~ibunjabarpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/... · 2011. 7. 6. · kongres bahasa...

2
~ibunJabar o Selasa • Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu --~------4--5 (!) 7 8 9 10 11 12 13 20 21 22 23 24 25 26 27 28 ,----~~---------------------~~-----~----~----=----- o Mar 0 Apr 0 Mei 0 Jun • Jul 0 Ags 0 Sep OOkt SEJAK prakemerdekaan hingga pascareformasi, Kongres Bahasa Sunda (KBS) sedikitnya sudah empat belas kali dilaksana- kan. Narnun, dari tahun ke tahun semangat, gema, penerapan, dan aura yang terasa dalam KBS makin menyurut. Padahal, ahli kesundaan saban tahun terus . membengkak. Baik produksi institusi pendi- dikan yang bergelar sarjana, master, dan doktor maupun yang belajar secara otodidak yang menamakan diri penulis lepas atau peng- amat. Dukungan dana juga ayeuna rnah disedia- kan pemerintah dan beberapa pihak swasta. Tidak hanya itu, media sebagai sarana informasi juga mendukung. Terbukti beberapa media cetak dan elektronik di Bandung turut terlibat. Tapi, mengapa KBS IX di Bogor pertengahan Juli ini masih hambar dan kurang bergairah? Tentu saja, jawaban yang tepat, utuh, dan rnenyeluruh mesti diadakan penelitian, kajian, perdebatan, dan simpulan yang mendalam, Sebagai salah satu warga Bogor, Jawa Barat, yang kebetulan bersuku bangsa Sunda, ada beberapa catatan yang, saya pikir, patut dicatat dan direnung- kan oleh rengrengan Panitia KBS IX dan pengurus Itu baru - Lembaga Basa & Sastra di Bandung, Sunda (LBSS)sebagai rnitra bagairnana jadinya yang sering ditunjuk oleh dengan warga Sunda di Dinas Pariwisata dan saampar Jawa Barat? Ah, Budaya (Disparbud) untuk boro-boro engeuh apalagi menyeIanggarakan peduli, diberitahu juga. kongres. Lantas, saya juga bertanya Pertama, KBS kurang kepada beberapa guru sosialiasi. Kabar akan dan aktivis kesundaan di berIangsungnya kongres sekitar Bogor. memang sudah mengemu- Jawabannya hampir ka sekitar empat minggu sama dengan Dhipa dan kebeIakang. Namun, sejumlah aktivis Bandung: ketika saya menanyakan "teu nyaho-nyaho acan", kabar itu kepada beberapa Malah, salah satu warta- aktivis kesundaan dan wan Sunda yal).gbergerak wartawan di seputar di Bogor, mengungkapkan Bandung banyak yang nada nyinyir dan satir ' tidak engeuh. Malah, yang kemudian kalimat itu wartawan sekaligus aktivis saya umumkan di jejaring kesundaan Dhipa Caluh sosial facebook, kalimat itu Purba mah hanya men- adalah "paling oge ngan , I a DJASEPUDIN Kolumnis, Tingggal di Bogor Alumnus Sastra Sunda Universitas Padjadjaran jawab "ieu nyaho nanaon, apalna oge kakara ayeuna." Maka, sungguh tidak aneh jika wartawan senior dan kolurnnis Karno Kartadibrata menulis di rubrik Balebandung edisi 30 [uni-e Juli mempertanya- kan KBS kurang auieuha- nana alias kurang bergema. Karno juga menga- barkan, .f" ada redaktur( .. koran terna- , madi Bandung tidak mengetahui rencana kegiatan KBS IX di Bogor. \ IUlplllg "UUlas ullpaa ~u II

Upload: others

Post on 07-Sep-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ~ibunJabarpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/... · 2011. 7. 6. · Kongres Bahasa Sunda (KBS)sedikitnya sudah empat belas kali dilaksana-kan. Narnun, dari tahun ke tahun

~ibunJabaro Selasa • Rabu 0 Kamis 0 Jumat 0 Sabtu

--~------4--5 (!) 7 8 9 10 11 12 1320 21 22 23 24 25 26 27 28,----~~---------------------~~-----~----~----=-----o Mar 0Apr 0Mei 0Jun • Jul 0 Ags 0 Sep OOkt

SEJAK prakemerdekaanhingga pascareformasi,Kongres Bahasa Sunda(KBS) sedikitnya sudahempat belas kali dilaksana-kan. Narnun, dari tahunke tahun semangat, gema,penerapan, dan aura yangterasa dalam KBS makinmenyurut.Padahal, ahli kesundaan

saban tahun terus .membengkak. Baikproduksi institusi pendi-dikan yang bergelarsarjana, master, dandoktor maupun yangbelajar secara otodidakyang menamakan diripenulis lepas atau peng-amat. Dukungan danajuga ayeuna rnah disedia-kan pemerintah danbeberapa pihak swasta.Tidak hanya itu, mediasebagai sarana informasijuga mendukung.Terbukti beberapa mediacetak dan elektronik diBandung turut terlibat.Tapi, mengapa KBS IX

di Bogor pertengahan Juliini masih hambar dankurang bergairah? Tentusaja, jawaban yang tepat,utuh, dan rnenyeluruhmesti diadakan penelitian,kajian, perdebatan, dansimpulan yang mendalam,Sebagai salah satu warga

Bogor, Jawa Barat, yangkebetulan bersuku bangsaSunda, ada beberapacatatan yang, saya pikir,patut dicatat dan direnung-kan oleh rengrengan PanitiaKBS IX dan pengurus Itu baru -Lembaga Basa & Sastra di Bandung,Sunda (LBSS)sebagai rnitra bagairnana jadinyayang sering ditunjuk oleh dengan warga Sunda diDinas Pariwisata dan saampar Jawa Barat? Ah,Budaya (Disparbud) untuk boro-boro engeuh apalagimenyeIanggarakan peduli, diberitahu juga.kongres. Lantas, saya juga bertanyaPertama, KBS kurang kepada beberapa guru

sosialiasi. Kabar akan dan aktivis kesundaan diberIangsungnya kongres sekitar Bogor.memang sudah mengemu- Jawabannya hampirka sekitar empat minggu sama dengan Dhipa dankebeIakang. Namun, sejumlah aktivis Bandung:ketika saya menanyakan "teu nyaho-nyaho acan",kabar itu kepada beberapa Malah, salah satu warta-aktivis kesundaan dan wan Sunda yal).g bergerakwartawan di seputar di Bogor, mengungkapkanBandung banyak yang nada nyinyir dan satir 'tidak engeuh. Malah, yang kemudian kalimat ituwartawan sekaligus aktivis saya umumkan di jejaringkesundaan Dhipa Caluh sosial facebook, kalimat ituPurba mah hanya men- adalah "paling oge ngan

,I

a

DJASEPUDINKolumnis, Tingggal di BogorAlumnus Sastra SundaUniversitas Padjadjaran

jawab "ieu nyaho nanaon,apalna oge kakara ayeuna."Maka, sungguh tidak

aneh jika wartawan seniordan kolurnnis KarnoKartadibrata menulis dirubrik Balebandung edisi 30[uni-e Juli mempertanya-kan KBS kurang auieuha-nana alias kurangbergema. Karnojuga menga-barkan, .f"adaredaktur( ..koranterna- ,madiBandungtidakmengetahuirencana kegiatan KBSIX di Bogor.

\

IUlplllg "UUlas ullpaa ~u I I

Page 2: ~ibunJabarpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/07/... · 2011. 7. 6. · Kongres Bahasa Sunda (KBS)sedikitnya sudah empat belas kali dilaksana-kan. Narnun, dari tahun ke tahun

katempatan unmgkul, aripanitiana mah ti Bandung."

Kedua, kurang mem-bumi. KBSIX ini, konon,akan akan dilaksanakan diCipayung, Cisarua, Bogor,11-13Juli 2011.Akantetapi, hingga tulisan inidibuat, Sabtu, 2 Juli 2011,banyak warga Bogor yangtidak mengetahui hajatwarga bahasa Sunda itu.Jangankan warga Jonggoldi ujung timur KabupatenBogor atau warga [asingadi ujung Barat KabupatenBogor, masyarakat yangberbahasa Sunda di KotaBogor dan warga sekitarCisarua juga banyak yangtidak tahu adanya KBSIX.

Padahal, kelemahantersebut bisa sedikitdiminimalisasi jika PanitiaKBSmau merangkulwarga dan wartawanBogor dengan penuhkesadaran danketerbu-

kaan. [ika mau merangkuldan terbuka mah tidakakan tercetus ungkapan"paling age ngan katempatanurungkul, ari panitiana mahti Bandung."·

Ketiga, terlalu Bandung.Sebagai ibukota JawaBarat, Bandung menjadipusat di pelbagai bidang.Tidak terkecuali Bandung.Beragam kegiatan berikutkepanitiaan kegiatan di[awa Barat sering didomi-nasi warga atau aktivisBandung. Masyarakat didaerah hanya dilibatkansebagai pendukung saja.Bahkan, dalam pelaksanaanKBSIXhal itu makin berasa

dan kentara.Tidak hanya kepanitia-

an, peserta, dan pengisiacaranya juga umumnyadikuasai oleh orangBandung. Dengandernikian keterlibatandaerah terkesan hanyaseperlunya. Dalam tataranini, disadari atau tidak,diakui atau tidak, aktivisBandung itu merasa yangpaling pintar dan superior.

Sebagai bukti, salah satumajalah berbahasa Sundayang terbit di Bogor dandiisi umumnya oleh wargaBogor tidak diundangmenghadiri acara KBSIX.Redaktur, pemirnpinredaksi, sekretaris redaksi,atau pimpinan majalahdwibulanan yang sudah 17kali terbitan itu tidak satuorangpun diundangsebagai peserta. Padahal,

di antara mereka,jangankan di-

) undang, sebagai

peserta, diundang sebagaipembicara atau pemaka-lah sekalipun sangatpantas.

[ika panitia KBSatauorang-orang Disparbuddan LBSStidak mengetahuimajalah Balebat,umpama-nya, kacida teuing. Sebab,majalah tersebut tidakhanya beredar di Bogor,tapi menyebar juga keJakarta, Sukabumi,Bandung, dan Jatinangor.Maka, ketika awak redaksimajalah tersebut tidakdiundang leuwih tikacidateuing.

Sebab, majalah yangkantor redaksi a di sekitar

Ciampea dan dipimpinoleh Hendra M Astari itu,saya pikir, memahamibetul perkembanganbahasa dan sastra Sunda disekitar Bogor. Sebab, selainmengurus majalah jugasecara rutin berhubunganlangsung dengan sejumlahguru dan mempertanykanperkembangan bahasaSunda di kabupaten dankota Bogor.

Keempat, tidak peka.Peringatan dari sebagianwarga [abar tentangkurang bergemanya KBSIXtidak cepat dicarikanjalan keluar yang cepat dantepat. Sebab, sedikitpuninfo yang didapat tentangKBSIXsejatinya mesti adareaksi, evaluasi, solusi, danantisipasi. Ini mah tidak,padahal, jika ingin sukses,masukan, harapan, ataucibiran sekalipun dan darisiapapun mesti ditanggapidengan penuh kesadarandan keterbukaan.

Kelima, asal aya. Pelak-sanaan KBSIXsejauh yangsaya tabu hanya meme-nuhi proyek lima tahunansaja. Dengan demikiankegiatan tersebut digarapsahinasna. Maka,sayaseperidapat denganungkapan AjipRosidipada tahun 2005dimajalah Mangle dankoran Pikiran Rakyatbahwa, KBShanyaproyek menghambur-

hamburkan

uang rakyat,lebih baik uang

tersebut digunakan untukkepetingan yang lebihberguna.

Menutup artikel ini sayateringat lontaran HaweSetiawan pada tahun 2005bahwa, sejumlah reko-mendasi yang dihasilkan(KBS)pada umumnyahanya berupa usulan,ajakan, atau pun imbau-an. Tidak ada satu punrekomendasi merupakanprogram kerja yang akandilaksanakan LBSS.Benarkah begitu? Mudah-mudahan tahun ini mahtidak.

Yang jelas, wilujengkongres para Juragan.(*)