-jsa-jso

Download -JSA-JSO

If you can't read please download the document

Upload: adhitomowirawan

Post on 11-Aug-2015

1.308 views

Category:

Documents


445 download

TRANSCRIPT

1 UTAMAKAN KESELAMATANDAN KESEHATAN KERJA ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3 2 Tujuan Pembelajaran Umum Peserta Pelatihan dapat memahami teknik menganalisis keselamatan pekerjaan dan mengamati keselamatan pekerjaan/proses kerja 3 Tujuan Pembelajaran Khusus Memahami & menjelaskan pengertian/istilah yg berkaitan dengan analisis pekerjaan berwawasan K3 (APBK3) -Melakukan identifikasi sumber-sumber bahaya pada suatu tahapan pekerjaan & mampu merumuskan prosedur kerja yg aman -Memahami dan menjelaskan langkah-langkah analisis pekerjaan berwawasan K3 -Menerapkan praktek analisis pekerjaan berwawasan K3 di tempat kerja 4 ANALISA PEKERJAAN BERWAWASAN K3 (APBK3) Suatu proses untuk mengidentifikasi sumber-sumber bahaya pada setiap tahapan pekerjaan, kemudian mengkaji secara mendalam untuk menghiilangkan / mengendalikan bahaya potensial yang dituangkan secara tertulis sebagai standar kerja yang harus dilaksanakan secara konsisten 5 Prinsip Penerapan APBK3 a. JOB Safety Analysis(JSA) Metoda bertujuan mencari/ menemukan adanya sumber bahaya dan usaha menghilangkannya dari suatu rangkaian proses pekerjaan. b. JOB Safety Observation (JSO) Metoda bertujuan memperbaki atau meningkatkan mutu K3 melalui pengamatan sikap dan cara sesorang dalam melakukan pekerjaan c. Analisa Kecelakaan bertujuan menemukan faktor penyebab utamanya dan menentukan tindakan pencegahan terjadinya peristiwa yang sama6 Si apa yang perl u K3?Setiap orang yang melakukan suatu pekerjaan di tempatkerjanyaTermasuk ANDA ...!...karena ANDAtidak inginmengalami cedera/ luka, penyakit atau kematian ... karenaANDAtidak inginkehilangan barang atauhartabenda ... karenaANDAtidakinginkehilangan orang-orang yang ANDA sayangiakibatkecelakaan ... karena ANDA bekerja untuk menyambung hidup, bukan untuk cedera atau sakit Mengapa SAYA perlu K3 7 Di mana SAYA perl u K3?Pada saat ANDA berada:di rumah (Home Safe)di perjalanan (Drive Safe)di tempat kerja/kantor (Work Safe)Kapan SAYA perl u K3?Setiap saat, pada waktu ANDA melakukan suatu pekerjaan.dirumah,misalnya:padawaktumemasakdidapur,membersihkanrumah, memperbaiki lampu/ listrik, dan lain-lain.diperjalanan,misalnya:padawaktumengemudikanmobil,menggunakankendaraan umum, berjalan kaki, dan lain sebagainya.ditempatkerja,misalnya:padawaktumengoperasikansuatumesinatauperalatan, bekerja sambil duduk dalam waktu lama8 Hukum Kemanusiaan Ekonomi Philosophy Keilmuan Pendekatan K3 UTAMAKAN KESELAMATANDAN KESEHATAN KERJA 9 Pendekatan Hukum K3 merupakan ketentuan perundangan . K3 wajib dilaksanakan Pelanggaran thd K3 dpt dikenakan sangsi pidana (denda/kurungan) Tujuan : Melindungi TK dan orang lain, asset dan lingkungan hidup Pendekatan K3 Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja 10 Pendekatan Kemanusiaan Kecelakaan menimbulkan penderitaan bagi sikorban/ keluarganya. K3 melindungi pekerja dan masyarakat K3 bagian dari HAM Pendekatan K3 11 Pendekatan Ekonomi K3 mencegah kerugian Meningkatkan produktivitas Pendekatan K3 12 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Philosophy Upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja13 Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan, kebakaran, peledakan, pencemaran, penyakit akibat kerja , dll ACCIDENT PREVENTION KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Keilmuan 14 SAFE/AMAN adalah suatu kondisisumber bahaya telah ter-identifikasi dan telah dikendalikanke tingkat yang memadai 15 Keselamatan (Safety) 1. Mengendalikankerugiandarikecelakaan (control of accident loss) 2. Kemampuanuntukmengidentifikasikandan menghilangkan (mengontrol) resiko yang tidak bisaditerima(theabilitytoidentifyand eliminate unacceptable risks) 6 16 Tujuan safety 1.Mengamankansuatusistemkegiatan/ pekerjaanmulaidariinput,prosesmaupun output.Kegiatanyangdimaksudbisaberupa kegiatanproduksididalamindustrimaupun diluar industri seperti di sektor public dan yang lainnya. 2.Selainitupenerapanprogramsafetyjuga diharapkandapatmeningkatkan kesejahteraan (well-being) 8 17 Di Tempat Kerja Aman Sehat Ramah lingkungan Nihil KecelakaanPeningkatanproduktifitas TERSELENGGARANYA ARAH KEBIJAKAN PEMBINAAN K3 18 SasaranK3 Melindungi para pekerja dan orang lainnya di tempat kerja (formal maupun informal) Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien Menjamin proses produksi berjalan lancar 19 DEFINISI INCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan, bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident. 3 20 DEFINISI ACCIDENT Suatu kejadian yang tidak diinginkan berakibat cedera pada manusia, kerusakan barang, gangguan terhadap pekerjaan dan pencemaran lingkungan. 4 21 DANGER hampir putus INSIDENT ACCIDENT putus 22 Keselamatan bersifat Universal Kejadiannya tiba-tiba; Tidak diduga danTidak dikehendaki, 23 Proses Bahan + Mesin + Tenaga kerja Safe Production 24 ilustrasi RUMAH SEKOLAHAN Tempat kerja KECELAKAAN 3. Kecelakaan kerja 2. Kec. dalam hub. Kerja 1. Kec. diluar hub. Kerja 25 Jenis / Type Kecelakaan Gangguan proses produksi Gangguan pelayanan Cidera atau gangguan kesehatan Kerusakan peralatan Pencemaran lingkungan Kebakaran / peledakan 26 PRODUCTION Keselamatan KerjaKerja OUT COME Proses produksi lancar Produktivitas meningkat Kesejahteraan meningkat KerjaKerjaKerja SAFE Proses produksi kacau Korban Kerugian 27 Source : PT. Jamsostek, Indonesias Accident Statistic02040608010012091 91 92 93 94 95 96 97 98 99 0 1 2Accident thousand)0,0010.000,0020.000,0030.000,0040.000,0050.000,0060.000,0070.000,0080.000,00Insurance Cost ( Million Rp)AccidentInsurance Cost28 DATA KECELAKAAN KERJA 15.997 3.42916.04257.95052.7963.97819.57676.24757.0294.09520.17482.29466.36741422097087390104.774176812669044085.0411685911574241020.00040.00060.00080.000100.0001997 1998 1999 2000 2001 2002Kasus Meninggal Dunia Cacat STMB29 GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN 30 $1 $5 HINGGA $50 BIAYA DALAM PEMBUKUAN: KERUSAKAN PROPERTI (BIAYA YANG TAK DIASURANSIKAN) $1 HINGGA $3 BIAYA LAIN YANG TAK DIASURANSIKAN BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT Pengobatan/ Perawatan Gaji & kompensasi yg dibayar Biaya pemakaian pekerja pengganti / melatihUpah lembur Ekstra waktu untuk kerja administrasi Berkurangnya hasil produksi akibat dari sikorban Hilangnya bisnis dan nama baik GUNUNG ES - BIAYA KECELAKAAN/KEBAKARAN Kerusakan peralatanKerusakan produk dan material Hambatan dan ganguan produksi Biaya legal hukum Biaya fasilitas dan perawatan gawat darurat Sewa peralatan Kehilangan Waktu untuk penyelidikan 31 Piramida kasus kecelakaan 1 kec. fatal 10 kec. ringan 30. Kerusakan alat 600. Nyaris Kecelakaan 10.000 Unsafe 32 luka yg fatal 3 hari atau lebih absen kerja 1-3 hari absen luka ringan hampir celaka Sumber: R. Skiba, StBG, Jerman 33 Pencegahan Kecelakaan Safety Approach Engineering Control Adm Procedure Human Control 34 Strategi Pengendalian Kecelakaan Engineering Control (Standar Keteknikan) Human Control (Kompetensi SDM) Management Control (Penerapan SMK3) 35 Adm Procedure JSOJSA OSH Management System Unsafe Condition Unsafe Act Management Failure Safe Engineering Control Human Control 36 FOKUS K3 Ref. UU No 1 th 1970 Mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pencemaran dll.Nihil kecelakaan kerja OUT COME Menekan resiko kerugian Undang undang No 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja 37 HIRARKI PENGENDALIAN 1 2 4 5 3 ELIMINASI SUBSTITUSI PENGENDALIAN ADMINISTRATIF APD REKAYASA/ ENGINEERING 38 Hirarki Pengendalian Risiko K3 EliminasiMenghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya Substitusi - Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk pasta - Proses menyapu diganti dengan vakum - Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen - Proses pengecatan spray diganti dengan pencelupan Rekayasa Teknik - Pemasangan alat pelindung mesin (mechin guarding) - Pemasangan general dan local ventilation - Pemasangan alat sensor otomatis 39 Hirarki Pengendalian Risiko K3 Pengendalian Administratif - Pemisahan lokasi - Pergantian shift kerja - Pembentukan sistem kerja - Pelatihan karyawan Alat Pelindung Diri - Helmet - Safety Shoes - Ear plug/muff - Safety goggles 40 Pencegahan Kecelakaan Kerja 1. Peraturan (regulasi, kebijakan K3) 2. Standardisasi3. Pengawasan 4. Penelitan Teknik (rekayasa engineering) 5. Penelitian Medis 6. Penelitian Psikologis 7. Penelitian Statistik 8. Pendidikan 9. Pelatihan 10. Asuransi 11. Penerangan 1 s/d 10 Ref. Accident Preventions, ILO 41 a Perencanaana Pemasangan a commissioninga pemakaianaperawatan ASPEK PENERAPAN K3 (Pengawasan) ASPEK PENGENDALIAN Administratif (kebijakan,program,SOP) Legalitas/perijinan (peralatan, instalasi) StandarisasiTeknis Sertifikasi (kompetensi SDM) 42 HAZARD (potensi bahaya) Adalah suatu kondisi yang dapat minimbulkan / menyebabkan gangguan/ kegagalan kecelakaan/kerusakan Hazard dapat berupa : bahan-bahan , peralatan, cara kerja, proses kerja sifat pekerjaan dan lingkungankerja. 43 Hazard A condition with the potential for causing injury, damage, or mission degradation. 4 44 Tingkat Resiko Bahaya Dipengaruhi : - Manusia/pekerja - Peralatan / instalasi - Bahan - Proses kerja - Metoda kerja - Keadaan lingkungan 4 45 HAZARD 46 Jenis Potensi Bahaya(Hazard) Physical Chemical Electrical Mechanical Physiological Biological Ergonomic (Hazard) 47 48 Korban/Kerugian CONSEQUENCY SumberPotensi Bahaya HAZARD Kecelakaan ACCIDENT 49 hazard ALAT MANUSIA BAHAN BAHAN MANUSIA MESIN PROSES 50 ( H.W. HEINRICH, 1931) SOCIAL ENVIRON-MENT FAULT OF PERSON UNSAFE ACT / UNSAFE CONDITION ENVIRONMENT PERSONACCIDENTINJURYHAZARD 51 ( FRANK BIRD JR, 1970 ) LACK OF CONTROL Lack of Control BASIC CAUSES ORIGIN INCIDENT / ACCIDEN CONTACT INJURY / DAMAGE Loss IMMEDIATED CAUSES SYMPTOM 52 ( ILCImodel - Bird & German, 1985 )( ILCImodel - Bird & German, 1985 ) Inadequate : penyimpangan/tdk ada Compliance : memenuhi Immediate :dgn segera Substandard : tdk memenuhi syarat 53 ANALISA KECELAKAAN KERJA Pert. Menaker No 03/98 Akibat TindakanKondisi SUMBER BAHAYA TipeSumber KECELAKAAN 54 A.Akibat kecelakaan Korban manusia ( ..orang) -Meninggal-Luka berat - Luka ringan Kerugian Material (Rp) -Bangunan-Peralatan/Mesin-Bahan Baku-Bahan setengah jadi -Bahan jadi Kerugian waktu kerja(. jam kerja orang)

55 1.Mesin produksi2.Penggerak mula dan pompa 3.Lift 4.Pesawat angkat. 5.Converyor 6.Pesawat angkut7Alat transmisi mekanik (rantai,pulley, dll). 8Perkakas kerja tangan 9.Pesawat uap dan bejana tekan 10.Peralatan listrik 11.Bahan kimia 12.Debu berbahaya 13.Radiasi dan bahan radioaktif 14.Faktor lingkungan 15.Bahan mudah terbakar dan benda panas 16.Binatang 17.Permukaan lantai kerja 18.Lain-lain. B. Sumber kecelakaan56 1.Terbentur 2.Terpukul3.Tertangkap pada, dalam atau diantara benda 4Jatuh dari ketinggian yang sama. 5.Jatuh dari ketinggian yang berbeda. 6.Tergelincir. 7.Terpapar8.Penghisapan, penyerapan 9.Tersentuh aliran listrik. 10.Lain-lain. C . Type Kecelakaan 57 1.Pengamanan yang tidak sempurna 2Peralatan/bahan yang tidak seharusnya 3.Kecacatan, ketidak sempurnaan 4.Prosedur yang tidak aman 5.Penerangan tidak sempurna 6.Iklim kerja yang tidak aman 7.Tekanan udara yang tidak aman 8.Getaran yang berbahaya 9.Pakaian, kelengkapan yang tidak aman 10.Kejadian berbahaya lainnya D. Kondisi berbahaya 58 1.Melakukan pekerjaan tanpa wewenang, 2.Bekerja dengan kecepatan berbahaya. 3.Membuat alat pengaman tidak berfungsi 4Memakai peralatan yang tidak aman, tanpa peralatan. 5.Melakukan Prosesdengan tidak aman 6.Posisi atau sikap tubuh tidak aman7.Bekerja pada objek yang berputar atau berbahaya 8.Mengalihkan perhatian, mengganggu, sembrono / berkelakar, mengagetkan dan lain-lain. 9.Melalaikan penggunaan alat pelindung diri yang ditentukan. 10. Lain-lain. E. Tindakan berbahaya 59 PENGENDALIAN KERUGIAN POST CONTACT CONTROL CONTACT CONTROL PRE CONTACT CONTROL Menerapkan Rencana Penanggulangan Darurat Subsitusi & minimisasi energi, barricade, perbaikan permukaan objek penyebab Pengembangan dan peninjauan sistem manajemen, pelatihan, penetapan program dan memeliharanya 60 ANALISA STATISTIKKECELAKAAN 1.Tingkat kekerapan (Frequency Rate) Jumlah Kecelakaan x 1.000.000 Jumlah jam orang 2.Tingkat keparahan (Severity Rate) Jumlah hari hilang x 1.000.000 Jumlah jam orang 61 Tindak lanjutpenanganan kecelakaan -Pimpinanmenetapkan kebijakan lebih lanjut dalam kaitan kasus-kasus kecelakaan yang terjadi - Jaminan santunan dan rehabilitasi kecelakaan kerja. - Penyidikan terhadap penanggung jawab terjadinya kecelakaan. - Pembinaan yang perlu segera dilakukan bersangkutan. - Dan sebagainya. 62 Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera ? Sumber bahaya ditempat kerja dapat berasal dari ; Bahan/material Alat/Mesin Metode kerja Lingkungan kerja 63 Tahappertamadalamkegiatanmanajemenrisikodimanakita melakukan identifikasi bahaya yang terdapat dalam suatu kegiatan atau proses. Ada tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan; Apakah ada sumber untuk menimbulkan cedera/loss ? Target apa saja yang terkena/terpengaruh bahaya? Bagaimana mekanisme cedera/loss dapat timbul ? 64 Sumber BAHAYA 65 Target yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya ; manusia produk peralatan/fasilitas lingkungan proses (downtime) reputasi lainnya ?? 66 Bagaimana cidera dapat terjadi ? Apakah seseorang dapat ? 1. Jatuh dari (elevasi sama dan berbeda) 2. Tertimpa/terkena benda jatuh 3. Terbentur/tertabrak 4. Terjebak/terjepit 5. Mengeluarkan tenaga berlebihan 6. Terpapar/kontak dengan suhu berlebihan 7. Terpapar/kontak dengan arus listrik 8. Terpapar/kontak dengan bahan berbahaya 67 IDENTIFIKASI BAHAYA Manusia Produk Peralatan/fasilitas Lingkungan Proses Reputasi Lainnya?? Terget yang mungkin terkena/terpengaruh sumber bahaya : 68 KEBAKARAN 20% kasus habis total Konsekuensikebakaran Korban jiwa Kerusakan Kerugian Penderitaan Citra Akibat dariPenyimpangan Standar K3 69 3 LANGKAH SEDERHANA (untuk mengetahui potensi bahaya) Identifikasi potensi bahaya disekitar lingkungan kerja kita Lakukan penilaian risiko-nya Segera lakukan perubahan 70 IDENTIFIKASI BAHAYA Sumber/kondisi apa yang dapat menimbulkan cidera/loss ? Apa / siapa yang terexposure/korban/Target ? Jenis kerugian / type kecelakaan yang mungkin terjadi ? Dalam melakukan identifikasi bahayaAda tiga pertanyaan yang dapat dipakai sebagai panduan 71 Melakukan pengamanan listrik dan peralatannya. Menjaga adanya api terbuka. Mengamankanbahancairdangas yang mudah menyala. Mengamankanpenempatan pekerjaanlas,pemotonglogam& B3. Pengamananterhadaphambatan pada saran jalan keluar. Pengawasanterhadapsistem pengendali asap & lampu darurat. Mengamankan pintu keluar terakhir (exit discharge). HAZARD HAZARD 72 73 Kiken = Bahaya Yochi= Prediksi Training = Latihan K Y T 74 Data potensi bahaya Lokasi Potensi bahaya Hazard Rekomendasi Recommendation No 1 2 3 4 Resiko/ Risk 75 Banyakalatbantuyangdapatdigunakanuntukmengidentifikasi bahaya di tempat kerja. Beberapa metode/teknik tersebut;O inspeksi O pemantauan/survey O Observasi/JSO/JSA O kuesioner O audit O data-data statistik Teknik Identifikasi Bahaya 76 Inspeksi K3 Tujuan : Mengidentifikasi potensi bahaya (Hazard) dan atau bahaya yang ada; Mengecek pelaksanaan syarat K3 yang telah direkomendasikan; Memonitor kelengkapan saranasafety Memperbaiki pelaksanaan safety 77 Inspeksi K3 Type inspeksi : On going inspection : Supervisor melakukan inspeksi terusmenerus pada saat operasi Pre operation inspection Pemeriksaan awal sebelum operasi dilakukan oleh inspector untuk memeriksa kelaikan operasi, biasanya dilaksanakan pada saat start up,commissioning Periodical inspection (Pemeriksaan berkala) dilakukan secara berkala 78 Inspeksi K3 Pelaksanaan inspeksi : Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing Hal yang harus di inspeksi adalahkondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja Dilakukan seseringnya agar kondisi bahayatidak muncul, 79 Inspeksi K3 Laporan inspeksi Dilakukan oleh setiap karyawan pada area kerjanya masing-masing Hal yang harus di inspeksi adalahkondisi lingkungan, keadaan peralatan mesin, metode kerja Dilakukan seseringnya agar kondisi bahayatidak muncul, 80 INSPEKSI ; 1. Inspeksi terhadap potensi sumber kebakaran baik didalam/diluar gedung. 2. Inspeksi terhadap sarana proteksi kebakaran dan jalan keluar. UJI COBA KINERJA PERALATAN ; 1. Daftar periksa (check list) sebagai panduan. 2. Pencantuman label inspeksi. 3. Laporan / rekaman tertulis tentang hasil pemeriksaan. 81 Fire Alarm Fire Extinguisher Fire Hosereel INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN Material yang mudah terbakar 82 Fire Alarm Fire Hosereel Fire Extinguisher Powder CO2 INSPEKSI PERALATAN PEMDAM KEBAKARAN 83 Pemeliharaandilakukandalamrangka untuk menjaga agar proteksi / peralatan kebakaranselaludalamkondisibaikdan siap pakai. Perawatan dilakukan dalam rangka untuk memperbaikiapabilaterjadikerusakan maupunsudahhabismasaberlakunya suatu alat pemadam api.84 Kebersihandankerapihanpadatempatkerjaal gudang,ruangoperasi,ruangproduksi,B3,bahan mudah menyala dll. Kebersihanpadalantai,jalurrakkabel,ducting ventilasi,blower (exhaust system). Perapihanterhadapsisabuangan,barangtidak terpakaiyangmudahmenyalasimpanatau jauhkan dari sumber api. Saranaproteksikebakaranmudahdilihatdan tidak terhalang. Saranajalankeluarharusbebashambatandan kedap asap / panas. 85 Analisa proses pekerjaan dari aspek K3 Langkah-langkah : uraikan tahapan pekerjaan, identifikasi potensi bahaya yang mungkin ada, tetapkan tindakan untuk mengendalikan bahaya atau menghilangkannya sama sekali 86 Manfaat Penerapan JSA 1. Menemukan bahaya 2. Menentukan jenis alat pengaman 3. Merumuskan standar pelaksanaan kerja 4. Penerapan stndar pekerjaan aman 5. Sebagai daftar periksa/check list 6. Menurunkan kecelakaan & PAK 7. Membantu penyelidikan kecelakaan

87 Manfaat JSA bagi setiap pekerja : a.Menjalankan komitmen perusahaan di bidang K3 b.Memastikan prosedur kerja aman c.Menstandarkan prosedur kerja 88 Mempersiapkan JSA +Keterlibatan pihak manajemen +Pendidikan dan pelatihan +Penetapan tujuan dan sasaran +Pemilihan prioritas pekerjaan Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.) Pekerjaan baru Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.) Semua pekerjaan pada umumnya 89 Aspek yang terkait dengan JSA Ada 4 aspek yang membantu dalam JSA : 1. Manusia orang yang terkait : operator, supervisor dll 2.Peralatan dan mesin yang digunakan 3.Material (Bahan) 4.Lingkungan kerja Metode Praktek kerja dan prosedur kerja dari perkerjaan yang dianalisis. 90 Pedoman Pembuatan JSA Untuk menjamin konsisten aplikasi JSA, ada dua hal yang mendasar, yaitu : O Lakukan yang benar pada saat pertama kali (Do right at fisrt time) O Tulis apa yang anda lakukan dan lakukan apa yang anda tulis (WWYD,DWYW) 91 Langkah Langkah JSA 1. Pemilihan pekerjaan (Job selection) Pekerjaan yang berbahaya (laporan kec.) Pekerjaan baru Pekerjaan yang akan ditinjau ulang K3-nya Pekerjaan yang dianggap bahaya (tdk pernah kec.) Semua pekerjaan pada umumnya 92 2. Menguraikan pekerjaan (job breakdown) ikutsertakan orang yang ahli jelaskan maksud dan tujuan JSA Siapkan lembar kerja Uraikan pekerjaan ( jangan terlaludetail atau terlalu umum) Catat semua langkah pekerjaan Diskusikan tahapan pekerjaan tersebut. 93 3. Identifikasi potensi bahaya (hazard identification) Identifikasi potensi bahaya pada setiap tahapan. Analisa dan merinci potensi bahaya Dicatat pada lembar kerja Tunjukkan catatan kepada pekerja/operator Konsulatasikan dan diskusikan 94 4. Penetapan upaya pengendalian Cara/jalan lain Mengubah keadaan fisis, mekanis, lay out atau lingkungan kerja. Mengubah prosedur kerja Mengubah frekwensi kerja Memberikan APDMengatasi bahaya selalu ajukan pertanyaan:-Apakah dapat dikerjakan dengan cara lain ? -Bagaimana seharusnya menegrjakan ? Hindari penggunaan : hati-hati, agar waspada 95 Contoh work sheet JSA JOB SAFETY ANALYSISJenis pekerjaan :Tanggal : Unit/Seksi:AHLI K3 : tahapan pekerjaanpotensi bahaya pengendalianNo 1 2 3 4 NamaJabatan Tanda tanganNo

Tim JSA 96 Metoda pencegahan kecelakaan:O Eliminasi O Subtitusi O RekayasaO Pengendalian administratif Syarat tersebut harus mengacu prinsip sebagai berikut : - Efektif dalam menghindari terjadinya kecelakaan. - Dapat dilakukan atau dikerjakan. - Biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin ( Murah ). - Tidak mengganggu proses produksi dan pemeliharaan Syarat-syarat (Rekomendasi K-3) 97 Pengamatan terhadap anak buah dalam melaksanakan pekerjaan aspek K3 Meliputi : penilaian resiko bahaya penilaian cara kerja yang tidak aman penilaian cara kerja yang aman, melakuan koreksi memberi penghargaan cara kerja yang aman 98 METODA ATAU ALAT UNTUK MEMPELAJARI LEBIH MENDALAM SIKAP KEBIASAAN & TATA CARA BEKERJA DARI TIAP-TIAP PEKERJA. FEED BACK (umpan balik) 99 100 Ada lima langkah yang harus dilakukan : 1. Memilih pekerjaan yang diamati 2. Melaksanakan pengamatan 3. Mencatat hasil-hasil pengamatan 4. Membahas hasil-hasil pengamatan bersama pekerja yang diaamati 5. Memberikan tindak lanjut bagi sikap bekerja yang aman. Langkah-langkah JSO 101 1.Pemilihan pekerja yang diamati + Karyawan baru + Karyawan yang baru lulus/ selesai latihan + Karyawan dibawah rata-rata + Karyawan yang sering mendapat kecelakaan + Karyawan yang bekerja berhadapan dengan resiko + Karyawan yang mempunyai persoalan khusus 102 2. Melakukan Pengamatan +pekerja bekerja dengan biasa + Lakukan secara diam-diam + Catat pelaksanaan kerja praktis & prosedur kerja normal + Jangan menggangu pekerjaan 103 3. Pencatatan hasil pengamatan semua hasil pengamatan dicatat dalam lembar kerja (work sheet) dan simpan sebagai arsip. 4. Pembahasan + diskusikan hasil JSO kepada pekerja yang diamati+ motivasi pekerja untuk bicara dan dengar pendapatnya +hindari komunikasi satu arah. 104 TIPS - catat aktifitas di tempat kerja yang perlu diobsevasi - Buat jadwal JSO (3x seminggu) - Lakukan observasi tanpa terpaksa - Selalu berhubungan dengan yang diobseravsi - berikan work sheet / lembar kerja kepada orang yang diobesrvasi - Simpan work sheet sebagai arsip 105 JOB SAFETY OBSERVATION JENIS PEKERJAAN: TANGGAL : JAM : KARYAWAN : PENGAWAS : 1. Pelaksanaan kerja (job practices) yang unsafe: 2. Pelaksanaan kerja (job practices) yang perlu dilakukan perubahan /penyempurnaan / perbaikan : 3.Pelaksanaan kerja (job practices) yang patut dihargai / sudah benar: 4. Catatan atas hasil review (pembahasan) dan diskusi:106 RISK Resiko adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya (hazard) tertentu yang terjadi. 107 108 If you dont have inspections done You might go to a jobsite some day and find this!! RISK 109 Safe Working Practices Harus disusun pedoman keselamatan untuk setiap pekerjaan berbahaya dilingkungan proyek misalnya : Pekerjaan Pengelasan Scaffolding Bekerja diketinggian Penggunaan Bahan Kimia berbahaya Bekerja diruangan tertutup Bekerja diperalatan mekanis dsb. 110 Sistim Ijin Kerja Untuk mencegah kecelakaan dari berbagai kegiatan berbahaya, perlu dikembangkan sistim ijin kerja. Semua pekerjaan berbahaya hanya boleh dimulai jika telah memiliki ijin kerja yang dikeluarkan oleh fungsi berwenang (pengawas K3) Ijin Kerja memuat cara melakukan pekerjaan, yg aman dan peralatan keselamatan yang diperlukan 111 10. Safety Inspection Merupakan program penting dalam proses kerja untuk meyakinkan bahwa tidak ada unsafe act dan unsafe Condition dilingkungan tempat kerja Inspeksi dilakukan secara berkala. Dapat dilakukan oleh Petugas K3 112 Equipment/instalation Inspection Semua peralatan / instalasi listrik harus diperiksa oleh ahlinya sebelum diijinkan digunakan Semua alat yang telah diperiksa harus diberi sertifikat penggunaan dilengkapi dengan label khusus. Pemeriksaan dilakukan secara berkala 113 BEKERJA DI TEMPAT KETINGGIAN PROSEDUR BEKERJ A PADA KETI NGGI AN PERSIAPAN Memberitahukan mengenai isi/jenis, waktu dan Bahaya pekerjaan tersebut Periksa Alat Perlindungan Diri ( APD ) Atur Posisi kaki, kencangkan tali agar tidak jatuh Pasang tanda Sedang ada Pekerjaan di atas Pasang pelindung agar bunga api las tidak jatuh ke bawah, minta seseorang untuk mengawasinya Di daerah listrik pasang lampu penutup untuk mencegah konsleting SAFETY TRAINING INDONESIA 114 SELAMA BEKERJA OU Jika menggunakan tangga,pasang posisi750dan perhatikan dan perhatikan bagian bawahnya. OUJanganmembawaperalatanjikamenurunitangga yang tegak lurus U Gunakan tali atau kantong untuk menurunkan peralatan. OU Gunakan pengikat agar peralatan tidak jatuh OU Jangan melempar barang atau peralatan kerja SAFETY TRAINING INDONESIA 115 SETELAH SELESAI BEKERJAPPastikan jangan lupa menyimpan peralatanyang sudah digunakandan perhatikan ke bagian bawah Hubungi bagian yang bersangkutan jika pekerjaan selesai. SAFETY TRAINING INDONESIA 116 Pekerjaan di atas tangga Pakailah tangga yang kuat dengan lebar 30 cm atau lebih. Jangan memakai sesuatu tangga yang dibuat sendiri dengan tergesa-gesa Pasanglah sebuah alat penangkal selip pada tangga. Jika tidak ada, maka untuk mencegah jatuh atau tergelincir ikat lah tangga atau tangganya harus dipegang orang. Tempatkan tangga dengan sudut 750 pada pijakan, dan ujung tangga berada sekitar 60 cm menonjol di atasnya Jangan naik turun tangga selagi membawa peralatan Jika tangga ditempatkan menghadap jalan lintasan, pasanglah tanda peringatan untuk orang yang lewat Jangan bersikap tidak wajar selagi bekerja di atas tangga 117 Hazard Identification & Risk Assessment Control (HIRAC) Apakah ada sumber potensi bahaya Seberapa besar potensi dan kemungkinannya Apa akibat dan pengaruhnya Bagaimana pencegahannya 118 Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat risiko Mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu Probability dan Konsekuensi Risiko = Probability x Konsekuensi Risiko = Prob x Hazard x Konsentrasi x lamaRisiko/Risk 119 Variasi individu yang berhubungan dengan kerentanan Jumlah manusia yang terpajan/injury Frekuensi pemajanan/injury Derajat risiko individu Kemungkinan pengendalian bahaya Kemungkinan untuk mencapai tingkat yang aman Aspek finansial individu Pendapat masyarakat Tanggung jawab sosial Komponen Risiko/Risk 120 DEFINISI Kegiatan analisa suatu risiko dengan cara menentukan besarnya kemungkinan/probability dan tingkat keparahan dari akibat/consequences suatu risiko Analisa Risiko/Risk Analysis Penilaian suatu risiko dengan cara membandingkannya terhadap tingkat atau karena risiko yang telah ditetapkan Penilaian Risiko/Risk Assessment 121 Memberikan informasi berkaitan dengan kegiatan yang ada dalam Manajemen Risiko sesuai dengan tahapan-tahapannya. 122 Menjelaskan pengertian dari manajemen risiko Menyebutkan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam manajemen risiko Melaksanakan kegiatan manajemen risiko di tempat kerja Mengendalikan risiko di tempat kerja dengan menggunakan prinsip manajemen risiko 123 Would you be at these risk ? 124 ManajemenRisiko K3 Lingkungan Properti Finansial Bisnis Regulasi Sosial Teknologi Bencana Alam 125 Sesuatu/sumberyangberpotensimenimbulkancedera/kerugian (manusia, proses, properti dan lingkungan) 126 127 Kesempatan untuk terjadinya cedera/kerugian dari suatu bahaya, atau kombinasi dari kemungkinan dan akibat. Risiko akan mempunyai 2 dimensi/parameter yaitu LikelihoodAkibat 128 What are hazards in these picture ? 129 Analisa Risiko/Risk Analysis kegiatananalisasuaturisikodengancaramenentukanbesarnya kemungkinan/probabilitydantingkatkeparahandari akibat/consequences suatu risiko Penilaian Risiko/Risk Assessment penilaiansuaturisikodengancara membandingkannyaterhadaptingkatataukriteria risiko yang telah ditetapkan.Prioritas Penanganan Risiko 130 Level of RISK adalah perhitungan antara konsekuensi/ dampak yang mungkin timbul dan probabilitas, yang biasanya disebut (Tingkat resiko).

131 Ada 3 cara dalam penilaian risiko yaitu: _ Kualitatif _ Semikuantitatif _ Kuantitatif 132 Penentuan Resiko Sifat Pekerjaan Lokasi Kerja Potensi bahaya di tempat kerja Potensi/kualifikasi kontraktor Pekerjaan simultan Lamanya pekerjaan Pengalaman dan keahlian kontraktor 133 Penerapansecarasistematis darikebijakanmanajemen, prosedurdanaktivitasdalam kegiatanidentifikasibahaya, analisa,penilaian,penanganandanpemantauansertareview risiko Manajemen Risiko134 TAHAPAN MANAJEMEN RISIKO PERSIAPAN IDENTIFIKASI BAHAYA ANALISA RISIKO PENILAIAN RISIKO PENANGANAN RISIKO MONITOR& REVIEW AKIBATKESEMPATAN 135 Klasifikasi Resiko Resiko diukur dan diberi peringkat : Rendah Medium Tinggi Klasifikasi Impak Resiko Personnel Safety and Health Risks Process Safety Impacts Environmental Impacts 136 PERSIAPAN Agarpelaksanaanmanajemenrisikoberjalandenganlancar,diperlukan persiapan antara lain; Ruang lingkup kegiatan manajemen risiko Personil yang terlibat dalam kegiatan manajemen risiko Standar atau acuan dalam penentuan kriteria risiko Prosedur/mekanisme pelaporan dan pemantauan serta review Dokumentasi yang terkait 137 Pengendalian Administratif _ Pemisahan lokasi _ Pergantian shift kerja _ Pemberlakuan sistim ijin kerja _ Pelatihan karyawan Alat Pelindung Diri _ Helmet _ Safety shoes _Ear plug/muff _ Safety goggles Hirarki Pengendalian Risiko K3 138 Pemantauan dan Tinjauan Ulang Setelahrencanatindakanpengendalianrisikodilakukan maka selanjutnya perlu dipantau dan ditinjau ulang apakah tindakan tersebut sudah efektif atau belum. Bentuk pemantauan antara lain ; inspeksi pemantauan lingkungan audit 139 PENILAIAN RISIKO (RISK ASSESSMENT) 140 TUJUANPENILAIAN RISIKO 1. Untuk mengetahui, memahami dan mengukur risiko yang terdapat di tempat kerja 2. Untuk melakukan penilaian finansil dan bahaya dari risiko yang ada 3. Untuk mengendalikan risiko 141 SIAPA YANG MELAKUKAN PENILAIAN RISIKO Dapat dilakukan oleh manager/supervisor/ ahli K3 di perusahaan ybs. Dapat dilakukan oleh pihak ketiga. Memahami MSDS/Label/informasi tempat kerja. Kualifikasi yang melakukan : Memahami perat.-peruu. K3 Memiliki keahlian di bidang K3 Kimia142 ELEMEN PENILAIAN RISIKO R = f (C, F) R = Risk C = Consequently F = Frequency 143 LANGKAH - LANGKAH PENILAIAN RISIKO IDENTIFIKASI DAN MENCARI POTENSI BAHAYA MENETAPKAN AKIBAT/ KONSEKUENSI DAN KEMUNGKINAN KEJADIANNYA EVALUASI THD RISIKO DAN PERSYARATAN PENGENDALIAN MEMBUAT CATATAN TEMUAN MENGKAJI DAN REVISI 144 LANGKAH IIDENTIFIKASI DANMENCARI POTENSI BAHAYA KENAL DAN AMATI SEKELILING TEMPAT KERJA, PERHATIKAN PERUBAHAN YANG TERJADI CARI INFORMASI MENGENAI KONDISI TEMPAT KERJA PERIKSA CATATAN KASUS KECELAKAAN KERJA PERIKSA SOP DAN MSDS 145 LANGKAH I ITETAPKAN KONSEKUENSI DAN KEMUNGKINAN KEJADIAN Tetapkan siapa yang akan cidera Pekerja baru/magang/hamil/wanita Petugas kebersihan/tamu/kontraktor/tehnisi Masyarakat lainnya Bagaimana proses kejadiannya 146 Risk Identification Matrix Area of impact Sources of risk 147 LANGKAH I I I EVALUASI RISIKO DAN PERSYARATAN PENGENDALIAN Pertimbangkan kemungkinan timbulnya risiko Perkirakan apakah diperlukan persyaratan pencegahan/pengendalian Pertimbangkan semua persyaratan pencegahan yang telah ada : Peraturan perundangan Standar dan prosedur Tetapkan tindakan koreksi dan berikan prioritas 148 LANGKAH I V MEMBUAT CATATAN TEMUAN CATATAN TEMUAN MENCAKUP : Unit kerja/Tanggal/MSDS/Label/Tindakan Pengendalian Nama/Posisi/Komposisi Team Daftar Bahan Berbahaya/Informasi Bahaya Identifikasi Risiko/Kesimpulan Risiko Rekomendasi/Tanda tangan penilai Posisi dan tanda tangan penerima (manajemen) TEMUAN DI INFORMASIKAN : Termasuk pengendalian dan pencegahan 149 LANGKAH V MENGKAJI DAN REVISI DILAKUKAN APABILA TERJADI : Perubahan volume produksi, perlengkapan instalasi, bahan, proses, tidakan pencegahan Kecelakaan kerja, gangguan kesehatan dan penyimpangan Diperoleh informasi tentang potensi bahaya Penggunaan tindakan pengendalian dan tehnologi baru atau disempurnakan 150 Work ActivityHazard IdentifiedOSH Control Severity of Harm Likelihood Of harm Risk Score Risk Level Exercise : IDENTIFYING OSH HAZARDS AND RISKS 151 PERAN K3 DALAM PERUSAHAAN Sebagai LOSS CONTROL untuk mengendalikan kerugian atau inefisioensi Sebagai COMPLIANCE AGENT untuk meyakinkan terpenuhinya norma-norma dan peraturan K3 Sebagai ADVISORYBODY terhadap unit usaha/karyawan dalam penerapan K3 Sebagai MANAGEMENT TOOLS dalam menjalankan fungsi kontrolnya dalam aspek K3 152 PERMIT TO WORK SYSTEM 153 PERMIT TO WORK SYSTEM 154 Jenis pekerjaan yang memerlukan Work-Permit ( a permit-to-work system): Setiap pekerjaan panas (hot work), Setiap pekerjaan yang menyebabkan potensi bahaya, corrosive atau flammable chemical, material atau solvent dengan jumlah yangsignificant; Setiap pekerjaan yang berhubungan dengan jalan masuk ruang tertutup (confined space); pengecatan (spray painting); blasting yang dilakukan dalam ruang tertutup (confined space); Pemasangan pipa dan peralatannya; Setiap pekerjaan perbaikan dan pemeliharaan instalasi listrik / menggunakan tegangan listrik. 155 Permohonanizin kerja Inspection &Assessment olehAhli K3 Evaluation olehKepala K3 Completion Laporan ke-kepala K3setelahpekerjaan selesaiProsedur pengajuan permit to work (Procedure for application of permit-to-work) LaporanInspeksi dan membuatanalisa potensi bahaya Approval Hot Work Permit 156 Langkah 1 Jenis pekerjaan. Permohonan dilengkapi dengan sketsa. Tindakan pencegahan. Permohonan ditandatangani oleh Supervisor Nama permohonan, tandatangan, waktu pengajuan. PERMOOHONAN IJIN KERJA 157 Langkah kedua Ahli K3 menerima surat pengajuan. Mempelajari jadwal kerja. Melakukan inspeksi. Mengevaluasi informasi, resiko dan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh pekerjaan. Pertimbangkan manfaat dari hot work Pertimbangkan apakah ada alternatif/ metoda lain. Jika ada, proses ijin tidak diteruskan, tapi berkas langsung diproses untuk alternatif/metoda lain. 158 Langkah Ketiga Melakukan evaluasi analisa dari Ahli K3 Menerbitkan izin jika hasil analisa memenuhi syarat; atau Tolak permohoan jika hasilnya tidak memenuhi syarat Tanggal, waktu dan tandatangan harus dicantumkan dalam izin kerja. 159 PERMITApplies Only to Area Specified Below Date: .. Building : .. Floor .... Nature of the job . The above location has been examined. The precautions checked reverse of card have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work. Permit expires : . Signed Fire Safety Supervisor Time started . Time finished .. FINAL CHECK-UPWork area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least 30 minutes after the work was completed and were found fire safe Signed .. After signing return permit to person who issued it.

160 Alternatif / Metoda lain Jika ada alternatif/metoda lain, Ahli K3 : Menjamin tidak ada ketidaknyamanan dalam bekerja. Menjamin semua standar k3 dilaksanakan. 161 Buat ijin 4 rangkap Satu untuk Ahli K3 Satu untuk pemohon. Satu untuk ditempel di tempat kerja Satu disimpan arsip (Dep. K3) 162 Hal yang penting dalam Hot work permit Ahli K3 harus telah dilatih dan mengerti proses pekerjaan. Selama langkah1 dan 2, dilakukan secara tertutup, mencegah adanya rekayasa lokasi. Pelaksana pekerjaan harustelah disertifikasi. 163 Hal yang penting dalam Hot work permit Ahli K3 harus mereview semua hot work dan menganalisasetiap hari apakah pekerjaan bisa diteruskan. Ijin harian harus diberikan oleh Ahli K3 dan tidak boleh terputus (libur atau minggu) Jika ada perubahan kondisi/ lokasi kerja, ijin tidak berlaku, Supervisor mengajukan kembali. 164 Hal yang penting dalam Hot work permit Jika Ahli K3 tidak ditempat, Kepala K3 harus mengambil alih dan harus mampu mengkoordinasi setiap aktifitas pekerjaan. Perbedaan Hot work permit dengan yang lain : Ijin harian sangat diperlukan pada hot work permit. Ahli K3 harus dilatih secara khusus tentang setiap pekerjaan hot work. 165 supervisorMengajukan ijin kerjaInspection &Assessment Safety assessorPeninjauan lapangan Kepala Safety Menganalisis potensi & resiko bahayaMenerbitkan ijin + SyaratSupervisor Bertanggung jawab pelaksanaan syarat Ijin kerja panas 166 CUTTING & WELDING IS HAZARDOUS! CAN IT BE AVOIDED ? IS THERE A SAFER WAY?PERMITApplies Only to Area Specified Below Date: .. Building : .. Floor .... Nature of the job . The above location has been examined. The precautions checked reverse of card have been taken to prevent fire. Permission is granted for this work. Permit expires : . Signed Fire Safety Supervisor Time started . Time finished .. FINAL CHECK-UPWork area and all adjacent areas to which sparks and heat might have spread (such as floors above and below and on apposite side of walls) were inspected for at least 30 minutes after the work was completed and were found fire safe Signed .. After signing return permit to person who issued it.

167 Pencegahan Kebakaran Prinsip pencegahan kebakaran adalah mengontrol faktor-faktor terjadinya api yaitu oksigen, bahan dan sumber penyalaan Faktor bahan perlu diatur pelaksanaannya meliputi; penyimpanan pengangkutan pemakaian 168 Pencegahan Kebakaran Ruang penyimpanan memiliki ventilasi udara yang baik Bahan disimpan sesuai dengan sifat & jenisnya Jauhkan dari sumber penyalaan Lakukan pencampuran sesuai ketentuan yang ada Pastikan label dalam kondisi baik dan jelas Bila menuang/memindahkan gunakan fasilitas grounding dan bonding Periksa terhadap kebocoran wadah Pastikan fasilitas listrik sesuai dengan persyaratan teknis yang ada (misal; PUIL) 169 Pencegahan Kebakaran Kegiatan pengelasan dilakukan pada area yang diijinkan Pengelasan pada daerah berbahaya dilakukan dengan ijin (Permit To Work Hot Work) Melakukan purging untuk menghilangkan pocket gas Tabung gas disimpan pada lokasi yang teduh/tidak kena matahari langsung Periksa selalu adanya kemungkinan kebocoran gas Terpasangnya Flashback Arrestor pada saluran fuel gas dan oksigen 170 1.K-3 bertujuan perlindungan tenaga kerja dari masyarakat 2.Manfaat K-3menjamin keamananpenggunaan mesin, instalasi, proses produksi dan pada gilirannya akan keningkatkan produktifitas kerja. 3.Kecelakaan kerja, kejadian berbahaya , kebakaran, peledakan, pencemaran dan kejadian berbahaya lainnya akan minimbulkan kerugian ekonomis baik langsung maupun tidak langsung.4.Setiapkecelakaan kerja termasuk yang nyaris kecelakaan harus dianalisis dan dilaporkan.5.Tata cara pelaporan dan analisis kecelakaan telah diatur dengan peraturan perundangan K3. 6.Laporan kecelakaan sangan bergunasebagai bahan kebijakan baik Nasional, regional maupun di tingkat perusahaan. 7.Indonesia sebagai anggota ILO bertanggung jawab dan melaporkan kinerja K3di tingkat Internasional (ILO). RANGKUMAN 171 Sekian TERIMA KASIH