rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · web viewbab ipendahuluan. latar belakang masalah. sumber...

172
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena tanpa didukung SDM yang baik suatu organisasi akan menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi.Organisasi harus memandang manusia sebagai aset untuk perusahaan. Apabila hal ini dapat tercapai, tercipta hubungan dan sinergi yang baik antara pemimpin dan karyawan di organisasi tersebut. Strategi MSDM sangat penting dan salah satunya melalui pengelolaan dan pengembangan karir karyawan. Sumber daya manusia yang kompeten dan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitas agar tujuan perusahaan atau suatu organisasi dapat tercapai dengan sempurna. Strategi SDM digunakan untuk melakukan perencanaan bagi kelangsungan daya kinerja yang baik bagi perusahaan. Pengelolaan karyawan dan pengembangan karir karyawan dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi 1

Upload: others

Post on 08-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan

yang sangat penting, karena tanpa didukung SDM yang baik suatu organisasi akan

menghadapi masalah dalam pencapaian tujuan organisasi.Organisasi harus

memandang manusia sebagai aset untuk perusahaan. Apabila hal ini dapat

tercapai, tercipta hubungan dan sinergi yang baik antara pemimpin dan karyawan

di organisasi tersebut. Strategi MSDM sangat penting dan salah satunya melalui

pengelolaan dan pengembangan karir karyawan. Sumber daya manusia yang

kompeten dan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas

dan aktivitas agar tujuan perusahaan atau suatu organisasi dapat tercapai dengan

sempurna. Strategi SDM digunakan untuk melakukan perencanaan bagi

kelangsungan daya kinerja yang baik bagi perusahaan.

Pengelolaan karyawan dan pengembangan karir karyawan dilakukan untuk

memberikan kesempatan bagi karyawan meningkatkan kualitasnya sehingga

meningkatkan kinerja perusahaan dalam mencapai tujuan. Pengembangan karir

kepada karyawan menumbuhkan loyalitas yang lebih tinggi dan komitmen yang

lebih besar, dan dapat mengembangkan potensi dalam diri karyawan dalam

melakukan pekerjaan secara efektif dan produktif. Perencanaan karir mendorong

karyawan untuk bertumbuh dan berkembang, tidak hanya secara mental

intelektual

1

Page 2: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

akan tetapi juga secara professional dan perencanaan karir dapat mencengah

terjadinya penumpukan tenaga-tenaga yang terhalang oleh pengembangan

karirnya.

Tahapan karir seseorang sudah dimulai sejak individu memasuki dunia

pendidikan atau sebelum individu tersebut memasuki dunia kerja, yaitu pada tahap

pemilihan karir dan organisasi. Pada tahapan ini individu mulai membentuk dan

memperbaiki citra diri pekerjaan, mengeksplorasi kualitas pekerjaan alternatif,

mengembangkan pilihan pekerjaan sementara, dan mengejar jenis pendidikan atau

pelatihan yang dibutuhkan untuk diterapkan pada pilihan karirnya (Greenhous,

2010). Karena itu pada tahapan ini sangat penting bagi seseorang dan pihak

perguruan tinggi untuk menjalankan proses belajar mahasiswa selama di

perguruan tinggi untuk mempersiapkan karir seseorang, sehingga memiliki

kematangan karir yang lebih baik.

Kematangan karir merupakan kemampuan seseorang untuk membuat

keputusan karir secara mandiri dan bertanggung jawab, yang didasarkan pada

integrasi pemikiran dari informasi terbaik yang tersedia tentang diri sendiri dan

dunia kerja (Zunker, 2008). Kematangan karir merupakan kesiapan psikososial

individu dan sumber yang mengatasi tugas perkembangan karir, transisi

pekerjaan, dan trauma kerja saat ini yang akan datang. Adaptasi karir

memungkinkan individu menyelesaikan konsep diri dalam peran dari pekerjaan

(Savickas & Porfelli, 2011).

Diantara faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karir adalah self

efficacy dan locus of control. Dalam melaksanakan proses kegiatan suatu

organisasi, dibutuhkan faktor-faktor penting yang harus dipersiapkan oleh

2

Page 3: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

mahasiswa sehingga mereka siap untuk memasuki dunia kerja. Mahasiswa harus

memiliki locus of control dan self efficacy untuk meningkatkan kematangan karir

dalam diri mereka (Pinasti, 2010: Olanrewaju, 2013). Self efficacy dan locus of

control adalah salah satu kompetensi yang dibutuhkan seseorang untuk

mengembangkan karir mereka ketika mereka memasuki dunia kerja. Selain itu,

faktor lain yang diduga berperan terhadap kematangan karir mahasiswa adalah

self efficacy. Self efficacy adalah keyakinan atau kemantapan individu

memperkirakan kemampuan yang ada dalam dirinya untuk melaksanakan tugas

tertentu. Seseorang dengan self efficacy yang tinggi lebih berhasil dalam

menyelesaikan pekerjaan dan merencanakan masa depan dari pada individu

dengan self efficacy yang rendah.Untuk mencapai karir yang diinginkan,

mahasiswa sering mengalami hambatan-hambatan, baik hambatan dari dalam diri

mahasiswa sendiri (kebingungan, keraguan, dan perasaan takut untuk gagal)

maupun hambatan dari luar. Sehingga diperlukan usaha mengatasi hambatan

tersebut. Seseorang yang memiliki self efficacy yang tinggi, merasa mampu untuk

melaksanakan tugas perkembangan karir yang dihadapinya sehingga mencapai

kematangan karir. Hal tersebut terjadi karena dengan self efficacy yang tinggi,

seseorang berusaha keras untuk menghadapi kesulitan, termasuk di dalamnya

kesulitan dalam mencapai kematangan karier seperti banyaknya pilihan alternatif

pekerjaan.

Kematangan karir individu termasuk mahasiswa juga dipengaruhi locus of

control yang terdapat pada dirnya. Locus of control adalah kecenderungan

individu untuk meyakini penyebab dari peristiwa-peristiwa yang dialaminya

sebagai sesuatu yang bersumber dari dalam dirinya sendiri (locus of control

3

Page 4: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

internal), atau lingkungan disekitar dirinya (locus of control eksternal). Dikaitkan

dengan karir, mahasiswa dengan kematangan karir yang baik cenderung memiliki

orientasi locus of control secara internal. Individu dengan locus of control

internal, ketika dihadapkan pada pemilihan karir, maka melakukan usaha untuk

mengenal diri, mencari tahu tentang pekerjaan dan langkah-langkah pendidikan,

serta berusaha mengatasi masalah yang dihadapi. Locus of control adalah suatu

konsep yang menjelaskan suatu pesepsi seseorang atas tanggung jawab yang ada

dalam hidup seseorang. Locus of control menggambarkan seberapa jauh seseorang

memandang hubungan antara perbuatan yang dilakukannya dengan akibat atau

hasillnya (Luthans, 2011).

Peranan perguruan tinggi adalah selain melaksanakan proses belajar sesuai

bidang ilmunya, mahasiswa juga dapat mengembangkan dirinya dengan

mengikuti kegiatan organisasi yang ada di lingkungan kampus. Keaktifan

mahasiswa dalam organisasi dapat menyalurkan minat dan hobby yang dimiliki

mahasiswa dalam dirinya. Fungsi pendidikan tinggi adalah mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak mahasiswa serta peradaban bangsa yang

bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan

Civitas Akademika yang inovatif, responsif, kreatif, terampil, berdaya saing,

dan kooperatif melalui pelaksanaan Tridharma (UU RI No.12 Pasal 4, 2012).

Tujuan pendidikan tinggi adalah berkembangnya potensi mahasiswa agar menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya

untuk kepentingan bangsa, dapat menghasilkan lulusan yang bisa menguasai

cabang ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional

4

Page 5: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

dan peningkatan daya saing bangsa, dihasilkannya ilmu pengetahuan dan

teknologi melalui penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai

humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan

kesejahteraan umat manusia. (UU RI No.12 Pasal 5, 2012).

Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 4 (2014) perguruan tinggi

adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Dapat

dikatakan bahwa individu yang masuk ke dalam universitas disebut sebagai

mahasiswa. Perguruan tinggi menjadi wadah untuk mahasiswa dalam

mengembangkan karir dan dapat meningkatkan kemampuan, kompentensi,

kreativitas dalam diri mahasiswa dengan berbagai macam bidang studi dan kegiatan

organisasi yang tersedia di perguruan tinggi tersebut. Mahasiswa dapat

mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai ilmu dan pengetahuan yang

mereka minati. Mahasiswa juga dapat mengembangkan bakat, minat, dan

kemampuan dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian

dari proses pendidikan. Kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler dapat dilaksanakan

melalui organisasi kemahasiswaan. (UU RI No.12 Pasal 14, 2012).

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah organisasi kemahasiswaan yang

merupakan suatu kegiatan kampus yang menjadi wadah mahasiswa dalam

menyalurkan hobi, ide-ide, aspirasi, dan tenaga mereka menjadi hal yang positif dan

bermanfaat. Unit kegiatan mahasiswa juga menjadi tempat melatih kemampuan

softskill mahasiswa. Hal ini dikuatkan oleh Kepmendikbud RI. No. 155 (1998) yang

menjelaskan bahwa organisasi kemahasiswaan intra-perguruan tinggi adalah wahana

dan sarana untuk pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan

peningkatan kecendekiawan serta integritas kepribadian untuk mencapai tujuan

5

Page 6: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

pendidikan tinggi. Organisasi ini dibentuk sebagai wahana pengembangan bakat,

prestasi, minat, penalaran dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa yang diatur

dengan peraturan rektor.

Universitas YARSI adalah penyelanggara pendidikan tinggi yang dalam

menjalankan proses pendidikan untuk mahasiswanya juga didukung oleh adanya

kegiatan kokulakuler dan ekstrakurikuler. Universitas YARSI memiliki berbagai

organisasi kemahasiswaan untuk mengembangkan bakat, prestasi, minat, penalaran

dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa. Oganisasi mahasiswa tersebut terdiri dari

organisasi Mahasiswa (Ormawa) di tingkat Universitas yaitu Badan Eksekutif

Mahasiswa (BEM), Kongres, dan UKM. Unit Kegiatan Mahasiswa terdiri dari UKM

KREASI (Penelitian, pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan), UKM TDM

(kesehatan), UKM SMAKA (tari, paduan suara, band, dan perkusi), UKM LDK

(bidang dakwah), UKM VOYAGE (voli, dan futsal), UKM YBBC (basket).

Organisasi di Tingkat Fakultas terdiri dari Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM),

Senat Mahasiswa.

Penelitian tentang pengaruh self efficacy dan locus of control terhadap

kematangan karir sudah banyak dilakukan pada lembaga pendidikan SMA (Akbulut,

(2010),Creed, Patton dan Prideaux, (2007), Olanrewaju, (2013), Beny Dwi Pratama,

Suharnan, (2014), Hasan Bozgeyikli, Susran Erkan Eroğlu, Habib Hamurcu, (2009),

Rachmawati, (2012), Katie R. Allen and Loretta Bradley, (2015), Widyowati, (2013),

Gunawan, (2014), Rishadi, (2016), Supraptiningsih, (2016), tetapi masih sedikit yang

dilakukan di perguruan tinggi (Pinasti, 2011). Penelitian tentang kematangan karir,

self efficacy, dan locus of control berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam organisasi

kemahasiswaan diperguruan tinggi relatif masih belum ada yang melakukan.

6

Page 7: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Penelitian yang melihat perbedaan faktor individu mahasiswa dan pengembangan

karir mereka dapat dilihat berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Perbedaan

pengembangan karir individu dilihat berdasarkan perbedaan jenis kelamin, tingkat

pendapatan, dan dukungan keluarga mahasiswa dilakukan oleh Serina (2010).

Perbedaan kemampuan individu, faktor ketegasan karir dan optimisme karir

mahasiswa yang dilihat berdasarkan perbedaan latar belakang negara dilakukan oleh

Gunkel and Schlaegel (2010). Agarwala (2008) melihat perbedaan keterampilan,

kompetensi, dan kemampuan individu adalah faktor yang paling penting dan

signifikan dalam mempengaruhi pilihan karir siswa manajemen India.

Berdasarkan ulasan hasil penelitian yang telah dilakukan mengenai

pengembangan karir dan kematangan karir, terlihat bahwa penelitian perbedaann self

efficacy, locus of control, dan kematangan karir perlu dilakukan. Oleh karena itu

penelitian ini berfokus untuk melihat pengaruh self efficacy, locus of control terhadap

kematangan karir. Selain itu penelitian ini juga melihat perbedaan self efficacy, locus

of control dan kematangan karir berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam organisasi.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki tingkat self efficacy yang lebih tinggi

dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi, kematangan karir

pada mahasiswa yang aktif berorganisasi cenderung lebih baik dari pada mahasiswa

yang tidak aktif mengikuti organisasi karena mereka telah banyak mendapatkan

pelatihan dan pengalaman kerja selama mereka mengiktui organisasi dilingkungan

kampus, sedangkan mahasiswa yang aktif berorganisasi mempunyai locus of control

yang lebih tinggi kemungkinan besar dapat menunjukkan kematangan karir yang

lebih baik.

7

Page 8: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Kematangan karir yang rendah juga dapat berakibat seperti salah memilih

pekerjaan atau bekerja tidak sesuai dengan latar belakang studi. Masih banyak

ditemukan sarjana yang bekerja atau berprofesi tidak sesuai dengan latar belakang

pendidikannya. Al-qur’an sebagai sumber anjuran bagi umat Islam, dalam hal ini

mengemukakan adanya anjuran untuk mencapai kematangan karir berdasarkan

apa yang telah Allah SWT berikan kepadanya. Dalam Al-Qur’an Allah ta’ala

berfirman:

Artinya : “ Dan Katakanlah : “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan .’ (Q.S At-Taubah (9): 105)

Berdasarkan pemaparan ayat diatas bahwa Allah memerintahkan kepada

Hamba-Nya agar bekerja untuk dunia dan akhirnya, untuk diri pribadi, keluarga

dan untuk masyarakatnya, karena kerja adalah kunci kebahagiaan. Dan nampak

jelas betapa Islam memperhatikan bahwa karir itu sangat penting. Kesimpulan

bahwa mahasiswa yang aktif diorganisasi dilingkungan kampus sangat

berpengaruh terhadap locus of control dan self efficacy dengan kematangan karir

mahasiswa yang berorganisasi cenderung lebih kuat sehingga kematangan karir

lebih baik dan terarah dan memiliki self efficacy yang sangat tinggi.

8

Page 9: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

1.2 Perumusahan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, terlihat bahwa terdapat

keterkaitan antara kematangan karir dengan locus of control dan self efficacy, juga

terdapat perbedaan faktor-faktor tersebut berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam

kegiatan organisasi di Universitas YARSI. Dengan demikian rumusan masalah

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana gambaran self efficacy, locus of control dan kematangan

karir pada mahasiswa di Universitas YARSI?

2. Apakah ada pengaruh self efficacy dan locus of controlmasing-masing

terhadap kematangankarir mahasiswa di Universitas YARSI?

3. Apakah self efficacy dan locus of control bisa menjadi model yang

berpengaruh terhadap kematangan karir mahasiswa di Universitas

YARSI?

4. Apakah ada perbedaan self efficacy, locus of control dan kematangan

karir pada mahasiswa yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi

kemahasiswaan di Universitas YARSI?

5. Bagaimana pandangan Islam tentangself efficacy, locus of control,

kematangan karir mahasiswa di Univertas YARSI?

1.3 TujuanPenelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan

penelitian iniadalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran self efficacy, locus of control dan

kematangan karir pada mahasiswa di Universitas YARSI

9

Page 10: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

2. Untuk mengetahui pengaruh self efficacy, locus of controlmasing-

masing terhadap kematangan karir mahasiswa di Univeritas YARSI

3. Untuk mengetahui apakah self efficacy dan locus of controldapat

menjadi model yang berpengaruh terhadap kematangan karir

mahasiswa di Universitas YARSI

4. Untuk mengetahui perbedaan self efficacy, locus of control dan

kematangan karir berdasarkan mahasiswa yang aktif dan tidak aktif

dalam organisasi kemahasiswaan di Universitas YARSI.

5. Untuk mengetahui pandangan Islam tentang self efficacy, locus of

control,kematangan karir mahasiswa di Universitas YARSI

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan memberikan manfaat baik untuk kepentingan

akademik maupun praktis:

1. Kepentingan akademik

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan dan

wawasan tentang pengembangan karir seseorang dalam rangka

pengelolaan SDM diorganisasi, juga memberikan wawasan

pentingnya proses pemebentukan kematangan karir seseorang untuk

mencapai karirnya.

2. Kepentingan Individu

Hasil penelitian ini diharapkan mahasiswa dapat mempersiapkan

karirnya dan merencanakan karirnya sebelum mahasiswa memasuki

dunia kerja.

10

Page 11: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

3. Lembaga Universitas YARSI

Sebagai tambahan literature kepustakaan dibidang penelitian

mengenai pengaruh self efficacy, locus of control, kematangan

karir.Agar Universitas YARSI memperoleh mahasiswa yang

berkualitas dan mampu bersaing di pasar internasional dan mampu

menentukan karir setelah lulus kuliah.

11

Page 12: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengembangan Karyawan

Manajemen sumber daya manusia yang strategis adalah pendekatan

pengembangan dan penerapan strategi sumber daya manusia yang terintegrasi

dengan strategi bisnis dan mendukung pencapaian karir karyawan (Amstrong,

2015). Stewart & Brown (2011) menyatakan bahwa manajemen sumber daya

manusia berfokus pada orang-orang di dalam suatu organisasi. Orang-orang

adalah komponen utama dari setiap organisasi. Setiap organisasi dengan karyawan

yang lebih produktif cenderung lebih sukses. Produktivitas seorang karyawan

meningkat ketika suatu organisasi merekrut dan memotivasi setiap karyawan

secara efektif, sehingga praktik sumber daya manusia yang baik akan menciptakan

karyawan yang lebih puas dan bekerja lebih keras untuk memuaskan pelanggan.

Pengembangan karyawan melibatkan seluruh aktivitas yang mempengaruhi

pertumbuhan pribadi dan profesional. Kegiatan dalam pengembangan karyawan

pada umumnya membantu karyawan untuk mempelajari keterampilan yang

membantu karyawan dalam pekerjaan di masa depan.

Menurut Dessler (2015) manajemen sumber daya manusia adalah proses

memperoleh, melatih, menilai, dan memberi kompensasi kepada karyawan, dan

memperhatikan hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja mereka, dan

perhatian pada keadilan. Sementara menurut Amstrong (2015) manajemen sumber

daya manusia (HRM) adalah memperhatikan semua aspek tentang bagaimana

seseorang dipekerjakan dan dikelola dalam suatu organisasi. Hal ini mencakup

12

Page 13: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

semua kegiatan manajemen sumber daya manusia yang strategis, manajemen

modal manusia, manajemen pengetahuan, tanggung jawab sosial perusahaan,

pengembangan organisasi, mengelolaan sumber daya manusia (perencanaan

tenaga kerja, perekrutan dan seleksi dan manajemen talenta), pembelajaran dan

pengembangan, kinerja dan manajemen penghargaan, hubungan karyawan,

kesejahteraan karyawan dan penyediaan layanan karyawan yang memiliki dimensi

internasional.

Stewart dan Brown (2011) menyatakan bahwa pengelolaan SDM perlu

dilakukan untuk menciptakan nilai tambah melalui sumber daya manusia, yang

terdiri dari dua aspek utama. Pertama, aspek pengamanan karyawan yang meliputi

aktivitas merancang pekerjaan produktif yang memuaskan, merekrut karyawan

yang berbakat, memilih karyawan yang sesuai, dan mengelola retensi dan

pemisahan karyawan. Kedua, aspek untuk memaksimalkan kinerja karyawan yang

meliputi mengukur kinerja dan memberikan umpan balik, pelatihan untuk

peningkatan kinerja, mengembangkan karyawan dan karir karyawan, memotivasi

karyawan melalui kompensasi, bekerja secara efektif dengan tenaga kerja, dan

merancang kompensasi.

2.2. Pengembangan Karir: Kematangan Karir

Karir adalah pola kerja yang dialami seseorang sepanjang usia kerjanya,

sementara pengembangan karir karyawan dalam perusahaan ditunjukkan dalam

bentuk jalur karir, yaitu rangkaian pengalaman kerja yang mempersiapkan

seorang karyawan untuk memperoleh pekerjaan pada level yang lebih tinggi

(Stewart dan Brown, 2011). Organisasi yang memiliki jalur karir internal,

mengkomunikasikan informasi ini pada karyawan dan memberi kesempatan yang

13

Page 14: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

jelas yang dapat membantu karyawan mencapai tujuan karir yang mereka

tetapkan. Menurut Stewart & Brown (2011) pengembangan karir adalah aktivitas

yang membantu orang-orang untuk mengelola perkembangan karir dan

pengalaman kerja mereka selama kehidupan. Pengembangan karir melibatkan

tahap-tahap pengembangan karir yang harus dijalankan seorang individu. Salah

satu bentuk kategori pengembangan karir karyawan adalah melalui pendidikan

dalam bentuk pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan formal.

Menurut Greenhous (2010) pengembangan karir individu dimulai sebelum

seseorangmemasuki dunia kerja, khususnya dimulai pada masa pendidikan.

Adapun tahapan pengembangan karir inidividu terdiri dari empat tahap yaitu:

1. Tahap pemilihan pekerjaan dan organisasi (Occupational and

organizational choice)

Dari perspektif karir, rangkaian tugas awal pada tahap ini adalah untuk

membentuk dan memperbaiki citra diri pekerjaan, mengeksplorasi

kualitas pekerjaan alternatif, mengembangkan pilihan pekerjaan

sementara, dan mengejar jenis pendidikan atau pelatihan yang

dibutuhkan untuk diterapkan pada pilihan. Pencapain tugas karir awal

ini memerlukan wawasan yang cukup tentang kemampuan, minat, nilai

dan gaya hidup seseorang, serta persyaratan, peluang dan penghargaan

yang terkait dengan bidang pekerjaan alternatif. Memang bagi orang

dewasa muda, memilih pekerjaan melibatkan pembentukan citra diri

dan peningkatan pemahaman dunia kerja. Model manajemen karir

didasarkan pada eksplorasi dan penemuan yang terus-menerus, dan

banyak orang yang mengembangkan pilihan pekerjaan kedua atau

14

Page 15: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

ketiga selama masa kerja mereka, karena pilihan pekerjaan dapat

terjadi pada tahap lain, tugas yang terkait dengan pilihan pekerjaan

dapat sering muncul kembali sepanjang masa kerja seseorang.

Rangkaian kedua di tahap ini berfokus pada pemilihan dan masuk

sebuah organisasi dan menetapkan pekerjaan yang dapat memuaskan

nilai karir dan memanfaatkan talenta dari seseorang. Pilihan dan proses

masuk organisasi dapat memakan waktu beberapa bulan untuk

menyelesaikannya dan seringkali bergantung pada jumlah tahun

pendidikan yang telah dikejar individu. Meski pun proses masuk

awalnya dialami oleh orang-orang yang pindah langsung dari sekolah

ke tugas pekerjaan pertama mereka yang berhubungan dengan karir,

seseorang dapat memasuki organisasi baru pada usia berapapun oleh

karena itu, rentang usia bisa sangat bervariasi.

2. Tahap awal karir: tahap pembentukan dan perencanaan (the early

career: the establishment and achievement phases)

Pada tahap ini karir mencakup dua periode, mencerminkan isu

dominan pada awal masa dewasa: menemukan posisi ideal didunia

orang dewasa dan berusaha untuk “ mewujudkannya” dijalur yang

sudah dipilih. Setelah memilih pekerjaan dan pekerjaan awal, tugas

pertama dari awal karir adalah menjadi individu mapan dalam karir.

Karyawan baru tidak hanya harus menguasai pada aspek teknis dari

pekerjaannya tetapi juga harus mempelajari norma, nilai, dan harapan

organisasi. Pada masa awal karir ini, tugas utama karyawan adalah

mempelajari tentang pekerjaan dan organisasi utnuk diterima sebagai

15

Page 16: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

kontributor yang kompeten untuk suatu organisasi. Bahwa karir awal

bisa berlanjut sampai usia 40 tahun, namun dalam pandangan

masyarakat mencerminkan karir awal karena individu tersebut secara

khusus terus mengejar aspirasi muda yang belum terbebani oleh

penilaian ulang yang kadang sangat menakjubkan tentang transita

umur setengah baya. Dengan demikian, disarankan bahwa tema sangat

dominan dari awal karir yaitu menjadi mapan dan mempertahankan

karirnya dalam satu periode.

3. Tahap karir pertengahan (The midcareer)

Tahap ini individu dipertengahan karir dimulai oleh masa transisi umur

setengah baya, yang berfungsi sebagai jembatan antara awal dan

pertengahan masa dewasa. Jumlah tugas dan perhatian yang menjadi

ciri khas pertengahan karir. Pertama, individu ini cenderung menaksir

pada gaya hidup dan tuntutan yang mendominasi karirnya. Berikutnya

dimulai dari gaya hidup (dengan implikasinya pada karir) untuk masa

berubahnya sepenuhnya ke tengah-tengah masa kedewasaan individu.

Apakah gaya hidup baru dapat sesuai dengan keputusan sebelumnya

atau ada perbedaan yang sangat besar, ada sejumlah isu yang terkait

pada pekerjaan yang spesifik yang dihadapi individu pada pertengahan

karir individu.

4. Tahap akhir karir (The late career)

Ada dua tugas utama yang mendominasi tahap ini. Pertama, individu

harus terus menjadi kontributor produktif bagi organisasi dan

mempertahankan rasa harga diri dan percaya diri. Namun,

16

Page 17: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

pemeliharaan produktivitas dan harga diri sering terhalang oleh

perubahan dalam individu dan hal-hal yang bertentangan dikalangan

orang tua. Kedua, induvidu di akhir karir harus mengantisipasi dan

merencanakan masa pensiun yang efektif, sehingga saat melepas

pekerjaan tidak menghancurkan individu dan sehingga tahun pasca

pensiun itu bermakna dan memuaskan.

2.3. Kematangan Karir

Kematangan karir dapat merupakan sebagai kesiapan individu untuk

mengatasi perkembangan tugas yang dihadapinya berdasarkan secara biologis dan

sosial perkembangannya, serta harapan masyarakat terhadap orang-orang yang

telah mencapai tahap karirnya. Kematangan karir dapat dilihat sebagai suatu

proses dan hasil. Kematangan karir sebagai proses mengacu kepada bagaimana

individu menentukan dan membuat pilihan karir atau keputusan karir dan

bagaimana individu mengkombinasikan antara kondisi dirinya dengan lingkungan

sekitar. Sedangkan kematangan karir sebagai hasil mengacu kepada apa yang

telah dicapai individu, apakah dia mantap atau tidak dengan pilihan atau

keputusan karir yang telah dipilihnya. Kematangan karir adalah proses

perkembangan yang berkelanjutan dan menyajikan karakteristik yang dapat

diidentifikasi secara spesifik serta merupakan sifat-sifat yang penting untuk

pengembangan karir. Sedangkan dari perspektif CIP (Cognitive Information

Processing), kematangan karir didefinisikan sebagai kemampuan untuk membuat

keputusan karir mandiri dan bertanggung jawab didasarkan pada integrasi

pemikiran dari informasi terbaik yang tersedia tentang diri sendiri dan dunia kerja

(Zunker, 2008)

17

Page 18: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Kematangan karir adalah sikap dan kompetensi individu dalam

menentukan keputusan karir yang ditunjang oleh faktor kognitif dan afektif

dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian ide sentral dalam perkembangan

karir ialah kematangan karir. Kematangan karir merupakan hal yang sangat

penting dimiliki oleh remaja, karena remaja harus memilih dan mempersiapkan

karir dengan matang, kematangan karir merupakan kemampuan individu dalam

mengakses informasi karir, mengarahkan diri berdasarkan informasi karir untuk

membuat pilihan dalam melihat peluang yang memungkinkan untuk mengambil

keputusan yang tepat untuk masa depannya, kematangan karir dapat didefinisikan

sebagai kesiapan seorang individu untuk membuat informasi, menentukan usia

sesuai keputusan karir dan untuk mengatasi tugas pengembangan karir yang

sesuai. Bahwa super telah mengidentifikasi lima dimensi kematangan karir yaitu

terdiri dari planfulness, eksplorasi, pengumpulan informasi, pengambilan

keputusan dan orientasi kenyataan, untuk memeriksa dimensi kematangan karir

atau kesiapan vokasional lainnya. Selain itu konseling lainnya mencakup aspirasi

dan harapan kerja yang realistis, pengambilan keputusan karir yang lebih tinggi,

kemanjuran diri, kendali diri internal, tingkat kepentingan karir yang lebih tinggi.

Penelitian ini juga telah menetapkan hubungan yang kuat antara kematangan karir

dan keputusasaan karir individu. John crites (1981) adalah salah satu yang

pertama berteori tentang kematangan karir. John crites telah mencantumkan lima

tahap kematangan karir yang harus dialami individu sebelum mereka cukup

matang untuk mengambil keputusan. Mengembangkan kedewasaan karir adalah

tugas penting yang perlu diakui dan ditangani secara individual untuk memberi

saran pendekatan bagi inidividu yang tidak terbantahkan. Penasihat dalam

18

Page 19: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

perkembangan karir dapat sangat membantu dalam memastikan bahwa inidividu

adalah orang-orang yang memiliki tugas dan keterampilan yang terkait dengan

proses pengambilan keputusan karir. Naido (1998) meninjau empat dekade

tentang kematangan karir. Naido menemukan berbagai korelasi kematangan karir

membangun kematangan karir yang lebih berfokus pada perbedaan usia dan

tingkat kelas perbedaan ras, etnis, dan budaya, jenis kelamin, dan perbedaan

gender dan arti penting kerja. Kematangan karir lebih baik dibedakan berdasarkan

tingkat pendidikan daripada usia, dan pengembangan kematangan karir.

Perbedaan tersebut berdasarkan jenis kelamin, hubungan tidak langsung dan

langsung ada antara kendali diri dan variasi karir, seperti keputusan karir,

komitmen karir, eksplorasi karir dan perilaku pencarian pendudukan. Self efficacy

karir adalah keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuannya untuk

mencapai tugas karir yang harus dilalui sesuai rentang usia perkembangan karir

yang dihadapi. Tugas perkembangan karir pada setiap rentang usia individu akan

berubah sesuai dengan usia. Individu yang memiliki self efficacy karir tinggi akan

melakukan pengembangan beragam kemampuan dalam diri mereka, seperti

halnya mengembangkan pola-pola baru dalam berperilaku, perilaku tersebut

dilakukan melalui usaha yang tak kenal lelah, sementara individu dengan

keyakinan diri rendah akan menghambat dan memperlambat pengembangan

kemampuan diri mereka (Virginia N. Gordon dan George E, 2015)

Kematangan karir merupakan kesiapan psikososial individu dan sumber

koping dengan tugas perkembangan karir, transisi pekerjaan, dan trauma kerja

saat ini dan yang akan datang, adaptasi karir memungkinkan individu

menyelesaikan konsep diri dalam peran dari pekerjaan(Savickas & Porfelli, 2011).

19

Page 20: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Dari pendapat beberapa para ahli sebelumnya dapat disimpulkan bahwa

kematangan karir adalah sikap dan kompetensi individu dalam menentukan

keputusan karir yang ditunjang oleh faktor kognitif dan afektif dengan

meningkatkan pengetahuan dan keahlian. Kematangan karir ini merupakan

hubungan antara usia individu dengan tahap perkembangan karir yang

mempunyai peran dalam kematangan karir yang harus dijalankan sesuai dengan

tahapan perkembangannya.

Selain faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kematangan karir, didalam

kematangan karir terdapat berbagai dimensi, menurut Super (Sharf, 2006) konsep

kematangan karir individu memiliki beberapa dimensi yaitu:

1. Career planning (perencanaan karir)

Dimensi ini mengukur tingkat perencanaan melalui sikap terhadap

masa depan, seberapa sering individu mencari informasi mengenai

pekerjaan dan seberapa jauh mereka mengetahui beragam pekerjaan.

Kegiatan yang mencakup aspek ini antara lain: mempelajari informasi

terkait jenis pekerjaan yang diminati, membicarakan perencanaan yang

dibuat dengan orang dewasa, dimensi ini juga berkaitan dengan

pengetahuan mengenai kondisi pekerjaan, jenjang pendidikan yang

disyaratkan, prospek kerja.

2. Career exploration (eksplorasi karir)

Dimensi ini mengukur sikap terhadap sumber informasi. Individu

berusaha untuk memperoleh informasi mengenai dunia kerja dan

menggunakan kesempatan dari informasi yang berpotensial seperti

orang tua, teman, guru dan konselor.

20

Page 21: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

3. Career decision making (pengetahuan tentang membuat keputusan

karir)

Dimensi ini mengukur pengetahuan tentang prinsip dan cara

pengambilan keputusan. Individu memiliki kemandirian membuat

pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan.

Kemampuan untuk menggunakan metode dan prinsip pengambilan

keputusan untuk menyelesaikan masalah termasuk memilih pendidikan

dan pekerjaan.

4. Word-of-work information (informasi dunia kerja)

Dimensi ini mengukur pengetahuan tentang tugas-tugas perkembangan

karir yang penting, seperti kapan orang lain harus mengeksplorasi

minat dan kemampuan mereka, bagaimana orang lain dan mengapa

orang berpindah kerja. Mengetahui mengenai tugas kerja (job desk)

pada pekerjaan tertentu.

5. Knowledge of preferred occupational grup (pengetahuan mengenai

pekerjaan yang diminati )

Dimensi ini mengukur pengetahuan mengenai tugas kerja (job desk)

dari pekerjaan yang mereka minati, peralatan kerja, dan persyaratan

fisik yang dibutuhkan. Dimensi ini juga terkait kemampuan individu

dalam mengidentifikasi orang-orang yang ada pada pekerjaan yang

mereka minati.

6. Realization career (Realisasi keputusan karir )

Realisasi keputusan karir adalah perbandingan antara kemampuan

individu dengan pilihan karir pekerjaan secara realistis. Aspek ini

21

Page 22: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

antara lain: memiliki pemahaman yang baik tentang kekuatan dan

kelemahan dari berhubungan dengan pekerjaan yang diinginkan,

mampu melihat faktor-faktor yang mendukung dan menghambat karir

yang diinginkan, dan mampu mengambil manfaat membuat keputusan

karir yang realistik.

2.4. Self Efficacy

Teori self efficacy, self efficacy (juga dikenal sebagai teori kognitif sosial

atau teori pembelajaran sosial) mengacu pada keyakinan individu bahwa dia

situasi sulit, seseorang dengan tingkat self efficacy rendah cenderung mengurangi

usaha mereka atau menyerah dengan keadaan, sementara seseorang yang memiliki

self efficacy tinggi semakin berusaha lebih keras untuk menguasai tantangan. Self

efficacy yaitu teori kepribadian yang diekspresikan dalam bentuk tujuan melalui

suatu pendekatan yang menekankan pada proses kognitif dan sosial atau teori

pembelajaran melalui mana seseorang belajar untuk saling menghargai dan

memperjuangkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai. Salah satu konsep paling

penting tentang Teori Pembelajaran Sosial Kognitif, yang diperkenalkan oleh

Bandura pada tahun 1986 ini, adalah self efficacy, self efficacy mengacu pada

keyakinan individu (atau kepercayaan diri) tentang kemampuannya untuk

memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang dibutuhkan

untuk berhasil melaksanakan tugas tertentu dalam konteks tertentu. Perhatikan

bahwa definisi ini berkaitan dengan khasiat pada tugas dan konteks tertentu. Jadi

self efficacy adalah keyakinan individu terhadap kemampuan dirinya sendiri untuk

mengahadapi atau menyelesaikan tugas atau masalah yang di berikan kepadanya

dengan hasil yang maksimal serta dapat berfungsi dengan baik dilingkungannya.

22

Page 23: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

(Larsen dan Buss, 2010)

Bandura telah mendefinisikan self efficacy sebagai kepercayaan pada

kemampuan seseorang terhadap tindakan yang diperlukan untuk menghasilkan

pencapaian yang telah ditentukan, dengan kata lain, orang yang percaya bahwa

mereka dapat berkinerja baik dalam sebuah tugas memiliki self efficacy yang

tinggi lebih baik daripada mereka yang berpikir bahwa mereka akan gagal

memiliki self efficacy rendah.

Feist & Feist (2009) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan

individu bahwa mereka mampu untuk melakukan suatu tindakan yang

menghasilkan sesuatu yang diharapkan.Individu dengan self efficacy tinggi akan

berusaha lebih keras dan mempunyai daya yang kuat dalam mengerjakan sesuatu

dibandingkan dengan individu yang memiliki self efficacy rendah (Schunk, 2008)

Menurut Schutz dan Schultz (2013) self efficacy adalah sebagai perasaan

seseorang yang cukup, efisien, dan berkompeten dalam mengatasi kehidupan. Self

efficacy juga dapat diartikan sebagai persepsi terhadap pengendalian yang dimiliki

seseorang terhadap kehidupannya. Seseorang berjuang untuk mengendalikan

kejadian-kejadian yang mempengaruhi kehidupan mereka. Penggunaan pengaruh

terhadap lingkungan yang dapat dikendalikan, membuat seseorang mampu untuk

menyadari masa depan yang diinginkan dan mencegah yang tidak diinginkan.

Kemampuannya untuk mempengaruhi outcomes untuk membuat hasilnya menjadi

bisa dprediksi. Kemampuan untuk memprediksi hasil yang dapat membantu

persiapan yang dibutuhkan. Jadi, percaya bahwa seseorang mempunyai

kemampuan untuk sukses merupakan aset yang sangat besar selama orang

tersebut berjuang untuk mencapainya (Schultz dan Schultz, 2013).

23

Page 24: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Mahasiswa yang memiliki self efficacy tinggi, meyakini bahwa mereka

dapat menghadapi kejadian dan situasi yang terjadi secara efektif. Karena mereka

berusaha untuk berhasil mengatasi suatu masalah, mereka lebih tekun untuk

mengerjakan tugasnya dan seringkali mencapai tingkat kinerja yang tinggi.

Mahasiswa seperti ini memiliki kepercayaan diri yang tinggi terhadap

kemampuannya dibandingkan mereka yang rendah self efficacy nya. Mereka

memandang kesulitan sebagai tantangan daripada ancaman dan secara aktif

mencari situasi-situasi baru. Self efficacy yang tinggi pada seseorang dapat

mengurangi perasaan takut gagal, meningkatkan cita-cita, dan meningkatkan

kemampuan pemecahan masalah dan selalu berfikir analitis. Sementara,

mahasiswa yang memiliki self efficacy rendah merasa cepat putus asa, mereka

tidak mampu untuk mengendalikan peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam

hidupnya. Mereka meyakini bahwa usaha yang mereka lakukan adalah sia-sia.

Ketika mereka berhadapan dengan rintangan, mereka cepat putus asa jika usaha

pertama yang dilakukannya dalam menghadapi masalah berjalan tidak efektif.

Bahkan mahasiswa yang self efficacynya sangat rendah tidak berusaha untuk

mengatasi masalahnya, karena mereka yakin bahwa apa yang mereka lakukan

tidak akan membuat perubahan Self efficacy mempengaruhi atribusi penyebab,

dimana individu yang memiliki self efficacy akademik yang tinggi menilai

kegagalannya dalam mengerjakan tugas akademik disebabkan oleh kurangnya

usaha, sedangkan individu dengan self efficacy yang rendah menilai kegagalannya

disebabkan oleh kurangnya kemampuan. Self efficacy berbeda dengan aspirasi

(cita-cita), karena cita-cita menggambarkan sesuatu yang ideal yang seharusnya

(dapat dicapai), sedangkan self efficacy menggambarkan penilaian atas

24

Page 25: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

kemampuan diri seseorang. Self efficacy merupakan kepercayaan terhadap

kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas. Orang yang percaya diri dengan

kemampuannya cenderung akan berhasil, sedangkan individu yang selalu merasa

gagal akan cenderung untuk gagal.

Self efficacy membantu individu dalam menentukan pilihan, usaha mereka

untuk maju, kegigihan dan ketekunan yang mereka tunjukkan dalam

menghadapikesulitan, dan derajat kecemasan atau ketenangan yang mereka alami

saat merekamempertahankan tugas-tugas yang mencakup kehidupan mereka.

Pentingnya self efficacy berpengaruh pada usaha yang diperlukan dan akhirnya

terlihat dari outcome kerja. Individu dengan self efficacy yang tinggi lebih ulet dan

tahan menghadapi situasi sekitarnya. Individu yang memiliki self efficacy karir

yang tinggi selalu melakukan pengembangan beragam kemampuan dalam diri

mereka, seperti halnya mengembangkan pola-pola baru dalam berperilaku.

Perilaku tersebut dilakukan melalui usaha yang tak kenal lelah, sementara

individu dengan keyakinan diri rendah menghambat dan memperlambat

pengembangan kemampuan diri mereka.

Menurut Santrock (2009) menyatakan, individu dengan self efficacy

rendah pada pembelajaran dapat menghindari banyak tugas belajar, khususnya

yang menantang. Individu dengan self efficacy tinggi akan menghadapi tugas

belajar tersebut dengan keinginan besar. Individu dengan self efficacy tinggi lebih

tekun berusaha pada tugas belajar dibanding individu dengan self efficacy rendah.

Individu yang memiliki self efficacy yang tinggi cenderung mengerjakan suatu

tugas tertentu, meskipun tugas-tugas tersebut sulit. Individu yang memiliki self

efficacy tinggi menganggap kegagalan sebagai akibat dari kurangnya usaha yang

25

Page 26: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

keras, pengetahuan dan keterampilan. Mereka akan meningkatkan usaha mereka

untuk mencegah kegagalan yang mungkin timbul. Mereka yang gagal dalam

melaksanakan sesuatu, biasanya cepat mendapatkan kembali self efficacy mereka

kembali setelah kegagalan tersebut. Dari pemaparan di atas, peneliti

menyimpulkan bahwa individu yang memiliki self efficacy yang tinggi memiliki

ciri-ciri sebagai berikut: (a). Yakin terhadap kesuksesan dalam mengatasi

rintangan, (b). Ancaman dipandang sebagai suatu tantangan yang tidak perlu

dihindari, (c). Gigih dalam berusaha, (d). Percaya pada kemampuan diri yang

dimiliki, (e). Hanya sedikit menampakkan keragu-raguan, (f). Suka mencari

situasi baru, (g). Aspirasi dan komitmen terhadap tugas kuat.

Individu yang memiliki self efficacy rendah memiliki ciri-ciri sebagai

berikut: (a). Lamban dalam membenahi atau mendapatkan kembali self efficacy

ketika menghadapi kegagalan, (b). Tidak yakin dapat menghadapi rintangan, (c).

Ancaman dipandang sebagai sesuatu yang harus dihindari, (d). Mengurangi usaha

dan cepat menyerah, (e). Ragu pada kemampuan diri yang dimiliki, (f). Tidak

suka mencari situasi baru, (g). Aspirasi dan komitmen terhadap tugas lemah.

Bandura telah membedakan keyakinan self efficacy ke dalam beberapa

dimensi yaitu Level, Generality, Strength (Bandura, 1997)

a. Dimensi Level: (tingkat kesulitan tugas)

Pada dimensi pertama berkaitandengan tingkat kesulitan tugas, yaitu

dimana individu akan memilih tugas berdasarkan tingkat kesulitannya.

Jika individu dihadapkan pada tugas yang disusun menurut tingkat

kesulitan, maka self efficacy akan diarahkan pada tugas yang gampang,

sedang atau sulit sesuai dengan batas kemampuan yang dimiliki untuk

26

Page 27: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

memenuhi tuntuan perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing

tingkatan kesulitannya

b. Dimensi Strength: (kekuatan keyakinan)

Pada dimensi kedua berkaitan dengan sampai sejauh mana seorang

individu yakin dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,

individu dengan self efficacy rendah akan mudah menyerah pada

pengalaman yang menurutnya tidak mendukung. Sedangkan individu

denga self efficacy yang tinggi akan mendorong individu untuk tetap

bertahan dalam usahanya walaupun terkadang tidak terdapat

pengalaman yang tidak mendukung ataupun menghambat

c. Dimensi Generality: (generalitas/ tingkah laku)

Pada dimensi terakhir berkaitan dengan tingkah laku, yaitu dimana

seorang individu merasa yakin terhadap kemampuannya dalam

berbagai situasi tugas, dimulai dari saat melakukan aktivitas atau

situasi tertentu sampai dalam serangkaian tugas atau situasi yang

beranekaragam

2.5. Locus Of Control

Locus of control adalah kepribadian yang mencerminkan kepercayaan atau

persepsi seseorang tentang siapa yang mengendalikan kehidupan dan lingkungan,

keyakinan itu bisa ada dalam berbagai tingkat, yang mencerminkan tingkat

seseorang yang dirasakan seseorang secara pribadi. Locus of controldapat

didefinisikansebagai tingkatan dimana seseorang menerima tanggung jawab

personal terhadap apa yang terjadi pada diri mereka. Locus of control berbeda

dengan self efficacy, karena locus of control lebih mengacu pada keyakinan

27

Page 28: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

mengenai kemungkinan suatu perilaku tertentu mempengaruhi hasil akhir.

Sedangkan self efficacy adalah keyakinan individu bahwa ia mampu melakukan

suatu perilaku dengan baik. Individu yang memiliki locus of control internal lebih

dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan perubahan yang terjadi dalam

lingkungan tersebut. Mereka berusaha untuk dapat mengatasi masalah yang

mereka hadapi dengan mencari berbagai alternatif pemecahan. Mereka

menganggap akan mencapai keberhasilan apabila berusaha keras dengan segala

kemampuannya, sedangkan individu yang memiliki locus of control eksternal

cenderung menganggap bahwa hidup mereka terutama ditentukan oleh kekuatan

dari luar diri mereka, seperti nasib, takdir, keberuntungan, dan orang lain yang

berkuasa (Schultz, 2013)

Konsep mengenai locus of control pertama kali dikemukakan oleh Julian

Rotter seorang ahli dalam pembelajaran social, konsep locus of control dari Rotter

ini menjelaskan bahwa seseorang memiliki suatu keyakinan mengenai penyebab

kesuksesan dan kegagalan yang dialaminya terjadi karena adanya faktor internal

atau faktor eksternal (Dewi, 2014).Konsep locus of control (pusat pengendalian)

dikemukakan pertama kali oleh Julian Rotter, seorang ahli teori pembelajaran

sosial. Pada bagian inti teori ini belajar sosial. Rotter menjelaskan bahwa orang

yang memiliki kemampuan untuk melihat hubungan kausalitas antara perilakunya

sendiri dan kemunculan dari penguat. Seseorang berusaha dalam meraih

tujuannya karena memiliki harapan bahwa usaha akan menghasilkan kesuksesan

(Feist & Feist, 2010).

Robbins (2008) mengemukakan bahwa locus of control merupakan tingkat

keyakinan individu bahwa ia adalah penentu nasibnya sendiri. Fakhidah (2012)

28

Page 29: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

menjelaskan bahwa individu yang memiliki locus of control eksternal akan

cenderung kurang tekun dalam usaha mencapai tujuannya dengan memanfaatkan

kesempatan yang tersedia dan menyandarkan hidupnya secara berlebihan pada

kekuatan yang ada di luar dirinya. Definisi tersebut sejalan dengan pendapat

(Ivancevich, Konopaske, dan Matteson, 2007) yang menyatakan bahwa locus of

control menentukan tingkat keyakinan individu bahwa perilakunya

mempengaruhi apa yang terjadi pada dirinya.

Seseorang yang memiliki locus of control internal merasa bahwa mereka

secara pribadi dapat mempengaruhi hasil kerja mereka melalui kemampuan,

keterampilan, atau usaha mereka sendiri. Sedangkan seseorang yang memiliki

locus of control eksternal merasa bahwa hasil kerja mereka berada di luar kendali

mereka sendiri, mereka merasa bahwa kekuatan eksternal seperti keberuntungan

atau tugas sulit yang mengendalikan hasil kerja mereka. Locus of control adalah

suatu konsep yang menjelaskan suatu pesepsi seseorang atas tanggung jawab yang

ada dalam hidup seseorang. Locus of control menggambarkan seberapa jauh

seseorang memandang hubungan antara perbuatan yang dilakukannya dengan

akibat atau hasilnya (Luthans, 2011).

Dari beberapa pengertian sebelumnya dapat disimpulkan bahwa locus of

control adalah bagaimana individu memahami suatu kejadian atau peristiwa yang

terjadi pada dirinya baik kegagalan atau keberhasilan yang diraihnya apakah

akibat faktor dari dalam. Jika penyebab peristiwa itu terjadi dari dalam dirinya

maka disebut sebagai locus of control internal, sedangkan jika penyebabnya

terjadi dari luar dirinya maka disebut locus of control eksternal.

Menurut Rotter (Friedman & Schustack, 2006) menjelaskan bahwa locus

29

Page 30: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

of control memiliki dua dimensi yaitu:

1. Locus of control internal

Keyakinan bahwa keberhasilan yang diraih sebanding dengan usaha yang

mereka lakukan dan sebagian besar dapat mereka kendalikan. Individu dengan

kecenderungan internal memiliki keyakinan individu bahwa kejadian yang

dialami merupakan akibat dari perilaku dan tindaknnya sendiri, memiliki kendali

yang baik terhadap perilakunya sendiri, cenderung dapat mempengaruhi orang

lain, yakni bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil, aktif dalam mencari

informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi. Menurut

(Zulkaida dkk, 2007) menyatakan seseorang dengan locus of control internal akan

menjadi lebih akti dan mampu memilih informasi yang dia butuhkan.

Indikator locus of control internal menurut Freidman & Schustack adalah:

(a). Keyakinan individu bahwa kejadian yang dialami merupakan akibat dari

perilakunya sendiri, (b). Memiliki kendali yang baik terhadap perilakunya sendiri,

(c). Cenderung dapat mempengaruhi orang lain, (d). Yakin bahwa usaha yang

dilakukannya dapat berhasil, (e). Aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait

situasi yang sedang dihadapi.

2. Locus of control eksternal

Indikator locus of control eksternal menurut Friedman & Schustack adalah:

kekuasaan orang lain, takdir dan kesempatan merupakan faktor utama yang

mempengaruhi apa yang dialami dalam hidupnya: (a). Memiliki kendali yang

kurang baik terhadap perilakunya, (b). Cenderung dipengaruhi oleh orang lain,

(c). Sering kali tidak yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil, (d).

30

Page 31: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Kurang aktif mencari informasi dang pengetahuan terkait situasi yang sedang

dihadapinya

2.6. Penelitian Terdahulu

Adanya penelitian-penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya

berperan sangat penting dalam sebuah penelitian yang dilakukan. Karena dengan

adanya penelitian sebelumnya maka penulis saat ini dapat terbantu dalam

penulisan penelitian yang akan dihadapi. Beberapa penelitian yang

pembahasannya sama dengan penelitian ini adalah:Beberapa hasil penelitian yang

telah dilakukan menunjukkan bahwa self efficacy berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kematangan karir, yaitu yang dilakukan oleh Pinasti (2011),

Olanrewaju (2013), Hasan Bozgeyikli, Susran Erkan Eroğlu dan Habib Hamurcu

(2009), Creed, Patton dan Prideaux (2007), Katie and Bradley (2015),

Susantoputri dan Gunawan (2014), Rishadi (2016), Febriana dan Supraptiningsih

(2016), Rustanto (2016), Safaria (2016), sementara tidak ditemukan adanya

hubungan antara self efficacy dengan kematangan karir, yaitu yang dilakukan oleh

Rachmawati (2012). Beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan menujukkan

bahwa locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kematangan

karir, hasil penelitian ini sejalan yang dilakukan oleh Akbulut (2010), Pinasti

(2011), Olanrewaju (2013). Sedangkan beberapa hasil penelitian yang telah

dilakukan menunjukkan bahwa internal locus of control ada hubungan yang

positif dan signifikan terhadap kematangan karir, yaitu yang dilakukan oleh

Pratama dan Suharnan (2014), Widyastuti dan Widyowati (2012). Hasil penelitian

untuk pengaruh self efficacy, locus of control terhadap kematangan selanjutnya

dapat dilihat pada Tabel 2.1

31

Page 32: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Tabel 2.1Hasil Penelitian Terdahulu tentang Self efficacy, Locus of Control dan

Kematangan Karir

Nama Peneliti & ( Tahun) Variable Penelitian Hasil Penelitian

Akbulut (2010) Independen: Locus of controlDependen: Kematangan karir

Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kematangan karir

Creed, Patton dan Prideaux (2007)

Independen: Self efficacy dan prestasi belajarDependen: Kematangan karir

Self efficacyberpengaruh positif dan signifikan terhadap kematangan karir

Woro Pinasti (2011) Independen: Self efficacy dan locus of controlDependen: Kematangan karir

Ada pengaruh yang signifikan dari self-efficacy dan locus of control, locus of control internal, locus of control eksternal, jenis kelamin, dan status sosial ekonomi terhadap kematangan karir mahasiswa

Olanrewaju (2013) Independen: Self efficacy dan Locus of controlDependen: Kematangan karir

Secara simultan ada hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dan locus of control terhadap kematangan karir

Beny Dwi Pratama, Suharnan (2014)

Independen: Konsep diri dan internalLocus of controlDependen: Kematangan karir

Ada hubungan positif yang signifikan antara konsep diri dan internal locus of control dengan kematangan karir siswa

Hasan Bozgeyikli, Susran Erkan Eroğlu, Habib Hamurcu (2009).

Independen: Self efficacy, Socioeconomic status, Career decision makingDependen: Kematangan karir

Ada hubungan yang positifdan signifikan antara keputusan karir membuat self-efficacydan kematangan karir dengan status sosial ekonomi

Yunia Eka Rachmawati (2012)

Independen: Self efficacyDependen: Kematangan karir

Tidak ditemukan adanya hubungan antara self efficacy dengan kematangan karir

Katie R. Allen and Loretta Bradley (2015)

Independen: Self efficacyDependen: Kematangan karir

Terdapattingkat kematangan karir dan self-efficacyyang lebih tinggi untuk kelompok perlakuan dibandingkandengan kelompok kontrol

Ninik Widyastuti, Arini Widyowati

Independen : locus of control internal dan perencanaan karirDependen: Kematangan karir

Terdapat hubungan positif yang signifikan antara locus of control internal dengan kematangan karir pada siswa SMK

Susantoputri, Maria Kristina dan William Gunawan (2014)

Independen: career self efficacyDependen: Kematangan karir

Ada hubungan positif dan signifikan antara career self efficacy dengan kematangan karir pada remaja di daerah Kota Tangerang

Fauzan Rishadi (2016) Indenpenden: self efficacyDependen: Kematangan karir

Ada hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kematangan karir

Rima Febriana dan Endang Supraptiningsih (2016)

Indenpenden: Self efficacyDependen: Kematangan karir

Adanya hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kematangan karir

32

Page 33: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Hasil Penelitian Terdahulu tentang Self efficacy, Locus of Control dan Kematangan Karir (Lanjutan)

Nama Peneliti & ( Tahun)

Variable Penelitian Hasil Penelitian

Agung Edi Rustanto (2016)

Independen: Efikasi diri, kepercayaan diriDependen: Kematangan karir

Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari kepercayaan diri dan efikasi diri terhadap kematangan karir

Triantoro Safaria (2016)

Independen : Efikasi diri, pola asuh otoritatif dan motivasiDependen: Kematangan karir

Efikasi diri, motivasi berprestasi, dan pola asuh otoritatif berperan memberikan sumbangan terhadap kematangan karir mahasiswa. Namun tidak ditemukan perbedaan kematangan karir antara laki-laki dengan perempuan.

Nerguz Bulut Serina (2010)

Independen: Locus of controlDependen: Gender, family (analisis perbedaan)

Ditemukan perbedaan bahwa siswa laki-laki memiliki locus of control lebih tinggi dari pada siswa perempuan, Siswa dengan tingkat pendapatan tinggi memiliki locus of control yang lebih tinggi dari pada siswa dengan tingkat pendapatan rendah dan menengah,Siswa yang tinggal dengan keluarga mereka memiliki locus of control yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tinggal di asrama atau rumah

Marjaana Gunkel and Christopher Schlaegel (2010)

Independen: Personality and career decisivenessDependen: Career development, Business studies, China, Germany, United States of America (analisis perbedaan)

Sejauh mana kemampuan beradaptasi karir, karir optimisme, dan pengetahuan karir memprediksi ketegaran karir di China, Jerman, dan AS. Kedua, pengaruh memiliki lima ciri kepribadian pada determinan keteguhan karir, pada Ketegasan karir, dan pada hubungan antara ketepatan karir dan determinannya dalam ketiganya Negara

Serap Nazli (2007)

Indenpenden: Career development in primaryschool childrenDependen:gender dan value (analisis perbedaan)

Tidak ada perbedaan dalam Tingkat perkembangan karir siswa dalam hal gender dan nilai

Tanuja Agarwala (2008)

Indenpenden: Factors influencing career choice of management students in IndiaDependen:protean/ konvensional (analisis perbedaan)

Keterampilan, kompetensi, dan kemampuan individu adalah faktor yang paling penting dan peran ayah yang paling signifikan dalam mempengaruhi pilihan karir siswa manajemen India

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

33

Page 34: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Penelitian tentang kematangan karir, self efficacy, dan locus of control

berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan relatif belum

ada yang melakukan. Penelitian yang melihat perbedaan faktor individu

mahasiswa dan pengembangan karir mereka dilihat berdasarkan dengan sudut

pandang yang berbeda. Perbedaan pengembangan karir individu dilihat

berdasarkan perbedaan jenis kelamin, tingkat pendapatan, dan dukungan keluarga

mahasiswa dilakukan oleh Serina (2010). Perbedaan kemampuan individu, faktor

ketegasan karir dan optimisme karir mahasiswa yang dilihat berdasarkan

perbedaan latar belakang negara dilakukan oleh Gunkel and Schlaegel (2010).

Agarwala (2008) melihat perbedaan keterampilan, kompetensi, dan kemampuan

individu adalah faktor yang paling penting dan signifikan dalam mempengaruhi

pilihan karir siswa manajemen India. Ditemukan juga bahwa tidak ada perbedaan

dalam tingkat perkembangan karir siswa berdasarkan perbedaan gender dan nilai

(Nazli, 2007). Hasil penelitian untuk pebedaan self efficacy, locus of control dan

kematangan karir berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam organisasi selanjutnya

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

2.7. Kerangka Konsep

Mahasiswa dituntut untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya dan guna

untuk mempersiapkan diri untuk memasuki tugas selanjutnya yaitu berkarir yang

memiliki konsekuensi yang berbeda baik dalam hal finansial maupun ekonomi.

Namun, sebelum mahasiswa menentukan karir yang di hadapi kedepannya,

mahasiswa perlu memiliki kematangan karir. Kematangan karir adalah

keberhasilan seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas perkembangan karir

yang khas pada setiap tahap perkembangan tertentu. Pada mahasiswa, kematangan

34

Page 35: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

karir berada pada tahapan eksplorasi dan kristalisasi, dimana mahasiswa harus

selalu mengidentifikasi kesempatan dan tingkat pekerjaan yang sesuai, serta

mempertimbangkan kebutuhan, minat, kapasitas, dan nilai pribadi yang

dimilikinya.

Dalam pembentukan kematangan karir, individu termasuk mahasiswa

dipengaruhi oleh locus of control. Locus of control adalah kecenderungan

individu untuk meyakini penyebab dari peristiwa-peristiwa yang dialaminya

sebagai sesuatu yang bersumber dari dalam dirinya sendiri (locus of control

internal), atau lingkungan disekitar dirinya (locus of control eksternal). Dalam

kaitannya dengan karir, mahasiswa dengan kematangan karir yang baik cenderung

memiliki orientasi locus of control secara internal. Individu dengan locus of

control internal, ketika dihadapkan pada pemilihan karir, maka melakukan usaha

untuk mengenal diri, mencari tahu tentang pekerjaan dan langkah-langkah

pendidikan, serta berusaha mengatasi masalah yang dihadapi. Hal tersebut

membuat kematangan karir individu menjadi tinggi. Akbulut (2010) menyatakan

bahwa orang yang matang dalam berkarir cenderung memiliki keyakinan bahwa

untuk mencapai karir yang diinginkan, diperlukan adanya usaha sendiri bukan

adanya keberuntungan, nasib ataupun takdir.

Selain itu, faktor lain yang diduga berperan terhadap kematangan karir

mahasiswa adalah self efficacy. Self efficacy adalah keyakinan atau kemantapan

individu memperkirakan kemampuan yang ada dalam dirinya untuk melaksanakan

tugas tertentu. Mahasiswa dengan self efficacy yang tinggi lebih berhasil dalam

menyelesaikan pekerjaan dan merencanakan masa depan daripada individu

dengan self efficacy yang rendah.

35

Page 36: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Creed,

Patton dan Prideaux (2007) yang menyatakan bahwa self efficacy berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kematangan karir. Self efficacy sangat penting

dimiliki mahasiswa yang akan menempuh karir kedepannya karena dengan

adanya self efficacy, mahasiswa menjadi lebih yakin akan kemampuan yang

dimilikinya sehingga mereka memanfatkan semua kompentensi yang dimilikinya

sehingga akan lebih optimal dalam berkarir kedepannya.

Tahap ekplorasi karir salah satunya dijalankan seseorang pada saat kuliah

di perguruan tinggi, yaitu dengan aktif dalam kegiatan organisasi di kampus.Hal

ini untuk meningkatkan minat, bakat, kapasitas dan nilai pribadi yang tinggi.

Mahasiswa yang mengikuti organisasi dapat menciptakan sikap individu dan

situasi kerja yang baik dimana mahasiswa yang ikut berorganisasi berkontribusi

lebih aktif untuk kemajuan organisasi. Dengan berorganisasi, mahasiswa dapat

memberikan manfaat yaitu mahasiswa dapat mencapai kinerja secara maksimal,

memperluas jaringan, softkill yang terus terasah, lebih kreatif dalam menentukan

rencana untuk organisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang, dapat

terbiasa untuk menguasai rumitnya pekerjaan dan menyelesaikan konflik secara

fungsional, berani untuk menghadapi tantangan, dan dapat belajar terhadap

kepedulian sosial, belajar menentukan rencana kedepannya, mudah berinteraksi

dengan sesama, mendapatkan pengalaman dan wawasan yang lebih luas.

Mahasiswa yang aktif berorganisasi biasanya mempunyai peluang yang lebih

tinggi dalam mencapai kesuksesan. Kematangan karir pada mahasiswa yang aktif

mengikuti organisasi cenderung menjadi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa

yang tidak aktif berorganisasi, dimana mahasiswa yang aktif berorganisasi telah

36

Page 37: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

mendapatkan pelatihan dan pengalaman kerja saat berada di suatu lingkungan

organisasi. Berbeda dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi

cenderung kurang mengeksplor karirnya baik di perguruan tinggi maupun karir

kedepannya. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan

antara self efficacy, locus of control dan kematangan karir berdasarkan keaktifan

mahasiswa di organisasi.

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan maka kerangka konsep

penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.1. Penelitian ini terdiri dari dua konsep, yaitu

melihat pengaruh antara self efficacy dan locus of control terhadap kematangan

karir dan melihat perbedaan antaraself efficacy, locus of control dan kematangan

karir berdasarkan keaktifan mahasiswa di organisasi. Penlitian ini terdiri dari dua

variabel bebas (X) dan satu variabel terikat (Y). Variabel bebas adalah Faktor self

efficacy dan locus of control sedangkan variabel terikat adalah kematangan karir.

Kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2.1Kerangka Konsep

37

H1b

Page 38: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

2.8. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan penelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran maka berikut

ini dijelaskan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

1. Pengaruh Self  efficacy  dan Locus of control  terhadap Kematangan

karir

Berdasarkan uraian mengenai pengaruh antar variabel yang telah

disampaikan sebelumnya, maka dapat dinyatakan bahwa seseorang dengan self

efficacy tinggi, dan mempunyai locus of control yang tinggi kemungkinan besar

menunjukkan kematangan karir yang lebih baik. Hal ini sejalan dengan pendapat

Olanrewaju (2013) yang menyatakan bahwa antara self efficacy dan locus of

control memiliki keterkaitan serta hubungan dengan kematangan karir. Pinasti

(2011) menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari self efficacy dan

locus of control, locus of control internal, locus of control eksternal, jenis

kelamin, dan status sosial ekonomi terhadap kematangan karir mahasiswa. Maka

hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa dua variabel tersebut secara simultan

berpengaruh terhadap kematangan karir sebagai berikut:

Hipotesis 1a: Self efficacy dan locus of control secara simultan dapat membentuk model yang mempengaruhi kematangan karir

Feist & Feist (2009) mendefinisikan self efficacy sebagai keyakinan

individu bahwa mereka mampu untuk melakukan suatu tindakan yang

menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Individu yang memiliki self efficacy karir

yang tinggi selalu melakukan pengembangan beragam kemampuan dalam diri

mereka, seperti halnya mengembangkan pola-pola baru dalam berperilaku. Hasil

38

H1aH1c

Page 39: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Febriana dan Endang

Supraptiningsih (2016) menyatakan bahwa adanya hubungan positif dan

signifikan antara self efficacy dengan kematangan karir. Creed, Patton dan

Prideaux (2007) menyatakan bahwa Self efficacy berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kematangan karir.Maka hipotesis penelitian untuk self efficacy

dan kematangan karir adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1b: Self efficacy berpengaruh positif dansignifikan terhadap kematangan karir

Seseorang yang memiliki locus of control internal merasa bahwa mereka

secara pribadi dapat mempengaruhi hasil kerja mereka melalui kemampuan,

keterampilan, atau usaha mereka sendiri, sedangkan seseorang yang memiliki

locus of control eksternal merasa bahwa hasil kerja mereka berada di luar kendali

mereka sendiri, mereka merasa bahwa kekuatan eksternal seperti keberuntungan

atau tugas sulit yang mengendalikan hasil kerja mereka. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian Akbulut (2010) yang menyatakan bahwa locus of control

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kematangan karir. Maka hipotesis

penelitian untuk locus of control dan kematangan karir adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1c:  Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap kematangan karir

1. Self efficacy, Locus of Control, dan Kemtangan Karir perbedaan

berdasarkan keaktifan mahasiwa di organisasi.

Penelitian tentang kematangan karir, self efficacy, dan locus of control

berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam organisasi kemahasiswaan relatif belum

ada yang melakukan. Perbedaan pengembangan karir individu dilihat berdasarkan

perbedaan jenis kelamin, tingkat pendapatan, dan dukungan keluarga mahasiswa

dilakukan oleh Serina (2010). Penelitian tentang perbedaan orientasi karir

39

Page 40: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

individu dilihat berdasarkan perbedaan latar belakang negara (Gunkel and

Schlaegel, 2010), perbedaan keterampilan, kompetensi, dan kemampuan individu

dalam mempengaruhi pilihan karir siswa manajemen (Agarwala, 2008).

Ditemukan bahwa tidak ada perbedaan tingkat perkembangan karir siswa

berdasarkan perbedaan gender dan nilai (Nazli, 2007).

Mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi cenderung memiliki self

efficacy lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak aktif mengikuti

organisasi, karena mereka meyakini bahwa mereka dapat menghadapi kejadian

dan situasi yang terjadi secara efektif, mempunyai kepercayaan diri yang tinggi,

dan menganggap suatu pekerjaan sebagai tantangan, dan memiliki keyakinan yang

tinggi untuk mencapai karir yang diinginkannya.Mahasiswa yang aktif mengikuti

organisasi memiliki locus of control yang lebih baik dibandingkan yang tidak

aktif berorganisasi, karena mereka memiliki keyakinan yang tinggi bahwa usaha

yang dilakukan dapat berhasil dan selalu aktif mencari informasi dan pengetahuan

yang terkait dan mendapatkan pengalaman dan wawasan yang lebih luas.

Sementara kematangan karir pada mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi

cenderung menjadi lebih tinggi dibandingkan mahasiswa yang tidak aktif

berorganisasi, karena mereka mampu menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu,

merencanakan karir untuk masa depannya dan mereka telah mendapatkan

pelatihan dan pengalaman kerja saat berada di suatu lingkungan organisasi.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis penelitian tentang perbedaan

keaktifan organisasi mahasiswa terhadap self efficacy, locus of control, dan

kematangan karir adalah sebagai berikut:

Hipotesis 2a: Terdapat perbedaan self efficacy antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi.

40

Page 41: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Hipotesis 2b: Terdapat perbedaan locus of control antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi.

 Hipotesis 2c: Terdapat perbedaan kematangan karir antara mahasiswa yang aktifdengan mahasiswa yang tidak aktif dalam organisasi.

41

Page 42: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai suatu kajian lapangan (field study) untuk

melihat pengaruh self efficacy dan locus of control terhadap kematangan karir

serta perbedaan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif

dalam berorganisasi di Universitas YARSI. Termasuk desain kajian lapangan

(field study) karena merupakan penelitian dengan latar belakang perguruan tinggi

dengan subjeknya adalah mahasiswa. Jenis Penelitian ini adalah pengujian

hipotesis atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan current status dari

subjek yang diteliti. Tujuan penelitian untuk menguji hipotesis dan menjelaskan

fenomena dalam bentuk hubungan antar variabel, yaitu pengaruh self efficacy dan

locus of control terhadap kematangan karir serta perbedaan antara mahasiswa

yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi. Variabel

tersebut di peroleh berdasarkan data dan fakta-fakta yang dikumpulkan dari

mahasiswa Universitas YARSI.

3.2. Definisi Operasional Penelitian dan Skala Pengukuran

Pada penelitian ini, digunakan tiga variabel yaitu self efficacy, locus of

control dan kematangan karir. Untuk melakukan analisis perbedaan digunakan

variabel kontrol yaitu keaktifan mahasiswa dalam mengikut organisasi

dilingkangan Universitas YARSI. Definisi operasional setiap variabel pada

penelitian ini terdapat pada Tabel 3.1 dengan berisikan definisi operasional

variabel, indikator dan skala pengukuran. Untuk setiap jawaban dari item

pertanyaan pada kuesioner penelitian ini menggunakan skala nominal (nominal

42

Page 43: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

scale) untuk bagian identitas responden yang memungkinkan untuk menempatkan

serta menyesuaikan subjek pada kategori atau kelompok tertentu. Skala nominal

selalu digunakan untuk memperoleh data pribadi, seperti jenis kelamin, usia,

pendidikan dan identitas diri lainnya (Sekaran, 2011).

Tabel 3.1Definisi Operasional Penelitian

Variabel Def.operasional Indikator Skala1.Self Efficacy

Bandura (Friedman & Schustack, 2006) menggambarkan self efficacy sebagai keyakinan seseorang bahwa dirinya dapat menunjukkan perilaku tertentu dengan sukses

1).Demensi level2).Dimensi strength3).Dimensi generality

Ordinal

2.Locus of Control

Locus of control menurut Larsen&Buss (Zulkaida, 2007) didefinisikan sebagai suatu konsep yang menunjuk pada keyakinan individu mengenai sumber kendali atas peristiwa-peristiwa yang terjadi pada hidupnya

1). Locus of control internal

2). Locus of control eksternal

Ordinal

3.Kematangan Karir

Kematangan karir adalah kesiapan individu untuk lebih terbuka terhadap informasi, membuat keputusan karir yang sesuai dengan usianya serta membentuk karir yang sesuai dengan tugas perkembangan karir setiap individu

1).Perencanaan karir (career planning)2).Eksplorasi karir (career exploration)3).Pengatahuan tentang membuat keputusan karir (career decision making)4).Pengatahuan tentang dunia kerja (world of word information)5).Pengetahuan tentang kelompok pekerjaan yang lebih disukai (knowledge of preferred occupational group)6). Realisasi keputusan karir (realisation)

Ordinal

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

43

Page 44: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

3.3. Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan data kualitatif

yang dikuantifikasi, yaitu data yang sifatnya tertulis dalam bentuk item pernyataan

yang merefleksikan variabel yang diteliti. Data yang dikumpulkan merupakan

data primer yang didapat dari hasil penyebaran kuesioner kepada mahasiswa yang

aktif dan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi di Universitas YARSI

pengisian kuesioner yang bisa dilakukan penelitian.

3.3.2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini

menggunakan metode survey dengan menggunakan instrument berupa kuesioner

yang diberikan kepada mahasiswa Universitas YARSI baik yang aktif maupun

yang tidak aktif berorganisasi. Jawaban dari pertanyaan yang diajukan kepada

responden dihitung dengan menggunakan skala likert dengan respon jawaban dari

sangat setuju hingga sangat tidak setuju (Tabel 3.2). Kuesioner terdiri dari empat

bagian, yaitu bagian pertama adalah identitas responden terdiri dari jenis kelamin,

usia, asal sekolah, fakultas, semester, pengalaman organisasi. Bagian kedua

adalah self efficacy yang terdiri dari 20 item, bagian ketiga adalah locus of control

yang terdiri dari 34 item, dan bagian keempat adalah kematangan karir yang

terdiri dari 30 item

44

Page 45: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Tabel 3.2Respon Jawaban Berdasarkan Skala Likert

Alternatif Jawaban Nilai

Sangat Setuju (SS) 4

Setuju (S) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Grafik 3.2

Respond Jawaban Berdasarkan Skala Likert

01.5

34.5

Nilai

Nilai

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subyek penelitian yang

dijadikan sasaran. Populasi ini meliputi seluruh mahasiswa Universitas YARSI

yang sudah memasuki tahap akhir perkuliahan, yaitu mahasiswa semester VI

sampai semester VIII sebanyak 875 mahasiswa yang berasal dari seluruh fakultas

yang terdapat di Universitas YARSI. Kriteria responden ini dipilih karena

mahasiswa tahap akhir diasumsikan sudah mulai memikirkan dan merencanakan

karirnya.

45

Page 46: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Sampel penelitian ini terdiri dari 126 mahasiswa aktif dan mahasiswa yang

tidak aktif dalam organisasi. Teknik pengambilan sampel adalah secara diacak

(nonprobability sampling), yaitu purposive sampling atau mengambilan sampel

dengan tujuan. Kriterianya adalah mahasiswa yang aktif dalam kegiatan

organisasi (Pengurus UKM dan Senat) dan mahasiswa tidak aktif dalam

berorganisasi, yaitu mahasiswa yang sama sekali tidak mengikuti organisasi di

Universitas YARSI. Ukuran sampel diperoleh dengan menggunakan rumus

slovin, dengan perhitungan sebagai berikut:

n= N1+NE2

Keterangan:

n: sebagai sample

N: populasi yang di teliti

E: nilai kritis atau batas ketelitian yang di inginkan. (biasanya 5%)

n=1261+126 ( 0.052 )

¿1261+0.315¿4371.315

= 95 responden

Berdasarkan rumusan slovin dengan level signifikansi (α < 0.05) diperoleh

responden minimal 95 responden. Untuk tujuan melihat perbedaan self efficacy,

locus of control dan kematangan karir berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam

organisasi, maka sampel dibagi menjadi dua yaitu mahasiswa yang aktif dalam

organisasi dan tidak aktif. Jumlah total sampel menjadi 126 responden (> 95

46

Page 47: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

responden), yang terdiri dari mahasiswa yang aktif sebanyak 62 responden dan

mahasiswa tidak aktif sebanyak 64 responden.

Tabel 3.3 dapat menjelaskan jumlah responden berdasarkan asal

fakultasnya. Jumlah responden didominasi oleh mahasiswa dari fakultas

kedokteran dengan jumlah 29.4 persen. Hal tersebut sejalan dengan komposisi

jumlah mahasiswa Universitas YARSI yang untuk mahasiswa tahap akhir

didominasi mahasiswa fakultas kedokteran.

Tabel 3.3Sampel Responden

Fakultas Frekuensi PersenKedokteran 37 29,4%

Teknologi informasi 16 12,7%Psikologi 19 15,1%Ekonomi 25 19,8%

Kedokteran Gigi 12 95%Hukum 17 13,5%Jumlah 126 100.0

Sumber: data primer yang diolah, 2017

3.5. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dari responden kemudian diolah, dianalisis dan

diinterpretasikan. Teknik analisis data dilakukan tiga tahap, yaitu Uji kualitas data

untuk melihat validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, Statistik Deskriptif

untuk memperoleh gambaran tentang responden dan variabel penelitian, dan

statistik inferensial untuk melakukan uji hipotesis penelitian.

3.5.1.Uji Kualitas Data

Uji kualitas data dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini telah memenuhi syarat alat ukur yang baik atau

tidak. Pengujian yang dilakukan untuk menguji kualitas data adalah uji validitas

dan reliabilitas instrument. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid

47

Page 48: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada

kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Jadi validitas ingin mengukur apakah pernyataan dalam kuesioner yang

sudah kita buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak diukur (Ghozali,

2005). Uji validitas dilakukan dengan melihat item total correlation, yaitu korelasi

antara masing-masing skor indikator dengan total skor konstruk.

Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dinyatakan

reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas instrumen menggunakan teknik

cronbach’s alpha, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner

yang skornya merupakan rentangan antara 1 sampai 5. Suatu instrumen dikatakan

reliable apabila cronbach’s alpha ≥ 0.60 (Ghozali, 2005).

Tabel 3.4 menunjukkan hasil uji reliabilitas dan uji validitas yang telah

dilakukan untuk penelitian ini. Berdasarkan data pada tabel tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil uji realiabilitas dan validitas pada self efficacy, locus of

control, serta kematangan karir, menunjukkan instrumen yang valid dan dapat

dipercaya untuk mengukur variabel tersebut. Pada proses uji validitas terdapat 8

item dari variabel self efficacy yang tidak valid dan item tersebut dibuang dan

tidak digunakan lebih lanjut dalam penelitian. Dengan demikian variabel self

efficacy hanya menggunakan 12 item pernyataan. Sementara untuk variabel locus

of control terdapat 6 item pernyataan yang tidak valid. Item-item tersebut dibuang

dan tidak digunakan dalam penelitian, sehingga variabel locus of control pada

penelitian ini hanya menggunakan 31 item pernyataan. Pada variabel kematangan

48

Page 49: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

karir semua item pernyataan dinyatakan valid sehingga kesemua 30 item

pernyataan dapat digunakan dalam penelitian.

Tabel 3.4Uji Reabilitas dan Validitas

No Variabel Item Cronbach Alpha Keterangan

1 Self Efficacy 20 0,74 12 dari 20 item yang valid, 8 item tidak

valid dan tidak dipakai

2 Locus of Control 37 0,78 31 dari 37 item yang valid, 6 item tidak

valid dan tidak digunakan

3 Kemantangan

Karir

30 0.88 Semua valid

Sumber: Hasil Pengolahan dengan IBM SPSS Statistics

3.5.2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran

tentang karakteristik responden dan variabel penelitian. Karakteristik responden

dengan menggunakan frequency dan persen. Deskripsi variabel penelitian

menggunakan presentase respon jawaban responden dan nilai rata-rata.

3.5.3. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis pertama untuk melihat pengaruh self efficacy dan locus of

control terhadap kematangan karir dengan menggunakan teknik analisis regresi

berganda, Uji F menunjukkan apakah semua variabel bebas dapat dijadikan model

yang secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk uji model

ini digunakan uji F dengan kriteria pengambilan keputusan berdasarkan nilai

signifikansi (α < 0.05). Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk melihat

proporsi persentase sumbangan variabel X1 dan X2, terhadap variasi (naik

turunnya) variabel Y secara bersama-sama (Sugiyono, 2012). Koefisien

49

Page 50: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

determinasi (R²) berkisar antara 0-1, dengan ketentuan R² yang semakin kecil

(mendekati nol) berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan

variasi-variabel terikat amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-

variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variasi variabel terikat (Ghozali, 2005).

Untuk pengaruh secara parsial masing-masing X terhadap variabel Y pada

regresi berganda digunakan Uji t. Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh variabel bebas masing-masing terhadap variabel terikat secara parsial.

Pengujian ini dilakukan berdasarkan nilai signifikansi masing-masing koefisien

regresi dengan nilai signifikansi yang digunakan (α < 0.05).

Uji hipotesis untuk melihat perbedaan self efficacy, locus of control dan

kematangan karir berdasarakan keaktifan mahsiswa dalam berorganisasi

menggunakan Uji t dengan sampel beda (Independent Samples T-Test). Uji ini

digunakan untuk melihat adanya perbedaan rata-rata dari dua kelompok sampel

yang independen pada level signifikansi (α< 0.05). (Priyatno, 2016).

50

Page 51: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

Universitas YARSI adalah Perguruan Tinggi Islam Swasta Jakarta

yang berada di Jalan Letjen Suprapto Cempaka Putih, Jakarta Pusat, DKI

Jakarta. Universitas YARSI didirikan pada tanggal 11 April 1967. Ketua

pendiri YARSI adalah Prof. dr. Asri Rasad., M.Sc.,ph. D. Awalnya

yayasan ini hanya mengelola dibidang medis muslim dijakarta, yang pada

masanya masih sangat jarang ada. Pada tahun 1969 sesuai dengan UU no.

22 tahun 1961 status YARSI telah berubah menjadi Sekolah Tinggi

Kedokteran YARSI Jakarta. Selanjutnya YARSI memulai kinerjanya sejak

berdirinya dan YARSI menjadi pemberi pelayanan jasa kesehatan dan

pendidikan kedokteran Islam. Selanjutnya YARSI berkembang menjadi

Universitas YARSI. Pada tahun 1988-1989 sampai dengan1998-1999,

terbentuk beberapa fakultas yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum,

Fakultas Teknologi Industri (yang sekarang menjadi Teknologi Informasi).

Di tahun 2007 YARSI kembali membuka satu Fakultas baru yaitu Fakultas

Psikologi dan dilanjutkan pada tahun 2012 Fakultas Kedokteran YARSI

membuka Prodi Kedokteran Gigi. Sekarang Universitas YARSI memiliki

5 Fakultas dan 1 Prodi yaitu terdiri dari Fakultas Kedokteran, Fakultas

Ekonomi, Prodi Kedokteran Gigi, Fakultas Hukum, Fakultas Teknologi

Informasi, Fakultas Psikologi.

51

Page 52: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Motto dari Universitas YARSI adalah “Smart Campus That You Can Rely

On”. Universitas YARSI memiliki Unit Kegiatan Mahasiswa yang dilakukan di

Universitas YARSI yaitu Kongres Mahasiswa, Badan Eksekutif Mahasiswa

Universitas (BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), Senat Mahasiswa,

Kreasi (KREATIVITAS dan INOVASI) bergerak dalam bidang penelitian,

pengabdian masyarakat, dan kewirausahaan, TDM (Tim Darurat Medik) bergerak

dalam bidang pendidikan dan pelatihan pertolongan pertama gawat darurat,

Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Kahfi bergerak dalam pengkajian mahasiswa

di bidang agama Islam, Smarakaryadhwani (SMAKA) bergerak dalam bidang

seni dan budaya, tari, paduan suara, teater, band dan perkusi, YBBC bergerak

dalam bidang olah raga basket, Voyage bergerak dalam bidang olahraga sepak

bola,voli.

Gambar 4.2

Gambaran Umum Perusahaan

4.2. Gambaran Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa aktif dan tidak aktif

dalam organisasi di Universitas YARSI. Melalui daftar pertanyaan yang diajukan

oleh peneliti, dapat diketahui mengenai kondisi atau informasi mengenai

responden. Pertanyaan yang diajukan terdiri dari data diri responden seperti jenis

52

Page 53: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

kelamin, usia dan asal sekolah dan juga gambaran responden berdasarkan

keaktifan organisasi dan pengalamannya. Penggolongan yang dilakukan terhadap

responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai

gambaran responden sebagai objek penelitian.

4.2.1. Gambaran Karakteristik Pribadi Responden

Gambaran secara umum dari responden yang dijadikan sebagai objek

peneliti diuraikan dan dijelaskan pada Tabel 4.1. Berdasarkan Tabel 4.1 dapat

diperoleh informasi berdasarkan jenis kelamin adalah bahwa mayoritas responden

adalah wanita (68.3 persen). Hal tersebut sejalan dengan komposisi mahasiswa

Universitas YARSI yang lebih banyak wanita dibandingkan laki-laki. Responden

berdasarkan usia didominasi mahasiswa dengan umur 21 tahun (73.8 persen).

Dengan demikian responden umumnya adalah mahasiswa yang sudah masuk

tahap semester akhir. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang ikut organisasi

kemahasiswaan di Universitas YARSI sudah mempunyai pengalaman organisasi

yang cukup lama. Secara keseluruhan dalam proses perkuliahan, mereka sedang

menjalankan tahap penyusunan skripsi. Hal tersebut menjelaskan bahwa

mahasiswa di Universitas YARSI lebih dominan terdapat di usia 21 tahun.

Sementara berdasarkan kriteria asal sekolah terlihat bahwa sejumlah (88.1 persen)

mahasiswa memiliki latar belakang pendidikan yang berasal dari MA, baik

jurusan IPA maupun IPS

53

Page 54: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Tabel 4.1Gambar Responden Penelitian

Karakteristik Responden Kriteria Frekuensi Persen

Jenis KelaminLaki-lakiWanitaJumlah

4086

126

31,7 %68,3 %100%

Usia

20 tahun21 tahun22 tahun24 tahun25 tahunJumlah

15931611

126

11,9 %73,8 %12,7 %0,8 %0,8 %100%

Asal Sekolah

SMASMKMA

Jumlah

11196

126

88,1 %71 %48 %100%

Sumber: data primer yang diolah, 2017

4.2.2. Keaktifan Mahasiswa Dalam Organisasi di Universitas YARSI

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa dengan dua kriteria, yaitu

mahasiswa yang aktif dan tidak aktifdalam kegiatan organisasi. Gambaran

responden berdasarkan keaktifan organisasi dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Berdasarkan Tabel 4.2 terlihat bahwa komposisi responden berdasarkan keaktifan

organisasi komposisinya relatif seimbang.

Tabel 4.2Gambar Responden Berdasarkan Organisasi

Organisasi Frekuensi PersenAktif 62 49,2 %

Tidak aktif 64 50,8 %

Jumlah 126 100%

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Mahasiswa yang aktif organisasi mengikuti minimal satu organisasi di

lingkungan kampus, baik organisasi mahasiswa ditingkat fakultas dan universitas

maupun organisasi untuk menyalurkan minat dan hobby di UKM. Gambaran

54

Page 55: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

responden berdasarkan organisasi yang diikuti dilingkungan Universitas YARSI.

Dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa berdasarkan jenis organisasi yang diikuti

mahasiswa, sebanyak (43.54 persen) responden aktif mengikuti organisasi

terutama ditingkat fakultas atau ditingkat universitas. Selebihnya responden

memilih aktif mengikuti UKM meminatan seperti KREASI (minat penelitian,

pengabdian masyarakat, kewirausahaan) dan LDK (minat dakwah) atau organisasi

yang dapat menyalurkan hobby mahasiswa seperti SMAKA (hobby paduan suara,

tari, band) dan VOYAGE (hobyy voli). Selain aktif organisasi ditingkat fakultas

atau ditingkat universitas. Mahasiswa yang aktif organisasi mereka mengikuti

lebih dari satu organisasi dilingkungan kampus.

Tabel 4.3Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Organisasi Yang Diikuti

Jenis Organisasi Frekuensi Persentase (%)BEM 1 1,61

HIMA 8 12,90KREASI 2 3,33

LDK 3 4,83SENAT 26 41,93SMAKA 5 8,06

TDM 5 8,06TTS 1 1,61

VOYAGE 6 9,67YBBC 5 8,06

JUMLAH 62 100

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Tabel 4.4 menunjukkan gambaran mahasiswa yang mengikuti organisasi

yang lebih dari satu. Terlihat bahwa mahasiswa yang aktif organisasi, ternyata

aktif di dua organisasi yaitu sebanyak 35 orang. Bahkan dari mereka ada yang

mengikuti tiga dan empat organisasi yang berbeda.

55

Page 56: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Tabel 4.4Gambaran Mahasiswa Yang Mengikuti Organisasi Lebih Dari Satu

Jumlah Organisasi Yang Diikuti Jumlah( Orang)

2 35 3 11 4 5

JUMLAH 51

Sumber: data primer yang diolah, 2017.

Grafik 4.5Gambaran Mahasiswa Yang Mengikuti Organisasi Lebih Dari Satu

1 2 3 40

102030405060

Chart Title

Jumlah Organisasi Yang DiikutiJumlah( Orang)

Axis Title

Secara umum, berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam organisasi di

Universitas YARSI terlihat bahwa mahasiswa lebih banyak mengikuti dan lebih

tertarik pada organisasi kemahasiswaan baik SENAT atau BEM. Selain itu,

mereka pun aktif mengikuti organisasi di UKM. Unit Kegiatan Mahasiswa

merupakan organisasi dimana mahasiswa dapat menyalurkan minat dan hobby

mereka. Mahasiswa tidak hanya aktif disatu organisasi, tetapi mereka juga

mengikuti dua atau lebih organisasi di Universitas YARSI. Hal ini menunjukkan

bahwa mahasiswa yang suka berorganisasi, cenderung untuk mencari pengalaman

organisasi

56

Page 57: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

4.3. Gambaran Variabel Penelitian

Pada bagian ini dijelaskan tentang gambaran masing-masing variabel

penelitian yang terdiri dari variabel self efficacy, locus of control dan kematangan

karir.

4.3.1. Kematangan Karir

Kematangan Karir sebagai tingkat dimana individu telah menguasai tugas

perkembangan karirnya. Kematangan Karir diukur berdasarkan dimensi yaitu: 1).

Perencanaan karir, 2). Eksplorasi karir, 3). Membuat keputusan karir, 4).

Pengetahuan tentang kelompok, 5). Keputusan karir, 6). Pengetahuan tentang

dunia kerja. Deskripsi tentang respon responden rerata untuk setiap dimensi

Kematangan Karir dapat dilihat pada Tabel 4.5.

Secara keseluruhan jumlah nilai rerata kematangan karir mahasiswa

Universitas YARSI yang menjadi responden penelitian relatif tinggi, yaitu

indikator membuat keputusan karir dan pengetahuan tentang kerja karena kedua

indikator tersebut memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan indikator yang

lainnya.

Berdasarkan indikator pengetahuan tentang kerja terlihat bahwa ingin

belajar dan belajar mengerjakan tugas kerja. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa Universitas YARSI mempunyai keinginan yang tinggi untuk selalu

belajar dan mengetahui tentang hal-hal baru yang selalu berkaitan dengan jenis

pekerjaan yang mereka pilih serta dapat meningkatkan kompentensi dalam

merencanakan karirnya. Mereka selalu ingin belajar mengerjakan tugas-tugas

tentang pekerjaan yang mereka pilih dengan baik dan teliti dari orang-orang yang

sudah berpengalaman dalam dunia kerja. Akan tetapi disisi lain masih terdapat

57

Page 58: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

mahasiswa yang masih lemah atau dalam mempelajari dunia pekerjaan yang akan

mereka pilih untuk mengambil keputusan untuk berpindah kerja (22.0 persen).

Sementara Eksplorasi Karir memiliki nilai yang hampir tinggi dikarenakan

item persyarataan dan pengalaman memiliki nilai yang tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas YARSI aktif mencari informasi

mengenai persyaratan yang dibutuhkan dari jenis pekerjaan yang mereka minati,

sehingga mahasiwa Universitas YARSI dapat menggunakan informasi tersebut

untuk memenuhi persyaratan yang mereka pilih. Selain itu mahasiswa Universitas

YARSI selalu melakukan diskusi tentang pekerjaan yang diminati dengan orang

tua, temen, dan orang yang berpengalaman yang sudah terjun didunia kerja. Hasil

penelitian menunjukan sebagian besar mahasiswa (52.4 persen) yang

mengkhawatirkan jika orang tua mereka nantinya tidak mendukung pekerjaan

yang mereka minati.

Tabel 4.6Deskripsi Kematangan Karir

Indikator Butir itemRespon jawaban (persen)

RerataSTS TS S SS

Perencanaan Karir Informasi 0,8 0 64,3 34,9 3,33Diskusi 0 3,2 64,3 32,5 3,29Kursus 0 19,8 65,1 15,1 2,95Pendidikan 0 11,1 57,9 31,0 3,20Khawatir 18,3 42,1 31,0 8,9 2,30Rerata Perencanaan Karir 3,02

Eksplorasi Karir Deskriptif 0 3,2 65,9 31.0 3,28Persyaratan 0 3,2 54,0 42,9 3,40Pengalaman 0 0,8 46,8 52,4 3,52Khawatir 11,1 41,3 38,9 8,7 2,45Rerata Eksplorasi Karir 3,16

Membuat Keputusan Karir

Mengambil pendidikan 0,8 7,1 50,0 42,1 3,33Menyelesaikan masa pendidikan 0 0 54,0 46,0 3,46Meyakinkan temen-temen 0,8 3,2 65,9 30,2 3,25Bekerja tim 0 3,2 71,4 25,4 3,22Prinsip 0,8 7,9 57,1 34,1 3,25Mengerjakan tugas 0,8 8,6 6,9 24,6 3,17Rerata Membuat Keputusan Karir 3,29

Pengetahuan Tugas-tugas kerja 0 0 66,7 33,3 3,33

58

Page 59: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Tentang Kerja Cara bekerja 0 0,8 62,7 36,5 3,36Belajar mengerjakan tugas kerja 0 0,8 59,5 39,7 3,39Mempelajari dunia kerja 0 22,2 60,3 17,5 2,95Ingin belajar 0 0,8 57,9 41,3 3,40Rerata Pengetahuan Tentang Kerja 3,29

Pengetahuan Kelompok

Persyaratan 0 6,3 62,7 31,0 3,25Tugas-tugas 0 4,0 69,0 27,0 3,23Peralatan 0 11,1 61,1 27,8 3,17Bekerjasama 0 13,5 61,9 24,6 3,11Rantai komando 0 29,4 61,1 9,5 2,80Persyaratan pekerjaan 0 9,5 69,0 21,4 3,12Tidak mengetahui peralatan 6,3 28,6 50,8 14,3 2,73Rerata Pengetahuan Kelompok 3,06

Keputusan Kerja Mendapatkan pekerjaan 0 4,8 69,0 26,2 3,12Bekerja dengan baik 0,8 7,9 63,5 27,8 3,18Mampu mengatasi stress 0,8 15,9 69,8 13,5 3,11Rerata Keputusan Kerja 3,12Kematangan Karir 3,15

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan indikator membuat keputusan karir dapat dilihat bahwa nilai

tertinggi pada item mengambil pendidikan dan menyelesaikan masa pendidikan.

Hal ini menyatakan bahwa mahasiswa Universitas YARSI merasa mampu untuk

menyelesaikan masa pendidikannya dengan tepat waktu sehingga sesuai dengan

perencanaan karir yang mereka telah rencanakan, selain itu mahasiswa

Universitas YARSI mereka mampu untuk mengambil pendidikan dan jenis

pekerjaan yang mereka minati dan mereka sukai.

Berdasarkan indikator pengetahuan kelompok terdapat item yang memiliki

nilai yang tinggi yaitu pada item persyaratan dan tugas-tugas. Mahasiswa

Universitas YARSI mengetahui tentang persyaratan-persyaratan yang akan

dibutuhkan untuk memilih jenis pekerjaan yang mereka minati dan mahasiswa

mengetahui tugas-tugas apa saja yang akan mereka lakukan pada pekerjaan yang

mereka minati. Tetapi disisi lain mahasiswa masih banyak yang tidak mengetahui

peralatan pekerjaan yang mereka gunakan dalam dunia pekerjaan yang mereka

minati (34.9 persen).

59

Page 60: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Pada indikator perencanaan karir terdapat item yang memiliki nilai yang

paling tinggi yaitu pada item informasi dan diskusi. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa Universitas YARSI selalu mencari informasi dan mencari tahu

mengenai jenis pekerjaan yang mereka sukai dan minati sehingga mereka mudah

untuk menentukan jenis pekerjaan yang mereka pilih dan mahasiswa Universitas

YARSI selalu melakukan diskusi dengan orang yang sudah berpengalaman

dibidang pekerjaan yang mereka minati. Akan tetapi disisi lain mereka masih

sangat khawatir (60.4 persen responden) jika mereka nanti tidak mendapatkan

jenis pekerjaan seperti yang mereka inginkan dan sesuai dengan bidang yang

mereka kuasai.

Pada indikator keputusan kerja terdapat item yang memiliki nilai yang

paling tinggi yaitu pada item bekerja dengan baikdan mendapatkan pekerjaan. Ini

menunjukan bahwa mahasiswa Universitas YARSI memiliki kemampuan untuk

membantu mereka dalam mendapatkan pekerjaan yang mereka minati dan

mahasiswa dapat bekerja dengan baik di dunia pekerjaan yang mereka

minati.Tetapi disisi lain terlihat bahwa sekitar (16.7 persen) responden masih

belum mampu untuk mengatasi stress yang nantinya akan terjadi di dunia kerja.

4.3.2. Gambaran Variabel Self Efficacy

Pada hakikatnya self efficacy merupakan tingkat perasaan senang

seseorang sebagai penilaian positif terhadap kemampuannya. Dimensi dari

kepuasan kerja itu sendiri antara lain: (1). Dimensi level, (2). Dimens strenght,

(3). Dimensi generality. Deskripsi variabel self efficacy dapat dilihat pada Tabel

4.6.

60

Page 61: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Secara keseluruhan jumlah nilai self efficacy mahasiswa Universitas

YARSI yang menjadi responden penelitian relatif tinggi. Berdasarkan aspek level

memiliki nilai paling tertinggi. Dalam hal ini aspek level dapat kita lihat

berdasarkan nilai tertinggi pada item mendahulukan tugas yang mudah dan

meminta bantuan jika kesulitan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa

Universitas YARSI yang aktif dan tidak aktif dalam organisasi mereka selalu

menyelesaikan tugas yang mudah terlebih dahulu setelah itu mereka

menyelesaikan tugas yang mereka anggap sulit baginya. Selain itu mereka

meminta bantuan orang lain jika mereka merasa kesulitan dalam menyelesaikan

suatu tugas yang sedang mereka kerjakan. Disisi lain masih ada mahasiswa yang

tidak yakin kemampuannya untuk mengatasi tugas yang sulit.

Tabel 4.7Deskripsi Self Efficacy

Indikator Butir itemRespon jawaban (persen) Rerata

STY TY Y SYLevel Meminta bantuan jika

kesulitan0,8 5,6 75,4 18,3 3,11

Kemampuan mengatasi tugas sulit

0,8 10,3 70,6 18,3 3,06

Mendahulukan tugas yang mudah

0,8 9,5 57,1 32,5 3,21

Rerata Level 3,21Strenght kemampuan dalam

menyelesaikan tugas0 6,3 66,7 2,7 3,21

tidak yakin akan kemampuan diri

7,1 28,6 50,0 14,3 2,71

mampu mengerjakan tugas yang sulit

6,3 49,2 36,5 7,9 2,46

menyelesaikan tuntutan tugas 0,8 11,9 67,5 19,8 3,06tuntutan tugas 0 6,3 66,7 27,0 3,21mengatasi permasalahan yang dihadapi

0,8 9,5 77,8 11,9 3,01

Rerata Strength 2,94

Generality menyelesaikan tugas 1,6 19,0 58,7 20,6 2,98yakin dapat melaksanakan tugas

0,8 16,7 63,5 19,0 3,01

melakukan penyelesaian masalah

0 21,4 57,1 21,4 3,00

Rerata Generality 2,99Self Efficacy 3,02

61

Page 62: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Secara umum aspek generality dari self efficacy responden nilainya adalah

kurang. Terutama sekali pada aspek melakukan penyelesaian masalah dan

selanjutnya dalam hal menyelesaikan tugas. Berdasarkan aspek strenght secara

umum nilainya masih kurang. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyaknya

mahasiswa yang merasa tidak mampu menyelesaikan tugas yang sulit (55.5

persen) karena tidak yakin akan kemampuan dirinya (35.7 persen). Item tuntutan

tugas dan kemampuan dalam menyelesaikan tugas memiliki nilai tertinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa keberhasilan mahasiswa Universitas YARSI yang mereka

dapatkan, karena mereka sangat yakin dengan kemampuan mereka dalam

menyelesaikan setiap tugas-tugas yang diberikan. Selain itu mahasiswa

Universitas YARSI mampu menyelesaikan setiap tuntutan tugas sesuai dengan

jadwal yang telah mereka tentukan.

4.3.3. Gambaran Variabel Locus Of Control

Locus of Control didefinisikan sebagai suatu konsep yang menunjuk pada

keyakinan individu mengenai sumber kendali atas peristiwa-peristiwa yang terjadi

pada hidupnya. Pada variabel locus of controlitu sendiri memiliki 2 bagian yaitu

terdiri dari locus of control internal dan locus of control eksternal. Locus of

control internal memiliki beberapa dimensi yaitu: a). keyakinan individu bahwa

kejadian yang dialami merupakan akibat dari perilakunya sendiri. b). memiliki

kendali yang baik terhadap perilakunya sendiri. c). cenderung dapat

mempengaruhi orang lain. d). yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat

berhasil. e). aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang

62

Page 63: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

dihadapi. Hasil penelitian untuk variabel locus of control khususnya yang internal,

deskripsi indikatornya dapat dilihat pada Tabel 4.7

Berdasarkan aspek keaktifan mencari informasi dan pengetahuan terkait

situasi yang sedang dihadapi, terlihat bahwa nilai tertinggi terdapat pada item

kemudahan responden dalam menyelesaikan suatu masalah karena mereka

menyelesaikan masalah tersebut dengan mencari informasi terkait. Hal ini

menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas YARSI lebih mudah untuk

menyelesaikan masalah jika mereka mengetahui informasi mengenai masalah

tersebut. Dengan demikian masalah tersebut dapat terselesaikan dari informasi

yang diperoleh.

Tabel 4.8Deskripsi Locus of Control Internal

Indikator Butir item Respon jawaba (persen) Rata-RataSTS TS S SS

Keyakinan diri bahwa kejadian yang dialami akibat perilakunya sendiri

yang dilakukan dipengaruhi oleh diri sendiri

0,8 7,9 66,7 24,6 3,15

yang terjadi tergantung pada apa yang dilakukan

0 4,0 64,3 31,7 3,28

RerataKeyakinan individu bahwa kejadian yang dialami merupakan akibat dari perilakunya sendiri

3,21

Memiliki kendali yang baik terhadap perilakunya sendiri

yakin dapat mencapai kesuksesan 1,6 19,8 51,6 27,0 3,04berusaha mencapai apa yang inginkan

0,8 3,2 64,3 31,7 3,27

membuat rencana terlebih dahulu 1,6 2,4 63,5 32,5 3,27suatu masalah harus segera diselesaikan

0 7,9 68,3 23,8 3,16

keberuntungan dalam hidup 2,4 32,5 47,6 17,5 2,80Kebaikan seseorang tidak dapat diukur

4,8 20,6 49,2 25,4 2,95

Rerata Memiliki Kendali Yang Baik Terhadap Perilakunya Sendiri 3,08Cenderung dapat mempengaruhi orang lain

Saran saya diikuti oleh orang lain 0,8 19,0 68,3 11,9 2,91Ide-ide saya seringkali menjadi inspirasi

0,8 19,0 68,3 11,9 2,91

Perilaku dan ide saya dijadikan panutan oleh orang lain

0,8 23,0 64,3 11,9 2,87

ide-ide saya dapat diterima oleh orang lain

0 17,5 61,1 21,4 3,04

Keberadaan saya menciptakan suasana yang berbeda

0,8 11,1 65,1 23,0 3,10

Rerata Cenderung Dapat Mempengaruhi Orang lain 2,96Yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil

Yakin apa yang lakukanselaludapatberhasil

2,4 21,4 57,9 18,3 2,92

Selalu dapat menyelesaikan tugas dengan baik

0 15,9 71,4 12,7 2,92

yakin dapat mencapai apa yang saya 0 9,5 74,6 15,9 3,06

63

Page 64: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

inginkanKeberuntungan lebih menjamin tercapainya suatu keinginan

4,8 48,4 33,3 13,5 2,56

Terdapat hubungan yang kuat 1,6 1,6 66,7 30,2 3,25Rerata Yakin Bahwa Usaha Yang Dilakukannya Dapat Berhasil 2,95

Aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang sedang dihadapi

menyelesaikan suatu masalah dibutuhkan informasi

0,8 1,6 70,0 27,0 3,24

mencari informasi mengenai masalah 0 2,4 74,6 23,0 3,21mudah menyelesaikan suatu masalah 0 4,8 62,7 32,5 3,28Informasi mengenai suatu masalah akan dibutuhkan

3,2 34,1 49,2 13,5 2,73

RerataAktif Mencari Informasi Dan Pengetahuan Terkait Situasi Yang Sedang Dihadapi

3,11

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Secara keseluruhan jumlah nilai locus of control internal mahasiswa

Universitas YARSI yang menjadi responden penelitian relatif tinggi. Dalam hal

ini aspek pertama paling tertinggi yaitu aspek keyakinan diri bahwa kejadian yang

dialami akibat perilakunya sendiri. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi

responden terdapat pada item yang menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi

pada mereka bergantung pada mereka dipengaruhi oleh dirimereka sendiri. Berarti

mahasiswa Universitas YARSI dalam melakukan segala aktivitas mereka

bergantung pada upaya yang mereka lakukan, sehingga mereka selalu yakin

segala sesuatu yang mereka lakukan dipengaruhi oleh diri mereka sendiri.

Mahasiswa selalu memiliki kendali yang baik terhadap perilakunya.

Menunjukkan bahwa mahasiswa selalu membuat perencanaan terlebih dahulu,

karena mereka selalu berusaha untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan.

Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa Universitas YARSI selalu membuat

perencanaan dalam hidupnya sebelum melakukan tindakan agar tindakan yang

mereka lakukan dapat lebih terarah. Setiap individu selalu berusaha dan optimis

untuk mencapai sesuatu yang mereka inginkan meskipun banyak hambatan dalam

hidupnya.

64

Page 65: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Berdasarkan aspek kecenderung yang dimiliki mahasiswa dalam

mempengaruhi orang lain, terlihat bahwa nilai tertinggi ditunjukkan melalui

keberadaan mahasiswa Universitas YARSI yang selalu menciptakan suasana

berbeda dan selalu memberikan ide-ide yang dapat diterima oleh orang lain. Hal

ini menunjukkan bahwa keberadaan mahasiswa Universitas YARSI selalu

menciptakan suasana yang berbeda disetiap situasi dari sudut pandang orang

sekitar. Setiap ide-ide yang selalu dikeluarkan oleh mahasiswa Universitas

YARSI selalu diterima oleh orang lain, sehingga mereka dapat berpartisipasi

dalam situasi tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa keyakinan yang dimiliki mahasiswa

untuk mencapai suatu usaha yang mereka lakukan agar dapat berhasil, memiliki

nilai tertinggi terlihat bahwa mahasiswa memiliki hubungan yang sangat kuat

serta keyakinan yang tinggi dalam mencapai suatu usaha yang mereka inginkan.

Hal ini menunjukkan bahwa seberapa giat mahasiswa Universitas YARSI dalam

berusaha untuk mencapai usaha yang mereka capai, maka hasil yang didapat

sesuai dengan usaha yang mereka lakukan. Setiap mahasiswa mempunyai

keyakinan yang kuat dalam mencapai suatu tujuan yang mereka inginkan terlepas

dari keberuntungan itu ada atau tidak ada dalam hidupnya.

Locus of control eksternal memiliki dimensi yaitu: a). Memiliki kendali

yang kurang baik terhadap perilakunya sendiri. b). Cenderung dipengaruhi oleh

orang lain. c). Sering kali tidak yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat

berhasil. d). Kurang aktif mencari informasi dan pengetahuan terkait situasi yang

65

Page 66: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

sedang dihadapi. Deskripsi locus of control eksternal berdasarkan indikatornya

dapat dilihat pada Tabel 4.8.

Berikut ini adalah gambaran responden penelitian yang memiliki locus of

control eksternal yang tinggi dan perilakunya masih di pengaruhi oleh faktor-

faktor luar yang mempengaruhi tingkah lakunya seperti kesempatan, nasib, dan

keberuntungan. Mahasiswa yang memiliki kendali kurang baik terhadap

perilakunya, seringkali mereka melempar koin/menghitung kancing dalam

melakukan suatu pekerjaan (28.5 persen) dan mereka selalu menghadapi

hambatan dalam mencapai tujuan tersebut (34.2 persen). Hal ini dapat

disimpulkan bahwa mahasiswa Universitas YARSI masih ada yang merasa tidak

yakin dengan kemampuan yang mereka miliki sehingga mereka melakukan hal

tersebut (menghitung kancing) dalam keadaan terdesak. Mahasiswa yang tidak

memaksimalkan kemampuannya dalam mencapai tujuan selalu pasrah pada takdir

tanpa berusaha terlebih dahulu.

Tabel 4. 9Deskripsi Locus of control Eksternal

Indikator Butir itemRespon jawaban (%) Rata-

rataSTS TS S SS

Memiliki kendali kurang baik

sering melempar koin/ menghitung kancing

6,3 22,2 46,8 24,6 2,90

Hambatan dalam mencapai tujuan 4,8 29,4 35,7 30,2 2,91

Rerata Memiliki Kendali Yang Kurang Baik Terhadap Perilakunya Sendiri

2,90

Dipengaruhi oleh orang lain

Ide yang saya dapatkan dipengaruhi oleh orang lain

1,6 27,8 63,5 7,1 2,76

Rerata Cenderung Dipengaruhi Oleh Orang Lain 2,76Tidak yakin usaha yang dilakukan dapat berhasil

Tidak yakin akan berhasil 4,0 27,0 56,3 12,7 2,78Yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang dilakukan

4,0 30,2 59,5 6,3 2,68

Tidak yakin orang lain mau menerima apa yang kerjakan

1,6 30,2 59,5 6,3 2,75

Keberhasilan ditentukan dengan nasib 5,6 34,1 40,5 19,8 2,75Rerata Sering Kali Tidak Yakin Bahwa Usaha Yang Dilakukannya Dapat Berhasil

2,73

Kurang aktif mencari informasi dan pengetahuan

masalah harus segera diselesaikan tanpa harus mencari informasi

9,5 34,1 45,2 11,1 2,58

Mencari informasi tentang suatu masalah membuang –buang waktu.

4,0 23,0 47,6 25,4 2,94

66

Page 67: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Rerata Kurang Aktif Mencari Informasi Dan Pengetahuan Terkait Situasi Yang Sedang Dihadapi

2,76

Locus Of Control 35,5Sumber: data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang kurang

aktif dalam mencari informasi serta pengetahuan yang dimiliki mahasiswa terkait

dengan situasi yang sedang dihadapi. Mereka berpendapat bahwa mencari

informasi tentang suatu masalah yang sedang dihadapi hanya membuang–buang

waktu mereka (43.6 persen) dan suatu masalah harus segera diselesaikan tanpa

harus mencari informasi tentang masalah tersebut (27.0 persen). Hal ini

menyatakan bahwa masalah yang sedang dihadapi oleh mahasiswa tidak perlu

dibesar-besarkan karena hanya mahasiswa tidak perlu mencari informasi karena

hanya membuang-buang waktu. Sehingga hal ini dapat membuat mahasiswa

kurang aktif dalam mencari informasi dan pengetahuan yang terkait dengan situasi

yang sedang dihadapi.

Kecenderungan yang dimiliki mahasiswa selalu dipengaruhi oleh orang

lain, terlihat bahwa ide-ide yang mereka dapatkanseringkalidipengaruhioleh orang

lain (29.4 persen). Hal ini menyatakan bahwa ide-ide yang dikeluarkan oleh

mahasiswa Universitas YARSI selalu dipengaruhi oleh orang lain, karena

mahasiswa Universitas YARSI termasuk cenderung dipengaruhi orang lain.

Mahasiswa seringkali tidak yakin dengan usaha yang telah mereka

lakukan. Terlihat bahwa mahasiswa merasa tidak yakin jika nantinya orang lain

mau menerima apa yangtelah mereka kerjakan (31.8 persen), meskipun mereka

sudah berusaha keras untuk mencapai apa yang diinginkan, (namun jika nasib

berkata lain) maka apapun yang mereka kerjakan tidak akan pernah berhasil (39.7

persen). Hal ini dapat disimpulkan bahwa mahasiswa Universitas YARSI

67

Page 68: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

seringkali tidak yakin atas keberhasilannya dalam mengemukakan pendapat.

Selain itu, mahasiswa YARSI sering tidak yakin jika orang lain mau menerima

apayang mereka kerjakan dan mahasiswa merasa sudah berusaha keras untuk

mencapai tujuannya, akan tetapi kalau nasib tidak mendukungnya maka usaha

yang mereka lakukan tidak akan berhasil.

4.4. Analisis Self Efficacy, Locus Of Control dan Kematangan Karir

Bagian ini membahas mengenai analisis hubungan antar variabel, baik

analisis uji beda (t-test), analisis uji beda dengan karakteristik organisasi aktif dan

tidak aktif terhadap self efficacy maupun terhadap locus of control dan kematanga

karir. Analisis uji beda ini dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan tingkat

self efficacy dan locus of control dan kematangan karir antara mahasiswa aktif dan

tidak aktif. Maupun menggunakan analisis hubungan parsial dengan

menggunakan analisis model antar variabel dengan analisis regresi. Uji beda

menggunakan Independent Samples T-Test.

4.4.1. Analisis Pengaruh Self Efficacy dan Locus Of Control terhadap

Kematangan Karir

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara self

efficacy dan locus of control terhadap kematangan karir secara simultan. Untuk

mengujian hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan

68

Page 69: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

keputusan berdasarkan nilai signifikansi F hitung dengan nilai signifikansi (α <

0.05). Hasil analisis Uji F dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Hasil perhitungan ANOVA pada Tabel 4.9 membuktikan bahwa hipotesis

1A dapat diterima, yang ditunjukkan nilai signifikansi (α < 0.05). Dengan

demikian terbukti bahwa self efficacy dan locus of control dapat membentuk

model kematangan karir. Hasil penelitian ini menunjukkan, jika mahasiswa ingin

melakukan upaya untuk meningkatkan kematangan karirnya maka dapat

melakukan penguatan terhadap self efficacy dan locus of control mereka.

Tabel 4.10Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 1.540 2 .770 11.078 .000b

Residual 8.552 123 .070Total 10.093 125

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan untuk

melihat secara langsung pengaruh beberapa variabel bebas terhadap variabel

terikat (Kuncoro, 2007). Penelitian ini dilakukan untuk melihat model hubungan

antara self efficacy, locus of control serta kematangan karir. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel bebas pada penelitian ini yaitu self efficacy, dan

locus of control dapat membentuk kematangan karir pada mahasiswa di

Universitas YARSI. Hasil perhitungan uji regresi linear berganda dapat dilihat

pada Tabel 4.10.

Tabel 4.11Hasil Uji Regresi Linier Berganda

69

Page 70: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

VariabelUnstandardized Coefficients Standardized

Coefficients T Sig.

B Std. Error Beta

(Constant) 1.856 .284 6.545 .000

Self Efficacy .201 .087 .232 2.321 .022

Locus Of Control .234 .111 .211 2.113 .037

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.10 tersebut dapat disusun persamaan regresi linear

berganda sebagai berikut:

Kematangan karir = 1.856 + 0,201 self efficacy + 0,234 locus of control

Persamaan regresi linear berganda tersebut dapat dijelaskan

maknanya sebagai berikut:

1. Nilai konstanta bernilai positif, hal ini menunjukkan bahwa apabila

variabel self efficacy dan locus of control nol, maka kematangan

karir akan memiliki nilai sebasar 1.856

2. Koefisien regresi self efficacy bernilai positif, hal ini menunjukkan

bahwa apabila self efficacy meningkat maka kematangan karir juga

meningkat. Artinya setiap ada penambahan sebesar satu satuan pada

self efficacy mengakibatkan kematangan karir bertambah sebesar

0,201

3. Koefisien regresi locus of control bernilai positif, hal ini menunjukkan

bahwa apabila locus of control meningkat maka kematangan karir

juga meningkat. Artinya setiap ada peningkatan locus of control

sebasar satu satuan pada locus of control maka mengakibatkan

kematangan karir bertambah sebesar 0,234.

70

Page 71: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Uji T dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara self

efficacy dan locus of control terhadap kematangan karir secara parsial. Jika nilai

signifikansi yang dihasilkan dari perhitungan (α < 0.05), maka hipotesis dapat

diterima, sebaliknya jika nilai signifikan hasil hitung (α > 0.05) maka hipotesis

ditolak. Hasil Uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.9, dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Pengaruh Self Efficacy terhadap Kematangan Karir

Hasil Uji t menunjukkan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel self

efficacy memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kematangan

Karir. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,022 (α <

0,005). Dengan demikian Hipotesis 1b dapat diterima, artinya self

efficacy memiliki pengaruh signifikan terhadap Kematangan Karir.

2. Pengaruh Locus of Control terhadap Kematangan Karir

Hasil Uji t menunjukkan hipotesis yang menyatakan bahwa variabel

locus of control memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kematangan karir diterima. Hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi

0,037 (α < 0.05). Dengan demikian Hipotesis 1c dapat diterima, artinya

locus of control memiliki pengaruh signifikan terhadap kematangan

karir.

Uji Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besarnya

peranan self efficacy dan locus of control terhadap kematangan karir. Uji koefisien

determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.12Hasil Koefisien Determinasi

R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

71

Page 72: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

.391a .153 .139 .26368

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Berdasarkan Tabel 4.11 ditunjukkan bahwa nilai R2 dari self efficacy dan

locus of control terhadap kematangan karir adalah sebesar 0.153 atau sebesar

(15.3%). Hal tersebut menunjukkan bahwa self efficacy dan locus of control

mempunyai peranan sebesar 15.3% dalam menentukan pembentukan Kematangan

Karir pada mahasiswa Universitas YARSI, sedangkan sisanya sebesar 84.7%

variabel Kematangan Karir dijelaskan oleh faktor lain. Hal ini berarti self efficacy

dan locus of control memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap kematangan

karir. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zulkaida

(2007) yang menunjukkan bahwa self efficacy tentang pemilihan karir dan locus

of control secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

kematangan karir siswa SMA.

4.4.2. Analisis Self Efficacy, Locus Of Control dan Kematangan Karir

Berdasarkan Perbedaan Keaktifan Mahasiswa dalam Berorganisasi

Independent Samples T-Test atau Uji t sampel bebas digunakan untuk

melihat apakah ada perbedaan karakteristik kematangan karir, locus of control,

dan self efficacy jika dilihat dari tingkat keaktifan mahasiswa dalam organisasi.

Mahasiswa yang aktif dapat dilihat berdasarkan kriteria yaitu mahasiswa yang

mengikuti minimal satu kegiatan organisasi, yang diikuti secara aktif dari awal

sampai akhir masa studi. Mahasiswa yang tidak aktif dilihat berdasarkan kriteria

yaitu mahasiswa yang sama sekali tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi

dilingkungan Universitas YARSI.

Tabel 4.12 menunjukkan hasil analisis uji beda self efficacy, locus of

control dan kematangan karir mahasiswa, berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam

72

Page 73: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

organisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai self

efficacy (α < 0.05) dan kematangan karir (α = 0.01) pada mahasiswa yang aktif

berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi. Tidak terdapat

perbedaan locus of control yang signifkan (α > 0.05) antara mahasiswa yang aktif

dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi:

Tabel 4.13Hasil Analisis Uji Beda Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi

VariabelNilai ( Rerata )

Sign. LevelAktif Tidak Aktif

Self Efficacy 3,09 2,96 0,02

Locus Of Control 2,95 2,94 0,91

Kematangan Karir 3,24 3,07 0,01

Sumber: data primer yang diolah, 2017

Hipotesis 2a menyatakan bahwa terdapat perbedaan self efficacy antara

mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi.

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis 3 dapat diterima, yang

ditunjukkan dengan nilai signifkansi 0.02 (α < 0.05). Berarti terdapat perbedaan

self efficacy antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif

berorganisasi, yaitu berarti mahasiswa yang aktif memiliki self efficacy lebih

tinggi dari pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

Hipotesis 2b menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan locus of control

antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

Hasil uji hipotesis meunjukkan bahwa hipotesis 4 tidak diterima, yang

73

Page 74: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.09 (α > 0.05). Berarti tidak ada perbedaan

locus of control antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif

dalam berorganisasi.

Hipotesis 2c menyatakan bahwa terdapat perbedaan kematangan karir

antara mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang tidak aktif

berorganisasi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa hipotesis 5 dapat diterima,

yang ditunjukkan dengan nilai signifkansi 0.01 (α < 0.05). Berarti terdapat

perbedaan kematangan karir antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang

tidak aktif berorganisasi, yaitu berarti mahasiswa yang aktif memiliki kematangan

karir yang lebih tinggi dari pada mahasiswa yang tidak aktif berorganisasi.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai self efficacy dan

kematangan karir pada mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif

berorganisasi. Berikut dijelaskan tentang aspek-aspek perbedaan untuk masing-

masing variabel self efficacydan kematangan karir. Tabel 4.13 menjelaskan

tentang perbedaan aspek-aspek yang terdapat pada self efficacy.

Tabel 4.14Hasil Analisis Uji Beda Self Efficacy

DimensiNilai (rerata)

Sign. LevelAktif Tidak aktif

Dimensi Level 3,16 3,09 0,39 (tidak signifikan)Dimensi Stregth 2,99 2,89 0,09 **

Dimensi Generality 3,12 2,87 0,007*

Sumber: data primer yang diolah, 2017 Keterangan: * Signifikan pada level < 0.01

** Signifikan pada level < 0.05

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa terdapat Perbedaan self efficacy antara

mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi,

terutama pada dimensi generality. Sesuai dengan hasil perolehan data yang telah

74

Page 75: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

dijelaskan di bagian sebelumnya pada dimensi generality, dapat disimpulkan

bahwa mahasiswa yang aktif dalam mengikuti organisasi memiliki keyakinan

yang tinggi dalam melaksanakan tugas diberbagai aktivitas dan mahasiswa

mampu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Sedangkan pada dimensi

level tidak terdapat perbedaan antara mahasiswa aktif dengan mahasiswa yang

tidak aktif dalam berorganisasi. Artinya dalam hal ini mahasiswa yang aktif

dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi memiliki persepsi yang

sama terhadap tugas yang dianggap sulit, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada

mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi

memiliki kompetensi yang sama. Sementara pada dimensi strenght tidak terdapat

perbedaanantara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam

berorganisasi. Dalam hal ini mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak

aktif berorganisasi memiliki tingkat kekuatan yang sama terkait dengan keyakinan

individu mengenai kemampuannya dalam menghadapi tuntutan tugas.

Tabel 4.13 memberikan penjelasan tentang perbedaan kematangan karir

berdasarkan keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi. Perbedaan nilai paling

tinggi untuk kematangan karir terdapat pada dimensi perencanaan karir (α < 0.05).

Kematangan karir mahasiswa terbentuk selama mereka mengikuti organisasi. Ada

empat dimensi dalam kematangan karir yang dinyatakan signifikan, yaitu dimensi

perencanan karir, membuat keputusan karir, pengetahuan tentang kerja dan

keputusan karir. Keempat dimensi tersebut lebih besar skornya pada mahasiswa

aktif dalamberorganisasi.

Perbedaan kematangan karir antara mahasiswa yang aktif dengan

mahasiswa tidak aktif dalam berorganisasi terutama terdapat pada dimensi

75

Page 76: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

perencanaan karir. Artinya pada mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi lebih

aktif mencari informasi mengenai pekerjaan dan lebih mengetahui beragam jenis

pekerjaan. Pada dimensi membuat keputusan karir terdapat perbedaan yang

signifikan antara mahasiswa aktif dan tidak aktif dalam berorganisasi. Artinya

pada mahasiswa yang aktif dalam berorganisasi memiliki kemandirian yang tinggi

dalam membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kemampuan

yang dimilikinya. Sedangkan pada dimensi pengetahuan tentang kerja terdapat

perbedaan yang signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa tidak

aktif dalam berorganisasi. Artinya pada mahasiswa yang aktif berorganisasi

memiliki pengetahuan yang lebih luas mengenai jenis-jenis pekerjaan dalam dunia

kerja. Pada dimensi keputusan karir terdapat perbedaan yang signifikan antara

mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa tidak aktif dalam berorganisasi. Artinya

pada mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih memiliki kemampuan dalam

memilih karir dan pekerjaan secara realistis.

Tabel 4.13 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan

pada dimensi eksplorasi karir antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa

tidak aktif dalam berorganisasi. Artinya mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa

yang tidak aktif berorganisasi memiliki keaktifan yang sama dalam mencari

informasi mengenai persyaratan yang dibutuhkan dari jenis pekerjaan yang

mereka minati, sehingga dapat disimpulkan bahwa pada mahasiswa yang aktif

dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam berorganisasi memiliki kompentensi

yang sama untuk memenuhi persyaratan jenis pekerjaan yang mereka pilih.

Sementara dimensi pengetahuan kelompok tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam

76

Page 77: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

berorganisasi. Dalam hal ini mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa tidak aktif

berorganisasi memiliki pengetahuan yang sama mengenai tugas kerja dari

pekerjaan yang mereka minati, peralatan kerja, dan persyaratan fisik yang mereka

butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut.

Tabel 4.15Hasil Analisis Uji Beda Kematangan Karir

DimensiNilai (Rerata)

Sign. LevelAktif Tidak aktif

Perencanaan Karir 3,12 2,90 0,0001*

Eksplorasi Karir 3,21 3,10 0,13 (tidak signifikan)Membuat Keputusan Karir 3,36 3,20 0,01*

Pengetahuan Tentang Kerja 3,40 3,17 0.001*

Keputusan Karir 3,21 3,02 0,02**Pengetahuan Kelompok 3,10 3,01 0,18 (tidak signifikan)

Sumber: data primer yang diolah, 2017Ket: * Signifikan pada level < 0.01

** Signifikan pada level < 0.05

Berdasarkan hasil analisis uji beda pada Tabel 4.11 terhadap variabel locus

of control menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara

mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa tidak aktif berorganisasi.

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa locus of control seseorang dapat

terbentuk oleh dirinya sendiri, keluarga, lingkungan terdekat atau bahkan

dukungan sosial dari orangtua yang telah terbentuk sejak kecil. Dalam hal ini,

dukungan secara sosial yang didapatkan oleh individu tersebut dapat membentuk

locus of control pada mahasiswa yang aktif berorganisasi dengan mahasiswa yang

tidak aktif dalam berorganisasi.

77

Page 78: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Faktor yang mempengaruhi terbentuknya self efficacy pada mahasiswa

yang aktif berorganisasi yaitu dipengaruhi oleh lingkungan sosial, dimana

individu sekarang berada. Lingkungan sosial tersebut misalnya, lingkungan dalam

berorganisasi, dimana mahasiswa yang aktif berorganisasi dapat membentuk self

efficacy yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan organisasi

merupakan lingkungan sosial yang mampu mendorong self efficacy pada

mahasiswa. Sementara itu, mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi dalam

lingkup sosialnya mampu membentuk self efficacy serta kematangan karir dengan

mudah. Dua hal di atas dapat dikatakan bahwa self efficacy dan kematangan karir

merupakan suatu keinginan dan pencapaian individu bagi masa depannya,

berdasarkan pembelajaran sosial yang didapatkan oleh mahasiswa dalam

organisasi.Sementara locus of control seseorang pada dasarnya telah terbentuk

dalam diri seseorang sehingga sulit dikembangkan dalam lingkup sosial, yaitu

organisasi.

Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa secara umum

self efficacy dan locus of control mampu membentuk kematangan karir mahasiswa

Universitas YARSI dengan nilai koefisien yang sama. Akan tetapi berdasarkan

hasil analisis uji perbedaan terbukti bahwa self efficacy dan kematangan karir

dipengaruhi oleh keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi mempunyai self efficacy

dan kematangan karir yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa yang

tidak aktif. Sementara locus of control tidak dipengaruhi oleh pengalaman

organisasi, baik mahasiswa yang aktif maupun mahasiswa yang tidak aktif dalam

organisasi cenderung memiliki locus of control yang sama.

78

Page 79: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

4.5. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dari kematangan karir, terlihat bahwa

mahasiswa Universitas YARSI selalu mencari informasi dan selalu melakukan

diskusi dengan orang yang telah berpengalaman mengenai jenis pekerjaan yang

mereka minati dan mereka telah mempersiapkan jenis pekerjan yang mereka pilih

nantinya sesuai dengan minat dan bidang yang mereka kuasai. Mahasiswa

Universitas YARSI mempunyai keinginan belajar yang tinggi dalam mempelajari

jenis pekerjaan yang mereka minati dan mempunyai karir yang matang.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa masih terdapat kelemahan

pada kematangan karir responden. Kelemahan yang paling tinggi adalah

kekhawatiran mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan sesuai minat mereka dan

mereka juga khawatir jika orangtua mereka tidak mendukung jenis pekerjaan yang

mereka minati. Pengetahuan responden tentang pekerjaan masih kurang, terutama

sekali pada pengetahuan tentang peralatan kerja dan rantai komando (struktur

organisasi) yang mereka hadapi. Hal ini terjadi karena mereka tidak memiliki

kesempatan untuk mempelajari tentang dunia kerja yang dihadapi. Pada akhirnya

hal ini pada sebagian responden menyebabkan terjadinya stress terhadap

kemampuan mereka bekerja nantinya.

Gambaran tentang self efficacy mahasiswa Universitas YARSI

menunjukkan bahwa mereka mempunyai kemampuan atau kompetensi untuk

melakukan suatu tugas, mencapai tujuan dan mengatasi hambatan, serta mampu

untuk mencapai hasil yang diinginkan serta giat dan tekun dalam berusaha.

Kelemahan yang paling tinggi adalah mereka masih tidak mampu untuk

menyelesaikan tugas yang dianggap sulit dan tidak yakin dengan kemampuan

79

Page 80: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

dirinya yang dimiliki. Hal ini terjadi karena mereka tidak mampu untuk

meyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya. Pada akhirnya hal ini pada

sebagian responden menyebabkan mereka tidak bisa menyelesaikan tugasnya

dengan baik.

Untuk locus of control mahasiswa menunjukkan bahwa kesembilan

indikator terbagi menjadi dua locus of control yaitu locus of control internal dan

locus of control eksternal. Dalam hal ini untuk locus of control internal terlihat

bahwa mahasiswa Universitas YARSI selalu mempunyai keyakinan yang tinggi

dan kemampuan atas dirinya untuk melakukan segala aktivitas yang dikerjakan

dan tidak mudah putus asa. Sedangkan dari locus of control eksternal mahasiswa

Universitas YARSI cenderung tidak mempunyai keyakinan dan tidak aktif dalam

mencari informasi untuk menyelesaikan suatu masalah yang terjadi dalam

hidupnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa self efficacy dan locus of control

dapat menjadi model dalam membentuk kematangan karir mahasiswa tahap akhir

Universitas YARSI. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan

oleh Olanrewaju (2013) yang mengungkapkan bahwa secara simultan ada

hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dan locus of control

terhadap kematangan karir Siswa Kelas XII SMA.

Berdasarkan tingkat keaktifan mahasiswa dalam organisasi, terbukti

bahwa self efficacy dan kematangan karir mahasiswa yang aktif berorganisasi

lebih tinggi daripada mahasiswa yang tidak aktif. Perbedaan tidak terjadi pada

locus of control mahasiswa yang aktif dan tidak aktif berorganisasi.

1. Pengaruh Self Efficacy terhadap kematangan karir

80

Page 81: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan bahwa terdapat pengaruh

signifikan antara self efficacy terhadap kematangan karir. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa self efficacy merupakan faktor yang dominan dalam rangka

meningkatkan kematangan karir mahasiswa Universitas YARSI. Hal ini dapat

diartikan bahwa kondisi self efficacy yang dimiliki mahasiswa Universitas YARSI

termasuk dalam kategori tinggi dan diharapkan akan memberikan kontribusi yang

tinggi terhadap kematangan karir mahasiswa.

Indikator yang paling dominan mempengaruhi self efficacy adalah tingkat

persepsi tugas yang dianggap sulit oleh individu, yaitu memiliki tingkat keyakinan

individu yang tinggi terhadap persepsi tugas. Hal ini menunjukkan bahwa

mahasiswa sudah memiliki keyakinan terhadap persepsi tugas yang dianggap

sulit.Hasil penelitian Rachmawati (2012), yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kematangan

karir. Menurut Patton dan Creed (2003) pada pelajar Australia berhasil

mengungkap bahwa salah satu faktor yang berhubungan dengan kematangan karir

adalah self efficacy.

2. Pengaruh Locus of Control terhadap Kematangan Karir

Hasil pengujian hipotesis telah membuktikan terdapat pengaruh yang

signifikan locus of control terhadap kematangan karir. Hal tersebut menunjukkan

bahwa mahasiswa yang memiliki locus of control intensitas tinggi mempunyai

kecenderungan kematangan karir yang tinggi. Berdasarkan hasil analisis di atas

menunjukkan bahwa terdapat semakin tingginya kecenderungan locus of control

internalyang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi kematangan karir

mahasiswa Universitas YARSI. Sebaliknya semakin rendahnya kecenderungan

81

Page 82: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

locus of control eksternal yang dimiliki mahasiswa maka semakin rendah

kematangan karir mahasiswa Universitas YARSI.

Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Zulkaida (2007) tentang pengaruh locus of control dan efikasi diri terhadap

kematangan karir siswa SMA. Berdasarkan penelitian Anita, efikasi diri

pemilihan karir dan locus of control memiliki pengaruh terhadap kematangan

karir sebesar 20%. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Tifani (2015) adalah terdapat hubungan yang signifikan antara

hubungan antara locus of control dengan kematangan karir pada karyawan Fried

Chicken.

3. Pengaruh Self Efficacy dan Locus of Control Terhadap Kematangan Karir

Hasil analisis regresi linear berganda pengaruh self efficacy dan locus of

control secara bersama-sama terhadap kematangan karir diperoleh persamaan

yaitu:

Y = 1.856 + 0,201 X1 + 0,234 X2

Persamaan tersebut dapat dimaknai bahwa apabila self efficacy dan locus of

control masing-masing meningkat maka kematangan karir akan meningkat. Hal

tersebut juga menunjukkan bahwa self efficacy dan locus of control mempunyai

pengaruh terbesar terhadap Kematangan Karir.Berdasarkan hasil penelitian

analisis di atas menunjukkan bahwa semakin tingginya self efficacy dan locus of

control yang dimiliki mahasiswa maka semakin tinggi kematangan karir yang

dimiliki mahasiswa Universitas YARSI. Sebaliknya semakin rendahnya self

efficacy dan locus of control dimiliki mahasiswa maka semakin rendah

kematangan karir yang dimiliki mahasiswa Universitas YARSI.

82

Page 83: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

4. Perbedaan Self Efficacy berdasarkan mahasiswa aktif dan tidak aktif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai self efficacy

antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam

berorganisasi. Hasil penelitian Rachmawati (2012) menyatakan bahwa terdapat

hubungan yang positif dan signifikan antara self efficacy dengan kematangan

karir. Berdasarkan hasil penelitian ini ditunjukkan bahwa self efficacy mahasiswa

yang aktif berorganisasi lebih tinggi daripada mahasiswa tidak aktif berorganisasi.

Hal ini menjelaskan peran organisasi kemahasiswaan dalam membentuk self

efficacy mahasiswa. Mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih memiliki keyakinan

yang lebih tinggi terhadap berbagai tugas dalam melakukan berbagai aktivitas.

5. Perbedan Kematangan Karir berdasarkan mahasiswa aktif dan tidak aktif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai kematangan

karir antara mahasiswa yang aktif dengan mahasiswa yang tidak aktif dalam

berorganisasi. Hasil penelitian ini mendukung penelitian Rachmawati (2012) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara self

efficacy dengan kematangan karir. Berdasarkan hasil penelitian ini ditunjukkan

bahwa kematangan karir mahasiswa yang aktif berorganisasi lebih tinggi daripada

mahasiswa yang tidak aktif. Hal ini menjelaskan peran organisasi kemahasiswaan

dalam membentuk kematangan karir mahasiswa. Mahasiswa yang aktif

berorganisasi lebih siap merencanakan karir kedepannya, dan mahasiswa yang

aktif lebih mengetahui tentang dunia pekerjaan yang mereka minati serta

mahasiwa yang aktif berorganisasi lebih memiliki kemampuan dalam memilih

karir dan pekerjaan secara realistis.

83

Page 84: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

BAB V

SELF EFFICACY DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP

KEMATANGAN KARIR DI TINJAU DARI SUDUT PANDANG ISLAM

5.1. Organisasi dalam Pandangan Islam

Dalam bahasa arab organisasi di sebut Jam’iyyah yang artinya

perkumpulan. Jadi organisasi menurut analisis kata ini adalah suatu

perkumpulan atau jamaah yang mempunyai sistem yang teratur dan tertib

untuk mencapai tujuan bersama. Dalam Al-Qur’an Berfirman :

Artinya:”Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan   yang tersusun kokoh”. (QS.Al-Shaff (6):4)

Maksud dari shaff disitu menurut (al-Qurtubi) adalah menyuruh

masuk dalam sebuah barisan (organisasi) supaya terdapat keteraturan

untuk mencapai tujuan.Dalam sebuah hadits diterangkan:

Artinya:“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang jika melakukan suatu pekerjaan dilakukan dengan “tepat, terarah dan tuntas. (HR Al-Thabrani)”

84

Page 85: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

5.1.1.Prinsip Organisasi

Dalam upaya memastikan bahwa organisasi memiliki sistem dan

target pencapaian sasaran dan tujuan maka perlu difahami sejumlah prinsip

bahwa terdapat tujuh prinsip suatu organisasi sebagai berikut:

1. Perumusan Tujuan.

Organisasi harus menetapkan tujuan yang hendak dicapai yang

bersifat fokus, spesifik, terukur, target waktu, memiliki nilai manfaat di

sisi Allah Swt. Dalam sebuah kitab Sur’atul Badihah dikatakan bahwa ciri

seseorang yang berfikir serius (fikrun jiddiyyah) adalah ditetapkanya

tujuan yang kongrit dan tergambar pasti (tashwirul maadah)

2. Kesatuan Arah.

Organisasi harus memiliki konsistensi dan komitmen sejak dari

pimpinan hingga anggota/bawahan. Pimpinan berkewajiban mengurus,

mengarahkan, melindungi, dsb. Sementara anggota/bawahan wajib

mendengarkan dan mentaatinya. Hal ini sebagaimana kepemimpinan

Rasulullah Saw dan para Khulafaurrasyidin. Rasulullah saw pernah

mengatakan bahwa:

Artinya:“ Sesungguhnya pimpinan adalah laksana perisai, tempat orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya” (HR. Muslim).

85

Page 86: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

5.1.2. Manfaat Organisasi

1. Organisasi sebagai penuntun pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan

akan lebih efektif dengan adanya organisasi yang baik.

2. Organisasi dapat mengubah kehidupan masyarakat. Jika organisasi itu

di bidang pendidikan, maka akan turut mencerdaskan masyarakat serta

membimbing masyarakat agar tetap menerapkan nilai-nilai ajaran

Islam.

3. Organisasi menawarkan karier. Karier berhubungan dengan

pengetahuan dan keterampilan. Jika kita menginginkan karier untuk

kemajuan hidup, berorganisasi dapat menjadi solusi.

4. Organisasi sebagai cagar ilmu pengetahuan. Organisasi selalu

berkembang seiring dengn munculnya fenomena-fenomena organisasi

tertentu. Peran penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan

sebagai dokumentasi yang nanti akan mengukir sejarah ilmu

pengetahuan.

5. Dalam ajaran Islam, juga diperlukan organisasi.

Rasulullah SAWbersabda:

Artinya:”Shalat jama’ah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mengisyaratkan tentang:

a. Keutamaan shalat berjamaah

b. Aplikasinya dalam kehidupan bermasyarakat bahwa hidup secara

berjamaah atau berorganisasi dengan dipimpin oleh seorang

86

Page 87: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

pemimpm/imam lebih besar keuntungannya dari pada tanpa

berorganisasi atau berjamaah

5.1.3. Larangan Mimisahkan Diri Oraganisasi

Dalam Islam berorganisasi itu sangatlah penting karena sangat

banyak manfaat nya oleh karena itu umat Islam tidak boleh berpecah belah

seperti dalam firman Allah sebagai berikut:

Artinya:“Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya” (Q.S.Al-Syuura: (42): 13)

Ayat di atas menjelaskan bahwa anggota organisasi dilarang keluar

dari organisasi dan dilarang memecah belah organisasi pentingnya

berorganisasi dan sebaliknya bahayanya suatu kebenaran yang tidak

diorganisir melalui langkah-langkah yang kongkrit dan strategi-strategi

yang mantap. Maka tidak ada garansi bagi perkumpulan apa pun yang

menggunakan identitas Islam meski memenangkan pertandingan,

persaingan maupun perlawanan jika tidak dilakukan pengorganisasian

yang kuat.

Dalam organisasi memiliki pemimpin dan rekan kerja dalam

sebuah kelompok untuk mencapai suatu tujuan bersama, tanpa adanya

pemimpin dan rekan kerja tidak akan berjalan suatu tujuan dalam

organisasi tersebut.

1. Pemimpin (Khalifah)

Atasan merupakan sosok yang dapat dijadikan sebagai panutan,

cerminan, dan sosok yang sangatlah berperan penting bagi

87

Page 88: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

keberlangsungan hidup organisasi atau perusahaan.Banyak sifat-sifat

terpuji yang harus dimiliki oleh sosok seorang pemimpin, antara lain

bertanggung jawab, tegas, lemah lebut, sopan, santun, adil, dan dapat

dipercaya (amanah). Dalam Bahasa Arab seorang pemimpin disebut

Khalifah. Dalam Al-Quran Allah berfirman:

Artinya: “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (Q.S Al- Baqarah: (2):30)

2. Rekan Kerja

Rekan kerja adalah salah satu penunjang kinerja karyawan, dengan

adanya rekan kerja yang baik maka proses kerja akan terasa nyaman dan

dapat menambah semangat kita dalam bekerja. Hadits yang terkait dengan

rekanan: “Sesungguhnya perumpamaan teman yang baik dan teman yang

jahat adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi.

Pembawa minyak wangi mungkin akan mencipratkan minyak wanginya

itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium aroma

harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin akan membakar

88

Page 89: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

bajumu atau engkau akan mencium bau darinya yang tidak sedap.” (HR

Bukhari dan Muslim)

5.2. Sumber Daya Manusia dalam Pandangan Islam

Manusia sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah dibekali dengan

kehendak bebas, rasionalitas, dan kesadaran moral. Semua ini

dikombinasikan dengan kesadaran ke-Tuhanan yang inheren sehingga

manusia dituntut untuk hidup dalam kepatuhan dan ibadah kepadanya.

Artinya:“Dan (ingatlah) ketika tuhan-Mu Berfirman kepada Malaikat, “Aku hendak menjadikan Khalifah di bumi.” Meraka berkata, “apakah engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfrman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Q.S Al Baqarah.(2): 30)

Allah telah menjadikan manusia pemimpin di muka bumi dan

mempunyai kecerdasan yang tinggi agar mampu berfikir dan menjadi

manusia yang baik bisa bermanfaat bagi mahluk Allah yang lain oleh

sebab itu kita harus mencontoh Rasul Nabi Muhammad Saw beliau

memiliki 4 sifat utama yang patut di contoh agar menjadi sumber daya

manusia yang berkualitas yaitu:

1. Siddiq

Siddiq artinya benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi

akhlak seseorang yang beriman kepada Allah SWT dan kepada perkara-

perkara yang ghaib. Ia merupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para

89

Page 90: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Nabi dan Rasul yang dikirim Tuhan ke alam dunia ini bagi membawa wahyu

dan agamanya. Pada diri Rasulullah Saw, bukan hanya perkataannya yang

benar, malah perbuatannya juga benar, yakni sejalan dengan ucapannya. Jadi

mustahil bagi Rasulullah Saw itu bersifat pembohong, penipu dan

sebagainya. Seperti yang telah Allah firmankan dalam Al-Qur’an

Artinya “Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemahuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepadanya.” (Q.S An-Najm. (53):4)

Sebagai sumber daya manusia yang baik hendak nya manusia yang memiliki

perkataan perbuatan yang benar seperti rasul

2. Amanah

Amanah artinya benar-benar boleh dipercayai. Jika satu urusan diserahkan

kepadanya, niscaya orang percaya bahawa urusan itu akan dilaksanakan

dengan sebaik-baiknya. Oleh kerana itulah penduduk Makkah memberi gelar

kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelar ‘Al-Amin’ yang bermaksud

terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat jadi seorang Rasul. Apa pun yang

beliau ucapkan, dipercayai dan diyakini penduduk Makkah kerana beliau

terkenal sebagai seorang yang tidak pernah berdusta. Seperti tertera dalam

Firman Allah yang berbunyi:

Artinya:“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasihat yang terpercaya bagimu.” (Q.S Al-A'raf (7): 68).

Mustahil Rasulullah SAW itu berlaku khianat terhadap orang yang

memberinya amanah. Baginda tidak pernah menggunakan kedudukannya

90

Page 91: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

sebagai Rasul atau sebagai pemimpin bangsa Arab untuk kepentingan

peribadinya atau kepentingan keluarganya, namun yang dilakukan

Baginda adalah semata-mata untuk kepentingan Islam melalui ajaran Allah

SWT. Kepercayaan ialah modal yang sangat penting di dalam perusahaan,

karena didalam pekerjaan ada beberapa hal yang harus dikerjakan secara

bersama agar mudah mencapainya.

3. Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan

oleh manusia, disampaikan oleh Baginda. Tidak ada yang disembunyikan

walaupun itu menyangkut tentang Baginda rasul sendiri, seperti firman Allah

SWT yang berbunyi.

Artinya: “Supaya Dia mengetahui, bahawa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.” (Q.S Al-Jin (72):28)

Sumber daya manusia haruslah bisa mempunyai keahlian dalam

berkomunikasi yang baik, baik dengan bawahan teman sekantor ataupun

atasan, dan haruslah perkataan yang jujur lah yang harus di sampaikan.

4. Fathonah

Fathonah artinya bijaksana atau cerdas. Dalam menyampaikan ayat Al-Quran

dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan

kecerdasan yang luar biasa. Kecerdasan beliau merupakan suatu hikmah yang

91

Page 92: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

dianugerahkan Allah kepada beliau dengan sifat kearifan yang selalu

ditampakkan. Hal ini sesuai firman Allah:

Artinya: “Allah menganugerahkan al-hikmah (kepemahaman yang dalam tentang Al-Qur'an dan as-Sunnah) kepada siapa yang dikehendakinya. Barang siapa yang dianugerahi al-hikmah itu ia benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Hanya orang-orang yang berakallah (ulul albab) yang dapat mengambil pelajaran dari firman Allah.” (Q.S Al-Baqarah (2):269)

Didalam diri seorang mahasiswa cerdas ialah hal yang harus

dimiliki, karena banyak permasalahan-permasalahn yang harus di

pecahkan dengan segera agar tidak menggangu kinerja sebuah organisasi

5.3. Locus of Control (Pengendalian Diri) dalam Pandangan Islam.

Locus of Control atau lokus pengendalian yang merupakan kendali

individu atas pekerjaan mereka dan kepercayaan mereka terhadap keberhasilan

diri. Dalam Islam cara pengendalian diri dan kepercayaan diri sudah di atur dalam

Islam termaksut menahan amarah dan sabar tawakal dan ihktiar adalah cara

pengendalian diri atas apa yang telah di tetapkan, seperti firman Allah berikut

yang berbunyi:

Artinya: “(Orang-orang bertakwa yaitu) orang-orang yang menafkahkan (harta), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan marah dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S Ali Imran (3): 134)

92

Page 93: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Salah satu pengendalian diri ialah menahan amarah untk tidak

mengedepankan ego dari pada hati dan pikiran, Allah menyukai orang

yang menahan amarah dan memberikan pahala jika Allah masukan mereka

ke dalam golongan orang orang yang bertakwa

Artinya:“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa”. (Q.S Al-Baqarah (2):177)

Locus of controlsebagai keyakinan atau harapan individu mengenai

sumber penyebab peristiwa yang terjadi dalam hidupnya, yaitu

kecenderungan untuk merasa apakah peristiwa itu dikendalikan dari dalam

dirinya (internal) atau dari luar dirinya seperti keberuntungan, nasib,

kesempatan, kekuasaan, orang lain dan kondisi yang lain yang dapat

dikuasai (eksternal) (Munandar dalam Humaida, 2011)

Dalam Islam, keyakinan pada diri sendiri sangat penting, karena keyakinan

membuat seseorang mampu mengarahkan seluruh tindakan dan perilakunya.

Tanpa keyakinan seseorang akan selalu merasa dalam keraguan sehingga jiwanya

mudah terombang-ambing dan mengikuti arus yang membawanya, ia akan lemah

dan rapuh dan akhirnya mudah terpengaruhi.

Ajuran untuk selalu bersemangat dilandasi oleh keyakinan yang

kuat pada setiap individu. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

93

Page 94: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”(Q.S. Ar-Ra’d (13): 11)

Berdasarkan ayat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia

harus senantiasa berusaha dengan kemampuan yang dimilikinya untuk

meraih tujuan yang ingin dicapai. Karena hasil yang akan dicapainya

tergantung dari usaha yang telah dilakukannya. Sikap optimis dan selalu

mawas diri sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan, dengan mawas

diri individu akan berusaha mengoreksi diri.

5.3.1. Locus of Control Internal dalam Pandangan Islam

Menurut Rotter (1966), ketika individu mempersepsikan bahwa

kejadian tergantung pada tingkah laku atau karakteristik yang dimiliki

individu, hal tersebut dilabel sebagai locus of control internal. Individu

yang dominan denga locus of control internal mempercayai bahwa

kemajuan dalam hidupnya ditentukan oleh faktor-faktor dari dalam diri

sendiri. Mereka cenderung senang bekerja keras, mempunyai cita-cita

tinggi, ulet, dan menganggap kemajuan dirinya disebabkan oleh ia

bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya (Direzkia, dalam Musslifah,

2012). Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

Allah Ta’ala berfirman:

94

Page 95: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Artinya:“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (Q.S. Al-Baqarah (2):286)

Berdasarkan surat Al-Baqarah ayat 286 diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa setiap individu meyakini bahwa seseorang punya

permasalahan yang terjadi dalam hidupnya, dalam bentuk cobaan,

rintangan dan hambatan yang dihadapinya sebagai sarana untuk

meningkatkan kualitas pribadi. Dan mereka tidak menilainya sebagai

beban, bahkan mereka meyakini bahwa Allah tidak akan membebani

hamba-Nya melebihi kemampuannya.

5.3.2. Locus Of Control Eksternal dalam Pandangan Islam

Menurut Rotter (1966) individu yang memiliki locus of control

eksternal cenderung mempunyai sikap pesimis yang membuatnya putus

asa dalam menghadapi permasalahan hidup. Ia merasa bimbang saat

membuat keputusan pribadi, terkadang kebimbangan itu menjadi sebuah

kekhawatiran yang mendalam dan membentuk karakter seseorang menjadi

tidak percaya akan kemampuan diri sendiri dan cenderung tidak

bertanggung jawab terhadap kegagalan. Sehingga mudah menyalahkan

sebab diluar dirinya sebagai sumber dari kegagalannya.

Allah SWT melarang hamba-Nya untuk bersikap putus asa atau

pesimis, karena sikap berputus asa bukanlah ciri hati seorang mukmin

akan tetapi lebih dekat dengan hatinya orang kafir.

Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman:

95

Page 96: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir". (Q.S Yusuf (12): 87)

Allah Ta’ala berfirman:

Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman” (Q.S Al-Imran (3): 139)

Dalam ayat tersebut, telah dijelaskan bahwa manusia yang beriman

adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya, oleh karenanya Allah

melarang manusia yang beriman menjadi seorang yang lemah, mudah

putus asa. Keimanan dapat memberikan kekuatan bagi setiap orang,

sehingga menjadikannya tahan menghadapi ujian dalam hidup dan mampu

menerima keadaan dirinya dengan apa adanya. Dan dirinya terhindar dari

sikap pesimis dan mudah putus asa. Ajaran Islam sangat melarang

seseorang untuk mudah putus asa disebabkan ujian atau cobaan yang

dialami.

Allah Ta’ala berfirman:

96

Page 97: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Artinya:“Mereka menjawab: "Kami mendapat nasib yang malang, disebabkan kamu dan orang-orang yang besertamu". Shaleh berkata: "Nasibmu ada pada sisi Allah, (bukan kami yang menjadi sebab), tetapi kamu kaum yang diuji". (Q.S An-Naml (27):47)

Ayat tersebut menjelaskan orang yang pesimis selalu meyakini

bahwa peristiwa-peristiwa buruk yang menipanya disebabkan oleh orang

lain atau disebabkan faktor diluar dirinya. Dan ia akan cenderung dalam

kondisi yang statis, tanpa mencari solusi dari permasalahannya. Sikap ini

tidak dibenarkan, karena kebaikan atau keburukan yang dialami umat

muslim berasal dari Allah SWT dan hal itu merupakan cobaan agar umat

muslim selalu bersabar dan beriman seharusnya umat muslim selau

berfikir positif, optimis, tidak mudah putus asa dan selalu berusaha.

5.4. Self Efficacy dalam Pandangan Islam.

Bandura (dalam feist dan fiest 2009) mendefinisikan self efficacy

merupakan keyakinan seseorang dalam kemampuan untuk melakukan

suatu bentuk kontrol terhadap keberfungsian orang itu sendiri dan kejadian

dalam lingkungan.

Dalam Islam self efficacy dapat dikatakan sebagai suatu bentuk

ikhtiar. Ikhtiar adalah upaya maksimal manusia dalam mengoptimalkan

segala potensi yang dimilikinya

Allah SWT berfirman:

97

Page 98: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Artinya: "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (Q.S At-Taubah (9) : 105)

Self Efficacy dalam mengajar yang dilakukan oleh mahasiswa

didefinisikan sebagai ukuran bentuk subjektif dari keyakinan mahasiswa

pada kemampuan mereka untuk merencanakan, mengatur dan

melaksanaan kegiatan yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan

pendidikan yang dijalani. Hal tersebut sejalan dengan umat muslim yang

akan berikhtiar lebih kuat dan disertai doa agar dapat memperoleh sesuatu

yang ia inginkan. Allah swt berfirman:

Allah swt berfirman:

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.(Q.S. Ar-Ra’d (13):11)

5.5. Kematangan Karir dalam Pandangan Islam.

Kematangan karir adalah kesiapan individu untuk lebih terbuka

terhadap informasi, membuat keputusan karir yang sesuai dengan usianya

serta membentuk karir yang sesuai dengan tugas perkembangan karir

setiap individu (Savickas, dalam Patton 2011). Menurut Kamus Besar

98

Page 99: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Bahasa Indonesia karir sendiri berarti perkembangan dan kemajuan dalam

kehidupan, pekerjaan, dan jabatan. Karir tidak semata-mata sebuah

pekerjaan saja akan tetapi perkembangan dan bagaimana jalannya suatu

pekerjaan dalam hidup seseorang itulah disebut dengan karir (kbbi.web.id)

Allah telah menjanjikan bahwa jika manusia serius dalam

melaksanakan suatu amanah, bekerja dengan sungguh-sungguh, Allah

akan memberikan balasan dengan kebahagiaan dunia dan akhirat. Allah

berfirman:

Artinya : “ Dan Katakanlah : “ Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan .’ (Q.S At-Taubah (9) : 105)

Dalam menafsirkan ayat ini Ahmad Mustafa Al-Maraghi

mengatakan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada Hamba-Nya agar

bekerja untuk dunia dan akhirnya, untuk diri pribadi, keluarga dan untuk

masyarakatnya, karena kerja adalah kunci kebahagiaan. Kerja tidak boleh

dilakukan secara main-main, tidak boleh mengaku semangat padahal tidak

demikian. Allah Maha Mengetahui apakah kerja yang di lakukan itu baik

atau buruk. Untuk itu perlu diawasi dan diberitahukan bahwa Allah

mengetahui maksud dan tujuan kerja mereka.

Dalam karir sendiri ada yang disebut dengan kematangan karir.

Kematangan karir merupakan kemampuan individu dalam

99

Page 100: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

mengaktualisasikan diri sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya

untuk menunjang arah karir dimasa yang akan datang. Hal ini sejalan

dengan firman Allah:

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S Al-Qashash (28): 77)

Berdasarkan ayat tersebut, individu dapat mengaktulisasikan diri

dengan apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Individu tidak hanya

diminta untuk mengejar kebahagian di akhirat akan tetapi juga di dunia,

mencari kebahagian di sini dapat diartikan bagaimana individu

mengaktulisasikan diri dengan pekerjaan yang diinginkan dan sesuai

dengan kemampuannya

Allah SWT akan meninggikan derajat orang-orang yang

berpengetahuan dan orang-orang yang mencari ilmu. Allah berfirman:

100

Page 101: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Artinya: “ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “ Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan:” Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjaka.” (Q.S Al-Mujadilah (58): 11)

Berdasarkan ayat tersebut Allah akan meninggikan derajat orang

yang berpengetahuan. Tidak hanya diwajibkan dalam menuntut ilmu,

dalam hal ini Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang

berpengetahuan. Maka betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam.

Pengetahuan itu sendiri yang akan membantu seseorang dalam mencapai

karirnya.

Kematangan karir tidak hanya dilihat dari perkembangan individu

saja, akan tetapi kematangan karir juga dilihat dari bagaimana adaptasi

individu dengan pekerjaan yang ada. Savickas menjelaskan bahwa

adaptasi karir memungkinkan individu menyesuaikan konsep diri dalam

peran dari pekerjaan (Savickas & Porfelli, 2011). Al-Qur’an menjelaskan

hal yang serupa bahwa pekerjaan harus dilakukan sesuai dengan

kemampuan masing-masing individu. Allah swt berfirman:

Artinya:” Katakanlah Muhammad, “wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang zalim itu tidak akan beruntung” (Q.S. Al-An’am (6): 135)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menyuruh Nabi

Muhammad untuk memerintahkan umat-Nya supaya bekerja sesuai

101

Page 102: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

dengan kemampuannya. Al-Qur’an telah mengajarkan bahwa dalam

melakukan pekerjaan betapa pentingnya untuk menyesuaikannya dengan

kemampuan diri sendiri. Ayat tersebut membenarkan teori Savickas

mengenai adaptasi karir.

Menurut Savickas kematangan karir merupakan kesiapan

psikososial individu dan sumber koping dengan tugas perkembangan karir,

transisi pekerjaan dan trauma kerja saat ini dan yang akan datang

(Savickas & Porfelli, 2011). Jadi bila individu mampu mempersiapkan

dirinya terhadap tuntutan psikososial yang ada, dengan karir yang sesuai

maka dia memiliki kematangan karir. Berkaitan dengan teori tersebut

dalam Al-Qur’an telah menjelaskan hal serupa. Allah berfirman:

Artinya:“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian dimuka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (Q.S Al-Araf (7):10)

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah menempatkan umat-

Nya di bumi dengan segala sumber yang dapat dimanfaatkan. Berkaitan

dengan teori Savickas, dalam ayat ini Allah telah memberikan sumber

penghidupan di mana dapat dikaitkan dengan lingkungan sosial yang dapat

mendukung mencapai karir yang diharapkan. Allah telah memberikan

sumber-sumber yang baik untuk umat-Nya, dan umat-Nya dapat

memanfaatkan yang telah diberikan Allah SWT.

Berdasarkan pemaparan di atas maka nampak jelas betapa Islam

memperhatikan bahwa karir itu penting. Ketika individu memiliki suatu

pekerjaan akan lebih baik bila pekerjaan tersebut yang sesuai dengan

kemampuan dan yang diinginkan. Yang terpenting bekerjalah sebagai

102

Page 103: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

bentuk betapa pentingnya ilmu pengetahuan dalam Islam. Pengetahuan itu

sendiri yang akan membantu seseorang dalam mencapai karirnya.

103

Page 104: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis serta pembahasan, maka kesimpulan dari

Pengaruh Self efficacy dan Locus of Control terhadap kematangan karir pada

penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Kematangan karir pada mahasiswa relatif tinggi. Dengan dimensi yang

memiliki nilai rata-rata tertinggi adalah dimensi membuat keputusan dan

pengetahuan tentang kerja. Self efficacy mahasiswa berada pada Level cukup

tinggi dan dimensi yang tertinggi adalah dimensi Level sedangkan dimensi

yang terendah adalah dimensi Generality. Locus of control mahasiswa berada

relatif tinggi dan dimensi yang tertinggi adalah keyakinan diri bahwa kejadian

yang dialami akibat perilakunya sendiri dan dimensi terendah adalah dimensi

sering kali tidak yakin bahwa usaha yang dilakukannya dapat berhasil.

2. Self efficacy secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kematangan karir. Sehingga jika mahasiswa memiliki keyakinan yang tinggi

maka akan mempengaruhi karirnya. Locus of Control secara parsial memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kematangan. Sehingga jika mahasiswa

memiliki pengendalian diri yang baik maka mahasiswa tersebut akan mampu

mengendalikan karirnya.

3. Self efficacy dan Locus of Control dapat menjadi model yang berpengaruh

terhadap kematangan karir. Self efficacy sangat mempengaruhi kematangan

karir mahasiswa. Sehingga jika mahasiswa memiliki keyakinan dan

pengendalian diri yang maka dapat memperoleh karir baik.

Page 105: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

4. Perbedaan berdasarkan karakteristik organisasi aktif dan tidak aktif di

Universitas YARSI terdapat perbedaan pada kematangan karir dan self

efficacy. Sehingga mahasiswa yang aktif berorganisasi memiliki self efficacy

dan kematangan karir yang lebih tinggi. Sementara tidak terdapat perbedaan

locus of control antara mahasiswa yang aktif beroganisasi dengan mahasiswa

yang tidak aktif beroganisasi, sehingga mahasiswa yang mengikuti organisasi

aktif maupun tidak aktif memiliki locus of control yang sama.

5. Menurut pandangan Islam, lingkungan dapat memberikan kecenderungan

yang berbeda-beda dalam mencapai kematangan karir, bila lingkungan

mendukung maka mahasiswa cenderung memiliki kematangan karir yang

baik. Dalam ayat At-Taubah (9): 105 Allah telah menjanjikan bahwa jika

manusia berusaha bersungguh-sungguh dalam melaksanakan suatu amanah,

bekerja dengan sungguh-sungguh, maka Allah akan memberikan balasan

dengan kebahagiaan dunia dan akhirat dan Allah SWT akan meninggikan

derajat orang yang berpengetahuan. Maka betapa pentingnya ilmu

pengetahuan dalam Islam. Pengetahuan itu sendiri yang akan membantu

seseorang dalam mencapai karirnya.Self efficacy dalam Islam dapat dikatakan

sebagai bentuk ikhtiar dan iman. Dalam hal ini subjek mahasiswa dalam

penelitian ini sebagaian besar mereka kurang berikhtiar dan keimanan yang

kurang baik yaitu orang-orang yang memiliki skor rendah, namun sebagian

besar subjek sudah dapat berikhtiar dengan dan memiliki keimanan yang baik

dalam mengoptimalkan segala potensi yang dimilikinya. Locus of control

dalam Islam berdasarkan ayat Ar-Ra’d (13):11 bahwa manusia harus selalu

senantiasa berusaha dengan kemampuan yang dimilikinya untuk meraih

105

Page 106: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

tujuan yang ingin dicapainya. Individu selalu mempunyai sikap optimis dan

selalu mawas diri sangat dibutuhkan dalam menjalani kehidupan, dengan

mawas diri individu akan berusaha mengoreksi diri. Dan Allah melarang

hamba-Nya untuk bersikap putus asa atau pesimis, karena sikap berputus asa

bukanlah ciri hati seorang mukmin akan tetapi lebih dekat dengan hatinya

orang kafir.

6.2. Saran

1. Bagi mahasiswa Universitas YARSI hendaknya memperhatikan kelemahan-

kelemahan yang terdapat pada kematangan karir terutama pada kekhawatiran

mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan sesuai minat mereka dan

kekhawatiran jika orangtua mereka tidak mendukung jenis pekerjaan yang

mereka minati. Karena kekhawatiran yang mereka miliki sangat

mempengaruhi karir yang akan dimiliki.

2. Menambah pengetahuan tentang kerja serta informasi-informasi tentang

pekerjaan yang akan mereka jalani, sehingga mereka tahu akan peralatan

kerja yang akan mereka hadapi. Hal tersebut dikarenakan agar mahasiswa

tidak mengalami stress terhadap kemampuan mereka bekerja nantinya. Selain

pada kematangan karir, mahasiswa juga hendaknya harus memperhatikan

keyakinan mereka yang masih tidak mampu untuk menyelesaikan tugas yang

dianggap sulit dan tidak yakin akan kemampuan dirinya yang dimiliki.Hal

tersebut dikarenakan agar mereka bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik.

3. Bagi Universitas YARSI hendaknya meningkatkan kualitas, kuantitas dan

aktivitas dalam organisasi mahasiswa yang ada di dalam kampus dan

menghimbau mahasiswa untuk mengikuti organisasi-organisasi yang ada.

106

Page 107: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Harus meningkatkan program-program kegiatan organisasi juga perlu

ditingkatkan dan dapat mendorong mahasiswa untuk mengikuti kegiatan

organisasi yang telah ditetapkan oleh universitas. Hal ini penting dilakukan

sebagai fasilitator untuk mahasiswa dalam mengembangkan minat dan bakat

yang dimiliki, sehingga mahasiswa tersebut mampu menghadapi dunia kerja

dan memiliki karir yang baik.

4. Menurut pandangan Islam agar mahasiswa harus selalu bersikap optimis dan

bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mencapai karirnya, dan mahasiswa

selalu berikhtiar dan meningkatkan keimanan yang kuiat dalam

mengoptimalkan usahanya.

107

Page 108: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI.2008.

Al-Hadist

Amstrong, M dan S.T. Handbook Of Human Resource Management Practice -13th

Edition. Kogan Page: London. 2015.

Abdullah. Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Toleransi dengan Adative Selling Pada Agen Asuransi Jiwa. Journal Insight, vol 1, no 2, hal. 13-30. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Wangsa Manggala.

Agarwala, T. Factors influencing career choice of management students in India. Career Development International. Vol. 13. No. 4. 2008.

Allen, K. R & L.B. Career Counseling With Juvenile Offenders: Effects on Self-Efficacy and Career Maturity. Journal of Addictions & Offender Counseling April 2015 Volume 36. 2015.

Akbulut. The Relationship Between Vocational Maturity and Hopelessness Among Female and Male Twellfth Grade Students.Skripsi. 2010.

Bandura. Self Efficacy: The Exercise of Control. New York: W.H. Freeman And Company. 1997.

-----------. Social Foundation Of Thought And Action: A Social Cognitive Theory Englewood Cliffs, Nj Prentice Hall. 1986.

Bozgeyikli. H. S.E. E dan Habib. H. Career decision making, self efficacy, career maturity and socioeconomic status with turkish youth. Georgian Electronic Scientific Journal: Education Science and Psychology. No.1 (14). 2009.

Creed. P. A & Lee-Ann, P. Career Maturity, Career Decision-Making Self-Efficacy And Career Indecision: A Review Of The Accured Evidence.Journal Of Career Devlopment, Acer (Australian Council For Education Research). Vol.10.hal.1-22.2001.

Creed, P.A & Patton, W. Predicting Two Components of Career Maturity in School Based Adolescent. Journal of Career Development. 29(4). 277-209.2003.

Creed,P. A, Patton.W & Lee Ann. Predicting Change Over Time in Career Planning and Career Exploration For High School Student. Journal of Adolescent. vol. 30. hal. 337-392. 2007.

Dewi, A. K.T. Pengaruh Locus of Control dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas X1 IPS SMA 2 Sleman Tahun

Page 109: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Ajaran 2013/2014. Skripsi. Doctoral Dissertation. Fakultas Ekonomi. 2014.

Dessler, G. Fundamentals of Human Resource Management – Thrid Edition. Person Education Limite: England. 2014.

Fakhidah, L. N. Hubungan locus of Control, Prestasi Belajar dan Lingkunngan Belajar dengan Kematangan Karir Mahasiswa Akademi Kebidanan Mitra Husada Karanganyar. Tesis. Universitas Sebelas Maret Surakarta.2012.

Feist, G.J & Feist, J. Teori Kepribadian: Theories of Personality. (Alih Bahasa: Fransiska dan Ikarini, Maria Hany, Adreas Provita Prima). Jakarta: Erlangga.2010.

Feist, J., & Feist, G. J. Theories of Personality (7th ed.). McGraw-Hill: New York. 2009.

Febriana.R & Endang. S. Hubungan self efficacy dalam Bidang Akademik dengan Kematangan Karir pada Mahasiswa Farmasi Angkatan 2012 Universitas Islam Bandung. Prosiding Psikologi Psikologi Gelombang 2, Tahun Akademik 2015-2016, Volume 2, No.2. 2016.

Ghozali, I. Applikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi Kedua, Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2005.

Gordon, N. V and George, E. S. The Undecided College Student An Academic and Career Advising Challenge- Fourth Edition. USA. 2015.

Grehous, H. J and Gerard, A. Callanan. Career Management- Fourth Edition. Sage Publications, Inc. Los Angeles. 2010.

Gunkel, M. and Christophe. S. Personality and career decisiveness. Personnel Review. Vol. 39. No. 4. 2010.

Humaidah. Hubungan Antara Locus of control dengan Resiliency pada Remaja di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah dan Putri Aisyiyah Yogyakarta. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora. Universitas Islam Negri Yogyakarta. 2011.

Ivancevich, J.M.K.R & Matteson, M.T. Perilaku dan Manajemen Organisasi. Edisi Ketujuh, Jilid 1. (Alih Bahasa Oleh Gina Gania). Jakarta: Erlangga. 2007.

Larsen, R.J. dan D.M. B. Personality Psychology: Domains of Knowledge about Human Nature – Fourth Edition. McGraw-Hill: New York. 2010.

Luthans.F. Organizational Behavior An Evidence Based Approach- Twelfth Edition. McGraw-Hill: Newyork. 2011.

109

Page 110: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Musslifah. A.R. Perilaku Menyontek Siswa Ditinjau dari dari Kecenderungan Locus of control. Talenta. 2012.

Naido, A.V. Career Maturity: A Review Of Four Decades of Research Bellville, South Africa: University of The Western Cape. 1998.

Nazli, S. Career development in primary school children. Career Development International. Vol. 12. No. 5. 2007.

Olanrewaju. Hubungan Self-Efficacy dan Locus of Control dengan Kematangan Karier Ditinjau dari Jenis Kelamin Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Larat Maluku Tenggara Barat. Skripsi. 2013.

Pinasti, W. Pengaruh Self-Efficacy, Locus of control, dan Faktor Demografis Terhadap Kematangan Karir Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi. 2011.

Pratama, D. B. & Suharman. Hubungan Antara Konsep Diri Dan Internal Locus of Control Dengan Kematangan Karir Siswa SMA. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia September 2014, Vol. 3, No. 03, hal 213 – 222. 2014.

Priyatno, D. Belajar Alat Analisis Data Dan Cara Pengolahannya Dengan SPSS, Penerbit Gava Media, Yogyakarta, 2016.

Retnaningsih, A.Z & Hamdimuluk. Pengaruh locus of control dan self efficacy terhadap kematangan karir siswa sekolah menengah atas (SMA). Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma, 21-22 Agustus 2007, vol. 2. 2007.

Rishadi. F. Hubungan antara self efficacy dengan kematangan karir pada siswa kelas XI SMK Negri 5 Pangkal Pinang tahun ajaran 2015/2016. E-Jurnal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke 5. 2016.

Robbins, S.P & Judge, Timothy A. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat. 2008.

Robbins, S.P dan Judge, T.A. Organizational Behavior-16th Edition. Pearson Education: New Jersey. 2015.

Rotter, J.B. Generalized Expectancies for Internal Versus External Control Reinforcement. Pscyhological Monograph: General and Applied. 1996.

Rustanto, E.A. Kepercayaan diri dan efikasi diri terhadap kematangan karir mahasiswa di politeknik LP3I Jakarta kampus Jakarta utara. Jurnal Lentera Bisnis, Volume 5, No .2. 2016.

Safaria, T. Peran efikasi diri, pola asuh otoritatif, dan motivasi berprestasi terhadap kematangan karir. Jurnal Psikologi, Volume. 43, No. 2. 2016.

Santrock, J.W. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika. 2009.

110

Page 111: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Schunk, D. H.P.P. R and Meece J. L. Motivaion in Education: Theory, Research, and Application. New Jersey: Merrill Prentice Hall. 2008.

Savickas, M. L. A. Developmental Perspective On Vocational Behavior: Career Pattern, Salience And Themes. International Journal For Educational And Vocational Guidance. 2011.

Savickas, M.L & Porfelli, E.J. Revision of The Career Maturity Inventory: The Adaptability Form. Journal of Career Assessment. vol. 19. Hal.355-374. 2011.

Schultz D.P and S.E. Schultz. Theories of Personality- Tenth Edition. Wadsworth, Cengage Learning: California. 2013.

Sekaran, U. Research Methods For Business: Metodologi Penelitian ntuk Bisnis, Salemba Empat, Jakarta. 2011.

Serina, B.N. Factors affecting the locus of control of the university students. Procedia Social and Behavioral Sciences. 2010.

Sharf, R.S. Applying Career Development Theory To Counseling. California: Books/Cole Publishing Company. 1992.

--------------------. Applying Career Development Theory (4 th ed). United States: Thomson Brooks/ Colle. 2006.

Stewart, G.L. and K.G. Brown. Human Resource Management - 2 nd Edition: Linking Strategy to Practice. John Wiley & Sons, Inc: Hoboken. 2011.

Susantoputri, M.K & William.G. Hubungan Antara Career Self Efficacy Dengan Kematangan Karier Pada Remaja Di Daerah Kota Tangerang. Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 1, Juni. 2014.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&B, Alfabeta, Bandung.

2012.

Tifani. Hubungan antara Locus of Control dengan kematangan karir pada karyawan friendchicken di Palembang. Jurnal Ilmiah PSYCHE.Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129.2015.

Widyastuti, N & Arini.W. Hubungan antara Locus of control internal dengan Kematangan karir pada siswa SMKN 1 Bantul. HUMANITAS.Vol. 12 No.2. 82-89.2012.

Yunia. E. R. Hubungan antara self efficacy dengan kematangan karir pada mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir di Surabaya. Jurnal ilmiah mahasiswa universitas Surabaya. Vol. 1. No.1. 2012.

111

Page 112: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena

Zunker, V. G. Career Counseling: A Hollistic Approach, 7th edition. USA: Thomson Brooks/cole. 2008.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi. Diperoleh pada tanggal 19 juni 2017, dari http://risbang.ristekdikti.go.id/regulasi/uu-12-2012.pdf.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014. Diperoleh pada tanggal 19 juni 2017, dari http://kelembagaan.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/08/PP1.pdf.

Kepmendikbud RI. No. 155/U/1998. Diperoleh pada tanggal 07 juni 2016, dari https://www.yumpu.com/id/document/view/18978645/keputusan-mendikbud-no-155-tahun-1998-tentang-pedoman-.

kbbi.web.id

Sejarah Universitas Yarsi. Diperoleh pada tanggal 07 juni 2016, dari

https://www. yarsi .ac.id/

112

Page 113: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena
Page 114: rikaarsita.files.wordpress.com€¦  · Web viewBAB IPENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki peranan yang sangat penting, karena