winongo

4
ABSTRAKSI TUGAS HUKUM DAN PRANATA PEMBANGUNAN Kelompok 7 Nur Fitri Indah Kumalasari 37688 Citra Pratiwi 37869 Bintang Refi I 37998 Efraim A R 38015 Kondisi Pembangunan Permukiman di Bantaran Sungai Winongo Kota pada dasarnya akan selalu tumbuh dan berkembang . Perkembangan tersebut membuat berbagai macam perubahan baik fisik maupun non fisik. Salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Peningkatan penduduk yang terjadi itu juga mendorong terjadinya peningkatan jumlah kebutuhan sehari-hari dan fasilitas fisik kota. Namun di sisi lain kondisi sumber daya lahan di perkotaan yang terbatas saat ini membuat pemanfaatan ruang mengalami dilema. Banyak pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan aturan sehingga mempengaruhi kualitas hidup suatu kota. Kondisi tersebut banyak terjadi dan ditemui di kawasan bantaran sungai. Padahal seharusnya bantaran sungai menjadi daerah yang nyaman, asri dan subur. Sampai saatnya kawasan bantaran sungai menjadi salah satu alternatif ruang hunian karena semakin padatnya ruang kota. Lalu permasalahan hunian di bantaran sungai yang ada saat ini juga dirasakan memiliki pemandangan yang kurang sedap atau kumuh.

Upload: nur-fitri-indah-kumalasari

Post on 29-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: winongo

ABSTRAKSI TUGAS HUKUM DAN PRANATA PEMBANGUNAN

Kelompok 7

Nur Fitri Indah Kumalasari 37688

Citra Pratiwi 37869

Bintang Refi I 37998

Efraim A R 38015

Kondisi Pembangunan Permukiman di Bantaran Sungai Winongo

Kota pada dasarnya akan selalu tumbuh dan berkembang . Perkembangan tersebut

membuat berbagai macam perubahan baik fisik maupun non fisik. Salah satu faktor yang

mempengaruhinya adalah peningkatan jumlah penduduk yang sangat pesat. Peningkatan

penduduk yang terjadi itu juga mendorong terjadinya peningkatan jumlah kebutuhan sehari-

hari dan fasilitas fisik kota. Namun di sisi lain kondisi sumber daya lahan di perkotaan yang

terbatas saat ini membuat pemanfaatan ruang mengalami dilema. Banyak pemanfaatan lahan

yang tidak sesuai dengan aturan sehingga mempengaruhi kualitas hidup suatu kota. Kondisi

tersebut banyak terjadi dan ditemui di kawasan bantaran sungai. Padahal seharusnya bantaran

sungai menjadi daerah yang nyaman, asri dan subur. Sampai saatnya kawasan bantaran

sungai menjadi salah satu alternatif ruang hunian karena semakin padatnya ruang kota. Lalu

permasalahan hunian di bantaran sungai yang ada saat ini juga dirasakan memiliki

pemandangan yang kurang sedap atau kumuh.

Kekumuhan tersebut disebabkan karena permukiman di kawasan bantaran sungai,

memiliki kepadatan bangunan yang tinggi dengan prasarana lingkungan yang minim,

kerawanan terhadap bahaya banjir dan tanah longsor, serta pembuangan sampah rumah

tangga yang mencemari sumber daya air sungai, kemudian juga dijadikan sebagai usaha

budidaya ikan di keramba. Hal ini merupakan salah satu masalah dihadapi oleh kota yang

memiliki daerah aliran sungai seperti Kota Yogyakarta. Kota Yogyakarta dilalui oleh 3

Sungai Besar yaitu Sungai Winongo, Sungai Code dan Sungai Gadjah Wong. Dimana Sungai

Winongo merupakan sungai terpanjang yang ada di Yogyakarta dengan panjang 43,75 km

yang mengalir dari Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Permasalahan tersebut perlu segera ditanggulangi dengan melakukan penaataan atau

revitalisasi bantaran sungai tersebut dan di sesuaikan dengan peraturan- peraturan yang ada.

Mengenai sungai dan daerah sempadan sungai.

Page 2: winongo

Peta Daerah Aliran Sungai Winongo

Contoh Kondisi permukiman bantaran sungai winongo di utara jembatan serangan , Yogyakarta