asdeharblog.files.wordpress.com · web viewpemanfaatan tik dalam pembelajaran akan sangat menarik...
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengertian TIK / Teknologi Informasi dan Komunikasi memiliki arti yang
sama dengan istilah telematika. Telematika adalah pengolahan informasi dan
pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi yang membuka banyak
peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk
salah satunya bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar,
membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit
dideskripsikan, tentu akan sangat menarik minat bagi praktisi pembelajaran.
Ditambah lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala
waktu dan tempat juga dapat difasilitasi oleh TIK.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran akan sangat menarik karena
proses pembelajaran dilengkapi dengan kemampuannya mengolah dan
menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar
bergerak) sehingga memberikan peluang baru untuk menyenangkan sekaligus
membangkitkan semangat siswa untuk berkreatifitas. Disamping itu juga
dengan TIK maka akan diperoleh pembelajaran berbasis Internet yang
memungkinkan terjadinya pembelajaran secara sinkron dengan keunggulan
utama bahwa pembelajar maupun fasilitator tidak harus berada di satu tempat
yang sama. Pemanfaatan teknologi video conference yang dijalankan dengan
menggunakan teknologi Internet memungkinkan pembelajar berada di mana
saja sepanjang terhubung ke jaringan komputer.
Pembelajaran dengan TIK tidak hanya pembelajaran melalui e-
learning yaitu pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi elektronik
sebagai sarana penyajian dan distribusi informasi, tetapi juga dapat melalui
Buku elektronik atau e-book sebagai salah satu teknologi yang memanfaatkan
komputer untuk menayangkan informasi multimedia dalam bentuk yang ringkas
dan dinamis. Di dalam sebuah e-book juga dapat diintegrasikan tayangan
suara, grafik, gambar, animasi, maupun movie sehingga informasi yang
disajikan lebih kaya dibandingkan dengan buku konvensional.
1
TIK juga dapat digunakan dalam proses evaluasi / penilaian, dapat
pula untuk ujian atau test yang berbasis computer, atau lebih dikenal dengan
istilah CBT ( Computer Based Test ). Proses penilaian CBT adalah proses
penilaian sebagai hasil belajar peserta didik yang dapat diketahui dengan
mudah tanpa menghabiskan waktu yang banyak ketika seorang guru
mengoreksi atau memberikan proses penilaian kepada peserta didiknya.
Disamping itu CBT memudahkan bagi seorang guru untuk memberikan
berbagai bentuk jenis evaluasi yang beraneka ragam yang disertai dengan
lampiran gambar sebagai keterangan untuk memperjelas soal yang diujikan.
Sejalan dengan situasi dan kondisi sekarang, seorang pendidik yang
hidup dan bekerja di abad 21 harus menyadari bahwa era pendidikan sekarang
memiliki banyak tantangan dan penuh kompetisi. Mengutip Partnership for 21st
Century Skills,( Mulia Karena Karya Guru, Edisi 2 Tahun I Desember 2015 , Hal
8-9 ) para pakar pendidikan mengingatkan bahwa anak-anak akan mampu
beradaptasi dengan baik di era abad 21 jika memiliki empat kemampuan dasar
yang dikenal dengan Four Cs, yakni creativity, critical thinking, communications
skills dan collaboration. Oleh karena itu guru- guru sekarang perlu menyadari
hal tersebut, bahwa mereka harus menyiapkan peserta didik untuk mampu
menghadapi tantangan abad 21.
Guru harus memiliki sejumlah kompetensi tertentu antara lain mampu
memfasilitasi dan menginspirasi pembelajaran siswa, mampu memaksimalkan
seluruh potensi siswa baik melalui pembelajaran di dalam kelas maupun diluar
kelas. Guru harus “ melek “ teknologi pembelajaran mutakhir, tidak merasa
malu dan malas untuk terus belajar menguasai pembelajaran melalui
pemanfaatan TIK sehingga mampu menghasilkan pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan dan tidak kalah pentingnya guru mampu merangsang
peserta didiknya untuk mengantisipasi masa depan dengan penggunaan TIK
yang dikuasainya.
Bagi guru sejarah , tantangan tersebut terasa lebih berat karena selama
ini persepsi peserta didik terhadap mata pelajaran sejarah adalah pelajaran
yang membosankan, tidak ada tantangan dan hanya mempelajari tahun dan
2
rangkaian peristiwa masa lalu, sehingga minat peserta didik untuk belajar
sejarah masih sangat rendah, Dengan kondisi tersebut guru sejarah harus
mampu mengubah persepsi peserta didik tersebut dari pelajaran yang
membosankan menjadi pelajaran yang menarik sekaligus menyenangkan.
Untuk itu sebagai seorang guru sejarah, penulis ingin membuktikan bahwa
dengan menggunakan TIK dalam proses pembelajaran akan lebih menarik dan
membuat peserta didik lebih berminat mempelajarinya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah
dalam karya tulis ini adalah: Apakah penggunaan TIK dalam pembelajaran
sejarah akan menyenangkan bagi peserta didik ?
C. Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk :
1. Sejauh mana pemanfaatan TIK menjadi pembelajaran yang menarik
dan menyenangkan
2. Mengetahui secara langsung pendapat peserta didik tentang
pembelajaran sejarah yang menyenangkan
3. Mengetahui pendapat peserta didik dampak positif dan negative dari
penggunaan CBT
4. Sebagai prasyarat untuk mengikuti pemilihan guru berprestasi tahun
2016
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang diharapkan dari karya tulis ini antara lain sebagai
berikut :
1. Memotivasi penulis untuk selalu berkarya menghasilhan suatu
pembelajaran yang inovatif
3
2. Memotivasi peserta didik bahwa tidak ada sesuatu yang tidak bisa
dipelajari selama ada kesempatan dan kemauan
3. Menjadi salah satu sarana untuk mengajak teman sejawat agar
meningkatkan kompetensinya sehingga dapat menjadi guru yang
professional dan berprestasi
4. Menjadi sebuah wadah bagi penulis untuk menuangkan ide-ide yang
dimilikinya sebagai salah satu bentuk aktualisasi diri, perwujudan
sebuah pengabdian dan kecintaan terhadap provesi guru untuk
dibagikan kepada pembaca
4
BAB II
DASAR PEMIKIRAN
1. Pembelajaran Sejarah Menurut Teori Bruner
Bruner seorang ahli pendidikan dari Amerika menjelaskan tentang konsep
belajar, bahwa belajar yang efektif dan komprehensif diperoleh dengan cara
belajar konsep dan struktur ilmu yang sedang dipelajari. Guru harus dapat
mengajarkan struktur dan konsep sejarah yang disederhanakan disesuaikan
dengan usia dan perkembangan mental siswa. Sampai saat ini teori
pembelajaran Bruner masih berpengaruh dalam dunia pendidikan. Secara
teoritis pembelajaran menurut teori Bruner (dalam Materney, 1999) mengikuti
langkah: enaktif (enactive) – ikonik (iconic) – simbolik (symbolic) yakni
pembelajaran yang bermula dari hal-hal konkret menuju abstrak.
Contoh kegiatan siswa pada tahap enaktif adalah belajar dengan
menggunakan beberapa aspek realitas atau objek langsung yang diketahui
tanpa menggunakan kata atau imajinasi. Hal ini bisa diterapkan misalnya jika
guru ingin menjelaskan konsep demokrasi dapat dilakukan dengan mengajak
siswa mengamati secara langsung proses jalannya pemilihan ketua kelas.
Dalam pembelajaran sejarah misalnya siswa diajak tamasya ke candi-candi
untuk melihat langsung candi peninggalan sejarah.
Pada tahap ikonik siswa belajar menggunakan benda-benda manipulatif
misalnya gambar, peta, grafik, tabel, seketsa, atau materi yang dapat
dibayangkan oleh siswa. Pada tahap ini siswa terlibat dengan imajinasi internal
(internal imagenary) dan sejumlah pengetahuan dikarakteristikkan dengan
imajinasi dalam benak yang mewakili konsep. Penyajian materi pada tahap ini
bergantung pada penglihatan dan pemakaian indera lainnya. Penggunaan
benda-benda manipulatif pada tingkat ikonik dapat dilakukan misalnya ketika
guru mengajarkan konsep wilayah suatu kerajaan. Pembelajaran sejarah dapat
dilakukan dengan bantuan peta atau gambar. Konsep tentang candi dapat
menggunakan bantuan maket candi. Konsep waktu (periodisasi dan kronologi)
dapat menggunakan bantuan gambar garis waktu (time line).
Pada tahap simbolik siswa diajak belajar menggunakan simbol-simbol dan
5
melakukan abstraksi tanpa menggunakan bantuan atau mediasi benda-benda
manipulatif. Misalnya siswa diajak menyusun urutan nama-nama raja yang
pernah berkuasa di suatu kerajaan, termasuk ketika mengomentari peran
masing raja dalam masa pemerintahannya.(http://sejarah-sman1-
tmg.blogspot.co.id/)
2. Pengertian Teknologi Informasi Komunikasi
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas menjelaskan
bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi, adalah payung besar terminologi
yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan
informasi. TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi
komunikasi. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan
proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan
informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer
data dari perangkat yang satu ke lainnya. Oleh karena itu, teknologi informasi
dan teknologi komunikasi adalah dua buah konsep yang tidak terpisahkan. Jadi
Teknologi Informasi dan Komunikasi mengandung pengertian luas yaitu segala
kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan,
pemindahan informasi antarmedia. Istilah TIK muncul setelah adanya
perpaduan antara teknologi komputer (baik perangkat keras maupun perangkat
lunak) dengan teknologi komunikasi pada pertengahan abad ke-20. Perpaduan
kedua teknologi tersebut berkembang pesat melampaui bidang teknologi
lainnya hingga awal abad ke-21.( Haryanto, Edy.2008. Teknologi Informasi dan
Komunikasi: Konsep dan Perkembangannya. Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi Sebagai Media Pembelajaran)
Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi/Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK), telah memberikan pengaruh terhadap dunia pendidikan
khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg (2001), dengan
berkembangnya penggunaan TIK ada 5 (lima) pergeseran dalam proses
6
pembelajaran yaitu :
(1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) dari waktu siklus ke waktu
Pengembangan TIK yang berkaitan dengan pembelajaran antara lain
pembuatan e-book / buku elektronik dan pembuatan soal ujian melalui CBT.
a. Pengertian E-book ( Buku Elektronik )
Menurut wikipedia e-book (singkatan dari electronic book, atau E-book)
dikenal sebagai buku digital, merupakan e- teks yang berbentuk
media digital dan kadang-kadang dilindungi dengan hak cipta digital. Adapun
bentuknya bisa berbentuk file pdf, word, html, txt dll. Tetapi yang terkenal
biasanya e-book berbentuk file pdf yang dapat dibaca dengan program
seperti acrobat reader yang dapat di download sebelumnya secara gratis.
Sebuah E-book, sebagaimana didefinisikan oleh Oxford Kamus bahasa
Inggris, adalah “versi elektronik dari buku cetak yang dapat dibaca pada
komputer pribadi atau perangkat genggam yang dirancang khusus untuk tujuan
ini”. E-book didedikasikan bagi mereka para pembaca media elektronik atau
perangkat e-book baik melalui komputer atau bisa juga melalui ponsel yang
dapat digunakan untuk membaca buku elekronik ini.(
http://raghibnuruddin18.blogspot.co.id)
b. Pengertian Computer Based Test
Pada dasarnya pelaksanaan Computer-Based Test / CBT sama halnya
dengan proses pembelajaran menggunakan komputer. CBT atau tes berbasis
komputer dapat dilaksankan dalam laboratorium komputer yang telah
terkoneksi dengan jaringan dan sistemnya. Dalam pelaksanaan tes berbasis
komputer (CBT) ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya : ke-
ontetikan peserta test, bank soal, sistem Computer-based test itu sendiri.
7
Proses otentikasi dalam tes berbasis komputer (CBT), merupakan hal
yang sangat penting, untuk menentukan siapa saja yang bisa mengikuti tes.
Biasanya dalam proses ini, peserta tes akan diberikan sebuah username dan
password, yang akan digunakan untuk login sehingga peserta dapat masuk dan
mengikuti tes.( http://echo-tea.blogspot.co.id/2012/03)
Ketersediaan soal dalam jumlah yang cukup banyak menjadi syarat
selanjutnya dalam tes berbasis komputer (CBT). Dari jumlah soal yang cukup
banyak memungkinkan pemilihan soal secara random sehingga antar peserta
tes akan mendapatkan soal yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk menghindari
adanya kerjasama antara peserta test.
8
BAB III
METODE PENULISAN
A. Tempat dan Waktu
Penulisan karya tulis ini dilakukan di SMA Negeri 13 yang beralamat di
Jalan Seroja No 1, Kecamatan Koja, Jakarta Utara. Penulisan karya tulis ini
dibuat hanya dalam kurun waktu 5 hari dari waktu yang tersedia menjelang
pelaksanaan waktu pemilihan guru berprestasi .
B. Subyek Penulisan
Sebagai subyek penulisan karya tulis ini adalah penggunaan TIK dalam
pembelajaran sejarah di kelas XI IPS yang terdiri dari 3 ( tiga ) kelas pararel
dengan jumlah masing-masing kelas 36 siswa. Pokok Bahasan yang dijadikan
obyek pembelajaran adalah tentang materi Perang Dunia I dan pengaruhnya
terhadap dunia.
C. Metode Pengumpulan Data
Data penulisan karya tulis ini diperoleh secara kualitatif melalui
pandangan dan pengalaman yang diperoleh penulis ketika melakukan
pembelajaran di kelas dan melalui kuissioner yang penulis bagikan kepada 30
responden secara acak sebagai sample di tiga kelas pararel XI IPS. Kuissioner
yang penulis buat terdiri dari 10 pertanyaan
9
BAB IV
PENERAPAN TIK DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH
SMA Negeri 13 Jakarta merupakan salah satu sekolah di Jakarta
Utara yang memiliki banyak program pengembangan untuk kompetensi guru,
baik kompetensi keterampilan mengajar , kompetensi linguistic, motivasi diri
guru. Pelatihan kompetensi tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan
lembaga-lembaga yang tekait, seperti LPIA, Generasi Cerdas Indonesia, Joy
and Friend dan harus dikuti oleh seluruh guru / pendidik.
Penulis sebagai guru di SMA Negeri 13, mengikuti semua bentuk
pelatihan seperti pelatihan keterampilan mengajar berbasis TIK, yaitu antara
lain pelatihan Google Education, pembuatan e-book melalui aplikasi One Note
dan kvishop, pembuatan bahan ajar melalui Focusky, dan pebuatan soal CBT
melalui aplikasi Ispring Quiz Maker dan seluruh bentuk pelatihan yang
diberikan sangat membantu untuk lebih meningkatkan kompetensi guru
profesional , yang sangat diperlukan sesuai dengan tuntutan zaman untuk
menjadi guru yang “melek” teknologi.
Bagi penulis pelatihan berbasis TIK merupakan kesempatan untuk
meningkatkan kreatifitas mengajar agar dapat menarik perhatian sehingga
dapat mengubah minat peserta didik dalam proses pembelajaran, Penulis juga
berupaya maksimal untuk bisa menguasai seluruh materi pelatihan dengan baik
dengan motto bahwa : “tidak ada sesuatu yang tidak dapat dipelajari, selama
ada niat dan kesempatan “.
Peningkatan kompetensi professional akan melahirkan kemampuan
untuk berkreatifitas, dan guru yang kreatif akan mampu memotivasi dan
menginspirasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan dirinya untuk
belajar dan terus belajar serta berusaha mencari tahu tentang pengetahuan
10
yang dikuasainya dan juga belajar menghasilkan suatu karya sesuai dengan
kemampuannya.
Penulis mencoba mempraktekkan apa yang telah dipelajari melalui
pelatihan dengan membuat media pembelajaran melalui e-book / buku
elektronik, membuat soal dalam bentuk CBT dan mengaplikasikannya dalam
proses pembelajaran di kelas.
Guna memperjelas langkah-langkah upaya penerapan TIK dalam
proses pembelajaran sejarah yang menyenangkan maka penulis membagi
menjadi 3 ( tiga ) tahapan yaitu: pertama tahap perencanaan, kedua tahap
pelaksanaan, ketiga tahap evaluasi dari pelaksanaan.
A. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini langkah pertama yang dilakukan adalah :
1. Membuat RPP / rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema
tertentu yang mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data
sekolah, matapelajaran, dan kelas/semester; (2) materi pokok;
(3) alokasi waktu (4) tujuan pembelajaran, Kompetensi Dasar,
Kompetensi Inti dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi
pembelajaran; metode pembelajaran; (6) media, alat dan sumber
belajar; (6) langkah langkah kegiatan pembelajaran; dan (7)
penilaian: Permendikbud No 81A/2013
2. Menuangkan topik materi, kompetensi dasar, kompetensi inti,
indicator dan tujuan pembelajaran dalam media fokusky untuk
menjadi tayangan yang menarik disertai dengan background animasi
dalam bentuk video effects yang akan menarik perhatian peserta
didik sekaligus memberikan pemahaman akan tujuan dari proses
pembelajaran yang akan dilangsungkannya
3. Berdasarkan RPP tersebut maka penulis berupaya menggali dan
mengumpulkan bahan materi atau informasi dari berbagai sumber,
kemudian menyusun menjadi sebuah pemaparan konsep materi
11
yang dituangkan dalam aplikasi onenote 2013, untuk kebutuhan
gambar, table ataupun grafik maka dibuat terlebih dahulu dalam
aplikasi power point yang selanjutnya ditransfer ke onenote. Jika
seluruh konsep materi telah disusun maka disimpan dalam bentuk
4. Langkah selanjutnya membuat cover judul, daftar isi , daftar pustaka
yang dibutuhkan untuk kelengkapan e-book melalui aplikasi power
point yang kemudian juga disimpan dalam bentuk pdf
5. Langkah berikutnya membuka aplikasi Kvisof Flipbook Maker Pro,
kemudian mengimport file yang sudah tersimpan dalam pdf,
mengedit file yang sudah di import, memberikan design terhadap file
tersebut dan selanjutnya mempublish file tersebut dan
menyimpannya dalam bentuk EXE, yang pada akhirnya tercipta
menjadi sebuah buku elektronik yang dikehendaki.
12
6. Setelah dihasilkannya e-book yang akan digunakan sebagai media
pembelajaran, selanjutnya di buat pula CBT sebagai bentuk proses
penilaian terhadap hasil belajar siswa. CBT dibuat melalui aplikasi
Ispring Quiz Maker. Soal-soal yang akan diujikan dimasukkan dalam
aplikasi tersebut sesuai dengan bentuk soal yang dikehendaki.
Jumlah soal yang dibuat tidak terbatas, tetapi ketika akan dujikan
dapat ditentukan jumlah soal yang akan diujikan sesuai waktunya
serta skor maksimal yang telah ditetapkan. Langkah selanjutnya soal
dalam Quiz Maker di publish, dibuat presentersnya dan ditentukan
protections atau paswordnya sehinggga dihasilkan bentuk folder web
yang siap untuk diujikan dalam bentuk CBT.
13
B. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap kedua adalah penerapan TIK dalam proses pembelajaran di
kelas dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Peserta didik diberi orientasi, apressepsi dan motivasi atau
rangsangan untuk memusatka n perhatian pada topik materi sesuai
dalam RPP melalui media fokusky. Tayangan Fokusky dibuat
semenarik mungkin yang dilengkapi dengan video effects / art
motion sebagai background animasi yang sarat dengan warna yang
menarik serta diiringi dengan audio sehingga tayangan menjadi
daya Tarik sekaligus menyenangkan bagi peserta didik.
2. Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan inti dari proses pembelajaran
dengan menggunakan metode yang sudah ditentukan dalam RPP
dan dikemas dengan pendekatan scientific. Sebagai pengamatan
bagi peserta didik ditayangkan buku elektronik yang sudah
dipersiapkan oleh penulis sebelumnya, untuk dapat merangsang
peserta didik dalam mengajukan berbagai pertanyaan seputar topik
materi. Pertanyaan tersebut menjadi topik diskusi antar peserta
didik dan untuk mencari jawabannya, peserta didik harus menggali
14
informasi dari berbagai sumber baik dari buku konvensional ataupun
dari internet, termasuk dari e-book yang sudah dibuat oleh penulis.
3. Peserta didik dalam kegiatan diskusi mendapat tugas perkelompok
dan membuat media untuk mempresentasikan topik materi yang
telah didiskusikan. Dalam kegiatan diskusi dan presentasi peserta
didik juga memanfaatkan TIK yaitu media power point atau fokusky
ataupun film sebagai sarana pembelajaran di kelas.
4. Setelah kegiatan penutup dalam pembelajaran maka peserta didik
melaksanakan ujian / test sebagai proses pengumpulan informasi/
bukti tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam kompetensi
sikap spiritual dan sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan
kompetensi keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, selama dan setelah proses pembelajaran. Bentuk
penilaian kompetensi pengetahuan yang dilaksanakan oleh peserta
didik adalah CBT, jumlah soal 50 dengan waktu 50 menit. CBT
diberikan kepada peserta didik melalui softcopy melalui flasdish atau
dikirim ke peserta didik melalui e-mail pribadi ataupun kelas
5. Setiap peserta didik membawa laptop atau dapat menggunakan tab
untuk membuka soal CBT tersebut. Setelah seluruh peserta didik
memiliki soal CBT maka penulis memulai dengan meminformasikan
kata sandi / password agar soal CBT dapat dibuka dan peserta didik
akan langsung melihat tampilan start quiz, dan mengisi data peserta
didik pada Enter Your Details, selanjutnya mulai mengerjakan soal.
Soal dalam CBT diatur sedemikian rupa tidak percis sama antara
masing masing CBT, sehingga tidak perlu disangsikan kejujuran dari
peserta didik. Jika waktu yang telah ditentukan berakhir program
akan berhenti dengan sendirinya maka peserta didik harus
mengsubmit quiz tersebut dan skor yang telah diperoleh dari hasil
menjawab soal dengan benar akan tampil pada quiz result .
15
6. Tampilnya Quiz Results menginformasikan skor jawaban yang
benar, passing skor dan pernyataan apakah peserta didik telah
berhasil atau harus mengulang kembali sesuai dengan hasil
perolehannya masing-masing peserta didik selanjutnya peserta didik
harus mengklik print results yang ada di pojok kanan atas, dan
mengubah filenya kedalam bentuk XPS Dokument Writer atau pdf
kemudian disimpan dalam dokumen masing-masing peserta didik
untuk selanjutnya hasil print out skor tersebut diserahkan pada
penulis.
C. Tahap Evaluasi
Tahap yang ketiga ini merupakan evaluasi dari semua pelaksanaan
kegiatan dari penerapan TIK melalui e-book maupun CBT pada proses
pembelajaran di kelas yang penulis amati sebagai berikut :
1. Ketika penulis memulai KBM dengan mendemonstrasikan media
fokusky sebagai kegiatan awal dalam proses pembelajaran, peserta
didik terlihat rasa daya tariknya bahkan kekaguman secara spontan
terungkap untuk mengetahui secara detai proses pembuatan media
tersebut.
2. Ketika Buku elektronik ditayangkan untuk disimak dan dipahami isi
materinya , menjadikan suasana KBM menjadi lebih serius , peserta
didik lebih tekun untuk mengetahui lebih detail isi materi tersebut,
sangat antusias dan menuntut agar buku elektronik tersebut di salin
sehingga masing-masing peserta didik memiliki softcopynya dan
memudahkan untuk membaca dan mempelajarinya
3. Dalam pelaksanaan ujian berbasis CBT, pada awalnya suasana
dikelas agak ribut ketika masing-masing peserta didik berusaha
menyalin dan memasukkan CBT ke dalam laptop masing-masing
karena laptop masing-masing peserta didik berbeda kapasitasnya,
sehingga ada yang cepat dan lambat, dan keluhan-keluhan lain yang
16
menyangkut kondisi laptop. Tetapi setelah masing-masing mulai
mengerjakan soal quiznya maka suasana agak hening sampai waktu
ujian berakhir. Suasana gaduh kembali setelah mengetahui
perolehan skor masing-masing.
Disamping pendapat dari penulis tentang evaluasi pelaksanaan kegiatan
dari penerapan TIK melalui e-book maupun CBT pada proses
pembelajaran di kelas, penulis juga berusaha mengumpulkan pendapat
dari peserta didik sebagai responden ( ada 30 responden ) dari kuisioner
yang diberikan. Pendapat tersebut sebagai berikut :
1. Jika setiap awal KBM peserta didik menyimak dan mengamati media
melalui fokusky tentang topik materi dan Kompetensi dasar,
indicator dan tujuan yang harus dicapai, hasil responden 93 %
beranggapan tayangan visual tampilannya sangat menarik,
memudahkan untuk belajar, isinya mudah dipahami, dan dapat
dimengerti dengan jelas tujuan dari belajar materi tersebut, bahkan
berkeinginan mengetahui cara pembuatan media tersebut .
Walaupun demikian ada 7 % pesesta didik yang lebih menyukai
menggunakan papan tulis dan spidol sebagai medianya, dengan
alasan apa yang guru jelaskan dan tuliskan di papan tulis lebih
memudahkan untuk diingat karena terbentuk konsep mind map di
pikiran peserta didik tersebut.
2. Pendapat peserta didik tentang e-book / buku elektronik ternyata
100% responden menjawab e-book menyenangkan dan bermanfaat,
dengan alasan :
materi teringkas dengan baik
materi mudah dipelajari , dipahami dan dimengerti
materi sangat lengkap
lebih enak dibaca karena tampilan menarik dan tidak
membosankan
menyenangkan karena banyak animasi dan ada video
17
bahasanya mudah dipahami
lebih efektif karena dapat diakses di tab
3. Pendapat peserta didik tentang pelaksanaan CBT 90% responden
menyukai dan beranggapan lebih baik dari pada test tertulis serta
dapat membantu dalam memahami materi pelajaran dengan baik,
tetapi ada 10% responden tidak menyukai CBT dengan alasan teknis
merasa keberatan harus membawa laptop dan laptop yang mereka
miliki banyak gangguan dan kendala, kadangkala pada pelaksanaan
ujian CBT belum selesai terjadi gangguan laptop mati mendadak
sehingga apa yang telah dikerjakan harus mengulang kembali dari
awal.
Berdasarkan hasil evaluasi dari penulis dan peserta didik dapat diketahui
bahwa proses pembelajaran sejarah berbasis TIK sangat menarik dan
menyenangkan namun demikian penerapan media tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan dari e-book / buku elektronik antara lain :
Buku elektronik ini berbentuk digital yang dapat diakses dengan
menggunakan alat khusus, sehingga tidak perlu repot membawa
buku dengan jumlah halaman banyak kemana-mana.
Dengan membawa buku portable yang berisikan buku elektronik,
peserta didik dapat membaca buku kesukaannya dengan praktis.
Dengan kehadiran jejaring atau dikenal dengan “internet”.
menjadikan akses informasi dapat semakin mudah untuk didapat.
Berbagai E-book dapat diakses diinternet dan tidak hanya dapat
dibaca melalui alat khusus, namun juga sudah dapat dinikmati
melalui gadget seluler maupun tablet.
Pembelajaran dengan e-book semakin mudah , menarik dan
dapat menambah banyak pengetahuan karena dilengkapi dengan
gambar maupun film/ video
18
Kelebihan penggunaan ujian berbasis computer (Computer Based Test)
ini di antaranya adalah:
ujian menggunakan komputer lebih mudah.
tidak perlu menghitamkan bulatan pada lembar jawaban.
pelaksaan ujian ini dapat menghemat waktu
soal yang diberikan dapat bervariasi
soal yang diujikan tidak selalu sama antar peserta didik
soal yang diujikan dapat dipelajari kembali oleh peserta didik
secara berulang-ulang
skor perolehan dalam mengerjakan quiz dapat diketahui
secara langsung
Skor / nilai perolehan siswa dari CBT lebih baik disbanding
dengan
nilai yang diperoles dari test tertulis karena soal dalam CBT
beraneka ragam dirandom oleh sistem
Sedangkan kekurangan dari e-book / buku elektronik antara lain :
Kadangkala e-book kapasitas sangat besar dan kapasitas ram
laptop kecil maka e-book sangat lamban ketika berusaha dibuka
Adanya gangguan sistem dalam e-book sehingga error tidak
dapat dibuka, atau halamannya sulit dibuka, hurufnya tidak dapat
diperbesar
Untuk kekurangan dari CBT (computer based test) antara lain :
Masalah teknis dari laptop yang mati mendadak
Peserta didik berebutan stopcontak listrik, karena kepentingan
laptop yang punya banyak kendala
Soal dalam bentuk Quiz dianggap peserta didik lebih sulit
Peserta Didik merasa keberatan ketika mengambil data melalui
flasdish karena takut terinfeksi virus
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi menjadikan berbagai perubahan terjadi
di masyarakat, terutama pada pola hidup dalam memanfaatkan informasi.
Teknologi informasi menjadikan akses manusia kepada informasi semakin
mudah, praktis, efektif serta efisien. Demikian Pula dalam bidang pendidikan
sangat bergantung terhadap pemanfaatan TIK.
Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran akan sangat menarik karena
proses pembelajaran dilengkapi dengan kemampuannya mengolah dan
20
menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan gambar
bergerak sehingga memberikan peluang baru disamping menyenangkan juga
sekaligus membangkitkan semangat siswa untuk berkreatifitas
B. SARAN
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah diuraikan diatas,
penulis sampaikan melalui tulisan ini antara lain:
1) Mencoba berbagai macam inovasi baru dalam dunia pendidikan
merupakan suatu keharusan, sebagai seorang guru, dibutuhkan
kreatifitas yang tinggi, untuk mencari berbagai terobosan baru agar
kegiatan pembelajaran di kelas lebih berwarna, dan bisa
mendapatkan hasil yang sesuai dengan program pembelajaran yang
digariskan.
2) Guru bidang studi dapat memahami bahwa, penggunanaan TIK
dalam pembelajaran bukan hanya mengharapkan siswa menyenangi
sehingga dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi
bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai pelakunya dalam
kehidupan sehari-hari.
3). Guru-guru lain diharapkan dapat menerapkan hasil penulisan ini
sebagai inspirasi dan perbaikan dalam proses pembelajaran.
21
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto. Computer Based Test ( CBT) Sarana Ujian Nasional. Wtdyaiswara
Madya, PPPPTK BOE Malang
Mulia Karena Karya Guru. Desain Tata Kelola Menuju GTK Bermutu. Edisi I
Tahun I September 2015
Mulia Karena Karya Guru. Guru Mulia Karena Karya. Edisi 2 Tahun I
Desember , 2015.
http://raghibnuruddin18.blogspot.co.id/2013/01/pengertian-e-book.html
22
http://layananebook.tripod.com/tentang_ebook.htm
www. Wikipedia.com
http://eknaeko.blogspot.co.id/2014/05/makalah-inovatif-guru-berprestasi-dan.html
https://id.wikipedia.org
23
24