wirausaha

31
MEMBANGUN SIKAP DAN MENTAL WIRAUSAHA Oleh : Abd. Wahab Hasyim Latar belakang Dunia dewasa ini semakin disesaki oleh berbagai masalah (ekonomi, sosial, budaya, lingkungan fisik, demokrasi, dan hak azazi manusia). Manusia terjepit oleh pertarungan berbagai kepentingan lokal, regional, maupun global. Kepentingan ekonomi dan bisnis merupakan hal yang memiliki tensi tinggi pertarungan tersebut. Ekonomi dan bisnis semakin menjadi sumbu konflik lokal, regional, maupun international. Pelaku ekonomi dan bisnis bisa menjadi “buas” atau “ramah” tergantung tergantung pada manfaat dan faedah yang diincar. Lingkungan persaingan yang sangat kompetetif, memaksa setiap pelaku bisnis harus meningkatkan kapasitas kewirausahaannnya. Diskusi tentang kewirausahaan telah banyak dilakukan, baik kalangan kampus maupun para praktisi. Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari banyak orang memandang bahwa kewirausahaan itu sama dengan melakukan tambahan atau ekspansi terhadap sesuatu yang sudah 1

Upload: mohamad-jamil

Post on 01-Feb-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

wirausaha

TRANSCRIPT

Page 1: WiraUsaha

MEMBANGUN SIKAP DAN MENTAL WIRAUSAHAOleh : Abd. Wahab Hasyim

Latar belakang

Dunia dewasa ini semakin disesaki oleh berbagai masalah (ekonomi,

sosial, budaya, lingkungan fisik, demokrasi, dan hak azazi manusia). Manusia

terjepit oleh pertarungan berbagai kepentingan lokal, regional, maupun global.

Kepentingan ekonomi dan bisnis merupakan hal yang memiliki tensi tinggi

pertarungan tersebut. Ekonomi dan bisnis semakin menjadi sumbu konflik lokal,

regional, maupun international. Pelaku ekonomi dan bisnis bisa menjadi “buas”

atau “ramah” tergantung tergantung pada manfaat dan faedah yang diincar.

Lingkungan persaingan yang sangat kompetetif, memaksa setiap pelaku bisnis

harus meningkatkan kapasitas kewirausahaannnya.

Diskusi tentang kewirausahaan telah banyak dilakukan, baik kalangan

kampus maupun para praktisi. Kenyataannya dalam kehidupan sehari-hari banyak

orang memandang bahwa kewirausahaan itu sama dengan melakukan tambahan

atau ekspansi terhadap sesuatu yang sudah dimiliki. Paham seperti ini,

sesungguhnya tidak benar karena kewirausahaan dapat dilakukan bukan hanya

para usahawan tetapi seseorang yang memiliki jiwa, mental dan sikap ingin maju

yang berlandaskan pada daya berpikir kreatif dan dapat bertindak inovatif, dalam

rangka ekspansi hidup dan usahanya. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan

oleh orang-orang yang memiliki mental dan sikap kewirausahaan; yaitu orang

yang percaya diri (yakin, optimis, dan penuh komitmen); berinisiatif (energik dan

1

Page 2: WiraUsaha

percaya diri); memiliki motivasi berprestasi ( berorientasi hasil dan berwawasan ke

depan); memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda); dan berani dengan

tantangan (menghadapi resiko).

Menurut Danarti (2005), dalam usaha mewujudkan wirausaha yang handal

dan berhasil, seseorang harus memiliki sikap dan mental pejuang. Artinya, bahwa

untuk meraih suatu keberhasilan seseorang harus memiliki sikap dan mental yang

berani berhadapan dengan resiko-resiko yang mungkin dan akan dihadapi. Dengan

menggunakan cara berpikir kreatif dan inovatif, seorang usahawan harus mampu

mencari/mendapatkan dan kemudiaan memanfaatkan potensi sumberdaya dan

sumberdana untuk menghasilkan sesuatu yang baru yang memberikan nilai tamah

(value added). Optimis dan berani harus menjadi faktor utama dari mental dan

sikap seorang wirausaha, karena seorang pesimis akan selalu menemukan

kesulitan dalam setiap kesempatan, sedangkan seorang yang selalu optimis dalam

memandang dan menjalankan usahanya akan selalu menemukan kesempatan

dalam setiap kesulitan (Jaks. LP).

Inti dari kewirausahaan adalah, bagaimana seseorang dapat mencurahkan

segala kemampuannya untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create

new and different) melalui berpikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan

peluang. Menurut Walter D. Scott, keberhasilan atau kegagalan suatu usaha bisnis

lebih disebabkan oleh sikap mental daripada kapasitas mental. Sedangkan George

Shinn, menyatakan sikap positif tidak akan hanya mengubah hidup seseorang,

tetapi juga akan mengubah dunia.

Mungkin banyak diantara yang hadir ini berpendapat bahwa seseorang bisa

sukses dalam berusaha karena memang dari “sononya” sudah memiliki bakat

berwirausaha. Pendapat ini tentu saja tidak salah meskipun tidak seraus persen

benar. Tidak dapat dimungkiri, pendidikan dan kebiasaan dalam keluarga

memegang peranan penting dalam membentuk karakter seseorang. Sebuah

2

Page 3: WiraUsaha

keluarga yang dalam kesehariannya selalu melakukan wirausaha, akan dapat

mempengaruhi mental dan sikap anak-anak keluarga tersebut sejak kecil. Anak-

anak dalam keluarga tersebut akan melihat bagaimana orang tua mereka bekerja

dan mencari uang, sehingga menduplikasi mental dan sikap mereka untuk meniru

apa yang selalu dilakukan oleh orang tuanya.

Bagi kita yang berasal dari keluarga yang tidak memiliki latar belakang

wirausaha, tak perlu berkecil hati. Banyak pengusaha yang berlatar belakang jauh

dari keluarga bisnis, tetapi dapat berhasil mengembangkan usahanya. Jadi bakat

bukan satu-satunya faktor yang membuat orang berhasil dalam usaha. Masih

banyak faktor lain yang dapat membuat orang berhasil, kalau melalui latihan dan

keberanian.

What, apakah yang akan diproduksi. Pelaku bisnis selalu berpikir produk apa

yang akan diproduksi, barang apa yang dapat dijual ke pasar dan dapat dibeli

konsumen.

1. Tujuan suatu barang diproduksi.

2. Harapan-harapan tentang barang tersebut diproduksi;

3. Program-programnya; dan

4. Prinsip-prinsip barang tersebut diproduksi.

Who, untuk siapa suatu produk diproduksi. Untuk masyarakat berpendapatan

berpendapatan marginal atau the have, untuk agent, bisnis, device, employes,

family, atau government. Antara perusahaan dengan negara, atau government to

government (G to G). Yang perlu diperhatikan para wirausaha adalah menyangkut:

1. Tujuan nasional

2. Regional

3. Lokal/ domestik, atau

4. Ekspor.

5. Tingkat ketepatan dan pengalaman.

3

Page 4: WiraUsaha

Where, dimana kegiatan bisnis dilakukan. Apakah dekat dengan bahan baku

(raw materials); dekat dengan pasar; atau dekat dengan konsumen. Kegiatan bisnis

dilakukan di kawasan perkotaan, atau di wilayah pedesaan. Kenyamanan akses

perjalanan barang dari kantong/tempat produksi sampai ke pasar/konsumen.

Why, mengapa produk tersebut diproduksi. Apakah permintaan konsumen,

masyarakat umum yang sangat membutuhkan, ataukah karena permintaan untuk

kepentingan politik, kepentingan kelompok/golongan. Kebutuhan jejaring

(networking) sesama perusahaan kecil/besar dan memiliki kapasitas menawarkan

produk yang dihasilkan. Yang menjadi fokus perhatian dimensi Why, adalah :

1. Barang yang diproduksi tersebut harus bermanfaat untuk konsumen

2. Memproduksi barang karena untuk kepentingan

3. Memenuhi kebutuhan individu, kelompok, atau masyarakat

4. Untuk kebutuhan tertentu

When, bilamana suatu barang diproduksi. Payung hujan diproduksi secara

massal pada saat memasuki musim hujan. Perang yang berkecamuk dalam suatu

negara atau wilayah, akan memaksa industri/pabrik senjata meningkatkan volume

produksi. Dimensi When, memandang waktu sebagai hal yang paling strategi

dalam meningkatkan produksi barang dan jasa.

Pengertian Kewirausahaan

Pengertian wirausaha sangat banyak dikemukakan para ahli, dan sudah

tentu pengertian yang dikemukakan itu lebih mengarah kepada pendekatan yang

dipakainya, namun demikian umumnya memiliki hakekat yang sama yaitu

merujuk pada sifat, watak, dan ciri-ciri yang melekat pada seseorang yang

mempunyai kemauan keras untuk mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia

usaha yang nyata dan dapat mengembangkannya dengan tangguh (Peter F.

Drucker, 1994).

4

Page 5: WiraUsaha

1. Drucker, 1994; kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and

different thing).

2. Zimmerer, 1996; kewirausahaan adalah penerapan kreaktifitas dan inovasi

untuk memecahkan masalah dan upaya untuk memanfaatkan peluang yang

dihadapi setiap hari.

3. Steinhoff dan Burgess, 1993; Wirausaha adalah orang yang mengorganisir,

mengelola dan berani menanggung resiko untuk menciptakan usaha baru dan

peluang berusaha.

4. Sri Edi Swasono, 1978; Wirausaha adalah pelopor dalam binis, inovator,

penanggung resiko, yang mempunyai visi ke depan, dan memiliki keunggulan

dalam berprestasi di bidang usaha.

5. Prawirokusumo, 1997; Wirausaha adalah mereka yang melakukan upaya-

upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu

sumberdaya untuk menemukan peluang (opportunity), dan perbaikan

(preparation) hidup.

6. Ahmad Sanusi, 1994; kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan

dalam prilaku yang dijadikan dasar sumberdaya, tenaga penggerak, tujuan,

siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis.

7. Secara epistimologi; kewirausahaan merupakan nilai yang diperlukan

untuk memulai suatu usaha (start-up phase) dalam mengerjakan sesuatu yang

baru (creative) dan sesuatu yang berbeda (innovative).

Mengacu pada tuju (7) pengertian di atas, wirausaha dapat didefinisikan

sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang

dijadikan kiat, dasar, sumberdaya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai

barang barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi

resiko.

5

Page 6: WiraUsaha

Keberhasilan Wirausaha

Jika ingin berhasil, maka seseorang entrepreneur atau wirausaha dalam

menjalankan kegiatan usahanya harus memiliki sepuluh (10) sikap mental, sebagai

berikut :

1. Kepemimpinan, seorang wirausaha harus memiliki mental dan sikap

kepemimpinan untuk menunjukan arah yang akan diambil dalam melakukan

usaha, mampu membuat keputusan yang tegas dilandasi rasa percaya diri dan

pemikiran yang mantap yakin pada dirinya, berpikiran bebas dan bersikap

independent. Ia harus selalu bersifat optimis dalam memandang masa depan

dari setiap usaha yang dijalankan, dan akan atau mungkin dijalankan. Terkait

kepemimpinan yang ada pada dirinya harus berkualitas dan dinamis, selalu

memandang positif terhadap masa depan. Memiliki kompetensi komunikasi,

dapat menerima kritik dan masukan, dan selalu bersikap positif terhadap

semua lawan dan teman bicara. Sikap mental yang fleksibel ini akan dapat

“memungut” banyak ide dari lingkungan kerja dan sahabat, sehingga ada

anggapan bahwa dengan cetusan ide dari orang akan dapat dibina menjadi

“mangkuk” emas yang menghasilkan “batangan-batangan” emas.

2. Disiplin, seorang wirausaha harus memiliki kepribadian yang disiplin.

Memang banyak dari generasi sekarang sikap mental disiplin ini sudah sangat

meluntur, padahal disiplin merupakan modal pokok untuk menjadi wirausaha

yang sukses. Seorang pengusaha dituntut bisa merancang apa yang harus

dikerjakan saat ini, esok, bahkan sampai waktu yang lebih panjang lagi. Ia

harus menetapkan target pencapaian dan berupaya keras meraihnya tepat

waktu. Jika tidak, peluang itu akan diambil orang lain. Peluang yang sama

tidak mungkin datang yang kedua kali.

3. Keberanian mengambil resiko, setiap usaha selalu berhadapan dengan masa

depan, dan masa depan selalu mengandung resiko (risk) dan ketidakpastian

6

Page 7: WiraUsaha

(uncertainty). Seorang wirausaha (entrepreneurship), yaitu orang yang harus

senantiasa berani menghadapi dan menanggung resiko dan menganggap bahwa

lebih tinggi resikonya maka lebih tinggi kemungkinan untung yang akan

diperoleh perusahaan. Jadi dalam menghadapi resiko, harus dianggap bahwa

resiko tersebut adalah tantangan untuk lebih memacu meningkatkan kegiatan

dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan bukan merupakan

halangan. Memulai usaha tentu membutuhkan keberanian ekstra. Tantangan

terberat justru datang dari diri sendiri. Sejak mau memulai usaha akan banyak

pertanyaan yang muncul dibenak kita, Apakah usaha ini berhasil ? Apakah ini

usaha yang saya inginkan? Akankah ada pembelinya? Bagaimana kalau gagal?

Seberapa kerugian saya? Bagaimana mengatasi persaingan? Inilah pertanyaan-

pertanyaan yang akan muncul dibenak kita. Jika semakin dipertimbangkan,

kita menjadi semakin ragu untuk melangkah.

Pendiri Primagama Purdi E. Chandra dengan prinsip 4B (berani mimpi,

berani mencoba, berani sukses, dan berani gagal). Awal berdiri Primagama

hanya 2 orang siswa, sekarang siswa Primagama hampir sama dengan yang

masuk di PTN.

Mimpi Bill Gates, adalah sebuah komputer di atas meja pada setiap rumah,

kini Bill menjadi entrepreneur terkaya di di AS.

Kolonel Sanders harus memulai kesuksesannya setelah gagal menawarkan

resep ayam goreng di 1.018 restoran di Amerika. Baru pada restoran ke 1.019

ia berhasil menjualnya. Sekarang siapa yang tidak kenal KFC.

Thomas Alfa Edison, harus mencoba 10.000 kali sebelum berhasil

menciptakan bola lampu pijar. Jadi kalau baru gagal 1, 2 kali, jangan mundur

karena dunia belum kiamat.

4. Sikap keaslian ide dan kreatif, seorang wirausaha selalu memikirkan tentang

konsep asli atau original dan mempunyai pemikiran yang kreatif serta selalu

mencoba memperbaharui barang-barang dan jasa yang telah diciptakan dan

ditunjukan di pasaran. Harus jeli menangkap peluang yang tidak bisa dilihat

7

Page 8: WiraUsaha

orang lain. Kreatif harus selalu memiliki ide-ide cemerlang yang umumnya di

luar nalar orang-orang biasa.

5. Motivasi tinggi; motivasi adalah modal dasar yang esensial bagi seorang

wirausaha. Motivasi adalah energi, seorang wirausaha akan selalu bekerja

keras dan mempunyai keinginan dan semangat baja untuk terus bekerja dan

berusaha, selain tahan banting dan bersunguh-sungguh dalam daya usahanya.

Di samping itu setiap wirausaha mempunyai orientasi keuntungan dan sangat

mementingkan pencapaian tujuan dan hasil dari upaya untuk keberhasilan

menyeluruh. Dengan motivasi tinggi, seorang wirausaha tidak akan cepat

menyerah bila mengalami satu dua kali kegagalan, karena kegagalan adalah

proses menuju keberhasilan.

6. Ketahanan mental yang kuat; seorang pengusaha harus tahan uji dan banting,

karena dalam melakukan usahanya dia akan berhadapan dengan banyak

tantangan yang mungkin belum diprediksikan sebelumnya. Pengalaman dan

usia seringkali menentukan kematangan pribadi seseorang dalam hal ketahanan

mental. Stres adalah salah satu bentuk lemahnya ketahanan mental, akibat

didera berbagai tekanan yang menyangkut usaha bisnis. Kadar stress yang

tinggi dapat menimbulkan depresi yang bila tidak diatasi dapat menimbulkan

kemungkinan yang sangat fatal. Contoh : Ivan Krueger pemegang monopoli di

AS mati bunuh diri. Charles Schwah, presiden baja terbesar AS mati bunuh

diri setelah 5 tahun bangkrut. Hidup harus dimaknai dengan mental, ibarat

pohon semakin tinggi batangnya, terpaan angin akan semakin kencang. Makin

besar usaha, otomatis tantangan yang dihadapi semakin besar. Pohon yang kuat

menahan badai pastilah pohon yang kokoh karena memiliki akar yang dalam,

yang mampu mencengkram tanah dengan kuat. Seperti akar, ketahanan mental

baja adalah modal dasar bagi anda sebagai pemilik usaha yang sedang tumbuh

dalam menghadapi tantangan seberat apapun. Kita bisa bercermin dari kisah

hidup Abraham Lincoln, sebagai berikut:

8

Page 9: WiraUsaha

Tahun 1832 kehilangan pekerjaan; Kalah dari pencalonan anggota legislatif

tahun 1832; gagal dalam bisnis tahun 1833; kehilangan kekasih karena

meninggal tahun 1835; mengalami gangguan urat syaraf tahun 1836; gagal

menjadi ahli pidato tahun 1838; kalah dalam pencalonan sebagai anggota

kongres 1843; tahun 1848 gagal lagi sebagai anggota kongres; ditolak menjadi

pegawai negeri tahun 18849; tahun 1854 gagal sebagai anggota senat; kalah

dalam pencalonan menjadi wakil Presiden tahun 1856. Kalah lagi sebagai

anggota senat tahun 1858. dengan mental baja yang tak pernah surut tahun

1860 berhasil menjadi Presiden Amerika Serikat.

7. Berpikr positif; berpikir positif membuat hidup lebih indah badan pun jadi

lebih sehat, dan pikiran akan cerdas dalam menikmati hidup dan bergairah

dalam menghadapi tantangan. Seseorang yang selalu berpikir positif akan

selalu memaknai bahwa segala tantangan, hambatan, bencana, dan hal-hal

yang tidak menyenangkan yang dialami dalam perjalanan hidup dan usahanya

adalah sebagai suatu realitas yang harus dihadapi. Bukan sesuatu yang negatif,

karena itu perlu mencari solusi untuk keluar dari berbagai tantangan itu.

Kemampuan untuk memandang sikap masalah dari sudut pandang positif

perlu dikembangkan sebelum kita terjun dalam dunia usaha.

8. Inteleqensia Memadai; inteleqensia merupakan unsur kecerdasan. Dalam

mewujudkan usaha bisnis, kecerdasan merupakan faktor penting yang harus

ada pada pelaku bisnis. Dengan kecerdasan seseorang dapat meningkatkan

pengetahuan dan keahliannya dalam berwirausaha. Dalam mengambil

keputusan untuk pengembangan usaha bisnis, seseorang akan diperhadapkan

dengan banyak masalah, banyak pilihan, dan banyak pertimbangan yang

memiliki kriteria-kriteria yang beragam, karena itu faktor inteleqensi sangat

dituntut pada seorang pengusaha. Pengusaha adalah pekerja otak bukan pekerja

otot. Seorang wirausaha juga selain memiliki kemampuan rasional juga

9

Page 10: WiraUsaha

setidaknya memiliki kemampuan natural dalam kiat-kiat dan kepribadian

mengembangkan bisnisnya.

9. Memiliki etika; di dalam mengembangkan usaha bisnis, pengusaha harus

memiliki etika atau norma-norma berbisnis. Contoh pembajakan karya-karya

orang lain untuk meraih keuntungan yang besar, adalah bertentangan dengan

norma dan aturan hukum. Pembajakan tenaga professional dari perusahaan lain

dengan iming-iming gaji yang besar. Mendirikan pabrik produk tertentu di

lokasi yang bertentangan dengan masyarakat adat, budaya, dan

kepercayaan/agama masyarakat setempat. Persoalan etika ini yang harus

dipegang oleh setiap pengusaha agar tidak menimbulkan masalah di kemudian

hari.

10. Berjiwa sosial; seorang wirausaha harus memiliki jiwa sosial yang dapat

melakukan interaksi sesama, penjual, dan pembeli. Sikap berempati, dan bisa

bergaul dengan siapa saja, merupakan kesempatan/peluang untuk melakukan

promosi, bukan saja mempromosikan produk tetapi juga mempromosikan citra

diri positif kepada calon konsumen.

Dalam pandangan Sharon Kahn dan Philip Lief, menyatakan keberhasilan

seseorang dalam melakukan usaha bisnis, sangat ditentukan oleh ambisi dan

kapasitas orang tersebut untuk mampu dan dapat memanfaatkan setiap

peluang/kesempatan walaupun dalam keadaan yang sangat kecil. Untuk menuju ke

kapasitas optimal dalam berusaha, pengusaha harus memiliki :

1. Selalu percaya diri dan memiliki ketegasan

2. Keyakinan, keberanian, optimis, dan kemauan dalam mengambil resiko

terkendali

3. Kemampuan bekerja keras, tekun, dan sifat perfeksionis

4. Ambisi, kegigihan, semangat, dan komitmen terhadap tujuan

10

Page 11: WiraUsaha

5. Kepemimpinan, kemampuan membuat keputusan, efisiensi, dan

pendelegasian wewenang

6. Semangat kerjasama dan kepedulian terhadap orang lain

7. Kemampuan untuk memecahkan masalah :kreatif, inovasi, dan prilaku

organisasi

8. Fleksibilitas dan kemampuan adaptasi

9. Kejujuran, integritas, komitmen pada standar mutu tinggi

10. Kejelian, kepandaian, dan penilaian yang baik

Keberhasilan berwirausaha juga tidak lepas dari kekuatan pengambilan

keputusan strategis pada tingkat korporat atau unit bisnis. Hal ini dimaksudkan

agar dampak atau kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada kinerja

perusahaan dapat diketahui. Proses analisis strategis perusahaan dapat dilihat

sebagai berikut :

Tabel. Proses Analisis Strategis

STRATEGIS DI TINGKAT KORPORAT STRATEGIS DI TINGKAT UNIT

BISNIS

Analisa Portofolia Perusahaan keseluruahan dalam kaitannya dengan kekuatan dan daya tarik industri

Analisis hubungan antara posisi strategis bisnis saat ini, dengan kemungkinan strategis berkut ancamannnya sesuai dengan priode waktu perencanaan

Identifikasi kinerja perusahaan, apabila portofolio dikelola secara tepat

Menguji kemungkinan hasilnya

Bandingkan kinerja yang diproyeksikan dengan kinerja yang ada saat ini. Sehingga dapat dikenali kesenjangannya

Bandingkan hasilnya dengan alternatif tujuan untuk mengetahui kesenjangan yang ada

Identifikasi alternatif portofolio dengan berbagai kombinasi strategi pada tingkat unit bisnis

Identifikasi alternatif strategis, sehingga kesenjangan dapat dikurangi

Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategis

Evaluasi berbagai alternatif dan pilihan strategi

11

Page 12: WiraUsaha

Kegagalan Wirausaha

Kegagalan kegiatan berwirausaha dapat terjadi pada saat sebelum terjadi

kegiatan perusahaan dan dapat terjadi pada saat menjalankan perusahaan. Sebelum

memulai perusahaan, kegagalan usaha terjadi karena :

1. Memulai usaha tanpa penelitian dan perencanaan; seseorang yang dalam

rencana usahanya tidak melakukan kajian dan penelitian yang mendalam

tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana melakukannya, maka dia

akan mendapatkan perusahaannya tidak memiliki pasaran dan margin

keuntungan yang cukup. Penelitian dan kajian tentang pemasaran, teknik

produksi, dan keuangan, merupakan aspek yang amat penting untuk memulai

perusahaan.

2. Kesalahan memilih lokasi; pengusaha yang memasuki pasar karena tergesa-

gesa atau karena latah-latahan, tidak menguntungkan bagi pengembangan

usahanya, karena mungkin lokasi tersebut peminat dan konsumen telah

memiliki langganan permanen, sehingga akan sulit bagi usaha meningkatkan

volume penjualan. Penentuan lokasi usaha merupakan faktor penting karena

bergantung pada jenis produk dan keperluan konsumen yang tinggal di dekat

lokasi tersebut.

3. Tidak cukup modal dan alokasi yang tepat; seorang pengusaha yang tidak

mampu membuat estimasi alokasi dana dapat menyebabkan perusahaannya

pada setiap saat akan kekurangan modal, dan selanjutnya kegiatan perusahaan

akan mengalami kegagalan.

4. Kesalahan menilai dalam mengambilalih perusahaan; pengusaha yang kurang

berpengalaman akan menilai stok perusahaannya pada harga pembeliannya

apabila mengambilalih perusahaan.

5. Tidak memiliki kompetensi manajerial, terutama pengetahuan untuk

merencanakan, mengelola dan menjalankan usaha bisnis.

6. Kurang/tidak berpengalaman dalam kemampuan teknik, kemampuan

memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkordinasikan, ketrampilan

12

Page 13: WiraUsaha

mengelolah sumberdaya manusia, maupun kemampuan mengintegrasikan

operasi perusahaan.

7. Kurangnya pengawasan peralatan, sehingga tidak tercapai efisiensi dan

efektifitas

Kesalahan dalam Menjalankan Usaha

1. Manajemen uang tunai yang tidak efisien; pengusaha yang tidak mampu

merancang cash flows dengan baik, maka setiap saat akan kekurangan uang

dan hal ini dapat menghambat kegiatan usaha.

2. Manajemen kredit yang lunak; pengusaha yang lemah dalam mengatur

penjualan secara kredit dapat berakibat pada membengkaknya hutang piutang

perusahaan karena pelunasan kredit dari penghutang sangat lambat, dan ini

dapat menghambat kegiatan usaha.

3. Kesalahan meminjam tanpa pertimbangan; pinjaman uang mendapatkan modal

usaha harus diatur secara seimbang antara pengembalian dan hasil yang

dicapai dalam operasi perusahaan nanti, kesalahan dalam hal ini dapat

mempengaruhi kegiatan usaha.

4. Kelemahan perputaran stok; keuntungan perusahaan tergantung pada

perputaran turnover persediaan menjadi penjualan, uang kas dan pembelian.

5. Kesalahan menggunakan ruang dagang; pengusaha harus mampu mengatur

barang-barang dalam Toko berdasarkan stok yang ada.

6. Terlampau banyak membeli untuk memperbaiki diskont

7. Pemborosan untuk belanja dan memperbaiki Toko; modal yang dikeluarkan

untuk memperbaiki Toko yang baru dapat mengganggu stok dana yang

selanjutnya berpengaruh pada kegiatan usaha.

8. Kegagalan menyimpan catatan perusahaan; catatan transaksi harian, mingguan,

bulanan dan tahunan, harus menjadi informasi bagi pengembangan usaha.

9. Perkembangan perusahaan yang melampaui kemampuannya; perkembangan

usaha harus seimbang dengan kemampuan pasar, modal, dan tenaga kerja.

13

Page 14: WiraUsaha

10. Mutu jasa yang semakin menurun; kualitas produk harus selalu dipertahankan.

Perusahaan yang tidak mampu mempertahankan kualitas akan gagal

Sikap Menghadapi Usaha

Mengembangkan wirausaha seseorang akan berhadapan dengan banyak

hambatan, yang ringan maupun yang berat. Hambatan atau kendala terberat

biasanya datang dari diri sendiri, dan ini merupakan sikap yang sangat

menghambat wirausaha. Sikap yang menghambat tersebut adalah :

1. Sikap terhadap usaha rumahan, walaupun banyak usahawan berhasil memulai

dari rumah, namun orang masih menganggap rendah terhadap usaha rumahan.

Contoh. Mooryati Soedibyo memulai usaha jamunya dengan menggunakan

garasi mobil di rumah dengan 2 tenaga kerja. Kini PT Mustika Ratu telah

mejadi raja jamu Kosmetika dengan tenaga kerja 3000. Majalah Femina juga

dimulai dari garasi rumah.

2. Sindrom Formalitas; banyak orang mau memulai usaha dengan meletakan

prestise sebagai ujung tombak. Yaitu usaha harus bernaung di bawah

Perseroan Terbatas (PT), kantor bagus, memiliki fasilitas yang lengkap,

terletak di jalan protokol, banyak staf dengan sekertaris. Padahal formalitas

menjadi nomor paling akhir dari sebuah kesuksesan. Mestinya raih sukses dulu

baru menjadikannya formal.

3. Sindrome “takut gagal” ; Dream big, start small, action now (mimpi boleh

digantung setinggi langit, tetapi yang lebih penting adalah mewujudkan mimpi

tersebut. Mimpi akan tetap menjadi mimpi kalau tidak dibuat menjadi

kenyataan. Pepatah China, perjalanan sejauh 1.000 mil dimulai dari satu

langkah. Ketika memulai usaha, hambatannya besar. Tapi ketika sudah jalan

akan terasa ringan.

Sikap Yang Mendukung Keberhasilan

1. Berpikir sederhana tetapi penuh perhitungan. Dalam wirausaha kita harus

memulai dari apa yang menjadi keahlian kita.

14

Page 15: WiraUsaha

2. Selalu mencari peluang dan bersikap panjang akal

3. Temukan hal-hal baru

4. Antusias tetapi jangan ngawur

Lingkungan Usaha Yang Lebih Luas

Terdapat lima keuntungan bisnis, yaitu : efisiensi, efektifitas, jangkauan, struktur,

dan peluang.

1. Efficiency; manfaat yang paling tepat dan yang harus diperhatikan oleh

pengusaha dalam mengelolah usahanya adalah menjaga tingkat efisiensi.

Efisiensi bisa dilakukan pada unit-unit yang dapat dikendalikan yang tidak

terkait dengan kualitas produk. Penghematan listrik di kantor TU,

penghematan air, penghematan transportasi.

2. Efektifitas; manfaat yang harus diperhatikan adalah tercapainya efektifitas dari

segala kegiatan usaha. Sebuah usaha dikatakan efektif jika mencakup :

15

Ekonomi Makro:*control keuangan dan fiskal*kebijakan perda- gangan*Kebijakan industri *Kebijakan keuangan

Pemerintah & Politik*Proses legislative & pembuatan kebi Jakan* Peradilan*Keamanan dan stabilitas

Layanan Pemerintah* Layanan dasar, kesehat an, pendidikan* Infrastruktur

* Fasilitas umum

* Layanan keamanan

Peraturan&Birokrasi* hukum, peraturan, ke- amanan* Perpajakan* Lisensi &perijinan* Standar produk* Perlind. konsumen

Lingkungan DUPasar:Pelanggan, Buruh, BB, Peralatan, UKM, jaringan informasi, modal, lokasi

Intervensi denganBiaya pemerintah:* layanan keuangan

* jasa pengembangan usaha

Pengaruh Luar* Perdagangan* Bantuan* Kecenderungan/selera* Tekhnologi* Informasi

Masyarakat dan Budaya

* Demografi* Selera konsumen

* Prilaku dalam usaha

Kondisi Alam

* Sumberdaya alam

* Cuaca

* Siklus pertanian

Page 16: WiraUsaha

kegunaan; ketepatan dan obyektifitas; ruang lingkup; efektifitas biaya;

akuntabilitas; ketepatan waktu.

Ketepatan waktu Kegunaan Efektifitas biaya

Ketepatan dan Akuntabilitas Obyektifitas Ruang lingkup

Gambar. Kriteria penilaian efektifitas suatu perencanaan

3. Reach; Pengusaha-pengusaha kecil juga dituntut harus memiliki

kemampuan dalam memperluas jangkauan dan ruang gerak perusahaan.

Kemampuan ini diharapkan dapat membuat terjadinya perluasan

pemasaran hasil produk, baik di level domestik/lokal maupun di tingkat

antar pulau, antar kota, bahkan orientasi ekspor. Karena perkembangan

suatu usaha akan bergantung kepada kesuksesan usaha memasarkan

barangnya. Terdapat kaitan yang erat diantara luasnya pasar dengan

besarnya perusahaan. Yaitu semakin luas pasar semakin besar pula

perusahaan.

4. Struktur; manfaat lain dari usaha yang harus dikembangkan setiap

pengusaha kecil adalah perlu adanya produk-produk hasil konvergensi

sehingga produk yang dihasilkan tidak berdiri sendiri.

16

Efektivitasperencanaan

Page 17: WiraUsaha

5. Opportunity; terbukanya peluang lebar bagi setiap pengusaha kecil untuk

dapat melakukan berbagai inovasi yang terkait dengan pengembangan

usaha produk, sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan trend yang terjadi.

Peran Pihak dalam Berwirausaha

Keberhasilan usaha sangat ditentukan oleh sumberdaya manusia (sebagai

subyek dan obyek) dalam memberlangsungkan aktifitas perusahaan. Berbagai

pihak harus dilibatkan, bila perusahaan menginginkan mencapai tujuan maksimal.

Dalam pandangan E. Porter dalam Rangkuti (2002), pihak-pihak yang memiliki

kekuatan persaingan industri, adalah :

1. Pemegang saham

a. Memiliki daya tahan yang baik serta dapat berkembang dalam berbagai

situasi ekonomi

b. Memiliki perusahaan dengan struktur sehat

c. Manajemen profesional diterapkan secara ketat dalam perusahaan

d. Tingkat laba yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis

milik pengusaha lain

e. Manajer memiliki karakter yang manusiawi

2. Karyawan

a. Mendapatkan gaji dan kesejahteraan yang layak

b. Dalam bekerja selalu merasa aman dan nyaman

c. Terjamin kesehatan dan perlindungan hari tua

d. Pendidikan dan pelatihan yang baik

e. Tersedia kesempatan untuk mengembankan karier

f. Lingkungan kerja yang kondusif

g. Hubungan kerja sesama selalu terjalin baik

17

Page 18: WiraUsaha

3. Pemasok

a. Spesifikasi orderan yang jelas dan waktu pesanan yang tepat

b. Prosedur pengadaan sederhana, penerimaan barang, dan kecepatan

pembayaran

c. Mempunyai pelanggan tetap

4. Penyalur

a. Kesenambungan pasokan sesuai kebutuhan pasar

b. Tingkat laba yang cukup

c. Prosedur pembelian yang sederhana, dan pembayaran yang gampang

d. Kualitas baik dan harga terjangkau

e. Hubungaan dagang yang saling menguntungkan

5. Pemakai

a. Mutu berkualitas dan harga terjangkau

b. Kesinambungan dan tersedianya produk di pasar

c. Pelayanan dan purna jual yang baik

6. Pemerintah

a. Terjaminnya kesejahteraan dan keselamatan kerja karyawan

b. Ikut menciptakan lapangan kerja

c. Pembayaran pajak yang benar

d. Penanggulangan pencemaran lingkungan

e. Berpartisipasi dalam pembangunan daerah sekitar, koperasi dan pembinaan

industri kecil

f. Alih tekhnologi dan pengembangan yang tepat guna

7. Masyarakat

a. Mendapatkan manfaat dari kehadiran perusahaan

b. Memberikan kontribusi pada pembangunan sarana sosial kemasyarakatan

18

Page 19: WiraUsaha

c. Tidak menimbulkan dampak yang merusaka lingkungan ekologi, ekonomi,

atau pranata sosial

d. Memberikan kontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan mengurangi

pengangguran

8. Pesaing

a. Beralihnya konsumen dan penyalur

b. Tidak terjadinya persaingan harga

c. Dapat memasuki dan menguasai daerah pemasaran

9. Keuangan

a. Likuiditas dan arus kas yang kurang sehat

b. Profitabilitas kurang baik

c. Solvabilitas yang kurang baik

d. Profesionalisme pengelolaan perusahaan

e. Karakter manajer yang baik

10.Lembaga Pendidikan

a. Penyediaan kesempatan kerja

b. Informasi mengenai kebutuhan keahlian

c. Kesempatan praktek kerja dan penelitian

d. Adanya bea siswa

e. Kerjasama dalam bidang penelitian dan pengembangan

19

Page 20: WiraUsaha

Daftar Pustaka

Suryana, 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju Sukses. Penerbit Salemba Empat. Bandung

Danarti D, 2005. Dari Hobi Menjadi Hoki: Peluang Menjadi Jutawan dari Rumah. Penerbit Andi Yogjakarta.

Prasetijo S, dan Ihalauw. 2004. Prilaku Konsumen. Penerbit Andi Yogjakarta.

Setiati, 2005. Memenangkan Pasar dengan Produk Unggulan. Penerbit Andi Yogjakarta

Freddy Rangkuti, 2002. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

20