bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-bab-ii-lkpj-ata-2019.docx · web...

57
LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018 BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Daerah mengenai perencanaan pembangunan daerah tahunan yaitu Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2018 tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Selanjutnya yang dimaksud RPJMD Tahun 2013-2018 dalam pembahasan ini adalah RPJMD Perubahan Tahun 2013-2018. Pelaksanaan pembangunan Tahun 2018 merupakan tahun transisi RPJMD Tahun 2013-2018 ke Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023, dimana pada tahun tersebut, terjadi peralihan kepemimpinan Gubernur yaitu: 1. Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc.,M.Si selaku Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, yang berakhir pada tanggal 13 Juni 2018; 2. Dr. H. Iwa Karniwa, SE.Ak., MM., CA., PIA. selaku Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat dari 13 Juni sampai dengan 18 Juni 2018; 3. Drs. Mochamad Iriawan, SH, M.M., M.H selaku Penjabat Gubernur Jawa Barat dari tanggal 18 Juni sampai dengan 5 September 2018 4. Mochamad Ridwan Kamil, S.T ., M.U.D selaku Gubernur Jawa Barat periode 2018 -2023. Untuk menjamin pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat, kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2018 selain berpedoman kepada RPJMD juga mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005- 2025. 2.1 KEBIJAKAN RPJMD TAHUN 2013-2018 2.1.1 Visi Dan Misi II - 1

Upload: others

Post on 20-Feb-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

BAB IIKEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

Pelaksanaan Pembangunan Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 mengacu kepada Kebijakan Pemerintah Daerah mengenai perencanaan pembangunan daerah tahunan yaitu Peraturan Gubernur Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 dan Peraturan Gubernur Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 18 Tahun 2017 Tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2018. Kebijakan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2018 tersebut tidak terlepas dari kebijakan yang tertuang dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Selanjutnya yang dimaksud RPJMD Tahun 2013-2018 dalam pembahasan ini adalah RPJMD Perubahan Tahun 2013-2018.

Pelaksanaan pembangunan Tahun 2018 merupakan tahun transisi RPJMD Tahun 2013-2018 ke Perubahan RPJMD Tahun 2018-2023, dimana pada tahun tersebut, terjadi peralihan kepemimpinan Gubernur yaitu:

1. Dr. (HC) H. Ahmad Heryawan, Lc.,M.Si selaku Gubernur Jawa Barat periode 2013-2018, yang berakhir pada tanggal 13 Juni 2018;

2. Dr. H. Iwa Karniwa, SE.Ak., MM., CA., PIA. selaku Pelaksana Harian Gubernur Jawa Barat dari 13 Juni sampai dengan 18 Juni 2018;

3. Drs. Mochamad Iriawan, SH, M.M., M.H selaku Penjabat Gubernur Jawa Barat dari tanggal 18 Juni sampai dengan 5 September 2018

4. Mochamad Ridwan Kamil, S.T ., M.U.D selaku Gubernur Jawa Barat periode 2018 -2023.

Untuk menjamin pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat, kebijakan yang dilaksanakan pada tahun 2018 selain berpedoman kepada RPJMD juga mengacu kepada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 Tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025.

2.1 KEBIJAKAN RPJMD TAHUN 2013-20182.1.1Visi Dan Misi

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 adalah dokumen perencanaan untuk periode 20 tahun, mulai Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025. Tahun 2013-2018 merupakan tahap ketiga dari penjabaran Visi dan Misi Kepala Daerah yang berpedoman kepada RPJPD Tahun 2005-2025 yaitu tahap memantapkan pembangunan secara menyeluruh dalam rangka penyiapan kemandirian masyarakat Jawa Barat. Pada Tahun 2017, kepemimpinan Gubernur Jawa Barat memasuki tahun keempat periode 2013-2018, dengan rencana kerja tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018. Pelaksanaan pembangunan pada periode keempat merupakan upaya mewujudkan Visi Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun

II - 1

Page 2: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

2013-2018 dengan fokus pada Memantapkan Pembangunan Menuju Kemandirian Masyarakat Jawa Barat, dan visinya adalah:

"Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua"

Makna yang terkandung dalam visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :Maju : Adalah sikap dan kondisi masyarakat yang produktif,

berdaya saing dan mandiri, terampil dan inovatif dengan tetap dapat menjaga tatanan sosial masyarakat yang toleran, rasional, bijak dan adaptif terhadap dinamika perubahan namun tetap berpegang pada nilai budaya serta kearifan lokal dan berdaulat secara pangan, ketahanan ekonomi dan sosial.

Sejahtera : Adalah sikap dan kondisi masyarakat Jawa Barat yang secara lahir dan batin mendapatkan rasa aman dan makmur dalam menjalani kehidupan.

Untuk Semua : Adalah kondisi dimana hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan, elemen dan komponen masyarakat.

Dengan memperhatikan berbagai isu strategis pembangunan Jawa Barat yang mencakup permasalahan, tantangan, peluang dan ancaman, maka dalam rangka pencapaian visi tersebut di atas ditetapkan 5 (lima) misi pembangunan Jawa Barat tahun 2013 - 2018 sebagai berikut:

Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Saing. Tujuannya adalah membangun sumber daya manusia Jawa Barat yang menguasai IPTEK, senantiasa berkarya, kompetitif, dengan tetap mempertahankan identitas dan ciri khas masyarakat yang santun dan berbudaya, dengan sasaran sebagai berikut:1. Meningkatnya aksesibilitas dan kualitas pendidikan yang unggul,

terjangkau dan merata;2. Meningkatnya kualitas layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat, serta

perluasan akses pelayanan yang terjangkau dan merata;3. Meningkatnya daya saing sumber daya manusia dan kelembagaan serta

berbudaya IPTEK;4. Meningkatnya kualitas ketahanan keluarga.

Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan. Tujuanya adalah mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan mengurangi disparitas ekonomi antar wilayah, dengan sasaran sebagai berikut:1. Jawa Barat sebagai Daerah Pertanian Berbasis Agrikultur;2. Meningkatnya daya saing usaha pertanian;3. Meningkatnya kualitas iklim usaha dan investasi;4. Meningkatnya jumlah dan kualitas wirausahawan;5. Meningkatnya pembangunan ekonomi perdesaan dan regional.

Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik, dengan tujuan sebagai berikut:1. Meningkatkan kualitas birokrasi yang profesional dan akuntabel dalam

rangka meningkatkan kualitas pelayanan publik serta pembangunan partisipatif, dengan sasarannya adalah meningkatnya kualitas dan

II - 2

Page 3: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

akuntabilitas layanan pemerintahan serta mewujudkan perluasan partisipasi publik;

2. Terwujudnya pemerintahan yang modern, dengan sasaran meningkatnya kualitas tata kelola pemerintahan berbasis IPTEK;

3. Terwujudnya profesionalisme pemerintahan yang didukung oleh aparatur yang kompeten dengan sasaran meningkatnya profesionalisme dan kualitas kesejahteraan aparatur;

4. Meningkatkan stabilitas di daerah dengan sasaran meningkatnya stabilitas, ketertiban ketentraman masyarakat, kesadaran politik dan hukum.

Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan, dengan tujuan sebagai berikut:

1. Meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan pembangunan, dengan sasaran meningkatnya daya dukung dan daya tampung lingkungan serta kualitas penanganan bencana;

2. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur untuk peningkatan produktivitas ekonomi, dan pelayanan dasar, dengan sasaran; pertama, meningkatnya kualitas pemenuhan infrastruktur dasar masyarakat, dan kedua, meningkatnya percepatan pembangunan infrastruktur strategis.

Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olahraga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal, dengan tujuan sebagai berikut:1. Mewujudkan kesejahteraan para Penyandang Masalah Kesejahteraan

Sosial (PMKS), dengan sasaran Pencegahan dan Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS);

2. Mewujudkan pemuda yang tangguh dan berdaya saing serta meningkatnya prestasi olahraga, dengan sasaran meningkatnya peran pemuda, organisasi kemasyarakatan dan prestasi olahraga serta penanganan komunitas tertentu;

3. Melestarikan seni dan budaya berbasis kearifan lokal dan mengembangkan pariwisata yang berdaya saing, dengan sasaran meningkatnya peran masyarakat dalam pembangunan olah raga, seni, budaya dan pariwisata;

4. Mewujudkan pemenuhan kebutuhan dasar dan hak dasar manusia, dengan sasaran meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat dan kerukunan antar umat beragama.

Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran setiap misi dilaksanakan melalui 10 (sepuluh) skenario pembangunan Common Goals berbasis tematik sektoral. Operasionalisasi Common Goals dilaksanakan berdasarkan 5 (lima) strategi yaitu: Pertama, pelibatan komunitas berbasis masyarakat dengan prinsip penguatan aktor lokal (strengthening local actor); Kedua, integrasi seluruh potensi nyata pembangunan dan daya saing di seluruh kabupaten/kota; Ketiga, penerapan manajemen pemerintahan model hibrida sebagai penghela percepatan pembangunan, yaitu mengkombinasi manajemen berbasis daerah otonom Kabupaten/Kota dengan manajemen kewilayahan; Keempat, penguatan komitmen pelaksanaan pembangunan lintas sektor dan lintas pemerintahan; serta Kelima, peningkatan peran multi pihak dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan mutu serta

II - 3

Page 4: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

akuntabilitas pembangunan. Penjabaran tematik sektoral untuk 10 (sepuluh) Common Goals adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas dan mutu pendidikana. Jabar bebas putus jenjang sekolah;b. Peningkatan pelayanan pendidikan non formal plus kewirausahaan

dengan sasaran usia 15 tahun ke atas;c. Pendidikan berkebutuhan khusus;d. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi;e. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik.

2. Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas layanan kesehatan;a. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas, puskesmas

PONED dan pemenuhan sumber daya kesehatan;b. Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak;c. Peningkatan Layanan Rumah sakit Rujukan dan Rumah sakit Jiwa;d. Pemberantasan penyakit menular dan penyakit tidak menular serta

peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.3. Mengembangkan infrastruktur wilayah, energi dan air baku

a. Penanganan kemacetan lalu lintas di Metropolitan Bodebek-Karpur dan Bandung Raya;

b. Infrastruktur Strategis di Koridor Bandung-Cirebon, Cianjur-Sukabumi-Bogor, Jakarta-Cirebon, Bandung-Tasikmalaya serta Jabar Selatan;

c. Infrastruktur jalan dan perhubungan;d. Infrastruktur sumber daya air dan irigasi strategis; e. Kawasan industri terpadu, infrastruktur permukiman dan

perumahan;f. Jabar mandiri energi perdesaan untuk listrik dan bahan bakar

kebutuhan domestik; dan g. Pemenuhan kecukupan air baku dan pengembangan infrastruktur

air bersih perkotaan dan perdesaan di Jawa Barat.4. Meningkatkan ekonomi non pertanian

a. Peningkatan budaya masyarakat bekerja, perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha UMKM;

b. Perkuatan peran BUMD dalam pembangunan dan mewujudkan Jawa Barat sebagai tujuan investasi;

c. Pengembangan skema pembiayaan alternative;d. Pengembangan industri manufaktur;e. Pengembangan industri keratif dan wirausahawan muda kreatif.

5. Meningkatkan ekonomi pertanian;a. Jabar sebagai sentra produksi benih/bibit nasional;b. Pengembangan agribisnis, forest business, marine business, dan

agro industri;c. Perlindungan lahan pertanian berkelanjutan, pemenuhan 13 juta

ton GKG dan swasembada protein hewani;d. Jawa Barat bebas rawan pangan;e. Meningkatnya dukungan infrastruktur (jalan, jembatan dan irigasi)

disentra produksi pangan.6. Meningkatkan pengelolaan lingkungan hidup dan kebencanaan

a. Konservasi dan rehabilitasi kawasan lindung 45%;

II - 4

Page 5: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

b. Pengendalian pencemaran limbah industri, limbah domestic dan pengelolaan sampah regional;

c. Penanganan bencana longsor dan banjir.7. Meningkatkan pengelolaan seni, budaya dan wisata serta

kepemudaana. Pengembangan fasilitas olahraga dan kepemudaan ;b. Pelestarian seni budaya tradisonal dan benda cagar budaya di Jawa

Barat;c. Gelar karya dan kreativitas seni budaya di Jawa Barat;d. Pengembangan destinasi wisata.

8. Meningkatkan ketahanan keluarga dan kependudukana. Peningkatan ketahanan keluarga dan program keluarga berencana;b. Peningkatan pemberdayaan perempuan dan ekonomi keluarga;c. Peningkatan pengelolaan kependudukan.

9. Menanggulangi kemiskinan, penyandang masalah kesejahteraan sosial dan keamanana. Pengurangan kemiskinan;b. Peningkatan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, jaminan sosial

dan perlindungan sosial terhadap PMKS;c. Peningkatan ketentraman dan keamanan masyarakat.

10. Meningkatkan kinerja aparatur serta tata kelola pemerintahan dan pembangunan berbasis IPTEK.a. Modernisasi Pemerintahan dan profesionalisme aparatur;b. Peningkatan kualitas komunikasi organisasi dan komunikasi publik;c. Penataan sistem hukum dan penegakan hukum;d. Kerjasama program pembangunan dan pendanaan multipihak;e. Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas

pembangunan serta pengelolaan aset dan keuangan; f. Peningkatan sarana dan prasarana Pemerintahan.

2.1.2Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan DaerahVisi dan Misi RPJMD Tahun 2013-2018 yang telah dijelaskan tujuannya

perlu dipertegas cara untuk mencapai tujuan misi tersebut melalui arah kebijakan dan strategi pembangunan daerah yang akan dilaksanakan, strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat ditetapkan berdasarkan rumusan isu strategis pembangunan daerah yang selanjutnya menjadi dasar dalam penetapan program dan kegiatan pembangunan daerah. Kebijakan pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dalam bingkai pencapaian misi pembangunan daerah, berdasarkan dokumen RPJMD Tahun 2013 - 2018, ditetapkan sebagai berikut :

1. Misi Pertama, Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya Sainga. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama, Menyelenggarakan

pendidikan dasar, menengah dan tinggi dengan biaya terjangkau dengan arah kebijakan (1) pendidikan gratis menengah (SLTA); (2) pendidikan terjangkau bagi anak-anak buruh dan TKI; (3) penyediaan beasiswa pendidikan untuk pemuda, tenaga medis, keluarga atlit berprestasi dan guru serta mahasiswa di PTN/PTS. Strategi kedua Meningkatkan Jumlah dan Kualitas rintisan sekolah

II - 5

Page 6: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

standar nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang pendidikan menengah dengan arah kebijakan perwujudan Rintisan Sekolah Standar Nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) jenjang pendidikan menengah. Strategi ketiga, Menyelenggarakan peningkatan kompetensi dan kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah dengan arah kebijakan peningkatan kompetensi, kualifikasi dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan jenjang pendidikan menengah antara lain berupa pembayaran bantuan 20% premi tunjangan pensiun guru non PNS. Strategi keempat, Mengembangkan pendidikan inklusif dengan arah kebijakan peningkatan pemerataan dan mutu Pendidikan Luar Biasa (PLB) dan berkebutuhan khusus. Strategi kelima, Mendukung perpustakaan di Jawa Barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan berbasis IT dengan arah kebijakan terwujudnya perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna mendukung masyarakat gemar membaca.

b. Bidang Kesehatan melalui strategi pertama, Menguatkan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta penyehatan lingkungan dengan arah kebijakan penguatan pemberdayaan masyarakat, kerjasama dan kemitraan serta penyehatan lingkungan. Strategi kedua, Menguatkan pelayanan kesehatan, Pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, gangguan mental serta gangguan gizi dengan arah kebijakan penguatan pelayanan kesehatan, pencegahan, pengendalian penyakit menular dan tidak menular gangguan mental serta gizi masyarakat. Strategi ketiga, Menguatkan pembiayaan dan sumber daya kesehatan dengan arah kebijakan penguatan Pembiayaan dan sumber daya kesehatan Strategi keempat, Menguatkan manajemen, regulasi, teknologi informasi kesehatan dan penelitian pengembangan kesehatan dengan arah kebijakan penguatan manajemen, regulasi, sistem infomasi bidang kesehatan dan penelitian pengembangan kesehatan.

c. Bidang Tenaga Kerja melalui strategi pertama, Meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan peningkatan daya saing tenaga kerja. Strategi kedua, Memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi tenaga kerja Jawa Barat. Strategi ketiga, Perluasan lapangan kerja dengan arah kebijakan (a) peningkatan penempatan tenaga kerja; (b) penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat berkebutuhan khusus.

d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui strategi pertama, Meningkatkan keterampilan dalam berwirausaha bagi perempuan dengan arah kebijakan peningkatan upaya pemberdayaan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian perempuan. Strategi kedua, Mewujudkan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam pembangunan dengan arah kebijakan terwujudnya pemberdayaan gender/pemberdayaan perempuan. Strategi ketiga, Mencegah dan

II - 6

Page 7: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

menangani perdagangan perempuan dan anak (trafficking) dengan arah kebijakan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking). Strategi keempat, Mewujudkan Pengarusutamaan Hak-Hak Anak (PUHA) arah kebijakan perwujudan kota dan kabupaten di Jawa Barat sebagai Kota Layak Anak.

e. Pengendalian penduduk dan keluarga berencana melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas dan kuantitas peserta KB dengan arah kebijakan Revitalisasi Program Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Keluarga. Strategi kedua, mewujudkan keluarga berkualitas (sehat, sejahtera dan mandiri) dengan arah kebijakan pengokohan ketahanan keluarga baik ketahanan fisik, ekonomi dan sosial psikologi.

f. Bidang Perpustakaan melalui strategi mendukung perpustakaan di Jawa Barat dan meningkatkan sarana dan prasarana perpustakaan berbasis informasi dan teknologi dengan arah kebijakan terwujudnya perpustakaan Jawa Barat bertaraf internasional guna mendukung masyarakat gemar membaca.

g. Bidang transmigrasi melalui strategi pertama, menata persebaran penduduk baik didalam maupun keluar wilayah provinsi, dengan arah kebijakan (a) kerjasama bidang ketransmigrasian serta pengembangan kawasan transmigrasi; (b) Peningkatan kemampuan dan kemandirian calon transmigran, masyarakat kawasan transmigrasi Lokal (Resettlement) dan warga sekitar.

2. Misi Kedua, Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan a. Bidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi

meningkatkan ekonomi perdesaan dengan arah kebijakan (a) dukungan pembangunan jalan di sentra pertanian, wisata dan industri manufaktur; (b) dukungan sarana irigasi di sentra pertanian lahan sawah. Penataan ruang melalui strategi menguatkan ekonomi regional dengan arah kebijakan (a) pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur, Metropolitan Bandung Raya, dan Metropolitan Cirebon Raya; (b) pengembangan pusat pertumbuhan Pangandaran, Palabuhanratu, dan Rancabuaya.

b. Bidang Penanaman Modal melalui strategi pertama, meningkatkan investasi daerah dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif. Strategi kedua, meningkatkan produktivitas BUMD dan lembaga keuangan lainnya dengan arah kebijakan meningkatkan peran, kinerja dan daya saing BUMD dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat.

c. Bidang Koperasi dan Usaha Kecil Menengah melalui strategi, meningkatkan daya saing Koperasi dan UMKM dengan arah kebijakan (a) peningkatan kualitas kelembagaan dan usaha koperasi dan UMKM, serta perlindungan dan dukungan usaha bagi koperasi dan UMKM; (b) peningkatan kualitas SDM, akses pasar, teknologi, kualitas produk dan pembiayaan bagi Koperasi dan UMKM.

II - 7

Page 8: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

d. Bidang Tenaga Kerja melalui strategi memperluas kesempatan kerja dengan arah kebijakan penempatan dan perluasan kesempatan kerja.

e. Bidang Pangan melalui strategi meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan keamanan pangan, dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan, serta keamanan konsumsi pangan masyarakat dan penanganan daerah rawan pangan.

f. Bidang Kelautan dan Perikanan melalui strategi meningkatkan produksi dan pengolahan hasil perikanan budidaya dan tangkap serta pengelolaan dan pengawasan potensi sumber daya kelautan terutama perikanan komersil di Pantai Selatan dan Pantai Utara melalui gerakan pengembangan perikanan pantai utara dan pantai selatan (GAPURA) dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi perikanan dan kelautan; (b) peningkatan hasil pengolahan dan nilai tambah produk perikanan dan kelautan.

g. Bidang Pertanian melalui strategi pertama, mempertahankan dan menggantikan luas baku lahan sawah yang beralih fungsi lahan dari pertanian ke non pertanian dengan arah kebijakan mencetak lahan sawah baru untuk mencapai lahan pertanian berkelanjutan. Strategi kedua, meningkatkan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian, perkebunan dan peternakan, dengan arah kebijakan (a) peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan, dan peternakan; (b) peningkatan kinerja sumber daya dan kelembagaan pertanian, perkebunan dan peternakan; (c) peningkatan kuantitas pengendalian hama dan penyakit tanaman dan ternak; (d) pengembangan usaha dan sarana prasarana pengolahan serta pemasaran produk pertanian, perkebunan, dan peternakan.

h. Bidang Kehutanan, melalui strategi meningkatkan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, dengan arah kebijakan peningkatan produktivitas hutan dan pengembangan aneka usaha kehutanan, serta pemberdayaan masyarakat sekitar hutan.

i. Bidang Perindustrian melalui strategi meningkatkan daya saing industri, dengan arah kebijakan (a) peningkatan unit usaha industri kecil dan menengah serta kemitraan kemitraan antar industri; (b) peningkatan produksi dan kualitas industri unggulan (industri kreatif, industri telematika, industri agro, industri tekstil dan produk tekstil, industri komponen otomotif serta industri alas kaki).

j. Bidang Perdagangan melalui strategi meningkatkan sistem dan jaringan distribusi barang, pengembangan pasar dalam negeri dan luar negeri, serta perlindungan konsumen dan pasar tradisional, dengan arah kebijakan (a) peningkatan perdagangan ekspor dan pengembangan pasar luar negeri; (b) peningkatan distribusi barang kebutuhan pokok masyarakat dan barang strategis serta menata distribusi barang yang efektif dan efisien; (c) penggunaan produk dalam negeri, peningkatan pengembangan dan

II - 8

Page 9: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

perlindungan sarana dan prasarana perdagangan dan pasar tradisional;

k. Bidang Pariwisata melalui strategi meningkatkan keunggulan daya tarik dan promosi wisata untuk peningkatan dayabeli masyarakat, dengan arah kebijakan pengembangan pariwisata dan produk wisata (alam, budaya, ziarah) dalam konteks destinasi wisata Jawa-Bali.

3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik. a. Bidang Perencanaan Pembangunan melalui Strategi Pertama

Meningkatkan kerjasama pembangunan, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan Kerjasama Kemitraan Strategis lintas provinsi, pemerintahan pusat, dan kabupaten/kota; (b) Peningkatan kualitas pengelolaan kerjasama Jawa Barat melalui aliansi strategis multi pihak dalam dan luar negeri. Strategi kedua, meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas perencanaan daerah; (b) Peningkatan pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; (c) Peningkatan kualitas penelitian dan riset perencanaan pembangunan daerah.

b. Bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil, dengan strategi meningkatnya pengelolaan kependudukan di Jawa Barat dengan arah kebijakan pengendalian dan penataan kependudukan.

c. Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi meningkatkan kualitas pelayanan dan penerapan informasi, dengan arah kebijakan (1) pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan; (2) peningkatan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi dalam pelayanan publik menuju cyber province.

d. Bidang Pertanahan melalui strategi meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan mewujudkan tertib administrasi pertanahan.

e. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri melalui strategi pertama, Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya; (b) Peningkatan kuantitas dan kualitas Polisi Pamong Praja (Pol. PP) dan PPNS Se Jawa Barat. Strategi kedua, meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara, dengan arah kebijakan (a) Meningkatkan fungsi partai politik dalam pendidikan politik; (b) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik; (c) Peningkatan peran serta masyarakat dalam pemilu. Strategi ketiga, memantapkan semangat kebangsaan dan bernegara, dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat tentang ideologi bangsa dan Negara.

f. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, melalui Strategi pertama, Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif, dengan arah kebijakan (a) Penataan

II - 9

Page 10: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

struktur organisasi yang proporsional; (b) Peningkatan pelayanan administrasi organisasi; (c) Penuntasan kejelasan batas administrasi daerah; (d) Percepatan Penanganan dan Pelayanan kepada masyarakat; (e) Peningkatan transparansi dan akuntabiltas melalui pengembangan zona integritas; (f) Mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah; (g) Pengaturan pengelolaan keuangan daerah; (h) Peningkatan pelayanan pengelolaan dan pelaporan keuangan daerah; (i) Mempertahankan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas laporan keuangan pemerintah Provinsi Jawa Barat; (j) Peningkatan penerimaan daerah sesuai dengan potensi; (k) Peningkatan koordinasi dengan instansi vertikal dalam menyelesaikan aset-aset daerah yang bermasalah; (l) Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); (m) Peningkatan Pengawasan internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah; (n) Penataan pengelolaan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil. Strategi kedua, Meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung pelayanan kepada masyarakat, dengan arah kebijakan peningkatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana untuk mendukung kinerja aparat. Strategi ketiga, Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah dengan arah kebijakan (a) Peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku aparatur berbasis kompetensi, (b) Meningkatkan kesejahteraan aparatur berbasis kinerja. Strategi keempat, Menata sistem hukum di daerah, dengan arah kebijakan (a) Menyediakan produk hukum daerah untuk mendukung penyelenggaraan pemerintahan; (b) Peningkatan Penyelarasan peraturan daerah; (c) Peningkatan sinergitas penanganan perkara dengan lembaga lainnya. Strategi kelima, Meningkatkan budaya taat hukum, dengan arah kebijakan peningkatan pemahaman masyarakat akan peraturan perundangan dan HAM. Strategi keenam, Meningkatnya kualitas lembaga legislatif dengan arah kebijakan peningkatan kapasitas lembaga legislatif dan intensitas komunikasi antara pemerintah daerah dengan DPRD.

g. Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, melalui strategi meningkatkan kapasitas pemerintahan desa dan partisipasi masyarakat, dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kinerja pemerintah desa melalui peningkatan kemampuan keuangan dan sarana prasarana pemerintahan desa; (b) Peningkatan pembinaan bagi aparat desa; (c) Peningkatan kapasitas kelembagaan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan; dan (d) Meningkatkan Infrastruktur Perdesaan.

h. Bidang Statistik, melalui strategi meningkatkan pengelolaan data dan informasi pembangunan daerah dengan arah kebijakan peningkatan pengelolaan Satu Data Pembangunan.

i. Bidang Kearsipan, melalui strategi meningkatkan kinerja pengelolaan kearsipan daerah dengan arah kebijakan mewujudkan pengelolaan kearsipan daerah yang mendukung kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

II - 10

Page 11: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

II - 11

Page 12: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

4. Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutana. Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dengan strategi

pertama, meningkatkan kondisi infrastruktur jalan guna mendukung pelayanan pergerakan orang dan barang, dengan arah kebijakan pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian masyarakat. Strategi kedua, meningkatkan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, serta pengendalian daya rusak air dengan arah kebijakan: (a) Peningkatan konservasi sumber daya air (b) Peningkatan pendayagunaan sumber daya air; (c) Pengendalian daya rusak air. Strategi ketiga, meningkatkan kondisi sarana dan prasarana dasar permukiman dengan arah kebijakan (a) peningkatan ketersediaan sarana dan prasarana air minum; (b) peningkatan cakupan pelayanan air limbah domestik; (c) peningkatan cakupan layanan persampahan; (d) peningkatan ketersediaan drainase perkotaan, dan (e) pengembangan lingkungan permukiman sehat, yang disertai dengan peningkatan perilaku dan keterlibatan masyarakat untuk peningkatan kualitas sanitasi. Strategi keempat Meningkatkan pelayanan jasa konstruksi dan kinerja pengelolaan bangunan, gedung/rumah Negara dengan arah kebijakan (a) Peningkatan kualitas penyelenggaraan jasa konstruksi; (b) peningkatan pengelolaan bangunan gedung/rumah Negara. Penataan ruang melalui strategi, meningkatkan proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan berdaya saing dengan arah kebijakan peningkatan kinerja perencanaan ruang.

b. Bidang Perumahan dan kawasan permukiman melalui strategi pertama, meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan penyediaan rumah untuk rakyat miskin dan buruh Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Strategi kedua, meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian. Strategi ketiga meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan (a) Peningkatan ketersediaan rumah layak huni untuk rakyat miskin dan buruh MBR; (b) peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian.

c. Bidang Perhubungan melalui strategi mengembangkan infrastruktur transportasi perhubungan dalam rangka peningkatan pelayanan pergerakan orang dan barang serta mengembangkan sistem transportasi publik regional yang nyaman dengan arah kebijakan Peningkatkan sarana dan prasarana dasar perhubungan.

d. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral, melalui strategi pertama meningkatkan penyediaan infrastruktur energi ketenagalistrikan, dengan arah kebijakan meningkatkan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan. Strategi kedua, mengembangkan sumber energi baru terbarukan dan konservasi energi, sumber daya mineral, geologi dan air tanah, dengan arah

II - 12

Page 13: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

kebijakan (a) Peningkatan pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan; (b) Peningkatan upaya pengelolaan, pengusahaan dan nilai tambah sumber daya mineral, geologi, dan air tanah.

5. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokala. Bidang Kepemudaan dan Olah Raga melalui strategi pertama,

meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga dengan arah kebijakan pendukungan pembangunan gelanggang olah raga di kota/kabupaten. Strategi kedua, meningkatkan kualitas dan kuantitas olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan arah kebijakan peningkatan pembinaan olahragawan. Strategi ketiga, meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dengan arah kebijakan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Strategi keempat, meningkatkan kualitas sarana dan prasarana aktivitas kepemudaan dalam rangka perwujudan pemuda mandiri dengan arah kebijakan (a) Peningkatan peran serta organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (b) peningkatan pembinaan karakter pemuda yang mandiri dan kreatif.

b. Bidang Kebudayaan melalui strategi pertama, Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap bahasa, sastra dan aksara daerah dengan arah kebijakan (a) peningkatan pelestarian budaya lokal. Strategi kedua, Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap aspek kesejarahan, nilai-nilai tradisi, permusiuman, dan kepurbakalaan bagi pengembangan budaya daerah, dengan arah kebijakan terwujudnya Jawa Barat sebagai pusat budaya. Strategi ketiga, Meningkatkan Apresiasi masyarakat terhadap seni dan perfilman daerah; dengan arah kebijakan Peningkatan pelestarian seni dan perfilman daerah serta meningkatnya kualitas dan kuantitas pusat gelar karya seni dan budaya. Strategi keempat, Meningkatkan pengelolaan dan pengakuan atas Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) dalam bidang seni dan budaya, dengan arah kebijakan Peningkatan perlindungan dan pengakuan atas seni dan budaya Jawa Barat. Strategi kelima, Meningkatkan SDM Bidang Seni dan Budaya, dengan arah kebijakan Peningkatan penghargaan dan pembinaan kepada seniman, budayawan, komunitas seni, budaya, dan pariwisata, serta masyarakat.

c. Bidang Sosial melalui strategi pertama, mencegah timbulnya Masalah Kesejahteraan Sosial dan Memberikan Pelayanan Sosial dan memberikan pelayanan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), melalui sistem panti dan luar panti atau berbasiskan masyarakat/ komuniti, serta bantuan kepada korban bencana dalam meningkatkan keberfungsian sosialnya. dengan arah kebijakan Meningkatkan rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial terhadap PMKS dan penghargaan kepada para Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia (PKRI)/Janda PKRI dan keluarga pahlawan serta terpeliharanya nilai-nilai keperintisan, kepahlawanan, kejuangan

II - 13

Page 14: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

dan kesetiakawanan sosial; Strategi kedua, meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS, dengan arah kebijakan pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan pembangunan kesejahteraan sosial. Strategi ketiga, Meningkatkan penanggulangan bencana dan perlindungan masyarakat, dengan arah kebijakan Penanggulangan korban bencana.

d. Bidang Agama melalui strategi kesatu, meningkatkan kerukunan antar agama dan pemahaman pengamalan agama dengan arah kebijakan meningkatkan kualitas kerukunan hidup baik interumat beragama maupun antarumat beragama. Strategi kedua, meningkatkan peran lembaga-lembaga sosial keagamaan dan lembaga pendidikan keagamaan dalam pembangunan dengan arah kebijakan penguatan lembaga keagamaan. (Urusan Absolute).

Untuk mendukung tujuan dan strategi di atas, maka kebijakan umum pembangunan Jawa Barat Tahun 2017 diarahkan untuk :1. Membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya saing dimaknai

melalui kebijakan optimalisasi kualitas dan sebaran layanan pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan sosial, serta peningkatan kapabilitas sumberdaya manusia Jawa Barat;

2. Membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilan dimaknai melalui kebijakan pengembangan kemampuan dan daya saing ekonomi Jawa Barat berbasis potensi lokal;

3. Meningkatkan kinerja pemerintahan melalui profesionalisme tata kelola dan perluasan partisipasi publik dimaknai melalui kebijakan penyelenggaraan good governance yang bermutu, akuntabel, toleran dan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi;

4. Mewujudkan Jawa Barat yang nyaman dengan pembangunan infrastruktur strategis yang berkelanjutan dimaknai melalui kebijakan optimalisasi kuantitas, kualitas dan pelayanan infrastruktur wilayah serta pengendalian tata ruang berbasis daya dukung lingkungan dan mitigasi bencana serta peningkatan penciptaan dan pemanfaatan energi baru terbarukan;

5. Mengokohkan kehidupan sosial kemasyarakatan melalui peningkatan peran pemuda, olahraga, seni, budaya dan pariwisata dalam bingkai kearifan lokal dimaknai melalui kebijakan peningkatan kehidupan sosial kemasyarakatan yang berbasis potensi lokal.

Dalam rangka mengukur kinerja penyelenggaraan arah kebijakan umum pembangunan Jawa Barat, maka ditetapkan berbagai indikator kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan. Indikator kinerja pembangunan daerah Provinsi Jawa Barat sebagaimana yang dimaksud mencakup 3 (tiga) aspek, yaitu: 1) Aspek Kesejahteraan Masyarakat; 2) Aspek Pelayanan Umum; dan 3) Aspek Daya Saing Daerah. Dalam tiap-tiap aspek penyelenggaran urusan pemerintahan terdiri atas beberapa bidang urusan indikator kinerja pembangunan daerah.

Aspek kesejahteraan masyarakat diukur melalui indikator makro yang merupakan indikator gabungan dari berbagai kegiatan pembangunan ekonomi maupun sosial seperti : daya beli masyarakat, PDRB per kapita (ADHB), PDRB Per Kapita (ADHK), indeks gini, indeks kesehatan, Angka

II - 14

Page 15: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Harapan Hidup (AHH), Nilai Tukar Petani (NTP), sertifikasi jaminan mutu pelaku usaha produk pertanian, skor pola pangan harapan, pencetakan sawah baru, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan angka kemiskinan.

Aspek pelayanan umum merupakan segala bentuk pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangan atau urusan yang telah diserahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti pendidikan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah dan persandian, pekerjaan umum, dan energi sumber daya mineral serta sosial, dengan indikator yang diukur antara lain: indeks pembangunanan manusia (IPM), indeks pendidikan, Angka Melek Huruf (AMH), angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten, angka Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Kota, Angka Partisipasi Kasar (APK) sekolah menengah, jumlah penerima manfaat kredit modal usaha, kepuasan masyarakat terhadap layanan pemerintahan, komunikasi organisasi pemerintahan, tingkat partisipasi pemilihan umum, indeks persepsi korupsi, indeks kebahagiaan, tingkat harmonisasi kerukunan antar umat beragama, pencapaian status mutu sungai utama dan waduk besar dengan tingkat cemar sedang, tingkat ketersediaan fasilitas perlengkapan jalan provinsi, tingkat kondisi baik jaringan irigasi di daerah irigasi kewenangan provinsi, cakupan pelayanan persampahan perkotaan, cakupan pelayanan air minum, cakupan pelayanan air limbah domestik perkotaan, rasio elektrifikasi rumah, jumlah PMKS dan jumlah pekerja anak.

Aspek daya saing daerah merupakan indikator yang mengukur kemampuan perekonomian daerah dalam mencapai pertumbuhan tingkat kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan. Indikator yang diukur antara lain: indeks daya beli, laju pertumbuhan ekonomi, laju pertumbuhan ekspor, inflasi, nilai Penanaman Modal Asing (PMA), nilai investasi/PMTB adhb, nilai investasi PMA-PMDN, nilai investasi PMDN, jumlah penerbitan perijinan, indeks demokrasi, indeks keterbukaan informasi publik, pendapatan asli daerah, indikator daya saing provinsi, APK pendidikan tinggi, jumlah karya IPTEK yang didaftarkan untuk mendapat HaKI, jumlah penduduk melek TIK usia 12 tahun ke atas, jumlah penduduk, capaian fungsi kawasan lindung terhadap luas wilayah, penurrunan emisi Gas Rumah Kaca (GRK), tingkat kemantapan jalan provinsi (kondisi baik dan sedang), jumlah kunjungan wisatawan mancanegara, jumlah karya seni dan budaya yang didaftarkan untuk memperoleh HaKI/sertifikasi Badan Internasional, jumlah pemuda berprestasi skala internasional dan indeks pemberdayaan gender.

II - 15

Page 16: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

2.2 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH JAWA BARAT TAHUN 2018Berdasarkan Arah Kebijakan Jangka Menengah, Isu Strategis, Prioritas

Pembangunan dan Tema Pembangunan ditetapkan 59 strategi dan 109 Arah Kebijakan RKPD Tahun 2018. Selanjutnya strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Jawa Barat Tahun 2018 ditetapkan sebagai berikut:1. Misi Pertama, membangun masyarakat yang berkualitas dan berdaya

sainga. Bidang Pendidikan melalui strategi pertama, menyelenggarakan

pendidikan menengah dengan arah kebijakan (1) Pendidikan gratis Menengah; (2) Peningkatan sarana kapasitas pendidikan formal dan non formal; (3) Pendidikan terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah; (4) Penyediaan beasiswa untuk pemuda berprestasi. Strategi kedua, meningkatkan Jumlah dan Kualitas rintisan sekolah standar nasional (RSSN) dan Sekolah Standar Nasional (SSN) dengan arah kebijakan peningkatan jumlah dan kulitas RSSN dan SSN. Strategi ketiga, meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan. Strategi ketiga, Meningkatkan kompetensi dan kesejahteraan pendidik serta tenaga kependidikan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

b. Bidang Kesehatan melalui strategi pertama, meningkatkan peran masyarakat dalam penyehatan lingkungan dengan arah kebijakan pemberdayaan masyarakat melalui Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Strategi kedua, meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan arah kebijakan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak. Strategi ketiga, meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular dengan arah kebijakan peningkatan pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular. Strategi keempat, meningkatkan kualitas dan kesejahteraan sumber daya kesehatan dengan arah kebijakan peningkatan kualitas dan kesejahteraan sumber daya kesehatan. Strategi kelima, menguatkan manajemen, regulasi, teknologi informasi dan penelitian bidang kesehatan dengan arah kebijakan penguatan manajemen, regulasi, sistem informasi dan penelitian bidang kesehatan.

c. Bidang Ketenagakerjaan melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja dengan arah kebijakan peningkatan daya saing tenaga kerja. Strategi kedua, memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dengan arah kebijakan perlindungan, pengawasan dan memberikan bantuan hukum bagi tenaga kerja. Strategi ketiga, pengembangan sektor informasi dan pengembangan industri padat karya dengan arah kebijakan (1) Peningkatan akses modal; (2) Pengingkatan keterampilan dan pengetahuan angkatan kerja. Strategi keempat peningkatan kerjasama dengan pihak

II - 16

Page 17: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

swasta dengan arah kebijakan (1) Pengembangan pusat pelatihan ketenagakerjaan; (2) Peningkatan penempatan tenaga kerja.

d. Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak melalui strategi pertama, meningkatkan perekonomian perempuan dalam keluarga dengan arah kebijakan peningkatan pemberdayaan keterampilan dan kemandirian perempuan dalam keluarga. Strategi kedua, peningkatan pengarusutamaan Gender (PUG) dan pemberdayaan perempuan dengan arah kebijakan meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan. Strategi ketiga, penanganan dan pencegahan perdagangan orang (trafficking), KDRT dan kekerasan terhadap perempuan dan anak dengan arah kebijakan perlindungan perempuan dan anak dari kekerasan dalam rumah tangga serta perdagangan perempuan dan anak (trafficking). Strategi keempat, mewujudkan kab/kota aman dan nyaman bagi anak dengan arah kebijakan perwujudan kab/kota layak anak.

e. Bidang Keluarga berencana dan keluarga sejahtera melalui strategi pertama, meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta KB dengan arah kebijakan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk ber-KB. Strategi kedua mewujudkan keluarga berkualitas (sehat, sejahtera dan mandiri) dengan arah kebijakan penguatan ketahanan keluarga secara fisik, ekonomi dan sosial psikologi.

2. Misi Kedua, membangun perekonomian yang kokoh dan berkeadilana. Bidang pekerjaan umum melalui strategi meningkatkan ekonomi

perdesaan dengan arah kebijakan penyediaan infrastruktur perdesaan dan wilayah perbatasan serta infrastruktur strategis di sentra pertanian, wisata serta industri berbasis agro, perikanan dan bisnis kelautan.

b. Bidang penataan ruang melalui strategi pertama, meningkatkan pengelolaan pembangunan ekonomi di perkotaan dengan arah kebijakan pengembangan wilayah di kawasan perkotaan jawa barat. Strategi kedua, meningkatkan pemerataan pembangunan ekonomi di wilayah selatan Jawa Barat dengan arah kebijakan pengembangan wilayah berbasis sektor unggulan di pusat pertumbuhan Jawa Barat.

c. Bidang penanaman modal melalui strategi pertama, meningkatkan investasi daerah dengan arah kebijakan penciptaan iklim usaha yang kondusif. Strategi kedua meningkatkan produktivitas BUMD dan lembaga keuangan dengan arah kebijakan peningkatan peran, kinerja dan daya saing BUMD dan lembaga keuangan dalam pengokohan ekonomi Jawa Barat.

d. Bidang koprasi dan usaha kecil menengah melalui strategi meningkatkan daya saing koprasi dan usaha kecil menengah dengan arah kebijakan peningkatan kualitas kelembagaan, koprasi dan Usaha Kecil menengah.

e. Bidang ketahanan pangan melalui strategi meningkatkan ketersediaan, akses pangan masyarakat, kualitas, keragaman dan

II - 17

Page 18: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

keamanan pangan dengan arah kebijakan peningkatan ketersediaan, penguatan cadangan, distribusi, akses dan penganekaragaman pangan.

3. Misi Ketiga, Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publika. Bidang Perencanaan Pembangunan melalui strategi pertama,

Meningkatkan kerjasama multi sektor dalam pembangunan dengan arah kebijakan Peningkatan Sinergitas serta kemitraan multi pihak antara pusat provinsi kab/kota dan luar negeri. Strategi kedua, Meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan dengan arah kebijakan (1) Peningkatan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah (2) Peningkatan kontribusi penelitian dalam perencanaan pembangunan daerah

b. Bidang Kependudukan dan Catatan Sipil melalui strategi pertama, Meningkatnya pengelolaan kependudukan dengan arah kebijakan Pengendalian dan penataan kependudukan

c. Bidang Komunikasi dan Informatika melalui strategi, Meningkatkan kualitas pelayanan dan penerapan informasi dengan arah kebijakan Pengembangan dan penerapan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan dan pelayanan public menuju cyber province

d. Bidang Kesatuan Bangsa dan Politik Luar Negeri melalui strategi pertama, Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Hak dan kewajiban politik sebagai warga Negara dengan arah kebijakan (1) Peningkatan fungsi partai politik dalam pendidikan politik; (2) Peningkatan peran masyarakat dalam pembangunan politik dan pemilu. Strategi kedua, Memantapkan semangat kebangsaan dan berNegara dengan arah kebijakan Peningkatan pemahaman masyarakat tentang Ideologi Bangsa dan Negara. Strategi ketiga, Meningkatkan sinergitas penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat dengan arah kebijakan (1) Peningkatan pembinaan tibumtranmas, satuan perlindungan masyarakat, dan unsur rakyat terlatih lainnya (2) Peningkatan kuantitas dan kualitas Pol PP dan PPNS Se Jawa Barat.

e. Bidang Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi melalui strategi pertama, Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pelayanan publik dengan arah kebijakan Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan publik. Strategi kedua, Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintah daerah dengan arah kebijakan Peningkatan kualitas kinerja aparatur sipil Negara dan penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas dan bersih. Strategi ketiga, Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang efektif dengan arah kebijakan (1) Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP); (2) Peningkatan pengawasan internal untuk mendukung tata kelola dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah.

II - 18

Page 19: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

4. Misi Keempat, Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutana. Bidang Lingkungan Hidup melalui strategi pertama, Menurunkan

beban pencemaran lingkungan dan risiko bencana dengan arah kebijakan (1) peningkatan pengendalian pencemaran air, udara dan tanah, serta penerapan teknologi bersih pada industri; (2) Peningkatan mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim. Strategi kedua, Meningkatkan kualitas dan fungsi kawasan lindung dengan arah kebijakan peningkatan kualitas pengelolaan kawasan lindung hutan dan non hutan. Strategi ketiga, Meningkatkan upaya rehabilitasi dan konservasi lingkungan hidup dengan arah kebijakan peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan serta kawasan pesisir dan laut, dan konservasi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati.

b. Bidang Pekerjaan Umum melalui strategi pertama, Meningkatkan kondisi infrastruktur dasar permukiman dan infrastruktur strategis untuk kesejahteraan dan pemerataan pembangunan ekonomi wilayah dengan arah kebijakan (1) Pembangunan, peningkatan dan rehabilitasi jaringan jalan dan jembatan untuk menunjang aktivitas perekonomian; (2) Peningkatan kondisi infrastruktur sumber daya air dan irigasi untuk konservasi, pendayagunaan sumber daya air, dan pengendalian daya rusak air; (3) Peningkatan cakupan pelayanan infrastruktur dasar permukiman; (4) Peningkatan kualitas sanitasi.

c. Bidang Penataan Ruang melalui strategi pertama, Meningkatkan kualitas penyelenggaraan penataan ruang denan arah kebijakan Peningkatan kinerja penyelenggaraan penataan ruang . strategi pertama Meningkatkan ketersediaan dan kualitas perumahan dengan arah kebijakan (1) Penyediaan rumah layak huni untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah/MBR; (2) Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap hunian.

d. Bidang Perhubungan melalui strategi pertama, Mengembangkan infrastruktur perhubungan untuk meningkatkan pelayanan pergerakan orang dan barang, serta mengembangkan sistem transportasi publik regional yang nyaman dengan arah kebijakan (1) Pengembangan sistem transportasi darat, udara, dan perairan; (2) Pengembangan sistem transportasi massal (Mass Rapid Transport); (3) Peningkatan sarana dan prasarana dasar perhubungan.

e. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral melalui strategi, Meningkatkan penyediaan infrastruktur energi ketenagalistrikan dengan arah kebijakan Peningkatan cakupan dan akses masyarakat terhadap ketenagalistrikan.

II - 19

Page 20: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

5. Misi Kelima, Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokala. Bidang Pendidikan Bidang Pemuda dan Olah Raga melalui strategi

pertama, Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana olahraga dengan arah kebijakan Pembangunan sarana olah raga di Kabupaten/Kota. Meningkatkan kualitas dan kuantitas olahragawan berprestasi secara berkelanjutan dengan arah kebijakan Peningkatan pembinaan olahragawan. Strategi ketiga, Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berolahraga dengan arah kebijakan Peningkatan partisipasi masyarakat dalam berolahraga. Srategi keempat, Meningkatkan kualitas aktivitas kepemudaan dalam mewujudkan pemuda mandiri dan kreatif dengan arah kebijakan (1) Peningkatan peran organisasi kepemudaan dalam pembangunan; (2) Peningkatan pembinaan karakter pemuda yang mandiri dan kreatif.

b. Bidang Kebudayaan melalui strategi pertama, Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap budaya daerah dengan arah kebijakan (1) pelestarian dan perlindungan budaya lokal; (2) Peningkatan kualitas dan kuantitas pusat gelar karya seni dan budaya. Straegi kedua meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan perfileman daerah dengan arah kebijakan peningkatkan pelestarian dan perlindungan seni dan perfilman daerah.

c. Bidang Sosial melalui strategi pertama, mencegah timbulnya masalah kesejahteraan sosial dengan arah kebijakan peningkatan pelayanan sosial dan pelayanan dasar, rehabilitasi sosial, pemberdayaan dan perlindungan sosial. Strategi kedua Meningkatkan peran dan fungsi potensi sumber kesejahteraan sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dengan arah kebijakan Pendayagunaan dan pemberdayaan Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) dalam penanganan PMKS dan pembangunan kesejahteraan sosial. Strategi ketiga Memberikan pelayanan sosial dan pelayanan dasar bagi masyarakat tidak mampu dengan arah kebijakan Peningkatan pelayanan sosial dan pelayanan dasar, rehabilitasi sosial, pemberdayaan terhadap masyarakat miskin. Strategi keempat Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin dengan arah kebijakan Peningkatan kualitas usaha, teknologi, perluasan jaringan kerja serta indformasi pasar.

d. Bidang Agama melalui strategi pertama, Meningkatkan kerukunan antar agama melalui pemahaman pengamalan agama, dan peran lembaga sosial keagamaan dalam pembangunan dengan arah kebijakan (1) Peningkataan kualitas kerukunan hidup antar umat beragama; (2) Peningkatan pemahaman dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat; (3) Penguatan lembaga keagamaan.

II - 20

Page 21: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

2.2.1 Kebijakan Kewilayahan

Kebijakan kewilayahan Provinsi Jawa Barat tidak terlepas dari Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan RTRW Nasional, yang dijabarkan melalui Wilayah Pengembangan (WP), Pusat Kegiatan (Sistem Perkotaan), Kawasan Lindung dan Budidaya, dan Kawasan Strategis.

WP merujuk pada isu strategis kewilayahan yang terbagi dalam 6 (enam) wilayah kerja koordinasi pembangunan : Wilayah Bodebekpunjur, Wilayah Purwasuka, Wilayah Ciayumajakuning, Wilayah Priangan Timur-Pangandaran dan Wilayah Sukabumi dsk, dan Kawasan Khusus Cekungan Bandung . WP ditentukan berdasarkan potensi wilayah, aglomerasi pusat-pusat permukiman perkotaan dan kegiatan produksi serta perkembangan daerah sekitarnya. WP mengacu pada skenario pengembangan wilayah sesuai target pencapaian penataan ruang dan arah pengembangan ekonomi.

Kebijakan pengembangan wilayah diwujudkan melalui pembagian 6 (enam) WP serta keterkaitan fungsional antarwilayah dan antarpusat pengembangan. Penetapan WP dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan pembangunan, sesuai dengan sektor unggulan dan fokus pengembangan masing-masing kabupaten/kota, tercantum dalam Tabel 2.1.

Tabel 2.1Wilayah Pengembangan di Jawa Barat

No Wilayah Pengembangan (WP)

Sektor Unggulan Fokus Pengembangan

1 WP Bodebekpunjur Pariwisata, industri manufaktur, perikanan, perdagangan, jasa, pertambangan, agribisnis dan agrowisata

1. Kota Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi, diarahkan sebagai kota terdepan yang berbatasan dengan ibukota Negara yang merupakan bagian dari pengembangan KSN Jabodetabekpunjur untuk mendorong pengembangan PKN kawasan perkotaan Jabodetabek, menjadi simpul pelayanan dan jasa perkotaan, serta mengembangkan sektor perdagangan, jasa dan industri padat tenaga kerja;2. Kabupaten Bogor dan Bekasi, diarahkan menjadi kawasan penyangga dalam sistem PKN kawasan perkotaan Jabodetabek, serta untuk mengembangkan sektor industri ramah lingkungan dan hemat penggunaan air tanah, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non logam untuk mendukung pembangunan di Bodebekpunjur3. Kawasan Puncak di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, diarahkan pada kegiatan rehabilitasi dan revitalisasi kawasan lindung di KSN Jabodetabekpunjur

II - 21

Page 22: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Wilayah Pengembangan (WP)

Sektor Unggulan Fokus Pengembangan

2 WP Purwasuka Pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, bisnis kelautan, industri pengolahan, pariwisata dan pertambangan

1. PKW Cikampek-Cikopo, diarahkan untuk memenuhi fungsinya sebagai PKW dengan melengkapi sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya (hinterland);

2. Kabupaten Purwakarta, diarahkan untuk kegiatan industri non-polutif dan non-ekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, industri kreatif, pariwisata dan agroindustri, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non-logam;3. Kabupaten Subang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya, untuk kegiatan pertanian lahan basah berkelanjutan, industri non-polutif dan non-kstraktif yang tidak mengganggu irigasi dan cadangan air serta tidak mengakibatkan alih fungsi lahan sawah, kegiatan bisnis kelautan, serta kegiatan pertambangan mineral non-logam;

4. Kabupaten Karawang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN Kawasan Perkotaan Bodebek, untuk kegiatan pertanian lahan basah berkelanjutan, bisnis kelautan, industri non- polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, serta kegiatan agroindustri.

3 WP Ciayumajakuning Agribisnis, industri, perikanan, pertambangan dan pariwisata

1. Kota Cirebon, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya (hinterland), serta menjadi simpul utama pelayanan jasa dan perdagangan, dan industri di Daerah bagian timur, serta untuk kegiatan wisata budaya dan religi2. Kabupaten Cirebon, diarahkan sebagai bagian dari PKN dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi, dan mengarahkan kegiatan utama pada sektor industri, bisnis kelautan dan pertanian, dan kegiatan pertambangan mineral;

II - 22

Page 23: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Wilayah Pengembangan (WP)

Sektor Unggulan Fokus Pengembangan

3. Kabupaten Indramayu, diarahkan menjadi PKW dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta diarahkan untuk kegiatan utama pertanian lahan basah berkelanjutan, bisnis perikanan dan kelautan, industri, pertambangan terutama minyak, gas, agribisnis dan agroindustri;4. Kabupaten Majalengka, diarahkan menjadi lokasi Bandara Internasional Jawa Barat dan Aerocity di Kertajati, daerah konservasi utama Taman Nasional Gunung Ciremai, serta untuk kegiatan agrobisnis dan industri bahan bangunan, dan pertambangan mineral serta pengembangan sarana dan prasarana yang terintegrasi di PKW Kadipaten;5. Kabupaten Kuningan, diarahkan sebagai PKL, dengan sarana dan prasarana pendukung, serta diarahkan untuk menampung kegiatan sektor pertanian, wisata alam, agroindustri, dan daerah konservasi utama Taman Nasional Gunung Ciremai, termasuk perlindungan sumber air;6. Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai PKL, dengan sarana dan prasarana, untuk kegiatan utama agribisnisdan industri, serta kegiatan pertambangan mineral

4 WP Priangan Timur- Pangandaran

Pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan, industri kerajinan dan pertambangan mineral.

1. Kota Tasikmalaya, diarahkan sebagai bagian dari PKW dengan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta pusat pengembangan industri kerajinan, perdagangan dan jasa;2. Kabupaten Tasikmalaya, diarahkan untuk kegiatan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, industritry, perikanan dan industri pengolahan perikanan, pusat pengembangan industri kerajinan, wisata alam, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non-logam;

II - 23

Page 24: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Wilayah Pengembangan (WP)

Sektor Unggulan Fokus Pengembangan

3. Kabupaten Garut, diarahkan untuk kegiatan dan industri pengolahan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, wisata alam dan minat khusus, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non- logam serta pengembangan sarana dan prasarana yang terintegrasi, serta kegiatan wisata minat khusus di PKWp Rancabuaya;4. Kabupaten Ciamis, diarahkan untuk kegiatan dan industri pengolahan pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan, wisata pantai, serta kegiatan pertambangan mineral non- logam serta penyediaan sarana dan prasarana PKW Pangandaran yang terintegrasi serta pengembangan PKNp Pangandaran sebagai daerah tujuan wisata nasional dan internasional;

5. Kota Banjar, diarahkan sebagai PKWp dengan sarana dan prasarana perkotaan yang terintegrasi, kegiatan perdagangan, jasa, dan sebagai pintu gerbang Daerah berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah.

5 WP Sukabumi dan sekitarnya Peternakan, pertanian, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industri pengolahan dan bisnis kelautan, serta pertambangan mineral

1. Kota Sukabumi, diarahkan untuk pengembangan pusat pengolahan agribisnis dan peternakan, agropolitan, wisata agro, industri non- polutif dan tidak mengganggu resapan air, serta perdagangan dan jasa yang mendukung fungsi PKW Sukabumi;

II - 24

Page 25: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Wilayah Pengembangan (WP)

Sektor Unggulan Fokus Pengembangan

2. Kabupaten Sukabumi, diarahkan untuk pengembangan agribisnis, pengembangan kawasan penggembalaan umum ternak ruminansia, wisata pantai, wisata agro, wisata minat khusus, industri non-polutif dan tidak mengganggu resapan air, perdagangan dan jasa yang mendukung fungsi PKW Palabuhanratu dan simpullayanan wilayah sekitarnya, pengembangan wilayah pesisir selatan melalui dan internasional di PKNp Palabuhanratu; dan pengembangan wisata pantai dan minat khusus serta perikanan tangkap, serta pertambangan mineral logam dan non- logam serta pengembangan sarana dan prasarana yang terintegrasi yang diarahkanuntuk kegiatan bisnis kelautan skala nasional3. Kabupaten Cianjur, diarahkan untuk pengembangan agribisnis, pertanian, perkebunan, kehutanan, pengembangan kawasan penggembalaan umum ternak ruminansia, wisata agro, wisata alam, industri kreatif, pengembangan wilayah pesisir untuk perikanan tangkap, wisata minat khusus, serta pertambangan mineral logam dan non-logam

6 WP Kawasan Khusus Cekungan Bandung

Pertanian, hortikultura, industri non-polutif, industri kreatif, perdagangan, jasa, pariwisata dan perkebunan, dengan meningkatkan manajemen pembangunan yang berkarakter lintas kabupaten/kota yang secara kolektif berbagi peran membangun dan mempercepat perwujudan PKN Kawasan Perkotaan Bandung Raya

1. Kota Bandung, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan kegiatan utama perdagangan dan jasa, industri kreatif dan teknologi tinggi, dan pariwisata;

2. Kabupaten Bandung, diarahkan sebagai bagian dari PKN, dengan kegiatan utama industri non-polutif, agro industri, wisata alam, pertanian dan perkebunan;3. Kabupaten Bandung Barat, diarahkan sebagai bagian dari PKN dengan kegiatan utama industri non-polutif, pertanian, industri kreatif dan teknologi tinggi;

II - 25

Page 26: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Wilayah Pengembangan (WP)

Sektor Unggulan Fokus Pengembangan

4. Kota Cimahi, diarahkan sebagai kota inti dari PKN dengan kegiatan utama perdagangan dan jasa, industri kreatif, teknologi tinggi dan industri non- polutif; dan

5. Kabupaten Sumedang, diarahkan sebagai PKL, dilengkapi sarana dan prasarana pendukung, serta pusat pendidikan tinggi di kawasan Jatinangor, agrobisnis, dan industri non- polutif

Gambar 2.1Wilayah Pengembangan di Jawa Barat

Kebijakan pengembangan wilayah melalui keterkaitan fungsional antar WP, meliputi :1. Kawasan yang terletak di bagian utara provinsi mencakup WP

Bodebekpunjur dan sebagian WP Purwasuka, WP KK Cekungan Bandung dan WP Ciayumajakuning menjadi kawasan yang dikendalikan perkembangannya.

2. Kawasan yang terletak di bagian timur provinsi mencakup sebagian WP Ciayumajakuning, WP KK Cekungan Bandung, dan WP Priangan Timur- Pangandaran ditetapkan sebagai menjadi kawasan yang didorong pengembangannya.

II - 26

WP PRIATIM & PANGANDARAN

WP BODEBEKPUNJUR

WP SUKABUMI, dsk

WP CIAYUMAJAKUNING

WP KK CEKUNGAN BANDUNG

WP PURWASUKA

Page 27: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

3. Kawasan yang terletak di bagian selatan provinsi mencakup sebagian WP KK Cekungan Bandung, WP Sukabumi dan sekitarnya, serta WP Priangan Timur-Pangandaran ditetapkan menjadi kawasan yang dibatasi perkembangannya.

4. Kawasan yang terletak di bagian barat provinsi mencakup sebagian WP Bodebekpunjur, WP KK Cekungan Bandung, dan WP Sukabumi dan sekitarnya, ditetapkan sebagai kawasan yang ditingkakan perkembangannya.Untuk mendorong efektifitas pengembangan wilayah di WP dan antar

WP, dilakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah yang mendukung fungsi masing-masing kawasan, tercantum dalam Tabel 4.2.

Tabel 2.2Rencana Pengembangan Infrastruktur Wilayah di Wilayah

Pengembangan Jawa Barat

Rencana Wilayah Arahan PengembanganInfrastruktur Jalan

1. Pengembangan jaringan jalan primer sebagai penghubung antara pusat-pusat kegiatan, baik antar PKN, PKN dan PKW, antar PKW, PKW dan PKL, maupun dengan kawasan strategis nasional dan provinsi.

WP Bodebekpunjur-WP Purwasuka- WP KK Cekungan Bandung – WP Ciayumajakuning

Pembangunan jalan kolektor primer lintas utara Daerah

Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis

WP Ciayumajakuning- WP KK Cekungan Bandung – WP Priatim –Pangandaran

Peningkatan jalan poros timur di jalur Pangandaran- Ciamis–Cikijing-Cirebon

Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis

WP Sukabumi dsk- WP KK Cekungan Bandung, WP Priatim –Pangandaran

Pembangunan jalan lintas selatan Daerah Peningkatan status jalan lintas selatan Daerah

menjadi jalan nasional Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan

strategis Penyelesaian penanganan jalan dan jembatan

di Daerah bagian selatan Pembangunan jalan poros tengah di jalur

Bandung-Pangalengan-Rancabuaya.WP Bodebekpunjur- WP KK Cekungan Bandung – WP Sukabumi dsk

Peningkatan Status dan Fungsi Ruas Jalan Strategis

Peningkatan kualitas sarana prasarana dasar di daerah perbatasan Jabar-Banten dan perbatasan Jabar - DKI

Optimasi Jalur Vertikal Pelabuhan Ratu-Cikidang-Cibadak-Bogor-Depok-Jakarta.

WP Bodebekpunjur Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.

WP Purwasuka Pengembangan infrastruktur jalan mencakup peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis

Pembangunan jalan lingkar Karawang di Kabupaten Karawang

WP Ciayumajakuning Pembangunan jalan lingkar selatan di Kota Cirebon dan jalan lingkar Kadipaten di Kabupaten Majalengka

Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.

WP Priatim- Pangandaran Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis

WP Sukabumi dsk Pembangunan Jalan Lingkar Sukabumi di Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi, serta jalan lingkar Cianjur di Kabupaten Cianjur

Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan

II - 27

Page 28: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan Pengembanganstrategis

WP KK Cekungan Bandung Pembangunan jalan lingkar Majalaya dan Banjaran di Kabupaten Bandung

Pembangunan jalan alternatif Bandung-Lembang

Peningkatan kapasitas dan kondisi ruas jalan strategis.

2. Pengembangan jaringan jalan tol dalam kota maupun antar kota sebagai penghubung antar pusat-pusat kegiatan utama

WP Bodebekpunjur-WP Purwasuka- WP KK Cekungan Bandung –WP Ciayumajakuning

Pembangunan jalan Tol Cileunyi–Sumedang-Dawuan (CISUMDAWU) dan jalan Tol Cikopo/Cikampek-Palimanan (CIKAPALI)

WP Ciayumajakuning- WP KK Cekungan Bandung – WP Priatim -Pangandaran

Pembangunan jalan Tol Cileunyi-Nagrek-Ciamis-Banjar

WP Bodebekpunjur- WP KK Cekungan Bandung – WP Sukabumi dsk.

Pembangunan Jalan Tol Ciawi-Sukabumi, Sukabumi-Ciranjang, dan Ciranjang-Padalarang

WP Bodebekpunjur Pembangunan jalan tol Bogor Ring Road, Depok-Antasari, Cinere-Jagorawi, Cimanggis-Cibitung, Cikarang-Tanjungpriok, Bekasi-Cikarang-Kp.Melayu, dan Serpong-Cinere

Pembangunan jalan lingkar Leuwiliang di Kabupaten Bogor

WP Ciayumajakuning Pembangunan jalan tol Kanci - Pejagan di Kota Cirebon

WP KK Cekungan Bandung Pembangunan jalan tol Soreang-Pasirkoja, jalan tol dalam Kota Bandung (Terusan Pasteur-Ujungberung-Cileunyi) dan Ujungberung-Gedebage-Majalaya

Infrastruktur Perhubungan

1. Pengembangan jaringan kereta api yang berfungsi sebagai penghubung antar PKN, antara PKN dan PKW, serta antar PKW.

WP Bodebekpunjur-WP Purwasuka- WP KK Cekungan Bandung–WP Ciayumajakuning

Pembangunan jalur Kereta Api Antar Kota Rancaekek-Jatinangor- Tanjungsari-Kertajati-Kadipaten-Cirebon.

Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas selatan yang menghubungkan kota-kota Purwakarta-Bandung;

Pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Bandung;

Pembangunan rel ganda parsial jalur KA Cisomang-Cikadondong

WP Ciayumajakuning-WP KK Cekungan Bandung-WP Priangan Timur-Pangandaran

Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas selatan yang menghubungkan kota-kota Bandung-Tasikmalaya-Banjar

WP Bodebekpunjur- WP KK Cekungan Bandung – WP Sukabumi dsk.

Revitalisasi Jalur KA Antar Kota Bandung-Sukabumi-Bogor

WP Bodebekpunjur Peningkatan/Pembangunan rel ganda KA Perkotaan Manggarai-Cikarang (lintas Manggarai-JatiNegara-Bekasi)

Peningkatan rel ganda KA Perkotaan Parung Panjang-Tenjo

Pengembangan KA Perkotaan Jabodetabek Peningkatan jalur KA Antar Kota Bogor-

SukabumiPembangunan shortcut jalur KA Perkotaan Parung Panjang-Citayam

WP Purwasuka Pembangunan Shortcut Jalur KA Antar Kota Cibungur-Tanjungrasa di Kab. Karawang dan Kab. Purwakarta

Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas selatan yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Purwakarta

II - 28

Page 29: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan Pengembangan Peningkatan jalur KA lintas Cikampek-

Padalarang, termasuk peningkatan spoor emplasemen

Pembangunan rel ganda parsial antara Purwakarta-Ciganea

Elektrifikasi rel ganda KA Antar Kota Cikarang-Cikampek

Peningkatan keandalan sistem jaringan KA lintas utara Jakarta-Cikampek

Pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Surabaya

WP Ciayumajakuning Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan yang menghubungkan Kota Indramayu –Jatibarang

Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan yang menghubungkan Kota Kadipaten-Cirebon

Reaktivasi jalur KA Antar Kota Cirebon-Kadipaten-Kertajati

Peningkatan keandalan sistem jaringan jalur KA lintas utara yang menghubungkan kota-kota Cikampek-Jatibarang-Cirebon

WP Priatim- Pangandaran Reaktivasi jalur KA Antar Kota Banjar-Cijulang Reaktivasi jalur KA Cikajang-Cibatu Pembangunan dan peningkatan sitem

jaringan jalur KA lintas utara-selatan antara Galunggung-Tasikmalaya

WP Sukabumi dsk Pembangunan dan peningkatan sistem jaringan jalur KA lintas utara-selatan yang menghubungkan kota-kota Bogor-Sukabumi-Cianjur-Padalarang

WP KK Cekungan Bandung Pembangunan jalur ganda KA Perkotaan Kiaracondong-Rancaekek-Cicalengka

Elektrifikasi jalur KA Perkotaan Padalarang-Kiaracondong- Cicalengka

Reaktivasi jalur KA Perkotaan Rancaekek-Jatinangor-Tanjungsari

Reaktivasi jalur KA Perkotaan Cikudapateuh-Soreang-Ciwidey

Pembangunan/pengembangan KA perkotaan di Kota Bandung;

Pembangunan DT Bandung Urban Railway Transport Development, Electrification Padalarang-Cicalengka Line

2. Pengembangan bandara dan pelabuhan nasional maupun internasional serta terminal guna memenuhi kebutuhan pergerakan dari dan ke Jawa Barat dalam skala regional, nasional, maupun internasional

WP Bodebekpunjur Pengembangan Pelabuhan Laut di Kabupaten Bekasi

Penyediaan terminal tipe A di Kota Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Bekasi

Optimalisasi fungsi Pangkalan Udara Atang Sanjaya di Kabupaten Bogor

WP Purwasuka Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya di Kabupaten Karawang

Optimalisasi fungsi Pangkalan Udara Kalijati di Kab. Subang

Penyediaan Terminal Tipe A di Kabupaten Karawang

WP Ciayumajakuning Pembangunan Bandar udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka sebagai Pusat Persebaran Sekunder

Optimalisasi fungsi Bandar udara Cakrabuwana (Penggung) di Kota Cirebon sebagai Pusat Persebaran Tersier

Penyediaan terminal Tipe A di Kota Cirebon, Terminal Tipe B di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Indramayu

Peningkatan kapasitas dan fungsi Pelabuhan Internasional Arjuna di Kota Cirebon

WP Priatim- Pangandaran Penyediaan terminal Tipe A di Kota Tasikmalaya

Optimalisasi fungsi Bandar udara Nusawiru di Pangandaran sebagai Pusat Persebaran Tersier dan Pangkalan Udara Cibeureum di

II - 29

Page 30: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan PengembanganKabupaten Tasikmalaya

WP Sukabumi dsk Penyediaan terminal tipe A di Kota Sukabumi dan tipe B di Palabuhanratu

Peningkatan kapasitas pelabuhan laut perikanan samudera di Palabuhanratu

Pembangunan Pangkalan Udara Citarate di Kabupaten Sukabumi

WP KK Cekungan Bandung Pengembangan terminal Tipe A di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung

Optimalisasi fungsi Bandar udara Husein SastraNegara sebagai Pusat Persebaran Tersier

3. Pengembangan transportasi terpadu dalam rangka mendukung pengembangan pusat-pusat kegiatan utama

WP Bodebekpunjur Pengembangan angkutan massal perkotaan Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu lintas

angkutan jalan.WP Purwasuka Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu

lintas jalan

WP Ciayumajakuning Pengembangan sistem angkutan umum massal di PKN Kawasan Perkotaan Cirebon

Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu lintas angkutan jalan

WP Priatim- Pangandaran Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu lintas angkutan jalan.

WP Sukabumi dsk Peningkatan sarana dan prasarana lalu lintas angkutan jalan

WP KK Cekungan Bandung Pengembangan sistem angkutan umum massal perkotaan

Peningkatan fasilitas dan prasarana lalu lintas angkutan jalan.

Infrastruktur Sumberdaya air

Pengembangan waduk/bendungan, situ, dan embung dalam rangka konservasi dan pendayagunaan sumber daya air

WP Bodebekpunjur Pembangunan Waduk di WS Cidanau-Ciujung-Cidurian-Cisadane-Ciliwung-Citarum, meliputi :1. Waduk Ciawi, Waduk Narogong, Waduk

Genteng, Waduk Sodong, Waduk Tanjung, Waduk Parung Badak, Waduk Cijuray, dan Waduk Cidurian di Kabupaten Bogor,

2. Waduk Limo di Kota Depok Revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk dan

danau/situRehabilitasi hutan dan lahan kritis di hulu DAS

WP Purwasuka Pembangunan Waduk di WS Citarum, meliputi Waduk Sadawarna, Waduk Cilame, Waduk Talagaherang, Waduk Cipunagara, Waduk Kandung dan Waduk Bodas di Kabupaten Subang

Revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk dan danau/situRehabilitasi hutan dan lahan kritis di hulu DAS

WP Ciayumajakuning Pembangunan Waduk di WS Cimanuk Cisanggarung, meliputi :1. Waduk Cipasang, Waduk Kadumanik,

Waduk Cipanas, dan Waduk Cipanas Saat di Kabupaten Sumedang

2. Waduk Lapangan Cinunjang di Kabupaten Kuningan

Revitalisasi dan optimalisasi waduk dan danau/situRehabilitasi hutan dan lahan kritis di hulu DAS

WP Priatim- Pangandaran Pembangunan Waduk di WS Citarum, yaitu Waduk Cibatarua di Kabupaten Garut

Pembangunan Waduk di WS Citanduy, meliputi Waduk Cikembang dan Waduk Leuwikeris di Kabupaten Ciamis

Pembangunan Waduk di WS Ciwulan Cilaki, meliputi :1. Waduk Lapangan Gagah Jurit, Waduk

Sukahurip, dan Waduk Hyang di Kabupaten Ciamis

II - 30

Page 31: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan Pengembangan2. Waduk Ciwulan di Kabupaten Tasikmalaya

Revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk dan danau/situ

WP Sukabumi dsk Pembangunan Waduk di WS Cisadea Cibareno, meliputi :1. Waduk Citepus, Waduk Ciletuh, Waduk

Cikarang, Waduk Cikaso, Waduk Warungkiara dan Waduk Cibareno di Kabupaten Sukabumi

2. Waduk Cibuni dan Waduk Cimaskara di Kabupaten Cianjur

Revitalisasi dan optimalisasi fungsi situWP KK Cekungan Bandung Pembangunan Waduk di WS Citarum, meliputi

Waduk Sukawana, Waduk Santosa, Waduk Ciwidey, Waduk Cimeta, Waduk Cikapundung, Waduk Citarik dan Waduk Tegalluar di Kabupaten Bandung

Revitalisasi dan optimalisasi fungsi waduk dan danau/situ

Rehabilitasi hutan dan lahan kritis di hulu DAS

Pengembangan prasarana pengendali daya rusak air

WP Bodebekpunjur, WP Purwasuka, WP Ciayumajakuning, WP Priatim-Pangandaran, WP Sukabumi dsk, WP KK Cekungan Bandung

Pengembangan infrastruktur pengendali banjir

Pengembangan jaringan irigasi.

WP Bodebekpunjur- WP Purwasuka- WP KK Cekungan Bandung –WP Ciayumajakuning

Peningkatan kondisi jaringan irigasi di Daerah bagian utara.

WP Bodebekpunjur Peningkatan kondisi jaringan irigasi

WP Purwasuka Peningkatan kondisi jaringan irigasi.

WP Ciayumajakuning Pembangunan Daerah Irigasi Rengrang di Kabupaten Sumedang Peningkatan kondisi jaringan irigasi.

WP Priatim - Pangandaran Pembangunan Daerah Irigasi Leuwigoong di Kabupaten Garut

Peningkatan kondisi jaringan irigasi.WP Sukabumi dsk Peningkatan kondisi jaringan irigasi

WP KK Cekungan Bandung Peningkatan kondisi jaringan irigasi

Infrastruktur Energi dan Kelistrikan

WP Bodebekpunjur Pengembangan lapangan panas bumi eksisting di lapangan panas bumi Awi Bengkok, Gunung Salak di Kabupaten Bogor;

Pengembangan prospek panas bumi di lapangan panas bumi Ciseeng dan Gn. Pancar di Kabupaten Bogor, serta lapangan panas bumi Gede Pangrango di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur;

Pengembangan pemanfaatan sampah sebagai energi di TPA-TPA di Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, dan Kota Depok;

Pengembangan gas kota (city gas) di Kota Bogor, Kota Depok, Kabupaten Bekasi dan Kota Bekasi;

Pengembangan energi air skala kecil di Kabupaten Bogor;

Pengembangan pemanfaatan gas alam di Kabupaten Bekasi (SPPBE, LNG Terminal, PLTG, dan LPG plant); dan

Pengembangan desa-desa mandiri energi.1. Pengembangan WP Purwasuka Pengembangan prospek panas bumi di

II - 31

Page 32: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan Pengembanganinstalasi dan jaringan distribusi listrik untuk meningkatkan dan memeratakan pasokan listrik ke seluruh wilayah Jawa Barat

2. Pengembangan energi terbarukan meliputi pengembangan panas bumi, energi potensial air (mikrohidro), tenaga surya serta tenaga angin, serta sumber energi bahan bakar nabati

3. Pengembangan energi tak terbarukan meliputi pengembangan energi yang bersumber dari Bahan Bakar Minyak (BBM), gas, dan batubara untuk meningkatkan pasokan energi listrik.

lapangan panas bumi Sagalaherang dan Tangkuban Perahu di Kabupaten Subang dan sebagian Kabupaten Bandung Barat;

Pengembangan jaringn pipanisasi gas (gas pipeline) di Kabupaten Karawang, Purwakarta, dan Subang;

Pengembangan energi air skala kecil di Kabupaten Subang;

Pengembangan secara terkoordinasi pemanfaatan gas alam di Kabupaten Karawang dan Subang (SPPBE, PLTG, dan LPG Plant);

Pengembangan desa-desa mandiri energi; dan Pengembangan batubara untuk pembangkit

(PLTU) di Kabupaten Purwakarta, Karawang, dan Subang.

WP Ciayumajakuning Pengembangan PLTA Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang;

Pengembangan PLTU di Kabupaten Indramayu dan Kabupaten Cirebon;

Pengembangan Sumber Energi Panas Bumi Tampomas di Kabupaten Sumedang, dan Sangkan Hurip Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon, Gn. Kromong di Kabupaten Cirebon;

Pengembangan gas perkotaan (city gas); Pengembangan stasiun pengisian gas

(SPPBE); Pengembangan pemanfaatan batubara untuk

industri dan pembangkit listrik;dan Pengembangan desa-desa mandiri energi

WP Priatim - Pangandaran Pengembangan pemanfaatan sumber energi panas bumi Kawah Drajat, Kawah Kamojang, Papandayan, Cilayu, Ciarinem, Cikuray dan Guntur Masigit di Kabupaten Garut, Gn. Sawal Kabupaten Ciamis, Karaha Bodas, Gn. Galunggung, Cipacing, Ciheras, Cigunung, Cibalong, Cipanas-Ciawi, Cakrabuana di Kabupaten Tasikmalaya;

Pengembangan pemanfaatan energi terbarukan : energi air skala kecil, energi surya, energi angin, bio-energi;

Pengembangan stasiun pengisian gas (SPPBE);dan

Pengembangan desa-desa mandiri energi.WP Sukabumi dsk Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Air

(PLTA) Cisokan di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung Barat;

Pengembangan lapangan panas bumi Cisolok-Cisukarame di Kabupaten Sukabumi

Pengembangan pemanfaatan sumber-sumber energi air di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi;

Pengembangan pemanfaatan sumber-sumber energi dari energi angin di pantai selatan Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi;

Pengembangan sumber energi bahan bakar nabati dan biogas sebagai sumber energi alternatif kawasan perdesaan di Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Cianjur;

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Sukabumi;

Pengembangan stasiun pengisian gas (SPPBE); dan

Pengembangan desa-desa mandiri energi.WP KK Cekungan Bandung Peningkatan energi panas bumi di Cibuni,

Patuha, Wayang Windu, Kamojang, Gn. Malabar di Kabupaten Bandung, dan Tangkuban Perahu di Kabupaten Bandung Barat;

Pengembangan energi sampah di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung;

Pengembangan energi skala kecil di

II - 32

Page 33: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan PengembanganKabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang;

Pengembangan gas perkotaan (city gas) di KK Metropolitan Bandung Raya;

Pengembangan stasiun pengisian gas (SPPBE) di KK Metropolitan Bandung Raya;

Pengembangan pemanfaatan batubara untuk industri dan pembangkit listrik; dan

Pengembangan desa-desa mandiri energyInfrastruktur Telekomunikasi

1. Pengembangan telekomunikasi di desa-desa yang belum terjangkau sinyal telepon

2. Pengembangan telekomunikasi di desa-desa yang belum dilalui jaringan terestrial telekomunikasi.

3. Pengembangan Cyber Province.

WP Bodebekpunjur Pengembangan infrastruktur telekomunikasi perdesaan

Pengembangan Cyber Province.WP Purwasuka Pengembangan infrastruktur telekomunikasi

perdesaan Pengembangan Cyber Province.

WP Ciayumajakuning Pengembangan infrastruktur telekomunikasi perdesaan, khususnya di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Indramayu.

Pengembangan Cyber Province.WP Priangan Timur dan Pangandaran

Pengembangan infrastruktur telekomunikasi pedesaan, khususnya di Kabupaten Garut.

Pengembangan Cyber Province.

WP Sukabumi dan sekitarnya

Pengembangan infrastruktur telekomunikasi pedesaan, khususnya di Kab. Cianjur

Pengembangan Cyber Province.WP KK Cekungan Bandung Pengembangan infrastruktur telekomunikasi

perdesaan Pengembangan Cyber Province.

Infrastruktur Permukiman Perkotaan dan Perdesaan

WP Bodebekpunjur a. Infrastruktur Permukiman Perkotaan Pengembangan hunian vertikal di kawasan

perkotaan Bodebek; Pengembangan kawasan siap bangun atau

lingkungan siap bangun; Peningkatan ketersediaan air bersih

perkotaan dan pengembangan IPA/WTP di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor;

Pengembangan pengolahan air limbah yang memperhatikan baku mutu limbah cair dan merupakan sistem yang terpisah dari pengelolaan air limbah industri secara terpusat terutama pada kawasan perumahan padat, pusat bisnis dan sentra industri;

Penataan jaringan drainase perkotaan; Pembangunan Tempat Pengolahan dan

Pemrosesan Akhir Sampah Regional Nambo dengan cakupan pelayanan untuk wilayah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Depok;

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh di Kota Depok dan Kota Bekasi;

Pembangunan kawasan olahraga terpadu di PKN, PKW dan pembangunan sarana olahraga di PKL;

Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di PKN, Rumah Sakit Tipe B di PKW dan Rumah Sakit Tipe C di PKL;

Pembangunan pusat kebudayaan di PKN dan PKW;

Pengendalian permukiman di kawasan Puncak untuk mendukung fungsi konservasi kawasan; dan

Pembangunan Pasar Induk Regional di Kabupaten Bogor.

b. Infrastruktur Permukiman Perdesaan Peningkatan infrastruktur dasar

permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, permukiman kumuh nelayan,

II - 33

Page 34: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan Pengembangandesa di kawasan perbatasan dengan Provinsi Banten dan DKI, serta kawasan rawan bencana;

Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan pengelolaan bencana;

Pembangunan sarana olahraga dan pusat kegiatan belajar; dan

Pembangunan Puskesmas.1. Pengembangan

kawasan perumahan perkotaan

2. Peningkatan pelayanan sistem air minum

3. Pengelolaan air limbah dan drainase

4. Pengelolaan persampahan Regional

5. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh.

6. Pengembangan jasa pelayanan kesehatan, ekonomi, budaya dan olah raga

7. Peningkatan infrastruktur perdesaan

WP Purwasuka a. Infrastruktur Permukiman Perkotaan Pengembangan hunian vertikal terutama

di kawasan industri Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta;

Pengembangan kawasan siap bangun atau lingkungan siap bangun;

Penataan permukiman kumuh; Peningkatan pelayanan air besih berupa

pembangunan IPA/WTP dan jaringan pipa distribusi;

Pengembangan pengolahan air limbah; Penataan jaringan drainase perkotaan; Peningkatan pengelolaan persampahan; Pembangunan kawasan olah raga di PKW

dan sarana olah raga di PKL; Pembangunan rumah sakit Tipe B di PKW

dan rumah sakit Tipe C di PKL; Pembangunan pusat kebudayaan di PKW;

dan Pembangunan Pasar Induk Regional di

PKW Cikampek-Cikopo.b. Infrastruktur Permukiman Perdesaan

Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, permukiman kumuh nelayan dan kawasan rawan bencana;

Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan pengelolaan bencana;

Pembangunan sarana olah raga dan pusat kegiatan belajar; dan

Pembangunan Puskesmas.WP Ciayumajakuning a. Infrastruktur Permukiman Perkotaan

Pengembangan hunian vertikal di Kota Cirebon;

Pengembangan kawasan siap bangun atau lingkungan siap bangun;

Peningkatan pelayanan air bersih berupa pembangunan IPA/WTP dan jaringan pipa distribusi

Peningkatan sistem pengelolaan air limbah;

Penataan jaringan drainase perkotaan; Pembangunan tempat pengelolaan

sampah regional di Kabupaten Cirebon; Pembangunan kawasan permukiman di

Kertajati Aerocity Kabupaten Majalengka; Penataan permukiman kumuh; Pembangunan kawasan olah raga terpadu

di PKN dan PKW dan sarana olah raga di PKL;

Pembangunan Rumah Sakit Tipe A di PKN, Rumah Sakit Tipe B di PKW dan Rumah Sakit Tipe C di PKL;

Pembangunan pusat kebudayaan di PKN dan PKW; dan

Pembangunan dan pengembangan Pasar Induk Beras Regional di Kabupaten Indramayu dan Pasar Induk Regional di Kabupaten Cirebon.

b. Infrastruktur Permukiman Perdesaan Peningkatan infrastruktur dasar

permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan dengan Provinsi

II - 34

Page 35: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan PengembanganJawa Tengah, permukiman kumuh nelayan, dan kawasan rawan bencana;

Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan pengelolaan bencana;

Pembangunan sarana olah raga dan pusat kegiatan belajar; dan

Pembangunan Puskesmas.WP Priangan Timur dan Pangandaran

a. Infrastruktur Permukiman Perkotaan Pengembangan kawasan siap bangun

atau lingkungan siap bangun; Pengembangan sistem pelayanan air

bersih; Peningkatan sistem pengelolaan air limbah

di Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar;

Penataan permukiman kumuh; Penyediaan tempat pengolahan akhir

sampah regional; Penataan jaringan drainase perkotaan; Pembangunan kawasan olah raga di PKW

dan sarana olah raga di PKL; Pembangunan rumah sakit tipe B di PKW

dan rumah sakit tipe C di PKL; Pembangunan pusat kebudayaan di PKNp;

dan Pembangunan pusat rekreasi terpadu

skala nasional dan internasional di PKNp.b. Infrastruktur Permukiman Perdesaan

Peningkatan infrastruktur dasar permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, permukiman kumuh nelayan, desa di wilayah perbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan kawasan rawan bencana;

Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan penanggulangan bencana;

Pembangunan sarana olah raga dan pusat kegiatan belajar; dan

Pembangunan Puskesmas.WP Sukabumi dan sekitarnya

a. Infrastruktur Permukiman Perkotaan Pengembangan kawasan siap bangun

atau lingkungan siap bangun di Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Cianjur;

Pengembangan sistem pelayanan air bersih di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, dan Kota Sukabumi;

Peningkatan sistem pengelolaan air limbah di Palabuhanratu dan kota Sukabumi;

Pengembangan permukiman perkotaan yang memperhatikan prinsip konservasi;

Penataan permukiman kumuh; Penyediaan TPA sampah regional di

Kabupaten Sukabumi; Penataan jaringan drainase perkotaan; Pembangunan kawasan olah raga di PKW

dan sarana olah raga di PKL; Pembangunan rumah sakit tipe A di PKNp,

rumah sakit tipe B di PKW, dan rumah sakit tipe C di PKL;

Pembangunan pusat kebudayaan di PKW dan PKNp;

Pembangunan pasar induk regional di Palabuhanratu; dan

Pembangunan pusat bisnis kelautan di PKNp.

b. Infrastruktur Permukiman Perdesaan Peningkatan infrastruktur dasar

permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, desa perbatasan dengan Provinsi Banten, permukiman kumuh nelayan, dan

II - 35

Page 36: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Rencana Wilayah Arahan Pengembangankawasan rawan bencana;

Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi dan penanggulangan bencana;

Pembangunan sarana olah raga dan pusat kegiatan belajar; dan

Pembangunan PuskesmasWP KK Cekungan Bandung a. Infrastruktur Permukiman Perkotaan

Pengembangan hunian vertikal terutama di kawasan perkotaan, industri dan pendidikan, khususnya di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Jatinangor di Kabupaten Sumedang;

Pengembangan Kawasan Pendidikan Tinggi Jatinangor di Kabupaten Sumedang;

Pengembangan kawasan siap bangun atau lingkungan siap bangun di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang;

Peningkatan pengelolaan persampahan, revitalisasi TPA Leuwigajah, optimalisasi TPK Sarimukti, dan operasionalisasi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional Legok Nangka;

Peningkatan pelayanan air besih Peningkatan pengolahan air limbah; Penataan permukiman kumuh; Penataan jaringan drainase perkotaan; Pembangunan kawasan olah raga terpadu

di PKN dan PKW dan sarana olah raga di PKL;

Pembangunan rumah sakit Tipe A di PKN, rumah sakit Tipe B di PKW dan rumah sakit Tipe C di PKL; dan

Pembangunan pusat kebudayaan di PKN dan PKW.

b. Infrastruktur Permukiman Perdesaan Peningkatan infrastruktur dasar

permukiman di desa tertinggal, desa terpencil, dan kawasan rawan bencana;

Penataan kawasan permukiman perdesaan dengan prinsip konservasi terutama di WP KK Cekungan Bandung bagian utara dan selatan;

Pembangunan sarana olah raga dan pusat kegiatan belajar; dan

Pembangunan Puskesmas.

Sistem Perkotaan Provinsi Jawa Barat yang tercantum dalam Rencana Struktur Ruang merupakan pusat-pusat permukiman atau Pusat Kegiatan yang ditetapkan sesuai dengan konteks kebijakan dan strategi pembangunan wilayah Daerah dan berdasarkan pertimbangan teknis yang telah dilakukan dalam proses penyusunan RTRW, meliputi :- Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Kawasan Perkotaan Bodebek, Kawasan

Perkotaan Bandung Raya, dan Cirebon, dengan peran menjadi pusat koleksi dan distribusi skala internasional, nasional atau beberapa provinsi;

- Pusat Kegiatan Nasional provinsi (PKNp) Pangandaran dan Palabuhanratu, yang mempunyai fungsi tertentu dengan skala pelayanan internasional, nasional atau beberapa provinsi;

- Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) Kota Sukabumi, Palabuhanratu, Cikampek-Cikopo, Indramayu, Kadipaten, Tasikmalaya dan Pangandaran, dengan peran menjadi pusat koleksi dan distribusi skala nasional;

- Pusat Kegiatan Wilayah Provinsi (PKWp) Kota Banjar dan Rancabuaya, yang mempunyai fungsi tertentu dengan skala pelayanan provinsi atau

II - 36

Page 37: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

beberapa kabupaten/kota;- Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Perkotaan Kawasan Cikarang, Cibinong,

Cimanggis, Cibadak, Cianjur, Sindangbarang, Purwakarta, Karawang, Soreang, Padalarang, Sumedang, Pamanukan, Subang, Jalan Cagak, Jatibarang, Sumber, Majalengka, Kuningan, Garut, Pameungpeuk, Singaparna, Ciamis dan Banjarsari, dengan wilayah pelayanan kabupaten/kota dan beberapa kecamatan;

- Pusat Kegiatan Lokal (PKL) Perdesaan Jampang Kulon, Sagaranten, Jampang Tengah, Sukanagara, Wanayasa, Plered, Rengasdengklok, Cilamaya, Ciwidey, Banjaran, Majalaya, Ciparay, Cicalengka, Rancaekek, Cilengkrang, Cililin, Ngamprah, Cisarua, Lembang, Tanjungsari, Wado, Tomo, Conggeang, Ciasem, Pagaden, Kalijati, Pusakanagara, Karangampel, Kandanghaur, Patrol, Gantar, Arjawinangun, Palimanan, Lemahabang, Ciledug, Kertajati, Jatiwangi, Rajagaluh, Cikijing, Talaga, Cilimus, Ciawigebang, Luragung, Kadugede, Cikajang, Bungbulang, Karangnunggal, Kawali, Cijeungjing, Cikoneng, Rancah, Panjalu, Pamarican dan Cijulang, dengan wilayah pelayanan kabupaten/kota dan beberapa kecamatan.Peran dan fungsi pusat kegiatan tersebut harus dipenuhi melalui pembangunan dan pengembangan infrasruktur wilayah, dengan kriteria Fasilitas minimum yang tersedia di PKN adalah:a. Perhubungan : pelabuhan udara dan/atau pelabuhan

laut dan/atau terminal tipe Ab. Ekonomi : pasar induk antar wilayahc. Kesehatan : rumah sakit umum tipe A atau Bd. Pendidikan : perguruan tinggi

- Fasilitas minimum yang tersedia di PKNp adalah pusat bisnis kegiatan utama yang akan dikembangkan berskala nasional maupun internasional, serta akan diusulkan menjadi PKN.

- Fasilitas minimum yang tersedia di PKW adalah:a. Perhubungan : pelabuhan udara dan/atau pelabuhan

laut dan/atau terminal tipe Bb. Ekonomi : pasar induk regionalc. Kesehatan : rumah sakit umum tipe Bd. Pendidikan : perguruan tinggi

- Fasilitas minimum yang tersedia di PKWp adalah sesuai fasilitas minimum untuk PKW, serta diusulkan menjadi PKW.

- Penetapan PKL perkotaan diarahkan pada pertimbangan teknis bahwa kota-kota yang ditetapkan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan dengan kegiatan-kegiatan yang berciri perkotaan, seperti industri, permukiman perkotaan, perdagangan dan jasa, dan lainnya.

- PKL pedesaan diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi bagi wilayah-wilayah belakangnya dan ditetapkan sebagai kawasan yang dapat dikembangkan secara terbatas untuk kegiatan industri berbasis pertanian.

Kawasan lindung dan budidaya tercantum dalam peta Pola Ruang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 yang menampilkan dominasi ruang dalam skala peta provinsi. Kawasan lindung berupa deliniasi kawasan lindung hutan (hutan lindung, dan hutan konservasi), serta kawasan lindung

II - 37

Page 38: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

non hutan (kawasan resapan air, kawasan perlindungan geologi, kawasan rawan bencana). Sedangkan kawasan budidaya yang tercantum dalam peta pola ruang terdiri dari kawasan peruntukan Hutan Produksi, simbol Kawasan Industri, kawasan permukiman, simbol kawasan hankam (kawasan peruntukan lainnya diatur dalam pasal). Kawasan berfungsi lindung merupakan informasi yang penting dalam pemanfaatan ruang/pembangunan di kawasan budidaya, karena pembangunan harus dilaksanakan sesuai daya dukung lingkungan dan berkelanjutan. Kawasan Lindung dan Budidaya Sistem Provinsi tercantum dalam Peta Pola Ruang Provinsi Jawa Barat Gambar 2.2.

II - 38

Page 39: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

Gambar 2.2Peta Pola Ruang Provinsi Jawa Barat

Kawasan Strategis Provinsi (KSP) yang ditetapkan dalam RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029 terdiri dari 24 KSP yang ditetapkan berdasarkan sudut kepentingan dan penanganan. Beberapa KSP merupakan kawasan utama untuk ditangani sesuai kewenangan provinsi, sedangkan KSP lainnya akan masuk dalam kategori kawasan yang akan dipertimbangkan untuk menjadi non KSP karena sudah tidak menjadi kewenangan provinsi lagi (Panas bumi, Jonggol, Observatorium Bosscha, Kilang Minyak Balongan, Pulau Manuk). KSP tercantum dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3Kawasan Strategis Provinsi Jawa Barat

No Kawasan Strategis Provinsi Penanganan1 KSP Pulau Manuk Penanganan kegiatan pengamanan dan

konservasi pulau2 KSP Bandung Utara Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi

kawasanPembatasan dan pengendalian pembangunan

3 KSP Hulu Sungai Citarum Rehabilitasi dan revitalisasi fungsi konservasi kawasan

4 KSP Bogor-Puncak-Cianjur Rehabilitasi dan revitalisasi kawasanPembatasan dan pengendalian pembangunan

II - 39

Page 40: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Kawasan Strategis Provinsi Penanganan5 KSP Pesisir Pantura Pengendalian pemanfaatan SDA yang melebihi

daya dukung lingkunganRehabilitasi/revitalisasi kawasan hutan MangrovePengembangan/ peningkatan kegiatan ekonomi pesisirPeningkatan kualitas pemukiman nelayan

6 KSP Pangandaran dan sekitarnya

Mengembangkan kegiatan wisata pesisir dan minat khususMenjaga kelestarian lingkungan pantaiMeningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang wisata

7 KSP Sukabumi bagian selatan dsk

Mengembangkan kawasan agromarine bisnis dan wisata minat khususMenjaga kelestarian lingkungan pantaiMeningkatkan aksesibilitas dan sarana penunjang wisata

8 KSP koridor Bekasi-Cikampek Berpotensi sebagai kawasan ekonomi untuk persaingan di tingkat regionalSinergitas infrastrukturSinergitas pembangunan antar daerah

Pengendalian perubahan kawasan lahan basah9 KSP koridor Padalarang-

PurwakartaPengembangan kawasan wisata terpadu dan agroindustriPengembangan Technopark dan perkantoran

Optimalisasi pemanfaatan Waduk Jatiluhur dan Cirata untuk kegiatan pariwisata & kegiatan khusus sesuai daya dukungnya

10 KSP pertanian lahan basah Pantura

Daerah lumbung padi nasional

Mempertahankan luasan lahan sawahMeningkatkan pendapatan petani dengan program multiaktivitas agribisnis dan perbaikan irigasiMemperkecil resiko banjir dan kekeringan

11 KSP Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati dsk

Mengembangkan bandara & aerocity

Mengintegrasikan dengan pengembangan wilayah disekitarnyaKerjasama dengan pihak swasta

12 KSP Bandung-Cirebon Mengembangkan kawasan agroindustri

II - 40

Page 41: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Kawasan Strategis Provinsi PenangananMemanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan

olahan industri yang dikembangkan13 KSP Garut Selatan dsk Mengembangkan Kota Garut Selatan secara

terbatas sesuai daya dukung lingkunganMengembangkan wisata IPTEK

14 KSP Perbatasan Jabar-Jateng Peningkatan infrastrukturMenyelarasan struktur dan pola ruang, serta arah pengembangan wilayah agar terintegrasi dan saling mendukung dengan kawasan tetangga15 KSP Kilang Minyak Balongan Mengembangkan kawasan agroindustri

Memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan olahan industri yang dikembangkan

16 KSP Pendidikan Jatinangor Revitalisasi kawasan

Penataan lingkungan sekitar

Peningkatan aksesibilitas menuju kawasan

Pengembangan pembangunan vertikal17 KSP Pusat Pemerintahan

Gedung SatePelestarian cagar budaya

Peningkatan citra kawasan

18 KSP Jonggol Pengembangan perkotaan mandiriPeningkatan pelayanan publik tingkat nasional

19 KSP Observatorium Bosscha Rehabilitasi dan revitalisasi kawasan;Pengendalian pembangunan di Lembang dan Kawasan Bandung Utara;Pelarangan adanya kegiatan yang mengganggu berfungsinya observatorium Bosscha;Pengendalian kegiatan wisata terbatas di Lembang dan Kawasan Bandung Utara.

20 KSP panas bumi Wayang Windu Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutanSinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar21 KSP panas bumi Wayang Windu Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutanSinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar22 KSP panas bumi

Kamojang-Darajat- Papandayan

Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutanSinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar

II - 41

Page 42: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

No Kawasan Strategis Provinsi Penanganan23 KSP Panas Bumi dan

Pertambangan Mineral Gunung Salak-Pongkor

Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan

Sinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar

24 KSP Panas Bumi Sangkanhurip Pemanfaatan SDA energi yang ramah lingkungan dan berkelanjutanSinergitas dengan pengembangan wilayah sekitar

Sumber : Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

2.2.2 Program Prioritas Pembangunan Tahun 2018

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat pada Tahun 2018 telah menetapkan 11 Prioritas Pembangunan Daerah, yang kemudian diturunkan menjadi 55 Sasaran Prioritas Daerah. Untuk optimalisasi pelaksanaan prioritas dan sasaran pembangunan, dan dengan memperhatikan kebijakan pusat yang menggunakan pendekatan konsep holistik-tematik- integratif-spasial, maka prioritas dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dijabarkan ke dalam aktivitas-aktivitas turunan sebagai bentuk penerapan konsep holistik-tematik, dan dilakukan pembagian peran masing-masing perangkat daerah dalam pelaksanaan aktivitas tersebut sebagai bentuk pelaksanaan secara terintegrasi.

Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan kegiatan priortias tersebut dirancang skema implementasi secara tematik dan terintegrasi dengan menggunakan analisis pohon kinerja.

Adapun sasaran dari 11 (sebelas) prioritas pembangunan tersebut, adalah sebagai berikut:

1. Akses dan kualitas pendidikan serta keagamaan, dengan sasaran : a. Wajib belajar 12 tahun;

- Pendidikan Vokasional.- Penyelenggaraan pendidikan khusus (SLB) dan Pendidikan

Inklusif.- Peningkatan kompetensi dan kesejahteraan guru pendidikan

menengah.- Penyelenggaraan Program Studi di luar Kampus Utama

(PSDKU)/Multikampus.b. Peningkatan kualitas dan daya saing pendidikan menengah;c. Peningkatan sarana dan prasarana olah raga di Jawa Barat;d. Peningkatan sarana dan prasarana pusat seni dan budaya di

Jawa Barat;e. Peningkatan akses dan kualitas keagamaan;

2. Akses dan kualitas pelayanan kesehatan, dengan sasaran : a. Peningkatan Pelayanan Kesehatan ibu dan anak;b. Peningkatan Upaya Pencegahan dan penanggulangan penyakit

menular dan tidak menular;

II - 42

Page 43: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

c. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);

d. Peningkatan kualitas, kuantitas dan kesejahteraan tenaga kesehatan;

e. Dukungan pembiayaan kesehatan secara tepat sasaran dan tepat guna;

3. Penyediaan infrastruktur layanan dasar permukiman dan infrastruktur strategis di perkotaan dan perdesaan, dengan sasaran :a. Peningkatan jumlah cakupan layanan air bersih dan sanitasi;b. Peningkatan jumlah cakupan layanan pengelolaan sampah

perkotaan regional;c. Peningkatan jumlah rumah layak huni serta meningkatnya

kualitas lingkungan perumahan;d. Peningkatan kondisi dan capaian infrastruktur jalan, perhubungan

dan perbatasan;4. Peningkatan iklim investasi, daya saing usaha dan pariwisata,

dengan sasaran :a. Peningkatan kualitas iklim usaha dan investasi;b. Peningkatan jumlah serapan angkatan kerja;c. Peningkatan jumlah tenaga kerja yang memiliki sertifikat

keahlian;d. Peningkatan mutu, desain produk dan pemasaran usaha;e. Pengembangan pariwisata dan perlindungan budaya lokal;

5. Peningkatan ketahanan pangan, energi dan sumber daya air, dengan sasaran :a. Penyediaan cadangan pangan yang memadai dan pemenuhan

protein hewani;b. Peningkatan distribusi, informasi harga dan akses pangan;c. Peningkatan pengawasan dan pembinaan keamanan pangan;d. Peningkatan kelembagaan dan kompetensi sumber daya tenaga

penyuluh yang berorientasi agribisnis;e. Peningkatan produksi, inovasi dan nilai tambah hasil pertanian,

perkebunan, peternakan, kehutanan non kayu, kelautan dan perikanan;

f. Peningkatan jumlah cakupan listrik rumah tangga;g. Peningkatan kondisi dan cakupan pelayanan infrastruktur irigasi;h. Peningkatan ketersediaan dan pelayanan air baku;i. Peningkatan pemanfaatan energi baru dan terbarukan;

6. Peningkatan kapasitas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) dan Daya Saing Industri, dengan sasaran :a. Peningkatan akses terhadap modal, pemasaran dan fungsi

intermediasi perbankan;b. Pemanfaatan teknologi tepat guna semakin berkembang;c. Peningkatan jumlah dan kualitas wirausahawan;d. Pengembangan Industri manufaktur dan industri kreatif;

7. Politik Hukum dan Tata Kelola Pemerintahan, dengan sasaran :a. Peningkatan Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan

bersih (good governance and clean governance);

II - 43

Page 44: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

b. Peningkatan pelayanan publik dan kualitas tata kelola pemerintahan berbasis TIK;

c. Peningkatan kesadaran hukum dan kerukunan antar umat beragama;

d. Pendukungan dan fasilitasi pilkada yang langsung, umum, bebas dan rahasia (LUBER) dan Jujur Adil (JURDIL);

8. Pengelolaan sumber daya alam, lingkungan hidup dan penanggulangan bencana, dengan sasaran :a. Peningkatan penanganan rehabilitasi lahan kritis serta konservasi

air, hutan dan lahan;b. Penurunan tingkat pencemaran air, udara, dan tanah;c. Peningkatan upaya penanggulangan bencana;

9. Penanggulangan kemiskinan, dengan sasaran :a. Pengurangan beban penduduk miskin dan rentan;b. Penciptaan lapang kerja dengan memperbesar investasi padat

karya;c. Pengembangan Usaha Mikro dan Kecil;d. Perluasan Pelayanan Dasar;e. Penguatan perekonomian perdesaan;f. Pengembangan kewirausahaan;

10. Peningkatan penataan ruang daerah, dengan sasaran :a. Peningkatan kualitas perencanaan ruang;b. Peningkatan konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan

rencana tata ruang;c. Peningkatan kualitas pengendalian pemanfaatan;

11. Peningkatan Kualitas kependudukan, dengan sasaran :a. Peningkatan ketahanan keluarga;b. Penyelenggaraan Pengarusutamaan Gender (PUG);c. Pengendalian Kuantitas dan Mobilitas Kependudukan;

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Tahun 2018 yang merupakan implementasi tahun terakhir dari RPJMD Tahun 2013-2018 difokuskan pada penuntasan Janji Kampanye Gubernur, pendukungan untuk Kegiatan Unggulan dan pendukungan terhadap 11 (sebelas) Prioritas Pembangunan. Prioritas Pembangunan terjemahkan kedalam sasaran Prioritas Pembangunan melalui pelaksanaan 111 (seratus sebelas) Program Pembangunan.

Prioritas pembangunan Tahun 2018 terdiri dari prioritas dan sasaran yang dijalankan melalui 111 Program Pembangunan yang tertuang dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2018. Selanjutnya Program dan Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Perangkat Daerah/Biro lingkup Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada Tahun Anggaran 2018. Program Pembangunan tersebut telah menjalankan semua Bidang Urusan Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014.

Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah Tahun 2018 merupakan formulasi dari hasil rangkaian pembahasan substansi Program dan Kegiatan yang telah dilakukan melalui proses Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah (Musrenbangda) Tahun 2017. Musrenbangda Tahun 2017 adalah forum antar pemangku kepentingan dalam rangka menyusun

II - 44

Page 45: bappeda.jabarprov.go.idbappeda.jabarprov.go.id/.../12/2.-BAB-II-LKPJ-ATA-2019.docx · Web viewBidang Pekerjaan Umum dan penataan ruang melalui strategi meningkatkan ekonomi perdesaan

LKPJ Gubernur Jawa Barat ATA 2018

RKPD Tahun 2018, dimana Pemangku kepentingan merupakan segenap pihak yang terkait dengan pembangunan, yaitu pihak akademisi, dunia usaha, komunitas, pemerintahan, dan masyarakat Jawa Barat.

Musrenbang Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 membahas 11 ribu kegiatan dengan anggaran sebesar 50 trilyun rupiah, selanjutnya melalui metoda diskusi langsung antara bidang perencana Bappeda dengan seluruh stakeholder, dilakukan pembahasan yang menghasilkan 12 ribu kegiatan dengan anggaran sebesar 58 trilyun rupiah.

II - 45