yud file · web viewseringkali disamakan dengan istilah seperti politik, program,...
TRANSCRIPT
MAKALAH
IMPLEMENTAS KEBIJAKAN MENAIKAN HARGA BBM OLEH PEMERINTAH PUSAT SERTA DAMPAKNYA BAGI MASYARAKAT
DisusunOlehKelompok 10
Yudistira W. Paoki Ilan M. Mokodompit IndraHerlinaPalit Edwin Mayang
FAKULTAS ILMU SOSIALPROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO2013
BAB IPENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang MasalahKebijakan (policy) seringkali disamakan dengan istilah seperti politik, program,
keputusan, undang-undang, aturan, ketentuan-ketentuan, kesepakatan, konvensi, dan rencana
strategis. Kebijakan adalah sebuah kegiatan pemahaman manusia mengenai pemecahan
masalah. Kebijakan dibuat untuk dapat membuat solusi akan problematika manusia yang
bermacam-macam. Pemerintah merupakan lembaga tinggi negara yang merupakan pengambil
alih kebijakan bagi rakyatnya, akan tetapi kadang kala kebijakan tersebut dapat diterima dan
kadang kala pun ditolak oleh masyarakat.
Kebijakan Publik (Public Policy) juga bisa diartikan sebagai keputusan-keputusan
yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat
oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik
haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau
orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat
banyak. Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di
jalankan oleh birokrasi pemerintah. Fokus utama kebijakan publik dalam negara modern adalah
pelayanan publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk
mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak. Menyeimbangkan
peran negara yang mempunyai kewajiban menyediakan pelayan publik dengan hak untuk
menarik pajak dan retribusi; dan pada sisi lain menyeimbangkan berbagai kelompok dalam
masyarakat dengan berbagai kepentingan serta mencapai amanat konstitusi .
Sebenarnya dengan adanya definisi yang sama dikalangan pembuat kebijakan, ahli
kebijakan, dan masyarakat yang mengetahui tentang hal tersebut tidak akan menjadi sebuah
masalah yang kaku. Namun, diharapkan adanya titik temu dalam persepsi kebijakan itu sendiri.
Memang dalam kenyataan bahwa kebijakan yang lahir belum tentu menyenangkan dan dapat
diterima oleh semua yang terkena sekaligus pelaksana kebijakan tersebut, mamun jika
kebijakan tersebut tidak diambil, bisa jadi pula dapat merugikan semuanya.Sehingga dengan
demikian kebijakan merupakan suatu keharusan sebagai suatu dinamisasi dalam penomena
dan permaslahan yang ada.
I.2. Rumusan Masalah
BAB IIKAJIAN PUSTAKA
II.1. Pengertian Kebijakan PublikChandler dan Plano ( 1988 )Kebijkan publik adalah pemanfaatan yang strategis
terhadap sumberdayasumberdaya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau
pemerintah. Kebijakan publik merupakan suatu bentuk intervensi yang dilakukan secara terus
menerus oleh pemerintah demi kepentingan kelompok yang kurang beruntung dalam
masyarakat agar mereka dapat hidup, dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan secara
luas.Pengertian kebijakan publik menurut Chandler dan Plano dapat diklasifikasikan kebijakan
sebagai intervensi pemerintah.Dalam hal ini pemerintah mendayagunakan berbagai instrumen
yang dimiliki untuk mengatasi persoalan publik.
Thomas R. Dye ( 1981 )Kebijakan publik dikatakan sebagai apa yang tidak dilakukan
maupun apa yang dilakukan oleh pemerintah. Pokok kajian dari hal ini adalah
negara.Pengertian ini selanjutnya dikembangkan dan diperbaharui oleh para ilmuwan yang
berkecimpung dalam ilmu kebijakan publik. Definisi kebijakan publik menurut Thomas R. Dye ini
dapat diklasifikasikan sebagai keputusan ( decision making ), dimana pemerintah mempunyai
wewenang untuk menggunakan keputusan otoritatif, termasuk keputusan untuk membiarkan
sesuatu terjadi, demi teratasinya suatu persoalan publik.
Easton ( 1969 )Kebijakan publik diartikan sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan
untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam hal ini hanya pemerintah yang
dapat melakukan suatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk
dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai
kepada masyarakat.Definisi kebijakan publik menurut Easton ini dapat diklasifikasikan sebagai
suatu proses management, yang merupakan fase dari serangkaian kerja pejabat publik. Dalam
hal ini hanya pemerintah yang mempunyai andil untuk melakukan tindakan kepada masyarakat
untuk menyelesaikan masalah publik, sehingga definisi ini juga dapat diklasifikasikan dalam
bentuk intervensi pemerintah.
II.2. Tahap-Tahap Kebijakan PublikProses pembuatan kebijakan publik merupakan proses yang kompleks karena melibatkan
banyak proses maupun variabel yang harus dikaji. Oleh karena itu beberapa ahli politik yang
menaruh minat untuk mengkaji kebijakan publik membagi proses-proses penyusunan kebijakan
publik kedalam beberapa tahap.Tujuan pembagian seperti ini adalah untuk memudahkan kita
dalam mengkaji kebijakan publik. Namun demikian, beberapa ahli mungkin membagi tahap-
tahap ini dengan urutan yang berbeda.
Tahap-tahap kebijakan publik menurut William Dunn a) Tahap penyusunan agendaPara pejabat yang dipilih dan diangkat menempatkan masalah pada agenda publik.Sebelumnya
masalah ini berkompetisi terlebih dahulu untuk dapat masuk dalam agenda
kebijakan.Padaakhirnya, beberapa masalah masuk ke agenda kebijakan para perumus
kabijakan. Pada tahap ini mungkin suatu masalah tidak disentuh sama sekali, sementara
masalah yang lain ditetapkan
menjadi fokus pembahasan, atau ada pula masalah karena alasanalasan tertentu ditunda untuk
waktu yang lama.
b) Tahap formulasi kebijakan Maslaah yang telah masuk ke agenda kebijakan kemudian dibahas oleh para pembuat
kebijakan.Masalah-masalah tadi didefinisikan untuk kemudian dicari pemecahan masalah
terbaik. Pemecahan masalah tersebut berasal dari berbagai alternatif atau pilihan kebijakan
(policy alternatives/policy options) yang ada. Dalam perumusan kebijakan masing-masing
alternatif bersaing untuk dapat dipilih sebagai kebijakan yang diambil untuk memecahkan
masalah. Dalam tahap ini masing-masing actor akan bersaing dan berusaha untuk
mengusulkan pemecahan masalah terbaik.
c) Tahap adopsi kebijakanDari sekian banyak alternatif kebijakan yang ditawarkan oleh para perumus kebijakan, pada
akhirnya salah satu dari alternatif kebijakan tersebut diadopsi dengan dukungan dari mayoritas
legislatif, konsensus antara direktur lembaga atau putusan peradilan.
d) Tahap implementasi kebijakanSuatu program kebijakan hanya akan menjadi catatan-catatan elit jika program tersebut tidak
diimplementasikan, yakni dilaksanakan oleh badan-badan administrasi maupun agen-agen
pemerintah di tingkat bawah. Kebijakan yang telah diambil dilaksanakan oleh unit-unit
administrasikan yang memobilisasikan sumber daya finansial dan manusia. Pada tahap
implementasi ini berbagai kepentingan akan saling bersaing. Beberapa implementasi kebijakan
mendapat dukungan para pelaksana (implementors), namun beberapa yang lain munkin akan
ditentang oleh para pelaksana.
e) Tahap evaluasi kebijakanDalam tahap ini kebijakan yang telah dijalankan akan dinilai atau dievaluasi, unuk melihat
sejauh mana kebijakan yang dibuat untuk meraih dampak yang diinginkan, yaitu memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat. Oleh karena itu ditentukan ukuran-ukuran atau kriteria-
kriteria yamh menjadi dasar untuk menilai apakah kebijakan publik yang telah dilaksanakan
sudah mencapai dampak atau tujuan yang diinginkan atau belum.
BAB IIIPEMBAHASAN
III.1. Latar Belakang Kenaikan BBMharga minyak mentah dunia selama beberapa bulan terakhir terus menunjukan
kenaikan. Hingga kuartal I-2013, minyak mentah telah naik 4,2 persen.Pada penutupan
perdagangan bursa komoditas New York Mercantile Exchange (NYMEX) akhir pekan lalu,
pengiriman minyak mentah untuk bulan Mei naik 24 persen ke level US$103,02 per
barel.Kenaikan harga minyak mentah AS tersebut terjadi karena kekhawatiran mengenai krisis
Iran yang bakal mengganggu pasokan minyak dunia.Kondisi itu menimbulkan sentimen negatif
bagi konsumen dan melemahnya nilai tukar dolar AS.Tak hanya itu, investor juga khawatir
dengan imbauan pemerintah AS agar negara-negara di dunia mulai mengurangi impor minyak
mentah dari Iran.AS yakin pasokan minyak mentah di pasar global telah mencukupi kebutuhan
dunia.Minyak mentah asal Amerika Serikat ini, tercatat telah naik US$4,19 atau 4,2 persen
selama kuartal I. Selama bulan Maret, minyak mentah AS turun US$4,05 atau 3,78 persen.
Sepekan, minyak mentah turun US$3,85 atau 3,60 persen. Di bursa internasional, minyak
mentah jenis Brent ditutup menguat 49 sen atau 0,40 persen ke tingkat US$122,88 per barel.
Selama kuartal I, minyak Brent telah naik US$15,50 atau 14,4 persen.
Khusus untuk Maret saja, Brent telah naik 22 sen atau 0,18 persen. Namun selama
sepekan terakhir, minyak mentah Brent turun US$2,25 atau 1,80 persen. Catatan
Reutersmenemukan, produksi minyak dari negara penghasil minyak dunia, OPEC, telah
meningkat selama bulan Maret 2013. Kenaikan itu merupakan yang tertinggi sejak Oktober
2008.Dari tanah air, ICP selama dua bulan terakhir terus mengalami kenaikan. Pada awal
Januari 2013, harga ICP bertengger di level US$115,91 per barel. Namun, harga patokan
minyak mentah di tanah air kembali menguat pada Februari ke level US$122,17 per barel.
Karena pemerintah belum mengeluarkan data ICP bulan Maret 2013, hingga dua bulan pertama
tahun ini, harga ICP Indonesia rata-rata berada di level US$119 per barel. Jika membandingkan
dengan data setahun yang lalu.Harga minyak ICP pada kuartal I-2012 terus mengalami
kenaikan. Dari US$97,09 pada Januari menjadi US$113,07 per Maret. Bahkan minyak mentah
Indonesia sempat menyentuh level tertinggi tahun 2011 sebesar US$123,36 pada April 2011.
Usai kenaikan tersebut, harga ICP Indonesia terus melemah namun tetap berada di kisaran
minimal US$110 per barel.
III.2.Alasan Pemerintah Menaikkan Harga BBMMenteri Keuangan Agus Martowardojo memaparkan sejumlah alasan mengapa harga
bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus naik."Salah satunya karena ada lonjakkan
konsumsi," kata dia dalam rapat kerja pembahasan subsidi energi antara pemerintah dan
Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 26 Maret 2013.Lonjakan konsumsi,
menurut Agus, diketahui setelah pemerintah menghitung volume penggunaan BBM bersubsidi
pada Januari hingga Februari 2013.Dalam rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara 2012, volume konsumsi dipatok sebesar 40 juta kiloliter. Namun data empirik
penggunaan BBM sepanjang Januari hingga Februari 2013 mencapai 47,8 juta kiloliter. "Terjadi
lonjakan sebesar 18 persen," ujarnya.Agus mengatakan lonjakan konsumsi ini disebabkan
harga BBM bersubsidi di Indonesia yang terbilang murah.Menurut dia, ketimpangan (disparitas)
harga itu perlu dikoreksi.Murahnya harga BBM pun mengakibatkan banyaknya penimbunan dan
penyelundupan."Inilah yang membuat konsumsi melonjak.Masyarakat yang mampu beli BBM
nonsubsidi pun tergiur menggunakannya karena selisih harga yang amat jauh," katanya.
Untuk menekan lonjakan konsumsi BBM bersubsidi, Agus menekankan perlunya kenaikan
harga. Jika hal ini tak dilakukan maka cadangan risiko volume konsumsi BBM bisa mencapai
Rp 24,6 triliun. Jika angka ini ditambah subsidi BBM sebesar Rp 178 triliun, subsidi listrik Rp 65
triliun, dan cadangan risiko energi Rp 23 triliun, maka total beban subsidi yang ditanggung
negara mencapai Rp 290,6 triliun, 20 persen dari anggaran negara. Ongkos subsidi ini bahkan
lebih besar dibanding belanja infrastruktur yang mencapai Rp 160 triliun."Anggaran subsidi itu
terlampau besar, apalagi konsumennya mayoritas bukan masyarakat yang pantas disubsidi,"
ujarnya.Namun anggota Badan Anggaran dari Partai Golkar, Satya W. Yudha, menilai selisih
penggunaan BBM bersubsidi sebesar 7,8 juta kiloliter itu hanya ketakutan pemerintah.
"Harusnya jika pemerintah melakukan fungsi kontrol dan pengawasan dengan baik, selisihnya
tak sebesar itu," katanya. (Sumber Rerensi: Koran Tempo)
SBY mengatakan bahwa usulan pemerintah menaikkan asumsi harga minyak dan harga
BBM bersubsidi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2012
adalah untuk menyelamatkan perekonomian nasional. Semalam, DPR sudah mengesahkannya
menjadi UU APBNP 2012.”Semua ada alasannya, tidak mengada-ada dan tidak begitu saja
dilakukan,” ujarnya dalam keterangan pers di Istana Negara, Sabtu malam (31/3).
Menurutnya usulan perubahan yang dilakukan pemerintah karena mengingat banyak hal yang
sudah tidak sesuai dengan APBN 2012 yang diketok tahun lalu seperti harga minyak mentah,
nilai tukar rupiah, inflasi dan juga sasaran pertumbuhan. Ia memberikan peringatan jika APBN
tidak disesuaikan dengan perubahan yang terjadi, maka sasaran ekonomi yang telah
ditetapkanpemerintah sulit untuk dicapai. ”Bisa terjadi defisit yang besar yang melebihi
ketentuan dalam UU.Kalau kita paksakan, maka APBN dan fiskal kita tidak akan sehat dan
pada gilirannya akan menganggu perekonomian kita secara keseluruhan,” ucapnya.Kebijakan
yang dipilih pemerintah untuk menaikkan harga BBM sesuatu yang mungkin dilakukan dengan
disahkannya APBNP 2012. Namun itu akan dilakukan jika Indonesia menghadapi tekanan
ekonomi yang kuat, selain itu pemerintah juga menyiapkan program bantuan untuk masyarakat
miskin dan berpenghasilan rendah yang terdampak dalam bentuk Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM).Pemerintah akan terus mencermati dan mengikuti harga
minyak dunia apakah harga minyak dunia sudah akan melumpuhkan perekonomian,
pemerintah juga akan menyiapkan solusinya. Dengan keluarnya APBNP 2012, menurutnya jika
ada lonjakan aturannya adalah harga Indonesian Crude Price (ICP) rata 15 persen selama
enam bulan terakhir.”Jika ada lonjakan harga minyak pada bulan-bulan mendatang ini
pemerintah berkewajiban untuk menguji perkembangan harga itu apakah sudah diperlukan
menaikkan harga BBM atau belum,” ucapnya.”Dengan sendirinya tidak ada kenaikan BBM 1
April 2012 sebagaimana yang dispekulasikan oleh masyarakat kita," tegas SBY.Yudhoyono
mengatakan kebijakan menaikkan harga BBM seringkali dikaitkan dengan isu politik, terkait
dengan Pemilihan Umum 2014.Hal itu bisa membuat pembahasan kebijakan BBM menjadi
kurang objektif dan kurang rasional.Menurutnya, tidak pernah ada Presiden di Indonesia yang
menaikkan harga BBM tanpa alasan seksama dan untuk menyengsarakan rakyat.”Sejak
Indonesia merdeka, sudah 38 kali kenaikan harga BBM.Di era reformasi terjadi tujuh kali
(kenaikan) termasuk di era Gus Dur dan Megawati.Dalam pemerintahan saya, tiga kali kenaikan
harga BBM dan tiga kali pula terjadi penurunan,” kata SBY.
III.3. Tiga Cara Selamatkan APBN Tanpa Naikkan BBMPengamat Energi Kurtubi mengungkapkan terdapat tiga langkah utama untuk menyehatkan
APBN tanpa menaikkan harga BBM. "Banyak sekali yang bisa dilakukan pemerintah,". :
1. Upaya pertama adalah meningkatkan pendapatan negara dari sektor minyak bumi dan
gas (Migas) dengan menjual gas lebih tinggi kepada konsumen.Saat ini, Kurtubi
mencatat, harga jual gas dari lapangan Tangguh ke konsumen di China tergolong
rendah, hanya US$3,35 per mmbtu. Padahal pemerintah mampu menjual gas ke
konsumennya di Jepang dengan harga US$20 per mmbtu. "Mestinya Presiden SBY
berkunjung ke China meyakinkan pemimpin China bersedia membeli dengan harga
normal," kata Kurtubi.Jika langkah tersebut dijalankan, pemerintah diprediksi bisa
memperoleh pendapatan dari penjualan gas dengan harga tinggi sebesar Rp 30 triliun.
2. Langkah kedua, mengefisienkan cost recovery atau biaya operasi minyak dan gas bumi
yang dikembalikan negara. Kurtubi mengaku heran dengan kondisi dimana lifting minyak
diturunkan ke level 950 ribu barel per hari, namun ongkos cost recovery justru
meningkat dari US$12 miliar menjadi US$15 miliar. "Itu seharusnya bisa diefisienkan,"
3. Terakhir, ungkap Kurtubi adalah efisiensi dalam impor minyak.Selama ini, pemerintah
dianggap kurang efisien karena membeli minyak dari para calo atau broker.
seharusnya, pemerintah membeli minyak langsung dari produsen.
Disamping tiga upaya tadi, pemerintah juga bisa menahan jebloknya APBN tahun 2012
dengan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur gas.Upaya itu diharapkan bisa
mempercepat realisasi konversi BBM ke bahan bakar gas.
BAB IVPENUTUP
IV.1. KesimpulanDari hasil pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa kendala baik
pro maupun kontra dalam kebijakan mengenai kenaikan harga BBM yang akan diterapkan oleh
pemerintah, diantaranya :
1. Pemerintah menilai perlu menaikkan harga BBM karena apabila hal tersebut tidak
dilakukan, maka akan berdampak pada terjadinya defisit anggaran terhadap APBN.
Sehingga hal ini akan mempengaruhi stabilitas ekonomi dan berdampak pada
terganggunya stabilitas politik.
2. Masyarakat pada umumnya menilai bahwa kebijakan menaikkan harga BBM justru akan
memberatkan beban hidup masyarakat. Karena dengan adanya kenaikan BBM maka
hal ini akan mempengaruhi naiknya harga berbagai sembako dipasar, dan hal ini akan
berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat.
3. Banyaknya pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mengakui bahwa apabila
BBM akan dinaikkan oleh pemerintah maka mereka tidak akan melanjutkan usaha
mereka lagi karena pengeluaran atau biaya produksi akan lebih besar dari pendapatan
nantinya.
IV.2. SaranSaran atau rekomendasi dari kami kepada pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Pemerintah perlu mensosialisasikan kepada masyarakat secara langsung bahwa
kebijakan menaikkan harga BBM dipandang perlu untuk dilakukan mengingat untuk
mencegah stabilitas ekonomi dan politik.
2. Sosialisasi yang dilakukan tidak hanya untuk DPR RI tapi sebaiknya langsung
menyentuh masyarakat bawah.
3. Perlu adanya antisipasi dari pemerintah untuk dapat mencari solusi terhadap
penggunaan BBM. Seperti mencari energi alternatif sebagai pengganti BBM misalnya
batu bara dan gas mengingat persediaannya cukup banyak di indonesia. Hal ini guna
mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan BBM.