zat adiktif dan psikotropika dalam kehidupan sehari artikel

4

Click here to load reader

Upload: citra-devi

Post on 27-Oct-2015

96 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

article

TRANSCRIPT

Page 1: Zat Adiktif Dan Psikotropika Dalam Kehidupan Sehari Artikel

Dinamika Kehidupan Remaja Dalam Cengkeraman

Narkoba

Zat adiktif dan psikotropika dalam kehidupan sehari-hari dikenal dengan

nama narkoba (narkotika dan obat berbahaya) atau NAPZA (narkotika,

psikkotropika, dan zat adiktif). Sebenarnyan NAPZA adalah obat kedokteran yang

diperlukan untuk pengobatan. Namun, obat-obatan ini sering disalahgunakan.

Jumlah kasus pengguna narkotika, psikotropika dan bahan adiktif di Indonesia

tiap tahun selalu mengalami peningkatan.Indonesia masih rawan peredaran

Narkoba baik nasional maupun internasional. Hal ini dapat dibuktikan dengan

tidak pernah absennya pemberitaan tentang narkoba di media massa. Persoalan

penyalahgunaan narkoba dapat dikatakan sangat serius. Peningkatan jumlah

penggunanya sangat signifikan. Narkoba juga masuk ke semua institusi dan

kalangan. Apabila tidak ditangani secara serius dan komprehensif, Indonesia tidak

lagi memiliki generasi penerus bangsa. Hasil peneitian BNN pada tahun 2010

menyebutkan, bahwa 1,9 persen dari jumlah penduduk Indonesia pada usia 15

sampai 55 tahun merupakan pengguna Narkoba. Pada 2012 jumlahnya

diperkirakan meningkat hingga 2,9 persen. Ironisnya Selama 2004-2011 yang

menjadi tersangka kebanyakan dari pelajar dan mahasiswa. Menurut catatan BNN

selama 2011 terkait tersangka kasus narkotika, berdasarkan jenis pekerjaannya,

220 orang dari kalangan mahasiswa, dan 143 dari kalangan pelajar.

Penyebaran narkoba di kalangan pelajar akhir-akhir ini menjadi semakin

mudah karena banyak pelajar yang sudah mulai mencoba-coba mengisap rokok.

Tidak jarang para pengedar narkoba menyusupkan zat-zat adiktif ke dalam

lintingan tembakaunya. Banyak alternatif lain yang digunakan para pengedar

narkoba dalam mengedarkan narkobanya misalnya saja dengan mengarahkan

sasaran pada pelajar dalam usia remaja yang masih labil. Biasanya, remaja yang

labil lebih mudah dipengaruhi sehingga akhirnya mereka akan menjadi pengguna

narkoba. Masih lekat dalam ingatan kita, dalam pelaksanaan ujian tahun ini ada

seorang siswa Sekolah Menengah Pertama yang harus mengerjakan mengikuti

Page 2: Zat Adiktif Dan Psikotropika Dalam Kehidupan Sehari Artikel

Ujian Nasional dalam tahanan Kepolisian Resor Cianjur karena terjerat kasus

narkoba.

Kasus narkoba pada kalangan remaja rupanya juga menjadi primadona di

beberapa daerah di Indonesia. Yoyakarta misalnya, kasus penyalahgunaan

narkoba dengan pelaku pelajar tingkat SMA menduduki peringkat pertama di

wilayah hukum Polda Daerah Istimewa Yogyakarta pada semester pertama tahun

2012 ini. “Kasus penyalahgunaan narkoba pada semester pertama 2012 secara

umum meningkat dibanding periode sama 2011, dan untuk peringat tertinggi

jumlah kasus penyalahgunaan narkoba ini adalah siswa SMA,” kata Kapolda DIY

Brigjen Polisi Sabar Raharjo pada bulan Juli lalu.

Menurut dia, pada semester pertama ini kasus penyalahgunaan narkoba

yang melibatkan siswa SMA tercatat sebanyak 84 kasus atau meningkat dibanding

2011 yang tercatat 73 kasus. “Sedangkan untuk pelajar SD ada delapan kasus atau

meningkat dibanding 2011 yang tercatat ada lima kasus, pelajar SMP turun dari

19 kasus menjadi 15 kasus dan perguruan tinggi sebanyak 47 kasus dari

sebelumnya 26 kasus,” katanya.

Sedangkan untuk jenis kasus, penyalahgunaan psikotropika terdapat sebanyak

delapan kasus atau turun dibanding semester pertama 2011 yang tercatat sebanyak

23 kasus, narkotika 97 kasus dari 65 kasus pada 2011, obat-obatan berbahaya

sebanyak 16 kasus atau turun dari sebelumnya 20 kasus. “Untuk klasifikasi

tersangka, tercatat pengedar sebanyak 25 tersangka atau turun dibanding semester

pertama 2011 yang mencapai 100 tersangka, kemudian pemakai meningkat dari

23 tersangka pada 2011 menjadi 129 tersangka,” katanya.

Kasus-kasus tersebut menegaskan bahwa saat ini perlindungan anak dari

bahaya narkoba masih belum cukup efektif. Walaupun pemerintah dalam UU

Perlindungan Anak nomor 23 tahun 2002 dalam pasal 20 sudah menyatakan

bahwa Negara, pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan

bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Namun

perlindungan anak dari narkoba masih jauh dari harapan.

Page 3: Zat Adiktif Dan Psikotropika Dalam Kehidupan Sehari Artikel

Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak atau remaja

(pelajar) adalah sebagai berikut:

• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,

• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,

• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,

• Sering menguap, mengantuk, dan malas,

• Tidak memedulikan kesehatan diri,

• Suka mencuri untuk membeli narkoba.

Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseoarang tertarik menjadi

pengedar maupun pengguna narkoba

1. Faktor Internal : Adalah faktor yang berasal dari diri seseorang.

Kepribadian :Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah

dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus kejurang narkoba.

2. Faktor Eksternal : Berasal dari luar seseorang. Faktor yang cukup kuat

mempengaruhi seseorang.

Keluarga : Jika hubungan dengan keluarga kurang armonis(BrokenHome)

maka seseorang akan mudam merasa putus asa dan Frustasi. Akibat lebih

jauh, orang akhirnya mencari kompensasi diluar rumah dengan menjadi

konsumen narkoba.

Ekonomi : Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk

bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup

mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk

dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna

narkoba.

Pergaulan : Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat bagi

terjerumusnya seseorang kelembah narkoba, biasanya berawal dari ikut-

ikutan teman. Terlebih bagi seseorang yang memiliki mental dan

keperibadian cukup lemah, akan mudah terjerumus.

Page 4: Zat Adiktif Dan Psikotropika Dalam Kehidupan Sehari Artikel

Sosial /Masyarakat : Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan

memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan

narkoba.

Narkoba merupakan salah satu masalah yang kritis dan rumit yang tidak

bisa diselesaikan oleh hanya satu pihak saja. Karena narkoba bukan hanya

masalah individu namun masalah semua orang. Mencari solusi yang tepat

merupakan sebuah pekerjaan besar yang melibatkan semua pihak baik

pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan komunitas lokal. Sangat

penting bekerja bersama dalam rangka melindungi anak dari bahaya narkoba dan

memberikan alternatif aktivitas yang bermanfaat seiring dengan menjelaskan

kepada anak-anak tentang bahaya narkoba dan konsekuensi negatif yang akan

mereka terima.

Beberapa upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah

melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan

penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia secara rutin.

Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan

perhatian dan kasih sayang. Pihak sekolah harus melakukan pengawasan yang

ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya penyebaran (transaksi)

narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah. Yang tak kalah penting

adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.

Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini

adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga

perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.

CITRA DEVI IMANINGTYAS

K4311019

P. BIOLOGI 2011