documentz

13
A. Latar Belakang Suatu negara merupakan suatu intitusi yang dibentuk oleh kumpulan manusia yang hidup dalam suatu wilayah tertentu dengan orientasi atau pandangan yang sama yang terikat dan taat terhadap aturan yang ada atau perundang-undangan serta memiliki pemerintahan. Negara dibentuk berdasarkan suatu kesepakatan bersama yang memiliki tujuan untuk mengatur kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa teori mendukung dan menjelaskan terbentuknya suatu negara. Dalam pengadaan suatu negara, bentuk negara sangat berpengaruh karena akan menyatakan susunan atau organisasi negara secara keseluruhan, mengenai struktur negara yang meliputi segenap unsur-unsurnya yaitu daerah, bangsa dan pemerintahannya. Bentuk, susunan dan sistem pemerintahan tersebut tentunya tidak menyeluruh sama pada semua negara. Bentuk negara biasanya merujuk pada rangkaian institusi yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara untuk menegakkan kekuasaan atas suatu komunitas politik. Selain bentuk negara, suatu negara memiliki unsur yang penting untuk berdiri atau merdeka yaitu yang bersifat konstitutif yaitu meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat serta secara deklaratif. Setelah mengetahui bentuk dari negara maka tujuan negara diharapkan dapat tercapai dengan baik untuk menciptakan kesejahteraan bersama serta memberi manfaat kepada seluruh bagian dari negara tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan diantara terbentuknya negara yang didukung oleh teori

Upload: muhamad-amar-nadhif

Post on 08-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DocumentZ

A. Latar Belakang

Suatu negara merupakan suatu intitusi yang dibentuk oleh kumpulan manusia yang hidup

dalam suatu wilayah tertentu dengan orientasi atau pandangan yang sama yang terikat dan

taat terhadap aturan yang ada atau perundang-undangan serta memiliki pemerintahan. Negara

dibentuk berdasarkan suatu kesepakatan bersama yang memiliki tujuan untuk mengatur

kehidupan anggotanya dalam memperoleh hidup dan memenuhi kebutuhan hidup. Beberapa

teori mendukung dan menjelaskan terbentuknya suatu negara. Dalam pengadaan suatu

negara, bentuk negara sangat berpengaruh karena akan menyatakan susunan atau organisasi

negara secara keseluruhan, mengenai struktur negara yang meliputi segenap unsur-unsurnya

yaitu daerah, bangsa dan pemerintahannya. Bentuk, susunan dan sistem pemerintahan

tersebut tentunya tidak menyeluruh sama pada semua negara. Bentuk negara biasanya

merujuk pada rangkaian institusi yang digunakan untuk mengorganisasikan suatu negara

untuk menegakkan kekuasaan atas suatu komunitas politik. Selain bentuk negara, suatu

negara memiliki unsur yang penting untuk berdiri atau merdeka yaitu yang bersifat

konstitutif yaitu meliputi rakyat, wilayah, dan pemerintah yang berdaulat serta secara

deklaratif. Setelah mengetahui bentuk dari negara maka tujuan negara diharapkan dapat

tercapai dengan baik untuk menciptakan kesejahteraan bersama serta memberi manfaat

kepada seluruh bagian dari negara tersebut. Oleh karena itu, terdapat hubungan diantara

terbentuknya negara yang didukung oleh teori terbentuknya negara, bentuk negara, unsur

negara serta tujuan dari negara itu sendiri.

B. Asal Mula Negara

Dalam sejarahnya dunia dan manusia itu hidupnya dipisahkan dalam 2 periode yaitu

periode sebelum terbentuknya negara (pra negara) dan periode sesudahnya (pasca negara).

1. Pra Negara

Dalam periode sebelum ada negara (pra negara) manusia hidup di alam bebas dan

oleh karena itu disebut sebagai alamiah ( manusia in abstakto), hukum yang menguasai

kehidupan manusia in abstakto ialah hukum alam. Pada suatu saat manusia in abstarkto

ini sepakat untuk mengadakan suatu perjanjian membuat suatu organisasi yang akhirnya

disebut negara.

Page 2: DocumentZ

2. Pasca Negara

Berkebalikan dengan pra negara, pada periode ini telah terbentuk perjanjian atau

kesepakatan yang dibuat oleh manusia itu sendiri yang kemudian dijalankan secara

sistematis namun tetap dengan adanya perbaikan yang ada karena pada periode ini

keadaan alamiah telah sedikit terpengaruh.

Secara garis besar, teori tentang asal mula negara dapat dikelompokkan dalam dua

kelompok yaitu teori yang bersifat spekulasi dan teori yang bersifat Historis sosiologis.

Teori yang bersifat spekulasi, yang terdiri dari teori Ketuhanan, Teori Kekuatan, dan

Teori Juridis. Teori yang bersifat Historis sosiologis, disebut juga sebagai teori evolusi.

Teori yang bersifat Spekulatif

a. Teori Ketuhanan

Yaitu suatu teori yang menganggap bahwa asal mula negara dan kekuasaan

seorang penguasa adalah semata-mata berasal dari Tuhan. Pelopor teori ini antara lain

Agustinus, Thomas Aquino, dan Frederick Julius Sthal

Teori Ketuhanan (teokrasi) pada prinsipnya mengandung 3 pokok masalah :

1. Negara itu dibentuk dibawah kuasa Tuhan;

2. Kekuasaan seorang Raja adalah atas pemberian Tuhan;

3. Mereka menganggap bahwa tidak ada kedaulatan selain kedaulatan Tuhan

b. Teori Kekuatan

Maksudnya, kekuatan menjadi sumber dan pencipta negara, negara dilahirkan

karena pertarungan kekuatan dimana yang paling kuat yang akan merupakan

pemenang dan sekaligus pembentuk negara. Faktor kekuatan itu juga dapat berupa

kekuatan ekonomi dan kekuatan otak.

Tokoh dari teori kekuatan antara lain : Ludwig gunplowitz, Karl Marx, H.j.Laski, dan

Machiavelli.

Beberapa pandangan dari teori kekuatan diantaranya :

1. Negara adalah suatu organisasi dari kekuasaan yang kuat untuk menindak

organisasi yang lemah

Page 3: DocumentZ

2. Negara adalah alat kaum kapitalis yang menguasai alat-alat produksi

3. Negara adalah organisasi pemaksa

c. Teori Juridis

Teori juridis di bagi dalam beberapa teori, yakni teori patrialchal, teori

matrialchal, teori patrimonial, dan teori perjanjian masyarakat.

1. Teori patrialchal

Bahwa pemimpin pertama dari manusia itu adalah semula dari seorang bapak

yang merupakan kepala keluarga kecil, yang kemudian akan menjadi keluarga yang

lebih besar yang akhirnya membentuk suatu masyarakat, dan masyarakat membentuk

suatu negara dengan garis bapak sebagai pimpinan

2. Teori Matrialchal

Teori matrialchal hampir sama dengan teori patrialchal, hanya garis ibu yang

menentukan

3. Teori Patrimonial

Teori patrimonial juga hampir sama dengan teori diatas, namun yang

menentukan adalah garis ibu dan bapak.

4. Teori perjanjian masyarakat/kontrak sosial/teori hukum alam

Pada pokoknya adalah negara merupakan hasil daripada perjanjian individu-

individu yang pada mulanya tidak mempunyai suatu organisasi pemerintah. Teori ini

berpendapat, bahwa negara terbentuk karena antara sekelompok manusia yang

tadinya masing-masing hidup sendiri-sendiri, diadakan suatu perjanjian untuk

mengadakan suatu organisasi yang dapat menyelenggarakan kehidupanbersama.

Teori yang bersifat Historis (Evolusi)

Teori yang evolusi atau teori historis ini merupakan teori yang menyatakan bahwa

lembaga-lembaga sosial tidak dibuat, tetapi tumbuh secara evolusioner sesuai dengan

kebutuhan-kebutuhan manusia. Sebagai lembaga sosial yang diperuntukkan guna

memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia, maka lembaga-lembaga itu tidak luput dari

pengaruh tempat, waktu, dan tuntutan-tuntutan zaman. Menurut teori yang bersifat

evolusi ini terjadinya negara adalah secara historis-sosio (dari keluarga menjadi negara).

Page 4: DocumentZ

Termasuk dalam teori ini yang bersifat evolusi ini antara lain teori hukum alam.

Berdasarkan teori hukum alam ini, negara terjadi secara alamiah.

C. Tahap Terjadinya Negara

Terjadinya negara di bagi dalam 2 tahap diantaranya tahap 1 yaitu terjadinya negara

secara primer dan tahap 2 secara sekunder.

Perkembangan negara secara Primer melalui 4 tahap, yakni :

1. Gemeinscaft atau Genossenscaft

Suatu bentuk negara yang terdiri dari perkelompokan orang-orang yang menggabungkan

diri untuk memenuhi kepentingan bersama dan didasarkan pada persamaan. Bentuknya masih

sederhana, belum terorganisir, organ-organ seperti parlemen, kepala negara belum ada. Disini

yang nampak ialah unsur masyarakat paguyuban. Kedudukan antara individu sama dan segala

sesuatu diusahakan bersama secara gotong royong. Yang memimpin dalam masyarakat yang

homogen ini ialah siapa yang dianggap paling kuat (Primus Interpares). Disinilah pertama

kali bentuk dari negara yang paling sederhana sekali, titik tolaknya ialah “unsur rakyat”

2. Reich atau Rijk,.

Bentuk yang kedua ini lebih baik dari bentuk yang pertama. Bentuk negara yang

sederhana sudah mulai berkembang dengan mulai terlihat adanya pusat-pusat kekuasaan,

dimana diantara pemegang kekuasaan yang satu dengan yang lain mulai bertentangan, disini

siapa yang memegang kekuasaan berdaulat. Dalam tahap ini masih belum ada pemerintahan

yang tetap. Titik berlakunya adalah unsur “Pemerintahan yang berdaulat”

3. STAAT

Pengertian negara sekarang ini dimana unsur konstitutif (unsur pembentuk) dari suatu

negara sudah terpenuhi, serta pusat kekuasaan hanya ada satu. Dalam bentuk “staat” ini unsur

rakyat dan unsur pemerintah sudah pasti, dan unsur pemerintahan yang ada tidak bersaing

lagi. Disini batas-batas dari daerah sudah ditentukan. Dalam staat ini masih banyak sekali

adanya negara bukan atas kehendak rakyat, tetapi dipaksakan oleh penguasa dengan adanya

paksaan tersebut maka timbul gerakan-gerakan rakyat, gerakan tersebut merupakan “Natie”

untuk melepaskan tekanan-tekanan dari orang-orang yang berkuasa.

Page 5: DocumentZ

4. Demokratie Natie atau negara-negara nasional

Hasil dari bentuk staat yang merupakan perkembangan negara bukan secara historis,

akan tetapi secara kewajaran dan berkembangnya tersebut adalah karena tingkat

peradaban/kecerdasan yang sudah meningkat dan maju. Perkembangan negara semacam ini

disebut perkembangan secara Prima, dan perkembangan bentuk negara ini hanya sampai pada

bentuk Demokratie natie, sedangkan adanya diktatur hanya merupakan variasi dari

Demokratie natie dan timbulnya diktatur tersebut adalah antara lain karena adanya keputusan-

keputusan negara yang diambil secara cepat tanpa menghiraukan kepentingan masyarakat

yang lain.

Terjadinya negara secara sekunder

Terjadinya negara secara sekunder terjadi dilingkungan masyarakat yang sudah

bernegara, yang diperlukan hanya pengakuan. Hal ini terdiri dari 2 macam, yaitu:

1. Pengakuan secara de facto, pengakuan berdasarkan kenyataan yang ada, bersifat

sementara, disini tidak dirasakan adanya keperluan yang mendesak untuk

mengadakan hubungan dengan bangsa atau negara lain. Biasanya mengenai

hubungan dagang saja.

2. Pengakuan secara de jure, bersifat tetap serta mempunyai arti yang lebih luas

kerena pengakuan oleh negara lain cakupannya lebih luas antara lain diadakan

hubungan kebudayaan, politik, ekonomi, dan sebagainya. Pengakuan de jure

biasanya di tandai juga dengan adanya hubungan diplomatik.

D. Tujuan Negara

Tujuan dari negara yang satu dengan yang lain berbeda-beda disebabkan oleh penguasa

negara yang sedang memerintah. Negara  berdiri bertujuan untuk mencapai

kebahagiaan  bersama semua orang yang masuk dalam organisasi negara tersebut. Tujuan

negara bermacam-macam antara lain:

a. Untuk memperluas kekuasaan

Page 6: DocumentZ

Ajaran  negara   kekuasaan menyatakan bahwa kekuasaan berarti kebenaran, dan

dengan bertambahnya kekuasaan berarti akan bertambahnya kemajuan di lapangan lain.

Negara kekuasaan menghendaki agar negaranya menjaadi besar dan jaya. Untuk

mencapai tujuannya maka rakyat dijaadikan alat untuk perluasan, kepentingan

orang  perseorangan ada di bawah kepentingan bangsa dan negara.

b. Untuk menyelenggarakan ketertiban hukum

Negara bertujuan menyelenggarakan ketertiban hukum segala kekuasaan dari alat-

alat pemerintahan berdasarkan atas hukum, semua orang harus tinduk kepada hukum,

sebab hukumlah yang berkuasa dalam negara tersebut.

c. Untuk mencapai kesejahteraan umum

Negara bertujuan ingin mewujudkan kesejahteraan umum. Negara dipandang

sebagai alat yang dibentuk manusia untuk mencapai tujuan bersama, yakni suatu tatanan

masyarakat yan gdidalamnya ada kebahagiaan, kemakmuran dan keadilan sosial bagi

seluruh rakyat negara itu.

Tokoh- Tokoh yang Mengemukakan Tujuan Negara

1) Roger H. Soltau

Tujuan negara adalah mengembangkan agar rakyat berkembang serta mengembangkan

daya sebebas mungkin.

2) J. Baren

Mengklasifikasikan tujuan negara dalam dua hal :

a. Tujuan sebenarnya yaitu memelihara keamanan, ketertiban dan penyelenggaraan

kepentingan umum.

b. Tujuan tidak sebenarnya yaitu pertahanan diri yang berkuasa untuk tetap berada

dalam kedudukannya.

3) Aristoteles 

Negara bertujuan menyelenggarakan hidup yang baik dari warga negaranya.

4) Charles E. Miriam

Tujuan negara adalah mencapai keamanan, ketertiban, keadilan dan kesejahteraan umum.

Page 7: DocumentZ

5) Plato

Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun

sebagai makhluk sosial.

Teori tentang Tujuan Negara

a. Teori Fasisme

Fasisme berasal dari kata Fascio yang artinya kelompok. Kelompok ini

menamakan dirinya Fascio de combattimento yang artinya barisan tempur. Dalam

Undang-undang dasar, negara fasis harus diciptakan suatu kesatuan kehendak di lapangan

kesusilaan, politik, dan ekonomi. Rakyat harus memiliki ideologi negara sedalam-

dalamnya untuk menjelma sebagai bangsa fasis. Pemimpin negaralah yang menentukan

tujuan negara, mengendalikan cita-cita, dan tujuan negara sentralistik

Tujuan negara fasis adalah ”Imperium Dunia” pemimpin bercita-cita untuk

mempersatukan semua bangsa di dunia menjaadi satu tenaga atau kekuatan bersama

b. Teori Individualisme

Teori ini muncul di tengah-tengah peradaban reformasi barat, kurang lebih pada

abad XVII dan XVIII. Teori ini muncul sebagai anti klimaks dari penguasa monarki

absolut. Mereka berkeinginan mendapatkan liberte, egalite, dan fraternite. Mereka juga

membanggakan pemikiran-pemikiran rasionalisme dan humanisme sebagai  buah dari

revolusi Perancis dan revolusi industri. Individualisme atau liberalisme dalam arti luas

dapat dikatakan sebagai usaha perjuangan menuju kebebasan. Dalam bidang ekonomi

liberalisme baru muncul di abad XIX dipelopori oleh Adam Smith. Teori ini banyak

diterapkan di sebagian besar negara-negara Eropa dan Amerika.

c. Teori Sosialisme

Kelahiran sosialisme terkait erat dengan kapitalisme yang sudah sangat

eksploitatif. Sosialisme menentang kemutlakan milik perseorangan dan menyokong

pemakaian milik tersebut untuk kesejahteraan umum. Perkembangan sosialisme muncul

di daratan Eropa setelah revolusi industri, guna menghindari penghisapan ekonomi oleh

segelintir orang (kaum kapitalis).

Page 8: DocumentZ

Paham ini berkembang di Eropa Timur, pada umumnya dengan Uni Soviet

(sekarang telah bubar) sebagai  kiblatnya. Sosialisme  dengan banyaknya muatan politik

berubah bentuk menjadi komunisme. Menurut teori sosialisme negara mempunyai hak

campur tangan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Hal ini dilakukan demi

tercapainya tujuan negara yaitu memberikan kebahagiaan yang sebesar-besarnya dan

merata bagi setiap anggota masyarakat.

d. Teori Integralistik

Paham integralistik ingin menggabungkan kemauan rakyat dan penguasa (negara)

kebersamaan. Alasannya, paham dan anggota-anggotanya saling terkait sehingga

membentuk satu kesatuan yang organis. Teori ini dipeloposri oleh B. De Spinoza, Adam

Miller dan Hegel.

Gagasan paham integralistik di Indonesia pertama kali dikemukakan oleh Dr.

Soepomo pada sidang BPUPKI tahun 1945. Menurut Soepomo paham integralistik

merupakan aliran pemikiran yang paling sesuai dengan karakteristik bangsa Indonesia

yang bersifat kekeluargaan (paguyuban). Dengan demikian semangat kekeluargaan dan

kebersamaan ini merupakan ciri integralistik Indonesia. Gagasan Soepomi ini kemudian

menjadi dasar terbentuknya tujuan negara RI .

Tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tujuan negara kesatuan RI secara ekspilisit dapat dilihat pada pembukaan UUD 1945

pada alenia 4 diantaranya berbunyi:

“.........melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan

ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial,

maka....”

Dari bunyi alinea 4 tersebut dapat dilihat bahwa tujuan dibentuknya negara RI adalah :

1) Melindungi segenap bangsaIndonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia

2) Memajukan kesejahteraan umum

Page 9: DocumentZ

3) Mencerdaskan kehidupan bangsa

4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia.

E. Unsur Negara