xi arsitektur produk

12
Perancangan Produk XI-1 XI. ARSITEKTUR PRODUK Pokok bahasan pada materi ‘Arsitektur Produk’ meliputi definisi mengenai arsitektur produk; pengertian elemen fungsional, elemen fisik, dan chunks; jenis arsitektur produk; definisi mengenai modularitas; jenis modularitas; dan proses pembuatan arsitektur produk. Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat memahami definisi mengenai arsitektur produk; pengertian elemen fungsional, elemen fisik, dan chunks; jenis arsitektur produk; definisi mengenai modularitas; jenis modularitas; dan proses pembuatan arsitektur produk. 1. Mahasiswa dapat memahami definisi arsitektur produk. 2. Mahasiswa dapat memahami pengertian elemen fungsional, elemen fisik dan chunks. 3. Mahasiswa dapat memahami jenis arsitektur produk. 4. Mahasiswa dapat memahami definisi modularitas. 5. Mahasiswa dapat memahami jenis modularitas. 6. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan arsitektur produk. PENDAHULUAN TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Upload: irvan-nurgiatmo

Post on 06-Aug-2015

484 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-1

XI. ARSITEKTUR PRODUK

Pokok bahasan pada materi ‘Arsitektur Produk’ meliputi definisi mengenai

arsitektur produk; pengertian elemen fungsional, elemen fisik, dan chunks; jenis

arsitektur produk; definisi mengenai modularitas; jenis modularitas; dan proses

pembuatan arsitektur produk.

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa dapat memahami definisi mengenai

arsitektur produk; pengertian elemen fungsional, elemen fisik, dan chunks; jenis

arsitektur produk; definisi mengenai modularitas; jenis modularitas; dan proses

pembuatan arsitektur produk.

1. Mahasiswa dapat memahami definisi arsitektur produk.

2. Mahasiswa dapat memahami pengertian elemen fungsional, elemen fisik

dan chunks.

3. Mahasiswa dapat memahami jenis arsitektur produk.

4. Mahasiswa dapat memahami definisi modularitas.

5. Mahasiswa dapat memahami jenis modularitas.

6. Mahasiswa dapat memahami proses pembuatan arsitektur produk.

PENDAHULUAN

TUJUAN INSTUKSIONAL KHUSUS

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Page 2: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-2

Kegiatan perkuliahan dilaksanakan dengan skenario sebagai berikut:

1. Ringkasan materi disampaikan dengan metode ceramah, diskusi, dan

tanya jawab.

2. Class review dengan tanya jawab

3. Penutup

11.1 Definisi Arsitektur Produk

Di dalam pengembangan suatu produk, terdapat enam fase utama

(Gambar 11.1) sebagai berikut:

Gambar 11.1 Tahapan Proses Pengembangan Produk dan Arsitektur Produk

Arsitektur produk merupakan penugasan elemen fungsional pada elemen

fisik (building block) dari produk tersebut. Tujuan arsitektur produk ini untuk

mendefinisikan elemen fisik dasar dari suatu produk yang menjelaskan mengenai

apa yang dilakukan dan seperti apa tampakan mereka untuk keseluruhan alat.

Arsitektur produk adalah skema di mana elemen-elemen fungsional produk

dibagi menjadi potongan (chunk) fisik dan dimana chunk berinteraksi.

SKENARIO PEMBELAJARAN 1………. 2………. 3…………. 4………….

RINGKASAN MATERI

Page 3: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-3

11.2 Elemen Fungsional, Elemen Fisik dan Chunks

Sebuah produk dapat diklasifikasikan menjadi elemen fungsional dan

elemen fisik. Elemen fungsional merupakan operai individual dan suatu

transformasi yang memiliki kontribusi terhadap keseluruhan performansi

produk. Contohnya: ”tempat penyimpan kertas”, ”berkomunikasi dengan

komputer utama (host computer)” printer. Sedangkan, elemen fisik

merupakan bagian dari produk, komponen, dan subassembly yang menjalankan

elemen fungsional.

Dalam elemen fungsional terdapat beberapa buah building block yang

disebut chunks. Setiap chunks terdiri dari komponen-komponen yang

mengimplementasikan fungsi suatu produk.

Gambar 11.2 Chunks dalam suatu produk

11.3 Jenis-Jenis Arsitektur Produk

Dalam arsitektur produk, produk dapat dibedakan menjadi arsitektur

modular maupun arsitektur integral. Berikut adalah penjelasan masing-masing:

1. Modular Architecture

Dalam arsitektur modular, chunks dialokasikan secara terpisah (di tempat

yang terpisah). Chunks diimplementasikan dalam satu atau kurang dari

elemen fungsional secara keseluruhan. Interaksi diantara chunks

didefinisikan secara baik dan merupakan hal yang fundamental untuk

fungsi utama dari produk.

Page 4: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-4

Arsitektur modular memiliki keuntungan dalam hal kesederhanaan dan

penggunaan ulang.

Contoh:

Gambar 11.3 Modular Architecture

2. Integral Architecture

Dalam arsitektur integral, elemen fungsional dialokasikan di chunk yang

sama. Elemen fungsional dari produk diimplementasikan menggunakan

lebih dari satu chunk. Satu buah chunk mengimplementasikan beberapa

elemen fungsional. Interaksi diantara chunks kurang bisa didefinisikan

dengan baik dan bisa menjadi fungsi utama dari produk. Arsitektur

integral secara umum meningkatkan performansi dan mengurangi biaya

untuk beberapa model produk spesifik.

Contoh:

Gambar 11.4 Integral Architecture

Page 5: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-5

11.4 Definisi Modularitas

Karakteristik produk yang paling penting dalam arsitektur produk adalah

modularitas. Modularitas adalah bagian relatif dari arsitektur produk. Terlebih,

modularitas menunjukkan sedikit atau lebih modularitas dari produk yang

dibandingkan.

11.5 Jenis-Jenis Modularitas

Ada tiga tipe modularitas yang ada pada produk, yaitu:

1. Slot (Slot-modular Architecture)

Setiap permukaan diantara chunks memiliki tipe yang berbeda dari yang

lainnya, jadi berbagai macam chunks dari produk tidak dapat ditukar.

Contohnya: Automobile radio.

Gambar 11.5 Slot-modular Architecture

2. Bus (Bus-modular Architecture)

Setiap permukaan diantara chunks mampu berhubungan karena memiliki

tipe permukaan yang sama. Contohnya: Expansion card for PC.

Gambar 11.6 Bus-modular Architecture

3. Sectional (Sectional-modular Architecture)

Seluruh permukaan memiliki tipe yang sama, namun tidak ada satupun

yang dapat saling bergantian karena masing-masing chunks dihubungkan

menggunakan suatu pengidentifikasi permukaan.

Page 6: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-6

Contohnya: Sectional sofas.

Gambar 11.7 Sectional-modular Architecture

Gambar 11.8 Jenis-jenis modularitas

11.6 Proses Pembuatan Arsitektur Produk

Arsitektur produk memiliki implikasi yang berkelanjutan dengan aktifitas

pengembangan produk. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu metode untuk

mengatur proses menjadi lebih terstruktur. Berikut adalah beberapa tahapan

dalam pembuatan arsitektur produk:

1. Membuat skema produk

2. Mengelompokkan (cluster) skema elemen produk

3. Membuat kasaran layout geometri

4. Mengidentifikasi interaksi fundamental dan insidental

11.6.1 Membuat Skema Produk

Skema adalah suatu diagram yang merepresentasikan pemahaman tim

mengenai unsur pokok dari elemen produk.

Di akhir tahapan pengembangan konsep, beberapa elemen dalam skema

merupakan konsep fisik. Contohnya: Jalur keluar masuknya kertas di printer.

Page 7: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-7

Beberapa menunjukkan komponen kritikal. Contohnya: Catridge printer.

Bagaimanapun juga, beberapa elemen hanya dideskripsikan secara fungsional.

Ada elemen fungsional dari produk yang tidak dihilangkan untuk menjadi konsep

atau komponen fisik. Contohnya: ”Display Status” adalah elemen fungsional yang

dibutuhkan untuk printer namun tidak terdapat pendekatan khusus dalam

pemutusan keputusannya.

Elemen-elemen yang dihilangkan menjadi konsep atau komponen fisik

biasanya menjadi sentral dari dasar konsep produk yang mana tim harus

mengeneralisasikannya dan kemudian memilihnya. Elemen-elemen yang tidak

secara spesifik dispesifikkan biasanya merupakan fungsi tambahan dari produk.

Skema produk seharusnya menggambarkan pemahaman terbaik tim

mengenai produk, namun tidak mencantumkan setiap detail dari elemen produk.

Dalam penyusunan skema, dibutuhkan maksimal 30 elemen atau kurang, dalam

upaya pembuatan arsitektur produk.

Gambar 11.9 ”DeskJet Printer” Schematic

11.6.2 Mengelompokkan (Cluster) Skema Elemen Produk

Selanjutnya adalah mengelompokkan setiap elemen dalam skema

menjadi sebuah chunk. Untuk menentukan kapan adanya keuntungan untuk

pengelompokkan (cluster), ada beberapa faktor yang harus diperhatikan, yaitu:

Page 8: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-8

1. Ketepatan dan keutuhan geometri

Mengelompokkan elemen-elemen kepada chunk yang sama

memudahkan bagi seseorang atau kelompok untuk mengontrol

hubungan fisik diantara elemen-elemen. Elemen membutuhkan

ketepatan lokasi atau integrasi geometri yang cukup dekat dapat menjadi

yang terbaik jika mereka berasal dari chunk yang sama. Contohnya:

mengelompokkan elemen yang berhubungan dengan posisi cartridge di x-

axis dan posisi kertas di y-axis.

2. Pembagian fungsi

Ketika sebuah komponen tunggal dapat mengimplementasikan beberapa

elemen fungsional dari produk, elemen fungsional ini sangat bagus untuk

dikelompokkan menjadi satu cluster. Contohnya: mengelompokkan status

display dan the user controls menjadi satu kesatuan di dalam satu

komponen yang sama.

3. Kemampuan vendors

Beberapa vendor terpercaya bisa memiliki kemampuan spesifik yang

berhubungan dengan sebuah proyek dan untuk itu, lebih baik sebuah tim

mengambil keuntungan dari itu untuk menunjuk vendor yang memiliki

kekhususan dalam menangani satu chunk tertentu. Contohnya: tim

internal melakukan keseluruhan pendesainan, jadi hal ini bukan

merupakan pertimbangan yang penting.

4. Kesamaan desain atau teknologi produksi

Ketika dua atau lebih elemen diimplementasikan menggunakan desain

atau teknologi produksi yang sama, kemudian menyatukan elemen-

elemen kedalam chunk yang sama memudahkan dalam pembuatan

desain atau pemproduksian secara ekonomis. Contohnya:

mengkombinasikan semua fungsi yang berhubungan dengan elektronik

kedalam satu chunk. Hal ini memudahkan dalam pengimplementasiannya

karena hanya membutuhkan satu board untuk penggabungan

keseluruhan fungsi elektronika ini.

Page 9: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-9

5. Localization of Change

Ketika sebuah tim mengantisipasi mengenai kemungkinan adanya

perubahan yang besar pada beberapa elemen, hal ini mungkin untuk

mengisolasi elemen tersebut menjadi chunk modular tersendiri. Untuk

itu, dibutuhkan beberapa perubahan untuk elemen yang dapat diambil

sewaktu-waktu tanpa mempengaruhi chunk lainnya. Contohnya: tim

mengantisipasi peruabahan tampakan fisik dari produk melalui life cycle

nya.

6. Mengakomodasi keberagaman

Elemen-elemen harus dikelompokkan berdasarkan cluster bersamaan

untuk memudahkan perusahaan untuk meragamkan produk mereka

dalam upaya meningkatkan nilai kepada konsumen. Contohnya:

penjualan suku cadang (electrical power) bagi printer yang terpisah-pisah,

seperti DC Power.

7. Kemampuan standardisasi

Apabila serangkaian elemen dapat berguna bagi suatu produk, elemen-

elemen tersebut harus dikelompokkan (cluster) bersamaan menjadi satu

chunk tunggal. Contohnya: adanya standar cartridge bagi printer.

8. Portability of Interfaces

Beberapa interaksi mudah disalurkan melalui jarak yang jauh. Contohnya:

sinyal elektrik lebih mudah dibawa daripada tenaga mekanis dan gerakan.

Page 10: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-10

Gambar 11.10 Cluster Elements into Chunks

11.6.3 Membuat Layout Geometri

Sebuah layout geometri dapat dibuat dalam dua atau tiga dimensi,

menggunakan gambar tangan, model komputer maupun model fisik. Pembuatan

layout geometri memaksa tim untuk mempertimbangkan apakah permukaan

geometri diantara chunks layak dan untuk menjalankan hubungan dimensional

dasar diantara chunks.

Gambar 11.11 Geometric Layout

Page 11: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-11

11.6.4 Mengidentifikasi Interaksi Fundamental Dan Insidental

Terdapat dua kategori interaksi diantara chunks, yaitu:

1. Fundamental Interactions

Ada hubungan korespondensi untuk garis-garis pada skema yang

menghubungkan chunks yang satu dengan yang lain. Contohnya: satu

lembar kertas keluar/masuk kedalam tempat kertas untuk memulai

mekanisme mencetak. Interaksi ini direncanakan dan dipahami secara

baik bahkan dari awal skema karena hal ini sangat fundamental untuk

sistem operasinya.

2. Incidental Interactions

Penampakan sesuatu dikarenakan adanya pengimplementasian

elemen fungsional fisik tertentu atau dikarenakan perubahan

geometri dari chunks. Contohnya: getaran yang ditimbulkan gerakan

dari tempat kertas dapat mengganggu ketepatan lokasi dari catridge

printer di x-axis.

Ketika interaksi fundamental secara eksplisit ditunjukkan dengan

skema yang menunjukkan elemen yang dikelompokkan (cluster)

menjadi chunks, interaksi insidental harus didokumentasikan dengan

cara lainnya. Untuk interaksi chunks dalam jumlah yang kecil (lebih

sedikit dari 10), interaction graph merupakan cara yang menyakinkan

untuk merepresentasikan interaksi insidental. Untuk sistem yang lebih

besar, dapat menggunakan interaction matrix dapat digunakan

sebagai pengganti interaction graph dan dapat digunakan untuk

memunculkan baik interaksi fundamental maupuan insidental.

Page 12: Xi Arsitektur Produk

Perancangan Produk XI-12

Gambar 11.12 Incidental Interaction Graph

LATIHAN SOAL

1. Apakah yang dimaksud dengan arsitektur produk?

2. Jelaskan peranan analisis arsitektur produk dalam pengembangan

produk! Analisis dan beri contoh

3. Apa akibat dari arsitektur produk yang berbeda terhadap konsep produk?

Analisis dan jelaskan!

4. Carilah contoh produk yang memiliki arsitektur produk yang berbeda,

analisis perbedaan dan kelebihan-kekurangan masing-masing produk

tersebut!

1. Ulrich, Karl.T, & Steven Eppinger, ”Product Design and Development”,

International Edition, McGraw-Hill, 2008.

EVALUASI

REFERENSI