zoonosis

17
1. Zoonosis Definisi Zoonosis adalah sebuah infeksi yang terjadi di alam antara manusia dan hewan vertebrata,bisa dari manusia ke hewan maupun hewan ke manusia.Dapat menyebaban kerugian ekonomi yang sangat besar karena biaya pengobatan yang sangat mahal. Sejarah Perkembangan Penyakit zoonosis telah ditemukan selama ribuan tahun,pertama kali mungkin pada tahun ke 20 sebelum masehi di Mesopotamia dimana seekor anjing menggigit dan menyebabkan penyakit.Dalam beberapa tahun terakhir dengan perkembangan terhadap teknologi untuk mendiagnosis,didapatkan beberapa penyakit zoonosis yang baru atau tidak terdeteksi,ini disebabkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang terhadap lingkungan dimana virus ditemukan lebih berpotensial.Seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk dan hewan maka potensi untuk terjadi penyait zoonosis yang lma maupun baru semakin an.meningkat. Epidomologi Epidemologi berhubungan dengan pemahan terhadap siklus transmisi.Dalam zoonosi terdapat 4 faktor penting yang menyebabkan siklus transmisi terjadi yaitu agen infeksi,host,rute transmisi, dan lingkungan.Namun terdapat kerumitan pada siklus transmisi zoonosis yang terkadang berbeda-beda terhadap tiap infeksi. Data yang diterima lebih dari 150 jenis zoonosis yang ditemukan.Untuk host alam atau reservoir dapat ddisebabkan oleh hewan liar,hewan peliharaan atau keduanya.Peran manusia tidak terlalu besar dala transmisi,karena hanya dapat terinfeksi jika melakukan kontak dengan siklus transmisi atara host dengan host.Arthropoa dapat berperan sebagai host reservoir ada beberapa kejadian infeksi seperti pada ricketsia dari penyakit Rocky Mountain.

Upload: m-buyung-muslimin

Post on 30-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas praktikum parasit

TRANSCRIPT

Page 1: Zoonosis

1. Zoonosis

Definisi

Zoonosis adalah sebuah infeksi yang terjadi di alam antara manusia dan hewan vertebrata,bisa dari manusia ke hewan maupun hewan ke manusia.Dapat menyebaban kerugian ekonomi yang sangat besar karena biaya pengobatan yang sangat mahal.

Sejarah Perkembangan

Penyakit zoonosis telah ditemukan selama ribuan tahun,pertama kali mungkin pada tahun ke 20 sebelum masehi di Mesopotamia dimana seekor anjing menggigit dan menyebabkan penyakit.Dalam beberapa tahun terakhir dengan perkembangan terhadap teknologi untuk mendiagnosis,didapatkan beberapa penyakit zoonosis yang baru atau tidak terdeteksi,ini disebabkan oleh kemampuan untuk beradaptasi dan berkembang terhadap lingkungan dimana virus ditemukan lebih berpotensial.Seiring berkembangnya pertumbuhan penduduk dan hewan maka potensi untuk terjadi penyait zoonosis yang lma maupun baru semakin an.meningkat.

Epidomologi

Epidemologi berhubungan dengan pemahan terhadap siklus transmisi.Dalam zoonosi terdapat 4 faktor penting yang menyebabkan siklus transmisi terjadi yaitu agen infeksi,host,rute transmisi, dan lingkungan.Namun terdapat kerumitan pada siklus transmisi zoonosis yang terkadang berbeda-beda terhadap tiap infeksi.

Data yang diterima lebih dari 150 jenis zoonosis yang ditemukan.Untuk host alam atau reservoir dapat ddisebabkan oleh hewan liar,hewan peliharaan atau keduanya.Peran manusia tidak terlalu besar dala transmisi,karena hanya dapat terinfeksi jika melakukan kontak dengan siklus transmisi atara host dengan host.Arthropoa dapat berperan sebagai host reservoir ada beberapa kejadian infeksi seperti pada ricketsia dari penyakit Rocky Mountain.

Transmisi yang terjadi pada agen di antara manusia dan host reservoir dapat terlaksana melalui 4 cara yaitu kontak langsung,atau melewati udara,vektor,atau dari pembawa agen secara umum.Namun transmisi yang terjadi antara sesama hewan dan antara manusia dengan hewan tidak selalu sama.dalam kasus yang kompleks terdapat beberapa hewan yang berperan sebagai host reservoir namun mempunyai peran berbeda,pada hst reservoir primer bertujuan untuk tempat bertahan hidup agen infeksi biasanya pada hewan liar,namun untuk host reservoir sekunder biasanya yang terlibat dalam siklus transmisi,biasanya pada hewan peliharaan.Host reservoir dengan tanpa gejala atau infeksi ringan lebih pentng pada kejadian secara epidemologi daripada yang mempunyai gejala klinik yang tampak jelas.

Lingkungan memainkan peran yang penting dalam terjadinya siklus transmisi,dengan konsep focality dan nidality.Maksudnya disini infeksi tidak terjadi dan menyebar secara geograis melaikan hanya pada beberapa tempat yang terjadi hubungn antara hewan dengan hewan sebagai host dan dengan vektor.Namun jika manusia masuk dan mengganggu siklus ini diartikan bahwa manusia mengekspos dirinya terhadap infeksi.Jika kondisi lingkungan

Page 2: Zoonosis

tersebut beruba maka kejadian zoonotic juga dapat berubah baik meninkat ataupun menurun,peaksanaan program kontrol lingkungan juga berperan untuk pengurangan angka kejadian dengan mempengaruhi lingkugan.

Serangan biasaanya terjadi pada para pekerja yang kontak langsung dengan host atau lingkungan yang mengandung vektor untuk agen-agen infeksi zoonosis.

Kontrol

Dalam pelaksanaannya kontrol terhadap penyakit zoonosis mendapatkan beberapa kesulitan karena kompleksnya transmisi yang melibakan berbagai macam host,agent dan rute transmisi pada zoonosis.Pengendalian untuk hewan liar ditemukan lebih susah daripada hewan peliharaan yang digunakan agen sebagai host.Pada pengendalian arthropoda juga didapatkan keberhasilan yang sangat signifikan,biasanya dengan penemprotan insektisida.Pendidikan tentang kesehatan kepada masyarakat juga merupakan salah satu langkah kontrol untuk meningkatkan bagaimana car hidup yang bersih dan sehat untuk mengurangi transmisi penyakit zoonosis.

2. Moluska yang terlibat dalam transmisi penyakit

Beberapa moluska menyebabkan infeksi pada saat dimakan oleh manusia karena konsentra bakteri atau virus pada moluska seperti kerang,tiram,bekicot, dan remis.Parasit menggunakan molluska sebagai host intermediate primer atau sekunder mereka pada fase larva kebanyakan.Biasanya disebabkan oleh molluska yang dimakan mentah atau masak yang kurang matang.

Untuk membedakannya biasanya digunakan morfologi seperti bentuk khusus tempurung,bentuk radulla (gigi),bagian tubuh terutama variasi dari alat genital.Pada beberapa daerah ada yang hanya dengan mengindetifikasi tempurung dapat menuntukan mollusa yang berperan sebagai host namun di beberapa daerah ada yang perlu mengindetifikasi bagian tubuh dan alat genitalia.

Klasifikas Molluska Gastropoda yang penting dalam dunia kesehatan

Gastropoda dibagi menjadi dua subkelas yaitu Streptoneura,yang diidentifikasi dengan kehadiran operkulum dan Euthyneura,yang banyak pada air gastropoda air tawar.

1. Streptoneura

Subkelas ini memiliki operkulum yang menutupi apertura pada tempurungnya,Operkulumnya ada yang terkalsifikasi dan tidak terkalsifikasi biasanya pada yang air tawar.Mempunya tiga ordo namun yang sering menimbulkan masalah kesehatan adalah Mesogastropoda.Mesogastropoda mempunyai peran yang penting sebagai host intermediet dalam transmisi trematoda

Page 3: Zoonosis

yang sering menimbulkan penyakit pada manusia.Mesogastropoda memiliki beberapa famili yaitu:

a) Famili ViviparidaeJenis ini berbentuk besar dan memiliki bentuk operkulum yang agak spiral.Biasanya banyak pada sungai dan danau.Sebagai host intermediet Echinostoma Ilocanum

b) Famili AmpullariidaeMempunyai ciri ciri besar,bulat.Paling banyak ditemukan di Thailand deengan nama Pila Luzonica dan P.Conica

c) Famili ThiarideaGenus Thiara memilik cangkang yang tinggi sekitar 2,5-5 cm pada saat dewasa.Ditemukan di Filipina sebagai host dari Paragonimus Wastermanis.

d) Famili PleurociridaeMemiliki dua genera yang penting yaitu Oxytrema dan Semisulcopira.Bentuknya besar dan tinggi,sering ditemukan pada selokan.Sebagai host Clonorchis Sinencis,Metagonimus Yokogawai dan Paragonimus Wastermani

e) Famili BithynidaeAda tiga gener yaitu Allocinma,Gabbia,dan Bithynia.Tingginya 1,5 cm atau kurag,tempurung berbentuk buat tanpa ujung runcing.

f) Famili HidrobiidaeMempunyai dua sub famili yaitu Triculinae dan Pomatiopsinae

g) Famili Potamididae

2. Subkelas Euthyneura

Dibagi menjadi empat ordo dimana tiga diantarany yang menyebabkan penularan infeksi yaitu:

a) Ordo BasomatophoraMemiliki famili yang semuanya menjadi host intermediet untuk trematoda:

Famili AncylidaeHost Schistosoma hematobium yaitu genus Feriisia Tenuis

Famili LymnaidiaeSebagai host Fasciola Hepatica dan Fasciola Gingantica.

Famili PlanorbidaeTerdapat dua subfamili yaitu Palnorbinae dan Bulininae.Bentuknya biasanya kecil dengan tinggi 4 cm.

b) Ordo Stylomatofora dan SystelomatoforaPada ordo ada ini banyak siput yang dikaitkan denga penyebab infeksi terhadap empat parasit yaitu: Angiostrongylus Cantonensis,Moreostrongylus Costaricencis,Dicrocoelium Dendriticum,Dicrocoelium hospes.Infeksi pada ordo ini yang membawa 4 parasit di atas pernah terjadi namn sangat jarang kejadiaanya

Page 4: Zoonosis

KontrolKontrol pada molluska ini didasrkan pada dua metode yaitu kontrol terhdap paparan dengan cara mengkarantina air-air yang terinfeksi,mengurangi kontak manusia dengan siput yang terinfeksi,pemrosesan makanan dari laut atau air tawar dengan benar.Pada pekerja yang berhubungan dengan air juga mengenakan alat pelindung untuk mencegah infeksi melalui kulit.

Untuk kontrol pengendalian host intermediet dilakukan dengan cara: Pemindahan siput Manipulasi Lingkungan Molluscicides Kontrol Biologi

3. Kutu dan tungau yang terlibat dalam transmisi penyakit

Kutu dan tungau termasuk dalam anggota subklas Acaris, salah satu subklas Arachnida. Kutu dan tungau dapat dibedakan dengan serangga dengan melihat bagian kepala tungau dan kutu tidak berbatas jelas, tidak ada antena, serta pada tungau dan kutu terdapat 4 pasang kaki (kecuali pada fase larva). Untuk membedakan dari aracnida lain dengan melihat segmen tubuhnya. Tubuhnya dibagi menjadi tiga bagian, bagian depan, anggota badan, dan bagian belakang (regio abdominal).

Acaris terdiri atas banyak spesies yang mampu berkembangbiak pada air jernih, kebanyakan dari mereka adalah makhluk bebas sebagai pemakan jamur dan predator, dan yang lainnya adalah parasit, baik ektoparasit maupun endoparasit, itu yang menetukan tingkat efek membahayakan pada manusia dan hewan yang sehat. Peran kutu dan tungau disini sebagai vektor agen patogen, kutu lebih banyak menyebabrkan agen patogen dibandikan dengan arthropod yang lain.

KutuSemua kutu adalah parasit penghisap darah. Ukurannya relatif besar (5-10 mm), dengan 1 pasang lubang pernafasan. Hypostome (struktur tubuh yang menyerupai mulut) yang sedikit menonjol digunakan untuk melekat pada host, setelah beberapa jam melakat pada kulit dari host, kutu mengeluarkan cement dan sekret disekitar hypostome.Klasifikasi : subklas Acari dibagi menjadi 2 orde besar, yaitu orde Parasitiforme dan orde Acariforme. Parasitfomes dibagi menjadi 3 family, yaitu : Ixodidae, Argasidae, dan Nuttallielidae. Kutu masuk dalam suborde dari Ixodida. Ixodidae mempunyai perisai yang keras, yang menutupi punggung bagian depan. Di tempat lain kulit tubuh mempunyai struktur berupa lipatan-lipatan yang banyak jumlahya. Matanya terletak pada bagian posterolateral scutum, sungut mempunyai 4 segmen.Fase nympha dan larva menyerupai fase deawasa, namun pada nympha dan larva tidak mempunyai eksternal genitalia dan area porose.

Page 5: Zoonosis

Genus Ixodes, ini merupakan genus terluas dari hard ticks, dengan 245 spesies. Kutu ini dengan mudah dikenali pada lekukan anus. Pada jantan, permukaan ventral ditutupi oleh sclerotized ventral plate. Kebanyakan kutu ini hidup sebagai parasit, I.persulcatus sebagai vektor dari Russian spring-summer encepalitis di Uni-Soviet, I.ricinus merupakan vektor utama dari tick-borne encepalitis di sebagian Eropa, I.dammini merupakan vektor utama dari penyakit Lyme di Amerika, I.pacificus merupakan vektor utama penyakit Lyme di Unites state, I.petaurista dan I.ceylonesis vektor dari penyakit Kyasanur Forest di India.Genus Dermacentor, spesies pada genus ini dicirikan dengan adanya ornate scutum denagn mata dan pendek. Genus ini menyebar luas diseluruh dunia, yang termasuk dalam spesies ini adalah D.variabilis merupakan american dog tick dan vektor dari Rocky Mountain spotted fever di amerika, D.andersoni merupakan Rocky Mountain wood tick, vektor dari RMSF dan Corolado tick fever dengan distribusi Holartic, Oriental, dan Afrika.Genus Haemaphysalis, genus ini terdiri dari 155 spesies. Kutu ini mudah dikenali dengan melihat adanya proyeksi lateral dari palpalarticle II pada basis capitula. Distribusi kutu ini sebagian besar di Old world dengan hanya 5 spesies di Neartic dan daerah Neotropical. H.spinigera dan spesies lain di India menyebarkan Kyasanur forest desease di Uni Soviet, H.Longicornis telah dilaporkan terinfeksi Powassan virus dan menyebarkan meningoencephalitis dan RSSE. H. Intermedia dan H. Welingtoni menyebarkan Ganjan virus, yang menyebabkan Nairobi sheep desease di Afrika Timur.Genus Hyalomma, genus ini berukuran sedang hingga besar, mempunyai festoons, mata dan palps yang memanjang. Kutu jantan mempunyai perisai adanal khusus. Spesies hyalomma merupakan parasit pada mamalia dan burung domestic dan liar, ditemukan hampir di setiap padang savana, gurun gersang, atau pada padang rumput di Eropa selatan, Asia, dan Afrika. Kutu ini dapat menyebarkan CCHF kepada manusia. H.dromedarii dan H.anatolicum excavatum dapat beradaptasi pada lingkuangan kering yang ekstrim dan bertahan pada periode yang lama di pasir dan debu.Genus Riphicephalus, kutu ini mudah dibedakan dari bentuk basis capituli yang khusus, yaitu berbentuk hexagonal apabila dilihat dari dorsal. Kutu jantan mempunyai adanal shapes. Distribusi kutu ini meliputi Afrika, Eropa, dan Asia. The brown dog tick telah menyebar ke Amerika utara dan Autralia dan sekarang menjadi hama pada hewan peliharaan di rumah. Di afrika selatan, Rhipichepalus appendiculus menjadi vektor dari East Cost fever yang disebabkan oleh Theileria parva. R. Sanguineus mejadi vektor dari Rickettsia conorii yang menyebabkan Mediteranean spotted fever di asia bagian barat.Genus Argas, genus ini terdiri atas kutu dewasa dan nympha, yang mempunyai cuticle dan sutural yang jelas yang memisahkan bagian dorsal dan ventral. Pada genus ini tidak ditemukan mata. Host dari kutu ini kebanyakan parasit pada burung dan kelelawar, tapi bisa juga ke mamalia. Untuk distribusinya tersebar luas di seluruh dunia.Genus Ornithodoros, yang termasuk dalam genus ini yang tidak mempunyai garis khusus yang memisahkan bagian dorsal dan ventral. Body margin berbentuk flatted atau melingkar. Fase dewasa dan nympha mempunyai leathery cuticle . Tidak ada garis sutural yang memisahkan bagian dorsal dan ventral. Ciri khas, bagian depan dan tubuh kurang tajam. Kutu ini mempunyai host yang bervariasi, termasuk reptile, burung, dan mamalia.

Page 6: Zoonosis

Distribusi tersebar merata di seluruh dunia. Spesies yang masuk genus ini O.moubata dan O.coriaceus vektor dari epizootic bovine abortion di amerika bagian barat dan mexico.

TungauBerbada dengan kutu, perbedaan terlihat jelas pada struktur tubuh dan ukurannya. Tungau jauh lebih kecil dari kutu (kurang lebih 1 mm). Yang membedakan lagi, chelicerae dari tungau benyak variabelnya, tetapi biasanya berbentuk seperti gunting, dengan sudut potong berlokasi di tengah-tenngah facet. Terdiri dari 200 family dan lebih dari 30.000 spesies. Genital pore terletak di podosomal regio pada tungau, tetapi opisthisomal regio di acariform mitesKlasifikasi : tungau dibagi menjadi 2 grup taxonomi, yaitu parasitformes dan acariformes. Parasitformes mempunyai 1-4 pasang stigmata belakang ke coxae II, coxaenya jelas dan mudah digerakkan. Acariform mites biasanya mempunyai prodosomal sensory organs dan podochepalic canals. Coxaenya menyatu dengan dinding tubuh. Meskipun ada pemisah khusus antara prodosomal dan metepodal tubuh. Suborder dari tungau adalah sebagai berikut :

Suborder HolotyroideaCukup besar (2-7 mm), ada sepasang stigma lateral to coxae III and.Tergolong dalam carnivora. Sejauh ini belum ada bukti bahwa kutu ini menyebarkan agen patoghenic, tapi beberapa laporan ada menyebabkan demam

Suborder GamasidaMengandung beberapa spesies yang menyebarkan penyakit ke manusia atau hewan. secara umum penampilannya mirip dengan kutu. Mempunyai sepasang stigmata yang terletak di belakang.

Suborder Actinedida Banyak dari spesies ini yang menyebarkan penyakit ke hewan dan manusia. Ciri

suborde ini adanya sepasang stigmata di dasar dari chelicerae. Pedipalsnya simple, dengan taring dan cakar. Genital sucker ada di kedua jenis kelamin

Suborder AcarididaUkurannya kecil (kurang dari 1 mm), berjalnnya lambat, kebanyakan fungivorous, yang lainnya sapropahus. Tubuhnya lembut, dengan sedikit atau tanpa sclerotization. Papilnya khas, kecil dengan 2 segments.

4. Serangga yang terlibata dalam transmisi penyakit

Terdapat lima kategori patogen yang ditransmisikan oleh serangga ke manusia: nematoda, protozoa, bacteria, rickettsiae, dan virus.

Transmisi PenyakitSebuah arthropoda dapat mentransmisikan penyakit dari hewan ke manusia melalui dua

cara:1. Transmisi mekanis

Page 7: Zoonosis

Transmisi terjadi melalui transfer organisme pada mulut yang terkontaminasi, kaki, ataupun berak. Pada transmisi mekanis, tidak terjadi multiplikasi atau perubahan perkembangan patogen di dalam serangga.

2. Biologic transmissionPatogen mengalami multiplikasi di dalam tubuh serangga. Contohnya adalah arbovirus.

a. Propagative transmissionTerjadi pada organisme “pemakan darah” yang mengalami multiplikasi di dalam tubuh serangga.

b. Cyclopropagative transmissionPada transmisi jenis ini, organisme patogen mengalami perubahan dari satu tingkat ke tingkat berikutnya, serta juga mengalami multiplikasi. Contohnya adalah malaria.

c. Cyclodevelopmental transmissionPatogen mengalami perubahan dari satu tingkat ke tingkat lain, tapi tidak mengalami multiplikasi. Contoh filariae.

Beberapa kelompok serangga yang mentransisikan penyakitI. FLEAS

a. BiologyKutu dewasa berukuran kecil, tanpa sayap, bloodsuckers. Larva biasanya free-

living, tak berkaki, tanpa mata, dan seperti cacing.Siklus perkembangan kutu dari telur menjadi dewasa biasanya terjadi pada

sarang yang dibuat di tubuh host, di mana larva memanjang dan mengkonsumsi material organik seperti darah yang kering, feses dari kutu dewasa.

Larva dewasa lalu membentuk kepompong dan menjadi pupa (1-2 minggu), setelah itu kutu dewasa akan muncul.

b. Disease transmissionKutu berperan penting terutama dalam transmisi dua penyakit manusia –

plague dan murine typhus.c. Plague (PES)

Disebabkan oleh Yersinia pestis merupakan zoonosis yang khas dari binatang mengerat dan mamalia-mamalia kecil melalui transmisi flea-rodent-flea.

Transmisi PES paling sering karena gigitan kutu yang terinfeksi. Kutu terinfeksi karena memakan bacilli dari PES. Yersinia pestis mengalami multiplikasi di dalam perut kutu dan bergerak menuju proventriculus yang menyebabkan sumbatan. Kutu dengan proventrikulus yang tersumbat akan kesulitan memakan darah dan memuntahkannya kembali, terjadilah transmisi bacilli PES.

d. Murine TyphusDisebabkan oleh Rickettsia typhi. Penyakit ini sering terdapat pada tikus.

e. Infeksi CestodaKutu juga berperan sebagai host intermediet untuk dua cacing pita, Dipylidum

caninum pada anjing, dan Hymenolepis diminuta pada tikus.

Page 8: Zoonosis

II. SUCKING LICE (KUTU/TUMA PENGHISAP)a. Biology

Kutu penghisap berukuran kecil, tanpa sayap, parasit obligat pada mamalia. Tubuhnya gepeng, dan memiliki bentuk kaki yang sesuai dengan kemampuannya untuk melekat pada rambut.

Tiga spesies yang parasit terhadap manusia adalah Pediculus humanus corporis; kutu kepala, Pediculus humanus capitis, Phthirus pubis.

Siklus hidup dari ketiga spesies tersebut berlangsung selama tiga minggu pada tubuh manusia. Tuma kepala melekatkan telur mereka di rambut, tuma badan meletakkan telurnya pada baju pasien.

b. Transmisi PenyakitHanya tuma badan yang dikenal penting dalam transmisi penyakit manusia.

Spesies ini tinggal di baju manusia, di mana ia memiliki kontak yang dekat dengan kulit manusia. Salah satu faktor resiku infestasi tuma adalah suhu dingin dan hygiene yang buruk.

Tuma juga telah dicurigai ikut berperan dalam transmisi AIDS.c. Epidemic (louse-borne) Typhus.

Typhus epidemik disebabkan oleh Rickettsia prowazekii. Typhus epidemik memiliki siklus manusia-tuma-manusia. Tuma terinfeksi saat memakan darah manusia. Rickettsia memasuki sel epitelial dari usus dan bermutiplikasi serta menyebabkan ruptur sel dalam waktu tiga hignga lima hari, melepaskan banyak rickettsiae ke lumen usus tuma, lalu dikeluarkan bersama feces tuma.

Manusia terinfeksi saat kulit dengan feces yang mengandung rickettsiae digaruk dan menyebabkan abrasi pada kulit.

d. Trench FeverTrench fever disebabkan oleh Rickettsia quintana. Perbedaannya dengan

Rickettsia prowazekii adalah bahwa Rickettsia quintana tidak memasuki sel epitelial usus melainkan bereplikasi pada lumen usus.

III. BUGSSecara medis, bugs digolongkan menjadi dua family, dengan ordo Hemiptera.

Kedua family tersebut adalah Cimicidae (bedbugs) dan Reduviidae (triatome bugs). Bugs memiliki karakteristik yaitu sayap depan yang bermembran. Memiliki mulut dengan tipe piering-sucking dan bersegmen.

a. Famili CimicidaeCimicidae yang bersifat parasit bagi manusia adalah Cimex lectularius

dan Cimex hemipterus.b. Famili reduviidae

Triatome bugs kebanyakan berukuran besar, dapat dikenali dengan kepala yang berbentuk kerucut panjang yang memiliki empat pasang antena.

Salah satu penyakit yang terkenal yang ditransmisikan oleh bugs jenis ini adalah CHAGAS’ DISEASE yang disebabkan oleh Trypanosoma cruzi. Bugs terinfeksi oleh Trypanosoma cruzi setelah mereka memakan darah dari manusia yang terinfeksi. Tripanosoma tinggal di usus kutu dan

Page 9: Zoonosis

berkembang menjadi bentuk metasiklik infektif dalam 7 hingga 14 hari. Tripanosoma yang infektif terletak di usus bagian distal dan keluar bersama feces. Jadi, sederhananya, setelah si kutu terinfeksi tripanosoma dari seorang penderita, ia akan mencari darah dari orang lain, menggigitnya, dan mengeluarkan kotoran pada kulit yang telah abrasi, terjadilah infeksi pada orang tersebut.

IV. FLIES (ORDO DIPTERA)Lalat memiliki karakter yang khas, yaitu hanya memiliki satu pasang sayap.

Kebanyakan spesies memiliki compound eyes yang besar, dan tiga simple eyes, atau ocelli, tersusun dalam formasi segitiga di atas kepala. Mulut bertipe sucking.

a. Famili CeratopogonidaeMerupakan lalat yang memiliki ukuran kecil. Kebanyakan spesies

meletakkan telur mereka secara terkumpul di lumpur, tanah yang basah. Telur menetas dalam waktu satu minggu hingga 10 hari. Larva, yang bisa aquatic atau terrestrial berkembang menjadi pupa.

Ceratopogonidae dilaporkan sebagai vektor virus terutama arbovirus. Lalat dari genus Culicoides merupakan vektor dari parasit filarial pada manusia.

b. Famili PsychodidaeKebanyakan psychodidae meletakkan telur mereka pada tempat

yang banyak memiliki bahan organik, misalnya adalah retakan dinding, lubang tikus, dan di bawah daun yang telah membusuk.

Psychodidae terdiri dari satu subfamili besar yaitu phlebotominae yang penting dalam transmisi leishmania.

c. Famili simuliidaeSimuliidae memiliki tubuh yang kecil dan gemuk. Simuliidae

berkembang biak pada air yang mengalir. Simuliidae hanya bertanggungjawab sebagai vektor pada penyakit onchocerciasis. Onchocerciasis disebabkan oleh cacing filaria Onchocerca volvulus, dan memiliki trias yaitu nodul subkutan, pruritic dermatitis, dan kebutaan.

d. Famili Culicidae (Nyamuk)Nyamuk memiliki peran yang sangat penting dalam transmisi

penyakit manusia. Nyamuk berukuran kecil dan ramping. Semua spesies bersifat aquatic pada tingkat larva.

Kebanyakan nyamuk betina adalah obligate bloodsucker, membutuhkan darah untuk mengembangkan telur mereka.

Cikungunya (alphavirus) merupakan salah satu virus yang ditransmisikan oleh nyamuk (Aedes aegypti)

Flavivirus dapat menyebabkan Dengue Fever pada manusia yang terinfeksi. Dengue fever adalah infeksi akut yang ditandai oleh demam yang onsetnya mendadak.

e. Famili Tabanidae

Page 10: Zoonosis

Tabanidae memiliki ukuran yang relatif besar. Tabanidae diklasifikasikan menjadi empat subfamili, di mana hanya dua famili yang penting secara medis; Chrysopsinae dan Tabaninae. Famili tabanidae memiliki tipe mulut cutting-lacerating. Tabanidae betina meletakkan telur mereka di bawah daun, batu, atau ranting pohon, atau di tempat yang berlumpur.

Kebanyakan spesiesnya diurnal, sehingga mereka mencari makan pada siang hari.

Bakteria yang dapat ditransmisikan oleh tabanidae adalah Bacillus anthracis dan Francisella tularensis. Deer flies dari genus Chrysops merupakan vektor biologis yang paling penting dalam transmisi Loa loa yang merupakan cacing mata pada manusia.

f. Famili Glossinidae (lalat Tsetse)Lalat Tsetse berukuran sedang dan kuat. Mereka memiliki

proboscis yang menyerupai pedang, mereka juga memiliki cleaver-shaped cells di sayapnya. Lalat jantan maupun betina menyerap darah dan menggigit manusia.

Tsetse tidak memiliki stadium free-living larva pada siklus hidupnya. Setelah mereka menyerap darah manusia, lalat wanita menghasilkan satu telur, yang terfertilisasi dan menetas di dalam uterus.

Satu-satunya penyakit manusia yang ditransmisikan oleh tsetse adalah African trypanosomiasis. African trypanosomiasis disebabkan oleh parasit protozoa yang tergolong dalam genus trypanosoma. Terdapat dua spesies yang menginfeksi manusia, Trypanosoma brucei rhodesiense dan Trypanosoma brucei gambiense.

Lalat tsetse, saat menyerap darah manusia, akan menelan parasit tripanosoma. Di dalam usus tsetse, tripanosoma bermultiplikasi. Dari usus, parasit tersebut berpindah ke proboscis, masuk duktus salivary, dan sampai di kelenjar saliva, di mana infective metacyclic forms berkembang.

g. Famili muscidae (Houseflies/lalat rumah)Yang tergabung dalam famili ini adalah Musca domestica.

Transmisi penyakit melalui muscidae kebanyakan melalui tubuh lalat itu sendiri yang kotor, terdapat feces, dll.

h. Famili ChloropidaeBerukuran kecil, dan tertarik pada bagian tubuh manusia yang

luka. Terdapat dua genus yang penting secara medis, Hippelates dan Siphunculina.

Penyakit yang ditransmisikan oleh kedua genus tersebut adalah konjungtivitis dan frambosia. Lalat Chloropidae juga disangkut-pautkan dengan transmisi infeksi kulit yang disebabkan oleh streptococcus dan staphylococcus.

Page 11: Zoonosis

V. COCKROACHES (Ordo Dictyoptera)Serangga lain, seperti kecoa juga mampu terlibat dalam transmisi mekanis

suatu penyakit. Tetapi peran kecoa dalam transmisi penyakit tidaklah sebesar lalat karena kebiasaan mereka yang memiliki kontak yang lebih sedikit terhadap feses.