· web viewmotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran...

47
TUGAS MAKALAH SATUAN OPERASI DAN PROSES “PENGECILAN UKURAN” Kelas : L Oleh: Dola Restiana (115101001111014) Erni Dwi Puji S (115101001111017) Nasrullah Jamaluddin (115101013111001) Ritawati Sinulingga (115101001111005) Fitri Puji Lestari (115101001111007) JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Upload: others

Post on 27-Dec-2019

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

TUGAS MAKALAH SATUAN OPERASI DAN PROSES

“PENGECILAN UKURAN”

Kelas : L

Oleh:

Dola Restiana (115101001111014)

Erni Dwi Puji S (115101001111017)

Nasrullah Jamaluddin (115101013111001)

Ritawati Sinulingga (115101001111005)

Fitri Puji Lestari (115101001111007)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2013

Page 2:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

MESIN DAN SPESIFIKASI

1. Hammer Mills

Kegunaan dari alat hammer mills adalah untuk menghancurkan atau

menepungkan produk biji-bijian industry pertanian dan perkebunan. Contohnya

adalah Jagung, shorgum, gandum, lada, dan lain-lain sebagai pakan ternak.

Berikut adalah gambar dari hammer mills beserta fungsi dari bagian-bagiannya:

Keterangan :

a. Casing berfungsi melindungi berbagai komponen didalamnya dari

deebu, panas matahari, air dan kotoran lainnya pada saat bekerja.

b. Rotor and rotor shaft berfungsi membentuk medan magnet pada kuku

rotor

c. Hammer berfungsi member damapk pada obyek

d. Grate berfungsi melembutkan beberapa bahan tertentu

2. Slicer

Merupakan alat yang berfungsi sebagai pemotong suatu bahan lunak

maupun bahan keras. Terutama untuk memotong bahan hasil pertanian maupun

Page 3:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

perkebunan. Berikut adalah gambar dari alat slicer beserta fungsi dari masing-

masing bagiannya :

Keterangan :

a. Piece Holder berfungsi sebagai tempat pegangan

b. Smooth Blade berfungsi memotong suatu bahan

c. Main Body Base berfungsi dasar slicer

d. Leading Staff berfungsi sebagai penyangga pisau

e. Blade Holder berfungsi sebagai tempat untuk pegangan pisau

f. Thickness Guide berfungsi sebagai panduan pengangan

g. Sliding Feed Table berfungsi sebagai tempat meletakkan bahan

h. On/off button berfungsi sebagai tombol untuk menyalakan dan

mematikan mesin

3. Rasping

Merupakan alat yang berfungsi untuk melembutkan atau menghaluskan

suatu bahan. Rasping biasanya hanya dapat diaplikasikan untuk bahan-bahan yang

bersifat lunak atau semi lunak. Berikut adalah gambar alat rasping beserta fungsi

dari masing-masing bagiannya :

Page 4:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Keterangan :

a. The feed throat berfungsi memperkenalkan materi pada jalur

tangensial ke ruang comminuting

b. Blade Profile berfungsi membantu menentukan tingkat pengurangan

didasarkan pada materi yang sedang diproses

c. Screen Type berfungsi membantu mengatur keluaran partikel dalam

kisaran ukuran tertentu

d. Rotor Speed berfungsi bekerja dengan layar untuk mengatur keluaran

partikel dalam rentang ukuran

4. Horizontal Roller Mills

Roller Mills merupakan alat yang digunakan untuk menggiling batu

menjadi bubuk. Jika dilihat dari fungsinya alat ini memiliki fungsi hampir sama

dengan Jaw chrusher yaitu memecah benda keras untuk menjadi bubuk.

Page 5:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Keterangan :

1. Bedplote berfungsi sebagai tempat kumparan diletakkan

2. Pecestols berfungsi penyangga rotor

3. Rotor berfungsi pemutar mesin

4. Driver berfungsi kendali dari headstock

5. Headstock with rotor berfungsi sebagai bagian atas mesin yang dilengkapi

dengan rotor

6. Electric power cabinet with measuring unit berfungsi pusat dari listri yang

dimiliki oleh mesin

7. Safety loop berfungsi alat untuk keselamatan mesin selama proses

berlangsung

8. Roller Carriage berfungsi pemutar alat agar mesin dapat berjalan

Page 6:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

CARA KERJA MESIN

1. Cara Kerja Hammer Mills

Hammer mill merupakan aplikasi dari gaya pukul (impact force). Prinsip

kerja hammer mill adalah rotor dengan kecepatan tinggi akan memutar palu-palu

pemukul di sepanjang lintasannya. Bahan masuk akan terpukul oleh palu yang

berputar dan bertumbukan dengan dinding, palu atau sesama bahan. Akibatnya

akan terjadi pemecahan bahan. Proses ini berlangsung terus hingga didapatkan

bahan yang dapat lolos dari saringan di bagian bawah alat. Jadi selain gaya pukul

dapat juga terjadi sedikit gaya sobek.

Penggiling palu ( Hammer Mill ) merupakan penggiling yang serbaguna,

dapat digunakan untuk bahan kristal padat, bahan berserat dan bahan yang agak

lengket. Pada skala industri penggiling ini digunakan untuk lada dan bumbu lain,

susu kering, gula dan lain-lain.

Bagian utama dari hammer mill adalah corong pemasukan, pemukul,

corong pengeluaran, motor penggerak, alat transmisi daya, rangka penunjang dan

ayakan :

— Corong pemasukan

Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari corong

pemasukan berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 350 mm x 350 mm dan

bagian bawahnya menyempit sampai 90 mm x 50 mm dengan kemiringan dinding

corong 40o.

— Pemukul

Pemukul terbuat dari stainless steel. Pada bagian ini terdapat lima pasang

pemukul yang juga terbuat dari bahan stainless steel. Ukuran pemukul adalah

antara 100 mm x 25 mm x 5 mm dan pada kedua sisi pemukul dibuat tajam, hal

ini bertujuan agar sisi pemukul yang satu dapat menggantikan sisi pemukul yang

sudah tumpul dengan cara membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi

horizontal dengan jumlah lima pasang yang disatukan oleh empat buah poros

yang terbuat dari stainless steel dengan berdiameter 10 mm dipasang vertikal.

— Saringan

Saringan yang digunakan pada hammer mill terbuat dari plat baja. Pada

hammer mill saringan memegang peranan penting dalam menentukan besar

Page 7:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

ukuran butir biji-bijian, saringan dapat diganti-ganti tergantung dati besar ukuran

butir hasil gilingan yang dikehendaki.

— Corong pengeluaran

Corong pengeluaran terbuat dari plat esher 1.5 mm yang berbentuk

kerucut terpancung pada posisi terbalik. Diameter corong adalah 550 mm dan

diameter bawahnya adalah 120 mm.

— Ayakan

Alat ini berukuran 600 mm x 600 mm yang mana konstruksinya terbuat

dari kayu dengan bentuk seperti trapezium dan kostruksi penyangga terbuat dari

plat siku 25 mm x 25 mm x 2.5 mm dengan ukurannya sama dengan ukuran

ayakan. Posisi ayakan ini adalah miring dengan kemiringan 10oC, ini bertujuan

untuk memudahkan gerak dari transmisi yang menggerakkan ayakan dan

mempercepat proses pengayakan.

— Motor penggerak

Motor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan

kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada

dudukan yang terbuat dari baja plat 8 mm yang berukuran 250 mm x 147 mm

yang dipasang dengan sebuah engsel. Fungsi engsel adalah jarak antara poros

terhadap motor dengan poros utama dapat diatur untuk memperoleh tegangan

sabuk yang diinginkan.

Menurut Smith (1955), tipe hammer mill dibedakan berdasarkan sifat dari

gigi penggiling yaitu gigi penggiling dapat berayun bebas pada porosnya dan gigi

penggiling tidak dapat berayun bebas pada porosnya (statis). Kedua tipe hammer

mill tersebut dalam operasinya tidak mempunyai banyak perbedaan, yang penting

diperhatikan adalah jumlah ketebalan dari gigi-gigi penggiling.

2. Cara Kerja Slicer

Mesin ini berfungsi sebagai pemotong daging ham/ daging asap & daging

beku. Ketebalan bisa disetel sesuai dengan keinginan, tenaga penggerak

menggunakan motor listrik. Bisa juga digunakan untuk memotong polongan

adonan krupuk jenis tertentu. Kita tinggal meletakkan daging pada posisi yang

disediakan, kemudian mengatur ketebalan yang dinginkan, lalu nyalakan mesin,

Page 8:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

pisau akan berputar dan selanjutnya kita tinggal mendorong daging yang akan

dipotong sesuai dengan jumlah yang dikehendaki.

3. Cara Kerja Rasping

Mesin ini bekerja dengan prinsip rotary. Poros dalam bentuk silinder yang

berputar pada asnya, sedang benda kerja diam dengan tekanan tertentu akan maju

diparut sampai habis. Hasilnya jauh lebih cepat dibanding dengan parut

tradisional yang bekerja maju mundur.

Mesin parut ini bisa menggunakan penggerak diesel solar, diesel bensin

atau elektro motor. Mesin dihidupkan, otomatis silinder parut akan berputar

searah dengan putar mesin. Benda kerja/yang akan diproses dimasukkan pada

inlet parut, dengan sedikit ditekan dengan dorongan benda yang akan diparut akan

terjadi gesekan antara parut dengan barang yang diparut dan menghasilkan

parutan yang jatuh dan keluar lewat corong outlet yang berada dibawahnya. Mesin

ini bisa mengatur secara teratur.

4. Cara Kerja Horizontal Roller Machine

Mesin Horizontal Roller Machine merupakan mesin yang berfungsi untuk

memberikan kekasaraan (roughness) pada work rolls, system kerja dari Horizontal

Roller Machine ialah dengan cara menembak – nembakkan bahan ke permukaan

work rolls, sehingga permukaan menjadi kasar. Sehingga dengan fungsi utama

yaitu memberikan kekasaran pada work rolls tersebut, maka system kerja dari

Horizontal Roller Machine tersebut ialah: bahan sisa dari proses sebelumnya akan

diambil dengan mesin exhauster untuk diletakkan di suatu tandon, setelah bahan

berada tandon, maka bahan akan dipisahkan dengan menggunakan mesin sweco

separator, hasil dari mesin sweco separator ialah bahan yang tidak ada ampasnya,

sehingga bahan tersebut akan diangkat dan diletakkan diatas Horizontal Roller

Machine menggunakan mesin elevator , setelah berada ditandon, maka bahan

hasil tersebut akan dibedakan partikelnya lagi mulai dari yang lembut, sedang

maupun kasar, dan setelah dipisahkan, maka dari pengontrol mesin akan

menentukan type bahan yang dipilih untuk memberikan kekasaran pada work

rolls.

Setelah pemilihan selesai, maka yang selanjutnya ialah menentukan car

mana yang digunakan untuk mengangkut work rolls, setelah car terpilih, maka

Page 9:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

mesin akan bekerja dengan automatic, setelah itu memasukkan data yaitu nilai

phases atau banyaknya car berjalan didalam mein. Setelah memasukkan phases,

maka car akan masuk ke dalam Horizontal Roller Machine, dengan perhitungan

delay dari limit switch, maka pintu dari Horizontal Roller Machine tersebut akan

menutup sendiri, dan rotoblast siap proses dengan referensi data dari pasir besi

yang telah ditentukan sebelumnya, setelah jumlah phases terpenuhi, maka mesin

rotoblast akan mati sendiri, dan setelah itu pintu dari Horizontal Roller Machine

kan membuka, dan car pembawa work rolls akan keluar, selama work rolls

melewati pintu dari mesin shot blasting, maka kipas yang bertujuan untuk

menghilangkan sisa – sisa dari bahan dan ampas yang masih melekat pada work

rolls akan menyala, dan setelah car sampai pada tempat semula, baru car yang

satunya dapat dijalankan, dan selama car belum sampai pada tempat semula, maka

car yang satunya tidak akan dapat prosses.

Page 10:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

PENERAPAN MESIN DALAM AGROINDUSTRI

1. Resume Jurnal Hammer Mills

Judul : UJI KINERJA HAMMER MILL DENGAN UMPAN JANGGEL

JAGUNG [Performance Test Hammer Mill With Corn Feed

Corncob]

Oleh : Octa rahmadian1, Sugeng Triyono2, dan Warji3

Janggel jagung berpotensi sebagai campuran pakan ternak.Pemanfaatan

janggel jagung sebagai campuran pakan ternak perlu dilakukan pengecilan ukuran

= menggunakan Hammer mill. Metode pengujian alat ini menggunakan

perlakuan kecepatan putaran 800 rpm dan 1400 rpm, dengan ukuran saringan 1

cm. Pengujian ini dilakukan dengan 3 kali pengulangan yang masing-masing

ulangan menggunakan 5kg janggel jagung. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui kinerja mesin berdasarkan kecepatan putaran, keseragaman dan

kapasitas yang dihasilkan. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil cacahan

terbaik dengan kecepatan putar 400 rpm, hal ini dikarenakan pada kondisi

tersebut diperoleh hasil cacahan yang relatif sesuai dengan besar ukuran cacahan

yang diinginkan yaitu 3 mm sampai dengan 7 mm. Persentase berat hasil cacahan

yang diperoleh pada perlakuan putaran 1400 rpm adalah 45,57 %. Kapasitas kerja

mesin terbaik diperoleh pada perlakuan putaran 800 rpm sebesar 15,62 kg/jam.

Peningkatan produksi ternak ruminansia menghadapi masalah ketersediaan

pakan baik berupa hijauan maupun konsentrat. Produksi pakan hijauan menjadi

lebih terbatas karena pertambahan penduduk yang membutuhkan lahan untuk

pemukiman, perluasan lahan untuk produksi pangan dan pembangunan subsektor

lainnya. Penyediaan pakan alternatif sebagai suplemen pakan hijauan diperlukan

untuk menunjang keberlanjutan ketersediaan pakan. Pakan alternatif dapat

dikembangkan dengan pemanfaatan limbah pertanian yang jumlahnya berlimpah.

Gambar 1. Hammer mill

Page 11:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Bahan janggel jagung diperoleh dari pertani pada kadar air kering giling

(sekitar 14%).Peralatan lain yang digunakan antara lain: tachometer (untuk

mengukur kecepatan Putaran mesin), stopwatch (untuk mengukur waktu), kWh

meter (untuk mengukur konsumsi energi listrik) dan timbangan. Pengujian mesin

dilakukan pada dua kecepatan putaran, yaitu 800 dan 1400 rpm, masing-masing

dengan menggunakan bahan janggel jagung sebanyak 5 kg dan 3 kali

pengulangan. Perubahan kecepatan putaran hammer mill dilakukan dengan cara

dimana, Ka= kapasitas kerja alat (kg/jam); Bk= jumlah bahan yang digiling

(kg) ; t = lama waktu penggilingan (jam).

Kapasitas kerja mesin dihitung dengan cara membandingkan antara total

bahan yang digiling dengan lama waktu yang diperlukan dalam proses

penggilingan. Lama waktu yang diperlukan untuk proses penggilingan diukur

dengan menggunakan stopwatch. Pengukran waktu dimulai pada saat bahan mulai

dimasukkan ke dalam hopper hingga semua bahan selesai diproses. Hammer mill

digerakkan dengan menggunakan energi listrik. Energi listrik diukur dengan kWh

meter selama proses penggilingan. Konsumsi energi listrik ditentukan dengan cara

menghitung energi spesifik yaitu energi yang dibutuhkan untuk menggiling

sebanyak 5 kg bahan janggel.

Cara kerja hammer mill adalah memukul objek yang digiling. Namun untuk benda

yang ringan dan ulet seperti janggel jagung, reduksi ukuran diperkirakan akan

sulit dilakukan dengan cara dipukul. Karena itu, pemasangan saringan di bagian

pengeluaran dapat membantu menahan produk, sehingga reduksi ukuran dapat

juga berlangsung melalui proses gesekan. Hal ini tampak dari distribusi ukuran

hasil janggel giling yang lebih dari 50% berukuran kurang dari 7 mm, baik pada

penggilingan dengan 800 rpm maupun 1400 rpm. Dengan proses pemukulan saja

sulit untuk mendapatkan ukuran kecil/halus. Di sini, saringan tampak sangat

berperan dalam menentukan ukuran janggel. Hal ini menjadi keuntungan bagi

mesin giling tipe hammer yang memiliki gesekan cukup kecil (membutuhkan

daya relatif lebih kecil) tetapi dapat menghasilkan gilingan yang cukup halus. Hal

ini tidak terjadi pada mesin giling tipe piring /disc mill, yang gesekannya cukup

besar sehingga memerlukan daya yang lebih besar.

Page 12:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Kesimpulan

Berat hasil yang diperoleh dari pencacahan bermacam-macam sesuai

dengan ukuran saringannya, diperoleh persentase berat hasil cacahan pada

perlakuan putaran 140 rpm adalah 45,57 %. Kapasitas kerja mesin terbaik

diperoleh pada perlakuan putaran 800 rpm sebesar 15,16 Kg/jam. Kapasitas mesin

pada putaran 800 rpm lebih banyak dibandingkan dengan putaran 1400 rpm,

terjadi karena pada putaran 1400 rpm putaran mesin terlalu kencang sehingga

bahan sulit masuk ruang penggilingan sehingga waktu yang diperlukan untuk

penggilingan menjadi lebih lama. Pemakaian energi terbaik (hemat) diperoleh

pada kecepatan 800 rpm yaitu 792,00 J/Kg.

2. Resume Jurnal Pemotongan (Slicer)

Judul : TEKNOLOGI PENGOLAHAN BAWANG MERAH

Oleh : Amawidah'W, mti I3ewayani1,c icul dm unumi'

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selaran

Balai Besar Penelitian dun Pengembangan Pasca Panen Pertanian

Bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada umumnya digunakan

sebagai bumbu penyedap masakan sehari-hari dan sangat disukai karena bau dan

aromanya yang khas. Komoditas ini dapat dijumpai dalam jumlah yang melimpah

pada saat panen raya dengan harga yang relatif rnurah dan sebaliknya di luar

musim harganya cukup tinggi. Penanganan pasca panen yang kurang baik pada

saat produksi melimpah dapat mengakibatkan pembusukan ataupun pertunasan

dini, selain itu dapat menimbulkan permasalahan pada persediaan bawang merah

sepanjang musim. Olehkarena itu antisipasi terhadap peningkatan produksi

bawang merah perlu dibarengi dengan peningkatan penanganan pasca panen,

terutama dalam hal pengolahan guna memperpanjang masa simpan, dan

mempertahankan mutu, menjamin kontinuitas stok bawang merah serta

meningkatkan nilai ekonominya. Pengolahan bawang merah yang sudah dikenal

dalam bentuk : tepung, irisan kering, bawang goreng dan acar. Proses pengolahan

dapat dilakukan oleh petani sendiri ataupun industri khusus, baik dalam skala

kecil (industri rumah tangga) maupun dalam skala besar (industri komersial).

Page 13:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Bawang merah (Allium ascalonicum L.), selain digunakan sebagai bumbu

penyedap masakan karena bau dan aromanya yang khas juga digunakan sebagai

bahan baku industri makanan dan obat-obatan sehingga komoditas ini memegang

peranan penting dalam perdagangan. Bawang merah memiliki daya adaptasi luas

karena dapat tumbuh dan berproduksi baik di dataran rendah ataupun di dataran

tinggi dan dapat diusahakan pada lahan bekas sawah (tanaman padi) maupun pada

lahan kering seperti tegalan, kebun dan pekarangan. Walaupun demikian bawang

merah pada umumnya dibudidayakan di dataran rendah pada akhir musim hujan

atau mush kemarau untuk lahan beririgasi teknis. Penanaman bawang merah di

luar musim (musim hujan) banyak mendapat hambatan seperti melimpahnya air

hujan yang dapat menyebabkan terganggunya pertumbuhan tanaman, kelembaban

udara dan tanah yang cukup tinggi memberikan lingkungan yang cocok untuk

pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme penyebab penyakit, dan

budidaya bawang merah di luar musim memerlukan biaya produksi yang relatif

tinggi.

Bawang merah yang akan diolah harus mempunyai bentuk yang seragam,

bebas dari kerusakan karena penyakit maupun kerusakan mekanis. Untuk

mendapatkan umbi yang bemutu, bawang merah harus dipanen pada tingkat

ketuaan yang optimum. Tanaman bawang merah biasanya dipanen setelah telihat

tanda-tanda seperti : pangkal daun bila dipegang sudah lemah, 70-80% daun

berwarna kuning, umbi lapis kelihatan penuh berisi, sebagian umbi tersembul di

atas permukaan tanah, sudah terjadi pembentukan pigmen merah dan timbulnya

bau bawang yang khas yang ditandai dengan timbulnya warna merah tua atau

merah kekuningan pada umbi dan daun bagian atas mulai rebah. Keadaan seperti

ini biasanya diperoleh setelah tanaman berumur 60-70 hari di dataran rendah dan

80-100 hari di dataran tinggi. Pemilihan bahan dilakukan secara manual dengan

memisahkan umbi yang sehat, umbi yang utuh dan menarik. Dan membuang umbi

yang telah mengaIami kerusakan sekaligus mengelupas kulit umbi bagian luar

yang kering dan membuang tanah yang

menempel pada umbi.

Pengupasan awal setelah panen bertujuan untuk menghilangkan bagian

kulit, akar dan bagian atas "umbi, lalu dilakukan pencucian dengan air bersih

Page 14:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

untuk menghilangkan kotoran. Pengupasan dilakukan dengan menggunakan pisau

yang tajam untuk mencegah kerusakan jaringan bawang merah sehingga

perubahan enzim dan penurunan rasa pedas dapat dikurangi. Pencucian pada

bawang biasanya disatukan dengan pengupasan bila menggunakan ""Fame

Peeling", sebelumnya bawang dipanaskan pada suhu 90 OF (32OC)sampai 100°F

(38OC) kemudian dicuci dengan menggunakan "'Brush Spray Washer" untuk

menghilangkan akar, kulit dan bagian atas bawang. Bawang merah setelah dicuci,

ditiriskan, agar air terpisah dari bahan.

Untuk mengiris bawang merah digunakan pisau stainless yang tajam

dengan irisan membujur. Untuk menghasilkan partikel yang relatif berukuran

lebih kecii dari produk dehidrasi (dalam bentuk bubuk yang sensitif terhadap

panas maka sangat praktis memperkecil bentuk dalam irisan-irisan tipis. Pada

pembuatan tepung bawang merah dari varietas Sumenap dan Bima menunjukkan

bahwa nilai VRS (zat volatile), rendemen tepung, nilai kelarutan dan warna

tepung bawang merah terbaik diperoleh pada perlakuan varietas Sumenep dengan

total pengirisan 1-3rpm dengan suhu pemanasan 60°C, sedangkan aroma tepung

bawang merah yang disukai panelis pada perlakuan varietas Bima dengan tebal

pengirisan 1-3 rpm dan suhu pengeringan 7 0°C.

Setelah bawang merah diiris, direndam dalam larutan Na2S205

(natriumMetabisulfit) dengan konsentrasi 500 ppm - 1.500 pprn selama 5-10

rnenit. Peranan senyawa sulfit dalam bahan pangan adalah sebagai antioksidan,

mencegah kerusakan vitamin C, juga dapat memucatkan warna alami pangan,

menghambat reaksi pencoklatan enzimatis dan nonenzimatis. Disamping itu

penambahan senyawa sulfit dapat meningkatkan daya perlindungan terhadap

reaksi pencoklatan yang sering terjadi pada bahan yang dikeringkan. Warna

merupakan salah satu atribut kualitas yang paling penting untuk semua produk

segar maupun olahan. Warna sangat mempengaruhi tingkat penerirnaan

konsumen, walaupun warna kurang berhubungan dengan nilai gizi, bau ataupun

fungsi lainnya. Perlakuan perendaman bawang merah dalam larutan Na2S205

tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap nilai warna tepung, akan tetapi

panelis cenderung menyukai warna tepung bawang merah yang diberi perlakuan

perendaman 500 ppin selama 5 menit. lrisan bawang merah ditaburkan dalam

Page 15:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

loyang, dikeringkan dalam oven dengan suhu 60°C selama 24 jam. Faktor yang

mempengaruhi kandungan air tepung bawang merah antara lain adalah suhu

pengeringan, tebal irisan bawang dan lama pengeringan. Bila dilihat dari

komposisi kimia yang terkandung dalam bawang merah ternyata kandungan air

merupakan komposisi terbesar yaitu 81,02% dan setelah dikeringkan pada suhu

60°C selarna 24 jam dengan ketebalan irisan 1 mm menghasilkan tepung dengan

kadar air 6,96%. Kadar air tepung bawang merah juga dipengaruhi oleh perlakuan

perendaman irisan bawang merah dengan larutan Na2S205 sebelum dikeringkan.

Irisan bawang merah yang direndam dalam larutan Na2S2O5 menghasilkan

tepung dengan kadar air terkecil (4,7%) apabila digunakan konsentrasi 1.500 ppm

dengan lama perendaman 15 rnenit. Selanjutnya dikatakan bahwa pembuatan

tepung bawang merah dengan konsentrasi Natrium metabisulfit 500 ppm dengan

lama perendaman 1o menit merupakan perlakuan terbaik dilihat dari segi kadar

volatile reducing substance (VRS) tinggi (3 1,15 mikrogrek/g), kadar air rendah

(4,8 %), kadar abu cukup rendah (2,03 %) dengan penilaian aroma cukup disukai.

Kornposisi kimia bawang merah segar, tepung bawang merah tanpa perlakuan

perendaman Natrium metabisulfit dan dengan perlakuan perendaman Natrium

metabisulfit konsentrasi 500 ppm selama 10 menit dari kultivar Sumenep.

Irisan bawang merah yang telah kering digiling dengan menggunakan

grinder. Untuk mendapatkan tepung bawang merah yang halus, dilakukan

penyaringan dengan ukuran 60 mesh. Seperti halnya pada pembuatan tepung

bawang merah, psosedur pengolahan dimulai dengan pemilihan bahan,

pengupasan, pengirisan, perendaman dan pengeringan. Irisan-irisan bawang yang

dikeringkan selanjutnya dipisahkan dalam berbagai bentuk dan ukuran, kemudian

pengemasan dan penyimpanan. Proses pembuatan irisan bawang merah kering

dengan menggunakan Natrium bisulfit dan Natrium khlorida.

3. Resume Jurnal Pemarutan (Rasping)

Judul : PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN SAGU

DI PROVINSI PAPUA UNTUK MENDUKUNG KETAHANAN DAN

DISVERSIFIKASI PANGAN

Oleh : Aceng Kurniawan1), Darma1) dan P. Istalaksana1)

Jurusan Teknologi Pertanian Universitas Negeri Papua (UNIPA)

Page 16:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Jl. Gunung Salju – Amban, Manokwari Papua Barat 98314

Telp. (0986) 212095

e-Mail: [email protected]

Disajikan 29-30 Nop 2012

Potensi sagu di Propinsi Papua dan Papua barat sekitar 4.75 juta ton pati

kering setiap tahunnya, namun realisasi produksinya hanya sekitar 200 ribu ton.

Rendahnya produksi ini terutama disebabkan karena sebagian besar pengolahan

sagu oleh masyarakat dilakukan secara tradisional, dengan sarana produksi yang

masih tradisional dengan kapasitas pengolahan sangat rendah. Kegiatan

Percepatan Difusi dan Pemanfaatan Iptek ini akan meningkatkan kapasitas

pengolahan sagu dengan penggunaan alat pemarut dan alat ekstraksi pati sagu.

Hasil dari kegiatan ini dapat meningkatkan kapasitas produksi pati sagu,

meningkatkan pendapatan masyarakat dan meningkatkan ketahanan pangan

masyarakat.

Sekitar 48 % dari total areal sagu dunia atau kira-kira 994.000ha berada di

Propinsi Papua dan Papua Barat. Diperkirakan potensi sagu di Propinsi paling

timur ini sekitar 4.75 juta ton pati kering setiap tahunnya, namun realisasi

produksinya hanya sekitar 200 ribu ton. Ini berarti 4.55 juta ton pati kering

terbuang percuma karena tidak sempat dipanen. Rendahnya produksi ini terutama

disebabkan karena sebagian besar pengolahan sagu oleh masyarakat dilakukan

secara tradisional, dan juga karena lokasi areal sagu umumnya daerah marginal

dengan kondisi geografi dan demografi tidak menunjang serta sarana produksi

yang masihtradisional dengan kapasitas pengolahan sangat rendah.

Pelaksanaan kegiatan difusi pengembangan agroindustri pengolahan sagu

di Propinsi Papua Barat untuk mendukung ketahanan dan diversifikasi pangan ini

terdiri dari serangkaian Kegiatan yaitu diawali dengan pembelian bahan dan alat

untuk pembuatan alat pengolahan sagu, pembuatan alat pengolahan sagu,

transportasi peralatan ke lokasi kegiatan, setting peralatan, difusi dan alih

teknologi (pelatihan pengoprasian danperawatan), produksi pati sagu, dan

monitoring serta evaluasi. Seluruh kegiatan saling terkait dan merupakan suatu

rangkaiaan terpadu. Difusi dan alih teknologi dilakukan dengan metode kerjasama

Page 17:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

melalui pelatihan penggunaan alat produksi sagu yaitu alat pemarut sagu dan alat

ekstraksi pati sagu pada masyarakat mitra.

Alat Pemarut ini merupakan hasil penelitian Hibah Bersaing Perguruan

Tinggi yang dibiayai oleh DIKTI. Alat ini bersifat tepat guna (appropriate) yang

sebagian besar bahan yang digunakan untuk pembuatannya tersedia di pasaran

lokal. Alat pemarut ini terdiri dari 4 bagian utama yaitu: (1) Rangkautama

(frame), (2) Motor penggerak (berupa motor bakar bensin 5.5 HP), (3) Mekanisme

pengumpan, dan (4) silinder pemarut. Untuk mencegah hasil parutan tersebar

kemana-mana dibuat penutup piringan baik pada bagian atas maupun pada bagian

bawah. Bagian fungsional (process system) dari alat pemarut berupa silinder

pemarut yang berfungsi untuk memarut / memotong /menghancurkan empulur

batang menjadi partikel-partikel yang cukup halus sehingga pati yang terdapat

dalam empulur dapat dipisahkan pada proses lebih lanjut. Alat ekstraksi pati ini

merupakan hasil penelitian Hibah kompetitif Sesuai Prioritas Nasional. Prinsip

kerja dari alat ini mengkombinasikan peremasan dan pengadukan sehingga

melepaskan pati dari ampas dan tersus pensike dalam air untuk kemudian

dipisahkan dari ampas melalui saringan. Bagian fungsional alat ini berupa tabung

ekstraksi bersirip yang dilengkapi dengan pengaduk dan penyaring pada dasar

tabung. Proses pengadukan dan penyaringan berlangsung secara simultan dalam 1

unit operasi yang sama sehingga konstruksialat lebih sederhana.

Difusi teknologi adalah kegiatan adopsi dan penerapan hasil inovasi secara

lebih ekstensif oleh penemunya dan/atau pihak-pihak lain dengan tujuan untuk

meningkatkan daya guna potensinya. Alih teknologi adalah pengalihan

kemampuan memanfaatkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi antar

lembaga, badan, atau orang, baik yang berada di lingkungan dalam negeri maupun

yang berasal dari luar negeri ke dalam negeri dan sebaliknya. Difusi dan alih

teknologi pada kegiatan ini dilakukan melalui kerjasama Instalasi alat dan fasilitas

pendukungnya di lokasi kegiatan dan pelatihan penggunaan alat, baik itu alat

pemarut empelur sagu maupun alat ekstraksi pati sagu. Beberapa tahapan kegiatan

difusi dan alih teknologi.

Page 18:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

4. Resume Jurnla Horizontal Roller Machine

Judul : Pemanfaatan Hasil Samping Penggilingan Padi dalam Menunjang

Sistem Agroindustri di Pedesaan

Oleh : Sri Widowati

Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor

Beras merupakan komoditas yang sangat penting di Indonesia. Betapa

pentingnya beras bagi kehidupan bangsa Indonesia, dapat dikaji peranannya

dalam aspek budaya, sosial, ekonomi,bahkan politik. Produksi, prosesing, dan

distribusi beras merupakan salah satu sumber pendapatan dan tenaga kerja yang

besar dalam perekonomian Indonesia. Beras dikonsumsi oleh lebih dari 40%

penduduk Indonesia. Konsumsi beras per kapita meningkat tajam dari 110 kg

pada tahun 1968 menjadi 146 kg pada tahun 1983 dan kenaikan tampak lamban

setelah tercapai swasembada beras. Beberapa hal yang memacu peningkatan

kebutuhan beras, yaitu peningkatan konsumsi per kapita, peningkatan populasi

dan perbaikan ekonomi yang mendorong bergesernya pola makan dari nonberas

ke beras. Pada tahun1992-1996 konsumsi beras sekitar 150 kg/kapita/tahun dan

terdapat sedikit penurunan sejak terjadi krisis multidimensional tahun 1998. Fakta

di lapang menunjukkan bahwa laju peningkatan produksi beras cenderung rendah

setelah tercapainya swasembada beras tahun 1984, bahkan mulai tahun 1994

negara kita menjadi pengimpor beras lagi. Saat ini, laju peningkatan produksi

beras hanya 50% dari laju pertambahan penduduk.

Dalam proses penggilingan padi menjadi beras giling, diperoleh hasil

samping berupa

(1) sekam (15-20%), yaitu bagian pembungkus/kulit luar biji, (2) dedak/bekatul

(8-12%) yang merupakan kulit ari, dihasilkan dari proses penyosohan, dan (3)

menir (±5%) merupakan bagian beras yang hancur. Apabila produksi gabah

kering giling nasional 49,8 juta t/tahun (pada tahun1996), maka akan diperoleh

sekam7,5-10 juta ton, dedak/bekatul 4-6juta ton, dan menir 2,5 juta ton.

Pemanfaatan hasil samping tersebut masih terbatas, bahkan kadang-kadang

menjadi limbah dan mencemari lingkungan terutama di sentra produksi padi saat

panen musim penghujan. Hasil samping tersebut sebenarnya mempunyai nilai

Page 19:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

guna dan ekonomi yang baik apabila ditangani dengan benar sehingga dapat

meningkatkan nilai tambah dalam sistem agroindustri padi dipedesaan.

Penggilingan dengan kapasitas besar dan kontinu, umumnya menghasilkan

beras dengan mutu bagus dan rendemen beras keseluruhan tinggi (63-67%).

Penggilingan kapasitas besar biasanya dilengkapi dengan grader, sehingga menir

langsung dipisahkan dari beras kepala. Ditinjau dari menir yang terpisahkan,

maka dari sistem penggilingan ini diperoleh menir bermutu baik dengan jumlah

yang banyak (3-5%). Bekatul yang dihasilkan dari sistem penggilingan ini

mutunya kurang baik, karena masih tercampur dengan dedak dan serpihan sekam.

Penggilingan padi skala sedang, dengan sistem semi kontinu maupun diskontinu

akan menghasilkan bekatul dengan jumlah cukup banyak dan mutu baik. Hal ini

karena bekatul, yang dihasilkan dari mesin sosoh kedua, terpisah dengan dedak,

yang dihasilkan dari mesin sosoh pertama. Apabila bekatul akan digunakan

sebagai bahan pangan, maka sebaiknya hanya diambil dari hasil mesin sosoh

kedua, karena tidak lagi tercampur dengan dedak (bekatul kasar) dan serpihan

sekam. Penggilingan padi skala kecil, yang hanya menggunakan satu unit mesin

pemecah kulit dan satu unit mesin sosoh umumnya menghasilkan bekatul dengan

mutu kurang baik dan jumlah sedikit.

Berdasarkan teknik penggilingannya, penggilingan padi dikelompokkan

menjadi tiga, yaitu penggilingan kontinu, semi kontinu, dan diskontinu. Sistem

penggilingan kontinu ialah sistem penggilingan di mana seluruh tahapan proses

berjalan langsung/ban berjalan. Mesin ini sangat lengkap, terdiri dari mesin

pembersih gabah, pemecah kulit, pengayak beras pecah kulit (paddy separation),

penyosoh (polisher), dan ayakan beras (grader). penyosohannya masih manual.

Umumnya sistem ini terdapat pada PPS. Pada sistem diskontinu seluruh proses

dilakukan secara manual, umumnya digunakan pada PPK.

Sistem penggilingan padi berpengaruh terhadap mutu beras maupun hasil

sampingnya. Mesin pemecah kulit menggunakan rubber roll yang berputar

berlawanan arah, masing-masing ke arah dalam. Jarak antar rol dan kecepatan

putar akan berpengaruh terhadap tingkat kesempurnaan pengupasan sekam dan

keretakan beras pecah kulit. Tipe mesin penyosoh berpengaruh terhadap mutu

fisik beras.

Page 20:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Dalam mutu giling beras, dikenal tiga tingkatan ukuran beras, yaitu (1)

beras kepala, mempunyai ukuran lebih besar atau sama dengan 2/3 panjang beras,

(2) beraspatah 1/3-2/3 panjang beras, dan (3) menir, yaitu patahan beras berukuran

kurang dari 1/3 bagian. Di Karawang dan Bekasi dikenal dua macam menir, yaitu

menir kasar (bagian dari beras giling) dan menir halus atau disebut jitai, yaitu

bagian beras dengan ukuran sangat kecil, yang ikut tersosoh dan keluar bersama-

sama bekatul. Jitai dipisahkan dari bekatul dengan cara diayak dan dimanfaatkan

sebagai pakan bebek/ayam. Menir kasar juga dimanfaatkan sebagai pakan unggas

dan bahan baku makanan tradisional. Agar nilai sosial ekonomi dan gunanya

meningkat maka menir harus diproses lebih lanjut sehingga dapat digunakan

sebagai bahan baku produk pangan. Masyarakat mempunyai anggapan bahwa

menir merupakan beras bermutu rendah, sehingga hanya dikonsumsi oleh

masyarakat strata sosial rendah. Namun, jika diproses, misalnya menjadi tepung

dan diolah lebih lanjut menjadi produk makanan, maka status sosialnya meningkat

karena produk tersebut dikonsumsi oleh segala lapisan masyarakat. Pengolahan

menir menjadi produk lanjutan akan meningkatkan nilai guna dan ekonominya.

Page 21:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

PENGGUNAAN MESIN DALAM PABRIK

1. LAPORAN PKL Di PT. ALU AKSARA PRATAMA MOJOKERTO

Judul : Pengendalian Mutu Produk Akhir Pada Produksi

Tepung Beras Rose Brand

Nama : Asri Prayuliani

NIM : 0211030013

Jurusan : Teknologi Industri Pertanian

Fakultas : Teknologi Pertanian

Universitas : Universitas Brawijaya

Pada pabrik ini penerapan konsep pengecilan ukuran diaplikasikan pada

proses penggilingan. Alat yang digunakan pada proses penggilingan ini adalah

hammer mill dengan dua jenis screen berbeda yaitu 80 mesh dan 100 mesh.

Hammer mill ukuran screen 80 mesh digunakan untuk menggiling beras tahap 1

sehingga dapat menghasilkan cairan tepung 80 mesh. Sedangkan hammer mill

ukuran screen 100 mesh digunakan untuk menggiling beras tahap 2 sehingga

dapat menghasilkan cairan tepung 100 mesh.

2. LAPORAN PKL Di PT. SURYA ABADI PERKASA PROBOLINGGO

Judul : Pengendalian Mutu Bahan Baku Pada Pengalengan Jamur

Kancing (Agaricus pisporus)

Nama : Wijayanti Oktavianasari

NIM : 0001113083

Jurusan : Teknologi Industri Pertanian

Fakultas : Teknologi Pertanian

Universitas : Universitas Brawijaya

Penerapan pengecilan ukuran pada pabrik digunakan pada roses slicing yang

menggunakan alat slicer. Slicing bertujuan untuk mengiris jamur, alat yang

digunakan adalah slicer. Ada 2 macam slicer yang digunakan di pabrik ini yaitu :

Slicer I : untuk jamur fancy

Slicer II : untuk jamur non fancy

Page 22:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

Jamur yang keluar dari grader dilakukan pengirisan, dimna pengirisan

produk fancy dan nonfancy dilakukan masing – masing slicer. Guna slicer adalah

untuk pengirisan jamur sehingga diperoleh hasil yang seragam.

3. LAPORAN PKL DI PABRIK TEPUNG TAPIOKA, PT. SARITANAM

PRATAMA, KABUPATEN PONOROGO

Nama : Muhammad Annas

Nim : 0901110127

Jurusan : Teknik Pertanian

Fakultas : Teknologi Pertanian

Unversitas : Brawijaya

Ketela yang telah tercacah dengan bantuan screw conveyor masuk

ke mesin pemarut (rasper). Di dalam rasper terdapat pemarut yang berputar

dengan kecepatan tinggi. Dengan alat ini cacahan-cacahan ketela menjadi

bubur pati. Untuk membantu proses di berikan air yang berasal dari proses

ekstraksi pada Ekstraktor V. di PT. SARITANAM PRATAMA terdapat

enam buah rasper untuk memenuhi kapasitas produksinya. Hasil parutan

kemudian di tamping pada sebuah penampung dan siap di pompa menuju

ekstraktor untuk dilakukan pemisahan serat kasar dengan cairan pati.

4. LAPORAN PKL DI PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR, JAKARTA

Judul : Manajemen Perawatan Fasilitas Produksi

Nama : Ichsan Kusuma Ismail

Nim : 0211030038

Jurusan : Teknologi Industri Pertanian

Fakultas : Teknologi Pertanian

Unversitas : Brawijaya

Horizontal roller machine merupakan mesin yang digunakan dalam

proses penggilingan atau milling gandum. Berfungsi untuk memecah dan

mereduksi gandum menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Mesin ini

memiliki kapasitas yang tinggi dengan output yang tinggi, dirancang secara

otomatis dan dapat dioperasikan secara computerize. Di dalam mesin ini

terdapat dua buah roller dengan kecepatan berputar yang berbeda, sehingga

Page 23:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

gandum dapat tergilas sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Alat ini terdiri

dari dua silinder baja dan masing-masing dihubungkan pada as (poros)

sendiri-sendiri. Silinder ini hanya satu saja yang berputar dan lainnya diam,

tapi karena adnya material yang masuk dan pengaruh silinder lainnya maka

silinder ini ikut berputar juga. Putaran masing-masing silinder tersebut

berlawanan arah sehingga material yang ada diatas roll akan terjepit dan

hancur.

Bentuk dari roll crusher ada dua macam, yaitu :

a. Rigid Roll

Alat ini pada porosnya tidak dilengkapi dengan pegas, sehingga

kemungkinan patah pada poros sangat besar. Roll yang berputar hanya

satu saja, tapi ada juga yang keduanya berputar.

b. Spring Roll

Alat ini dilengkapi dengan pegas sehingga kemungkinan porosnya patah

sangat kecil sekali. Dengan adanya pegas maka roll dapat mundur

dengan sendirinya bila ada material yang sangat keras, sehingga tidak

dapat dihancurkan dan material itu akan jatuh.

 Kapasitas roller tergantung pada kecepatan roler, lebar permukaan

roller, diameter dan jarak antara roller yang satu dengan lainnya. Roller

biasanya digunakan untuk batuan lunak seperti shale, lempung dan

material lengket sampai setengah keras. Hancurnya material dalam roll

crushing dibedakan menjadi :

a. Choke Crushing

Penghancuran material tidak hanya dilakukan oleh permukaan roll

tetapi juga aoleh sesama material

b. Free Crushing

Yaitu material yang masuk langsung dihancurkan oleh roll.

Kecepatan crushing tergantung pada kecepatan pemberian umpan

(feed rate) dan macam reduksi yang diinginkan.

Page 24:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

DAFTAR PUSTAKA

Annas, Muhammad. 2003. Laporan PKL di Pabrik Tepung Tapioka Sari Tanam

Pratama Kabupaten Ponorogo . Malang : Universitas Brawijaya

Darmawidah, Wanti Dewayani, Cicu dan E.Y Purwani. 1995. Teknologi

Pengolahan Bawang Merah. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian

Sulawesi Selatan dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca

Panen Pertanian. Halaman 628 – 636.

Ismail, Ichsan Kusuma. 2006. Laporan PKL Manajemen Perawatan Fasilitas

Produksi Laporan PKL di PT. Indofood Sukses Makmur Jakarta . Malang :

Universitas Brawijaya

Kurniawan, Aceng, Darma dan P. Istalaksana. 2012. PENGEMBANGAN

AGROINDUSTRI PENGOLAHAN SAGU DI PROVINSI PAPUA UNTUK

MENDUKUNG KETAHANAN DAN DISVERSIFIKASI PANGAN.

Universitas Negeri Papua. Volume 0144 Halaman 214- 216.

Oktavianasari, wijayanti. 2003. Laporan PKL Pengendalian Mutu Bahan Baku

Pada Pengalengan Jamur Kancing (Agaricus pisporus) Di PT. Surya

Abadi Perkasa Probolinggo . Malang : Universitas Brawijaya

Prayuliani, asri. 2005. Laporan PKL Pengendalian Mutu Produk Akhir Pada

Produksi Tepung Beras Rose Brand Di PT. Alu Aksara Pratama

Mojokerto. Malang : Universitas Brawijaya

Rahmadian, Octa, Sugeng Triyono, dan Warji. 2012. UJI KINERJA HAMMER

MILL DENGAN UMPAN JANGGEL JAGUNG [Performance Test

Hammer Mill With Corn Feed Corncob. Universitas Lampung. Volume 1

Nomer 1 Halaman 11 – 16.

Widowati, Sri. 2001. Pemanfaatan Hasil Samping Penggilingan Padi dalam

Menunjang Sistem Agroindustri di Pedesaan. Bogor : Balai Penelitian

Bioteknologi Tanaman Pangan. Volume 4 Nomor 1 Halaman 33 – 38.

Page 25:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat

LAMPIRAN

Page 26:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 27:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 28:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 29:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 30:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 31:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 32:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 33:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat
Page 34:  · Web viewMotor penggerak yang digunakan adalah motor listrik dengan daya dan kecepatan putaran berturut-turut 1 hp dan 148 rpm. Motor tersebut dipasang pada dudukan yang terbuat