yesus bagi orang non religius

49
John Shelby Spong

Upload: nuel-nuel

Post on 27-Jul-2015

49 views

Category:

Spiritual


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Yesus bagi orang non religius

John Shelby Spong

Page 2: Yesus bagi orang non religius

Menyelidiki

Gambaran Asli Yesus

Menyelidiki

Gambaran Asli Yesus

Melalui Kontek YahudiMelalui Kontek Yahudi

Periode Lisan, Kitab-kitab Yahudi, Liturgi Yahudi, Harapan-Harapan Yahudi

Periode Lisan, Kitab-kitab Yahudi, Liturgi Yahudi, Harapan-Harapan Yahudi

Yesus Bukan Tujuan dalam dirinyaYesus Bukan Tujuan dalam dirinya

Yesus pintu MasukYesus pintu Masuk

Page 3: Yesus bagi orang non religius

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Sebelum injil ditulis kisah Yesus dlm periode lisan sudah terjalin mendalam dalam tulisan suci orang Yahudi.

Teks-teks dalam Injil ttg Yesus penuh dengan rujukan dr Alkitab Yahudi.

Injil Markus : ayat-ayat pertama penuh dg lapisan rujukan dr kitab suci Ibrani.

Injil Matius : dg menulis silsilah pendahulu Yahudi Yesus, cerita kelahiran Yesus menggunakan rumusan khusus bervariasi

dengan kalimat “Hal ini terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi”.

Kelahiran Yesus dijelaskan dg wibawa Kitab Suci Yahudi.

Page 4: Yesus bagi orang non religius

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Lukas • Yesus memenuhi semua ritus Yahudi (sunat, diserahkan ke Bait Allah.

• Nama Yesus (Yun) nama Ibrani Yosua. • Kesejajaran kisah Yesus mengunjungi Bait Allah dg kisah

kanak-kanak Samuel.• Magnifikat Maria disusun dari puji-pujian Hana untuk

merayakan kelahiran Samuel.

Yohanes

• banyak rujukan dari Alkitab Ibrani. • Pasal pertamanya = pasal pertama kitab Kejadian• terus muncul nama Allah, AKU ADALAH yang diambil

langsung dari kitab Keluaran (3:14). • Maka, jelas terlihat ada hub. Kuat diantara ingatan ttg

Yesus dan Kitab Suci ibrani jauh sebelum injil-injil.

Page 5: Yesus bagi orang non religius

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

• Ada banyak rujukan dalam injil-injil, Yesus dikaitkan dg pusat-pusat ibadat Yahudi. Kehidupan Yesus dibentuk oleh Bait Allah. Ada 23 rujukan terpisah dlm injil-injil yg menempatkan Yesus secara khusus dlm sinagoge, dan ini mengisi ingatan para murid thdp Yesus didlm pusat ibdat Yahudi.

• Dari beberapa rujukan dlm teks-teks injil dpt dipastikan kehidupan Yesus dan berita yg disampaikannya tersimpan dlm ingatan para penulis injil dari waktu ke waktu didlm pusat ibadat Yahudi.

• Setelah kematian Yesus: aktifitas murid-muridnya terpusat pada rumah ibadat.

• Petrus berkhotbah di Yerusalem dan Bait Allah sbg pusatnya• Stefanus membela dirinya di Bait Allah,• Paulus berulangkali hadir di Sinagoge pada hari Sabat,ia berbicara

mengenai Yesus (Kis 13:14; 14:1; 17:10; 18:4). Kebiasaan Paulus mengunjungi Sinagoge pada hari Sabat ( Kis 17:2).

Page 6: Yesus bagi orang non religius

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

• Sebelum orang menulis injil-injil, Yesus sudah ditafsir melalui Kitab Suci Ibrani dan dalam proses penafsiran ini kisah Yesus dibentuk.

• Disinagoge kitab suci dipelajari oleh komunitas keagamaan pada hari Sabat, sinagoge menjadi tempat tradisi-tradisi ttg Yesus dipelihara dalam periode lisan & ini tidak terjadi ditempat manapun.

• Sejarah Kristen rupanya tidak melihat ini & menegaskan bukan kisah Yahudi yg membentuk Yesus, melainkan peristiwa-peristiwa dlm kehidupan Yesus memenuhi harapan-harapan dan nubuat-nubuat alkitabiah dg cara yg ajaib dan sudah ditentukan.

• Sesungguhnya, gagasan aneh & keliru ini telah menyembunyikan dari kita fakta bahwa Yesus sebetulnya disusun dg kitab Suci Ibrani terbuka dihadapan penulisnya & ingatan tentang Yesus sebetulnya disesuaikan dan diselaraskan dg harapan-harapan alkitabiah.

Page 7: Yesus bagi orang non religius

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

• Menelusuri dlm liturgi sinagoge (catatan Lukas )• Paulus dipersilahkan imam untuk menyampaikan pesan-pesan

setelah pembacaan Hukum Taurat, lima kitab Musa,• Pesan-pesan Paulus dlm bentuk khotbah yg terstruktur (Kis

13:13-16); sejarah pembebasan Yahudi dr Mesir, kisah keturunan Abraham, kisah Yohanes pembatis, penyaliban Yesus, puncaknya ia mengutip Yesaya 55:3 dan Mazmur 16 ,kemudian ia mengutip Habakuk 1:5, yang memandang ke depan kepenolakan orang Yahudi kepada Yesus.

• Jika khotbah Paulus ini sebuah model pemberitaan Kristen perdana, jelas kisah Yesus diingat dan digubah ulang mengacu pada pembacaan2 kitab suci Yahudi

Page 8: Yesus bagi orang non religius

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

Tradisi Lisan :Dimanakah Yesus Diingat

• Spong meyakini pola ini berlaku dari sinagoge satu ke sinagoge lain selama kurun waktu 40-70 thn diantara penyaliban dan penulisan injil.

• Para pengikut Yesus datang ke sinagoge sebagai orang Yahudi yg taat beribadat, mereka mengolah ingatan-ingatan mereka melalui beragam unsur ibadat bersama mereka, sampai pengalaman akan Yesus mengena dan bermakna buat mereka.

• Karena itu, cara memahami kuasa pengalaman akan yesus adlh kita harus berdiri sebagaimana pengikut perdana Yesus, dengan menyelidiki gambar-gambar yg mrk kenakan pada Yesus, membuka simbol-simbol yg mereka pakai utk memahaminya dan kita harus mencari Allah yg mereka temukan didlm Yesus

Page 9: Yesus bagi orang non religius

• Sehingga : kita dpt mengajukan pertanyaan, ada apa dg Yesus dari Nazareth shg para pengikut perdananya menempatkan dg kokoh sejarah suci masa lampau org yahudi disekitar dirinya dan mengembangkankisah-kisah tokoh-tokoh heroik keagamaan sampai kisah-kisah itu cukup besar untuk mengungkapkan apa yg mereka alami dlm yesus?

• Mengapa mereka melihat dalam Yesus tradisi-tradisi orang Yahudi terpenuhu?

• Mengapa kematian Yesus dipandang sebagai pendahuluan kehidupan yang diperluas?

• Ada apa dg kemanusiaan Yesus sehingga mata mereka terbuka melihat Allah?

Page 10: Yesus bagi orang non religius

Cerita-cerita Yesus adalah Tafsiran Yang Difaktakan

Berita Mengenai Kematian Yesus

Matius, Markus, Lukas

Menempatkan kematian Yesus

pada waktu Paskah dengan menyamakan

Perjamuan Terakhir dengan

perjamuan Paskah Yahudi

Matius, Markus, Lukas

Menempatkan kematian Yesus

pada waktu Paskah dengan menyamakan

Perjamuan Terakhir dengan

perjamuan Paskah Yahudi

Yohanes menempatkan hari

penyaliban adalah hari penyembelihan domba

Paskah; ini berarti bahwa bagi Yohanes Perjamuan Terakhir bukan perjamuan

Paskah, tetapi suatu perjamuan persiapan

memasuki Paskah

Yohanes menempatkan hari

penyaliban adalah hari penyembelihan domba

Paskah; ini berarti bahwa bagi Yohanes Perjamuan Terakhir bukan perjamuan

Paskah, tetapi suatu perjamuan persiapan

memasuki Paskah

Fakta yang tertulis dalam kisah penyaliban Yesus yang terdapat dalam keempat Injil menegaskan Paskah telah menarik Yesus dan murid-muridnya ke Yerusalem. Seluruh kisah penyaliban diceritakan sebagai suatu bagian dari perayaan Paskah. Yesus dan rombongan muridnya sebetulnya masuk ke kota suci itu, menurut injil-injil, seminggu sebelumnya. Masuknya Yesus ke Yerusalem sekarang masih dirayakan sebagai hari pertama dari apa yang orang Kristen sebut Minggu Suci.

Fakta yang tertulis dalam kisah penyaliban Yesus yang terdapat dalam keempat Injil menegaskan Paskah telah menarik Yesus dan murid-muridnya ke Yerusalem. Seluruh kisah penyaliban diceritakan sebagai suatu bagian dari perayaan Paskah. Yesus dan rombongan muridnya sebetulnya masuk ke kota suci itu, menurut injil-injil, seminggu sebelumnya. Masuknya Yesus ke Yerusalem sekarang masih dirayakan sebagai hari pertama dari apa yang orang Kristen sebut Minggu Suci.

Page 11: Yesus bagi orang non religius

Ditemukan Petunjuk-petunjuk bingkai waktu berbeda bagi penyaliban dan juga simbol-simbol yang tampaknya diangkat secara sangat harafiah dari suatu perayaan

Yahudi lainnya yang terpisah jauh dari Paskah dalam Kalender Yahudi

Ditemukan Petunjuk-petunjuk bingkai waktu berbeda bagi penyaliban dan juga simbol-simbol yang tampaknya diangkat secara sangat harafiah dari suatu perayaan

Yahudi lainnya yang terpisah jauh dari Paskah dalam Kalender Yahudi

Berkaitan

• Masuknya Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan banyak orang yang menyambutnya dengan hamparan jubbah, dan daun palem.

• Paskah yang dirayakan pada 14-15 Nisan, dalam kalender kita jatuh pada akhir Maret atau awal April.

• Kisah Yesus yang dirayakan sebagai Minggu Palma ini, dikatakan setidaknya oleh Markus, Matius, dan Lukas, terjadi seminggu sebelumnya, yakni pada pertengahan Maret.

• Masuknya Yesus ke Yerusalem yang disambut dengan banyak orang yang menyambutnya dengan hamparan jubbah, dan daun palem.

• Paskah yang dirayakan pada 14-15 Nisan, dalam kalender kita jatuh pada akhir Maret atau awal April.

• Kisah Yesus yang dirayakan sebagai Minggu Palma ini, dikatakan setidaknya oleh Markus, Matius, dan Lukas, terjadi seminggu sebelumnya, yakni pada pertengahan Maret.

Page 12: Yesus bagi orang non religius

Persoalan yang diungkap oleh penentuan tanggal ini adalah bahwa kecil kemunkinan ranting-ranting berdaun hijau tersedia pada awal musim semi di kawasan Palestina di Timur Tengah. Ranting-ranting berdaun hijau tumbuh pada pertengahan April sampai awal Mei. Maka, kisah ini memberi kita petunjuk pertama bahwa kisah penyaliban bisa jadi semula ditempatkan dalam musim yang berbeda dalam tahun itu.

Mengapa penempatan penyaliban berpasangan

dengan Paskah dipandang penting ?

Mengapa penempatan penyaliban berpasangan

dengan Paskah dipandang penting ?

Page 13: Yesus bagi orang non religius

Matius Markus Lukas YohanesManiadakan (berdaun) hijau dan menyebutkan hanya ranting (matius 21:8)

Adanya Ranting berdaun hijau

Meniadakan baik ranting-ranting berdaun hijau dari Markus maupun hanya ranting-ranting dari Matius. Hanya mengisahkan orang banyak menghamparkan pakaian mereka dijalan yang dilewati Prosesi Yesus (Luk 19:36). Kalau pakaian dihamparkan berarti merujuk musim yang lebih hangat daripada akhir Maret. Orang biasanya tidak membuka dan meletakkan pakaian luar di udara dingin pada tahun itu.

Menyebutkan bukan ranting berdaun hijau tetapi melambai-lambaikan “daun-daun palem” yaitu daun-daun pohon yang selalu hijau (Yoh 12:13).

Petunjuk Pertama

Page 14: Yesus bagi orang non religius

Matius Markus LukasMatius menggabungkan dua bagian kisah Markus mengenai pohon ara menjadi satu kejadian saja, tidak dipisahkan oleh kisah penyucian bait Allah (Mat 21:18-22).

Akhir prosesi masuknya Yesus ke Yerusalem pada Minggu Palma, Yesus masuk ke dalam Bait Allah, melihat penukar uang, lalu karena hari sudah hamper malam, keluar dan menuju Betania, tempat bermarkas Yesus dengan muridNya. Sampai pada pengutukan pohon ara. Tertulis dalam perikop yang berbeda

Menyingkirkan sama sekali cerita pengutukan pohon ara itu. Tetapi muncul ditempat lain sebagai perumpamaan pohon Ara (Luk 13:6-9)

Petunjuk Kedua Penyamaan yang dipaksakan antara penyaliban dan Paskah Yahudi muncul lagi dalam Injil Markus.

Page 15: Yesus bagi orang non religius

….Lanjutan Petunjuk Kedua

• Kisah tentang pohon ara ini sebuah petunjuk yang menyatakan bahwa arak-arakan Yesus ke Yerusalem dan kisah tentang pohon ara mungkin sebetulnya terjadi di musim yang berbeda dalam tahun itu, ketika ranting-ranting sudah berdaun lebat dan ketika pohon ara sudah berbuah. Kemungkinan ini memaksa kita menduga bahwa Paskah mungkin bukanlah latar asli dan sebenarnya dari peristiwa penyaliban.

• Di Yahudi ada perayaan Sukkot, orang-orang yang beribadah ini berziarah berarakan ke Yerusalem dan masuk ke dalam Bait Allah, dengan tangan kanan mereka melambai-lambaikan ranting –ranting ini dalam arak-arakan itu, orang-orang yang beribadah ini mengutip dan menyerukan kata-kata dari Mazmur 118, mazmur yang biasanya digunakan pada hari Sukkot. Diantara kata-katanya “Ya Tuhan, selamatkanlah kami.” “Selamatkanlah kami” dalam bahasa ibran hosiana atau hosanna. Diikuti dengan kata-kata “Diberkatilah dia yang datang dalam nama Tuhan (Maz 118:26).

• Tradisi sukkot telah digeser dari musim gugur ke musim Paskah dan telah disesuaikan dengan kisah Minggu Palma untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan penafsiran para penulis Injil.

Page 16: Yesus bagi orang non religius

Petunjuk Terakhir

• Hubungan antara Paskah dan penyaliban lebih merupakan hubungan liturgis katimbang hubungan historis (yang sudah dikembangkan dalam bab 9).

• Kisah penyaliban dalam Markus menyingkap suatu susunan liturgis yang terdiri atas delapan bagian dengan masing-masing bagian mencakup waktu tiga jam. Kisah ini bukan sama sekali bukan kisah yang ditulis para saksi mata, melainkan merupakan pemenuhan gambar-gambar mesianik yang ditarik dari Mazmur 22 dan Yesaya 53.

• Praktik liturgis Kristen pada dasarnya memperluas perayaan Paskah Yahudi asli ke dalam liturgi 24 jam sebagai cara untuk merayakan penderitaan Yesus. Jejak-jejak liturgy tersebut masih tampak sekarang ini dalam praktik Kristen di antara gereja-gereja yang tradisinya lebih terarah pada liturgi.

Page 17: Yesus bagi orang non religius

…..Lanjutan Petunjuk Terakhir

• Dugaan Spong tentang penyaliban Yesus dengan penyembelihan anak domba Paskah bukanlah ingatan historis bahwa penyaliban terjadi pada waktu Paskah Yahudi. Penyaliban ditafsir melalui pengalaman Paskah Yahudi. Para penulis Injil bukan mencatat fakta historis, melainkan menyelidiki pengalaman yang orang miliki bersama Yesus, yang menyebabkan mereka melihat dalam kematiannya terdapat suatu kuasa yang cukup untuk membinasakan kematian dan untuk membebaskan kemanusiaan kita dalam memasuki suatu kawasan baru kesadaran.

• Injil-injil ditulis untuk mengundang kita masuk ke dalam pengalaman akan Yesus, pengalaman akan kehidupan baru, kehidupan yang tidak dibatasi oleh kematian, dan masuk ke dalam suatu kemanusiaan baru, kemanusiaan yang mencapai keadikodratian.

• Jika kita melihat penyaliban Yesus ditarik masuk ke dalam orbit Paskah dan menerima fakta bahwa Yesus telah dipahami menurut analogi domba Paskah, kita melangkah masuk kedalam keseluruhan dimensi baru makan Yesus dan keseluruhan dimensi baru apa artinya menjadi manusia. Dan menjadi pintu masuk ke dalam kekristenan baru.

Page 18: Yesus bagi orang non religius

Dalam Liturgi Yom Kippur, kerinduan manusia untuk mendapat keutuhan, kelengkapan, dan kesatuan dengan Allah diungkapkan.

Pelaksanaan Liturgi Yom Kippur

• Satu hari dalam setahun dikhususkan sebagai “Hari Pendamaian”

• Dijalankan serangkaian tindakan liturgis yang menyimbolkan sudah ditaklukkannya keterasingan manusia dari Allah sehingga umat dikembalikan ke keadaan yang seutuhnya.

• Yom Kippur ditempatkan dalam kalender Yahudi pada hari kesepuluh bulan Tishri, persis setelah perayaan Rosh Hashana dan sebelum Sukkot.

• Kelembagaan pelaksanaan digambarkan dalam kitab Imm. 23

Page 19: Yesus bagi orang non religius

Pelaksanaan PertamaMateri Pelaksanaan Sikap Umat Makna

• Dua ekor ternak baik anak domba atau dan anak kambing dipilih.

• Kedua binatang itu tidak bercacat, tidak boleh ada bekas luka, tidak ada guratan dan tdk ada tulang yang patah.

• Pemeriksaan tidakbercatat juga dilakukan oleh Imam Besar untuk memastikan.

• Melalui Undian, salah satu dari kedua binatang dipilih untuk dikurbankan, yg satunya dikhususkan untuk pemikul dosa umat

• Umat berkumpul dalam himpunan kudus

• Imam Besar pemimpin pelaksanaan perayaan Yom Kippur.

• Hewan sebagai simbol pengorbanan.Simbol ini tindakan liturgis pendamaian dengan Allah.

• Anak domba yang telah dipilih untuk dikurbankan dipandang sebagai makhluk sempurna untuk menerima pendamaian dengan Allah.

• Anak domba jantan bukan saja sempurna fisik, tetapi dipandang sempurna secara moral dalam tradisi yang sedang berkembang; hewan ini tidak dapat memilih untuk berbuat jahat, dengan demikian tidak pernah berdosa

Page 20: Yesus bagi orang non religius

….Lanjutan Pelaksanaan Pertama

Materi Pelaksanaan Sikap Umat Makna

• Persiapan umat untuk momen suci itu dengan cara mempertahankan perilaku yang pantas.

• Berpuasa secara mencolok dan menjauhkan diri dari segala sesuatu yg dapat menunjukkan ketidakmampuan dalam menilai diri sendiri.

• Mempersembahkan kurban bakaran

• Tidak bekerja selama satu hari penuh selama hari pendamaian.

• Rangkaiannya dapat dilihat di Immamat 23: 26-32

• Keberdosaan menjauhkan umat dengan Allah, mungkin dengan datang kepada Allah melalui anak domba yg tidak berdosa dan sempurna secara fisik dan moral, orang menerima pendamaian yang didambakan (secara simbolik).

Page 21: Yesus bagi orang non religius

….Lanjutan Pelaksanaan Pertama

Materi Pelaksanaan Sikap Umat Makna

• Ketika persiapan selesai, anak domba disembelih dalam upacara pemberian kurban.

• Darahnya dipercikkan pada bagian atas dan bagian depan tutup pendamaian yang terletak di dalam ruang Maha Kudus, yakni di ruang dalam Bait Allah (Lihat Imm 16)

• Seringkali darah anak domba tersebut juga dipercikkan keatas umat, karenanya dapat mengklaim bahwa mereka telah dicuci dalam darah anak domba Allah, telah dibersihkan dari dosa-dosa, telah diterima oleh Allah, bahkan disatukan kembali dengan Allah.

Page 22: Yesus bagi orang non religius

Pelaksanaan KeduaMateri Pelaksanaan Sikap Umat Makna

• Binatang kedua (seringkali diingat kambing muda) juga harus sempurna (sama dengan yg pertama)

• Imam besar yang membawa, kemudian memegang kedua tanduk, menaikkan doa-doa penyesalan secara berirama, dengan mengakui atas nama umat segala kesalahan dan kejahatan mereka.

• Kambing yg sudah memikul banyak dosa harus tidak dibiarkan hidup, pelaksanaannya dilepaskan ke padang gurun dengan membawa dosa-dosa umat.

• Umat berhimpun menerima pelayanan dari Imam Besar

• Umat memberi jalan dan kambing pemikul dosa digiring keluar dari tengah-tengah umat

• Dosa-dosa umat digambarkan keluar dari diri umat lalu mendarat pada kepala dan punggung hewan ini. Kambing yang tidak berdosa menjadi pemikul dosa umat.

• Dengan dosa mereka dipindah ke kambing pemikul dosa, umat sudah bersih dari dosa.

• Dosa dibawa pergi oleh kambing pemikul dosa umat. Kambing ini disebut Kambing hitam yakni hewan yang menanggung hukuman karena dosa-dosa orang lain.

Page 23: Yesus bagi orang non religius

Keterhubungan Yesus dengan perayaan Yom Kippur

Bisa dilihat dari ungkapan anak domba “mati karena dosa-dosa kita” . Kambing pemikul dosa telah “menghapus dosa-dosa dunia” – ditakdirkan menjadi kata-kata yang akhirnya menafsirkan kematian Yesus di kayu salib.

Injil Yohanes : Cerita tentang kematian Yesus dikayu

• Yohanes 19:33 – Kaki Yesus tidak ikut dipatahkan oleh prajurit seperti kepada 2 orang penyamun. Simbol Yom Kippur dipertahankan anak domba yang dikorbankan harus sempurna secara fisik dan tidak ada tulangnya yang patah.

• Pengambilalihan Mazmur 22:18 dan Maz 34:21 tentang tulang yg tidak dipatahkan (termasuk dalam Kel 12:46) kedua ayat ini ditujukan kepada anak domba Yom Kippur tetapi ketika dikutip injil-injil telah dipindahkan kepada Yesus.

Page 24: Yesus bagi orang non religius

Penyamaan Hewan-hewan Yom Kippur dengan Yesus dalam Injil

Proses penghukuman Yesus melalui Pengadilan Pilatus dihadapan orang banyak

• Yesus sebagai figure simbolik pemikul dosa berdiri dihadapan Pilatus• Yesus pemikul dosa patut dihukum mati• Pilatus menyerahkan Yesus untuk dibawa keluar kota dan dibunuh.

Anak domba kurban dan kambing hitam Yom Kippur telah disatukan.

Markus Lukas Yohanes

Mrk 15:12-14•“Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukannya?”•Orang banyak berteriak: “Salibkan Dia”

Pilatus digambarkan berusaha membebaskan Yesus tetapi orang banyak tetap menuntut hukuman mati (23:21)

“Enyahkanlah Dia!” digabung dengan teriakan menuntut kematian Yesus (19:13-16)

Kisah-kisah ini memuat banyak tanda Yom Kippur

Page 25: Yesus bagi orang non religius

Sosok Barabas yang dimasukkan kedalam Kisah PenyalibanMark 15:7-; Mat 27:16-; Luk 23:18; Yoh 18:40

Figur yang dibebaskan sebagai ganti Yesus. Misteri menyelubungi figure Barabas yang tidak pernah disebut sebelum dan sesudah pengadilan Yesus

Markus Matius Yohanes

Mrk 15:7Telah melakukan pembunuhan dan pemberontakan

Matius 27:16Terkenal karena kejahatannya

Yohanes 18:40Seorang penyamun

Dalam ketertarikan dan hasil penelitian Spong :•Ada kebiasaan membebaskan seorang tahanan pada masa Paskah, kebiasaan itu pernah diterapkan.•Bar adalah dua kata dalam bahasa Ibrani yg berarti “anak (laki-laki”)

Page 26: Yesus bagi orang non religius

Pelepasan Barabas menjadi rujukan tidak langsung pada Hari Pendamaian Yahudi.

Seperti dalam Yom Kippur ada dua binatang – yang seekor dikurbankan, yakni anak domba Allah; yang satunya lagi dibebaskan, yakni kambing hitam-demikian juga dalam kisah penyaliban ada dua anak Allah; satu dikurbankan dan satunya dilepaskan.

Rincian penyaliban Yesus dengan simbol liturgi sinagoge tentang :

Kaki Yesus yang dipatahkan, orang banyak menuntut kematian Yesus, drama pelepasan Barabas

TIDAK PERNAH ADA

Page 27: Yesus bagi orang non religius

Hai anak manusia, bangunlah dan berdirilah, karena aku hendak berbicara dengan engkau (Yeh 2:1).Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa kehadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah (Dan 7:13-14). Percayakah engkau kepada Anak manusia? … Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya. … Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu (Yoh 9:35-37).

Hai anak manusia, bangunlah dan berdirilah, karena aku hendak berbicara dengan engkau (Yeh 2:1).Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa kehadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa, dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah (Dan 7:13-14). Percayakah engkau kepada Anak manusia? … Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya. … Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu (Yoh 9:35-37).

Page 28: Yesus bagi orang non religius

Arti Gelar Anak ManusiaArti Gelar Anak Manusia

Apa arti gelar ini dan apa yang mau disampaikan mengenai Yesus pada waktu Ia mulai diberi gelar “Anak Manusia” oleh para pengikutnya? “Anak Manusia” mungkin sekali adalah gelar tertua dan paling populer bagi seseorang yang memenuhi pengharapan mesianik orang Yahudi. Ini adalah sebuah ungkapan yang dimulai dengan cukup bersahaja, tetapi terus berkembang sampai mencakup klaim-klaim tentang kekuasaan adikodrati dan dipenuhi dengan konotasi keilahian dan keajaiban. Gelar ini adalah satu pintu yang melaluinya kita dapat berjalan lebih jauh ke dalam penelitian kita untuk memahami dimensi-dimensi pengalaman Yesus yang orisinil.

Apa arti gelar ini dan apa yang mau disampaikan mengenai Yesus pada waktu Ia mulai diberi gelar “Anak Manusia” oleh para pengikutnya? “Anak Manusia” mungkin sekali adalah gelar tertua dan paling populer bagi seseorang yang memenuhi pengharapan mesianik orang Yahudi. Ini adalah sebuah ungkapan yang dimulai dengan cukup bersahaja, tetapi terus berkembang sampai mencakup klaim-klaim tentang kekuasaan adikodrati dan dipenuhi dengan konotasi keilahian dan keajaiban. Gelar ini adalah satu pintu yang melaluinya kita dapat berjalan lebih jauh ke dalam penelitian kita untuk memahami dimensi-dimensi pengalaman Yesus yang orisinil.

Page 29: Yesus bagi orang non religius

Arti Gelar Anak ManusiaArti Gelar Anak Manusia

Ungkapan “Anak Manusia” memasuki tradisi orang Yahudi terutama melalui tulisan nabi Yehezkiel di abad ke-6 SM. Yehezkiel memakai frasa “ Anak Manusia” lebih dari 90 kali, tetapi selalu hanya gelar yang dipakai Allah untuk memanggilnya.Contoh : Yeh 2 : 1.Kata-kata “Anak Manusia”, ben adam dalam bahasa Ibrani tampaknya berarti lebih dari “manusia”. Ben adalah kata kedua Ibrani untuk “anak (laki-laki)” dan adam adalah sebuah kata ibrani untuk “umat manusia”.Aslinya, gelar ini sedikit lebih dari sebuah penunjukkan status Yehezkiel sebagai seorang anak Adam dan dengan demikian seorang manusia.

Ungkapan “Anak Manusia” memasuki tradisi orang Yahudi terutama melalui tulisan nabi Yehezkiel di abad ke-6 SM. Yehezkiel memakai frasa “ Anak Manusia” lebih dari 90 kali, tetapi selalu hanya gelar yang dipakai Allah untuk memanggilnya.Contoh : Yeh 2 : 1.Kata-kata “Anak Manusia”, ben adam dalam bahasa Ibrani tampaknya berarti lebih dari “manusia”. Ben adalah kata kedua Ibrani untuk “anak (laki-laki)” dan adam adalah sebuah kata ibrani untuk “umat manusia”.Aslinya, gelar ini sedikit lebih dari sebuah penunjukkan status Yehezkiel sebagai seorang anak Adam dan dengan demikian seorang manusia.

Page 30: Yesus bagi orang non religius

Arti Gelar Anak ManusiaArti Gelar Anak Manusia

Dalam seluruh kitab Yehezkiel, orang mendapat kesan bahwa penulisnya percaya bahwa Allah sedang membimbing nabi Allah sehingga sang nabi melihat apa yang perlu dilihat dan melakukan apa yang perlu dilakukan. Yehezkiel hidup dalam suatu periode genting dalam sejarah orang Yahudi ketika mereka dikalahkan, dibuang, dan tetap bertahan hidup. Lebih dari orang mana pun, Yehezkiel menjadi alat untuk menjaga orang Yahudi tetap utuh dan terpisah dari dunia sekitar selama beberapa generasi pembuangan di Babel. Ia menolong membentuk bangsa Yahudi menjadi umat yang kuat bersatu, yang bukan hanya mampu bertahan di pembuangan, tapi juga mempertahankan keinginan untuk belakangan kembali ke negeri asal dalam sekian generasi berturutan untuk mendapatkan kembali negeri mereka dan membangun kembali jati diri mereka sebagai sebuah bangsa yang hidup.

Dalam seluruh kitab Yehezkiel, orang mendapat kesan bahwa penulisnya percaya bahwa Allah sedang membimbing nabi Allah sehingga sang nabi melihat apa yang perlu dilihat dan melakukan apa yang perlu dilakukan. Yehezkiel hidup dalam suatu periode genting dalam sejarah orang Yahudi ketika mereka dikalahkan, dibuang, dan tetap bertahan hidup. Lebih dari orang mana pun, Yehezkiel menjadi alat untuk menjaga orang Yahudi tetap utuh dan terpisah dari dunia sekitar selama beberapa generasi pembuangan di Babel. Ia menolong membentuk bangsa Yahudi menjadi umat yang kuat bersatu, yang bukan hanya mampu bertahan di pembuangan, tapi juga mempertahankan keinginan untuk belakangan kembali ke negeri asal dalam sekian generasi berturutan untuk mendapatkan kembali negeri mereka dan membangun kembali jati diri mereka sebagai sebuah bangsa yang hidup.

Page 31: Yesus bagi orang non religius

Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki. Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi. Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-tanda yang membuat orang Yahudi berbeda.

Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki. Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi. Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-tanda yang membuat orang Yahudi berbeda. Arti Gelar Anak ManusiaArti Gelar Anak Manusia

Page 32: Yesus bagi orang non religius

Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki. Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi. Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-tanda yang membuat orang Yahudi berbeda.

Ia juga mungkin sekali menjadi pemain paling menonjol dalam sekelompok orang yang kemudian diberi nama para penulis imamat (P)- yaitu orang-orang di zaman pembuangan di Babel yang menulis kembali Taurat Yahudi, menggandakan ukurannya, dan mengisinya dengan detail-detail liturgis seperti yang kita temukan dalam kitab Imamat; mereka jugalah yang akhirnya bertanggungjawab membakar betul-betul jiwa orang Yahudi untuk mempraktikkan ibadah hari Sabat, aturan tentang makanan yang halal dan yang haram, dan tanda jasmaniah sunat untuk kaum laki-laki. Masing-masing tanda jati diri khas Yahudi ini berfungsi mempertahankan orang Yahudi tetap terpisah dari orang-orang di sekitar mereka yang bukan Yahudi. Tanda-tanda ini menjadi ciri istimewa Yudaisme, tanda-tanda yang membuat orang Yahudi berbeda. Arti Gelar Anak ManusiaArti Gelar Anak Manusia

Page 33: Yesus bagi orang non religius

Arti Gelar Anak ManusiaArti Gelar Anak Manusia

Jadi gagasan tentang Yesus sebagai “Anak Manusia” memberi kita sebuah pintu kesempatan yang melaluinya kita, dalam keinginan kita untuk menjangkau lebih jauh lagi, dapat berjalan menuju pengalaman asali tentang Yesus, apa pun isi pengalaman ini.

Bagaimana pun pertanyaannya tetap sama : Ada apa dengan Yesus dari Nazaret sehingga tampaknya tepat jika orang pada masa itu menerapkan gambar “Anak manusia” kepada dirinya? Hal apakah yang menyebabkan orang mulai melihat dirinya sebagai suatu hakikat adikodrati, yang datang dari surga untuk melakukan pekerjaan “ Yang Lanjut Usia”?

Jadi gagasan tentang Yesus sebagai “Anak Manusia” memberi kita sebuah pintu kesempatan yang melaluinya kita, dalam keinginan kita untuk menjangkau lebih jauh lagi, dapat berjalan menuju pengalaman asali tentang Yesus, apa pun isi pengalaman ini.

Bagaimana pun pertanyaannya tetap sama : Ada apa dengan Yesus dari Nazaret sehingga tampaknya tepat jika orang pada masa itu menerapkan gambar “Anak manusia” kepada dirinya? Hal apakah yang menyebabkan orang mulai melihat dirinya sebagai suatu hakikat adikodrati, yang datang dari surga untuk melakukan pekerjaan “ Yang Lanjut Usia”?

Page 34: Yesus bagi orang non religius

Markus pertama kali memakai frasa ini dalam kisah penyembuhan seorang lumpuh di awal injilnya (Mrk 2:5). “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” bisa mengampuni dosa jelas adalah sebuah klaim ilahi dan ini langsung ditantang oleh para pengkritik Yesus, yang bertanya “Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? (Mrk 2:7). Namun Yesus menjawab, “tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,…(Mrk 2:10-11). Markus terakhir kali menggunakan frasa “Anak Manusia” pada hari terakhir kehidupan Yesus, ketika ia diadili di hadapan Imam Besar. Imam besar bertanya , “Apakah Engkau Mesias, Anak dari yang Terpuji?” (Mrk 14:61). Sebagaimana digunakan dalam pertanyaan ini, frasa ini terdengar seperti sebuah gelar adikodrati. Diantara dua gelar ini pada permulaan dan akhir injil Markus, frasa “Anak Manusia”, sebagai sebuah gelar bagi Yesus, dipakai pada 12 kejadian lain. Sangat jelas bahwa pada waktu Markus menulis pada awal tahun 70an, gambar dari kitab Daniel ini telah dimasukkan ke dalam ingatan tentang Yesus. Markus hanya mengandaikan apa yang sudah menjadi hikmat umum : bahwa, setidaknya di antara orang percaya, Yesus dipandang sebagai “Anak Manusia” adikodrati yang akan datang dari Allah untuk menegakkan kerajaan Allah.

Markus pertama kali memakai frasa ini dalam kisah penyembuhan seorang lumpuh di awal injilnya (Mrk 2:5). “Hai anak-Ku, dosamu sudah diampuni!” bisa mengampuni dosa jelas adalah sebuah klaim ilahi dan ini langsung ditantang oleh para pengkritik Yesus, yang bertanya “Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri? (Mrk 2:7). Namun Yesus menjawab, “tetapi supaya kamu tahu bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa mengampuni dosa,…(Mrk 2:10-11). Markus terakhir kali menggunakan frasa “Anak Manusia” pada hari terakhir kehidupan Yesus, ketika ia diadili di hadapan Imam Besar. Imam besar bertanya , “Apakah Engkau Mesias, Anak dari yang Terpuji?” (Mrk 14:61). Sebagaimana digunakan dalam pertanyaan ini, frasa ini terdengar seperti sebuah gelar adikodrati. Diantara dua gelar ini pada permulaan dan akhir injil Markus, frasa “Anak Manusia”, sebagai sebuah gelar bagi Yesus, dipakai pada 12 kejadian lain. Sangat jelas bahwa pada waktu Markus menulis pada awal tahun 70an, gambar dari kitab Daniel ini telah dimasukkan ke dalam ingatan tentang Yesus. Markus hanya mengandaikan apa yang sudah menjadi hikmat umum : bahwa, setidaknya di antara orang percaya, Yesus dipandang sebagai “Anak Manusia” adikodrati yang akan datang dari Allah untuk menegakkan kerajaan Allah. Anak Manusia dalam PBAnak Manusia dalam PB

Page 35: Yesus bagi orang non religius

Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24), sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel. Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan.

Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24), sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel. Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan. Anak Manusia Dalam

PBAnak Manusia Dalam PB

Page 36: Yesus bagi orang non religius

Lukas menulis bahkan lebih belakangan dari Matius, dan ia makin menjauh dari harapan-harapan Yahudi dan masuk ke dalam dunia yang lebih kosmopolitan, dunia orang-orang Yahudi perantauan dan bangsa-bangsa lain yang telah menjadi penganut Agama Yahudi. Meskipun demikian, Lukas masih memakai frasa “Anak manusia” sebanyak 27 kali. Pemakaian yang paling menonjol atas frasa ini ditemukan dalam rujukan-rujukannya kepada akhir dunia (psl 17 & 21).

Menurut Lukas, figur yang akan muncul untuk menandai akhir sejarah adalah “Anak Manusia”, sebuah jati diri yang dalam Injil Lukas diklaim Yesus untuk dirinya sendiri.

Lukas menulis bahkan lebih belakangan dari Matius, dan ia makin menjauh dari harapan-harapan Yahudi dan masuk ke dalam dunia yang lebih kosmopolitan, dunia orang-orang Yahudi perantauan dan bangsa-bangsa lain yang telah menjadi penganut Agama Yahudi. Meskipun demikian, Lukas masih memakai frasa “Anak manusia” sebanyak 27 kali. Pemakaian yang paling menonjol atas frasa ini ditemukan dalam rujukan-rujukannya kepada akhir dunia (psl 17 & 21).

Menurut Lukas, figur yang akan muncul untuk menandai akhir sejarah adalah “Anak Manusia”, sebuah jati diri yang dalam Injil Lukas diklaim Yesus untuk dirinya sendiri.

Anak Manusia Dalam PBAnak Manusia Dalam PB

Page 37: Yesus bagi orang non religius

Yohanes hanya 13 kali menggunakan frasa “Anak Manusia” tapi yang paling mencolok untuk tujuan kita terdapat dalam kisahnya mengenai seseorang yang dilahirkan buta yang penglihatannya dipulihkan Yesus. Dalam kisah ini, “Anak Manusia” adikodrati, yang bertugas menghakimi dunia dan menegakkan kerajaan Allah, telah digabung dengan figur mesianik yang kurang apokaliptik yang diidentifikasikan oleh Yesaya sebagai seseorang yang akan mendatangkan kedamaian dan keutuhan ke dalam kehidupan, dengan membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, dan orang bisu bernyanyi sebagai tanda-tanda kedatangan kerajaan Allah. Dengan demikian, Yesus ditafsirkan dalam dua peran sang Mesias. Ia dipandang sebagai “Anak Manusia” surgawi, hakim terakhir, dan juga sumber keutuhan kehidupan sekarang ini dalam dunia ini. Dalam dua pandangan ini, ada usaha yang dilakukan untuk menemukan bahasa yang cukup luas untuk menggambarkan pengalaman yang orang percayai telah mereka alami bersama Yesus. Yesus bergumul dengan jati diri ganda ini, demikian juga murid-muridNya. Bagaimana bisa Allah yang kudus ditemukan dalam diri Manusia Yesus? Itulah pertanyaan yang coba dijawab injil-injil. Ini jugalah pertanyaan yang harus kita jawab jika kita mau masuk ke dalam pengalaman akan Yesus. Anak manusia? Ya. Dialah anak manusia yang seutuhnya, ben adam dalam segala kelengkapannya, Dia yang fana yang membuka pintu masuk ke dalam kekekalan. Itulah Yesus yang sebenarnya: sebuah kehidupan insani, sangat utuh, sehingga kehidupan Allah menerobos masuk di dalam dirinya.

Yohanes hanya 13 kali menggunakan frasa “Anak Manusia” tapi yang paling mencolok untuk tujuan kita terdapat dalam kisahnya mengenai seseorang yang dilahirkan buta yang penglihatannya dipulihkan Yesus. Dalam kisah ini, “Anak Manusia” adikodrati, yang bertugas menghakimi dunia dan menegakkan kerajaan Allah, telah digabung dengan figur mesianik yang kurang apokaliptik yang diidentifikasikan oleh Yesaya sebagai seseorang yang akan mendatangkan kedamaian dan keutuhan ke dalam kehidupan, dengan membuat orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, dan orang bisu bernyanyi sebagai tanda-tanda kedatangan kerajaan Allah. Dengan demikian, Yesus ditafsirkan dalam dua peran sang Mesias. Ia dipandang sebagai “Anak Manusia” surgawi, hakim terakhir, dan juga sumber keutuhan kehidupan sekarang ini dalam dunia ini. Dalam dua pandangan ini, ada usaha yang dilakukan untuk menemukan bahasa yang cukup luas untuk menggambarkan pengalaman yang orang percayai telah mereka alami bersama Yesus. Yesus bergumul dengan jati diri ganda ini, demikian juga murid-muridNya. Bagaimana bisa Allah yang kudus ditemukan dalam diri Manusia Yesus? Itulah pertanyaan yang coba dijawab injil-injil. Ini jugalah pertanyaan yang harus kita jawab jika kita mau masuk ke dalam pengalaman akan Yesus. Anak manusia? Ya. Dialah anak manusia yang seutuhnya, ben adam dalam segala kelengkapannya, Dia yang fana yang membuka pintu masuk ke dalam kekekalan. Itulah Yesus yang sebenarnya: sebuah kehidupan insani, sangat utuh, sehingga kehidupan Allah menerobos masuk di dalam dirinya. Anak Manusia Dalam PBAnak Manusia Dalam PB

Page 38: Yesus bagi orang non religius

Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24), sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel. Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan.

Matius memperluas pengidentifikasian Yesus dengan gambar Daniel mengenai “Anak manusia” dengan memakai frasa ini sebanyak 27 kali. Dalam injil matius, Yesus dikatakan mengutus 12 muridNya untuk suatu misi dengan pengajaran ini: “sesungguhnya sebelum kamu selesai mengunjungi kota-kota Israel, Anak manusia sudah datang” (Mat 10:23). Ketika Matius membuat Yesus menyatakan bahwa nasib “Anak manusia” telah ditetapkan oleh kitab suci (Mat 26:24), sumber utama yang sedang dirujuknya jelas kitab Daniel. Matius menambah pada injilnya 2 kisah lain menganai Yesus yang hanya ada dalam injil ini; di dalam kedua kisah ini ia memperluas pengidentifikasian”Anak manusia” dari kitab Daniel dengan Yesus dengan cara yang sangat jelas. Pertama adalah perumpamaan tentang penghakiman terakhir, kedua pada gambar “Anak Manusia” yang datang dalam kemuliaan. Anak Manusia Dalam

PBAnak Manusia Dalam PB

Page 39: Yesus bagi orang non religius

Yesus digambarkan dalam dua hal, yaitu :1.Sebagai sang “hamba yang menderita”. Ini digambar oleh seorang nabi tidak dikenal, mungkin sekali pada abad keenam SM, dan ditambahkan pada gulungan kitab nabi Yesaya. Kini kita menyebutnya Yesaya kedua dan kita mengaitkan pasal 40-55 dari kitab Yesaya kepada nabi yang tidak dikenal ini. 2.Sebagai sang “gembala”. Ini juga digambar oleh seorang nabi tidak dikenal, mungkin sekali pada akhir abad kelima atau abad keempat SM. Karya ini ditambahkan pada gulungan kitab nabi Zakharia. Jadi, dapat dikatakan penulis karya ini sebagai Zakharia kedua. Zakharia kedua mencakup pasal 9-14. Yesaya kedua dan Zakharia kedua telah membentuk cara memahami pengalaman akan Yesus; keduanya mewarnai detail-detail kisah yang dicatat dalam injil-injil. Gambar-gambar ini berfungsi sbg suara-suara masa lampau Yahudi yang menyediakan kata-kata yang diletakkan dalam mulut Yesus oleh para penulis injil.

Yesus digambarkan dalam dua hal, yaitu :1.Sebagai sang “hamba yang menderita”. Ini digambar oleh seorang nabi tidak dikenal, mungkin sekali pada abad keenam SM, dan ditambahkan pada gulungan kitab nabi Yesaya. Kini kita menyebutnya Yesaya kedua dan kita mengaitkan pasal 40-55 dari kitab Yesaya kepada nabi yang tidak dikenal ini. 2.Sebagai sang “gembala”. Ini juga digambar oleh seorang nabi tidak dikenal, mungkin sekali pada akhir abad kelima atau abad keempat SM. Karya ini ditambahkan pada gulungan kitab nabi Zakharia. Jadi, dapat dikatakan penulis karya ini sebagai Zakharia kedua. Zakharia kedua mencakup pasal 9-14. Yesaya kedua dan Zakharia kedua telah membentuk cara memahami pengalaman akan Yesus; keduanya mewarnai detail-detail kisah yang dicatat dalam injil-injil. Gambar-gambar ini berfungsi sbg suara-suara masa lampau Yahudi yang menyediakan kata-kata yang diletakkan dalam mulut Yesus oleh para penulis injil.

Ia dihina, direndahkan, ditolak, seorang manusia duka lara, dan akrab dengan nestapa (sebuah solo alto, dari Messiah karya Handel)

Page 40: Yesus bagi orang non religius

Pada waktu Yesaya kedua menulis teksnya, pembuangan di babel hampir berakhir. Harapan pembebasan meninggi. Pada waktu ini, orang buangan di Babel adalah orang yahudi generasi kedua dan generasi ketiga. Yehuda, tanah asal tercinta orang yahudi, dengan ibukotanya Yerusalem yang diatasnya bait Allah dibangun, masih hidup dengan sangat jelas, tapi hanya dalam memori.Ketika generasi pertama orang buangan sudah mati, ingatan-ingatan ini berubah menjadi mimpi dan fantasi yang disimpan dan dipelihara oleh generasi berikutnya sebagai penghubung mereka dengan realitas yang tidak pernah mereka lihat dan yang mereka kuatirkan tidak akan pernah mereka lihat lagi.Orang buangan ini mula-mula memimpikan suatu pemulihan yang akan mendatangkan kemuliaan yang dibarui, suatu hari dimasa depan yang tidak diketahui ketika mereka dapt memiliki kembalitempat yang telah ditanam kedalam hati mereka selamanya oleh orang tua mereka, kakek dan nenek mereka, dan bahkan kakek dan nenek buyut mereka.Hamba yang menderita dalam Yesaya kedua

Page 41: Yesus bagi orang non religius

Dalam tulisan-tulisan Yesaya kedua orang mau tak mau harus memerhatikan fantasi-fantasi ini dan kerinduan yang ada dibaliknya, yang umumnya ada pada bangsa yang dijajah yang menantikan hari dimana mereka dapat membalikkan kekalahan mereka dan sekali lagi menjadi suatu bangsa besar dimuka bumi. Dalam impiannya tentang pembebasan bangsa Yahudi, pada titik ini si penulis masih mengharap pembalasan dendam. “Hasil tanah dari Mesir dan segala laba dari Etiopia pindah kepada orang Yahudi”. Musuh-musuh mereka akan berjalan belakang dengan dirantai dan akan sujud kepada mereka (45:14). Teksnya penuh dengan harapan yang tidak sangat muliah namun insani bahwa kekalahan yang sekarang mereka alami suatu hari akan diubah menjadi kemenangan mereka atas musuh-musuh dan orang-orang yang telah menawan mereka.

Page 42: Yesus bagi orang non religius

Bangkitnya penguasa dunia koresh, raja persia, pada paruh terakhir abad ke 6 SM memperbesar pengharapan ini. Di sini, di bawah kepemimpinan koresh, terdapat kekuatan militer yang dapat menghadapi Babel. Tambahan pula, koresh merupakan suatu kebijakan kebebasan dan toleransi beragama dan kebijakan membebaskan orang buangan tuk kembali ke tanah nenek moyang mereka. Harapan-harapan Yahudi mulai terwujud ketika Babel jatuh ke tangan koresh pada tahun 539 SM. Orang buangan bernyanyi kegembiraan mereka dan mulai merayakan kebebasan yang segera terjadi. Dalam diri koresh, Yesaya kedua melihat penyelamat yang diutus Allah. Ia bahkan menyebutnya “orang yang diurapi” atau maskhiakh, kata Ibrani untuk “mesias” atau “Kristus” (Yesaya 45:1). Ketika Yesaya kedua menulis, “betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita, yang mengabarkan berita damai, dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkat kepada Sion : ‘Allahmu itu Raja’” (Yes 52:7), mungkin sekali yang ada dalam pikirannya koresh.

Page 43: Yesus bagi orang non religius

Hamba Tuhan dalam Yesaya kedua berdiri pada sisi Allah dan ia melawan kejahatan. “barang rampasan” yang akan ditambahkan kepadanya bukanlah kehormatan dan kekuasaan. Ia akan menerima pahala, berupa kehidupan yang dimerdekakan, disembuhkan, dipanggil pada suatu kesadaran baru. Ini adalah gambar yang mengejutkan, tetapi tentunya bukanlah sebuah gambar populer. Kelihatannya gambar ini hanya menarik bagi orang yang bisa menikmati penderitaan. Karena itulah bangsa Yahudi bersama-sama mengabaikan tulisan-tulisan Yesaya kedua dan mengikuti jalan yang lebih menarik untuk tiba pada kemuliaan yang ditulis para pemimpin lainnya dalam dunia Yahudi pasca pembuangan, nabi-nabi seperti Ezra dan Nehemia. Gambar “Anak Manusia” digdaya dan pemenang lebih menangkap imajinasi mereka ketimbang gambar sang “hamba” yang dianiaya dan dikalahkan. Demikianlah, gambar hamba yang menderita makin melemah dari abad ke abad. Akan tetapi, gambar ini dimasukkan dalam kitab suci orang Yahudi- Spong menduga terutama karena Yesaya kedua telah disatukan ke dalam gulungan kitab nabi Yesaya. Di dalam potret figur “hamba” yang diabaikan dan dibuang ini, yang disusun oleh Yesaya kedua , murid-murid Yesus menemukan seseorang yang kelemahan dan ketidakberdayaannya telah membantu mereka memaknai kehidupan Yesus. Tak terhindarkan lagi, lama sebelum injil-injil ditulis, citra sang “hamba” membungkus ingatan akan Yesus. Tidak ada bagian dari kehidupan Yesus yang tidak dipengaruhi sang “hamba” . Ini ditemukan khusus dalam injil lukas. Ketika injil-injil mengisahkan kisah pembaptisan Yesus, injil-injil menggambarkan Yohanes pembaptis sebagai penyiap jalan Tuhan dengan memakai kata-kata yang langsung diambil dari kisah “hamba” dalam Yesaya kedua (Yes 40:3).

Page 44: Yesus bagi orang non religius

Hal pertama yang harus dicatat adalah bahwa Zakharia kedua secara tersurat maupun secara tersirat ada di belakang masing-masing injil kanonik. Tempat yang paling jelas, yang disebut sebelumnya adalah kisah Yesus memasuki Yerusalem (Za 9:9). Seperti dikembangkan dalam kisah Zakharia kedua ini, musush-musuh sang raja Gembala adalah para pedagang domba di Bait Allah. Dalam pasal 14, sang nabi mengatakan bahwa pada hari Tuhan : tidak ada lagi pedagang di rumah Tuhan semesta alam (Za 14:21). Maka, mulai tampak bahwa kisah sang dramatis mengenai tindakan Yesus menyucikan baik Allah dari para padagang dan pembeli hewan-hewan kurban adalah juga sedikit lebih dari pengembangan sebuah simbol mesianik. Ini berarti kisah-kisah ini pun berada dalam kategori yang sama dengan tempat kelahiran di Betlehem dan tradisi tentang murid Yesus yang berjumlah 12. Menurut spong, ada kesejajaran antara kisah Yesus dengan zakharia kedua jika kitab nabi ini dibaca dengan cermat. Para pedagang domba membayar sang “raja gembala” 30 uang perak, tapi kemudian uang ini disingkirkan darinya (Za 11:12). Ia menolak pembayaran ini sebab ia tidak ingin lagi menjadi gembala mereka. Sang “raja gembala” lalu mengembalikkan uang perak itu ke dalam perbendaharaan Bait Allah. Lalu, kata Zakharia, seluruh Yerusalem “memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung” (12:10). Tidak ada keraguan bahwa ketika teks-teks ini dibaca di sinagoge-sinagoge di antara murid-murid perdana Yesus, mereka memercayai bahwa semua itu sebenarnya ditulis berkaitan dengan Yesus. Dengan peraayaan paskah, alur kisah Zakharia kedua ini tampaknya mengalir dari prosesi minggu palma, masuk ke pengkhianatan terhadap Yesus, sampai pada penyaliban.

Page 45: Yesus bagi orang non religius

Pasal 14, yang secara teratur dibacakan dalam sinagoge-sinagoge sebagai bagian dari perayaan sukkot, menggambarkan suatu pengalaman yang dinantikan yang kemudian akan menemukan kesejajarannya dalm kisah pentakosta kristen (Kis 2). Dalam pasal ini, Zakharia kedua berbicara tentang kedatangan hari Tuhan, pada saat mana suatu pertempuran apokaliptik akan terjadi pada akhir zaman. Semua bangsa di dunia akan bersatu melawan Yerusalem dalam suatu versi perang Harmagedon (Why 16:16; Za 12:11). Pada waktu momen tergelap datang dan harapan sudah sirna, “Tuhan akan maju berperang melawan bangsa-bangsa… (Za 14:3-4). Zakharia kedua selanjutnya mengatakan bahwa Bukit Zaitun akan dibelah dua oleh suatu gempa bumi dan hanya pada waktu itulah Allah akan datang (14:4). Zakharia kedua mulai mendaftar tanda-tanda kedatangan “hari Tuhan”. Air hidup, sebagai simbol Roh Kudus, akan mengalir dari Yerusalem menuju ke timur dan ke barat, mencapai semua bangsa di dunia. Dalam kisah Pentakosta dalam kitab KPR, Lukas memberi paralelnya: ia mengatakan bahwa ketika Roh Kudus turun atas murid-murid mereka dapat berkata-kata dalam setiap bahasa yang dimengerti orang yang hadir sehingga semua bangsa dapat berkumpul bersama. Selanjutnya, Zakharia kedua mengatakan bahwa Tuhan akan menjadi raja atas seluruh bumi; pada waktu ituu akan hanya ada satu Allah dan satu nama Allah. Tanah akan berbunga-bunga; tempat-tempat pemerasan anggur akan dipenuhi anggur; dan Yerusalem akan tetap aman.

Page 46: Yesus bagi orang non religius

Figur “raja gembala” menjadi satu gambar lagi yang murid-murid Yesus gunakan untuk memberi makna pada pengalaman akan Yesus. Dalam periode lisan, mereka mengembangkan harapan-harapan mesianik yang ditemukan berulang kali dalam Kitab Suci Yahudi dan dalam kesadaran Yahudi untuk menyusun kisah Yesus. Yesus sejarah, seorang manusia sungguh-sungguh, menjadi makin kabur ketika kita menyadari kemungkinan bahwa sangat banyak gambar dalam injil-injil sebetulnya jauh lebih merupakan penafsiran-penafsiran ketimbang sebagai ingatan-ingatan para saksi mata mengenai seorang manusia yang hidup dalam sejarah. Namun Yesus sebagai sosok dalam sejarah dengan satu dan lain cara dipandang telah membuat masing-masing gambar alkitabiah ini tampak pas dan kena. Yesus sejarah menurut Spong telah memudar dan kehilanganNya bukanlah sebuah tragedi, sebab kita tidak akan pernah memilikinya kecuali dalam ilusi. Persoalan yang berulang kali diangakat dalam analisis ini adalah bahwa harus ada sesuatu dengan Yesus ini yang sangat kuat sehingga tampak pas jika murid-muridNya menyelimutinya dengan simbol-simbol suci ibadat mereka, mitos-mitos pengharapan mesianik mereka, dan tokoh-tokoh paling suci dalam tradisi mereka- semuanya ini dibesar-besarkan begitu rupa sehingga mencapai peringkat adikodrati. Ada sesuatu berkaitan dengan dirinya yang menyebabkan mereka menyimpulkan bahwa Allah yang mereka percayai hadir di dalam dan, dengan satu dan lain cara, bersama Yesus yang mereka kenal. Itulah yang harus kita dapatkan kembali.

Page 47: Yesus bagi orang non religius

• Para pembaca Injil-injil pada masa kini akan sangat terkejut ketika mereka menyadari betapa dalamnya kisah-kisah Injil dibentuk oleh Gambar-gambar Perjanjian Lama. Karena memahami faktanya bahwa injil-injil adalah tulisan-tulisan interpretative, bukan saja catatan-catatan sebenarnya dari apa yang telah sesungguhnya terjadi, melainkan keyakinan mereka terhadap klaim-klaim alkitabiah tradisional mulai mengguncang.

• Ini merupakan suatu alasan perlawanan terhadap pengetahuan akademik Kitab Suci sangat tinggi.

• Dalam proses melihat Yesus melalui gambar-gambar Yahudi ini, kita mulai memahami hubungan yang telah dibuat orang Kristen perdana antara Yesus dan kehidupan liturgis sinagoge. Kebanyakan orang Kristen sangat akrab dengan sebutan tahun gereja.

• Ini disusun dari dua peristiwa besar dalam kehidupan Yesus, yakni perayaan kelahirannya pada hari Natal dan perayaan kebangkitannya pada hari Paskah.

Page 48: Yesus bagi orang non religius

• Tahun gereja juga memungkinkan orang Kristen setiap tahunnya mengingat momen” besar dalam kehidupan Yesus dan untuk memanfaatkan momen bagi pembentukan kehidupan rohani mereka sendiri.

• Markus ditekankan dalam buku ini dialah Injil Pertama, disusun seputar tahun liturgy dan bahwa Injil Matius dan Injil Lukas yang mengikuti garis besar umum Injil Markus dan menyalin sebagian sebagian besar karya Markus juga memperlihatkan dengan sangat signifikan prinsip penyusunan yang sama.

• Dari Injil Markus sebelum kisah penyaliban dan memperhadapkannya dengan perayaan-perayaan lainnya dalam tahun liturgy Yahudi.

• Pada Markus pasal 14 dan 15 merupakan kisah Kristen mengenai penderitaan Yesus yang dibaca pada masa paskah. Kisah kesengsaraan Yesus dalam Injil Markus disusun dalam delapan bagian untuk memenuhi kebutuhan liturgy.

• Sebelum Markus pasal 14 dan 15, perayaan liturgis besar yahudi selanjutnya adalah Perayaan Hari Penahbisan Bait Allah. Perayaan ini dinamakan Hanukh yang berlangsung dalam bulan Kislev, kurang lebih sama dengan bulan desember.

Page 49: Yesus bagi orang non religius

• Kisah Yesus pun berubah adalah kisah besar untuk memasukkan Perayaan Hari Penahbisan Bait Allah kedalam kisah Yesus dan Kisah ini sangat luar biasa cocok dengan kalender liturgis Yahudi.

• Kalau kita bergerak mundur ke bagian-bagian lebih awal Injil Markus, kita akan menemukan banyak kisah yang menggambarkan peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa pelayanan umum Yesus di galilea.

• Sukkot diartikan sebagai perayaan musim panen adalah Hari Pengucapan Syukur Yahudi (ini dirayakan dari pertengahan sampai akhir oktober).

• Yom Kippur (Hari perdamaian pada hari kesepuluh bulan tishri) berada di antara sukkot dan hari suci besar dalam kalender liturgis Yahudi. Symbol-simbol Yom Kippur ini berkaitan dengan kehidupan Yesus dari Nazaret.

• Prinsip tulisan yang ada di balik Injil Markus bukanlah memori dan juga bukan sejarah. Prinsipnya adalah mengepaskan kisah-kisah tentang Yesus dengan tahun liturgis Yahudi, tahun liturgis yang sama dengan yang dijalani oleh murid-murid Yesus sebagai orang-orang yang beribadah di sinagoge.