library.binus.ac.id · web viewbesarnya biaya retribusi perizinan usaha rumah makan : rumah makan...
TRANSCRIPT
BAB 2
ASPEK LEGAL DAN ASPEK PEMASARAN
ASPEK LEGAL
2.1 Badan Usaha
Menurut UU No.3 Tahun 1982 Pasal 1B Tentang Wajib Daftar Perusahaan,
“ Perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha
yang bersifat tetap dan terus – menerus dan didirikan, bekerja serta
kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia, untuk tujuan
memperoleh keuntungan dan atau laba.”
Pada pengertian perusahaan menurut UU, maka dapat disimpulkan bahwa
perusahaan adalah bentuk usaha resmi di mata hukum Indonesia yang
bertujuan untuk mendapatkan keuntungan atau laba dari setiap usaha yang
dijalankan serta memiliki sistem organisasi oleh pendiri perusahaan
(pengusaha) tersebut.
Bentuk – bentuk badan usaha, yaitu :
1. Perseroan Terbatas (PT)
Yang dalam Bahasa Belanda disebut sebagai Naamlooze Vennootschap
(NV) merupakan badan hukum yang dilakukan oleh dua orang atau lebih
dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada perusahaan saja dimana
tidak melibatkan harta pribadi atau individu di dalamnya, yang didirikan
berdasarkan perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal
dasar yang terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan pendirian
yang telah ditetapkan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor
40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
2. Koperasi
Sebuah badan usaha yang berbadan hukum dimana anggota – anggotanya
berdasarkan pada prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan dengan tujuan memajukan
kesejahteraan anggota dan masyarakat umum serta ikut membangun
tatanan perekonomian nasional.
17
18
3. Yayasan
Badan usaha berbadan hukum yang kekayaannya dipisahkan dan
diperuntukkan dalam mencapai tujuan tertentu di bidang sosial,
keagamaan, dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
4. Persekutuan Komanditer (CV)
Biasa disebut juga dengan Commanditaire Vennotschaap merupakan
suatu bentuk badan usaha yang tidak berbadan hukum yang didirikan oleh
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan dan keuntungan bersama
sesuai dengan ketetapan peraturan yang terdapat pada KUHD Pasal 19 –
21, KUHPer Pasal 1618, 1624 – 1641, KUHD Pasal 19, KUHD Pasal 20
dan KUHD Pasal 21. Badan Usaha CV ini memiliki 2 persekutuan yang
disebut sebagai :
a. Sekutu Aktif (Pengurus CV)
Sekutu yang mempunyai peran aktif dalam perusahaan dan
bertanggung jawab terhadap jalannya perusahaan.
b. Sekutu Pasif
Sekutu yang menyerahkan modal berupa uang dan barang kepada
sekutu aktif.
5. Perseorangan
Disebut juga dengan Perusahaan Dagang (PD) atau Usaha Dagang (UD)
merupakan badan usaha yang tidak berbadan hukum yang didirikan dari
modal oleh satu orang dan segala resiko yang terjadi menjadi tanggung
jawab pribadi pendiri usaha.
6. Firma
Badan usaha yang didirikan oleh dua orang atau lebih untuk menjalankan
perusahaan bersama dengan satu nama bersama sesuai dengan ketetapan
peraturan yang terdapat pada KUHD Pasal 16 – 18, KUHD Pasal 22 – 35
dan KUHPer Pasal 1618, 1639, 1278, 1280, 1633 – 1635, 1627, 1339.
(Hukum Organisasi Perusahaan: Pola Kemitraan dan Badan Hukum,
2006)
Dari penjelasan di atas, penulis memutuskan untuk menjadikan
Woodstick sebagai Badan Usaha CV dengan melihat faktor :
1. Woodstick didirikan oleh 3 orang, Giovanni Fortunatan, Andy Effendi
dan Vitro Handoyo
19
2. Tidak adanya ketentuan minimal penyetoran modal. Penyetoran
modal dilakukan atas persetujuan antara pemilik Woodstick Café.
- Giovanni Fortunatan (30%)
- Andy Effendi (30%)
- Vitro Handoyo (40%)
3. Keuntungan yang didapatkan dibagi kepada pemilik Woodstick Café
berdasarkan pada perbandingan penyetoran modal pemilik dalam
membangun usaha ini.
4. Pajak hanya dikenakan 1 kali pada badan usaha
5. Dalam menjalankan usaha Woodstick Café, 3 pemilik juga turut
membantu dalam operasional agar dapat memantau operasional dapat
berjalan dengan baik.
2.2 Kepemilikan Tanah
Untuk kepemilikan tanah, Woodstick Café menyewa bangunan yang
berlokasikan di Jalan Kebun Jeruk Raya, Rawa Belong, Jakarta Barat dengan
biaya sewa Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) dengan minimal
penyewaan 2 tahun yang nantinya pembayaran akan dibayar secara 2 (dua)
kali tahapan sesuai pada surat perjanjian sewa – menyewa. Bangunan ruko
tersebut adalah milik Bpk Yonathan David (nama samaran). Untuk surat
perjanjian sewa menyewa bangunan, akan dijelaskan lebih lanjut pada bagian
perjanjian / kontrak – kontrak.
2.3 Perijinan
Dalam hal membuka sebuah usaha dagang ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam hal mengurus izin sesuai dengan peraturan yang berlaku
di Indonesia. Berikut adalah izin – izin yang diperlukan dalam membangun
usaha :
2.3.1 Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Merupakan salah satu sarana dalam administrasi perpajakan yang digunakan
sebagai tanda pengenal atau identitas wajib pajak yang harus dimiliki dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan yang telah diatur oleh Peraturan
Direktorat Jenderal Pajak Nomor PER – 38/PJ/2013. NPWP juga merupakan
20
salah satu persyaratan dalam pembuatan surat – surat izin membuka usaha
dikarenakan NPWP merupakan tanda bukti bahwa pemohon telah terdaftar
dalam wajib pajak secara resmi dan diakui oleh negara. Pengurusan NPWP
dapat melalui notaries atau pengacara perdata dengan persyaratan sebagai
berikut :
a. Mengisi formulir yang telah disediakan
b. Fotokopi NPWP atas nama direktur
c. Fotokopi KTP atas nama direktur
d. Surat keterangan usaha setempat yang dikeluarkan oleh kelurahan
setempat
e. Waktu yang diperlukan dalam pengurusan selama 1 (satu) hari
Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam permohonan
NPWP :
1. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Non Usahawan :
a. Fotokopi KTP atau SIM bagi penduduk Indonesia
b. Fotokopi Paspor dan dokumen penting ketetapan tempat tinggal bagi
Warga Negara Asing (WNA)
2. Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan :
a. Fotokopi KTP bagi penduduk Indonesia
b. Fotokopi Paspor dan dokumen penting ketetatapan tempat tinggal
bagi Warga Negara Asing (WNA)
c. Surat keterangan tempat usaha
3. Untuk Wajib Pajak Badan :
a. Fotokopi akta pendirian dan perubahan terakhir atau surat keterangan
penunjukan dari kantor pusat bagi Badan Usaha Tetap (BUT)
b. Fotokopi kartu NPWP salah satu pengurus usaha
c. Fotokopi dokumen izin usaha yang diterbitkan oleh instansi yang
berwenang atau surat keterangan tempat usaha dari Pejabat
Pemerintah Daerah sekurang – kurangnya Lurah setempat
(Kementrian Keuangan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pajak,
pajak.go.id, 2012)
21
2.3.2 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
Surat izin untuk membuka usaha perdangangan. Setiap perusahaan dagang
yang bersifat Badan Hukum atau persekutuan haruslah mendaftarkan dan
memiliki SIUP yang dibuat sesuai dengan domisili perusahaan dan berlaku di
seluruh Republik Indonesia. SIUP dikeluarkan oleh pemerintah daerah yaitu
Bupati dan Walikota setempat.
Menurut Kementrian Perdagangan, Surat Izin Usaha Perdagangan
membedakan tiga kategori berdasarkan pada tingkat kecil besarnya modal
yang dikeluarkan untuk usaha perdagangan. Berikut adalah penjelasan
mengenai tiga kategori :
1. Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil, diberikan kepada usaha dagang
yang menggunakan modal dan kekayaan bersih (di luar tanah dan
bangunan tempat usaha) sampai dengan Rp 200.000.000,- (dua ratus juta
rupiah)
2. Surat Izin Usaha Perdagangan Menengah, diberikan kepada usaha
dagang yang menggunakan modal dan kekayaan bersih (di luar tanah
dan bangunan tempat usaha) di atas Rp 200.000.000,- sampai dengan Rp
500.000.000,-(lima ratus juta rupiah)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan Besar, diberikan kepada usaha dagang
yang menggunakan modal dan kekayaan bersih (di luar tanah dan
bangunan tempat usaha) di atas Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
Untuk mendapatkan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), setiap perusahaan
dapat mengajukan permohonan penerbitan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
dan wajib memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh kementrian
perindustrian dan perdagangan. Berikut adalah tahapan yang harus dilakukan
untuk mendapatkan SIUP :
1. Pelaku usaha mengajukan SIUP Kecil, Menengah atau Besar kepada
Bupati, Walikota atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan setempat
yang bertanggung jawab di bidang perdagangan tersebut.
2. Mengambil dan mengisi formulir Surat Permintaan Surat Izin Usaha
Perdagangan (SP-SIUP) dan bermaterai Rp 6000 dan ditandatangani
oleh pelaku usaha. Formulir yang telah diisi difotokopi sebanyak dua
rangkap dan dilengkapi dengan syarat – syart berikut :
22
a. Fotocopy surat akta pendirian perusahaan / akta notaris yang telah
didaftarkan di Pengadilan Negeri sebanyak 3 (tiga) lembar
b. Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab
perusahaan sebanyak 3 (tiga) lembar
c. Fotocopy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perusahaan sebanyak
3 (tiga) lembar
d. Foto pemiliki atau pengurus atau penanggungjawab perusahaan
ukuran 3x4 cm sebanyak 2 (dua) lembar
e. Fotocopy Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dari Pemerintah Daerah
untuk hal izin gangguan (HO) sebanyak 3 (tiga) lembar
f. Neraca awal Perusahaan
3. Biaya yang diperlukan guna mendapat SIUP disesuaikan dengan tarif
yang diberlakukan oleh peraturan daerah setempat
2.3.3 Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)
Menurut Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 36 Tahun 2005 Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Pembangunan Gedung, IMB adalah izin yang diberikan oleh Pemerintah
Kabupaten / Kota kepada pemilik bangunan untuk membangun, mengubah,
memperluas, mengurangi dan merawat bangunan gedung sesuai dengan
persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Beberapa
syarat yang harus dipenuhi oleh pemilik bangunan untuk mendapatkan surat
IMB (Izin Mendirikan Bangunan) dari Pemerintah Daerah :
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
c. Surat Kepemilikan Tanah
d. Surat Pernyataan diatas materai bahwa tanah tidak dalam keadaan
sengketa
e. Gambar perancangan arsitektur dan perencanaan struktur bangunan
23
2.3.4 Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
Surat keterangan yang menjelaskan mengenai domisili sebuah badan usaha /
perusahaan. SKDU sangat dibutuhkan untuk melengkapi permintaan izin
dokumen seperti SIUP, Tanda Daftar Perusahaan, NPWP Perusahaan dan
lainnya. Beberapa hal yang harus dilampirkan untuk membuat SKDU :
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggung jawab perusahaan
b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) penanggung jawab perusahaan
c. Akta pendirian / pembaruan terakhir
d. Bukti kepemilikan bangunan seperti sertifikat bangunan dari pemilik
bangunan
e. Surat perjanjian sewa – menyewa bangunan
f. Surat pengantar RT dan RW dan surat izin tetangga
2.3.5 Surat Izin Gangguan (HO)
Surat izin yang diperuntukkan kepada jenis usaha tempat makan, café, dan
sejenisnya yang dioperasikan dengan teratur dengan tujuan mencari
keuntungan yang menggunakan mesin – mesin ataupun sesuatu yang dapat
menimbulkan gangguan pada lingkungan sekitar. Berikut adalah syarat –
syarat dalam mengajukan surat izin gangguan (HO) :
1. Surat Permohonan Izin Usaha Rumah Makan dilampiri dengan Materai
Rp 6000,- (enam ribu rupiah). Formulir dapat diambil di Dinas Pariwisata
2. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) penanggungjawab usaha
3. Fotokopi Sertifikat Tanah / Surat Keterangan Pendaftaran Tanah (SKPT)
4. Denah situasi letak dan lokasi
5. Fotokopi Surat Izin Mendirikan Bangunan
6. Denah ruangan Tempat Usaha
7. Fotokopi Akta Pendirian Usaha, apabila berbentuk Badan Hukum
8. Pernyataan untuk tidak menggunakan tempat usaha sebagai tempat yang
dapat melanggar norma yang berlaku.
Besarnya biaya retribusi perizinan usaha rumah makan :
1. Rumah makan dengan daya tampung 10 s/d 25 orang dikenakan sebesar
Rp 25.000,- (dua puluh lima ribu rupiah)
2. Rumah makan dengan daya tampung 26 s/d 50 orang dikenakan sebesar
Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah)
24
3. Rumah makan dengan daya tampung 51 s/d 75 orang dikenakan sebesar
Rp 75.000,- (tujuh puluh lima ribu rupiah)
4. Rumah makan dengan daya tampung 76 s/d 100 orang dikenakan sebesar
Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah)
2.3.6 Sertifikasi Halal
Penduduk Indonesia yang mayoritasnya adalah penduduk beragama Muslim
khususnya di Jakarta. Woodstick Café ingin menawarkan produk makanan
yang dapat dinikmati oleh semua kalangan agama yaitu makanan yang halal
tanpa ada kandungan dan menggunakan bahan yang non – halal. Oleh sebab
itu, untuk menarik kepercayaan dari pelanggan, Woodstick Café memerlukan
sertifikasi halal dari Majelis Ulama Inodnesia (MUI). Berikut adalah
Prosedur Sertifikasi Halal yang diperlukan untuk menjamin makanan dan
minuman yang ditawarkan adalah halal.
Gambar 2.1 Proses Sertifikasi Halal dalam Bentuk Diagram Alir
Sumber : (MUI, 2013)
25
Dari gambar 2.1, dapat diberi kesimpulan dalam Prosedur Sertifikasi Halal
adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan yang mengajukan sertifikasi, baik pendaftaran baru,
pengembangan (produk/fasilitas) dan yang ingin melakukan perpanjangan
sertifikasi halal dapat dilakukan secara online melalui website LPPOM
MUI.
b. Mengisi data pendaftaran : status sertifikasi (baru / perpanjangan /
perkembangan), data Sertifikasi Halal, status SJH dan kelompok produk.
c. Membayar biaya pendaftaran dan biaya akad sertifikasi halal.
d. Mengisi dokumen yang dipersyaratkan dalam proses pendaftaran sesuai
dengan status pendaftaran (baru/ pengembangan/ perpanjangan) proses
bisnis (industry pengolahan, RPH, restoran, dan industry jasa),
diantaranya : manual SJH, Diagram alir proses produksi, data pabrik, data
produk, data bahan dan dokumen bahan yang digunakan, serta data matrix
produk.
e. Setelah selesai mengisi dokumen yang dipersyaratkan, maka tahap
selanjutnya sesuai dengan diagram alir proses sertifikasi halal seperti di
atas yaitu pemeriksaan kecukupan dokumen.
(MUI, 2013)
2.3.7 Sertifikasi Layak Higienis Sanitasi
Mengikuti keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003 Bab IV Pasal 9 Tentang Persyaratan Hygiene
Sanitasi yang harus dipenuhi untuk menjamin makanan dan minuman yang
ditawarkan kepada customer adalah layak untuk disajikan, yaitu :
a. Lokasi dan bangunan
b. Fasilitas sanitasi
c. Dapur, ruang makan dan gudang makanan
d. Bahan makanan dan makanan jadi
e. Pengolahan makanan
f. Penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
g. Penyajian makanan jadi
h. Peralatan yang digunakan
26
2.4 Peraturan – Peraturan Daerah
Berdasarkan pada ketetapan peraturan daerah di Daerah Khusus Ibukota
Jakarta oleh Dinas Pelayanan Pajak Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Pajak
Restoran. Objek Pajak adalah pelayanan yang disediakan oleh restoran, yang
meliputi pelayanan penjualan makanan dan/atau minuman yang dikonsumsi
pembeli, baik yang dikonsumsi di tempat pelayanan atau di tempat lain.
Sedangkan subjek pajak ditujukan kepada pembeli yang melakukan
pembayaran terhadap makanan dan minuman, Dan wajib pajak ditujukan
kepada orang yang menjalankan restoran tersebut (pihak pengelola).
Tarif pajak yang telah ditetapkan adalah sebesar 10% (sepuluh persen) dari
DPP (Dasar Pengenaan Pajak) yang merupakan jumlah pembayaran yang
harus dibayarkan kepada restoran. Berikut adalah cara perhitungan yang telah
ditetapkan ole Perda, yakni :
Cara Perhitungan Pajak Restoran = Tarif Pajak X Dasar Pengenaan Pajak
(DPP)
Misalnya :
Jumlah yang harus dibayarkan kepada ke Restoran (DPP) adalah sebesar Rp
2.000.0000.
Cara Perhitungan Pajak restoran = Tarif Pajak X DPP
= 10% x Rp 2.000.000
= Rp 200.000 (Pajak Restoran)
Dikarenakan pelayanan yang disediakan oleh Woodstick Café adalah jasa
pelayanan pada makanan dan minuman yang bisa dinikmati di tempat
langsung atau bisa juga dibawa pulang (take away), setiap transaksi yang
dilakukan akan dikenakan tarif pajak pemerintah sebesar 10% (sepuluh
persen) sesuai dengan ketetapan Peraturan Daerah No 11 Tahun 2011.
2.5 Perjanjian / Kontrak – Kontrak
Berikut surat – surat perjanjian/ kontrak – kontrak yang berkaitan dengan
pembangunan usaha :
27
2.5.1 Surat Perjanjian Sewa – Menyewa
PERJANJIAN SEWA – MENYEWA RUMAH TOKO (RUKO)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
1. Nama : Yonathan David
Umur : 35 tahun
Telepon : 087893999888
Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA
2. Nama : Giovanni Fortunatan
Umur : 21 tahun
Telepon : 087887975586
Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut
PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA telah setuju untuk menyewakan kepada PIHAK
KEDUA tanah berikut bangunan berupa rumah toko (ruko) berlantai 4
(empat) yang berdiri di atasnya yang terletak di (Jalan Kebun Jeruk Raya No.
34A, Palmerah, Jakarta Barat) dengan luas tanah 145,6 meter persegi dengan
sertifikat hak milik yang bersifat confidential.
Selanjutnya kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan perjanjian
yang tertulis dalam 15 (lima belas) pasal sebagai berikut :
Pasal 1
Perjanjian antara kedua belah pihak ini berlaku sah untuk jangka waktu 2
(dua) tahun, dimana PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat
untuk menentukan harga kontrak atas ruko berikut tanah pekarangannya
tersebut di atas dengan nilai harga Rp 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
untuk jangka waktu 2 (dua) tahun.
Pasal 2
PIHAK KEDUA telah memberika uang muka atau DP (Down Payment)
sebagai tanda jadi sewa sebesar 50% (lima puluh) persen atau sejumlah Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan sisa pembayaran sejumlah Rp
50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) akan dibayarkan pada waktu
penandatanganan surat perjanjian ini.
Pasal 3
28
1. PIHAK PERTAMA selaku pemilik sah bangunan ruko berikut
pekarangannya di Jalan Kebun Jeruk Raya No. 34A, Palmerah, Jakarta
Barat menjamin bahwa tanah dan bangunan ruko berikut semua fasilitas
yang terdapat di dalamnya adalah hak milik sahnya dan bebas dari semua
tuntutan hukum dan persoalan – persoalan yang dapat mengganggu
PIHAK KEDUA atas pemakaiannya dalam jangka waktu berlakunya
surat perjanjian ini,
2. Semua kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK PERTAMA dalam
memenuhi kewajibannya tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
PIHAK PERTAMA.
Pasal 4
Sebelum jangka waktu kontrak seperti yang tertulis pada Pasal 1 (satu) ini
berakhir, PIHAK PERTAMA tidak dibenarkan meminta PIHAK KEDUA
untuk mengakhiri jangka waktu kontrak dan menyerahkan kembali rumah
tersebut kepada PIHAK PERTAMA, kecuali telah disepakati oleh kedua
belah pihak.
Pasal 5
Selama jangka waktu berlakunya surat perjanjian ini, PIHAK KEDUA tidak
dibenarkan untuk mengalihkan hak atau mengontrakkan kembali kepada
PIHAK KETIGA dengan dalih atau alasan apapun juga tanpa izin dan
persetujuan tertulis dari PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
1. PIHAK PERTAMA bertanggung jawab seluruhnya akibat dari
kerusakan ataupun kerugian yang disebabkan oleh kerusakan struktura
dari bangunan ruko tersebut.
2. PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas kerusakan struktur sebagai
akibat pemakaian
3. PIHAK KEDUA tidak bertanggung jawab atau dibebaskan dari segala
ganti rugi atau tuntutan dari PIHAK PERTAMA yang terjadi akibat
kerusaka pada bangunan ruko yang diakibatkan oleh force majeure.
Yang dimaksudkan dengan force majeure adalah hal – hal yang
disebabkan oleh factor ekstern yang tidak dapat diatasi ataupun dihindari,
seperti banjir, gempa bumi, tanah longsor, petir, kebakaran, kerusuhan,
pemberontakan dan perang.
29
Pasal 7
Dalam perjanjian sewa – menyewa ini sudah termasuk hak bagi PIHAK
KEDUA untuk menggunakan fasilitas yang telah terpasang sebelumnya pada
bangunan ruko yang disewa. Fasilitas – fasilitas tersebeut :
1. Listrik
2. Saluran nomor telepon
3. Saluran air dari PDAM
Selama jangka waktu kontrak berlangsung, PIHAK KEDUA berkewajiban
untuk membayar semua tagihan – tagihan atau rekening – rekening serta
biaya – biaya lainnya atas penggunaan semua fasilitas tersebut. Segala
kerugian yang timbul akibat kelalaian PIHAK KEDUA dalam memenuhi
kewajibannya sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA
Pasal 8
PIHAK KEDUA bertanggung jawab atas berlakunya peraturan – peraturan
pemerintah yang menyangkut perihal pelaksanaan perjanjian ini, misalnya :
pajak – pajak, Iuran Retribusi Daerah (IREDA), dan lain – lainnya.
Pasal 9
PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan
ketentraman lingkungan.
Pasal 10
Setelah berakhir jangka waktu kontrak sesuai dengan perjanjian ini, PIHAK
KEDUA diharuskan segera mengosongkan rumah dan menyerahkannya
kembali kepada PIHAK PERTAMA serta telah memenuhi kewajibannya
sesuai dengan Pasal 7 dan 8 dari surat perjanjian ini.
Pasal 11
Apabila PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bermaksud melanjutkan
perjanjian kontrak maka masing – masing pihak harus memberitahukan
terlebih dahulu minimal 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu kontrak
berakhir.
Pasal 12
PIHAK KEDUA mendapat prioritas pertama dari PIHAK PERTAMA
untuk memperpanjang masa penyewaan berikutnya sebelum PIHAK
PERTAMA menawarkan kepada calon – calon penyewa lainnya.
Pasal 13
30
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA bersepakat untuk menempuh
jalan musywarah dan mufakat untuk menyelesaikan hal – hal atau
perselisihan yang mungkin timbul sehubungan dengan surat perjanjian ini.
Apabila jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan
penyelesaian yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak
bersepakat untuk menempuh upaya hukum di Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta.
Pasal 14
Surat perjanjian ini dibuat oleh kedua belah pihak dengan dasar akal sehat
dan pikiran sehat tanpa adanya paksaan ataupun tekanan dari pihak – pihak
manapun.
Pasal 15
Surat perjanjian ini ditandatangani di Jakarta pada hari Jumat, 22 Januari
2016 dan berlaku mulai tanggal tersebut sampai dengan tanggal 22 Januari
2018.
Jakarta, -------- 2015
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
Yonathan David Giovanni Fortunatan
SAKSI :
Amin Thomas Suanto, SH
2.5.2 Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU)
PEMERINTAH KOTA/ KABUPATEN …
KECAMATAN… KELURAHAN…
Jalan …. No…
SURAT KETERANGAN DOMISILI USAHA
Nomor : …/…/…/2015
Yang bertandatangan di bawah ini Kelurahan Palmerah Kecamatan Palmerah
Kota/Kabupaten Jakarta Barat menerangkan bahwa :
Nama : Giovanni Fortunatan
31
Tempat/ Tanggal Lahir : Medan / 22 Juni 1993
Jenis Kelamin : Wanita
Alamat : Jalan Teluk Betung No. 9A, Medan
Adalah benar, nama tersebut di atas telah membuka/ mempunyai usaha/
Perusahaan sebagaimana tersebut dibawah ini :
Nama Usaha/ Perusahaan Jenis Usaha : Woodstick Café
Jenis Usaha : Restoran / Rumah Makan
Alamat Usaha : Jalan Kebun Jeruk Raya No.
34A, Palmerah, Jakarta
Barat, 11480
Status Bangunan : Rumah Toko (Ruko)
Jumlah Karyawan : 24 Orang
Penanggungjawab Perusahaan : Giovanni Fortunatan
Demikian surat keterangan ini kami buat dengan sesungguhnya dan dapat
dipergunakan sebagaimana semestinya.
Jakarta,
Tanda Tangan Ybs, Kelurahan Palmerah,
Giovanni Fortunatan ……………………….
Mengetahui,
Kecamatan Palmerah,
…………….
2.5.3 Surat Izin Resmi dari PEMDA
PEMERINTAH KOTA DKI JAKARTA
BADAN PELAYANAN IZIN TERPADU
Jalan ……… Telp. …………. (Fax) ………….
IZIN USAHA WOODSTICK CAFÉ
BIDANG USAHA RESTORAN
Nomor : … / … / BPPT / … /
Diberikan kepada,
32
NAMA PERUSAHAAN : WOODSTICK CAFÉ
ALAMAT PERUSAHAAN : Jalan Kebun Jeruk Raya No. 34A, Palmerah,
Jakarta Barat, 11480
NAMA PEMILIK : GIOVANNI FORTUNATAN
JENIS USAHA : RESTORAN / RUMAH MAKAN
ALAMAT USAHA : Jalan Kebun Jeruk Raya No. 34A
Palmerah, Jakarta Barat
11480
MASA BERLAKU IZIN :
Jakarta, ………………
KEPALA BADAN PELAYANAN IZIN TERPADU
Ttd,
…………………..
2.5.4 Surat Izin Gangguan (HO)
Kepada Yth.
Pemerintah Daerah Kota/ Kabupaten ……………..
Jalan ……………………………………………………
Di tempat
Up. --------- (dinas / bagian yang membidangi)
Hal : Permohonan Izin Gangguan (Izin Tempat Usaha)
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama Pengusaha : Giovanni Fortunatan
Alamat Pengusaha : Jalan Teluk Betung No. 9A
Medan, 20232
Dengan ini mengajukan permohonan izin gangguan/ izin tempat usaha untuk
jenis usaha Rumah Makan.
Adapun sebagai bahan pertimbangan kami lampirkan hal – hal sebagai
berikut :
1. Fotokopi KTP
2. Fotokopi Akta Pendirian
33
3. Fotokopi sertifikat tanah/ keterangan pemilik/ pemakai hak atas tanah
4. Fotokopi izin mendirikan bangunan (IMB) site plan berikut gambar denah
dan peta situasi
5. Surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga yang bersebelahan dengan
lokasi tempat usaha diketahui oleh RT dan RW setempat.
6. Surat Keterangan Domisili Usaha (SKDU) dari kelurahan setempat.
7. Bukti lunas PBB terakhir dan SPPT
Demikian surat permohonan ini saya sampaikan, atas terkabulnya
permohonan ini diucapkan terima kasih.
Hormat Saya,
Pemohon
Materai 6000,
……………
ASPEK PEMASARAN
Menurut American Marketing Association (marketingpower.com), marketing
(pemasaran) adalah sebuah fungsi dalam organisasi dan proses untuk
membuat, berkomunikasi dan memberikan nilai (value) kepada pelanggan
dan untuk mengelola hubungan dengan pelanggan dengan cara yang dapat
memberikan keuntungan kepada organisasi dan pemegang saham
(stakeholders) perusahaan. Marketing Management adalah sebuah proses
untuk merencanakan, mengorganisir, mengimplementasikan dan mengontrol
aktivitas pemasaran untuk mengfasilitasi dan mempercepat pertukaran secara
efektif dan efisien. (Marketing : Concepts and Strategies. 10th Edition, 1997)
2.6 Segmentasi Pasar (Marketing Segmentation)
Sebuah proses dalam pemasaran untuk membagi pasar ke dalam beberapa
kategori sesuai dengan kebutuhan, keinginan, nilai dan perilaku konsumen
berdasarkan pada target pasar yang akan dituju.
34
Gambar 2.2 Market Segmentation Variables
Sumber : (Marketing for Hospitality and Tourism. 4th Edition, 2006)
Pada gambar 2.3 dapat terlihat dengan jelas bahwa dalam menentukan
segmentasi pasar dapat dibagi kedalam beberapa kategori sesuai dengan
kebutuhan guna untuk memudahkan penulis untuk menganalisa target pasar
yang akan dituju. Berikut adalah pengamatan dan penelitian yang telah
dilakukan oleh Woodstick Café.
2.6.1 Geografis (Geographic)
Segmentasi ini menuntun penulis untuk membagi pasar dari segi geografi
yang berbeda, seperti dalam penentuan lokasi, tingkat penduduk dan luas
daerah yang nantinya akan mempengaruhi needs and desire dari pelanggan.
Sehingga, penulis juga dapat mengetahui kepastian kemana dan dimana
produk akan dipasarkan.
35
Gambar 2.3 Grafik Jumlah Penduduk Jakarta Barat
Gambar 2.4 Grafik Luas Wilayah Jakarta Barat
Sumber : Badan Pusat Statistik (Jakbarkota.bps.go.id, 2014)
Dari gambar 2.4 dan gambar 2.5, dapat dilihat bahwa Jakarta Barat yang
memiliki total populasi/ penduduk pada tahun 2013 dari 8 kawasan sebanyak
2.396.585 jiwa dengan luas daerah yang mencapai 129.54 km2. Dan pada
grafik jumlah penduduk tersebut dapat dilihat Kebon Jeruk, dimana
Woodstick Café akan berlokasi, memiliki populasi 4 terbanyak sebanyak
352.288 jiwa dengan luas wilayah 17,98 km2. Dengan adanya data tersebut,
36
penulis akhirnya memutuskan bahwa Woodstick Café akan berlokasi di
kawasan Bina Nusantara University, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Gambar 2.5 Tempat Penjualan Banyak Diminati
Sumber : Penulis, 2015
Dengan adanya hasul survei pada grafik gambar 2.6 mengenai lokasi yang
paling banyak diminati, maka penulis akhirnya menetapkan lokasi Woodstick
yang berada di kawasan kampus Bina Nusantara yang dilihat demand dari
responden pusat keramaian dan lingkungan sekolah banyak diminati.
2.6.2 Demografis (Demographic)
Segmentasi demografis menuntun penulis agar mengetahui lebih jelas kepada
siapa Woodstick Café akan ditawarkan yang berkonotasi pada jenis kelamin,
umur, siklus kehidupan keluarga, pendapatan dan pengeluaran target pasar,
pendidikan, dll. Dimana pada segementasi ini dilihat dari data jumlah
penduduk kawasan Jakarta Barat khususnya Kebun Jeruk berdasarkan jenis
kelamin, dan survey mengenai umur dan pengeluaran target pasar yang telah
dilakukan oleh penulis.
37
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Badan Pusat Statistik (Jakbarkota.bps.go.id, 2014)
Dari tabel 2.1, dapat dilihat bahwa wilayah kecamatan Kebun Jeruk, Jakarta
menduduki posisi ke 3 paling banyak penduduk menurut jenis kelamin di
antara kecamatan yang lain selain Cengkareng dan Kalideres. Data inilah
yang mendukung penulis untuk memulai usaha ini ditambah dengan Kebun
Jeruk sangat mudah diakses oleh masyarakat yang tinggal di Jakarta Barat.
Selain data penduduk ini, penulis juga telah melakukan survey yang dapat
mendukung data tersebut.
Gambar 2.6 Pengunjung Berdasarkan Umur
Sumber : Penulis, 2015
38
Dari hasil kuisioner pada gambar 2.7 menunjukkan bahwa umur 21 – 24
tahun dengan status kebanyakan mahasiswa lebih dominan dalam pengisian
kuisioner tersebut. Tujuan dari pembagian kuisioner ini adalah untuk
menentukan Woodstick Café dalam penentuan target pasar yang lebih banyak
meminati makanan Street Food.
Gambar 2.7 Pengeluaran Pengunjung untuk Makan di Luar
Sumber : Penulis, 2015
Dalam diagram 2.8 dapat dilihat pada spending power yang dikeluarkan oleh
responden adalah kisaran 30 – 45 ribu dalam sehari. Dengan melihat data
tersebut, hal ini yang menjadi salah satu dorongan bagi pembukaan
Woodstick Café nantinya dengan melihat target pasarnya juga merupakan
mahasiswa dan warga sekitar kampus Bina Nusantara.
2.6.3 Psikologis (Psychographic)
Segementasi psikologis ini mengarah pada kehidupan sosial, gaya hidup dan
hubungan komunikasi antar pelanggan yang menjadi dasar penulis untuk
memulai bisnis Woodstick Café ini. Dimana, penulis menyadari bahwa setiap
manusia adalah makhluk sosial dan harus saling berinteraksi dan
berkomunikasi antar satu sama lain.
39
Gambar 2.8 Waktu yang Cocok Menikmati Street Food
Sumber : Penulis, 2015
Dalam grafik 2.9 menurut responden, siang, sore dan malam merupakan
waktu yang paling cocok untuk menikmati street food dan berkumpul
bersama teman, keluarga dan kerabat kerja. Hasil dari responden ini yang
membantu Woodstick Café dalam menentukan Operational Hour sesuai
dengan kegiatan – kegiatan dari responden.
Gambar 2.9 Kebiasaan Membeli Masyarakat
Sumber : Penulis, 2015
Melihat adanya potensi dan peluang dari hasil survei pasar mengenai proses
membeli responden yang dominan untuk makan di tempat dan take away, hal
ini yang memicu penulis untuk menghadirkan Woodstick Café dimana
40
konsumen dapat makan di tempat dengan menikmati suasana dan fasilitas
asik yang disediakan atau take away. Untuk delivery service, akan menjadi
pertimbangan bagi Woodstick Café untuk ke depannya.
2.6.4 Tingkah Laku (Behavioural)
Segmentasi ini mengelompokkan target pasar yang berdasarkan pada
pengetahuan, sikap dan reaksi pasar terhadap produk yang akan Woodstick
Café tawarkan. Untuk mengetahui jenis segmentasi tingkah laku ini, beberapa
indikator yang menuntun penulis dalam mengembangkan Café ini, yaitu :
Gambar 2.10 Pengetahuan Masyarakat mengenai Produk Woodstick Café
Sumber : Penulis, 2015
Gambar 2.11 Tanggapan Masyarakat Terhadap Produk Woodstick Café
Sumber : Penulis, 2015
41
Pada gambar grafik 2.11 dan 2.12 mengenai pengetahuan dan tanggapan dari
masyarakat mengenai produk utama Woodstick Café, Lok – Lok (Satay
Celup), masyarakat sudah mengenal dan memberikan respon positif terhadap
produk yang akan Woodstick tawarkan.
2.7 Marketing Mix
Gabungan atau kombinasi dari beberapa elemen yang menjadi strategi
pemasaran guna untuk mencapai tujuan dari organisasi dan memuaskan target
pasar yang dituju. (Marketing. 7th Edition, 1996). Menurut Kotler dan Keller,
strategi pemasaran 7P sangat cocok untuk digunakan dalam pemasaran jasa,
yaitu :
2.7.1 Product
Woodstick Café adalah sebuah café yang menawarkan produk street food dari
Malaysia dalam bentuk sate (salah satu makanan khas Indonesia) yang
memiliki banyak pilihan ingridients sesuai dengan keinginan pelanggan.
Woodstick Café juga memberikan exceptional personalized service kepada
pelanggan dan ambiance yang sangat nyaman untuk berkumpul bersama
keluarga, teman dan rekan kerja.
2.7.2 Price
Untuk menetapkan pricing strategy, Woodstick Café mengacu pada
perhitungan yang berdasar pada harga supplier, mencocokan harga dengan
kompetitor, adanya kenaikan harga bahan dan biaya maintenance dan
operasional (listrik, air, sewa gedung dan gaji karyawan). Harga yang kami
tawarkan kepada masyarakat akan lebih tinggi daripada street food lainnya.
2.7.3 Place
Woodstick Café yang berlokasi tidak jauh dari kampus Bina Nusantara lebih
tepatnya terletak di seberang kampus. Alasan mengapa penulis menempatkan
Woodstick Café berdekatan dengan kampus adalah karena target utama pasar
yang ditargetkan Woodstick merupakan mahasiswa/i dan dosen – dosen dan
keramaian pada saat perkuliahan terutama pada weekdays. Perjanjian sewa
42
menyewa bangunan ruko untuk operasional Woodstick akan terus
diperbaharui setiap 2 tahun.
2.7.4 Promotion
Woodstick Café telah menetapkan beberapa alat promosi yang mengambil
andil untuk menarik pelanggan dan akan terus memperbarui ide – ide promosi
agar dapat menjadi keunggulan tersendiri bagi Woodstick Café. Di samping
itu, Woodstick akan memberikan pelatihan khusus kepada para staf agar
mengetahui produk apa yang sedang dijual sehingga dapat membantu
pelanggan dalam melakukan pilihan. Berikut alat yang dapat digunakan
dalam promosi, yaitu :
1. Advertising (Periklanan)
Beberapa alat yang dapat digunakan dalam periklanan Woodstick Café
guna untuk membantu menarik perhatian konsumen :
a. Magazine Advertising
Woodstick Café akan bekerjasama dengan beberapa majalah
khusunya majalah kuliner untuk mengiklankan mengenai update news
terbaru dan promosi – promosi yang menarik konsumen.
b. Online Advertising (Social Media, Email)
Penyebaran Newsletter lewat E-mail dan pembuatan akun – akun
social media seperti Facebook, Instagram, Twitteryang bisa diikuti
oleh seluruh masyarakat khususnya Jakarta guna untuk mengetahui
update dan promosi terbaru mengenai Woodstick Café. Beberapa
akun sosial media yang nantinya akan diurus dan dipantau oleh Public
Relation Woodstick Café. Dan tentunya pada saat konsumen telah
mengikuti sosial media Woodstick, akan mendapatkan sebuah
penawaran menarik yang telah ditentukan.
2. Membership Program
Penawaran promosi yang ditawarkan kepada konsumen dengan
memberikan membership card dengan cara mengisi form yang telah
disediakan dengan melakukan transaksi sebesar Rp 65.000,- pada saat
pertama kali mendaftar. Keuntungan membuat Woodstick membership
card adalah mendapatkan diskon sebesar 10% setiap kali transaksi dan
43
mendapatkan diskon sebesar 50% pada saat berulang tahun dengan
minimum transaksi Rp 500.000,- (belum termasuk tax)
3. Soft Opening Promotion
Pelanggan dapat menikmati Woodstick Café dengan mendapatkan 50%
discount untuk Food & Beverage dari total transaksi pada hari itu.
4. Grand Opening Ceremony
Pada moment penting ini, Woodstick akan mengundang keluarga,
kerabat dan relasi terdekat untuk menghadiri acara pembukaan resmi
tersebut. Setelah acara pembukaan resmi selesai, Woodstick akan
terbuka untuk umum dan pelanggan dapat membayar berapapun sesuai
dengan keikhlasan para tamu hadirin.
5. Credit Card Promotion
Woodstick Café akan bekerjasama dengan beberapa Bank di Indonesia
untuk memberikan diskon kepada para pemilik kartu kredit Bank yang
bersangkutan.
6. Internal Promotion
Woodstick Café akan memberikan diskon atau penawaran menarik
lainnya sesuai dengan perhitungan dan hari – hari spesial seperti Hari
Kemerdekaan Indonesia, Ulang Tahun Jakarta, Hari Raya Imlek, Hari
Raya Idul Fitri, Tahun Baru, Natal, dll.
7. Word of Mouth
2.7.5 People
Hal terpenting agar operasional Woodstick Café dapat berjalan sesuai dengan
dan lebih dari ekspetasi adalah sumber daya manusia (staf). Karena pada
posisi ini, SDM (staf) lah yang akan memegang andil dalam memberikan
great impression dalam hal penyampaian dan service untuk mencapai
kepuasan pelanggan. Dan staflah yang memegang andil dalam tanggapan
positif atau negative yang akan diberikan oleh pelanggan. Di samping itu,
Woodstick Café berjanji untuk memberikan an exceptional personalized and
excellent service kepada pelanggan. Oleh sebab itu, setelah perekrutan staf,
semua staf yang akan menjalankan operasional harus mengikuti orientasi dan
pelatihan sebelum kerja terlebih dahulu.
44
2.7.6 Process
Proses menjadi salah satu hal penting dan utama yang harus diperhatikan
terutama dalam service. Pelanggan tidak akan mau mengetahui apabila
adanya kesalahan teknis pada saat berkunjung ke Woodstick Café. Oleh
sebab inilah, Woodstick akan memberikan pelatihan khusus dan tidak akan
mentolerir kepada staf yang sudah terlatih untuk tidak melakukan kesalahan.
Masalah yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kesalahan adalah waiting
time, delivery guests’ orders tepat pada waktunya dan rasa inisiatif dari staf. 5
dimensi yang harus dimiliki oleh Woodstick Café guna untuk meningkatkan
kualitas pelayanan, adalah :
1. Tangible
2. Empathy
3. Responsive
4. Reability
5. Assurance
2.7.7 Physical Evidence
Woodstick Café harus benar – benar memperhatikan keadaan fisik yang dapat
dilihat dan dinilai oleh setiap orang khususnya pelanggan yang sedang
bersantap. Service bukan hanya satu hal yang harus diperhatikan melainkan
ambiance, cleanliness, concept design, facilities dan body gesture staf juga
menentukan kepuasan dari pelanggan. Kesalahan teknis dan servis suatu hari
pasti akan terjadi tetapi dengan physical evidence ini, dapat membantu dan
menambah poin dari pelanggan sehingga membuat pelanggan tidak merasa
bosan untuk berada di Woodstick Café.
(Foodservice Organizations : A Managerial and System Approach. 7th Edition,
2011:495 - 503).
2.8 Analisa Persaingan (Competition & Comparative Study)
2.8.1 Kompetitor Langsung (Homogen Competitor)
Yang dimaksud dengan kompetitor langsung adalah kompetitor yang menjual
produk dengan konsep restoran yang sama seperti Woodstick Café.
45
Tabel 2.2 Direct Competitor Chick A Pow
CompetitorMarketing Mix
Product Range Harga Place PromotionDirect Competitor
Olahan Ayam dengan
beragam saus
IDR 27,000 – IDR 54,000
Jalan Rawa Belong No. 25, Palmerah,
Jakarta Barat
Instagram : @chickapow
news
Chick A Pow
Kesimpulan : Sebuah cafe dengan konsep American Traler Food (Street Food) memiliki konsep desain yang cukup unik dimana terdapat banyak karya – karya seni yang dapat dipajang di lantai bawah. Menu makanan yang disajikan kebanyakan berupa olahan ayam yang dapat dimakan ramai – ramai.
Sumber : Penulis, 2015
2.8.2 Kompetitor Tidak Langsung (Heterogent Competitor)
Sedangkan yang dimaksud oleh kompetitor tidak langsung adalah kompeitor
yang tidak menjual produk yang sama dan bisa saja bergerak dalam bidang
yang sama, yaitu :
Tabel 2.3 Indirect Competitor Hey Day Cafe & Restaurant
CompetitorMarketing Mix
Product Range Harga Place Promotion
Indirect Competitor
Menjual
Western
and
Indonesian
Dessert
IDR 15,000 –
IDR 50,000
Jalan
Kemanggisan
Raya No. 26D,
Kemanggisan,
Jakarta Barat
Instagram :
@its_heyday
Hey Day Cafe &
Restaurant
Kesimpulan : Sebuah cafe dan restoran dengan konsep yang unik dimana makanan terdiri
dari Western dan Indonesia, berkolaborasi dengan Sam’s Strawberry yang dikenal dengan
jus stroberi dan mie yamien. Selain itu menyediakan makanan penutup khas Indonesia.
Sumber : Penulis, 2015
46
Tabel 2.4 Indirect Competitor Co.Te.Ca (Coffee, Tea, Cocoa)
CompetitorMarketing Mix
Product Range Harga Place Promotion
Indirect Competitor
Coffee
House
IDR 20,000 –
IDR 35,000
Jalan Kebun Jeruk
Raya No. 2, Rawa
Belong, Palmerah,
Jakarta Barat
Instagram :
@coteca_id
Co.Te.Ca
(Coffee. Tea. Cocoa)
Kesimpulan : Sebuah coffee house yang tempatnya tidak terlalu besar tetapi memiliki
suasana yang nyaman dan tidak berisik. Berlokasikan di sekitar kampus Bina Nusantara
dengan harga yang sesuai dengan mahasiswa. Gerai kopi ini sangat cocok bagi para
pecinta kopi.
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 2.5 Indirect Competitor Pansuree
CompetitorMarketing Mix
Product Range Harga Place Promotion
Indirect Competitor
Waffle dan
Pancake
IDR 9,000 –
IDR 30,000
Kompleks Ruko
Budi Square Jalan
Budi Raya No. 7D,
Kemanggisan,
Jakarta Barat
Instagram :
#pansuree
Pansuree
Kesimpulan : Sebuah mini cafe oranye yang berspesialis di bidang hidangan penutup
(waffle & pancake) yang disajikan juga sebagai menu makanan berat.
Sumber : Penulis, 2015
Tabel 2.6 Indirect Competitor Kedai Lante Satu
CompetitorMarketing Mix
Product Range Harga Place Promotion
Indirect Competitor IDR 10,000 – Twitter :
47
Makanan dan Kopi
Khas Indonesia
IDR 33,000
Jalan Kemanggisan
Raya No. B4 Unit D, Batusari, Jakarta Barat
@Lantesatu
Email : [email protected]
m
Pansuree
Kesimpulan : Sebuah gerai kopi yang menyajikan makanan dan kopi dari Indonesia dengan konsep ruangan yang bernuansa seperti sebuah galeri foto yang diambil langsung oleh pemilik yang merupakan fotografer sekaligus pecinta kopi.
Sumber : Penulis, 2015
2.9 Peluang dan Rekomendasi Pasar
Dengan survey pasar yang telah dilakukan, penulis harus menyadari akan
SWOT (Strength, Weakness, Opportunity and Threat) yang dimiliki oleh
Woodstick Café sebagai fondasi awal untuk memulai dan mengoperasikan
bisnis ini sesuai dengan harapan. Berikut adalah penjelasannya mengenai
SWOT :
2.9.1 Strength (Kekuatan)
Woodstick Café memiliki beberapa kekuatan/ keunggulan yang berbeda dari
café yang sudah beredar di sekitar dan dapat dilihat secara internal. Dengan
adanya keunggulan tersebut, penulis yakin bahwa Woodstick Café bisa
menarik perhatian dari masyarakat. Adapun keunggulan / kelebihan yang
dimiliki oleh Woodstick Café :
1. Masih jarang sekali street food café di kawasan kampus Bina Nusantara
2. Banyaknya variasi menu makanan yang dapat dipilih dan 3 jenis metode
penyajian
3. Menyediakan Free Valet Service untuk kendaraan mobil / roda empat
4. Menyediakan self service kepada tamu dalam pemilihan produk makanan
yang akan disantap
5. Selain bersantap makanan dan minuman, tamu juga bisa memilih
berbagai permainan sebagai hiburan ketika sedang berkumpul dengan
teman, rekan kerja dan keluarga
48
2.9.2 Weakness (Kelemahan)
Di samping keunggulan, penulis menyadari bahwa Woodstick Café juga
memiliki beberapa kelemahan yang harus dihadapi. Berikut adalah
kelemahan Woodstick Café :
1. Brand belum dikenal masyarakat
2. Harga yang tidak terlalu murah seperti street food yang lain pada
umumnya
3. Belum adaya fasilitas yang cukup memadai untuk tamu yang berada di
lantai atas
2.9.3 Opportunity (Kesempatan/ Peluang)
Dengan adanya keunggulan dan kelemahan tersebut, penulis yakin bahwa
adanya peluang – peluang untuk mendukung berjalannya bisnis Woodstick
Café ini, yakni :
1. Masih jarang adanya street food yang dibuat dalam bentuk café
khususnya di kawasan kampus Bina Nusantara, Kebun Jeruk, Jakarta
Barat
2. Menjadikan tempat yang nyaman nan asik untuk melakukan pertemuan
dengan keluarga, teman dan rekan kerja
3. Dapat dinikmati oleh semua kalangan, mahasiswa/I, dosen, karyawan dan
warga sekitar kampus Bina Nusantara Anggrek, Syahdan dan Kijang.
2.9.4 Threat (Ancaman)
Penulis juga menyadari adanya ancaman dan tantangan yang datang dari
eksternal (luar) dimana akan terus memotivasi Woodstick Café untuk
semakin berkembang dan lebih baik lagi, yakni :
1. Hadirnya café – café di sekitar kampus Bina Nusantara
2. Banyaknya street food di sekitar kampus
3. Promosi yang diadakan café yang lain di kawasan Bina Nusantara
4. Kemacetan dan suara klakson kendaraan bermotor yang nantinya dapat
membuat suasana menjadi tidak nyaman untuk bersantap.
49
2.9.5 SWOT Matrix
Tabel 2.7 Analisa SWOT
Value Strength Weakness
1. Kenyamanan
Memberikan
kenyamanan
tersendiri bagi para
tamu dengan
menunjukkan
kenyamanan
kerjasama dari
dalam tim
Woodstick sendiri
2. Kebersamaan
Menjunjung tinggi
rasa kebersamaan di
saat senang maupun
susah
3. Green Concept
Menggunakan lampu
LED hemat energi,
menghindari asap
rokok ( tidk
menghimbau tamu
untuk merokok) dan
packaging box yang
bisa digunakan
kembali
1. Masih jarang sekali
street food café di
kawasan kampus Bina
Nusantara
2. Banyaknya variasi menu
makanan yang dapat
dipilih dan 3 jenis
metode penyajian
3. Menyediakan Free Valet
Service untuk kendaraan
mobil / roda empat
4. Menyediakan self
service kepada tamu
dalam pemilihan produk
makanan yang akan
disantap
5. Selain bersantap
makanan dan minuman,
tamu juga bisa memilih
berbagai permainan
sebagai hiburan ketika
sedang berkumpul
dengan teman, rekan
kerja dan keluarga
1.Brand yang belum
dikenal oleh
masyarakat
2.Harga yang tidak
terlalu murah seperti
street food yang lain
pada umumnya
3.Belum adaya fasilitas
yang cukup memadai
untuk tamu yang
berada di lantai atas
Opportunity SO WO
1. Masih jarang adanya
street food yang dibuat
dalam bentuk café
1. Memberikan promosi
50% saat soft opening
1. Manetapkan SOP yang
berkualitas dalam
pelayanan dan fasilitas
50
khususnya di kawasan
Bina Nusantara
University, Kebun
Jeruk, Jakarta Barat
2. Menjadikan tempat
yang nyaman nan asik
untuk melakukan
pertemuan dengan
keluarga, teman dan
rekan kerja
3. Dapat dinikmati oleh
semua kalangan,
mahasiswa/I, dosen,
karyawan dan warga
sekitar kampus Bina
Nusantara anggrek,
Syahdan dan Kijang.
Woodstick
2. Membuat iklan mengenai
produk makanan dan
promosi Woodstick
3. Memperkenalkan
Woodstick kepada
seluruh masyarakat
khususnya DKI Jakarta
kepada pengunjung
2. Dapat menjadi pioneer
street food café di
kawasan kampus Bina
Nusantara
3. Menciptakan brand
dengan melakukan
iklan promosi
4. Menarik perhatian
pengunjung dengan
menyediakan beberapa
mainan yang bisa
dimainkan bersama
Threat ST WT
1. Hadirnya café – café
di sekitar Bina
Nusantara
University
2. Persaingan dengan
street food di sekitar
kampus
3. Promosi yang
diadakan oleh café –
café lain sekitar
kampus Bina
Nusantara
4. Kemacetan dan
suara klakson
kendaraan bermotor
1. Membuat promosi 50%
pada saat soft opening
ceremony
2. Membuat deal dengan
bank untuk mengadakan
promosi
3. Berbeda dengan street
food dan café yang lain
4. Terus berusaha
meningkatkan kualitas
dan mutu pelayanan
1. Membuat kartu
anggota dengan
minimum transaksi
dan memberikan
rewards kepada
pengunjung setelah 5
dan 10x transaksi
2. Mencari karyawan
yang friendly terhadap
pengunjung guna
untuk memberikan
kenyamanan.
3. Meningkatkan kualitas
dan mutu dalam
pelayanan dan
51
yang nantinya dapat
membuat suasana
menjadi tidak
nyaman untuk
bersantap.
kebersihan Woodstick
Café
Sumber : Penulis, 2015
Dalam tabel 2.2 dapat dilihat SWOT Matrix yang dipakai adalah fondasi
dalam strategi marketing yang dapat digunakan dalam mengembangakan
Woodstick Café :
1. SO (Strength – Opportuninty) merupakan serangkaian kegiatan yang
dilakukan dengan melihat keunggulan dan peluang yang dimiliki
Woodstick Café
2. WO (Weakness – Opportunity) merupakan strategi yang digunakan untuk
menanggapi memperbaiki kelemahan dengan melihat peluang yang
dimiliki Woodstick Café
3. ST (Strength – Threat) merupakan strategi dalam menyikapi setiap
ancaman – ancaman secara eksternal dengan memanfaatkan keunggulan
yang dimiliki
4. WT (Weakness – Threat) merupakan serangkaian strategi yang digunakan
untuk memperbaiki kelemahan dengan melihat ancaman – ancaman yang
ada sehingga dapat menjadi sebuah keunggulan nantinya.
2.10 Spesifikasi Pengembangan Produk
Dalam pengembangan produk, penulis juga telah melakukan survei untuk
mengetahui bentuk dan bagaimana supply and demand yang diinginkan oleh
konsumen nantinya. Berikut adalah hasil survei penulis yang berkaitan untuk
mengembangkan produk sesuai dengan keinginan konsumen.
52
Gambar 2.12 Bahan Dasar Diminati
Sumber : Penulis, 2015
Gambar 2.13 Metode Penyajian Diminati
Sumber : Penulis, 2015
Dari hasil survei pada gambar 2.13 dan 2.14 yang mengarah pada demand
responden untuk bahan dasar dan metode penyajian, kedua hal inilah yang
memicu Woodstick Café untuk mengembangkan produk dengan
menggunakan pilihan bahan – bahan dan penyajian yang sesuai dengan selera
masyarakat pada umumnya.
53
Gambar 2.14 Cita Rasa Diminati
Sumber : Penulis, 2015
Gambar 2.15 Bumbu Tambahan Diminati
Sumber : Penulis, 2015
Sedangkan pada hasil survei 2.15 dan 2.16 lebih mengarah kepada cita rasa
dan bumbu yang akan digunakan sehingga dapat diterima oleh masyarakat
sekitar terutama untuk menjadi suatu keunggulan bagi Woodstick Café yang
menyajikan bahan dan rasa sesuai dengan keinginan konsumen.
Sesuai dengan hasil survei yang telah dilakukan oleh penulis, maka
Woodstick Café menghadirkan pilihan – pilihan yang bervariasi dengan
beberapa bahan dasar yang diminati konsumen, serta menggunakan metode
penyajian dan bumbu sesuai dengan selera konsumen guna agar Woodstick
dapat diterima oleh masyarakat khususnya target pasar yaitu mahasiswa/I dan
warga setempat kampus Bina Nusantara.
54