marianimaygot7.files.wordpress.com · web viewdi dalam al-qur’an yang merupakan sumber ajaran...

25
Tugas kelompok 3 TAUHID DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM DAN PARADIGMA ILMU ISLAM SERTA INTEGRASI SAINS DAN AGAMA Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah: Metodologi Studi Islam Dosen: Ajahari,M.Ag Di Susun Oleh: Mariani 1201130257 Suyati 1201130258 Alpiyanor 1201130286 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA JURUSAN TARBIYAH PRODI TADRIS FISIKA TAHUN 2014 1

Upload: others

Post on 20-Sep-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Tugas kelompok 3

TAUHID DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DALAM ISLAM DAN

PARADIGMA ILMU ISLAM

SERTA INTEGRASI SAINS DAN AGAMA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Mata Kuliah: Metodologi Studi Islam

Dosen: Ajahari,M.Ag

Di Susun Oleh:

Mariani1201130257

Suyati1201130258

Alpiyanor1201130286

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

JURUSAN TARBIYAH PRODI TADRIS FISIKA

TAHUN 2014

1

Page 2: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

A. PENDAHULUAN

Diketahui bahwa islam sebagai agama yang memiliki banyak dimensi, yaitu mulai

dari dimensi keimanan, akal pikiran, ekonomi, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi,

lingkungan hidup, sejarah, perdamaian, sampai pada kehidupan rumah tangga, dan masih

banyak lagi. untuk memahami berbagai dimensi ajaran islam tersebutjelas memerlukan

berbagai pendekatan yang digali dari berbagai ilmu. Di dalam Al-Qur’an yang merupakan

sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan

perkembangan anatomi tubuh manusia. Untuk menjelaskan hal tersebut jelas memerlukan

dukungan ilmu anatomi tubuh manusi dan banyak hal lainnya.

Selama ini islam banyak dipahami dari segi teologis dan normatif. Misalnya jika

seseorang bernasib kurang beruntung , maka secara teologis hal itu terjadi karena takdir

Tuhan, atau karena yang bersangkutan menganut paham teologis fatalistis (jabariyah).

Secara teologis jawaban tersebut boleh jadi benar, tetapi hendaknya juga dilihat sebab-

sebabnya dari sudut sosiologis, historis, kultural, dan sebagainya.

Dunia saat ini tengah memasuki era globalisasi dengan dampak negatif dan positifnya.

Diantara dampak negatif tersebut mislanya terjadi dislokasi, dehumanisasi, sekularisasi,

dan sebagainya, sedangkan dampak positifnya terbukanya berbagai kemudahan dan

kenyamanan, baik dalam lingkungan ekonomi, informasi, teknologi, sosial maupun

psikologi.

Disamping itu, terdapat asumsi bahwa ilmu pengetahuan yang berasal dari negera-

negara barat dianggap sebagai pengetahuan yang sekuler oleh karenanya ilmu tersebut

harus ditolak, atau minimal ilmu pengetahuan tersebut harus dimaknakan dan

diterjemahkan dengan permecahan secara islami. Ilmu pengetahuan yang sesungguhnya

merupakan hasil dari pembacaan manusia terhadapayat-ayat Allah swt, kehilangan

dimensi spiritualnya, maka berkembangkanlah ilmu atau sains yang tidak punya kaitan

sama sekali dengan agama. Tidaklah mengherankan jika kemudian ilmu dan teknologi

yang seharusnya memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya bagi kehidupan manusia

ternyata berubah menjadi alat yang digunakan untuk kepentingan sesaat yang justru

menjadi “penyebab” terjadinya mala petaka yang merugikan manusia.1

1 http:///MSI/integrasi-ilmu-ilmu-keislaman-dengan.html (15-10-2014)

2

Page 3: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Dipandang dari sisi aksiologis ilmu dan teknologi harus memberi manfaat sebesar-

besarnya bagi kehidupan manusia. Artinya ilmu dan teknologi menjadi instrumen penting

dalam setiap proses pembangunan sebagai usaha untuk menjadikan kemaslahatan hidup

manusia seluruhnya. Dengan demikian, ilmu dan teknologi haruslah memberikan manfaat

sebesar-besarnya bagi kehidupan manusia dan bukan sebaliknya.

Untuk mencapai sasaran tersebut maka perlu dilakukan suatu upaya mengintegrasikan

ilmu-ilmu umum dengan ilmu keislaman, sehingga ilmu umum tersebut tidak bebas atau

sekuler.

Dalam rangka membuktikan peran agama Islam dalam kehidupan sosial, maka

diperlukan dua komponen pembahasan, pertama, hubungan antara perintah bertauhid dan

cegahan syirik dengan ilmu pengetahuan, kedua, paradigma ilmu islam yang kini sedang

digalakkan oleh banyak cendikiawan muslim. Untuk itu dalam pembuatan makalah ini

akan dibahas mengenai “Tauhid dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam islam dan

paradigma ilmu-ilmu islam serta integrasi sains dan agama”.

3

Page 4: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

B. PEMBAHASAN

Peran Islam Dalam Kehidupan Manusia

Emile Durkheim (1858-1917), ahli sosiologi dari Perancis, memperkenalkan

masyarakat organis. Durkheim percaya bahwa norma-norma akan terancam oleh pembagian

kerja yang berlebihan. Dalam pandangannya, masyarakat praindustri disebut masyarakat

mekanis. Dalam masyarakat mekanis, individu-individu menjalankan perannya masing-

masing : sebagai ayah, suami, pemburu, pendeta, dan yang lainnya. Semua peran atau fungsi

itu diteruskan dari generasi ke generasi dengan perubahan sekecil mungkin. Sebaliknya,

masyarakat modern adalah masyarakat organis, produk pembagian kerja dan diferensiasi

yang dihasilkan oleh proses industri. Masyarakat organis bersifat inovatif dan kompleks.

Agama, dalam pandangan Emile Durkheim, meliputi semua kehidupan dalam masyarakat

pertama, tetapi tempatnya menjadi lebih terbatas dalam masyarakat kedua.2

1. Hubungan Tauhid Dengan Ilmu Pengetahuan

a. Pengertian Tauhid

Tauhid, yaitu seorang hamba meyakini bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah

Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya dalam rububiyah (ketuhanan), uluhiyah (ibadah), Asma`

dan Sifat-Nya. Seorang hamba meyakini dan mengakui bahwa Allah SWT semata, Rabb

(Tuhan) segala sesuatu dan rajanya. Sesungguhnya hanya Dia yang Maha Pencipta,

Maha Pengatur alam semesta. Hanya Dia lah yang berhak disembah, tiada sekutu

bagiNya. Dan setiap yang disembah selain-Nya adalah batil. Sesungguhnya Dia lah

bersifat dengan segala sifat kesempurnaan, Maha Suci dari segala aib dan kekurangan.

Dia lah mempunyai nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang tinggi.

b. Pembagian Tauhid

Tauhid yang didakwahkan oleh para rasul dan diturunkan kitab-kitab karenanya ada

dua, Pertama: Tauhid dalam pengenalan dan penetapan, dan dinamakan dengan Tauhid

Rububiyah dan Tauhid Asma dan Sifat. Yaitu menetapkan hakekat zat Rabb Subhanahu

2 Atang Abd. Hakim, dan Jaih Mubarok. Mei 2011.Metodologi Studi Islam.cet,13. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.hl.13

4

Page 5: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

wa Ta’ala dan mentauhidkan (mengesakan) Allah SWT dengan asma (nama), sifat, dan

perbuatan-Nya.

Kedua: Tauhid dalam tujuan dan permintaan/permohonan, dinamakan tauhid

uluhiyah dan ibadah, yaitu mengesakan Allah SWT dengan semua jenis ibadah, seperti:

doa, shalat, takut, mengharap, dan lain-lain.3

Seandainya ada orang tidak mempercayai keesaan Allah atau mengingkari perkara-

perkara yang menjadi dasar ilmu tauhid, maka orang itu dikatagorikan bukan muslim dan

digelari kafir. Begitu pula halnya, seandainya seorang muslim menukar kepercayaannya

dari mempercayai keesaan Allah, maka kedudukannya juga sama adalah kafir.

Perkara dasar yang wajib dipercayai dalam ilmu tauhid ialah perkara yang dalilnya

atau buktinya cukup terang dan kuat yang terdapat di dalam Al Quran atau Hadis yang

shahih. Perkara ini tidak boleh dita’wil atau ditukar maknanya yang asli dengan makna

yang lain.

Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah mengenal Allah dan rasul-Nya dengan dalil

dalil yang pasti dan menetapkan sesuatu yang wajib bagi Allah dari sifat sifat yang

sempurna dan mensucikan Allah dari tanda tanda kekurangan dan membenarkan semua

rasul rasul Nya.

Adapun perkara yang dibicarakan dalam ilmu tauhid adalah dzat Allah dan dzat para

rasul Nya dilihat dari segi apa yang wajib (harus) bagi Allah dan Rasul Nya, apa yang

mustahil dan apa yang jaiz (boleh atau tidak boleh)

Jelasnya, ilmu Tauhid terbagi dalam tiga bagian:

- Wajib

- Mustahil

- Jaiz (Mungkin)

Dari segi unsur-unsur kebudayaan, agama merupakan universal ultural, artinya

terdapat di setiap daerah kebudaayan di mana saja masyarakat dan kebudayaan itu

berada. Salah satu prinsip teori fungsional menyatakan bahwa segala sesuatu yang tidak

berfungsi akan lenyap dengan sendirinya. Dengan kata lain, setiap kebudayaan memiliki

fungsi. Konsekuensinya, setiap yang tidak memilki fungsi akan hilang atau sirna. Karena

sejak dahulu hingga sekarang agama dengan tangguh menyatakan eksistensinya, berarti

ia mempunyai dan memerankan sejumlah peran dan fungsi di masyarakat.

3 Prof. Dr. Muhammad Mutawall Sya’rawi,Anda bertanya islam menjawab jilid 1-5, 2001 Jakarta;Gema Insani press hlm. 12-14

5

Page 6: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Perintah yang sangat mendasar yang terdapat dalam ajaran Islam adalah

mengeasakan Tuhan dan cegahan melakukan tindakan syirik. Tauhid dan syirik adalah

dua sisi yang tidak dapat dipisahkan, meskipun antara satu dengan yang lainnya sangat

berbeda. Seperti yang Allah SWT firmankan dalam Al-Qur’an, di dalam Surah Al-Ikhlas,

yang berbunyi :

Artinya:

1. Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.

2. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

3. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,

4. dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Sebagaimana dikatakan di atas, sisi kedua adalah cegahan syirik.seperti juga yang

dijelaskan ALLAH dalam Al-Qur’an. Dalam Surah Al-Luqman ayat 13 yang berbunyi :

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi

pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

Perintah mengesakan Tuhan mengandung arti bahwa manusia hanya boleh tunduk

kepada Tuhan. Ia tidak boleh tunduk kepada selain-Nya karena ia adalah punak ciptaan-

Nya (Nurcholis Madjid, 1998 : 180. Karena ia hanya boleh tunduk kepada Tuhan,

manusia oleh Allah dijadikan sebagai khalifah (Q.S. Al-Baqarah [2] : 30). Karena

manusia adalah khalifah di bumi, maka alam selain manusia ditundukkan oleh Allah

untuk manusia :

6

Page 7: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

12. dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-

bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang

memahami (Nya).4

Firman Allah di atas menunjukkan bahwa bumi, langit, langit, laut, serta segala

yang ada di bumi, langit dan laut telah ditundukkan Allah untuk kepentingan manusia.

Apabila tunduk kepada selain Allah, berarti manusia telah menyalahi fungsinya sebagai

khalifah; tunduk kepada alam berarti tunduk kepada selain Allah, yang berarti syirik

(mempersekutukan Allah).

Dengan demikian, tauhid mendorong manusia untuk menguasai dan

memanfaatkan alam karena sudah ditundukkan untuk manusia. Perintah mengesakan

Tuhan dibarengi dengan cegahan mempersekutukan Allah (syirik). Jika manusia

mempersekutukan Allah, berarti ia telah dikuasai oleh alam, padahal manusia adalah

yang harus menguasai bumi karena bumi telah ditundukkan oleh Allah.

Konsekuensi dari tauhid adalah bahwa manusia harus menguasai alam dan haram

tunduk kepada alam. Menguasai alam berarti menguasai hukum alam dan dari hukum

alam ini, ilmu pengetahuan dan tekhnologi dikembangkan.5

Sebaliknya, syirik berarti tunduk kepada alam. Manusia yang hidupnya dikuasai

oleh alam, melahirkan kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakanga. Jadi, terdapat

hubungan timbal balik antara tauhid dengan dorongan pengembangan ilmu

pengetahuan; juga ada hubungan timbal balik antara syirik dengan kebodohan. Agar

lebih jelas, perhatikan tabel berikut .

4 Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahan edisi 2009.Jakarta; Darul Sunnah5 Prof. Dr. H. Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta, Pt Raja Garfindo Persada, 2003), hal. 70

7

Page 8: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Dengan demikian, sumbangan atau peran Islam dalam kehidupan manusia adalah

terbentukna sutu komunitas yang berkecendrungan progresif, yaitu suatu komunitas

yang dapat mengendalikan, memelihara, dan mengembangkan kehidupan melalui

pengembangan ilmu sains. Penguasan dan pengembangan sains bukan saja termasuk

amal shaleh, melainkan juga bagian dari komitmen keimanan kepada Allah.

2. Paradigma Ilmu-Ilmu Islami

Sekarang ini kita dihadapkan pada ilmu Islam dan ilmu bukan Islam (Ilmu agama

dan non agama). Di negara kita, perbedaan ini dapat dilihat dari istilah teknis yang

dipakai ; sekolah agama adalah sekolah-sekolah yang mengajarkan agama (istilah teknis

yang dipakai yaitu madrasah) ;sedangkan bagi sekolah-sekolah yang fokus kajiannya

dalah pendidikan umumm istilah teknis yang dipakai adalah sekolah. 6

Nurcholis Madjid menjelaskan tentang hubungan organik antara iman dan ilmu

dalam Islam. Menurutnya, ilmu adalah hasil pelaksanaan perintah Tuhan untuk

memperhatikan memahami alam raya ciptaan-Nya, sebagai manifestasi atau

penyingkapan tabir akan rahasia-Nya. Garis argumen ini dijelaskan oleh Ibnu Rusyd,

seoroang filosof Muslim yang karya-karyanya mempengaruhi dunia pemikiran Eropa

yang mendorongnya ke zaman renaisans, dalam makalahnya yang amat penting, fashl al-

Maqal wa Taqris ma Bain al-Hikmah wa al-Syari’ah min al-Ittshal. Antara iman dan

ilmu tidak terpisahkan karena iman tidak saja mendorong bahkan menghasilkan ilmu

tetapi juga membimbing ilmu dalam bentuk pertimbanagan moral dan etis dalam

penggunaanya. Antara iman dan ilmu tidak terpisahkan, meskipun dapat dibedakan.

Dikatakan tidak terpisahkan, karena iman tidak saja mendorong bahkan menghasilkan

ilmu, tetapi juga membimbing ilmu dalam bentuk pertimbangan moral dan etis dalam

penggunaannya.6 Op,Cit, Atang Abd. Hakim, dan Jaih Mubarok hlm. 18-20

8

Page 9: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Untuk kepentingan analisis,  tanda-tanda Tuhan dapat kita bedakan menjadi tiga,

yaitu jagad raya, manusia, dan wahyu. Dari ketiga objek ini, kita akan melihat ilmu yang

berbeda-beda tetapi tidak dapat dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.

Manusia yang hendak menyingkap rahasia Allah melalui tanda-Nya berupa jagad

raya, menggunakan perangkat berupa ilmu-ilmu fisik. Ketika manusia berusaha

menyingkap rahasia Allah melalui tanda-Nya berupa wahyu, muncul ilmu-ilmu

keagamaan. Manusia yang hendak menyingkap rahasia Allah melalui tanda-Nya berupa

manusia, akan memunculkan berbagai ilmu. Dari segi fisik, pendalaman terhadap

struktur tubuh manusia melahirkan ilmu biologi dan kedokteran. Sedangkan aspek psikis

manusia memunculkan ilmu psikologi.

Paradigma ini sekaligus merupakan jawaban terhadap dikotomi ilmu agama dan

ilmu nonagama. Pada dasarnya, ilmu agama dan ilmu nonagama hanya dapat dibedakan

untuk kepentingan analisis, bukan untuk dipisahkan apalagi dipertentangkan.

Hanya saja, tidak semua manusia dapat membaca tanda-tanda atau alamat yang

sudah diberikan Tuhan. Nurcholis Madjid menjelaskan bahwa manusia yang akan

mampu menangkap berbagai pertanda Tuhan dalam alam raya ialah

a. Mereka yang berpikiran mendalam (ulu al albab)

b. Mereka yang memiliki kesadaran tujuan dan makna hidup abadi;

c. Mereka yang menyadari penciptaan alam raya sebagai manifestasi wujud

trasendental; dan

d. Mereka yang berpandangan positif dan optimis terhadap alam raya, menyadari

bahwa kebahagiaan dapat hilang karena pandangan  negatif-pesimis terhadap alam.

3. Ilmu Eksakta ditangan Umat Islam

Semangat ilmiah para ilmuwan muslim mengalir dari kesadaran mereka akan tauhid.

Dalam beberapa literatur dijelaskan mengenai sumbangan umat islam terhadap ilmu ilmu

eksakta, diantaranya terhadap matematika, astronomi, kimia dan optik.

a. Matematika

Tokoh islam yang paling mahsyur dalam bidang matematika adalah Al-Khawarizmi.

Dialah yang pertama menulis buku ilmu hitung dan aljabar. Umar al-Khayam dan al-

Thusi adalah ulama yang terkenal dalam bidang ilmu matematika. Angka nol adalah

ciptaan umat islam. Pada tahun 873 M, angka nol telah dipakai di Dunia Islam.

9

Page 10: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Jasa atau fungsi umat Islam terhadap peradaban Dunia adalah ditemukannya angka

arab dan nol yang dengan angka tersebut matematika menjadi efektif dan begitu cepat

berkembang.

b. Astronomi

Diantara umat islam yang terkenal ilmunya dalam bidang astronomi adalah Umar al-

Khayam dan al-Farazi. Mereka menulis buku-buku tentang astronomi yang kemudian

diterjemahkan ke dalam bahasa latin untuk kemudian diajarkan di Eropa.

Kemajuan astronomi di Dunia Islam ditandai dengan didirikannya observatorium di

berbagai kota seperti di Baghdad, Kairo, Damaskus, Seville, dan Andalusia.

c. Kimia

Ulama muslim yang terkenal dalam bidang kimia adalah Jabir Bin Hayyan dan

Zakaria Al Razi. Pada zaman kejayaan islam, kimia dikembangkan atas dasar percobaan

atau eksperimen. Eksperimen-eksperimen dilakukan oleh umat islam untuk mencari

substansi yang misterius. Meskipun tidak membawa hasil, eksperimen-eksperimen

tersebut telah mendorong perkembangan ilmu kimia.

d. Optik

Ulama yang terkenal dalam bidang optik adalah Ibnu Haitsam. Ia berhasil

menentang teori penglihatan yang dikemukakan oleh Euklid dan Ptolomeus. Menurut

Euklid dan Ptolomeus, benda dapat dilihat karena mata mengirim cahaya ke benda.

Melalui cahaya itulah, mata dapat melihat benda. Sedangkan Ibnu Haitsam berpendapat

sebaliknya. Menurutnya, benda dapat dilihat karena benda mengirim cahaya ke mata.

Berdasarkan ilmu pengetahuan modern, teori Ibnu Haitsamlah yang ternyata dipandang

benar. Demikianlah sumbangan islam terhadap kehidupan manusia yang dibuktikan

lewat pengembangan ilmu pengetahuan.

10

Page 11: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

4. Sains Dunia Islam Masa Kini

Melihat bukti dalam sejarah, ternyata umat islam zaman pertengahan berjasa dalam

pengembangan sains. Sains di Dunia Islam sekarang ini sangat menyedihkan. Nurcholis

Madjid menyatakan bahwa sekarang ini, Dunia Islam merupakan kawasan bumi yang

paling terbelakang diantara penganut-penganut agama besar. Negara-negara Islam jauh

tertinggal oleh negara-negara yang menganut agama lain. Umat Islam sangat terbelakang

dalam bidang sains. Diantara semua penganut agama besar di muka bumi ini, para

pemeluk Islam adalah yang paling rendah dan paling lemah dalam pengembangan sains

dan teknologi.

Keadaan yang memprihatinkan itu terjadi karena umat Islam tidak mampu

menangkap ajarannya yang lebih dinamis dan sekaligus lebih otentik. Tugas kita

sekarang adalah menangkap kembali ajaran Islam yang otentik dan dinamis sehingga

mendorong akselerasi kebangkitan penguasaan ilmu-ilmu eksakta sehingga umat Islam

terhindar dari kemunduran.

5. Integrasi Pendidikan Agama Islam dengan Sains dan Teknologi

Berdasarkan tujuan dan ruang lingkup pendidikan agama Islam yang telah dijelaskan

di atas, diharapkan integrasi antara pendidikan agama Islam dengan sains dan teknologi

dapat meningkatkan pemahaman dan pemantapan bagi peserta didik.

Islam memandang bahwa agama adalah dasar dan pengatur kehidupan. Aqidah

Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan. Aqidah Islam yang terwujud dalam

apa-apa yang ada dalam Al-Qur`an dan Al-Hadits menjadi qaidah fikriyah (landasan

pemikiran), yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun seluruh bangunan pemikiran dan

ilmu pengetahuan manusia.

Islam memerintahkan manusia untuk membangun segala pemikirannya berdasarkan

aqidah Islam, bukan lepas dari aqidah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang pertama

kali turun pada ayat tersebut berarti manusia telah diperintahkan untuk membaca guna

memperoleh berbagai pemikiran dan pemahaman. Tetapi segala pemikirannya itu tidak

boleh lepas dari Aqidah Islam, karena iqra` haruslah dengan bismi rabbika, yaitu tetap

berdasarkan iman kepada Allah, yang merupakan asas Aqidah Islam.

Itulah ajaran yang dibawa Rasulullah SAW yang meletakkan aqidah Islam yang

berasas Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah sebagai asas ilmu pengetahuan. Beliau

mengajak memeluk aqidah Islam lebih dulu, lalu setelah itu menjadikan aqidah tersebut

11

Page 12: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

sebagai pondasi dan standar bagi berbagai pengetahun. Ini dapat ditunjukkan misalnya

dari suatu peristiwa ketika di masa Rasulullah SAW terjadi gerhana matahari, yang

bertepatan dengan wafatnya putra beliau (Ibrahim). Orang-orang berkata.gerhana

matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim. Maka Rasulullah SAW segera

menjelaskan: Sesungguhnya matahari dan bulan ini keduanya sebagai bukti kebesaran

Allah, tidaklah gerhana ini karena mati atau hidupnya seseorang, maka bila kalian

melihat gerhana segeralah berdoa dan bertakbir mengagungkan Allah, shalat, dan

shadaqah.

Dengan jelas kita tahu bahwa Rasulullah SAW telah meletakkan aqidah Islam

sebagai dasar ilmu pengetahuan, sebab beliau menjelaskan, bahwa fenomena alam adalah

tanda keberadaan dan kekuasaan Allah, tidak ada hubungannya dengan nasib seseorang,

hal ini sesuai dengan aqidah muslim yang sebenarnya.

Menurut Abuya Syeikh Imam Ashaari Muhammad At Tamimi seperti yang dikutip

oleh Abdurrahman R Effendi dan Gita Puspita menegaskan bahwa semua aktifitas

keseharian kita termasuk mengkaji dan mengembangkan sains dan teknologi dapat

bernilai ibadah bahkan perjuangan di sisi Allah bila memenuhi 5 syarat ibadah yaitu:

1. Niat yang betul, yaitu karena untuk membesarkan Allah. Sabda Rasulullah SAW :

“Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung dengan niatnya dan yang didapat

setiap orang itu sesuai dengan apa yang dia niatkan. “Niat orang mukmin itu

adalah lebih baik daripada amalannya.“

2. Pelaksanaannya benar-benar di atas landasan syariat atau aturan Allah.

3. Perkara atau subyek yang menjadi tumpuan untuk dilaksanakan atau dikaji itu

mestilah mendapat keredhaan Allah. Subyek yang paling utama mestilah suci agar

benar-benar menjadi ibadah kepada Allah.

4. Natijah (Hasil) mesti baik karena merupakan pemberian Allah kepada hamba-Nya.

Dan setelah itu, hamba-hamba yang dikaruniakan rahmat itu wajib bersyukur kepada

ALLAH dengan berzakat, melakukan korban, serta membuat berbagai amal . Jika

aktifitas tersebut menghasilkan ilmu yang dicari maka ilmu itu hendaklah digunakan

sesuai dengan yang diridhai Allah.

5. Tidak meninggalkan atau melalaikan ibadah-ibadah asas, seperti belajar ilmu fardhu

‘ain, shalat 5 waktu, puasa, zakat dan sebagainya.

Integrasi yang diharapkan antara pendidikan agama Islam dengan Sains dan

Teknologi bukan dipahami dengan memberikan materi pendidikan agama Islam yang

12

Page 13: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

diselingi dengan dengan materi sains dan teknologi. Akan tetapi yang dimaksudkan

adalah adanya integrasi yang sebenarnya, di mana ketika kita menjelaskan tentang suatu

materi pendidikan agama Islam dapat didukung oleh fakta sains dan teknologi. Sebab, di

dunia yang demikian modern ini, peserta didik tidak mau hanya sekedar menerima secara

dogmatis saja setiap materi pelajaran agama yang mereka terima. Secara kritis mereka

juga mempertanyakan tentang materi pendidikan agama yang kita sampaikan sesuai

dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari.

6. Ayat Al-Qur’an tentang Fisika

a. Q.S Al- Hijr ayat 16-18

16. Dan Sesungguhnya kami Telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan

kami Telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandang (nya),

17. Dan kami menjaganya dari tiap-tiap syaitan yang terkutuk,

18. Kecuali syaitan yang mencuri-curi (berita) yang dapat didengar (dari malaikat) lalu dia

dikejar oleh semburan api yang terang.7

b. Q.S Al- Maidah ayat 75

75. Al masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang Sesungguhnya Telah

berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-

duanya biasa memakan makanan. perhatikan bagaimana kami menjelaskan kepada

mereka (ahli Kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), Kemudian perhatikanlah

bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat kami itu).

c. Q.S Al- Rad Ayat 2

7 Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahan edisi 2009.Jakarta; Darul Sunnah

13

Page 14: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

2. Allah-lah yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagaimana) yang kamu lihat,

Kemudian dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan.

masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan

(makhluk-Nya), menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya), supaya kamu meyakini

pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

d. Q.S Al- Yunus Ayat 24

24. Sesungguhnya perumpamaan kehidupan duniawi itu, adalah seperti air (hujan)

yang kami turunkan dan langit, lalu tumbuhlah dengan suburnya Karena air itu

tanam-tanaman bumi, di antaranya ada yang dimakan manusia dan binatang ternak.

hingga apabila bumi itu Telah Sempurna keindahannya, dan memakai (pula)

perhiasannya[683], dan pemilik-permliknya mengira bahwa mereka pasti

menguasasinya[684], tiba-tiba datanglah kepadanya azab kami di waktu malam

atau siang, lalu kami jadikan (tanam-tanamannya) laksana tanam-tanaman yang

sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami

menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (kami) kepada orang-orang berfikir.

C. PENUTUPManusia sebagai ciptaan Tuhan dengan kesempurnaan akal pikirannya, di dalam

ajaran Islam, dianjurkan untuk membaca ayat-ayat yang tersirat lewat fenomena dan

keteraturan alam. Dengan kajian-kajiannya yang kemudian menjadi ilmu pengetahuan dan

teraplikasi dalam wujud teknologi, kehidupan manusia menjadi lebih mudah dan sejahtera.

Dengan mengetahui dan merenungi berbagai keteraturan dan fenomena alam yang ada

akan menimbulkan keimanan, ketakwaan, dan kesadaran rohaniyah dalam diri manusia

14

Page 15: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

bahwa betapa kecilnya makhluk manusia dan betapa besarnya Tuhan sebagai pencipta

alam semesta serta segala isinya.

Ajaran tauhid melarang manusia untuk tunduk pada alam tapi sebaliknya justru

menguasai alam dan memanfaatkannya untuk kepentingan manusia yang pada gilirannya

memaksa manusia untuk menguasai hukum alam, yang darinya bersumber ilmu

pengetahuan dan teknologi.

Peran Islam dalam kehidupan manusia adalah terbentuknya suatu komunitas yang

berkecenderungan progresif, yaitu suatu komunitas yang dapat mengendalikan,

memelihara dan mengembangkan kehidupan melalui pengembangan ilmu dan sains.

Penguasaan dan pengembangan sains bukan saja termasuk amal saleh, melainkan juga

bagian dari komitmen keimanan kepada Allah SWT.

Semangat ilmiah para ilmuwan muslim mengalir dari kesadaran mereka akan tauhid.

Dalam beberapa literatur dijelaskan mengenai sumbangan umat islam terhadap ilmu ilmu

eksakta, diantaranya terhadap matematika, astronomi, kimia dan optik.

15

Page 16: marianimaygot7.files.wordpress.com · Web viewDi dalam Al-Qur’an yang merupakan sumber ajaran Islam, misalnya dijumpai ayat-ayat tentang proses pertumbuhan dan perkembangan anatomi

Daftar Pustaka

Hakim, Atang Abd. dan Jaih Mubarok.2011.Metodologi Studi Islam.cet,13. Bandung:PT.Remaja Rosdakarya.

http://MSI/integrasi-ilmu-ilmu-keislaman-dengan.html

http://wiltapurnamasari.blogspot.com/2013/11/hubungan-sains-dan-islam_1625.html

Jalaludin. H, Teologi Pendidikan, 2003, Jakarta, Pt Raja Garfindo Persada

Mutawall Sya’rawi Muhammad,Anda bertanya islam menjawab jilid 1-5, 2001 Jakarta;Gema Insani press.

16