Menurut Sektor Atas Dasar Harga Konstan (y-o-y) (%)

Sektor Trw-I 2007

Trw-II 2007

Trw-III 2007

Trw-IV 2007

Trw-I 2008

Trw-II 2008

Trw-III 2008

Pertanian -3.06 11.65 8.27 2.83 3.65 2.63 13.75 Pertambangan 10.87 4.74 0.49 4.57 6.73 12.64 13.09 Industri 1.12 3.13 4.02 3.46 4.54 0.90 0.08 Listrik 2.3 7.08 6.66 0.74 6.90 2.60 2.96 Bangunan 6.05 7.79 7.54 6.25 6.11 2.99 1.06 Perdagangan 6.48 3.18 6.78 8.12 7.66 7.49 2.55 Pengangkutan 7.95 8.41 8.93 7.69 5.17 6.71 6.87 Keuangan 15.48 24.81 21.49 1.5 6.30 7.69 1.52 Jasa-jasa 5.15 6.31 7.94 7.04 8.32 8.24 5.35

PDRB 5.14 7.45 6.34 5.04 5.97 6.22 7.90 Sumber : BPS Kalimantan Selatan

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

79

Page 87:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Lampiran

Tabel Lampiran 5. Indeks Harga Konsumen Provinsi Kalimantan Selatan

Tahun Dasar Periode IHK Bahan

Makanan Makanan

Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transport

Jan-05 120.79 121.78 112.31 136.83 113.26 108.99 133.83 110.36 Feb-05 119.31 115.50 113.02 136.95 113.61 110.77 133.85 110.50 Mar-05 121.11 115.32 115.72 137.44 115.56 111.16 134.75 118.37 Apr-05 120.97 114.24 115.96 137.95 114.87 111.36 134.75 118.76

May-05 121.21 115.25 115.83 138.08 114.58 111.36 135.17 118.39 Jun-05 121.34 113.74 117.16 138.73 114.47 112.07 135.39 118.98 Jul-05 122.69 115.50 117.31 141.90 115.64 112.39 136.62 119.00

Aug-05 123.62 116.41 118.74 142.49 116.16 112.91 139.98 119.00 Sep-05 124.55 117.86 119.29 142.92 119.03 113.47 141.89 119.00 Oct-05 134.58 127.79 128.41 152.32 120.89 113.47 142.17 143.92 Nov-05 136.64 133.24 128.63 154.16 121.00 114.73 141.14 144.41 Dec-05 135.58 130.40 128.85 152.33 121.60 115.60 141.33 144.41 Jan-06 137.15 134.25 129.04 154.00 122.03 115.53 142.00 144.66 Feb-06 137.86 135.92 129.95 154.23 121.50 114.95 141.95 144.80 Mar-06 137.36 133.48 130.00 155.32 120.68 114.91 141.97 144.88 Apr-06 140.09 139.59 132.84 156.23 121.82 115.30 142.19 144.91

May-06 143.48 146.36 136.22 157.58 127.16 114.79 142.59 144.87 Jun-06 145.81 151.72 136.33 161.22 127.44 114.79 142.45 144.87 Jul-06 146.15 151.47 137.08 161.48 129.25 114.81 143.55 144.89

Aug-06 145.90 147.47 137.66 163.81 128.88 114.89 150.14 144.90 Sep-06 145.95 146.29 138.61 164.28 128.68 114.94 151.43 144.92 Oct-06 147.75 151.43 139.50 164.63 128.83 115.90 151.43 144.94 Nov-06 150.78 159.98 139.94 166.55 130.00 115.71 151.43 145.07 Dec-06 150.54 159.61 140.03 165.60 130.25 116.47 151.43 145.07 Jan-07 152.84 163.65 143.76 166.19 130.66 118.52 151.49 145.14 Feb-07 153.59 160.05 150.47 167.36 128.51 118.89 151.49 145.14 Mar-07 155.49 163.48 154.24 167.60 127.73 118.74 151.55 145.14 Apr-07 155.05 160.95 154.99 168.67 127.91 119.51 147.49 145.13

May-07 155.33 161.18 155.59 168.99 127.81 119.51 147.49 145.13 Jun-07 154.46 157.59 155.94 169.33 127.48 119.04 147.55 145.46 Jul-07 155.08 157.53 156.02 169.55 127.80 119.14 159.94 145.65

Aug-07 155.50 156.59 155.98 169.53 128.63 119.03 175.12 145.82 Sep-07 158.47 164.91 158.35 169.69 128.03 119.59 175.12 145.82 Oct-07 159.67 168.96 158.83 170.16 125.25 120.03 175.12 145.88 Nov-07 160.40 168.29 161.53 170.77 126.48 121.09 175.12 145.91 Dec-07 162.25 174.16 161.51 170.89 127.24 122.20 175.12 146.53 Jan-08 166.94 181.10 162.71 180.78 132.09 122.50 175.12 146.54 Feb-08 167.56 181.83 163.29 181.30 133.79 123.46 175.13 146.64 Mar-08 168.93 185.75 166.09 178.43 135.56 124.57 174.89 146.87

Apr-08 167.56 181.83 163.29 181.30 133.79 123.46 175.13 146.64

2002=100

May-08 168.93 185.75 166.09 178.43 135.56 124.57 174.89 146.87 May-08 107.74 112.63 108.04 111.45 103.68 104.40 104.77 100.02 2007=100 Jun-08 110.41 113.59 108.80 115.27 104.65 104.78 105.04 107.80

Jul-08 111.65 115.72 109.72 115.75 105.53 107.21 108.63 108.38 Aug-08 111.51 114.68 110.28 115.98 103.4 107.15 109.89 108.46 Sep-08 112.87 117.79 110.36 116.76 104.41 107.15 109.89 110.73

Sumber : BPS Kalimantan Selatan

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

80

Page 88:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Lampiran

Tabel Lampiran 6.

Indikator Perkembangan Bank Umum Kalimantan Selatan

Indikator Trw-I 2007

Trw-II 2007

Trw-III 2007

Trw-IV 2007

Trw-I 2008

Trw-II 2008

Trw-III 2008

Total Aset (Rp Miliar) 13,073 13,724 14,410 15,259 15,622 16,727 17,996 Total DPK (Rp Miliar) 11,071 11,683 12,316 12,839 13,366 14,453 15,456

Tabungan 3,553 3,698 4,109 3,747 4,214 4,477 4,539 Giro 4,721 4,974 5,369 6,411 6,506 7,149 7,581

Deposito 2,797 3,011 2,838 2,681 2,646 2,827 3,336 Total Kredit lokasi

bank (Rp Miliar) 6,963 7,550 7,985 9,112 9,400 10,668 11,655 Jenis Penggunaan

(Rp Miliar) :

Modal Kerja 3,078 3,383 3,569 4,262 3,878 4,586 4,869 Investasi 1,600 1,694 1,786 2,011 2,500 2,469 2,834

Konsumsi 2,284 2,473 2,630 2,838 3,022 3,613 3,952 Sektor Ekonomi

(Rp Miliar): Pertanian 629 589 604 975 1,090 1,045 1,257

Pertambangan 364 410 439 506 518 542 562 Industri 644 688 693 885 737 800 792

Listrik, Gas & Air 2 27 25 37 53 49 45 Konstruksi 372 438 484 466 452 502 705

Perdagangan 1,959 2,125 2,227 2,390 2,449 2,781 2,757 Angkutan 234 266 291 340 388 442 479

Jasa Dunia Usaha 407 457 507 590 612 783 953 Jasa Sosial 39 47 61 66 53 56 92

Lainnya 2,313 2,502 2,656 2,858 3,048 3,668 4,012

NPL - Gross (%) 7.34% 5.84% 6.62% 4.16% 4.06% 5.24% 4.56% LDR (%) 62.89% 64.62% 64.84% 70.97% 70.33% 73.81% 75.41%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Kalimantan Selatan, diolah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

81

Page 89:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Lampiran

Tabel Lampiran 7.

Indikator Perkembangan Bank Umum Konvensional Kalimantan Selatan Indikator Trw-I

2007 Trw-II 2007

Trw-III 2007

Trw-IV 2007

Trw-I 2008

Trw-II 2008

Trw-III 2008

Total Aset (Rp Miliar) 12,576 13,157 13,795 14,557 14,862 15,870 17,095 Total DPK (Rp Miliar) 10,717 11,301 11,912 12,370 12,832 13,868 14,855

Tabungan 3,504 3,638 4,058 3,678 4,117 4,357 4,439 Giro 4,503 4,741 5,115 6,121 6,189 6,808 7,216 Deposito 2,710 2,922 2,740 2,571 2,526 2,703 3,200

Total Kredit lokasi bank (Rp Miliar)

6,601 7,121 7,499 8,526 8,794 9,988 10,881

Jenis Penggunaan (Rp Miliar) :

Modal Kerja 2,966 3,248 3,414 4,076 3,708 4,385 4,620 Investasi 1,416 1,489 1,557 1,804 2,278 2,276 2,582 Konsumsi 2,219 2,384 2,528 2,646 2,808 3,327 3,679

Sektor Ekonomi (Rp Miliar):

Pertanian 628 588 603 975 1,088 1,043 1,252 Pertambangan 248 262 264 328 354 394 412 Industri 644 687 692 882 736 799 790 Listrik, Gas & Air 2 27 24 37 53 49 45 Konstruksi 372 436 482 465 448 495 697 Perdagangan 1,938 2,104 2,205 2,355 2,422 2,745 2,718 Angkutan 178 217 244 286 337 388 429

Jasa Dunia Usaha 309 344 374 472 477 647 751 Jasa Sosial 33 42 56 61 45 47 47 Lainnya 2,247 2,413 2,554 2,666 2,834 3,381 3,739

NPL - Gross (%) 7.54% 6.00% 6.87% 4.08% 3.94% 5.27% 4.58%LDR (%) 61.59% 63.01% 62.95% 68.93% 68.53% 72.02% 73.25%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Kalimantan Selatan, diolah

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

82

Page 90:  · Kata Pengantar . KATA PENGANTAR . Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga publikasi triwulanan kami yang berjudul

Lampiran

Kajian Ekonomi Regional Kalimantan Selatan Triwulan III-2008

83

Tabel Lampiran 8. Indikator Perkembangan Bank Umum Syariah Kalimantan Selatan

Indikator Trw-I

2007 Trw-II 2007

Trw-III 2007

Trw-IV 2007

Trw-I 2008

Trw-II 2008

Trw-III 2008

Total Aset (Rp Miliar) 496.47 566.60 614.77 701.27 759.68 856.59 901.26 Total DPK (Rp Miliar) 0.35 0.38 0.40 0.47 0.53 0.58 0.60

Tabungan 49.57 60.35 51.37 69.78 97.36 119.71 99.88 Giro 217.36 232.80 253.45 289.46 316.70 340.53 365.06 Deposito 87.48 88.40 98.54 110.06 119.83 124.53 135.90

Total Pembiayaan (Rp Miliar) 362.05 428.93 486.15 585.80 606.39 680.07 773.97 Jenis Penggunaan (Rp Miliar) :

Modal Kerja 112.37 134.58 154.22 186.70 170.47 200.93 248.57 Investasi 184.43 205.14 229.29 206.97 222.36 192.36 251.91 Konsumsi 65.25 89.21 102.64 192.13 213.56 286.79 273.50

Sektor Ekonomi (Rp Miliar):

Pertanian 0.90 1.02 0.81 0.50 1.54 2.22 5.09 Pertambangan 115.90 148.45 174.16 175.56 164.49 147.80 150.37 Industri 0.45 0.59 0.45 0.97 1.25 1.09 1.21 Listrik, Gas & Air 0.00 0.00 0.10 0.09 0.07 0.10 0.10 Konstruksi 0.63 1.88 1.79 1.22 3.52 7.00 7.33 Perdagangan 21.10 20.73 21.52 24.21 27.43 36.39 38.78 Angkutan 55.15 49.31 46.66 52.34 51.53 53.51 49.78 Jasa Dunia Usaha 97.49 112.49 132.33 105.39 135.47 136.36 202.86 Jasa Sosial 5.19 5.26 5.68 4.79 7.54 8.81 44.97 Lainnya 65.25 89.21 102.64 183.68 213.56 286.79 273.50

NPF - Gross (%) 3.65% 3.09% 2.71% 5.71% 5.74% 4.81% 4.38% FDR (%) 102.16% 112.42% 120.53% 124.82% 113.58% 116.30% 128.81%

Sumber : Laporan Bulanan Bank Umum Syariah Kalimantan Selatan, diolah

Tabel Lampiran 9. Indikator Perkembangan Sistem Pembayaran Provinsi Kalimantan Selatan

Indikator Trw-I 2007

Trw-II 2007

Trw-III 2007

Trw-IV 2007

Trw-I 2008

Trw-II 2008

Trw-III 2008

Posisi Kas Gabungan (Rp miliar) 989 783 891 1,628 913 778 1,015

Inflow (Rp miliar) 915 353 537 677 826 257 339Outflow (Rp miliar) 74 430 354 951 87 521 676

BI - RTGS ( Rp miliar) 14,009 14,088 17,444 15,747 18,338 18,418 20,505Inflow (Rp miliar) 5,436 5,862 6,396 6,706 5,949 8,317 8,310Outflow (Rp miliar) 8,573 8,226 11,048 9,040 12,389 10,101 12,195

Perputaran Kliring (Rp Miliar) 2,243 2,345 2,814 2,655 2,910 3,459 3,594

Sumber : Bank Indonesia, diolah