z zzzzzzzz zzzzzzzz zzzzzzzz
DESCRIPTION
ddwTRANSCRIPT
PERSYARATAN PEKERJAAN PLESTERAN
1. Seluruh permukaan bidang tembok yang akan diplester diupayakan bersih dari
kotoran
2. Bidang tembok yang akan di plester hendaknya di siram air secukupnya
3. Bidang permukaan plesteran menunjukan rata dan tegak
4. Permukaan plesteran dilarang keras untuk diruskam berulang kali, air spesi bisa
keluar dan berakibat retak – retak
5. Untuk mendapatkan hasil plesteran yang kuat maka setelah diplester mohon
disiram air
PEKERJAAN LANTAI DAN PENYELESAIANNYA
Meliputi pemasangan keramik, polish cement dan lain-lain pekerjaan yang berhubungan
dengan pekerjaan ini.
PENYELESAIAN DENGAN HOMOGENIOUS TILE/ KERAMIK
PERSYARATAN PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK LANTAI
1. Digunakan tegel yang berkualitas standar dan dapat memilih jenis tegel yang
sesuai,
2. Adukan / spesi yang dipakai harus plastis
3. Pasangan harus rata, lurus,level, sesuai pola
4. Jika terdapat pada lantai satu maka tanah dasar harus padat dan rata
5. Diatas tanah dasar diberikan lapisan pasir dan diadakan penyiraman yang cukup
Dasar Lantai
Lantai plat beton harus rata permukaannya.
Sedang untuk lantai dasar yang tidak berupa plat beton, harus dengan flooran
yang rata dengan campuran yang disyaratkan, tidak bergelombang dan cukup
kuat dan padat serta benar-benar horizontal/tidak miring.
Untuk mencapai kepadatan yang baik maka sebelum pembuatan rabat beton atau
beton tumbuk tanah urugan harus dipadatkan atau ditumbuk terus setiap turun
20 cm disiram air dan diurug lagi dan seterusnya.
Persiapan Keramik
Setelah lantai dasar siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi setempat untuk
mendapatkan ubin yang baik dan warna yang sama dengan lay-out plan (Rencana Pola
Lantai), sesuai dengan gambar serta tidak ada bagian yang gompal retak atau cacat lain
dan yang telah mendapat persetujuan dan petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
Pemotongan unit ubin hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin potong dan
dihaluskan dengan mesin gerinda.
Pemasangan
Setelah dasar lantai rata, miring yang tepat dan dilapisi waterproofing dan dicover
mortar (untuk toilet) ubin dipasang dengan menggunakan tile adhesive.
Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi
penggunaan oleh manufakturer/pabrik.
Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling tegak
lurus.
Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.
3 x 24 Jam setelah pemasangan ubin selesai, siar (naad) diisi dengan grouting
warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi, sedemikian rupa
sehingga lubang-lubang terisi padat.
Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari permukaan
lantai.
Selama masa pengeringan yaitu 3 x 24 jam setelah pemasangan ubin, bidang ubin
tidak boleh diinjak/diberi beban apapun.
Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.
Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit ubin seperti : minyak, residu, teak oil
harus dijauhkan dari permukaan lantai.
PENYELESAIAN DENGAN GRANIT
Bahan
• Granite yang digunakan adalah granite ex. Import.
• Tebal, ukuran dan pola sesuai gambar.
• Perekat yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara
Persiapan
• Pembersihan permukaan lantai yang akan dipasang granite.
• Pembersihan barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan dan
penampilan.
• Bersihkan batu granite sebelum dipasang
Pemasangan
Secara umum menggunakan sistem pemasangan wet system yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai standar
yang berlaku untuk lantai granite.
PERSYARATAN PEKERJAAN PASANGAN KERAMIK DINDING
1. Dibutuhkan jenis tegel yang standar dan cenderung berwarna terang
2. Pemasangan tegel diding selalu dimulai dari sisi bawah dan diambil tegel yang
utuh, potongan dibawah
3. Pasangan tegel harus menampakan hasil yang tegak rata dan sesuai dengan pola
yang ditentuka
4. Mempunyai besaran nat yang sama
PEKERJAAN WATERPROOFING
Bagian yang harus diwaterproofing ini, mencakup seluruh bagian pelat atap, dak
teras, Ground Reservoir, daerah-daerah basah pada dinding dan pelat lantai.
BAHAN
a. Untuk lapisan kedap air pada atap menggunakan Sheet Membrane, menggunakan ex.
Sika atau setara.
b. Untuk lapisan kedap air pada pelat lantai area basah, seperti pada toilet, digunakan
Liquid Waterproofing ex.Sika atau setara.
c. Untuk lapisan kedap air pada Ground Reservoir digunakan Sheet Membrane
Waterproofing ex. Sika atau setara pada lantai dan dinding bagian luar, dan Liquid
Waterproofing ex. Sika atau setara pada lantai dan dinding bagian dalam.
PENGUJIAN
● Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan pada laboratorium yang
independent, baik mengenai komposisi, konsentrasi dan hasil yang
ditimbulkannya. Pemborong harus menunjuk rekomendasi dari lembaga resmi
yang ditunjuk sebelum memulai pekerjaan.
● Pada waktu penyerahan, Pemborong harus memberikan jaminan atas produk yang
digunakan terhadap kemungkinan bocor, pecah dan cacat lainnya, selama 10
(sepuluh) tahun termasuk mengganti dan memperbaiki segala jenis kerusakan
yang terjadi.
● Jaminan yang diminta adalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material, serta
jaminan dari pihak pemasang (applicator) untuk mutu pemasangan.
● Pemborong diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan cara memberi air
di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air dan pelaksanaan pekerjaan dapat
dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1.Persyaratan Umum
● Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan pada Tim Teknis / Konsultan
Supervisi untuk mendapatkan persetujuan, lengkap dengan ketentuan/ persyaratan
pabrik yang bersangkutan.
● Semua bahan yang tidak disetujui harus diganti tanpa biaya tambahan. Jika
dipandang perlu diadakan penukaran atau penggantian, maka bahan-bahan
pengganti harus yang disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi berdasarkan
contoh yang diajukan oleh Kontraktor.
● Sebelum pekerjaan ini dimulai, permukaan bagian yang akan diberi lapisan ini
harus dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi dengan cara-cara yang telah disetujui oleh Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
● Peil dan ukuran harus sesuai.
● Cara-cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk dan ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan, dan atas petunjuk Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
● Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi dan lainnya,
Pemborong harus segera melaporkan kepada Tim Teknis / Konsultan Supervisi
sebelum pekerjaan dimulai. Pemborong tidak dibenarkan memulai pekerjaan di
suatu tempat dalam hal ada kelainan/ perbedaan di tempat itu, sebelum kelainan
tersebut diselesaikan.
2. Cara Pelaksanaan
● Pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yang berpengalaman (ahli dari pihak
pemberi garansi pemasangan) dan terlebih dahulu harus mengajukan "metode
pelaksanaan" sesuai dengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
● Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang berhubungan langsung dengan
matahari tetapi tidak mempunyai lapis pelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambar pelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian
atas dari lembar waterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambar
pelaksanaan, dimana lapisan ini dapat berupa screed maupun material finishing.
● Waterproofing untuk atap, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer, screed lapisan
ke-1 dan screed lapisan ke-2, kawat ayam dan pengaturan ke-miringan harus
sesuai dengan yang dibutuhkan.
● Waterproofing untuk ruang-ruang basah, tebal 1,50 mm lengkap dengan primer.
3.Gambar Detail Pelaksanaan
● Pemborong wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan)
berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah disesuaikan dengan keadaan
di lapangan. Pemborong juga wajib membuat shop drawing untuk detail detail
khusus yang belum tercakup lengkap dalam gambar/ dokumen kontrak.
● Dalam shop drawing harus jelas mencamtumkan semua data yang diperlukan
termasuk keterangan produk, cara pemasangan atau persyaratan khusus yang
belum tercakup secara lengkap dalam gambar kerja/ dokumen kontrak sesuai
dengan spesifikasi pabrik.
● Shop drawing sebelum dilaksanakan harus mendapat persetujuan lebih dulu dari
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
4.Pemborong dan Tanggung jawabnya.
● Pemborong bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannya sampai dengan
saat-saat berakhirnya masa garansi.
● Pemborong harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau
peraturan-peraturan yang berlaku.
● Pemborong harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiap saat
diperlukan bisa berdiskusi dan dapat memutuskan setiap persoalan di lapangan,
baik teknis maupun administratif.
PEKERJAAN PENYELESAIAN DINDING
Meliputi penyelesaian permukaan dinding dengan bahan yang disebut dalam
gambar dan Spesifikasi Material, persyaratan ini atau dalam syarat-syarat dan
spesifikasi khusus.
2.4.2.1. PENYELESAIAN DENGAN PLESTERAN ACI DAN DICAT
1. Lingkup Pekerjaan
Plesteran pada semua tembok-tembok, kolom, bidang-bidang pasangan bata,
bidang beton yang tidak dinyatakan penyelesaiannya dengan bahan lain,
diselesaikan dengan plesteran/aci yang kemudian dicat tembok, kecuali disebut
lain dalam gambar.
2. Bahan
● Portland semen, pasir dan air sesuai dengan bab pekerjaan beton.
● Komposisi adukan plesteran ada 2 jenis ; Jenis P.1. = 1 PC : 3 pasir
Jenis P.2. = 1 PC : 2 pasir
● Plesteran jenis P.2 (plesteran trasraam), dilaksanakan untuk plesteran dinding
sampai setinggi 30 cm dari permukaan lantai finish dan 20 cm dari bagian atas
listplank pasangan batu bata.
● Semua plesteran lainnya harus dilaksanakan dengan adukan jenis P.1.
• Cat tembok yang digunakan ex. ICI (Dulux Weathershield) atau setara untuk
exterior, dan ex. ICI (Dulux Pentalite) atau setara untuk interior.
● Plamir dan cat dasar yang digunakan sebaiknya yang dikeluarkan oleh pabrik
yang sama untuk masing-masing lapisan pemakaian.
● Semua warna dipilih oleh Perencana dan disetujui oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi, dan Kontraktor harus memasukkan dalam penawarannya biaya
pengadaan contoh-contoh warna untuk disetujui.
● Semua bahan-bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui dan
dapat memberikan keterangan lengkap mengenai bahan tersebut dan prosesnya.
3. Pengolahan permukaan plesteran
● Untuk mengeringkan dinding bata dan permukaan beton harus diberikan cukup
waktu.
● Tidak boleh memulai pekerjaan plesteran sampai tembok dinding betul-betul
kering.
● Permukaan-permukaan beton harus dikasarkan dengan jalan dicetak atau
dipalu. Lemak atau minyak yang melekat harus dibersihkan sebelum persiapan
permulaan.
● Semua permukaan harus dibersihkan dengan disikat memakai sikat yang kaku,
untuk membersihkan dari bintik-bintik, semua bahan-bahan dan lapisan-lapisan
yang lepas.
● Tempat-tempat yang rendah harus digosok sampai halus dan untuk
menghaluskan ini harus diberikan cukup waktu sampai kering, sebelum diberi
lapisan plesteran pertama.
● Untuk mencegah plesteran menjadi kering sebelum waktunya,
permukaan-permukaannya harus dibasahi dengan air sehingga tetap lembab.
4. Pelaksanaan
● Untuk penyelesaian muka beton, diberi lapisan yang tebalnya tidak lebih dari
1,5 cm dan diberi lapisan finish yang diterima oleh Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
● Lapisan harus dibentuk sedemikian rupa, hingga merupakan permukaan yang
rata.
● Hasil permukaan plesteran harus benar-benar merupakan bidang yang rata dan
halus.
● Plesteran harus dibiarkan basah selama paling sedikit dua hari setelah
dipasang.
● Perbaikan semua pekerjaan yang cacat harus dilaksanakan dengan
membongkar bagian tersebut sampai berbentuk bujur sangkar.
● Pekerjaan yang sudah selesai, tidak boleh ada retak, noda dan cacat-cacat
lainnya.
● Sewaktu-waktu dengan secara teratur, selama pelaksanaan dan penyelesaian
pekerjaan, semua permukaan-permukaan yang menjadi kotor dalam
pelaksanaan pekerjaan,harus dibersihkan.
5. Proses Pengecatan Pada Plesteran
a. Persiapan dan Pengerjaan Pengecatan Pada Plesteran
● Plesteran harus diberi waktu secukup-cukupnya untuk mengering dan jangan
dipulas (dicat) sampai permukaannya benar-benar kering.
● Semua pekerjaan plesteran atau semen yang cacat harus dipotong dan
diperbaiki dengan plesteran dari jenis yang sama.
● Retak-retak sedikit harus ditambal dengan penambal keras.
● Retak retak yang lebar harus dipotong dengan pinggir- pinggirannya
bersambung menjadi rata dengan plesteran sekelilingnya.
● Sebelum permukaan plesteran diberi satu lapisan cat dasar yang tahan alkali,
debu-debu menempel pada permukaannya harus dibersihkan dengan lap yang
kering dan kasar lalu dilanjutkan dengan menyekanya memakai lap yang
dibasahi dengan air bersih, lalu dikeringkan.
● Pengecatan dilakukan sampai 2 – 3 kali atau sampai kondisi sempurna dan
disetujui oleh Tim Teknis / konsultan Supervisi.
● Khusus untuk pemakaian / setara, tata cara pengecatan harus sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan oleh produsen cat tersebut. Semua pekerjaan
pengecatan tersebut diatas harus dilakukan oleh Pelaksana yang merupakan
ahlinya pada pekerjaan ini.
● Setelah pekerjaan praktis selesai, Kontraktor harus menyimpan sejumlah
bahan-bahan dan cat yang terpilih untuk persediaan jika ada
perbaikan-perbaikan waktu penyerahan pekerjaan kedua kalinya (finish).
2.4.2.2. PENYELESAIAN DINDING DENGAN HOMOGENIOUS TILE /
KERAMIK
a. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan
pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau dalam
syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
b. Bahan-bahan
• Homogenious tile yang digunakan ex.Gelaisi Summit, atau setara. Ceramic tile
yang digunakan ex. Roman atau setara.
● Tile Adhesive dan Grouting yang digunakan ex. AM, Lemkra atau setara.
● Warna dan motif disesuaikan dengan perencanaan.
c. Persiapan Keramik
● Setelah dinding siap, maka ubin-ubin yang akan dipasang diseleksi setempat.
Untuk mendapatkan ubin-ubin yang baik dan warna yang sesuai dengan lay-out
plan (Rencana Pola Lantai), serta tidak ada bagian yang gompal retak atau
cacat lainnya.
● Pemotongan unit keramik hanya diperkenankan dengan menggunakan mesin
potong dan dihaluskan dengan mesin gerinda.
d. Pemasangan
● Setelah permukaan dinding rata, keramik dipasang dengan menggunakan pasta
perekat khusus, adukan 1 PC + 2 pasir atau perekat lain yang sesuai dengan
ketebalan 2 cm.
● Dalam hal penggunaan tile adhesive supaya dilaksanakan sesuai instruksi
penggunaan oleh manufakturer/pabrik.
● Lebar siar (naad) dilaksanakan dengan rata, sama besar dan setiap perpotongan
siar ujung-ujung runcing dan rapi, membentuk dua garis lurus yang saling
tegak lurus.
● Bidang ubin harus rata, aduk terisi padat serta siku dan waterpass.
● 3 x 24 Jam setelah pemasangan keramik selesai, siar (naad) diisi dengan
grouting warna sesuai persetujuan Tim Teknis / Konsultan Supervisi,
sedemikian rupa sehingga lubang-lubang terisi padat.
● Kelebihan air semen, dalam keadaan basah langsung dibersihkan dari
permukaan dinding.
● Selama masa pengeringan 3 x 24 jam setelah pemasangan keramik,
permukaannya jangan tertekan atau terkena benturan
● Sisa air semen dibersihkan hati-hati dengan menggunakan sikat kuningan serta
larutan lemah air keras.
● Bahan-bahan yang dapat merusak unit-unit keramik seperti : minyak, residu,
teak oil harus dijauhkan dari permukaan dinding.
2.4.2.3. PENYELESAIAN DINDING DENGAN BATU ALAM
A. Lingkup Pekerjaan
Menyediakan bahan, alat dan tenaga kerja ahli untuk menyelenggarakan
pekerjaan pada dinding-dinding dalam seperti tersebut dalam gambar atau
dalam syarat-syarat dan spesifikasi khusus.
B. Bahan-bahan
• Digunakan batu alam ex. lokal dengan kualitas baik.
• Ukuran, jenis batu, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
• Coating anti lumut ex. AM, Lemkra atau setara, dan disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi.
Bahan coating anti lumut: Polyurethane, bening, gloss.
Produk: Polyurethane Clear Gloss = 2 x 25 microns dry.
C. Persiapan Bahan/Material
• Setelah dinding siap, maka batu tempel yang akan dipasang diseleksi motif
dan warnanya sesuai gambar (Skema Warna/ Colour Scheme) dan harus
mendapatkan petunjuk dari Perencana Arsitektur dan disetujui oleh Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.
• Jika batu tempel atau bagiannya menurut gambar harus dipotong, diprofil
atau disesuaikan dengan desain, hanya diperkenankan dengan menggunakan
mesin potong, dihaluskan dengan mesin gerinda atau mesin khusus dan
dikerjakan oleh seorang ahli.
D. Pemasangan
● Batu tempel dipasang pada ruang-ruang seperti yang tercantum dalam
gambar.
● Setelah dinding rata, batu tempel dipasang tepat sesuai dengan ukuran dan
pola dalam gambar, sehigga menghasilkan permukaan yang rata.
● Sebelum direkatkan harus dicoba dahulu pertemuan masing-masing bentuk
atau pola sehingga bisa disempurnakan, dan seterusnya sampai disetujui
Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
● Batu tempel dipasang dengan menggunakan perekat khusus dan adukan
dengan campuran 1 semen + 4 pasir.
● Coating anti lumut diberikan sebagai finishing akhir permukaan dinding
batu.
2.4.2.4. PENYELESAIAN DINDING DENGAN GRANITE
Permukaan diperiksa sebelum memulai pekerjaan, laporkan secara tertulis
permukaan yang perlu diperbaiki, cocokkan pekerjaan yang telah dilakukan
sebelum memulai dengan pemasangan.
1. Bahan-bahan
• Digunakan Granit ex. import kualitas baik dan disetujui Tim Teknis /
Konsultan Supervisi
• Ukuran, jenis batu,warna, dan pola sesuai dengan gambar rencana.
• Special Additives dan Coloured Grout yang dipakai ex. AM, Lemkra atau
setara.
2. Persiapan
• Pembersihan permukaan dinding yang akan dipasang Granite.
• Pembersihan barang material lain yang menyangga daya rekat, perletakan
dan penampilan.
• Bersihkan batu granite sebelum dipasang
3. Pemasangan
• Secara umum menggunakan sistem pemasangan yang sesuai dengan
kondisi dan kebutuhan pemasangan, atas persetujuan perancang, sesuai
standar yang berlaku untuk dinding granite.
4. Pembersihan
Setelah pekerjaan selesai, bersihkan dinding granite dan perbaiki sambungan
yang terbuka.
2.5. PEKERJAAN DINDING PARTISI
2.5.1.KETENTUAN UMUM
Sebelum pekerjaan pembuatan dan pemasangan dinding partisi dilakukan maka;
● Pemborong wajib mengadakan pemeriksaan pengukuran dilapangan agar
tahu ukuran dinding partisi/kusen yang dilapangan.
● Pemborong harus mengajukan terlebih dahulu contoh-contoh bahan yang
akan digunakan dan membuatkan mock-up untuk mendapatkan persetujuan
Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan Perencana.
● Bahan yang cacat tidak boleh digunakan, bahan yang dipasang harus sesuai
contoh yang sudah disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi dan
Perencana.
● Pemborong harus membuat shop drawing
2.5.2.LINGKUP PEKERJAAN
• Bagian ini mencakup ketentuan/syarat-syarat (pembayaran, pengiriman,
penyimpanan, pemasangan) untuk pekerja, material, dan peralatan.
• Meliputi penyediaan bahan kayu dan gypsum board termasuk finishing
pendukung seperti compound, kape, material cat dan melamic dan
sebagainya, penyiapan bidang yang akan dipasangi bahan gypsum board,
serta pemasangannya pada tempat-tempat yang sesuai dengan gambar
rencana.
• Khusus untuk partisi toilet dipakai sistem partisi siap pasang dari bahan high
density board difinish dengan high pressure laminated (HFL) sheet.
• Bagian yang terkait :
- Pasal Kusen / Daun Jendela / Pintu Kayu & Aluminium
- Pasal Pekerjaan Keramik
- Pasal Pekerjaan Batu Alam / Granit
- Pasal Pekerjaan Plesteran
- Pasal Pekerjaan Pengecatan
2.5.3.REFERENSI
• Semua pekerjaan harus merefer ke standar
- ASTM A 123, A164 atau A386
- BS 4965 untuk Cubicle High Density Board
- BS 5150
• Quality Assurance :
Kualifikasi manufaktur : produk yang digunakan disini harus diproduksi
oleh perusahaan yang sudah terkenal dan mempunyai pengalaman yang
sukses dan diterima oleh Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
• Kualifikasi pekerja :
- Sedikitnya harus ada 1 orang yang sepenuhnya mengerti terhadap
bagian ini selama pelaksanaan, paham terhadap kebutuhankebutuhan
yang diperlukan, material, serta metode yang
dibutuhkan selama pelaksanaan.
- Tenaga kerja terlatih yang tersedia harus cukup serta memiliki
skill yang dibutuhkan.
- Dalam penerimaan atau penolakan pekerja, Tim Teknis /
Konsultan Supervisi dan Perencana tidak mengijinkan tenaga
kerja tanpa atau kurang skillnya.
2.5.4.PENGIRIMAN ( SUBMITTALS)
• Kontraktor harus mengirimkan contoh bahan dan sistem partisi yang akan
dipakai lengkap dengan tehnikal spesifikasi dan label dari pabrik pembuat.
• Mengirimkan shop drawing yang menunjukkan sistem pemasangan partisi
dan sistem sambungan/hubungan dengan bagian-bagian lain seperti jendela,
pintu, penguat-penguat yang dipakai, hubungan dengan dinding, ceiling, plat
beton lantai, dan sebagainya untuk disetujui Tim Teknis / Konsultan
Supervisi.
• Mengirimkan schedule pemasangan yang dikoordinasikan dengan bagianbagian
kepentingan-kepentingan terkait lain pada area yang sama untuk
disetujui Tim Teknis / Konsultan Supervisi.
• Membuat mock-up hubungan yang sebenarnya termasuk untuk masalah
hubungan-hubungan yang sulit.
2.5.5.PENYIMPANAN DAN PERAWATAN
• Kontraktor harus menyimpan dan merawat bahan-bahan yang akan dipakai
pada tempat yang kering, terlindung, dan ventilasi secukupnya.
• Rangka pasangan besi harus sudah dicat dasar zynchromate untuk
memudahkan dan menghemat waktu kerja.
2.5.6.GARANSI
Kontraktor harus memberi garansi untuk kerapihan kerja, kebenaran sistem,
kekokohan, ketahanan partisi terhitung 1 tahun dari telah selesainya pemasangan
ruang interior dan alat-alat yang menempel pada partisi atau atas petunjuk Tim
Teknis / Konsultan Supervisi.
2.5.7.BAHAN
2.5.7.1. KUNCI DAN PERLENGKAPAN PINTU PARTISI
(Lihat pasal pekerjaan alat pengunci dan penggantung)
2.5.7.2. BAHAN PARTISI
a. Produk : Jaya Board atau setara
b. Bahan : gypsum board
c. Tebal Panel : 12 mm
d. Ukuran partisi : sesuai gambar rencana
e. Warna : ditentukan kemudian
f. Rangka : Hollow 4 x 4 , tebal = 16 mm
2.5.8.PEMASANGAN
1. Pekerjaan pembuatan/penyetelan dan pemasangan dinding partisi khusus dan
alat-alat penggantung/kunci dan perlengkapan lainnya perlengkapan lainnya
harus dilaksanakan oleh kontraktor dengan memakai tenaga tukang-tukang
yang berpengalaman dan ahli di dalam bidangnya masing-masing.
2. Setelah terpasang, bidang permukaan rangka partisi harus rata, lurus dan
waterpass.
3. Semua alat-alat penggantung dan kunci serta perlengkapan-perlengkapan
lainnya, harus terpasang dengan baik, rapih, tepat dan teliti, sehingga dapat
berfungsi dengan sebaik-baiknya.
4. Pemasangan kusen pintu harus menempel pada rangka-rangka aluminium dan
dipasang dengan sekrup, termasuk pada bagian atasnya (frame head).
5. Penggunaan rangka, sekrup dan lain-lain harus rapih dan tertanam dengan
baik,sehingga tidak merusak daun pintu, kusen maupun alat-alat penggantung.
6. Sekrup/mur setelah terpasang harus didempul (compound) agar finishing
terlihat rapi.
7. Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat-cacat harus diperbaiki
dan diganti atas beban kontraktor sendiri.
8. Kontraktor harus menjaga agar supaya dinding partisi khusus ini setelah
terpasang, terjaga dan terpelihara dari kotoran-kotoran dan kerusakankerusakan
akibat pekerjaan-pekerjaan lain yang sedang dikerjakan, ataupun
terkena benturan-benturan baik oleh manusia maupun alat-alat kerja dan
sebagainya.
9. Instalasi :
Pemasangan instalasi yang tertanam pada partisi khusus harus betul-betul
diperhatikan sehingga tidak merusak tampak dinding partisi khusus yang
ada.
Stop kontak, saklar, volume control dan lain-lain dipasang pada dinding
partisi harus ada perkuatan yang menyatu / menyambung dengan rangka
partisi.
2.6. PEKERJAAN KAYU
2.6.1. LINGKUP PEKERJAAN
● Meliputi penyediaan secara lengkap akan tenaga, alat-alat dan bahan-bahan yang
berhubungan dengan pekerjaan kayu (kasar dan halus) dalam hubungannya dengan
gambar dan spesifikasi.
● Pekerjaan yang berhubungan :
− Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela ( termasuk Bouwventlicht, juga pekerjaan
pengunci & penggantung / finish hardware ),
− Pekerjaan Locker & Lemari Kayu
2.6.2. BAHAN
A. Kualitas
- Semua kayu untuk jenis yang ditentukan harus dari kualitas yang baik,
serta memenuhi persyaratan yang terdapat pada SII-045/81.
- Tidak ada getah, celah, mata kayu yang lepas atau mati, susut
pinggir-pinggirnya, bekas dimakan bubuk dan cacat lainnya.
B. Kelembaban (Moisture Contents)
- Kelembaban kayu yang dipakai untuk pekerjaan kayu yang didalam dan
pekerjaan kayu halus, harus kurang dari 15 % dan untuk pekerjaan kayu
kasar harus kurang dari 20 % (dengan wood moisture tester).
- Kelembaban tersebut ditentukan untuk kayu yang dikirim ketempat
pekerjaan dan harus konstan sampai bangunan selesai.
C. Jenis Kayu
- Daftar kayu yang dipakai sesuai dengan macam-macam pekerjaan disusun
dalam syarat-syarat dan Spesifikasi khusus.
- Jenis kayu selain yang ditentukan dalam daft