: karya ilmiah, bahasa indonesia macam pengertian dan jenis puisi

Upload: dianagatha

Post on 10-Feb-2018

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    1/19

    KARYA ILMIAH

    MEMAHAMI MAKNA DARI SEBUAH PUISIYANG DI BUAT OLEH PARA AHLI

    Nama kelompok:1.Hardi yanti purnama

    Kelas: XI IPA 1

    SMA N 6 MERANGINTahun ajaran 2013/2014

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    2/19

    Kata pengantar

    Pertama-tama saya mengucapkan puji syukur atas kehadirat allah swt, yang telahmemberi penulis sehingga karya ilmiah ini dapat di selesaikan. Penulis juga

    mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah kami pakai sebagai data dan

    fakta pada karya ilmiah ini.

    tentunya dalam penulisan makalah ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan

    dan saran dari berbagai pihak, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya penulis

    sampaikan kepada:

    1. Ayah bunda tercinta yang telah mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya. Sungguh segala darma baktiku tidak layak disejajarkan dengan ketulusan

    mereka berdua.

    2. Guru pembimbing ibu yuliswati S.pd yang telah membimbing penulis dalampembuatan makalah ini.

    Penulis mengakui bahwa penulis adalah manusia yang mempunyai keterbatasan,oleh

    karena itu tidak ada hal yang dapat di selesaikan dengan sempurna. Maka dari itu kami

    bersedia menerima kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan karya ilmiah ini.

    Demikian makalah ini penulis buat semoga dengan adanya karya ilmiah ini kita

    dapat mengetahui tentang gaya bahasa apa saja yang dipakai oleh para ahli dalam

    pembuatan puisinya tersebut. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi

    pembaca ataupun pendengar, dan dapat menjadi setitik harapan dalam ilmu pengetahuan

    khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

    Bangko, Oktober 2013

    Penulis

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    3/19

    Daftarisi

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

    1.1 Latar belakang ................................................................................................. 1

    1.2 Rumusan masalah ........................................................................................... 1

    1.3 Tujuan penelitian ............................................................................................ 1

    1.4 Manfaat penelitian .......................................................................................... 1

    BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2

    2.1 Pengertian puisi ............................................................................................... 2

    2.2 Jenis-jenis puisi ............................................................................................... 2

    2.3 Teknik pembuatan puisi ............................................................................... 12

    2.4 Faktor-faktor dalam membaca puisi ............................................................. 12

    2.5 jenis-jenis gaya bahasa .................................................................................. 13

    BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 14

    3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 14

    3.2 saran ............................................................................................................. 15

    DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 16

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    4/19

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakangPuisi adalah karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan penuh

    makna. Keindahan puisi di sebabkan oleh diksi, majas, rima dan irama yang terkandung

    dalam puisi tersebut. Seorang penulis menciptakan puisi disebabkan ia mempunyai

    persoalan atau masalah yang ingin di kemukakan dan bisa juga disebut puisi adalah

    ungkapan hati sang penulis. Jika puisi tersebut berisi tentang kekecewaan, kesedihan,

    maka sudah jelas si penulis sedang merasa sedih. Tiap-tiap penulis mempunyai cara yang

    berbeda-beda dalam mengemukakan persoalan tersebut. Ada yang mengemukakan

    dengan kata-kata yang indah atau bermakna sebenarnya, ada juga yang secara

    terselubung. Oleh sebab itu, saya tertarik untuk membahas gaya bahasa yang terdapat

    pada puisi dari berbagai ahli di bidang sastra dan bahasa.

    1.2 Rumusan masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat disusun beberapa rumusanmasalah seperti diawah ini:

    a. Gaya bahasa apa saja yang banyak di gunakan dalam puisi pra ahli tersebut.b. Bagaimana makna yang di timbulkan dari gaya bahasa puisi tersebut.1.3 Tujuan penelitian

    a. Mampu mengemukakan gaya bahasa apa saja yang banyak di gunakan dalam puisipara ahli

    b. Mampu mengungkapkan makna yang di timbulkan dari gaya bahasa puisi tersebut.1.4 Manfaat penelitian

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam

    menentukan rencana pembelajaran apresiasi kajian puisi, mengkaji atau menganalisis

    puisi atau karya sastra lainnya, dan meningkatkan kualitas pembelajaran yang lainnya.

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    5/19

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian puisiPuisi sebagai kreasi manusia selalu berkembang dari masa ke masa.

    Perkembangan puisi merupakan refleksi pemikiran penyair dalam menyikapi zaman,

    sekaligus menyikapi perpuisian itu sendiri. Akan tetapi, walaupun puisi berubah menjadi

    seribu macam bentuk, ada yang tetap melekat dalam puisi sebagai hakekatnya, yaitu

    menyampaikan sesuatu secara tidak langsung. Hal itu merupakan pemikiran Riffaterre

    (lewat Sarjono, 2001:124) bahwa a poem says one thing and means another.

    Di Indonesia, puisi telah mulai ditulis oleh Hamzah Fansuri dalam bentuk syair Melayu

    dan ditulis dengan huruf Arab di akhir abad ke-16 atau awal abad ke-17 (Ismail, 2001:5).

    Menurut Teeuw, (1994:58), puisi yang ditulis kala itu sudah menunjukkan

    individualitas seorang Fansuri, yaitu :

    1. puisi tidak anonim dan2. melibatkan (nama) diri dalam teks. Selanjutnya, puisi berkembang pesat seiring

    berkembangnya idealisme tentang individualisme dan kemerdekaan.

    Ahli-ahli sastra banyak yang membedakan dan membagi perpuisian Indonesia

    menjadi puisi lama dan puisi baru. Namun, apa yang disebut puisi lama itu punmasih tetap diapresiasi dan diproduksi sampai saat ini, misalnya pantun, tetap

    dilestarikan dan diproduksi dalam tradisi lisan masyarakat Indonesia. Di samping

    itu, puisi baru juga tidak bisa melepaskan puisi lama karena ia bisa jadi ilham yang

    penuh keindahan untuk digarap. Sebagai contoh, puisi mantra Sutardji.

    2.2 Jenis-jenis puisiBerikut adalah jenis-jenis puisi yang dirangkum oleh Waluyo (1995:135).

    2.2.1 Puisi Naratif, Lirik, dan DeskriptifBerdasarkan cara penyair mengungkapkan isi atau gagasan yang akan

    disampaikan, maka puisi dapat diklasifisikasikan menjadi berikut ini :

    A.Puisi naratif.Puisi naratif mengungkapkan cerita atau penjelasan penyair, baik secara

    sederhana, sugestif, atau kompleks. Puisi naratif diklasifikasikan lagi menjadi

    balada, romansa, epik, dan syair. Balada adalah jenis puisi yang berisi ceritatentang orang-orang perkasa, tokoh pujan, atau orang-orang yang menjadi pusat

    perhatian. Salah satu contohnya adalah Balada Terbunuhnya Atmo Karpo karya

    W.S.Rendra.

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    6/19

    Balada Terbunuhnya Atmo Karpo

    Dengan kuku-kuku besi kuda menebah perut bumi

    bulan berkhianat gosok-gosokkan tubuhnya

    di pucuk-pucuk paramengepit kuat-kuat lutut penungang perampok

    yang diburu

    surai bau keringat basah, jenawi pun telanjang

    Segenap warga desa mengepung hutan tu

    dalam satu pusaran pulang balik Atmo Karpo

    mengutuki bulan betina dan nasibnya yang malang

    berpancaran bunga api, anak panah di bahu kiri.

    Satu demi satu yang maju tersadap darahnya

    penunggang baja dan kuda mengangkat kaki muka

    - Nyawamu baran pasar, hai orang-orang bebal!

    Tombakmu pucuk daun dan matiku jauh orang papa

    Majulah Joko Pandan! Di mana ia?

    Majulah ia kerna padanya seorang kukandung dosa

    Anak panah empat arah dan musuh tiga silang

    Atmo Karpo masih tegak, luka tujuh liang

    - Joko Pandan! Di mana ia?

    Hanya padanya seorang kukandung dosa.

    Bedah perutnya tapi masih setan ia!

    menggertak kuda, di tiap ayun menungging kepala

    - Joko Pandan! Di mana ia?

    Hanya padanya seorang kukandung dosa.

    Berberita ringkik kuda muncullah Joko Pandan

    segala menyibak bagi derapnya kuda hitam

    ridla dada bagi derunya dendam yang tiba

    Pada langkah pertama keduanya sama baja

    Pada langkah ketiga rubuhlah Atmo Karpo

    Panas luka-luka, terbuka daging kelopak-kelopak angsoka

    Malam bagai kedok hutan bopeng oleh luka

    pesta bulan, sorak-sorai, anggur darah.

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    7/19

    Joko Pandan menegak, menjilat darah di pedang

    Ia telah membunuh bapanya.

    (Waluyo, 2003:88)

    Romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa

    romantik dan berisi ungkapan cinta kasih maupun kisah percintaan. Menurut

    Waluyo (1995:136), romansa dapat juga berarti cinta tanah kelahiran.

    B.Puisi lirik.Dalam puisi lirik, penyair tidak bercerita. Puisi lirik merupakan sarana

    penyair untuk mengungkapkan aku lirik atau gagasan pribadinya (Waluyo,

    1995:136). Elegi, ode, dan serenada bisa dikategorikan ke dalam jenis ini. Elegi

    banyak mengungkapkan perasaan duka atau kesedihan, serenada merupakan sajak

    percintaan yang dapat dinyanyikan, sedangkan ode adalah puisi yang berisi pujaan

    terhadap seseorang, sesuatu hal, atau sesuatu keadaaan (Waluyo, 1995:136).

    C.Puisi deskriptif.Dalam puisi deskriptif, penyair memberi kesan terhadap suatu peristiwa

    atau fenomena yang dipandang menarik perhatian penyair (Waluyo, 1995:137).

    Jenis puisi yang dapat dikategorikan ke dalam jenis ini adalah satire, kritik sosial,

    dan puisi-puisi impresionistik.

    2.2.2 Puisi Kamar dan Puisi AuditoriumIstilah puisi kamar dan puisi auditorium dipopulerkan oleh Leon Agusta

    dalam buku kumpulan puisinya, Hukla. Puisi kamar ialah puisi yang cocok dibaca

    sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja. Puisi kamar lebih berisi

    perenungan sehingga pemaknaannya bisa dicapai lewat pemikiran yang tenang.

    Kebanyakan puisi Sapardi Djoko Damono bisa dikategorikan dalam jenis puisi

    kamar. Salah satu contoh untuk disebutkan adalah puisi berjudul Aku Ingin.

    Aku Ingin

    Aku ngin mencintaimu dengan sederhana :

    Dengan kata yang tak sempat diucapkan

    Kayu kepada api yang menjadikannya abu.

    Aku ngin mencintaimu dengan sederhana :

    Dengan isyarat yang tak sempat disampaikanAwan kepada hujan yang menjadikannya tiada.

    (Waluyo, 2003:117)

    Puisi Auditorium adalah puisi yang cocok dibacakan di auditorium, mimbar

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    8/19

    yang jumlah pendengarnya bisa dikatakan banyak. Puisi auditorium disebut juga

    puisi mimbar, puisi yang keindahannya semakin bergelora ketika dibaca dengan

    suara lantang. Untuk disebutkan sebagai contoh, Sajak Lisong karya W.S. Rendra

    bisa dikategorikan dalam jenis puisi mimbar.

    2.2.3 Puisi Fisikal, Platonik, dan MetafisikalPuisi fisikal berisi pelukisan kenyataan yang sebenarnya, apa yang dilihat,

    didengar, atau dirasakan oleh penyair. Puisi-puisi naratif, balada, puisi

    impresionistik, dan puisi dramatis biasanya merupakan puisi fisikal (Waluyo,

    1995:138).

    Puisi platonik adalah puisi yang sepenuhnya berisi hal-hal yan bersifat

    spiritual atau kejiwaan. Puisi tentang ide, cita-cita, dan cinta luhur dapat di

    nyatakan sebagai puisi platonik.

    Puisi metafisikal adalah puisi yang bersifat filosofis dan mengajak pembaca

    merenungkan kehidupan atau ketuhanan. Puisi religius di satu sisi dapat

    dinyatakan sebagai puisi platonik (menggambarkan ide atau gagasan penyair), dan

    di sisi lain dapat juga disebut sebagai puisi metafisik (mengajak pembaca

    merenungkan kehidupan atau ketuhanan). Sebagai contoh, puisi-puisi yang ditulis

    oleh A. Mustofa Bisri selain sebagai puisi platonik, juga merupakan puisi

    metafisik.

    Ittihad

    lalu atas izinmu

    kita pun bertemu

    dan senyummu

    menghentikan jarak dan waktu

    lalu atas izinku

    kita pun menyatu

    (Negeri Daging, hal.33)

    2.2.4 Puisi Subjektif dan ObjektifPuisi subjektif atau bisa disebut puisi personal adalah puisi yang

    mengungkapkan gagasan, pemikiran, perasaan, dan suasana dalam diri penyair

    sendiri. Puisi-puisi ekspresionis semacam puisi lirik dapat dikategorikan sebagai

    puisi subjektif.

    Puisi objektif atau puisi impersonal merupakan puisi yang mengungkapkan hal-hal

    di luar diri penyair itu sendiri. Jenis-jenis puisi yang bisa digolongkan sebagai

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    9/19

    puisi objektif adalah puisi naratif dan deskritptif, meskipun ada di antaranya yang

    subjektif (Waluyo, 1995:138)

    2.2.5 Puisi KonkretPuisi konkret (poems for the eye) diartikan sebagai puisi yang bersifat

    visual, yang dapat dihayati keindahannya dari sudut penglihatan (Kennedy lewat

    Waluyo, 1995:138). Jenis puisi ini mulai dipopulerkan sejak tahun 1970-an oleh

    Sutardji Calzoum Bachri. Pada tahun 1975, Jeihan Sukmantoro juga menulis puisi

    konkret, walau masih dalam geliat puisi mbeling.

    HAL, 2

    ooooooooo

    ooooooooo

    ooooooooo

    ooooooooo

    ooooooooooooooooooooooooooo

    ooooooooooooooooooooooooooo

    ooooooooooooooooooooooooooo

    ooooooooooooooooooooooooooo

    ooooooooo

    oooooooooooooooooo

    ooooooooo

    S.O.S

    O 2

    !

    (Mata Mbeling Jeihan, hal. 49)

    2.2.6 Puisi Diafan, Gelap, dan PrismatisPuisi diafan atau puisi polos adalah puisi yang kurang sekali menggunakan

    pengimajian, kata konkret, dan bahasa figuratif, sehingga bahasa dalam puisi mirip

    dengan bahasa sehari-hari (Waluyo, 1995:140). Biasanya, para pemula dalam hal

    menulis puisi cenderung menghasilkan karya dalam jenis ini. Mereka belum

    mampu mempermainkan kiasan, majas, dan sebagainya, sehingga puisi menjadi

    kering dan lebih mirip catatan pada buku harian.

    Puisi gelap menurut Waluyo (1995:140), adalah puisi yang terbentuk dari

    dominasi majas atau kiasan sehingga menjadi gelap dan sukar ditafsirkan.Sementara itu, Sutardji Calzoum Bachri mengidentifikasikan puisi-puisi yang

    ditulis era 80-90an sebagai puisi gelap. Afrizal Malna adalah salah satu penyair

    yang menulis puisi gelap kala itu. Menurut Sutardji, (lewat Sarjono, 2001:102),

    gelapnya puisi 80-90an memiliki pengertian mendua, yakni (1) persoalan

    komunikasi puisi (2) persoalan gagalnya pengucapan puitik. Sementara itu, Abdul

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    10/19

    Wachid B.S. (2005:50) dan Korrie Layun Rampan (2000:xxxiii) memandangnya

    lain. Fenomena puisi gelap dan gelapnya puisi dipahami sebagai taktik untuk

    tetap berpuisi dalam situasi dan kondisi kehidupan bernegara yang represif.

    Berangkat dari realitas sosial yang dipahami oleh penyair sebagai peristiwa

    individu di satu sisi dan sebagai peristiwa sosial di sisi lain, puisi gelap padawaktu itu tetap menyampaikan ironi dan kritik sosial sebagai tugas sastra.

    Puisi prismatis sudah menggambarkan kemampuan penyair majas, diksi,

    dan sarana puitik yang lain, sehingga puisi bisa dikatakan sudah menjadi. Puisi

    prismatis kaya akan makna, namun tidak gelap (Waluyo, 1995:140).

    Puisi karya para penyair besar adalah puisi berjenis ini. Penyair besar

    adalah orang yang telah melewati proses kreatif yang matang sehingga mereka

    telah menemukan dirinya dan menemukan bentuk bagi puisinya.

    2.2.7 Puisi Parnasian dan Puisi InspiratifPuisi parnasian diciptakan dengan pertimbangan ilmu atau pengetahuan dan

    bukan didasari oleh inspirsi karena adanya mood dalam jiwa penyair (Waluyo,

    1995:140). Puisi-puisi ini biasanya ditulis oleh ilmuwan yang kebetulan

    mempunyai kemampuan menulis puisi. Walaupun demikian, puisi parnasian tetap

    merupakan puisi, yang akan tetap diapresiasi dan diproduksi oleh masyarakat

    sastra Indonesia. Bahkan, Wellek dan Warren (Budianta, 1993:28) menyamakan

    puisi sebagai sejenis pengetahuan. Apapun pengetahuan yang akan disampaikan

    dan apapun latar belakang keilmuan penyair, sesuatu akan menjadi puisi jika iadiciptakan dengan segala piranti puitik yang ada.

    Puisi inspiratif diciptakan berdasarkan mood atau passion penyair (Waluyo,

    1995: 141). Dalam tataran ini, menurut istilah Subagyo Sastrwardoyo (dalam

    Eneste, 1982:22), puisi atau sajak benar-benar merupakan suara-suara dari bawah

    sadar. Selanjutnya, penyair menulis sajak dari gelegak sukma yang menjelma ke

    indah kata, istilah Tatengkeng dan Rustam Effendi (via Sarjono, 2001:103). Puisi

    pun lahir dalam keutuhannya yang paling bernas.

    2.2.8 StansaStansa adalah jenis puisi yang masih mengikat bentuknya dalam kaidah

    baris, yaitu terdiri dari delapan baris. Malam Kelabu yang ditulis W.S. Rendra

    adalah salah satu contoh stansa.

    Malam Kelabu

    Ada angin menerpa jendela

    Ada langit berwarna kelabu

    Hujan titik satu-satu

    Menatap cakrawala malam jauh

    Masih adakah kuncup-kuncup mekar

    Atau semua telah layu

    Kelu dalam seribu janji

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    11/19

    Kelam dalam penantian

    (Teori dan Apresiasi Puisi, hal. 141)

    2.2.8 Puisi Demonstrasi dan PamfletDalam mengidentifikasikan jenis puisi ini, Waluyo menyaran pada puisi-

    puisi yang ditulis oleh Taufiq Ismail dan mereka yang oleh H.B. Jassin disebut

    sebagai Angkatan 66 (1995:141).

    Puisi demonstrasi merupakan pelukisan dan hasil refleksi demonstrasi para

    mahasiswa dan pelajar sekitar tahun 1966. Menurut Sastrowardoyo, (lewat

    Waluyo, 1995: 142), puisi-puisi demonstrasi 1966 bersifat kekitaan, yaitu

    melukiskan perasaan kelompok. Di samping itu, puisi juga merupakan endapan

    dari pengalaman fisik, mental, dan emosional penyair selama terlibat dalam

    demonstrsi tahun 1966. Gaya yang dipakai penyair adalah ironi dan paradoks.Puisi pamflet tidak berbeda jauh dengan puisi demonstrasi. Keduanya

    sama-sama bernada protes dan kritik sosial. Kata-katanya selalu menunjukkan rasa

    tidak puas kepada keadaan (Waluyo, 1995:142).

    Sajak Lisong karya W.S. Rendra adalah salah satu contoh puisi pamflet.

    Dalam puisi pamfletnya, selain menggugat keadaan, Rendra juga mengkritik para

    penguasa dengan simbolisasi yang berani dan tajam.

    2.2.9 AlegoriMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, alegori adalah cerita yang dipakai

    sebagai lambang (ibarat atau kias) perikehidupan manusia yang sebenarnya untuk

    mendidik (terutama moral) atau menerangkan sesuatu (gagasan, cita-cita atau nilai

    kehidupan, seperti kebijakan, kesetiaan, dan kejujuran). Jadi, dalam hal ini, alegori

    adalah puisi yang memanfaatkan cerita, bisa dongeng atau hikayat, sebagai sarana

    penyair untuk mengungkapkan pemikiran-pemikirannya. Salah satu puisi yang

    bisa dijadikan contoh alegori adalah Ken Arok karya Omi Intan Naomi berikut ini

    Ken Arok

    saat tertikam keris anusapati

    berkata ia, revolusi takkan mati

    akan tumbuh bagai duit di jalan tol

    ken arok-ken arok baru yang bahkan

    lebih dahsyat mengukir dalam-dalam namanya di peradaban

    ia akan bunuh setiap tunggul ametung

    dan akan seret setiap ken dedes ke ranjang

    meraup negeri dan isinya habis-habislalu mulai bermimpi tentang

    kerajaan miliknya

    ia kagumi diri sendiri betapa kuatnya tangan-tangannya

    yang telah mencekik kediri

    menjual kelahirannya dan meninggikan singasari

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    12/19

    dan anak-anak haram yang akan mendepani pasukan

    menyeru perang dan lapar wewenang

    akan mengawini kegelapan, dan

    dalam kuasanya ia tertikam.

    (Apresiasi Puisi, hal. 178)

    Selain jenis-jenis puisi yang telah dipaparkan, masih ada jenis puisi

    lain yang juga pernah dan masih menjadi bahan pembicaraan masyarakat puisi

    Indonesia. Jenis-jenis puisi itu adalah sebagai berikut ini :

    A. Puisi MbelingPuisi mbeling pertama kali populer di Indonesia pada tahun 1970-an.

    Puisi mbeling adalah nama yang diberikan oleh pengasuh rubrik puisi dalam

    majalah Aktuil untuk sajak-sajak yang dimuat dalam majalah itu (Soedjarwo,

    2001:1). Hal yang mendorong lahirnya puisi mbeling antara lain ialah tidak

    imbangnya antara hasrat dan kreativitas anak-anak muda dalam menulis puisi

    dengan majalah kesusastraan yang tersedia. Puisi mbeling kala itu juga sering

    disebut dengan puisi pop, puisi lugu, atau puisi awam.

    Tema-tema yang digarap oleh puisi mbeling adalah kelakar, ejekan,

    kritik, dan main-main (Soedjarwo, 2001:2). Yang dipentingkan, sekaligus

    menjadi tujuan, penulisan puisi mbeling adalah kesan sesaat pada waktu

    membaca sajak tersebut. Jika pembaca tersenyum, tertawa lepas, manggut-

    manggut, atau sedikit terkejut membaca pernyatan-pernyataan yang nakal dan

    berani, itu sudah cukup (Soedjarwo, 2001:3). Berikut adalah beberapa contoh

    puisi mbeling yang ditulis oleh Yudhistira Ardi Noegraha (Kesaksian di Hari

    Natal), Nhur Effendi Ardhianto (Pesan Pelacur pada Langganannya), dan

    Remy Silado (Buat Iin Suwardjo sebelum Mandi).

    KESAKSIAN DI HARI NATAL

    Ketika pipi kananku ditampar

    plak!

    kuturuti sabdamu, ya bapak

    kuberikan pipi kiriku

    dan

    plak!

    duh, larane.

    (Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas, hal. 33)

    PESAN PELACUR PADA LANGGANANNYA

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    13/19

    mas

    kapan rene maneh

    (Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas, hal. 35)

    BUAT IIN SUWARDJO SEBELUM MANDI

    ceweku wangi baunya

    wangi bau ceweku

    wangi ceweku

    ceweku

    cewe

    cewecewecewecewecewece

    we

    ce

    we

    c

    w

    c

    w

    w.c.w.c bau c.w

    c.w bau w.c

    ceweku bau w.c.

    (Puisi Mbeling: Kitsch dan Sastra Sepintas, hal. 37)

    B. Puisi ImajisPuisi imajis mengandung makna bahwa puisi itu sarat dengan imaji

    (visual, auditif, dan taktil) atau mendayagunakan imaji sebagai kekuatan

    literernya. Imaji bisa dimanfaatkan sebagai rasa (kesatuan makna kata),

    metafora (perbandingan makna kata), maupun sebagai muatan utama sebuah

    puisi (Banua, 2004). Selanjutnya ditambahkan oleh Banua, agar imajinasi bisa

    maksimal, diperlukan keberanian membangun dimensi makna lewat

    perumpamaan yang tidak lazim, memperlawankan, atau mempersandingkan

    dengan kata atau imaji lain yang luas dan kreatif. Menurut analisis Banua

    (2004) dan Abdul Wachid B.S. (2005:23), puisi-puisi yang ditulis oleh Sapardi

    Djoko Damono adalah salah satu contoh puisi imajis. Berikut adalah salah satu

    contoh puisinya.

    Hujan Bulan Juni

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    14/19

    Tak ada yang lebih tabah

    dari hujan bulan juni

    dirahasiakannya rintik hujannya

    kepada pohon berbunga itu

    Tak ada yang lebih bijak

    dari hujan bulan juni

    dihapusnya jejak-jejak kakinya

    yang ragu-ragu di jalan itu

    Tak ada yang lebih arif

    dari hujan bulan juni

    dibiarkannya yang tak terucapkan

    diserap akar pohon bunga itu

    (Apresiasi Puisi, hal.117)

    Pembedaan puisi ke dalam jenis-jenis puisi seperti yang telah

    dipaparkan, tidaklah bermaksud untuk memisah-misahkan puisi menjadi

    terkotak-kotakkan. Karena, pada hakikatnya, semua puisi adalah sama, yaitu

    menyampaikan sesuatu secara tidak langsung. Semua puisi adalah ungkapan

    perasaan dan pemikiran penyairnya yang ingin dikomunikasikan kepada publik

    pembaca. Yang ingin dikomunikasikan itu tidak lain adalah manusia, hidup,kemanusiaan, dan kehidupan. Lantaran puisi ditulis sebab keterlibatannya

    dalam kehidupan, karenanya puisi adalah kehidupan itu sendiri, yang di

    dalamnya ada tanda-tanda kehidupan (Wachid, B.S. 2005:23)

    B.1 Puisi sebagai Produk Kreatif

    Penyair adalah orang yang kreatif. Ia merepresentasikan hidup,

    kehidupan, manusia, serta kemanusiaan dalam interpretasinya sebagai makhluk

    yang berpikir. Mencipta sajak juga merupakan kerja yang kreatif. Kerja yangmelibatkan seluruh indera manusia, bahkan lebih dari itu. Dari pribadi yang

    kreatif dan proses yang kreatif itulah, maka puisi lahir sebagai produk

    kreativitas. Setelah lahir, puisi mencari kehidupannya sendiri di masyarakat.

    Puisi menghidupi masyarakat dan sebaliknya masyarakat juga menghidupi

    puisi.

    Sebagai produk kreatif, hendaknya puisi menawarkan hal-hal yang

    baru, seperti keindahan bahasa, keindahan suasana, muatan, dan makna

    (Banua, 2004). Kebaruan adalah inti dari kreativitas. Sesuatu yang baru itu bisa

    saja merupakan kombinasi dari usaha perbandingan, penambahan,

    pengurangan, atau perlawanan berbagai hal yang sudah ada sebelumnya. Hal

    ini sangat berbeda dengan tiruan. Tiruan hanya mengulang tanpa melihat

    adanya kesempatan untuk menjadi berbeda. Puisi pun demikian. Tak ada satu

    pun unsur-unsur di dalamnya yang bisa dibilang baru, karena bahasa, kata-kata,

    bunyi, setting, tema, perasaan, nada, dan amanat adalah buatan manusia. Amir

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    15/19

    Hamzah, Chairil Anwar, dan Sutardji Calzoum Bachri yang pernah disebut

    sebagai sastrawan yang begitu orisinil, yang tidak setiap seperempat abad lahir

    pun, pada dasarnya mencipta puisi dari sesuatu yang telah ada sebelumnya.

    Namun, yang membedakan, mereka bukanlah epigon, sehingga ada hal-hal

    baru yang berani ditawarkan pada perpuisian Indonesia.

    2.3 TEKNIK PEMBUATAN PUISI

    Proses pembuatan puisi ada beberapa tahap,antara lain ;

    1. TAHAP MENGUNGKAPKAN FAKTA DIRIPuisi pada tahap ini, biasanya lahir berdasarkan obsevasi pada sekitar diri

    sendiri terutama pada faktor fisik. Misal nya pada saat berkaca

    2. TAHAP MENGUNGKAPKAN RASA DIRIPada tahap ini akan lahir puisi yang mampu mengungkapkan rasa atau

    perasaan diri sendiri atas obyek yang bersinggungan atau interaksi. Perasaan

    yang terungkap bisa berupa sedih, senang, benci, cinta, dan patah hati.

    3. TAHAP MENGUNGKAPKAN FAKTA OBYEK LAINPada tahap ini puisi dilahirkan berdasarkan fakta-fakta diluar diri dan

    dituliskan begitu saja apa adanya, tanpa tambahan kata bersayap atau metafora,

    misal nya tatkala melihat meja kemudian muncul gagasan untuk menulis puisi.

    4. TAHAP MENGUNGKAPKAN RASA OBYEK LAINPada tahap ini penulis puisi mencoba berusaha mengungkapkan perasaan suatuobyek baik perasaan orang lain maupun benda-benda disekitarnya yang seolah-

    olah menjelma menjadi manusia. Misal nya tatkala melihat orang muda

    bersandar dibawah pohon rindang dapat terlahir sebuah puisi.

    5. TAHAP MENGUNGKAPKAN KEHADIRAN YANG BELUM HADIRPada tahap ini puisi sudh merupakan hasil kristalisasi yang sangat mendalam

    atas segala fakta, rasa, dan analisa menuju jangkauan yang bersifat lintas ruang

    dan waktu, menuju kejadian dimasa depan. Misal nya cita-cita anak manusia,

    budaya, dan gaya hidup masyarakat dimasa depan.

    2.4 FAKTOR-FAKTOR DALAM MEMBACA PUISI

    Adapun faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membaca puisi antara lain ;

    1. Jenis acara : pertunjukan, pembuka acara resmi, performance-art, dll2. Pencarian jenis puisi yang cocok dengan tema : perenungan, perjuangan,

    pemberontakan, perdamaian, ketuhanan, dendam, keadilan, kemanusiaan, dll

    3. Pemahaman puisi yang utuh4. Pemilihan bentuk dan gaya baca puisi, meliputi poetry reading, deklamasi, dan

    teaterikal

    5. Tempat acara : indoor atau outdoor6. Audien7. Kualitas komunikasi8. Totalitas vokal, meliputi volume suara, irama9. Kesesuaian gerak,

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    16/19

    2.5 JENIS-JENIS GAYA BAHASA

    Majas perbandingan

    1. Metafora : pengungkapan berupa perbandingan analogis dengan menghilangkankata seperti layaknya, bagaikan, dll

    2. Sinestesia : majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yangdicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya

    3. Hiperbola : pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataantersebut menjadi tidak masuk akal

    4. Personifikasi : pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yangdiberikan kepada sesuatu yang bukan manusia

    5. Depersonifikasi : pengungkapan dengan tidak menjadikan benda-benda mati6. Fabel : menyatakan perilaku binatang sebagai manusia yang dapat berfikir dan

    bertutur kata

    Majas sindiran

    1. Ironi : sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakankebalikan dari fakta tersebut

    2. Sinisme : ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikanterdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi)

    Majas penegasan

    1. Apofasis : penegasan dengan cara seolah-olah menyangkal yang ditegaskan2. Pararima : pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata

    yang berlainan

    3. Tautologi : pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya4. Klimaks : pemaparan pikiran atau hal secara berturut-turut dari yang

    sederhana/kurang penting meningkat kepada hal yang kompleks/lebih penting

    Majas pertentangan

    1. Paradoks : pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olahbertentangan, namun sebenarnya kedua nya benar

    2. Antitesis : pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan artisatu dengan yang lainnya.

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    17/19

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 Kesimpulan

    Puisi di pahami bukan hanya berdasarkan makna yang tersurat,

    melainkan juga berdasarkan makna yang tersirat. Makna yang tersirat dapat di

    telusuri berdasarkan konteksnya. Konteks disini berarti segala hal yang ada

    disekitar teks termasuk proses pembuatan puisi itu sendiri. Puisi yang

    menggunakan kata-kata konotatif, relatif lebih sulit dipahami. Pembaca di tuntut

    untuk menafsirkan makna kata-kata serta bentu-bentuk kalimat yang agak lain dari

    pemakaian biasa.

    Selain itu, beberapa puisi tersebut yang saya analisis banyak

    menggunakan bermacam-macam gaya bahasa, namun dari beberapa puisi yang

    kamu analisis secara etimologis, kata puisi dalam bahasa yunani berasal dari poesis

    yang artinya berarti penciptaan. Dalam bahasa inggris, padanan kata puisi ini

    adalah poetry yang erat dengan poetry yang erat dengan poet dan poem.

    Mengenai kata poet, coulter (dalam taringan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet

    berasal dari bahasa yunani yang berarti membuat atau mencipta. Membaca puisi

    bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi kita juaga harus

    mengahadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan memahami proseskreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya puisi.

    Teknik pembacaan puisi

    Interpretasi (penafsiran/pemahaman makna puisi) Vocal Diksi Tempo Dinamika Modulasi Intonasi Jeda Pernafasan Penampilan Gerak Ekspresi Komunikasi Konsentrasi

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    18/19

    3.2 Saran

    Hendak nya pihak sekolah memberikan bimbingan atau (kurikulum) kepada siswa

    yang memiliki potensial dibidang bahasa indonesia

    Hendak nya pihak sekolah mengadakan lomba karya tulis ilmiah, agar para penulis

    puisi akan lebih kompetitif

  • 7/22/2019 : karya ilmiah, bahasa indonesia Macam Pengertian dan Jenis puisi

    19/19

    DAFTAR PUSTAKA