wisata spiritual di kawasan taman wisata alam … · 82 e-jurnal arsitektur un iversitas udayana...

6
I Gd Pradhana A.W (1004205011) 1) , I Wayan Wiryawan 2) , dan Ni Made Swanendri 3) –Wisata Spiritual di Kawasan Taman Wisata Alam Danau Tamblingan - Bali 81 PENDAHULUAN Rasa ruang atau yang lebih dikenal dengan Sense of Place adalah ikatan yang menghubungkan antara orang – orang dengan ruang yang berpengaruh pada ekspresi dan emosi dalam menanggapi keadaan lingkungan pada tempat tersebut. Dilihat dari segi arsitektural rasa ruang juga membuat suatu tempat WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM DANAU TAMBLINGAN - BALI Penerapan Rasa Ruang sebagai Pendukung Aktivitas I Gd Pradhana A.W 1) , I Wayan Wiryawan 2) , dan Ni Made Swanendri 3) 1) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] 2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] 3) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana [email protected] ABSTRACT Spiritual Tourism is traveling activities for spiritual satisfaction. Beside of that this activities also aims to help people get the peaceful in life and find the identity . The characteristic of this activity in its application is determined by the condition and sense of place that the activity happen. Sense of place that indicate of peaceful, silent, free and natural are the most influence to the activity. The project location which located in the region of Tamblingan Lake Nature Tourism Park has potency of the natural beauty that very silent and also the spiritual charisma that came from a lot of temples in the region and the some spiritual objects that discovered there. The theme of peaceful place is the most suitable and appropriate to the describe the focus of sense ol place that is to be achieved and the location of the site was chosen. The Aplication of theme to the site by preserve the sense of the existing. Not only from the landscaping but this concept also cover to mass pattern, interior, building elevation and the dimension and shape of mass. The sequence of the design is start from the entrance till to the exit. Keywords : peaceful, spiritual, sense ABSTRAK Wisata Spiritual adalah kegiatan bepergian untuk kepuasan rohani. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan membantu masyarakat mendapatkan kedamaian dalam hidup dan menemukan jati diri. Karakteristik dari kegiatan spiritual sendiri dalam kelancaran kegiatannya faktor kondisi dan suasana tempat kegiatan sangat berpengaruh. Suasana tempat yang menunjukkan kedamaian, sunyi, terpencil, bebas dan alami merupakan poin yang paling mendukung. Lokasi proyek yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Danau Tamblingan memiliki potensi keindahan alam yang sangat menenangkan dan juga aura spiritual yang dimiliki terlihat dengan banyak pura di dalam kawasan dan juga penemuan benda yang memiliki unsur spiritual yang kuat. Tema tempat kedamaian paling cocok dan sesuai untuk menggambarkan fokus rasa ruang yang ingin dicapai dan menggambarkan lokasi tapak yang dipilih. Aplikasi tema ke tapak dengan mempertahankan kondisi suasana eksting. Penerapan konsep tema ini tidak hanya dari segi landscaping saja tetapi juga mencakup ke pola massa, interior, tampilan bangunan, dan juga bentuk massa. Skema perancangan dalam menciptakan kesan rasa ruang ke pengunjung ini dengan membuat sequence dimulai dari kedatangan hingga keluar melalui konsep jalur masuk dan keluar yang dibuat berkesan terpencil dan sunyi. Kata Kunci: kedamaian, spiritual, rasa

Upload: ngotu

Post on 08-Jul-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM … · 82 e-Jurnal Arsitektur Un iversitas Udayana –Volume 2 Edisi Juli 201 4 ... Gambar 7. Interior Bangunan Utama ... [materi kuliah

I Gd Pradhana A.W (1004205011)1), I Wayan Wiryawan

2), dan Ni Made Swanendri

3)–Wisata Spiritual di Kawasan Taman

Wisata Alam Danau Tamblingan - Bali 81

PENDAHULUAN

Rasa ruang atau yang lebih dikenal dengan Sense of Place adalah ikatan yang menghubungkan antara orang – orang dengan ruang yang berpengaruh pada ekspresi dan emosi dalam menanggapi keadaan lingkungan pada tempat tersebut. Dilihat dari segi arsitektural rasa ruang juga membuat suatu tempat

WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM DANAU TAMBLINGAN - BALI Penerapan Rasa Ruang sebagai Pendukung Aktivitas

I Gd Pradhana A.W1), I Wayan Wiryawan

2), dan Ni Made Swanendri

3)

1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 2) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected] 3) Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

[email protected]

ABSTRACT

Spiritual Tourism is traveling activities for spiritual satisfaction. Beside of that this activities also aims to help people get

the peaceful in life and find the identity . The characteristic of this activity in its application is determined by the condition

and sense of place that the activity happen. Sense of place that indicate of peaceful, silent, free and natural are the most

influence to the activity. The project location which located in the region of Tamblingan Lake Nature Tourism Park has

potency of the natural beauty that very silent and also the spiritual charisma that came from a lot of temples in the region

and the some spiritual objects that discovered there. The theme of peaceful place is the most suitable and appropriate to

the describe the focus of sense ol place that is to be achieved and the location of the site was chosen. The Aplication of

theme to the site by preserve the sense of the existing. Not only from the landscaping but this concept also cover to

mass pattern, interior, building elevation and the dimension and shape of mass. The sequence of the design is start from

the entrance till to the exit.

Keywords : peaceful, spiritual, sense

ABSTRAK

Wisata Spiritual adalah kegiatan bepergian untuk kepuasan rohani. Selain itu kegiatan ini juga bertujuan

membantu masyarakat mendapatkan kedamaian dalam hidup dan menemukan jati diri. Karakteristik dari

kegiatan spiritual sendiri dalam kelancaran kegiatannya faktor kondisi dan suasana tempat kegiatan sangat

berpengaruh. Suasana tempat yang menunjukkan kedamaian, sunyi, terpencil, bebas dan alami merupakan

poin yang paling mendukung. Lokasi proyek yang berada di kawasan Taman Wisata Alam Danau

Tamblingan memiliki potensi keindahan alam yang sangat menenangkan dan juga aura spiritual yang

dimiliki terlihat dengan banyak pura di dalam kawasan dan juga penemuan benda yang memiliki unsur

spiritual yang kuat. Tema tempat kedamaian paling cocok dan sesuai untuk menggambarkan fokus rasa

ruang yang ingin dicapai dan menggambarkan lokasi tapak yang dipilih. Aplikasi tema ke tapak dengan

mempertahankan kondisi suasana eksting. Penerapan konsep tema ini tidak hanya dari segi landscaping

saja tetapi juga mencakup ke pola massa, interior, tampilan bangunan, dan juga bentuk massa. Skema

perancangan dalam menciptakan kesan rasa ruang ke pengunjung ini dengan membuat sequence dimulai

dari kedatangan hingga keluar melalui konsep jalur masuk dan keluar yang dibuat berkesan terpencil dan

sunyi.

Kata Kunci: kedamaian, spiritual, rasa

Page 2: WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM … · 82 e-Jurnal Arsitektur Un iversitas Udayana –Volume 2 Edisi Juli 201 4 ... Gambar 7. Interior Bangunan Utama ... [materi kuliah

82 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume 2 Edisi Juli 2014–ISSN No. 9 772338 505007

menjadi spesial dan unik. Rasa ruang yang mendamaikan dan sunyi pada fasilitas akan membuat emosi yang tenang untuk mendukung aktifitas retreat yang dilakukan. Penerapan pada proyek dapat diaplikasikan melalui pola massa, landscaping, interior, hingga penggunaan material bangunan. Faktor eksisting tapak juga menjadi salah satu hal penting dalam menciptakan rasa ruang sebelum masuk ke dalam perancangan. Pembuatan skema alur disain atau sequence dalam aplikasi banguanan sangat penting dalam membuat kesan yang akan diterima.

Menurut Josef Prijotomo, ruang adalah bagian dari bangunan yang berupa rongga, sela yang terletak diantara dua objek dan alam terbuka mengelilingi dan melingkupi kita. Ruang dapat dirasakam oleh pendengaran, penciuman dan perabaan.

Rasa ruang menurut John Brinckerholff Jackson dalam bukunya yang berjudul ‘”A Sense of Place, a Sense of Time”, rasa ruang ialah kombinasi dari karakteristik yang membuat tempat menjadi khusus dan unik. Rasa ruang diperkuat oleh apa yang mungkin disebut dengan rasa peristiwa yang berulang.

PENERAPAN KONSEP PADA PROYEK WISATA SPIRITUAL

Penerapan rasa ruang pada proyek wisata spiritual bertujuan untuk membantu pengunjung memaksimalkan kegiatan spiritual dengan menyesuaikan karakter sifat kegiatannya itu sendiri. Karakter sifat dari kegiatan spiritual cenderung bersifat tenang, sunyi, dan fokus. Disamping memaksimalkan kegiatan spiritual, rasa ruang secara arsitektural memberikan ciri khas dan karakteristik dari proyek wisata spiritual ini sendiri.

Gambar 1. Pola dan Sifat Kegiatan Spiritual Sumber: Pradhana A.W, 2014

Tema yang sesuai dengan karakteristik sifat kegiatan dan pendekatan tapak pada proyek ini adalah “Peaceful Place” atau tempat kedamaian. Menciptakan rasa damai dalam ruang akan menimbulkan energi positif yang membantu penerapan kegiatan spiritual yang dilakukan pengunjung. Tema ini yang kemudian diterapkan untuk menciptakan rasa ruang dengan membuat skema alur disain atau sequence dari entrance, pola massa, landscaping, interior, hingga ke tampilan bangunan.

Secara fungsional penerapan rasa ruang akan membantu para pengunjung untuk mencapai retreat yang

diinginkan. Aspek fungsi sebagai implikasi lainnya adalah proyek wisata spiritual dapat menjaga kondisi

eksisting tapak yang ada. Sinkronisasi rasa ruang dengan tapak tetap dijaga sehingga pengunjung dapat

merasakan suasana alam sekitar seperti saat sebelum dibangunnya bangunan pendukung kegiatan retreat.

Menciptakan kesan yang disampaikan juga harus memeiliki unsur estetika yang dapat diterima melalui sisi

visual. Penerapannya ke dalam perancangan melalui tampak disain dengan menciptakan kesan yang tidak

menekan atau dengan kata lain membuat rasa yang melegakan dan membebaskan ke pengunjung. Aspek

estetika juga harus mampu mempresentasikan keadaan bentang alam yang dimiliki tapak agar kesan alami

dari tapak yang mendukung proses kegiatan spiritual dapat muncul.

Page 3: WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM … · 82 e-Jurnal Arsitektur Un iversitas Udayana –Volume 2 Edisi Juli 201 4 ... Gambar 7. Interior Bangunan Utama ... [materi kuliah

I Gd Pradhana A.W (1004205011)1), I Wayan Wiryawan

2), dan Ni Made Swanendri

3)–Wisata Spiritual di Kawasan Taman

Wisata Alam Danau Tamblingan - Bali 83

Gambar 2. Implikasi Pola Kegiatan Pada Tampilan Bangunan Sumber: Pradhana A.W, 2014

HASIL RANCANGAN

Entrance

Alur skema disain dimulai dari entrance agar pengunjung yang datang merasakan keadaan tempat yang terpencil dan sunyi. Disain entrance yang digunakan dibuat terowongan yang masuk kedalam tanah dengan ventilasi cahaya masuk dari atas untuk memberi kesan yang terpencil dan remang – remang sebagai pembatas untuk memberikan kesan masuk kedalam tempat yang terpencil dan berbeda dari luar.

Gambar 3. Konsep Suasana Pada Entrance Sumber: Pradhana A.W, 2014

Layout

Penataan pola massa menekankan pola massa yang organis mengikuti pola kontur yang ada. Ini dilakukan untuk memberi kesan natural pada kawasan wisata spiritual sehingga tidak menghilangkan suasana eksisting tapak yang ada sebelum bangunan wisata spiritual dibangun. Dalam penataan layout dibagi menjadi 3 zona, yaitu:

1. Zona private, dirancang untuk mendukung kegiatan spiritual yang dilakukan di kawasan wisata spiritual. Zona private ini didesain untuk memberikan kesan alami dan tenang sehingga pengunjung yang melakukan kegiatan spiritual disana dapat merasakan kesan alam bebas yang terpencil dari tapak tersebut.

2. Zona publik, dirancang untuk mendukung kegiatan yang melengkapi kegiatan spiritual yang ada di kawasan wisata spiritual. Zona publik ini didesain untuk menunjang kegiatan spiritual yang dilakukan pada kawasan wisata spiritual ini, dengan tetap menonjolkan konsep yang dinamis pada bangunan, mengikuti pola kontur yang ada dan mengembalikan kesan hutan lindung yang berasa disekitar tapak.

3. Zona servis, dirancang untuk kegiatan servis. Zona ini dibuat terpisah dengan tujuan menjaga fungsi dari zona private dan publik, sehingga tidak mengganggu kegiatan yang dilakukan pengunjung di zona private dan publik.

Page 4: WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM … · 82 e-Jurnal Arsitektur Un iversitas Udayana –Volume 2 Edisi Juli 201 4 ... Gambar 7. Interior Bangunan Utama ... [materi kuliah

84 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume 2 Edisi Juli 2014–ISSN No. 9 772338 505007

Gambar 4. Zoning Lay Out Plan Sumber: Pradhana A.W, 2014

Tampilan

Konsep tampilan bangunan yang diterapkan ialah tampilan yang memeberikan kesan yang tidak mengecilkan pengunjung pada bangunan zona publik dan memberikan kesan yang agung pada zona private yang mana sebagai bangunan utama. Selain itu tampilan bangunan dengan material alam untuk memberikan kesan suasana yang tenang dan alami.

Gambar 5. Tampilan Bangunan Sumber: Pradhana A.W, 2014

ZONA PRIVATE DENGAN

TAMPILAN BANGUNAN YANG

BESAR

ZONA PUBLIK DENGAN TAMPILAN

BANGUNAN DENGAN SKALA HUMANIS

Page 5: WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM … · 82 e-Jurnal Arsitektur Un iversitas Udayana –Volume 2 Edisi Juli 201 4 ... Gambar 7. Interior Bangunan Utama ... [materi kuliah

I Gd Pradhana A.W (1004205011)1), I Wayan Wiryawan

2), dan Ni Made Swanendri

3)–Wisata Spiritual di Kawasan Taman

Wisata Alam Danau Tamblingan - Bali 85

Landscape

Disain landsape mempresentasikan kondisi eksisiting yang dimiliki oleh tapak. Karena kondisi eksisiting tapak sangat cocok untuk memberikan kesan suasana yang menenangkan, selain itu juga didukung dengan lingkungan sekitar yang berbatasan langsung dengan hutan lindung pada kawasan yang memberikan kesan yang sunyi dan terpencil. Point ini diaplikasikan dengan mempertahankan perkebunan yang ada disana pada zona private untuk memberikan kesan alami dan yang dimiliki dari eksisiting tapak. Pada seluruh site juga dibaurkan dengan hutang lindung yang ada dengan menggunakan pohon cemara yang tersebar pada tapak. Untuk lebih memberi kesan terpencil pada pergola pedestrian juga menggunakan material yang alami dengan bagian atap menggunakan tanaman rambat dan sistem pencahayaan yang diarahkan ke arah tanaman sehingga tidak lanngsung menerangi pengunjung dan memberikan kesan yang sunyi.

Gambar 6. Pergola Pedestrian Sumber: Pradhana A.W, 2014

Interior

Menciptakan rasa ruang pada ruangan ddilakukan dengan penggunaan material yang alami untuk memberi kesan yang tenang dari alam dan juga permainan dimensi ruangan untuk menciptakan kesan yang megah dan agung dengan menggunakan dimensi yang besar pada bangunan utama dan pada bangunan pendukung disesuaikan dengan dimensi yang dibutuhkan. Disain ruang dalam lebih banyak mengekspose material atap yang digunakan untuk memberi kesan yang leluasa dan alami didalamnya sehingga pengunjung tidak merasa depresi dan tertekan dalam melakukan retreat. Khususnya pada bangunan utama untuk meditasi agar mengembalikan kesan alami dari alam, ruang dalam didisain memiliki void dibagin tengah yang terdapat tanaman – tanaman didalamnya dan material dinding yang menggunakan kaca membuat rasa ruang seolah olah masih berada di luar ruangan dan memasukkan kesan alami yang dimiliki tapak. Disekitar ruangan juga dibuat pond – pond karena elemen air merupakan salah satu elemen yang mampu memberikan ketenangan ke para pengunjung untuk melakukan meditasi. Selain itu pond ini juga berfungsi membuat seolah – olah pengunjung berada disekitar danau tamblingan yang memiliki aura spiritual yang kuat.

Gambar 7. Interior Bangunan Utama Gambar 8. Denah Bangunan Utama Sumber: Pradhana A.W, 2014 Sumber: Pradhana A.W,2014

Page 6: WISATA SPIRITUAL DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM … · 82 e-Jurnal Arsitektur Un iversitas Udayana –Volume 2 Edisi Juli 201 4 ... Gambar 7. Interior Bangunan Utama ... [materi kuliah

86 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume 2 Edisi Juli 2014–ISSN No. 9 772338 505007

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa penerapan rasa ruang pada proyek wisata spiritual sangat diperlukan. Rasa ruang damai mulai dari entrance, ruang utama, penataan pola hingga tampilan awal memberikan energi positif kepada para pengunjung yang mayoritas datang untuk melakukan kegiatan retreat atau pengasingan. Selain itu rasa damai disetiap ruang dapat memberikan ciri khas dan karakter pada proyek wisata spiritual serta menonjolkan karakter dari eksisiting tapak yang ada.

REFERENSI

Jennifer E. Cross., 2001, ‘What is Sense of Place?’ : Prepared for the 12th Headwaters Conference, Western State College. Diakses tanggal 15 April 2014 http://webcache.googleusercontent.com Josias Tanyuga. 2010, ‘Fungsi, Ruang, Bentuk, Dan Ekspresi Dalam Arsitektur’. [materi kuliah online: diakses tanggal 15 April 2014]. http://othisarch07.wordpress.com/2010/02/05/fungsi-ruangbentuk-dan-ekspresi-dalam-arsitektur/othisarch07.wordpress.com/2010/02/05/fungsi-ruangbentuk-dan-ekspresi-dalam-arsitektur/ Pradhana, I Gede., 2014, Landasan Konseptual Perancangan Tugas Akhir : Wisata Spiritual di Kawasan Taman Wisata Alam Danau Tamblingan (tidak dipublikasikan)

Gambar 9. Perspektif Sumber: Pradhana A.W, 2014