webinar...pariwisata, kawasan persawahan, kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan presiden...
TRANSCRIPT
JARINGAN JALAN NASIONAL SEBAGAI SIMPUL UTAMA KONEKTIVITAS SISTEM
TRANSPORTASI
Oleh:SUHARTO
DIREKTUR LALU LINTASDIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT
KONEKTIVITAS PRASARANA JALANUNTUK KESEJAHTERAAN BANGSA______________________________Senin, 21 Desember 2020
WEBINAR
C U R R I C U L U M V I T AENamaNIP
Pangkat/Gol.
::
::
SUHARTO19660925 198903 1 004Pembina Utama Madya / IV.d
Magelang, 25 September 1966Tempat/tgl lahir
Riwayat Pekerjaan :a.b.c.d.e.f.g.h.i.j.k.
l.
Kasubag Organisasi dan Tatalaksana, Ditjen Hubdat (1999 – 2001)Kasubag Kepegawaian, Ditjen Hubdat (2001 – 2003)Kepala Bagian Tata Usaha, Dinas LLAJ Kota Bogor (2003 – 2007)Kepala Bidang Teknik Sarana dan Prasarana, Dinas LLAJ (2007 – 2008)Kepala Bidang Angkutan, Dinas LLAJ Kota Bogor (2008 – 2010)Sekretaris Badan Pengawas PD. Jasa Transportasi (2010)Sekretaris Dinas LLAJ Kota Bogor (2011 – 2014)Kepala Dinas LLAJ Kota Bogor (2011 – 2014)Ketua Badan Pengawas PDJT (2013 – 2016)Asisten Adm, Kemasyarakatan dan Pembangunan (Sept 2014 – Jan 2015)Pjs. Direktur Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (Juli 2015 – Jan 2016)
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Feb 2016 – Feb 2017)m. Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPTJ ( Feb 2016 – Juni 2017)n.o.
p.q.
r.
Ketua Sekolah Tinggi Transportasi Darat (Juni 2017 – Jan 2019)Sekretaris Badan Pengembangan SDM Perhubungan (Januari 2019–Juni 2019)
Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Darat (Juni 2019 – Nov 2020)Ketua Dewan Pengawas Akademi Penerbang Indonesia Banyuwangi Periode ( 2020 – 2024 )Direktur Lalu Lintas Jalan. Direktorat Jenderal Perhubungan Darat ( Nov 2020 – Sekarang )
3
KONEKTIVITAS INFRASTRUKTUR BESAR UTK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KEHIDUPAN RAKYAT
“kita akan sambungkan infrastruktur besar dengan Kawasan-Kawasan produksi rakyat, dengan industri kecil, dengan Kawasan ekonomi khusus, dengan Kawasan pariwisata, Kawasan persawahan, Kawasan perkebunan, dan tambak-tambak perikanan
Presiden JokowiDalam pidato visi Indonesia14 Juli 2019
44
PERAN JALAN(PSL. 5 UU NO. 38 THN. 2004 TTG JALAN)
JALAN BAGIAN PRASARANA TRANSPORTASI MEMPUNYAI PERAN PENTING DLM BIDANG EKONOMI, SOSIAL BUDAYA, LINGKUNGAN HIDUP, POLITIK, PERTAHANAN & KEAMANAN, SERTA DIPERGUNAKAN UTK SEBESAR-BESAR KEMAKMURAN RAKYAT
JALAN SEBAGAI PRASARANA DISTRIBUSI BARANG DAN JASA MERUPAKAN URAT NADI KEHIDUPAN MASYARAKAT, BANGSA, DAN NEGARA
JALAN YANG MERUPAKAN SATU KESATUAN SISTEM JARINGAN JALAN MENGHUBUNGKAN DAN MENGIKAT SELURUH WILAYAH REPUBLIK INDONESIA.
5
JALAN BAGIAN SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL
KEDUDUKAN JARINGAN JALAN SEBAGAI BAGIAN SISTEM TRANSPORTASI MENGHUBUNGKAN DAN MENGIKAT SEMUA PUSAT KEGIATAN SEHINGGA PENGEMBANGAN JARINGAN JALAN TIDAK DAPAT DIPISAHKAN DARI UPAYA PENGEMBANGAN BERBAGAI MODA TRANSPORTASI SECARA TERPADU, BAIK MODA TRANSPORTASI DARAT, LAUT, MAUPUN UDARA.
01
02
03
04
MENDUKUNG EKONOMI 🡪 MODAL SOSIAL MASYARAKAT MERUPAKAN KATALISATOR DI ANTARA PROSES PRODUKSI, PASAR, DAN KONSUMEN AKHIR
MENDUKUNG SOSIAL BUDAYA 🡪 MEMBUKA CAKRAWALA MASYARAKAT YANG DAPAT MENJADI WAHANA PERUBAHAN SOSIAL, MEMBANGUN TOLERANSI, DAN MENCAIRKAN SEKAT BUDAYA
MENDUKUNG LINGKUNGAN 🡪 MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
MENDUKUNG POLITIK 🡪 MENGHUBUNGKAN DAN MENGIKAT ANTARDAERAH
MENDUKUNG HANKAM 🡪 MEMBERIKAN AKSES DAN MOBILITAS DALAM PENYELENGGARAAN SISTEM PERTAHANAN DAN KEAMANAN
04
6
DUKUNGAN SISTEM JARINGAN JALAN TERHADAP PROGRAM PRIORITAS KEMENHUB
PENGEMBANGAN PELAYANAN ANGKUTAN JALAN KOMERSIL & PERINTIS
PROGRAM BUY THE SERVICE
PENGEMBANGAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN
REVITALISASI TERMINAL PENUMPANG TIPE A & PELABUHAN
PENYEBERANGAN
FASILITAS PENDUKUNG KESELAMATAN
PESEPEDA
SISTEM ANGKUTAN LOGISTIK NASIONAL
PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
PARIWISATA NASIONAL
SISTEM JARINGAN JALAN
7
KEBIJAKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN ANGKUTAN JALAN PERINTIS
Pendidikan Nasional
Kawasan Transmigrasi
Perbatasan Negara
Terisolir/belum berkembang
Pasca Bencana
Moda Angkutan Perintis Lainnya
PERLU DUKUNGAN
INFRASTRUKTUR JALAN
327 TRAYEK di
32 PROVINSI
8
PROGRAMBUY THE SERVICE
TANGGUNG RESIKO
Pemerintah menjadi penanggung resiko penyediaan layanan
angkutan dikarenakan tingginya Biaya
Operasional Angkutan Massal
PEMBERIAN LISENSI
Pemerintah memberikan lisensi
pelaksanaan pelayanan kepada
operator yang memenuhi Standar Pelayanan Minimal
PRIORITAS
Pemerintah memberikan prioritas
kepada angkutan umum supaya
memiliki keunggulan dibandingkan
kendaraan pribadi
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
JALAN PERKOTAAN
9
TRANSPORTASI PENYEBERANGAN
Jumlah lintas lintas penyeberangan:
1. 69 lintas komersial2. 253 lintas perintis
218 operasi 20 konstruksi 238 rencana
446 Pelabuhan Penyeberangan
428 Unit Kapal1. 337 Unit Komersil2. 95 Unit Perintis
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR JALAN
AKSES DARI/MENUJU PELABUHAN
10
REVITALISASI PELABUHAN AJIBATADUKUNGAN KSPN DANAU TOBA
11
PETA SEBARAN RENCANA PENGEMBANGAN TERMINAL PENUMPANG TIPE A
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR JALAN AKSES DARI/MENUJU TERMINAL PENUMPANG TIPE A
12
REVITALISASI TERMINAL PENUMPANG TIPE A SUKABUMI
13
REVITALISASI TERMINAL PENUMPANG TIPE A
14
FASILITAS PENDUKUNG KESELAMATAN PESEPEDA DI JALAN
LAJUR SEPEDA MARKA LAJUR SEPEDA
RAMBU LALU LINTAS
TEMPAT PARKIR
1414
Lajur dan/atau Jalur yang berbagi jalan dengan kendaraan bermotor
Lajur dan/atau Jalur yang menggunakan bahu jalan
Lajur dan/atau Jalur khusus yang berada pada bahu jalan
Lajur dan/atau Jalur khusus sepeda yang terpisah dari jalan
15
DKI JAKARTABANDUNG
EKSISTING FASILITAS PENDUKUNG
BIKE LANE BOSTON, USAELEVATED BIKE LANE XIAMEN, CINA
BEST PRACTISE BIKE LANE
16
Jaringan Sistem Logistik Nasional
Desa
Desa
Desa
Integrasi Jaringan Jalan Lokal dan Nasional Koneksi Jaringan Pelayaran Nasional & Global
Pelabuhan Hub Internasional
EROPAAntar Pulau
Kota/Kab
Pelabuhan Hub Internasional
ASIA
Pelabuhan Hub InternasionalAMERIKA
Pelabuhan HubInternasional
Indonesia
Antar Pulau
Antar Pulau
Desa
Desa
Desa
Desa
Desa
Kota/Kab
Kota/Kab
Pelabuhan Hub Internasional
AFRIKA
Pelabuhan Hub InternasionalAUSTRALIA
Desa
17
Program
• Pembangunan aksesibilitas dan konektivitas berbasis pengembangan kawasan pariwisata
• Pengembangan transpotasi multimoda yang terintegrasi kawasan pariwisata Tujuan strategis:
Mendorong pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan wilayah
4,5%Indonesia
12,3%Thailand
28 juta
Wisatawan Mancanegara
5,5%
Kontribusi Pariwisata pada PDB
36,5
Nilai Devisa Pariwisata (USD
Miliar)
NEW AGENDA: PARIWISATAOVERVIEW
Sumber: RPJMN 2020-2024 , Analisa Deloitte
Highly Confidential - ©2020 Deloitte
Danau Toba1. Ekowisata: Gunung
Leuser dan Kawasan Hutan Aek Nauli
2. Kawasan Pariwisata: Toba3. Geopark: Kaldera Toba
Bangka Belitung1. Kawasan Pariwisata: Tanjung
Kelayang dan Pangkal Pinang- Sungai Liat
2. Geopark: Belitong
Borobudur
1. Ekowisata: Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Hutan Pendidikan Wanagama
2. Kawasan Pariwisata: Prambanan- Kalasan, Kota Yogyakarta, Borobudur, Pantai Selatan, Gunung Kidul, Sangiran, Karimunjawa, Dieng
3. Geopark: Gunung Sewu, Karangsambung-Karangbolong
Bromo-Tengger-Semeru1. Ekowisata: Bromo-Tengger-
Semeru
Lombok-Mandalika
1. Wisata Bahari: Gili Air, Gili Meno dan Gili Trawangan
2. Ekowisata: Gunung Rinjani, Gunung Tambora, dan Gunung Tunak
3. Kawasan Pariwisata: Pantai Selatan Lombok dan Gili Tramena
4. Geopark: Rinjani dan Tambora
Labuan Bajo1. Wisata Bahari: Laut Sawu2. Ekowisata: Taman Nasional
Komodo dan Kelimutu
Wakatobi1. Ekowisata: Taman Nasional
Wakatobi2. Kawasan Pariwisata: Kendari
dan Baubau
1. Wisata Bahari: Suaka Alam Kepulauan Raja Ampat dan Waigeo Sebelah Barat
2. Ekowisata: Sorong3. Geopark: Raja Ampat
Morotai1. Kawasan
Pariwisata: Morotai
Manado-Likupang1. Ekowisata: Taman Nasional
Bunaken2. Kawasan Pariwisata: Bitung-
Lembeh, Likupang dan Kota Manado
5 Super Priority Tourism Destination: 5 “New Bali” 5
Priority Tourism Destination
Raja Ampat
International Benchmark
Kontribusi PDB Pariwisata
Target 2024
Tourism Development Destination
5 Super Prioritas + 5 Prioritas Destinasi Pariwisata
18
01
03
05
02
04
TRANSPORTASI UDARA• Peningkatan kapasitas terminal
penumpang, perpanjangan runway dan apron untuk dapat didarati pesawat narrow body (sekelas B-737)
• Membuka jalur penerbangan internasional
• Peningkatan konektivitas rute dari dan menuju ke lokasi pariwisata
TRANSPORTASI LAUT• Terminal Pelabuhan Laut pada destinasi pariwisata,
akan diperuntukan khusus untuk terminal penumpang laut tidak bercampur dengan terminal angkutan barang
• Pembangunan kapal Bottom Glass
PERKERETAPIAN• Pembangunan jalur KA menuju kawasan
pariwisata• Reaktivasi jalur kereta pariwisata• Konektivitas jaringan kereta api dan menuju
ke Bandara
TRANSPORTASI JALAN• Pelayanan subsidi operasional angkutan antarmoda • Pengadaan fasilitas perlengkapan keselamatan jalan• Menyediakan layanan untuk aksesibilitas
transportasi wilayah/lokal melalui Subsidi Bus Perintis atau Buy the Service
TRANSPORTASI SUNGAI DAN DANAU• Pembangunan dermaga danau pada kawasan
pariwisata• Pembangunan kapal Ro-Ro dan Bus Air pada KSPN• Pelayanan subsidi operasional angkutan
penyeberangan
DUKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TERHADAP SEKTOR PARIWISATA
Dukungan konkret Kemenhub terhadap Sektor Pariwisata yaitu
optimalisasi konektivitas nasional dari dan menuju ke destinasi wisata melalui peningkatan kapasitas terminal penumpang pesawat udara, perpanjangan runway, penambahan rute internasional dan domestik, penyediaan jaringan infrastruktur KA, pembangunan pelabuhan laut, sungai dan danau,, serta meningkatkan keselamatan jalan dengan penyediaan faskes jalan.
19
Pengeluaran pekerja lokal yang secara langsung/tidak langsung terkait industri pariwisata Makanan dan Minuman• Belanja• Perumahan
Dihasilkan melalui pengeluaran kegiatan wisata biasa seperti:• Akomodasi• Makanan dan Minuman• Belanja• Hiburan
Pengeluaran yang dihasilkan oleh industri yang berada di sepanjang rantai nilai:• Pengeluaran B2B
Nilai tambah ekonomis langsung
Nilai tambah ekonomis
tidak langsung
Induksi
konsumsi
untuk
ekonomi
lokal
Komunitas
yang
lebih kuat
Ketahanan Ekonomi Regional
dan Nasional
Implikasi dampak Ekonomi
“Wonderful Indonesia”
Aktivitas utama Kementerian Perhubungan
Meningkatkan tingkat layanan untuk memastikan stabilitas kegiatan ekonomi
2 juta Tambahan Lapangan Kerja
Aktivitas utama Kementerian Perhubungan
Meningkatkan tingkat layanan untuk memastikan stabilitas kegiatan ekonomi
2 juta Tambahan Lapangan Kerja
Sumber: LPEM, Universitas Indonesia
Highly Confidential - ©2020 Deloitte
NEW AGENDA: PARIWISATAOVERVIEW
Aktivitas utama Kementerian Perhubungan
Meningkatkan tingkat layanan untuk memastikan stabilitas kegiatan ekonomi
2 juta Tambahan Lapangan Kerja
Transportasi turut mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan wilayah dengan berbagai aktivitas konsumsi untuk ekonomi lokal, nilai tambah ekonomis langsung dan tidak langsung.
Kemenhub memastikan optimalnya pembangunan aksesibilitas, konektivitas, dan transportasi antarmoda yang didukung oleh infrastruktur jaringan jalan
20
KESIMPULAN
KONEKTIVITAS INFRASTRUKTUR
• MENINGKATKAN INTEGRASI ANTAR MODA
• MENINGKATKAN PELAYANAN KPD MASYARAKAT
• MENINGKATAN KINERJA LOGISTIK NASIONAL
• MEMPERBAIKI IKLIM INVESTASI MENINGKATKAN DAYA SAING PEREKONOMIAN NASIONAL & GLOBAL
INTEGRASI PERENCANAAN JARINGAN JALAN DGN PERENCANAAN JARINGAN PELAYANAN TRANSPORTASI MERUPAKAN HAL PENTING SEHINGGA TERJAMIN PELAYANAN KPD MASYARAKAT
PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DIJADIKAN SEBAGAI PEMBUKTIAN KESIAPAN SUATU NEGARA DALAM MENYONGSONG PERADABAN YG RELATIF MUDAH & SERBA CEPAT DALAM SEGALA AKTIFITAS