wireless lan

36
Teknik Komputer dan Jaringan Kata Pengantar Di dalam Modul Instalasi wireless LAN menggunakan PC Router yang merupakan bagian dari Teknik computer dan jaringan pada Teknik informatika ini , anda dapat menemukan informasi-informasi yang berhubungan pengenalan komponen wireless, spectrum data jaraingan W LAN , Router,perhitungan sinyal, instalasi perangkat , instalasi PC Router dan konfigurasi jaringan Tulisan ini dibuat sesederhana mungkin agar dapat dibaca dan dipahami bagi mereka para pemula , para pelajar , Mahasiswa dan para praktisi , serta masyarakat umum ,didunia Informatika pada khususnya. Kritik dan saran membangun demi kesempurnaan buku ini diterima dengan senang hati Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga terciptanya buku ini Meskipun tulisan ini belum cukup lengkap dan sempurna , namun semoga dapat menambah khasanah bacaan popular dan referensi serta dapat menjadi sumbangan dalam rangka turut mencerdaskan bangsa yang sedang membangun ini. Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang 1

Upload: eddytkj

Post on 08-Aug-2015

37 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Kata Pengantar

Di dalam Modul Instalasi wireless LAN menggunakan PC Router yang merupakan bagian dari Teknik computer dan jaringan pada Teknik informatika ini , anda dapat menemukan informasi-informasi yang berhubungan pengenalan komponen wireless, spectrum data jaraingan W LAN , Router,perhitungan sinyal, instalasi perangkat , instalasi PC Router dan konfigurasi jaringan

Tulisan ini dibuat sesederhana mungkin agar dapat dibaca dan dipahami bagi mereka para pemula , para pelajar , Mahasiswa dan para praktisi , serta masyarakat umum ,didunia Informatika pada khususnya.

Kritik dan saran membangun demi kesempurnaan buku ini diterima dengan senang hati

Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung sehingga terciptanya buku ini

Meskipun tulisan ini belum cukup lengkap dan sempurna , namun semoga dapat menambah khasanah bacaan popular dan referensi serta dapat menjadi sumbangan dalam rangka turut mencerdaskan bangsa yang sedang membangun ini.

Penyusun

Supriyanto

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

1

Page 2: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Wireless

1.Pendahuluan

Jaringan wireless adalah sebuah komunikasi data yang memiliki sistem

fleksibel, yaitu komunikasi data yang dapat menggunakan teknologi frekwensi

radio untuk memancarkan dan menerima informasinya melalui perantara udara.

Pada awalnya sekitar tahun 1997 dalam WLAN diterapkan standar 802.11,

yaitu teknologi radio yang digunakan dalam jaringan wireless yang beroperasi

pada frekwensi 2.4 GHz dan memiliki troughtput maksimal antara 1 sampai 2

Mbps. Setelah mengalami perkembangan sekitar akhir tahun 1999 diterapkan

standar baru yaitu, IEEE 802.11b. Masih tetap beroperasi pada frekwensi yang

sama yaitu 2.4 GHz, namun memiliki troughtput yang mampu hingga 11 Mbps.

Standar IEEE 802.11g diperkenalkan awal tahun 2003 beroperasi pada

frekwensi 2.4 GHz dan memiliki transfer data 54 Mbps.

1.1 Metode Operasi

Metode operasi dalam jaringan wireless ada dua macam, ad hoc dan

infrastructured.

1.1.1 Ad Hoc Mode

Dalam mode ad hoc, peralatan mobile berkomunikasi langsung dengan

peralatan mobile lain di dalam jaringan, tak ada access point. Ad hoc dapat

untuk jarak jangkauan tertentu (dengan cell yang sama) untuk saling

berkomunikasi antar perangkat jaringan. Salah satu bagian dari jaringan harus

beroperasi sebagai gateway dan melalui service routing.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

2

Page 3: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 2.1 Metode AdHoc

1.1.2 Infrastructured mode

Berbeda dengan ad hoc mode metode ini setiap klien semuanya

berkomunikasi melaui perantara access point. Access point ini bekerja sebagai

Ethernet bridge dan melanjutkan komunikasi ke jaringan tujuan, baik jaringan

kabel LAN ataupun jaringan wireless lain.

Gambar 2.2 Metode infrastructured

2. Spektrum data Jaringan wireless LAN

Spektrum data dalam teknologi WLAN ada dua jenis, keduanya berlaku

untuk teknologi RF bekerja pada jaringan WLAN 2.4 GHz, yaitu Direct

Sequence Spread Spectrum (DHSS) dan Frequency Hopping Spread Spectrum

(FHSS).

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

3

Page 4: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

2.1 Direct Sequence Spread Spectrum (DSSS)

Dikenal juga sebagai Direct Sequence Code Division Multiple Access

(DS-CDMA), DSSS merupakan salah satu cara untuk menyebarkan modulasi

sinyal digital di udara, dimana rentetan informasi dikirim dengan membagi

sekecil mungkin sinyal, lalu ditumpangkan pada kanal frekuensi yang ada di

dalam spektrum tertentu. Pada saat dipancarkan, data di kombinasi dengan

rentetan bit data yang lebih tinggi (disebut dengan chipping code) untuk

kemudian datanya dibagi menurut rasio penyebaran. Sinyal yang sudah dibagi

kemudian digabung dengan sinyal lain, dimana bandwidth-nya adalah 22 MHz.

2.2 Frequency Hopping Spread Spectrum (FHSS)

Dikenal juga sebagai Frequency Hopping Code Division Multiple Access

(FH-CDMA), sinyal FHSS dipancarkan dengan cara meloncat-loncat diantara

frekuensi yang sudah tersedia dan mengikuti satu alogaritma tertentu, baik

secara acak atau tetap. Pengirim sinyal disinkronisasikan dengan penerima

sinyal, sehingga tetap berada di frekuensi tengahnya.

2.3 Perangkat jaringan Wireless LAN

1. Access Point.

Merupakan perangkat yang memiliki peran sebagai penghubung antara

jaringan kabel dengan jaringan nirkabel. AP berfungsi menkonfersi sinyal

frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui

kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversi

ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

4

Page 5: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

2. PC Router.

Seperangkat PC yang didalamnya telah terinstal sistem operasi Linux

redhat 9, juga terdapat NIC (network interface card) Ethernet dan PCI

adapter sebagai slot untuk PCMCIA card.

Gambar 2.3 PC Router

Spesifikasi PC yang digunakan:

- PC IBM Pentium MMX 233 Mhz (minimal).

- RAM 128 MB.

- Hardisk 6 GB.

- Ethernet Card atau NIC 4 slot atau lebih.

3. PCMCIA wireless card.

Personal Computer Memory Card International Association, sebuah

perangkat yang nantinya dipasang pada PC Router dan

menyambungkan PC Router dengan antena wireless.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

5

Page 6: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 2.4 PCMCIA Wireless Card

4. Kabel Pigtail.

Merupakan alat yang membantu menghubungkan antara sebuah

PCMCIA card dengan kabel coaxial LMR 400 yang nantinya terhubung

dengan antena wireless. Pigtail memiliki dua konektor, satu konektor

SMA yang menghubungkan pigtail dengan PCMCIA card. Dan konektor

N Femail menghubungkan antara pigtail dengan kabel coaxial LMR 400.

Gambar 2.5 Pigtail

5. Surge Protector.

Perangkat grounding system berfungsi sebagai penetralisir terhadap

sambaran petir dan membuangnya ke tanah, sehingga mampu

meminimalkan resiko kerusakan akibat tersambar petir. Grounding

system terdapat tiga jenis, yaitu safety ground, lighting ground, dan radio

frequency ground. Surge protector sendiri masuk kategori lighting

ground.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

6

Page 7: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 2.6 Surge Protector (lighting ground)

6. Coaxial LMR 400.

Termasuk kabel coaxial yang berfungsi menghubungkan antara antena

wireless dengan radio. Secara fisik, kabel LMR 400 memiliki dua buah

konektor tipe N Female yang terhubung ke antena dan satu sisi

terhubung ke surge protector yang dilanjutkan pigtail, PCMCIA card,

terakhir menuju PC Router.

Gambar 2.7 Kable coaxial LMR 400

7. Antena Wireless.

Sebuah perangkat yang memiliki fungsi sebagai pengirim dan penerima

sinyal. Pada penerapannya terdapat beberapa jenis antena yang

digunakan, diantaranya adalah:

a. Antena grid.

Antena grid memiliki gain antara 15 hingga 24 db. Antena jenis ini sering

digunakan pada sisi klien dan dipakai sebagai hubungan point to point.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

7

Page 8: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 2.8 Antena Grid

b. Antena omni directional.

Digunakan untuk point to multipoint, maka antara jenis ini sangat

cocok digunakan sebagai pemancar, karena jika dilihat pada

polarisasinya daerah pancaran yang dihasilkan adalah melingkar 360

derajat. Namun yang mampu menerima sinyal dengan baik hanya

klien yang terletak sejajar dengan posisi letak antena omni. Memiliki

gain 8 sampai 20 db.

Gambar 2.9 Antena Omni directional

c. antena panel.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

8

Page 9: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Sama halnya dengan antena omni, digunakan untuk koneksi point to

multipoint. Namun sinyal yang dipancarkan antara 90 sampai 180

derajat saja.

Gambar 2.10 Antena Panel

d. antena yagi.

Antena jenis ini sangat cocok jika digunakan point to point. Memiliki

gain 14 db.

Gambar 2.11 Antena Yagi

2.4 Teknik perhitungan sinyal radio

Dibawah ini adalah perhitungan yang dipakai pada sistem pemancaran

dan penerimaan sinyal radio (access point) agar bekerja dengan baik dan

benar,

1. EIRP (Effective Isotropic Radiated Power)

Effective Isotropic Radiated Power adalah radiasi pancaran pada antena

yang merupakan daya yang dipancarkan di ujung antena. Cara

sederhana untuk membatasi ruang lingkup aplikasi W-LAN adalah

dengan membatasi daya pancar. Secara hukum, daya pancar sinyal di

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

9

Page 10: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

antena yang diijinkan adalah maksimal sebesar 36 dBm. Satuannya

dapat dihitung dengan rumus :

EIRP (dBm) = Daya pancar Tx (dBm) + Gain antena Tx (dBi) – kerugian

pada kabel dan konektor (dB).

2. Fresnel Zone.

Freznel Zone adalah area di sekitar garis lurus antar alat yang digunakan

untuk rambatan gelombang. Area ini juga harus bebas dari gangguan,

atau kekuatan signal akan menurun. Sebagai contoh, pada link berjarak

16 km, dengan frekuensi 5,8 GHz, besarnya lingkaran freznel zone di

tengah-tengah kedua alat adalah lingkaran dengan radius 8,7 meter, dan

13,6 meter untuk frekuensi 2,4 GHz.

3. Free Space Loss (FSL).

Istilah untuk menggambarkan kehilangan daya yang terjadi dalam

saluran komunikasi melalui gelombang radio.

4. System Operasi Margin (SOM).

SOM (System Operating Margin) adalah batasan daya untuk operasional

radio yang perlu diperhitungkan agar sistem dapat bekerja dengan baik.

FSL, sensitivitas penerima (Rx), gain pada antena dan kerugian pada

kabel sangat mempengaruhi besaran nilai SOM. Konsep perhitungan

SOM didapatkan dari formula sebagai berikut :

SOM = Tingkatan sinyal Rx – Sensitivitas Rx

Dimana :

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

10

Page 11: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Tingkatan sinyal Rx =

Daya Tx – Loss pada kabel Tx + Gain antena Tx – FSL + Gain antena

Rx – Loss pada kabel Rx

5. LOS (Line Of Sight).

Kondisi yang perlu diperhatikan pada keadaan diantara antena pengirim

dan antena penerima (semakin jauh jarak, pemasangan antena semakin

tinggi dan sebaliknya). Kondisi LOS dibagi dua, yaitu Optical LOS dan

Radio LOS.

2.5 Firewall dan Filtering.

Firewall merupakan salah satu cara untuk melindungi sistem dari

ancaman keamanan sebuah jaringan. Firewall adalah istilah yang biasa

digunakan untuk menunjuk pada suatu komponen jaringan yang berfungsi

untuk membatasi akses antara dua jaringan, lebih khususnya jaringan internal

dan jaringan global. Beberapa tugas dari firewall adalah:

a. Melaksanakan kebijaksanaan keamanan di jaringan (site security policy),

sehingga segala akses ilegal tidak diperbolehkan.

b. Mekakukan filtering, aliran paket pada firewall di seleksi berdasarkan IP

address, nomor port, dan disesuaikan dengan kebijaksanaan.

c. Merekam kejadian yang mencurigakan serta memberitahu pada

administrator.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

11

Page 12: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Router

3.1 Gambaran Umum

Router dikenal sebagai sebuah perangkat keras yang menghubungkan

dua atau lebih jaringan yang memiliki subnet berbeda, router mengerjakan hal-

hal sebagai berikut:

1. Mengatur lalulintas data antara dua atau lebih jaringan.

2. Paket filtering atau pembatasan lalu lintas paket data.

3. NAT (Network Address Translation) Proses pengubahan alamat asal

menjadi seolah-olah paket tersebut dikirim dari alamat berbeda.

4. Memberikan alamat IP dan konfigurasi lainnya dalam jaringan.

Sebenarnya fungsi router diatas bisa dijalankan melalui sebuah system operasi

kel as server seperti linux, freebsd dll. Namun apa yang melatarbelakangi

menggunakan router cisco router, 3com, accend, Nortel atau lainnya

diantaranya sebagai berikut :

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

12

Page 13: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

1. Stabilitas, karena lebih spesifik melakukan tugas sebagai router.

2. Memiliki banyak alternatif koneksi.

3. Keamanan, karena mendukung pemfiltran paket data.

4. Kemudahan pengoperasiannya karena menggunakan IOS

(Internetwork Operating System).

5. Praktis dan fleksibel dalam penempatannya.

Dengan catatan keunggulan tersebut harus diperoleh dengan merogoh

kocek budget yang cukup dalam. Untuk sebuah router second misalnya, kita

dapat menyediakan budget 5-8 juta per unitnya.

Alasan itu pula memunculkan pertanyaan “Apakah ada alternatif selain

menggunakan perangkat router yang cukup memadai untuk menjalankan tugas

sebagai router?”. Banyak solusi yang bermunculan salah satunya dengan

menggunakan PC Router yaitu menyulap sebuah komputer lama (OS Linux

Redhat 9) menjadi sebuah router. Selain sebagai solusi yang menghemat

budget serta dapat diandalkan untuk menjalankan tugas sebagai router.

Apa yang ditawarkan PC Router sebagai alasan untuk mencoba

alternatif ini, diantaranya :

1. Murah, menggunakan PC bekas minimal Pentium MMX 233 MHz.

2. Fleksibel karena menerapkan arsitektur program terbuka yang terus

berkembang dan bisa dikompilasi ulang sesuai kebutuhan.

3. Stabil, karena hanya difungsikan sebagai router.

4. Mudah mengoperasikannya dan mengkonfigurasi.

5. Mudah perawatannya dan praktis yang memungkinkan penambahan

alat atau fitur baru.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

13

Page 14: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Pada bab ini akan dijelaskan bagaimana salah satu klien dari PT. Surya

Mitra Internet Surabaya mendapatkan akses koneksi internet dengan

menggunakan teknologi Wireless LAN yang terhubung dengan PC Router.

3.2 Persiapan implementasi WLAN

Perangakat wireless yang digunakan atau diperlukan untuk melakukan

instalasi Wireless LAN menggunakan PC Router adalah:

1. Pada sisi BTS menggunakan antena grid.

2. Klien juga mengunakan antena grid 24 db. Menggunakan metode point

to point.

3. Kabel coaxial LMR 400 panjang 15 meter.

4. Sebuah surge protector.

5. Sebuah pigtail.

6. PC Router menggunakan Linux redhat 9 yang dilengkapi Ethernet Card

model PCI adapter.

7. Orinoco PCMCIA wireless card. Yang terhubung dengan PC Router.

Ada beberapa ketentuan yang diperlukan sebelum beranjak ke

implementasi jaringan, hal ini berhubungan dengan keadaan geografis suatu

klien. Diantaranya harus mengetahui posisi klien dengan BTS, harus dalam

keadaan tidak terhalang oleh gedung atau pohon (line of sight), jika letak

bangunan klien rendah dapat ditambahkan tiang atau tower sehingga posisi

antena sejajar. Posisi antena tinggi menyebabkan penggunaan kabel semakin

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

14

Page 15: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

panjang, sehingga loss signal akan lebih besar. Ketentuan sinyal juga perlu

diperhatikan, jika sinyal lemah maka jaringan wireless akan semakin mengalami

masalah. Diperhatikan juga interferensi sinyal yang ada di sekeliling tempat

tersebut. Perlu diingat frekwensi wireless berada pada 2.4 GHz jika disekitarnya

terdapat perangkat komunikasi lain, hal tersebut juga dapat mempengaruhi

kekuatan sinyal.

3.3 Implementasi WLAN.

Berikut akan dijelaskan mengenai implementasi jaringan WLAN dengan

menggunakan PC Router dan hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu:

3.3.1. Survey lokasi

Survey lokasi bertujuan untuk melilhat keadaan geografis klien dengan

BTS. Sebagai contoh klien Mitra Net yaitu Apartemen Puri Darmo yang memiliki

11 lantai dengan ketinggian kurang lebih 50 m dari permukaan tanah, dengan

jarak udara sekitar 4 km dari posisi BTS yang berada di Wisma Darmala

kegiatan tersebut dilakukan menggunakan GPS.

Gambar 3.1 gambaran survey lokasi

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

15

Page 16: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Untuk mengetahui keadaan sinyal, harus dilakukan pointing

menggunakan software Network Stumbler dan wireless client manger. Dibawah

ini contoh hasil pointing klien Apartemen Puri Darmo.

Gambar 3.2 contoh hasil dari software network stumbler

Bisa dilihat pada gambar… bahwa sisi klien mendapatkan SNR sebesar

8 db dan pada sisi BTS 3 db, dengan sinyal seperti itu koneksi tidak lancar dan

cenderung putus-putus karena pada grafik terlihat rongga yang menandakan

bahwa koneksi mengalami loss signal. Sinyal seperti ini tegolong marginal,

penyebabnya bisa bermacam-macam, bisa interferensi ataupun pointing kurang

tepat dan diharuskan melakukan pointing ulang sampai mendapatkan koneksi

yang sempurna.

Setelah melakukan pointing ulang selanjutnya dilakukan tes sinyal

menggunakan software client manager. Ternyata didapatkan sinyal radio

connection : exelent.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

16

Page 17: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

3.3.2 Perhitungan sinyal radio.

Frekwensi radio yang digunakan adalah 2.4 GHz. Gain antena grid 24

dBi dengan Tx radio sebesar 6 dBm dan loss pada kabel LMR sepanjang 15

meter adalah sebesar 3 dB. Kita dapat menghitung nilai EIRP dengan rumus

dibawah ini. Begitu juga nilai EIRP pada klien, karena perangkat yang

digunakan sama.

EIRP (dBm) = Daya pancar Tx (dBm) + Gain antena Tx (dBi) – kerugian

pada kabel dan konektor (dB).

Nilai EIRP = 6 dBm + 24 dBi – 3 dB

= 27 dBm

Untuk nilai FSL didapat sebesar 106,06 dB diperoleh dari perhitungan

jarak klien – BTS dan frekwensi yang digunakan.

Nilai SOM tehitung dengan diketahuinya nilai Rx sensitivity -77 dBm dan

Rx sinyal level sebesar -58 dBm.

SOM = Tingkatan sinyal Rx – Sensitivitas Rx

= - 58 – (-77)

= 19 dB

1.3.3 Instalasi perangkat.

Instalasi perangkat yaitu pemasangan perangkat wireless di sisi klien.

Berikut penjelasan pada proses instalasi:

1. Perakitan dan pemasangan antena grid 24 db dengan polarisasi

horizontal.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

17

Page 18: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

2. Sambung konektor N Male dari antena ke kabel coaxial LMR 400 N

Female.

3. Pasang surge protector pada sisi lain kabel coaxial LMR 400, terus

hubungkan ke ground.

4. Dari surge protector terhubung pada N Female pada pigtail.

5. Konektor SMA pada pigtail tersambung pada PCMCIA card yang

tertancap pada PCI adapter didalam PC Router.

6. Kemudian PC Router tersambung dengan switch yang menuju jaringan

klien (LAN), menggunakan kabel UTP RJ-45.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

18

Page 19: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 3.3 gambaran instalasi perangkat WLAN menggunakan PC Router

Perlu diperhatikan adalah letak PC Router, diusahakan letaknya mudah

dijangkau agar saat kerusakan atau trouble terjadi, lebih mudah dalam proses

perbaikan dan perawatannya

1.3.4 Instalasi PC Router.

Instalasi PC Router dimulai dengan proses penginstalan Operating

System yang akan dipakai yaitu menggunakan Linux, digunakan instalasi

minimal agar tidak terbebani saat berjalan, serta mengirit space hardisk, karena

PC Router hanya bekerja sebagai Router tidak lebih.

Dalam membuat router klien, ada beberapa keterangan yang harus

diketahui, yaitu : nama router (biasanya disesuaikan dengan nama klien), IP

yang dipakai oleh router, modul OS yang akan dijalankan Router (saat

penginstalan OS), dan driver hardware yang akan dipakai pada router.

PC router akan menjalankan proses routing dalam jaringan klien agar

dapat berkomunikasi dalam jaringan wireless. Dengan diketahuinya fungsi dan

berbagai informasi yang diperlukan, maka proses instalasi dapat dimulai.

Pertama, melakukan instalasi sistem operasi Linux pada router.

Digunakan hard disk dengan kapasitas 2 GB (ukuran minimal untuk instalasi

router), berikut langkah-langkah dalam proses intalasi:

1. Booting PC menggunakan CD-Rom, masukkan CD Redhat 9.

2. Menggunakan instalasi dengan teks:

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

19

Page 20: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 3.4 Proses Instalasi PC Router I

promt : linux teks <enter>

3. Ikuti step by step sesuai dengan perintah pada layar.

4. Pada bagian ‘installation type’, pilih instalasi secara ‘custom’.

Gambar 3.5 Proses Instalasi PC Router II

5. Saat akan membuat partisi hard disk. Pilih ‘Automatically

Partition’, pilih juga option ‘Bad Block’ (pada tampilan partisi,

pilih satu persatu device > edit > cek pada ‘cek for bad block’)

bertujuan mengecek hard disk sebelum di format. Auto partisi akan

membuat tiga buah partisi, pertama /boot besarnya sekitar 100 MB,

kedua /root partition dan yang terakhir adalah /swap (besarnya

minimal 2 kali jumlah memory PC).

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

20

Page 21: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 3.6 Proses Instalasi PC Router III

6. Pada bagian konfigurasi ‘Boot Loader’ pilih option GRUB.

Gambar 3.7 Proses Instalasi PC Router IV

7. Pemberian IP address, dilakukan konfigurasi secara manual.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

21

Page 22: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Gambar 3.8 Proses Instalasi PC Router V

IP : 202.43.252.230

Netmask : 255.255.255.224

Gateway : 202.43.252.225

DNS : 202.43.252.1 dan 202.43.252.2

Konfigurasi untuk mengubah menggunakan aplikasi ‘redhat-config-

network’ atau ‘netconfig’.

8. Untuk konfigurasi firewall pilih ‘No Firewall’, setting firewall akan

dilakukan setelah proses instalasi.

Gambar 3.9 Proses Instalasi PC Router VI

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

22

Page 23: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

9. Pada tahap ‘set root password’, disesuaikan dengan perjanjian

administrator, kemudian pada ‘Authentication Configurasi’ pilih

[X] Enable MD5 passwords.

[X] Enable shadow passwords.

Gambar 3.10 Proses Instalasi PC Router VII

10. Pada ‘Menu Package Group Selection’,

Gambar 3.11 Proses Instalasi PC Router VIII

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

23

Page 24: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

Jangan pilih apapun pada menu ini, karena PC ini difungsikan sebagai

router. Hanya menu ‘Select Individual Packages’ yang dipilih.

Gambar 3.12 Proses Instalasi PC Router IX

11. Pada menu selanjutnya cari bagian dari ‘Development Libraris’,

kemudian pilih :

[X] libxml2

[X] libxml2-pyton

Paket ini diperlukan untuk menjalankan aplikasi yum

12. Ikuti langkah selanjutnya hingga selesai. Log dari instalasi dan file

konfigurasi kickstart yang digunakan akan diletakkan di $HOME direktori

dari user root (setelah proses reboot selesai, untuk pertama kalinya

login, file /root/anaconda-ks.cfg harus dihapus atau dipindahkan

dari sistem).

Sebagai acuan tahap proses instalasi, dapat dilihat virtual console lain yang

berisi informasi proses apa saja yang dijalankan PC tersebut. Short-cutnya

adalah:

- [CTRL] [ALT] [F1] instalasi dialog

- [CTRL] [ALT] [F2] shell promt

- [CTRL] [ALT] [F3] instal log

- [CTRL] [ALT] [F4] system-related messages

- [CTRL] [ALT] [F5] other messages

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

24

Page 25: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

13. Setelah selesai PC akan reboot.

1.3.5 Setting PC Router.

Proses ini akan melakukan perubahan setting pada PC Router, setting

telah dimasukkan dalam file yum, maka langkah berikutnya hanya berisi

mengenai cara pengambilan file tersebut dan kemudian dijalankan dalam router

untuk keperluan konfigurasi router. Berikut adalah tahap prosesnya.

1. Cek koneksi ke gateway dan server utama, dimana file yum berada

dengan cara ping (packet internet grouper) ke server.

2. Bila koneksi sudah jalan, ambil modul yum dari server dan jalankan, tapi

sebelumnya buat direktori /root/tmp

3. Ambil konfigurasi dari server (ntp, iptables, snmp dan yum)

menggunakan perintah berikut :

4. Dijalankan perintah untuk melakukan auto update :

5. Instal paket dan konfigurasi yang dibutuhkan untuk router wireless,

kemudian copykan ke direktori yang sesuai:

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

25

Page 26: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

6. Setting aplikasi aktif saat booting, kemudian pilih :

autofs,crond,iptables,keytable,network,pcmcia,random,

rawdevices,snmpd,sshd,ntpd dan syslog. Perintah untuk

melakukan langkah ini adalah:

7. Proses instalasi selesai, untuk pengalamatan IP sesuaikan dengan

konfigurasi jaringan klien.

1.3.6 Konfigurasi jaringan klien

Disini kita hanya melakukan setting IP address pada setiap komputer

klien yang akan terkoneksi pada PC Router. Misal : sebuah router mengijinkan

IP address antara 192.168.0.2 sampai 192.168.0.24, maka pada klien diset IP

address antara 192.168.0.2 sampai 192.168.0.24 dengan subnet yang sama

yaitu 255.255.255.0 dan dengan gateway 192.168.0.1

Setelah semua komputer klien mendapatkan IP address, selanjutnya kita

lakukan tes ping untuk memastikan bahwa jaringan tersebut telah terhubung

dengan router dan bisa terkoneksi dengan internet.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

26

Page 27: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

DAFTAR PUSTAKA

1. komputer, Wahana. 2003. Panduan Lengkap Pengembangan Jaringan

Linux. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

2. Purbo, O. W. 2003. Infrastruktur Wireless Internet. Yogyakarta: Penerbit

Andi Yogyakarta

3. Purbo, O. W. 2003. Teknologi Wireless Internet Dengan Kecepatan

Tinggi. Jakarta: PT. Bonet Utama dan PT. Corexindo Jaya Lestari.

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

27

Page 28: Wireless lan

Teknik Komputer dan Jaringan

4. Purbo, W. Ono. 2005. Infrastruktur wireless Internet, Yogyakarta :

Penerbit Andi

5. Mulyanta, S. Edi. 2005. Pengenalan Protokol Jaringan Wireless

Komputer,

6. http://wiki.mitra.net.id/instalasi/wlan/pcrouter

7. http://wiki.mitra.net.id/konfigurasi/wlan/pcrouter

8. http://www.hyperlinktech.com/product

9. http://e.wikipedia/wiki/WLAN

Teknik Informatika PPPPTK-VEDC Malang

28