rahmadsigit.files.wordpress.com · web viewcontoh pemakaian bagan, yaitu : apabila diketahui...
TRANSCRIPT
Bersumber dari materi yang diajarkan di jurusan teknik sipil Politeknik Negeri Malang
Sistem Klasifikasi Berdasarkan Tekstur Tanah (textural classification system)
Yang dimaksud dengan tekstur tanah adalah keadaan permukaan tanah yang
bersangkutan. Tekstur tanah dipengaruhi oleh ukuran tiap-tiap butir yang ada di dalam tanah.
Tanah dibagi dalam beberapa kelompok : kerikil (gravel), pasir (sand), lanau (silt) dan
lempung (clay) atas dasar ukuran butir-butirnya. Pada umumnya tanah asli merupakan
campuran dari butir-butir yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda.
Dalam sistem klasifikasi tanah berdasarkan tekstur, tanah diberi nama atas dasar
komponen utama yang dikandungnya, misalnya lempung berpasir (sandy clay), lempung
berlanau (silty clay) dan seterusnya.
Sistem klasifikasi berdasarkan tekstur tanah yang dikembangkan oleh Departemen
Pertanian Amerika (USDA), system ini didasarkan pada ukuran batas dari butiran tanah, yaitu:
Pasir : butiran dengan diameter 2,0 – 0,05 mm
Lanau : butiran dengan diameter 0,05 – 0,002 mm
Lempung : butiran dengan diameter < 0,002 mm
Gambar 1.1 Bagan klasifikasi tekstur tanah menurut Departemen Pertanian Amerika(USDA).
Contoh pemakaian bagan, yaitu : apabila diketahui distribusi ukuran butir tanah A
adalah : 30 % pasir, 40 % lanau dan 30 % lempung (< 0,002 mm), maka klasifikasi tektur
tanah dapat ditentukan dengan cara seperti yang ditunjukkan dengan anak panah dalam
Gambar 1.1. Jadi jenis tanah A termasuk dalam daerah lempung tanah liat.
Perhatikan bahwa bagan ini hanya digunakan untuk tanah yang lolos ayakan No. 10
saja, oleh karena itu jika tanah mengandung butiran berdiameter (> 2 mm) dalam persentase
tertentu, maka perlu diadakan koreksi.
Sebagai contoh : tanah B mempunyai pembagian ukuran butiran 20 % kerikil, 10 %
pasir, 30 % lanau dan 40 % lempung. Maka komposisi tekstural dikoreksi menjadi :
Pasir :
Lanau :
Lempung :
Berdasarkan pada persentase butiran setelah dikoreksi, maka system klasifikasi
berdasarkan tekstur menunjukkan bahwa tanah B adalah termasuk tanah lempung. Tapi
karena persentase kerikil yang dikandung oleh tanah B cukup besar, maka tanah tersebut
dapat dinamakan sebagai lempung berkerikil (gravelly clay).