· web viewselanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. analisis pertama...

20
PRODUCTION PLANNING and INVENTORY CONTROL “Aplikasi PPIC dalam Dunia Industri dan Contoh Kasus “PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK TEMPE MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME Dosen Pengampu: Ika Atsari Dewi, STP, MP. Anggota Kelompok 5 : Rizal Mahfuddin 115100300111001 Rara Jingga 115100300111005 Febry Arvyanto 115100300111006 Jonathan Praystihan 115100300111013 Moh. Faizul Muttaqin 115100300111015 Marsha Ayu Wijareni 115100300111053 JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

Upload: others

Post on 26-Dec-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

PRODUCTION PLANNING and INVENTORY CONTROL

“Aplikasi PPIC dalam Dunia Industri dan Contoh Kasus ”

“PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU KERIPIK TEMPE MENGGUNAKAN METODE JUST IN TIME “

Dosen Pengampu:

Ika Atsari Dewi, STP, MP.

Anggota Kelompok 5 :

Rizal Mahfuddin 115100300111001

Rara Jingga 115100300111005

Febry Arvyanto 115100300111006

Jonathan Praystihan 115100300111013

Moh. Faizul Muttaqin 115100300111015

Marsha Ayu Wijareni 115100300111053

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan
Page 3:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

BAB I

PENDAHULUAN

Persediaan bahan baku merupakan sebuah usaha yang dilakukan sebuah instansi

atau perusahaan yang menyimpan bahan baku dalam jumlah yang besar sebagai antisipasi

apabila terjadi keterlambatan pengiriman dari pemasok yang dapat merugikan instansi atau

perusahaan yaitu terjadi back order (tidak terpenuhinya biaya) dan terhentinya proses

produksi. Akan tetapi tidak selamanya dalam jumlah yang besar itu menguntungkan.Karena

perusahaan tersebut harus memiliki dana yang lebih untuk membeli bahan baku, sehingga

dana yang terikat pada penyimpanan persediaan akan semakin besar. Selain itu adanya

resiko kerusakan bahan baku, turunnya kualitas, nilai gizi, kehilangan dan kerugian apabila

harga bahan baku turun di pasaran. Oleh karena itu perlu dibuat sebuah rancangan sistem

yang lebih baik untuk meminimalisasi pemborosan yang tidak perlu, khususnya pada

persediaan.

Pada CV Aneka Rasa – Keripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer merupakan salah satu CV

yang memproduksi keripik tempe. Pada sistem perencanaan dan pengendalian persediaan

bahan baku yang diterapkan oleh perusahaan masih bersifat konvesional. Maksudnya

perusahaan melakukan pembelian bahan baku kedelai tidak melakukan perencaan secara

pasti terlebih dahulu, sehingga kuantitas bahan baku kedelai yang dikirim pemasok tidak

pernah disesuaikan dengan kebutuhan bahan baku kedelai yang akan digunakan dalam

proses produksi. Hal inilah yang dapat membuat persediaan kedelai di gudang tinggi. Dengan

demikian bahan baku kedelai mengalami penurunan mutu dan kerusakan pada bahan baku,

sehingga menimbulkan pemborosan dalam biaya produksi.

Dari kondisi permasalahan tersebut, di perlukan sebuah pengendalian persediaan

bahan baku keripik tempe , dan yang sesuai dengan kondisi tersebut adalah metode JIT (Just

In Time), karena dibanding dengan metode yang lain, JIT dapat meminimalkan biaya

penyimpanan bahan baku. Menurut Ishak (2010), pengendalian persediaan mengandung

beberapa istilah yang perlu diketahui mengenai pengertian persediaan yang telah diuraikan

pada penjelasan sebelumnya. Selanjutnya akan diuraikan mengenai pengertian sistem,

pengendalian dan pengendalian persediaan. Dan juga JIT berusahan untuk melakukan

peningkatan konstan, tidak memerlukan sistem sistem komputerisasi yang canggih karena

menggunakan control visual dan sederhana untuk diiplementasikan serta penggunaan

Page 4:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

jadwal yang merata, sehingga dapat mencapai efisiensi biaya produksi dan meningkatkan

laba perusahaan.

Just In Time (JIT) adalah suatu sistem produksi yang

dirancanguntukmendapatkankualitas, menekan biaya, dan mencapai waktu penyerahan

seefisien mungkin dengan menghapusseluruh jenis pemborosan yang terdapat

dalam proses produksi sehingga perusahaan mampu menyerahkan produknya (baik barang

maupun jasa) sesuai kehendak konsumen tepat waktu. Untuk mencapai sasaran dari sistem

ini, perusahaan memproduksi hanya sebanyak jumlah yang dibutuhkan/diminta konsumen

dan pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun

menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang (Imai, 1998).

Page 5:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

BAB II

PEMBAHASAN

Profil Perusahaan

Keripik Tempe Aneka Rasa (KTAR) “Bu Noer” adalah jenis usaha dengan badan usaha

bernama CV Aneka Rasa.Keripik Tempe Aneka Rasa “Bu Noer” ini awal dirintis sekitar tahun

1993 dengan tempat produksi awal hingga saat ini di Jalan Ciliwung II/2 Malang.CV Aneka

Rasa mengembangkan usaha usaha dari skala UKM dengan kapasitas produksi kurang lebih

40-50 kg per hari menjadi skala industry menengah atau CV dengan kapasitas 1000 kg per

minggu.CV Aneka Rasa di pimpin oleh seorang direktur, wakil direktur dan manajer. CV

Aneka Rasa memiliki produk dengan rasa original, daun jeruk, keju (cheese), sambal balado,

pizza, burger, daging panggang (barbeque), kebab, spaghetti, rumput laut, pedas, ayam

bawang, jagung bakar pedas, jagung bakar manis, jagung bakar coklat, bakso malang, udang

dan rasa lainnya.

Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Melakukan pengamatan secara langsung ke perusahaan mengenai persediaan bahan

baku kedelai dan pembelian bahan baku kedelai.

b. Wawancara

Melakukan Tanya jawab langsung dengan staf, karyawan, serta pemilik yang

berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu persediaan dan pembelian bahan baku

kedelai.

c. Dokumentasi

Proses pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari atau

mengumpulkan catatan atau dokumen yang berhubungan dengan penelitian yang

dimiliki perusahaan, yaitu data persediaan bahan baku kedelai, data pembelian

bahan baku kedelai.

Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian dilaksanakan di CV Aneka Rasa – Keripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer yang

terletak di Jl. Ciliwung Gg. 2 No.2 Malang.Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret

Page 6:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

2012.Pengolahan data dilakukan di Laboratorium Komputasi dan Analisis Sistem. Jurusan

Teknologi Industri Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya Malang.

Metode Penelitian

Dalam skripsi inidilakukan metode untuk mendapatkan penyelesaian kasus yang

berupa sistem pengendalian bahan baku kedelai pada CV. Aneka Rasa - Kripik Tempe Aneka

Rasa Bu Noer. Metode yang digunakan adalah just in time. Pada kasus ini metode just in

time dibandingkan dengan kondisi perusahaan menggunakan perhitungan konvensional

yaitu jumlah pemesanan yang tidak disesuaikan dengan kapasitas produksi sehingga terjadi

kekurangan ataupun kelebihan persediaan. Obyek penelitian hanya pada kedelai pembuatan

kripik tempe. Perhitungan perencanaan dan pengendalian bahan baku mencakup bahan

baku di gudang, tidak membahas persediaan pada produk jadi. Pemasok juga ditentukan dari

kuantitas frekuensi pengiriman bahan baku yang paling sering dan besar.

Dalam penyelesaian kasus pengendalian persediaan bahan baku ini juga dilakukan

dua survey. Pertama survey pendahuluan yang dilakukan dengan tujuan agar mengetahui

permasalahan persediaan yang timbul dari sistem persediaan CV. Aneka Rasa - Kripik tempe

Aneka Rasa bu Noer. Kedua survey literatur dan lapang dilakukan agar dalam penyelesaiain

masalah dapat dipecahkan dengan menerapkan metode sistem persediaan yang ada pada

literatur.Serta studi lapang yang dilakukan untuk membandingkan masalah nyata dengan

teori sistem persediaan yang ada sehingga didapatkan korelasinya.

Kemudian setelah dilakukan beberapa survey, diputuskan bahwa dalam

menyelesaikan kasus tersebut di perlukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini

bertujuan untuk memudahkan penyelesaian kasus perencanaan dan persedian bahan baku

kedelai dengan pendekatan just in time. Data-data yang dapat menunjang didalam kasus ini

adalah:

1. Data persediaan awal dan akhir bahan baku kedelai.

2. Lead time dan frekuensi pembelian bahan baku kedelai.

3. Data penjualan kripik tempe.

4. Rendemen dari kedelai menjadi tempe dan tempe menjadi kripik tempe.

5. Biaya-biaya yang terkait dengan persediaan dan pembelian bahan baku kedelai.

6. Kapasitas alat transportasi yang digunakan untuk mengangkut bahan baku kedelai.

Page 7:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

Selanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis

pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan

peramalan dengan metode moving average. Kedua adalah penentuan kebutuhan bahan

baku kedelai berdasarkan rencana produksi bulanan. Ketiga ialah penentuan total biaya

persediaan bahan baku kedelai yang diterapkan perusahaan. Keempat menentukan rencana

produksi bulanan dan jumlah kebutuhan bahan kedelai harian. Kelima menentukan jumlah

kanban dan keenam penentuan total biaya persediaan bahan baku.

Hasil dan Pembahasan

CV. Aneka Rasa - Kripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer tidak menerapkan metode

pengendalian persediaan bahan baku tertentu. Sehingga selama ini perusahaan tersebut

menggunakan perkiraan dalam memenuhi kebutuhan bahan baku tanpa melakukan

peramalan. Pembelian bahan baku kedelai dalam satu bulan kurang lebih mencapai 5000 kg.

Biaya pembelian kedelai tiap kilogram yaitu Rp. 6.000,-. Ketika persediaan bahan baku

berkurang, perusahaan harus mengeluarkan biaya tambahan persediaan.

Peramalan permintaan kripik tempe dilakukan untuk memperkirakan permintaan di

masa yang akan datang.Peramalan menggunakan data penjualan pada periode Januari 2007

sampai Februari 2012.Peramalan ini digunakan sebagai acuan dalam merencanakan produksi

berdasarkan metode just in time.

Data Penjualan Keripik Tempe Bulan Januari 2007 – Februari 2012

BulanPenjualan (kg)

2007 2008 2009 2010 2011 2012

Januari 2.337 2.502,6 2.642,1 2.739,45 2.908,8 3.057,75

Februari 2.348,4 2.518,65 2.669,4 2.718,9 2.917,95 3.074,25

Maret 2.366,55 2.534,25 2.653,05 2.784,6 2.930,95 -

April 2.371,5 2.540,4 2.633,55 2.773,5 2.949,75 -

Mei 2.391,9 2.564,4 2.650,05 2.779,05 2.937,3 -

Juni 2.414,4 2.570,1 2.639,7 2.801,1 2.941,95 -

Juli 2.422,95 2.564,85 2.643,3 2.814,45 2.957,4 -

Agustus 2.441,7 2.569,35 2.657,4 2.824,8 2.974,65 -

September 2.456,4 2.582,7 2.681,4 2.847,45 2.993,55 -

Oktober 2.462,4 2.601,15 2.690,25 2.854,2 3.012,45 -

Page 8:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

November 2.474,55 2.619,6 2.706,45 2.887,45 3.023,1 -

Desember 2.475,45 2.625,6 2.726,1 2.883,45 3.038,25 -

Total 28.963,2 30.793,65 31.992,75 33.662,4 35.584 6.132

Rata-rata 2.413,6 2.566,1 2.666,06 2.805,2 2.965,5 3.066

Sumber : Data primer, diolah (2012)

Diketahui bahwa rata-rata penjualan kripik tempe tahun 2007 sebesar 2.414 kg per

tahun, tahun 2008 sebesar 2.566 kg per tahun, tahun 2009 sebesar 2.666 kg per tahun,

tahun 2010 sebesar 2.805 kg per tahun, dan tahun 2011 sebesar 2.966 kg per tahun.

Sedangkan hasil peramalan didapatkan rata-rata penjualan kripik tempe tahun 2012 sebesar

3.152,81 kg per tahun. Jika dilihat, rata-rata penjualan kripik tempe selalu terjadi

peningkatan.

Untuk permintaan peramalan keripik tempe bulan maret 2012 – februari 2013

menggunakan bantuan software SPSS 17.

Peramalan Permintaan Keripik Tempe Bulan Maret 2012 – Februari 2013

Bulan Permintaan

Maret 2012 3.086,34

April 2012 3.098,42

Mei 2012 3.110,51

Juni 2012 3.122,59

Juli 2012 3.134,68

Agustus 2012 3.146,77

September 2012 3.158,85

Oktober 2012 3.170,94

November 2012 3.183,02

Desember 2012 3.195,11

Januaari 2012 3.207,20

Februari 2102 3.219,28

Total 37.833,71

Rata - rata 3.152,81

Perhitungan rencana kebutuhan bahan baku kedelai

Page 9:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

Rendemen kedelai menjadi keripik tempe :

1 kg/1.33 kg x 100% = 75.19%

Kebutuhan bahan baku kedelai untuk menghasilkan 1 kg keripik tempe adalah 1,33 kg

kedelai. Kebutuhan bahan baku kedelai dihitung menggunakan rumus :

D = penjualan x kebutuhan bahan baku tiap kg kedelai

Bulan Penjualan (kg) Kebutuhan Bahan

Baku tiap kg Kedelai

D (kg)

Maret 2011

April 2011

Mei 2011

Juni 2011

Juli 2011

Agustus 2011

September 2011

Oktober 2011

November 2011

Desember 2011

Januari 2012

Februari 2012

Total

Rata-rata

2.931

2.950

2.937

2.941

2.957

2.975

2.994

3.013

3.023

3.038

3.058

3.074

35.891

2.991

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

1,33

3.898,23

3.923,5

3.906,21

3.911,53

3.932,81

3.956,75

3.982,02

4.007,29

4.020,59

4.040,54

4.067,14

4.088,42

Sumber : Data primer, diolah (2012)

Total biaya persediaan bahan baku kedelai yang dilakukan oleh perusahaan

Page 10:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

Berdasarkan perhitungan persediaan bahan baku kedelai yang diterapkan

perusahaan pada bulan produksi Maret 2011 – Februari 2012 , diperoleh data total

penjualan keripik tepe selama satu tahun sebesar 35.891 kg atau rata-rata penjualan tiap

bulan sebesar 2.991 kg.Kemudian bahan baku kedelai yang perlu disediakan yaitu bulan

Maret 2011-Februari 2012 sebesar 53.400 kg, dengan harga beli tiap kilogram Rp. 6.000,-

sehingga total pembelian kedelai sebesar Rp. 320.400.000,-. Biaya pemesanan yang

dilakukan perusahaan setiap bulan sama sebesar Rp. 1.000,- , sehingga biaya per tahun Rp.

12.000,00. Dan biaya penyimpanan (biaya listrik Rp 864,00 /hari, biaya tenaga kerja gudang

Rp 17500,00 /hari) sehingga total biaya penyimpanan per tahun sebesar Rp. 6.464.128,-.

Maka didapatkan total biaya persediaan kedelai sebesar Rp. 326.876.128,- per tahun.

Perencanaan dan pengendalian persediaan bahan baku kedelai berdasarkan pendekatan

JIT

Berdasarkan pendekatan JIT perhitungan persediaan bahan baku kedelai dilakukan

dengan mentransforasikan rencana produksi bulanan menjadi rencana produksi harian.

Perhitungan dengan metode JIT secara khusus untuk mengetahui jumlah bahan baku kedelai

yang disesuaikan dengan rencana kebutuhan harian. Jumlah bahan baku kedelai yang harus

dibeli oleh perusahaan dapat diketahui dengan menghitung jumlah kartu vendor

kanbanpada pemasok yang dikeluarkan oleh perusahaan. Vendor kanbanadalah sebagai alat

bantuperusahaan maupun pemasok dalam melakukan pembelian dengan memperhatikan

jumlah bahan baku kedelai yang harus dibeli dan tertera dalamkanban.

Perhitungan kebutuhan bahan baku kedelai menggunakan pendekatan JIT

Page 11:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

Rencana produksi harian dan kebutuhan bahan baku kedelai harian

Perhitungan rencana produksi harian menggunakan rumus :

Rencana produksi harian = rencana produksi bulanan / jumlah hari kerja (1 bulan)

Jumlah kebutuhan bahan baku harian = rencana produksi harian x kebutuhan bahan baku

tiap kg keripik tempe

Page 12:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

Total persediaan bahan baku kedelai berdasarkan JIT

Bulan Biaya

Pesan

Biaya Simpan Biaya Pembelian Biaya Persediaan

Bahan Baku

Maret 2012 963,62 16.810,74 25.559.969 25.577.743,50

April 2012 963,60 1.749,71 25.662.000 25.664.713,32

Mei 2012 963,58 17.384,61 25.758.000 25.776.348,19

Juni 2012 963,57 39.213,48 25.860.000 25.900.177,05

Juli 2012 963,55 101.797,06 25.962.000 26.064.760,60

Agustus 2012 963,53 233.045,16 26.058.000 26.292.008,69

September 2012 963,52 58.517,04 26.160.000 26.219.480,55

Oktober 2012 963,50 169.858,46 26.262.000 26.432.821,95

November 2012 963,48 122.405,90 26.364.000 26.487.369,38

Desember 2012 963,46 219.361,87 26.460.000 26.680.325,34

Januari 2013 963,67 16.930,58 26.562.000 26.579.894,25

Februari 2013 963,43 1.661.274,66 26.664.000 28.326.238,10

Total 11.563,51 2.658.349,00 313.331.969 316.001.880,92

Page 13:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

Dengan hasil tersebut maka dilakukanlah metode just in time dengan mengubah

rencana produksi bulanan menjadi rencana produksi harian.Setelah dihitung didapatkan

data-data yang berbeda dengan perhitungan sebelumnya yang tanpa menggunakan metode

tertentu. Berdasarkan perhitungan just in time, total bahan baku yang harus dibeli oleh

perusahaan sebesar 52.221 kg dengan biaya pembelian sebesar Rp. 313.332.000,-. Biaya

penyimpanan sebesar Rp. 2.661.262,-. Dan total biaya persediaan bahan baku kedelai

berdasarkan just in time sebesar Rp. 318.892.692,-.

Maka dapat dibandingkan antara persediaan bahan baku kedelai yang diterapkan

perusahaan dengan pendekatan just in time terdapat beberapa perbedaan. Perbedaaan

tersebut teletak pada jumlah total pembelian, total persediaan, total biaya pembelian, total

biaya penyimpanan, dan total biaya persediaan bahan baku kedelai. Masing-masing selisih

dari komponen tersebut secara berurutan adalah 1.179 kg; 1.171,75 kg; Rp. 7.068.030,86;

3.805.779,00; Rp. 10.874.247,08.

Lalu didapatkan pula jadwal pemesanan bahan baku kedelai menggunakan metode

just in time. Kebutuhan kedelai tiap bulan rata-rata mencapai 4193,08 kg dengan

menyesuaikan alat transportasi bahwa kebutuhan kedelai per hari sebesar 159.54 kg. Lead

Time pemesanan bahan baku selama 1 hari. Persediaan awal bahan baku kedelai adalah 830

Page 14:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

kg yang digunakan kurang lebih 4 sampai 6 hari. Sehingga ketika persediaan bahan baku

sudah mencapai sekitar 300 kg dilakukan pemesanan yang akan datang setelah satu hari.

BAB III

Page 15:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

PENUTUP

Kesimpulan

Dapat disimpulkan dalam kasus persediaan bahan baku kedelai pada CV. Aneka Rasa

- Kripik Tempe Aneka Rasa Bu Noer terdapat kesalahan dalam menyediakan bahan baku

yang mengakibatkan besarnya total persediaan bahan baku. Hal ini telah diselesaikan oleh

penulis skripsi dengan melakukan persediaan bahan baku kedelai menggunakan pendekatan

metode just in time. Perbandingan yang diterapkan perusahaan dengan pendekatan metode

just in time mendapatkan penghematan sebesar 3,33%. Dan pemesanan bahan baku kedelai

dilakukan pada saat 2 hari stok kedelai di perusaahn habis.

Page 16:  · Web viewSelanjutnya dilakukan sebuah analisis dari data yang sudah didapatkan. Analisis pertama adalah penentuan rencana produksi bulanan bahan baku kedelai berdasarkan peramalan

DAFTAR PUSTAKA

Imai, Masaaki. 1998. Genba Kaizen : Pendekatan Akal Sehat, Berbiaya Rendah Pada Manajemen. Jakarta, Pustaka Brinaman Pressindo.

Ishak, A. 2010.Manajemen Operasi. Yogyakarta, Graha Ilmu.