· web viewdi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit...

29
D DAERAH TINGKAT I RIAU

Upload: others

Post on 13-Jan-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

DDAERAH TINGKAT I

RIAU

Page 2:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi
Page 3:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

D. DAERAH TINGKAT I RIAU

1. GAMBARAN UMUMa. Penyebaran penduduk.

Luas Propinsi Riau adalah ± 94.562 km2.Dalam tahun 1971 jumlah penduduknya adalah 1.641.591

jiwa; dengan demikian kepadatannya adalah ± 17 jiwa/km 2.Daerah Tingkat II yang terpadat adalah Kota Madia Pekan-

baru (2.302 jiwa/km2), Kabupaten Kepulauan Riau (41 jiwa/km2). Tingkat pertumbuhan penduduk adalah 2,88%/ tahun. Daerah Tingkat II dengan tingkat perkembangan pendu- duk yang terendah adalah Kabupaten Indragiri Hulu (1,25%/ tahun), dan yang tertinggi adalah Kota Madia Pekanbaru (7,5%/tahun).

Pola penyebaran penduduk pada umumnya mengikuti lima aliran sungai besar jaitu Rokan, Siak, Kampar, Indragiri dan Reteh, dan tampak pula adanya penyebaran perkampungan me- nurut jalur jalan raya yaitu Pekanbaru-Teluk Kuantan, Lirik- Ruantan, Pekanbaru-Padang, Pekanbaru-Dumai dan Pekanbaru-Pasirpangaraian.

Berkembangnya penduduk pada beberapa tempat seperti Pekanbaru dan Dumai adalah karena adanya migrasi pendu- duk antara lain sebagai akibat adanya kegiatan pertambangan dan kehutanan.

Dari seluruh jumlah penduduk ± 86% berada di pedesaan sedangkan ± 14% hidup di kota.

Jumlah penduduk usia angkatan kerja (15-60 tahun) pada tahun 1971 adalah 830.502 jiwa yang merupakan ± 51% dari jumlah penduduk. Diperkirakan dari angkatan kerja ini be- kerja di bidang usaha pertanian (peternakan, perikanan, ke- hutanan dan perkebunan) sebanyak 66,59%, di bidang usaha

67

Page 4:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

pertambangan dan penggalian 2,23%, di bidang industri/peng- olahan 4,94%, di bidang bangunan 1,38%, di bidang listrik, gas, air dan uap 0,06%, di bidang perdagangan, bank, per- usahaan pertanggungan dan jasa-jasa 16,3%, di bidang peng- angkutan, penimbunan dan perhubungan 2,56% dan di bidang usaha lain-lain 5,94%.

b. Penyebaran kegiatan perekonomian. Kegiatan perekonomian yang adaProduksi yang penting dari daerah Riau antara lain ialah

hasil tambang, hutan, tanaman perdagangan, dan pertanian bahan pangan.

Sebagian besar produksi padi diperoleh dari persawahan pasang surut tradisionil dan tadah hujan. Daerah yang mer- upakan pusat hasil padi adalah Kabupaten Kampar dan In- dragiri Hilir, sedangkan produksi daerah Riau secara kese- luruhan masih minus jika dibandingkan dengan kebutuhannya.

Pengusahaan perikanan laut yang telah dilakukan secara in- tensif, terdapat di perairan Selat Malaka sepanjang pantai daerah Indragiri Hilir dan perairan sekitar Kepulauan Riau, kecuali Lautan Cina Selatan. Pada saat sekarang ini produksi keseluruhan nampaknya merosot, hal ini sebagai akibat ada- nya pencemaran laut. Usaha untuk pencegahan pencemaran laut maupun perbaikan nasib para nelayan perlu dilakukan.

Kegiatan perikanan darat terdapat di sepanjang sungai Rokan, sungai Siak, sungai Indragiri, di danau dan rawa.

Usaha perkebunan yang utama adalah karet dan kelapa yang sebagian besar diusahakan oleh rakyat. Karet terdapat di semua kabupaten kecuali Kabupaten Indragiri Hilir, sedang- kan kelapa terdapat di Kabupaten Indragiri Hilir, Kepulauan Riau, Bengkalis dan daerah pantai Kabupaten Kampar.

Kedua macam bahan ekspor ini merupakan sumber penda- pa tan daerah Riau d i samping kayu. Di l iha t dar i perkem -

68

Page 5:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

bangan ekspor selama 3 tahun (1970-1972), terlihat gejala yang menurun. Oleh karena itu harus segera diusahakan langkah-langkah agar di daerah ini tidak terus menerus ter-gantung kepada produksi karet. Khusus bagi karet yang sangat tergantung kepada pasaran luar negeri, maka peningkatan pro-duksinya sangat sulit, kecuali apabila kwalitasnya dapat di-sesuaikan dengan selera konsumen.

Khusus mengenai kopra, jumlah ekspor tampak menurun, disebabkan oleh karena meningkatnya pemakaian dalam negeri.

Realisasi ekspor kayu glondongan (logs) selama tahun 1970-1972, memperlihatkan perkembangan menarik, sehingga dapat diharapkan bahwa peningkatan pengusahaan kayu akan berkembang dalam rangka memenuhi kebutuhan baik dalam maupun luar negeri.

Pertambangan seperti minyak bumi dan gas alam, terdapat di Kabupaten Bengkalis, Kampar, Indragiri Hulu dan di per- airan kepulauan Riau, timah di Singkep, Kundur, Karimun dan Bangkinang; sedangkan bauksit di Pulau Bintan, Pulau Lingga, serta perairan di sekitarnya.

Produksi minyak bumi Riau merupakan ± 80% dari pro- duksi minyak bumi nasional.

Potensi daerah

Di Kabupaten Indragiri Hilir terdapat areal pasang surut seluas ± 219.000 ha, yang dapat dikembangkan menjadi dae- rah persawahan/pertanian pasang surut. Dalam pada itu usaha perluasan pertanian dapat juga dilaksanakan di daerah Pasirpangaraian yang mempunyai areal potensiil ± 46.000 ha, dan di daerah lain sejumlah ± 85.000 ha. Usaha ke arah pengembangan areal tersebut di atas dapat dikaitkan dengan usaha transanigrasi.

Di samping usaha tersebut, Riau mempunyai potensi bagi perluasan perkebunan karet, kelapa, dan sedang diteliti ke-

69

Page 6:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

mungkinan bagi tanaman nontradisionil seperti cengkeh, jarak, jambu-mente, tabu dan kelapa sawit. Demikian juga usaha peternakan dan perikanan.

Di bidang pertambangan, minyak dan gas bumi merupakan bahan baku bagi industri petrokimia, sedangkan timah dan bauksit merupakan bahan baku industri logam. Pusat industri petrokimia dapat dikembangkan di Dumai, Sungai Pakning dan Pulau Batam, sedangkan kemungkinan untuk industri logam dapat dikembangkan di Pulau Singkep.

Potensi lainnya yang menonjol dan mempunyai pengaruh bagi perkembangan daerah ialah kayu.

Penggalian potensi lain untuk pengembangan daerah, ialah usaha penyelamatan dan pemugaran peninggalan bersejarah yang banyak terdapat di daerah Riau.

2. MASALAH

Di antara berbagai masalah mendesak yang dihadapi oleh Propinsi Riau, maka masalah kekurangan tenaga kerja meru-pakan masalah pokok yang memerlukan perhatian yang besar. Usaha pembangunan yang dilakukan selama ini, mengalami kesulitan sebagai akibat kurangnya tenaga kerja baik yang terlatih maupun yang terdidik. Di samping itu di daerah Riau masih terdapat suku terkebelakang, sehingga perlu mendapat-kan bimbingan dan pembinaan agar dapat berfungsi sebagai tenaga produktif.

Dalam pada itu masalah lain seperti prasarana perhubungan darat terutama jalan dan jembatan yang menghubungkan daerah-daerah produksi di pedalaman, masih memerlukan per-baikan.

Demikian pula angkutan sungai di sungai Siak dan Indragiri yang peranannya semakin meningkat, keadaannya masih belum memuaskan.

70

Page 7:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

Di bidang penyediaan tenaga listrik Riau masih belum men-cukupi. Pembangkit tenaga listrik yang ada, sebagian besar sudah berumur lebih dari 10 tahun, dengan kapasitas 3.700 KW (kapasitas listrik PLN, di luar produksi listrik perusahaan pertambangan).

Masalah lain yang juga perlu mendapat perhatian ialah fa-silitas pelabuhan baik berupa gudang, dermaga maupun fasilitas lainnya terutama bagi pelabuhan Pekanbaru, Tembilahan, Tanjung Pinang, dan Rengat. Demikian juga dibutuhkan peningkatan prasarana perhubungan udara untuk penyesuaian dengan kebutuhan yang terus meningkat.

3. PENGARAHAN PEMBANGUNAN SELAMA REPE- LITA I I

a. Sektoral

Dalam usaha memenuhi kebutuhan bahan pangan, maka usaha peningkatan dan perluasan irigasi akan ditingkatkan. Sejalan dengan itu, dilanjutkan peningkatan usaha perbaikan/ peningkatan jalan dan jembatan yang menghubungkan daerah produksi dengan pasar.

Dengan terbukanya jaringan jalan tersebut, maka akan mempengaruhi pula penyebaran penduduk dan akan mendo-rong penduduk untuk melakukan kegiatan ekonomi lainnya.

Di bidang perkebunan akan diusahakan peremajaan karet dan kelapa. Bagi daerah yang sesuai iklim dan tanahnya, usaha diversifikasi akan dikembangkan dengan tanaman nontradisionil.

Usaha peningkatan produksi hasil hutan terutama logs, panting adanya pencegahan penebangan liar oleh penduduk setempat, maupun oleh pengusaha kehutanan. Apabila pene-bangan semakin luas, akibatnya akan dapat merusakkan kelestarian hutan dan struktur tanah.

71

Page 8:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

Pengembangan industri, terutama pertanian, perlu ditingkat- kan sesuai dengan bahan baku yang tersedia serta prasarana. Demikian pula industri perkayuan seperti pengeringan kayu, penggergajian, plywood, industri perkapalan, industri petro kimia, industri minyak kelapa, dan industri karat.

Dalam usaha pengembangan industri harus ditunjang oleh pembangunan di sektor lainnya (peningkatan air minum, penyediaan tenaga listrik, peningkatan komunikasi dan telekomunikasi, penyediaan modal oleh badan perkreditan). Pembangunan industri akan diarahkan kepada usaha yang dapat menghisap tenaga kerja.

b. Wilayah pembangunan

Dalam rangka kebijaksanaan pengembangan regional, Riau dapat dibagi menjadi beberapa daerah pembangunan, yang masing-masing mempunyai sifat pengarahan tersendiri. Daerah- daerah pembangunan tersebut adalah sebagai berikut :Daerah pembangunan I : meliputi daerah di bagian, barat

dengan pusat pengembangan Pe-kanbaru. Daerah ini dipersiapkan untuk usaha-usaha pertanian dan Pekanbaru sebagai pusat peme-rintahan, pendidikan, dan perda-gangan.

Daerah pembangunan II : meliputi daerah di bagian utara dengan pusat pengembangannya Dumai. Daerah ini dipersiapkan untuk kegiatan perindustrian dan perdagangan.

Daerah pembangunan III : meliputi daerah di bagian selatan dengan pusat pengembangannya Rengat. Daerah ini dipersiapkan untuk kegiatan pertanian dan perkebunan.

72

Page 9:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

Daerah pembangunan IV : meliputi daerah di bagian timur dengan pusat pengembangannya Tanjung Pinang. Daerah ini di-persiapkan untuk usaha perda-gangan dan perindustrian.

Pekanbaru, selain merupakan pusat pengembangan daerah pembangunan I, juga merupakan pusat bagi seluruh daerah pembangunan di Propinsi Riau. Sedangkan pulau Batam akan dikembangkan menjadi daerah perindustrian.

4. LANGKAH KEBIJAKSANAAN

a. Kebijaksanaan umumTitik berat pengembangan daerah masih tetap pada bidang

pertanian terutama peningkatan produksi pangan, peremajaan, diversifikasi dan perbaikan mutu hasil tanaman perdagangan serta peningkatan dan pengamanan hasil hutan terutama logs.

Di samping itu prasarana perhubungan ditingkatkan ter- utama jaringan jalan, pengangkutan sungai dan peningkatan fasilitas pelabuhan laut, pantai, dan perhubungan udara, dan peningkatan sarana telekomunikasi.

Fasilitas lain yang sejajar dengan sektor penunjang tersebut terutama untuk keperluan industri, adalah penyediaan tenaga listrik dan air bersih.

Penyediaan tenaga kerja dikaitkan dengan pendidikan dan kesehatan, antara lain dengan pengembangan pusat latihan kerja, ketrampilan serta fasilitas kesehatan.

b. Program Dalam rangka pembangunan daerah, akan dilakukan

kegiat-an sebagai berikut :Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat I dapat

dipergunakan untuk kegiatan pemeliharaan jalan propinsi, pemeliharaan pengairan, perbaikan pengairan, dan kegiatan lainnya.

73

Page 10:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

Program Bantuan Pembangunan Daerah Tingkat II, dapat dipergunakan untuk kegiatan perbaikan jalan/jembatan, per-baikan pengairan, pembangunan pasar, terminal bis dan riol, usaha penghijauan dan usaha lainnya.

Program Bantuan Desa, dapat dipergunakan untuk kegiatan prasarana produksi seperti jalan/jembatan desa, pengairan, lumbung desa dan pasar desa, prasarana sosial desa, dan usaha lainnya.

Program bantuan di bidang pendidikan, meliputi kegiatan pengembangan pendidikan dasar, pembangunan gedung SD serta perlengkapannya.

Program bantuan di bidang kesehatan, meliputi kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan, antara lain pembangunan PUSKESMAS di setiap kecamatan serta BKIA dan balai peng-obatan, pemberantasan penyakit menular dan peningkatan kesehatan air minum pedesaan dan lain-lain.

Di bidang pertanian dilakukan kegiatan yang meliputi pe-ningkatan produksi padi, palawija dan pertanian pangan, peningkatan produksi perkebunan rakyat (karet dan kelapa), penyuluhan perkebunan rakyat serta pemberantasan penyakit tanaman.

Peningkatan dan pengembangan produksi hasil hutan, ke-giatan-kegiatannya meliputi inventarisasi penataan efisiensi tata guna hutan, pembinaan pemasaran hasil hutan, pengukuhan hutan dan usaha penyelamatan hutan, tanah dan air.

Pengembangan persawahan pasang surut akan ditingkatkan.Di bidang industri dan pertambangan, akan dilakukan

usaha bimbingan dan penyuluhan industri yang kegiatannya diarahkan guna meningkatkan kemampuan dalam produksi, pembiayaan dan pemasaran, serta usaha pengembangan dan pembangunan wilayah industri di pulau Batam. Di bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan 74

Page 11:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

kilang

Page 12:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi timah di kepulauan Riau.

Peningkatan tenaga listrik, meliputi kegiatan peningkatan PLTD di Riau antara lain di Pekanbaru (7,5 MW), pening- katan PLTM Riau dan peningkatan distribusi di Pekanbaru.

Di bidang perhubungan usaha peningkatan prasarana per-hubungan darat, meliputi kegiatan peningkatan jalan/jembatan, pemeliharaan jalan/jembatan, pembangunan jalan serta pem-binaan angkutan sungai dan pengerukan alur sungai pada sungai Indragiri dan sungai Siak.

Peningkatan prasarana perhubungan laut, meliputi kegiatan pembinaan armada pelayaran perintis di gugusan kepulauan Natuna dan Anambas, peningkatan fasilitas pelabuhan laut yang berupa peningkatan fasilitas keselamatan pelayaran, penyempurnaan/pembangunan pangkalan sarana bantuan navi-gasi laut di pelabuhan Dumai, Tembilahan dan penyempurnaan fasilitas kesyahbandaran.

Peningkatan prasarana perhubungan udara, meliputi kegiat- an peningkatan pelabuhan udara Kijang dengan target untuk pesawat F-27, pelabuhan udara Dabo, Japura dan pulau Batam, diperkirakan akan dapat menampung pesawat jenis F-27 serta pelabuhan udara Simpang Tiga (Pekanbaru) untuk pesawat DC-9.

Peningkatan jasa telekomunikasi, kegiatannya meliputi antara lain pembangunan jaringan utama transmisi di Pekan- baru dan Tanjung Pinang, peningkatan fasilitas telepon otomat di kota Pekanbaru.

Usaha transmigrasi berupa pembinaan transmigrasi yang direncanakan untuk daerah Simandolok, Teluk Kiambang dan Sei Retih.

Di bidang pengaturan tata ruang meliputi kegiatan tata guna tanah, penelitian pengembangan regional dan tata agraria.

75

Page 13:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

Pembinaan agama dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Mahaesa, meliputi kegiatan pembangunan tempat peribadatan dan penyediaan kitab suci.

Di bidang pendidikan dan kebudayaan akan dilakukan usaha pembinaan pendidikan lanjutan tingkat pertama/atas, pembi- naan sekolah kejuruan, yang kegiatannya antara lain perbaikan gedung dan peralatannya, pembinaan perguruan tinggi akan dilanjutkan.

Di bidang penyediaan air minuan, kegiatannya ialah mening-katkan kapasitas produksi dan perluasan jaringan distribusi air minum.

76

Page 14:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi
Page 15:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

I ./\

........'

Page 16:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

0

2 5 5 0 K M

s %

, . v x . , .

Page 17:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

R I A U

Page 18:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

PETA LOKASI PROYEK - PROYEK UTAMA PROPINSI RIAU

Page 19:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

P E R T A M B A N G A NⓉTimahⒷBauksit

Upgrading jalan ± 150 km.ⓂMinyak

Rehabilitasi jalan ± 200 km.P PENGATURAN SUNGAI Pemeliharaan jalan ± 962 km.

& RAWA

PERHUBUNGAN DARAT

Sp Pembinaan angkutan sungai dan pengerukan

PERHUBUNGAN LAUT

· Peningkatan/perbaikan pelabuhan

· Pengerukan pelabuhan· Fasilitas pelabuhan

· Jasa maritim· Pembinaan

armada pelayaran perintis

PERHUBUNGAN UDARA

Pelabuhan Udara Kapasitas DC-9

kapasitas F - 27

TELEKOMUNIKASI

I N D U S T R I

le Industrial estate

TENAGA LISTRIK

ld Listnk tenaga diesel

To Telepon otomat

Page 20:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi

T TRANSMIGRASI Pembangunan jalan ± 60 km.

Page 21:  · Web viewDi bidang pertambangan kegiatannya meliputi peningkatan produksi pertambangan bauksit di pulau Bintan, pembangunan kilang minyak di pulau Batam dan peningkatan produksi