yurisprudensi

21
Yurisprudensi Yurisprudensi Oleh: YAS Oleh: YAS

Upload: jerome

Post on 21-Mar-2016

109 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Yurisprudensi. Oleh: YAS. Objek perkara harus jelas. Putusan MA RI No. 565 k/Sip/1973 , tgl. 21 Agustus 1974, “ Kalau objek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak dapat diterima”. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Yurisprudensi

YurisprudensiYurisprudensi

Oleh: YASOleh: YAS

Page 2: Yurisprudensi

Objek perkara harus jelasObjek perkara harus jelas

Putusan MA RI No. 565 Putusan MA RI No. 565 k/Sip/1973k/Sip/1973, tgl. 21 Agustus , tgl. 21 Agustus 1974, “1974, “Kalau objek gugatan Kalau objek gugatan tidak jelas, maka gugatan tidak tidak jelas, maka gugatan tidak dapat diterima”.dapat diterima”.

Putusan MA RI No. 1149 Putusan MA RI No. 1149 k/Sip/1979k/Sip/1979, tgl. 17 April 1979, , tgl. 17 April 1979, ““Bila tidak jelas batas-batas Bila tidak jelas batas-batas tanah sengketa, maka gugatan tanah sengketa, maka gugatan tidak dapat diterima”.tidak dapat diterima”.

Page 3: Yurisprudensi

Hubungan posita dan petitumHubungan posita dan petitum Putusan MARI No. 67 k/Sip/1975,Putusan MARI No. 67 k/Sip/1975, tgl. 13 tgl. 13

Mei 1975, Mei 1975, “ “ Petitum tidak sesuai dengan Petitum tidak sesuai dengan posita, makaposita, maka permohonan kasasi dapat permohonan kasasi dapat diterima dan putusan Pengadilan Tinggi diterima dan putusan Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri dibatalkan”.dan Pengadilan Negeri dibatalkan”.

Putusan MA RI No. 556 k/Sip/1971Putusan MA RI No. 556 k/Sip/1971, tgl. , tgl. 10 November 1971 jo 10 November 1971 jo Putusan MA RI No. Putusan MA RI No. 1245 k/Sip/1974,tgl1245 k/Sip/1974,tgl. 9 November 1976, . 9 November 1976, “Putusan yang mengabulkan lebih dari “Putusan yang mengabulkan lebih dari yang dituntut, diizinkan selama hal itu yang dituntut, diizinkan selama hal itu masih sesuai dengan keadaan materil, asal masih sesuai dengan keadaan materil, asal tidak menyimpang daripada apa yang tidak menyimpang daripada apa yang dituntut dan putusan yang hanya meminta dituntut dan putusan yang hanya meminta sebagian saja, sesuai putusan MA No. 339 sebagian saja, sesuai putusan MA No. 339 k/Sip/1969 k/Sip/1969

Page 4: Yurisprudensi

Dwangsom Dwangsom (uang paksa),(uang paksa), Ps. 225 HIR jo 1267 BWPs. 225 HIR jo 1267 BW

Putusan MA RI No. 307k /Sip/1976Putusan MA RI No. 307k /Sip/1976, , tgl. 7 Desember 1976, “tgl. 7 Desember 1976, “Dwangsom Dwangsom akan ditolak apabila putusan dapat akan ditolak apabila putusan dapat dilaksanakan dengan eksekusi riidilaksanakan dengan eksekusi riil”l”

Putusan MA RI No. 79k/Sip/1972, Putusan MA RI No. 79k/Sip/1972, “ “ Dwangsom tidak dapat dituntut Dwangsom tidak dapat dituntut bersama –sama dengan tuntutan bersama –sama dengan tuntutan membayar uang”membayar uang”

Page 5: Yurisprudensi

Ne bis in idemNe bis in idem

Unsur-unsur Unsur-unsur nebis in idemnebis in idem : : Objek tuntutan samaObjek tuntutan sama Alasan yang samaAlasan yang sama Subjek gugatan sama Subjek gugatan sama

Page 6: Yurisprudensi

Putusan MA RI No. 144 Putusan MA RI No. 144 k/Sip/1973,k/Sip/1973, tgl. 27 Juni 1973, tgl. 27 Juni 1973, ““Putusan declaratoir Pengadilan Putusan declaratoir Pengadilan Negeri mengenai penetapan ahli Negeri mengenai penetapan ahli waris/ warisan bukan waris/ warisan bukan merupakan nebis in idem”.merupakan nebis in idem”.

Putusan MA RI No. 102 Putusan MA RI No. 102 k/Sip/1968, “k/Sip/1968, “Bila ternyata Bila ternyata pihak-pihak berbeda dengan pihak-pihak berbeda dengan pihak-pihak dalam perkara yang pihak-pihak dalam perkara yang sudah diputus terlebih dahulu, sudah diputus terlebih dahulu, maka tidak ada nebis in idem”.maka tidak ada nebis in idem”.

Page 7: Yurisprudensi

Para Pihak Harus LengkapPara Pihak Harus Lengkap

Putusan MA RI No. 663k/Sip/1971Putusan MA RI No. 663k/Sip/1971, , tgl. 6 Agustus 1971 Jo. tgl. 6 Agustus 1971 Jo. Putusan Putusan MARI No. 1038k/Sip/1972MARI No. 1038k/Sip/1972, tgl. 1 , tgl. 1 Agustus 1973, “Agustus 1973, “Turut Tergugat Turut Tergugat adalah seseorang yang tidak adalah seseorang yang tidak menguasai sesuatu barang akan menguasai sesuatu barang akan tetapi demi formalitas gugatan harus tetapi demi formalitas gugatan harus dilibatkan guna dalam petitum dilibatkan guna dalam petitum sebagai pihak yang tunduk dan taat sebagai pihak yang tunduk dan taat pada putusan hakim perdata.”pada putusan hakim perdata.”

Page 8: Yurisprudensi

Tuntutan ProvisionilTuntutan Provisionil Putusan MA RI No. 1070k /Sip / 1972Putusan MA RI No. 1070k /Sip / 1972, tgl. , tgl.

7 Mei 1973, “7 Mei 1973, “Tuntutan provisionil yang Tuntutan provisionil yang tercantum dalam pasal 180 HIR hanyalah tercantum dalam pasal 180 HIR hanyalah untuk memperoleh tindakan-tindakan untuk memperoleh tindakan-tindakan sementara selama proses berjalan; sementara selama proses berjalan; tuntutan provisionil yang mengenai pokok tuntutan provisionil yang mengenai pokok perkara tidak dapat diterima “.perkara tidak dapat diterima “.

Putusan MARI No. 1400k/Sip/1974Putusan MARI No. 1400k/Sip/1974, tgl. , tgl. 18 Nopember 1975, “18 Nopember 1975, “Perbedaan hakim-Perbedaan hakim-hakim anggota dalam pemeriksaan hakim anggota dalam pemeriksaan tuntutan provisionil dan dalam pemeriksaan tuntutan provisionil dan dalam pemeriksaan pokok perkara adalah tidak mengakibatkan pokok perkara adalah tidak mengakibatkan batalnya seluruh putusan karena tuntutan batalnya seluruh putusan karena tuntutan provisionil sifatnya mempermudah provisionil sifatnya mempermudah pemeriksaan dalam pemutusan pokok pemeriksaan dalam pemutusan pokok perkara”.perkara”.

Page 9: Yurisprudensi

Putusan MA RI No. 753k/ Sip/ 1973, Putusan MA RI No. 753k/ Sip/ 1973, tgl. tgl. 22 April 1975, “22 April 1975, “Keberatan yang diajukan Keberatan yang diajukan Penggugat untuk Kasasi; bahwa Penggugat untuk Kasasi; bahwa Pengadilan Negeri telah menjatuhkan Pengadilan Negeri telah menjatuhkan putusan sela yang merupakan putusan putusan sela yang merupakan putusan provisionil menyimpang dan melebihi dari provisionil menyimpang dan melebihi dari surat gugatan, sebab tuntutan provisionil surat gugatan, sebab tuntutan provisionil semacam itu tidak pernah diajukan oleh semacam itu tidak pernah diajukan oleh Penggugat asal, tidak dapat diterima Penggugat asal, tidak dapat diterima karena hal itu menyebabkan batalnya karena hal itu menyebabkan batalnya putusan judex facti”.putusan judex facti”.

Putusan MA RI No. 279k/Sip/1976,Putusan MA RI No. 279k/Sip/1976, tgl. 5 tgl. 5 Juli 1976, “Juli 1976, “Permohonan provisi seharusnya Permohonan provisi seharusnya bertujuan agar ada tindakan hakim yang bertujuan agar ada tindakan hakim yang mengenai pokok perkara; permohonan mengenai pokok perkara; permohonan provisi yangprovisi yang berisikan pokok perkara harus berisikan pokok perkara harus ditolak”.ditolak”.

Page 10: Yurisprudensi

Tuntutan Warisan-DaluarsaTuntutan Warisan-Daluarsa

Putusan MA RI No. 7 Putusan MA RI No. 7 k/Sip/1973,k/Sip/1973, tgl. 27 Februari tgl. 27 Februari 1975,” Tidak ada batas waktu 1975,” Tidak ada batas waktu daluarsa dalam menggugat daluarsa dalam menggugat harta warisan “.harta warisan “.

Page 11: Yurisprudensi

Mengabulkan apa yg tak dituntutMengabulkan apa yg tak dituntut

Putusan MA RI No. 339k/Sip/ 1969Putusan MA RI No. 339k/Sip/ 1969, tgl. 21 , tgl. 21 Februari 1970, Februari 1970,

Putusan Pengadilan Negeri harus dibatalkan Putusan Pengadilan Negeri harus dibatalkan karena putusannya menyimpang daripada karena putusannya menyimpang daripada yang dituntut dalam surat gugatan lagipula yang dituntut dalam surat gugatan lagipula putusannya melebihi dari apa yang dituntut dan putusannya melebihi dari apa yang dituntut dan lebih menguntungkan pihak Tergugat sedang lebih menguntungkan pihak Tergugat sedang sebenarnya tidak ada tuntutan rekopensi.sebenarnya tidak ada tuntutan rekopensi.

Putusan Pengadilan Tinggi juga harus Putusan Pengadilan Tinggi juga harus dibatalkan karena hanya memutus sebagian dibatalkan karena hanya memutus sebagian saja dari tuntutan.saja dari tuntutan.

Putusan MARI No. 77 k/Sip/1973Putusan MARI No. 77 k/Sip/1973, tgl. 19 , tgl. 19 September 1973, “September 1973, “Karena petitum tidak Karena petitum tidak menuntut ganti rugi, maka putusan Pengadilan menuntut ganti rugi, maka putusan Pengadilan Tinggi yang mengharuskan Tergugat Tinggi yang mengharuskan Tergugat mengganti kerugian harus dibatalkan.” mengganti kerugian harus dibatalkan.”

Page 12: Yurisprudensi

Putusan MA RI No. 753k/ Sip/ 1973, Putusan MA RI No. 753k/ Sip/ 1973, tgl. tgl. 22 April 1975, “22 April 1975, “Keberatan yang diajukan Keberatan yang diajukan Penggugat untuk Kasasi; bahwa Penggugat untuk Kasasi; bahwa Pengadilan Negeri telah menjatuhkan Pengadilan Negeri telah menjatuhkan putusan sela yang merupakan putusan putusan sela yang merupakan putusan provisionil menyimpang dan melebihi dari provisionil menyimpang dan melebihi dari surat gugatan, sebab tuntutan provisionil surat gugatan, sebab tuntutan provisionil semacam itu tidak pernah diajukan oleh semacam itu tidak pernah diajukan oleh Penggugat asal, tidak dapat diterima Penggugat asal, tidak dapat diterima karena hal itu menyebabkan batalnya karena hal itu menyebabkan batalnya putusan judex facti”.putusan judex facti”.

Putusan MARI No. 425k/Sip/1975Putusan MARI No. 425k/Sip/1975, tgl. 15 , tgl. 15 Juli 1975, “Mengabulkan lebih dari petitum Juli 1975, “Mengabulkan lebih dari petitum diizinkan, asal saja sesuai dengan posita. diizinkan, asal saja sesuai dengan posita. Disamping itu dalam hukum acara yang Disamping itu dalam hukum acara yang berlaku di Indonesia, baik hukum acara berlaku di Indonesia, baik hukum acara pidana /perdata, hakim bersifat aktif”pidana /perdata, hakim bersifat aktif”

Page 13: Yurisprudensi

Perubahan gugatanPerubahan gugatan

Putusan MA RI No. 209k/Sip/1970, Putusan MA RI No. 209k/Sip/1970, tgl.6 Maret 1971, “tgl.6 Maret 1971, “Perubahan Perubahan Gugatan diperbolehkan asal tidak Gugatan diperbolehkan asal tidak mengubah atau menyimpang dari mengubah atau menyimpang dari kejadian materil, walaupun tidak ada kejadian materil, walaupun tidak ada gugatan subsider (Ex aequo et gugatan subsider (Ex aequo et bono)”.bono)”.

Putusan MA RI No. 1043 k/ Putusan MA RI No. 1043 k/ Sip/1971, Sip/1971, tgl. 3 Desember 1974, tgl. 3 Desember 1974, ““Perubahan atau tambahan surat Perubahan atau tambahan surat gugatan boleh asal tidak gugatan boleh asal tidak mengakibatkan perubahan posita mengakibatkan perubahan posita dan Tergugat tidak dirugikan dalam dan Tergugat tidak dirugikan dalam haknya untuk membela diri”.haknya untuk membela diri”.

Page 14: Yurisprudensi

Putusan MA RI No. 226 k/Sip/1973,Putusan MA RI No. 226 k/Sip/1973, tgl. 27 November 1975, “tgl. 27 November 1975, “Perubahan Perubahan gugatan mengenai pokok perkara gugatan mengenai pokok perkara harus ditolak”.harus ditolak”.

Putusan MA RI No. 1070 Putusan MA RI No. 1070 k/Sip/1975,k/Sip/1975, tgl. 7 Mei 1973, “ tgl. 7 Mei 1973, “ Tuntutan provisional yang mengenai Tuntutan provisional yang mengenai pokok perkara tidak dapat diterima “.pokok perkara tidak dapat diterima “.

Putusan MA RI No. 224 k/Sip/ Putusan MA RI No. 224 k/Sip/ 1975,1975,tgl. 25 November 1975, tgl. 25 November 1975, ““Pengadilan Tinggi dapat menerima Pengadilan Tinggi dapat menerima gugatan insidentil, untuk diperiksa gugatan insidentil, untuk diperiksa bersama-sama dengan gugatan bersama-sama dengan gugatan pokokpokok

Page 15: Yurisprudensi

Tanggung Jawab GarantorTanggung Jawab Garantor Putusan Mahkamah Agung Republik Putusan Mahkamah Agung Republik

Indonesia No. 992 K/Pdt/1995 tanggal 31 Indonesia No. 992 K/Pdt/1995 tanggal 31 Oktober 1997 diputus oleh majelis hakim Oktober 1997 diputus oleh majelis hakim Yahaya Harahap, HL. Rukmini, Iswo, Yahaya Harahap, HL. Rukmini, Iswo, dengan kaidah hukum :dengan kaidah hukum :

““Status Keperdataan principal tidak dapat Status Keperdataan principal tidak dapat dialihkan kepada guarantor diluar dialihkan kepada guarantor diluar tuntutan pembayaran hutang karena tuntutan pembayaran hutang karena penjamin selamanya adalah penjamin penjamin selamanya adalah penjamin atas hutang prinsipal yang tidak mampu atas hutang prinsipal yang tidak mampu membayar hutang, maka kepada diri membayar hutang, maka kepada diri guarantor tidak dapat dimintakan pailit, guarantor tidak dapat dimintakan pailit, sedangkan yang dapat dituntut hanyalah sedangkan yang dapat dituntut hanyalah pelunasan hutang prinsipal”. pelunasan hutang prinsipal”.

((Mahkamah Agung-Republik Indonesia.Yurisprudensi Mahkamah Agung-Republik Indonesia.Yurisprudensi Mahkamah Agung-Republik Indonesia Jakarta: Mahkamah Agung-Republik Indonesia Jakarta: Oktober 1999, hal.140).Oktober 1999, hal.140).

Page 16: Yurisprudensi

Perlindungan Hukum Perlindungan Hukum bagi Pembeli yang beriktikad baikbagi Pembeli yang beriktikad baik

Putusan Mahkamah Agung Republik Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 314 K/TUN/1996 tanggal Indonesia No. 314 K/TUN/1996 tanggal 29 Juli 1998 29 Juli 1998 diputus oleh majelis hakim German diputus oleh majelis hakim German Hoedianto, Ny. Emin Aminah, Toton Suprapto,Hoedianto, Ny. Emin Aminah, Toton Suprapto, dengan kaidah hukum :dengan kaidah hukum :

““Pembeli lelang tanah eksekusi Pembeli lelang tanah eksekusi pengadilan yang dilaksanakan oleh pengadilan yang dilaksanakan oleh kantor lelang negara harus mendapat kantor lelang negara harus mendapat perlindungan hukum, karena itu perlindungan hukum, karena itu penguasaan sertifikat atas tanah oleh penguasaan sertifikat atas tanah oleh Pemerintah Daerah adalah tidak sah dan Pemerintah Daerah adalah tidak sah dan sertifikat hak miliknyaharus dinyatakan sertifikat hak miliknyaharus dinyatakan batal demi hukum. batal demi hukum.

(Mahkamah Agung-Republik Indonesia.Jakarta: Oktober (Mahkamah Agung-Republik Indonesia.Jakarta: Oktober 1998, hal.446).1998, hal.446).

Page 17: Yurisprudensi

Risalah Lelang bukan Obyek TUNRisalah Lelang bukan Obyek TUN Putusan Mahkamah Agung Republik Putusan Mahkamah Agung Republik

Indonesia No. 47 K/TUN/1997 tanggal 26 Indonesia No. 47 K/TUN/1997 tanggal 26 Januari 1998 Januari 1998 oleh majelis hakim Sarwata,SH., German oleh majelis hakim Sarwata,SH., German Hoedianto,SH dan Th. Ketut Suraputra SHHoedianto,SH dan Th. Ketut Suraputra SH, telah , telah memberikan kaidah hukum : memberikan kaidah hukum :

““Risalah lelang bukan merupakan Risalah lelang bukan merupakan keputusan Badan/Pejabat TUN tetapi keputusan Badan/Pejabat TUN tetapi merupakan berita acara hasil penjualan merupakan berita acara hasil penjualan lelang barang tereksekusi, sebab tidak lelang barang tereksekusi, sebab tidak ada unsur ‘Beslissing’ maupun ada unsur ‘Beslissing’ maupun pernyataan kehendak dari pejabat kantor pernyataan kehendak dari pejabat kantor lelang”. lelang”.

((Mahkamah Agung Republik Indonesia. Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia. Yurisprudensi Mahkamah Agung-Republik Indonesia.Jakarta: Mahkamah Agung-Republik Indonesia.Jakarta: Oktober 1998, hal.537).Oktober 1998, hal.537).

Page 18: Yurisprudensi

Hibah wewenang PAHibah wewenang PA Putusan Mahkamah Agung No. 552 Putusan Mahkamah Agung No. 552

K/Sip/1970.joPutusan Pengadilan Tinggi K/Sip/1970.joPutusan Pengadilan Tinggi Medan No. 237/1967 jo Putusan Medan No. 237/1967 jo Putusan Pengadilan Negeri Band Aceh No. Pengadilan Negeri Band Aceh No. 10/1964.10/1964.

Kaidah Hukum :Kaidah Hukum : Pengadilan Negeri dan Pengadilan Pengadilan Negeri dan Pengadilan

Tinggi (Pengadilan Umum) tidak Tinggi (Pengadilan Umum) tidak berwenang untuk memeriksa berwenang untuk memeriksa perkara hibah yang menurut Hukum perkara hibah yang menurut Hukum Agama Islam. Adapun yang Agama Islam. Adapun yang berwenang adalah Pengadilan berwenang adalah Pengadilan Agama/Mahkamah Syariah. Agama/Mahkamah Syariah.

Yurisprudensi tahun 1970 (Buku No. 4) Yurisprudensi tahun 1970 (Buku No. 4)

Page 19: Yurisprudensi

Kurang Memberikan Pertimbangan Hukum Kurang Memberikan Pertimbangan Hukum yang Cukupyang Cukup ( (onvoldoende gemotiveerd).onvoldoende gemotiveerd). Putusan Mahkamah Agung No. 638 K/Sip/1969 joPutusan Mahkamah Agung No. 638 K/Sip/1969 jo Putusan Pengadilan Tinggi Semarang No. Putusan Pengadilan Tinggi Semarang No.

151/1969 Pdt/PT Smg. Jo Putusan Pengadilan 151/1969 Pdt/PT Smg. Jo Putusan Pengadilan Negeri Yogyakarta No. 49/1964 Pdt.Negeri Yogyakarta No. 49/1964 Pdt.

Kaidah Hukum: Kaidah Hukum: Mahkamah Agung mengganggap Mahkamah Agung mengganggap

perlu untuk meninjau keputusan perlu untuk meninjau keputusan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi yang kurang cukup Tinggi yang kurang cukup dipertimbangkan (onvoldoende dipertimbangkan (onvoldoende gemotiveerd). gemotiveerd).

( Yurisprudensi tahun 1970 , Buku No. 4, hal 525-537) ( Yurisprudensi tahun 1970 , Buku No. 4, hal 525-537)

Page 20: Yurisprudensi

Putusan Mahkamah Agung No. Putusan Mahkamah Agung No. 492K/Sip/1970 jo Putusan Pengadilan 492K/Sip/1970 jo Putusan Pengadilan Tinggi Jakarta No. 252/1968 PT Pdt. Jo Tinggi Jakarta No. 252/1968 PT Pdt. Jo Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Putusan Pengadilan Negeri Jakarta No. 502/67 G. No. 502/67 G.

Kaidah Hukum:Kaidah Hukum: 1. Putusan Pengadilan Tinggi harus 1. Putusan Pengadilan Tinggi harus

dibatalkan karena kurang cukup pertim dibatalkan karena kurang cukup pertim bangannya (onvoldoende gemotiveerd) bangannya (onvoldoende gemotiveerd) yaitu karena dalam putusannya itu hanya yaitu karena dalam putusannya itu hanya mempertimbangkan soal keberatan-mempertimbangkan soal keberatan-keberatan yang diajukan dalam memori keberatan yang diajukan dalam memori banding dan tanpa memeriksa perkara banding dan tanpa memeriksa perkara itu kembali baik mengenai fakta-faktanya itu kembali baik mengenai fakta-faktanya maupun mengenai soal pengetrapannya maupun mengenai soal pengetrapannya hukumnya terus menguatkan putusan hukumnya terus menguatkan putusan Pengadlan Negeri begitu saja.Pengadlan Negeri begitu saja.

Page 21: Yurisprudensi

2. Pertimbangan dalam Putusan Pengadilan Negeri hanya 2. Pertimbangan dalam Putusan Pengadilan Negeri hanya mempertimbangkan soal tidak benarrnya bantahan dari mempertimbangkan soal tidak benarrnya bantahan dari pihak tergugat, tanpa mempertimbangkan fakta-fakta pihak tergugat, tanpa mempertimbangkan fakta-fakta apa dan dalil-dalil mana yang tela dianggap terbukti apa dan dalil-dalil mana yang tela dianggap terbukti lalu mengabulkan begitu saja seluruh gugatan tanpa lalu mengabulkan begitu saja seluruh gugatan tanpa saru dasar pertimbangan adalah kurang lengkap dan saru dasar pertimbangan adalah kurang lengkap dan karenanya harus dibatalkan.karenanya harus dibatalkan.

3. Tuntutan-tuntutan yang berupa:3. Tuntutan-tuntutan yang berupa: agar semua putusan Menteri dinyatakan tidak sah agar semua putusan Menteri dinyatakan tidak sah

tanpa menyebut putusan-putusan yang mana, sertatanpa menyebut putusan-putusan yang mana, serta agar segala perbuatan tergugat terhadap penggugat agar segala perbuatan tergugat terhadap penggugat

harus dinyatakan tidak sah tanpa menyebutkan dengan harus dinyatakan tidak sah tanpa menyebutkan dengan tegas perbuatan-perbuatan tergugat yang mana yang tegas perbuatan-perbuatan tergugat yang mana yang dituntut itu, dandituntut itu, dan

ganti kerugian sejumlah uang tertentu tanpa perincian ganti kerugian sejumlah uang tertentu tanpa perincian kerugian-kerugian dalam bentuk apa yang menjadi kerugian-kerugian dalam bentuk apa yang menjadi dasar tuntutan itu, harus dinyatakan tidak dapat dasar tuntutan itu, harus dinyatakan tidak dapat diterima karena tuntutan tersebut adalah tidak diterima karena tuntutan tersebut adalah tidak jelas/tidak sempurnajelas/tidak sempurna

( (( (Yurisprudensi tahun 1970 , Buku No. 4, hal 391-410) Yurisprudensi tahun 1970 , Buku No. 4, hal 391-410)