eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 ·...

132
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUKURAN 1 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011 Skripsi Oleh: MARTONO NIM. X.4608535 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: lelien

Post on 05-Jun-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUKURAN 1 KALIJAMBE SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Skripsi

Oleh:

MARTONO

NIM. X.4608535

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT DENGAN

MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI

PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUKURAN 1 KALIJAMBE SRAGEN

TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011

Oleh:

MARTONO

NIM. X.4608535

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

PERSETUJUAN

Page 3: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Surakarta, 8 April 2011

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes. Sri Santoso Sabarini, S.Pd., M.Or. NIP. 19620518 198702 1 001 NIP. 19760822 200501 2 001

Page 4: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK Martono. UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BATU PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI BUKURAN 1 KALIJAMBE SRAGEN TAHUN PELAJARAN 2010/ 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dabn Ilmu Pendidikan, Unuversitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan kemampuan lari cepat

pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/

2011. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 yang berjumlah 27 siswa terdiri dari 13 siswa putra

dan 14 siswa putri. Teknik survey data dengan tes pengukuran dan observasi proses

kegiatan pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang

didasarkan pada analisis kualitatif. Prosedur penelitian ini meliputi perencanaan,

pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh simpulan bahwa menggunakan alat

bantu pembelajaran pendidikan jasmani dapat mengoptimalkan kemampuan lari cepat

pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/

2011. Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan kemampuan lari cepat

dan hasil ketuntasan belajar siswa, dari kondisi awal, siklus I hingga siklus II.

Kemampuan lari cepat pada kondisi awal (9.97), siklus I (9.41) dan siklus II (8.88),

sehingga peningkatan dari kondisi awal hingga akhir siklus II sebesar (0.91).

Sedangkan hasil ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal (29.63%), siklus I (70.73)

dan siklus II (88.89%), sehingga peningkatan hasil ketuntasan belajara dari kondisi

awal hingga akhir sklus II sebesar (59.26%).

ABSTRACTION

Page 6: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Martono. OPTIMIZING PERFORMANCE MEASURES TO RUN FASTER BY USING THE LEARNING TOOL IN PHYSICAL EDUCATION CLASS IV ELEMENTARY SCHOOL STATE YEAR BUKURAN 1 KALIJAMBE SRAGEN LESSON 2010/2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education, University of Surakarta Eleven March, April 2011.

The purpose of this study was to optimize the ability to run fast on the fourth

grade students of public elementary school Bukuran 1 Kalijambe Sragen school year

2010/2011, which totaled 27 students consisted of 13 boys and 14 students daughter.

Engineering survey data with the test measurement and observation process run faster

learning activities using learning aids. The data analysis technique used in this

research is descriptive, based on qualitative analysis. The procedure of this study

include the planning, implementation, observation and reflection.

Based on research results, we concluded that using physical education

learning tool to optimize the ability to run fast on the fourth grade students of public

elementary school Bukuran 1 Kalijambe Sragen school year 2010/2011. From the

analysis results obtained have increased capacity to run fast and the thoroughness

student learning outcomes, from the initial conditions, the cycle I to cycle II. The

ability to run fast in the initial conditions (9.97), cycle I (9:41) and cycle II (8.88), so

an increase from the beginning to the end of the cycle II of (0.91). While the results of

mastery learning outcomes of students in the initial conditions (29.63%), cycle I

(70.73%) and cycle II (88.89%), thus increasing the learning completeness of the

initial conditions until the end of the second cycle of (59.26).

MOTTO

Page 7: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MARTONO

Sebaik-baiknya manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi

orang lain

(Hadila, Edisi 37 Juli 2010:07)

Jer Basuki Mowo Beo

(Penulis)

PERSEMBAHAN

Page 8: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Keluarga ku, istri dan anak ku yang menjadi semangat dan motivasi ku

Temam-teman yang selalu membantuku

Teman-teman ku Angkatan ’08 FKIP JPOK UNS Surakarta

Almamater

KATA PENGANTAR

Page 9: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahka rahmat dan hidayah-Nya, sehigga dapat mengyelesaikan penulisan

sekripsi ini.

Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mengalami hambatan, tetapi

berkat bantuan dari berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat teratasi. Oleh karena

itu dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Prof.Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Unuversitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. H. Agus Margono, M.Kes., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan

Kesehatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

3. Drs, H, Sunardi, M.Kes., Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan

Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

4. Drs. Bambang Wijanarko, M.Kes., sebagai pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

5. Sri Santoso Sabarini, S.Pd, M.Or., sebagai pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen JPOK FKIP UNS Surakarta yang secara tulus memberikan

ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.

7. Jumadi., selaku Kepala Sekolah SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen yang

telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian di sekolah yang dipimpin.

8. Suyatmi, S.Pd., guru kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen yang telah

bersedia menjadi mitra kolaborator.

9. Siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2020/

2011 yang telah bersedia menjadi subjek penelitian.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik saran yag membangun penulis harapkan. Penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para pembaca.

Page 10: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

Surakarta, April 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman JUDUL …………………………………………………………………….

PENGAJUAN..............................................................................................

i

ii

Page 11: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

PERSETUJUAN..........................................................................................

PENGESAHAN ……………………………………………………………

ABSTRAK....................................................................................................

MOTTO........................................................................................................

PERSEMBAHAN........................................................................................

KATA PENGANTAR.................................................................................

DAFTAR ISI ………………………………………………………………

DAFTAR TABEL........................................................................................

DAFTAR GAMBAR...................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................

BAB I . PENDAHULUAN ………………………………………………

A. Latar Belakang Masalah……………………………….……

B. Perumusan Masalah …………………………………………

C. Tujuan Penelitian ……………………………………………

D. Manfaat Penelitian ………………………………………….

BAB II. LANDASAN TEORI …………………………………………

A. Tinjauan Pustaka ……………………………………………

1. Atletik………………………………………………….

2. Lari Cepat ……………………………………………..

a. Pengertian Lari Cepat …………………………….

b. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Lari Cepat

c. Pengertian Kecepatan …………………………….

d. Kecepatan Lari ……………………………………

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Lari

f. Teknik Lari Cepat………. ……………………….

3. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah

Dasar …………………………………………………..

a. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan ………………………………………….

b. Manfaat Pendidikan Jasmani ……………………...

c. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan

iii

iv

v

vi

vii

viii

x

xiii

xv

xvii

1

1

4

4

4

6

6

6

6

6

7

7

8

9

10

12

12

13

Page 12: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

Kesehatan Sekolah Dasar …………………………

d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar

4. Pembelajaran Lari pada Siswa Sekolah Dasar ………..

a. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar ………………..

b. Pembelajaran Lari Untuk Siswa Sekolah Dasar …..

5. Alat Bantu Pembelajaran Pendidikan Jasmani untuk

Meningkatkan Kemampuan Lari Cepat ………..……...

a. Hakikat Alat Bantu ………………………………..

b. Penggunaan Alat Bantu dalam Pembelajaran

Pendidikan Jasmani ………………………………..

c. Pengaruh Alat Bantu Pembelajaran Pendidikan

Jasmani terhadap Peningkatan Kemampuan Lari

Cepat ..............……………………………………..

d. Macam-macam Alat Bantu Pembelajaran

Pendidikan Jasmani ………………………………..

B. Penelitian yang Relevan......................................................

C. Kerangka Pemikiran......………………………………….

D. Perumusan Hipotesis………………………………………

BAB III. METODE PENELITIAN …………………………………..

A. Tempat dan Waktu Penelitian ……………………………

B. Subjek Penelitian…………………………………………

C. Sumber Data……………………………………………...

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data……………………..

E. Analisis Data……………………………………………..

F. Prosedur Penelitian………………………………………

BAB IV. HASIL PENELITIAN………………………………………

A. Survei Awal………………………………………………

B. Deskripsi Data……………………………………………

1. Kondisi Awal…………………………………………

2. Siklus I………………………………………………..

15

17

17

19

20

20

21

23

25

31

32

33

34

34

34

34

35

35

36

39

39

39

40

42

Page 13: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

3. Siklus II……………………………………………….

C. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………

BAB V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN…………………...

A. Simpulan………………………………………………….

B. Implikasi………………………………………………….

C. Saran……………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..

LAMPIRAN …………………………………………………………….

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data……………………………

Tabel 2. Kondisi Awal Kemampuan Lari Cepat dan Hasil Belajar Siswa

51

58

68

68

68

69

71

73

Halaman

35

Page 14: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011…………………………………………...

Tabel 3. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat pada Kondisi Awal

Sebelum Menggunakan Alat Bantu……………………………

Tabel 4. Kemampuan Lari Cepat dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus 1.................................

Tabel 5. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan

Alat Bantu pada Siklus I………………………………………..

Tabel 6. Kemampuan Lari Cepat dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar

Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus 2..................................

Tabel 7. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan

Alat Bantu Pembelajaran Siklus II…………………………….

Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas

IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1……………………..

Tabel 9. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1……………………

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011 dari Siklus I ke Siklus II………………..

Tabel 11. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 dari Siklus I ke Siklus II……………………………

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus II…………

Tabel 13. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD

1

1

4

4

4

6

6

6

6

6

7

7

8

9

10

12

12

13

15

16

17

17

19

20

20

21

40

41

47

48

56

57

59

60

61

62

63

Page 15: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1…………………......

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Penekanan Program Penjas Sekolah Dasar..............................

Gambar 2. Lari Menggunakan Bendera....................................................

Gambar 3. Lari Menggunakan Kerucut....................................................

23

25

31

32

33

34

34

34

34

35

35

35

64

Halaman

23

26

26

Page 16: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

Gambar 4. Lari dengan Menggunakan Tali atau Karet.............................

Gambar 5. Lari Menggunakan Bilah.........................................................

Gambar 6. Lari Menggiring Simpai..........................................................

Gambar 7. Lari Melewati Simpai..............................................................

Gambar 8. Lari Memasukkan Simpai atau ban.........................................

Gambar 9. Gerak Lari Menyentuh Kotak atau Kardus..............................

Gambar 10. Gerak Lari Membawa Kotak atau Kardus...............................

Gambar 11. Gerak Lari Memindahkan Kardus.........................................

Gambar 12. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)..............................

Gambar 13. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal Ke

Siklus I.................................................................................

Gambar 14. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat

pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011......................................

Gambar 15. Grafik Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Siklus I ke Siklus

II............................................................................................

Gambar 16. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat

pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Siklus I ke Siklus

II............................................................................................

Gambar 17. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat

Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke

Siklus II................................................................................

Gambar 18. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat

27

28

28

29

29

30

30

31

37

59

60

61

63

64

Page 17: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke

Siklus II.................................................................................

Gambar 19. Grafik Peningkatan Kemampuan Lari Cepat pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011.............................................................

Gambar 20. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2010/2011.............................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I…………

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II………...

Lampiran 3. Petunjuk Pelaksanaan Siklus I……………………………….

65

66

67

Halaman 74 84

Page 18: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

Lampiran 4. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 20011 pada Kondisi Awal…………………………...

Lampiran 5. Hasil Observasi Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 20011pada Kondisi Awal……………………………

Lampiran 6. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 20011 pada Siklus I………………………………….

Lampiran 7. Hasil Observasi Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 20011pada Siklus I…………………………………..

Lampiran 8. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 20011 pada Siklus II………………………………...

Lampiran 9. Hasil Observasi Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 20011pada Siklus II…………………………………

Lampiran 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dan

Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010 2011 dari Kondisi

Awal ke Siklus I……………………………………………

Lampiran 12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dan

Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010 2011 dari Siklus I

ke Siklus II…………………………………………………

Lampiran 13. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat pada

Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

Tahun Pelajaran 2010 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus

II……………………………………………………………

Lampiran 13. Dokumentasi Penelitian……………………………………

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

Page 19: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

106

Page 20: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

B A B I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan dan pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah

sebagian dari pendidikan secara umum,sebagai sub system pendidikan secara

keseluruhan. Pembelajaran pendidikan jasmani dapat dibatasi sebagai

proses belajar dan atau pendidikan yang ditujukan untuk melalui aktifitas gerak

fisik dan olahraga tertentu di sekolah. Melalui aktifitas gerak fisikdan

olahraga yang dilaksanakan di sekolah-sekolah dapat dijadikan. sebagai

instrument pendidikan yang mempunyai peran penting dalam

mengembangkan kualitas manusia Indonesia.

Pelajaran pendidikan jasmani di sekolah mengajarkan berbagai cabang

olahraga terpilih, sebagaimana tercantum dalam struktur kurikulum yang berlaku.

Atletik merupakan olahraga wajib yang yang diajarkan mulai dari Sekolah Dasar

(SD) hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Atletik yang diajarkan di

sekolah mencakup empat nomor yang dilombakan yaitu: (1) Jalan, (2) Lari, (3)

Lompat, (4) Lempar.

Menurut observasi selama ini pada nomor lari khususnya lari cepat

di SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen, Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM) dirasa kurang maksimal karena guru bidang studi mengajar

dengan monoton atau pembelajaran konvensional, didasarkan pada

pembelajaran keterampilan sebenarnya.Lari cepat merupakan salah satu

nomor lari yang diajarkan di sekolah-sekolah. Untuk siswa Sekolah Dasar

lari cepat yang diajarkan yaitu 40 meter. Jika dibandingkan dengan nomor

lari lainnya, lari cepat lebih sederhana dibandingkan dengan nomor lari lainnya,

sehingga lari cepat lebih awal diajarkan bagi siswa sekolah sebelum

mempelajarai nomor lari lainnya. Lari cepat bagi siswa Sekolah Dasar

perlu diupayakan oleh guru. Seorang guru penjasorkes dituntut untuk

mampu menciptakan kondisi belajar yang baik. Pembelajaran yang

diberikan kepada siswa harus dapat membangkitkan motivasi belajar siswa

Page 21: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

dengan memberikan bentuk-bentuk pembelajaran yang menyenangkan.

Banyaknya model pembelajaran atletik yang mengharuskan seorang guru selalu

mengikuti perkembangan dan kemajuan model-model pembelajaran

termasuk nomor cabanga olah raga atletik.

Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting

bagi siswa Sekolah Dasar. Misalnya pembelajaran lempar lembing

dengan menggunakan alat bantu bola berekor,pembelajaran lari dengan

menggunakan ban, lompat dengan menggunakan kardus dan lain sebagainya.

Melalui alat bantu sederhana dalam membelajarkan materi pendidikan

jasmani,maka para siswa akan memperoleh suasana atau hal baru. Dengan

peralatan yang sederhana dan menarik perhatian siswa akan dapat membangkitkan

motivasi belajar siswa. Pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, hal

ini akan membuat siswa lebih aktif bergerak dalam mengikuti pembelajaran

sehingga kemampuan lari cepat akan meningkat.

Penggunaan alat bantu merupakan solusi untuk mengatasi kendala atau

kesulitan yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembalajaran pendidikan jasmani.

Melalui alat bantu dalam pembelajaran pendidikan jasmani

diharapkan kemampuan lari cepat siswa akan meningkat. Namun penggunaan

alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani ini brlum diketahui seberapa besar

pengaruhnya untuk meningkatkan kemampuan lari cepat. Untuk membuktikan

apakah penggunaan alat bantu pembelajara penjas dapat meningkatkan

kemampuan lari, maka perlu dibuktikan. melalui PTK.

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK merupakan upaya untuk mengetahui

seberapa besar optimalnya modifikasi sarana pembelajaran pendidikan jasmani

terhadap peningkatan kemampuan lari cepat anak. Menurut Sutama dan Main

Sufanti (2009: 7) bahwa:

Peneltian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dan tugas pokok dan fungsinya masingmasing, kemudian direfleksikan alternatif pernecahan masalahnya dan tindak lanjut dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur

Page 22: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) penggunaan alat bantu pembelajaran

pendidikan jasmani ini diberikan pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran

1 Kalijambe Sragen Tahu Pelajaran 2010/ 2011. Berdasarkan silabus dan

kurikulum yang ada pada tempat penelitian ini cabang olahraga atletik yang

diajarkan untuk nomor lari yaitu lari cepat 40 meter. Ditinjau dari

pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri 01 Bukuran ini

belum maksimal. Sering dijumpai dalam pelaksanaan pembelajaran

pendidikan jasmani, guru kurang memperhatikan gendala yang dihadapi oleh

siswa dalam mengikuti pembelajaran. Jika kendala atau kesulitan yang dihadapai

siswa dalam mengikuti pembelajaran tidak segera dicarikan solusi maka akan

mengakibatkan aktifitas atau gerak yang dilakukan oleh siswa kurang maksimal.

Pembelajaran atletik di Sekolah Dasar Negeri 1 Bukuran

belum maksimal, pada umunnya siswa tidak menyukai pembelajaran

atletik, karena materi yang diajarkan oleh guru masih monoton, tidak

menarik, membosankan dan sangat melelahkan. Hal ini disebabkan guru

mengajarkan materi atletik khususnya lari cepat berdasarkan keterampilan yang

sebenarnya tanpa menggunakan modifikasi maupun alat bantu pembelajaran yang

dapat menarik perhatian siswa. Dari pembelajaran yang sebenarnya ini

membuat siswa sering kali mengeluh capek, dan banyak siswa yang malas

mengikuti pembelajaran, sehingga kemampuan lari cepat masih rendah, begitu

juga dengan nilai ketuntasan hasil belajar masih di bawah nilai Kriteria

Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditentukan yaitu 70.

Penggunaan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani sangat penting

agar kendala atau kesulitan siswa teratasi. Selain itu melalui alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani siswa akan lebih tertarik dan senang dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga siswa lebih aktif bergerak. Dengan siswa aktif

bergerak maka akan meningkatkan kemampuan lari cepat. Maka perlu dilakukan

Penelitian Tindakan Kelas Dengan judul " Upaya Mengoptimalkan Kemampuan

Lari Cepat dengan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Pendidikan

Jasmani Pada Siswa Kelas W SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun

Pelajaran 2010/ 2011 ".

Page 23: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

Bagaimana alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani dapat mengoptimalkan

kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk mengoptimalkan kemampuan lari cepat pada

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/

2011.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi siswa

Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani,

khususnya pembelajaran lari cepat, siswa menjadi lebih antuasias dan aktif

dalam mengikuti pembelajaran.

b. Bagi Guru

Sebagai wawasan dan menumbuhkan kreatifitas guru dalam hal

meningkatkan kemampuan lari cepat siswa Sekolah Dasar.

c. Bagi Peneliti

Peneliti mendapatkan fakta bahwa dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani dapat meningkatkan kemampuan lari

cepat.

Page 24: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk referensi penlitian selanjutnya

yang berhubungan dengan hal yang sama.

b. Dapat digunakan sebagai media alternatif bagi guru sekolah lain dalam

mengajarkan materi atletik.

Page 25: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Atletik

Atletik mempunyai peranan penting terhadap cabang-cabang olahraga

karea gerakan-gerakannya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga.

Menurut Aip Syarifuddin (1992 : 2) atletik berasal dari bahasa Yunani yaitu

“atlon” yang mempunyai arti pertandingan, perlombaan, pergulatan atau

perjuangan. Orang yang melakukan dinamakan “athleta” (atlit) dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa atletik adalah salah satu cabang yang diperlombakan

yang terdiri atas nomor-nomor jalan, lari, lempar, lombat.

Gerakan-gerakan yang dilakukan terdapat pada semua cabang olah raga,

pada intinya merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan atletik. Oleh

karena itu, tidaklah berlebihan jika atletik dikatakan ibu (induk) dari semua

cabang olahraga (Aip Syarifuddin, 1992:1). Dalam cabang olahraga atletik ada

empat nomor lompat, yaitu nomor : lompat jauh, lompat jangkit, lompat tinggi

dan lompat tinggi galah. Dalam cabang olahraga atletik di sekolah dasar saat ini

dikenal dengan Atletic kids, nomor yang dipertandingkan adalah Lari 40 m,

Lompat katak dan lempar turbo. Nomor lari yang dipertandingkan adalah lari 40

m, lari 40 m merupakan salah satu unsur nomor atletik yang wajib diajarkan pada

siswa Sekolah Dasar, karena atletik juga merupakan sarana bagi pendidikan

jasmani peserta didik dalam upaya meningkatkan daya tahan, kekuatan,

kecepatan, kelincahan.

2. Lari Cepat

a. Pengertian Lari Cepat

Pengertian atau definisi lari menurut Soegito (1992: 8) bahwa, “Lari

ialah gerak maju yang diusahakan agar dapat mencapai tujuan (finish) secepat

6

Page 26: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

mungkin atau dalam waktu singkat”. Kemudian juga definisi lari cepat atau

lari jarak pendek menurut Aip Syarifudin (1992: 41) disebutkan bahwa:

Lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) adalah suatu cara lari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari-lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai melewati garis akhir (finish)”. Hal itu seperti yang dikemukakan oleh Aip Syarifudin dan Muhadi

(1992: 63) bahwa, “Lari jarak pendek (sprint) adalah suatu cara lari dimana si

atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan yang maksimal

mungkin”.

Dari pengertian yang telah dikemukakan diatas, dapat diketahui bahwa

lari cepat adalah suatu cara lari untuk menempuh jarak tertentu yang dilakukan

dengan kecepatan yang maksimal dengan waktu yang sesingkat-singkatnya

dari garis start sampai finish. Untuk dapat melakukan lari cepat dengan baik

dan benar, maka harus menguasai teknik lari cepat dengan baik dan benar.

b. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Lari Cepat

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan lari cepat

agar bisa diperoleh prestasi yang maksimal. Seperti dikemukakan oleh Tamsir

Riyadi (1985: 23) bahwa, “Pada lari jarak pendek perlu memperhatikan 4

masalah yaitu: (1) starting position, (2) starting action, (3) sprinting action,

(4) finishing action”. Berdasarkan pendapat diatas diketahui bahwa, faktor

yang dapat mempengaruhi pencapai prestasi lari cepat meliputi faktor teknik

dan faktor fisik. Faktor teknik dalam lari cepat meliputi starting position,

starting action finishing action. Sedangkan faktor fisik meliputi banyak hal

seperti tenaga oto, koordinasi, kecepatan kontraksi, dan hal lainnya yang

berhubungan dengan fisik.

c. Pengertian Kecepatan

Banyak dalam cabang olahraga kecepatan merupakan komponen fisik

yang esensial. Kecepatan menjadi faktor penentu di dalam cabang olahraga

Page 27: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

seperti sprint, tinju beberapa cabang olahraga permainan dan lain sebagainya.

Kecepatan tidak hanya menggerakkan seluruh tubuh dengan cepat, tetapi

dapat pula terbatas pada menggerakkan anggota-anggota tubuh dalam waktu

yang sesingat-singkatnya. Kecepatan ditentukan frekuensi stimulus, kemauan,

mobilitas syarat, kecepatan kontraksi otot, tingkat otomatis gerak dan power

otot. Berkaitan dengan kecepatan Andi Suhendro (1999:4.20) menyatakan

bahwa, “kecepatan adalah kemampuan seseorang untuk melakukan gerakan

dalam waktu yang sesingakt-singkatnya”. Sedangkan menurut Mulyono B

(2007:58) “Kecepatan adalah kemampuan untuk melakukan suatu gerak dalam

periode waktu yang singat. Menurut Suharno HP (1993 : 23) bahwa,

”kecepatan adalah suatu kecepatan reaksi otot yang ditandai dengan

pertukaran antara kontraksi dan relaksasi yang menuju maksimal”.

Pada prinsipnya kedua pendapat ahli tersebut mempunyai pengertian

yang hampir sama. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kecepatan

merupakan bentuk gerakan berulang-ulang untuk menempuh jarak tertentu

yang di lakukan dalam waktu sesingkat mungkin. Untuk mendapatkan

kecepatan yang maksimal, maka harus didukung gerakan dari bagian tubuh

yang mendukung gerakan lari (ayunan lengan) yang dilakukan secara baik dan

benar. Seperti dikemukakan M. Furqon H. (1995:70) bahwa, “untuk lari cepat

(siklik), lebar ayunan gerakan-gerakan yang optimal (misalnya panjang

langkah) dan frekuensi gerakan-gerakan (misalnya rata-rata langkah)

merupakan karakteristik utama”.

d. Kecepatan Lari

Lari adalah suatu gerakan dengan kaki yang berpindah tempat untuk

mencapai tujuan, menurut Soegito (1989: 8) lari adalah “gerak maju untuk

mencapai tujuan (finish) secepat mungkin atau dalam waktu sesingkat-

singkatnya”. Gerakan lari pada dasarnya sama hanya tergantung pada nomor

lari yang akan dipelajari.

Tujuan lari adalah menggerakkan badan ke depan akibat dari gaya

dorongan ke belakang terhadap tanah, dengan melakukan gerak mengais

Page 28: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

(pawing movement). Kesalahan yang sering dilakukan oleh para pelari adalah

selalu berlari dalam posisi duduk, kaki tidak diluruskan sepenuhnya, dan

tubuh tidak condong ke depan. Tehnik-tehnik khusus yang harus diperhatikan

dalam lari adalah sebagai berikut:

Badan condong ke depan 25-30 derajat, usahakan badan rileks. Kaki

ditolakan kuat-kuat sampai lurus ke belakang, kemudian satu lutut ditarik ke

depan diangkat tinggi setinggi panggul (rata pinggang), tungkau bawah

mengayun ke depan untuk mencapai langkah lebar sesuai dengan panjang

tungkai masing-masing pelari. Lengan bergantung di samping badan secara

wajar, siku ditekuk 90 derajat, tangan menggenggam rileks. Gerakan atau

ayunan lengan ke depan dan belakang, mengikuti gerakan tungkai. Tangan

dan kaki bergerak berimbang, semakin cepat gerakan kaki maka semakin

cepat pula gerak tangan mengikutinya. Punggung lurus dengan kepala,

pandangan lurus ke depan.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecepatan Lari

Potensi atau pembawaan sejak lahir merupakan faktor yang dominan

yang akan mempengaruhi kecepatan lari seseorang. Salah satu faktor yang

dominan dari pembawaan adalah tipe otot yang dimiliki. Menurut Bompa

(1983) yang dikutip Harsono (1988:218) faktor yang mempengaruhi

kecepatan yaitu : “(1) Keturunan (geredity) dan natural talent. (2) Waktu

reaksi, (3) Kemampuan untuk mengatasi tahanan (resistance) ekternal, (4)

Teknik, (5) Konsentrasi dan semangat, (6) Elasisitas otot”. Pendapat lain

dikemukakan Suharno HP. (1993:48) bahwa faktor-faktor penentu kecepatan

secara umum adalah: (1) Macam fibril otot yang dibawa sejak lahir

(pembawaan), fibril berwarna putih (pahsic) baik untuk gerak yang cepat, (2)

Pengaturan nervous system, (3) Kekuatan otot, (4) Kemampuan elastisitas dan

relaksasi suatu otot, (5), Kemauan dan disiplin individu atlet.

Faktor bawaan khususnya fibril otot putih merupakan faktor yang

menentukan kecepatan yang dimiliki seseorang. Semakin banyak fibril otot

putih dimiliki, maka kecepatannya akan baik. Lebih lanjut, Suharno HP. (1993

: 48) faktor-faktor penentu khusus kecepatan lari meliputi : (1) Tergantung

Page 29: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pada kekuatan otot yang bekerja, (2) Panjang tungkai atas, (3) Frekuensi gerak

dan (4) Teknik lari yang sempurna.

f. Teknik Lari Cepat

Di dalam lari cepat terdapat 3 macam teknik yang harus dipahami dan

dikuasai, menurut Aip Syarifuddin (1992: 41) bahwa, “Dalam lari jarak

pendek ada tiga teknik yang harus dipahami dan dikuasai yaitu mengenai: (1)

teknik start, (2) teknik lari, (3) teknik melewati garis finish”.

Penguasaan teknik lari cepat yang baik akan dapat mendukung

pencapaian prestasi lari cepat secara optimal. Agar siswa dapat melakukan lari

cepat dengan baik dan memperoleh prestasi yang optimal, maka teknik-teknik

tersebut harus dipahami dan dikuasai. Untuk lebih jelasnya ketiga teknik lari

cepat tersebut akan dijelaskan secara singkat sebagai berikut:

(1) Teknik Start

Start atau disebut juga pertolakan merupakan kunci pertama yang

harus dikuasai oleh seorang sprinter. Dalam melakukan start bila terjadi

keterlambatan itu berarti kerugian besar bagi seorang sprinter. Dalam lari

cepat 50 meter kemenangan diperoleh dengan selisih waktu yang sangat

kecil, karena itu kemampuan melakukan start yang baik sangat diperlukan.

Dalam hal ini teknik start untuk lari cepat adalah start jongkok.

Start jongkok yaitu start atau sikap awal lari dengan posisi jongkok.

Dengan kaki kiri berada di depan dan kaki kanan berada di belakang. Start

jongkok terdiri dari tiga macam yaitu: (1) short start yaitu posisi lutut

sejajar dengan tumit, (2) medium start yaitu posisi lutut sejajar pada tumit

bagian tengah, (3) long start yaitu posisi lutut berada di belakang tumit.

(2) Teknik Lari Cepat

Selain teknik start dalam lari cepat juga harus memperhatikan

teknik lari yang benar. Waktu melakukan lari cepat, posisi badan hampir

tegak lurus pada tanah dan condong ke depan ± 60 derajat. Hal ini seperti

yang dikemukakan oleh Rusli Lutan dkk. (1992: 137) menyatakan, “Posisi

badan lari cepat dipertahankan tetap menghadap ke depan dan agak

condong ke depan. Sikap badan seperti ini memungkinkan titik berat

Page 30: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

badan selalu berada di depan”. Kecepatan lari juga akan bertambah bila

didukung dengan gerak ayunan kedua tangan. Pada waktu berlari, ayunan

kedua lengan harus rileks dan posisi kedua tangan mengepal serta ibu jadi

menyilang pada jari telunjuk.

Beberapa prinsip teknik lari cepat menurut Soegito (1992: 12)

antara lain :

(1) Lari pada ujung kaki. (2) Menumpu dengan kuat, agar mendapatkan dorongan kedepan

dengan kuat pula. (3) Badan condong ke depan ± 60 derajat, sehingga titik berat

badan selalu didepan. (4) Ayunan lengan kuat-kuat dan cepat, siku dilipat, tangan

menggenggam lemas, agar gerakan langkah kaki juga cepat dan kuat.

(5) Setelah ± 20 m dari garis start, langkah diperlebar tetapi condong badan harus tetap dipertahankan. Serta ayunan lengan dan gerakan langkah kaki juga dipertahankan kecepatan dan kekuatannya, bahkan kalau mungkin ditingkatkan.

Kecepatan yang maksimal juga harus dilakukan oleh seorang

sprinter pada waktu melakukan start sampai jarak 50 meter atau finish.

Jika sprinter telah mencapai kecepatan puncak, maka harus dipertahankan

dengan sekuat tenaga bahkan ditingkatkan dengan cara memperlebar

langkah dan diusahakan tidak mengurangi kecepatan, selain itu juga

didukung dengan menggerakkan kedua lengan sesuai arah ayunan.

(3) Teknik Memasuki Garis Finish

Memasuki garis finish adalah fase akhir penentu menang atau

kalahnya seorang spritner. Teknik memasuki garis finish sangat penting

untuk dipahami dan dikuasai oleh spinter, sebab meski punya kekuatan

dan kecepatan bila teknik memasuki garis finish dari sprinter tidak baik,

bisa menyebabkan kekalahan. Seorang sprinter bebas menentukan dengan

cara ataupun teknik sendiri melewati garis finish yang dianggap paling

efektif dan efisien.

Page 31: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Agus

Mukholid (2004: 102) bahwa, “ teknik melewati garis finish terbagi

menjadi tiga cara, yaitu :

1) Dengan cara terus secepat-cepatnya melewati garis finish dengan tidak mengubah posisi lari.

2) Saat akan menyentuh pita atau melewati garis finish, dada dicondongkan ke depan.

3) Saat akan menyentuh pita atau melewati garis finish, dada diputar sehingga salah satu bahu maju ke depan terlebih dahulu”.

3. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar

a. Hakikat Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sering kali disalah artikan oleh

banyak orang. Banyak anggapan bahwa, pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan hanyalah suatu pelajaran untuk membuat anak bersenang-senang dan

bergembira atau pelajaran selingan dari pelajaran lain yang menuntut berpikir

dengan keras. Bahkan juga dikatakan pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

merupakan pendidikan yang tidak berbobot dibandingkan dengan mata pelajaran

lainnya seperti matematikan, bahasa inggris dan lain sebagainya. Agus Mahendra

(2004: 16) menyatakan, “Pendidikan jasmani merupakan wahana pendidikan yang

memberikan kesempatan bagi anak untuki mempelajari hal-hal yang penting. Oleh

karena itu, pelajaran pendidikan jasmani tidak kalah pentingnya dengan pelajaran

lain seperti; Matematika, Bahasa, IPS, IPA dan lain-lain”.

Pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani tidak kalah

pentingnya dengan mata pelajaran lainnya. Namun demikian tidak semua guru

menyadari hal tersebut, sehingga banyak anggapan pendidikan jasmani

dilaksanakan secara serampangan. Hal ini tercermin dari berbagai gambaran

negatif tentang pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari kelemahan proses,

misalnya membiarkan anak bermain sendiri hingga rendahnya mutu hasil

pembelajarannya seperti kebugaran jasmani yang rendah. Di kalangan guru

pendidikan jasmani sendiri ada anggapan bahwa, pelajaran pendidikan jasmani

Page 32: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

dapat dilakukan seadanya, sehingga pelaksanaannya dengan cara menyuruh anak

pergi ke lapangan, menyediakan bola dan anak disuruh bermain sendiri, guru

mengawasi dari pinggir lapangan atau bahkan tanpa ada pengawasan dari guru.

Hal ini dapat terjadi karena ketidak pahaman guru tentang arti dan tujuan

pendidikan jasmani di sekolah. Di samping itu, kemungkinan guru yang

bersangkutan kurang mencintai sepenuh hati sebagai guru pendidikan jasmani.

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan jasmani menurut Kurikulum Berbasis

Kompetensi (KBK) sekolah dasar (2003: 6) bahwa, “Pendidikan jasmani

merupakan proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani dan

direncanakan secara sistematis bertujuan untuk meningkatkan individu secara

organik, neuromuskuler, perseptual, kognitif, sosial dan emosional”. Sedangkan

menurut Agus Mahendra (2004: 17) bahwa, “Pendidikan jasmani adalah proses

pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk

mencapai tujuan pendidikan”.

Berdasarkan dua pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani

merupakan proses pendidikan melalui aktivitas jasmani atau olahraga yang

mempunyai pengertian mendidik. Yang membedakan pendidikan jasmani dengan

mata pelajaran lainnya adalah alat yang digunakan adalah gerak insani, manusia

yang bergerak secara sadar. Gerak tersebut dirancang secara sadar oleh gurunya

dan diberikan dalam situasi yang tepat, agar dapat merangsang pertumbuhan dan

perkembangan anak didik.

b. Manfaat Pendidikan Jasmani

Pendidikan jasmani merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan

dari pendidikan umum. Melalui program pendidikan jasmani dapat diupayakan

peranan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian individu. Tanpa ada

pendidikan jasmani di lingkungan sekolah, maka akan berpengaruh terhadap

pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Menurut Agus Mahendra

(2004: 7-8) bahwa, ”Secara umum manfaat pendidikan jasmani di sekolah

mencakup:

1) Memenuhi kebutuhan anak akan gerak

Page 33: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Pendidikan jasmani memang merupakan dunia anak-anak dan sesuai dengan kebutuhan anak-anak. Di dalamnya anak-anak dapat belajar sambil bergembira melalui penyaluran hasratnya. Semakin terpenuhi kebutuhan akan gerak dalam masa-masa pertumbuhannya, semakin besar kemaslahatannya bagi keulaitas pertumbuhan itu sendiri.

2) Mengenalkan anak pada lingkungan dan potensi dirinya Pendidikan jasmani adalah waktu untuk berbuat. Anak-anak akan lebih memilih untuk berbuat sesuatu daripada hanya harus melihat atau mendengarkan oarng lain ketika mereka sedang belajar. Suasana kebebasan yang ditawarkan di lapangan atau gedung olahraga sirna karena sekian lama terkurung di antara batas-batas ruang kelas. Keadaan ini benar-benar tidak sesuai dengan dorongan nalurinya. Dengan bermain dan bergerak anak benar-benar belajar tentang potensinya dan dalam kegiatan ini anak-anak mencoba mengenali lingkungan sekitarnya. Para ahli sepaham bahwa pengalaman ini penting untuk merangsang pertumbuhan intelektual dan hubungan sosialnya dan bahkan perkembangan harga diri yang menjadi dasar kepribadian kelak.

3) Menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna Peranan pendidikan jasmani di sekolah dasar cikup unik, karena turut mengembangkan dasar-dasar keterampilan yang diperlukan anak untuk menguasai berbagai keterampilan dalam kehidupan dikemudian hari. Karena pada usia SD tingkat pertumbuhan sedang lambat-lambatnya, maka pada usia-usia inilah kesempatan anak untuk mempelajari keterampilan gerak sedangkan tiba pad amasa kritisnya. Konsekuensinya, keterlantaran pembinaan pada masa ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak pad amasa berikutnya.

4) Menyalurkan energi yang berlebihan Anak adalah makhluk yang sedang berada dalam nasa kelebihan keseimbangan perilaku dan mental anak. Segera setelah kelebihan energi tersalukan, anak akan memperoleh kembali keseimbangan dirinya, karena setelah istirahat, anak akan kembali memperbaharui dan memulihkan energi secara optimum.

5) Merupakan proses pendidikan secara serempak baik fisik, mental maupun emosional Pendidikan jasmani yang benar akan memberikan sumbangan yang sangat berarti terhadap pendidikan anak secara keseluruhan. Hasil nyata yang diperoleh dari pendidikan jasmani adalahperkembangan yang lengkap, meliputi aspek fisik, metal, emosi , sosial dan moral”.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan, banyak manfaat yang

diperoleh dari pendidikan jasmani di antaranya sebagai pemenuhan akan gerak

anak, mengenalkan lingkungan dan potensi anak, menanamkan dasar-dasar

keterampilan yang berguna, untuk menyalurkan energi yang berlebihan dan

Page 34: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

sebagai proses secara serempak baik fisik, mental maupun emosional. Hal ini

artinya, pendidikan jasmani merupakan suatu pendidikan yang di dalamnya

mencakup pengembangan individu secara menyeluruh. Cakupan pendidikan

jasmani tidak hanya pada aspek jasmani saja, tetapi juga aspek mental, emosional

dan spiritual.

c. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar

Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan jenis pendidikan

yang mengutamakan aktivitas gerak sebagai media pendidikan. Berdasarkan

kurikulum pendidikan jasmani bahwa, tujuan pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan dari masing-masing jenjang pendidikan berbeda-beda. Menurut

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Dasar (2006: 2-3) bahwa,

“ Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Sekolah Dasar bertujuan agar

peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

1) Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya mengembangkan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga terpilih.

2) Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.

3) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar. 4) Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi

nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

5) Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.

6) Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

7) Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif”.

Pendapat tersebut menunjukkan, pendidikan jasmani olahraga dan

kesehatan di sekolah dasar bertujuan untuk mengembangkan kebugaran jasmani,

pertumbuhan fisk, perkembangan psikis, meningkatkan keterampilan gerak,

membentuk karakter moral yang baik, menumbuhkan sikap sportif,

mengembangkan keterampilan menjaga keselamatan dan pencapaian

Page 35: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup yang sehat dan kebugaran serta

memiliki sikap yang sportif.

d. Ruang Lingkup Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar

Ruang lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk sekolah

dasar mencakup banyak aspek. Menurut M. Furqon H. (2007: 4) bahwa, ”Ruang

lingkup pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan meliputi aspek-aspek sebagai

berikut:

1) Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor non lokomotor dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepakbola, bola basket, bolavoli, tenis meja, tenis lapangan, bulutangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya.

2) Aktivitas pengembangan diri meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.

3) Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya.

4) Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.

5) Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya.

6) Pendidikan luar kelas meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan.

7) Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek”.

Pendapat tersebut menunjukkan, ruang lingkup pendidikan jasmani untuk

sekolah dasar meliputi enam aspek yaitu: olahraga permainan, pengembangan diri,

aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air dan pendidikan luar kelas. Dari

masing-masing aspek tersebut di dalamnya terdiri beberapa macam cabang

olahraga yang telah diatur berdasarkan kurikulum yang berlaku.

Page 36: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4. Pembelajaran Lari Pada Siswa Sekolah Dasar

a. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

Program pembelajaran yang baik adalah program pembelajaran yang

sesuai dengan kondisi pelakunya. Pemberian pembelajaran yang baik harus

memperhatikan tingkat kemampuan dan perkembangan siswa. Pengajar,

khususnya di Sekolah Dasar perlu mengetahui karakteristik pertumbuhan dan

perkembangan siswa SD. Kemampuan fisik, psikomotor dan psikologis manusia

berkembang sesuai dengan tingkatan usia dan taraf pertumbuhan fisiknya.

Manusia dari anak-anak hingga dewasa mengalami berbagai perkembangan,

antara lain yaitu perkembangan fisiologis, psikologis, intelektual, sosial dan

kemampuan gerak. Secara kronologis sepanjang hidupnya manusia dapat

dibedakan dalam lima tahapan kehidupan, yaitu “(a) fase sebelum lahir (prenatal),

(b) fase bayi (infant), (c) fase anak-anak (childhood), (d) fase adolesensi

(adolescene), dan (e) fase dewasa (adulthood)” (Sugiyanto, 1998: 7).

Setiap fase kehidupan manusia memiliki kecenderungan-kecenderungan

karakteristik tertentu, termasuk di dalamnya yang berhubungan dengan

perkembangan fisiknya.

Pada umumnya siswa-siswa di SD, khususnya kelas IV dan V usianya

adalah antara 9 sampai 12 tahun. Dalam tahapan perkembangan usia 9 sampai 12

tersebut dapat diklasifikasikan pada taraf perkembangan pada fase anak-anak

yaitu anak besar. Hal ini seperti yang dikemukakan Sugiyanto (1998:9) bahwa,

fase anak besar yaitu “usia 6 sampai 10 atau 12 tahun”.

Kelompok usia 9-12 tahun tersebut termasuk dalam kelompok umur

anak besar. Anak usia tersebut memiliki kerakteristik perkembangan dan

pertumbuhan besifat khusus, yang berbeda dengan kelompok usia lain. Pada usia

anak besar, anggota gerak atas dan anggota gerak bawahnya bertambah dengan

cepat. Keadaan tersebut berpengaruh pada perkembangan kemampuan gerak yang

dicapainya. Dengan cepatnya pertumbuhan anggota gerak atas maupun bawah

tersebut, maka perkembangan kemampuan gerak anak juga cukup pesat.

Page 37: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Perkembangan kemampuan gerak manusia berlangsung secara bertahap.

Secara kronologis, tahapan kehidupan tersebut adalah masa bayi, masa anak kecil,

masa anak besar, masa remaja, masa dewasa dan masa tua. Sejalan dengan

pertumbuhan fisik di mana anak semakin tinggi dan besar, maka kemampuan

gerak anak meningkat. Kemampuan koordinasi merupakan unsur dasar yang baik

dalam perkembangan keterampilan dan dalam belajar gerak. Kecepatan seseorang

dalam mempelajari suatu keterampilan gerak dipengaruhi oleh kemampuan

koordinasi yang dimiliki.

Perkembangan kemampuan gerak pada fase anak besar cukup pesat.

Perkembangan tersebut seiring dengan meningkatnya minat anak terhadap

aktivitas fisik. Minat anak terhadap aktivitas fisik dipengaruhi oleh kondisi

bpsikologos dan sosialnya. Mengenai sifat-sifat psikologis dan sosial yang

menonjol pada masa anak besar adalah sebagai berikut :

1) Imajinatif serta menyenangi suara dan gerak ritmik

2) Menyenangi pengulangan aktivitas.

3) Menyayangi aktivitas kompetitif.

4) Rasa ingin tahunya besar.

5) Selalu memikirkan sesuatu yang dibutuhkan atau diinginkan.

6) Lebih menyenangi aktivitas kelompok daripada aktivitas individual.

7) Meningkatkan minatnya untuk terlibat dalam permainan yang diorganisasi,

tetapi belum siap untuk mengerti peraturan permainan yang rumit.

8) Cenderung membandingkan dirinya dengan taman-temannya, dan mudah

merasa ada kekurangan pada dirinyan atau mengalami kegagalan.

9) Mudah gembira karena pujian, dan mudah patah hati atau tidak senang kalau

dikritik.

10) Senang menirukan idolanya.

11) Selalu menginginkan persetujuan orang dewasa tentang apa yang diperbuat.

Kemampuan koordinasi berkembang sejalan dengan pertumbuhan dan

kematangan anak. Menurut Sugiyanto ( 1998: 166) bahwa, “Pada masa anak

besar, berbagai gerak dasar dan variasinya yang telah bisa dilakukan sebelumnya

akan mengalami peningkatan kualitas atau mengalami penyempurnaan”.

Page 38: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Peningkatan kualitas penguasaan sangat dipengaruhi oleh kesempatan untuk

melakukannya. Anak besar memerlukan aktivitas gerak yang beragam yang bisa

meningkatkan kemampuan fisik, keterampilan, kreativitas, serta sifat sosialnya.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa karakteristik siswa

SD kelas IV adalah sebagai berikut :

1) Siswa SD kelas IV berada pada fase perkembangan anak besar.

2) Ukuran dan proporsi bagian-bagian tubuh anak besar belum matang. Secara

proporsional kaki dan tangan tumbuh lebih cepat dibandingkan pertumbuhan

togok.

3) Minatnya terhadap kegiatan fisik makin meningkat, imajinasi, rasa ingin tahu

dan kegiatan sosial juga makin meningkat.

4) Menyukai aktivitas kelompok dan permainan.

5) Perkembangan kemampuan gerak pada fase anak besar cukup pesat.

Gerakannya dapat dilakukan dengan mekanika tubuh yang efisien, semakin

lancar dan terkontrol, pola atau bentuk gerakan makin bervariasi serta gerakan

semakin bertenaga.

b. Pembelajaran Lari Untuk Siswa Sekolah Dasar.

Teknik lari memiliki kedudukan yang penting dalam pembelajaran lari.

Oleh karena itu, sdalam pembelajaran lari harus diberikan pembelajaran teknik

secara tepat dan intensif. Dalam melakukan pembelajaran lari diperlukan strategi

pembelajaran yang sesuai. Dengan melalui pembelajaran yang sistematis, teratur

dan kontinyu serta dengan strategi pembelajaran yang sesuai, maka penguasaan

kemampuan lari akan dapat tercapai.

Pengajar harus memberikan pembelajaran dengan pendekatan yang baik

agar dapat mengantarkan siswanya kepada penguasaan kemampuan lari secara

optimal. Pembelajaran lari pada siswa SD, perlu disesuaikan dengan tingkat

perkembangan siswa. Kondisi fisik siswa SD belum matang sehingga program

pembelajarannya memerlukan berbagai modifikasi agar hasilnya lebih optimal.

Modifikasi pembelajaran olahraga, menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman

(1992: 2) meliputi 4 aspek yaitu, “(a) tujuan, (b) karakteristik materi, (c) kondisi

Page 39: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

lingkungan dan (d) evaluasinya”. Modifikasi pembelajaran dapat dilakukan

dengan memodifikasi beberapa aspek atau salah satu aspek saja.

Dalam penelitian ini modifikasi pembelajaran lari dilakukan pada aspek

kondisi lingkungan yaitu berupa peralatan. Modifikasi kondisi lingkungan

meliputi, peralatan, penataan ruang gerak dan jumlah siswa yang terlibat.

Pembelajaran lari untuk siswa SD perlu modifikasi, agar hasilnya optimal.

Modifikasi yang diterapkan dalam pembelajaran lari pada penelitian ini adalah

modifikasi lingkungan belajar siswa. Dalam penelitian ini dikaji pembelajaran

menggunakan alat bantu.

5. Alat Bantu Pembelajaran Penjas Untuk Meningkatkan

Kemampuan Lari Cepat atau Sprint

a. Hakikat Alat Bantu

Alat bantu mengajar merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan

dalam kegiatan belajar mengajar. Kelancaran kegiatan pembelajaran dapat

dipengaruhi oleh tersedianya alat bantu yang baik dan memadai. Srijono

Brotosuryo dkk. (1994: 294) menyatakan, “Alat-alat yang digunakan oleh

guru sebagai sarana untuk membantu pelaksanaan kegiatan mengajar”.

Menurut H.J. Gino dkk., (1998: 37) berpendapat, “Alat bantu belajar atau

pembelajaran adalah semua alat yang digunakan dalam bahan kegiatan belajar

mengajar dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi)

pembelajaran dari sumber (guru maupun sumber lain) kepada penerima

(siswa)”. Sedangkan Slameto (1995: 67-68) menyatakan, “Media atau alat

pembelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat

pembelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh

siswa untuk menerima bahan yang diajarkan. Alat pelajaran yang lengkap dan

tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada

siswa”.

Alat bantu mempunyai arti penting dalam kegiatan pembelajaran. Alat

bantu dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan materi pelajaran kepada

Page 40: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

siswa. Selain itu, alat bantu akan memudahkan siswa dalam mempelajari

metari pembelajaran. Lebih lanjut Srijono Brotosuryo dkk., (1994: 297)

menyatakan, “Dengan menggunakan alat bantu mengajar atau media,

pengajaran dapat menjadi lebih konkrit dan menarik, sehingga mudah untuk

dimengerti dan dipahami anak didik”. Sedangkan M. Sobry Sutikno (2009:

106-107) menyatakan:

Ada beberapa fungsi penggunaan media atau alat dalam proses pembelajaran di antaranya: 1) Menarik perhatian siswa. 2) Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses

pembelajaran. 3) Memperjelas penyajian pesat agar tidak bersifat verbalitis (dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan) 4) Mengatasi keterbatasan ruang 5) Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif 6) Waktu pembelajaran bisa dikondisikan 7) Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar 8) Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu atau

menimbulkan gairah belajar 9) Melayani gaya belajar siswa beraneka ragam 10) Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan

pembelajaran”. Alat bantu atau media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat luas

dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran yang baik dan tepat, maka akan mendukung pencapaian hasil

belajar yang optimal. Oleh karena itu, seorang guru penjas harus mampu

memanfaatkan berbagai macam alat bantu pembelajaran, jika dalam

pembelajaran materi penjas banyak kendala.

b. Penggunaan Alat Bantu dalam Pembelajaran Penjas

Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting.

Banyak kendala yang dihadapi guru pendidikan jasmani dalam pembelajaran

materi penjas, karena keterbatasan alat bantu atau bahkan sama sekali tidak

ada alat bantu yang disediakan oleh sekolah. Rusli Lutan (2005: 45) bahwa,

“Keluhan umum guru pendidikan jasmani yakni keterbatasan alat. Tidak

Page 41: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

tersedianya alat dapat menjadi faktor penghambat karena berpengaruh

langsung terhadap struktur pelajaran pengaturan siswa”.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, alat bantu dalam pembelajaran

pendidikan jasmani sangat penting. Tersedianya alat bantu yang relevan dan

memadai akan sangat menunjang kelancaran proses belajar mengajar. Namun

sebaliknya jika alat bantu tidak tersedia menuntut seorang guru berkreativitas

agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan diperoleh hasil belajar yang

optimal. Lebih lanjut Rusli Lutan (2000: 46) menyatakan, “Terbuka

kesempatan guru pendidikan jasmani untuk membuat sendiri alat-alat sesuai

dengan kebutuhan guna menyampaikan bahan pelajaran”.

Kreativitas dan inisiatif seorang guru penjas untuk menciptakan untuk

membuat alat bantu dalam pembelajaran penjas sangat penting. Jika siswa

mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran penjas, maka dapat

menggunakan alat bantu. Penggunaan alat bantu tersebut pada prinsipnya

untuk mempermudah mempelajari keterampilan, jika keterampilan yang

sebenarnya sulit dikuasai. Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran penjas

dapat menggunakan alat bantu. Penggunaan alat bantu tersebut pada

prinsipnya untuk mempermudah mempelajari keterampilan, jika keterampilan

yang sebenarnya sulit dikuasai. Penggunaan alat bantu dalam pembelajaran

penjas dapat menggunakan berbagai macam peralatan, misalnya pembelajaran

lempar lembing menggunakan bola berekor, tongkat estafet, bilah,

pembelajaran lompat jauh atau lompat tinggi dapat menggunakan kardus, tali,

ban bekas dan lain sebagainya.

Untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka harus ditunjang alat

bantu yang relevan. Dengan menggunakan alat bantu yang relevan, maka

siswa akan menjadi lebih senang dan motivasi belajar meningkat. Kesulitan-

kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran penjas dapat diatasi,

sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Page 42: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

c. Pengaruh Alat Bantu Pembelajaran Penjas terhadap Peningkatan

Kemampuan Lari Cepat

Pendidikan jasmani di sekolah merupakan bagian penting yang tidak

dapat dipisahkan dengan pelajaran lainnya. Toko Cholik dan Rusli Lutan

(2001: 10) menyatakan, “Program pendidikan jasmani di sekolah seharusnya

diarahkan pada upaya mengembangkan pribadi anak secara menyeluruh

(multilateral development)”.

Pendapat tersebut menunjukkan, dalam membelajarkan pendidikan

jasmani bagi siswa harus diberi kesempatan seluas-luasnya. Pembelajaran

pendidikan jasmani tidak hanya difokuskan pada salah satu materi saja, namun

berbagai macam materi pelajaran pendidikan jasmani harus diberikan. Lebih

lanjut Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 10-11) menyatakan, “Pembatasan

aktivitas gerak pada anak akan merugikan pertumbuhan dan perkembangan

anak secara menyeluruh. Anak akan kurang memiliki kekayaan dan keluwesan

gerak yang mana sangat dibutuhkan untuk menghadapi tuntutan gerak yang

kompleks lebih lanjut”. Sedangkan Wall dan Ried (1992) yang dikutip M.

Furqon H. (2002: 19) memberikan gambaran penekanan program pendidikan

jasmani di sekolah dasar sebagai berikut:

Tahun-tahun awal SD Tahun-tahun akhir SD

Gambar 1. Penekanan Program Penjas Sekolah Dasar (M. Furqon H., 2002: 19)

Keterangan: Perubahan penekanan program pendidikan jasmani di sekolah dasar. Catatan: K = pengembangan, keterampilan, SE = pengembangan sosial-emosi, KS = pengembangan kesegaran jasmani dan WL = kesadaran pemanfaatan waktu luang.

SE K

KS

SE

K WL

KS

Page 43: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Berdasarkan skema penekanan program pendidikan jasmani di sekolah

dasar, khususnya tahun-tahun akhir sekolah dasar atau kelas IV menunjukkan,

pengembangan keterampilan memiliki prosesntase lebih besar dibandingkan

dengan pengembangan sosial-emosi kesegaran jasmani dan kesadaran luang

memanfaatkan waktu luang. Hal ini artinya, pada tahun-tahun akhir atau kelas

IV sekolah dasar, pembelajaran pendidikan jasmani harus ditekankan pada

pengembangan kemampuan gerak dasar anak.

Membelajarkan pendidikan jasmani pada tahun-tahun akhir atau kelas

IV lebih ditekankan pada keterampilan gerak. Untuk membelajarkan

pendidikan jasmani pada kelas IV perlu didukung alat bantu pembelajaran

pendidikan jasmani. Namun pada kenyataannya masih banyak guru penjas dan

membelajarkan pendidikan jasmani dilakukan seperti kegiatan olahraga orang

dewasa agar anak didiknya mampu berprestasi. Pembelajaran pendidikan

jasmani seperti ini harus dirubah, karena akan berdampak buruk terhadap

kemampuan gerak anak. M. Furqon H. (2002: 20) menyatakan, “Anak bukan

orang dewasa kecil, tetapi anak adalah anak, yaitu anak harus dipandang

sebagai anak yang memiliki dunianya sendiri yang disesuaikan dengan

karakteristiknya. Tidaklah tepat mengharapkan anak melakukan kegiatan

seperti yang dilakukan orang dewasa dan tidak juga mengharapkan anak

melakukan kondisi yang sama sebagaimana yang dilakukan orang dewasa”.

Pendapat lain dikemukakan Toho Cholik dan Rusli Lutan (2001: 11) bahwa:

Dewasa ini sering kita liwat bahwa pengajaran pendidikan jasmani di sekolah dasar pada umumnya dilaksanakan secara tradisional, dimana kegiatan yang dilakukan anak sama dengan apa yang dilakukan oleh orang dewasa tanpa melakukan modifikasi. Seharusnya modifikasi baik dalam aturan, ukuran, alat dan lapangan, maupun jumlah pemain perlu dilakukan agar sesuai dengan kemampuan anak. Dengan demikian anak dapat ikut berpartisipasi aktif, senang dan menggairahkan mengikuti pelajaran. Sebaliknya, anak akan sering mengalami kegagalan dan kekecewaan sehingga akhirnya dapat menumbuhkan rasa tidak senang dan frustasi”.

Pendapat tersebut menunjukkan, melakukan modifikasi sarana

pembelajaran pendidikan jasmani atau menggunakan alat bantu sangat penting

Page 44: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

agar anak terlibat aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran pendidikan

jasmani. Jika akan terlibat aktif dalam pembelajaran pendidikan jasmani, maka

akan meningkatkan kemampuan larinya. Oleh karena itu, menggunakan alat

bantu sangatlah penting dalam pembelajaran.

d. Macam-Macam Alat Bantu Pembelajaran Pendidikan Jasmani

Berkaitan dengan kemampuan lari cepat, bentuk latihan yang diberikan

dalam Penilitian Tindakan Kelas (PTK) khususnya untuk lari cepat 40 meter.

Menurut Soegito (1992: 8) bahwa, “Lari ialah gerak maju yang diusahakan agar

dapat mencapai tujuan (finish) secepat mungkin atau dalam waktu singkat”.

Kemudian juga definisi lari cepat atau lari jarak pendek menurut Aip Syarifudin

(1992: 41) disebutkan bahwa:

Lari jarak pendek atau lari cepat (sprint) adalah suatu cara lari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Artinya harus melakukan lari-lari yang secepat-cepatnya dengan mengerahkan seluruh kekuatannya mulai awal (mulai dari start) sampai melewati garis akhir (finish)”.

Berkaitan dengan lari cepat yang dikemukakan dua ahli tersebut, dalam

PTK ini akan memberikan perlakuan pembelajaran lari cepat dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran. Mochamad Djumidar A.Widya (2004:15-

27) dan M. Yudha Saputra (2001: 109-115) memberikan bentuk pembelajaran lari

sebagai berikut:

1. Lari menggunakan bendera Bertujuan untuk melatih kecepatan. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu: a) Guru menyiapkan 3 lintasan lari b) Masing-masing lintasan ditata bendera-bendera yang telah

disediakan dengan jarak yang telah ditentukan kira-kira 1 meter. c) Siswa dibagi menjadi tiga kelompok, masing-masing kelompok

menempati lintasan yang telah disediakan. d) Siswa melakukan lari zig-zag melewati bendera, siswa melakukan

secara bergantian.

Page 45: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Gambar 2. Lari Menggunakan Bendera

2. Lari menggunakan kerucut Bertujuan untuk melatih kecepatan dan agar siswa tidak bosan. Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut: a) Guru dan siswa membuat gambar bintang di tengah lapangan in

door atau out door. b) Guru menyiapkan alat pembelajaran yang diperlukan yaitu benda

berbentuk kerucut. c) Sebuah kerucut ditempatkan di titik pusat bintang. d) Tahap pertama, semua siswa diberikan kesempatan untuk berlari

mengintari kerucut. e) Tahap ke dua, satu per satu siswa lari (joging) mengelilingi

bintang. f) Tahap ke tiga, setiap siswa ditugasi untuk berlari secepat mungkin

melewati kerucut yang ada pada bintang tersebut.

Gambar 3. Lari Menggunakan Kerucut

Page 46: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

3. Lari menggunakan tali atau karet

Bertujuan untuk melatih kecepatan, koordinasi langkah dan gerak tangan. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu: a) Guru menyiapkan 3 lintasan dan menyediakan tali atau karet

panjang 3 buah. b) Siswa dibagi menjadi 3 kelompok dan menempati lintasan yang

disediakan. c) Siswa yang paling depan membawa tali atau karet dan melakukan

lari dengan memutar-mutar karet (uding individu) sampai ke tepi, siswa melakukan secara bergantian.

Gambar 4. Lari dengan Menggunakan Tali atau Karet

4. Lari menggunakan bilah Bertujuan untuk mengatur langkah saat lari. Langkah-langkah pembelajarannya yaitu: a) Guru menyiapkan beberapa lintasan lari. b) Masing-masing lintasan ditata bilahdengan jarak yang telah

ditentukan. c) Tahap pertama, siswa melakukan lari jinjit dengan bilah yang

ditata dekat. d) Tahap ke dua, siswa melakukan lari dengan langkah panjang, bilah

ditata dengan jarak 0,5-1 meter. e) Siswa melakukan gerak lari secara bergantian.

Page 47: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Gambar 5. Lari Menggunakan Bilah

5. Lari menggunakan simpai atau ban Bertujuan untuk melatih kecepatan dan siswa tidak bosan. Terdapat beberapa variasi pembelajaran lari dengan menggunakan simpai atau ban, diantaranya yaitu: a) Gerak lari menggiring simpai

Gerak lari menggiring simpai ini dilakukan dengan formasi berhadap-hadapan, siswa dibagi sama banyak dan menempati lintasan yang telah disediakan kemudian melakukan lari menggiring simpai secara bergantian.

Gambar 6. Lari Menggiring Simpai

Page 48: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

b) Gerak lari melewati simpai Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok menempati lintasan yang telah ditata simpai dengan jarak 0,5-1 meter. Siswa secara bergantian melakukan lari melewati simpai.

Gambar 7. Lari Melewati Simpai

c) Gerak lari memasukkan simpai ban Guru menyediakan beberapa lintasan lari, masing-masing lintasan diberi patok A dan B, masing-masing patok A diberi simpai atau ban sebanyak 3-5 buah. Siswa melakukan lari memindahkan patok-patok tersebut dari A ke B.

Gambar 8. Lari Memasukkan Simpai atau ban

6. Lari menggunakan kotak atau kardus Bertujuan untuk memperbaiki ayunana lengan, memperbaiki gerak togok agar waktu berlari bahunya tidak goyang. Variasi dari bentuk pembelajaran lari menggunakan kotak atau kardus yaitu:

Page 49: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

a) Gerak lari menyentuh kardus atau kotak Guru menyediakan 3 lintasan, masing-masing lintasan ditata 2 kotak atau kardus (kotak A dan B). Setiap siswa secara bergantian melakukan lari menyentuh kotak A kemudian kotak B baru ke sebrang, begitu juga sebaliknya (hilir mudik diantara kotak atau kardus)

Gambar 9. Gerak Lari Menyentuh Kotak atau Kardus

b) Gerak lari membawa kotak atau kardus Guru menyiapkan lintasan lari dan kotak atau kardus. Siawa secara berpasangan membawa kardus atau kotak tersebut dari start sampai ke finish.

Gambar 10. Gerak Lari Membawa Kotak atau Kardus

c) Lari memindahkan kotak atau kardus Guru menyiapkan lintasan, masing masing lintasan diberikan 3-5 kardus yang disusun yang nantinya akan dipindahkan siswa dari A ke B.

Page 50: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

Gambar 11. Gerak Lari Memindahkan Kardus

Dari bentuk-bentuk pembelajaran lari diatas telah menggunakan alat bantu

pembelajaran. Dengan menggunakan alat bantu pembelajaran yang

menyenangkan siswa akan aktif bergerak, sehingga kemampuan lari cepatnya

akan meningkat.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dibutuhkan untuk mendukung kajian teoritis yang

dikemukakan. Sampai saat ini telah banyak penelitian ilmiah yang telah dilakukan

khususnya yang terkait dengan penggunaan alat bantu pembelajaran dan

kemampuan lari cepat atau sprint dengan hasil yang bervariasi atau beragam.

1. Penelitian Purwo Nugroho berjudul, ” Upaya Mengoptimalkan Kemampuan

Roll Belakang Senam Lantai dengan Menggunakan Alat Bantu pada Siswa

Kelas VI SD Negeri Sawahan II Ngempak Boyolali Tahun Pelajaran 2010/

2011”, menunjukkan bahwa penggunaan alat bantu dapat meningkatkan

kemampuan roll belakang senam lantai. Hasil belajar siswa pada Siklus I

siswa dalam ketegori tuntas 71.22% yaitu 13 siswa,dan pada siklus II siswa

dalam kategori tuntas 100% yaitu 18 siswa.

Page 51: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2. Penelitian Lina Oktafia Fajriyani berjudul, ” Optimalisasi Kemampuan Gerak

Dasar Lokomotor Dengan Memodifikasi Sarana Pembelajaran Pendidikan

Jasmani pada Siswa Kelas 2 SD Negeri 01 Rejosari Gondangrejo Karanganyar

Tahun Pelajaran 2010/ 2011”, menunjukkan bahwa modifikasi sarana

pembelajaran dapat mengoptimalkan kemampuan gerak dasar yang terdiri dari

jalan, lari dan lompat. Peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor dari

konsi awal ke siklus II sebesar 32.75, sedangkan hasil belajarnya mengalami

peningkatan sebesar 76.5%.

C. Kerangka Pemikiran

Atletik mempunyai peran penting terhadap cabang-cabang olahraga karena

gerakan-gerakanya merupakan gerakan dari seluruh gerakan olahraga. Gerakan-

gerakan yang dilakukan terdapat pada semua cabang olahraga, pada intinya

merupakan gerakan dasar yang berasal dari gerakan atletik. Cabang olahraga

atletik terdiri dari nomor jalan, lari, lompat dan lempar. Pembelajarn atletik di

Sekolah Dasar saat ini dikenal dengan Atletic Kids, nomor yang dipelombakan

adalah lari 40 meter, lompat katak dan lempar turbo.

Lari cepat merupakan salah satu nomor lari dalam cabang olahraga atletik.

Lari cepat merupakan suatu gerak lari untuk menempuh jarak tertentu yang

dilakukan dengan kecepatan yang maksimal dengan waktu yang sesingkat-

singkatnya dari garis start sampai ke finish. Lari cepat atau sprint menempuh jarak

tertentu, didasarkan pada kurikulum pembelajaran yang ada pada tempat

penelitian serta bentuk tes yang diberikan pada subjek penelitian.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu sarana untuk dapat digunakan

untuk meningkatkan daya tahan, kekuatan, kecepatan dan kelincahan siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani diajarkan berbagai macam

cabang olahraga salah satunya atletik. Untuk mengembangkan kemampuan atletik

siswa melalui pendidikan jasmani, maka siswa harus diberi kesempatan aktif

bergerak seluas-luasnya agar aspek-aspek dalam pandidikan jasmani dapat

Page 52: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

berkembang seperti, keterampilan gerak, kesegaran jasmani, aspek emosi, sosial

dan laun sebagainya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani tentu banyak

gendala atau kesulitan yang dihadapai siswa. Kendala atau kesulitan tersebut

harus segera dicarikan solusi yang tepat, salah satunya dengan menggunakan alat

bantu pembelajaran. Jika dalam pembelajaran pendidikan jasmani kendala atau

kesulitan yang dihadapi tidak segera dicarikan solusi yang tepat, maka siswa tidak

dapat aktif mengikuti pembelajaran, sehingga hal ini berdampak buruk pada

kemampuan atletik siswa.

Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu ini meliputi: (1)

lari menggunakan bendera dengan tujuan untuk melatih kecepatan, (2) lari

menggunakan kerucut dengan tujuan melatih kecepatan, agar siswa tidak bosan,

(3) lari menggunakan tali atau karet bertujuan untuk melatih koordinasi langkah

dengan gerak tangan, (4) lari menggunakan bilah bertujuan untuk mengatur

langkah saat berlari, (5) lari menggunakan simpai atau ban untuk melatih

kecepatan, agar siswa tidak bosan, (6) lari menggunakan kotak atau kardus

bertujuan untuk memperbaiki gerak togok agar waktu berlari tidak goyang.

Melalui pembelajaran lari menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan

jasmani siswa menjadi lebih senang dan berpartisipasi aktif. Dengan siswa aktif

mengikuti pembelajaran lari, maka dapat mengoptimalkan kemampuan lari cepat

dan hasil belajarnya.

D. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah

dikemukakan diatas dapat dirumuskan hipotesis bahwa penggunaan alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani dapat mengoptimalkan kemampuan lari cepat

pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran

2010/ 2011.

Page 53: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Bukuran 1 Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama satu setengah bulan dan dilaksanakan pada minggu ke dua bulan Maret sampai dengan minggu ke ke dua bulan April 2011.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 13 putra dan 14 putri. Keseluruhan siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dijadikan subjek penelitian.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

adalah sebagai berikut:

1. Siswa, untuk mendapat data tentang kemampuan dan hasil belajar lari cepat

dengan menggunaan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa

kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011.

2. Guru, sebagai kolabolator, untuk melihat tingkat keberhasilan peningkatan

kemampuan dan hasil belajar lari cepat dengan menggunakan alat bantu

34

Page 54: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini

terdiri dari: tes dan observasi.

1. Tes dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil lari cepat yang

dilakukan siswa.

2. Observasi dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang

hasil belajar siswa selama kegiatan pendidikan jasmani dengan menggunakan

alat bantu (bendera, kerucut , tali atau karet , bilah, kotak atau kardus, simpai

atau ban).

Sedangkan alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

sebagai berikut:

Tabel 1. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

NO Sumber

Data

Jenis Data Teknik

Pengumpulan

Instrumen

1 Siswa Hasil kemampuan lari

cepat.

Tes praktek Tes kemampuan

lari cepat.

2 Siswa Partisipasi dan

kemampuan melakukan

pembelajaran lari cepat

menggunakan alat bantu

Praktik dan

unjuk kerja

Melalui lembar

observasi siswa

E. Analisis Data

Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan observasi dari pelaksanaan

siklus PTK dianalisis secara deskriptif untuk melihat kecenderungan yang terjadi

dalam pendidikan jasmani.

1. Hasil kemampuan lari cepat yaitu dengan menganalisis nilai rata-rata tes lari

cepat. Kemudian dikategorikan dalam klasifikasi skor yang telah ditentukan.

Page 55: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

2. Kemampuan dan hasil belajar siswa dalam melakukan lari cepat

menggunakan alat bantu yaitu dengan mengobservasi kegiatan pembelajaran

serta menganalisis gerakan lari menggunakan alat bantu. Kemudian

dikategorikan dalam klasifikasi yang telah ditentukan.

Dalam penelitian ini melalui angka-angka yang diperoleh saat unjuk

kerja lari cepat.

F. Prosedur Penelitian

Proses penelitian adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh peneliti dalam menerapkan metode yang akan digunakan dalam penelitian. Langkah selanjutnya adalah menentukan banyaknya tindakanyang akan dilakukan dalam setiap siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan tindakan yang berlangsung secara terus menerus pada subjek penelitian.

Langkah-langkah PTK secara prosedurnya dilaksanakan secara parsisipasif atau kolaboratif antara (peneliti dan guru) bekerjasama mulai dari tahap orientasi hingga penyususnan rencana tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik, kemudian dilanjutkan dengan refleksi evaluatif atas kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi dan penyempurnaan pada siklus berikutnya.

Untuk memperoleh hasil penelitian tindakan seperti yang diharapkan, proseedur penelitian secara keseluruhan meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Observasi Kondisi Awal

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengobservasi sekolah atau kelas yang akan dijadikan sebagai tempat Penelitian Tindakan Kelas. Meninjau sejauh mana pembelajaran lari cepat diterapkan dalam sekolah tersebut.

2. Tahap Seleksi Informan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: a. Menentukan subjek penelitian b. Menyiapkan instrumen penelitian serta evaluasi c. Menetapkan indikator ketercapaian ketuntasan hasil belajar siswa

dengan nilai KKM 70 sebesar 75% dari keseluruhan jumlah siswa.

Page 56: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Menyusun rencana tindakan yang terdiri dari 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari:

1) Planning (merencanakan alat bantu pembelajaran lari). 2) Acting (memberi perlakukan dengan beberapa macam bentuk alat

bantu dalam pembelajaran lari, untuk mengetahui tingkat kemampuan lari siswa sebelum dan sesudah diberi alat bantu pembelajaran penjas).

3) Observasi (melakukan tes dan pengukuran kemampuan lari siswa, apakah kemampuan lari siswa meningkat setelah menggunakan alat bantu pembelajaran penjas).

4) Reflecting (menyimpulkan tingkat kemampuan lari cepat siswa setelah mendapat perlakuan penggunaan alat bantu pembelajaran penjas dengan membandingkan kondisi awal sebelum diberi alat bantu pembelajaran penjas dan sesudah diberi alat bantu pembelajaran penjas)

Gambar 12. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

(PTK UNS: 2009) 3. Tahap Pengumpulan Data dan Tindakan

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan dan tabulasipenelitian yang terdiri atas:

Page 57: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

a. Kemampuaan siswa terhadap proses pembelajaran b. Pelaksanaan pembelajaran c. Semangat dan keaktifan siswa d. Tes kemampuan lari cepat siswa

4. Tahap Analisis Data Dalam tahap ini analisis data yang digunakan adalah deskritif kualitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena data yang terkumpul berupa uraian deskriptif tentang perkembangan belajar serta hasil tes kemampuan lari cepat siswa yang dideskritifkan melalui hasil kualitatif.

5. Tahap Penyusunan Laporan Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah dilakukan selama penelitian.

Page 58: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Survei Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti

melakukan kegiatan survei untuk mengetahui keadaan nyata di lapangan. Hasil

dari survei awal sebagai berikut: (1) siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 berjumlah 27 siswa yang terdiri atas

9 siswa putra dan 8 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran lari cepat

dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil, (2) minat siswa

dan tingkat ketertarikan siswa terhadap materi pembelajaran lari cepat masih

kurang, (3) masih banyak siswa yang menganggap pembelajaran lari adalah

pembelajaran yang sangat melelahkan dan membosankan, (4) siswa kesulitan

dalam mengikuti pembelajaran, karena materi yang duajarkan guru berdasarkan

pada keterampilan yang sebenarnya, tanpa ada modifikasi ataupun alat bantu

pembelajaran, model pembelajaran lari cepat yang diterapkan masih monoton. (5)

Guru kesulitan menemukan model dan media pembelajaran yang tepat, guru

kurang kreatif dalam menciptakan alat bantu pembelajaran. Hal ini

mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdampak pada

rendahnya kemampuan lari cepat siswa, (6) terbatasnya sarana dan prasarana yang

digunakan untuk mendukung proses pembelajaran pendidikan jasmani. Hal ini

terbukti dengan kurangnya peralatan-peralatan pembelajaran penjas di sekola..

B. Deskripsi Data

Tujuan penelitian dapat dicapai melalui pengambilan data terhadap sampel

yang telah ditentukan. Data yang dikumpulkan dari hasil tes kemampuan lari

cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar sebelum diberi pembelajaran penjas

dengan menggunakan alat bantu pembelajaran, setelah diberi siklus I dan siklus II.

Berikut ini disajikan secara berturut-turut dari kondisi awal kemampuan lari cepat

39

Page 59: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

dan nilai ketuntasan hasil belajar, setelah diberi siklus I dan siklus II dari

pembelajaran penjas dengan menggunakan alat bantu pendidikan jasmani sebagai

berikut:

1. Kondisi Awal Kemampuan Lari Cepat dan Ketuntasan Hasil Belajar

Kondisi awal kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/

2011 diketahui melalui observasi dan tes kemampuan lari 50 yard. Tes awal

kemampuan lari cepat tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah dari siklus I

dan siklus II yang diberikan ada peningkatan terhadap kemampuan lari cepat.

Kondisi awal kemampuan lari cepat dan ketuntasan hasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 disajikan

dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 2. Kondisi Awal Kemampuan Lari Cepat dan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

No Nama Kemampuan Lari

Cepat

Nilai Ketuntasan

Hasil Belajar

1 Abdullah Rizki M 9.02 66.00 2 Bella Isti Tania A 10.58 65.00 3 Alfian Mughofur 10.48 71.00 4 Wiwin Dwi W 10.32 71.00 5 Tri Utami 10.63 71.40 6 Dandi Setyawan 9.78 68.40 7 Mutmainah Janah 11.35 62.60 8 Novi Aulia S 9.69 65.60 9 Nur Widiyanto 9.19 67.40 10 Muh. Rifai 9.56 65.00 11 Wakida Fajar H 9.55 62.60 12 Ikhsanudin 8.32 71.60 13 Annisa Rofiatul M 10.18 60.00 14 Selfia Selly Margareta 9.86 62.60

Page 60: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

15 Dewi Indahsari 9.93 63.00 16 Widya Ardiyana 9.56 72.50 17 Mukhlis Tri Nugroho 9.40 65.80 18 Thomas Triyanto 8.77 67.40 19 Alfi Nur Hayati 12.01 65.00 20 Lena Listiyana 10.12 68.40 21 Ade Era Dwi S 8.30 74.00 22 Yuda Kurnia 9.66 65.00 23 Yudi Setyawan 8.94 67.40 24 Iwan Kurniawan 10.32 74.40 25 Anis Nur Hidayati 10.88 67.00 26 Andri Candra S 8.28 67.60 27 Riko Vidriyan 9.73 71.40

RATA-RATA 9.79 67.37 Tabel 3. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat pada Kondisi Awal Sebelum

Menggunakan Alat Bantu

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>86 Baik Sekali Tuntas 0 0,0%

81 – 85 Baik Tuntas 0 0,0%

76 – 80 Cukup Baik Tuntas 0 0,0%

71 – 75 Cukup Tuntas 8 29,63%

<70 Kurang Tidak Tuntas 19 70, 37%

JUMLAH 27 100%

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan

hasil belajar menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari cepat siswa kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 yaitu 9.7,

sedangkan nilai ketuntasan belajar rata-rata 67.37. Siswa yang berada pada criteria

tuntas berdasarkan KKM 70 yaitu 8 siswa (29,63%).

Page 61: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Melalui diskripsi data awal yang telah diperoleh tersebut, msing-masing

aspek menuju kriteria keberhasilan pembelajaran kurang. Maka disusun sebuah

tindakan untuk mengoptimalkan kualitas pembelajaran materi lari cepat pada

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/

2011, dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani.

Pelaksanaan tindakan akan dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-siklus terdiri dari

4 tahapan yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi, (4)

analisis dan refleksi.\

2. Diskripsi Siklus 1

Berdasarkan data kondisi awal kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011, maka prosentase

nilai perlu ditingkatkan dengan pembelajaran yang tepat yaitu membuat siswa

tertarik, tidak bosan, tidak cepat lelah dan mudah melakukannya dengan cara

menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani. Pembelajaran

dengan menggunakan alat bantu merupakan bentuk pembelajaran yang dapat

mendatangkan ketertarikan, kemudahan sehingga rasa senang muncul pada

peserta didik. Pada siklus I ini diberikan tiga bentuk alat bantu pembelajaran.

Bentuk alat bantu pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: (1) lari

menggunakan bendera, (2) lari menggunakan kerucut, (3) lari menggunakan tali

atau karet. Pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan yaitu 6 x 35 menit.

a. Rencana Siklus I

Kegiatan perencanaan tindakan I peneliti dan guru kelas yang

bersangkutan (mitra kolaboratif) mendiskusikan rancangan tindakan yang akan

dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana tindakan pada siklus I

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I. Melalui RPP

siklus I tersebut maka disepakati bahwa pelaksanaan tindakan siklus I diadakan

Page 62: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

selama dua kali pertemuan. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian

kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011. Dari hasil pengukuran dan penilaian diperoleh

hasil yang kurang maksimal, dari keseluruhan siswa yang mengikuti pembelajaran

dan tes hasilnya belum optimal. Masih banyak siswa yang nilainya kurang, di

bawah nilai KKM (70) atau tidak tuntas. Melalui hasil penelitian tersebut maka

peneliti dan kolaborator merancang rencana pelaksanaan tindakan siklus I sebagai

berikut: (1) peneliti bersama kolaborator merancang model pembelajaran dengan

menggunakan alat batu pembelajaran pendidikan jasmani, untuk mengoptimalkan

kemampuan lari cepat siswa, (2) peneliti dan kolaborator menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lari cepat dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani. Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu

pembelajaran yang akan digunakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran lari

cepat seperti: bendera, kerucut, tali atau karet, (3) peneliti kolaborator mrnyusun

media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai dari hasil

kemampuan lari cepat yang ditentukan oleh waktu tempuh, sedangkan instrumen

non tes dinilai berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti

dengan mengamati keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran

berlangsung dan melalui formulir/ rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam

RPP, (4) peneliti dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan

kemampuan gerak dasar lokomotor siswa, (5) peneliti dan kolaborator

menentukan lokasi pelaksanaan tindakan I, yakni Lapangan SD Negeri Bukuran 1

dan Lapangan Jetis Karangpung Kalijambe Sragen.

b. Pelaksanaan Siklus I

Siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Sabtu 12 dan 19 Maret 2011, di Lapangan SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit. Sesuai

dengan RPP pada siklus I ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan guru kelas

yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap proses

pembelajaran.

Page 63: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan pertama (Sabtu, 12 Maret

2011) adalah praktik lari cepat dengan menggunakan alat bantu yaitu: lari

menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut dan lari menggunakan tali atau

karet. Urutan pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a

kemudian presensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi mitivasi kepada siswa

dan menyampaikan materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan pemanasan

dengan permainan ” Ular-Ularan”, (4) peneliti menyampaikan penjelasan

mengenai materi pertama yakni lari menggunakan bendera. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan peliti, (5) siswa diminta

untuk melakukan gerakan lari menggunakan bendera, sesuai dengan contoh yang

dicontohkan peneliti, (6) peneliti memberikan bimbingan dan evaluasi kepaa

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan, (7) peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan

mangenai materi yang kedua yakni lari menggunakan kerucut. Siswa diminta

memperhatikan pelaksanaan contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa

diminta melakukan gerakan lari menggunakan kerucut sesuai dengan contoh yang

dilakukan peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan

evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan

kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (10) peneliti menyampaikan

penjelasan mengenai materi yang ke tiga yakni lari menggunakan tali atau karet.

Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11)

siswa diminta melakukan gerakan lari menggunakan tali atau karet sesuai dengan

contoh yang dilakukan oleh peneliti dan guru, (12) peneliti dan kolaborator

memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan

tersebut dengan sungguh-sungguh dan benar, (15) para siswa mengulang-ulang

gerakan tersebut sampai waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir

pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil

pembelajaran yang telah dilakukan serta memberikan informasi mengenai materi

yang akan disampaikan minggu depan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan

siswa dibubarkan untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

Page 64: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Materi pada pelaksanaan siklus I, pertemuan ke dua (Sabtu, 19 Maret

2011) adalah mengulangi materi pada pertemuan 1 dan melakukan penilaian

proses pembelajaran. Urutan pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator

menyiapkan siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a

kemudian mempresensi, (2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada

siswa dan menyampaikan materi pembelajaran, (3)peneliti dan koaborator

memberikan pemanasan dengan permainan ”Ular-Ularan”. (4) siswa mengulangi

pembelajaran lari menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut, dan lari

menggunakan tali atau karet. (5) peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta

mengecek pelaksanaan praktik yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan

umpan balik (feedback) kepada siswa yang melakukan praktik lari cepat, serta

menyiapkan materi selanjutnya, (6) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan lari menggunakan alat bantu yang telah diajarkan, (7) peneliti dan

kolaborator melakukan tes untuk siklus I, dengan mencatat dan menilai kualitas

lari cepat pada blangko penilaian yang telah disiapkan, (8) diakhir pertemuan

peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang

telah dilakukan, serta memberikan informasi mengenai pelaksanaan tes

kemampuan lari cepat 50 yard.

Pada pertemuan berikutnya (Selasa, 22 Maret 2011), peneliti melakukan

tes pengukuran kemampuan lari cepat pada siklus I. Langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa

untuk mengikuti tes akhir pada siklus I dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan tes kemampuan lari cepat 50 yard. Peneliti dan kolaborator melakukan

tes untuk siklus I dengan mencatat hasil tes kemampuan lari cepat pada blangko

yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator melakukan

evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan serta memberi informasi

mengenai materi yang akan disampaikan minggu depan.

Page 65: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

c. Observasi dan Interpretasi Siklus I

Observasi dan interpretasi siklus I dilakukan selama siklus I berlangsung.

Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus I, adapun

pelaksanaan siklus I yakni: (1) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan

kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran, (2) sebelum

siklus I dilaksanakan peneliti dan kolaborator mengobservasi hasil belajar dan tes

kemampuan lari cepat sebagai bahan acuan dalam membandingkan hasil observasi

kondisi awal dengan hasil observasi pada akhir siklus I, (2) peneliti melakukan

proses pembelajaran lari cepat, dalam hai ini peneliti mengacu pada sintaks (alur

pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni adanya penjelasan materi,

demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan instruksi secara langsung oleh

siswa, (3) peneliti mengamati proses pembelajaran lari cepat dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV

SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen. Pada pertemuan pertama (Sabtu, 12

Maret 2011 selama 3x 35 menit), peneliti mengajarkan materi lari cepat dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran, yakni: lari menggunakan bendera, lari

menggunakan kerucut, lari menggunakan tali atau karet. Pada pertemuan ke dua (

Sabtu, 19 Maret 2011, selama 3x35 menit) peneliti memberikan materi yang

sama, mengulangi pembelajaran pada pertemuan pertama, serta mengadakan

observasi akhir siklus I. Peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui

lembar observasi siswa, dengan tujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan

siswa dalam menerima pembelajaran lari cepat dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran, (4) pada pertemuan berikutnya (Selasa, 22 Maret 2011) peneliti

mengadakan observasi tes kemampuan lari cepat 50 yard. Tes ini digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya peningkatan kemampuan lari cepat siswa setelah

siklus I.

Page 66: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

d. Diskripsi Data Hasil Setelah Siklus I

Selama pelaksanaan siklus I, maka peneliti melakukan pengambilan data

penelitian melalui observasi dan tes kemampuan lari cepat. Adapun deskripsi data

peningkatan kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan

menggunakan alat batu pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011, disajikan dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 4. Kemampuan Lari Cepat dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus 1

NO NAMA KEMAMPUAN

LARI CEPAT HASIL BELAJAR

1 Abdullah Rizki M 12.24 78.30

2 Bella Isti Tania A 10.77 68.30

3 Alfian Mughofur 10.20 80.00

4 Wiwin Dwi W 9.27 79.30

5 Tri Utami 9.44 78.70

6 Dandi Setyawan 9.45 69.30

7 Mutmainah Janah 9.79 67.70

8 Novi Aulia S 9.92 71.00

9 Nur Widiyanto 9.45 75.20

10 Muh. Rifai 8.90 74.80

11 Wakida Fajar H 9.99 74.30

12 Ikhsanudin 8.77 81.20

13 Annisa Rofiatul M 8.89 9.30

14 Selfia Selly Margareta 8.89 68.50

15 Dewi Indahsari 9.00 71.30

16 Widya Ardiyana 8.98 75.80

17 Mukhlis Tri Nugroho 8.79 71.40

18 Thomas Triyanto 9.30 69.30

Page 67: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

19 Alfi Nur Hayati 9.90 67.70

20 Lena Listiyana 9.78 70.40

21 Ade Era Dwi S 8.40 72.70

22 Yuda Kurnia 8.74 72.40

23 Yudi Setyawan 9.60 71.50

24 Iwan Kurniawan 8.53 82.20

25 Anis Nur Hidayati 8.61 75.90

26 Andri Candra S 9.55 69.60

27 Riko Vidriyan 8.87 82.60

JUMLAH 254.02 1928.70

RATA-RATA 9.41 71.43

Tabel 5. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan Alat Bantu pada Siklus I

Data siklus I kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar

menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri

Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 yaitu 9.41, sedangkan

nilai ketuntasan belajar rata-rata 71.43. Siswa yang berada pada criteria tuntas

berdasarkan KKM 70 yaitu 19 siswa (70.37%).

Dalam pelaksanaan siklus I terdapat kelebihan dan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan siklus I, adapun kelebihan dalam pelaksanaan

siklus I diantaranya: (1) siswa merasa tertarik dengan metode baru yang

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>86 Baik Sekali Tuntas 0 0,0%

81 – 85 Baik Tuntas 3 11,11%

76 – 80 Cukup Baik Tuntas 6 22,22%

71 – 75 Cukup Tuntas 10 37,04%

<70 Kurang Tidak Tuntas 8 29,63%

JUMLAH 27 100%

Page 68: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

disampaikan oleh peneliti yakni dengan melalui penjelasan guru dan peneliti,

penyampaian materi model inovatif dengan permainan pada pemanasan dan

penggunaan alat bantu dalam melakukan pembelajaran lari cepat yakni: lari

menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut, lari menggunakan tali atau

kerucut, siswa merasa senang dengan kegiatan belajar dengan menggunakan alat

bantu pembelajaran sehingga siswa mudah melakukan gerakan lari cepat yang

selama ini dianggap membosankan, melelahkan untuk melakukannya, disamping

itu model pelaksanaan pembelajaran ini dianggap jarang digunakan dalam proses

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada mata pelajaran pendidikan jasmani, (2)

siswa mudah menyerap pelaksanaann kegiatan menggunakan alat bantu karena

sangat membantu sekali siswa dalam melakukan lari cepat, sehingga pelaksanaan

KBM menjadi terlaksana dengan baik, dan siswa dapat secara cepat mengadaptasi

materi karena sudah melihat gerakan yang diinstruksikan sebelumnya oleh

peneliti. Situasi kelas lebih tertata, sehingga materi yang diberikan terarah.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus I, adapun kelemahan

dan kekurangan dalam pelaksanaan siklus I tersebut adalah: (1) mayoritas siswa

belum dapat mempraktekkan beberapa gerak dasar lari cepat yang dicontohkan

oleh peneliti secara benar, (2) saat pembelajaran lari menggunakan bendera siswa

tidak melewati (zig-zag) tetapi dilompati, hal ini dikarenakan alat bantu yang

digunakan terlalu kecil, (3) saat pembelajaran lari menggunakan karet, siswa

saling berebut lintasan dan memilih-milih alat bantu yang lebih bagus, (4) masih

terdapat siswa yang kurang serius dalam melaksanakan pembelajaran, sering

bercanda menggoda teman yang sedang melakukan pembelajaran, (5) siswa

kurang mampu mencermati contoh pelaksanaan lari melewati bendera, lari

melewati kerucut dan lari menggunakan tali atau karet, sehingga siswa belum

dapat menunjukkan kualitas gerak dasar lari cepat yang optimal.

Page 69: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

e. Analisis dan Refleksi Siklus I

Berdasarkan observasi siklus I tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus I telah menunjukkan hasil yang sesuai, (2) pelaksanaan

proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat pada Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I, (3) observasi kondisi awal untuk

mengetahui kemampuan siswa pada kondisi awal sebelum mendapatkan siklus,

(4) alat bantu pembelajaran yang ditetapkan oleh peneliti dan kolaborator mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi

dapat berlangsung lebih maksimal, (5) hasil pekerjaan siswa pada pelaksanaan

siklus I belum menunjukkan hasil yang maksimal, masih banyak nilai siswa yang

di bawah KKM dan belum sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu ketuntasn

nilai siswa sebesar 75%, sehingga dilanjutkan ke siklus II, (6) kelebihan dan

keberhasilan dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I, akan dipertahankan dan

ditingkatkan, (7) dalam mengantisipasi kelemahan dan kekurangan yang

ditemukan selama pelaksanaan siklus I, maka disusun langakah antisipasif yakni:

a) mengganti alat bantu bendera dengan alat bantu yang bentuknya lebih tinggi

atau besar, b) penelitin dan kolaborator memberikan reward bagi siswa yang dapat

melakukan gerak dasar lari secara benar, c) peneliti tidak hanya berada di depan

saja saat memberikan penjelasankepada siswa. Peneliti juga harus memonitor

siswa yang berada di bagian belakang, agar mereka juga ikut aktif dalam kegiatan

belajar mengajar, d) menambah lintasan agar siswa mempunyai kesempatan lebih

banyak untuk melakukan pembelajaran, (e) menambah atau mengganti alat bantu

yang lebih berbeban. Peneliti dan guru sepakat menyusun tindakan perbaikan dan

menganulir sebagian materi yang sianggap sudah dapat dilaksanakan siswa

dengan baik.

Page 70: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

3. Deskripsi Siklus II

Siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dimana dalam pelaksanaan

siklus I, rata- rata siswa menunjukkan hasil yang kurang maksimal dan belum

sesuai dengan target yang ditentukan. Pelaksanaan siklus II mengacu pada

pelaksanaan siklus I, karena merupakan perbaikan dari siklus I. Adapun tahapan

yang dilakukan pada siklus II ini diantaranya:

a. Rencana Siklus II

Peneliti dan kolaborator yang bersangkutan mendiskusikan perencanaan

siklus II yang akan dilakukan dalam proses penelitian ini, seluruh rencana

tindakan pada siklus II, mengacu pada hasil analisis dan refleksi siklus I yang

termuat dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II.

Melalui hasil observasi tersebut maka peneliti dan kolaborator merancang

rencana pelaksanaan siklus II sebagai berikut: (1) peneliti bersama kolaborator

merancang scenario model pembelajaran dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani, untuk meningkatkankan motivasi serta

kemampuan lari cepat siswa. Dengan sinteks pembelajaran sebagai berikut: a)

peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran, informasi latar belakang pelajaran,

pentingnya pelajaran, menyiapkan siswa untuk belajar, b) peneliti

mendemontrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap

demi tahap, c) peneliti dan kolaborator merencanakan dan memberi bimbingan

pelatihan awal, d) mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan

baik, memberi upan balik, e) peneliti mempersiapkan kesempatan melakukan

pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih

kompleks dalam kehidupan sehari-hari, (2) peneliti dan kolaborator menyusun

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) lari cepat yang terdiri dari lari

menggunakan bendera, lari menggunakan kerucut dan lari menggunakan tali atau

kerucut dengan menggunakan alat bantu pembelajaran pendidikan jasmani.

Peneliti dan guru menyiapkan alat bantu pembelajaran yang akan digunakan

dalam pelaksanaan proses pembelajaran gerak dasar lari cepat seperti: bilah, kotak

Page 71: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

atau kardus, simpai atau ban, rafia, peluit, (3) peneliti kolaborator menyusun

media pembelajaran berupa tes dan non tes. Instrumen tes dinilai hasil

peningkatan kemampuan lari cepat siswa. Sedangkan instrumen non tes dinilai

berdasarkan pedoman observasi yang dilakukan oleh peneliti dengan mengamati

keaktifan dan sikap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, melalui

formulir penilaian/ rubrik penilaian siswa yang tercantum dalam RPP, (4) peneliti

dan kolaborator menyusun standar penilaian pada penguasaan kemampuan gerak

dasar lokomotor siswa, (5) peneliti dan kolaborator menentukan lokasi

pelaksanaan tindakan II, yakni di halaman Lapangan SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen.

b. Pelaksanaan Siklus II

Siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan, selama dua minggu yakni pada

hari Sabtu 26 Maret dan 2 April 2011, di lapangan SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen. Masing-masing pertemuan dilaksanakan selama 3 x 35 menit.

Sesuai dengan RPP pada siklus II ini pembelajaran dilakukan oleh peneliti dan

guru kelas yang bersangkutan, dan sekaligus melaksanakan observasi terhadap

proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan alat

bantu yang berbeda agar siswa tidak bosan.

Materi pada pelaksanaan siklus II, pertemuan pertama (Sabtu, 26 Maret

2011) adalah praktik gerak dasar lari cepat yaitu: lari menggunakan bilah, lari

menggunakan simpai atau ban dan lari menggunakan kotak atau kardus. Urutan

pelaksanaan tindakan tersebut adalah: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan

siswa dengan memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian presensi,

(2) peneliti dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan

materi pembelajaran, (3) peneliti memberikan pemanasan dengan permainan ”

Bintang beralih”, (4) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi pertama

yakni lari menggunakan bilah. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan contoh

yang dicontohkan peliti, (5) siswa diminta untuk melakukan gerakan lari

menggunakan bilah, sesuai dengan contoh yang dicontohkan peneliti, (6) peneliti

memberikan bimbingan dan evaluasi kepada siswa tentang gerakan yang

Page 72: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya apabila terjadi kesulitan, (7)

peneliti dan kolaborator menyampaikan penjelasan mangenai materi yang kedua

yakni lari melewati simpai atau ban. Siswa diminta memperhatikan pelaksanaan

contoh yang dicontohkan oleh peneliti, (8) siswa diminta melakukan gerakan lari

menggunakan simpai atau ban sepeda sesuai dengan contoh yang dilakukan

peneliti, (9) peneliti dan kolaborator memberikan bimbingan dan evaluasi kepada

siswa tentang gerakan yang dilakukan serta memberikan kesempatan bertanya

apabila terjadi kesulitan, (10) peneliti menyampaikan penjelasan mengenai materi

yang ke tiga yakni lari melewati kotak atau kardus. Siswa diminta memperhatikan

pelaksanaan yang dicontohkan oleh peneliti, (11) siswa diminta melakukan

gerakan lari meggunakan kotak atau kardus sesuai dengan contoh yang dilakukan

oleh peneliti dan guru, (12) peneliti dan kolaborator memberikan motivasi kepada

para siswa agar dapat melakukan gerakan-gerakan tersebut dengan sungguh-

sungguh dan benar, (15) para siswa mengulang-ulang gerakan tersebut sampai

waktu yang telah ditentukan oleh peneliti, (16) diakhir pertemuan peneliti dan

kolaborator melakukan evaluasi terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan

serta memberikan informasi mengenai materi yang akan disampaikan minggu

depan, (17) pelajaran diakhiri dengan berdo’a dan siswa dibubarkan untuk

mengikuti pelajaran selanjutnya.

Materi pada pelaksanaan tindakan II, pertemuan ke dua (Selasa,2 April

2011) adalah melakukan gerak lari menggunakan bilah, lari menggunakan simpai

atau ban dan lari menggunakan kotak atau kardus. Mengulangi materi pada

pertemuan pertama dan melakukan penilaian proses pembelajaran. Urutan

pelaksanaan tersebut : (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa dengan

memulai proses pembelajaran dengan berdo’a kemudian mempresensi, (2) peneliti

dan kolaborator memberi motivasi kepada siswa dan menyampaikan materi

pembelajaran, (3) peneliti dan koaborator memberikan pemanasan dengan

permainan ”Hijau Hitam”. (4) siswa mengulangi pembelajaran lari menggunakan

bilah, lari menggunakan simpai atau ban, lari menggunakan kotak atau kardus (5)

peneliti dan kolaborator melakukan evaluasi serta mengecek pelaksanaan praktik

yang dilakukan oleh siswa, serta memberikan umpan balik (feedback) kepada

Page 73: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

siswa yang melakukan praktik lari cepat, serta menyiapkan materi selanjutnya, (6)

peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk mengikuti tes akhir siklus II

dengan memanggil satu per satu untuk melakukan gerak lari yang telah diajarkan,

(7) peneliti dan kolaborator melakukan observasi atau tes untuk siklus II, dengan

mencatat dan menilai kualitas gerak lari cepat pada blangko penilaian yang telah

disiapkan, (8) diakhir pertemuan peneliti dan kolabolator melakukan evaluasi

terhadap hasil pembelajaran yang telah dilakukan, serta memberikan informasi

mengenai pelaksanaan tes kemampuan lari cepat 50 yard.

Pada pertemuan berikutnya (Selasa, 5 April 2011), peneliti melakukan tes

pengukuran kemampuan lari cepat siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut: (1) peneliti dan kolaborator menyiapkan siswa untuk

mengikuti tes akhir pada siklus II dengan memanggil satu per satu untuk

melakukan tes kemampuan gerak lari cepat 50 yard. Peneliti dan kolaborator

melakukan tes untuk siklus II dengan mencatat hasil tes kemampuan lari cepat

pada blangko yang telah disiapkan, (2) diakhir pertemuan peneliti dan kolaborator

melakukan evaluasi terhadap hasil tes yang telah dilakukan.

d. Observasi dan Interpretasi Siklus II

Observasi dan interpretasi Siklus II dilakukan selama siklus II

berlangsung. Peneliti dan kolaborator melakukan observasi dan interpretasi siklus

II, adapun pelaksanaan siklus II yakni: (1) peneliti mengamati proses

pembelajaran gerak lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran

pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

tahun pelajaran 2010/ 2011, (2) sebelum pembelajaran berlangsung peneliti dan

kolaborator bersangkutan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

tindakan II sebagai pedoman atau acuan dalam proses pelaksanaan pembelajaran,

(3) peneliti melakukan proses pembelajaran lari cepat, dalam hai ini peneliti

mengacu pada sintaks (alur pembelajaran) pada model pembelajaran, yakni

adanya penjelasan materi, demontrasi/ unjuk kerja contoh, serta pelaksanaan

instruksi secara langsung oleh siswa, (4) peneliti dan kolaborator memberikan

Page 74: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

motivasi kepada siswa agar mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

Sebelumnya peneliti dan kolaborator memberikan contoh gerakan dengan benar.

Siswa dengan semangat melakukan apa yang diperintahkan guru. Berdasarkan

hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar diperoleh gambaran tentang

motivasi dan aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu

siswa yang senang, bersemangat dan tidak cepat merasa lelah maupun bosan. Dari

hasil wawancara dari siswa yang kurang aktif selama kegiatan belajar mengajar

berlangsung, diperoleh penjelasan bahwa diantara mereka ada yang kurang

percaya diri, takut diejek teman karena kurang bisa melakukan gerakan yang

diajarkan, (5) peneliti, kolaborator dan siswa selalu memberi applause kepada

setiap penampilan siswa. Peneliti dan kolaborator juga memberikan reward

berupa pujian, seperti: ” Bagus Sekali”, ”Ayo Semangat”, ”Ya Bagus”, dan lain-

lain. Suasana tampak hidup dengan semangat dan antusiasme siswa yang tinggi,

(6) peneliti bersama kolaborator melakukan penilaian melalui lembar observasi,

dan tes kemampuan lari cepat siswa dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh

penggunaan alat bantu pembelajaran terhadap kemampuan lari cepat siswa.

d. Diskripsi Data Setelah Siklus II

Selama pelaksanaan siklus II, maka peneliti melakukan pengambilan

data penelitian. Adapun deskripsi data peningkatan kemampuan kemampuan lari

cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar dengan menggunakan alat bantu

pembelajaran pendidikan jasmani pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011, disajikan dalam bentuk tabel

sebagai berikut:

Page 75: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

Tabel 6. Kemampuan Lari Cepat dan Nilai Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 pada Siklus 2

NO NAMA KEMAMPUAN LARI

CEPAT HASIL BELAJAR

1 Abullah Rizki M 8.29 76.50 2 Bella Isti Tania A 9.77 69.90 3 Alfian Mughofur 7.89 81.80 4 Wiwin Dwi W 8.26 80.20 5 Tri Utami 7.93 79.00 6 Dandi Setyawan 9.21 78.10 7 Mutmainah Janah 9.87 79.50 8 Novi Aulia S 9.43 78.80 9 Nur Widiyanto 8.52 75.20 10 Muh. Rifai 8.90 78.20 11 Wakida Fajar H 9.20 79.20 12 Ikhsanudin 8.16 82.10 13 Annisa Rofiatul M 10.10 81.70 14 Selfia Selly Margareta 9.59 68.80 15 Dewi Indahsari 8.26 70.20 16 Widya Ardiyana 8.67 81.30 17 Mukhlis Tri Nugroho 8.61 79.50 18 Thomas Triyanto 8.79 69.60 19 Alfi Nur Hayati 9.73 79.90 20 Lena Listiyana 9.75 81.20 21 Ade Era Dwi S 8.27 80.20 22 Yuda Kurnia 8.61 80.20 23 Yudi Setyawan 8.57 81.10 24 Iwan Kurniawan 8.97 77.90 25 Anis Nur Hidayati 9.30 75.00 26 Andri Candra S 8.51 86.30 27 Riko Vidriyan 8.52 79.90

JUMLAH 239.68 2111.30 RATA-RATA 8.88 78.20

Page 76: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Tabel 7. Diskripsi Data Hasil Belajar Lari Cepat Setelah Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Siklus II

Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>86 Baik Sekali Tuntas 1 3,71%

81 – 85 Baik Tuntas 6 22,22%

76 – 80 Cukup Baik Tuntas 14 51,85%

71 – 75 Cukup Tuntas 3 11,11%

<70 Kurang Tidak Tuntas 3 11,11

JUMLAH 27 100%

Data siklus II kemampuan lari cepat dan nilai ketuntasan hasil belajar

menunjukkan bahwa, rata-rata kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri

Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 yaitu 8.88, sedangkan

nilai ketuntasan belajar rata-rata 78.20. Siswa yang berada pada criteria tuntas

berdasarkan KKM 70 yaitu 24 siswa (88.89%).

Berdasarkan hasil pengamatan atau observasi selama pelaksanaan siklus

II berlangsung hasil pekerjaan siswa dapat diidentifikasi. Telah memenuhi target

dengan capaian berhasil atau tuntas lebih dari target pencapaian yang diharapkan.

Dalam pelaksanaan siklus II terdapat kelebihan yang dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan pada pelaksanaan siklus II, adapun kelebihan pada

pelaksanaan siklus II diantaranya: (1) sebagian siswa telah mampu menunjukkan

gerak lari cepat dengan menggunakan alat bantu pembelajaran dengan baik.

Walau ada sebagian kecil siswa dapat melakukannya kurang baik atau benar, (2)

dengan dibantu oleh beberapa teman peneliti tidak kerepotan dalam proses

transfer materi kepada siswa. Melalui penguatan pembelajaran dengan

menggunakan alat bantu pembelajaran, siswa menjadi lebih tertarik dan senang

melakukannya, sehingga siswa aktif dalam pembelajatan.

Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus II ini masih terdapat kelemahan

sehingga membuat kekurangan dalam pelaksanaan siklus II, adapun kelemahan

atau kekurangan dalam pelaksanaan siklus II tersebut adalah: masih ada siswa

Page 77: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

yang kurang serius sehingga kegiatan pembelajaran kurang maksimal

dilaksanakan, terutama siswa bercanda dan menggoda teman yang sedang

mengikuti pembelajaran

e. Analisis dan Refleksi Siklus II

Berdasarkan observasi siklus II tersebut, peneliti dan kolaborator

melakukan analisis dan refleksi sebagai berikut: (1) jumlah dan frekuensi

pertemuan pada siklus II telah menunjukkan hasil yang sesuai yakni 2 kali

pertemuan dengan 1 kali pertemuan untuk pengambilan data akhir siklus II, (2)

pelaksanaan proses belajar mengajar telah sesuai dengan rencana yang dibuat

pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II, (3) model pembelajaran

dengan menggunakan alat bantu yang diterapkan oleh peneliti dan guru mampu

mengatur kondisi kelas, sehingga proses belajar mengajar serta transfer materi

dapat berlangsung lebih maksimal, serta penguatan materi yang dilakukan pada

siklus II dapat terlaksana dengan baik, (4) melihat hasil yang diperoleh pada

tindakan II maka Penelitian Tindakan Kelas telah memenuhi target dari rencana

target yang telah ditentukan. Dan dirasa sudah optimal sesuai dengan yang

diharapkan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas

IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 dapat

dipaparkan pembahasan hasil penelitian sebagai berikut:

1. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus I

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat dan hasil belajar siswa

kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dari

kondisi awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Page 78: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 8. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Kemampuan Lari

Cepat

Rata-Rata Kondisi Siklus

1

Peningkatan Kemampuan

Lari Cepat

9.79 9.41 0.38

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut:

Gambar 13. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal Ke Siklus I.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata kemampuan lari

cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Bukran 1 Kalijambe Sragen mengalami

peningkatan. Rata-rata kemampuan lari cepat pada kondisi awal 9.79, kemudian

diberi pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pada siklus I,

rata-rata kemampuan lari cepat menjadi 9.41, sehingga peningkatannya sebesar

0.38.

9.799.41

0.38

0

2.5

5.0

7.5

10

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 79: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus I

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 dari kondisi

awal ke siklus I disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 9. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil Belajar Lari

Cepat

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus 1

Peningkatan Hasil

Belajar

67.37 73.69 6.32

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

2010/2011 dari kondisi awal ke siklus I sebagai berikut

Gambar 14. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

67.37 73.69

6.32

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus 1 Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 80: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

9.418.88

0.53

0

2.5

5.0

7.5

10

Siklus I Siklus II Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 1

2010/2011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I

sebesar 6.32.

3. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan gerak dasar lokomotor siswa kelas

2 SD Negeri 01 Rejosari Gondangrejo Kabupaten Karanganyar tahun pelajaran

2010/ 2011 dari siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-Rata Kemampuan

Lari Cepat Siklus I

Rata-Rata Kemampuan

Lari Cepat Siklus II

Peningkatan Kemampuan

Lari Cepat

9.41 8.88 0.53

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan

kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

tahun pelajaran 2010/2011 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Gambar 15. Grafik Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Siklus I ke Siklus II.

Page 81: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kemampuan lari cepat

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

2010/2011 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, kemampuan lari

cepat mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 0.53.

4. Perbandingan Peningkatan Hasil Belajar Lari Cepat dari Siklus I ke

Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas

IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 dari

siklus I ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 11. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Siklus I ke Siklus II.

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus I

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

73.69 78.20 4.51

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

2010/2011 dari siklus I ke siklus II sebagai berikut:

Page 82: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Gambar 16. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Siklus I ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

2010/2011 mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat bahwa, ketuntasan hasil

belajar mengalami peningkatan dari siklus I ke Siklus II sebesar 4.51.

5. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal

ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Rata-Rata Kondisi

Awal Kemampuan Lari

Cepat

Rata-Rata Kondisi Siklus

II

Peningkatan Kemampuan

Lari Cepat

9.79 8.88 0.91

73.69 78.20

4.51

0

20

40

60

80

Siklus II

Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dariSiklus I ke siklus II

Page 83: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik perbandingan peningkatan kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal ke siklus 1 sebagai berikut:

Gambar 17. Grafik Perbandingan Rata-Rata Kemampuan Lari Cepat Pada Siswa

Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan Grafik tersebut menggambarkan rata-rata kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri Bukran 1 Kalijambe Sragen mengalami peningkatan. Rata-rata kemampuan lari cepat pada kondisi awal 9.79, kemudian diberi pendekatan pembelajaran dengan menggunakan alat bantu pada siklus II, rata-rata kemampuan lari cepat menjadi 8.88, sehingga peningkatannya sebesar 0.91.

6. Perbandingan Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal

ke Siklus II

Perbandingan peningkatan ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/ 2011 dari kondisi awal ke siklus II disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut: Tabel 13. Perbandingan Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri

Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus 1.

Rata-Rata Kondisi

Awal Hasil Belajar Lari

Cepat

Rata-Rata Hasil Belajar

Siklus II

Peningkatan Hasil

Belajar

67,37 78,20 10,83

9.79

8.88

0.91

0

2.5

5.0

7.5

10

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal ke Siklus 1

Page 84: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Lebih jelasnya berikut ini disajikan grafik peningkatan ketuntasan hasil

belajar siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

2010/2011 dari kondisi awal ke siklus II sebagai berikut

Gambar 18. Grafik Perbandingan Rata-Rata Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal ke Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, ketuntasan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran

2010/2011 mengalami peningkatan yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat bahwa,

ketuntasan hasil belajar mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus II

sebesar 10.38.

7. Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal, Siklus I dan

Siklus II

Peningkatan kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri

Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal, siklus

I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

67.37 78.20

10.83

0

20

40

60

80

Kondisi Awal Siklus II Peningkatan

Peningkatan Ketentuasan Hasil Belajar dari Kondisi Awal ke Siklus II

Page 85: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Gambar 19. Grafik Peningkatan Kemampuan Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

kemampuan lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

tahun pelajaran 2010/2011 yaitu 9.79, siklus I sebesar 9.41 dan siklus II sebesar

8.88. Sehingga peningkatan dari kondisi awal sebelum menggunakan alat bantu

pembelajaran hingga pemberian alat bantu pada siklus II mengalami peningkatan

sebesar 0.91.

8. Prosentase Peningkatan Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat pada

Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Peningkatan hasil belajar lari cepat pada siswa kelas IV SD Negeri

Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dari kondisi awal, siklus

I dan siklus II disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

9.79 9.418.88

0

2.5

5.0

7.5

10

Kondisi Awal Siklus I Siklus II

Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Page 86: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

Gambar 20. Grafik Ketuntasan Hasil Belajar Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/2011 dari Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II.

Berdasarkan grafik tersebut menunjukkan bahwa, kondisi awal

ketuntasan hasil belajar lari cepat siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe

Sragen tahun pelajaran 2010/2011 yang memiliki kategori cukup (tuntas)

sebanyak 8 siswa (29.63%) dan kategori kurang (tidak tuntas) sebanyak 19 siswa

(70.37%). Pada siklus I yang memiliki kategori baik (tuntas) sebanyak 3 siswa

(11.11%), yang memiliki kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 6 siswa (22.22%),

kategori cukup (tuntas) sebanyak 10 siswa (37.04%) dan kategori kurang (tidak

tuntas) sebanyak 8 siswa (29.63%). Pada siklus II yang memiliki kategori

baik(tuntas) sekali sebanyak 1 siswa (3.71%), kategori baik(tuntas) sebanyak 6

siswa (22.22%), kategori cukup baik (tuntas) sebanyak 14 siswa (51.58%),

kategori cukup (tuntas) sebanyak 3 siswa (11.11%) dan kategori kurang (tidak

tuntas) sebanyak 3 siswa (11.11%).

Dari data dan grafik tersebut dapat disimpulkan pada kondisi awal siswa

yang tuntas sebanyak 29,63%, siklus I sebanyak70.37% dan siklus II sebesar

88.89%. Peningkatan hasil belajar dari kondisi awal sebelum menggunakan alat

bantu hingga akhir siklus II sebesar 59.26%

0.00% 0.00%

58.80%

0.00% 0.00%0.00%

22.22%

0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%

Baik sekali Baik CukupBaik

Cukup Kurang

Kondisi AwalSiklus 1

Siklus 2

3.71%

51.85%

11.11% 11.11%11.11%

22.22%

37.04%

29.63%29.63%

70.37%

0.00%

Page 87: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian Tindakan Kelas pada siswa kelas IV SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011 dilaksanakan dalam dua siklus.

Setiap siklus terdiri atas empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan

tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi. Berdasarkan

analisis data yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diungkapkan pada

BAB IV, diperoleh simpulan yaitu penggunaan alat batu pembelajaran pendidikan

jasmani dapat mengoptimalkan kemampuan lari cepat pada siswa kelas IV SD

Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen tahun pelajaran 2010/2011.

Dari hasil analisis yang diperoleh terdapat peningkatan dari kondisi awal

ke siklus I dan siklus II, baik dari peningkatan kemampuan lari cepat maupun

nilai ketuntasan hasil belajar. Kemampuan lari cepat pada kondisi awal (9.79),

siklus I (9.41) dan siklus II (8.88), sehingga peningkatan dari kondidi awal ke

siklus II sebesar (0.91). Sedangkan nilai ketuntasan hasil belajar pada kondisi

awal (29.63%), siklus I (70.37%) dan siklus II (88.89%), sehingga peningkatan

dari kondisi awal ke siklus II sebesar (59.26%).

B. Implikasi

Penelitian ini memberikan suatu gambaran yang jelas bahwa

keberhasilan proses pembelajaran tergantung pada beberapa faktor. Faktor-faktor

tersebut berasal dari pihak guru maupun siswa serta alat/media pembelajaran yang

digunakan.

Kemampuan guru dalam mengembangkan materi, menyampaikan

materi, mengelola kelas, metode yang digunakan dalam proses pembelajaran,

serta teknik yang digunakan guru sebagai sarana untuk menyampaikan materi.

Faktor dari siswa yaitu, minat dan motivasi dalam mengikuti proses pembelajaran,

Page 88: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

ketersediaan alat/media pembelajaran yang menarik dapat membantu siswa dalam

mengikuti pembelajaran, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.

Penelitian ini juga memberikan deskripsi yang jelas bahwa, dengan

penggunaan alat bantu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa (baik proses

maupun hasil), sehingga penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu

pertimbangan bagi guru yang ingin menggunakan media yang berupa peralatan

yang sederhaha seperti: (1) bendera yang bertujuan untuk melatih kecepatan, (2)

kerucut yang bertujuan untuk kecepatan dan siswa agar tidak bosan, (3) karet atau

tali yang bertujuan untuk melatih kecepatan, koordinasi langkah kaki dan gerak

tangan, (4) bilah yang bertujuan untuk mengatur langkah, (5) simpai atau ban

yang bertujuan untuk melatih kecepatan dan siswa agar tidak bosan, (6) simpai

atau ban yang bertujuan untuk melarih kecepatan siswa. Bagi guru bidang studi

Pendidikan Jasmani, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif

dalam melaksanakan proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya yang

berkaitan dengan mengoptimalkan kemampuan lari cepat yang efektif dan

menarik yang membuat siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa

mengenai pembelajaran pendidikan jasmani yang pada awalnya membosankan

menjadi pembelajaran yang menyenangkan.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disarankan beberapa hal,

khususnya kepada para guru pendidikan jasmani serta pihak SD Negeri Bukuran 1

Kalijambe Sragen sebagai berikut:

1. Guru pendidikan jasmai hendaknya terus berusaha untuk meningkatkan

kemampuannya dalam mengembangkan materi, menyampaikan materi, serta

dalam mengelola kelas, sehingga kualitas pembelajaran yang dilakukannya

dapat terus meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan yang

dimilikinya. Selain itu, guru hendaknya mau membuka diri untuk menerima

berbagai bentuk masukan, saran, dan kritikan agar dapat lebih memperbaiki

kualitas mengajarnya.

Page 89: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

2. Guru pendidikan jasmani hendaknya lebih inovatif dalam menerapkan metode

untuk menyampaikan materi pembelajaran.

3. Sekolah hendaknya berusaha menyediakan fasilitas yang dapat mendukung

kelancaran kegiatan belajar mengajar pendidikan jasmani.

4. Bagi calon peneliti dapat menggunakan alat bantu untuk mengoptimalkan

variabel selain lari cepat.

Page 90: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

DAFTAR PUSTAKA

Agus Mahendra.2004. Azas dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Jakarta:

Depdiknas. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah

Direktorat Tenaga Kependidikan. Bagian Proyek Pengendalian dan

Peningkatan Mutu Guru Penjas Dikdasmen.

Andi Suhendro.1999. Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka

Aip Syarifudin. 1979. Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti, PPTK.

Aip Syarifudin dan Muhadi. 1992. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta:

Depdikbud. Dirkendekti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Depdikbud. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi

Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:

Depdiknas.

Harsono. 1988. Choaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Choaching.

Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral

Pendidikan.

H J. Gino, dkk. 1988. Belajar dan Pembelajaran II. Surakarta: UNS Press

Iskandar Z. Sapoetra dkk. 1999. Panduan Teknis Tes dan Latihan Kesegaran

Jasmani. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Iptek Olahraga.

Kantor Menteri Negara Pemuda dan Olahraga.

M. Furqon H. 2002. Pembinaan Olahraga Usia Dini. Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Pusat Penelitian

dan Pengembangan Universitas Sebelas Maret.

. 2007. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

(KTSP) Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan

Kesehatan. Surakarta: POK UNS.

M. Sajoto. 1995. Pembinaan Kondisi Fisik dalam Olahraga. Semarang: IKIP

Semarang Press.

Page 91: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Mochamad Djumidar A. Widjaya. 2004. Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar

Atletik dalam Bermain. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Rusli Lutan. 1988. Belajar dan Pembelajarn. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti,

Proyek Pendidikan Akademi.

Rusli Lutan dan Adang Suherman. 2000. Perencanaan Pembelajaran Penjaskes.

Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jendral Pendidikan Dasar Menengah.

Bagian Proyek Penataran Guru SLTP setara D II.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Sugiyanto. 1998. Perkembangan dan Belajar Motorik. Jakarta: Depdikbud.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bagian Proyek

Peningkatan Muru Guru SD setara D II.

Suharno HP. 1993. Metodologi Pelatihan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Sutama dan Main Sufanti. 2009. Pendalaman PTK dan Karya Ilmiah. Surakart:

Departemen Pendidikan Nasional Universitas Muhamadiyah

Surakarta.

Toho Cholik dan Rusli Lutan. 2001. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan.

Bandung: CV Maulana.

Yudha M. Saputra. 2001. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik Pendekatan Bermain

untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Jakarta: Depdiknas.

Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Bekerjasama

dengan Direktorat Jendral Olahraga.

Page 92: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

LAMPIRAN

Page 93: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS 1

Sekolah : SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas / Semester : IV / II

Standar Kompetensi : Melakuakan unsur dasar keterampilan permaianan dan

olahraga perorangan atau beregu dan memiliki pengetahuan

atau konsep serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Kompetensi Dasar : Melakukan unsur dasar keterampilan atletik dengan

peraturan yang dimodifikasi

Indikator : 1. Kognitif:

1.1 Mengerti gerakan teknik start jongkok.

1.2 Mengerti gerakanlari menggunakan bendera

1.3 Mengerti gerak lari menggunakan kerucut

1.4 Mengerti gerak lari menggunakan tali atau karet.

2.Afektif:

2.1 Melakukan gerakan dengan sportifitas

2.2 Melakukan gerakan dengan kejujuran

2.3 Melakukan gereakan dengan kerjasama

2.4 Melakukan gerakan dengan dengan toleransi

2.5 Melakukan gerakan dengan percaya diri

2.6 Melakukan gerakan dengan kesungguhan

3. Psikomotor:

3.1 Melakukan gerakan teknik start berdiri sesuai

dengan contoh.

3.2 Melakukan gerak lari menggunakan bendera

sesuai dengan contoh.

3.3 Melakuakan gerak lari menggunakan kerucut

sesuai dengan contoh.

Page 94: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3.4 Melakukan gerak lari dengan menggunakan tali

atau karet sesuai dengan contoh.

Alokasi waktu : 3 x 35 menit (Pertemuan 2)

I. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif:

1.1 Siswa dapat mengerti gerakan teknik start jongkok, lari dan

memasuki finish

1.2 Siswa dapat mengerti gerakan lari menggunakan bendera.

1.3 Siswa dapat mengerti gerak lari menggunakan kerucut

1.4 Siswa dapat mengerti gerak lari menggunakan tali atau

karet.

2.Afektif:

2.1 Siswa dapat melakukan gerakan dengan sportifitas

2.2 Siswa dapat melakukan gerakan dengan kejujuran

2.3 Siswa dapat melakukan gereakan dengan kerjasama

2.4 Siswa dapat melakukan gerakan dengan dengan toleransi

2.5 Siswa dapat melakukan gerakan dengan percaya diri

2.1 Siswa dapat melakukan gerakan dengan kesungguhan

3. Psikomotor:

3.1 Siswa dapat melakukan gerakan teknik start jongkok, lari,

memasuki finish .

3.2 Siswa dapat melakukan gerak lari menggunakan bendera

sesuai dengan contoh.

3.3 Siswa dapat melakukan gerak lari menggunakan kerucut

sesuai dengan contoh.

3.4 Siswa dapat melakukan derak lari dengan menggunakan tali

atau karet sesuai dengan contoh.

Page 95: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

II. Materi Pembelajaran

1 Melakukan gerakan lari menggunakan bendera.

2 Melakukan gerakan lari menggunakan kerucut

3 Melakikan gerakan lompat menggunakan tali atau karet.

III. Metode Pembelajaran

1. Demonstrasi

2. Latihan

3. whole-whole part

4. Resiprokal

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1 Pendahuluan (30 menit)

1) Siswa dibariskan menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi.

2) Memberi motivasi dan menjelaskan materi pelajaran.

3) Pemanasan dengan bermain ular-ularan.

Cara permainan: Siswa dibagi menjadi 2 kelompok sama banyak,

masing-masing kelompok menempatkan diri di tempat/ lapangan

yang telah disediakan. Siswa paling depan berjalan mengikuti garis

yang telah disediakan, jika kedua siswa tersebut bertemu di

perjalanan sepanjang garis maka melakukan suit, yang menang

melanjutkan perjalanan hingga daerah lawan dan disusul teman

lainnya dengan cara yang sama.

Pemenang: kelompok siswa yang paling banyak sampai di tempat

lawan. Siswa yang kalah harus menggendong siswa yang menang.

4) Siswa dibariskan menjadi 3 bersap

Memberikan penjelasan dan mendemontrasikan cara teknik start

jongkok sebagai berikut:

Aba-aba “bersedia” berdiri di belakang garis, menempatkan kaki kiri

di depan, kaki kanan dibelakang, letakkan lutut kaki kanan ke

tanah, letakkan tangan ke tanah selebar bahu, pandangan

kedepan

Page 96: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Aba-aba “siap” badan condong ke depan, lutut diangkat, berat badan

pada kaki depan, pandangan ke lintasan pada jarak 3-4 meter.

Aba-aba “ ya” kaki kiri menolak dengan kuat dan kaki kanan

secepatnya melangkah kedepan.

Menjelaskan dan mendemontrasikan teknik berlari yaitu: badan

condong ke depan, siku ditekuk 90 derajat, ayunan lengan

mengimbangi kecepatan langkah atau gerak kaki.

Menjelaskan dan mendemontrasikan teknik memasuki finish yaitu:

berlari secepatnya ke finish tanpa mengubah posisi lari, saat

akan melewati garis finish dada dicindongkan ke depan, bahu

diputar sehingga salah satu bahu kedepan nterlebih dahulu.

2 Inti Pembelajaran (60 menit)

1) Lari menggunakan bendera

Bertujuan untuk melatih kecepatan lari siswa.

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

a. Guru menyiapkan 3 lintasan lari

b. Masing-masing lintasan ditata kun-kun dengan jarak yang telah

ditentukan kira-kira 1 meter.

c. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok

menempati lintasan yang telah disediakan

d. Siswa melakukan lari zig-zag melewati kun, siswa melakukan

secara bergantian.

Gambar. Lari Menggunakan Bendera

Page 97: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

2) Lari menggunakan kerucut

Bertujuan untuk melatih kecepatan dan siswa agar tidak bosan.

Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut:

a. Guru dan siswa membuat gambar bintang di tengah lapangan in

door atau out dor

b. Guru menyiapkan alat yang diperlukan yaitu benda berbentuk

kerucut.

c. Sebuah kerucut ditempatkan di titik pusat.

d. Tahap pertama, semua siswa diberi kesempatan untuk berlari

mengintari kerucut.

e. Tahap ke dua, satu per satu siswa lari joging mengelilingi

bintang.

f. Tahap ke tiga, setiap siswa ditugasi untuk berlari secepat

mungkin melewati kerucut yang ada pada setiap bintang

tersebut.

Gambar. Lari Menggunakan Kerucut

3) Lari menggunakan tali atau karet

Bertujuan untuk melatih kecepatan, koordinasi langkah dan gerak

tangan.

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

Page 98: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

b. Guru menyiapkan 3 lintasan yang menyediakan tali atau karet

panjang 3 buah

c. Siswa dibagi menjadi 3 kelompok

Gambar. Lari Menggunakan Tali atau Karet

3 Penutup (10 menit)

1) Siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi 3 bersap.

2) Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

3) Melakukan tes.

4) Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.

V Sumber dan Alat Pembelajaran

1 Sumber : Dasar-Dasar keterampilan Atletik Pendekatan

Bermain untuk Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama. Yuda M. Saputra. 2001.

Gerak-Gerak Dasar Atletik dalam Bermain,

Mochamad Djumidar A. Widjaya, 2004

2 Alat Pembelajaran :

• Rafia

• Bendera

• Kerucut

• Tali atau karet

VI Penilaian

A. Instrumen Penilaian

Page 99: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

1. Pemahaman konsep (Kognitif)

• Penilaian:

1) Siswa dapat mengerti gerakan teknik start jongkok

2) Siswa dapat mengerti gerakanlari zig-zag melewati bendera

3) Siswa dapat mengerti gerak lari menggunakan kerucut

4) Siswa dapat mengerti gerak lari menggunakan tali atau karet.

2. Pengamatan Sikap (Afektif)

• Aspek yang dinilai:

1) Sportifitas

2) Kejujuran

3) Kerjasama

4) Toleransi

5) Percaya diri

3. Unjuk Kerja Siswa (Psikomotor)

• Aspek yang dinilai:

1) Lari menggunakan kun

Siswa melakukan gerakan lari menggunakan kun sesuai dengan

aba-aba yang diberikan oleh guru.

2) Lari menggunakan kerucut

Melakukan gerakan lari menggunakan kerucut dengan baik dan

benar.

3) Lari menggunakan tali atau karet

Melakukan gerakan lari menggunakan tali atau karet sesuai

dengan contoh.

B. Rubrik Penilaian

1. Pemahaman Konsep (Kognitif)

Indikator Konsep/ pengetahuan Skor

1. Teknik start berediri Siswa dapat mengerti

gerakan teknik start

jongkok, lari dan memasuki

0-90

Page 100: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

finish.

2. Melakukan lari zig zag

menggunakan bendera

Sswa dapat mengerti cara

melakukan lari zig-zag

melewati kun.

0-90

3. Melakukan lari

menggunakan kerucut

Siswa dapat menmgerti cara

melakukan lari melewati

kerucut.

0-90

4. Melakukan gerakan lari

menggunakan tali tau

karet

Siswa dapat mengerti cara

melakukan lari

menggunakan tali atau karet.

0-90

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 360

Skor didasarkan pada KKM (KKM = 70)

Keterangan:

Nilai 0 : Tidak masuk sekolah

< 70 : Tidak atau belum bisa

71 – 80 : Cukup - bisa

81 – 90 : Bisa - sempurna

Nilai : Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

b) Pengamatan Sikap (Afektif)

Indikator Aspek yang dinilai skor

Belajar lari dengan

menggunakan alat bantu

pembelajaran pendidikan

jasmani

Sportifitas 0-90

Kejujuran 0-90

Kerjasama 0-90

Toleransi 0-90

Percaya diri 0-90

Kesungguhan 0-90

Page 101: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 540

Keterangan:

Nilai 0 : Tidak masuk sekolah

< 70 : Tidak atau belum bisa

71 – 80 : Cukup - bisa

81 – 90 : Bisa - sempurna

Nilai : Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

3. Unjuk Kerja Siswa (Psikomotor)

Indikator Aspek yang dinilai Skor

Melakukan teknik start

berdiri

gerakan teknik start

jongkok, lari dan memasuki

finish sesuai contoh

0-90

Melakukan lari zig zag

menggunakan bendera

Gerakan lari zig zag

mengikuti mengikuti kun

yang telah ditata atau

disediakan sesuai dengan

contoh.

0-90

Melakukan lari melewati

kerucut

Gerakan lari mengikuti

bintang dan melewati

kerucut sesuai dengan

contoh.

0-90

Melakukan gerak lari

menggunakan tali atau

karet

Gerakan lari menggunakan

tali atau karet sesuai dengan

contoh.

0-90

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 360

Keterangan:

Page 102: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Nilai 0 : Tidak masuk sekolah

< 70 : Tidak atau belum bisa

71 – 80 : Cukup - bisa

81 – 90 : Bisa - sempurna

Nilai : Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

NILAI : Nilai kognitif + nilai afektif + nilai psikomotor 3

Sragen, Maret 2011

Kolaborator Peneliti

( SUYATMI, S.Pd ) ( MARTONO ) NIP. 1926652412955411111 NIM. X4608532

Mengetahui,

Kepala SDN Bukuran 1

( JUMADI )

NIP. 19530415 197512 2 00519

Page 103: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) SIKLUS II

Sekolah : SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

Kelas / Semester : IV / II

Standar Kompetensi : Melakuakan unsur dasar keterampilan permaianan dan

olahraga perorangan atau beregu dan memiliki pengetahuan

atau konsep serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Kompetensi Dasar : Melakukan unsur dasar keterampilan atletik dengan

peraturan yang dimodifikasi

Indikator : 1. Kognitif:

1.1 Mengerti gerakan teknik start jongkok, lari

dan memasuki finish.

1.2 Mengerti gerakan lari melewati bilah.

1.3 Mengerti gerak lari menggunakan simpai

atau ban

1.4 Mengerti gerak lari menggunakan kotak atau

kardus.

2. Afektif:

2.1 Melakukan gerakan dengan sportifitas

2.2 Melakukan gerakan dengan kejujuran.

2.3 Melakukan gereakan dengan kerjasama

2.4 Melakukan gerakan dengan dengan

toleransi.

2.5 Melakukan gerakan dengan percaya diri.

Page 104: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

2.6 Melakukan gerakan dengan kesungguhan

3. Psikomotor:

3.1 Melakukan gerakan teknik start jongkok, lari

dan memasuki finish sesuai dengan contoh

3.2 Melakukan gerak lari dengan menggunakan

bilah sesuai dengan contoh.

3.3 Melakuakan gerak lari menggunakan simpai

atau ban sesuai dengan contoh.

3.4 Melakukan gerak lari menggunakan kotak

atau kardus sesuai dengan contoh.

Alokasi waktu : 6 x 35 menit (2x pertemuan)

I. Tujuan Pembelajaran

1. Kognitif:

1.1 Siswa dapat mengerti gerakan teknik start jongkok, lari dan

memasuki finish.

1.2 Siswa dapat mengerti gerakan lari melewati bilah.

1.3 Siswa dapat mengerti gerak lari menggunakan simpai atau ban

1.4 Siswa dapat mengerti gerak lari menggunakan kotak atau

kardus.

2. Afektif:

2.1 Siswa dapat melakukan gerakan dengan sportifitas.

2.2 Siswa dapat melakukan gerakan dengan kejujuran.

2.3 Siswa dapat melakukan gereakan dengan kerjasama

2.4 Siswa dapat melakukan gerakan dengan dengan toleransi.

2.5 Siswa dapat melakukan gerakan dengan percaya diri.

2.6 Siswa dapat melakukan gerakan dengan kesungguhan.

3. Psikomotor:

Page 105: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

3.1 Melakukan gerakan teknik start jongkok, lari dan memasuki

finish sesuai dengan contoh

3.2 Melakukan gerak lari dengan menggunakan bilah sesuai

dengan contoh.

3.3 Melakuakan gerak lari menggunakan simpai atau ban sesuai

dengan contoh.

3.4 Melakukan gerak lari menggunakan kotak atau kardus

sesuai dengan contoh.

II. Materi Pembelajaran

1. Melakukan gerakan lari menggunakan bilah.

2. Melakukan gerakan lari menggunakan simpai atau ban

3. Melakikan gerakan lompat menggunakan kotak atau kardus.

III. Metode Pembelajaran

1. Demonstrasi

2. Latihan

3. whole-whole part

4. Resiprokal

IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan (30 menit)

1) Siswa dibariskan menjadi 3 bersap, berdo’a, presensi.

2) Memberi motivasi dan menjelaskan materi pelajaran.

3) Pemanasan dengan bermain “bintang beralih”.

Siswa dibagi menjadi 2 kelompok setiap kelompok terdiri dari 4 siswa

diambil 2 siswa untuk menjadi penjaga dan pemain (bintang).

Sedangkan teman yang mendapat kelompok berbaris dengan anggota

kelompok dan semua kelompok membentuk lingkaran.

Tugas Penjaga : Mengejar pemain (bintang)

Tugas Pemain : Berlari agar tidak terkejar penjaga, jika ingin

bergantian, pemain bisa hinggap di depan kelompok

bintang, maka barisan paling belakang dari

Page 106: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

kelompok tersebut berlari menggantikan posisi

pemain, begitu dan seterusnya.

4) Siswa dibariskan menjadi 3 bersap

5) Memberikan penjelasan dan mendemontrasikan cara teknik start

jongkok sebagai berikut:

Aba-aba “bersedia” berdiri di belakang garis, menempatkan kaki

kiri di depan, kaki kanan dibelakang, letakkan lutut kaki

kanan ke tanah, letakkan tangan ke tanah selebar bahu,

pandangan kedepan

Aba-aba “siap” badan condong ke depan, lutut diangkat, berat

badan pada kaki depan, pandangan ke lintasan pada jarak 3-4

meter.

Aba-aba “ ya” kaki kiri menolak dengan kuat dan kaki kanan

secepatnya melangkah kedepan.

Menjelaskan dan mendemontrasikan teknik berlari yaitu: badan

condong ke depan, siku ditekuk 90 derajat, ayunan lengan

mengimbangi kecepatan langkah atau gerak kaki.

Menjelaskan dan mendemontrasikan teknik memasuki finish yaitu:

berlari secepatnya ke finish tanpa mengubah posisi lari, saat

akan melewati garis finish dada dicindongkan ke depan, bahu

diputar sehingga salah satu bahu kedepan nterlebih dahulu.

2. Inti Pembelajaran (60 menit)

1) Lari menggunakan bilah

Bertujuan untuk mengatur langkah saat lari.

Langkah-langkah pembelajarannya yaitu:

a. Guru menyiapkan beberapa lintasan lari

b. Masing-masing lintasan ditata bilah dengan jarak yang telah

ditentukan.

c. Tahap pertama, siswa melakukan lari jinjit dengan bilah yang

ditata dekat.

Page 107: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

d. Tahap kedua, siswa melakukan lari dengan langkah panjang, bilah

ditata dengan jarak 0,5-1 meter.

Gambar Lari Menggunakan Bilah

2) Lari menggunakan simpai atau ban

Terdapat beberapa variasi pembelajaran lari dengan menggunakan

simpai atau ban, diantaranya yaitu:

a. Gerak lari menggiring simpai

Bertujuan untuk merangsang kecepatan.

Gerak lari menggiring menggiring simpai ini dilakukan dengan

formasi berhadap-hadapan, siswa dibagi sama banyak dan

menempati lintasan yang telah disediakan kemudian melakukan

lari menggiring simpai secara bergantian.

Gambar. Lari Menggiring Simpai atau Ban

Page 108: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

b. Gerak lari melewati simpai atau ban

Bertujuan untuk menstabilkan langkah.

Guru menyediakan beberapa lintasan lari, siswa dibagi menjadi 3

kelompok, masing-masing kelompok menempati lintasan yang

telah ditata simpai dengan jarak 0,5-1 meter. S iswa secara

bergantian melakukan lari melewati simpai.

Gambar. Lari Melewati Simpai atau Ban

c. Gerak lari memasukkan simpai atau ban

Bertujuan untuk melatih kecepatan.

Guru menyediakan beberapa lintasn lari, masinh-masing lintasn

diberi patok A dan B, masing-masing patok A diberi simpai atau

ban sebanyak 3-5 buah. Siswa melakukan lari memindahkan patok-

patok tersebut dari A ke B.

Gambar. Lari Memasukkan Simpai atau Ban

Page 109: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

3) Lari menggunakan kotak atau kardus

Variasi dari bentuk pembelajaran lari menggunakan kotak atau kardus

yaitu:

a. Gerak lari menyentuh kardus atau kotak

Bertujuan untuk melatih kecepatan.

Guru menyediakan 3 lintasan, masing-masing lintasn ditata 2 kotak

atau kardus (kotak A dan B). Setiap siswa secara bergantian

melakukan lari menyentuh kotak A kemudian kotak B baru ke

sebrang, begitu juga sebaliknya (hilir mudik diantara kotak atau

kardus)

Gambar. Lari Menyentuh Kotak atau Kardus

b. Gerak lari membawa kotak atau kardus

Bertujuan untuk menyeimbangkan langkah dan ayunan lengan.

Guru menyiapkan lintasn lari dan kontak atua kardus. Siswa secara

berpasangan membewa kardus atau kotak tersebut dari start ke

finish

Page 110: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

Gambar. Lari Membawa Kotak atau Kardus

c. Lari memindahkan kotak atau kardus

Bertujuan untuk memperbaiki gerak togok agar waktu berlari

bahunya tidak goyang.

Guru menyiapkan lintasan, masing-masing lintasan diberikan 3-5

kardus yang disusun yang nantinya akan dipindahkan siswa dari A

ke B.

Gambar. Lari Memindahkan Kotak atau Kardus

3. Penutup (10 menit)

1) Siswa dikumpulkan, dibariskan menjadi 3 bersap.

2) Mengevaluasi kegiatan pembelajaran.

3) Melakukan observasi dan tes.

4) Siswa disiapkan, berdo’a dan dibubarkan.

V. Sumber dan Alat Pembelajaran

Page 111: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

1. Sumber : Dasar-Dasar keterampilan Atletik Pendekatan Bermain

untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama. Yuda M.

Saputra. 2001.

Gerak-Gerak Dasar Atletik dalam Bermain, Mochamad

Djumidar A. Widjaya, 2004

2. Alat Pembelajaran :

• Rafia

• Bilah

• Simpai atua Ban

• Kotak atau kardus

• Peluit

VI. Penilaian

1. Instrumen Penilaian

1) Pemahaman konsep (Kognitif)

Pemahaman siswa:

a. Mengerti cara teknik start jongkok, lari dan memasuki finish.

b. Mengerti cara melakukan gerak lari menggunakan bilah.

c. Mengerti cara melakukan lari menggunakan simpai atau ban.

d. Mengerti cara melakukan lari menggunakan kotak atau kardus.

2) Pengamatan Sikap (Afektif)

Aspek yang dinilai:

a. Kejujuran

b. Kerjasama

c. Toleransi

d. Percaya diri

e. Sportifitas

3) Unjuk Kerja Siswa (Psikomotor)

Aspek yang dinilai:

a. Teknik start jongkok, lari dan memasuki finish.

Siswa melakukan teknik start jongkok, lari dan memasuki finish

sesuai dengan contoh

Page 112: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

b. Lari melewati bilah

Siswa melakukan gerakan lari melewati bilah dengan jinjit maupun

langkah lebar sesuai dengan contoh.

c. Lari menggunakan Simpai atau Ban

Melakukan gerakan lari menggunakan simpai atau ban sesuai

dengan contoh.

d. Lari menggunakan Kardus

Melakukan gerakan lari menggunakan kardus sesuai dengan

contoh.

2. Rubrik Penilaian

1) Pemahaman Konsep (Kognitif)

Indikator Pemahaman Siswa Skor

Teknik start jongkok,

lari dan memasuki

finish

Mengerti cara melakukan

teknik start jongkok, lari

dan memasuki finish.

0-90

Lari menggunakan bilah Mengerti cara melakukan

lari menggunakan bilah

0-90

Lari melewati simpai

atau ban

Mengerti cara melakukan

lari menggunakan simpai

atau ban.

0-90

Lari menggunak kotak

atau kardus

Mengerti cara melakukan

lari menggunakan kotak

atau kardus

0-90

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 360

KKM : 70

Keterangan:

Nilai 0 : Tidak masuk sekolah

< 70 : Tidak atau belum bisa

71 – 80 : Cukup - bisa

81 – 90 : Bisa - sempurna

Nilai : Skor yang diperoleh X 100

Page 113: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Skor maksimal

2) Pengamatan Sikap (Afektif)

Indikator Aspek yang dinilai skor

Belajar lari dengan

menggunakan alat bantu

pembelajaran

pendidikan jasmani

Sportifitas 0-90

Kejujuran 0-90

Kerjasama 0-90

Toleransi 0-90

Percaya diri 0-90

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 450

KKM : 70

Keterangan:

Nilai 0 : Tidak masuk sekolah

< 70 : Tidak atau belum bisa

71 – 80 : Cukup - bisa

81 – 90 : Bisa - sempurna

Nilai : Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

3) Unjuk Kerja Siswa (Psikomotor)

Indikator Aspek yang dinilai Skor

Melakukan teknik start

jongkok, lari dan

memasuki finish

Dapat melakukan teknik

start jongkok, lari dan

memasuki finish sesuai

dengan contoh.

0-90

Lari menggunakan bilah Dapat melakukan lari

menggunakan bilah sesuai

dengan contoh

0-90

Lari menggunakan simpai

atau ban

Dapat melakukan gerak lari

menggunkan simpai atau

ban sesuai dengan contoh

0-90

Melakukan lari

menggunakan kardus atau

Dapat melakukan lari

menggunakan kardus atau

0-90

Page 114: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

kotak kotak sesuai dengan contoh.

JUMLAH SKOR MAKSIMAL 360

KKM : 70

Keterangan:

Nilai 0 : Tidak masuk sekolah

< 70 : Tidak atau belum bisa

71 – 80 : Cukup - bisa

81 – 90 : Bisa - sempurna

Nilai : Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimal

N. KOMULATIF : N.Kognitif(20%)+N.Afektif(30%)+ N.Psikomotor(50%)

3

Sragen, Maret 2011

Kolaborator Peneliti

( SUYATMI, S.Pd ) ( MARTONO ) NIP. 1926652412955411111 NIM. X4608532

Mengetahui,

Kepala SDN Bukuran 1

( JUMADI )

Page 115: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

NIP. 19530415 197512 2 00519

Page 116: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

Lampiran 3

Petunjuk Pelaksanaan Tes dan Pengukuran Kemampuan Lari 50 Yard

Untuk mengukur kemampuan lari cepat dari AAHPRD 1976; Johnson and

Nelson 1986 yang dikutip Mulyono B (2009 69-70). Prosedur pelaksanaan dari tes

dan pengukuran kemampuan lari cepat 50 yard yaitu:

Tes Lari 50 Yard

a) Bertujuan : untuk mengukur kecepatan

b) Tingkatan umur : 6 -17 tahun

c) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

d) Reliabilitas : belum ada

e) Validitas : face validity

f) Perlengkapan : Lintasan lari (sedikitnya 60 meter), stopwatch

blangko dan alat tulis.

g) Pelaksanaan:

(1) Testi menempatkan diri pada garis start dengan sikap start berdiri.

(2) Pada aba-aba “siap – ya” testi lari secepat-cepatnya dari garis start

sampai garis finish.

h) Skoring: waktu dicacat sampai sepersepuluh detik.

Page 117: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

Lampiran 4. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 20011 pada Kondisi Awal

NO NAMA WAKTU NILAI

1 Abdullah Rizki M 9.02 85

2 Bella Isti Tania A 10.58 75

3 Alfian Mughofur 10.48 75

4 Wiwin Dwi W 10.32 75

5 Tri Utami 10.63 75

6 Dandi Setyawan 9.78 80

7 Mutmainah Janah 11.35 70

8 Novi Aulia S 9.69 80

9 Nur Widiyanto 9.19 85

10 Muh. Rifai 9.56 80

11 Wakida Fajar H 9.55 80

12 Ikhsanudin 8.32 90

13 Annisa Rofiatul M 10.18 85

14 Selfia Selly Margareta 9.86 85

15 Dewi Indahsari 9.93 85

16 Widya Ardiyana 9.56 85

17 Mukhlis Tri Nugroho 9.40 85

18 Thomas Triyanto 8.77 90

19 Alfi Nur Hayati 12.01 65

20 Lena Listiyana 10.12 80

21 Ade Era Dwi S 8.30 90

22 Yuda Kurnia 9.66 80

23 Yudi Setyawan 8.94 85

24 Iwan Kurniawan 10.32 75

25 Anis Nur Hidayati 10.88 70

26 Andri Candra S 8.28 90

27 Riko Vidriyan 9.73 80 JUMLAH 264.41 2180

RATA‐RATA 9.79 80.74074074

Page 118: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

Lampiran 5. Hasil Observasi Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 20011pada Kondisi Awal

NO NAMA Afektif Kognitif Psikomotor

Total Score

KET Nilai

Score (30%)

Nilai Score (20%)

Nilai Score (50%)

1 Abdullah Rizki M 65 19.5 70 14 65 32.5 66.00 BT 2 Bella Isti Tania A 65 19.5 65 13 65 32.5 65.00 BT 3 Alfian Mughofur 70 21 75 15 70 35 71.00 T

4 Wiwin Dwi W 70 21 75 15 70 35 71.00 T 5 Tri Utami 70 21 72 14.4 72 36 71.40 T 6 Dandi Setyawan 68 20.4 70 14 68 34 68.40 BT 7 Mutmainah Janah 62 18.6 65 13 62 31 62.60 BT 8 Novi Aulia S 65 19.5 68 13.6 65 32.5 65.60 BT 9 Nur Widiyanto 68 20.4 65 13 68 34 67.40 BT

10 Muh. Rifai 65 19.5 65 13 65 32.5 65.00 BT 11 Wakida Fajar H 62 18.6 65 13 62 31 62.60 BT 12 Ikhsanudin 72 21.6 70 14 72 36 71.60 T 13 Annisa Rofiatul M 60 18 60 12 60 30 60.00 BT 14 Selfia Selly M 62 18.6 65 13 62 31 62.60 BT 15 Dewi Indahsari 62 18.6 67 13.4 62 31 63.00 BT

16 Widya Ardiyana 70 21 70 14 75 37.5 72.50 T 17 Mukhlis Tri N 66 19.8 65 13 66 33 65.80 BT 18 Thomas Triyanto 68 20.4 65 13 68 34 67.40 BT 19 Alfi Nur Hayati 65 19.5 65 13 65 32.5 65.00 BT 20 Lena Listiyana 68 20.4 70 14 68 34 68.40 BT 21 Ade Era Dwi S 75 22.5 70 14 75 37.5 74.00 T

22 Yuda Kurnia 65 19.5 65 13 65 32.5 65.00 BT 23 Yudi Setyawan 68 20.4 65 13 68 34 67.40 BT 24 Iwan Kurniawan 75 22.5 72 14.4 75 37.5 74.40 T 25 Anis Nur Hidayati 67 20.1 67 13.4 67 33.5 67.00 BT 26 Andri Candra S 67 20.1 70 14 67 33.5 67.60 BT 27 Riko Vidriyan 70 21 72 14.4 72 36 71.40 T

JUMLAH 1810 543 1833 366.6 1819 909.5 1819.10

RATA‐RATA 67.04 20.111111 67.89 13.577778 67.37 33.68519 67.37

Keterangan: NILAI PSIKOMOTOR= (hasil tes kemampuan lari cepat+ teknik start+tenik lari+teknik memasuki finish+rubric penilaian RPP) : 5

Page 119: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

Lampiran 6. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 20011 pada Siklus I. NO NAMA WAKTU NILAI

1 Abdullah Rizki M 12.24 65

2 Bella Isti Tania A 10.77 80

3 Alfian Mughofur 10.20 75

4 Wiwin Dwi W 9.27 85

5 Tri Utami 9.44 85

6 Dandi Setyawan 9.45 85

7 Mutmainah Janah 9.79 80

8 Novi Aulia S 9.92 80

9 Nur Widiyanto 9.45 80

10 Muh. Rifai 8.90 85

11 Wakida Fajar H 9.99 80

12 Ikhsanudin 8.77 90

13 Annisa Rofiatul M 8.89 85

14 Selfia Selly Margareta 8.89 85

15 Dewi Indahsari 9.00 85

16 Widya Ardiyana 8.98 85

17 Mukhlis Tri Nugroho 8.79 90

18 Thomas Triyanto 9.30 80

19 Alfi Nur Hayati 9.90 80

20 Lena Listiyana 9.78 80

21 Ade Era Dwi S 8.40 90

22 Yuda Kurnia 8.74 90

23 Yudi Setyawan 9.60 80

24 Iwan Kurniawan 8.53 90

25 Anis Nur Hidayati 8.61 90

26 Andri Candra S 9.55 90

27 Riko Vidriyan 8.87 85

JUMLAH 254.02 2255 RATA‐RATA 9.41 83.51851852

Page 120: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

Lampiran 7. Hasil Observasi Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 20011pada Siklus I

NO NAMA Afektif Kognitif Psikomotor

Total Score

KET Nilai

Score (30%)

Nilai Score (20%)

Nilai Score (50%)

1 Abdullah Rizki M 80 24 79 15.8 77 38.5 78.30 T

2 Bella Isti Tania A 68 20.4 67 13.4 69 34.5 68.30 BT

3 Alfian Mughofur 81 24.3 81 16.2 79 39.5 80.00 T

4 Wiwin Dwi W 79 23.7 78 15.6 80 40 79.30 T

5 Tri Utami 79 23.7 75 15 80 40 78.70 T

6 Dandi Setyawan 68 20.4 67 13.4 71 35.5 69.30 BT

7 Mutmainah Janah 66 19.8 67 13.4 69 34.5 67.70 BT

8 Novi Aulia S 70 21 70 14 72 36 71.00 T

9 Nur Widiyanto 76 22.8 72 14.4 76 38 75.20 T

10 Muh. Rifai 75 22.5 69 13.8 77 38.5 74.80 T

11 Wakida Fajar H 75 22.5 69 13.8 76 38 74.30 T

12 Ikhsanudin 80 24 81 16.2 82 41 81.20 T

13 Annisa Rofiatul M 69 20.7 67 13.4 72 36 70.10 T

14 Selfia Selly Margareta 67 20.1 67 13.4 70 35 68.50 BT

15 Dewi Indahsari 70 21 69 13.8 73 36.5 71.30 T

16 Widya Ardiyana 75 22.5 74 14.8 77 38.5 75.80 T

17 Mukhlis Tri Nugroho 68 20.4 70 14 74 37 71.40 T

18 Thomas Triyanto 68 20.4 67 13.4 71 35.5 69.30 BT

19 Alfi Nur Hayati 66 19.8 67 13.4 69 34.5 67.70 BT

20 Lena Listiyana 70 21 67 13.4 72 36 70.40 T

21 Ade Era Dwi S 72 21.6 68 13.6 75 37.5 72.70 T

22 Yuda Kurnia 71 21.3 68 13.6 75 37.5 72.40 T

23 Yudi Setyawan 72 21.6 67 13.4 73 36.5 71.50 T

24 Iwan Kurniawan 81 24.3 82 16.4 83 41.5 82.20 T

25 Anis Nur Hidayati 76 22.8 68 13.6 79 39.5 75.90 T

26 Andri Candra S 69 20.7 67 13.4 71 35.5 69.60 BT

27 Riko Vidriyan 83 24.9 81 16.2 83 41.5 82.60 T JUMLAH 1974 592.2 1924 384.8 2025 1012.5 1989.50

RATA‐RATA 73.11 21.933 71.26 14.251852 75 37.5 73.69

Keterangan: NILAI PSIKOMOTOR= (hasil tes kemampuan lari cepat+ teknik start+tenik lari+teknik memasuki finish+rubric penilaian RPP) : 5

Page 121: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

Lampiran 8. Hasil Observasi Kemampuan Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 20011 pada Siklus II

NO NAMA WAKTU NILAI

1 Abdullah Rizki M 8.29 90

2 Bella Isti Tania A 9.77 85

3 Alfian Mughofur 7.89 90

4 Wiwin Dwi W 8.26 90

5 Tri Utami 7.93 90

6 Dandi Setyawan 9.21 90

7 Mutmainah Janah 9.87 80

8 Novi Aulia S 9.43 85

9 Nur Widiyanto 8.52 90

10 Muh. Rifai 8.90 85

11 Wakida Fajar H 9.20 85

12 Ikhsanudin 8.16 85

13 Annisa Rofiatul M 10.10 80

14 Selfia Selly Margareta 9.59 80

15 Dewi Indahsari 8.26 90

16 Widya Ardiyana 8.67 90

17 Mukhlis Tri Nugroho 8.61 90

18 Thomas Triyanto 8.79 90

19 Alfi Nur Hayati 9.73 80

20 Lena Listiyana 9.75 80

21 Ade Era Dwi S 8.27 90

22 Yuda Kurnia 8.61 85

23 Yudi Setyawan 8.57 90

24 Iwan Kurniawan 8.97 85

25 Anis Nur Hidayati 9.30 85

26 Andri Candra S 8.51 90

27 Riko Vidriyan 8.52 90 JUMLAH 239.68 2340

RATA‐RATA 8.88 86.66666667

Page 122: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Lampiran 9. Hasil Observasi Hasil Belajar Lari Cepat Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010/ 20011pada Siklus II

NO NAMA

Afektif Kognitif Psikomotor Total Score

KET Nilai

Score (30%)

Nilai Score (20%)

Nilai Score (50%)

1 Abdullah Rizki M 76 22.8 76 15.2 77 38.5 76.50 T 2 Bella Isti Tania A 68 20.4 70 14 71 35.5 69.90 BT

3 Alfian Mughofur 81 24.3 80 16 83 41.5 81.80 T

4 Wiwin Dwi W 79 23.7 80 16 81 40.5 80.20 T

5 Tri Utami 78 23.4 78 15.6 80 40 79.00 T

6 Dandi Setyawan 77 23.1 80 16 78 39 78.10 T

7 Mutmainah Janah 78 23.4 78 15.6 81 40.5 79.50 T

8 Novi Aulia S 79 23.7 78 15.6 79 39.5 78.80 T

9 Nur Widiyanto 76 22.8 72 14.4 76 38 75.20 T

10 Muh. Rifai 77 23.1 78 15.6 79 39.5 78.20 T

11 Wakida Fajar H 78 23.4 79 15.8 80 40 79.20 T

12 Ikhsanudin 82 24.6 80 16 83 41.5 82.10 T

13 Annisa Rofiatul M 81 24.3 82 16.4 82 41 81.70 T

14 Selfia Selly Margareta 69 20.7 68 13.6 69 34.5 68.80 BT

15 Dewi Indahsari 71 21.3 72 14.4 69 34.5 70.20 T

16 Widya Ardiyana 78 23.4 82 16.4 83 41.5 81.30 T

17 Mukhlis Tri Nugroho 79 23.7 79 15.8 80 40 79.50 T 18 Thomas Triyanto 70 21 68 13.6 70 35 69.60 BT 19 Alfi Nur Hayati 80 24 82 16.4 79 39.5 79.90 T

20 Lena Listiyana 81 24.3 82 16.4 81 40.5 81.20 T

21 Ade Era Dwi S 80 24 76 15.2 82 41 80.20 T 22 Yuda Kurnia 79 23.7 80 16 81 40.5 80.20 T

23 Yudi Setyawan 82 24.6 75 15 83 41.5 81.10 T

24 Iwan Kurniawan 78 23.4 75 15 79 39.5 77.90 T

25 Anis Nur Hidayati 74 22.2 74 14.8 76 38 75.00 T

26 Andri Candra S 83 24.9 82 16.4 90 45 86.30 T 27 Riko Vidriyan 78 23.4 80 16 81 40.5 79.90 T

JUMLAH 2092 627.6 2086 417.2 2133 1066.5 2111.30

RATA‐RATA 77.48 23.244 77.26 15.451852 79 39.5 78.20 Keterangan: NILAI PSIKOMOTOR= (hasil tes kemampuan lari cepat+ teknik start+tenik

lari+teknik memasuki finish+rubric penilaian RPP) : 5

Page 123: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Lampiran 10. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus I.

NO NAMA KONDISI AWAL SIKLUS I PENINGKATAN TES LARI

HASIL BELAJAR

TES LARI

HASIL BELAJAR

TES LARI

HASIL BELAJAR

1 Abdullah Rizki M 9.02 66.00 12.24 78.30 3.22 12.30

2 Bella Isti Tania A 10.58 65.00 10.77 68.30 0.19 3.30

3 Alfian Mughofur 10.48 71.00 10.20 80.00 ‐0.28 9.00 4 Wiwin Dwi W 10.32 71.00 9.27 79.30 ‐1.05 8.30

5 Tri Utami 10.63 71.40 9.44 78.70 ‐1.19 7.30

6 Dandi Setyawan 9.78 68.40 9.45 69.30 ‐0.33 0.90

7 Mutmainah Janah 11.35 62.60 9.79 67.70 ‐1.56 5.10

8 Novi Aulia S 9.69 65.60 9.92 71.00 0.23 5.40 9 Nur Widiyanto 9.19 67.40 9.45 75.20 0.26 7.80

10 Muh. Rifai 9.56 65.00 8.90 74.80 ‐0.66 9.80

11 Wakida Fajar H 9.55 67.60 9.99 74.30 0.44 6.70

12 Ikhsanudin 8.32 71.76 8.77 81.20 0.45 9.44

13 Annisa Rofiatul M 10.18 60.00 8.89 70.10 ‐1.29 10.10

14 Selfia Selly

Margareta 9.86 62.60 8.89 68.50 ‐0.97 5.90

15 Dewi Indahsari 9.93 63.00 9.00 71.30 ‐0.93 8.30

16 Widya Ardiyana 9.56 72.50 8.98 75.80 ‐0.58 3.30

17 Mukhlis Tri

Nugroho 9.40 65.80 8.79 71.40 ‐0.61 5.60

18 Thomas Triyanto 8.77 67.40 9.30 69.30 0.53 1.90

19 Alfi Nur Hayati 12.01 65.00 9.90 67.70 ‐2.11 2.70

20 Lena Listiyana 10.12 68.40 9.78 70.40 ‐0.34 2.00

21 Ade Era Dwi S 8.30 74.00 8.40 72.70 0.10 ‐1.30

22 Yuda Kurnia 9.66 65.00 8.74 72.40 ‐0.92 7.40

23 Yudi Setyawan 8.94 67.40 9.60 71.50 0.66 4.10

24 Iwan Kurniawan 10.32 74.40 8.53 82.20 ‐1.79 7.80

25 Anis Nur Hidayati 10.88 67.00 8.61 75.90 ‐2.27 8.90

26 Andri Candra S 8.28 67.60 9.55 69.60 1.27 2.00

27 Riko Vidriyan 9.73 71.40 8.87 82.60 ‐0.86 11.20

JUMLAH 264.41 1824.26 254.02 1989.50 ‐10.39 165.24 RATA‐RATA 9.79 67.57 9.41 73.69 ‐0.38 6.12

Page 124: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Lampiran 12. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat dan Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010 2011 dari Siklus I ke Siklus II

NO NAMA SIKLUS I SIKLUS II PENINGKATAN

TES LARI

HASIL BELAJAR

TES LARI

HASIL BELAJAR

TES LARI

HASIL BELAJAR

1 Abdullah Rizki M 12.24 78.30 8.29 76.50 ‐3.95 ‐1.80 2 Bella Isti Tania A 10.77 68.30 9.77 69.90 ‐1.00 1.60 3 Alfian Mughofur 10.20 80.00 7.89 81.80 ‐2.31 1.80

4 Wiwin Dwi W 9.27 79.30 8.26 80.20 ‐1.01 0.90

5 Tri Utami 9.44 78.70 7.93 79.00 ‐1.51 0.30

6 Dandi Setyawan 9.45 69.30 9.21 78.10 ‐0.24 8.80

7 Mutmainah Janah 9.79 67.70 9.87 79.50 0.08 11.80

8 Novi Aulia S 9.92 71.00 9.43 78.80 ‐0.49 7.80

9 Nur Widiyanto 9.45 75.20 8.52 75.20 ‐0.93 0.00

10 Muh. Rifai 8.90 74.80 8.90 78.20 0.00 3.40

11 Wakida Fajar H 9.99 74.30 9.20 79.20 ‐0.79 4.90

12 Ikhsanudin 8.77 81.20 8.16 82.10 ‐0.61 0.90

13 Annisa Rofiatul M 8.89 70.10 10.10 81.70 1.21 11.60

14 Selfia Selly

Margareta 8.89 68.50 9.59 68.80 0.70 0.30

15 Dewi Indahsari 9.00 71.30 8.26 70.20 ‐0.74 ‐1.10

16 Widya Ardiyana 8.98 75.80 8.67 81.30 ‐0.31 5.50

17 Mukhlis Tri

Nugroho 8.79 71.40 8.61 79.50 ‐0.18 8.10

18 Thomas Triyanto 9.30 69.30 8.79 69.60 ‐0.51 0.30

19 Alfi Nur Hayati 9.90 67.70 9.73 79.90 ‐0.17 12.20

20 Lena Listiyana 9.78 70.40 9.75 81.20 ‐0.03 10.80

21 Ade Era Dwi S 8.40 72.70 8.27 80.20 ‐0.13 7.50

22 Yuda Kurnia 8.74 72.40 8.61 80.20 ‐0.13 7.80

23 Yudi Setyawan 9.60 71.50 8.57 81.10 ‐1.03 9.60

24 Iwan Kurniawan 8.53 82.20 8.97 77.90 0.44 ‐4.30

25 Anis Nur Hidayati 8.61 75.90 9.30 75.00 0.69 ‐0.90

26 Andri Candra S 9.55 69.60 8.51 86.30 ‐1.04 16.70

27 Riko Vidriyan 8.87 82.60 8.52 79.90 ‐0.35 ‐2.70

JUMLAH 254.02 1989.50 239.68 2111.30 ‐14.34 121.80 RATA‐RATA 9.41 73.69 8.88 78.20 ‐0.53 4.51

Page 125: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

Lampiran 13. Perbandingan Peningkatan Kemampuan Lari Cepat pada Siswa Kelas IV SD Negeri Bukuran 1 Kalijambe Sragen Tahun Pelajaran 2010 2011 dari Kondisi Awal ke Siklus II

NO NAMA KONDISI AWAL SIKLUS II PENINGKATAN

TES LARI

HASIL BELAJAR

TES LARI

HASIL BELAJAR

TES LARI

HASIL BELAJAR

1 Abdullah Rizki M 9.02 66.00 8.29 76.50 ‐0.73 10.50

2 Bella Isti Tania A 10.58 65.00 9.77 69.90 ‐0.81 4.90

3 Alfian Mughofur 10.48 71.00 7.89 81.80 ‐2.59 10.80

4 Wiwin Dwi W 10.32 71.00 8.26 80.20 ‐2.06 9.20

5 Tri Utami 10.63 71.40 7.93 79.00 ‐2.70 7.60

6 Dandi Setyawan 9.78 68.40 9.21 78.10 ‐0.57 9.70

7 Mutmainah Janah 11.35 62.60 9.87 79.50 ‐1.48 16.90

8 Novi Aulia S 9.69 65.60 9.43 78.80 ‐0.26 13.20

9 Nur Widiyanto 9.19 67.40 8.52 75.20 ‐0.67 7.80

10 Muh. Rifai 9.56 65.00 8.90 78.20 ‐0.66 13.20

11 Wakida Fajar H 9.55 67.60 9.20 79.20 ‐0.35 11.60

12 Ikhsanudin 8.32 71.76 8.16 82.10 ‐0.16 10.34

13 Annisa Rofiatul M 10.18 60.00 10.10 81.70 ‐0.08 21.70

14 Selfia Selly

Margareta 9.86 62.60 9.59 68.80 ‐0.27 6.20

15 Dewi Indahsari 9.93 63.00 8.26 70.20 ‐1.67 7.20

16 Widya Ardiyana 9.56 72.50 8.67 81.30 ‐0.89 8.80

17 Mukhlis Tri

Nugroho 9.40 65.80 8.61 79.50 ‐0.79 13.70

18 Thomas Triyanto 8.77 67.40 8.79 69.60 0.02 2.20

19 Alfi Nur Hayati 12.01 65.00 9.73 79.90 ‐2.28 14.90

20 Lena Listiyana 10.12 68.40 9.75 81.20 ‐0.37 12.80

21 Ade Era Dwi S 8.30 74.00 8.27 80.20 ‐0.03 6.20

22 Yuda Kurnia 9.66 65.00 8.61 80.20 ‐1.05 15.20

23 Yudi Setyawan 8.94 67.40 8.57 81.10 ‐0.37 13.70

24 Iwan Kurniawan 10.32 74.40 8.97 77.90 ‐1.35 3.50

25 Anis Nur Hidayati 10.88 67.00 9.30 75.00 ‐1.58 8.00

26 Andri Candra S 8.28 67.60 8.51 86.30 0.23 18.70

27 Riko Vidriyan 9.73 71.40 8.52 79.90 ‐1.21 8.50

JUMLAH 264.41 1824.26 239.68 2111.30 ‐24.73 287.04

RATA‐RATA 9.79 67.57 8.88 78.20 ‐0.92 10.63

Page 126: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Lampiran 14. Dokumentasi Penelitian

OBSERVASI

SIKLUS I PEMBELAJARAN LARI MENGGUNAKAN BENDERA

Page 127: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

PEMBELAJARAN LARI MENGGUNAKAN KERUCUT

PEMBELAJARAN LARI MENGGUNAKAN KARET

Page 128: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

TES SIKLUS I

LARI 50 YARD

Page 129: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

SIKLUS II PEMBELAJARAN LARI MENGGUNAKAN BILAH

Page 130: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

PEMBELAJARAN LARI MENGGUNAKAN SIMPAI/ BAN

PEMBELAJARAN LARI MENGGUNAKAN KOTAK ATAU KARDUS

Page 131: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

TES SIKLUS II

Page 132: eprints.uns.ac.ideprints.uns.ac.id/4292/1/207521011201109171.pdf · 2013-07-15 · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ii UPAYA MENGOPTIMALKAN KEMAMPUAN LARI CEPAT

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113